Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan bimbinganNya sehingga Laporan Kinerja BBP2HP Tahun 2015 ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja BBP2HP Tahun 2015 ini adalah untuk mempertanggungjawabkan kinerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) kepada Direktur Jenderal Pengutan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan
pihak
yang
berkepentingan
(stakeholder)
dalam
rangka
mewujudkan
pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai dengan adanya transparansi, partisipasi serta akuntabilitas. Selain itu, penyusunan Laporan Kinerja BBP2HP Tahun 2015 juga diharapkan dapat memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal BBP2HP. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim Inspektorat Jenderal KKP, Biro Perencanaan Setjen KKP dan Sekretariat Direktorat Jenderal PDSPKP yang telah membimbing penyusunan Laporan Kinerja
BBP2HP Tahun 2015. Ucapan
terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada tim pelaksana kegiatan dan segenap keluarga besar Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) yang telah mempersiapkan dan melaksanakan seluruh kegiatan ini di lingkungan BBP2HP dengan penuh tanggungjawab. Akhir kata, kami mohon maaf jika ada kekurangan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan BBP2HP di waktu yang akan datang. Saran dan masukan dari pembaca sangat kami harapkan guna kesempurnaan penyusunan laporan selanjutnya. Jakarta, Januari 2016 Kepala BBP2HP
Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM.
i
Daftar Isi Halaman KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI.......................................................................................................
II
DAFTAR TABEL................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................
vi
BAB I.
PENDAHULUAN...............................................................................
1
1.1.
Latar Belakang........................................................................
1
1.2.
Maksud dan Tujuan................................................................
2
1.3.
Data Umum Organisasi..........................................................
3
1.4.
Kepegawaian..........................................................................
5
1.5.
Isu Strategis BBP2HP.............................................................
7
1.6.
Sistematika Penyajian............................................................
8
PERENCANAAN KINERJA.............................................................
10
2.1.
Arah Kebijakan.......................................................................
10
2.2.
Tujuan dan Sasaran Strategis................................................
10
2.3.
Penetapan Kinerja BBP2HP...................................................
12
AKUNTABILITAS KINERJA............................................................
15
3.1.
Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU)..................................
15
3.2.
Evaluasi dan Analisis Kinerja.................................................
17
BAB II.
BAB III.
3.2.1.
Stakeholder Perspektif ............................……………
3.2.2.
Meningkatnya Kesejahteraan Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan.………… Customer Perspektif...................................................
3.2.3.
Meningkatnya Hasil Pengujian Penerapan Hasil Perikanan yang mendukung P2HP ……………………… Internal Process Perspektif........................................
3.2.4.
Berkembangnya Ragam Produk Olahan dengan Penerapan Teknologi Inovatif.................................................... Learning and Growth Perspective..............................
17
3.2.1.1.
17 21
3.2.2.1.
21 22
3.2.3.1.
22 40 ii
Terwujudnya ASN BBP2HP yang Kompeten dan Berkrepribadian............. Tersedianya Informasi BBP2HP yang 3.2.4.2. Valid, Handal dan Mudah....................... Terwujudnya Pranata dan 3.2.4.3. Kelembagaan Birokrasi BBP2HP yang Berkepribadian....................................... Terkelolanya Anggaran Pembangunan 3.2.4.4. BBP2HP Secara Efisien......................... Akuntabilitas Keuangan........................................................ 3.2.4.1.
3.3.
BAB IV. PENUTUP.........................................................................................
40 42
46 49 54 57
LAMPIRAN
iii
Daftar Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Tabel 13 Tabel 14. Tabel 15. Tabel 16. Tabel 17. Tabel 18. Tabel 19. Tabel 20.
Halaman Data Jumlah Pegawai BBP2HP…….………………………..…..…. 5 Data Pegawai Berdasarkan Jabatan ……....................………..… 6 Data Pegawai Berdasarkan status dan tingkat pendidikan........... 6 Rencana Kinerja Tahunan BBP2HP Tahun 2015........………....... 13 Capaian Kinerja BBP2HP Tahun 2015…….........................…….. 16 Pencapaian IKU PDB, 2010-2014............................. ……….…… 19 Target dan Realisasi IKU PDB, Tahun 2014 dan 2015................. 20 PDB Kelompok Pertanian Atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan…………………………......………………….. 20 Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan.................… 20 Target dan Realisasi Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk, sampai dengan tahun 2015 ………............……….. 30 Penerima SPPT SNI Tahun 2015........………………………….... 30 Target Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan Triwulan dan Realisasi Tahun 2015.....…………………………..... 33 Data Jenis Produk dan Daerah Asal Produk Perikanan yang Telah Diuji Nutrisi dan Mutunya.......…………..………………….... 33 Target dan Realisasi Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha, Tahun 2015............................................………………...………… 38 Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan…………………………………….…. 43 Pameran dan Demonstrasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan........................................................................….…….. 44 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi Ditjen PDSPKP ……………….. 48 Revisi DIPA TA 2015.................................................………..….. 51 Realisasi anggaran BBP2HP berdasarkan jenis belanja............. 54 Realisasi anggaran BBP2HP per output kegiatan........................ 55
iv
Daftar Gambar Halaman Gambar 1.
Struktur Organisasi BBP2HP ……………………………….......
5
Gambar 2.
7
Gambar 3.
Prosentase perbandingan jenis kelamin berdasar tingkat pendidikan................................................................................ Peta Strategi BBP2HP ………………………………………......
13
Gambar 4.
Niali Pencapaian sasaran strategis...........................................
15
Gambar 5.
Perkembangan jumlah SPPT SNI tahun 2013 – 2015……..….
31
Gambar 6.
Hasil Pooling pada Website BBP2HP......................................
43
Gambar 7.
Nilai Kinerja Anggaran Lingkup KKP Tahun 2015.....................
50
Gambar 8.
Grafik perbandingan antara rencana penyerapan anggaran dan realisasi anggaran perbulan Perbandingan alokasi anggaran dan penyerapan tahun 2010
51
– 2015........................................................................................
52
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Perbandingan alokasi anggaran dan penyerapan per jenis belanja…....................................................................................
52
Realisasi anggaran BBP2HP tahun 2015.................................
54
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam rangka melaksanakan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) perlu menyusun Laporan Kinerja triwulan III Tahun 2015. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BBP2HP mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 28/PERMENKP/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan. Pada tahun 2015, BBP2HP telah menetapkan indicator kinerja yang terbagi menjadi 4 Prespektif dengan 7 SS (Sasaran Strategis) dan 11 IKU (Indikator Kinerja Utama). Perspektif stakeholder terdiri dari 1 SS dan 1 IKU, Perpektif Customer terdiri dari 1 SS dan 1 IKU, Perspektif internal proses terdiri dari 1 SS dan 5 IKU, dan perspektif learn and growth terdiri dari 4 SS dan 4 IKU. Secara umum, dari hasil pengukuran kinerja tersebut diketahui sebagian besar indikator kinerja yang telah ditetapkan masih belum teralisasi dan masih dalam proses pencapaian. Hal ini disebabkan beberapa kegiatan pendukung dalam rangka pencapaian IKU masih dalam tahap penyusunan rencana aksi dan persiapan pelaksanaan kegiatan. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU antara lain : 1) proses inovasi / perekayasaan harus melalui berbagai tahapan mulai dari perencanaan, uji pendahuluan dan uji laboratorium, 2) Keterbatasan sarana dan prasarana
pendukung
(alat
laboratorium
dan
bengkel
pengolahan),
dan
3) Keterbatasan SDM. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Pada tahun 2015, BBP2HP telah mengalokasikan anggran untuk mendukung ketersediaan peralatan laboratorium pengujian dan peralatan bengkel pengolahan serta melakukan studi banding dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM di lingkungan BBP2HP.
vi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja suatu instansi demi terwujudnya aspirasi masyarakat dan tercapainya tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem kinerja dan pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,
kolusi
dan
nepotisme
dengan
berlandaskan
asas-asas
umum
penyelenggaraan negara yaitu asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Terselenggaranya good governance juga harus didukung dengan suatu dasar peraturan perundang-undangan demi terciptanya suatu kepastian hukum. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah menerbitkan dasar hukum yang berkaitan dengan terselenggaranya good governance, yaitu : 1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, 2. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah 3. Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
1
Tujuannya adalah untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi yang bersinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu kepemerintahan
yang
baik
(Good
Governances)
dan
dalam
rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Dengan demikian maka setiap entitas
pelaporan
dari
setiap
Kuasa
Pengguna
Anggaran
wajib
untuk
menyampaikan semua laporan kinerja. Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) sebagai satusatunya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan
dan
Perikanan
(Ditjen
PDSPKP)
membuat
laporan
pertanggungjawaban dan evaluasi yang tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015. Laporan kinerja ini merupakan wujud pelaksanaan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. 1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN Maksud disusunnya laporan kinerja BBP2HP Tahun 2015 adalah dalam
rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menyatakan bahwa setiap instansi pemerintah secara berjenjang wajib menyusun laporan pertanggungjawaban kinerja melalui media Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Selain itu, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 juga mengamanahkan kepada setiap unit kerja agar menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Tujuan penyusunan laporan kinerja BBP2HP Tahun 2015 adalah: 1) Mempertanggungjawabkan kinerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan selama Tahun 2015 kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan & Perikanan dan pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam rangka mewujudkan
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
2
pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai dengan adanya transparansi, partisipasi serta akuntabilitas. 2) Memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal BBP2HP.
1.3.
DATA UMUM ORGANISASI Pengembangan produk olahan hasil perikanan merupakan salah satu upaya
meningkatkan nilai tambah dari produk perikanan. Pengembangan produk olahan tersebut dapat dilakukan melalui upaya diversifikasi produk hasil perikanan yang memiliki mutu dan keamanan pangan, serta kemasan yang baik sehingga dapat menjangkau strata konsumen yang lebih tinggi dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Dalam rangka menjamin mutu dan keamanan produk hasil perikanan hingga dikonsumsi masyarakat, maka diperlukan suatu lembaga yang kredibel dalam melaksanakan tugas tersebut. Untuk mewujudkan upaya tersebut, maka keberadaan Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (UPT BBP2HP) memiliki peran penting dan strategis untuk mendukung terlaksananya kebijakan tersebut. Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Keberadaan BBP2HP didasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28/PERMEN-KP/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan. BBP2HP memiliki tugas pokok melaksanakan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran, pengujian dan sertifikasi produk, serta pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dengan uraian tugas sebagai berikut : a) Meyelenggarakan penyusunan rencana program dan anggaran b) Meyelenggarakan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
3
c) Menyelenggarakan pengujian persyaratan kelayakan pengolahan dan penganekaragaman produk hasil perikanan; d) Menyusun standardisasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; e) Menyelengarakan sertifikasi produk penggunaan tanda Standar Nasional Indonesia (SNI) hasil perikanan; f)
Menyelenggarakan pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
g) Menyelenggarakan bimbingan teknis hasil uji terap, pengujian, dan sertifikasi produk hasil perikanan; h) Menyelenggarakan urusan tata usaha dan rumah tangga. i)
Memantau pelaksanaan program dan anggaran
j)
Mengevalusiasi pelaksanaan program dan anggaran
k) Menyusun laporan pelaksanaan program dan anggaran
BBP2HP mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari : 1. Bidang Uji Terap Teknik Pengolahan dan Pemasaran; 2. Bidang Pengujian dan Sertifikasi Produk; 3. Bidang Pelayanan Pengembangan Usaha; 4. Bagian Tata Usaha; dan 5. Kelompok Jabatan Fungsional
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
4
Dalam menjalankan tugas tersebut, organisasi BBP2HP diatur seperti Gambar 1 :
Gambar 1. Struktur Organisasi BBP2HP berdasar Permen KP Nomor 28/PERMEN-KP/2013 Berdasar permenKP tersebut, Sejak tahun 2013, Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan juga bertanggung jawab terhadap 4 satuan kerja, yang berlokasi di Cibinong, Palabuhanratu, Mataram, dan Ambon. 1.4.
KEPEGAWAIAN Sampai dengan akhir tahun 2015 Jumlah pegawai BBP2HP adalah 177
orang, dengan distribusi sebagai berikut : Tabel 1. Data Jumlah Pegawai BBP2HP No
Lokasi Kantor
Status PNS
Kontrak
Jumlah (orang)
1.
BBP2HP Setu
98
30
128
2.
Satker Cibinong
12
20
32
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
5
3.
Satker Pelabuhanratu
1
5
6
4.
Satker Mataram
1
6
7
5.
Satker Ambon
1
2
3
6.
DPK di LPPMHP Gorontalo
1
Jumlah
1
114
63
177
Berdasarkan Jabatan yang diduduki adalah struktural, fungsional tertentu, fungsional umum dan tenaga kontrak, seperti tertera pada tabel berikut : Tabel 2. Data Pegawai Berdasarkan Jabatan No.
Data Jabatan
Jumlah (orang)
Pejabat Struktural
13
a. Eselon II
1
b. Eselon III
4
c. Eselon IV
8
Pejabat Fungsional Tertentu
44
a. Perekayasa
14
b. Pengawas Perikanan
16
c. Analis Kepegawaian
1
d. Pranata Humas
2
e. Analis Pasar Hasil Perikanan
11
3
Pejabat Fungsional Umum
57
4
Tenaga Kontrak
63
1
2
177
Jumlah
Informasi mengenai struktur pegawai berdasarkan status kepegawaian dan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel berikut : Tabel 3. Data Pegawai Berdasarkan status kepegawaian dan tingkat pendidikan S2 Unit Kerja
BBP2HP
Pegawai BBP2HP (DPK)
S1/D4
D3
D1
SLTA
SLTP
SD
L
L
L
Jumlah
Gol L
P
L
IV III II I
2 7
10 5
1 19
IV III II I
1 -
-
-
P 16
L 2 2
Jumlah -
P
L P
4 3
-
10 21
-
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
-
-
P 2 3
-
P
3 2 -
-
-
P
1
13 65 32 3
-
113 1 -
6
Jumlah Tenaga Kontrak (TK)
-
-
-
8
8
3
1 -
1 -
29
2
9
-
3
-
Jumlah Jumlah Total Pegawai BBP2HP PNS + DPK + TK Pegawai yang dipekerjakan di BBP2HP
IV III II I
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 -
-
-
-
Jumlah Jumlah Total Pegawai yang dipekerjakan di BBP2HP dari BPSDMKP
-
63 63 177 Pegawai 1 1 1
Berdasar data kepegawaian, jumlah pegawai BBP2HP berstatus PNS berjenis kelamin laki – laki sebanyak 70 orang (61,40 %) dan perempuan sebanyak 44 orang (38,60 %). Jika dilihat dari latar belakang pendidikan, pegawai BBP2HP didominasi oleh pendidikan sarjana dan SLTA seperti tertera pada tabel berikut :
Jenis Kelamin dan Tingkat pendidikan
30,00% 25,00% 20,00%
15,00% 10,00% 5,00% 0,00% S2
S1/D.IV
D.III
SLTA
Laki-laki
perempuan
SMP
SD
Gambar 2. Prosentase perbandingan jenis kelamin berdasar tingkat pendidikan 1.5.
ISU STRATEGIS BBP2HP
Seiring dengan kebijakan industrialisasi dan peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, maka BBP2HP memiliki peranan strategis dalam mendukung keberhasilan kebijakan tersebut. Beberapa isu strategis yang menjadi focus perhatian BBP2HP dalam melaksanakan kegiatan antara lain : LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
7
a. Sebagian besar pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan merupakan kelompok usaha kecil menengah yang memerlukan sentuhan teknologi inovatif dan pembinaan peningkatan / keberlanjutan usaha. b. Tingkat konsumsi ikan masyarakat yang masih rendah memerlukan inovasi atau diversifikasi ragam olahan produk perikanan dan edukasi manfaat makan ikan sehingga lebih diminati masyarakat. c. Sebagian produk olahan hasil perikanan yang beredar di masyarakat belum memiliki informasi nilai kandungan gizi. d. Dalam rangka peningkatan daya saing, diperlukan adanya jaminan produk yang beredar di masyarakat memiliki kesesuaian dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Sehubungan dengan berbagai isu strategis tersebut, BBP2HP menetapkan beberapa sasaran dan indicator kinerja seperti yang tertuang dalam perjanjian kinerja antara Ditjen PDSPKP dan Kepala BBP2HP.
1.6.
SISTEMATIKA PENYAJIAN laporan kinerja BBP2HP Tahun 2015 ini disusun dengan sistematika
penyajian sebagai berikut : Ringkasan Eksekutif, yang berisi tentang uraian secara singkat tentang tujuan dan sasaran strategis, kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai tujuan dan sasaran, langkah-langkah yang diambil serta langkah antisipatifnya.
Bab I.
Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II. Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2015
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
8
Bab III. Akuntabilitas Kinerja Menguraikan tentang pencapaian Sasaran Strategis (SS) yang diukur dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBP2HP pada tahun 2015, evaluasi dan analisis capaian masing-masing IKU Tahun 2015. Terakhir akan dibahas mengenai akuntabilitas keuangan BBP2HP berupa sumber pembiayaan anggaran disertai realisasi anggaran untuk masing-masing program dan kegiatan. Bab IV. Penutup Menguraikan tentang keberhasilan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, permasalahan dan kendala, serta strategi pemecahannya untuk waktu yang akan datang.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
9
BAB II. PERENCANAAN KINERJA 2.1 Arah Kebijakan BBP2HP merupakan salah satu UPT lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan. BBP2HP melaksanakan kegiatan Pengembangan uji terap produk dan alat pasca panen dan pemasaran hasil perikanan. Kegiatan tersebut sejalan dengan arah kebijakan dan pembangunan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengarah pada peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan serta daya saing usaha kelautan dan perikanan. Peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan serta daya saing usaha kelautan dan perikanan diterjemahkan oleh BBP2HP dengan melaksanakan: a. Inovasi produk dan teknologi P2HP hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang bernilai tambah dan daya saing b. Penyiapan bahan standarisasi teknik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan c. Penerapan penggunaan tanda SNI produk d. Uji nutrisi dan mutu produk perikanan e. Pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan f. Perencanaan, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran berdasarkan data yang terkini dan akurat g. Pengembangan SDM aparatur kompeten yang dikelola sesuai kebutuhan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan h. Pengembangan administrasi keuangan di lingkungan BBP2HP
2.2.
Tujuan dan Sasaran Strategis Untuk melaksanakan arah kebijakan tersebut, Balai Besar Pengujian
Penerapan Hasil Perikanan merumuskan tujuan sebagai berikut : 1. Meningkatkan ragam teknik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang siap diterapkan pada masyarakat; LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
10
2. Meningkatkan daya saing melalui pengujian persyaratan kelayakan pengolahan dan penganekaragaman produk hasil perikanan; 3. Meningkatkan jumlah bahan rancangan standar pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; 4. Meningkatkan jumlah produk yang mendapatkan tanda SNI hasil perikanan; 5. Meningkatkan pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; 6. Meningkatkan penyebarluasan informasi hasil uji terap, pengujian, dan sertifikasi produk hasil perikanan kepada masyarakat; 7. Meningkatkan dukungan manajemen bagi pelaksanaan tugas-tugas teknis BBP2HP; 8. Meningkatkan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan melalui operasionalisasi Satuan Kerja BBP2HP.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi BBP2HP dan mencapai tujuan organisasi maka BBP2HP telah menetapkan Sasaran Strategis (SS) yang dikelompokkan sebagai berikut : -
Stakeholder Perspective, meliputi : o Sasaran Strategis 1 (SS1) : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan
-
Customer Perspective, meliputi : o Sasaran Strategis 2 (SS2) : Meningkatnya hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang mendukung pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
-
Internal Process Perspective, meliputi :
o Sasaran Strategis 3 (SS3) : Berkembangnya ragam produk olahan dengan penerapan teknologi inovatif -
Learn & Growth Perspective, meliputi :
o Sasaran Strategis 4 (SS4) : Tersedianya Aparatur Sipil Negara BBP2HP yang kompeten, profesional dan berkepribadian o Sasaran
Strategis
5
(SS5)
:
Tersedianya
manajemen
pengetahuan BBP2HP yang handal dan mudah diakses LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
11
o Sasaran Strategis 6 (SS6) : Terwujudnya birokrasi BBP2HP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima o Sasaran Strategis 7 (SS7) : Terkelolanya anggaran pembangunan BBP2HP secara efisien dan akuntabel
2.3.
Penetapan Kinerja BBP2HP Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Penetapan kinerja disusun dengan menetapkan sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dalam rumusan yang spesifik, terukur, dan berorientasi pada hasil (outcome). Dalam melakukan penetapan rencana kinerja juga ditetapkan ukuran-ukuran kinerja yang jelas berupa indikator kinerja serta penetapan rencana tingkat capaian untuk masing-masing indikator. Sejak tahun 2013, penetapan kinerja pada unit kerja lingkup BBP2HP telah didasarkan pada konsep manajemen kinerja berbasis BSC. Konsep manajemen kinerja berbasis BSC pada dasarnya sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam konsep BSC, Sasaran Strategis (SS) tersebut kemudian dipetakan dalam suatu Peta Strategi berupa kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi. Peta Strategi BBP2HP Tahun 2015 adalah sebagaimana disajikan dalam gambar 2 dan telah dicascading kepada setiap unit kerja eselon III lingkup BBP2HP.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
12
Gambar 3. Peta Strategi BBP2HP
Dalam Peta Strategi BBP2HP Tahun 2015 telah ditetapkan 7 (Tujuh) Sasaran Strategis (SS) dan 12 (dua belas) Indikator Kinerja Utama (IKU). Pada tahun 2015, BBP2HP melakukan perubahan / revisi Sasaran Strategis dan IKU sebanyak 4 (empat) kali karena adanya perubahan kebijakan lingkup KKP. Sasaran Strategis dan IKU beserta targetnya (sebagaimana tertuang dalam dokumen penetapan kinerja) BBP2HP Tahun 2015, adalah sebagaimana pada tabel 2.
Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan BBP2HP Tahun 2015. No
Sasaran Program/Kegiatan
STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Meningkatnya hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang mendukung pengolahan dan pemasaran hasil perikanan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3 Berkembangnya ragam produk olahan dengan penerapan teknologi inovatif
Indikator Kinerja
Target
1
Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
7
2
Jumlah rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan (rekomendasi)
5
3
Jumlah produk hasil uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (ragam) Jumlah penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran (bahan RSNI) Jumlah produk bersertifikat SNI (produk) Jumlah data uji nutrisi dan mutu produk perikanan (data)
10
4
5 6
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
5
7 600
13
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE 4 Tersedianya Aparatur Sipil Negara BBP2HP yang kompeten, profesional dan berkepribadian 5 Tersedianya manajemen pengetahuan BBP2HP yang handal dan mudah diakses 6 Terwujudnya birokrasi BBP2HP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 7 Terkelolanya anggaran pembangunan BBP2HP secara efisien dan akuntabel
7
Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (UMKM)
14
8
Indeks kompetensi dan integritas BBP2HP
65
9
Persentase unit kerja BBP2HP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BBP2HP
40
10
11
Nilai kinerja anggaran BBP2HP (%)
12
Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBP2HP (%)
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
BB
Baik (80-90) 100
14
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1.
Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Sebagaimana telah diuraikan pada Bab sebelumnya, pengelolaan kinerja
BBP2HP tahun 2015 telah didasarkan pada BSC. BBP2HP telah menetapkan 7 (tujuh) Sasaran Strategis (SS) dan 12 (dua belas) Indikator Kinerja Utama (IKU). Pengukuran capaian kinerja BBP2HP tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi IKU pada masing-masing perspektif. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa secara rata-rata semua indikator kinerja yang telah ditetapkan telah tercapai lebih dari 100% (Tabel 5).
Gambar 4. Nilai Pencapaian sasaran strategis
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
15
Tabel 5. Capaian Kinerja BBP2HP Tahun 2015 Sasaran Program/Kegiatan STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya 1 kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Meningkatnya hasil 2 pengujian penerapan hasil perikanan yang mendukung pengolahan dan pemasaran hasil perikanan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3 Berkembangnya ragam 3 produk olahan dengan penerapan teknologi inovatif 4 No
Indikator Kinerja
%
Target
Realisasi
Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
7
7,2*
Jumlah rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan (rekomendasi)
5
7
10
10
100
5
9
180
7
7
100
600
632
105,33
14
14
100
65
65*
100
40
40*
100
70
87,49
120
Baik (80-90) 100
71,70
89,63
100*
100
Jumlah produk hasil uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (ragam) Jumlah penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran (bahan RSNI) 5 Jumlah produk bersertifikat SNI (produk) 6 Jumlah data uji nutrisi dan mutu produk perikanan (data) 7 Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (UMKM) LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE 4 Tersedianya Aparatur Sipil 8 Indeks kompetensi dan Negara BBP2HP yang integritas BBP2HP kompeten, profesional dan berkepribadian 5 Tersedianya manajemen 9 Persentase unit kerja pengetahuan BBP2HP BBP2HP yang menerapkan yang handal dan mudah sistem manajemen diakses pengetahuan yang terstandar (%) 6 Terwujudnya birokrasi 10 Nilai kinerja Reformasi BBP2HP yang efektif, Birokrasi BBP2HP efisien dan berorientasi pada layanan prima 7 Terkelolanya anggaran 11 Nilai kinerja anggaran pembangunan BBP2HP BBP2HP (%) secara efisien dan 12 Persentase kepatuhan akuntabel terhadap SAP lingkup BBP2HP (%)
140
Ketarangan : * data sementara
Berdasarkan tabel tersebut di atas, pencapaian IKU BBP2HP sebagian besar telah sesuai dengan target yang ditetapkan. Pada stakeholder perspektif, LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
103
16
capaian kinerja didasarkan pada data BPS dan bersifat data sementara. Sedangan target kinerja pada level custumer perspektif telah tercapai pada triwulan II dan melebihi target yang telah ditetapkan. Internal perspektif merupakan perspektif internal yang memuat indikator yang secara langsung dilaksanakan oleh BBP2HP dan sampai saat ini semua target telah diselesaikan. Khusus perspektif Learn and Growth angka capaian kinerja BBP2HP mengikuti capaian unit kerja eselon I karena beberapa indikator tidak dinilai secara langsung di unit kerja BBP2HP.
3.2.
Evaluasi dan Analisis Kinerja
3.2.1. Stakeholder Perspektif 3.2.1.1. Meningkatnya Kesejahteraan kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan merupakan tolak ukur dampak dari berbagai keberhasilan program dan kegiatan yang dilakukan baik di tingkat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) khususnya unit kerja eselon I Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP). Dalam rangka mendukung sasaran stretegis ini, BBP2HP menetapkan satu Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan:
IKU 1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun). Adapun angka persentase pertumbuhan PDB Perikanan diperoleh dengan membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun 2015 dibandingkan dengan nilai PDB Perikanan tahun 2014. Pada tahun 2014, pertumbuhan PDB perikanan mencapai 6,97%. Sedangkan Perolehan nilai PDB perikanan pada BBP2HP mengadopsi secara langsung dari Ditjen P2HP yang mengacu pada perhitungan BPS. Namun demikian, sampai dengan akhir tahun 2014 nilai PDB perikanan belum mencapai
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
17
target yang telah ditetapkan. Menurut data BPS, capaian PDB perikanan pada tahun 2014 baru berkisar pada angka 6,97% dari target sebesar 7% (tabel 6). Pada tahun 2015, KKP menargetkan pertumbuhan PDB sektor perikanan dapat meningkat sebesar 7% dibanding dengan kondisi yang terjadi pada tahun 2014 (Tabel 7). Menurut data BPS yang dipublikasikan KKP pada bulan Mei 2015, pertumbuhan PDB sektor perikanan pada triwulan I tahun 2015 adalah sebesar 8,64% bila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2014 (y on y berdasarkan harga konstan). Jika dilihat dari nilainya, PDB perikanan pada triwulan I tahun 2015 adalah sebesar Rp 48,86 Trilyun atau meningkat sebesar Rp 3,89 Trilyun jika dibanding dengan triwulan I tahun 2014 yang hanya sebesar Rp 44,97 Trilyun (y on y berdasarkan harga konstan) (Tabel 8 dan 9). Sedangkan untuk pertumbuhan PDB pada tahun 2015 belum dapat kami sajikan pada laporan ini karena data dari BPS belum dikeluarkan.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
18
Tabel 6. Pencapaian IKU PDB, 2010-2014 Uraian
Lapangan Usaha
2012
2013*
2014**
304 777,1
315 036,8
328 279,7
339 560,8
350 722,2
151 500,7
154 153,9
158 910,1
161 925,5
164 082,6
b. Tanaman Perkebunan
47 150,6
49 260,4
52 325,4
54 629,3
57 245,7
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
38 214,4
40 040,3
41 918,6
43 902,3
45 960,1
d. K e h u t a n a n
17 249,6
17 395,5
17 423,0
17 442,5
17 476,3
e. P e r i k a n a n
50 661,8
54 186,7
57 702,6
61 661,2
65 957,5
2 314 458,8 2 171 113,5
2 464 566,1 2 322 653,1
2 618 932,0 2 481 790,3
2 769 053,0 2 635 612,6
985 470,5
1 091 447,1
1 193 452,9
1 310 427,3
529 967,8 153 709,3 129
574 916,3
621 832,7
668 337,7
162 542,6
174 638,4
192 921,5
Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah), 2000-2014
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN a. Tanaman Bahan Makanan
PRODUK DOMESTIK BRUTO PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS
Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah), 2000-2014
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN a. Tanaman Bahan Makanan
482 377,1
b. Tanaman Perkebunan
136 048,5
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
2011
2 909 181,5 2 779 064,0
1 446 722,3
119 371,7
297,7
145 720,0
165 162,9
184 246,5
d. K e h u t a n a n
48 289,8
51 781,3 226
54 906,5
56 994,2
60 872,8
e. P e r i k a n a n
199 383,4
691,0
255 367,5
291 799,1
340 343,8
6 446 851,9 5 941 951,9
7 419 187,1 6 795 885,6
8 230 925,9
9 087 276,5 8 419 133,9
PRODUK DOMESTIK BRUTO PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS
7 589 809,0
10 094 928,9 9 391 537,3
3,01
3,37
4,20
3,44
3,29
a. Tanaman Bahan Makanan
1,64
1,75
3,09
1,90
1,33
b. Tanaman Perkebunan
3,49
4,47
6,22
4,40
4,79
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
4,27
4,78
4,69
4,73
4,69
d. K e h u t a n a n
2,41
0,85
0,16
0,11
0,19
e. P e r i k a n a n
6,04
6,96
6,49
6,86
6,97
PRODUK DOMESTIK BRUTO
6,22
6,49
6,26
5,73
5,06
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS
6,60
6,98
6,85
6,20
5,44
1. PERTANIAN, PETERNAKAN,
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (persen), 2000-2014
2010
KEHUTANAN DAN PERIKANAN
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Sumber: Badan Pusat Statistik
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
19
Tabel 7. Target dan Realisasi IKU PDB, Tahun 2014 dan 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET 2014 2015 7,00 7,00
Pertumbuhan PDB Perikanan (%) Sumber : BPS dan KKP, 2014 – 2015 (diolah). Keterangan : * data sementara sampai triwulan I tahun 2015
REALISASI 2014 2015* 6,97 8,64
% 2014 99,57
2015 -
Tabel 8. PDB Kelompok Pertanian Atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan (Trilyun rupiah) Harga Konstan
Harga Berlaku Lapangan Usaha
Tw I2014** 338.02
Tw I2015*** 374.63
Tw I2014** 272.12
Tw I2015*** 282.47
265.15
289.99
214.01
220.31
106.90
116.04
83.57
82.35
b. Tanaman Hortikultura
37.91
40.86
29.86
30.10
c. Tanaman Perkebunan
76.15
83.36
64.60
70.11
d. Peternakan
38.92
44.05
31.71
33.31
e. Jasa Pertanian dan Perburuan
5.26
5.67
4.27
4.43
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
16.23
17.55
13.14
13.30
3. Perikanan
56.64
67.08
44.97
48.86
2,499.88
2,724.69
2,060.48
2,157.53
-Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan
-Produk Domestik Bruto Sumber: BPS dan KKP, 2015 (Diolah) Ket: **) Angka Sementara, ***) Angka Sangat Sementara
Tabel 9. Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan Atas Dasar Harga Konstan Lapangan Usaha
tw I-2015*** thd tw I2014** (y-on-y) (%) 3.80
tw I-2015*** thd tw IV2014** (q-on-q) (%) 14.63
2.94
21.81
-1.45
104.03
b. Tanaman Hortikultura
0.80
11.57
c. Tanaman Perkebunan
8.52
-6.59
d. Peternakan
5.06
-4.64
e. Jasa Pertanian dan Perburuan
3.70
25.51
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
1.24
-13.01
3. Perikanan
8.64
-2.81
Produk Domestik Bruto
4.71
-0.18
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan
Sumber: BPS, 2015 Ket: **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
20
Jika dilihat dari metode perhitungannya, BBP2HP turut serta dalam pemanfaatan belanja pemerintah melalui beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain pelaksanaan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, pengujian dan sertifikasi produk, dan pelayanan pengembangan usaha. Selain itu, dukungan BBP2HP juga tercermin dari kegiatan yang bersifat penunjang operasional perkantoran termasuk kegiatan dalam rangka perencanaan dan pelaporan. Dukungan alokasi anggaran BBP2HP yang telah dibelanjakan sampai dengan akhir TA 2015 adalah sebesar Rp 51.307.073.480,- (Lima Puluh Satu Milyar Tiga Ratus Tujuh Juta Tujuh Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Rupiah) 3.2.2. Customer Perspektif 3.2.2.1.
Meningkatnya hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang mendukung P2HP
Dalam rangka mendukung visi dan misi KKP yang mengarah pada keberlanjutan usaha dan peningkatan kesejahteraan pelaku usaha, BBP2HP berperan dalam kegiatan pengujian dan penerapan teknologi peningkatan nilai tambah. Dengan adanya pengujian dan penerapan teknologi peningkatan nilai tambah, diharapkan kebijakan yang diambil oleh Ditjen PDSPKP dapat memberi dampak secara nyata terhadap kelangsungan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Untuk mencapai sasaran strategis ini, BBP2HP menetapkan
Indikator kinerja berupa rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan.
IKU 2 : Jumlah rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan Jumlah rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan merupakan tindaklanjut dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BBP2HP pada tahun sebelumnya. Rekomendasi yang dimaksud bertujuan untuk mempermudah unit kerja lingkup Ditjen PDSPKP dalam menentukan kebijakan terutama terkait dengan peningkatan nilai tambah dan daya saing usaha hasil perikanan. Pada tahun 2015, target yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja adalah sebanyak 5 rekomendasi dan ditargetkan tercapai pada semester pertama di tahun 2015. Lima rekomendasi yang dimaksud adalah terkait hasil uji terap teknik LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
21
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, pengujian dan sertifikasi produk, dan pelayanan pengembangan usaha. BBP2HP telah merekomendasikan 7 rekomendasi ke unit eselon I yaitu inovasi alat pencetak baso, inovasi alat pencetak nuget, inovasi alat pemotong kerang, inovasi desain layout UPI kerupuk ikan, inovasi desain layout cold storage, dan inovasi teknologi pengolahan pie rumput laut. Secara umum, kelebihan dari hasil inovasi tersebut antara lain telah memenuhi standar sanitasi, GMP dan SSOP, memiliki daya listrik yang rendah dan mudah diaplikasikan oleh pelaku usaha. Selain itu BBP2HP juga merekomendasikan kepada Direktorat Jenderal P2HP berupa rekomendasi hasil pengujian nutrisi dan mutu produk perikanan. Point utama pada rekomendasi tersebut adalah perlunya pembinaan dan monitoring secara berkala sehingga memperoleh hasil produk olahan yang memenuhi standar persyaratan mutu dan keamanan pangan yang tertuang dalam SNI. Dengan demikian daya saing produk perikanan dapat terwujud.
3.2.3. Internal Process Perspektif 3.2.3.1.
Berkembangnya ragam produk olahan dengan penerapan teknologi inovatif
IKU 3 : Jumlah produk hasil uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (ragam) Dalam rangka mendukung program peningkatan daya saing produk kelautan perikanan, pada tahun 2015, BBP2HP melaksanakan berbagai macam 10 (sepuluh) kegiatan perekayasaan, yang meliputi perekayasaan diversifikasi produk olahan berbahan ikan dan rumput laut, perekayasaan rancang bangun alat dan mesin pengolahan dan pemasaran, perekayasaan rancang bangun tata letak dan desain layout sarana prasarana pengolahan dan pemasaran, perekayasaan teknologi pengemasan dan pelabelan hasil perikanan. BBP2HP mempunyai fungsi melakukan penerapan terhadap inovasi teknologi pengolahan diversifikasi produk olahan berbahan ikan dan rumput laut, penerapan alat dan mesin, kemasan serta tata letak sarana prasarana UPI dan pasar, serta melakukan penerapan teknik pemasarannya di masyarakat. Dukungan tersebut diterjemahkan menjadi IKU
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
22
Jumlah produk hasil uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Pada tahun 2015, target capaian IKU Jumlah produk hasil uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan adalah sebanyak 10 (sepuluh) ragam yang dilaksanakan melalui 18 (delapan belas) kegiatan Inisiatif Strategis, yaitu : (1) Penerapan Teknik Pengolahan Ikan Laut, (2) Penerapan Teknik Pengolahan Ikan Tawar/payau, (3) Penerapan Teknik Pengolahan Rumput Laut, (4) Penerapan Teknik Pengolahan Produk Non Konsumsi Berbasis rumput laut Rumput Laut, (5) Penerapan Teknik Pengolahan Produk Non Konsumsi Berbasis Ikan, (6) Inovasi Rancang Bangun Alat dan Mesin Pengolahan, (7) Inovasi rancang bangun tata letak dan desain layout UPI, (8) Workshop Dalam Rangka Deseminasi dan Evaluasi Hasil - Hasil Inovasi BBP2HP, (9) Penerapan Inovasi Tenologi Alat Pengolahan, (10) Sinkronisasi Hasil Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, (11) Penerapan Inovasi Teknologi pada sentra Pengolahan Hasil Perikanan, (12) Inovasi Teknologi Pengemasan dan Pelabelan Hasil Perikanan, (13) Inovasi Rancang Bangun Alat/Sarana Pemasaran, (14) Inovasi Rancang Bangun Tata Letak dan Desain Layout Pasar, (15) Uji penerimaan pasar produk hasil perikanan, (16) Penerapan Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, (17) Peningkatan Penerapan Pasar Hasil-Hasil Teknologi BBP2HP, dan (18) Penerapan Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Bandeng Mendukung Industrialisasi. Kesepuluh ragam dari target capaian IKU jumlah produk hasil uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan pada tahun 2015 diantaranya adalah : (1) Ragam produk opak ikan (Penerapan Teknik Pengolahan Ikan Laut ), (2) Ragam produk mantau Ikan (Penerapan Teknik Pengolahan Ikan Tawar/payau), (3) Ragam produk agar-agar kertas (Penerapan Teknik Pengolahan Rumput Laut), (4) Ragam produk pupuk cair rumput laut (Penerapan Teknik Pengolahan Produk Non Konsumsi Berbasis rumput laut Rumput Laut), (5)Ragam produk kolagen dari kulit, sisik, tulang ikan ( Penerapan Teknik Pengolahan Produk Non Konsumsi Berbasis Ikan), (6) Ragam alat pencetak sosos multifungsi (Inovasi Rancang Bangun Alat dan Mesin Pengolahan), (7) Ragam desain lay out UPI bandeng cabut duri dengan sistem modular panel (Inovasi rancang bangun tata letak dan desain layout UPI), (8) Ragam kertas seni dan kemasan rumput laut LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
23
(Inovasi Teknologi Pengemasan dan Pelabelan Hasil Perikanan), (9) Ragam sarana gerobak pemasaran (Inovasi Rancang Bangun Alat/Sarana Pemasaran), (10)Ragam desain layout Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan /PPDI ( Inovasi Rancang Bangun Tata Letak dan Desain Layout Pasar). Metode pelaksanaan kegiatan melalui tahapan persiapan (pembentukan tim pelaksana, rapat persiapan dan penyusunan proposal), pelaksanaan (meliputi kordinasi, identifikasi, uji coba penerapan inovasi, uji mutu, analisa kelayakan, analisa preferensi dan uji coba operasional). Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3.797.782.000,00 (Tiga Milyar Tujuh Ratus Sembilan Puluh Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah). Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2015, IKU ini sudah mencapai sebesar 10 ragam atau sebesar 100 % dari Target sebesar 10 ragam. Sedangkan untuk capaian realisasi keuangan adalah sebesar Rp 3.786.145.800,- atau 99,78%. Faktor-faktor penghambat yang dihadapi selama proses pencapaian indikator kinerja dan tindak lanjut yang dilakukan antara lain adalah : 1.
Pada ragam pupuk cair rumput laut kegiatan Penerapan teknik pengolahan Produk Non Konsumsi Berbasis Rumput Laut selama proses pencapaian indikator kinerjanya terdapat permasalahan pada penentuan formulasi terbaik terhadap produk pupuk cair rumput laut yang dihasilkan. Pada awal uji coba didapatkan hasil formulasi yang masih dibawah standar yang ada. Selain itu, waktu yang dibutuhkan dalam pengujian sampel pupuk cair membutuhkan waktu yang relative lama (2 bulan) sehingga berpotensi menghambat penyelesaian ragam inovasi dan menghambat proses pencapaian indicator kinerja. Tindak lanjut yang dilakukan adalah melakukan pengulangan atau uji coba secara berulang dengan mencari informasi/ data primer secara langsung di lapangan agar didapatkan formulasi yang terbaik dari pupuk cair rumput laut
dan langsung diaplikasikan pada tanaman
sayuran untuk mengetahui efektivitasnya. 2.
Pada ragam produk kolagen dari kulit, sisik, dan tulang ikan selama proses pencapaian indikator kinerjanya terdapat permasalahan terutama adanya keterbatasan peralatan yaitu alat Freeze Dry untuk uji coba sampel kolagen
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
24
dari sisik, tulang dan kulit. Alat Freeze Dry yang tersedia memiliki kapasitas yang kecil, sehingga proses freeze dry dilakukan secara bertahap dan memerlukan pengerjaan yang lama. Proses ekstraksi dan freeze dry sudah mulai dilakukan sejak bulan Maret sampai dengan November 2015. Tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai indikator kinerja pada ragam kolagen dari kulit, sisik, dan tulang ikan selama proses pengolahannya adalah melakukan proses liofilisasi dengan freeze dry. Proses untuk menghasilkan ekstrak kolagen dari kulit, sisik, dan tulang ikan belum optimal, maka perlu pengadaan alat freeze dry dengan kapasitas yang lebih besar. 3.
Pada ragam kertas seni dan kemasan rumput laut, selama proses pencapaian indikator kinerjanya menghadapi permasalahan pada tahap proses pencacah/penggilingan serat rumput laut, sehingga menghasilkan kertas seni rumput laut yang belum sesuai dengan standar yang ada. Hal ini disebabkan karena di Workshop BBP2HP belum tersedia alat penggiling serat rumput laut yang digunakan untuk uji coba pembuatan kertas seni dan kemasan dari rumput laut. Pada awalnya masih disiasati dengan menggunakan blender, namun demikian mengakibatkan serat menjadi lumer dan kertas menjadi transparan, sehingga belum didapatkan hasil kertas seni rumput laut yang sesuai dengan standar yang ada. Tindal lanjut yang dilakukan adalah penyediaan alat penggiling khusus untuk serat rumput laut yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kertas seni dari rumput laut, sehingga dengan adanya alat penggiling serat rumput laut tersebut didapatkan hasil kertas seni dari rumput laut hasil yang optimal/sesuai standar.
4.
Pada ragam alat pencetak sosis multifungsi dan sarana gerobak pemasaran, permasalahan yang dihadapi selama proses pencapaian indikatornya kinerja adalah masih terbatasnya data, literatur, maupun desain untuk alat pencetak sosis yang multifungsi, serta desain sarana gerobak pemasaran di bidang perikanan. Tindak lanjut yang dilakukan adalah penentuan kriteria desain yang sesuai, serta pembahasan internal dari anggota tim kegiatan secara intensif.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
25
5.
Pada ragam desain lay out UPI bandeng cabut duri dengan sistem modular panel mengalami banyak permasalahan dan kendala selama proses pencapaian indicator kinerjanya, yaitu bahan pendukung material Panel Modular masih belum berkembang terutama spesifikasi UPI, tidak ada parameter pengujian yang dapat di uji di laboratorium BBP2HP, sehingga dilakukan pengujian di lab yang terakdredetasi namun mengalami antrian dalam proses pengujian, terbatasnya pengalaman dan pemahaman pelaksana di lapangan yang memahami konsep modular panel. Tindak lanjut yang dilakukan adalah Mengumpulkan jurnal dan informasi dari vendor material panel yang potensial untuk digunakan, melakukan Koordinasi dengan Balai Riset Slipi untuk mencari informasi alternative panel structural, melakukan
Koordinasi dengan pelaku usaha bandeng
cabut duri serta memberikan edukasi sederhana mengenai pengolahan yang baik dan saniter. Melakukan pengujian terhadap parameter uji di laboratorium eksternal yang sudah terakreditasi, Mencari data uji dari internet dan mengetes material yang sudah didapatkan di Laboratorium bahan, dengan Menyesuaikan jadwal pengujian dan terkahir adalah memilih responden yang paling mewakili untuk uji preferensi konsumen. 6.
Pada ragam desain layout Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan /PPDI juga mengalami
banyak
permasalahan
dan
kendala
selama
proses
pencapaiannya, yaitu terdapat keterbatasan data sekunder dan sumber informasi terhadap tenaga ahli untuk membahas permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan desain dan cara penanganan ikan di PPDI. Tindak lanjut yang dilakukan adalah melakukan konsultasi awal dengan Direktorat PDN, menggali lebih lanjut ke dokumen teknis PPDI di PDN, mempelajari permaslahan yang ada di PPDI Brondong dan mengusulkan alternative solusi desain, mengundang direktorat terkait dan tenaga ahli terkait dan kompeten untuk menyempurnakan desain PPDI. Adapun faktor – faktor pendorong keberhasilan pencapaian kinerja diantaranya adalah :
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
26
-
Tersedianya Sumber daya manusia yang kompeten, kualified, dan handal dalam mendukung pencapaian kinerja;
-
Tersedianya laboratorium pengujian pupuk cair yang handal dan terakreditasi, dan mampu melakukan pengujian dengan waktu yang tidak relatif lama;
-
Tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai dalam mendukung pencapaian kinerja;
-
Tersedianya formulasi hasil penelitian dari balitbang KP/ Perguruan tinggi terhadap ragam inovasi teknologi produk perikanan dan kelautan yang siap diterapkan dan diaplikasikan ataupun scale up langsung ke masyarakat,
-
Tersedianya data dan literatur penunjang yang dibutuhkan dalam penyusunan dan pembuatan rancang bangun alat pengolahan, alat/sarana pemasaran maupun desain layout UPI dan Pasar.
IKU 4 : Jumlah penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran (bahan RSNI) Standar minimal mutu dan keamanan bahan pangan selalu berkembang mengikuti tuntutan konsumen. Perkembangan tersebut berkaitan erat dengan masalah gizi dan manfaat bahan pangan bagi kesehatan manusia. Bahan pangan dengan kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia akan sangat diminati oleh konsumen.
Keamanan pangan sangat
tergantung pada pelaku
industri dalam mengolah bahan pangan serta peran (kebijakan) pemerintah yang dapat memberi jaminan keamanan produk pangan. Salah satu peranan pemerintah yang dapat memberi jaminan keamanan produk pangan adalah dengan standardisasi. Standardisasi memiliki peran yang strategis dalam peningkatan daya saing suatu produk. Umumnya standar dimanfaatkan konsumen sebagai acuan dalam memilih produk, sedangkan bagi produsen standar berfungsi sebagai patokan dalam memproduksi produk yang berkualitas dan dapat diterima pasar nasional maupun internasional. Masyarakat secara umum menghendaki bahwa seluruh
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
27
produk perikanan yang beredar di pasar merupakan barang yang aman dan tidak membahayakan kesehatan. Standar Nasional Indonesia dirumuskan oleh Komite Teknis. Komite Teknis melaksanakan kaji ulang minimal 1 kali dalam lima tahun setelah ditetapkan untuk menjaga kesesuaian SNI terhadap kebutuhan pasar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memelihara dan menilai kelayakan dan kekinia SNI. Hasil kaji ulang dapat ditindaklanjuti dengan menerbitkan ralat, amandemen, revisi, abolisi atau tetap tanpa perubahan terhadap SNI. Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) sebagai Unit Pelaksana Teknis Lingkup Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan bertugas melakukan penyiapan bahan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk dibahas dalam rapat teknis dan rapat konsensus bersama dengan Panitia Teknis 65-05 Produk Perikanan. Berdasarkan kaji ulang yang dilakukan oleh Ditjen P2HP dan Komite Teknis, maka BBP2HP ditetapkan untuk melakukan penyusunan 5 (Lima) RSNI yaitu : RSNI Rajungan Pasteurisasi, RSNI Terasi Udang, dan RSNI Kerupuk Udang, RSNI ikan asin kering dan RSNI sardin/ikan/tuna kaleng. Pada perjalanannya, BBP2HP juga diminta untuk menyusun 4 (empat) dokumen revisi RSNI yaitu : RSNI Metode uji kapang dan Khamir, RSNI Metode Pengujian Organoleptik, RSNI Paha kodok beku dan RSNI Udang Kupas rebus Beku. Sampai dengan akhir tahun 2015, IKU ini telah tercapai 100% dari Target sebesar 100%. Sedangkan untuk realisasi keuangan adalah sebesar Rp 217.694.300,- (Dua Ratus Tujuh Belas Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Rupiah) atau sebesar 99,85% dari total pagu sebesar 218,019,000,- (Dua Ratus Delapan Belas Juta Sembilan Belas Ribu Rupiah). Faktor-faktor penghambat yang dihadapi selama proses pencapaian indikator kinerja penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran adalah lamanya mendapatkan data hasil uji laboatorium terhadap contoh-contoh produk yang diuji sebagai referensi persyaratan mutu. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mengirimkan contoh produk kepada laboratorium lain yang terakreditasi dan handal. Proses penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran tetap berjalan sambil menunggu data hasil pengujian produk dari laboratorium. LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
28
Adapun faktor-faktor pendorong keberhasilan pencapaian kinerja penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran adalah kemudahan dalam memperoleh contoh produk olahan hasil perikanan untuk diuji, percepatan memperoleh data hasil uji produk, konsekuensi dari konseptor dalam menyusun RSNI serta peran katif steakholder dalam penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran.
IKU 5:Jumlah produk bersertifikat SNI (Produk) Peraturan Dirjen P2HP Nomor 01/ PER-DJP2HP/ 2013 yang telah direvisi menjadi Peraturan Dirjen P2HP Nomor 05/PER-DJP2HP/2014 Tentang Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan menjelaskan bahwa LSPro-HP merupakan lembaga nonstruktural yang bersifat mandiri dan berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada Peraturan Dirjen tersebut juga menunjuk BBP2HP sebagai pelaksana LSPro-HP dan mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi dan menerbitkan Sertifikat Produk Pengunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) produk hasil perikanan. Standardisasi memiliki peran yang strategis dalam peningkatan daya saing suatu produk. Umumnya standar dimanfaatkan konsumen sebagai acuan dalam memilih produk, sedangkan bagi produsen standar berfungsi sebagai patokan dalam memproduksi produk yang berkualitas dan dapat diterima pasar nasional maupun internasional. Masyarakat secara umum menghendaki bahwa seluruh produk perikanan yang beredar di pasar merupakan barang yang aman dan tidak membahayakan kesehatan. Pemberian tanda SNI pada suatu produk dapat dilakukan apabila produk tersebut dihasilkan dari unit pengolahan yang telah memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolah, melakukan produksi dan pemasaran produk secara kontiniu serta melakukan proses produksi sesuai SNI. Pemberian tanda SNI hanya dapat dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Produk yang telah terakreditasi. BBP2HP sebagai pelaksana lembaga sertifikasi produk hasil perikanan dan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) turut berperan serta dalam peningkatan kualitas produk hasil perikanan. Rendahnya kesadaran para pengolah produk perikanan akan mutu dan keamanan produk yang dihasilkan dapat LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
29
menyebabkan produk yang dihasilkan memiliki mutu yang kurang baik. Hal ini dapat menyebabkan tingkat kepercayaan konsumen berkurang. Sehubungan dengan hal tersebut, BBP2HP pada tahun anggaran 2015 menargetkan penambahan jumlah produk yang bersertifikat SNI sebanyak 7 produk. Sasaran produk yang disertifikasi meliputi produk Baso ikan beku, Bandeng presto, Abon ikan dan Ikan dalam kaleng hasil sterilisasi. Sasaran produk yang disertifikasi didasarkan pada ruang lingkup LSPro-HP yang telah diakreditasi oleh KAN. Adapun ruang lingkup LSPro-HP yang sudah diakreditasi oleh KAN yaitu : Baso ikan beku, Bandeng presto, Abon ikan dan Ikan dalam kaleng hasil sterilisasi, Bandeng cabut duri beku, Kerupuk ikan dan Ikan asin kering. Dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan, BBP2HP melakukan berbagai kegiatan antara lain :
kegiatan Penerapan Penggunaan Tanda SNI
Produk Hasil Perikanan, Sosialisasi Sertifikasi Produk, Pemeliharaan Sistem Manajemen SNI ISO 17065:2012 dan Pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian ISO/IEC 17025:2005. Sampai akhir tahun 2015, pencapaian indikator ini adalah sebanyak 7 (tujuh) produk bersitifikat SNI (Tabel 10). Adapun rinciannya adalah sebagai pada tabel 11.
Tabel 10.Target dan Realisasi Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk, sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET REALISASI
Jumlah produk bersertifikat SNI (Produk)
7
7
% 100
Tabel 11. Penerima SPPT SNI Tahun 2015 No
Nama Klien
Lokasi
Jenis Produk
1
AL-FADH
Boyolali
Abon Ikan
2
CV. Fania
Yogyakarta
3
PT. Sumber Yalasamudra
Muncar – Banyuwangi
4
UKM. Family Food
Gresik
Bandeng Presto Ikan dalam kemasan kaleng hasil sterilisasi Bakso Ikan Beku
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
Nomor SNI
Nama Merk
No. SPPT SNI
SNI 7690:2013 SNI 4106:2009 SNI 2712:2013
AL-FADH Fania Food Bantan, Yamato
09/AI/LSProHP/III/2015 10/BP/LSProHP/II/2015 11/IKS/LSProHP/VII/2015
SNI 017266:2006
Family Food
12/BIB/LSProHP/VII/2015
30
5
PT. Lasallefood
Depok
6
PT. ELRINA
Semarang
7
deho canning company
bitung – sulut
Ikan dalam kemasan kaleng hasil sterilisasi Bandeng Presto Ikan dalam kemasan kaleng hasil sterilisasi
SNI 2712:2013
Lasale del monte
13/IKS/LSProHP/VII/2015
SNI 4106:2009 SNI 2712:2013
Juwana
14/BP/LSProHP/VII/2015 15/IKS/LSProHP/XI/2015
deho
Jumlah Penerima SPPT SNI 8 6 4 2 0 2013
2014
2015
Abon Ikan
Ikan dalam kemasan kaleng hasil sterilisasi
Kerupuk Ikan
Bandeng Cabut Duri Beku
Bandeng Presto
Bakso Ikan Beku
Gambar 5. perkembangan jumlah SPPT SNI tahun 2013 – 2015
Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai IKU ini adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan ruang lingkup yang telah diakreditasi oleh KAN. Hal ini menyebabkan beberapa pelaku usaha yang mengolah produk olahan di luar ruang lingkup tidak bisa mendapatkan SPPT SNI. 2. Terdapat beberapa perubahan dokumen acuan SNI ISO/IEC 17065:2012 3. Sulitnya melakukan studi banding ke LSPro swasta 4. Keterbatasan kapasitas / kemempuan personil 5. Penerapan penggunaan tanda SNI masih bersifat sukarela Dari permasalahan tersebut, tindak lanjut yang dilakukan oleh BBP2HP adalah sebagai berikut : 1. BBP2HP telah mengusulkan penambahan 5 (lima) ruang lingkup kepada BSN untuk mendapat akreditasi yaitu : naget ikan, otak-otak ikan, pempek ikan rebus beku, siomay ikan dan amplang ikan LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
31
2. Perubahan dokumen acuan SNI ISO/IEC 17065:2012 telah dibahas dalam kaji ulang dokumen 3. Berusaha mencari LSPro swasta yang mau dikunjungi dalam rangka studi banding 4. Mengadakan pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan personil 5. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi dengan instansi pembina pusat dan instansi lainnya. Adapun beberapa faktor yang menjadi pendorong keberhasilan pencapaian indikator antara lain : 1. Komitmen manajemen BBP2HP dan klien LSPro-HP dalam penerapan SNI ISO/IEC 17065:2012 2. Pembinaan kepada UKM oleh pembina pusat dan daerah dan, 3. Ketersediaan evaluator yang kompeten
Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2.829.864.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah) meliputi kegiatan Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk Hasil Perikanan, Sosialisasi Sertifikasi Produk, Pemeliharaan Sistem Manajemen SNI ISO 17065:2012 dan Pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian ISO/IEC 17025:2005. Sampai dengan akhir tahun 2015, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp 2.619.116.060,- (Dua Milyar Enam Ratus Sembilan Belas Juta Seratus Enam Belas Ribu Enam Puluh Rupiah) atau 92,50% dari total alokasi anggaran.
IKU 6 :Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan Produk perikanan secara umum perlu diuji nutrisi dan mutunya karena produk tersebut telah mengalami proses pengolahan dan pencampuran dengan bahan-bahan non ikan, seperti tepung dan bumbu-bumbu yang digunakan dalam proses pembuatannya. Dari sudut pandang konsumen, ketersediaan data nutrisi dan mutu memberi kesempatan bagi mereka untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Di sisi lain, dari sudut pandang produsen, ketersediaan data nutrisi dan mutu produkdiharapkan dapat meningkatkan daya saing dari produk tersebut. LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
32
Sasaran yang akan dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalah meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan yang terdiri dari 7 ruang lingkup yaitu: Industrialisasi Tuna, Tongkol dan Cakalang (TTC), Industrialisasi Udang, Industrialisasi
Bandeng,
Industrialisasi
Pindang,
Industrialisasi
Patin,
Industrialisasi Rumput laut, dan Industrialisasi Garam Rakyat. Pada 2013 KKP telah menetapkan 4 komoditas industrialisasi perikanan budidaya, yaitu udang, bandeng, patin dan rumput laut. Pelaksanaan uji nutrisi dan mutu produk hasil perikanan telah dilaksanakan sejak tahun 2010. Kegiatan ini meliputi pengambilan contoh produk berbasis industrialisasi di sentra pengolahan ikan, dan UKM perikanan, dan dilanjutkan dengan pengujian nutrisi dan mutu produk. Parameter nutrisi yang ditetapkan adalah kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan mineral Ca pada produk hasil sampling kegiatan Pengujian nutrisi dan Produk Hasil Perikanan. Pada kegiatan Pengujian Persyaratan Kelayakan Pengolahan Hasil Perikanan parameter mutu yang ditetapkan adalah untuk produk sensori, ALTdan atau E.coli dan atau Salmonella dan atau Staphylococcus aureus, sedangkan untuk bahan penolong air parameter E. Coli, Coliform; dan es parameter E. coli, Coliform dan ALT (220C dan 350C). Sampai dengan tahun anggaran 2015, kegiatan ini telah menghasilkan 632 data dengan capaian 105,33% dari target 600 data uji nutrisi dan mutu. Data uji yang dihasilkan belum didistribusikan kepada pihak terkait hingga data lain yang masih dalam pengujian telah diselesaikan. Data jenis produk dan daerah asal produk yang telah diuji nutrisi dan mutunya disajikan pada Tabel 12 dan 13. Tabel 12. Target Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan Triwulan dan Realisasi Tahun 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan
TARGET 600
REALISASI 632
% 105,33
Tabel 13. Data Jenis Produk dan Daerah Asal Produk Perikanan yang Telah Diuji Nutrisi dan Mutunya No 1
Daerah Mataram
Jenis Contoh -
Bakso ikan tenggiri Abon ikan tenggiri Abon ikan tuna Bakso udang Olahan ikan dengan nori
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
Jumlah data Nutrisi Mutu 25 -
33
No
Daerah
2
Medan
3
Yogyakarta
4
-
Denpasar
5
Makassar
6
Pangandaran
7
Probolinggo
8
Jenis Contoh
Bekasi
9
Sukabumi
10
Indramayu
-
Air PAM Air galon Abon ikan marlin Pindang ikan kembung Fillet ikan patin Bakso ikan patin Ikan tawar kering Kerupuk gurita Abon belut Keripik belut Kerupuk Wader Abon tuna Abon Lele Air Es Bandeng presto Bakso Ikan Surimi Sosis Ikan Surimi Pindang Cakalang Bakso Ikan lele rumput laut Sosis ikan lele rumput laut Ikan kaleng Air pengolahan Es untuk pengolahan Bakso ikan Bakso ikan tenggiri Abon ikan tenggiri Abon ikan tuna Bakso udang Olahan ikan dengan nori Abon ikan Dendeng Ikan Abon ikan Bakso ikan Naget ikan Abon lele untuk balita Abon Patin untuk balita Abon lele Abon Tuna Rengginang Ikan Pindang ikan Ekado Siomay Sosis ikan Otak-otak
-
Air pengolahan Bandeng presto Abon ikan marlin Krupuk kulit ikan cucut Abon ikan nila Dendeng ikan nila Bakso ikan marlin Kerupuk ikan Kerupuk udang Kerupuk ikan Kerupuk udang
-
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
Jumlah data Nutrisi Mutu 2 2 4 25 -
25
-
30
2 4 4 -
25
2 2 4 -
25
-
25
-
25
-
25
4 5 -
25
-
34
No
Daerah
11
Cilacap
12
Semarang
13
Surabaya
14
Pasuruan
15
Temanggung
16
Brebes
17
Bogor
18 19
Pangkalan Bun Demak
20
Kudus
Jenis Contoh -
Siomay Ikan asin petek Ikan asin bilis Kerupuk ikan layur Jambal potong Kerupuk ikan tenggiri Abon tuna manis Kerupuk udang Kerupuk ikan bandeng Pindang bandeng Bandeng presto Bandeng presto (2 produk) Air (1 contoh) Kerupuk ikan Kerupuk udang Bakso ikan Abon ikan Dodol rumput laut Bakso ikan lini produksi Bakso ikan produk Surimi Air Es Abon ikan patin Keripik tulang lele Dendeng ikan Rengginang udang Keripik ikan Otak otak bandeng Abon lele Kerupuk lele Bandeng presto Bakso beku Bandeng presto Kerupuk ikan Bakso ikan Bandeng gepuk Abon ikan bandeng Abon ikan laut Air Bahan baku fillet ikan Abon ikan original Abon ikan pedas Bakso Ikan (2 produk) Bandeng Presto (1 produk) Air (3 contoh) Es (3 contoh) Air (2 contoh) Abon bandeng Abon tongkol Bandeng presto Otak-otak bandeng Pepes bandeng Donat ikan Teri Crispy Rengginang ikan
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
Jumlah data Nutrisi Mutu 25
25
10 2 25
8 2 2 4 25
25
30
-
1 4 4 4 10 5 6 12 4
25
25
35
No
Daerah
21
Lampung
22
Samarinda
23
Banyuwangi
Jenis Contoh -
Bandeng presto Otak-otak bandeng Pempek ikan tenggiri Ikan teri asin Bandeng presto Bakso bandeng Naget bandeng Abon kepiting original Abon kepiting bumbu Amplang ikan tenggiri Abon ikan lele Amplang ikan belida Air Es Sardines kaleng Bantan Sardines kaleng Yamato Sardines kaleng Chili Saus TOTAL DATA
Jumlah data Nutrisi Mutu
25
25
510
2 4 1 1 1 122
Permasalahan yang dihadapi dalam perolehan IKU tersebut sebagai berikut: 1. Verifikasi pengujian parameter lemak dengan hydrolisis produk olahan belum memperoleh hasil yang sesuai, sehingga uji contoh lemak belum dapat diuji 2. Pengujian mineral, logam berat, masih mempertimbangkan tehapan verifikasi dan aplikasi metode untuk mengujian contoh dengan menggunakan alat yang sama 3. Peralatan/instrumen (Microwave dan AAS) pendukung uji preparasi contoh terbatas dan digunakan untuk penyiapan beberapa parameter uji. 4. Penyediaan bahan baku yang kurang seragam (mutu dan ukuran) Adapun tindaklanjut yang telah dilakukan BBP2HP untuk mengatasi kendala tersebut antara lain : 1. Akan dilakukan lanjutan verifikasi metode uji lemak hydrolisis dan memperhatikan faktor koreksi hingga diperoleh hasil verifikasi yang baik. 2. Tahapan yang diprioritaskan adalah tahap verifikasi metode dahulu untuk hasil yang baik, baru metode uji tersebut baru dapat digunakan untuk menguji contoh. 3. Akan dilakukan optimasi penggunaan instrument Microwave dan AAS dengan melakukan penjadwalan ulang LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
36
4. Dilakukan penyortiran bahan baku dengan lebih ketat lagi dari segi mutu dan ukuran Adapun faktor pendorong keberhasilan pencapaian indikator ini antara lain : 1. Ketersediaan media reagensia 2. Kehandalan peralatan uji 3. Kompetensi analis 4. Pengaturan waktu pengujian Pada IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,178,413,000,- (Satu Milyar Seratus Tujuh Puluh Delapan Juta Empat Ratus Tiga Belas Ribu Rupiah) meliputi kegiatan Pengujian Nutrisi Produk Hasil Perikanan, Verifikasi dan Penerapan Metode Pengujian Produk Hasil Perikanan, Pembuatan Bahan Acuan dalam Rangka Jaminan Mutu Pengujian, Pembentukan dan Pemeliharaan Panelis Standar Produk Perikanan dan Pengujian Persyaratan Kelayakan Pengolahan Hasil Perikanan. Sampai dengan tahun 2015, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp 1.167.127.460,- ( Satu Milyar Seratus Enam Puluh Tujuh Juta Seratus Dua Puluh Tujuh Ribu Empat Ratus Enam Puluh Rupiah) atau 98,60% dari total alokasi anggaran. IKU 7 : Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (UMKM) Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan bertujuan dalam upaya peningkatan produksi dan diversifikasi produk, nilai tambah, dan konsumsi ikan melalui Pengembangan Kapasitas Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Pengembangan Kapasitas Usaha ini dilakukan dengan memfalitasi
uji nutrisi, uji mutu, profil UMKM, perizinan,
kemasan, data umur simpan, studi banding dan pameran kepada pelaku usaha skala kecil dan menengah/UMKM/kelompok pengolah hasil perikanan binaan BBP2HP, baik dari segi informasi maupun penerapan teknologi agar usahanya dapat meningkat dan berkembang sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
37
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Tahun 2013 dan 2014. Pada tahun 2013, Pengembangan Kapasitas Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan telah dilaksanakan di tiga (3) daerah yaitu Kota Palembang, Kabupaten Indramayu, dan Kota Semarang dengan UMKM Binaan sebanyak 6 UMKM . Pada Tahun 2014, dilakukan di Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Maros dengan UMKM Binaan sebanyak 6 UMKM. Pada tahun 2015, BBP2HP menargetkan 14 UMKM di 7 lokus yang terdiri dari 6 UMKM di 3 lokus kelanjutan kegiatan tahun anggaran 2013 dan 6 UMKM di 3 lokus tahun anggaran 2014, dan 2 UMKM di lokus kegiatan tahun 2015 yaitu Provinsi Jawa Barat dan Banten. Jumlah pelayanan pengembangan usaha juga didukung oleh kegiatan Informasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan melalui penyebarluasan piranti/peraga/media informasi yang lebih komunikatif melalui 8 (delapan) media informasi berupa Poster, Leaflet, Panel, Banner, Buku, Jurnal Pasca Panen Perikanan, booklet dan video pengujian dan penerapan hasil perikanan kepada masyarakat; Pameran dan demonstrasi hasil uji terap dan pengujian hasil perikanan di 17 event, Sosialisasi produk hasil perikanan bertanda SNI kepada 50 peserta; Bimbingan teknis pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan kepada 480 pengolah ikan, dan Fasilitasi UMKM dalam kompetisi penerapan SNI dengan target 3 UMKM yang sudah mendapat SNI. Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 2.925.806.000,- (Dua Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Lima Juta Delapan Ratus Enam Ribu Rupiah). Sampai dengan akhir tahun 2015, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp. 2.760.197.605,- (Dua Milyar Tujuh Ratus Enam Puluh Juta Seratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Lima Rupiah) atau 94,34 % dari total alokasi anggaran.
Tabel 14. Target dan Realisasi Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha, Tahun 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha (UMKM)
TARGET
REALISASI
14
14
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
% proses pencapaian Target 100
38
Hasil yang dicapai dari kinerja ini adalah adanya peningkatan produktifitas setiap UKM yang dibina, Ketertiban administrasi keuangan dan peningkatan pemahaman tentang karakteristik produk (hasil uji laboratorium). Selain itu, setiap UKM binaan juga telah difasilitasi / memperoleh kesempatan mengikuti pameran sehingga menambah jaringan pemasaran. Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah konsistensi UKM binaan dalam pemenuhan kuajiban administrasi (misal laporan keuangan) dan kondisi alam yang tidak mendukung seperti kebakaran hutan serta informasi spesifikasi peralatan pendukung pengolahan dan pemasaran yang dibutuhkan berubah-ubah. Selama tahun 2015, semua kendala yang dihadapi telah diselesaikan melalui pendampingan dan evaluasi berdasarkan hasil verifikasi yang telah ditetapkan, pendampingan dan evaluasi UMKM terkait fasilitasi kemasan, kartu nama dan leaflet profil UMKM, peralatan pendukung pameran, pendampingan dan evaluasi UMKM terkait pengisian form-form dan pendampingan secara teknis dan non teknis serta fasilitasi peralatan pendukung pengolahan dan partisipasi pameran. Faktor pendorong keberhasilan kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ini adalah: 1. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang memadai. 2. Tersedianya sumber anggaran . 3. Tersedianya sarana dan prasarana promosi dan pemasaran melalui pameran, kemasan, leaflet profil dan kartu nama UMKM. 4. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan UMKM, bidang-bidang lain dan dinas terkait di Pemerintah Daerah. 5. Tersedianya
pendampingan
laporan
keuangan/administrasi
pembukuan. 6. Tersedianya pendampingan/study banding UMKM kekerangan yang sukses ekspor. 7. Tersedianya pendampingan sanitasi dan higiene Unit Pengolah Ikan (UPI) dan proses pengolahan. 8. Tersedianya pendampingan desain lay out UPI.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
39
3.2.4. Learning and Growth Perspective 3.2.4.1.
Terwujudnya ASN BBP2HP yang kompeten dan berkepribadian
IKU 8 : Indeks kompetensi dan integritas BBP2HP SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi adalah SDM yang memiliki sikap (attitude) dan kapasitas (skill) yang memadai dalam meningkatkan kinerja organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan SDM yang memiliki komitmen yang tercermin pada integritasnya. Penempatan pejabat dalam jabatan sesuai dengan kompetensinya dilaksanakan melalui sistem penempatan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) yang merupakan jenis dan level kompetensi yang menjadi syarat keberhasilan pelaksanaan tugas suatu jabatan. Sementara itu indeks kesenjangan kompetensi jabatan merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan. Angka ini dihitung berdasarkan Level Kompetensi pada Kamus Kompetensi Manajerial. Nilai minimum seorang dikatakan telah memenuhi kompetensi jabatannya adalah telah memenuhi level kompetensi yang dipersyaratkan. Pengembangan SDM sebagai sumber daya BBP2HP, menekankan manusia sebagai pelaku yang memiliki etos kerja produktif, keterampilan, kreativitas,
disiplin,
profesionalisme,
loyalitas
serta
memiliki
kemampuan
memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi maupun kemampuan manajemen. Hal ini harus terus dikembangkan baik secara kualitas maupun kuantitas guna keberhasilan pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Dalam rangka menurunkan indeks kompetensi dan integritas BBP2HP, Sampai dengan akhir tahun 2015 BBP2HP turut berperan aktif dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Ditjen P2HP, seperti: (1) mengusulkan kebutuhan diklat; (2) transformasi budaya kerja Ditjen P2HP untuk pejabat Eselon II, III dan IV guna meningkatkan kemampuan manajerial, khususnya dalam melakukan perencanaan; (3) memetakan standar kompetensi jabatan; dan (4). Mengikutsertakan pegawai lingkup BBP2HP dalam kegiatan diklat. Sedangkan kegiatan yang diselenggarakan oleh BBP2HP dalam LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
40
rangka mendukung IKU ini adalah pengembangan kapasitas SDM dan ketatausahaan antara lain : -
Peningkatan Kompetensi Pegawai, Peningkatan kompetensi pegawai dilakukan melalui pelatihan/traning, seminar maupun sosialisasi dengan menghadirkan narasumber yang kompeten. Selain itu, koordinasi lintas UPT/UPTD/SATKER/Pendampingan, melakukan sosialisasi TUK, Sosialisasi Kepegawaian dan Pengelolaan BMN. bimbingan teknis dan sosialisasi yang diselenggarakan lingkup BBP2HP maupun undangan dari Ditjen P2HP dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Menyelenggarakan sosialisasi dan penyusunan dokumen dalam rangka penerpan ISO 9001:2008, melakukan identifikasi pemanfaatan bantuan paket alat di Kabupaten Karawang, Indramayu, Cirebon dan Subang.
-
Penyusunan Dokumen Organisasi Tata Laksana Dengan dilaksanakannya kegiatan ini jumlah beban kerja yang ada di BBP2HP dapat diketahui sehingga dapat disesuaikan dengan jumlah kebutuhan pegawai yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan yang ada. kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah Penyusunan Analisis Jabatan (ABK) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) lingkup BBP2HP. Dokumen SOP yang telah disusun juga telah memuat instruksi kerja yang jelas untuk memudahkan pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan.
-
Peningkatan Jabatan Fungsional Peningkatan Jabatan Fungsional dilaksanakan sebagai bentuk pembinaan profesionalisme bagi para pemangku jabatan fungsional lingkup BBP2HP. Penguatan Jabatan Fungsional merupakan salah satu tujuan untuk meningkatkan profesionalisasi PNS yang termasuk dalam salah satu program pengembangan SDM apartur. Peningkatan jabatan fungsional dilakukan melalui sosialisasi dan seminar/workshop. Workshop Peningkatan Jabatan Fungsional dan diskusi antar pejabat fungsional perekayasa dan pengawas mutu yang masing-masing didampingi oleh narasumber yang kompeten dibidangnya.
-
Pembinaan Kepegawaian. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terciptanya pegawai yang berintegritas, profesional dan berkinerja tinggi dan mampu meningkatkan LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
41
kedisiplinan sebagai modal awal untuk meningkatkan motivasi diri dan pengembangan kreativitas. Menjadikan pegawai yang berdisiplin dan bertanggungjawab merupakan salah satu tujuan dilaksanakan kegiatan pembinaan kepegawaian ini. Tema dari kegiatan ini adalah“Satu Hati Satu Tujuan”.
Dukungan alokasi anggaran BBP2HP yang telah dibelanjakan untuk mendukung indikator kinerja adalah sebesar Rp 1.202.959.150,- (Satu Milyar Dua Ratus Dua Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Seratus Lima Puluh Rupiah) dari total alokasi anggaran sebesar Rp 1.236.770.000 atau sebesar 97,27% dari total pagu anggaran.
3.2.4.2.
Tersedianya manajemen pengetahuan BBP2HP yang handal dan mudah diakses
IKU 9 : Persentase unit kerja BBP2HP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Pada tahun 2015, BBP2HP telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka penyebarluasan informasi hasil inovasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta bidang pengujian dan penerapan hasil perikanan. Penyebarluasan informasi yang dimaksud dapat berupa penyebarluasan poster, banner, panel, leaflet,
buku
dan
jurnal
serta
website
dengan
alamat
http://www.bbp2hpjakarta.kkp.go.id. Tingkat kepuasan pengguna terhadap kemudahan aksesbilitas pelayanan lingkup BBP2HP yang disepakati bersama dan digambarkan dari hasil pooling pada website BBP2HP yang menanyakan tentang tampilan website BBP2HP. Dengan hasil seperti pada Gambar 1. Jika dirata-rata, maka didapat nilai persepsi pengguna pada Triwulan III adalah sebesar 4,2 (skala linkert 1 – 5) atau bernilai baik. Baik sekali sebanyak 36,36%, baik sebanyak 18,18%, cukup baik sebanyak 13,64%, kurang baik sebanyak 13,64%, dan tidak baik sebanyak 18,18%.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
42
Gambar 6. Hasil Pooling pada Website BBP2HP Selain itu, BBP2HP juga telah melakukan Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ke 16 lokasi dan turut serta dalam Pameran di 17 event. Data Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Pameran dan Demonstrasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan dapat dilihat pada Tabel 13 dan 14. Tabel 15. Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan No
Lokasi
Tanggal Pelaksanaan
1
Wanita Islam, Jakarta
2
Himapikani, Universitas Brawijaya, Malang
5 Mei 2015
3
Kota Probolinggo
26 Mei 2015
4
Kabupaten Subang
16 Juni 2015
5
Kabupaten Malang
10 Agustus 2015
6
Yayasan Al Ruhamaa, Bogor
13 Agustus 2015
7
Pondok Pesantren Al Khairaat, Parigi Moutong
17 September 2015
8
Kabupaten Lebak
22 September 2015
9
Kab. Bandung Barat
1 Oktober 2015
10
Kab. Purwakarta
2 Oktober 2015
11
Kab. Lampung Selatan
27 Oktober 2015
12
Kab. Purbalingga
28 Oktober 2015
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
9 Maret 2015
43
No
Lokasi
Tanggal Pelaksanaan
13
Kab. Cilacap
18 November 2015
14
Kab. KepulauanSeribu
3 Desember 2015
15
Kab. Bogor
16 Desember 2015
16
Kota Depok
17 Desember 2015
Dengan terlaksananya kegiatan ini maka hasil-hasil inovasi produk yang dihasilkan oleh BBP2HP baik produk konsumsi maupun nonkonsumsi dapat diterapkan oleh 480 orang pengolah/pemasar hasil perikanan, Penyuluh Perikanan, Staf
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Daerah
(Provinsi/Kota/Kabupaten),
pelajar/mahasiswa, Dharma Wanita, PKK, Kowani dll. Bahan baku yang digunakan untuk praktek disesuaikan dengan potensi daerahnya dan pada umumnya menggunakan ikan tenggiri, lele dan rumput laut dengan materi praktek sebagian besar berupa teknologi pengolahan Samosa Ikan, Kaki Naga Ikan, Keong Mas, Rolade Ikan, Pilus Keju Ikan/Rumput Laut, Sosis Ikan dan Kerupuk Ikan. Para peserta umumnya sangat antusias dengan pelaksanaan kegiatan ini dan akan mengaplikasikannya serta berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan kembali dengan ragam produk yang terbaru.
Tabel 16. Pameran dan Demonstrasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan No. 1
2
3 4
5 6
Lokasi Dukuh Atas, Jakarta Pusat
Tanggal 25 Januari 2015
Lapangan Parkir Gedung Mina Bahari III, KKP, Jakarta Jakarta Convention Centre, Jakarta Kawasan Ngarsopuro, Kota Solo Jawa Tengah
29 Januari 2015
Jakarta Convention Centre Assembly Hall Jakarta Convention Centre
12-14 Februari 2015 15-17 Februari 2015
17 Maret 2015 20-22 Maret 2015
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
Dalam Rangka Safari Peningkatan Konsumsi Ikan pada Car Free Day dalam rangka mendukung Hari Gizi Nasional 2015 Safari Peningkatan Konsumsi Ikan pada Pembukaan Bazar Produk Perikanan Jakarta Food Security Summit-3 Safari Peningkatan Konsumsi Ikan pada Festival Jenang Solo 2015 Kreasi Jenang Bahari Indonesia’s South-south Cooperation Forum 9th Agrinex Expo
44
No. 7
8
9 10 11 12
13 14 15 16
17 18
19
Lokasi Raiser Ikan Hias, Cibinong, Bogor Pre-Function Lobby Exhibition Hall A,Jakarta Convention Centre, Jakarta SMK N 27 Jakarta Monuman Nasional, Jakarta Hotel Novotel, Bogor Perguruan Muhammadiyah, Jakarta Gedung SME-Tower UKM Jakarta Monumen Nasional, Jakarta Komplek Pemda Kabupaten Bogor Lapangan Katapang Doyong, Pantai Timur Pangandaran Ballroom Gedung Mina Bahari III, KKP, Jakarta Istana Anak-anak, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Hotel Sahid, Jakarta
Tanggal 28-29 Maret 2015
19-23April 2015
21April 2015 12 Mei 2015
Peringatan Hari Kartini Hari Konsumen Nasional
18 Mei 2015
21-22 Mei 2015
Mini Expo Produk Rumput Laut Olahan Safari Peningkatan Konsumsi Ikan bersinergi dengan Lomba Masak Berbahan Baku Ikan KOWANI FAIR
28-31 Mei 2015
Muhammadiyah Expo
20 Mei 2015
7 Juni 2015 1-2 Agustus 2015
18 Agustus 2015 30 Agustus 2015
9-11 September 2015
20
Universitas Diponegoro, Semarang
14-15 September 2015
21
Kabupaten Parigi Moutong Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta Gedung Danapala, Kementerian Keuangan Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan, Jakarta Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Panti Asuhan Puteri dan Balita(PAPB) Darushsholihat, Bogor
18-19 September 2015
22
23 24
25
26
Dalam Rangka Bazaar Produk Perikanan pada Goldfish and Discus Comptetition 2015 Konferensi Asia Afrika
28-29 September 2015
Safari Peningkatan Konsumsi Ikan dalam rangka HUT Kabupaten Bogor Pangandaran International Kite Carnaval 2015 of the Weekend Breakfast Meeting Forum Penerapan dan Pengawasan SNI HUT Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) ke-X RapatKoordinasiNasional (Rakornas) KementerianKelautandanPerikanan Internasional Symposium on Aquatic and Product Processing and Health (ISAPPROSH) Sail Tomini Seaweed International Business Forum and Exhibition (SEABFEX)
2 Oktober 2015
Rateknis Kementerian Keuangan
9 Oktober 2015
Sharring session Pengarusutamaan Gender
15-17 Oktober 2015
International Indonesia Seafood and Meat Conference and Expo 2015
28 Oktober 2015
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
Safari Peningkatan Konsumsi Ikan
45
No. 27
Lokasi Lapangan Monumen Bandung Lautan Api Tegalega Bandung Jakarta Convention Center, Jakarta Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta Telaga Arwana, Cibubur, Jakarta Kantor Pemda Kota Depok Plaza Keramik, Parkir Timur Senayan, Jakarta Seskoal, Cipulir, Jakarta
28 29
30 31 32 33 34 35
Tanggal 1 November 2015
Dalam Rangka Final Lomba Inovator Produk Perikanan
9-10 November 2015
Indonesia Quality Expo 2015
12 November 2015
Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Nasional
15 November 2015
Festival Masakan Nusantara dan Bazar ProdukPerikanan Gelar Teknologi Produk Bernilai Tambah Hari Ikan Nasional
20 November 2015 21-22 November 2015 1 Desember 2015
Kota Banda Aceh Halaman Sarinah, Thamrin Jakarta
9-13 Desember 2015 20 Desember 2015
Pemilihan Putera Puteri Bahari Indonesia 2015 Hari Nusantara Bulan Mutu
Dengan terlaksananya kegiatan ini maka hasil-hasil inovasi produk (konsumsi maupun nonkonsumsi) dan alat/mesin pengolahan yang dihasilkan oleh BBP2HP serta hasil pengujian dan sertifikasi produk terutama terkait SPPT SNI yang dikeluarkan oleh LSPro-HP-BBP2HP dapat tersebar kepada masyarakat sebanyak ± 3500 orang pengunjung baik melalui media informasi berupa leaflet, poster, banner, buku, jurnal pasca panen perikanan dan video teknologi pengolahan maupun konsultasi langsung dengan petugas. Para pengunjung pada umumnya sangat antusias yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan seputar produk
yang
dihasilkan
dan
berencana
untuk
dapat
berkunjung
serta
melaksanakan pelatihan di BBP2HP.
3.2.4.3.
Terwujudnya
birokrasi
BBP2HP
yang
efektif,
efisien
dan
berorientasi pada layanan prima IKU 10 : Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BBP2HP Reformasi birokrasi yang dilaksanakan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merupakan upaya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain reformasi birokrasi KKP merupakan langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
46
berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan. Pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang pelaksanaannya dilakukan melalui program-program yang meliputi: (1) Manajemen Perubahan; (2) Penguatan Pengawasan; (3) Penguatan Akuntabilitas Kinerja; (4) Penguatan Kelembagaan; (5) Penguatan Tata Laksana; (6) Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur; (7) Penguatan Peraturan Perundang-undangan; (8) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; dan (9) Quick Wins. Dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang grand design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dikatakan bahwa terdapat 8 area perubahan yaitu organisasi,
tatalaksana,
peraturan
perundang-undangan,
SDM
aparatur,
pengawasan, akuntabilitas, pelayanan public, mind set dan culture set. Yang kemudian diatur dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015 – 2019 bahwa program reformasi birokrasi terdapat 3 tingkat yaitu makro, meso dan mikro. Terjadi perubahan tata cara penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi pada instansi kementerian/lembaga, apabila pada tahun 2012–2013 berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 01 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebagai instrumen untuk mengukur kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi secara mandiri (self-assessment), pada tahun 2014-2015 penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Perubahan tools penilaian dilakukan untuk mengikuti perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi, agar penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dilakukan dengan objektif, maka perlu dilakukan upaya penyempurnaan. Penyempurnaan mencakup: (1) penekanan fokus penilaian pelaksanaan reformasi
birokrasi
pada
area
perubahan
yang
sudah
ditetapkan, (2) perubahan terhadap sistem on-line dan petunjuk teknisnya, serta (3) perlunya dilakukan evaluasi eksternal untuk memvalidasi/memverifikasi penilaian
mandiri
yang
dilakukan
hasil
oleh setiap instansi pemerintah dengan
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
47
menggunakan sistem self assessment. Penyempurnaan juga dimaksudkan untuk mengintegrasikan instrumen evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi dalam satu instrumen yang dapat digunakan baik oleh Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional (UPRBN), Tim Quality Assurance (TQA) dan Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN). Dengan demikian penilaian terhadap kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dilakukan dengan lebih obyektif. Metodologi yang digunakan untuk melakukan penilaian pada komponen pengungkit, adalah teknik “criteria referrenced test” dengan cara menilai setiap komponen dengan kriteria penilaian dari masing-masing komponen yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan untuk melakukan penilaian komponen hasil, antara lain menggunakan nilai akuntabilitas kinerja, nilai kapasitas organisasi (survei internal), nilai persepsi korupsi (survei eksternal), opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan. Sebagai unit kerja (UPT) lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, BBP2HP turut serta dalam upaya percepatan pencapaian reformasi birokrasi di lingkup KKP terutama Ditjen PDSPKP.
Nilai kinerja reformasi birokrasi Ditjen
PDSPKP tahun 2015 ditargetkan BB, sebagaimana mengacu pada target nilai kinerja reformasi birokrasi KKP. Namun demikian, berkat berbagai upaya yang dilakukan, capaian nilai reformasi birokrasi pada tahun 2015 adalah sebesar 87,49 atau nilai A. Tabel 17. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi Ditjen PDSPKP Indikator Kinerja Utama Nilai kinerja Reformasi Birokrasi Ditjen PDSPKP Keterangan: *) Capaian Sementara
2012 B 68,94
2013 BB 79,20
Tahun 2014 A 87,50
2015* A 87,49
Dari berbagai program yang telah diutarakan di atas, BBP2HP turut aktif dalam pelaksanaan program – program yang dijalankan Ditjen PDSPKP salah satunya melaui quick win percepatan pelayanan sertifikasi produk penggunaan tanda SNI (SPPT SNI) semula 10 (Sepuluh) hari kerja menjadi 7 (Tujuh) hari kerja.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
48
3.2.4.4.
Terkelolanya anggaran pembangunan BBP2HP secara efisien dan akuntabel
IKU 11 : Nilai kinerja anggaran BBP2HP (%) Nilai kinerja anggaran merupakan komponen pengukuran dan evaluasi atas pelaksanaan RKA-K/L sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011. Syarat agar dapat diperoleh nilai efisiensi anggaran yaitu: a. Penyerapan anggaran, dilakukan dengan membandingkan akumulasi realisasi anggaran seluruh Satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh Satker; b. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan dengan membandingkan jumlah hasil perbandingan akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh Satker dengan akumulasi rencana penarikan dana bulanan seluruh Satker dengan jumlah bulan; c. Pencapaian keluaran, dilakukan berdasarkan rata-rata dari perkalian antara perbandingan realisasi dan target volume keluaran dengan rata-rata perbandingan antara realisasi dan target indikator kinerja keluaran; indikator kinerja keluaran; d. Efisiensi, dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran yang diperoleh dengan mengurangkan angka 1 (satu) dengan hasil perbandingan realisasi anggaran per keluaran dengan pagu anggaran per keluaran, yaitu realisasi anggaran per keluaran per realisasi volume keluaran dengan pagu anggaran per keluaran per target volume keluaran. Untuk mengukur nilai kinerja anggaran sebenarnya telah dapat disajikan melalui aplikasi http://monev.anggaran.depkeu.go.id/. Penilaian kinerja dilakukan dengan menghitung nilai Kinerja atas aspek implementasi dan nilai kinerja atas aspek manfaat, dikalikan dengan bobot masing-masing aspek berkenaan. Selanjutnya, Nilai Kinerja (NK) untuk pelaksanaan program dihitung dengan menjumlahkan perkalian nilai aspek implementasi dan aspek manfaat dengan bobot masing-masing. Rumus dari perhitungan tersebut sebagai berikut: NK = (I x W I) + (CH x W CH) dengan LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
49
I = (P x W P) + (K x W K) + (PK x W PK) + (NE x W E) Keterangan: NK
: Nilai kinerja
I
: Nilai aspek implementasi
P
: Penyerapan anggaran
K
: Konsistensi antara perencanaan dan implementasi
PK
: Pencapaian keluaran
NE
: Nilai efisiensi
CH
: Capaian hasil
WI
: Bobot aspek implementasi
W CH
: Bobot capaian hasil
WP
: Bobot penyerapan anggaran
WK
: Bobot konsistensi antara perencanaan dan implementasi
WPK
: Bobot pencapaian keluaran
WE
: Bobot efisiensi
Nilai kinerja anggaran Ditjen PDSPKP tahun 2015 ditargetkan baik (80-90), sebagaimana mengacu pada target nilai kinerja anggaran KKP. Capaian tahun 2015 adalah sebesar 71,70 atau cukup, capaian ini melampaui target yang sudah ditetapkan.
Gambar 7. Nilai Kinerja Anggaran Lingkup KKP Tahun 2015 LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
50
Pada awal Tahun Anggaran 2015, alokasi anggaran BBP2HP sebesar Rp. 46.350.000.000,- dan pada tanggal 25 Februari 2015 (Revisi DIPA I) alokasi anggaran BBP2HP bertambah menjadi Rp 53.494.924.000,-. Secara keseluruhan, BBP2HP telah melakukan revisi DIPA sebanyak 3 kali sebagaimana kami sajikan pada tabel 18. Tabel 18. Revisi DIPA TA 2015 DIPA Semula Revisi ke-1 Revisi ke-2 Revisi ke-3 Revisi ke-4
Tanggal 14 Nopember 2014 25 Februari 2015 7 April 2015 30 April 2015 16 Desember 2015
Pagu Anggaran 46.350.000.000,53.494.924.000,53.494.924.000,53.494.924.000,53.494.924.000,-
Keterangan Refokus APBN-P Reguler Penambahan alokasi TUKIN
Sampai akhir tahun 2015, total penyerapan anggaran BBP2HP adalah sebesar 51.307.073.480,- atau 95,91% dari total anggaran. Beberapa hal yang menyebabkan masih rendahnya realisasi anggaran BBP2HP antara lain : 1) Pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan proses persiapan dan tahapan pengujian; 2) Persiapan pelaksanaan kegiatan yang memerlukan lelang.
Gambar 8. Grafik perbandingan antara rencana penyerapan anggaran dan realisasi anggaran perbulan
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
51
Perbandingan antara alokasi anggaran dan penyerapan secara komulatif selama tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada gambar 9 dan per jenis belanja pada gambar 10. 120.000.000.000 100.000.000.000 80.000.000.000 60.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 -
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Anggaran (Rp) 14.998.7
111.636.
23.625.2
66.264.8
40.320.5
53.494.9
Realisasi (Rp)
105.247.
22.799.8
64.468.7
37.727.8
51.307.0
14.607.4
Gambar 9. Perbandingan alokasi anggaran dan penyerapan tahun 2010 – 2015 120.000.000.000 100.000.000.000 80.000.000.000 60.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 -
Pagu
Realisasi
Belanja Pegawai
Pagu
Realisasi
Belanja Barang
Pagu
Realisasi
Belanja Modal
2010
3.880.367.
3.980.788.
8.224.303.
7.884.720.
2.894.888.
2.741.964.
2011
4.452.191.
4.278.827.
98.879.992
92.931.277
8.304.579.
8.029.995.
2012
4.762.158.
4.737.569.
14.830.381
14.095.247
4.032.732.
3.967.039.
2013
4.969.945.
4.803.963.
30.356.904
29.187.696
30.938.010
30.476.503
2014
5.370.098.
5.055.880.
22.296.719
20.232.197
12.653.716
12.439.814
2015 10.205.413
9.964.497.
24.328.879
22.651.268
18.960.632
18.691.307
Gambar 10. Perbandingan alokasi anggaran dan penyerapan per jenis belanja tahun 2010 – 2015
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
52
IKU 12 : Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBP2HP (%) Dalam rangka pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP), kepatuhan terhadap perundang-undangan dan kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan, setiap Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) dan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) diwajibkan untuk menyusun Laporan Keuangan dan Laporan Barang Milik Negara (BMN) eselon I. Oleh karena itu, BBP2HP sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup KKP juga memiliki peran pentinng dalam penyusunan laporan tersebut. Kepatuhan terhadap SAP, kepatuhan terhadap perundang-undangan dan kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan Ditjen PDSPKP tercapai 100% pada tahun 2015. Pengukuran pencapaian IKU ini dicapai setelah laporan keuangan dan BMN Ditjen PDSPKP tahun 2015 tersusun dan audited. Dasar hukum pelaksanaan sistem akuntansi adalah sebagaimana yang telah diatur dalam UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain ketiga UU tersebut, juga ada PP nomor 06 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah, PP nomor 08 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta PP nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Sebagai tahapan penyusunan laporan keuangan dan laporan barang milik negara, pada bulan Januari 2015 BBP2HP telah mengikuti sosialisasi dan rekonsiliasi penyusunan laporan keuangan dan barang milik negara tahun 2014 lingkup Ditjen PDSPKP di Auditorium Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM, Cinere dan Balai uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian, Cibitung. Kegiatan tersebut melibatkan petugas Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) seluruh satker binaan Ditjen PDSPKP Tahun 2014 termasuk BBP2HP.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
53
3.3.
AKUNTABILITAS KEUANGAN Anggaran yang digunakan sebagai penunjang dalam pencapaian tujuan dan
sasaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh BBP2HP pada tahun 2015 bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BBP2HP Nomor: DIPA-032.06.2.427686/2015 tanggal 14 Nopember 2014 dengan pagu awal sebesar Rp. 46.350.000.000,-. Namun dengan adanya perubahan kebijakan, maka alokasi anggaran BBP2HP TA 2015 per tanggal 25 Februari 2015 mengalami perubahan menjadi Rp 53.494.924.000,Selama TA 2015, BBP2HP merealisasikan anggaran sebesar Rp 51.307.073.480,- atau sebesar 95,91% (Gambar 11 dan Tabel 19). Data realisasi untuk masing-masing kegiatan disajikan pada Tabel 20.
sumber : http://monev.anggaran.depkeu.go.id/2015/satker
Gambar 11. Realisasi anggaran BBP2HP tahun 2015
Tabel 19. Realisasi anggaran BBP2HP berdasarkan jenis belanja Nama Jenis Belanja
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Belanja Pegawai
10.205.413.000
9.964.497.124
97,64
Belanja Barang
24.328.879.000
22.651.268.881
93,10
Belanja Modal
18.960.632.000
18.691.307.475
98,58
53.494.924.000
51.307.073.480
95,91
TOTAL
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
54
Tabel 20. Realisasi anggaran BBP2HP per output kegiatan Kegiatan
Output
Pagu (Rp.)
Realisasi (Rp.)
2361 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis di Bidang Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan
2361.002 Dokumen dukungan penerapan inovasi teknologi pengolahan, pengujian produk dan monitoring, serta pemasaran hasil perikanan (DOKUMEN)
4.179.836.000
3.548.623.494
Realisasi ( %) 84,90
17.822.493.000
16.949.348.979
95,10
2361.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (UNIT)
7.940.895.000
7.757.090.000
97,69
5279.001 Inovasi produk dan teknologi P2HP hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing (Ragam)
3.797.782.000
3.786.145.800
99,69
218.019.000
217.694.300
99,85
5279.003 Penerapan penggunaan Tanda SNI Produk (Sertifikat)
2.829.864.000
2.619.116.060
92,55
5279.004 Uji nutrisi dan mutu produk perikanan (Data)
1.178.413.000
1.167.127.460
99,04
5279.005 Pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (UMKM)
2.925.806.000
2.760.197.605
94,34
992.055.000
985.971.865
99,39
2361.994 Layanan Perkantoran (BULAN LAYANAN)
5279 Pengembangan Uji Terap Produk dan Alat Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan
5279.002 Penyiapan bahan Standardisasi Teknik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (Bahan Standar)
5279.006 Perencanaan, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran berdasarkan data yang terkini dan akurat (Dokumen)
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
55
5279.007 Dokumen pengembangan SDM aparatur kompeten yang dikelola sesuai kebutuhan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan (Dokumen)
1.236.770.000
1.202.959.150
97,27
5279.008 Pengembangan administrasi keuangan di lingkungan BBP2HP (Dokumen)
622.631.000
613.328.100
98,51
5279.995 Kendaraan Bermotor (UNIT)
573.851.000
573.851.000
100,00
5279.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (Unit)
473.356.000
468.346.118
98,94
5279.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (Unit)
1.503.153.000
1.471.873.617
97,92
5279.998 Gedung/Bangunan (M2)
7.200.000.000
7.185.378.250
99,80
LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
56
BAB IV. PENUTUP
Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Kelautan dna Perikanan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BBP2HP mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 28/PERMEN-KP/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan. Berdasarkan Penetapan Kinerja BBP2HP tahun 2015, kinerja BBP2HP dapat terbagi menjadi 4 Prespektif dengan 7 SS (Sasaran Strategis) dan 12 IKU (Indikator Kinerja Utama). Perspektif stakeholder terdiri dari 1 SS dan 1 IKU, Perpektif Customer terdiri dari 1 SS dan 1 IKU, Perspektif internal proses terdiri dari 1 SS dan 5 IKU, dan perspektif learn and growth terdiri dari 4 SS dan 5 IKU. Secara umum, dari hasil pengukuran kinerja tersebut diketahui bahwa sebagian besar indikator kinerja telah tercapai dengan hasil yang baik bahkan secara rata – rata telah mencapai 105,84%. Satu – satunya pencapaian indikator kinerja yang masih dibawah target adalah nilai kinerja anggaran BBP2HP yang berada pada sasaran strategis Terkelolanya anggaran pembangunan BBP2HP secara efisien dan akuntabel. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU antara lain : 1) proses inovasi / perekayasaan harus melalui berbagai tahapan mulai dari perencanaan, uji pendahuluan dan uji laboratorium, 2) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung (alat laboratorium dan bengkel pengolahan), dan 3) Keterbatasan SDM. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Pada tahun 2015, BBP2HP telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung ketersediaan peralatan laboratorium pengujian dan peralatan bengkel pengolahan serta melakukan studi banding dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM di lingkungan BBP2HP. Selain itu, pencapaian indikator kinerja BBP2HP juga didorong dengan adanya kerjasama yang kuat antar stekholder terkait dan kegigihan tim pelaksana kegiatan lingkup BBP2HP yang berkomitmen melaksanakan dengan penuh tanggungjawab. LAPORAN KINERJA BBP2HP TAHUN 2015
57