KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 - 2019 Dalam upaya untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang direncanakan, maka proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, dilaksanakan melalui “TIWU TELUatau TRI WARNA PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN ENDE”, yaitu: PENDIDIKAN, KESEHATAN dan EKONOMI dengan program-program penunjangnya, antara lain: Infrastruktur dan Lingkungan hidup serta Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Keamanan dan Ketertiban. Dalam proses pelaksanaan, percepatan dan pemantapan pencapaian target indikator kinerja pembangunan Kabupaten Ende periode 2014-2019, dilakukan melalui “MODEL SEGITIGA MEMBANGUN KABUPATEN ENDE”, sebagai berikut: MODEL SEGITIGA PENDEKATAN MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertangungjawaban pembangunan antara Pemerintah dengan Masyarakat dan DPRD. Proses penguatan sinergi dilakukan melalui pendekatan baik secara formal maupun informal, melalui komunikasi, dialog yang setara dan seimbang antara Pemerintah, Masyarakat dan DPRD. Gambar 7.1 Model Segitiga Pendekatan Membangun Kabupaten Ende
29
MODEL SEGITIGA KEMITRAAN MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi “TRI PARTED”antara eksekutif selaku pelaksana politik, legislatif selaku pemegang hak politik dan yudikatif yang berwenang dalam hukum politik. Proses penguatan sinergi dilakukan melalui kemitraan “TRI PARTED”yang harmonis, setara dan seimbang antara Eksekutif
– Legislatif – Yudikatif, untuk
mengawasi Pemerintah Daerah selaku pemegang mandat politik dalam melaksanakan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan sesuai dengan regulasi dan ramburambu yang mengaturnya, DPRD selaku pemegang mandat Hak Politik untuk mengawasi dan merekomendasikan terhadap upaya-upaya percepatan pencapaian indikator kinerja yang telah disepakati bersama, serta Lembaga Hukum selaku pemegang mandat penyelenggaraan dan penegakkan hukum, untuk mengawasi seluruh proses pembangunan yang berlangsung. Gambar 7.2 Model Segitiga Kemitraan Membangun Kabupaten Ende
MODEL SEGITIGA KEKUATANBEKERJA MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi “Lika Mboko Telu atau Tiga Batu Tungku”. dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan mendayagunakan seluruh potensi yang ada di Kabupaten Ende, yaitu: Pemerintah dengan Masyarakatnya, Agama dengan Ulayatnya dan Mosalaki dengan Fai Walu Ana Kalonya. Pemerintah akan melaksanakan mandat politik yang diberikan oleh masyarakat sebaik-baiknya, agar hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat memenuhi harapan seluruh masyarakat Kabupaten Ende dan mampu untuk mensejahterakannya 30
secara adil dan merata. Para tokoh agama dengan umatnya serta mosalaki dengan fai walu ana kalo-nya, diharapkan dapat berpartispasi secara aktif untuk mensukseskan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Gambar 7.3 Model Segitiga Kekuatan Bekerja Membangun Kabupaten Ende
A. Kebijakan Umum PenganggaranProgram Pembangunan Daerah Sumber-sumber penerimaan keuangan daerah Kabupaten Ende, dialokasian dengan memperhatikan, antara lain:
Penerimaan retribusi pajak dan retribusi diupayakan alokasi belanjanya pada program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana retribusi pajak dan retribusi tersebut dipungut;
Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik bagi kas daerah;
Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan belanja urusan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah serta operasional rutin lainnya;
Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan;
31
Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil didapat.
Proyeksi kapasitas riil keuangan daerah yang menggambarkan indikasi kemampuan pendanaan program pembangunan daerah yang diproyeksikan selama 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2014-2019, digunakan sebagai acuan dalam proyeksi pagu indikatif untuk masing-masing program, dengan skala prioritas yang dipisahkan menjadi prioritas I, prioritas II dan prioritas III, dimana prioritas I mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas II. Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya. Proyeksi alokasi pagu indikatif untuk program pembangunan, dialokasikan dengan prioritas sebagai berikut: Prioritas I Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated) Kepala daerah dan program yang diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20% (duapuluh persen), anggaran kesehatan minimal 10% (sepuluh persen). Program prioritas I harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah. Di samping itu, prioritas I juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Prioritas II Program Prioritas II merupakan program prioritas ditingkat SKPD yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan. Suatu prioritas II berhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang paling berdampak luas pada masing-masing segmentasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu. Prioritas III
32
Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi
kemasyarakatan,
belanja
bantuan
keuangan
kepada
provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta belanja tidak terduga. Pengalokasian dana pada prioritas III harus memperhatikan (mendahulukan) pemenuhan dana pada prioritas I dan II terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar. B. Kebijakan Umum Penyelenggaraan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan Bidang Prioritas Pendidikan: 1. Peningkatan mutu SDM dan akses kelembagaan serta sarana prasarana pendidikandan perpustakaan; 2. Peningkatan pembinaan kelembagaan, akses serta sarana prasarana kepemudaan dan olahraga; 3. Peningkatan insentif dan sarana prasarana pendukung bagi tenaga pendidik yang melayani di wilayah terpencil dan pedalaman. Bidang Prioritas Kesehatan: 1. Percepatan penunurunan kematian ibu, bayi baru lahir dan balita; 2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau dan merata bagi seluruh masyarakat dan pertimbangan pembangunan rumah sakit satelit di wilayah utara yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal dan kondisi ketersediaan sarana prasarana serta ketenagaan; 3. Melaksanakan
Sanitasi
Total
Berbasis
Masyarakat
(STBM)
dan
mengintegrasikannya ke dalam program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan; 4. Peningkatan insentif dan sarana prasarana pendukung bagi tenaga kesehatan yang melayani di wilayah terpencil dan pedalaman; Bidang Prioritas Ekonomi dan Pariwisata: 1. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dengan mengoptimalkan produksi dan produktivitas lahan pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan;
33
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga dan informasi pasar komoditi unggulan daerah yang kompetitif; 3. Mendayagunakan potensi kepariwisataan dan kebudayaan daerah untuk mendukung perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan se-Pekan Pesta Danau Kelimutu; 4. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui intensifikasi terhadap sumbersumber penghasilan dan pajak dan retribusi daerah, termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB) yang telah diserahkan kewenangannya oleh pemerintah kepada pemerintah daerah. Bidang Prioritas Penunjang: Infrastruktur dan Lingkungan Hidup 1. Meningkatkan konektivitas antar daerah dengan membangun jalan-jalan paralel yang menghubungkan antar kecamatan dan antar desa; 2. Meningkatkan akses terhadap air bersih untuk masyarakat, baik di perkotaan maupun perdesaan; 3. Meningkatkan akses listrik untuk kebutuhan masyarakat, dengan fokus agar seluruh desa dapat menikmati listrik; 4. Menertibkan seluruh pertambangan liar dan meninjau kembali ijin pertambangan yang telah diberikan, dan berpotensi merusak lingkungan; Bidang Prioritas Penunjang: Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Keamanan dan Ketetiban 1. Meningkatkan kepatuhan dan konsistensi terhadap dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang telah ditetapkan; 2. Pengintegrasian Standar Pelayanan Minimal ke dalam penyelenggaraan program dan kegiatan pemerintah daerah; 3. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembinaan kemasyarakatan melalui kegiatan Selasa Keliling-Sabtu Keliling (SelangSaling); 4. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui intensifikasi terhadap sumbersumber penghasilan dan pajak dan retribusi daerah, termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB) yang telah diserahkan kewenangannya oleh pemerintah kepada pemerintah daerah; 34
5. Penyediaan tunjangan kinerja kepada aparatur sipil negara, yang disesuaikan dengan wilayah pelayanannya (terpencil, pedalaman dan dalam kota) dengan mempertimbangkan kapasitas keungan daerah; 6. Meningkatkan kemitraan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, swasta dan perguruan
tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembinaan
kemasyarakatan; 7. Mengatasi kemiskinan masyarakat melalui peningkatan kemandirian masyarakat desa dan kelurahan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan dengan mengalokasikan dana pembangunan untuk desa dan kelurahan dari APBD Kabupaten Ende, minimal sebesar Rp. 700 juta sampai dengan 1 Milyar per desa dan kelurahan dan kegiatan swakelola oleh masyarakat; 8. Menciptakan lapangan pekerjaan masyarakat, melalui program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh daerah dengan mengacu kepada berbagai pembelajaran cerdas masyarakat dalam program-program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan. 2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 - 2019 Program pembangunan daerah Kabupaten Ende yang akan dilaksanakan pada periode RPJMD tahun 2014-2019, untuk menjawab visi dan misi kepala daerah terpilih yang disinkronisasikan dengan program dan kegiatan urusan wajib dan pilihan yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, yang telah beberapa kali diubah dan yang terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 7.2.1. Program pada Setiap SKPD Program yang ada pada setiap SKPD ini, pada prinsipnya merupakan programprogram yang berkaitan dengan operasional rutin, sebagai berikut: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; Dilaksanakan dengan efisiensi terhadap berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan riil penggunaannya. 2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur; dan 3) Program peningkatan disiplin aparatur; 35
Pelaksanaan program-program rutin ini disesuaikan dengan kepasitas fiskal daerah, setelah urusan wajib dan urusan pilihan dapat terpenuhi, khususnya untuk program peningkatan sarana dan prasarana aparatur diupayakan untuk mendayagunakan sarana dan prasarana aparatur yang tersedia dengan melakukan efisiensi dan manajemen penggunaanya. Pengadaan yang dilakukan dengan pertimbangan urgensi dan
apabila tdak dilaksanakan dapat
menyebabkan kerugian yang lebih besar lagi dan membahayakan terhadap pelayanan kepada masyarakat, serta program peningkatan disiplin aparatur yang berkaitan dengan pengadaan pakaian dinas aparatur (keki dan korpri), dapat dikedepankan upaya pengadaan secara mandiri. 4) Program fasilitas pindah/purna tugas PNS; Diprioritaskan
kepada
aparatur
yang
dipindahkan
untuk
mendukung
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masayarakat di wilayah terpencil dan pedalaman. 5) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur; Peningkatan kapasitas aparatur yang dilaksanakan, diprioritaskan terhadap kapasitas yang berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi serta uraian jabatan dari masing-masing aparatur, khususnya yang berkaitan dengan hal-hal teknis yang mampu meningkatkan kinerja aparatur. 6) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Diprioritaskan dengan pertimbangan kinerja hasil memerlukan beban kerja yang tinggi dan bukan merupakan kegiatan-kegiatan rutin yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari aparatur terkait. Program ini secara khusus dijabarkan pada SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah. A. Program Pembangunan menurut Urusan Wajib dan Urusan Pilihan per masingmasing Misi Pembangunan Kabupaten Ende Tahun 2014-2019 MISI 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi
36
1. Urusan Wajib Pendidikan 1) Program Pendidikan Anak Usia Dini; 2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; 3) Program Pendidikan Menengah; 4) Program Pendidikan Non Formal; 5) Program Pendidikan Luar Biasa; 6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 7) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 2. Urusan Wajib Perpustakaan 1) Program
Pengembangan
Budaya
Baca
dan
Pembinaan
Perpustakaan 3. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga 1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda; 2) Program peningkatan peran serta kepemudaan; 3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda; 4) Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba; 5) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga; 6) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga; 7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga. MISI 2 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 1. Urusan Wajib Kesehatan 1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; 2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat; 3) Program Pengawasan Obat dan Makanan; 4) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat; 5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat; 6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat; 7) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; 8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; 9) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin; 37
10) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya; 11) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit; 12) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit; 13) Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan; 14) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita; 15) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia; 16) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan; 17) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. 2. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1) Program Keluarga Berencana; 2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja; 3) Program pelayanan kontrasepsi; 4) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri; 5) Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat; 6) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR; 7) Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS; 8) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak; 9) Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga; 10) Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU. MISI 3 : Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata
yang
Kompetitif dan Berkelanjutan 1. Urusan Pilihan Pertanian 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 2) Program
peningkatan
pertanian/perkebunan; 38
pemasaran
hasil
produksi
3) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan; 4) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan; 5) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak; 6) Program peningkatan produksi hasil peternakan; 7) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan; 8) Program peningkatan penerapan teknologi petemakan. 2. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan 1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir; 2) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan; 3) Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut; 4) Program peningkatan mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut; 5) Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat; 6) Program pengembangan budidaya perikanan; 7) Program pengembangan perikanan tangkap; 8) Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan; 9) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan; 10) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar. 3. Urusan Wajib Katahan Pangan 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan; 2) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan. 4. Urusan Wajib Kebudayaan 1) Program Pengembangan Nilai Budaya; 2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya; 3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya; 4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya. 5. Urusan Pilihan Pariwisata 39
1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; 2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; 3) Program Pengembangan Kemitraan.
6. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 1) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif; 2) Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah; 3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah; 4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 7. Urusan Pilihan Perdagangan 1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 2) Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional; 3) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor; 4) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; 5) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan. 8. Urusan Pilihan Perindustrian 1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi; 2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 3) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; 4) Program Penataan Struktur Industri; 5) Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial. 9. Urusan Wajib Penanaman Modal 1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; 3) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah. 10. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan. 11. Urusan Wajib Ketenagakerjaan 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 40
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja; 3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. 12. Urusan Wajib Administrasi Keuangan Daerah 1) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota. Misi 4 : Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan 1. Urusan Wajib Pekerjaan Umum 1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong; 3) Program Pembangunan Turap/Talud/Brojong; 4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 5) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Talud/Bronjong; 6) Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan; 7) Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan; 8) Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan; 9) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; 10) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya; 11) Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku; 12) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya; 13) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah; 14) Program Pengendalian Banjir; 15) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; 16) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan. 2. Urusan Wajib Perhubungan 1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan; 2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; 41
3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; 4) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; 5) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas; 6) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. 3. Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan; 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan; 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 4. Urusan Wajib Perumahan 1) Program Pengembangan Perumahan; 2) Program Lingkungan Sehat Perumahan; 3) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan; 4) Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial; 5) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; 6) Program Pengelolaan Areal Pemakaman. 5. Urusan Wajib Lingkungan Hidup 1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; 3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; 4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam; 5) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 6) Program Peningkatan Pengendalian Polusi; 7) Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan-kawasan Konservasi Laut dan Hutan; 8) Program Pengendalian Kebakaran Hutan; 9) Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut; 10) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 42
6. Urusan Wajib Penataan Ruang 1) Program Perencanaan Tata Ruang; 2) Program Pemanfaatan Ruang; 3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
7. Urusan Pilihan Kehutanan 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 3) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; 4) Program Pemanfaatan Kawasan Baton Industri; 5) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan; 6) Program Perencanaan dan Pengembangan Baton; 7) Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove & Hutan Pantai.
Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat 1. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan 1) Program Pengembangan Data/Informasi; 2) Program Kerjasama Pembangunan; 3) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; 4) Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar; 5) Program Peningkatan Kapasitas Klembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah; 6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah; 7) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; 8) Program Perencanaan Sosial Budaya; 9) Program
Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya
Alam. 43
2. Urusan Wajib Statistik 1) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
3. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian
dan
Persandian 1) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah; 2) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah; 3) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; 4) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota; 5) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa; 6) Program
Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH; 7) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; 8) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 9) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi; 10) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat; 11) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah; 12) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan; 13) Program Penataan Daerah Otonomi Baru; 14) Program Pendayagunaan Aparatur Negara. 4. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan; 2) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan; 3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa; 44
4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; 5) Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan.
5. Urusan Wajib Kearsipan 1) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; 2) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah; 3) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan; 4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi. 6. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika 1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 2) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi; 3) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi; 4) Program Kerjasama Informasi dan Media Massa. 7. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan; 2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; 3) Program
Peningkatan
Kualitas
Hidup
dan
Perlindungan
Perempuan; 4) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan; 5) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; 8. Urusan Wajib Sosial
45
1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; 2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; 3) Program Pembinaan Anak Terlantar; 4) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma; 5) Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo; 6) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya); 7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.
9. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 2) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 4) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 5) Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan; 6) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (pekat); 7) Program Pendidikan Politik Masyarakat; 8) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.
10. Urusan Pertanahan 1) Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah; 2) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah; 3) Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan; 4) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan.
11. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil 46
1) Program Penataan Administrasi Kependudukan.
3.
Program Unggulan Daerah Kabupaten Ende Tahun 2014 – 2019 Mengacu kepada Visi Pembangunan Kabupaten Ende, yang menitikberatkan pembangunan ke desa dan kelurahan secara merata dan berkeadilan, maka untuk mempercepat langkah-langkah strategis pencapaian sasaran, dilaksanakan Program Unggulan Daerah untuk membangun Bumi Kelimutu, yaitu: “PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN ( P3DK)” Pada tataran pelaksanaan fokus prioritas dengan melaksanakan “Tiwu Telu Pembangunan Kabupaten Ende”, yang dilakukan dengan mendayagunakan “Model Segitiga Membangun Kabupaten Ende”, Prioritas program unggulan daerah ini akan menjadi acuan bagi seluruh SKPD dalam merencanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta acuan masyarakat dalam mengusulkan program dan kegiatan dalam musyawarah perencanaan
pembangunan
(musrenbang)
yang
dilaksanakan
dari
tingkat
dusun/lingkungan/desa, dan kecamatan. Penjabaran dari program P3DK, dengan melaksanakan “Tiwu Telu Pembangunan Kabupaten Ende”, antara lain 1. Proporsi alokasi pendanaan berbasis desa dan kelurahan sebesar Rp. 700.000.000,-(tujuh ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dari Belanja Langsung APBD Kabupaten Ende untuk masingmasing desa dan kelurahan dalam bentuk Pagu Indikatif Desa (PIDES) dan Pagu Indikatif Kelurahan (PIKEL), untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapinya, dalam konteks peningkatan kapasitas, pengembangan ekonomi masyarakat dan peningkatan infrastruktur penunjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pendekatan Bottom-up dan Partisipatif.
47
Alokasi PIDES dan PIKEL yang dianggarkan menjadi acuan bagi masingmasing desa dan kelurahan dalam mengusulkan program dan kegiatan yang akan didanai melalui dana APBD Kabupaten Ende melalui forum musyawarah
perencanaan
pembangunan
mulai
dari
tingkat
dusun/lingkungan, desa/kelurahan dan kecamatan;
Pada tahun awal pelaksanaan yaitu tahun 2015, seluruh program dan kegiatan usulan masyarakat yang merupakan urusan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah tersebut, akan dilaksanakan oleh masing-masing SKPD terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ende tentang Organisasi Perangkat Daerah;
Pada tahap selanjutnya, dalam upaya meningkatan kemandirian masyarakat
dalam
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengawasan
pembangunan, beberapa program dan kegiatan yang diusulkan masyarakat dilakukan
secara
swakelola
kepada
lembaga/organisasi/kelompok-
kelompok masyarakat desa dan kelurahan yang disesuaikan dengan kesiapan sumber daya, tingkat partisipasi masyarakat dan aspek pendukung lainnya, yang dikoordinasikan oleh SKPD teknis terkait dengan kegiatan yang di-swakelolakan;
Alokasi anggaran PIDES dan PIKEL untuk masing-masing desa dan kelurahan tersebut, dengan proporsi: Bidang Prioritas Utama: 1) 2) 3)
Pendidikan : 20 % Kesehatan : 10 % Ekonomi dan Pariwisata
:
25
% Bidang Prioritas Penunjang: 1)
Infrastruktur dan Lingkungan Hidup : 35 % 2) Penataan Birokrasi, Perlindungan Perempuan dan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, KUM, HAM dan Kamtib : 10 % 2. Pendekatan Pagu Kewilayahan Kecamatan dialokasikan untuk menjawab pokokpokok pikiran DPRD yang dihasilkan dari rapat dengan DPRD, seperti rapat 48
dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses. Pokokpokok pikiran DPRD tersebut diintegrasikan dengan seluruh usulan partispatif masyarakat dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan daerah untuk dijadikan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD); 3. Prioritas terkait pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun desa dan kelurahan, yang meliputi Program Selasa Keliling – Sabtu Keliling” (Seling-Saling), dialog dan audiens dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat; 4. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendukung ( mess guru dan rumah medis dan paramedis) serta perbedaan besaran tunjangan bagi tenaga struktural dan fungsional yang melayani daerah terpencil, pedalaman dan dalam kota; 5. Prioritas terkait percepatan pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui: 1) Peningkatan konektivitas antar kecamatan dan antar desa, untuk pendistribusian hasil-hasil produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan unggulan masyarakat dengan membangun jalan-jalan paralel sebanyak 5 ruas jalan, yaitu: Jalan Paralel: Puukungu – Orakose – Maukaro; Jalan Paralel: Nangaba – Boafeo – Kebirangga; Jalan Paralel: Detusoko – Ropa; Jalan Paralel: Wologai – Magekoba – Maurole; Jalan Paralel: Watuneso – Detupera – Oka – Hangalande – Kotabaru 2) Peningkatan akses masyarakat terhadap listrik, dengan target semua desa dapat terakses listrik; 3) Peningkatan sistem distribusi dan akses terhadap air bersih, baik untuk masyarakat perkotaan maupun perdesaan; 4) Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memfasilitasi pengembangan usaha di tingkat desa. 6. Penyelenggaraan “Sepekan Pesta Danau Kelimutu”, sebagai media dan momentum untuk mensinergiskan seluruh kekuatan membangun Kabupaten Ende, yang akan menjadi lokomotif bagi pengembangan pariwisata, budaya dan perekonomian masyarakat dan berorientasi kepada pengembangan kapasitas masyarakat dan bermuara pada masyarakat yang mandiri dan sejahtera. 49