KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENDUKUNG PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT
TEMPAT : HOTEL GOLDEN FLOWER JL. ASIA AFRIKA BANDUNG, 10 MARET 2010
1
LINGKUP TUGAS DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (Permenkop dan UKM. 37 Tahun 2007) a. Menetapkan rencana dan program pengembangan kebijakan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); b. Menetapkan kebijakan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh Menteri Koperasi dan UKM; c. Menkoordinasikan pembinaan dan pengawasan kebijakan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan unit kerja dilingkungan Kementerian Koperasi dan UKM maupun lembaga atau instansi terkait lainnya; d. Melaksanakan fungsi teknis pemberdayaan KUMKM di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); e. Mengembangkan dan membina jabatan fungsional; f. Mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM.
2
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM KUMKM 1. Mendorong, mengembangkan dan membantu pelaksanaan; pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian; 2. Memasyarakat dan membudayakan kewirausahaan; 3. Meningkatkan keterampilan teknis dan manejerial; 4. Membentuk dan mengembangkan lembaga diklat untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis; 5. Pengembangan wirausaha baru.
3
PERMASALAHAN KUMKM Terbatasnya akses, kapasitas dan kemampuan Koperasi untuk mengenali, memanfaatkan dan mengembangkan sumberdaya produktif. Rendahnya produktivitas mengakibatkan lemahnya daya saing KUMKM. Rendah kualitas kelembagaan/formalisasi usaha. Rendahnya penguasaan dan pemanfaatan teknologi secara produktif, efektif dan efisien. Lemahnya entrepreneurship dan Kualitas SDM. Hambatan OTDA (Perda, Struktur Org) Belum tersedianya tenaga Penyuluh Koperasi
4
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM KUKM 1. Peningkatan Kapasitas KUKM melalui : - Penyelenggaraan Diklat Managerial - Penyelenggaraan Diklat Teknis - Penyelenggaraan Diklat Kewirausahaan - Penyelenggaraan Diklat Perkoperasian 2. Fasilitasi Penyelenggaraan Diklat di Daerah - Penyelenggaraan TOT fasilitator - Mengembangkan modul-modul diklat - fasilitasi Nara Sumber
5
3. Membangun Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia - Pengembangan Tempat Praktek Keterampilan Usaha Pada Lembaga Pendidikan di Pedesaan; - Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di Bidang SDM Pengelola Koperasi Jasa Keuangan; - Pengembangan Sistem Penumbuhan Wirausaha Baru 4. Pengembangan Infrastruktur Lembaga Diklat/UPTD KUMKM Pusat dan Daerah - Perluasan kapasitas dan kualitas tempat Diklat; - Peningkatan fasilitas pendukung; - Peningkatan intensitas Diklat; - Pengembangan Tenaga Fungsional Widya Iswara dan Penyuluh Perkoperasian serta Pengelola UPTD; - Mendorong UPTD dari cost center menjadi profit center
6
PENGEMBANGAN SDM KOPERASI DAN UMKM DALAM PASAL 19 AYAT (1) HURUF C DILAKUKAN DENGAN BARU CARA : A. PASAL 19 UU NO 20/2008 tentang UMKM
MEMASYARAKATKAN DAN MEMBUDAYAKAN KEWIRAUSAHAAN;
B. MENINGKATKAN KETRAMPILAN TEKNIS DAN MANAJERIAL; DAN C. MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK MELAKUKAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, PENYULUHAN, MOTIVASI DAN KREATIVITAS BISNIS, DAN PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU
7
PASAL 62 UU NO 25/1992 tentang Perkoperasian
Dalam rangka memberikan bimbingan dan Pemerintah kemudahan kepada koperasi,, Mendorong, Mengembangkan Dan Membantu Pelaksanaan Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan Dan Penelitian Perkoperasian;
8
DATA BPS NASIONAL 2009 1
Penduduk Indonesia 231,83 juta orang
2
Penduduk Usia Kerja 169,33 juta orang
3
Angkatan Kerja 113,83 juta orang
4
Penduduk yang bekerja 104,74 juta orang (fulltimer dan paruh waktu)
5
Pengangguran 8,96 juta orang (7,87%) total angkatan kerja
6
Pengangguran Sarjana 626.621 orang (6,99%) dari total pengangguran di Indonesia
9
Sistem Pendidikan di Indonesia hanya terbatas pada penilaian kemampuan Academic knowledge, tidak menjadikan para lulusannya kreatif menciptakan kemandirian kerja (job creator) karena kurangnya soft skill
10
ANGKA PENGANGGURAN ”TINGKAT PENDIDIKAN SARJANA & SARJANA MUDA” 700,000
626,202
598,318
626,621
566,588
600,000
519,867 486,399
500,000
400,000
375,601
395,554
409,890 DIPLOMA I/II/III
397,191 SARJANA
362,683 330,316
300,000
297,185
278,074
200,000
100,000
0 2006 (Feb)
2006 (Agt)
2007 (Feb)
2007 (Agt)
2008 (Feb)
2008 (Agt)
2009 (Feb)
11
Sumber: Dirjen Dikti
12
Tingginya pengangguran terdidik terdidik:: 1. Kesenjangan dunia pendidikan dan dunia usaha/industri. 2. Ketidakmampuan lembaga pendidikan menjadikan lulusannya seseorang yang mandiri, yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. 3. Orientasi pendidikan kurang menekankan nilai-nilai kemandirian dan kreativitas yang merupakan basis kewirausahaan para mahasiswa dan siswa sekolah. 4. Sistem pendidikan yang menerapkan metode penilaian prestasi kelulusan seringkali hanya terbatas pada penilaian kemampuan academic knowledge, dan cenderung tidak menjadikan lulusannya kreatif menciptakan kemandirian kerja (job creator) karena kurangnya soft skill.
13
POSISI STRATEGIS KOPERASI DAN UKM Jumlah UMKM 51,26 Juta (99,91%) terdiri: Usaha Mikro sebanyak 50,7 juta unit (98,90%) (Aset Rp. 50 juta & Omset Rp. 300 juta) Usaha Kecil sebanyak 520,2 ribu unit (1,01%) (Aset Rp. 50 juta s/d Rp. 500 juta & Omset Rp. 300 juta s/d Rp. 2,5 milyar) Usaha Menengah sebanyak 39,7 ribu unit (0,08%) (Aset Rp. 500 juta s/d Rp. 10 milyar & Omset Rp. 2,5 milyar s/d Rp. 50 milyar) Usaha Besar sebanyak 4.370 unit (0,01%) (Aset > Rp. 10 milyar & Omset > Rp. 50 milyar). Penyerapan Tenaga Kerja: 91,8 Juta (97,33%). Kontribusi PDB Nasional: Rp 2.609,4 Triliun (55,6%). Kontribusi ekspor nonmigas: Rp 142,8 Triliun (20%).
14
PENDUDUK INDONESIA ± 231,83 juta orang, PELAKU USAHA FORMAL UKM & BESAR = WIRAUSAHA 564.240 Unit (± 0,24%); JUMLAH IDEAL WIRAUSAHA = 2 % PENDUDUK NEGARA (4,6 JUTA WIRAUSAHA) UNTUK BANGUN PEREKONOMIAN WIRAUSAHA AMERIKA SERIKAT 11,5-12%; SINGAPURA 7%; CINA DAN JEPANG 10% SUATU BANGSA AKAN MAJU DAN SEJAHTERA BILA MINIMAL 2% JUMLAH PENDUDUK ADALAH WIRAUSAHA INDONESIA BUTUH 4.6 jt – 0,564 jt = 4,07 JUTA WIRAUSAHA
15
Berdasarkan kondisi dan faktor-faktor yang ada, maka untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan harus dilakukan upaya percepatan perkembangan perekonomian melalui KEWIRAUSAHAAN
16
17
• Wirausaha adalah keberanian dan kreatifitas untuk merubah sesuatu yang tidak berguna menjadi sesuatu yang bermanfaat sekaligus meningkatkan kesejahteraan bagi diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya • Penanaman jiwa / semangat kewira-usahaan sebaiknya dilakukan sejak dini sekolah dasar sampai perguruan tinggi, sehingga mendorong para pemuda untuk kreatif, percaya diri, pantang menyerah memanfaatkan peluang, ingin berprestasi, mandiri, berani mengambil resiko.
17
1
Percaya Diri
2
Selalu ingin maju
3
Mampu melihat peluang
4
Memanfaatkan peluang
5
Selalu ingin berprestasi
6
Kreatif
7
Inovatif
8
Mandiri
9
Pantang Menyerah dan
10
Berani Mengambil resiko
18
1. Terbuka terhadap pengalaman baru
5 KUNCI SUKSES DALAM BISNIS
2. Berdisiplin dan penuh dedikasi 3. Jaringan pergaulan yang luas 4. Selalu komitmen terhadap kesepakatan 5. Mampu menghadapi tekanan dengan kepala dingin
19
JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES Belajar mengenali, mengelola dan mengembangkan POTENSI diri sendiri Belajar memahami, bekerjasama dan mengembangkan orang lain Belajar memahami, mengelola dan mengembangkan organisasinya Text in here
20
ALASAN SARJANA WIRAUSAHA
• • • • • • •
Muda Pengetahuan yang luas Intelektualitas Mengenal tehnologi Mudah menerima hal baru Energik, ingin tahu Punya banyak teman/relasi.
21
1. Program Penumbuhan 1000 Sarjana Calon WUB merupakan program strategis Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengurangi pengangguran khususnya dari kalangan intelektual atau lulusan perguruan tinggi yang setiap tahun menambah jumlah pengangguran
PELAKSANAAN PROGRAM 1000 SARJANA CALON WIRAUSAHA
♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
DKI Jakarta 10 Desember 2009 Semarang 23 Desember 2009 Bali 30 Desember 2009 Jambi 06 Januari 2010 Medan 11 Januari 2010 Yogyakarta 16 Januari 2010 Jawa Timur 12 Februari 2010
22
PROGRAM PENUMBUHAN 1000 SARJANA CALON WIRAUSAHA BARU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TEMA: “AYO MENJADI WIRAUSAHA MUDA” TUJUAN
SASARAN
KEGIATAN
OUTPUT
Menciptakan wirausaha baru sarjana sebagai solusi pengurangan pengangguran
• 1000 orang pemuda sarjana di setiap daerah yang belum memiliki pekerjaan, dan memiliki motivasi menjadi wirausaha.
1. Pembekalan kewirausahaan untuk: • Menumbuhkan motivasi dan budaya berwirausaha • Memberikan Informasi tentang akses ke sumber-sumber pembiayaan, peluang usaha dan program-program pemerintah. • Best Practice dari wirausaha sarjana sebagai contoh sarjana yang menjadi wirausaha.
Terciptanya wirausaha baru dikalangan pemuda sarjana baik dalam bentuk usaha secara perorangan maupun kelompok/ Koperasi
• Pengembangan usaha baru baik secara berkelompok maupun perorangan.
2. Fasilitasi pengembangan usaha baru (pelatihan, permodalan, pemasara n).
KETERANGAN 1.a. Pemerintah: Pusat Daerah
b. Lembaga-Lembaga Pendukung Lembaga keuangan Bank Lembaga Keuangan Non Bank Praktisi/Pelaku Usaha Perguruan Tinggi Dunia usaha
2. - Unit layanan konsultasi pembiayaan dan pengembangan usaha - Desk Layanan Konsultasi Pembiayaan - Desk Layanan Konsultasi Pengembangan Usaha
3. Penyediaan Layanan konsultasi pengembangan usaha bagi wirausaha baru. 3. 4. Monitoring pelaksanaan penumbuhan sarjana.
dan
Evaluasi program wirausaha baru
Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi
23
MENTERI KOPERASI DAN UKM
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SDM
Pelaporan
Sosialisasi & Motivasi Kewirausahaan
DISKUSI PANEL MINAT KEWIRAUSAHAAN
PENDAMPINGAN
FASILITASI
• Dinas Koperasi dan UKM, serta instansi terkait. • Perguruan Tinggi. • Lembaga Pengembangan Kewirausahaan.
• Lembaga Pembiayaan/ Perbankan. • BUMN/BUMD. • Perguruan Tinggi. • Pengusaha Sukses (success story).
DESK PENGEMBANGAN USAHA • Penyerahan proposal. • Seleksi dan pengelompokan peserta
Dinas Koperasi dan UKM
PEMBIAYAAN/P ERMODALAN
TRAINNING • Kementerian Koperasi dan UKM. • U P T D Diklat Koperasi. • BUMN/BUMD. • Lembaga Pendidikan terkait.
MONITORING
• • • • • • • • •
LPDB. Bank BRI. Bank BNI. Bank Mandiri. BPD. Koperasi S/P. PKBL & CSR. Modal Ventura. dll.
24
PROGRAM PENGEMBANGAN TEMPAT PRAKTEK USAHA (TPKU)
Pengembangan SDM di bidang kewirausahaan melalui fasilitasi tempat praktek keterampilan usaha siswa/santri lembaga pendidikan pedesaan; Model Inovasi Penumbuhan Wirausaha Baru di kalangan siswa/santri pada lembaga pendidikan Dukungan kebijakan dan APBD Provinsi, Kab/Kota guna memelihara, replikasi dan mendorong tumbuhnya wirausaha baru di wilayah pedesaan.
25
REALISASI DAN RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN TPKU NO
TAHUN
JUMLAH PROVINSI
JUMLAH KAB./KOTA
JUMLAH TPKU
JUMLAH DANA
1
2006
28
174
190
30,0 milyar
2
2007
32
149
289
57,8 milyar
3
2008
30
-
235
47 milyar
4
2009
31
86
100
20 milyar
5
2010
-
-
200*
20 milyar
Catatan: Mulai dari Tahun 2010 Bantuan TPKU sebesar Rp. 100 juta untuk penyediaan peralatan dan biaya operasional Pembangunan gedung menjadi kewajiban penerima bantuan/daerah
26
PENDEKATAN KEWIRAUSAHAAN 1.
Kegiatan perkuliahan di IKOPIN melalui bea siswa (terbatas) putra daerah kerjasama Deputi Bidang Pengembangan SDM dan Pemda untuk menjadi kader Koperasi dan wirausaha
2.
Kegiatan kuliah dan magang yaitu kuliah di IKOPIN 3 (tiga) semester, kemudian di bimbing agar dapat magang ke jepang selama 3 (tiga) tahun, dan pada saat pulang akan diberi kesempatan memperoleh gelar S1 dan pendampingan bisnis dengan Depnaker dan swasta Jepang.
3.
Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda yang baru pulang magang dan jepang kerjasama dengan Depnaker.
27
PENDEKATAN PENDIDIKAN PRAKTIS 1. 2. 3.
Peserta diklat langsung diarahkan mengenal bisnis (mikro kecil) dengan cara peninjauan lapangan dan menganalisanya Peserta diwajibkan membuat proposal usaha begitu masuk kedalam kelas pelatihan Pengembangan kewirausahaan melalui inkubator : - Organisasi/kelembagaan (in wall – out wall) > Pengelola > Infrastruktur (gedung-gudang etc) - Tekhnologi/inovasi - Bimbingan/pendampingan - Konsultasi - Permodalan - Jaringan kemitraan - Promosi & pemasaran - Perlindungan HAKI.
28
PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN SDM KUKM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Peningkatan Kapasitas SDM Koperasi dan UMKM Penerapan standar kompetensi dan sertifikasi SDM Pengelola Koperasi Jasa Keuangan Pengembangan Sistem Penumbuhan Wirausaha Baru Membangun jaringan kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat Optimalisasi sumberdaya pendukung pengembangan kewirausahan Pengembangan Lembaga Diklat KUMKM Pengembangan Sistem Advokasi KUMKM Pengembangan Sistem Informasi SDM KUMKM Penumbuhan Budaya Usaha pada kalangan masyarakat miskin.
29
PROGRAM AKSI JANGKA PENDEK 1. Fasilitasi lembaga pendidikan di Perdesaan 2. Melanjutkan Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia KJK 3. Melanjutkan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha 4. Mendorong Pemerintah Daerah untuk menciptakan dan meningkatkan Kepasitas Lembaga Diklat KUKM di wilayahnya.
30
REALISASI DIKLAT NO
TAHUN
JENIS DIKLAT
JUMLAH KESELURUHAN
2005
2006
2007
2008
2009
660
2.500
990
2.210
1.360
7.600
1.
DIKLAT PERKOPERASIAN
2.
DIKLAT KETERAMPILAN
2.522
590
1.020
905
3.055
8.282
3.
DIKLAT MANAJERIAL
1.053
1.145
2.690
1.015
1.345
6.383
4.
DIKLAT KEWIRAUSAHAAN
240
1.000
1.920
1.980
1.670
5.880
4.475
5.235
6.620
6.110
7.430
28.145
JUMLAH
CATATAN DIKLAT PERKOPERASIAN • Dampak dari penerapan otonomi daerah yang mengakibatkan tingginya frekuensi mutasi personil sehingga diperlukan upaya untuk meningkatan pemahaman dalam bidang perkoperasian • Mengembalikan pengelolaan koperasi sesuai dengan prinsip dan jati diri koperasi • Upaya untuk mewujudkan koperasi sebagai lembaga keuangan yang layak dipercaya oleh masyarakat • Upaya untuk mewujudkan 70.000 koperasi berkualitas
DIKLAT KETERAMPILAN TEKNIS (Perbengkelan, Elektronik/HP, Jasa Boga, Kerajinan, Konveksi, dll) • Semakin besarnya minat masyarakat untuk menekuni bidang keterampilan teknis sebagai bidang pekerjaan utamanya karena: • Teknologinya relatif sederhana • Pangsa pasar yang sangat potensial • Modal relatif terjangkau • Mempermudah upaya untuk menciptakan peluang-peluang usaha
DIKLAT MANAJERIAL • Persaingan usaha yang semakin ketat sehingga membutuhkan kompetensi manajerial yang handal seperti: HaKI, Perpajakan, Akuntansi dan SKKNI
DIKLAT KEWIRAUSAHAAN • Semakin sempitnya lapangan kerja • Jumlah pengangguran yang semakin tinggi (10.011.042 jiwa) • Mind setting sebagian besar masyarakat masih sebatas job seeker bukan job creator • Agar dapat bersaing dengan negara-negara maju, jumlah wirausaha di Indonesia minimal 2% dari jumlah penduduk (saat ini masih berkisar 0,18%)
TERIMA KASIH
34