Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM BERBASIS KEWIRAUSAHAAN
Oleh: Ir. Agus Muharram, MSP Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, 30 Mei 2016
1.1 GAMBARAN UMUM INDONESIA
Laut Cina Selatan
West Papu a
South Sumater a
Indian Ocean
6,435 km
Negara Kepulauan terbesar di dunia (Luas daratan : 2 juta km2, Laut : ± 7.9 juta km2 (4 kali lebih besar dari daratan) lebih dari 17,508 pulau)* Jumlah Penduduk : 255,249 juta **; Penduduk terbesar ke-4 (setelah China, India, dan Amerika Serikat) Pendapatan per capita : USD 4.000** Negara Demokrasi terbesar ke -3 (setelah India dan Amerika Serikat)
,
Sumber : * Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014 ** Badan Pusat Statistik, 2015
3
1.2 KONDISI MAKRO NASIONAL Kedaulatan Ekonomi Sebagaimana Amanat UU Tahun 1945
1. Kemiskinan (11,13 %) 2. Pengangguran (6,18 %) 3. Kesenjangan-Gini Ratio (0.43) 4. Pertumbuhan Ekonomi (4.79 %) 5. Inflasi (6.96-7.26%) 6. Impor (US$ 142,74 M) 7. Infrastruktur belum memadai
1.Kebersamaan 2.Pemerataan 3.kesejahteraan masyarakat
4
2.1 Kondisi Koperasi 1. Total Koperasi : 209.488 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif : 62.239 (dkeluarkan/dibekukan). 2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.008 unit No
Provinsi/D.I.
1
2
1 Aceh 2 Sumut
Komposisi Koperasi Jumlah
Aktif
Tidak Aktif
RAT
3
4
5
6
No
Provinsi/D.I.
1
2
Komposisi Koperasi Jumlah
Aktif
Tidak Aktif
RAT
3
4
5
6
7.428 12.286
3.764 6.708
3.664 5.578
2.069 2.779
18 NTB 19 NTT
3.966 3.130
2.283 2.818
1.683 312
1.244 1.974
Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu
3.800 4.993 3.685 5.852 2.252
2.621 3.094 2.291 4.336 1.686
1.179 1.899 1.394 1.516 566
1.513 912 933 1.584 672
20 21 22 23 24
Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara
4.781 3.105 2.571 5.184 735
2.871 2.268 1.669 3.524 426
1.910 837 902 1.660 309
700 454 792 1.598 87
8 9 10 11
Lampung Babel Kepri DKI Jakarta
4.833 1.058 2.252 7.928
3.041 836 1.391 5.645
1.792 222 861 2.283
683 326 329 583
25 26 27 28
Sulut Sulteng Sulsel Sultra
6.038 2.246 8.556 3.368
3.426 1.470 5.318 2.616
2.612 776 3.238 752
832 414 1.288 329
12 13 14 15 16
Jabar Jateng D.I. Yogyakarta Jatim Banten
25.563 27.784 2.610 30.850 6.234
15.633 22.563 2.269 27.140 3.895
9.930 5.221 341 3.710 2.339
6.115 21.664 1.369 22.788 1.706
29 30 31 32 33
Gorontalo Sulbar Maluku Papua Malut
1.148 985 3.225 3.101 1.394
741 735 2.370 1.784 831
407 250 855 1.317 563
260 181 239 421 302
4.952
4.401
551
2.753
1.595
785
810
115
3 4 5 6 7
17 Bali
Sumber: Data Kementerian Koperasi dan UKM 2015
34 Papbar
6
2.2 Kondisi UMKM Kontribusi UMKM : 1.PDB : 57,56% 2.T. Kerja : 96,99% 3.Ekspor Non Migas : 15,68% (Data BPS 2013)
USAHA MIKRO DAN KECIL ADALAH PONDASI PEREKONOMIAN NASIONAL ATAP: USAHA BESAR ± 5.066 Unit (0,01%)
Usaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar Asset lebih dari 10 Miliar
Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar
Masyarakat Koperasi Indonesia
PILAR : USAHA MENENGAH ± 52.106 Unit (0,08%)
Usaha Kecil
Omzet/tahun Rp 300 Juta s.dRp 2,5 Miliar Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta
Usaha Mikro
PONDASI : USAHA MIKRO DAN KECIL ± 55.162.164 Unit (99,91%)
Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta Asset s.d. Rp. 50 juta Sumber : Data Kementerian KUKM Didasarkan pada Perhitungan BPS 2013
7
2.3 KOPERASI SEBAGAI ALAT PERJUANGAN EKONOMI KERAKYATAN
KOPERASI
PELAKU UMKM
DIKLAT BIMTEK PENDAMPINGAN
EKONOMI LIBERAL
M A R K E T
M A R K E T
PELAKU USAHA MENENGAH & BESAR
8
3.1 Kendala dan Permasalahan Koperasi dan UMKM • Penguatan Nilai Dolar (Pelemahan Nilai Tukar Rupiah), rencana bank sentral Amerika menaikkan suku bunga acuan; • Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi • Perekonomian Yunani terus mengalami tekanan, belum adanya titik temu hutang Yunani dengan Uni Eropa • Bank Sentral Tiongkok melakukan Devaluasi nilai mata uang China (Yuan) & memangkkas proyeksi pertumbuhan ekonomi • Depresiasi mata uang Ringgit (Malaysia) dan Baht (Thaiand); • Penurunan Nilai Ekspor & Impor • Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN • Pelaku Usaha Menengah sebagian menggunakan bahan baku impor; • Penyerapan APBN & APBD masih rendah • Pelaku usaha kecil sebagian kecil menggunakan bahan baku impor & Industri Jasa Keuangan Mikro terkait Keuangan Internasional • Penyerapan APBN & APBD masih rendah • Penghentian sebagaian Belanja Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) atau Bantuan Sosial (Bansos) pada K/L
1. Pengaruh Perekonomian Global
Permasalahan: 1. SDM; 2. Pembiayaan; 3. Pemasaran; 4. Manajemen & Teknologi; 5. Kelembagaan
2. Pengaruh Perekonomian Regional
Masyarakat Koperasi dan UMKM
3. Pengaruh Perekonomian Nasional
10
Lanjutan MODAL 11
5 6
BAHAN BAKU
PROSES PRODUKSI
PASAR/ PEMBELI
MANAJEMEN
2
SDM
6
5
• Modal kerja dan investasi dengan cara peningkatan manajemen tata administrasi, keuangan dan tata proses produksi. • Layanan pengembangan bisnis
• Modal kerja dan investasi dengan cara sederhana dan dekat lokasi. • Dana untuk inovasi pengembangan Produk/Pasar
• Difersifikasi Konsumen • Pemenuhan standar pembeli / industri • Perluasan pasar • Jejaring Pasar
•Supply bahan baku atau dan substitusi yang lebih efisien dan tersedia dengan mudah.
2
• Peningkatan Kualitas SDM Pengelola • Keterbatasan
• Peningkatan alat produksi, efisiensi dan produktivitas sistem kerja dan manajemen produksi • Difersifikasi produk
11
4.1 PERGESERAN PARADIGMA ORIENTASI EKONOMI
EKONOMI PERTANIAN
EKONOMI INDUSTRI
∆ POLA PIKIR
o o o o o o
4
3
1
2
13
EKONOMI INFORMASI
EKONOMI KREATIF/ INOVATIF
NOT JUST FUNCTION BUT ALSO . . . DESIGN NOT JUST ARGUMENT BUT ALSO . . . STORY NOT JUST FOCUS BUT ALSO . . . SYMPHONY NOT JUST LOGIC BUT ALSO . . . EMPATHY NOT JUST SERIOUSNESS BUT ALSO . . . PLAY NOT JUST ACCUMULATION BUT ALSO . . . MEANING
13
4.2 14 SUB SEKTOR EKONOMI KREATIF (CREATIVE ECONOMY) Permainan Interaktif (Game)
Music
Seni Pertunjukan (Showbiz)
Penerbitan dan Percetakan
Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Televisi dan Radio (Broadcasting)
Riset dan Pengembangan (R & D)
14
4.3 Triple-T Revolution Transportasi terkait dengan mobilitas barang dari satu tempat ke tempat lain. Revolusi di bidang ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan container untuk mengangkut barang dalam kapasitas yang semakin besar.
Transportasi
Travel Travel adalah tentang mobilitas manusia dari satu tempat ke tempat lain. Revolusi di bidang ini ditandai dengan era tiket murah untuk berbagai sarana angkutan baik darat, laut maupun udara
Dalam bukunya yang fenomenal, The World is Flat, Friedman menyatakan bahwa dunia semula terpisahkan oleh jarak sekarang telah terCONNECT!. Dalam makalahnya, beliau mengangkat suatu fenomena yang disebutnya "Triple-T Revolution", yang menjadikan jarak (distance), lokasi (location), serta waktu (time) menjadi isu yang semakin tidak relevan.
Teknologi Teknologi, bisa dikatakan memfasilitasi mobilitas informasi dari satu tempat ke tempat lain secara lebih cepat.
15
4.4 Sub Kultur Dinamika Pasar Youth bukan hanya kelompok konsumen berdasarkan usia saja. Ada pergeseran potensi dalam subkultur Youth karena mereka memiliki daya beli yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Ini merupakan hal yang membuat mereka bisa menentukan pasar
Youth
Women Women bukan hanya berperan sebagai kelompok berdasarkan gender. Namun, ada pergeseran peran di subkultur perempuan. Sebelumnya, perempuan hanya berperan sebagai manager keuangan, sekarang perempuan sudah menjadi Chief Financial Officerdengan financial power yang besar
Ada tiga subkultur yang memengaruhi dinamika dunia dan pasar sekarang ini, yakni anak muda (Youth), perempuan (Women), dan penggiat Internet (Netizen). Merek-merek yang ingin tetap eksis di dunia sekarang harus bisa merebut hati ketiga subkultur tersebut
Netizen Netizen merupakan sebuah entitas yang sangat penting. Netizen adalah orang yang menggunakan internet paling sedikit tiga jam setiap hari. Netizen bisa menjadi ultimate advocater atau ultimate hater dari brand yang mereka gunakan. Tentu saja,ini memberikan pengaruh yang sangat kuat karena informasi tersebut disebarkan secara luas.Karena itu,Netizen memegang peranan penting dalam viral marketing .
16
5.1. NILAI-NILAI NILAI DASAR
NILAI INSTRUMEN
NILAI PRAKSIS
UU. NO. 25 TAHUN 1992 (Dalam Proses Penggantian)
UUD 1945
UU NO. 20 TAHUN 2008
Peraturan Pemerintah (PP) Peraturan Presiden (Perpres) Instruksi Presiden (Inpres) Peraturan Menteri (Permen) Keputusan Menteri (Kepmen)
18
5.2 Pola Pikir Kebijakan dan Program VISI :
9 AGENDA PEMBANGUNAN (NAWACITA)
T
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara; 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; 5. Meingkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing dipasar internasional; 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa; 9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
R I S
A K T I
KEBIJAKAN
1. Penin;gkatan kompetensi SDM KUMKM; 2. Perluasan akses pembiayaan; 3. Peningkatan nilai tambah dan jangkauan pemasaran UMKM; 4. Penguatan kelembagaan usaha dan Koperasi 5. Peningkatan kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha
Kementerian Koperasi dan UKM terkait dengan Nawa Cita ke-2, 6 dan 7
PROGRAM
PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN
Generik : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi dan UKM.
1. Reformasi Birokrasi 2. Penataan Peraturan Perundang-Undangan; 3. Bantuan sarana produksi bagi anggota 4. Peningkatan kapasitas SDM KUMKM berbasis teknologi; 5. Kemitraan; 6. Peningkatan sarana dan prasarana pemasaran bagi KUMKM 7. Program Bantuan Sosial Ekonomi bagi KUMKM;
Teknis : 1. Program Peningkatan Daya Saing UMKM; 2. Program Penguatan Kelembagaan Koperasi; 3. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
8. Dana Dekonsentrasi; 9. Tugas Pembantuan (TP); 10.Dana Bergulir KUMKM;
LPDB-
11.Kredit dengan Pola Penjaminan/ KUR;
19
5.3 PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI
3. Peraturan PerundangUndangan (perlindungan bagi pengelolaan koperasi)
5. Akuntabilitas (Aturan Pengelolaan
1. Anggota > 20 org
Keuangan yang Akuntable)
4. Tata Laksana (Aturan Internal Pengelolaan Koperasi)
2. Badan Hukum (Dasar Eksistensi Koperasi)
20
5.4 PENGUATAN KAPASITAS USAHA KOPERASI 1. Penguatan Kelembagaan
2. Peningakatan Akses Pembiayaan
3. Peningkatan Kualitas Produksi dan Perluasan Jaringan Pemasaran
4. Penguatan Kapasitas SDM
5. Kemitraan
21
5.5 Program Unggulan Penataan Data Koperasi dan UMKM dengan bersinergi dengan K/L Pusat dan Pemerintah Daerah serta stake holder melalui Online Data Base System (ODS) dengan pemberian Nomor Induk Koperasi (NIK) bagi Koperasi Aktif dan melaksanakan RAT sesuai dengan peraturan perundangan Program Pembebasan Biaya Pembuatan Akta Koperasi bagi usaha mikro dalam rangka memberikan legalitas, kepastian hukum, bekerjasama dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Penguatan peran Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai penyalur (distributor pupuk bersubsidi) bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan PT. Pupuk Indonesia
Kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan dalam penerbitan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) 1 lembar oleh Camat dan tidak dikenakan biaya Kerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM dalam memberikan Hak Cipta secara gratis dalam rangka mendorong produktivitas usaha dan melindungi kreativitas UKM
22
Lanjutan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro maksimal sebesar Rp. 25 juta tiap debitur dengan bunga 9% pertahun, sedangkan KUR Ritel sebesar Rp. 25 juta sampai dengan Rp. 500 juta, dengan bunga 9% pertahun; Penurunan suku bunga dana bergulir LPDB-KUMKM untuk sektor riil turun dari 6% menjadi 4,5% pertahun atau 0,18% perbulan, dan untuk KSP turun dari 9% menjadi 8% pertahun atau 0,3% perbulan
Membangun UKM entreprenuer yang produktif dan kreatif melalui Gallery Indonesia WOW 23
6. Program/Kegiatan Aksi Reformasi Koperasi TUJUAN : MENINGKATKAN PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DENGAN PENINGKATAN INDIKATOR KONTRIBUSI PDB DARI 1,7% TAHUN 2014 MENJADI 8% PADA TAHUN 2019
UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bahwa bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah Koperasi.
UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian (saat ini dalam proses penggantian)
Reformasi Koperasi 1. Rehabilitasi; 2. Re-orientasi; 3. Pengembangan.
1. Rehabilitasi: Pembaharuan Organisasi Koperasi melalui Pemutakhiran Data dan Pembekuan/Pembubaran Koperasi. Pemutakhiran Data Koperasi melalui Online Database System (ODS); Pembekuan/Pembubaran Koperasi; Penertiban Koperasi dengan membentuk Deputi Pengawasan. 2. Reorientasi: Merubah paradigma dari pendekatan Kuantitas menjadi Kualitas. Membangun Koperasi Berbasis IT; Fokus pada penguatan kelembagaan koperasi; Mendorong Koperasi meningkatkan jumlah anggota koperasi. 3. Pengembangan: Bertahap dan Terukur. Mengkaji regulasi yang menghambat berkembangnya koperasi; Fokus pada akses pembiayaan; Fokus kepada Koperasi Sektor Riil yang Berorientasi Ekspor, Padat Karya dan Digital Ekonomi. 25
25
7.1 PENINGKATAN KAPASITAS SDM KUMKM Memantapkan pengetahuan (Knowledge) Meningkatkan keterampilan (Skill)
Memperluas jaringan (Business Network) Membuka dan memanfaatkan peluang usaha (Business Opportunity)
Memantapkan sikap dan perilaku (Business Attitude) 27
7.2 JENIS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kewirausahaan Perkoperasian
Keterampilan Teknis (Vocational) Training for Trainers (TOT) Manajerial 28
7.3 ALUR PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Monev Koperasi
Ormas Pokmas
Dinas/Badan yang Membidangi Koperasi dan UKM Kabupaten /Kota
Dinas/Badan yang Membidangi Koperasi dan UKM Provinsi
Kementerian Koperasi dan UKM Deputi Bidang Pengembangan SDM
29
64
8.1 Bidang Kelembagaan 1. Registrasi pengusaha skala mikro dan kecil yang difasilitasi pendaftaran Kelembagaan; 2. Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL); 3. Penerapan tata kelola koperasi yang baik; 4. Kelompok usaha bersama pra koperasi yang didampingi untuk membentuk koperasi; 5. Koperasi berasal dari pengusaha mikro yang difasilitasi akta
koperasi
8.2 Bidang Pembiayaan 1. 2. 3. 4. 5.
Wirausaha pemula yang didukung modal awal usaha; Usaha mikro yang didampingi mengakses dan mengelola kredit; Usaha mikro yang mendapat pendampingan sertifikasi tanah; Pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR); Pengelolaan Dana Bergulir bagi KUMKM.
31
8.3 BIDANG PRODUKSI DAN PEMASARAN 1. Revitalisasi pasar rakyat yang dikelola oleh koperasi termasuk didaerah tertinggal, perbatasan dan pasca bencana; 2. Pedagang skala mikro informal/pedagang kaki lima yang difasilitasi penataan lokasi, sarana usaha dan promosi; 3. KUMKM yang difasilitasi promosi dan pameran di dalam negeri; 4. KUMKM yang difasilitasi promosi dan pameran di luar negeri; 5. Koperasi yang difasilitasi energi terbarukan; 6. KUMKM yang didampingi produk ramah lingkungan; 7. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi standardisasi dan mutu produk; 8. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi merek dan pengemasan; 9. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi sertifikasi (Halal, SNI, HKI, Keamanan Pangan dan Obat, SVLK, ISO, dll); 10. Koperasi/sentra usaha mikro/kecil yang diperkuat sistem bisnisnya; 11. Koperasi/sentra usaha mikro/kecil yang difasilitasi penerapan teknologi tepat guna. 32
8.4 BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA 1. Sarana prasarana layanan usaha terpadu; 2. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi penanganan dampak bencana; 3. Koperasi dan UMKM yang didampingi dalam penanganan dampak kebijakan kawasan perdagangan bebas; 4. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi restrukturisasi manajemen dan keuangan; 5. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi kemitraan produksi dan pemasaran.
8.5 BIDANG PENGEMBANGAN SDM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
PPKL dan Pendamping yang dilatih; Aparatur yang dilatih dibidang perkoperasian dan kewirausahaan; Pelatihan Usaha Mikro; Pelatihan Kewirausahaan; Pelatihan Technopreneur; Pelatihan Perkoperasian Berbasis Syariah; Pelatihan Vocational; Pelatihan Perkoperasian; SDM KUKM yang Mendapat Fasilitasi Magang dan Beasiswa
8.6 BIDANG PENGAWASAN
1.Penilaian kesehatan usaha simpan pinjam KSP/USP/KJKS/UJKS/Kopdit; 2.Pemeriksaan ijin usaha koperasi; 3.Pemeriksaan kepengurusan dan keanggotaan koperasi; 4.Pemeriksaan kinerja keuangan KSP/USP/KJKS/ UJKS/Kopdit
34
Terima Kasih
PROMOSI DAN PEMASARAN PRODUK KUKM
36
GALERI INDONESIA WOW
37
FASILITASI PAMERAN DI SME TOWER
38
FASILITASI PAVILIUN PROVINSI
39
September Oktober November Desember Realisasi Kredit (RP. Triliun) Jumlah Debitur (Orang) Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, Per 31 Desember 2015
12.405.779
176.373,8
1.003.663 754.199
22,75
710.929 710.929
15,038
456.321
8,838
231.324
4,024
REALISASI KUR TAHUN 2007 s.d. 2015
2007– 2015
40
REALISASI PENYALURAN KUR TAHUN 2016 Total Penyaluran KUR dari 4 Januari 2016 sampai dengan 11 Maret 2016 adalah sebesar Rp. 22,21 Triliun dengan uraian sebagai berikut:
Bank Pelaksana BRI Bank Mandiri BNI
KUR Mikro Plafon (Rp.Juta) 12.207.238 659.990 6.713
KUR Penempatan TKI
KUR Ritel
Debitur 786.744 33.682 330
Plafon (Rp.Juta) 6.096.250 1.454.427 1.774.054
Debitur 44.315 16.645 6.591
Bank Sinarmas
Plafon (Rp.Juta)
Debitur
213 18.306.451 2.114.417 382 1.787.326
7.964
477
1.755
12
BPD Kalbar 20 1 TOTAL 12.874.207 820.774 Total Penyaluran KUR (Rp.Juta)
865 9.327.351
5 67.568
Prosentase Pencapaian
7.964 -
17
Total Debitur KUR
Plafon (Rp.Juta)
2.963 6.559
Maybank BPD NTT
TOTAL
246
17.486
1.072
2.001
Debitur 831.272 50.327 7.303 477 29
885 6 22.219.043 889.414 22.219.043 889.414 22,22
41
AKUMULASI REALISASI PENYALURAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN TAHUN 2008-2016 Per 15 Maret 2016
42
REKAPITULASI REVITALISASI PASAR TRADISIONAL MELALUI KOPERASI TAHUN 2015-2016 2015 • Pasar Tradisional di Daerah Tertinggal/ Perbatasan/ Mitigasi melalui Koperasi sebanyak 65 Unit (40 Unit Reguler dan 20 Unit di daerah tertinggal/perbatasan ) @ 900 juta • Penyaluran melalui bantuan sosial
2016 • Pasar Tradisional di Daerah Tertinggal/ Perbatasan/ Mitigasi melalui Koperasi sebanyak 85 Unit (65 Unit Reguler dan 20 Unit di daerah tertinggal/perbatasan ) @ 950 juta • Penyaluran melalui anggaran tugas pembantuan
43
REKAPITULASI PLUT KUMKM 2013 - 2016 2013 • Telah terbangun 21 Unit di 16 Provinsi
2014 • Telah terbangun 21 Unit di 19 Provinsi
2016 • Direncanakan akan dibangun 7 Unit di 6 Provinsi
44
DIAGRAM KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN
PENDAPATAN
JASA
SDM
PENGETAHUAN (Knowledge)
KETERAMPILAN (Skill)
PRODUKSI
AKSES USAHA
JARINGAN (Networking)
INFRASTRUKTUR
PELUANG (Oportunity)
SIKAP PERILAKU (Attitude)
45