BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya, Laporan Tahunan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Tahun Anggaran 2013 dapat diselesaikan. Laporan Tahunan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja BBPOPT sebagai instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam bidang perlindungan tanaman, khususnya dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, serta sebaagi rujukan proteksi tanaman. Dalam laporan ini berisi berbagai informasi kegiatan dan komponen kegiatan yang dilaksanakan oleh BBPOPT selama tahun 2013. Pelaksanaan kegiatan dibiayai oleh anggaran yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2013. Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan yang sudah dicapai serta sebagai bahan evaluasi untuk penyempuraan lebih lanjut. Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat dan menunjang Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Sawsembada dan Swasembada Berkelanjutan, khususnya dalam bidang perlindungan tanaman melalui Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Jatisari, Januari 2014 Kepala Balai,
Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, MM. NIP. 19560502 198202 1 001
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 76/Permentan/OT.140/11/2011, tanggal 30 Nopember 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) mempunyai tugas melaksanakan dan mengembangkan peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya. BBPOPT menyelenggarakan fungsi: a) penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; b) pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT; c) pelaksanaan dan penyusunan perumusan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; d) pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT); e) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; f) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP); g) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; h) pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; i) pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional; j) pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BBPOPT. Sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang BBPOPT dalam mendukung Program Peningkatan Produksi. Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, pada Tahun 2013 melaksanakan kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Capaian kinerja kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan diukur berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan meliputi: 1) Jumlah Informasi Peramalan Serangan OPT (unit), 2) Jumlah Teknologi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT (Model), dan 3) Jumlah Provinsi yang Menerapkan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT (Provinsi). Dukungan anggaran untuk melaksanakan kegiatan tersebut telah ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2013 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2013 Nomor: DIPA018.03.2.020072/2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan pagu anggaran Rp. 12.500.000.000,-. Dalam perjalanannya, karena adanya perintah penghematan anggaran berdasarkan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Nomor 1313/KU.100/C1.1/05/2013 tanggal 15 Mei 2013 tentang Penghematan Anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2013 dalam rangka Mengantisipasi kenaikan BBM, telah dilakaukan revisi anggaran. Pada tanggal 8 Oktober 2013 sesuai dengan Surat Pengesahan Revisi DIPA Tahun Anggaran 2013, Anggaran BBPOPT berubah menjadi Rp. 12.200.000.000,- atau mengalami revisi pengurangan sebesar Rp. 300.000.000 (2,40%). ii
Realisasi serapan anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 11.815.893.016,- atau 96,85% dari pagu anggaran setelah revisi. Realisasi anggaran kurang dari 100%, namun demikian secara fisik kegiatan teknis dapat terlaksana sebesar 102,29%. 1. Gaji dan Tunjangan Jumlah pegawai BBPOPT tercatat 93 orang PNS, dengan demikian gaji dan tunjangan pegawai secara kumulatif sebanyak 1.209 orang bulan (13 bulan x 103 orang). Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan komponen kegiatan dari Output Kegiatan Layanan Perkantoran berupa belanja pegawai. Pagu anggaran gaji dan tunjangan Rp. 4.748.693.000,- dan realisasi sebesar Rp. 4.694.012.395,- atau mencapai 98,85%. Capaian fisik kumulatif pembayaran gaji dan tunjangan pegawai sebanyak 1.116 OB (orang bulan) atau sebesar 92,31% dari rencana 1.209 OB, karena adanya pegawai pensiun 3 orang (Ir. Purwatiningsih, Ir. Firdaus Natanegara, M.M., dan Tuti Heryanti). 2. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Komponen kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran termasuk dalam jenis belanja barang mengikat dan barang umum, meliputi 7 subkomponen kegiatan, yaitu a) perawatan gedung kantor, b) perbaikan peralatan kantor, c) perawatan kendaraan bermotor roda-4, d) perawatan kendaraan bermotor roda-2, e) langganan daya dan jasa, f) pengadaan pakaian dinas pegawai, dan g) operasional perkantoran dan pimpinan. Operasional dan pemeliharaan perkantoran mempunyai pagu anggaran setelah revisi sebesar Rp. 791.094.000,-. Realisasi sampai dengan akhir Desember 2013 sebesar Rp. 747.089.071,- atau besarnya serapan 94,44%. Kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran dapat dilaksanakan sepanjang tahun (12 bulan) dengan realisasi fisik sebesar 100,00% 3. Pengembangan Peramalan Serangan OPT Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Tahun 2013 mempunyai tujuan memberikan dukungan pengamanan produksi dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (P3OPT). Kegiatan pengembangan peramalan serangan OPT masuk dalam jenis belanja barang, Kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT mempunyai pagu anggaran pada Tahum 2013 sebesar Rp. 5.796.619.000,dengan realisasi sebesar Rp. 5.488.342.114,- atau 94,68% dari pagu setelah revisi. Namun demikian realisasi fisik dari kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT 116,32% lebih tinggi dari realisasi anggaran. Sisa anggaran yang dikembalikan dari kelompok kegiatan ini sebesar Rp.308.276.886,-. Besarnya sisa anggaran yang dikembalikan terutama terjadi pada Output Kegiatan Layanan Diseminasi Informasi P3OPT Rp.152.883.886,-, Pelatihan P3OPT Rp.97.653.000,-, Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Rp.26.900.355,- dan Model Peramalan OPT Rp. 21.973.050,Pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan kegiatan utama pengembangan peramalan serangan OPT diukur berdasarkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis BBPOPT Tahun 2010-2014. Secara rinci pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan indikator kinerja kegiatan dapat dilaporkan sebagai berikut: iii
3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian kinerja BBPOPT dalam kegiatan informasi prakiraan serangan OPT diukur berdasarkan standar indikator luas serangan OPT di lapangan lebih rendah dibandingkan dengan jumlah data prakiraan luas serangan yang diberikan pada saat awal tanam/sebelum musim tanam. Evaluasi dilakukan pada akhir musim dengan membandingkan jumlah data luas serangan OPT yang dikumpulkan secara bertahap dari Koordinator Pengendali OPT (POPT) kabupaten/kota. LPHP dan UPTDBPTPH dengan prakiraan serangannya. Secara kuantitatif indikator kinerja informasi prakiraan serangan OPT yang ditargetkan dalam Tahun 2013 berjumlah 48 unit yang diukur berdasarkan jumlah komoditas (4 komoditas; padi. jagung. kedelai dan ubi kayu), (10 OPT Padi, 7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai dan 1 OPT Ubi Kayu) dan disampaikan sebanyak 2 kali dalam setahun (musim kemarau 2013 dan musim hujan 2013/2014). Tingkat dan arah yang diharapkan dalam penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT ke daerah adalah adanya upaya serius dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menyikapi informasi prakiraan yang didapat. Penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT disajikan dalam bentuk tabulasi dan peta prakiraan serangan OPT menurut provinsi di Indonesia. Angka prakiraan serangan OPT telah disebarkan dan disampaikan secara formal ke seluruh provinsi (33 provinsi) di Indonesia. a. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT MT. 2013 Evaluasi prakiraan serangan OPT utama Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu MT. 2012/2013 dan prakiraan serangan pada MT. 2013 sebagian telah didistribusikan kepada peserta daerah (provinsi) yang hadir pada saat dilaksanakan Pertemuan Evaluasi Peramalan OPT Pangan pada tanggal 24 – 26 April 2013 di Garden Permata Hotel Bandung, Jawa Barat dan sisanya melalui Jasa Pos. Evaluasi prakiraan serangan dilakukan tiap bulan dan secara kumulatif dilakukan pada akhir musim tanam. b. Prakiraan Serangan OPT MT. 2013/2014 Angka prakiraan serangan OPT utama padi, jagung, kedelai dan ubi kayu MT. 2013/2014 disajikan pada Tabel 5, 6, 7, dan 8. Informasi prakiraan MT. 2013/2014 telah didistribusikan kepada 33 provinsi, sebagian disampaikan kepada peserta daerah (provinsi) yang hadir pada saat pelaksanaan Pertemuan Penyusunan Rumusan Peramalan OPT di Bandung pada tanggal di Gono Peruci Hotel Bandung selama 3 (tiga) hari, dari mulai tanggal 1 hingga 3 Desember 2013 dan sisanya dikirim melalui jasa Pos. Dalam mendukung penyebaran informasi prakiraan serangan OPT dan teknologi P3OPT, BBPOPT selain menyusun prakiraan serangan OPT musiman juga melaksanakan beberapa kegiatan. yaitu: a. Data dan informasi ramalan serangan OPT pangan yang meliputi kegiatan pengamatan keadaan lapangan secara intensif dan bimbingan pengamatan dan pengendalian pada OPT padi, jagung, kedelai dan umbi. Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 1.625.389.000,dan dapat terealisasi 99,88%. Target fisik 70 Data dengan realisasi 72 Data (102,86%), terdiri dari : iv
OPT Padi target 42 Data, realisasi 42 Data (100,00%) OPT Jagung target 14 Data, realisasi 15 Data (107,14%) OPT Kedelai target 12 data, realisasi 12 Data (100,00%), dan, OPT Aneka Umbi target 2 Data, realisasi 3 Data (150,00%). Pelaksanaan kegiatan ini menjangkau 114 kabupaten/kota yang menyebar di 25 provinsi (Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggaran, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur). b. Layanan diseminasi informasi P3OPT dengan anggaran sebesar Rp. 1.144.494.000,- dengan realisasi 86,64%, sedangkan realisasi fisik mencapai 108,05%. Kegiatan ini meliputi: Mengikuti Pameran Pembangunan Tanaman Pangan (Agrinek Ekspo di Jakarta Convention Center; Agrifood Ekspo di Jakarta Convention Center; Hari Pangan Sedunia di Sumatera Barat, dan Pekan Peramalan OPT di Jatisari, Karawang). Melaksanakan Pekan Peramalan OPT Pangan Penerbitan Majalah/Jurnal (Vol. 12 No. 1 April 2013 dan Vol. 12 No. 2 Oktober 2013) Pembuatan Leaflet (PBP, WBC, Pengendalian Tikus Pratanam, OPT utama jagung, OPT utama kedelai, dan Perbanyakan Corynebacterium) / Poster (Pengelolaan PBP, Pengelolaan WBC, Pengendalian HDB dan Pengelolaan Tikus Sawah) Pengembangan Website BBPOPT Pengembangan Optimalisasi SMS based server Sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran Radio (RRI Bandung, Leo Cirebon, Top FM Sukoharjo, dan ADS Kotabaru, Karawang) dan Televisi (TVRI Yogyakarta, TATV Solo, dan RCTV Cirebon). 3.2. Teknologi pengamatan. peramalan dan pengendalian OPT Perlindungan tanaman merupakan suatu strategi pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi pengamatan. peramalan dan pengendaliannya (P3OPT). Keberhasilan kegiatan perlindungan tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh kualitas dari teknologi P3OPT. Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang baik (akurat dan aplikatif) harus didukung dengan pengembangannya yang lebih komprehensif. Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik dapat mendukung terlaksananya kegiatan perlindungan tanaman yang efektif dan efisien serta berdaya saing. Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari kumulatif jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan dengan kumulatif teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini dievaluasi berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut jenis OPT, komoditas, dan model. Tingkat dan arah kinerja yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya penemuan teknologi P3OPT baru. baik jenis OPT. komoditi. model maupun perbaikan (upgrade) paket teknologi yang telah ada. v
Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT yang ditargetkan dalam Tahun 2013 menurut Rencana Strategis sebanyak 8 (delapan) model. Namun dalam rencana kerja tahunan (RKT) menjadi 12 (duabelas) model yang diukur dari pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi P3OPT tingkat lapang sebanyak 8 (delapan) dan model 4 (empat) tingkat semi laboratorium. Sesuai dengan RKT Tahun 2013, Output Kegiatan Model Peramalan, komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat Lapang, terdiri dari kajiterap sebagai berikut: a. Metode Pengamatan hama Boleng (Cylas formicarius Fabricius) pada Ubi Jalar (Ipomoea batata L.). b. Inventarisasi Pustaka Spektral pada OPT Utama Padi c. Efektifitas bakteri Corynebacterium dan Daun Sirih terhadap Pengendalian Penyakit Busuk Pelepah (Sarocladium oryzae Sawada) pada Tanaman Padi d. Pengembangan Model Peramalan OPT Utama Perusak Daun pada Tanaman Kedelai e. Pengembangan Simulasi Model Peramalan Penggerek Batang Padi f. Pengembangan Model Peramalan Penggerek Batang pada Tanaman Jagung g. Metode Pengamatan Penyakit Hawar Bakteri (Xanthomonas campestris pv. manihotis) h. Operasional Pengendalian Tikus Skala Luas. Sedangkan komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat Semi Laboratorium terdiri dari kajiterap sebagai berikut: a. Pengaruh Umur Tanaman, Lamanya Masa Akuisisi dan Inokulasi Aphis glycine terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada Tanaman Kedelai b. Pengamatan dan Pemetaan Patotipe Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi c. Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Perkembangan Hama Utama Perusak Daun pada Tanaman Kedelai. d. Efikasi dan Evaluasi Tingkat Parasitasi Trichogramma sp. Terhadap Penggerek Batang Padi Dalam rangka pencapaian keluaran yang lebih baik. dalam pelaksanaan pengembangan teknologi P3OPT. BBPOPT melakukan kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam rangka kegiatan Inventarisasi Pustaka Spektral pada OPT Utama Padi dengan biaya dari APBN BB-POPT Tahun 2013 3.3. Penerapan teknologi P3OPT Pada Tahun 2013 sasaran BBPOPT dalam penerapan teknologi P3OPT dengan melakukan pengembangan, penyebarluasan dan bimbingan teknis secara intensif. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi: a. Optimalisasi sistem pelaporan cepat peringatan dini serangan OPT melalui SMS yang meliputi kegiatan: Pengembangan optimalisasi pelaporan cepat melalui SMS Base Server (Main Server) di BBPOPT yang dapat terkoneksi secara langsung (link) dengan SMS Base Server (Mini Server) yang ada di 6 (enam) provinsi sasaran (Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur) yang meliputi 50 vi
b.
c.
d.
e.
f.
kabupaten/kota. Pembekalan teknis operasional SMS Base Server (Mini Server) kepada petugas di 6 (enam) provinsi sasaran. Bimbingan teknis pengamatan dan pengendalian OPT terdiri dari: Bimbingan teknis petugas daerah dalam bidang pengamatan dan pengendalian OPT disampaikan langsung melalui pertemuan/rapat/koordinasi, kegiatan gerakan di lapangan atau tidak langsung melalui siaran radio/televisi. Bimbingan pengamatan dan pengendalian dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil pengamatan keadaan lapangan OPT pangan (padi, jagung dan kedelai). Selama tahun 2013 bimbingan pengamatan dan pengendalian OPT di 11 provinsi (Sumatera Utara, Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimatan Timur). Perbanyakan dan pemanfaatan produk agens pengendali hayati yang terdiri dari: Agens Hayati Padat target 3.000 kg realisasi 100,13% dan telah didistribusikan ke daerah sebanyak 3.003,4 Kg meliputi 26 prov. (Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulsel, Gorontalo, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Bali, NTB, NTT, dan Papua) Agens Hayati Cair target 3.000 testube realisasi 110,00% dan dan telah didistribusikan ke daerah sebanyak 3.300 testtube meliputi 26 prov. (Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulsel, Gorontalo, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Bali, NTB, NTT, dan Papua). Peningkatan kemampuan SDM dalam bidang P3OPT Pangan berupa Bimbingan Teknis P3OPT bagi Petugas Daerah yang dilaksanakan di BBPOPT target 60 orang (2 angkatan), realisasi 100,00% diikuti oleh Provinsi Aceh, Sumbar, Sumsel, Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultra, Sulbar, Papua Barat, Papua, dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Peningkatan kemampuan SDM BBPOPT dalam bidang P3OPT Pangan dengan keikutsertaan dalam diklat, pelatihan, magang, seminar dan workshop teknis di instansi lain, yaitu: Workshop On Radar Meteorology and its Applications Training of Trainer ( TOT ) PL 1 SLPHT Program Magang dalam Bidang Multi Media dan Jaringan Seminar Eppendorf-Day Penyusunan SOP POPT Bimtek pengadaan barang dan jasa Pelatihan Menulis Berita Pembinaan Karier bagi Pejabat Fungsional Peningkatan kemampuan SDM untuk instansi terkait / petugas daerah dengan anggaran biaya sendiri melalui kegiatan Pelatihan/ Magang / Kunjungan / Konsultasi. sebagi berikut:
vii
4. Belanja Modal Peralatan dan Mesin. Kegiatan operasional BBPOPT berupa belanja modal terdiri dari pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan dan fasilitas perkantoran dan pemeliharaan gedung. Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi sebanyak 43 unit, berupa komputer PC, printer, laptop, infocus dan sound system. Pengadaan lahperalatan dan fasilitas kantoran berupa pengadaan lemari, meja kursi kuliah, kursi laboratorium, pendingin ruangan, mesin potong rumput, vacum cleaner dan peralatan laboratorium berupa Spectrofotometer. Perawatan gedung dilaksanakan dalam rangka perawatan gedung seluas 8 m2. Secara fisik kegiatan ini dapat terealisasi 100%. 5. Rencana Kerja BBPOPT Tahun 2014. Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2013 telah direncanakan dan ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2013 pada tanggal 05 Desember 2013, Nomor: DIPA018.03.2.020072/2014. Pagu anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 10.361.700.000,- yang meliputi Anggaran Layanan Perkantoran (Gaji, Upah dan Tunjangan Rp. 5.223.562.000,- dan Operasional Perkantoran Rp. 791.094.000,-) dan Anggaran Pembangunan/Teknis (11 output) Rp. 4.347.044.000,-. Rencana anggaran tersebut jika dibandingkan dengan TA. 2013 (setelah revisi) terdapat pengurangan sebesar Rp. 1.838.300.000,atau 15,07%.
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
i
RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................
ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………
ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………........
x
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………...............
xii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………............
xiii
I
PENDAHULUAN ……………………………………………………...
1
II
UMUM ………………………………………………………..............
4
A. Kepegawaian dan Tata Usaha …………………......................
5
B. Keuangan ………………………………………….....................
14
C. Rumah Tangga dan Perlengkapan ………………....................
19
PROGRAM DAN EVALUASI …………………………….................
24
A. Program ……….…………………………………………...........
24
B. Pemantauan dan Evaluasi ………………..……………...........
35
PELAYANAN TEKNIS, INFORMASI DAN DOKUMENTASI ……..
58
A. Pelayanan Teknis …………….……….……………….............
58
B. Informasi dan Dokumentasi ……….….……………….............
73
V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL ……………………………
102
VI
KEGIATAN LAIN ............................................................................
112
VII
PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA ................................
118
VIII PENUTUP ......................................................................................
120
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................
121
III
IV
ix
DAFTAR TABEL
1.
Daftar Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit Laboratoriu Agens Hayati Yang dipantau .........................................................................
36
2
Pengukuran Pencapaian Sasaran Akutabilasi Kinerja BBPOPT ..
47
3
Pelaksanaan Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan Selama Tahun 2013 ...............................................
55
Data Spesimen Penyakit Dalam Bentuk Awetan Basah di Laboratorium Fitopatologi BBPOPT Tahun 2013 .........................
60
5
Spesimen Jamur Patogen dalam bentuk Preparat Tahun 2013
61
6
Data Varietas Padi Untuk Kegiatan Uji Embun Madu, Tahun 2013 di BBPOPT Jatatisari ...................................................................
62
7
Hasil Indentifikasi Isolat Bakteri ....................................................
64
8
Daftar Hasil Perbanyakan Varietas Indikator Penyakit HDB di BBPOPT Tahun 2013 ..................................................................
67
Varietas Padi Indikator Untuk Biotipe WBC, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013 ..........................................................
68
Varietas Padi Indikator Untuk Tungro, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013 .................................................................
68
Varietas Padi Indikator Untuk Blas, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013 ..................................................................
68
12
Daftar Koloni WBC di BBPOPT Tahun 2013 ................................
69
13
Outlat Buletin Peramalan Edisi 1/2013 ........................................
75
14
Outlat Buletin Peramalan Edisi 2/2013 ........................................
76
15
Judul – judul Leaflet Yang Dicetak Pada Tahun Anggaran 2013
78
16
Jadual – Jadual Poster Yang Dicetak Pada TA. 2013 .................
80
17
Jumlah Buletin, Poster dan Leaflet Yang Telah di Distribusikan sampai dengan Akhir Bulan Desember 2013 ................................
82
4
9
10
11
x
18
Kegiatan Peramalan Yang di Ikuti BBPOPT Selama Tahun 2013
84
19
Daftar Mini Server dan Main Server Sistem SMS .......................
91
20
Komposisi Jenjang Jabatan Kelompok Fungsional BBPOPT Tahun 2013 ................................................................................
102
Daftar Petugas Fungsional Yang Mengikuti Pelatihan/Workshop/ Seminar .......................................................................................
104
22
Daftar Narasumber Pada Pelatihan di BBPOPT Tahun 2013 ......
105
23
Daftar Narasumber di Instansi Daerah ........................................
106
24
Judul Kegiatan Pengembangan P3OPT Tahun 2013
107
21
xi
DAFTAR GAMBAR
1
Cover Buletin Peramalan OPT Edisi 1/ 2013 (kiri) dan Edisi 2/2013 (kanan) .........................................................................................
77
2
Pameran Hari Pangan Se Dunia di Padang (A), dan Pameran Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan di BBPOPT (B) ........
85
3
Tampilan (konten) Website BBPOPT Versi Tahun 2013 .............
86
4
Sebaran OPT Disajikan Dalam Peta Online Berbasis Googlemaps ................................................................................
87
5
Submenu Serangan OPT Pada Website BBPOPT .....................
88
6
Konten Website dengan Portal PPID Kementan Pertanian ........
89
7
Dokumentasi Kegiatan Talk Show di Radio ADS Cikampek (A) dan Radio TOP Sukoharjo (B) ......................................................
94
8
Dokumentasi Kegiatan Talk Show di TATV Solo ........................
95
9
Kedatangan Bapak Wakil Menteri Pertanian RI (A), dan Kunjungan ke Stand Pameran Pada Pekan Peramalan OPT Pangan (B) ...................................................................................
99
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1
Daftar Urut DUK Dalam 1 Tahun ............................................................
122
2
Daftar Kenaikan Pangkat Reguler .................................................
130
3
Daftar Kenaikan Gaji Berkala Pegawai BBPOPT Tahun 2013 ......
133
4
Realisasi Pembayaran Gaji dan Tunjangan 31 Desember 2013 ..
134
5
Rekapitulasi Hasil Kegiatan TA. 2013 ............................................
135
6
Hasil dari Indentifikasi Sampel ......................................................
136
7
Daftar Jenis Tanaman di Kebun Koleksi BBPOPT ........................
137
8
Daftar Jenis Perbanyakan Isolat Agens Hayati Padat ...................
140
9
Daftar Distibusi Isolat Agens Hayati Padat ...................................
141
10
Daftar Perbanyakan Isolat Agens Hayati ......................................
142
11
Daftar Distibusi Isolat Agens Hayati ...............................................
143
12
Daftar Kunjungan Pengguna ke BBPOPT Tahun 2013 ................
144
13
Daftar Pengguna Yang Magang di BBPOPT .................................
145
14
Daftar Pengguna Yang Melakukan Pelatihan di BBPOPT ............
146
15
Daftar Pelanggan Yang Melakukan Konsultasi ke BBBPOPT .......
147
16
Judul Kegiatan Pengembangan P3OPT Tahun 2013 ...................
151
xiii
I.
PENDAHULUAN
Gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) baik hama maupun penyakit relatif tinggi setiap tahun. Gangguan tersebut belum dapat dikendalikan secara optimal sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar baik berupa kehilangan hasil, menurunkan mutu, terganggunya kontinuitas produksi, serta penurunan pendapatan petani.
Di masa depan diperkirakan gangguan OPT akan semakin
kompleks, yang antara lain akibat perubahan fenomena iklim global yang berpengaruh terhadap pola musim/cuaca lokal yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan OPT. Disamping itu permasalahan OPT akan terus muncul karena masalah-masalah lain seperti dampak dari pemilikan lahan yang sempit, penggarap yang bukan pemilik, terbatasnya modal, tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan petani, permasalahan irigasi, pasar dan harga produksi. Selama Tahun 2013 Evaluasi Prakiraan OPT Utama Tanaman Padi MT. 2013 Penggerek Batang Padi (PBP) diprakirakan serangannya adalah 48.980 ha, Wereng Batang Coklat (WBC) 30.708 ha, Tikus 60.732 ha, Tungro 3.871 ha, Blas 19.177 ha,dan BLB/Kresek 26.331 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama padi di Indonesia MT. 2013 seluas 189.798 ha. Kejadian serangan OPT pada MT. 2013 di lapangan seluas 189.298 ha, jika dibandingkan dengan angka prakiraan mencapai 99,74%. Realisasi tanam MT. 2013 seluas 9.748.071 ha. Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman Jagung di Indonesia pada MT. 2013 yaitu, lalat bibit diprakirakan serangannya 625 ha, penggerek batang 2.024 ha, bulai 1.383 ha, tikus 2.477 ha, penggerek tongkol 1.459 ha dan ulat grayak 775 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama jagung MT. 2013 seluas 8.742 ha. Total kejadian serangan OPT utama jagung di lapangan pada MT. 2013 mencapai 8.699 ha atau 99,51% dari angka prakiraan. Realisasi tanam jagung MT. 2013 mencapai 1.349.772 ha. Apabila total kejadian serangan OPT utama jagung MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya mencapai 0,64%. Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman kedelai di Indonesia pada MT. 2013 adalah sebagai berikut, untuk penggerek polong diprakirakan serangannya berkisar antara 273 ha, lalat kacang 102 ha, ulat grayak 448 ha, tikus 110 ha, penggulung daun 380 ha dan ulat jengkal 444 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama kedelai MT. 2013 di Indonesia seluas 1.757 ha. Total kejadian serangan OPT MT. 2013 di lapangan mencapai 1.751 ha atau 99,68% dibandingkan dengan angka prakiraan. 1
Realisasi tanam MT. 2013 seluas 374.115 ha. Apabila angka kejadian serangan OPT MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya mencapai 0,47%. Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman ubi kayu di Indonesia pada MT. 2013 yaitu 187 ha. Bila angka kejadian serangan OPT MT. 2013 di lapangan dibandingkan dengan angka prakiraan maka serangannya mencapai 61,02% yaitu seluas 114 ha. Realisasi tanam MT. 2013 seluas 123.628 ha. Apabila angka kejadian serangan OPT MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya sudah mencapai 0,09%. Sesuai dengan tugas dan fungsi BB-POPT telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 untuk melaksanakan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Kegiatan tersebut secara teknis mendukung pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan
Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada
Berkelanjutan yang berkaitan erat dengan pengembangan perlindungan tanaman, antara lain: a) Peningkatan kualitas pelayanan publik b) Pengembangan teknologi perlindungan tanaman c) Pengembangan pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT, dan dampak perubahan iklim d) Penguatan kelembagaan jaringan LPHP/LAH e) Penguatan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT f)
Peningkatan kemampuan SDM
Keluaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan adalah Tersedianya informasi dan model peramalan OPT sebagai rujukan dalam pengamanan produksi tanaman pangan dan hortikultura, diukur dari tercapainya 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), yaitu: a) Jumlah informasi peramalan serangan OPT (unit) b) Jumlah teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (model) c) Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT (provinsi) Sesuai dengan sumber daya yang tersedia, kegiatan yang telah direncanakan secara umum dapat dilaksanakan. Selama pelaksanaan kegiatan tidak luput dari adanya kendala dan permasalahan. Permasalahan utama dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain adanya perubahan iklim global. keterlambatan diperolehnya 2
sumber data dasar untuk penghitungan prakiraan serangan, masih rendahnya kemampuan SDM dan masih rendahnya pemahaman dan pemanfaatan informasi peramalan serangan OPT. Dalam upaya mengatasi kendala dan permasalahan tersebut perlu adanya peningkatan koordinasi dengan instansi terkait baik di pusat maupun daerah dan peningkatan kemampuan SDM dalam pemahaman dan pemanfaatan informasi peramalan.
3
II. UMUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 76/Permentan/ OT.140/11/2011, tanggal 30 Nopember 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu
Tumbuhan
(BBPOPT)
mempunyai
tugas
“Melaksanakan
dan
mengembangkan peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura”. Dalam melaksanakan tugasnya BBPOPT menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut: a) Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; b) Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT; c) pelaksanaan dan penyusunan perumusan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; d) pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT); e) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; f)
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP);
g) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan,
dan
pengendalian OPT; h) pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; i)
pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional;
j)
pelaksanaan tatausahadanrumahtangga BBPOPT.
Susunan organisasi BBPOPT terdiri atas Kepala, Bagian Umum, Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi dan Kelompok Jabatan Fungsional. Agar pelaksanaan peramalan serangan OPT serta tugas dan fungsi BBPOPT lebih operasional maka pada tanggal 19 Juni 2012 telah ditetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 44/Permentan/OT.140/6/2012 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV pada BBPOPT.
4
Sebagai arah dan pedoman dalam pencapaian sasaran, maka disusunlah Rencana Strategis Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (RENSTRA) Tahun 2010 – 2014. Sebagaimana tercantum dalam Renstra, BBPOPT mempunyai Visi: “Menjadi Lembaga Terpercaya dan Pusat Pengembangan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014”.
Untuk mencapai visi yang
diinginkan pada tahun 2014, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan melaksanakan misi sebagai berikut : a) Meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan SDM di bidang pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT b) Menciptakan model peramalan yang tepat dan akurat c) Menciptakan metode pengamatan yang tepat dan akurat d) Merakit dan mengembangkan teknologi pengendalian tepat guna yang efektif, efisien dan aman e) Menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT spesifiklokasi f)
Meningkatkan pelayanan dan diseminasi informasi pengamatan, peramalan dan teknologi pengendalian OPT
Urusan kepegawaian, tata usaha, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan serta penyimpanan dan pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional merupakan tugas Bagian Umum. Dalam melaksanakan fungsinya, Bagian Umum mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan. b) Pelaksanaan urusan keuangan. c) Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan. d) Pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional. Dalam
melaksanakan
tugasnya,
Bagian
Umum
dibantu
oleh
Subbagian
Kepegawaian dan Tata Usaha, Keuangan serta Rumah Tangga dan Perlengkapan. 2.1.
Kepegawaian dan Tata Usaha Urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan dilaksanakan oleh Subbagian Kepegawaian dan Tata usaha, dengan uraian tugas sebagai berikut: a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha. b) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai. 5
c) Melakukan penyiapan bahan mutasi pegawai. d) Melakukan penyiapan bahan pengembangan pegawai. e) Melakukan urusan Tata Usaha Kepegawaian. f)
Melakukan penyiapan bahan penyusunan kelembagaan, ketatalaksanaan, reformasi birokrasi, dan pengembangan pelaksanaan budaya kerja.
g) Melakukan urusan surat menyurat. h) Melakukan urusan kearsipan. i)
Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
j)
Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha.
k) Melakukan penyiapan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha. Urusan kepegawaian dan tata usaha BBPOPT selama tahun 2013 melaksakan akan kegiatan sebagai berikut: 2.1.1. Urusan Kepegawaian Keadaan jumlah pegawai BBPOPT pada awal tahun 2013 berjumlah 93 orang, pada akhir bulan Desember 2013 berjumlah 90 orang. Selama tahun 2013 telah terjadi mutasi pegawai sebanyak 3 orang karena pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil, sehingga pada akhir tahun 2013 pegawai BBPOPT berjumlah 90 orang (Lampiran.1). Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dalam satu tahun dibuat dua kali yaitu bulan Juni dan Desember sesuai dengan Sistem Informasi Pegawai
(SIMPEG), sehingga pegawai yang mengalami mutasi
seperti Kenaikan Pangkat Reguler, Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah, dan Pensiun dapat segera diinformasikan. Daftar Urut Kepangkatan ini dilaporkan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. a. Mutasi Pegawai Keadaan jumlah pegawai BBPOPT pada awal Januari 2013 sebanyak 93 orang, pada akhir bulan Desember 2013 berjumlah 90 orang. Secara umum formasi kenaikan pangkat meliputi kenaikan pangkat reguler, kenaikan pangkat penyesuaian ijazah, kenaikan pangkat fungsional, kenaikan jabatan fungsional dan kenaikan gaji berkala. Pada tahun 2013 formasinya sebagai berikut: 6
Kenaikan Pangkat Pegawai BBPOPT Tahun 2013 sebanyak 20 orang (Lampiran. 2). Kenaikan Pangkat Reguler: 12 orang, Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah: 3 orang dan Kenaikan Pangkat Fungsional: 5 orang Kenaikan Jabatan Fungsional TMT 1 Oktober 2013 sebanyak 2 orang atas nama: Wayan Murdita, S.P. (dari POPT Ahli Pertama ke POPT Ahli Muda) dan Sawadi (dari POPT Pemula ke POPT Pelaksana). Kenaikan Gaji Berkala Pegawai BBPOPT Tahun 2013 sebanyak 56 orang (Lampiran. 3) Pada tahun 2013 terdapat pengurangan pegawai 3 orang karena pensiun, yaitu Ir. Purwatiningsih (TMT 1 Agustus 2013), Ir. Firdaus Natanegara, M.M., (TMT 1 September 2013) dan Tuti Heryanti (TMT 1 Desember 2013). b. Pemenuhan Hak dan Kewajiban Pegawai Hak Cuti pegawai BBPOPT Tahun 2013 diberikan kepada pegawai sebanyak 60 orang. c. Pengurusan Kartu Istri (KARIS) dan Kartu Suami (KARSU) Pada tahun 2013 pengurusan Kartu Isteri (KARIS) sebanyak 12 kartu dan Kartu Suami (KARSU) sebanyak 9 kartu. d. Pemberian Tanda Penghargaan Pada tahun 2013 pegawai BBPOPT yang menerima Tanda Penghargaan Satya Lencana Karya Satya (XXX Tahun) sebanyak 3 orang (Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, M.M., Meliawati dan,Tuti Heryanti). e. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai (SDM ) 1) Pembinaan Pegawai. Dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil diBBPOPT khususnya untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, bahwa untuk pengendalian disiplin pegawai telah ditetapkan ketentuan jam kerja, yaitu pukul 07.30 - 16.00 WIB untuk hari Senin sampai Kamis dan untuk hari Jumat pukul 07.30 - 16.30 WIB. Rekapitulasi Daftar Hadir pegawai setiap bulan dilaporkan ke Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Biro Organisasi Kepegawaian Kementerian Pertanian.
7
2) Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta untuk menambah wawasan agar dapat bekerja secara profesional, maka pada tahun 2013 telah dilaksanakan pengembangan SDM baik melalui pendidikan teknis maupun non teknis antara lain : 1. Penjenjangan Struktural Sejalan dengan penetapan Reformasi Birokrasi, maka volume dan beban kerja semakin banyak, sehingga dibutuhkan peningkatan kemampuan pegawai agar mampu memberikan pelayanan yang prima. Pada tahun 2013 pegawai BBPOPT telah mengikuti pelatihan penjenjangan/Pendidikan Latihan Pimpinan yaitu: - Diklatpim IV atas nama Edi Suryadi yang dilaksanakan di PPMKP Ciawi, Bogor dari tgl 13 Mei - 20 Juni 2013. - Ujian Dinas Tingkat II yang dilaksanakan di Bogor dari tanggal 25-28 Juni 2013 sebanyak 2 orang atas nama: Ita Sumirta dan Wawan Gunawan, dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah (KPPI) sebanyak 2 orang atas nama Dulhalim dan Taryono Kusumo - Tugas Belajar Program S2 pada Institut Pertanian Bogor atas nama Davied Apriyanto Sofyan,SP. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 5909/Kpts/KP.440/11/2012, tanggal 23 November 2012. 2. Pengembangan SDM Administrasi Kegiatan pengembangan SDM administrasi yang telah diikuti pegawai BBPOPTyaitu: - Mengikuti Sosialisasi Penerapan Peraturan Menteri Pertanian No.68/Permentan/OT.140/11/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai lingkup Kementerian Pertanian di Jakarta, tanggal 3 Januari 2013 yang diikuti oleh Kepala Balai, Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, Arif Hidayat S., S.H. dan Tato Yanuar Santoso - Sosialisasi
Sistem
Pengendalian
Intern
untuk
Peningkatan
Kemampuan SDM, yang dilaksanakan di Jakarta, tanggal 4 Maret 2013, yang diikuti oleh Ir. M. Antulat T., Ir. Lilik Retnowati, Ir. Purwatiningsih, Edi Suryadi, Yadi Kusmayadi, S.P., Ketut Suarsana, 8
S.P., M.M., Idah Faridah, S.P., Anton Yustiano, S.P., Cahyadi Irwan dan Tato Yanuar Santoso. - Pertemuan Evaluasi Peramalan tingkat Nasional di Bandung, tanggal 4 April 2013 yang diikuti oleh Ir. Baskoro Sugeng Wibowo dan Ir. Dini Suhadaniah. - Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa untuk Peningkatan Kemampuan SDM di Jakarta, tanggal 19 September 2013 yang diikuti oleh Ir. Elwidar Is, Ir. Mustaghfirin, Teti Sri Mulyati, Oya Kusmaya, Arif Hidayat S., S.H., Yoshi Futaki, S.IP. dan Wahyu Adam. - Mengikuti Kegiatan Pembinaan Karier bagi Pejabat Fungsional RIHP dan Non RIHP serta Sosialisasi Pengembangan PNS melalui Jabatan Fungsional Pengelola Barang dan Jasa (PBJ) di Jakarta, tanggal 6 Nopember 2013 yang diikuti oleh Dedi Darmadi, S.P., Dianto Momon Sumono, Maryono, Memed Jamhari, S.ST., Aam Mulyani, S.E., Eri Budiyanto, S.P., Aris Sutoaji, Urip Slamet Riyadi, Retno Ayu P., S.P., Suwandi Irawan, Yoshi Futaki, S.IP., Arif Hidayat, S.H. dan Masalah. - Mengikuti Sosialisasi Penerapan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Jakarta, tanggal 23 Desember 2013 yang diikuti oleh Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, M.M., Ir. Dini Suhadaniah, Yoshi Futaki, S.IP., Siyam, Nurfiah, Ridwan Maulana, Anik Kurniati, S.P., Ulfah Nuzulullia, S.P. dan Tato Yanuar Santoso. - Mengikuti RAPIM B Ditjen Tanaman Pangan di Jakarta, tanggal 24 Desember 2013 yang diikuti oleh Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, MM., Ir. Baskoro S.W., Ir. M. Antulat T., Edi Suwardi Wijaya, S.P., Edi Suryadi, Samsu dan Tato Yanuar Santoso. - Mengikuti Kegiatan Pembuatan SK Perubahan Gaji Pokok PNS Tahun 2013 (Inpassing) di Cisarua - Bogor, tanggal 16 – 18 Mei 2013 yang diikuti oleh Ir. Purwatiningsih dan Arif Hidayat, S.H.) - Mengikuti Kegiatan Evaluasi Logbook Pegawai Lingkup Ditjen Tanaman Pangan di Cipayung, tanggal 6 – 8 Nopember 2013 yang diikuti oleh Ir. Elwidar Is dan Ir. Dini Suhadaniah. 9
- Mengikuti Kegiatan Temu Koordinasi Pengelola Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) Lingkup Kementan, di Cisarua Bogor, tanggal 29 – 31 Januari 2013 yang diikuti oleh Ir. Dini Suhadaniah dan Arif Hidayat, S.H. - Mengikuti Kegiatan Updating Data Kepegawaian Lingkup Ditjen Tanaman Pangan di Cipayung - Bogor, tanggal 16 – 18 Oktober 2013 yang diikuti oleh Ir. M. Antulat T. Dan Ir. Dini Suhadaniah. - Mengikuti Pertemuan Penyusunan LAKIP di Cipayung - Bogor, tanggal 31 Januari – 2 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Ir. Firdaus Natanegara, M.M. - Mengikuti Workshop Penyusunan Laporan Keuangan SAKPA dan SIMAK BMN di Jatiluhur - Purwakarta, tanggal 21 – 24 Januari 2013 yang diikuti oleh Kurnaen, Gunawan, Carwika, S.TP. dan Yoshi Futaki, S.IP. - Mengikuti Pelatihan Tata Naskah Dinas di Cibogo - Bogor, tanggal 14 – 16 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Ir. Purwatiningsih, Rospina Limbong dan Tarsim. - Mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa di Bogor, tanggal 27 Pebruari – 1 Maret 2013 yang diikuti oleh Aam Mulyani, S.E., Yoshi Futaki, S.IP. dan Suwandi Irawan. - Mengikuti Sosialisasi Sistem Keterbukaan Informasi Publik di Bogor, tanggal 1 – 3 April 2013 yang diikuti oleh Ir. Baskoro, S.W., Ir. M. Antulat T. dan Ir. Purwatiningsih. - Mengikuti Forum Pemahaman ASKES, TASPEN dan BAPETARUM di Jakarta, tanggal 22 Maret 2013 yang diikuti oleh Ir. Elwidar Is. - Mengikuti Pelatihan/Sosialisasi Aplikasi SIMONEV Ditjen Tanaman Pangandi Pekanbaru,tanggal 10 – 12 April 2013 yang diikuti oleh Ir. Firdaus Natanegara, M.M., Mamat Rahmat dan Nurpiah. - Mengikuti Latihan Satuan Pengamanan (SATPAM) di Bogor, tanggal 18 – 20 April dan 25 – 27 April 2013. - Mengikuti Sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2013 dan Aplikasi Revisi RKA-KL TA 2013 di Karawang, tanggal 25 April 2013 yang diikuti oleh Ir. Elwidar Is dan Ir. Baskoro Sugeng Wibowo.
10
- Mengikuti Workshop Penertiban Aset Lingkup Ditjen Tanaman Pangandi Yogyakarta, tanggal 22 – 24 Mei 2013 yang diikuti oleh Gunawan. - Mengikuti Seminar tentang Pemberdayaan Perempuan di Jakarta, tanggal 7 Juni 2013 yang diikuti oleh Ir. Lilik Retnowati, dan Ir. Elwidar. - Mengikuti Pelatihan SDM dalam menunjang arsip aktif dan arsip inaktif di Bogor, tanggal 24 – 26 Juni 2013 yang diikuti oleh Aam Mulyani, S.E., dan Nursih. - Mengikuti Pelatihan Kesekretariatan dan Panitera di Ciawi- Bogor, tanggal 24 – 31 Oktober 2013 yang diikuti oleh Tarsim dan Rasimun. - Mengikuti Sosialisasi Keuangan di Karawang, tanggal 18 September 2013 yang diikuti oleh Teti Sri Mulyati dan Carwika, S.TP. - Mengikuti
Sosialiasi
Asuransi
Kesehatan
(ASKES)
lingkup
Kementerian Pertanian di Jakarta, tanggal 2 Oktober 2013 yang diikuti oleh Ir. Dini Suhadaniah, Tri MPL, Tuti Heryanti dan Masalah dan lingkup Ditjen Tanaman Pangan, tanggal 25 Oktober 2013 yang diikuti oleh Ir. Elwidar is, Ir. Lilik Retnowati, Mamat Rahmat, Eri Budiyanto, S.P., Sudarti, S.P., Rina Nurdiana, A.Md., Ita Sumirta dan Masalah. - Mengikuti Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerjadi Cisarua Bogor, tanggal 28 – 31 Nopember 2013 yang diikuti oleh Cahyadi Irwan dan Taryono. - Mengikuti Pelatihan Kepribadian dan Master Ceremony (MC), di Jakarta, tanggal 22 Nopember 2013 yang diikuti oleh Shinta Stephanie Dian Lestari, A.Md. - Mengikuti Diklat Dasar Analisis Kepegawaian Tingkat Keahlian dan Keterampilan lingkup Kementerian Pertanian di Lido Sukabumi, tanggal 14 – 27 Nopember 2013 yang diikuti oleh Arif Hidayat S., S.H. 3. Pengembangan SDM Teknis - Mengikuti Pertemuan Kegiatan Penetapan Daftar Usulan Angka Kredit (DUPAK) di Bogor, tanggal 21 – 23 Januari 2013 yang diikuti
11
oleh Yoyo Kusprayogie, Dadan Hardyana, B.Sc., Suwarman, S.P. dan Yadi Kusmayadi, S.P. - Mengikuti Persiapan Pengelolaan Situs Web SMS Server Majalah Info Tanaman di Jakarta, tanggal 31 Januari 2013 yang diikuti oleh Ir. M. Antulat T. dan Rahmad Gunawan, S.P. - Mengikuti Training of Trainer (TOT) PL 1 SLPHT di Malang Jawa Timur, tanggal 18 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Sudarti, S.P. - Mengikuti Seminar Penerapan Uji Terap di Cikarang, tanggal 19 – 20 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Anik Kurniati, S.P. - Mengikuti Kegiatan Evaluasi penilaian DUPAK Pejabat Fungsional Rumpun Ilmu Hayati di Bogor, tanggal 27 – 28 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Suwarman, S.P., Yadi Kusmayadi, S.P., Dadan Hardyana, B.Sc. dan Yoyo Kusprayogie - Mengikuti workshop penyusunan standar operasional (SOP) VHT di Bogor,
tanggal 7 – 9 Nopember 2013
yang diikuti oleh Wayan
murdita, S.P., Sri Murtiati, S.P. dan Willing Bagariang, S.P. - Mengikuti
Sosialisasi
Pedoman
Pengelolaan
PHLN
dan
Pemanfaatan BLN di Medan, tanggal 28 Maret 2013 yang diikuti oleh Ir. Mustaghfirin -
Mengikuti Program Magang dalam Bidang Multi Media dan Jaringan untuk peningkatan Kemampuan SDM di Jakarta, tanggal 6 – 8 Mei 2013 yang diikuti oleh Rahmad Gunawan, S.P.
-
Mengikuti Seminar Eppedorf-Day di Bandung, tanggal 2 Juli 2013 yang diikuti oleh Anik Kurniati, S.P.
- Mengikuti Rapat Pleno Penilaian Angka Kredit jabatan Fungsional POPT di Jakarta, tanggal 26 Juli 2013 yang diikuti oleh Suwarman, S.P. dan Yoyo Kusprayogie -
Mengikuti Sosialisasi Pengelolaan Lalat Buah Skala Luas Tanaman Mangga di Indramayu, tanggal 21 – 23 Oktober 2013 yang dikuti oleh Wayan murdita, S.P.
-
Mengikuti Kegiatan Konsolidasi Pelaksanaan Sinergisme Sistem perlindungan Hortikulturadi Pekanbaru, tanggal 23 – 25 September 2013 yang diikuti oleh Anik Kurniati, S.P.
12
-
Mengikuti Seminar Pelatihan Menulis Berita, tanggal 4 Nopember 2013 di Jakarta yang diikuti oleh Suwarman, S.P., Yadi Kusmayadi, S.P., Dedi Darmadi, S.P., Idah Faridah, S.P., Ani Widarti, S.Si., Umi Kulsum, S.P., Anik Kurniati, S.P., Cahyadi Irwan, Dianto Momon Sumono, Surono, A.Md., Rina Nurdiana, A.Md., Atep Budiman dan Tato Yanuar Santoso
-
Mengikuti workshop penyusunan standar operational (SOP) VHT di Bogor, tanggal 7 – 9 Nopember 2013 yang diikuti oleh Wayan Murdita,S.P., Sri Murtiati, S.P. dan Willing Bagariang, S.P. Mengikuti Pelatihan Analisis Lanjutan di Bogor, tanggal 10 – 22
-
Nopember 2013 yang diikuti oleh Ani Widarti, S.Si. -
Mengikuti Kegiatan Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) di Depok, tanggal 26 – 28 Nopember 2013 yang diikuti oleh Suwarman, S.P. dan Ani Widarti, S.Si.
- Mengikuti kegiatan Diklat Dasar penyuluh di Ciawi Bogor, tanggal 30 Nopember – 19 Desember 2013 yang diikuti oleh Sri Murtiati, S.P. 2.1.2. Urusan Ketatausahaan Urusan ketatausahaan mempunyai tugas dalam pengurusan surat menyurat yang
meliputi
pekerjaan
mengagendakan
surat
masuk
dan
keluar,
menyalurkan surat dengan buku expedisi (jasa kurir), penerimaan dan pengiriman berita melalui telepon, dan faksimili, penerimaan tamu dan melaksanakan pelayanan pimpinan. Selama tahun 2013 surat masuk berjumlah 978 surat dan surat keluar 2031 surat. Surat masuk melalui Email sebanyak 27 surat, Faxsimile 526 surat, diantar langsung 146 surat dan melalui jasa pos 136 surat. Surat keluar yang dikirim melalui jasa pos 436 surat, dikirim melalui faksimile 513 surat dan email 20 surat. 2.1.3. Urusan Pelayanan Aparatur a. Dalam
pelayanan
kunjungan tamu, BBPOPT memberikan Kuesioner
kepada tamu berupa kuesioner indek kepuasan masyarakat yang hasilnya diharapkan mampu memberikan gambaran kualitas pelayanan BBPOPT kepada masyarakat. Hasil
rekapitulasi pengisian kuesioner tersebut
selanjutnya diolah dan dilaporkan ke Sekretariat Direktorat Jenderal
13
Tanaman Pangan dalam dua periode yaitu pada bulan Juni dengan nilai 87.96 (Sangat baik) dan bulan Desember dengan nilai 88.12 (Sangat baik) b. Salah satu tolok ukur untuk mengetahui derajat kesehatan Organisasi lingkup Kementan sangat dibutuhkan informasi mengenai kualitas budaya kerja
Aparatur
Negara
lingkup
Kementerian
Pertanian.
Untuk
itu
diupayakan menyajikan Indek Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK) Aparatur Negara Lingkup Kementerian Pertanian. Indeks tersebut diperoleh dari SURVEI
pendapat seluruh pegawai yang dikumpulkan melalui:
INDEKS
PENERAPAN
NILAI
DASAR
BUDAYA
KERJA
APARATUR NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Survei ini dilakukan dengan membagikan untuk diisi Kuesioner untuk diisi oleh seluruh
pegawai
untuk
mendapatkan
data/
informasi
mengenai
pengalamannya sehari-hari dalam melaksanakan 5 pasang nilai nilai dasar budaya kerja pegawai Balai Besar Peramalan OPT. Dalam tahun 2013 penilaian IPNBK dilakukan pada bulan September dengan nilai 81.5 (Baik) dan hasil rekapitulasi kuesioner ini dilaporkan ke Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk diteruskan
ke Biro Organisasi dan
Kepegawaian Kementerian Pertanian. c. Selama tahun 2013 BBPOPT membuat, memperbanyak dan mengedarkan Surat Keputusan Kepala Balai sebanyak 7 SK, Surat Keputusan KPA 50 SK, Surat Penugasan Kepala Balai 23 SP, dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja seluruh Pegawai BBPOPT 17 SPKK. 2.2.
Keuangan Urusan keuangan dilaksanakan oleh Subbagian Keuangan dengan uraian tugas sebagai berikut: a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Subbagian Keuangan. b) Melakukan urusan akuntansi. c) Melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan. d) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya. e) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Keuangan. 14
f)
Melakukan penyiapan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian Keuangan.
Dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan operasional kantor, pada Tahun Anggaran 2013 Sub Bagian Keuangan melaksanakan kegiatan rutin dan non rutin. 2.2.1. Kegiatan rutin Kegiatan rutin urusan keuangan sebagai berikut:
Pengajuan gaji induk pegawai BBPOPT.
Pengajuan kenaikan gaji berkala.
Pengajuan kekurangan gaji.
Pengajuan gaji ke 13.
Pengajuan uang makan
Mengerjakan Ganti Uang (GU) isi dan GU nihil.
Mengerjakan pengajuan Uang Persediaan (UP) dan Tambah Uang Persediaan (TUP)
Pencairan uang.
Membayarkan dan mengembalikan uang makan.
Membayar uang perjalanan dinas (GU) dan Langsung (LS) melalui rekening bendahara.
Membukukan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
Melakukan pengisian kartu kendali untuk gaji dan kegiatan per MAK.
Menyortir dan merekap SPJ masuk
Melakukan penjilidan SPJ kegiatan
Pembuatan Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP), Surat Pernyataan
Tanggungjawab
Belanja
(SPTB),
Surat
Permintaan
Pembayaran (SPP) dan SPM.
Melakukan pembuatan dan verifikasi SPM
Melakukan Injeksi SPM oleh pejabat penandatanganan SPM
Melakukan pengajuan SPM ke KPPN Karawang.
Melakukan pencatatan buku kasir.
Membukukan transaksi keuangan ke dalam Buku Kas Umum (BKU). 15
Melakukan pencatatan uang persekot
Penyetoran pajak
Mengantar bukti Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) ke Bank
Mengantar bukti Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) ke Bank.
Pembuatan laporan realisasi anggaran mingguan.
Melakukan rekapitulasi dan penyetoran pajak dan Pendapan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Melakukan input data SPM dan SP2D ke aplikasi Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).
Melakukan rekonsiliasi internal Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dengan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara (SIMAK BMN).
Pembuatan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran
Melakukan rekonsiliasi SAK dengan bendahara.
Melakukan rekonsiliasi keuangan ke KPPN Karawang.
Melakukan rekonsiliasi keuangan tingkat wilayah Jawa Barat lingkup Kementerian Pertanian.
Mengirimkan laporan keuangan berupa laporan bulanan, semesteran, dan tahunan ke instansi terkait/Eselon I Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Unit Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran Wilayah (UAPPAW) Jawa Barat dan menginventarisasi arsip keuangan.
2.2.2. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan komponen kegiatan dari output kegiatan
layanan
perkantoran
berupa
belanja
pegawai.
Realisasi
Pembayaran gaji dan tunjangan yang berakhir 31 Desember tahun 2013 sebesar Rp 4.694.012.395,- (98,85 %) dari pagu anggaran sebesar Rp 4.748.693.000,-, dengan sisa anggaran sebesar RP 54.680.605,-. (Lampiran 4).
16
2.2.3. Pembayaran Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Operasional dan pemeliharaan perkantoran mempunyai pagu anggaran Rp. 791.094.000,- sampai dengan akhir Desember 2013 terealisasi Rp. 747.089.071,- (94,44 %) dengan sisa anggaran Rp. 44.004.929,- (6,56 %), yang terdiri dari perbaikan dan operasional traktor Rp 1.764.000,-, Perbaikan komputer Rp 1000,- perbaikan AC Split dan Window Rp 1000,- Perawatan mesin potong rumput Rp. 2000,- dan lain-lain. (Lampiran 4 ). 2.2.4. Pembayaran
Biaya
Kegiatan
Teknis
Pengembangan
Peramalan
Serangan OPT. Kegiatan Teknis Pengembangan Peramalan Serangan OPT mempunyai pagu anggaran
tahun
2013
Rp.
5.795.866.000,-
dengan
realisasi
Rp.
5.513.603.238,- (95,13 %). Dari kegiatan tersebut terdapat sisa anggaran Rp. 282.262.762,-. (Lampiran 4). 2.2.5. Operasional BBPOPT Realisasi kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi, pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran, serta gedung dan bangunan terealisasi Rp 861.188.312,- (99,63 %) dari pagu anggaran Rp 864.347.000. Dari kegiatan tersebut terdapat sisa anggaran Rp 3.158.688,- . Secara keseluruhan realisasi anggaran dari kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Satuan Kerja Balai Besar Peramalan OPT sebesar Rp. 11.815.893.016,- (96,85 %) dari pagu anggaran Rp. 12.200.000.000,dengan pengembalian ke Kas Negara Rp. 384.106.984,-. Untuk
merealisasi
anggaran
tersebut,
memproses
Pertanggungjawaban/kwitansi sebanyak 3.803 kwitansi, masing-masing
Surat
SPP, DRPP,
322 dokumen, potongan pajak (PPN/PPh) sebanyak 143
bukti setoran dengan nilai Rp. 522.163.370,-, PNBP dengan nilai Rp. 307.428.156,- yang terdiri dari BMN 16 setoran sebesar Rp. 176.025.000,dan 2 setoran yaitu pengembalian Uang Persediaan (UP) sebesar Rp. 52.336.356,-
dan
Tambahan
Uang
Persediaan
(TUP)
sebesar
Rp.
79.066.800,-, melakukan pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Karawang sebanyak 322 SPM. Lampiran 5. 17
2.2.6. Kegiatan Lainnya Kegiatan lain yang dilakukan Sub Bagian Keuangan pada tahun 2013 adalah pemberitahuan mengenai minus pagu Belanja Pegawai ke Eselon I Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, membuat laporan realisasi anggaran, perbaikan data base pegawai BBPOPT di KPPN Karawang, perbaikan data aplikasi Gaji Pokok Pegawai (GPP), SAKPA dan SIMAK-BMN, mengunduh aplikasi RKAKL dengan bimbingan KPPN Karawang, membuat SKPP Pensiun atas nama Ir. Purwatiningsih, Ir. Firdaus Natanegara, MM., dan Tuti Heryanti, mengajukan kekurangan gaji pokok dan tunjangan beras, mengajukan kenaikan tunjangan jabatan fungsional bagi 40 pegawai. Selain kegiatan di atas, pada tahun 2013 Subbagian keuangan juga telah mengikuti kegiatan pelatihan, Workshop serta rapat-rapat sosialisasi yang berhubungan dengan keuangan. Adapun kegiatan yang bersifat pelatihan/Workshop/sosialisasi
di bidang
keuangan yang dilaksanakan meliputi : a) Mengikuti sosialisasi/workshop semester II tahun 2012 SAK dan SIMAKBMN tingkat wilayah Jawa Barat di Jatiluhur, Purwakarta-Jawa Barat. b) Mengikuti sosialisasi/workshop semester I tahun 2013 SAK dan SABMN di Padang, Sumatera Barat. c) Mengikuti Sosialisasi/workshop Pedoman Administrasi Keuangan (PAK) di Bandung. d) Bimbingan Teknis tentang Laporan Pertanggungjawaban Keuangan di KPPN Karawang. e) Mengikuti Sosialisasi Langkah-Langkah dalam Menghadapi Akhir Tahun 2013 di KPPN Karawang. f)
Pengambilan DIPA Tahun Anggaran 2014 di KPPN Karawang.
g) Melakukan pengurusan tunjangan kinerja untuk pegawai Balai Besar Peramalan OPT.
18
2.3.
Rumah Tangga dan Perlengkapan Subbag rumah tangga dan perlengkapan melaksanakan urusan
rumah
tangga dan perlengkapan serta pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat Nasional dengan rincian sebagai berikut: a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. b) Melakukan urusan rumah tangga. c) Melakukan urusan perlengkapan. d) Melakukan pengelolaan asrama. e) Melakukan urusan penyimpanan cadangan bahan pengendali OPT tingkat Nasional. f)
Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
g) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban
keuangan
Subbagian
Rumah
Tangga
dan
Perlengkapan. h) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. 2.3.1. Kerumahtanggaan Kegiatan
kerumahtanggaan
rapat/pertemuan,
meliputi;
pelaksanaan
kebersihan,
keamanan
dan
fasilitas ketertiban
kegiatan kantor,
pemeliharaan saluran air, pelayanan penggandaan dokumen, pemeliharaan dan pembayaran jasa (listrik, telepon, internet dan sms server), pemeliharaan gedung, perawatan dan perbaikan peralatan dan mesin dan pemeliharaan kendaraan dinas, yang secara rinci disajikan sebagai berikut: a.
Kegiatan kebersihan dilaksanakan secara rutin yang meliputi: pembuatan jadwal
tenaga
kerja
kebersihan,
pengaturan
tim
kebersihan,
pemeliharaan taman kantor, pelaksanaan kebersihan gedung kantor, pelaksanaan kebersihan asrama, pelaksanaan kebersihan halaman sekitar kantor, pelaksanaan kegiatan potong rumput, pengaturan pembuangan
sampah,
pelaksanaan
kebersihan
rumah
kaca,
pelaksanaan kebersihan lingkungan sarana dan prasarana kebun 19
percobaan serta pengawasan kegiatan kebersihan. Kegiatan kebersihan kantor BBPOPT pada tahun 2013 dilaksanakan oleh 8 orang tenaga kebersihan yang dikoordinasikan oleh penanggungjawab kebersihan. b.
Pelaksanaan kegiatan fasilitasi penyelenggaraan rapat atau pertemuan meliputi: kegiatan pelatihan, kunjungan lembaga, rapat besar sebulan sekali, pertemuan rutin pejabat fungsional seminggu sekali dan pertemuan insidentil. Hal-hal yang difasilitasi antara lain: menyiapkan sound sistem, layar dan multimedia projector, menata meja kursi ruangan rapat.
c.
Pelaksanaan kegiatan keamanan kantor BBPOPT dilaksanakan secara rutin
yaitu:
membuat
jadwal satuan pengamanan,
mengingatkan
pemakaian tanda pengenal pegawai, penerimaan tamu, patroli jaga, pengawalan uang/barang, penyimpanan kunci kantor dan asrama, pengamanan
fisik,
pemberian
tanda
bahaya,
parkir
kendaraan,
penanganan tindakan kriminalitas, kelancaran lalu lintas, dan pelaporan kegiatan
satuan
pengamanan.
Dalam
penyelenggaraan
kegiatan
keamanan dan ketertiban kantor, dilaksanakan oleh 11 orang tenaga keamanan
yang
dikoordinasikan
oleh
penanggungjawab
satuan
pengamanan dengan jadwal jaga sebagai berikut: a. Pagi dari pukul 06.00 s/d 14.00, (2 orang) b. Siang dari pukul 14.00 s/d jam 22.00, (2 orang) c. Malam dari pukul 22.00 s/d 06.00, (4 orang) d. Libur (3 orang) Untuk jadwal jaga malam BBPOPT menerapkan jadwal piket malam yang melibatkan seluruh pegawai pria secara rutin sesuai jadwal yang ditetapkan. d.
Urusan pemeliharaan dan pembayaran listrik, telepon, internet dan sms server dilakukan secara rutin setiap bulan. Pembayaran listrik, telepon, internet dan sms server terealisasi dari bulan Januari s/d Desember 2013.
e.
Kegiatan pemeliharaan gedung, ruang kantor, peralatan kantor dan kendaraan dinas tahun 2013 meliputi perbaikan dan operasional pompa air 2 unit, perbaikan komputer 20 unit, perawatan AC Split dan Window 20
27 unit, pemeliharaan jaringan LAN 1 unit, perbaikan dan operasional mesin potong rumput 4 unit. Untuk perawatan dan perbaikan kendaraan dinas roda roda 4 (7 unit) yaitu untuk operasional Kepala Balai (2 unit), operasional kantor (2 unit), operasional Kepala Bagian Umum dan Kepala Bidang (3 unit), sedangkan untuk kendaraan bermotor roda 2 (16 unit) yang penggunaannya untuk : operasional Kepala Seksi dan Kasubbag (7 unit), operasional Koordinator Fungsional (1 unit), operasional kegiatan umum (3 unit), operasional kegiatan fungsional (2 unit), operasional bidang pelayanan dan teknis (2 unit) dan operasional bidang program dan evaluasi (1 unit). 2.3.2. Pengelolaan Asrama Kegiatan pengelolaan asrama mencakup pemeliharaan, kebersihan dan pelayanan sebagai berikut: a. Kegiatan pemeliharaan asrama meliputi: perawatan peralatan dan mesin, perbaikan pintu, penggantian lampu, perbaikan saluran pembuangan air dan pemeliharaan toilet. b. Kegiatan kebersihan dilaksanakan secara rutin meliputi: menyapu dan mengepel lantai, membersihkan dinding kaca dan membersihkan sarang laba-laba. c. Kegiatan pelayanan meliputi: pelayanan akomodasi dan konsumsi seperti menyiapkan kamar tidur untuk peserta pelatihan/rapat dinas dan menyiapkan ruangan makan peserta pelatihan/rapat dinas. Pada tahun 2013 kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di kantor BBPOPT adalah 5 pelatihan. 2.3.1. Urusan Perlengkapan Urusan perlengkapan yang dilaksanakan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan meliputi: a.
Penyelenggaraan
penatausahaan
Barang
Milik
Kekayaan/Negara
(BMKN) dan barang persediaan dilaksanakan dengan menggunakan sistem informasi manajemen akuntansi keuangan (SIMAK-BMN). Dalam rangka pemutakhiran data dan memudahkan pelaksanaan tugas penatausahaan barang tahun 2013 yaitu: 21
melakukan konsultasi
pengelolaan BMN dengan pihak terkait. Hal-hal yang dikonsultasikan adalah tata cara penghapusan BMN, tata cara penghapusan BMN yang hilang, prosedur dan pelaksanaan penetapan status penggunaan BMN, pengurusan sertifikat tanah BBPOPT atas nama pemerintah Republik Indonesia, operasional aplikasi SIMAK-BMN, workshop BMN, sosialisasi aplikasi SIMANTAP versi 2, pemanfaatan/ penggunaan BMN berupa Rumah Negara dan rekonsiliasi laporan BMN. b.
Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang meliputi: keperluan sehari-hari perkantoran, pengadaan alat pengolah data dan komunikasi, pengadaan peralatan kantor dan pembangunan pos satuan pengamanan. Kegiatan pengadaan barang keperluan sehari-hari perkantoran yaitu: belanja alat tulis kantor, barang cetakan, penggandaan, pembelian bahan dan peralatan kebersihan, makanan kecil/minuman untuk penerimaan tamu dan rapat, langganan surat kabar dan langganan internet serta pengadaan pakaian dinas pegawai 93 stel dan pakaian satpam 11 stel, sesuai dengan jumlah pegawai BB-POPT pada tahun 2013. Kegiatan pengadaan alat pengolah data yang dilaksanakan tahun 2013 yaitu: pengadaan printer 15 unit, laptop 11 unit dan komputer PC 15 unit. Untuk pengadaan peralatan komunikasi tahun 2013 yaitu: pengadaan infokus 2 unit dan sound system 1 unit. Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Kantor yang dilaksanakan pada Tahun 2013 yaitu: Pengadaan Peralatan Kantor dan Pengadaan Peralatan Laboratorium. Pengadaan peralatan kantor terdiri dari: pengadaan lemari besi sliding door (15 unit), meja kursi kuliah (100 unit), kursi laboratorium (60 unit), pendingin ruangan (8 unit), mesin potong rumput dorong (1 unit), mesin potong rumput gendong (3 unit) dan vacuum cleaner (2 unit). Pengadaan peralatan laboratorium adalah pengadaan spektrofotometer (1 unit). Mengingat luas areal jaga kantor, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan tahun 2013 melakukan kegiatan pembangunan pos keamanan kantor (1 unit) dengan ukuran 4x2 meter.
22
c.
Menyiapkan
dan
melaksanakan
pengiriman
barang
peralatan
laboratorium. Laporan pengelolaan peralatan laboratorium disampaikan setiap bulan ke Sekretaris Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Selama tahun 2013 tidak ada pengiriman barang peralatan laboratorium. d.
Untuk mengetahui sisa stok barang pestisida baik secara administrasi dan sisa fisik di gudang, dilaksankan kegiatan pembukuan secara rutin dan opname persediaan pestisida setiap semester. Laporan pengelolaan pestisida disampaikan secara periodik yaitu bulanan, semesteran dan tahunan ke Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Jakarta. Selama tahun 2013 tidak ada penerimaan dan pengeluaran pestisida.
e.
Berdasarkan hasil kegiatan penghapusan barang, Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan melaksanakan kegiatan lelang barang. Pada tahun 2013 daftar barang yang di lelang berupa peralatan dan mesin sejumlah 599 unit.
f.
Dalam rangka tertib administrasi dan menindaklanjuti hilangnya Barang Milik Negara berupa peralatan dan mesin yaitu: sumur dengan pompa dan AWS, Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mengusulkan bebas dari TGR (Tuntutan Ganti Rugi) ke Direktur Jenderal Tanaman Pangan.
g.
Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. Nomor 186/PMK.06/2009 Nomor 24 tahun 2009 tentang Pensertifikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah, dan pada tahun 2013 semua tanah yang dikuasai BBPOPT telah atas nama Republik Indonesia (RI) yaitu sebanyak 11 sertifikat.
h.
Melaksanakan kegiatan rekonsiliasi internal (SIMAK-BMN dan SAKPA) sebagai bahan rekonsiliasi Sistem Akuntansi Keuangan (SAI) dengan KPPN Karawang, yang selanjutnya dilaporkan ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian sebagai koordinator wilayah Provinsi Jawa Barat.
23
III. PROGRAM DAN EVALUASI
Pengelolaan penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Bidang Program dan Evaluasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi: a) Penyusunan rencana, program dan anggaran peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. b) Pelaksanaan kerjasama peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. c) Pemantauan dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. d) Penyusunan laporan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan fungsinya, Bidang Program dan Evaluasi dibantu oleh Seksi Program dan Seksi Pemantauan dan Evaluasi. 3.1.
Program Rincian tugas pekerjaan seksi Program sampai denga akhir Desember 2013 masih mengacu pada Keputusan Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan Nomor : 03/Kpts/OT.140/C/01/2011 tanggal 24 November 2011 yaitu: a. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program, dan rencana kerja peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; c. Melakukan
penyiapan
bahan
penyusunan
anggaran
peramalan,
pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; d. Melakukan penyiapan bahan kerjasama peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
24
3.1.1 Pengumpulan,
Pengolahan
dan
Analisis
Data
Peramalan,
Pengembangan Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. a.
Pengumpulan, pengolahan dan analisis data peramalan OPT Padi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sulawesi Selatan,
Gorontalo,
Sulawesi
Tengah,
Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. b.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Aceh sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
c.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
d.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Sumatera Barat menghasilkan 10 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
e.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi
Riau sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model peramalan
OPT utama Tanaman Padi. f.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Jambi sebanyak 1 kali dan menghasilkan 6 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
g.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi
Bengkulu sebanyak 1 kali dan menghasilkan 10 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi. h.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
25
i.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi
Lampung sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi. j.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Banten sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
k.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi
Jawa Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi. l.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
m. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 2 kali dan menghasilkan 8 model peramalan OPT utama Tanaman Padi. n.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi Spesipik Lokasi di Provinsi Jawa Timur sebanyak 2 kal idan menghasilkan 12 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
o.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi Spesipik Lokasi di Provinsi Bali sebanyak 2 kalidan menghasilkan 10 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
p.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
q.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi
Nusa Tenggara Timur sebanyak 1 kali dan menghasilkan 2
model peramalan OPT utama Tanaman Padi. r.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
s.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
26
t.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 7 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
u.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 1 kali dan menghasilkan 10 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
v.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
w. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model peramalan OPT utama Tanaman Padi. x.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Gorontalo dan menghasilkan 6 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
y.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi
Sulawesi Utara sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi. z.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 1 kali dan menghasilkan 8 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
aa. Pengamatan Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bangka Belitung, Riau, Lampung, Sumatera Selatan Sumatera Utara, Jambi, dan Bengkulu.
27
3.1.2 Melakukan penyiapan bahan penyusunan program, dan rencana kerja peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Pelaksanaan rincian tugas Seksi Program meliputi : Melaksanakan peramalan,
Konsultasi
Penyusunan
Program,
rencana
kerja
pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi
tanaman pangan dan hortikultura dengan Instansi terkait di Pusat dan Daerah untuk Tahun Anggaran 2014 Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan (Renja) Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun Anggaran 2014. Melaksanakan Pengembangan
Penyusunan Peramalan
Petunjuk Serangan
Pelaksanaan Organisme
Kegiatan
Pengganggu
Tumbuhan Tahun Anggaran 2014 Melaksanakan Perbaikan/Updating Penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2010 – 2014 b. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan meliputi : Pertemuan Koordinasi penyusunan program dan rencana lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014 Pertemuan Pemantapan Penyusunan Program dan rencana kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014 Pertemuan Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 Pertemuan Evaluasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 Pertemuan Masyarakat Perlindungan Tanaman dan Hewan Indonesia Tahun 2013 dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanaman, sasaran panen dan sasaran produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 tingkat pusat di Jakarta.
28
Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen dan sasaran produksi tanaman pangan tahun 2013 tingkat regional I V. Pertemuan koordinasi Pengamanan Produksi Tanaman Pangan Tingkat Pusat di Jakarta Tahun 2013 Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah Binaan di Provinsi Aceh Tahun 2013 Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah Binaan Provinsi Kalimantan Tengah. Tahun 2013 Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah Binaan di Provinsi Bali Tahun 2013. 3.1.3 Melakukan Penyusunan Rencana Anggaran Peramalan, Pengembangan Peramalan
OPT,
dan
Rujukan
Proteksi
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura. a) Pelaksanaan Rincian tugas Seksi Program meliputi : Menyusun Kegiatan Tahun 2014 (Pagu Indikatif Rencana Anggaran tahun 2014) Melaksanakan
Pertemuan
Penelaahan
dan
Verifikasi
Rencana
kegiatan dan Anggaran Kegiatan tahun 2014 (Draft DIPA dan POK Rencana
Anggaran
Tahun
2014)
dengan
Biro
Perencanaan
Kementerian Pertanian sebanyak 3 kali Melaksanakan
Pertemuan
Penelaahan
dan
Verifikasi
Rencana
kegiatan dan Anggaran Kegiatan tahun 2014 (Draft DIPA dan POK Rencana Anggaran Tahun 2014)
dengan Inspektorat Jenderal
Kementerian Pertanian sebanyak 3 kali Melaksanakan Penyusunan Rencana kerja dan Anggaran Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Tahun Anggaran 2014 Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2014 (Pagu Sementara Anggaran Tahun 2014) dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2014 (Pagu Definitif Anggaran Tahun 2014)
29
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2014 (Pagu Definitif Anggaran Tahun 2014) dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2014 (Pagu Definitif Rencana Anggaran Tahun 2014) Melaksanakan Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun Anggaran 2014. Melaksanakan Penyusunan Rincian Alokasi Biaya (RAB) Kegiatan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun Anggaran 2014. Melaksanakan Koordinasi Penyusunan Rencana Penarikan Anggaran BBPOPT Tahun 2014 Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran DIPA dan Anggaran kegiatan BBPOPT Tahun 2014 dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. b) Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, tentang program dan perencanaan, seperti : Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2014 (Pagu Sementara Anggaran tahun 2014) Pertemuan
Koordinasi
Penandatanganan
Pertemuan
Koordinasi
Penyusunan Rencana kegiatan dan anggaran Kementerian/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Pertemuan Pemantapan Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran Kementerian/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Pertemuan Koordinasi/Sinkronisasi Program Pembangunan Tanaman Pangan Tahun 2014 Pertemuan Koordinasi Perencanaan Kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan Tahun 2014 Pertemuan Sosialisasi Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementeriaan/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2014 (Usulan Rencana Anggaran Tahun 2014)
30
3.1.4 Melaksanakan Kerjasama Peramalan OPT, Pengembangan Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. Seksi Program telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan penyusunan program, rencana kerja peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. a. Pelaksanaan rincian tugas Seksi Program meliputi : Melaksanakan peramalan,
Konsultasi
Penyusunan
Program,
rencana
kerja
pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi
tanaman pangan dan hortikultura. Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan (Renja) BBPOPT Tahun Anggaran 2014. Melaksanakan Pengembangan
Penyusunan Peramalan
Petunjuk Serangan
Pelaksanaan Organisme
Kegiatan
Pengganggu
Tumbuhan Tahun Anggaran 2014 Melaksanakan Review Rencana Strategis Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2010 – 2014 b. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan meliputi : Pertemuan Koordinasi penyusunan program dan rencana lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Pertemuan Pemantapan Penyusunan Program dan rencana kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Pertemuan Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 Pertemuan Evaluasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 Pertemuan Masyarakat Perlindungan Tanaman dan Hewan Indonesia Tahun 2013 dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen dan sasaran produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 tingkat pusat di Jakarta.
31
Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen dan sasaran produksi tanaman pangan tahun 2013 tingkat regional I V. Pertemuan koordinasi Pengamanan Produksi Tanaman Pangan Tingkat Pusat di Jakarta Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah Binaan di Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah, dan Bali. 3.1.5 Melaksanakan Kerjasama Peramalan OPT, Pengembangan Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Pada Tahun 2013, Seksi Program telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan kerjasama peramalan OPT, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura, meliputi : a. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat b. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Timur c. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara d. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo e. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan f.
Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Utara
32
g. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat h. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah i.
Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau
j.
Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi
k. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara l.
Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bangka Belitung
m. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan n. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur o. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat p. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Tengah q. Kerjasama dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk Studi/Kajian Hawar Daun Bakteri di Kabupaten Karawang. r.
Kerjasama dengan BPPT untuk Studi/Kajian Hama Wereng Batang Coklat di Kabupaten Sukoharjo. 33
s. Kerjasama dengan BPPT untuk Studi/Kajian Hama Wereng Batang Coklat di Kabupaten Pemalang. t.
Kerjasama dengan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Model Pengamatan Hama Tungau Merah pada Ubi Kayu di Kabupaten Sukabumi
u. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Kabupaten Cianjur v. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Kabupaten Cirebon w. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Kabupaten Indramayu x. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Kabupaten Sumedang y.
Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Kabupaten Subang
z.
Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Kabupaten Majalengka
aa. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Kabupaten Bekasi bb. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Timur untuk Studi/Kajian Pengembangan Teknologi Pengendalian Virus Mosaik pada Tanaman Kedelai di Kabupaten Jombang cc. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Timur untuk Studi/Kajian Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati terhadap Populasi Penggerek Tongkol dan Penyakit Hawa daun Jagung di Kabupaten Sidoarjo
34
dd. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Kabupaten Ngawi ee. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi Cuaca dan Iklim di Kabupaten Tasikmalaya ff. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Tengah untuk Studi/Kajian Pengembangan Model Peramalan Ulat Grayak dan Ulat Polong pada Tanaman Kedelai di Kabupaten Cianjur gg. Kerjasama dengan Konsultan Manajemen (Nadya Consultant) untuk
Penyiapan Dokumen Akreditasi Balai Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT). Hasil kerjasama secara detail disajikan dalam dokumen Rancangan Akreditasi BBPOPT 3.2.
Pemantauan dan Evaluasi Tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Seksi Pemantauan dan Evaluasi dengan rincian tugas sebagai berikut: a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Pemantauan dan Evaluasi. b. Melakukan
penyiapan
bahan
pemantauan
hasil
peramalan,
pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. c. Melakukan penyiapan bahan evaluasi hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. d. Melakukan penyusunan laporan kegiatan BBPOPT. e. Melakukan penyiapan bahan perencanaan pelaksanaan dan pelaporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern. f. Melakukan penyiapan bahan tindak lanjut laporan hasil pemeriksanaan (LHP) BBPOPT. g. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya. 35
h. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Seksi Pemantauan dan Evaluasi. i.
Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
Sesuai dengan uraian tugasnya, Seksi Pemantauan dan Evaluasi pada Tahun 2013 telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 3.2.1. Pemantaun hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Pemantauan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura dilakukan melalui beberapa kegiatan, secara rinci disajikan sebagai berikut: a. Pemantauan Mutu Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit dan Agens Hayati Dalam rangka mengevaluasi mutu Laboratorium
Pengamatan Hama dan
Penyakit /Laboratorium Agens Hayati (LPHP / AH) saat ini, maka pada tahun 2013 telah melaksanakan
pemantauan 24 Laboratorium
yang
menyebar di 8 provinsi. Hasil pemantauan dan evaluasi disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar Laboratorium Pengamatan Hama Laboratorium Agens Hayati yang dipantau No.
1.
Provinsi
Aceh
LPHP/LAH
Peureulak
Sumatera Utara
4.
Jawa Tengah Bali
Medan
Ungaran Tangguwisi
Lampung
Samsu Tei Srimulyati Fitrah Rahmatullah Fitrah Rahmatullah
Celuk 5.
Memed Jamhari, SST.
Nurpiah
Padang Balangka 3.
Petugas pelaksana
Memed Jamhari, SST.
Pulo le 2.
dan
Aam Mulyani, SE.
Trimurjo Gadingrejo
36
Aam Mulyani, SE.
Penyakit/ Kelas Mutu LPHP/LAH D C C C B C C D D
2
1 6.
Sumatera Selatan
7.
Sumatera Barat
4
3 Suka Rame
Aam Mulyani, SE.
Belitang
Kurnaen
Bandar Buat
Sulawesi Tengah
Fitrah Rahmatullah
Dolago
9.
Sulawesi Utara
Manado
10.
Sulawesi Tenggara
Kendari
Edi Suwardiwijaya, SP. Nurpiah Aris Sutoaji
Lambuya
C
C
Fitrah Rahmatullah
Biromaru
D
B
Kurnaen
Bukit Tinggi 8.
5
Aam Mulyani, SE.
C C C C D
11.
Gorontalo
Gorontalo
Edi Suwardiwijaya, SP.
12.
NTB
Narmada
Aris Sutoaji
C
13.
Kalimantan Timur
Samarinda
Memed Jamhari,SST.
E
14.
Jambi
Kayu Aro
Samsu
D
Sie Tiga
Samsu
C
Cangring
Aam Mulyani, SE.
D
15.
Banten
b. Pemantauan
Kegiatan
Lapang
Balai
Besar
Peramalan
C
OPT
Pengembangan P3OPT Tingkat lapangan Kegiatan pemantauan dilaksanakan meliputi kegiatan; Pemantauan kajian, Pemantauan kepuasan pelanggan Produk Jasa BBPOPT, Pemantauan pemanfaatan produk agens hayati cair dan padat. 1) Pemantauan kegiatan kajian/ model peramalan OPT dilaksanakan 8 kali sejak bulan Februari sampai bulan Desember 2013 sesuai jumlah model kajian tingkat lapang. 2) Pemantauan kepuasan pelanggan dilaksanakan di 15 provinsi dan 24 LPHP/LAH dengan sasaran petugas pertanian yang pernah melakukan dan atau menggunakan produk jasa BBPOPT, berupa: Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Penegndalian OPT(P3OPT), bahan publikasi, dan system layanan publik BBPOPT. Jumlah responden yang terjaring sebanyak 69 orang, dengan hasil sebagai berikut :
Tidak mengetahui produk jasa BBPOPT 18,81%;
Mengetahui 36,54%; 37
Memahami 18,97%;
Menerapkan 19,96%; dan
Mengembangkan 8,72%.
3) Untuk mengetahui pemanfaatan produk pengendali hayati dari BBPOPT yang didistribusikan kedaerah dilakukan pemantauan,
ke
daerah yang menerima bantuan produk tersebut. Hasil evaluasi dari pemanfaatan produk pengendali hayati secara umum mempunyai respon yang sangat baik dari penerima bantuan. Hal ini terlihat dari banyaknya minat petani/kelompok tani untuk memperbanyak agens hayati secara mandiri. Kendala yang dihadapi oleh petani/kelompok tani dalam perbanyakan agens hayati adalah tidak tersediannya isolat. Sehubungan dengan hal tersebut, penyediaan isolat agens pengendali hayati dari pemerintah / instansi terkait menjadi penting. 3.2.2. Evaluasi hasil peramalan dan pengembangan peramalan serangan OPT pangan dan hortikultura. Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Tahun 2013 mempunyai tujuan memberikan dukungan pengamanan produksi dan pemasyarakatan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (P3OPT). Kegiatan pengembangan peramalan serangan OPT merupakan kegiatan teknis yang terdiri dari 11 (sebelas) output kegiatan, yaitu: 1). Rancangan Kerja BBPOPT; 2).Data dan informasi ramalan serangan OPT Pangan; 3). Operasional laboratorium pengelolaan OPT; 4). Produk agens pengendali hayati padat; 5). Produk agens pengendali hayati Isolat; 6). Model peramalan OPT; 7). Layanan desimininasi P3OPT; 8). Penerapan dan pengembangan peramalan OPT; 9). Pelatihan P3OPT Pangan; 10). Administrasi pelaksanaan kegiatan; 11). Laporan kegiatan pengembangan peramalan serangan OPT; 12). Layanan perkantoran; 13). Perangkat pengolah data dan komunikasi; 14). Peralatan dan fasilitas perkantoran; dan 15). Gedung/bangunan Pagu anggaran kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT tahun 2013 sebesar Rp. 6.660.213.000,- (Enam Milyar Enam Ratus Enam Puluh
Juta
Dua
Ratus
Tiga
Ribu 38
Rupiah)
dengan
realisasi
Rp.
6.276.106.010,- (Enam Milyar Dua Ratus Tujuh Enam Juta Seratus Enam Ribu Sepuluh Rupiah) dengan sisa anggaran Rp. 384.106.981 (Tiga Ratus Delapan Puluh Empat Juta Seratus Enam Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Satu Rupiah), Realisasi fisik kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT mencapai 102,29%, lebih tinggi dari realisasi anggaran. Sisa anggaran tersebut di atas terutama diakibatkan tidak keseluruhan anggaran kegiatan terserap antara lain layanan diseminasi informasi P3OPT dan pelatihan pengamatan peramalan dan pengendalian OPT. Pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan IKK dapat dilaporkan secara rinci sebagai berikut: 1). Informasi prakiraan serangan OPT disampaikan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura atau Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD-BPTPH) Provinsi. Informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar dalam menyusun strategi dan antisipasi serta koordinasi dalam peningkatan kewaspadaan (peringatan dini) terhadap serangan OPT dan kesiapan dini untuk menyusun upaya antisipasi. Dengan strategi dan antisipasi serta
koordinasi
dimaksud
akan
menghasilkan
keluaran
berupa
berkurangnya luas serangan OPT dengan terkendalinya perkembangan populasi dan serangan OPT di lapangan. Prakiraan serangan OPT dimaksud adalah menghitung prakiraan luas serangan OPT berdasarkan jenis OPT. komoditi dan luas (ha) dengan menggunakan model prakiraan OPT (musiman) yang dikembangkan oleh BBPOPT berdasarkan data luas serangan OPT musim sebelumnya. 2). Pencapaian kinerja BBPOPT dalam kegiatan informasi prakiraan serangan OPT diukur berdasarkan standar indikator luas serangan OPT di lapangan lebih rendah dibandingkan dengan data prakiraan luas serangan yang diberikan pada saat sebelum musim tanam.
Evaluasi
dilakukan pada akhir musim dengan membandingkan data luas serangan OPT yang dikumpulkan secara bertahap dari Koordinator Pengendali OPT (POPT) kabupaten/kota. LPHP dan UPTD-BPTPH dengan prakiraan serangannya. 3). Secara kuantitatif indikator kinerja informasi prakiraan serangan OPT yang ditargetkan dalam Tahun 2013 berjumlah 42 unit yang diukur berdasarkan 39
jumlah komoditas (4 komoditas; padi. jagung. Kedelai dan ubi kayu), (7 OPT Padi, 7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai dan 1 OPT Ubi Kayu). dan disampaikan sebanyak 2 kali dalam setahun (musim kemarau 2013 dan musim hujan 2012/2013).
Tingkat dan arah yang diharapkan dalam
penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT ke daerah adalah adanya upaya serius dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menyikapi informasi prakiraan yang didapat. Penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT disajikan dalam bentuk tabulasi dan peta prakiraan serangan OPT menurut provinsi di Indonesia. 4). Angka prakiraan serangan OPT telah disampaikan secara formal ke seluruh provinsi (33 provinsi) di Indonesia. Angka prakiraan serangan OPT utama Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu pada MT. 2013 didistribusikan melalui Jasa Pos. Evaluasi prakiraan serangan dilakukan tiap bulan dan secara kumulatif dilakukan pada akhir musim tanam a. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Padi MT. 2013. Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman padi di Indonesia MT. 2013 yaitu, Penggerek Batang Padi (PBP) diprakirakan serangannya adalah 48.980 ha, Wereng Batang Coklat (WBC) 30.708 ha, Tikus 60.732 ha, Tungro 3.871 ha, Blas 19.177 ha,dan BLB/Kresek 26.331 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama padi di Indonesia MT. 2013 seluas 189.798 ha. Kejadian serangan OPT pada MT. 2013 di lapangan seluas 189.298 ha, jika dibandingkan dengan angka prakiraan mencapai 99,74%. Realisasi tanam MT. 2013 seluas 9.748.071 ha. b. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Jagung MT. 2013. Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman Jagung di Indonesia pada MT. 2013 yaitu, lalat bibit diprakirakan serangannya 625 ha, penggerek batang 2.024 ha, bulai 1.383 ha, tikus 2.477 ha, penggerek tongkol 1.459 ha dan ulat grayak 775 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama jagung MT. 2013 seluas 8.742 ha. Total kejadian serangan
OPT
utama
jagung
di
lapangan
pada
MT. 2013
mencapai8.699 ha atau 99,51% dari angka prakiraan. Realisasi tanam jagung MT. 2013 mencapai 1.349.772 ha. Apabila total kejadian 40
serangan OPT utama jagung MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya mencapai 0,64%. c. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Kedelai MT. 2013. Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman kedelai di Indonesia pada MT. 2013 adalah sebagai berikut, untuk penggerek polong diprakirakan serangannya berkisar antara 273 ha, lalat kacang 102 ha, ulat grayak 448 ha, tikus 110 ha, penggulung daun 380 ha dan ulat jengkal 444 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama kedelai MT. 2013 di Indonesia seluas 1.757 ha.
Total kejadian
serangan OPT MT. 2013 di lapangan mencapai 1.751 ha atau 99,68% dibandingkan dengan angka prakiraan. Realisasi tanam MT. 2013 seluas 374.115 ha. Apabila angka kejadian serangan OPT MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya mencapai 0,47%. d. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Ubi Jalar MT. 2013. Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman ubi kayu di Indonesia pada MT. 2013 yaitu 187 ha. Bila angka kejadian serangan OPT MT. 2013 di lapangan dibandingkan dengan angka prakiraan maka serangannya mencapai 61,02% yaitu seluas 114 ha. Realisasi tanam MT. 2013 seluas 123.628 ha. Apabila angka kejadian serangan OPT MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya sudah mencapai 0,09%. 5). Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi kayu MT. 2012/2013. a. Prakiraan OPT Utama Tanaman Padi Prakiraan serangan OPT utama tanaman padi di Indonesia pada MT. 2013/2014 (180.839 ha) cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan MT. 2013 (189.298 ha), namun jika dibandingkan dengan MT. 2012/2013 (173.081 ha) cenderung lebih tinggi. Berdasarkan jenis OPT, prakiraan luas serangan OPT utama padi pada MT. 2013/2014 dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah adalah sebagai berikut : tikus, PBP, BLB, blas, tungro, dan WBC.
41
b. Prakiraan OPT Utama Tanaman Jagung Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman jagung pada MT. 2013/2014 adalah 5.961 ha. Prakiraan luas serangan masing-masing OPT tanaman jagung yaitu lalat bibit seluas 505 ha, penggerek batang jagung seluas 1.677 ha, bulai seluas 983 ha, tikus seluas 915 ha, penggerek tongkol jagung seluas 1.246 ha dan ulat grayak seluas 634 ha. c. Prakiraan OPT Utama Tanaman Kedelai Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman kedelai pada MT. 2013/2014 adalah 1.343 ha. Berdasarkan jenis OPT, serangan tertinggi sampai dengan yang terendah dari OPT utama pada tanaman kedelai adalah sebagai berikut: penggulung daun 422 ha, ulat grayak 260 ha, ulat jengkal 243 ha, penggerek polong 186 ha, lalat kacang 157 ha dan tikus 75 ha. d. Prakiraan OPT Utama Tanaman ubi Kayu Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman ubi kayu yaitu tungau merah pada MT. 2013/2014 adalah 132 ha. 3.2.3. Evaluasi pengembangan peramalan OPT Perlindungan
tanaman
merupakan
sistem
pengelolaan
organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi pengamatan, peramalan dan pengendalian (P3OPT). Keberhasilan kegiatan perlindungan tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh kualitas teknologi P3OPT. Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang baik (akurat dan aplikatif) harus didukung
dengan
pengembangannya
yang
lebih
komprehensif.
Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik dapat mendukung terlaksananya kegiatan perlindungan tanaman yang efektif dan efisien serta berdaya saing. Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari kumulatif jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan dengan kumulatif teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini dievaluasi berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut jenis OPT, komoditas, dan model. Tingkat dan arah kinerja yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya penemuan teknologi P3OPT baru, baik jenis OPT, komoditas, model maupun perbaikan (upgrade) paket teknologi yang telah ada. 42
Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT yang ditargetkan Tahun 2013 menurut Rencana Strategis sebanyak 8 (delapan) model. Namun dalam rencana kerja tahunan (RKT) menjadi 12 (dua belas) model
yang diukur dari pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi
P3OPT tingkat lapangan, sebanyak 8 (delapan) dan 4 (empat) kegiatan semi laboratorium. Sesuai dengan RKT Tahun 2013, Output Kegiatan Model Peramalan, terdiri dari komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat Lapangan 8 unit dan semi laboratorium 4 unit. 3.2.4. Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Pengembangan Peramalan Serangan OPT Laporan bulanan/ Simonev (Sitem Monitoring dan Evaluasi) merupakan laporan keuangan dan fisik pada Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Satker BBPOPT Tahun Anggaran 2013 yang dibuat secara rutin setiap bulan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan mengambil data pagu anggaran (db) dari Aplikasi RKAKL, realisasi anggaran (trn) dari Aplikasi SAI dan data asset Negara melalui Aplikasi SIMAK-BMN. Folder softcopy dan hardcopy dilaporkan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan dengan Tembusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas pelaporan Simonev, BBPOPT telah mengikut sertakan petugas Simonev dalam Workshop/Sosialisasi Aplikasi Simonev tanggal 10 -12 April 2013 di Riau, yaitu atas nama : Nurpiah dan Mamat Rahmat. Laporan Bulanan/ Simonev secara rinci sebagai berikut: Realisasi keuangan Bulan Januari, keuangan 2,42 %, dengan fisik 1,00 %. Realisasi keuangan Bulan Februari 4,89 % rencana kumulatif s/d bulan ini 7,31%, realisasi kumulatif s/d bulan ini 13.40 % dengan sisa anggaran s/d bulan ini Rp. 11.889.092.416,-. Realisasi fisik bulan ini 27.20% dengan kumulatif 28,20%. Realisasi keuangan Bulan Maret 5,76 % rencana kumulatif s/d bulan ini 10,29%, realisasi kumulatif s/d bulan ini 13.55 % dengan sisa anggaran s/d bulan ini Rp. 10.806.414.000,-. Realisasi fisik bulan ini 6,09% dengan kumulatif 33,59%. 43
Realisasi keuangan Bulan April 9,49 %, rencana kumulatif s/d bulan ini 14,08 %, realisasi kumulatif s/d bulan ini 23,04 % dengan sisa anggaran s/d Bulan ini Rp. 9,620.128,-. Realisasi fisik bulan ini
5,39% dengan
kumulatif 46,85% Realisasi keuangan Bulan Mei 7,51 %sedangkan realisasi kumulatif s/d bulan ini 30,55 %, rencana kumulatif s/d bulan ini 17,26%, dengan sisa anggaran s/d bulan ini Rp. 8,680.960.000,-. Realisasi bulan ini 13.26% dengan kumulatif 59,16%, Realisasi keuangan Bulan Juni 8,58%, sedangkan realisasi kumulatif s/d bulan ini 39,13%, rencana kumulatif s/d bulan ini 21,45%, dengan sisa anggaran s/d bulan ini Rp. 8,680.960.000,-. Realisasi bulan ini 7,38% dengan kumulatif 66,54%. Realisasi keuangan Bulan Juli 12,28 %, sedangkan realisasi kumulatif s/d bulan ini 51,41 %, rencana kumulatif s/d bulan ini 69,89 %, dengan sisa anggaran s/d bulan ini Rp. 6,073.319.000,-. Realisasi fisik bulan ini 5,72% dengan kumulatif 72,56%. Realisasi keuangan Bulan Agustus 9,59 %, sedangkan realisasi kumulatif s/d bulan ini 61,00 %, rencana kumulatif s/d Bulan ini 76,93 %, dengan sisa anggaran s/d bulan ini Rp. 4,874.684.000,-. Realisasi fisik bulan ini 0,26% dengan kumulatif 72,52%. Realisasi keuangan Bulan September 8,32%, sedangkan realisasi kumulatif s/d bulan ini 70,95%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 83,44%, dengan Sisa Anggaran s/d Bulan ini Rp. 3,630.886.000,-. Realisasi fisik bulan ini 6,55% dengan kumulatif 70,07%. Realisasi keuangan Bulan Oktober 7,35%, sedangkan realisasi kumulatif s/d bulan ini 84,54%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 80,05%, dengan Sisa Anggaran s/d Bulan ini Rp. 2,433.652.000,-. Realisasi bulan ini 6,27% dan kumulatif 85,34%. Realisasi keuangan Bulan November 9,50%, sedangkan realisasi kumulatif s/d bulan ini 87,88%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 92,41%, dengan Sisa Anggaran s/d Bulan ini Rp. 1,478.619.000,-. Realisasi bulan ini 9,98% dan kumulatif 95,32%.
44
Realisasi keuangan Bulan Desember 8,97%, sedangkan realisasi kumulatif s/d bulan ini 96,85%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 100,00%, dengan Sisa Anggaran s/d Bulan ini Rp. 384.107.000,-. Realisasi bulan ini 6,97% dengan kumulatif 102,29%. 3.2.5. Laporan Tahunan Laporan tahunan BBPOPT Tahun Anggaran 2013 disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan langsung dengan tugas dan fungsi BBPOPT yang dilaksanakan secara internal di BBPOPT maupun secara eksternal, semisal mengikuti kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat
Perlindungan
Tanaman
Pangan,
Direktorat
Perlindungan
Hortikultura dan pihak lainnya. Laporan Tahunan BBPOPT terdiri dari laporan kedinasan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bagian, Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional serta kegiatan koperasi karyawan, Dharma Wanita Persatuan, dan Ikatan karyawati (Ikawati). Pelaksanaan penyusunan akhir Laporan Tahunan 2012 diikuti oleh Tim Pelaporan BBPOPT dan pejabat lingkup BBPOPT pada Tanggal 26-27 Januari 2013 di Lembang, Bandung. Selanjutnya Laporan Tahunan BBPOPT dilaporkan ke Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tanggal 26 Februari 2013. 3.2.6. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPOPT disusun berdasrkan aturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 Pasal 10 ayat (1) Setiap akhir periode instansi melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan
kinerja;
ayat
sebagaimana dimaksud
(2)
pengkuran
pencapaian
target
kinerja
pada ayat (1) dilakukan dengan membandingkan
antara target kinerja dan realisasi kinerja. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2 secara jelasan. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kinerja petugas pelaporan LAKIP telah dilaksanakan kegiatan :
45
Rapat penyusunan laporan tahunan dan LAKIP BBPOPT tahun 2012 di Lembang, Bandung pada tangal 26-27 Januari 2013
yang diikuti oleh
Petugas Pelaporan BBPOPT dan Pejabat lingkup BBPOPT. Apresiasi LAKIP Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di Hotel Jadayat Bogor pada tanggal, 31 Januari – 2 Februari 2013. Petugas yang mengikuti apresiasi tersebut adalah Ir. Firdaus Natanegara, MM., Edi Suwardiwijaya, SP. dan Memed Jamhari SST. Apresiasi LAKIP Kementerian Pertanian yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian di Medan pada Tanggal 26-28 Juni 2013. Petugas yang berangkat, Ir. Firdaus Natanegara, MM dan Memed Jamhari, SST. LAKIP BBPOPT 2013 diserahklan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tanggal 26 Februari 2013.
46
Tabel 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Akuntabilitas Kinerja BBPOPT
No
3.8
Program/ Kegiatan Prioritas Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan
% Tingkat Capaian Tahun 2011
Sasaran Kinerja Kegiatan Utama
Tersedianya informasi dan model peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sebagai rujukan dalam pengamanan produksi TP dan hortikultura
Tersebarnya informasi peramalan serangan OPT
48
Unit
48
Unit
100,00
114,29
111,11
Tersususunnya model pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT
12
Model
12
Model
100,00
100,00
100,00
Diterapkannya teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT
24
Provinsi
25
Provinsi
105,56
120,00
122,22
101,86
111,43
111,11
1
Realisasi Tahun 2013
% Tingkat Capaian Tahun 2012
SASARAN STRATEGIS
Rata-rata capaian sasaran
Target Tahun 2013
% Tingkat Capaian Tahun 2013
a. Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi pengamataIn, peramalan dan pengendalian OPT sebanyak 25 provinsi, yaitu : 1. Lima Belas (15) provinsi yang menerapkan teknologi sebagai lanjutan pembinaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 yaitu Provinsi 1). Lampung, 2). Banten, 3). Jawa Barat, 4). Jawa Tengah, 5). Jawa Timur, 6). DI Yogyakarta, 7). Sumatera Selatan, 8). Kalimantan Selatan, 9). Sulawesi Selatan,10). Sumatera Utara, 11). Sumatera Barat, 12). Sulawesi Tengah, 13.) Aceh, 14). Kalimantan Barat, dan 15). Nusa Tenggara Barat. 2. Sembilan (9) provinsi sasaran pengembangan teknologi Tahun 2012 yaitu Provinsi 1). Kalimantan Tengah, 2). Kalimantan Timur, 3). Sulawesi Tenggara, 4). Sulawesi Utara, 5). Gorontalo, 6). Bali, 7). Riau, 8). Jambi, dan 9). Bengkulu 3. Satu (1) provinsi tambahan non sasaran tahun 2013 yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur. 3.2.7. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada tanggal 28 Agustus 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), maka unit dan satuan kerja diharapkan dapat mengidentifikasi terjadinya
deviasi
atau
penyimpangan
atas
pelaksanaan
kegiatan
dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi. SPI sendiri merupakan proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan terhadap tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang
efektif
dan
efisien,
keandalan
pelaporan
keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. a. Rencana Kerja Satlak-PI BBPOPT TA. 2013 Rencana kerja Satlak-PI BBPOPT pada tahun anggaran 2013 terdiri dari kegiatan pertemuan, apresiasi, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan strategis. Rencana kerja disusun meliputi kegiatan Satlak-PI BBPOPT, Satlak-PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Kementerian Pertanian. 48
Kegiatan Satlak-PI BBPOPT Jatisari sebagai berikut: -
Pertemuan Rutin Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan
-
Pembinaan rutin/ Pembinaan staf dalam rangka SPI
-
Penilaian Mandiri Satlak-PI BBPOPT
-
Pemantauan dan evaluasi Output Kegiatan Strategis
-
Tindak lanjut Output Pemantauan dan evaluasi pada Kegiatan Strategis
-
Pertemuan Satlak-PI
-
Pertemuan Penyusunan Laporan SPI
-
Apresiasi dan Pembekalan SPI
-
Mengikuti Apresiasi SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan/ Kementerian Pertanian.
b. Pelaksanaan Kegiatan Satlak-PI BBPOPT TA. 2013 -
Pertemuan Rutin Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan merupakan salah satu kegiatan strategis BBPOPT pada TA 2013 karena selain mencakup anggaran yang besar dibanding kegiatan lainnya, keluaran kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang dipantau oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Pertemuan tersebut dilaksanakan rutin setiap pekan sebelum dan setelah
pelaksanaankegiatan.
Pertemuan
yang
dilaksanakan
sebelum pelaksanaan kegiatan membahas tenatang : peralatan dan bahan yang dibawa, penentuan/ pemilihan lokasi kegiatan (provinsi dan kabupaten), informasi serangan OPT dan lain-lain. Sedangkan pertemuan
yang
dilaksanakan
setelah
pelaksanaan
kegiatan
membahas : informasi keadaan serangan OPT (populasi dan instensitas),
spot
hopperburn
WBC,
membedah
masalah,
menyusun bahan rekomendasi yang akan disampaikan ke instansi terkait di provinsi, menyusun bahan telaahan untuk disampaikan kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan, pencatatan persedian
49
bahan
pegendali
OPT
(pestisida)
dan
menyusun
rencana
tindaklanjut kegiatan melalui penugasan kegiatan bimbingan teknis. -
Pembinaan rutin/ Pembinaan staf dalam rangka SPI Pembinaan dilaksanakan secara rutin minimal satu kali dalam sebulan, secara sistematis Kepala Balai Besar Peramalan OPT memberikan pengarahan, instruksi dan solusi atas masukan dari Ketua Satlak-PI. Pertemuan rutin bulanan, Triwulan, maupun semester dalam rangka SPI dilaksanakan dua kali.
-
Penilaian Mandiri Satlak-PI BBPOPT Penilaian mandiri dilaksanakan oleh Penanggungjawab kegiatan atas pelaksanaan output kegiatan di bawah tanggungjawabnya. Penilaian mandiri dilaksanakan melalui pengisian kertas kerja SPI standar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang mencakup lima unsur SPI dan uraiannya.
Penilaian mandiri dilaksanakan dalam
setiap triwulan selama kurun waktu 2013, yaitu : Berikut adalah hasil penilaian mandiri kegiatan strategis :
Penilaian Mandiri Triwulan I (Januari-Maret 2013) Penilaian mandiri triwulan I 2013 atas lima unsur SPI telah dilaksanakan pada bulan April 2013. Hasil analisis dan evaluasi penilaian mandiri triwulan I telah dilaporkan oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan
dengan
tembusan
Inspektur
Jenderal
Kementerian Pertanian sebagai Pembina SPI pada tanggal 21 Mei 2013.
Penilaian Mandiri Triwulan II (April-Juni 2013) Penilaian mandiri triwulan II 2013 dilaksanakan pada bulan Juli 2013. Hasil analisis dan evaluasi penilaian mandiri triwulan II telah dilaporkan oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan tembusan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian sebagai Pembina SPI pada tanggal 16 Juli 2013.
50
Penilaian Mandiri Triwulan III (Juli - September 2013) Penilaian mandiri triwulan III 2013 dilaksanakan pada bulan November 2013. Hasil analisis dan evaluasi penilaian mandiri triwulan III telah dilaporkan oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan tembusan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian sebagai Pembina SPI pada tanggal 13 November 2013.
Penilaian Mandiri Triwulan IV (Oktober - Desember 2013) Penilaian mandiri triwulan IV 2013 akan dilaksanakan pada bulan Desember 2013.
-
Pemantauan dan Evaluasi Output Kegiatan Strategis Pemantauan dan Evaluasi Output Kegiatan Strategis dilaksanakan pada September – November 2013. Pelaksanaan pemantauan kegiatan strategis Output Kegiatan Layanan Diseminasi Informasi P3OPT Pangan pada tanggal 22-24 Oktober 2013, dengan pelaksana Ir. Mustaghfirin (Ketua Tim), Ir. M. Antulat T. (Anggota), dan Edi Suryadi (Anggota). Pelaksanaan pemantauan kegiatan strategis Output Kegiatan Model Peramalan OPT Pangan pada tanggal 29-31 Oktober 2013, dengan pelaksana Ir. Elwidar Ismail (Ketua Tim), Ir. M. Antulat T. (Anggota), dan Edi Suwardiwijaya, S.P. (Anggota). Pelaksanaan pemantauan kegiatan strategis Output Kegiatan Strategis Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan pada tanggal 6-8 November 2013, dengan pelaksana Ir. Baskoro Sugeng Wibowo (Ketua Tim), Ir. Lilik Retnowati (Anggota), dan Edi Suwardiwijaya, S.P. (Anggota).
-
Pertemuan Satlak-PI. Pertemuan Satlak-PI pada Tahun Anggaran 2013 tercatat dua kali, yaitu 1). Tanggal 6 Mei 2013, Pertemuan SPI dalam rangka tindaklanjut hasil penilaian mandiri Triwulan I, dihadiri oleh 10 orang terdiri dari Kepala Balai Besar Peramalan OPT, Pejabat Eselon III dan IV lingkup BBPOPT serta Koordinator Jabatan Fungsional POPT, dan 2). Tanggal 16 Oktober 2013, Pertemuan pra51
pemantauan dan evaluasi output kegiatan strategis BBPOPT. Dihadiri oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT, Pejabat Eselon III dan IV lingkup BBPOPT serta Koordinator Jabatan Fungsional POPT. -
Apresiasi dan Pembekalan SPI Apresiasi dan pembekalan SPI yang telah diikuti pada tahun 2013 meliputi kegiatan SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan maupun Kementerian Pertanian. Mengikuti
Apresiasi SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
dalam Workshop Penyempurnaan Pedoman Umum SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, tanggal 7 – 9 Mei 2013 di Hotel M-One Sentul Bogor, Jawa Barat. Petugas yang mengikuti kegiatan Apresiasi ialah Ir. Firdaus Natanegara, M.M. (Ketua Satlak). Mengikuti Apresiasi SPI Kementerian Pertanian dalam Pertemuan Forum Nasional SPIP Lingkup Kementerian Pertanian dengan tema “SPIP Handal – 4 Target Sukses Pembangunan Pertanian Tercapai Optimal”, pada tanggal 19 -21 November 2013 di Ciloto, Bogor, Jawa Barat. Petugas yang melaksanakan Kegiatan Apresiasi ialah Ir. Elwidar Is (Ketua Satlak) dan Edi Suwardi Wijaya, S.P. (Sekretaris). -
Pertemuan Penyusunan Laporan SPI Pertemuan penyusunan laporan SPI dan apresiasi Satlak-PI BBPOPT dilaksanakan pada tanggal 29 November sd 1 Desember 2013 di Karang Setra Hotel, Bandung Jawa Barat. Pertemuan tersebut disusun dalam bentuk forum diskusi yang terdiri dari Tim Penilai
SPI
Award
2013
Inspektorat
Jenderal
Kementerian
Pertanian, Satlak-PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Satlak-PI Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, dan Satlak-PI BBPOPT Jatisari. Materi yang ditampilkan adalah 1). Evaluasi dan Pengarahan terhadap hasil audit/ penilaian SPI Award 2013 atas Satker BBPOPT oleh
Tim
Inspektorat
Jenderal
Kementerian
Pertanian,
2).
Implementasi SPI Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman oleh Satlak52
PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 3). Implementasi SPI Lingkup Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan oleh Satlak-PI Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, dan, 4). Pemantauan dan evaluasi kegiatan strategis BBPOPT, solusi dan tindaklanjut hasil pemantauan oleh Satlak-PI BBPOPT Jatisari. -
Hasil Penilaian SPI Award Penilaian SPI Award yang dilaksanakan oleh Tim SPI Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian terhadap pelaksanaan SPI di BBPOPT yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2013. Penilaian mencakup aspek kelembagaan SPI, kinerja Satlak-PI dan penerapan SPI.
-
Permasalahan dan Pengendalian Menurut hasil evaluasi penilaian mandiri BBPOPT dan hasil penilaian Tim SPI Award Inspektorat
Jenderal Kementerian
Pertanian, pelaksanaan SPI tahun 2013 pada Satlak-PI BBPOPT lebih baik dibanding pelaksanaan SPI tahun 2012. Namun demikian dalam pelaksanaannya bukan tanpa masalah, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan penekanan agar pelaksanaan SPI di BBPOPT pada tahun anggaran 2013 lebih baik. Permasalahan yang ditemukan diantaranya : 1). Pelaksanaan pertemuan rutin dalam rangka pengendalian tiga kegiatan strategis belum tercatat, kecuali pada kegiatan strategis Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan, 2). Juklak kegiatan strategis belum disusun, kecuali pada kegiatan strategis Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan, 3). Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi risiko, serta penanganan risiko belum dilaksanakan dan belum di dokumentasikan. 4). Pelaksanaan penilaian mandiri triwulan III kurang sesuai jadwal, 5). Pelaksanaan pertemuan rutin bulanan, triwulan dan semester kurang intensif, 6). Pelaksanaan apresiasi SPI BBPOPT untuk pegawai ligkup BBPOPT tidak
terselenggara
seperti
pada
tahun
anggran
2013,
7).
Pelaksanaan pencatatan kegiatan SPI di tiap-tiap Bagian dan Bidang belum terkoordinasi, 8). Standar Operasional Prosedur 53
(SOP) terkait pelaksanaan Lima Unsur SPI belum lengkap, dan 9). Sistem penganggaran yang kurang berfihak pada pelaksanaan kegiatan SPI BBPOPT. Agar implementasi SPI pada tahun anggaran mendatang menjadi lebih baik, efisien dan tepat waktu maka pelaksanaan SPI pada tahun anggaran 2014 agar melakukan : 1). Pelaksanaan, pencatatan dan dokumentasi pertemuan dalam rangka pengendalian di lingkungan bagian dan bidang lebih intensif, terutama terhadap pengendalian tiga kegiatan strategis. Hasil pendokumentasian dicatat dan salinannya disampaikan kepada Satlak-PI BBPOPT sebagai bagian pelaksanaan rencana kerja pertemuan mingguan/ rutin/ maupun bulanan maupun triwulan, 2). Penyusunan SOP terkait SPI serta Juklak pemantauan dan evaluasi kegiatan strategis harus lebih
awal
disusun,
pendokumentasian
3).
Secara
pemantauan
dan
spesifik
perlu
evaluasi
dilakukan
risiko,
serta
penanganan risiko terhadap seluruh kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT pada tahun anggaran 2014, 4). Pelaksanaan apresiasi SPI BB-POPT untuk pegawai lingkup BBPOPT dijadwalkan lebih awal pda tahun anggaran 2014, dan 5). Berkordinasi dengan Tim Perencaan BBPOPT dalam penyusunan anggaran kegiatan SPI pada tahun anggaran 2014. 3.2.8. Data dan informasi ramalan serangan OPT pangan Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan merupakan kegiatan pengamatan keadaan lapang OPT yang dilaksanakan sepanjang tahun. Sasaran kegiatan tersebut meliputi 24 provinsi dan capaian 70 data/ informasi keadaan lapang OPT. Untuk mencapai target sasaran tersebut BBPOPT telah membentuk organisasi pelaksana, yaitu : 1). Penanggungjawab kegiatan : Kepala Bidang Program dan Evaluasi, 2) Koordinator Kegiatan, Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi, 3). Pejabat Fungsional POPT sebagai pelaksana utama, dan 4). Fungsional Umum sebagai pelaksana tambahan. Pelaksanaan kegiatan Data dan Infromasi Ramalan Serangan OPT pangan Secara rinci sebagai berikut. Tabel 3.
54
Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan Selama Tahun 2013 No.
Bulan
Jumlah/prekwensi
Provinsi/Kabupaten
berangkat 1
Janauari
3 kali
Provinsi 6, Kabupaten 30
2
Februari
4 kali
Provinsi 19, Kabupaten 90
3
Maret
4 kali
Provinsi 15, Kabupaten 75
4
April
4 kali
Provinsi 16, Kabupaten 77
5
Mei
4 kali
Provinsi 28. Kabupaten 91
6
Juni
4 kali
Provinsi 29. Kabupaten 100
7
Juli
1 kali
Provinsi 27, Kabupaten 90
8
Agustus
1 kali
Provinsi 8, Kabupaten 17
9
September
4 kali
Provinsi 29, Kabupaten 79
10
Oktober
4 kali
Provinsi 34, Kabupaten 75
3.2.9. Tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan Selain melaksanakan tugas utama, BBPOPT juga mengiuti kegiatan antara lain: a. Mengikuti
Sosialisasi
penerapan
peraturan
Menteri
Pertanian
di
Sekertaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. b. Rapat persiapan pelaksanaan Program dan kegiatan 2013 di Seketaries Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. c. Menghadiri undangan rapat di DPR-RI. d. Mengikuti rapat koordinasi pemantapan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan. e. Seminar
rencana
kegiatan
pengembangan
teknologi
pengamatan
peramalan dan pengembangan OPT (P3OPT) tahun 2013. f. Mengikuti Pertemuan Sosialisasi PP. 65 tentang Budaya Kerja di ruang P2BN Ditjen Tanaman Pangan Pasar Minggu g. Mengikuti Rapat Persiapan Pembentukan LSP POPT di Aula Ditjen Tanaman Pangan Pasar Minggu
55
h. Mengikuti Seminar Proposal Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian
Nasional,
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Pertanian di Hotel Royal Bogor i. Mengikuti pertemuan regiona III di Bandung , Banjarmasin, Makasar j. Mengikuti Pertemuan Koordinasi Tanaman Pangan Dirjen Tanaman Pangan di Karawang. k. Bimbingan
teknis
pengamatan
dan
pengendalian
OPT
di
UPT
perlindungan TPH Provinsi Riau. l. Mengikuti pertemuan persiapan Rapin di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama Ka. BBPOPT dan para penjabat eselon III, dan IV. m. Menjadi Fasilitator TOT PL-1 SLI Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan di Hotel Lor In Solo. n. Mengikuti rapat mengenai disiplin Absen, Tukin, Tata Naska Dinas dan Jabatan Structural/Fungsional. o. Mengikuti rapat dengan Universitas Padjadjaran Bandung jurusan hama (program S1, S2 dan S3). p. Mengikuti rapat persiapan pekan peramalan BBPOPT TA. 2013. q. Seminar hasil pengembangan teknolongi pengindraan jarak jauh untuk pengembangan pengamatan dan peramalan penyakit BLB. r. Bimbingan teknis dan workshop pengelolaan anggaran lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. s. Mengikuti rapat kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia dengan Direktur Jenderal Tanaman Pangan di Jakarta. t. Rapat Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. u. Mengikuti Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di Jakarta. v. Rapat pembahasan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Pertanian 1. Bimbingan pengembangan analisis data triwulan untuk pengembangan OPT BBK tanaman Kakao. 2. Bimbingan pengembangan pengamatan OPT tanaman perkebunan. 3. Mengikuti Pertemuan Tim Satlak - PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di ruang Sekertaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 4. Menghadiri pelantikan pejabat Eselon III dan IV lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di ruangan P2BN. 56
5. Rapat SPI dan laporan Program dengan Agenda Renja SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 6. Rapat Evaluasi P2BN dipimpin Direktur Jenderal Tanaman Pangan tentang Serapan dan fisik pelaksanaan P2BN harus di pantau dari SP2D khusus tiap provinsi binaan. 7. Mengikuti pertemuan SPI tentang penilaian mandiri SPI BBPOPT Triwulan I 2013 dan Tindak lanjut saran dan intruksi kepala Balai atas audit Inspektorat Kementerian. 8. Mengikuti rapat Penyusunan Laporan Pengendalian dan SPI Direktorat Jenderal Tanamn Pangan di Cisarua. 9. Mengikuti Rapim B Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang diikuti oleh semua Direktorat, Sekretariat, dan Balai Besar lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 10. Mengikuti rapat korlap dan korcan Ditjen Tanaman Pangan dalam rangka persiapan Rapin B di Jakarta tanggal 20 Desember 2013.
57
IV. PELAYANAN TEKNIS, INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Pengelolaan pemberian pelayanan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, penyusunan informasi dan dokumentasi hasil peramalan, pengamatan, dan pengendalian
OPT,
pengembangan
peramalan,
pengamatan,
pelaksanaan
pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi mempunyai fungsi: a) Pemberian pelayanan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. b) Penyusunan informasi dan dokumetasi hasil peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT,
serta pengembangan
peramalan,
pengamatan,
dan
pengendalian OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Dalam
melaksanakan
fungsinya,
Bidang
Pelayanan
Teknis,
Informasi
dan
Dokumentasi dibantu oleh Seksi Pelayanan Teknis, dan Seksi Informasi dan Dokumentasi. 4.1.
Pelayanan Teknis Penyiapan pelayanan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Seksi Pelayanan Teknis dengan uraian sebagai berikut: a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Teknis. b) Melakukan pemberian pelayanan sarana teknis kegiatan peramalan, pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. c) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya. d) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Seksi Pelayanan Teknis. e) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi Pelayanan Teknis. 58
Dalam Tahun 2013 pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan Teknis meliputi kegiatan-kegiatan intern BBPOPT yang dibiayai oleh DIPA Tahun Anggaran 2013 dan kegiatan Non-DIPA. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai DIPA adalah : a) Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT b) Produk Agens Hayati Padat c) Isolat Agens Hayati/ Cair Sementara kegiatan Non DIPA meliputi beberapa kegiatan pelayanan publik yang melibatkan pihak pengguna jasa diantaranya: pelatihan, magang, kunjungan, klinik tanaman, konsultasi perlindungan tanaman, penyediaan jasa narasumber/ instruktur/ pemandu/ mentor dan pelayanan jasa lainnya. 4.1.1. Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT Kegiatan pemeliharaan dan perawatan di laboratorium-laboratorium, rumah kaca, kebun koleksi dan percobaan perlu didukung oleh anggaran operasional yang memadai, agar hasilnya maksimal sesuai dengan target. Operasional laboratorium pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada Tahun 2013 terdiri dari: operasional laboratorium Fitopathologi, laboratorium Entomologi, laboratorium PCR, laboratorium Trichogramma, kebun koleksi, kebun percobaan, dan rumah kaca. a) Operasional Laboratorium Fitopathologi Kegiatan di laboratorium Fitopathologi, BBPOPT tahun 2013 terdiri dari, pembuatan spesimen tanaman terinfeksi penyakit, isolasi penyakit (patogen), dan identifikasi tanaman/ bagian tanaman dengan gejala terinfeksi penyakit. Sampel – sampel tanaman terinfeksi penyakit di dapatkan dari hasil kunjungan lapangan, seperti surveillans, bimbingan teknis dan pest list. Pembuatan Spesimen Penyakit Tanaman Sampel tanaman yang terinfeksi penyakit dan telah diidentifikasi di buat spesimen. Pembuatan spesimen ini bertujuan untuk mempermudah pengamatan secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru, bentuk spesimen dapat berupa awetan basah atau kering. Untuk awetan kering, tanaman diawetkan dalam bentuk herbarium. Data koleksi penyakit dalam bentuk awetan basah terdapat pada tabel berikut. 59
Tabel 4. Data Spesimen Penyakit Dalam Bentuk Awetan Basah di Laboratorium Fitopatologi, BBPOPT, Tahun 2013. No.
Nama Koleksi Penyakit
Komoditi
Banyaknya (botol)
1
Gejala Fisiologis
Kedelai
2
2
Penyakit Karat
Kedelai
1
3
Lalat Bibit Kacang
Kedelai
1
4
Virus Keriting
Kedelai
1
5
Penyakit Virus Belang Samar
Kedelai
1
6
Penyakit Virus Mozaik
Kedelai
1
7
Kepik Penghisap Polong
Kedelai
1
8
Gemini Virus (Virus Kuning)
Kedelai
1
9
Penggerek Polong
Kedelai
1
10
Hama Ulat Grayak
Kedelai
1
11
Fisiologis
Padi
1
12
Penyakit Karat
Kacang Tanah
1
13
Penyakit Layu
Kedelai
1
14
Penyakit Karat
UbiKayu
1
15
Penyakit Hawar Bakteri
UbiKayu
1
16
Virus Keriting Cabai
Cabai
1
17
Virus Keriting
Kedelai
1
18
Penyakit Tungro
Padi
1
Sedang spesimen dengan awetan kering dalam bentuk herbarium, di buat oleh pejabat Fungsional sebanyak 1 buah, yaitu Virus Kuning Daun Kedelai (2 kotak). Spesimen yang telah di buat diberi label, sesuai dengan prosedur. Selain spesimen basah, dan spesimen kering, Fungsional juga membuat spesimen dalam bentuk preparat mikro organisme penyebab penyakit tumbuhan (patogen). Sampai dengan tahun 2013 spesimen dalam bentuk preparat terdapat 30 isolat. Adapun data spesimen dalam bentuk preparat seperti terlihat pada tabel berikut.
60
Tabel 5. Spesimen Jamur Patogen dalam bentuk Preparat, Tahun 2013 No.
Spesies Jamur Patogen
Jumlah (object glass)
1.
Cercospora sp
3
2.
Alternaria sp
3
3.
Helminthosporium sp
5
4.
Puccinia polysora
12
5.
Rhizoctonia sp
1
6.
Ustilago sp
2
7.
Aspergillus sp
1
8
Coletatrichum sp
2
9
Fusarium sp
1
Isolat Pathogen Kegiatan isolasi penyakit pada tahun 2013, satu (1) jenis pathogen Xanthomonas oryzaedari 30 kecamatan yang diisolasi menjadi 150 isolat. Isolat penyakit dikoleksi dalam media PSA di tabung reaksi. Koleksi isolat dalam media PSA tidak dapat tahan lama, untuk menjaga kondisi isolat yang baik, reisolasi dilakukan secara berkala. Isolat yang di simpan dalam media PSA di tabung reaksi dan di letakkan di ruangan, rata-rata tidak dapat tahan sampai 2 bulan. Jika sudah maksimal 2 bulan, segera dilakukan reisolasi terhadap isolat tersebut. Isolat penyakit bermanfaat untuk pengujian, terutama pengujian di tingkat laboratorium, seperti pengujian patotipe, uji pengendalian awal tingkat laboratorium maupun uji virulensi. Identifikasi Penyakit Kegiatan identifikasi terhadap penyakit, sebagian besar sampel berasal dari hasil surveilans, bimbingan teknis, dan pest list. Sedang sampel yang di bawa oleh petugas atau petani pada tahun 2013 jumlahnya sedikit. Hal ini antara lain disebabkan para petugas/petani telah mengenal jenis penyakit di lapangan, tidak ada penyakit baru yang perlu dilakukan tindakan identifikasi di tingkat laboratorium.
61
Sampel yang diperoleh dari kegiatan surveilans yang dilakukan oleh petugas BBPOPT, kemudian dilakukan identifikasi oleh pelaksana teknis identifikasi laboratorium Fitopathologi. Pelaksanaan identifikasi mengikuti Instruksi Kerja (IK) Penanganan Sampel yang telah dibuat oleh Fungsional. Pada tahun 2013 sampel yang telah teridentifikasi oleh Fungsional pelaksana identifikasi sampel sebanyak 11 sampel. Hasil dari identifikasi sampel terdapat pada Lampiran 6. b) Operasional Laboratorium Entomologi Kegiatan di laboratorium Entomologi tahun 2013, yaitu pembuatan spesimen hama dan musuh alami, dan kegiatan uji embun madu. a. Uji Embun Madu Kegiatan uji embun madu tahun 2013 dilakukan sebanyak 2 kali, untuk 2 koloni (Lampung Timur dan Cirebon). Daftar varietas padi yang digunakan untuk kegiatan uji embun madu, terdapat pada tabel berikut. Tabel 6. Data Varietas Padi Untuk Kegiatan Uji Embun Madu, Tahun 2013 di BBPOPT, Jatisari. No
Varietas
Waktu
1
IR 42
27 Desember dan 30 Desember 2013
2
Ciliwung
27 Desember dan 30 Desember 2013
3
Silogonggo
27 Desember dan 30 Desember 2013
4
Inpari 13
27 Desember dan 30 Desember 2013
5
Ciherang
27 Desember dan 30 Desember 2013
6
WAB
27 Desember dan 30 Desember 2013
7
Situ Bagendit
27 Desember dan 30 Desember 2013
8
Cigeulis
27 Desember dan 30 Desember 2013
9
Cibogo
27 Desember dan 30 Desember 2013
10
Intani
27 Desember dan 30 Desember 2013
11
Inpari 6
27 Desember dan 30 Desember 2013
12
Cisadane
27 Desember dan 30 Desember 2013
13
Mekongga
27 Desember dan 30 Desember 2013
14
Sarinah
27 Desember dan 30 Desember 2013
15
Pelita
27 Desember dan 30 Desember 2013
16
Sintanur
27 Desember dan 30 Desember 2013 62
Pengujian embun madu tidak dapat dilaksanakan untuk semua koloni karena Wereng Batang Coklat (WBC) yang di rearing di rumah kaca diduga terkontaminasi virus atau tidak murni. Oleh karena itu perlu dilakukan
pemurnian
terhadap
WBC.
Pemurnian
WBC
dapat
menggunakan tanaman genjer. b. PembuatanSpesimen Hama dan Musuh Alami Pembuatan spesimen hama dan musuh alami di laboratorium Entomologi, tahun 2013, diambil dari tanaman Kedelai. Jumlah spesimen yang dibuat sebanyak 6 boks spesimen, yang terdiri dari spesimen hama yang berisi: Penghisap polong kedelai, perusak daun kedelai, ulat jengkal, penggulung daun, ulat grayak, belalang daun, kepik dan kepik hijau. Sedangkan untuk
musuh alami yang berisi:
laba-laba, paederus, micraspis dan belalang sembah. c) Operasional Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) Tujuan dari kegiatan operasional laboratorium PCR adalah untuk meningkatkan keakuratan kegiatan identifikasi sampel melalui analisa DNA dan membedakan sampel-sampel tersebut dari penyakit yang disebabkan oleh fitoplasma atau penyakit lain (bakteri, jamur, virus dan nematoda). Kegiatan identifikasi penyakit dengan menggunakan PCR, perlu alat dan bahan untuk mendukungnya. Alat yang dipergunakan untuk kegiatan ini yaitu DNA dan RNA Hybridisation, Cell Maceration Crusher, Stand-alone Gel Image system, Gene delivery System, Vertical Gel Electrophoresis System, E-Blotter complete system, Horizontal Gel Electrophoresis System, Power Supply, Semi-Dry Blotter, Block Heater, Block Cooler, Incubator Shaker PC komputer dan PCR Tube Shaker. Sedang bahan yang digunakan yaitu DNA PCR reagents, RNA PCR reagents, Primer (oligos), enzim DNA polymerase, Deoxynucleotide Triphospat, Buffer, DNA template. Hasil identifikasi isolate bakteri, dengan menggunakan PCR seperti terlihat pada tabel berikut.
63
Tabel 7. Hasil Identifikasi Isolat Bakteri No.
Isolat
Ciri Visual
1.
Coryne
- Warna koloni putih keruh - Permukaan cembung - Warna koloni bening - Permukaan terdapat kenampakan kilat
2.
PF
3.
Bakteri merah
- Warna koloni merah - Permukaan Cembung
4.
Bakteri putih
5.
Xanthomonas orryzae
- Warna koloni putih susu - Permukaan cembung cenderung rata - Warna koloni kuning - Permukaan cembung
6.
Xanthomonas manihotis
- Warna koloni kuning pucat - Permukaan cembung
Hasil Identifikasi Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs
Semua bakteri positif terhadap forward dan reserve primer sehingga membutuhkan sequensing. Tahun 2013, hanya isolat corynebacterium yang dilakukan sequensing bekerjasama dengan pihak ketiga. Hasil sequensing dari isolat corynebacterium adalah Paenibacillus polymixa. d) Operasional Laboratorium Trichogramma sp Pelaksanaan kegiatan Operasional Laboratorium Trichogramma sp meliputi perbanyakan Corcyra chepalonica dan perbanyakan parasitoid Trichogramma sp. Hasil perbanyakan parasitoid Trichogramma pada tahun 2013 sebanyak 3432 pias dari target 3500 pias. Tidak tercapainya target perbanyakan pada tahun 2013 disebabkan karena sebanyak 3 tabung peneluran C. chepalonica dirusak oleh tikus. Rusaknya tabung peneluran menyebabkan kegiatan perbanyakan telur
C. chepalonica
terganggu. Jumlah pias yang terparasit hanya 3219 pias. Gagalnya parasitoid memparasit telur C. cephalonica di sebabkan terlalu lama menyimpan telur C. cephalonica yang telah di mandulkan di dalam kulkas (lebih dari 3 minggu). 64
Pendistribusian parasitoid Trichogramma sp ke beberapa daerah disesuaikan permintaan dari pengguna. Pengguna yang memanfaatkan parasitoid Trichogramma sp tersebar di 5 provinsi yaitu: Jawa Barat, Bali, Jambi, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2013 distribusi sebanyak 1.861 pias, dan pias yang digunakan untuk starter tahun 2013 sejumlah 1.189.
Sisa pias sebanyak 248, dimafaatkan
sebagai starter tahun 2014. e) Operasional Kebun Koleksi Kebun koleksi BBPOPT merupakan kebun yang ditanami tanaman yang potensial
untuk
pestisida
nabati,
dengan
tujuan
supaya
dapat
dipergunakan sebagai sumber bahan pengkajian fungsional khusus (POPT) BBPOPT dalam kegiatan pengendalian yang bersifat ramah lingkungan. Kondisi sampai saat ini kebun koleksi telah ditanami 58 jenis tanaman nabati dari target 45 jenis tanaman. Daftar jenis tanaman di kebun koleksi BBPOPT seperti terlihat pada Lampiran 7. Pemanfaatan koleksi tanaman pestisida nabati di BBPOPT, selain oleh Fungsional juga dimanfaatkan oleh petugas, petani, dan Mahasiswa. Petugas, Petani yang melakukan kunjungan atau magang ke BBPOPT juga sering membawa koleksi tanaman pestisida nabati, yang telah diperbanyak oleh pelaksana kebun nabati. Pada tahun 2013, Fungsional memanfaatkan pestisida nabati yaitu pada kajian Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Perkembangan Hama Utama Perusak Daun pada Tanaman Kedelai, tanaman pestisida nabati yang digunakan yaitu gadung dan mimba. Operasional kebun koleksi meliputi perawatan dan pemeliharaan tanaman, perbanyakan koleksi tanaman, saluran air dan pembuatan kompos. 1. Pemeliharaan Kebun Koleksi Pemeliharaan
kebun
koleksi
meliputi
pembersihan
gulma
dan
pemotongan rumput. Pembersihan gulma di kebun koleksi dilakukan sebulan sekali. Selain itu juga dilakukan pemeliharaan pada saluaran air.
65
2. Perbanyakan tanaman Perbanyakan koleksi tanaman nabati dilakukan melalui stek, biji, cangkok dan bibit. 3. Pembuatan Kompos Pelaksanaan pembuatan kompos, lokasinya di bekas rumah kaca di lahan belakang. Bahan untuk pembuatan kompos yaitu jerami, Trichoderma, dan dedak halus. Jerami diambil dari sisa panen di lahan percobaan BBPOPT, diangkut oleh tenaga kerja dan dikumpulkan di lokasi pembuatan kompos. Penumpukan bahan kompos ditumpuk selapis demi selapis dan ditaburi Trichoderma sp, sampai bahan pembuatan kompos habis. Tumpukan kompos ditutup dengan plastik sampai sekitar 2 bulan, dengan sesekali tumpukan dibalik. Setelah menjadi kompos, dimasukkan ke dalam karung dan siap digunakan. Pemanfaatan kompos plus Trichoderma diaplikasikan pada petak sawah BBPOPT yaitu pada perlakuan SRI, bak uji (30 buah) dan koleksi tanaman nabati. f)
Operasional Kebun Percobaan Operasional kebun percobaan meliputi merapikan pematang, jalan utama kebun percobaan, dan saluran irigasi. Kegiatan di kebun percobaan dimulai dari sebelum tanam, yaitu membuat lay out lahan dan pesemaian. Untuk tahun 2013 lahan percobaan dipergunakan sebagai pameran outdoor kegiatan Pekan Peramalan pada MK 2013 yang diikuti oleh 24 stakeholder. Luas petakan berkisar antara 1000 – 5000 m2. Waktu tanam sesuai dengan kalender yang sudah disiapkan oleh Pengelola Kebun Percobaan dimana sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan pihak pengairan di bawah Dinas Pengairan, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Kegiatan di kebun percobaan selain lahan sawah, juga terdapat lahan kering, yaitu lahan sekitar laboratorium Trichogramma. Lahan tersebut ditanami pisang, kedelai dan tanaman uji. Tanaman Kedelai terdapat 15 varietas, yang merupakan koleksi BBPOPT, benih Kedelai berasal dari Balai penelitian Kacang dan Umbi, Malang. Tiga puluh bak uji belum dimanfaatkan oleh Fungsional untuk menunjang kegiatannya. Bak uji tersebut sudah siap pakai, yaitu setiap tahun 66
ditambahkan kompos plus Trichoderma yang dibuat di kebun koleksi BBPOPT. g)
Operasional Rumah Kaca Operasional Rumah kaca di BBPOPT meliputi pemeliharaan ruang rumah kaca, pemeliharaan tanaman, dan tersedianya alat pendukung kebersihan dan kerapian rumah kaca. Rumah kaca BBPOPT sebanyak 4 (empat) unit dengan kegunaan sebagai berikut: rumah kaca kesatu untuk perbanyakan benih padi indicator terhadap penyakit HDB (varietas PB-5, Kuntulan, Kencana, Java-14 danTetep). Rumah kaca kedua untuk perbanyakan pakan WBC (varietas: TN 1, Mudgo, Pelita, Ratu Heenati, dan ASD 7), rumah kaca ketiga untuk rearing WBC, dan rumah kaca keempat untuk menanam koleksi tanaman pangan, hortikultura dan tanaman biofarmaka. Hasil kegiatan di rumah kaca yang di lakukan oleh Fungsional adalah sebagai berikut : 1. Perbanyakan Varietas Padi Indikator Kegiatan perbanyakan varietas padi indikator pada Tahun 2013, yang dilaksanakan oleh Fungsional adalah 5 varietas diferensial penyakit HDB, 7 varietas diferensial penyakit Blas, 5 varietas indikator untuk hama Wereng Batang Coklat (WBC) dan 5 varietas indikator Tungro/ WDH.
Adapun hasil perbanyakan varietas indikator seperti terlihat
pada tabel berikut. Tabel 8. Daftar Hasil Perbanyakan Varietas Indikator Penyakit HDB di BBPOPT Tahun 2013. No. 1. 2. 3. 4. 5.
Varietas Padi Kencana Kuntulan Tetep PB-5 Java-14
Jumlah (Pot)* 5 5 5 5 5
Produksi (Gram) 83 22 84 45 100
Keterangan: *) jumlah pot yang dapat dipanen Hasil perbanyakan varietas indikator penyakit HDB digunakan untuk identifikasi patotipe HDB yang dilaksanakan oleh fungsional.
67
Tabel 9. No. 1. 2. 3. 4 5.
Varietas Padi Indikator untuk Biotipe WBC, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013.
Varietas Padi Pelita Mudgo Ratu Heenati ASD -7 TN.1
Jumlah (Pot) 5 5 5 5 5
Produksi (Gram) 147,68 69,37 99,89 68,70 64,24
Hasil panen padi varietas indikator Biotipe WBC, dikeringanginkan, kemudian disimpan dalam plastik, diberi identitas (nama varietas, tanggal panen) dan disimpan dalam lemari es. Tabel 10. Varietas Padi Indikator untuk Tungro, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013. No. 1. 2. 3. 4 5.
Varietas Padi IR-26 IR-64 Ciliwung Barumun Lusi
Tabel 11. No. 1. 2. 3. 4 5. 6. 7.
Jumlah (Pot) 5 5 5 5 5
Produksi (Gram) 20,90 166,60 126,80 74,20 107,40
Varietas Padi Indikator untuk Blas, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013.
Varietas Padi Asahan Cisanggarung Cisadane Kencana Bali IR-64 Cisokan Krueng Aceh
Jumlah (Pot) 5 5 5 5 5 5
Produksi (Gram) 109,10 110 112 124 96,2 88,7 Belum panen
2. Rearing Wereng Batang Coklat (WBC) Rearing WBC bertujuan untuk mendapatkan WBC yang bebas dari pengaruh pestisida dan juga untuk koleksi WBC (koleksi koloni WBC). Koloni WBC yang di pelihara di rumah kaca BBPOPT Jatisari, diambil dari beberapa daerah. Selama tahun 2013 telah dilakukan rearing WBC dari 7 koloni. Hasil rearing koloni WBC di rumah kaca seperti terlihat pada tabel berikut.
68
Tabel 12. Daftar Koloni WBC di BBPOPT Tahun 2013. No.
Koloni
Waktu Rearing
1.
Cirebon
Desember
2.
Bantul
Desember
3.
Cianjur
Desember
4.
Sukoharjo
Mei – Desember
5.
Gresik
Juli – Desember
6.
Lampung Timur
Desember
7.
Sidoarjo
September – Desember
3. Pemeliharaan tanaman lain Selain memelihara padi, kegiatan di rumah kaca juga memelihara tanaman budidaya lainnya. Jenis tanaman yang dibudidayakan antara lain: orok-orok, gadung, ganja sayur, lada, lengkuas, kunyit hitam, serai, pandan, sambiloto, daunwangi, handeuleum, saga, dadap, kemangi, sirih, kencur, antanan, keladi tikus, bitung, binahong, garut, selasih, sirsak, kecubung, kubis, cabe, jeruk, turi, ganyong, dan ubi jalar. h) Penyusunan Pest List OPT Pangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi kendala utama dalam ekspor impor produksi dari suatu komoditi. Seperti halnya di Indonesia saat ini, terdapat berbagai jenis OPT yang dikategorikan berbahaya oleh negara lain. Terdapatnya OPT tersebut telah menjadi hambatan utama dalam usaha peningkatan ekspor produk pertanian. International Plant Protection Convention (IPPC) mempersyaratkan agar setiap negara anggota WTO menyusun, menyediakan, dan memperbarui secara berkala daftar OPT untuk masing-masing jenis tanaman/komoditas. Komoditas yang akan di ekspor atau impor harus dilengkapi dengan informasi daftar OPT. Informasi tambahan yang diperlukan antara lain adalah biologi, ekologi, dan inang alternatif masing-masing jenis OPT. Informasi tersebut akan digunakan oleh negara tujuan ekspor untuk melakukan analisa 69
resiko OPT (PRA, pest risk analysis). Pest List berdasarkan hasil survey, yang didukung oleh adanya bukti spesimen. Survey untuk pest list harus dilakukan secara berkala untuk memastikan apakah ada OPT baru yang ditemukan. Pada tahun 2013, pest list dilakukan untuk OPT kedelai. Pemilihan lokasi pengamatan dan pengambilan sampel dititik beratkan pada daerah sentra tanaman kedelai. Hal ini bertujuan agar sampel OPT yang didapatkan lengkap, mengingat OPT kedelai menyerang pada ke 3 (tiga) fase yaitu fase vegetatif, generatif dan menjelang panen. Pengamatan
dan
pengambilan
sampel
dilengkapi
dengan
GPS.
Penggunaan GPS bertujuan untuk memastikan lokasi secara tepat. Jumlah lokasi yang dilakukan pengamatan dan pengambilan sampel sebanyak 8 provinsi, yaitu Jawa Barat, DI Jogjakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Aceh, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Jenis OPT yang ditemukan di lapangan meliputi 12 hama dan 12 penyakit. Hama yang ditemukan meliputi, ulat grayak, ulat jengkal, ulat bulu, belalang, kepik hijau, kepik coklat, penggerek polong, lalat kacang, aphis, penghisap polong, penghisap pucuk, dan kumbang daun. Sedangkan penyakit
ditemukan yaitu sclerotium, virus mosaik, layu
fusarium, virus sapu jagad, penyakit kuning kedelai, karat daun kedelai, virus kerdil, bercak coklat, antraknosa, hawar pelepah, virus belang samar dan gangguan fisiologis. 4.1.2. Produk Agens Hayati Padat Jenis agens hayati yang diperbanyak dengan media padat yaitu Beauveria sp, Metarrhizium sp, Gliocladium sp dan Trichoderma sp. Target perbanyakan agens hayati dengan media padat tahun 2013 sebanyak 3000 kg. Kegiatankegiatan dalam perbanyakan dan pemanfaatan produk agens hayati padat meliputi perbanyakan, distribusi, dan evaluasi pemanfaatan agens hayati di lapangan. a. Perbanyakan Massal Agens Hayati Hasil perbanyakan agens hayati padat tahun 2013 mencapai target yaitu 3004 kg. Untuk mencapai hasil sesuai target, kegiatan perbanyakan
70
agens hayati padat dibuat jadwal. Adapun jadwal perbanyakan agens hayati padat tersaji pada lampiran 8. b. Distribusi Hasil Perbanyakan Agens Hayati Padat Distribusi agens hayati padat tahun 2013 sebanyak 3.004 kg. Jumlah ini melebihi target perbanyakan agens hayati padat, yaitu 3.000 kg. Daftar distribusi agens hayati dengan media padat tersaji dalam Lampiran 9. Agens hayati padat yang sudah didistribusikan sebanyak 3.004 kg, Pada tahun 2013 distribusi agens hayati padat tersebar di 30 provinsi. Jenis agens hayati padat yang sudah terdistribusi, yaitu Trichoderma sp, Beauveria sp, Metarrhizium sp dan Gliocladium sp kg. c. Evaluasi Pemanfaatan Agens Hayati Pengamatan OPT di lahan yang di aplikasi agens hayati bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari agens hayati. Pengamatan OPT meliputi jumlah anakan, populasi hama utama, populasi musuh alami dan intensitas serangan hama penyakit utama. 4.1.3. Isolat Agens Hayati/ cair Perbanyakan agens hayati pada tabung reaksi dengan menggunakan media PSA (Potato Sukrose Agar). a. Perbanyakan isolat agens hayati Perbanyakan isolat agens hayati tahun 2013 sebanyak 3.300 tabung reaksi. Jumlah ini melebihi dari target yaitu 3.000 tabung reaksi. Jadwal perbanyakan isolat agens hayati, Lampiran 10. b. Pendistribusian Isolat Agens Hayati Distribusi isolat agens hayati pada tahun 2013 sebanyak 3.300 tabung, tersebar dilaboratorium PHP, kelompok tani dan pengguna lain pada 30 provinsi. Laboratorium PHP, Kelompok tani dan pengguna lain yang telah diberi
bantuan
agens
hayati
dari
BBPOPT,
harus
mampu
mengembangkan dan memperbanyak isolat tersebut secara mandiri, agar dapat memenuhi permintaan di wilayahnya. Daftar distribusi isolat agens hayati dalam Lampiran 11.
71
c. Evaluasi distribusi Agens Hayati Pelaksana yang melakukan pengamatan untuk evaluasi pemanfaatan agens hayati dapat melakukan wawancara dengan pengguna yaitu Kepala LPHP, Ketua Kelompok tani dan pengguna lain untuk mengetahui pengembangan,
penyebaran
dan
pemanfaatan
agens
hayati
di
wilayahnya. 4.1.4. Pelayanan Publik Pelayanan publik BBPOPT mempunyai janji, yaitu “Baik dalam berperilaku, Bijak dalam bertindak, Orientasi berfikir luas, Prima, Tulus ikhlas dalam pelayanan”. Pelayanan publik yang dilakukan oleh BBPOPT antara lain: kunjungan teknis, magang, pengabdian masyarakat tani, pelatihan, dan pelayanan publik lainnya. a. Kunjungan Teknis Pelayanan kunjungan teknis ke BBPOPT pada tahun 2013 sebanyak 21 kali dengan jumlah pengunjung 902 orang, dari berbagai instansi, Kelompok tani, dan Mahasiswa. Kegiatan kunjungan, dilakukan satu hari saja. Maksud dan tujuan kunjungan pengguna ke BBPOPT bermacammacam, seperti ingin mengenal agens hayati, hama, penyakit, metode pengamatan, pengendalian, peramalan, dan pemetaan OPT. Daftar kunjungan pengguna ke BBPOPT tahun 2013 terdapat pada Lampiran 12. b. Magang Keberadaan BBPOPT diketahui pelanggan, antara lain dari pameran, media elektronik (website), siara radio, televisi dan dari Instansi lain yang telah lebih dahulu mengenal BBPOPT. Pelanggan yang melakukan magang di BBPOPT berasal dari berbagai status, yaitu petugas pertanian, petani, mahasiswa, dan pelajar. Alasan Pengguna mengunjungi BBPOPT umumnya karena BBPOPT mempunyai eksistensi di bidang Peramalan, Pengamatan dan Pengendalian OPT (P3OPT). Pada tahun 2013 terdapat 18 kali magang dengan jumlah peserta 88 orang. Daftar pengguna yang magang di BBPOPT terdapat pada Lampiran 13. c. Pelatihan Jasa pelayanan pelatihan dilakukan oleh BBPOPT meliputi bidang Peramalan, Pengamatan dan Pengendalian OPT (P3OPT). Pengendalian lebih dititik beratkan pada pengendalian ramah lingkungan, yaitu 72
pemanfaatan agens hayati dan pestisida nabati. Pelanggan yang menggunakan jasa bisa dari instansi (PPMKP Ciawi, Dirjen Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi) petani atau stakeholder yang terkait pertanian. Pada tahun 2013 BBPOPT melayani 4 kali pelatihan dengan peserta 155 orang. Daftar pengguna yang melakukan pelatihan di BBPOPT pada Lampiran 14. d. Pelayanan Publik Lainnya Pelayanan
publik BBPOPT, selain magang, pelatihan dan kunjungan
juga melayani konsultasi, baik konsultasi dengan membawa sampel maupun konsultasi tanpa sampel. Pada tahun 2013 melayani konsultasi 150 orang. Daftar pelanggan yang melakukan konsultasi ke BBPOPT seperti pada Lampiran 15. 4.2.
Informasi dan Dokumentasi Penyiapan bahan informasi dan dokumentasi hasil peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Seksi Informasi dan Dokumentasi dengan uraian tugas sebagai berikut: a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Informasi dan Dokumentasi. b) Melakukan
penyiapan
fasilitasi
dan
penyebaran
informasi
dan
dokumentasi hasil peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. c) Melakukan diseminasi pelaporan hasil kegiatan teknis. d) Melakukan urusan perpustakaan. e) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya. f)
Melakukan penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban keuangan Seksi Informasi dan Dokumentasi.
g) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi Informasi dan Dokumentasi. Seksi Informasi dan Dokumentasi pada Tahun 2013 telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut : 73
4.2.1. Pengembangan
Teknologi
Pengamatan
Peramalan
dan
Pengendalian OPT Perlindungan tanaman merupakan sistem pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi pengamatan, peramalan dan pengendalian (P3OPT).
Keberhasilan
kegiatan perlindungan tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh kualitas teknologi P3OPT. Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang baik (akurat dan aplikatif) harus didukung dengan pengembangannya yang lebih komprehensif. Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik dapat mendukung terlaksananya kegiatan perlindungan tanaman yang efektif dan efisien serta berdaya saing. Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari kumulatif
jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan
dengan kumulatif teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini dievaluasi berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut jenis OPT, komoditas, dan model. Tingkat dan arah kinerja yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya penemuan teknologi P3OPT baru, baik jenis OPT, komoditas, model maupun perbaikan (upgrade) paket teknologi yang telah ada. Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT yang ditargetkan Tahun 2013 menurut Rencana Strategis sebanyak 8 (delapan) model. Namun dalam rencana kerja tahunan (RKT) menjadi 12 (dua belas) model
yang diukur dari pelaksanaan kegiatan
pengembangan
P3OPT
teknologi
tingkat
lapangan
sebanyak
8
(delapan) dan 4 (empat) kegiatan semi laboratorium. Sesuai dengan RKT Tahun 2013, Output Kegiatan Model Peramalan, terdiri dari komponen
kegiatan
Pengembangan
Teknologi
P3OPT
Tingkat
Lapangan 8 unit dan semi laboratorium 4 unit. 4.2.2. Penerbitan Majalah/Jurnal Penerbitan majalah bagi instansi Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) merupakan sebuah kebutuhan dalam rangka mendukung penyebaran informasi, dimana hasil-hasil kajian terkait
teknologi P3OPT 74
yang telah
dilaksanakan harus
disampaikan dan dipublikasikan kepada pengguna, yaitu petani dan petugas yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Pada
tahun
2013,
BBPOPT
telah
menerbitkan
2
(dua)
edisi
majalah/jurnal dengan nama Buletin Peramalan OPT. Majalah yang telah memiliki International Serial Series Number (ISSN) dengan nomor 2085-5567 dicetak masing-masing untuk buletin edisi 1/2013 sebanyak 715 eksemplar dan buletin edisi 2/2013 sebanyak 690 eksemplar. Edisi pertama Buletin Peramalan OPT (Vol 12 No.1 Hal. 1 - 38 Karawang April 2013), dengan fokus informasi pada rencana aksi P2BN tahun 2012 – 2014 menuju surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014.
Berbagai
gerakan untuk mencapai sasaran produksi tahun 2012 – 2014 telah dilakukan antara lain : percepatan pembentukan Brigade Tanam dan Brigade Panen serta memperkuat Brigade Proteksi yang dilakukan di daerah sentra produksi, membagi habis areal/wilayah binaan PPL dengan SK Bupati, pendampingan peneliti terutama lokasi SL-PTT, pembentukan dan operasionalisasi Posko P2BN di semua tingkatan serta peningkatan koordinasi tripartide (PPL, POPT dan KCD) dalam pelaksanaan peningkatan produksi padi.
Berikut adalah outline Buletin
Peramalan OPT Edisi 1/2013 dapat dilihat pada tabel 13 Tabel 13. Outline Buletin Peramalan Edisi 1/2013 Topik Catatan Redaksi Surat Pembaca Info Peramalan Stop Press Fokus/Info Khusus Kartun Intermezzo Teknologi Perlintan Mimbar Proteksi Topik Utama Reportase Liputan Khusus
Judul Publikasi Rencana Penyelenggaraan Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan Tahun 2013 Menanyakan tentang Pengelolaan Burung Hantu sebagai Predator Hama Tikus Sawah. Prakiraan Serangan 7 OPT Padi pada MK.2013 Menuju Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan Rencana Aksi P2BN Tahun 2012 – 2014 Menuju Surplus Beras 10 Juta Ton 2014 Petugas POPT yang Sedang Memandu Petani dalam Pengamatan di sawah Kotoran Sapi Rasa Vanila Atasi Penyakit Blas Pada Tanaman padi Penyakit Busuk Batang Bakteri Pada Jagung di Pulau Lombok Ketahanan Pangan dan Kebutuhan Indonesia SBY Panen Padi di Karawang Agrinex Expo 2013 75
Topik Kolom Nabati Resep Tradisional Klinik Tanaman Sketsa
Judul Paitan Bahan Alternatif Bio Pestisida Atasi Diabetes Melitus Konsultasi/menanyakan tentang PGPR Figur Seorang Petugas POPT yang Mengembangkan AH
Pada Edisi 2/2013 Buletin Peramalan (Vol. 12 No.2 Hal 1-38 Karawang November
2013),
dengan
fokus
informasi
Pelaksanaan
Pekan
Peramalan OPT Tanaman Pangan. Penyelenggaraan kegiatan Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan yang dilaksanakan oleh BBPOPT merupakan salah satu wujud partisipasi dalam mendukung Program P2BN, yaitu dengan melakukan sosialisasi berbagai teknologi praktis untuk penanganan OPT baik melalui teknologi pengamatan, peramalan OPT dan penerapan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan. Penyelenggaran kegiatan Pekan Peramalan OPT ini telah melibatkan berbagai
pemangku
kepentingan
yang
terkait
dengan
bidang
perlindungan tanaman. Berikut ini adalah outline Buletin Peramalan edisi 2/2013 dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Outline Buletin Peramalan Edisi 2/2013 Topik Catatan Redaksi
Surat Pembaca Info Peramalan Teknologi Perlintan
Reportase Info Khusus Klinik Tanaman Kliping Berita Album Mimbar Proteksi Kolom Nabati Profil Petani Agro Iptek
Judul Wakil Menteri Pertanian (Dr. Rusman Heriawan) dalam Rapat Koordinasi Rencana Aksi Peningkatan Produksi “ Pertemuan Jangan DianggapBiasa Saja” (Not BusinessAs Usual) Menanyakan Bagaimana Tanda Serangan Aphis, Bioekologi, dan Cara Pengendaliannya. Prakiraan Serangan OPT Utama Padi pada MH.2013/2014 Paket Pengendalian OPT Utama Padi Atasi Kepinding Tanah Waspadai Penyakit Gosong Palsu Berdayakan Pangan Lokal Untuk Capai Kemandirian Pangan Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan, yang dilaksanakan di Jatisari 26 – 30 Agustus 2013 Hama Apa yang Menyerang Pada Tanaman Kedelai Muda Panen Sayuran Di Tanah Marjinal Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan Kiat Jitu Atasi Wereng Racikan Pesnab Atasi Hama Wereng Merajut Asa Lewat Agens Hayati Mengintip Daun Padi “ Kegiatan Spektral Daun Tanaman Padi Akibat Serangan Wereng Batang Coklat” 76
Selanjutnya dapat dilihat Cover Buletin Peramalan OPT Edisi 1/2013 dan Edisi 2/2013 di bawah ini
Gambar 1. Cover Buletin Peramalan OPT Edisi 1/2013 (kiri) dan Edisi 2/2013 (kanan) 4.2.3. Pembuatan Leaflet dan Poster Leaflet/poster merupakan salah satu bentuk media cetak yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada pengguna dengan bentuk penyampaian yang ringan dan komunikatif serta berisi informasi yang aplikatif, jelas, padat, dan singkat. Dengan gaya penyampaian yang ringan dan bahasa yang mudah dimengerti, pembaca (petani, petugas)
leaflet/poster
dapat
mentransformasikan
apa
yang
disampaikan di dalamnya sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari dibidang perlindungan tanaman. Pencetakan leaflet dan poster pada tahun 2013 dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu pada bulan April dan Oktober 2013, dengan pertimbangan waktu tersebut adalah awal musim pertanaman baru. Selain itu banyaknya permintaan oleh petani maupun petugas terkait dengan kondisi pertanaman dengan munculnya berbagai jenis OPT yang menjadi permasalahan di lapangan. Leaflet dan poster yang telah dipublikasikan oleh Balai Besar Peramalan OPT pada tahun 2013 tercantum pada Tabel 15 dan 16.
77
Tabel 15. Judul-judul Leaflet yang Dicetak Pada Tahun Anggaran 2013 No.
Judul
Penyusun
Abstrak
Jml (lbr)
1.
Yoyo K. Dianto M.S, Achmad Imroni Urip Slamet R.
Kemampuan Wereng Batang Coklat (WBC) sangat tinggi, bertelur banyak (100 – 600 butir). Laju perkembang- biakan pada varietas peka dengan lingkungan optimum dalam satu musim tanam dapat mencapai 2.000 kali. Demikian pula pengaruh faktor iklim mikro yang lembab dan hangat. Tidak hanya musim hujan tetapi musim kemarau yang basah menjadi pendorong perkembangan dan ledakan WBC
2.350
2.
Yadi Kusmayadi Ketut Suarsana Urip Slamet R.
Tikus sawah merupakan salah satu hama utama padi, menyerang sejak pada persemaian sampai menjalang panen. Oleh karena itu strategi pengendalian tikus dilaksanakan pada saat persiapan tanam (persemaian dan pengolahan tanah sawah). Upaya tanam serentak pada satuan hamparan yang luas merupakan prasyarat penerapan PHT tikus untuk lebih efektif dan efisien.
2.350
3.
Cahyadi Irwan Nur Ikhsan Ani Widarti Urip Slamet R.
78
Corynebacterium merupakan salah satu agen hayati yang benyak dikembangkan untuk mengendalikan/menekan perkembangan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) atau kresek yang disebabkan oleh bakteri patogen Xanthomonas oryzae. Aplikasi dilakukan mulai dengan perendaman benih selama 15 menit dan penyemprotan bibit di persemaian. Selanjutnya penyemprotan pada pertanaman dilakukan pada umur 14, 28 dan 42 hst.
2.350
No.
Judul
Penyusun
Abstrak
Jml (lbr)
4.
Yadi Kusmayadi Yoyo K. Urip Slamet R.
Serangan Penggerek Batang Padi (PBP) akan menimbulkan gejala sundep, jika menyerang tanaman padi pada masa vegetatif. Pucuk batang padi menjadi kering, berwarna kuning dan mudah dicabut. Jika batang padi digerek pada waktu tanaman berbunga (masa generatif), bulir menjadi hampa disebut gejala beluk.
2.350
5.
Urip Slamet R.
OPT merupakan salah satu penyebab penurunan produksi pada komoditi jagung. OPT utama yang banyak menyerang jagung diantaranya Penggerek Batang Jagung, Ulat Grayak dan Penggerek Tongkol. Kerusakan akibat serangan ke 3 OPT tersebut dapat mencapai kerugian sampai 80 %. Penanganan yang dapat dilakukan mulai dengan sanitasi lahan, pengolahan tanah intensif, pemanfaatan agens hayati, dan pengamatan secara berkala.
2.350
6
M. Antulat T. Wayan M. Urip Slamet R.
Kedelai merupakan salah satu komoditi yang menjadi prioritas untuk dikembangkan. Namun untuk mencapai swasembada, banyak mengalami kendala terutama oleh serangan OPT utama. Serangan OPT yang terjadi pada pertanaman kedelai ditemukan pada mulai periode tanaman muda hingga saat fase pemasakan polong bahkan menjelang panen atau pengeringan biji.
2.350
79
Tabel 16. Judul-judul Poster yang Dicetak Pada TA. 2013 No.
Judul Poster
Penyusun
Abstrak
Jml (lbr)
1.
2.
3.
Urip Slamet R Cahyadi Irwan
Urip Slamet R Yadi K.
Urip Slamet R, Yoyo K.
80
Pengendalian penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB), dilakukan mulai dari pratanam melalui sanitasi tanaman inang (tanaman yang sakit), perendaman benih dengan Corynebacterium dengan dosis 5 cc/liter selama 15 menit. Pada pertanaman dapat dilakukan aplikasi dengan menggunakan Corynebacterium pada umur 14, 28 dan 42 hst. Tikus merupakan hama utama padi, menyerang sejak pada persemaian sampai menjalang panen. Oleh karena itu strategi pengendalian tikus dilaksanakan mulai saat persiapan tanam (pengolahan tanah/persemaian), tanaman muda, tanaman tua (primodia) dan pemasakan bulir. Upaya tanam serentak pada satuan hamparan yang luas merupakan prasyarat penerapan PHT tikus untuk lebih efektif dan efisien. Untuk keberhasilan dalam pengendalian Penggerek Batang Padi (PBP) dapat dilakukan mulai dari persemaian dan tanaman muda dengan melakukan pengumpulan kelompok telur, eradikasi selektif tanaman terserang (pencabutan sundep) bila memungkinkan atau pencabutan gejala beluk segar sampai bagian bawah malai. Dan penggunaan insektisida yang diijinkan bila beluk di atas 10 %.
630
630
630
No.
Judul Poster
Penyusun
Abstrak
Jml (lbr)
4.
Urip Slamet R.
Wereng Batang Coklat (WBC) memilik laju perkembangbiakan yang sangat tinggi khususnya pada varietas peka dengan lingkungan optimum. Fase tanaman muda (< 40 hst) merupakan fase kritis Tanaman yang terserang berat WBC perlu dilakukan seleksi/eradikasi. Penggunaan insektisida efektif untuk WBC, harus terdaftar dan diijinkan untuk tanaman padi. Aplikasi pada saat mencapai ambang pengendalian populasi ≥ 10 ekor/rumpun pada tanaman berumur < 40 hst.
630
4.2.4. Distribusi Bahan Publikasi Majalah, Poster, Leaflet dan Brosur Distribusi atau penyaluran bahan publikasi tersebut dimaksudkan agar informasi yang terkandung dalam setiap bahan publikasi terutama dibidang perlindungan tanaman dapat sampai tepat ke sasaran, yaitu kepada para pelanggan seperti petani, petugas lapang, peneliti, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya yang membutuhkan. Pendistribusian dilakukan dengan berbagai cara, diberikan langsung kepada petani atau petugas saat kunjungan ke lapangan; diberikan saat studi banding, latihan, kunjungan ataupun magang di BBPOPT; dibagikan saat mengikuti berbagai kegiatan pameran pembangunan pertanian
dan
kegiatan
perlindungan
tanaman
lainnya;
dan
didistribusikan secara kedinasan ke 33 BPTPH se-Indonesia. Distribusi bahan publikasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 17
81
Tabel 17.
Jumlah Buletin, Poster, dan Leaflet yang telah Didistribusikan s/d Akhir Bulan Desember 2013
No
Judul Majalah
Jumlah yang Dicetak (Eks)
Terdistribusi ( Eks)
Sisa (Eks)
1
Buletin Peramalan OPT Vol.11 No. 1 Hal. 1 – 38 Karawang, April 2013
715
661
54
Buletin Peramalan OPT Vol.11 No. 2 Hal. 1 – 38 Karawang, November 2013
690
60
630
Judul Leaflet
Jumlah yang Dicetak (Eks)
Terdistribusi ( Eks)
Sisa (Eks)
2
No 1
Wereng Batang Coklat
2.350
1.864
486
2
Pengendalian Tikus Sawah
2.350
2009
341
3
Perbanyakan Corynebacterium
2.350
1887
463
4
Penggerek Batang Padi
2.350
60
2.290
5
Hama Utama Kedelai
2.350
60
2.290
6
Hama Utama Jagung
2.350
60
2.290
Jumlah yang Dicetak (Eks)
Terdistribusi ( Eks)
Sisa (Eks)
No
Judul Poster
1
Pengendalian Hawar Daun Bakteri
630
537
93
2
Pengelolaan Tikus Sawah
630
514
116
3
Pengelolaan Wereng Batang Coklat
630
60
570
4
Pengelolaan Penggerek
630
60
570
Batang Padi
82
No.
Judul Brosur
Jumlah yang Dicetak (Lbr)
Terdistribusi (Lbr)
Sisa (Lbr)
1
Pengelolaan Penyakit Hawar Daun Bakteri
3.000
2.707
293
2
Perbanyakan Parasitoid
3.000
2.707
293
Trichogramma sp. 3
Pengelolaan Penyakit Blas
3.000
2.707
293
4
Pembuatan Pestisida Nabati “Mimba”
3.000
2.707
293
5
Pengelolaan Burung Hantu “Tyto alba”
3.000
2.707
293
6
Bakteri Merah
3.000
2.707
293
7
Perbanykan Massal
3.000
2.707
293
Cendawan Beuveria Metharizium
dan
8
Perbanyakan PGPR
3.000
2.707
293
9
Pengelolaan Hama Tikus Sawah
3.000
2.707
293
10
Pengelolaan Hama
3.000
2.707
293
Penggerek Batang Padi
4.2.5. Kegiatan Pameran Pameran merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi secara visual dan verbal yang ditujukan untuk menyebarkan informasi dan teknologi kepada petani, petugas teknis, praktisi, peneliti, dan masyarakat umum sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk berdiskusi dan berkomunikasi, serta saling bertukar informasi diantara masyarakat
perlindungan
tanaman
dengan
masyarakat
pelaku
kegiatan pertanian lainnya. Oleh karena itu, mengikuti pameran merupakan sebuah kesempatan besar untuk dapat mempromosikan hasil-hasil kegiatan dan teknologi perlindungan tanaman yang dimiliki BBPOPT.
83
Pameran merupakan salah satu agenda kegiatan yang selalu diikuti oleh BBPOPT setiap tahun. Selama tahun 2013, BBPOPT telah mengikuti berbagai kegiatan pameran pembangunan pertanian baik yang diselenggarakan di daerah ataupun yang bersifat nasional. Beberapa kegiatan pameran pembangunan tanaman pangan yang diikuti BBPOPT tersaji pada Tabel 18. Pada Gambar 2 dapat pula di lihat pelaksanaan kegiatan pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) dan Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan yang diikuti BBPOPT pada tahun 2013. Tabel 18. Kegiatan Pameran Yang Diikuti BBPOPT Selama Tahun 2013 No.
Judul Pameran
Tanggal Pelaksanaan
Lokasi
1.
Agrinex Expo Tahun 2013
5 April – 7 April 2013
Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta
2.
Agro and Food Tahun 2013
23 – 27 Mei 2013
Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta
3.
Soropadan Agro Expo 2013
15 – 19 Juni 2013
Soropadan, Temanggung
4.
Masyarakat Perlindungan Tanaman Hewan Indonesia (MPTHI) XI
20 – 22 Agustus 2013
Balikpapan, KalimantanTimur
5
Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan
26 – 30 Agustus 2013
BBPOPT Jatisari, Karawang
Hari Pangan Se Dunia (HPS)
31 Okt – 3 Nov 2013
Di Padang
6
84
Gambar 2. Pameran Hari Pangan Se Dunia di Padang (A), dan Pameran Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan di BBPOPT (B) 4.2.6. Pengembangan Website Salah satu perwujudan nyata penerapan e-government (e-gov) adalah pemanfaatan website sebagai media publikasi bagi instansi pemerintah untuk mendukung reformasi birokrasi dan keterbukaan informasi bagi publik. Data dan informasi yang tersedia di website dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat dimanapun dan kapan pun. Interaksi antara pemerintah dengan pengguna internet (user) secara langsung juga dapat dilakukan dengan menggunakan media website, sehingga dapat memperkecil jarak (gap) antara masyarakat dan pemerintah sebagai penentu kebijakan publik. Tuntutan pengembangan sistem informasi berbasis internet mendorong BBPOPT berperan serta dalam penerapan e-gov. Langkah pertama yang telah dilakukan adalah membangun website untuk dapat mewakili identitas BBPOPT dalam jaringan internet global sebagai instansi pemerintah yang menangani bidang teknis Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT (P3OPT). Ketersediaan website ini diharapkan dapat memperluas penyebaran informasi kegiatan BBPOPT dalam penerapan manajemen P3OPT dan informasi teknologi P3OPT terkini ke seluruh masyarakat, terutama masyarakat perlindungan tanaman. Sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor : 28/PER/M.KOMINFO/9/2006 tentang Penggunaan Nama Domain .go.id untuk Situs Web Resmi Pemerintah Pusat dan Daerah, maka BBPOPT pada tahun 2010 telah mengajukan permohonan ke Pusdatin 85
Kementerian Pertanian untuk merubah dan menyesuaikan alamat website BBPOPT dengan peraturan tersebut, dengan cara me-redirect alamat web BBPOPT ke alamat baru dibawah domain Kementerian Pertanian danDirektorat Jenderal Tanaman Pangan dengan alamat: http://www.bbpopt.tanamanpangan.deptan.go.id Seiring dengan dirilis ulangnya website Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
pada
tahun
2011
http://tanamanpangan.deptan.go.id
dengan yang
alamat
baru:
sebelumnya
http://www.deptan.go.id/ditjentan, maka perlu dilakukan penyesuaian alamat website BBPOPT sesuai dengan alamat baru website Ditjen Tanaman Pangan selaku instansi induk, alamat baru tersebut adalah: http://bbpopt.tanamanpangan.deptan.go.id http://tanamanpangan.deptan.go.id/bbpopt.
Gambar 3. Tampilan (konten) website BBPOPT versi tahun 2013
86
atau
Perubahan alamat ini telah direalisasikan pada tahun 2013 mengingat usulan alamat web bbpopt (http://www.deptan.go.id/ditjentan/bbpopt) baru direalisasikan akhir tahun 2010.Tampilan halaman antar muka (frontend) website BBPOPT versi tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar 3. Terkait dengan konten website BBPOPT, mulai bulan Januari 2013 telah dibuat peta digital online berbasis Googlemaps yang menyajikan data-data hasil surveillans OPT utama tanaman pangan yang dilakukan oleh petugas BBPOPT. Pada awalnya peta online ini dibuat untuk melihat sebaran serangan 6 (enam) OPT Utama Padi yaitu: WBC, PBP, Tikus, BLB, Blas dan Tungro di Pulau Jawa, namun melihat atensi dan manfaat dari peta ini maka objek peta diperluas sehingga meliputi
sebaran
serangan
OPT
utama
Kedelai
dan
Jagung.
Keunggulan peta ini adalah dapat diakses dimanapun sehingga data hasil surveillans dapat tersebar dengan baik dan dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Sebaran OPT Disajikan dalam Peta Online Berbasis Googlemaps
87
Pada tahun 2013, BBPOPT masuk ke dalam Tim Pengelola website Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dengan tugas memperbaharui dan mengelola data yang terkait tupoksi BBPOPT yang disajikan pada website Ditjen Tanaman Pangan. Menu yang dikelola oleh BBPOPT pada website Ditjen Tanaman Pangan adalah Peta Sebaran OPT Hasil Pengamatan Keadaan Lapangan OPT dan menu Seputar Direktorat dan Balai (Gambar 5).
Gambar 5. Sub menu serangan OPT pada website BBPOPT Selain itu, untuk pengelolaan dan pengembangan website BBPOPT, dilaksanakan kegiatan konsultasi dan koordinasi keberbagai instansi terkait pengelolaan website lingkup internal Kementerian Pertanian
88
maupun instansi lainnya yang telah mengembangkan dan memiliki website dengan sistem kelola yang baik. Dengan adanya keterbukaan informasi publik, website BBPOPT juga menjadi salah satu website yang terhubung dengan website Portal Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Pertanian (Gambar 6) pada menu Informasi Publik Serta Merta pada tautan
Pengamatan
dan
Peramalan
OPT
dengan
link
http://ppid.deptan.go.id/public/1008/ip-serta-merta
Gambar 6. Konten Website dengan Portal PPID Kementerian Pertanian Dari data statistik jumlah pengunjung yang didapat dari aplikasi Stats Counter pada website BBPOPT, diketahui bahwa sejak 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 halaman website BBPOPT telah diakses sebanyak 26.760 kali oleh pengguna internet atau dengan total kunjungan 70.738 kali bila dihitung sejak periode Juli 2010. Pengunjung web BBPOPT menurut data Stats Counter sebesar 38.60% berasal dari Provinsi Jawa Barat, diikuti Jakarta Raya 31.20%. Selain data-data tersebut di atas, melalui website BBPOPT dengan perantara email, jejaring sosial Twitter dan Facebook telah terjadi interaksi dengan beberapa pengguna internet baik berupa pertanyaan,
89
saran, kritik atau dukungan terhadap ketersediaan media online website BBPOPT. 4.2.7. Pengembangan dan Optimalisasi SMS Based Server Kecepatan penyampaian data dan informasi keberadaan populasi OPT dan adanya serangan OPT saat ini telah menjadi tuntutan agar tindakan antisipasi dapat dilakukan segera dengan tujuan menghindari atau menekan kerugian. Untuk mempercepat informasi peramalan OPT, BBPOPT berupaya mengembangkan atau memanfaatkan penggunaan
teknologi
SMS
untuk
pengumpulan
data
hasil
pengamatan di lapangan oleh petugas POPT. Saat ini BBPOPT telah memfasilitasi aplikasi SMS Based Server yang dapat menerima kiriman data melalui SMS dan memprosesnya menjadi informasi keberadaan OPT secara cepat di 6 (enam) Provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Lampung yang terbagi menjadi 50 Kabupaten. Pada setiap provinsi yang ikut dalam kegiatan kerjasama penerapan pengiriman data peringatan dini OPT berbasis SMS, telah dipasangkan seperangkat modem yang akan berfungsi
sebagai miniserver yaitu
perangkat yang memiliki fungsi menerima semua data SMS dari petugas POPT/teknis di lapangan yang ada di daerah kerjanya untuk kemudian diteruskan ke main server di BBPOPT sebagai pusat data. Selama tahun 2013, jumlah data yang diterima aplikasi SMS Based Server di komputer main server berjumlah 958 data, dari jumlah data tersebut telah dianalisis dalam bentuk peta dan grafik. Berdasarkan data yang masuk pada mainserver SMS di BBPOPT dari 6 provinsi belum sepenuhnya aktif dalam pengiriman data dan frekuensi pengiriman data tidak rutin sesuai periode laporan/pengiriman data 2 mingguan. Pada tabel 19 disajikan nomor mini server di masing-masing 6 provinsi.
90
Tabel 19. Daftar Mini Server dan Main Server Sistem SMS No.
Instansi
NomorMiniserver
1.
BalaiBesar POPT
2. 3. 4. 5. 6. 7.
BPTPH Provinsi Lampung BPTPH ProvinsiBanten BPTPH ProvinsiJawa Barat BPTPH ProvinsiJawa Tengah BPTPH Provinsi DI. Yogyakarta BPTPH ProvinsiJawaTimur
+628121212218 (mainserver) +6281279516813 +6285283463480 +6282130284067 +6282327761091 +6282326609181 +6282140957534
Untuk Provinsi Lampung, pengriman data melalui sms dari bulan Januari – April 2013 tidak dilakukan karena adanya kerusakan aplikasi pada mini server yang memerlukan install ulang dan keadaan nomor pulsa yang sudah kadaluarsa karena tidak diisi ulang oleh operator. Upaya perbaikan mini server baru dilakukan pada bulan Mei 2013, namun pengiriman data jugamasih
jarang dilakukan demikian pula
frekuensi pengiriman data periode tidak menentu sampai dengan akhir bulan Desember 2013. Upaya pembinaan dan bimbingan teknistelah dilakukan untuk memberikan motivasi dalam melaksanakan kegiatan pengiriman data melalui sms server, agar kegiatan ini dapat dilakukan secara optimal. Provinsi Banten pengiriman data dilakukan bulan Januari - Juli 2013 pengiriman data cukup intensif meskipun frekuensi tidak menentu untuk setiap kabupaten.
Bulan-bulan berikutnya pengiriman data
jarang diterima karena adanya permasalahan pada miniserver, yaitu adanya kerusakan aplikasi SMS Based Server sehingga tidak dapat beroperasi secara maksimal. Kendala lainnya adalah operasional pengiriman data oleh petugas lapang
frekuensinya tidak sesuai
periode dan tidak tersedianya atau lambatnya pengisian pulsa pada nomor miniserver di Provinsi Banten. Untuk penanganan masalah ini, telah dilakukan pembinaan/bimbingan teknis dan memberikan arahan agar
opersionalisasi
pengiriman
data
dapat
berjalan
kembali.
Koordinasi telah dilakukan secara intensif agar pemanfaatan SMS server dapat operasional kembali secara optimal. 91
Di Provinsi Jateng, pengiriman data melalui sms juga baru dilakukan pada bulan April 2013, yang umumnya dilakukan oleh petugas POPT dari
Kabupaten
Tegal,
Pemalang,
Pekalongan,
Batang
dan
Temangung. Pengiriman data yang dilakukan belum rutin, frekuensi tidak menentu, kendalanya karena kurang aktifnya petugas operator mini server di Provinsi Jateng, pulsa pada miniserver sering kosong dan nomor pada miniserver juga mengalami kadaluarsa yang akhirnya tidak dapat operasional. Penanganan masalah ini, telah dilakukan memalui pembinaan atau bimbingan teknis dengan
memberikan
arahan kepada operator miniserver agaraktif dalam mengopersionalkan miniserver sehingga pengiriman data dapat berjalan lancar. Untuk Provinsi Jawa Timur, pengiriman data melalui sms juga kurang lancar meskipun pengiriman data dilakukan mulai bulan Januari 2013. Pengiriman data melalui sms yang lancar, umumnya dilakukan oleh petugas POPT dari Kabupaten Situbondo, Bojonegoro dan Pasuruan meskipun frekuensinya tidak menentu. Kendalanya hampir sama dengan provinsi lainnya, yaitu adanya kerusakan aplikasi SMS Based Server sehingga tidak dapat beroperasi secara maksimal. Disamping itu operasional pengiriman data oleh petugas lapang dianggap kurang praktis karena aplikasi yang harus disempurnakan, kadang tidak tersedianya atau lambatnya pengisian pulsa pada nomor mini server di Provinsi Jatim. Untuk penanganan masalah ini, telah dilakukan pembinaan atau bimbingan teknis dan memberikan arahan agar opersionalisasi pengiriman data melalui sms dapat berjalan secara optimal. Untuk Provinsi Jawa Barat dan DI Yogyakarta, pengiriman data melalui sms cukup lancar di mulai dari bulan Januari – Desember 2013, meskipun belum seluruh petugas POPT kabupaten yang terlibat aktif dalam pengiriman data melalui sms khususny di Provinsi Jawa Barat. Untuk lebih mengaktifkan lagi, telah dilakukan upaya koordinasi secara intensif dengan operator miniserver maupun petugas POPT di kabupaten yang terlibat dalam kegiatan ini agar pemanfaatan SMS server dapat operasional secara optimal. 92
Dari 6 provinsi pengiriman data melalui sms oleh petugas POPT belum optimal. Hal ini disebabkan oleh aplikasi SMS Server masih sering mengalami kerusakan akibat terserang virus dan memerlukan install ulang.Selain itu adanya keengganan POPT/PHP dalam mengirimkan data dan kurang aktifnya operator miniserver terhadap ketidak terserdiaan pulsa dinomor mini server. Hambatan non teknis yang lain, yaitu karena diblokirnya biaya operasional penggantian pulsa yang baru bisa dicairkan pada bulan Oktober 2013. 4.2.8. Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Radio dan Televisi Program
Peningkatan
Produksi
Beras
Nasional
(P2BN)
yang
merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, seringkali dihadapkan pada masalah OPT di lapangan yang dapat menghambat dalam upaya peningkatan produksi.
Sesuai
dengan instruksi Direktur Jenderal Tanaman Pangan bahwa keadaan serangan OPT yang terjadi di lapangan agar dapat dikendalikan atau “spot stop” dengan katagori tingkat serangan ringan. Oleh karena itu keberadaan dan munculnya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di lapangan, menuntut untuk dilakukan penanganan yang serius. Dalam penanganan masalah OPT di lapangan seringkali dihadapkan adanya keterbatasan dalam penyampaian informasi teknologi. Agar penyebaran informasi teknologi pengendalian OPT termasuk kebijakan spot stop dapat menjangkau wilayah yang luas, maka diperlukan sarana untuk mensosialisasikan agar dipahami para petani diantaranya melalui media elektronik radio dan televisi (TV). a. Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Radio Pada
tahun
2013
BBPOPT,
telah
melaksanakan
kegiatan
sosialisasi untuk pengamanan produksi padi melalui media elektronik
radio
dalam
rangka
mensosialisasikan
atau
menyebarluaskan informasi teknologi P3OPT yang dimiliki untuk penanganan masalah OPT utama pangan (padi) di tingkat lapang. 93
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan dengan media elektronik radio, telah dilaksanakan melalui kerja sama dengan radio Radio ADS Cikampek (Karawang), RRI Bandung, Radio TOP Sukoharjodan Radio Leo Cirebon dengan paket siaran yang terdiri dari : Spot Iklan Layanan Masyarakat (ILM), Feature Pertanian dan Talkshow. Pelaksanaan siaran radio atau talkshow di masing-masing radio sebanyak 6 (enam) kali sesuai dengan paket atau jenis siaran, untuk bahan atau materi talkshow disusun berdasarkan keadaan secara umum di lapangan yang menjadi fokus permasalahan. Adapun materi yang disampaikan untuk kegiatan talk show di radio, adalah sebagai berikut : Prakiraan Serangan OPT Padi MK. 2013/2014 Pengelolaan OPT utama Padi pada Musim Hujan Kewaspadaan terhadap OPT Utama Padi pada Musim Hujan (MT. 2013/2014) Penanganan Penyakit Padi dengan Pemanfaatan Agens Hayati; Penanganan Penggerek Batang Padi (PBP) Penanganan Wereng Batang Coklat (WBC) Pengelolaan penyakit kresek (BLB) dan Blas Penanganan Hama Tikus Sawah Penanganan Penyakit Tungro Pengelolaan OPT Padi pada Musim Kemarau.
Gambar 7. Dokumentasi Kegiatan Talk Show di Radio ADS Cikampek (A) dan Radio TOP Sukoharjo (B). B
94
b. Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Televisi Untuk
pelaksanaan
sosialisasi
atau
penyampaian
informasi
teknologi P3OPT melalui siaran televisi dilaksanakan kerjasama dengan pihak TVRI DI Yogyakarta, TATV Solo dan RCTV Cirebon dalam penayangan talkshow seperti pada acara Angkringan, Solusi Publik , Ranah Publik dan Spesial Talkshow. Kegiatan talksahow yang dilaksanakan di televisi sebanyak 8 kali, masing-masing di TVRI DIY (3 kali), TATV Solo (3 kali) dan RCTV Cirebon (2 kali) dengan materi yang disampaikan adalah : Prakiraan Serangan OPT Utama Pangan (Padi) pada MT. 2013/2014. Profil BBPOPT dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsinya untuk Penyampaian Informasi dalam Penanganan OPT Penanganan Hama WBC pada Tanaman Padi Kewaspadaan Terhadap Serangan OPT Utama Padi dalam menghadapi Musim Tanam.
Gambar 8. Dokumentasi Kegiatan Talk Show di TATV Solo. B
4.2.9. Pekan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan Kegiatan Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan merupakan salah satu wujud partisipasi BBPOPT dalam Peningkatan
Produksi
Beras
Nasional
mendukung Program (P2BN),
yaitu
dengan
melakukan sosialisasi berbagai teknologi praktis untuk penanganan 95
OPT baik melalui teknologi pengamatan, peramalan OPT dan penerapan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan.
Oleh
karena itu, dalam kegiatan pekan peramalan OPT ini mengambil tema “Melalui Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan, Kita Masyarakatkan Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan”. Dalam penyelenggaraan kegiatan pekan peramalan OPT melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan bidang perlindungan tanaman. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan informasi pengamatan, peramalan dan teknologi pengendalian OPT khususnya padi serta memasyarakatkan proses budidaya tanaman padi yang ramah
lingkungan.
BBPOPT
berupaya
menunjukkan
berbagai
teknologi untuk mengoptimalkan potensi hasil tanaman yang lebih baik, dari sisi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, penyelenggaraan pekan peramalan OPT ini sebagai upaya dalam percepatan arus diseminasi dan adopsi teknologi kepada masyarakat/pengguna, dan sekaligus dapat dijadikan sarana membangun komunikasi antar lembaga pemerintah maupun swasta, seperti peneliti, akademisi, penentu kebijakan, penyedia produk dan jasa di bidang perlindungan tanaman, Penyuluh, POPT, Mantri Tani/KCD, petani dan masyarakat umum. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal, 26 – 30 Agustus 2013 di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Jumlah peserta atau pengunjung yang hadir sebanyak ± 4.000
orang.
Adapun
rangkaian
kegiatan
pelaksanaan
pekan
peramalan OPT sebagai berikut : 1. Seminar, dilaksanakan dalam 2 (dua) sesi dengan peserta: Petugas BBPOPT, BPTPH, Direktorat Perlindungan TP, Direktorat Perlindungan Hortikultura, Sekdit TP, Petugas Dinas Pertanian Kabupaten se Wilayah Jalur Pantura, Manteri Tani, Petugas lapang (POPT,
PPL),
Mahasiswa,
Pelajar
SMK/SMA,
Petani
dan
masyarakat umum, dengan narasumber berasal dari Balitklimat, Direktorat Budidaya Serealia, Puslitbang Tanaman Pangan,
96
Himpunan Masyarakat Pestisida Nasional (HMPN) yang diwakili oleh PT. Biotis, BPPT dan BBPOPT. Pada sesi pertama, sebagai moderator Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, MM. (Kepala BBPOPT), narasumber dan judul materi yang disampaikan sebagai berikut : a. Dr. Ir. Aris Pramudya, MSi. (Balit-Klimat), dengan judul “Adaptasi dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim Untuk Mendukung Swasembada Berkelanjutan” b. Ir. Wasito Hadi (Direktorat Serealia), dengan judul : “Strategi Peningkatan
Produktivitas
dalam
rangka
Mendukung
Swasembada Beras Berkelanjutan dan Surplus Beras 10 Juta Ton pada Tahun 2014”. c. Dr. Ir. Nyoman Widiarta, MSi. (Puslitbang Tanaman Pangan), dengan judul : “Perbaikan Ketahanan Padi Hibrida Terhadap Hama Penyakit Utama” Pada kegiatan seminar sesi kedua, narasumber dan judul materi yang disampaikan sebagai berikut : a. Ir. Rusmanto (PT. Biotis) dengan judul : “Agro Silika untuk Keberlanjutan (Sustainable) Pertanian di Indonesia” b. Ir.
Hartanto
Sanjaya,
M.Sc.
(BPPT),
dengan
judul
:
“Pemanfaatan Hyperspektral dalam Bidang Pertanian” c. Ir. Mustaghfirin, dengan judul : “Pemanfaatan Informasi Peramalan OPT sebagai Peringatan Dini” 2. Demplot (Display Outdoor), diikuti oleh 24 stakeholder yaitu : CV. Sejahtera Bintang Lestari, Paguyuban Petani Organik (PPO) Purwakarta, PT. Petrokimia Kayaku, CV. Trimitra Agro Utama, PT. Prosper Biotech Indonesia, PT. Biogene, BBPPMBTPH Cimanggis, PT. Syngenta, PT. Tritama Wirakarsa, PT. Dwi Agro Hayati, PT. Mitra Kreasidarma, PT. Survindo Global, PT. Biotis, Klinik Tanaman IPB, Universitas Jember, Kelompok Tani Bakti Mandiri Silih Asih Cianjur, PT. Arysta, PT. Sanitas, Padi Hibrida (BBPOPT),
97
PT. Saputra, PT. Agrotek Bumi Lestari, Uji Ketahanan Varietas IPB, PT. Sari Kresna Kimia dan PT. Bina Guna Kimia. 3. Pameran (Display Indoor), diikuti oleh 34 stand (stakeholder) yaitu : CV. Sejahtera Bintang Lestari, PT. Petrokimia Kayaku, CV. Trimitra Agro Utama, PT. Prosper Biotech Indonesia, PT. Biogene, BBPPMBTPH Cimanggis, PT. Syngenta, PT. Tritama Wirakarsa, PT. Dwi Agro Hayati, PT. Mitra Kreasidarma, PT. Survindo Global, PT. Biotis, PT. Arysta, PT. Sanitas, PT. Saputra, PT. Agrotek Bumi Lestari, PT. Sari Kresna Kimia, PT. Bina Guna Kimia, PT. Petrosida, BBPOPT, BBPPMBTPH Cimanggis, Humas Sekdit Tanaman Pangan, BPTPH Jawa Barat, BPTPH DKI Jakarta, BPTPH Jawa Timur, BPTPH Jawa Tengah, BPTPH DI Yogyakarta, BPTPH Sulawesi Tengah, BPTPH Kalimantan Selatan, Kelompok Tani Telaga Sari Kabupaten Karawang, Kelompok Tani Bakti Mandiri Silih Asih Cianjur, LAB. VHT (BBPOPT), Tabloid Agrina, Stand
Informasi
Panitia
(BBPOPT)
dan
Posko
Kesehatan
Puskesmas Kotabaru.Pada kegiatan pameran ini para pengunjung dapat melihat produk dan sarana produksi yang dapat dipilih oleh para petani untuk meningkatkan produksi di lahan usahataninya. 4. Sarasehan, dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2013 setelah acara pembukaan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Pertanian R.I. (Bapak Dr. Rusman Heriawan). Sebelum kegiatan sarasehan dilakukan kunjungan ke stand-stand pameran (display indoor) dan demplot (display outdoor). Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur
Jenderal
Tanaman
Pangan,
Direktur
Perlindungan
Tanaman Pangan, Direktur Perlindungan Hortikultura, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Para Sesepuh Perlindungan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Kepala BP4K Kabupaten Karawang, Wakil Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi,
Karyawan/karyawati lingkup Ditjen Tanaman Pangan,
Ditjen Hortikultura, BPTPH, Diperta Kabupaten, petugas LPHP, petugas POPT, PPL, Mantri Tani, CV. Sejahtera Bintang Lestari, Paguyuban Petani Organik (PPO) Purwakarta, PT. Petrokimia 98
Kayaku, CV. Trimitra Agro Utama, PT. Prosper Biotech Indonesia, PT. Biogene, BBPPMBTPH Cimanggis, PT. Syngenta, PT. Tritama Wirakarsa, PT. Dwi Agro Hayati, PT. Mitra Kreasidarma, PT. Survindo Global, PT. Biotis, Klinik Tanaman IPB, Universitas Jember, Kelompok Tani Bakti Mandiri Silih Asih Cianjur, PT. Arysta, PT. Sanitas, Padi Hibrida (BBPOPT), PT. Saputra, PT. Agrotek Bumi Lestari, Uji Ketahanan Varietas IPB, PT. Sari Kresna Kimia dan PT. Bina Guna Kimia, Mahasiswa, Pelajar SD, SMP, SMA/SMK dan masyarakat umum.
Berikut pada
Gambar 9 di
bawah ini adalah saat kedatangan Wakil Menteri Pertanian RI didampingi Dirjen Tanaman Pangan, Kepala BBPOPT dan Kepala Balai Besar Penelitian Padi.
Gambar 9.
Kedatangan Bapak Wakil Menteri Pertanian RI (A) dan Kunjungan ke Stand Pameran Pada Pekan Peramalan OPT Pangan (B)
Seminar, pada hari ke dua dilaksanakan setelah acara sarasehan dengan moderator Kepala BBPOPT. Adapun narasumber dan judul materi yang disampaikan pada acara seminar tersebut adalah sebagai berikut : a. Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono (IPB), dengan judul “Pengaruh Perubahan Iklim Global Terhadap Dinamika Perkembangan OPT” b. Ir. Erma Budiyanto, MS. (Direktur Perlindungan Tanaman Pangan), dengan judul “Dukungan Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka Peningkatan Produksi”. 99
c. Prof. Dr. FX Wagiman, S.U.(UGM), dengan judul “Meningkatkan Peran Agen Hayati dalam Pengelolaan Ekosistem secara Kuantitatif” d. Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo (IPB), dengan judul “Peran Permodelan Populasi Seranggadalam PHT” e. Prof. Dr. Ir. Aunu Rauf (IPB), dengan materi berjudul : “Pemahaman Aspek Ekologi PHT Berkelanjutan” 5. Pelatihan Singkat, dilaksanakan pada hari ke-3 dan 4, yaitu tanggal 28 dan 29 Agustus 2013. Pelatihan singkat yang dilaksanakan tentang pemanfaatan/perbanyakan agens hayati dengan peserta terdiri dari : petugas teknis BPTPH, Dinas Pertanian Kabupaten, petugas PPL, POPT, Petani, Mahasiswa dan Siswa-siswi SMA/SMK. Adapun narasumber dalam pelatihan singkat ini adalah petugas POPT dari BBPOPT, dengan judul materi sebagai berikut : a. Pembuatan MOL dan PGPR b. Pembuatan Kompos Plus c. Pembuatan Pestisida Nabati d. Pembuatan Agens Hayati Padat dan Cair Penutupan
penyelenggaraan
pekan
peramalan
OPT
tanaman
dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2013. Penutupan pekan peramalan OPT dilakukan oleh Kepala BBPOPT, yang sebelumnya bersama Direktur Perlindungan Tanaman Pangan melakukan panen bersama para peserta, sekaligus memberikan arahan kepada para peserta khususnya petani dan petugas lapangan untuk menerapkan teknologi yang telah disosialisasikan dalam kegiatan Pekan Peramalan OPT. Dalam kegiatan panen bersama tersebut telah dipilih petak demplot milik CV. Sejahtera Bintang Lestari.
Demplot milik CV.
Sejahtera Bintang Lestari yang menerapkan sistem penanaman SRI dengan perlakukan produk organiknya adalah Yulifertiliser.
100
4.2.10. Kegiatan Pendukung Lainnya Pada tahun 2013, Seksi Informasi dan Dokumentasi melaksanakan kegiatan pendukung kegiatan antara lain: a. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan OPT dengan mengikuti acara panen raya padi di Cilamaya; b. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan OPT dengan mengikuti acara panen perdana SL-PTT di Kabupaten Karawang; c. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan OPT dengan mengikuti acara pencanangan panen padi 10 juta ton di Kabupaten Indramayu; d. Mengikuti kegiatan Rapat Dengar Pendapat di DPR RI dan pendampingan kunjungan kerja anggota DPR RI ke Provinsi Jawa Barat; e. Mengikuti kegiatan workshop kehumasan di Yogyakarta. f. Melaksanakan
apresiasi
pengembangan
konten
website
dan
jaringan computer untuk memperkuat dalam update data dalam rangka pengembangan website BBPOPT g. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan UP4B di Papua Barat
101
V. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan dan sejumlah jabatan fungsional berdasarkan bidang masing – masing, sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan mempunyai tugas : 1. Melakukan analisis data dan informasi serangan OPT dan faktor serta penentu pengembangan OPT 2. Melakukan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT berdasarkan sistem PHT 3. Melakukan
dan
menyusun
perumusan
peramalan,
pengamatan,
dan
pengendalian OPT 4. Melakukan
pemantauan
dan
evaluasi
penerapan
teknologi
peramalan,
pengamatan dan pengendalian OPT 5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pengembangan mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) 6. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Sesuai tugas, fungsi dan tanggungjawabnya, kelompok fungsional Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan, dalam melaksanakan kegiatannya didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 40 orang, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 20. Komposisi Jenjang Jabatan Kelompok Fungsional BBPOPT Tahun 2013. No
Jabatan
Jumlah
1
2
3
1
POPT Ahli Madya
-
2
POPT Ahli Muda
2
3
POPT Ahli Pertama
18
4
POPT Penyelia
2
102
1
2
3
5
POPT Pelaksana Lanjutan
6
6
POPT Terampil Pelaksana
7
7
POPT Terampil Pemula
5
Selama tahun 2013, kelompok jabatan fungsional telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut : 5.1.
Pengamatan keadaan lapang OPT Pengamatan keadaan lapang bertujuan untuk pemantauan keadaan lapang OPT tanaman pangan (padi, jagung, Kedelai, dan Umbi-umbian) untuk mendukung data dan informasi serangan OPT. Kegiatan dilakukan setiap 1 minggu dengan pergantian petugas dan daerah tujuan pengamatan. Daerah yang menjadi tujuan surveillance meliputi 24 Propinsi, yaitu : Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat , Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Riau.
5.2.
Prakiraan Serangan OPT dan Evaluasi Prakiraan Serangan OPT a. Prakiraan serangan OPT dan evaluasi Prakiraan serangan OPT Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu tingkat nasional sebanyak 12 kali. b. Updating 14 model peramalan OPT Padi (PBP, Tikus, WBC, BLB, Blas, Tungro, Ulat Grayak) untuk musim hujan dan musim kemarau. c. Updating 14 model peramalan OPT jagung (Lalat Bibit, Penggerek Batang, Bulai, Tikus, Penggerek Tongkol, Ulat Grayak dan Hawar daun) tingkat nasional untuk musim hujan dan musim kemarau. d. Updating 12 model peramalan OPT kedelai (Penggerek Polong, Lalat Kacang, Ulat Grayak, Tikus, Penggulung Daun, Ulat Jengkal) tingkat nasional untuk musim hujan dan musim kemarau.
103
e. Pengembangan 2 model peramalan OPT ubi kayu (tungau merah) tingkat nasional untuk musim hujan dan musim kemarau. 5.3.
Pengembangan SDM Teknis Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia secara teknis maka beberapa petugas ditugaskan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang dapat mendukung kegiatan fungsional. Selama tahun 2013, 20 orang tenaga fungsional mengikuti berbagai pelatihan/workshop/seminar. Daftar Petugas Fungsional yang mengikuti Pelatihan/Workshop/Seminar disajikan pada Tabel berikut : Tabel 21. Daftar Petugas Fungsional Yang Mengikuti Pelatihan/ Workshop/ Seminar No.
Kegiatan
Petugas
1
2
3
2
TOT Pemandu Lapang SLPHT di Malang
Sudarti
3
Mengikuti Diklat Fungsional POPT Ahli
Busyairi L.A, Dewi N, Dwitya R.G, Anik K, Ulfah
4 5
Mengikuti Seminar Alat-alat laboratorium di Bandung Workshop on MCCOE Radar Meteorology di BPPT Jakarta
Anik K Sujiono, Rahmad G
6
Workshop SKP di Provinsi Riau
Suwarman
7
Workshop Database PestList di Pekanbaru
Anik K
8
Seminar website Himpunan Informatika Pertanian Indonesia (HIPI) di Bogor
Rahmad G, Rina N
9
Mengikuti Seminar di BPPT Jakarta
Busyairi L.A
10
Seminar Kaji Terap di Bekasi
Ani Widarti
11
Mengikuti Seminar Plant Protection Day di UNPAD
Ulfah, Rina, Shinta, Suci, Umi, Rosalia
12
Seminar Water Tecnology Day di Jakarta
Sudarti, Anik K
Mengikuti Latihan Pengadaan Secara Elektronik di Jakarta
Rahmad G, Gun Gun
104
1 13 14 15 16
5.4.
2
3
Pelatihan analis lanjutan di Cimanggis, Bogor Pelatihan Keselamatan Kesehatan Kerja lingkup Dirjen TP Pelatihan Peralatan Laboratorium Biologi Molekular Ekstraksi Otomatis Pelatihan Menulis Berita dan Tulisan Ilmiah Populer
Ani Widarti Cahyadi Irwan Ani W, Anik K, Idah F, Shinta, Suci, Yadi, Umi, Sri 12 Petugas POPT
Pelatihan/Magang/Bimbingan Teknis (bimtek) Pelanggan yang mengikuti pelatihan di BBPOPT berasal dari petani dan petugas dari instansi terkait. Kelompok jabatan fungsional berperan sebagai narasumber dan instruktur pendamping praktek pada pelatihan tersebut. Daftar pelatihan di BBPOPT selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 22. Daftar Narasumber Pada Pelatihan di BBPOPT Tahun 2013 No. 1
Narasumber/Pendamping/ Instruktur
Instansi
Kegiatan
SMKN 1 Losarang
Praktek kerja industri
SMKN 1 Losarang
Praktek kerja industri
Universitas Garut
Magang agens hayati
Universitas Bale Bandung
Magang agens hayati
Dinas Pertanian TPH Kab. Kapuas Kalteng Universitas Siliwangi
Magang P3OPT
Universitas Jenderal Soedirman Dinas Pertanian Kab. Kepulauan Meranti Dinas Provinsi Kepulauan Riau BPTPH Provinsi Kalimantan Tengah PT. Solaria
Magang Mahasiswa
11
Tim Penyakit, Agens Hayati, Parasitoid, Hama Tim Penyakit, Agens Hayati, Parasitoid, Hama Tim Penyakit dan Agens Hayati Tim Penyakit dan Agens Hayati Tim Penyakit, Agens Hayati, Parasitoid, Hama Tim Penyakit dan Agens Hayati Tim Penyakit, Agens Hayati, Lalat Buah Tim Penyakit dan Agens Hayati Tim Penyakit dan Agens Hayati Tim Penyakit dan Agens Hayati Yadi K, Yoyo K, C. Irwan
12
Tim Peramalan
BPTPH Provinsi Sulawesi Tengah
Magang Pemetaan dan Peramalan
2 3 4 5 6 7 8 9 10
105
Penelitian
Magang Agens hayati Magang Agens hayati Magang agens hayati Magang P3OPT
Selain sebagai narasumber pada pelatihan yang diselenggarakan di BBPOPT, kelompok jabatan fungsional juga memenuhi permintaan mengajar atau sebagai narasumber di instansi daerah yang membutuhkan. Daftar kegiatan fungsional sebagai narasumber selama tahun 2013 dicantumkan dalam Tabel 23. Tabel 23. Daftar Narasumber di Instansi Daerah No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Nama Yoyo Kusprayogie Suwarman, SP. Willing Bagariang, SP. Yadi Kusmayadi, SP. Sudarti, SP. Yadi Kusmayadi, SP. Sudarti, SP. Sudarti, SP. Ulfah Nuzulullia, SP. Busyairi Latiful Ashar, SP. Dedi Darmadi, SP Dwitya R.G, SP Wahyudin Dwitya R.G, SP Ulfah Nuzulullia, SP. Dedi Darmadi, SP Busyairi Latiful Ashar, SP Ulfah Nuzulullia, SP Dwitya R.G, SP Sujiono, SP Suwarman, SP. Suwarman, SP. Dwitya R.G, SP., Dedi Darmadi, SP., Busyairi Latiful Ashar, SP., Sujiono, SP. Ulfah Nuzulullia, SP Wahyudin Suwarman, SP Anik Kurniati, SP Cahyadi Irwan Dewi Nirwati, SP Yoyo Kusprayogie Suwarman, SP Wayan Murditha, SP Dwitya R.G, SP Wahyudin Dwitya RG, SP Busyairi Latiful Ashar, SP Busyairi Latiful Ashar, SP Willing Bagariang, SP Yoyo Kusprayogie Suwarman, SP Suwarman, SP Suwarman, SP
Tempat Kalimantan Timur
Materi Peramalan
Cirebon
Lalat Buah
Kalimantan Tengah
SLPHT
Sumatera Selatan
SLPHT
Kep. Riau Semarang Sulawesi Utara Tasikmalaya Pati
SLPHT Peramalan Peramalan Peramalan Peramalan
Jawa Timur
Peramalan
Lampung
Peramalan
Banten Indramayu
Peramalan Peramalan
Cianjur
Peramalan
Kalimantan Tengah Kedu
Peramalan Peramalan
Sulawesi Selatan
Peramalan
Madura
Peramalan
Sumatera Utara
Pengamatan
Lampung
Spot Stop WBC
Riau Pati Lampung Bandung Sulawesi Utara
Pemetaan Hortikultura Lalat Buah Peramalan Peramalan Peramalan Peramalan
Bandung
Light Trap
Bangka Belitung Cianjur Subang Indramayu
Peramalan Light Trap Light Trap Light Trap
Bandung
106
No 32. 33 34 35 36 37 38 39
5.5.
Nama Wayan Murditha, SP Yadi Kusmayadi, SP. Yadi Kusmayadi, SP. Yadi Kusmayadi Yadi Kusmayadi, SP. Yadi Kusmayadi, SP. Yadi Kusmayadi, SP. Yadi Kusmayadi, SP.
Tempat Tasikmalaya Pekalongan Solo Semarang Musirawas CIlamaya Jatisari Karawang
Materi Light Trap WBC Tikus Tikus Tikus PBP Tikus, WBC, PBP PBP
Pengembangan dan Penerapan Teknologi P3OPT 5.5.1.
Pengembangan Teknologi P3OPT Selama tahun 2013 dilaksanakan 12 kajian yang terdiri dari 8 kajian lapang
dan
4
kajian
semi
laboratorium.
Judul
kegiatan
pengembangan P3OPT tersaji dalam tabel 24, sedangkan ringkasan hasil kajian terlampir (Lampiran 15). Tabel 24. Judul kegiatan pengembangan P3OPT tahun 2013 No
Judul Kegiatan dan Hasil
1
2
1
Pengembangan Metode Pengamatan Hama Boleng (Cylas formicarius Fabricius) Pada Tanaman Ubi Jalar
2
Metode Pengamatan Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas manihotis) Pada Tanaman Ubi Kayu
3
Inventarisasi Pustaka Spektral OPT Utama Tanaman Padi
4
Pengembangan Model Peramalan Penggerek Batang Jagung (Ostrinia furnacalis)
5
Pengembangan Model Peramalan OPT Utama Perusak Daun Pada Tanaman Kedelai
6
Pengembangan Simulasi Model Peramalan Penggerek Batang Padi
7
Operasional Pengendalian Tikus Sawah Skala Luas
8
Efektivitas Bakteri Corynebacterium sp. Dan Ekstrak Daun Sirih Untuk Pengendalian Penyakit Busuk Pelepah (Sarocladium oryzae Sawada) di Tingkat Lapangan
107
1
2
9
Pengamatan dan Pemetaan Patotipe Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae) Pada Tanaman Padi
10
Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati Terhadap OPT Utama Perusak Daun Pada Tanaman Kedelai
11
Efikasi dan Evaluasi Tingkat Parasitasi Trichogramma sp. Terhadap Penggerek Batang Padi
12
Pengaruh Umur Tanaman, Lamanya Akuisisi dan Inokulasi Aphis glicine Terhadap Kemunculan Gejala Mosaik Virus Pada Tanaman Kedelai
5.5.2. Perbanyakan Agens Hayati Padat dan Cair Selama tahun 2013 BBPOPT mengadakan kegiatan perbanyakan agens hayati padat sejumlah 3004 kg dan agens hayati cair sejumlah 3300 liter. Kelompok fungsional bertindak sebagai pelaksana dengan surat penugasan oleh Kepala Balai sebanyak 7 orang. 5.5.3. Perbanyakan Parasitoid Trichogramma Kegiatan perbanyakan parasitoid Trichogramma meliputi rearing Corcyra, eksplorasi, dan perbanyakan Trichogramma. Operasional laboratorium Trichogramma dilakukan oleh 4 orang pejabat fungsional. Selama tahun 2013 pias Trichogramma yang dihasilkan sebanyak 3432 pias. 5.5.4. Pembuatan Koleksi a. Koleksi 4 spesies lalat buah ditempatkan di laboratorium VHT. Spesimen tersebut adalah Bactrocera papayae 78 generasi, Bactrocera carambolae 43 generasi, Bactrocera cucurbitae 51 generasi dan Bactrocera albistrigata 34 generasi. b. Tersedianya koleksi hama dan musuh alami tanaman kedelai. Spesimen ini dikoleksi di Laboratorium Entomologi. c. Terpeliharanya
12
Corynebacterium, Gliocladium,
jenis
isolat
Pseudomonas
Trichoderma, 108
Bakteri
agens
hayati
fluorescens, Merah,
yaitu
Verticillium,
Bakteri
Putih,
Beauveria
bassiana,
Beauveria,
Beauveria,
Penicilium,
Metharizium. Isolat ini dikoleksi di laboratorium Fitopatologi. d. Tersedianya preparat spora sebanyak 4 spesies jamur patogen yaitu Sclerotium sp, Fusarium sp, Colletotrichum sp dan Cercospora sp. Spesimen ini dikoleksi di laboratorium fitopatologi. e. Terwujudnya awetan basah sebanyak 18 sampel tanaman pangan dan hortikultura. Awetan tersebut adalah : - Padi : Kembang api (Ephelis oryzae) dan virus tungro - Kedelai : Lalat bibit, Virus Belang Samar, Virus Mosaik, Virus Kuning, Virus keriting, Ulat Grayak, Penghisap polong, Perusak polong, Layu Fusarium, Gejala fisiologis, Bercak Cercospora dan Karat. - Kacang Tanah : Karat (Phakopsora sp.) - Ubi Kayu : Hawar Bakteri dan Bercak daun. - Cabai : Virus Keriting. Spesimen dengan awetan kering dalam bentuk herbarium yaitu Virus Kuning Daun Kedelai (2 kotak). 5.5.5. Identifikasi OPT dengan PCR Tujuan dari kegiatan ini adalah mendeteksi secara genetika bakteri Corynebacterium sp. berdasarkan ukuran DNA. Hasil identifikasi Corynebacterium dengan menggunakan teknik analisis PCR yaitu positif terhadap forward primer 5’ AGAGTTTGATCCTGGCTCAG 3’ dan reverse primer 5’ GGTTACCTTGTTACGACTT 3’ pada 1500 base pair. 5.5.6. Pemantauan Ketahanan Varietas Padi a. Terlaksananya pemantauan reaksi varietas padi terhadap WBC menggunakan metode honey dew test dari 2 koloni yaitu koloni Lampung Timur dan Cirebon pada 16 varietas yaitu Cigeulis, IR 42, Cibogo, Mekongga, Intani, Pelita, Sarinah, WAB, Situ Bagendit, Ciherang, Inpari 13, Silogonggo, Ciliwung, Cisadane, Sintanur, Inpari 6. b. Terlaksananya
pemantauan
reaksi
varietas
padi
penyakit HDB dari Kabupaten Subang (24 kecamatan).
109
terhadap
c. Terlaksananya kegiatan rice garden sebanyak 15 varietas yaitu Cibogo, Cigeulis, Ciherang, Ciliwung, Cisadane, Inpari 11, Inpari 13, Inpari 6, IR 42, IR 64, Mekongga, Pelita, Sarinah, Sintanur dan WAB. Hasil dari kegiatan ini adalah semua varietas memberikan reaksi tahan terhadap serangan WBC, terdapat varietas yang lebih baik dari varietas lainnya yaitu varietas Cigeulis, Inpari 6, Inpari 11 dan Inpari 13. 5.5.7. Pemeliharaan rumah kaca Operasional dan pemeliharaan rumah kaca bertujuan untuk menjaga kebersihan, kerapihan rumah kaca serta untuk memelihara tanaman indikator penyakit BLB (Kencana, Java 14, Kuntulan, Tetep, PB 5), tanaman indikator penyakit Blas (Asahan, IR 64, Kencana Bali, Cisokan, Cisadane, Cisanggarung), tanaman indikator tungro/WDH (IR 64, IR 26, Lusi, Barumun, Ciliwung), tanaman indikator untuk WBC (Pelita, ASD 7, TN 1, Mudgo, Rathu Heenati), rearing koloni WBC (Koloni Cirebon, Bantul, Cianjur, Sukoharjo, Gresik, Lampung Timur, Sidoarjo), koleksi tanaman hortikultura dan tanaman biofarma. 5.5.8. Kegiatan Lalat Buah (Laboratorium VHT) Kegiatan ini dilaksanakan oleh 7 (tujuh) orang pejabat fungsional (counterparts) meliputi : (1) Penyediaan serangga uji (rearing) lalat buah 4 (empat) spesies (Bactrocera papayae, Bactrocera cucurbitae, Bactrocera carambole, Bactrocera albistrigata); (2) Uji kepekaan lalat buah
terhadap
panas
dengan
Vapor
Heat
Treatment/VHT
(susceptibility test by VHT) untuk menentukan stadia B. Papayae yang paling tahan terhadap panas (The most heat tolerance stage B. Papayae) temperatur 45, 46, 46.5, 47, 47.5oC, humidity 95% RH, dengan holding time 0 menit; (3) Uji mortalitas skala kecil dengan VHT (Small scale mortality test by VHT) untuk menentukan kondisi perlakuan
dengan
VHT
(temperature,
holding
time,
humidity)
temperatur 47oC, humidity 95% RH, holding time 0, 10, 20, 30 menit; (4) Uji mortalitas skala besar (Large scale mortality test by VHT) untuk mengkonfirmasi 100% mortalitas lebih dari 30 lalat buah, temperatur 47oC, humidity 90% RH, dan holding time 30 menit; (5) Uji kerusakan buah dengan VHT (Fruit injury test by VHT) untuk memastikan tidak 110
terjadi kerusakan pada buah uji (mangga gedong) dengan kematian lalat buah 100%. 5.6.
Pengumpulan dan penyusunan data OPT 5.6.1. Pest list OPT Kedelai Kegiatan pestlist bertujuan untuk menyusun daftar OPT kedelai di lapangan. Pestlist meliputi kegiatan pengambilan sampel, pemeliharaan dan penanganan sampel sebelum identifikasi, identifikasi, pembuatan koleksi dan menyusun database. Pelaksana kegiatan pest list dari kelompok fungsional sebanyak 10 orang. 5.6.2. SMS Server Kegiatan sms server dilaksanakan oleh 6 orang fungsional dengan kegiatan updating system dan sosialisasi penggantian pulsa ke daerah yang meliputi provinsi : Banten, Lampung, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
5.7.
Pertemuan Fungsional Selama tahun 2013 kelompok fungsional melakukan rapat sebanyak 4 kali. Dalam pertemuan fungsional dibahas tentang rencana kegiatan dan penyusunan struktur organisasi laboratorium tahun 2014.
111
VI. KELOMPOK LAIN
5.1.
Dharma Wanita BB-POPT
5.5.1 Organisasi Kepengurusan Dharma Wanita Balai Besar peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan periode masa bakti 2011 – 2014 ditetapkan pada bulan April 2011 dengan susunan sebagai berikut: Pembina
: Kepala
Balai
Besar
Peramalan
Organisme
Pengganggu Tumbuhan Jatisari Ketua
: Ny. Sarsito Wahono Gaib Subroto
Wakil Ketua
:
Sekretaris
: Ny. Ketut Suarsana
Bendahara
: Ny. Wayan Murdita
Bidang Pendidikan
:
-
-
Ketua
:
Ny. Mustaghfirin
-
Anggota :
Ny. M. Antulat T.
Bidang Ekonomi -
Ketua
:
-
Anggota :
: Ny. Edi Suwardiwijaya Ny. Edi Suryadi
Bidang Sosial Budaya : -
Ketua
:
-
Anggota :
Ny. Baskoro S. W. Ny. Indriyanto
5.1.1. Kegiatan Pada tahun 2013, Dharma Wanita BB-POPT melaksanakan kegiatan, sebagai berikut: 1.
Mengikuti Lomba Hias Tumpeng dalam rangka hari Kartini tingkat Dharma Wanita Kementerian Pertanian tanggal 18 April 2013
2.
Mengikuti Lomba Pembuatan Kue Non Beras dan Non Terigu, dan Lomba Penata Buah – buahan Segar dan Lomba Busana Kartini tanggal 22 April 2013
3.
Mengikuti Pertemuan Rutin Dharma Wanita dan mengadakan Bazar
112
4.
Menghadiri Undangan
Seminar sehari dengan tofik
“ Mencegahan
Kanker Sedini Mungkin” narasumbr dr. Bonar A. Neinggolan dan Joko Setiawan. 5.
Menghadiri Undangan dalam rangka Isro Mi’raj dan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1434 Hijriah di Setdijen Tanaman Pangan.
6.
Dalam melaksanakan kegiatan Dharma Wanita BB-POPT selain mengikuti kegiatan di Jakarta Dharma Wanita membantu dalam memberikan pelayanan akomodasi dan konsumsi dalam rangka pelatihan yang di selenggarakan oleh BB-POPT maupun pihak luar. a. Pelatihan P3OPT Pangan di Jatisari tanggal 16 – 29 Juni 2013 b. Pelatihan Agens Hayati dari Tanjung Jabung yang di selenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanjung Jabung tanggal 17 - 20 Juni 2013 di BB-POPT Jatisari
7.
Mengikuti Kursus membuat aneka pasta yang dibawakan oleh Ibu Rini Anggoro, bertempat di ruangan P2BN dari BBPOPT mewakili Dharma Wanita 3 orang yaitu Ibu ketua Dharma Wanita BBPOPT, Lia Lisnawati, Rina Herdiana.
8.
Menghadiri Undangan Halal bi halal dan arisan dari Dharma Wanita Pusat Setditjen Tanaman Pangan.
9.
Menerima kunjungan Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan diselengarakan di ruangan Rapat BBPOPT dengan Acara Demo Hantaran oleh Ibu Somantri Dharma Wanita BBPOPT yang sebelumnya dibuka oleh ibu Ketua Dharma Wanita BBPOPT (Ibu Sarsito Wahono Gaib Subroto) dan sambutan Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Pusat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ibu Rini Anggoro).
10. Menghadiri Undangan Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, yaitu a. Menghadiri Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Mesjid Nurul Iman Pusat Kementerian Pertanian tanggal 14 November 2013 b. Mengikuti Acara Santunan di hari Lebaran untuk Anak Yatim pada 10 Muharam 1435 H, dilaksanakan pada tanggal 15 November 2013 di ruang rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan 113
c. Mengikuti Pelatihan Kepribadian dan Master of Ceremonies (MC) di selenggarakan tangga 22 November 2013, bertempat ruang Rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan dengan narasumber Ibu Endah Handayani. 11. Menghadiri Undangan
Persiapan Peringatan HUT Dharma Wanita
Persatuan ke 14 tahun 2013 pada tanggal 13 Desember 2013 di ruang rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan 12. Mengikuti Undangan Seminar Kiat Sukses menjadi Ibu Rumah Tangga Sekaligus Menjadi Wanita Karier, tanggal 27 Desember 2013, bertempat ruang Rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan dengan narasumber Ibu Ir. Ellen Tendean. 5.2.
Ikatan Karyawati BB-POPT Organisasi merupakan kegiatan untuk mengikat agar dalam kelompok tersebut dapat meningkatkan kegiatan dan mendapatkan output sesuai dengan
sasarannya.
Karyawati
Balai
Besar
Peramalan
Organisme
Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), membentuk organisasi dengan nama Ikatan Karyawati (Ikawati), BBPOPT sesuai dengan SK Kepala Balai, nomor : 71/KP.340.C.8/6/2012. Pembentukan Ikawati BBPOPT berdasarkan SK Direktur Jenderal Tanaman Pangan, yang ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku Ketua KORPRI Ditjen Tanaman Pangan. Ikawati dibentuk dalam rangka membangun dan menumbuhkan tali silaturahmi
diantara
karyawati
BBPOPT,
serta
meningkatkan
kinerja
Karyawati. Karyawati BBPOPT pada awal tahun 2013 sebanyak 27 orang (30% dari total pegawai BBPOPT), sedang pada akhir tahun 2013 sebanyak 24 orang, karena yang 2 orang sudah purna tugas, Kegiatan Ikawati BBPOPT bersinergi dengan kegiatan Dharma Wanita BBPOPT, agar tercapai sesuai dengan sasaran. Kegiatan yang dilakukan meliputi: kegiatan sosial, pendidikan, kesenian dan olah raga. Kepengurusan Ikawati pada tahun 2013 mengalami perubahan, disebabkan karena kesibukan dari beberapa pengurus. Kepengurusan yang diganti yaitu bendahara, dimana pada awal pembentukan dipegang oleh Teti Sri Mulyati, karena kesibukan sebagai bendahara penerimaan di BBPOPT, yang 114
bersangkutan mengundurkan diri dan diganti oleh Ani Widarti, S.Si. Penggantian bendahara ini berdasarkan kesepakan, yaitu pada bulan April 2013. Adapun susunan kepengurusan yang baru adalah sebagai berikut : 5.2.1. Organisasi Pelindung
: Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Pengarah
: Ir. Elwidar Is
Ketua
: Ir. Lilik Retnowati
Wakil Ketua
: -
Sekretaris
: Rospina Limbong
Bendahara
: Ani Widarti, S.Si
Bidang – Bidang Kepengurusan : 1. Pendidikan dan Pembinaan Mental
:
1. Ir. Dini Suhadaniah 2. Tri Murniningtyas P.L.
2. Sosial dan Usaha
:
1. Dewi Nirwati, SP. 2. Rosalia Maryana,A Md
3. Kesenian dan Olahraga
:
1. Aam Mulyani, SE. 2. Anik Kurniati, SP
4. Hubungan Masyarakat
:
1. Retno Ayu P, SP 2. Sudarti, SP.
Setiap pengurus Ikawati diharapkan selalu proaktif, agar Ikawati BBPOPT menjadi organisasi yang mempunyai kompetensi dan mandiri. Kemandirian Ikawati diwujudkan dengan adanya keaktivan dari masing-masing bidang, yaitu : 1. Bidang Sosial dan Usaha Bidang Sosial dan Usaha menyediakan barang-barang bagi Karyawati yang memerlukannnya. Barang yang ditawarkan oleh pengurus yaitu kebutuhan keluarga, seperti gelas, piring, rak piring, lemari, dan lain-lain. 115
Modal untuk penyediaan barang rumah tangga dari simpanan wajib, dan simpanan pokok. Bidang Sosial dan Usaha diberi modal sebesar Rp. 3.000.000,- Setiap pembelian barang, dikenakan jasa 3% per bulan, dengan maksimal cicilan selama 10 bulan. 2. Bidang Kesenian dan Olah Raga Bidang Kesenian dan Olah Raga pada tahun 2013 belum dapat mewujudkan tujuan dan sasarannya, yaitu usaha karaoke yang rencananya akan dilakukan pada jam istirahat di ruang Pakar 3. Bidang Pendidikan dan Pembinaan Mental Bidang Pendidikan dan Pembinaan Mental pada tahun 2013 belum mempunyai rencana. 4. Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Bidang hubungan masyarakat pada tahun 2013 mempunyai kegiatan yanitu pasar murah “Baju bekas layak pakai”, yang dilaksanakan
di
Desa
Balonggandu,
Kecamatan
Jatisari,
Kabupaten Karawang, pada bulan Ramadhan 1434 H. Bidang Humas juga memberikan kenang-kenangan pada Karyawati yang sudah Purna tugas, yaitu I Dewa Ayu Alit A, Ir. Purwatiningsih dan Tuti Heryanti. Selain dari pengurus, Ikawati BBPOPT juga berusaha secara mandiri untuk mendapatkan dana, yaitu dengan membuka tabungan bagi Karyawati yang berminat untuk menabung. Uang tabungan dapat dijadikan modal untuk mendukung kegiatan Ikawati. Jumlah karyawati yang menabung sebanyak 12 orang atau 50% dari jumlah seluruh karyawati BBPOPT. Sumber dana lain yang dapat mendukung dan mengembangkan kegiatan Ikawati BBPOPT yang juga dilakukan pada tahun 2013 adalah simpan pinjam.
116
5.3.
Koperasi Mitra Usaha Koperasi Mitra Usaha beranggotaan 93 orang yang mempunyai 3 unit usaha yaitu simpan pinjam, aneka usaha dan usaha toko. Dalam pelaksanaan ke 3 unit usaha tersebut sangat membatu terhadap anggota. Kegiatan Koperasi Mitra Usaha pada tahun 2013 sebagai berikut: a. Keanggotaan: Pada bulan Agustus 2013 Satu orang anggota keluar yaitu Ir. Purwatiningsih,
dan
disusul
pada
bulan
September
Ir.
Firdaus
Natanegara, MM. Keanggotan koprasi pada bulan Desember 2013 dengan jumlah anggota 91 orang. b. Simpan Pinjam Unit simpan pinjam melayani pinjaman anggota dengan jasa 2% per bulan. Hingga Akhir tahun 2013, terdapat 66 anggota sebagai debitur aktif di unit simpan pinjam. c. Aneka Usaha Pinjaman aneka usaha ditujukan untuk modal usaha bagi anggota dengan jasa 5% menurun. Pada bulan Maret sampai Desember 2013 terdapat 256 transaksi. d. Usaha Toko Menyediakan aneka snack, makanan, minuman, barang kelontong dan alat tulis kantor. Pada Bulan Desember, stok opname barang di toko koperasi sejumlah 1645 barang. Unit simpan pinjam melayani pinjaman anggota dengan jasa 2% per bulan. Hingga Bulan Desember, terdapat 65 anggota sebagai debitur aktif di unit simpan pinjam. 5.3.1. Kegiatan 1. Pada bula April Koprasi Mitra Usaha mengadakan Rapat Anggota Koperasi yang dilaksanakan pada tangal 15 April 2013. 2. Menghadiri Seminar Pajak pada tangggal 12 Desember 2013, di karawang.
117
VII.
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN
A. Permasalahan 1. Penetapan status penggunaan BMN belum semua diajukan (hanya kendaraan dinas yang sudah ada status penggunaannya) 2. Masih ada empat sertifikat tanah BB-POPT yang belum atas nama RI 3. Gudang belum tertata baik 4. Penetapan harga sewa rumah Negara belum diketahui (masih dalam proses pengajuan) 5. Perubahan AKUN 521219 (Belanja Barang Operasional) ke 524114 (Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota), sehingga seluruh biaya bantuan transport dalam kota tidak dapat diproses. 6. Terjadinya Pagu Minus pada Belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan 7. Ada bebera kegiatan yang realisasi pelaksanaan baru sekitar 50 %
seperti SMS server dikarenakan ada pemblokiran akun. 8. Lambatnya penarikan spj bahan untuk kajian.
9. Pengurusan sertifikat tanah pengalihan hak terdapat perselisihan dengan pihak kelurahan dan kecamatan 10. Ruang laboratorium belum ada daftar barang yang terbaru 11. Penanggung jawab ruangan belum ditetapkan 12. Penginputan data barang lelang belum dilakukan (data tidak dapat diinput dalam aplikasi SIMAK-BMN) 13. Masih tingginya pengambilan Uang persedian (UP) dan Tambahan
Uangan Persediaan (TUP) ke Kas Negara. 14. Kelengkapan dokumen dan pemahaman pelaksanaan akreditasi masih
kurang optimal 15. Opname BMN di asrama belum dilaksanakan
16. Target perbanyakan parasitoid trichogramma tidak tercapai karena ada gangguan dari tikus pada tabung peneluran Corsyra.
118
B. Pemecahannya 1. Mengajukan permohonan status penggunaan BMN yang belum dengan menyiapkan dokumen pendukungnya. 2. Melakukan pemantauan secara terus menerus proses pensertipikatan tanah yang belum atas nama RI. 3. Melakukan penataan gudang secara berkala. 4. Menelusuri ke instansi terkait perihal dokumen pendukung untuk menetapkan besaran sewa rumah Negara. 5. Pengajuan Revisi Perubahan Akun 521219 ke Akun 524114 ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bandung -
Pengajuan Revisi Perubahan Akun (Revisi I) telah dilaksanaan pada Bulan Mei (3 Mei 2013), namun pengajuan tersebut ditolak karena DIPA Ditjen Tanaman Pangan masih diblokir oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
-
Pengajuan Revisi Perubahan Akun (Revisi II) telah dilaksanaan pada Bulan Juli (5 Juli 2013), namun pengajuan tersebut ditolak karena DIPA Ditjen Tanaman Pangan masih diblokir oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
6. Perbaikan Petunjuk Operasionak Kegiatan (POK) pada output yang ditemukan pagu minus (belanja gaji pegawai dan tunjangan) -
Mengajukan Revisi Perubahan Petrunjuk Operasional Kegiatan (POK) Kuasa pengguna Anggaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan
7. Sekarang sedang dilaksanakan optimalisasi pelaksanaan SMS based server agar cepat terealisasi. 8. Pemberian batas waktu penarikan spj bahan 9. Melakukan pemantauan secara intensif proses pensertipikatan tanah (pengalihan hak) 10. Melakukan opname barang seluruh ruang laboratorium 11. Mengajukan nama penanggung jawab ruangan untuk di SK-kan 12. Melakukan konsultasi ke KPKNL terkait pemutakhiran data BMN untuk penginputan data BMN hasil lelang 13. Kesesuaian antara perencanaan dan realisasi anggaran kegiatan
119
14. Melakukan sosialisasi searah terus menerus kepada pegawai RTP untuk pelaksanaan akreditasi 15. Melakukan opname BMN asrama sebelum kegiatan rekonsiliasi Semester 2 dan Tahunan diselenggarakan (7 Januari 2014) 16. Pemasangan perangkap tikus dan penaburan rodentisida
120
VIII. PENUTUP
Selama Tahun 2013, BBPOPT Jatisari telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan melaksanakan kegiatan teknis dan administrasi yang dibiayai dari anggaran DIPA Tahun Anggaran 2013. Secara umum seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, dengan tingkat realisasi fisik 100,00% dan keuangan 96,85%. Capaian kinerja BBPOPT berdasarkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan mencapai 102,08% atau menurun dari capaian tahun tahun 2012 (111,43%). Dalam rangka pelaksanaan kegiatan BB-POPT ke depan diperlukan penguatan SDM dan koordinasi untuk mendapatkan dukungan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sistematik. Agar pengembangan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian dapat diterapkan diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang baik antara BBPOPT dengan instansi terkait baik di pusat maupun di daerah.
121
Lampiran 1. Daftar Urutan DUK dalam 1 Tahun DAFTAR URUT KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) u
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN GOLONGAN : SEMUA GOLONGAN PER :
NO.
NAMA PEGAWAI
PANGKAT
DESEMBER 2013 MASA
JABATAN
LATIHAN JABATAN
PENDIDIKAN AKHIR
KERJA NIP BARU / LAMA
1
TEMPAT TANGGAL LAHIR 2
AGAMA
GOL. /
TMT
THN
BLN
01-04-2011 KEPALA BALAI BALAI BESAR PERAMALAN OPT
7 29-11-2010 29-11-2010
8 32
9 8
RUANG 3
4 IV/c
5
NAMA JABATAN
TMT KINI
UNIT KERJA
TMT LALU
6
USIA NAMA
TAHUN
NAMA
10 DIKLAT PIM.II
11 2002
12 STIE IPWIJA
JURUSAN TAHUN LULUS 13 14 MANAJEMEN KEUANGAN 57 Tahun S2 Tahun : 1997 7 Bulan
1
IR. SARSITO WAHONO GAIB SUBROTO, MM ISLAM 195605021982021001/080051822 SURAKARTA, 02-05-1956
2
IR. ELWIDAR IS 195902171987032002/080084023 MANINJAU, 17-02-1959
ISLAM
IV/a
01-04-2007 KEPALA BAGIAN UMUM BAGIAN UMUM
04-01-2011 01-07-2009
26
9
DIKLAT PIM. III
2009
IPB
HAMA & PENYAKIT S1 Tahun : 1984
54 Tahun 10 Bulan
3
IR. BASKORO SUGENG WIBOWO 196012151989031001/080099815 SURAKARTA, 15-12-1960
ISLAM
IV/a
01-10-2011 KEPALA BIDANG PELAYANAN TEKNIS, INDOK BIDANG PELAYANAN TEKNIS, INDOK
04-01-2011 04-01-2011
26
8
DIKLAT PIM. III
2011
UNIV. GADJAH MADA
ILMU HAMA TUMBUHAN S1 Tahun : 1986
53 Tahun 0 Bulan
4
IR. M. ANTULAT TAUFIEQURRACHMAN 196204111991031002/080105885 CIREBON, 11-04-1962
ISLAM
III/d
01-07-2001 KEPALA SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI 04-01-2011 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI 28-10-2004
22
9
ADUM
2001
UNIV. JEND. SOEDIRMAN
HAMA & PENYAKIT TUMB. 51 Tahun S1 Tahun : 1988 8 Bulan
5
IR. MUSTAGHFIRIN 196209011989031002/080097557 JOMBANG, 01-09-1962
ISLAM
III/d
01-04-2005 KEPALA SEKSI PROGRAM SEKSI PROGRAM
04-01-2011 28-10-2004
25
8
DIKLAT PIM.IV
2008
INST. PERTANIAN BOGOR
HAMA & PENYAKIT TUMB. 51 Tahun S1 Tahun : 1987 3 Bulan
6
IR. LILIK RETNOWATI 196512061991032001/080105326 KEDIRI, 06-12-1965
ISLAM
III/d
01-10-2006 KEPALA SEKSI PELAYANAN TEKNIS SEKSI PELAYANAN TEKNIS
04-01-2011 01-07-2009
22
9
DIKLATPIM. IV
2010
UNIV. BRAWIJAYA
HAMA & PENYAKIT TUMB. 48 Tahun S1 Tahun : 1989 0 Bulan
7
IR. DINI SUHADANIAH 196601201997022001/080120794 BANDUNG, 20-01-1966
ISLAM
III/d
01-10-2009 KOORDINATOR ADMINISTRASI SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU
21
4
UNIV. ISLAM NUSANTARA
HAMA & PENYAKIT TUMB. 47 Tahun S1 Tahun : 1989 11 Bulan
8
MELIAWATI 196008041982022001/080049772 JAKARTA, 04-08-1960
ISLAM
III/d
01-04-2010 KEPALA SUBBAG KEUANGAN SUBBAG KEUANGAN
04-01-2011 28-10-2004
28
8
9
SUWARMAN, SP 196807201989021001/080096787 SUBANG, 20-07-1968
ISLAM
III/d
121 01-04-2012 POPT AHLI MUDA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-10-2008
20
10
DADAN HARDYANA, B.SC 195911211987021001/080081508 BANDUNG, 21-11-1959
ISLAM
III/c
01-04-2008 POPT TERAMPIL PENYELIA 121 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-10-2008
27
- -
122
DIKLATPIM. IV
2005
SMEA NEGERI KARAWANG TATA USAHA SLTA Tahun : 1979
53 Tahun 4 Bulan
1
UNIV. ACHMAD YANI
SOSIAL EKONOMI PERT. S1 Tahun : 1998
45 Tahun 5 Bulan
8
AKADEMI PERTANIAN TANJUNG SARI
PERTANIAN SM Tahun : 1983
54 Tahun 1 Bulan
NO.
1 11
NAMA PEGAWAI NIP BARU / LAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR 2 EDI SURYADI 196210031987021001/080080227 SUBANG, 03-10-1962
PANGKAT AGAMA 3 ISLAM
GOL. / RUANG 4 III/c
JABATAN
NAMA JABATAN TMT KINI UNIT KERJA TMT LALU 6 7 5 01-04-2010 KEPALA SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN - SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN - TMT
- -
MASA KERJA THN BLN 8 27
9 2
19
3
LATIHAN JABATAN NAMA
TAHUN
10 DIKLATPIM IV
11 2013
PENDIDIKAN AKHIR NAMA
USIA
JURUSAN TAHUN LULUS 13 PERTANIAN SLTA Tahun : 1981
14 51 Tahun 2 Bulan
UNIV. SINGAPERBANGSA
MANAJEMEN S1 Tahun : 2001
46 Tahun 9 Bulan
UNIV. ISLAM NUSANTARA
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2007
53 Tahun 6 Bulan
12 SPP-SPMA BANDUNG
12
AAM MULYANI, SE 196703031992032001/080111129 SUBANG, 03-03-1967
ISLAM
III/c
01-04-2010 KOORDINATOR ADMINISTRASI SEKSI PROGRAM
13
EDI SUWARDIWIJAYA, SP 196006111987021001/080080947 CIAMIS, 11-06-1960
ISLAM
III/c
01-10-2012 KEPALA SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 04-01-2011 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 04-01-2011
27
2
14
YOYO KUSPRAYOGIE 196011281987021001/080080681 MAJALENGKA, 28-11-1960
ISLAM
III/c
01-10-2012 POPT TERAMPIL PENYELIA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
27
5
SPP SPMA MAJALENGKA
PERTANIAN PEMBANGUNAN53 Tahun SLTA Tahun : 1981 1 Bulan
15
ARIF HIDAYAT SULISTYA, SH 198001102005011002/080134697 KLATEN, 10-01-1980
ISLAM
III/c
01-04-2013 PENGADMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU
8
11
UNIV. JEND. SOEDIRMAN
ILMU HUKUM S1 Tahun : 2002
33 Tahun 11 Bulan
16
DEVIED APRIYANTO S, SP 198204142005011001/080134755 KOTABUMI, 14-04-1982
ISLAM
III/c
01-04-2013 PENGADMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI
8
11
UNIV. LAMPUNG
BUDIDAYA PERTANIAN S1 Tahun : 2004
31 Tahun 8 Bulan
17
MEMED JAMHARI, S.ST 196605151992031002/080107698 KARAWANG, 15-05-1966
ISLAM
III/c
01-04-2013 ANALIS TINDAK LANJUT LHP SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
- -
21
8
STP PERTANIAN BOGOR
PENYULUH PERTANIAN S1 Tahun : 2004
47 Tahun 7 Bulan
18
ADE SUHENDAR ASYARI 196704011989031002/080098944 KARAWANG, 01-04-1967
ISLAM
III/b
01-04-2009 PENGELOLA LABORATORIUM SEKSI PELAYANAN TEKNIS
- -
21
2
SMA PGRI CIKAMPEK
IPS SLTA Tahun : 1987
46 Tahun 8 Bulan
19
KT. SUARSANA, SP,MM 196106271982021002/080051549 BULELENG BALI, 27-06-1961
HINDU
III/b
01-04-2010 POPT AHLI PERTAMA 122 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
27
8
STIE IPWIJA
MANAJEMEN S2 Tahun : 2006
52 Tahun 6 Bulan
20
GUNAWAN 196002011991031001/080103726 INDRAMAYU, 01-02-1960
ISLAM
III/b
01-04-2010 PETUGAS SIMAK-BMN SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
- -
20
8
SMEA PEMBINA NEGERI CIREBON
TATA USAHA SLTA Tahun : 1980
53 Tahun 10 Bulan
21
CARWIKA, S.TP 197512052005011001/080135006 SUBANG, 05-12-1975
ISLAM
III/b
01-04-2011 VERIFIKATOR KEUANGAN SUBBAG KEUANGAN
- -
6
8
UNIV. JUANDA
T.IND.PERTANIAN S1 Tahun : 2001
38 Tahun 0 Bulan
22
WAYAN MURDITA, SP 196402241991031001/080103725 NAGARI, 24-02-1964
HINDU
III/b
01-10-2011 POPT AHLI MUDA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
21
8
UNIV. ISLAM '45
SOSIAL EKONOMI S1 Tahun : 2003
49 Tahun 10 Bulan
01-09-2012
01-04-2007
01-10-2013
123
DIKLAT PIM IV 2012
NO.
1 23
24
25
NAMA PEGAWAI NIP BARU / LAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR 2 SUTIMAN 196305311992031001/196305311 PURWOREJO, 31-05-1963 WAHYUDIN 196107291987021001/080080206 KARAWANG, 29-07-1961
PANGKAT AGAMA 3 ISLAM
ISLAM
126
GOL. / RUANG 4 III/b
III/b
III/b
TMT
JABATAN NAMA JABATAN UNIT KERJA 6
TMT KINI TMT LALU 7 - -
MASA KERJA THN BLN 8 25
9 7
01-10-2012 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-08-2006 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
27
2
01-10-2012 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-11-2009 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
21
21
8
21
8
5 01-04-2012 SATPAM SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
NAMA
TAHUN
10
11
PENDIDIKAN AKHIR NAMA 12 SMA INSTITUT INDONESIA
JURUSAN TAHUN LULUS 13
USIA
IPS SLTA Tahun : 1982
14 50 Tahun 7 Bulan
SLTA Tahun : 1981
52 Tahun 5 Bulan
SLTA Tahun : 1986
47 Tahun 3 Bulan
SMEA TAMTAMA
TATA NIAGA SLTA Tahun : 1983
53 Tahun 3 Bulan
SPP - SPMA
PERTANIAN PEMBANGUNAN46 Tahun SLTA Tahun : 1986 11 Bulan
UNIV. PADJADJARAN
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2001
39 Tahun 3 Bulan
SPP SPMA
MARYONO 196609121992031003/080107695 BANJARNEGARA, 12-09-1966
ISLAM
26
NURSIH 196009051994032001/080116198 AMBAL KEBUMEN, 05-09-1960
ISLAM
III/b
01-04-2013 PENGADMINISTRASI KEUANGAN SUBBAG KEUANGAN
27
TRI MURNININGTYAS PUJI LESTARI HINDU 196701171994032001/080116059 BREBES, 17-01-1967
III/b
01-04-2013 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-11-2009 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
28
DEDI DARMADI, SP 197409072009011006/KUNINGAN, 07-09-1974
ISLAM
III/b
01-04-2013 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-10-2010
4
11
29
YADI KUSMAYADI, SP 196603171992031001/080107460 GARUT, 17-03-1966
ISLAM
III/b
01-10-2013 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-04-2011
21
8
UNIV. SINGAPERBANGSA
AGRONOMI S1 Tahun : 2003
47 Tahun 9 Bulan
127
- -
8
LATIHAN JABATAN
SPP - SPMA
30
SUDARTI, SP 197412282009122001/PATI, 28-12-1974
ISLAM
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
UNIV. JEMBER
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 1998
39 Tahun 0 Bulan
31
ANTON YUSTIANO, SP 197602232009121001/CIAMIS, 23-02-1976
ISLAM
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
UNIV. JEND. SOEDIRMAN
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2001
37 Tahun 10 Bulan
32
ANIK KURNIATI, SP 198103052009122005/KLATEN, 05-03-1981
ISLAM
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
UNIV. GADJAH MADA
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2004
32 Tahun 9 Bulan
33
IDAH FARIDAH, SP 197804042009122003/INDRAMYU, 04-04-1978
ISLAM
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
UNIV. JEMBER
HAMA & PENYAKIT TAN. S1 Tahun : 2005
35 Tahun 8 Bulan
34
BERRY BUDHIARSA AGUSTINA, SP ISLAM 197908182009121003/BANDUNG, 18-08-1979
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
UNIV. PADJAJARAN
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2005
34 Tahun 4 Bulan
35
RETNO AYU PRASETYANINGTIYAS, SP ISLAM 198402182009122002/TEMANGGUNG, 18-02-1984
III/a
01-12-2009 PETUGAS SARANA DAN PRASARANA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
4
0
UNIV. SEBELAS MARET
ILMU TANAH S1 Tahun : 2005
29 Tahun 10 Bulan
128
- -
124
NO.
NAMA PEGAWAI
NIP BARU / LAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR 1 2 36 ULFAH NUZULULLIA, SP 198306282009122003/BANDUNG, 28-06-1983
PANGKAT AGAMA 3 ISLAM
GOL. / RUANG 4 III/a
JABATAN
NAMA JABATAN UNIT KERJA 6 5 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
TMT KINI TMT LALU 7 01-07-2011
TMT
MASA KERJA THN BLN 8 4
9 0
LATIHAN JABATAN NAMA
TAHUN
10
11
PENDIDIKAN AKHIR NAMA 12 UNIV. PADJADJARAN
USIA
JURUSAN TAHUN LULUS 13 HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2006
14 30 Tahun 6 Bulan
37 DEWI NIRWATI, SP 198308222009122002/PURWOSARI, 22-08-1983
ISLAM
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
UNIV. LAMPUNG
PROTEKSI TANAMAN S1 Tahun : 2006
30 Tahun 4 Bulan
38 ANI WIDARTI, S.SI 198404232009122006/BANTUL, 23-04-1984
ISLAM
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
UNIV. GADJAH MADA
BIOLOGI S1 Tahun : 2007
29 Tahun 8 Bulan
39 UMI KULSUM, SP 198505062009122005/PURWAKARTA, 06-05-1985
ISLAM
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
UNIV. PADJADJARAN
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2008
28 Tahun 7 Bulan
40 DWITYA RIZQILLAH GABRIEL, SP 198602032009122004/KARAWANG, 03-02-1986
ISLAM
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
UNIV. JEND. SOEDIRMAN
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2008
27 Tahun 10 Bulan
41 BUSYAIRI LATIFUL ASHAR, SP 198605312009121008/KLATEN, 31-05-1986
ISLAM
III/a
01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-07-2011
4
0
INST. PERTANIAN BOGOR
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2009
27 Tahun 7 Bulan
42 OYA KUSMAYA 196211041994031001/080117671 SUMEDANG, 04-11-1962
ISLAM
III/a
01-04-2010 BENDAHARA PENERIMA SUBBAG KEUANGAN
- -
21
8
SMA NEGERI BANDUNG
IPS SLTA Tahun : 1984
51 Tahun 1 Bulan
43 DIANTO MOMON SUMONO 196310081992031003/080107693 MAJALENGKA, 08-10-1963
ISLAM
III/a
01-04-2010 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-04-2010 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
21
8
SPP-SPMA MAJALENGKA SLTA Tahun : 1984
50 Tahun 2 Bulan
44 MASALAH 196207271994031001/080117420 CIREBON, 27-07-1962
ISLAM
III/a
01-04-2010 PENATA USAHA BARANG MILIK NEGARA (BMN) - SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
21
8
SMA
IPS SLTA Tahun : 1981
51 Tahun 5 Bulan
45 ACHMAD IMRONI 196508011992031002/080107697 JAKARTA, 01-08-1965
ISLAM
III/a
01-04-2010 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-11-2009 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
21
8
SPP-SPMA SLTA Tahun : 1986
48 Tahun 4 Bulan
46 SRI MURTIATI, SP 197611102011012004/SEMARANG, 10-11-1976
ISLAM
01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
2
ILMU HAMA & PENY.T. S1 Tahun : 2000
37 Tahun 1 Bulan
III/a
01-09-2012
125
11
UNIV.JEND.SOEDIRMAN
NO.
1 47
NAMA PEGAWAI NIP BARU / LAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR 2 SUJIONO, SP 197809012011011005/BANDUNG, 01-09-1978
PANGKAT AGAMA 3 ISLAM
GOL. / RUANG 4 III/a
JABATAN
NAMA JABATAN UNIT KERJA 6 5 01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
TMT KINI TMT LALU 7 01-09-2012
TMT
MASA KERJA THN BLN 8 2
9 11
LATIHAN JABATAN NAMA
TAHUN
10
11
PENDIDIKAN AKHIR NAMA 12 UNIV. PADJADJARAN
USIA
JURUSAN TAHUN LULUS 13 HAMA & PENYAKIT S1 Tahun : 2003
14 35 Tahun 3 Bulan
48
WILLING BAGARIANG, SP 198104022011011007/ DUMAI, 02-04-1981
KRISTEN
III/a
01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-09-2012
2
11
UNIV. SUMATERA UTARA
HAMA & PENYAKIT TUMB. S1 Tahun : 2004
32 Tahun 8 Bulan
49
RAHMAD GUNAWAN, SP 198209192011011004/BOYOLALI, 19-09-1982
ISLAM
III/a
01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-09-2012
2
11
UNIV. BRAWIJAYA
HAMA & PENYAKIT S1 Tahun : 2007
31 Tahun 3 Bulan
50
YOSHI FUTAKI, S.IP 198306082011011011/JEMBER, 08-06-1983
ISLAM
III/a
01-01-2011 PENATA USAHA BARANG MILIK NEGARA (BMN) - SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
2
11
UNIV. PADJADJARAN
ADM. NEGARA S1 Tahun : 2009
30 Tahun 6 Bulan
51
CAHYADI IRWAN 196606051993031003/080112483 CIANJUR, 05-06-1966
ISLAM
III/a
01-10-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-04-2011 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
21
8
SPP-SPMA CIANJUR
POLYVALEN SLTA Tahun : 1985
47 Tahun 6 Bulan
52
ERI BUDIYANTO, SP 197812222005011001/080135008 TRIYOKO, 22-12-1978
ISLAM
III/a
01-04-2012 PENATA USAHA DOKUMEN SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI
- -
3
11
UNIV. SINGAPERBANGSA
AGRONOMI SLTA Tahun : 2000
35 Tahun 0 Bulan
53
SYAHIDIN 196402201998031002/080124661 JAKARTA, 20-02-1964
ISLAM
III/a
01-04-2013 PENGADMINISTRASI KEUANGAN SUBBAG KEUANGAN
- -
20
7
SMEA NEGERI 29
TATA NIAGA SLTA Tahun : 1984
49 Tahun 10 Bulan
54
YAYAN KURNIADI 196412061998031001/080125060 BANDUNG, 06-12-1964
ISLAM
III/a
01-04-2013 PENGHIMPUN DAN PENGOLAH DATA SEKSI PROGRAM
- -
19
8
SPP - SPMA PADALARANG BANDUNG
SLTA Tahun : 1984
49 Tahun 0 Bulan
ARIS SUTOAJI 196208271998031001/080124660 CIKAMPEK, 27-08-1962
ISLAM
01-04-2013 PENATA USAHA DOKUMEN SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
- -
SLTA Tahun : 1982
51 Tahun 4 Bulan
56
URIP SLAMET RIYADI 196701151998031001/080125061 PEMALANG, 15-01-1967
ISLAM
III/a
01-04-2013 PENGADMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI
16
8
STM PERTANIAN SATYA PRAJA
PROD. PERTANIAN SLTA Tahun : 1986
46 Tahun 11 Bulan
57
DULHALIM, SP 196805162002121001/080132583 SUBANG, 16-05-1968
ISLAM
III/a
01-10-2013 PENGADIMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI
19
6
UNIV.SINGAPERBANGSA
AGROTEKNOLOGI S1 Tahun : 2013
45 Tahun 7 Bulan
58
RASIMUN 196206141998031001/080124659 KEMRANGGON, 14-06-1962
ISLAM
II/d
01-04-2010 PENGADMINISTRASI KEUANGAN SUBBAG KEUANGAN
- -
26
8
SMA YAPSI JAKARTA
IPA SLTA Tahun : 1984
51 Tahun 6 Bulan
59
TATO YANUAR SANTOSO 196801281998031001/080124099 BANDUNG, 28-01-1968
ISLAM
II/d
01-04-2010 KOORDINATOR ADMINISTRASI SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
- -
24
7
SMA NEGERI CIKAMPEK
IPS SLTA Tahun : 1986
45 Tahun 11 Bulan
55
125
III/a
126
126
18
8
SPP - SPMA KARAWANG
NO.
1 60
NAMA PEGAWAI NIP BARU / LAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR 2 WAWAN GUNAWAN 196408261999031001/080127468 KARAWANG, 26-08-1964
PANGKAT AGAMA 3 ISLAM
GOL. / RUANG 4 II/d
TMT
JABATAN NAMA JABATAN UNIT KERJA 6
5 01-04-2011 SATPAM SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
TMT KINI TMT LALU 7 - -
MASA KERJA THN BLN 8 23
9 8
LATIHAN JABATAN NAMA
TAHUN
10
11
PENDIDIKAN AKHIR NAMA 12 SMEA Purwakarta
USIA
JURUSAN TAHUN LULUS 13 TATA NIAGA SLTA Tahun : 1986
14 49 Tahun 4 Bulan
61
ITA SUMIRTA 196307271999031001/080127565 CIANJUR, 27-07-1963
ISLAM
II/d
01-04-2011 PENGELOLA LAHAN PRAKTEK SEKSI PELAYANAN TEKNIS
- -
23
8
SPP - SPMA CIANJUR
POLYVALEN SLTA Tahun : 1983
50 Tahun 5 Bulan
62
MAMAT RAHMAT 196305042000031001/080129179 TASIKMALAYA, 04-05-1963
ISLAM
II/d
01-04-2012 PENYUSUN LAPORAN SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
- -
23
6
SPP-SPMA TASIKMALAYA RAYON BOGOR
POLYVALEN SLTA Tahun : 1983
50 Tahun 7 Bulan
63
TETI SRI MULYATI 197009022000032001/080129178 CIANJUR, 02-09-1970
ISLAM
II/d
01-04-2012 BENDAHARA PENGELUARAN SUBBAG KEUANGAN
- -
21
3
SMA RIMBA MADYA BOGOR
IPS SLTA Tahun : 1989
43 Tahun 3 Bulan
64
EKO HERMANTO 197001041999031002/080126586 JAKARTA, 04-01-1970
ISLAM
II/d
01-04-2012 PENGADMINISTRASI KEUANGAN SUBBAG KEUANGAN
- -
17
2
SMA SEJAHTERA 1 DEPOK
IPA SLTA Tahun : 1989
43 Tahun 11 Bulan
65
IWAN SAPUTRA 196508151988031001/080095139 JAKARTA, 15-08-1965
ISLAM
II/d
01-04-2013 PRAMU PUBLIKASI SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
- -
25
8
SMA PAKET C
IPS SLTP Tahun : 2009
48 Tahun 4 Bulan
66
TOTO HENDARTO 196905041999031004/080127564 CIAMIS, 04-05-1969
ISLAM
II/c
01-10-2009 PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI
- -
23
8
SPP - SPMA PANDEGLANG SLTA Tahun : 1988
44 Tahun 7 Bulan
SAMSU 196608102001121001/080130608 CIAMIS, 10-08-1966
ISLAM
SLTA Tahun : 1986
47 Tahun 4 Bulan
68
SURONO, A.MD 197810302011011003/CIREBON, 30-10-1978
ISLAM
II/c
01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-09-2012
5
11
UNIV. PADJADJARAN
PERLIND. TANAMAN D3 Tahun : 2000
35 Tahun 2 Bulan
69
TURYADI, A.MD 198002272011011006/SUMEDANG, 27-02-1980
ISLAM
II/c
01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-09-2012
5
11
UNIV. PADJADJARAN
PENGEND. HAMA T. D3 Tahun : 2001
33 Tahun 10 Bulan
70
SUCI NISCAHYA BHAKTI, A.MD 198202052011012009/ TASIKMALAYA, 05-02-1982
ISLAM
II/c
01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-09-2012
5
11
UNIV. PADJADJARAN
PERLIND. TANAMAN D3 Tahun : 2003
31 Tahun 10 Bulan
71
ROSALIA MARYANA, A.MD 198203132011012011/BANDUNG, 13-03-1982
ISLAM
II/c
01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-09-2012
5
11
UNIV. PADJADJARAN
PERLIND. TANAMAN D3 Tahun : 2003
31 Tahun 9 Bulan
72
RINA NURDIANA, A.MD 198302072011012009/BANDUNG, 07-02-1983
ISLAM
II/c
01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-09-2012
5
11
UNIV. PADJADJARAN
PERLIND.TANAMAN D3 Tahun : 2005
30 Tahun 10 Bulan
67
II/c
01-04-2010 PENYUSUN RENCANA KEG.DAN ANGGARAN - SEKSI PROGRAM
127
24
5
SPP - SPMA CIAMIS
NO.
1 73
NAMA PEGAWAI
PANGKAT
NIP BARU / LAMA AGAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR 2 3 SHINTA STEPHANIE DIAN LESTARI, A.MD ISLAM 198409022011012010/CIREBON, 02-09-1984
GOL. / RUANG 4 II/c
JABATAN
NAMA JABATAN UNIT KERJA 6 5 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TMT
TMT KINI TMT LALU 7 01-09-2012
MASA KERJA THN BLN 8 5
9 11
LATIHAN JABATAN NAMA
TAHUN
10
11
PENDIDIKAN AKHIR NAMA 12 UNIV.PADJAJARAN
USIA
JURUSAN TAHUN LULUS 13 PERLIND. TANAMAN D3 Tahun : 2005
14 29 Tahun 3 Bulan
74
SIYAM 196702022002121001/080132584 DANARAJA, 02-02-1967
ISLAM
II/c
01-04-2011 PENGELOLA LABORATORIUM SEKSI PELAYANAN TEKNIS
- -
21
8
STM SWASTA YP3 I
PROD. PERTANIAN SLTA Tahun : 1987
46 Tahun 10 Bulan
75
NURPIAH 197111102002122001/080132582 KARAWANG, 10-11-1971
ISLAM
II/c
01-04-2011 PENGEVALUASI RENCANA SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
- -
21
8
SPP - SPMA KARAWANG
TAN. PANGAN DAN HORT. SLTA Tahun : 1991
42 Tahun 1 Bulan
76
KURNAEN 196704181998031003/080125058 KARAWANG, 18-04-1967
ISLAM
II/c
01-10-2012 PETUGAS SAK SUBBAG KEUANGAN
- -
19
7
SMA PERSAMAAN NEGERI
IPS SLTA Tahun : 2003
46 Tahun 8 Bulan
77
ROSPINA LIMBONG 197009112005012001/080134953 PANDAN, 11-09-1970
KRISTEN
II/c
01-04-2013 SEKRETARIS PIMPINAN SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU
- -
19
8
SMEA PELITA
KEUANGAN SLTA Tahun : 1990
43 Tahun 3 Bulan
78
SUDARNO 196906082006041013/080136797 BOYOLALI, 08-06-1969
ISLAM
II/b
01-04-2010 SATPAM SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
- -
21
8
SMA PROGRAM PAKET C
IPS SLTA Tahun : 2005
44 Tahun 6 Bulan
79
SUWANDI IRAWAN 198706282006041001/080135566 JAKARTA, 28-06-1987
ISLAM
II/b
01-04-2010 PENGELOLA LABORATORIUM SEKSI PELAYANAN TEKNIS
- -
7
8
SPP-SPMA NEGERI TANJUNGSARI
BUD. PERIKANAN SLTA Tahun : 2005
26 Tahun 6 Bulan
80
RIDWAN MAULANA 198503172008121003/PURWAKARTA, 17-03-1985
ISLAM
II/b
01-04-2013 KOORDINATOR ADMINISTRASI SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU
- -
9
7
SMU PGRI CIKAMPEK
IPS SLTA Tahun :
28 Tahun 9 Bulan
81
TARSIM 197704162008121004/JATISARI, 16-04-1977
ISLAM
II/b
01-04-2013 AGENDARIS SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU
- -
5
11
82
FITRAH RAHMATULLAH 197809042009101002/KARAWANG, 04-09-1978
ISLAM
II/b
01-10-2013 PRAMU PUBLIKASI SEKSI PROGRAM
- -
9
83
SAWADI 198401232009121005/JAGAPURA KULON, 23-01-1984
ISLAM
II/a
01-12-2009 POPT TERAMPIL PELAKSANA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
01-10-2013
84
LIA LISNAWATI 198803272009122003/BANDUNG, 27-03-1988
ISLAM
II/a
85
ATEP BUDIMAN 198212302011011010/CIAMIS, 30-12-1982
ISLAM
II/a
SMA PAKET C PURWAKARTA IPS SLTA Tahun : 2005
36 Tahun 8 Bulan
7
SMA
IPS SLTA Tahun : 1997
35 Tahun 3 Bulan
4
0
SPP PERTANIAN SUBANG
TANAMAN PANGAN SLTA Tahun : 2004
29 Tahun 11 Bulan
01-12-2009 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA01-11-2011 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
4
0
SPP PERTANIAN GEGERKALONG
TAN. PANGAN & HORT. SLTA Tahun : 2006
25 Tahun 9 Bulan
01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA01-09-2012 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
2
11
128
SPP HORTIKULTURA DAERAH TASIKMALAYA SLTA Tahun : 2002
31 Tahun 0 Bulan
NO.
NAMA PEGAWAI
NIP BARU / LAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR 1 2 86 GUN GUN GUNAWAN 197807302011011004/BANDUNG, 30-07-1978
PANGKAT AGAMA 3 ISLAM
JABATAN
GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI TMT RUANG UNIT KERJA TMT LALU 4 6 7 5 II/a 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA01-09-2012 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
MASA KERJA THN BLN 8 2
9 11
LATIHAN JABATAN NAMA
TAHUN
10
11
PENDIDIKAN AKHIR NAMA 12 SPP PEMDA TK I. JABAR
JURUSAN TAHUN LULUS 13
USIA
SLTA Tahun : 1997
14 35 Tahun 5 Bulan
87 NANAR A.CAHYANA 197807122011011007/ CIREBON, 12-07-1978
ISLAM
II/a
01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA01-09-2012 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
2
11
SMKN 1 PERTANIAN CIGUGUR KUNINGAN SLTA Tahun : 1998
35 Tahun 5 Bulan
88 NUR IKHSAN HIDAYAT 198312042011011013/ MAGELANG, 04-12-1983
ISLAM
II/a
01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA01-09-2012 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
2
11
SMKN 1 PERTANIAN TEMANGGUNG
SLTA Tahun : 2004
30 Tahun 0 Bulan
89 SOMANTRI 196305121997031001/080121184 KARAWANG, 12-05-1963
ISLAM
01-04-2013 SATPAM SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
- -
17
SD Tahun : 1975
50 Tahun 7 Bulan
90 TARYONO KUSUMO 196802141998031002/080124633 CIKAMPEK, 14-02-1968
ISLAM
01-04-2013 KOORDINATOR ADMINISTRASI SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN
- -
SD Tahun : 1984
45 Tahun 10 Bulan
II/a
I/d
129
20
8
8
SMA PAKET C
SD
Lampiran 2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala Tahun 2013
NO
NAMA/NIP
TMT
MASA KERJA
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Arif Hidayat S., S.H 198001102005011002 Devied Apriayanto S., S.P. 198204142005011001 Dedi Darmadi, S.P. 197409072009011006 Tarsim 197704162008121004 Sri Murtiati, S.P. 197611102011012004 Sujiono, S.P. 197809012011011005 Willing Bagariang, S.P. 198104022011011007 Rahmad Gunawan, S.P. 198209192011011004 Yoshi Futaki, S.IP. 198306082011011011 Surono, A.Md. 197810302011011003 Turyadi, A.Md. 198002272011011006 Suci Niscahya Bhakti, A.Md. 198202052011012009 Rosalia Maryana, A.Md 198203132011012011 Rina Nurdiana, A.Md. 198302072011012009 Shinta Stephanie D.L., A,Md. 198409022011012010 Ir. Elwidar Is 195902171987032002 Ir. M. Antulat T. 196204111991031002 Ir. Lilik retnowati 196512061991032001 Ir. Firdaus Natanegara, M.M. 195708161983031001 Ir. Baskoro Sugeng W. 196012151989031001 Tuti Heryanti 195711101982022001 Gunawan 196002011991031001 130
1 Januari 2013
8 Tahun
1 Januari 2013
8 Tahun
1 Januari 2013
4 Tahun
1 Januari 2013
5 Tahun
1 Januari 2013
2 Tahun
1 Januari 2013
2 Tahun
1 Januari 2013
2 Tahun
1 Januari 2013
2 Tahun
1 Januari 2013
2 Tahun
1 Januari 2013
5 Tahun
1 Januari 2013
5 Tahun
1 Januari 2013
5 Tahun
1 Januari 2013
5 Tahun
1 Januari 2013
5 Tahun
1 Januari 2013
5 Tahun
1 Maret 2013
26 Tahun
1 Maret 2013
22 Tahun
1 Maret 2013
22 Tahun
1 Maret 2013
30 Tahun
1 April 2013
26 Tahun
1 April 2013
28 Tahun
1 April 2013
20 Tahun
1 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
2 Iwan Saputra 196508151988031001 Aris Sutoaji 196208271998031001 Wawan Gunawan 196408261999031001 Ita Sumirta 196307271999031001 Urip Slamet Riyadi 196701151998031001 Somantri 196305121997031001 Nurpiah 197111102002122001 Siyam 196702022002121001 Rospiana Limbong 197009112005012001 Carwika, S.TP. 197512052005011001 Sudarno 196906082006041013 Suwandi Irawan 198706282006041001 Toto Hendarto 196905041999031004 Meliawati 196008041982022001 Syahidin 196402201998031002 Kurnaen 196704181998031003 Fitrah Rahmatullah 197809042009101002 Ridwan Maulana 198503172008121003 Mamat Rahmat 196305042000031001 Teti Sri Mulyati 197009022000032001 Eko Hermanto 197001041999031002 Suwarman, S.P. 196807201989011001 Anton Yustiano, S.P. 197602232009121001 Idah Faridah, S.P. 197804042009122003 131
3
4
1 April 2013
25 Tahun
1 April 2013
23 Tahun
1 April 2013
23 Tahun
1 April 2013
23 Tahun
1 April 2013
21 Tahun
1 April 2013
23 Tahun
1 April 2013
21 Tahun
1 April 2013
21 Tahun
1 April 2013
19 Tahun
1 April 2013
6 Tahun
1 April 2013
21 Tahun
1 April 2013
7 Tahun
1 April 2013
23 Tahun
1 April 2013
28 Tahun
1 Mei 2013
25 Tahun
1 Mei 2013
19 Tahun
1 Mei 2013
9 Tahun
1 Mei 2013
9 Tahun
1 Juni 2013
23 Tahun
1 September 2013
21 Tahun
1 Oktober 2013
17 Tahun
1 Nopember 2013
20 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
2 Ani Widarti, S.Si. 198404232009122006 Berry Budhiarsa Agustina, S.P. 197908182009121003 Retno Ayu P., S.P. 198402182009122002 Ulfah Nuzulullia, S.P. 198306282009122003 Dewi Nirwati, S.P. 198308222009122002 Umi Kulsum, S.P. 198505062009122005 Dwitya Rizqillah Gabriel, S.P. 198602032009122004 Anik Kurniati, S.P. 198103052009122005 Sudarti, S.P. 197412282009122001 Busyairi Latiful Ashar, S.P. 198605312009121008
132
3
4
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
1 Desember 2013
4 Tahun
Lampiran 3. Daftar Kenaikan Pangkat Reguler BBPOPT Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama/NIP Arif Hidayat S., S.H 198001102005011002 Devied Apriyanto S., S.P. 198204142005011001 Nursih 196009051994032001 Syahidin 196402201998031002 Yayan Kurniadi Aris Sutoaji 196208271998031001 Urip Slamet Riyadi Rospina Limbong 197009112005012001 Tarsim 197704162008121004 Ridwan Maulana 198503172008121003 Iwan Saputra 196508151988031001 Somantri 196305121997031001 Tri MPL 196701171994032001 Dedi Darmadi 197409072009011006 Memed Jamhari, S.ST. Fitrah Rahmatullah 197809042009101002 Wayan Murdita, S.P. 196402241991031001 Yadi Kusmayadi, S.P. 196603171992031001 Sawadi 198401232009121005
Kenaikan Pangkat
Periode
Ket.
III.b ke III.c
April
KP. Reguler
III.b ke III.c
April
KP. Reguler
III.a ke III.b
April
KP. Reguler
II.d ke III.a
April
KP. Reguler
II.d ke III.a II.d ke. III.a
April April
KP. Reguler KP. Reguler
II.d ke III.a II.b ke II.c
April April
KP. Reguler KP. Reguler
II.a ke II.b
April
KP. Reguler
II.a ke II.b
April
KP. Reguler
II.c ke II.c
April
KP. Penyesuaian Ijazah
I.d ke II.a
April
KP. Penyesuaian Ijazah
III.a ke III.b
April
KP. Fungsional
III.a ke III.b
April
KP. Fungsional
II.d ke III.a II.d ke III.a
Oktober Oktober
KP. Reguler KP. Reguler
III.b ke III.c
Oktober
KP. Fungsional
III.a ke III.b
Oktober
KP. Fungsional
II.a ke II.b
Oktober
KP. Fungsional
133
Lampiran 4. Realisasi Pembayaran Gaji dan Tunjangan Akhir 31 Desember 2013 REALISASI ANGGARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN OPT TA. 2013 (PERIODE 31 DESEMBER 2013) BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN Jenis Belanja (1) Gaji dan Tunjangan
Belanja Barang
Kode
(2) (3) 1768.994 Layanan Perkantoran : 001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan 002 Perkantoran Jumlah (Rp) 1768.002 Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT 1768.003 1768.004 1768.005 1768.006 1768.007 1768.008 1768.009 1768.010 1768.012 1768.013
Belanja Modal
Kegiatan/Sub Kegiatan/Uraian/Indikator Output
1768.996 1768.997 1768.998
Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT Produk Agens Pengendali Hayati (Padat) Produk Agens Pengendali Hayati (Cair/Isolat) Model Peramalan OPT Layanan Diseminasi Informasi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT Pelatihan Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Jumlah (Rp) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Gedung/Bangunan Jumlah (Rp) Jumlah
134
4.748.693.000
4.694.012.395
98,85
Penanggungjawab/ Pelaksana Kegiatan (11) Umum Umum
791.094.000
747.089.071
94,44
Umum
5.539.787.000 693.120.000
5.441.101.466 685.493.450
98,22 98,90
Progrev
1.625.389.000
1.625.199.755
99,99
427.684.000 61.100.000 60.500.000 422.200.000
424.071.240 61.089.900 60.353.300 403.749.734
99,16 99,98 99,76 95,63
Progrev YantekIndok YantekIndok YantekIndok YantekIndok
1.144.494.000
987.374.014
86,27
YantekIndok
292.149.000
291.718.500
99,85
Progrev
297.000.000
214.263.000
72,14
Umum
470.430.000
469.558.645
99,81
Umum
301.800.000
290.731.700
96,33
Progrev
5.795.866.000 314.640.000 535.521.000 14.186.000 864.347.000 12.200.000.000
5.513.603.238 313.585.312 533.417.000 14.186.000 861.188.312 11.815.893.016
Pagu (Rp) (4)
Realisasi (Rp) (7)
(8)
95,13 99,66 99,61 100,00 99,63 96,85
Umum Umum Umum
Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Tahun Anggaran 2013. No
Uraian
Banyaknya
Jumlah (Rp)
1
Surat Perintah Pencairan Dana 322 SP2D (SP2D)
11.815.893.016
KPPN Karawang
2
Surat Perintah Membayar (SPM)
11.815.893.016
BBPOPT
3
Surat Permintaan Pembayaran 322 SPP (SPP)
11.815.893.016
BBPOPT
4
Daftar Rincian Permintaan 322 DRPP Pembayaran (DRPP)
11.815.893.016
BBPOPT
5
Surat Pertanggungjawaban/Kwitansi
3803 Kwitansi
11.815.893.016
BBPOPT
6
Pajak
143 Setoran
522.163.370
Bank
7
Penerimaan Negara Bukan Pajak 16 Setoran dari BMN
176.025.000
Bank
8
Penerimaan Negara Bukan Pajak 2 Setoran dari Pengembalian UP dan TUP
131.403.156
Bank
322 SPM
135
Ket.
Lampiran 6. Hasil Indentifikasi Sampel dari Lapangan, Tahun 2013 No
Komoditi
1
Padi
2
Padi
3
Padi
4
Padi
5
Jeruk
6
Asal Sampel Desa Pucung, Kotabaru, Karawang Kec. Tambakromo, Pati
Waktu penerimaan Sampel 15 Januari 2013 28 Januari 2013
Kec. Campaka, Purwakarta Kec. Pusakanegara, Subang Kec. Wanayasa, Purwakarta
25 Februari 2013
Padi
Desa Panianga, Aesesa, Nagekeo, Flores
22 April 2013
7
Padi
Kec. Bojongpicung, Cianjur
24 Juni 2013
8 9 10
Salak Jambu air Padi
Bali Karawang Leuwigoong, Garut
23 September 2013 1 Oktober 2013 4 Oktober 2013
11
Padi
Garut
4 Oktober 2013
6 Maret 2013 27 Maret 2013
136
Hasil Identifikasi Gangguan fisiologis a. Blas b. Busuk Pelepah Tungro Gangguan fisiologis c. Kekurangan unsur hara a. Serangan Thrips dan Aphis a. Serangan Kepik Hitam b. Tungro a. Gangguan Fisiologis b. Udbatta Fusarium Antraknosa Terkena Patogen serangga Udbatta
Lampiran 7. Daftar Jenis Tanaman di Kebun Koleksi BBPOPT Tahun 2013 No.
Nama Tanaman
Nama Latin
Fungsinya
Ket.
1.
Bengkuang
Pachynyzus erozus Urban
Insektisida
Hidup
2.
Sirsak
Annona muricata L
Insektisida
Hidup
3.
Srikaya
Annona squamosa I
Insektisida
Hidup
4.
Saga
Abrus precatorius L
Insektisida
Hidup
5.
Serai wangi
Andropogon nardus, I
Insektisida
Hidup
6.
Babadotan
Ageratum (Melia conyzoides, L)
Insektisida
Hidup
7.
Jaringao
Acorus calamus, L
Insektisida
Hidup
8.
Mahoni
Swietenia mahagoni
Insektisida
Hidup
9.
Gadung racun
Discorea hispida Denst
Rodentisida
Hidup
10.
Ceplukan
Physalis minima / Phycalis peruviana
Rodentisida
Hidup
11.
Tefrosia
Tephrosia vogelii Hook
Moluskisida
Hidup
12.
Tuba
Derris eliptical (Roxb.) Benth
Moluskisida
Hidup
13.
Sembung
Blumea balsamifera L
Moluskisida
Hidup
14.
Mimba
Azadiracta indica A. Juss
Hama dan penyakit
Hidup
15.
Sambiloto
Andrographis paniculata
Hama dan penyakit
Hidup
16.
Mindi
Melia azederach, L
Hama dan penyakit
Hidup
17.
Cengkeh
Syzygium aromaticum, L
Hama dan penyakit
Hidup
18.
Tembakau
Nicotiana tabacum, L
Hama dan penyakit
Hidup
19.
Kirinyuh
Cgromolaena paniculata
Hama Ulat Plutella
Hidup
20.
Jarak
Ricinus communis
Hama dan penyakit
Hidup
21.
Biduri
Tithoniatagitri folia
Hama dan penyakit
Hidup
22.
Proton (Kemelakian)
Croton tiglium
Hama dan penyakit
Hidup
23.
Dadap
Erythrina
Hama dan penyakit
Hidup
24.
Lengkuas
Alpiniagalangal
Hama dan penyakit
Hidup
25.
Kenikir
Cosmos caudatus
Hama dan penyakit
Hidup
26.
Kecubung
Datura metel
Hama dan penyakit
Hidup
137
1
2
3
4
5
27.
Suren
Toona sureni
Hama dan penyakit
Hidup
28.
Maja
Aegle marmelos
Hama dan penyakit
Hidup
29.
Pacar cina
Aglaia odorata
Hama dan penyakit
Hidup
30.
Jambu mete
Anacardium ocidentale
Hama dan penyakit
Hidup
31.
Duwet
Syzygium cumini
Hama dan penyakit
Hidup
32.
Ceremai
Phyllanthus acidus
Hama dan penyakit
Hidup
33.
Kunyit
Curcuma domestica
Hama dan penyakit
Hidup
34.
Honje
Etlingera elatior
Hama dan penyakit
Hidup
35.
Lada
Piper nigrum
Hama dan penyakit
Hidup
36.
Sereh
Cymbopogon nardus
Hama dan penyakit
Hidup
37.
Buah merah
Pandanus conoideus
Hama dan penyakit
Hidup
38.
Ki Jaheut
Penicillin
Hama dan penyakit
Hidup
39.
Bintaro
Cerbera manghas
Hama dan penyakit
Hidup
40.
Bitung
Barringtonia asiatica
Hama dan penyakit
Hidup
41.
Keladi tikus
Typhonium Flagelliforme
Hama dan penyakit
Hidup
42
Daun Kari
Murraya koenigii
Hama dan penyakit
Hidup
43.
Binahong
Anredera Cordifolia Steenis
Hama dan penyakit
Hidup
44.
Antanan/Pegagan
Centella Asiatica
Hama dan penyakit
Hidup
45.
Selasih ungu
Ocinum basilicum L.
Atraktan
Hidup
46.
Selasih hijau
Ocimum basilicum L.
Atraktan
Hidup
47.
Daun Wangi
Melaleuca
Atraktan
Hidup
48.
Handeuleum
Graptophylum pictum
49.
Kemangi
Ocimum basilicum
Insektisida
Hidup
50.
Kacang Babi
Vicia faba L
Insektisida
Hidup
51.
Zodia
Evodia suaveolens
Hidup
52.
Mengkudu
Morinda citrifolia
Hidup
53.
Pandan
Pandanus amaryllfolium
Hidup
138
Pemikat/lalat buah/ Perangkap
Hidup
1
2
3
4
5
54.
Samboja
Plumeria acuminata
Hidup
55.
Bengle
Zingiber cassummunar
Hidup
56.
Kanyere
Bridelia glauca Blume
Hidup
57.
Ganja Sayur
Cannabis sativa
Hidup
58.
Salam
Syzygium polyanthum
Hidup
139
Lampiran 8. Daftar Jenis Perbanyakan Isolat Agens Hayati Padat REKAPITULASI PERBANYAKAN AGENS HAYATI MEDIA PADAT SEKSI PELAYANAN TEKNIS, BIDANG YANTEKINDO,TAHUN ANGGARAN 2013
BULAN
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
JENIS A.H
JUMLAH YANG DIPERBANYAK
Bungkus
Kg
Bungkus
Kg
1. Beauveria sp
1900
190
1750
175
150
15
2. Trichoderma
1200
120
1150
115
50
5
Jumlah
3100
310
2900
290
200
20
1. Beauveria sp
2400
240
2345
234,5
55
5,5
2. Trichoderma sp
1000
Jumlah
3400
100 340
955 3300
95,5 330
45 100
4,5 10
1. Beauveria sp
700
70
587
58,7
113
11,3
2. Trichoderma sp
700
70
685
68,5
15
1,5
Jumlah
1400
140
1272
127,2
128
12,8
1. Beauveria sp
1000
100
899
89,9
101
10,1
800
80
789
78,9
11
1,1
3. Metarrhizium sp
100
73 1761
7,3 176,1
27 139
2,7 13,9
107,5
Jumlah
1900
10 190
1. Beauveria sp
3825
382,5
2750
275
1075
2. Trichoderma sp
2875
287,5
2795
279,5
80
8
Jumlah
6700
670
5545
554,5
1155
115,5
1. Beauveria sp
1100
110
989
98,9
111
11,1
2. Trichoderma sp
2200
220
2009
200,9
191
19,1
Jumlah
3300
330
2998
299,8
1. Beauveria sp
600
60
515
51,5
85
8,5
2. Metarrhizium sp
700
70
597
59,7
103
10,3
2100
210
1979
197,9
121
12,1
1. Beauveria sp 2. Gliocladium sp
Okt.
Nov
Kendala
2. Trichoderma sp
Jumlah
Sept.
KONTAMINASI
Kg
3. Trchoderma
Agust
SIAP DIGUNAKAN
Bungkus
340
3091
309,1
1100
110
895
89,5
205
20,5
100
10
75
7,5
25
2,5 7,7
3. Trichoderma sp
1300
130
1223
122,3
77
Jumlah
2500
250
2193
219,3
307
30,7
1. Beauveria sp
1300
130
1017
101,7
283
28,3
2. Trichoderma sp
2000
200
1750
175
250
25
3. Metarrhizium sp
100
10
45
4,5
55
5,5
340
2812
281,2
588
58,8
170
1450
145
250
25 1,7
1. Beauveria sp
1700
2. Trichoderma sp
800
80
783
78,3
17
3. Metarrhizium sp
800
80
69
6,9
731
73,1
330
2302
230,2
998
99,8
1. Beauveria sp 2. Trichoderma sp 3. Metarrhizium sp
Total
0
0
0
0
0
0
3100
310
2550
255
550
55
0
0
0
0
0
0
3100
310
2550
255
550
55
3072,4
0
0
3550
140
Lampiran 9. Daftar Distribusi Isolat Agens Hayati Padat NO
BULAN
BANYAKNYA
JENIS
Bungkus
1
Janurai
Beauveria
620
Kg 62
2
Februari
Beauveria,Trichoderma
1845
184,5
3
Maret
Beauveria,Trichoderma
7237
4
April
1609
5
Mei
6
Juni
7
Juli
8
Agustus
9
September
10
Oktober
11
November
12
Desember
Beauveria,Trichoderma Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium
723,7 160,9 354,5
3545 333,7 3337 168 1680 203,5 2035 337,5 3375 389,1 3916 46 460 40 400 3003,4
Total
141
Lampiran 10. Daftar Perbanyakan Isolat Agens Hayati Bulan Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt.
Nov.
Des
Jenis Isolat Corynebacterium Gliocladium Metarrhizium Trichoderma Jumlah Corynebacterium Gliocladium Metarrhizium Trichoderma P.f Beauveria Verticillium Jumlah Corynebacterium P.f Trichoderma Beauveria Jumlah Corynebacterium Trichoderma Beauveria P.f Metarrhizium Verticillium Jumlah Corynebacterium Beauveria Trichoderma Gliocladium P.f Jumlah Corynebacterium Beauveria Trichoderma P.f Metarrhizium Verticillium Gliocladium Jumlah Corynebacterium P.f Beauveria Trichoderma Metarrhizium Verticillium Gliocladium Jumlah Corynebacterium P.f Beauveria Trichoderma Metarrhizium Verticillium Gliocladium Jumlah Corynebacterium P.f Beauveria Trichoderma Metarrhizium Verticillium Gliocladium Bakteri merah Bakteri putih Jumlah Corynebacterium P.f Beauveria Trichoderma Metarrhizium Verticillium Gliocladium Bakteri merah Jumlah Corynebacterium P.f Beauveria Trichoderma Metarrhizium Verticillium Gliocladium Bakteri merah Jumlah Corynebacterium P.f Beauveria Trichoderma Metarrhizium Verticillium Gliocladium Bakteri merah Jumlah Jumlah Total (Jan. - Des.)
Jumlah (Test tube) 45 15 30 30 120 196 8 29 37 90 100 6 466 200 50 50 30 330
Siap Digunakan (Test tube) 45 15 30 30 120 196 8 29 37 90 100 6 466 200 50 50 30 330
Kontaminasi (Test tube) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
144 12 50 116 19 5 346 165 30 45 5 15 260 80 35 25 15 20 5 5 185 137 35 76 111 35 7 10 411 89 37 8 19 46 14 13 226 41 15 5 12 29 2 13 1 2 120 172 20 33 25 24 22 2 1 299 244 22 33 168 2 0 0 0 469 25 91 5 0 10 0 0 0 131 3363
144 12 50 116 19 5 346 165 30 45 5 15 260 80 35 25 15 20 5 5 185 137 35 76 111 35 7 10 411 89 37 8 19 46 14 13 226 41 15 5 12 29 2 13 1 2 120 172 20 33 25 24 22 2 1 299 244 22 33 168 2 0 0 0 469 25 91 5 0 10 0 0 0 131 3363
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
142
Kendala
Lampiran 11. Daftar Jenis Distribusi Isoat Agens Hayati BANYAKNYA NO.
BULAN
JENIS AH
Isolat/Test tube
1
Januari
Gliocladium, Metarihizium, Corynebacteriu
48
2
Februari
Corynebacterium, Tricoderma
P.f., Metarihizium, Beauveria,
515
3
Maret
Corynebacterium, Tricoderma
P.f., Metarihizium, Beauveria,
193
4
April
Corynebacterium, Tricoderma
P.f., Metarihizium, Beauveria,
490
5
Mei
Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium
205
6
Juni
Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium
218
7
Juli
Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium
411
8
Agustus
Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium, Verticillium
227
9
September
Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium, Verticillium, Bakteri Putih, Bakteri Merah
120
10
Oktober
Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium, Verticillium, Bakteri Merah
299
11
November
Corynebacterium, Tricoderma
469
12
Desember
Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria
P.f., Metarihizium, Beauveria,
388 3327
143
Lampiran 12. Daftar Kunjungan Pengguna ke BBPOPT Tahun 2013 No.
Pengguna
Keperluan
Instansi
Waktu
Jumlah Orang
1
Mahasiswa
Universitas Singaperbangsa
Praktikum agroteknologi
7 Januari
63
2
Peserta SLPHT
Dinas Pertanian dan Kehutanan Wilayah Cibungbulan
Kunjungan Laboratorium
28 Januari
250
3
Mahasiswa
Bale Bandung
Kunjungan Laboratorium
19 Maret
58
4
Mahasiswa
Garut
Persiapan PKL
20 Maret
23
5
Petugas
BPTPH Sulawesi Selatan
Kunjungan Laboratorium
13 Mei
25
6
Mahasiswa
IPB Bogor
Kunjungan Laboratorium VHT
15 Mei
13
7
Petani
Gapoktan Bina Jaya, Plered, Purwakarta
Kunjungan Laboratorium
11 Juni
20
8
Mahasiswa
Universitas Indonesia
Kunjungan Laboratorium
12 Juni
6
9
Mahasiswa
Universitas Padjadjaran
Kunjungan Laboratorium
13 Juni
65
10
Mahasiswa
Universitas Bekasi
"45"
Kunjungan Laboratorium
18 Juni
22
11
Petani
Gapoktan "Tani Jaya" Cilamaya Kulon, Karawang
Kunjungan laboratorium
26 Juni
9
12
Petani
Kelompok tani "Sri Asih" dan "Sri Mulya" Kecamatan Majalaya, Karawang
Kunjungan laboratorium
03 Juli
34
13
Petani
Kelompok Tani "Sukawayana Mandiri" Desa Cikakak, Kecamatan Cikakak, Sukabumi
Kunjungan laboratorium
19 September
24
14
Petugas
Peserta Diklat Perlindungan Tanaman BBPP lembang
Kunjungan Lapangan
21 Sepember
29
15
Petugas
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
Studi Banding
25 September
50
16
Petugas
Peneliti Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste
Studi Banding
24 Oktober
20
17
Petugas
Dinas Pertanian Jawa Tengah
Kunjungan Kerja
29 Oktober
38
18
Petugas
Itjen Kementan
Audit Lapangan
31 Oktober
1
19
Petani
Kelompok Tani Wilayah Binaan Desa Pawidean, BPP Jatibarang, Indramayu
Kunjungan Laboratorium
07 Nopember
55
20
Mahasiswa
Universitas Islam Sunan Gunung Bandung
Kunjungan Laboratorium
13 Nopember
72
Respati
Islam
Provinsi
Negeri Djati,
144
Lampiran 13. Data Magang di BBPOPT Tahun 2013 No.
Nama Pengguna
Instansi
Materi
Jumlah Orang
Waktu
1
Mahasiswa
Universitas Padjadjaran
Penelitian padi 3 Januari - 10 gogo April 2013
2
2
Siswa
SMKN 1 Losarang
Magang industri
kerja 27 Des 2012 13 Maret 2013
6
3
Siswa
SMKN 1 Losarang
Magang industri
kerja 15 Maret - 30 Mei 2013
10
4
Mahasiswa
Universitas Garut
Magang
21 Maret - 20 April 2013
6
5
Mahasiswa
Universitas Bandung
Bale Magang agens 3 - 5 April 2013 hayati
1
6
Petugas
Dinas Pertanian TPH Magang Kab. Kapuas Kalteng P3OPT
22 - 27 April 2013
2
7
Mahasiswa
Universitas Siliwangi
6 Mei - 30 Agst 2013
2
8
Mahasiswa
Universitas Singa Penelitian perbangsa Karawang
1 Juni Agst 2013
30
4
9
Petugas
PT. Nusa Agro Mandiri
Magang P3OPT
15 - 20 Juni 2013
6
10
Mahasiswa
Universitas Soedirman
Jenderal Magang
15 Juli - 30 Agst 2013
2
11
Petugas
Dinas Pertanian Kab. Magang Agens 26 31 Kepulauan Meranti hayati Agustus 2013
13
12
Petugas
Dinas Provinsi Magang Agens 26 - 28 Agst Kepulauan Riau hayati 2013
7
13
Siswa
SMK TI Muhamadiyah Magang Kerja 9 Sep - 9 Des Kotabaru Industri 2013
5
14
Mahasiswa
Universitas Padjadjaran
Penelitian
16 Sept – Des 2013
1
15
Mahasiswa
Universitas Subang
PKL
7 Okt - 7 Nop 2013
1
16
Petugas
BPTPH Provinsi Magang agens 21 - 26 Okt Kalimantan Tengah hayati 2013
6
17
Siswa
SMKN 1 Banyusari
Magang Kerja 16 Des 2013 Industri 14 Maret 2014
6
18
Petugas
BPTPH Provinsi Magang 17 - 19 Des Sulawesi Tengah Pemetaan dan 2013 Peramalan
8
Penelitian
Jumlah
88
145
Lampiran 14. No.
Data Pengguna yang Melakukan Pelatihan di BBPOPT Tahun 2013
Pengguna
Judul
Waktu
Jumlah Orang
31 Januari 1 Februari
29
1
PPMKP Ciawi
Observasi Lapangan diklat Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
2
Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat
Pelatihan 1 - 11 April Pengamat OPT Perkebunan Angk.1
42
3
Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat
Pelatihan 15 - 25 April Pengamat OPT Perkebunan Angk.2
52
4
Dinas Pertanian Kab. Tanjung jabung Barat, Jambi
Pelatihan Agens Hayati
32
Jumlah
16 - 24 Juni
155
146
Lampiran 15. Data Pelanggan yang Melakukan Konsultasi Teknis ke BBPOPT Tahun 2013 No.
Pengguna
Instansi
Materi
Waktu
Jumlah Orang
1
2
3
4
5
6
7 Januari
1
16 Januari
1
1
Dosen
UNSIKA
Pengajuan penelitian mahasiswa
2
Mahasiswa
Geomet-IPB
3
Mahasiswa
UNSIKA
Pengajuan penelitian
29 Januari
5
4
Mahasiswa
UNSIKA
Pengajuan penelitian
30 Januari
2
5
Petani
KT. Ds. Tanjungpura
Budidaya jagung
1 Februari
1
6
Mahasiswa
Universitas Siliwangi
Penjajagan penelitian
6 Februari
1
7
Guru
SMKN 1 Losarang
Monotoring magang
7 Februari
1
8
Petani
KT. Mekar
Pengendalian WBC
15 Februari
1
9
Petugas
BBPPMBTPH Cimanggis
Konsultasi penelitian
18 Februari
2
10
Mahasiswa
Univ. Siliwangi
Penjajagan penelitian
18 Februari
1
11
Mahasiswa
UNSIKA
Penelitian
19 Februari
3
12
Swasta
PT. Arindo Utama Perkasa
Konsultasi agens hayati
20 Februari
2
13
Petugas
BBPPMBTPH Cimanggis
Diskusi tentang BLB
22 Februari
2
14
Swasta
Konsultasi Hapen Padi
25 Februari
1
15
Petani
KT. Telarsari
Konsultasi pengendalian WBC
27 Februari
1
16
Petani
KT. Karokrok, Patokbeusi, subang
Permintaan tanaman mimba
27 Februari
1
17
Mahasiswa
UNINUS Bandung
Konsultasi penelitian
28 Februari
18
Dosen
Univ. Garut
Penjajagan PKL
4 Maret
2
19
Petugas
BPTPH
Konsultasi
4 Maret
1
20
Mahasiswa
UNSOED
Pengajuan PKL
11 Maret
2
21
Mahasiswa
UNSIL
Pengajuan penelitian
13 Maret
1
22
Mahasiswa
Politeknik SHS
Pengajuan PKL
14 Maret
1
23
Petugas
BKPSK Cirebon
Permintaan agens hayati
14 Maret
1
24
Siswa
SMKN 1 Losarang
Konsultasi kegiatan prakerin
18 Maret
10
25
Swasta
BRI Pamanukan
Antisipasi Hama
21 Maret
2
26
Mahassiswa
Univ. Garut
Penjajagan magang
21 Maret
6
27
Petugas
Ditlin
Konsultasi Kajian
22 Maret
2
28
Mahasiswa
UNSIKA
Permohonan surat keterangan
25 Maret
2
29
Petugas
BKP3 Indramayu
Konsultasi OPT/Iklim
26 Maret
2
Mencari data iklim
147
1
2
30
Petugas
Dispertanak Nunukan, Kaltim
31
Petugas
32
3
4
5
6
Konsultasi OPT
27 Maret
2
Wanayasa
Konsultasi sampel tanaman jeruk
27 Maret
1
Petugas
Dinas Perkebunan
Tindak lanjut Pelaksanaan Pelatihan pengamat OPT
27 Maret
2
33
Mahasiswa
UNSIKA
Pengajuan penelitian
28 Maret
2
34
Mahasiswa
UNSIL
Pengajuan penelitian
8 April
1
35
Mahasiswa
UNSOED
Pengajuan PKL
11 April
1
36
Swasta
PT. Pupuk Kujang
Konsultasi
16 April
3
37
Mahasiswa
UNSOED
Konsultasi penelitian
19 April
2
38
Petugas
BPTPH Prov. Riau
Konsultasi pelatihan, narasumber dan materi OPT
26 April
2
39
Petani
KT. Desa Cikalong
Konsultasi OPT tanaman
30 April
1
40
Swasta
PT. Saputra Global Harvest
Konsultasi keikutsertaan pekan peramalan
01 Mei
1
41
Guru
SMKN 1 Losarang
Monotoring magang
02 Mei
1
42
Mahasiswa
Politeknik SHS
Konsultasi magang
02 Mei
1
43
Petani
Klari
Konsultasi OPT
06 Mei
1
44
Petani
Telu Jambe Barat
Konsultasi OPT
06 Mei
1
45
Dosen
UNEJ
Uji Efikasi NEP
07 Mei
1
46
Mahasiswa
IPB
Cek lapangan (demplot)
08 Mei
1
47
Swasta
MTI
Penawaran laboratorium
alat
21 Mei
1
48
Guru
SMKN 1 Losarang
Penjemputan magang
siswa
30 Mei
2
49
Petugas
Dinas Pertanian Tangerang
Konsultasi agens hayati
30 Mei
1
50
Dosen
UNSIL
Monotoring magang
12 Juni
1
51
Swasta
Field Indonesia
Konsultasi agens hayati
12 Juni
1
52
Petugas
Dinas Pertanian Kab. Meranti
Konsultasi pelatihan, narasumber dan materi OPT
18 Juni
2
53
Petani
KT. Kec Jatisari
Konsultasi OPT Padi
20 Juni
1
54
Petugas
Kec. Cilamaya Kulon
Konsultasi petani
24 Juni
1
55
Swasta
Syngenta
Konsultasi OPT
25 Juni
1
56
Swasta
CV. PKR
Konsultasi OPT perbenihan
dan
27 Juni
1
57
Petani
Kec. Banyusari
Konsultasi petani
kunjungan
27 Juni
1
148
kunjungan
1
2
3
4
5
6
58
Swasta
DELTA PAS INTL
Konsultasi akreditasi
28 Juni
2
59
Mahasiswa
IPB
Silaturahim dan survei, konsultasi
04 juli
2
60
Swasta
PT-NAM
Pelatihan dan konsultasi
15 juli
1
61
Swasta
Survindo Global
Aplikasi feromon trap
17 juli
1
62
Dinas
Distanbun Barat NTT
Konsultasi hama dan penyakit serta melihat lain kegiatan Agens hayati
18 juli
1
63
Mahasiswa
Penjajakan penelitian
16 agustus
1
64
Petugas
Balai uji Terap Teknik karantina Pertanian
Study banding tentang lalat buah
22 agustus
4
65
Siswa
SMK Muhammadiyah Kotabaru
PKL
09 Sepember
5
66
Petugas
BBPPMB-TPH
Konsultasi penyakit
13 Sepember
3
67
Mahasiswa
Universitas Padjadjaran
Izin Penelitian
26 Sepember
1
68
Petugas
Dinas TPH kabupaten Musi Rawas, Palembang
Konsultasi Hama penyakit tanaman
26 Sepember
2
69
Swasta
Mitsubishi corporation
Sharing OPT
17 Sepember
2
70
Swasta
Nihon Jepang
Sharing OPT
17 Sepember
2
71
Mahasiswa
Universitas Soedirman
PKL
19 Sepember
1
72
Petugas
BPTP Pontianak
Uji Profisiensi
23 Sepember
1
73
Petani
KTNA Sukra
Konsultasi AH
01 Oktober
1
74
Petugas
BBP Sukra
Konsultasi AH
01 Oktober
1
75
Petugas
BPTPH Sultra
Magang peramalan
04 Oktober
2
76
Petugas
Ditlin TP
Venfikai TUK
18 Oktober
1
77
Petugas
PKM Sungai Burong, Selangor, Malaysia
Konsultasi Hama penyakit tanaman
26 Oktober
3
78
Mahasiswa
Universitas Singaperbangsa
Konsultasi magang
30 Oktober
6
79
Petani
Karawang
Konsultasi hama PBP
6 Nopember
2
80
Swasta
PT. Buchi Indonesia
Pengecekan Alat
7 Nopember
2
81
Petani
Telagasari, Karawang
Konsultasi PBP
19 Nopember
1
82
Petugas
BP4K Karawang
Permohonan Narasumber untuk kegiatan penyuluhan
21 Nopember
1
Sumba
Nahyaku, Jendral
149
hama
1
2
3
4
83
Petugas
UPTD-P2TP Kaltim
Konsultasi Peramalan
28 Nopember
1
84
Guru
SMKN 1 Jatisari
Konsultasi PKL
2 Desember
1
85
Guru
SMKN 1 Jatisari
Mengantar surat ijin PKL
5 Desember
1
86
Petugas
BBPPMBTPH Cimanggis
Pengumpulan data dan konsultasi
11 Desember
2
87
Guru
SMKN 1 Banyusari
Mengantar magang
16 Desember
1
Jumlah
5
siswa
6
150
150
Lampiran 16. Hasil Kegiatan Model Peramalan OPT BBPOPT, TA. 2013 1. METODE PENGEMBANGAN PENGAMATAN HAMA BOLENG formicarius FABRICIUS) PADA UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)
(Cylas
Sujiono, Rina Nurdiana, Gun Gun Gunawan, Eri Budiyanto, Suwandi Irawan Kumbang Cylas formicarius Fabricius merupakan hama utama pada ubi jalar dan dapat menyebabkan kerusaklan baik di lapangan maupun di tempat penyimpanan. Pada musim kemarau, kehilangan hasil akibat serangan hama boleng berkisar antara 10 – 80%. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui metode yang paling efektif untuk pengamatan hama Cylas formicarius. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya metode yang paling efektif dan efisien untuk pengamatan hama C. formicarius. Kegiatan kajian pengembangan metode pengamatan hama boleng (C. formicarius) pada ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Oktober 2013, bertempat di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Kegiatan kajian ini bersifat eksperimental dan dilaksanakan di lapangan. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dimana terdapat 5 (lima) perlakuan dengan 4 (empat) ulangan sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Parameter utama yang diamati adalah hasil penghitungan/ pencacahan jumlah kumbang C. formicarius yang tertangkap perangkap dan data mengenai intensitas serangan. Kedua data tersebut dilengkapi dengan deskripsi morfologi pada tanaman ubi jalar bergejala. Selama satu periode pengamatan, perlakuan perangkap feromon dapat menarik kumbang C. formicarius, sedangkan perlakuan perangkap mandiri (tanpa feromon seks) tidak diperoleh hasil tangkapan kumbang C. formicarius (nihil). Rata-rata jumlah tangkapan kumbang C. formicarius tertinggi pada petak percobaan perangkap botol + feromon seks terjadi pada saat usia tanaman 17 mst yaitu mencapai 72,00 ekor, sedangkan untuk perangkap water pan + feromon seks terjadi pada saat usia tanaman 19 dan 20 mst yaitu mencapai 157,5 ekor. Perangkap feromon yang ditempatkan dekat dengan permukaan tanah (perangkap water pan) memperoleh jumlah tangkapan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan perangkap feromon yang ditempatkan diatas permukaan tanah (perangkap botol). Persentase serangan hama C. formicarius terendah berada pada petak perlakuan perangkap botol + feromon seks (A) sebesar 7,555%, sedangkan persentase tertinggi terjadi pada petak perlakuan perangkap pitfall (D) yaitu sebesar 14,184%. Hubungan antara jumlah tangkapan kumbang C. formicarius dengan intensitas serangan pada umbi ubi jalar relatif rendah. Persamaan garis regresi yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk memperkirakan intensitas serangan berdasarkan jumlah tangkapan kumbang C. formicarius yang diketahui. Hubungan antara populasi kumbang C. formicarius dengan suhu dan kelembaban relatif kuat. Dari persamaan regresi menunjukkan ada pengaruh positif (searah) antara suhu dan kelembaban dengan populasi kumbang C. formicarius. Pengamatan tanaman ubi jalar bergejala efektif dilakukan pada saat umur tanaman mencapai 10 – 11 mst karena pada saat itu keberadaan lubang kecil bekas gerekan C. formicarius lebih
151
jelas terlihat dan mudah ditemukan seiring dengan muncul dan keluarnya kumbang dari dalam umbi ubi jalar dengan cara melakukan penggalian tanah. 2. METODE PENGAMATAN HAWAR BAKTERI (Xanthomonas manihotis) PADA TANAMAN UBI KAYU DI KABUPATEN TASIKMALAYA Dianto Momon Sumono, Idah Faridah, Surono, Aris Sutoaji Peran ubi kayu akhir-akhir ini semakin menunjukkan perkembangan yang sangat baik, bahkan pengembangan komoditas ini sangat besar.Salah satu penyakit penting ubi kayu adalah penyakit hawar bakteri.Gejala serangan penyakit ini yaitu pada daun terdapat bercak kebasah-basahan dengan bentuk tidak teratur dan bersudut, dikelilingi oleh warna hijau tua. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui metode pengamatan hawar bakteri pada tanaman ubi kayu. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya perkembangan serangan, karakteristik pola sebaran dan metode pengamatan hawar bakteri. Kegiatan pengamatan penyakit hawar bakteri dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, pada bulan April – Desember 2013. Lokasi pengamatan dilakukan di 3 (tiga) Kecamatan, yaitu; Manonjaya, Gunung Tanjung dan Cineam. Untuk masing-masing kecamatan ditentukan 3 (tiga) desa dan setiap desa dipilih 3 (tiga) hamparan yang dianggap mewakili luas hamparan.Masing-masing hamparan diamati 20 pohon contoh. Kegiatan pengamatan dilakukan sebanyak 13 kali, pengamatan pertama dimulai pada pertanaman ubi kayu berumur 30 hari setelah tanam (HST). Pengamatan selanjutnya dilakukan dengan interval 2 (dua) mingguan. Pengamatan terhadap penyakit hawar bakteri dilakukan secara visual dengan menghitung intensitas serangan pada ketiga bagian daun (bawah, tengah dan atas). Masing-masing bagian daun dari pohon contoh (sampel pohon) diamati 3 daun, dengan jarak antar bagian daun (atas, tengah dan bawah) berselang 2 (dua) daun. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji DMRT pada P=0,05 bertujuan untuk menentukan bagian daun mana yang harus diamati dan analisis karakteristik serangan dengan menggunakan CA indeks. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil uji DMRT pada P=0,05 menunjukan bahwa tidak terjadi perbedaan yang nyata dalam pola sebaran infeksi penyakit hawar daun bakteri pada semua stadia tanaman dan bagian tanaman; 2. Pengamatan terhadap hawar bakteri pada tanaman ubi kayu di lapangan pada setiap umur tanaman dilakukan dengan teknik dan jumlah contoh yang sama, yaitu; Pengamatan dilakukan pada 3 (tiga) bagian daun untuk setiap pohon contoh/sampel pohon yaitu dengan mengamati penyakit hawar bakteri pada bagian daun atas, tengah dan bawah. Hasil uji Duncan’s pada P=0,05 menunjukan bahwa pengamatan terhadap penyakit hawar bakteri cukup dilakukan pada bagian daun tengah dengan cara mengamati 3 (tiga) daun secara acak sistimatis pada setiap sampel tanaman contoh; 3. Jumlah pohon contoh yang dibutuhkan dalam pengamatan lapang terhadap hawar bakteri di 3 (tiga) desa contoh (masing – masing tiga hamparan 152
contoh) adalah 18 (delapan belas) pohon tingkat kepercayaan 70% (D = 0,3) dan 36 pohon untuk tingkat kepercayaan 80% (D = 0,2). 3. INVENTARISASI PUSTAKA SPEKTRAL OPT UTAMA TANAMAN PADI Rahmad Gunawan, Dewi Nirwati, Willing Bagariang, Ulfah Nuzulullia, Urip Slamet Riyadi
Padi merupakan salah satu tanaman pangan utama di Indonesia. Gejala hama dan penyakit penting pada padi seperti wereng batang coklat, BLB dan Tungro harus diwaspadai sejak awal agar segera dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan kerusakan berat atau sampai gagal panen. Perubahan fisiologis pada daun padi, baik dari sisi warna ataupun struktur daun dapat dideteksi atau diamati dengan melihat nilai pantulan cahaya pada permukaan daun tersebut.Untuk mengetahui perubahan tersebut digunakan informasi panjang gelombang warna daun padi dalam menganalisis suatu objek (spectral signatures). Tujuan kajian ini adalah didapatkan pustaka spektral pada gejala serangan OPT utama tanaman padi dan mendapatkan metode pengamatan gejala serangan OPT dengan menggunakan Spektrometer. Sasaran kajian ini adalah pustaka spektral digunakan sebagai referensi dalam pengolahan citra satelit dan didapatkan metode perekaman pustaka spektral sebagai pedoman perekaman pustaka spektral. Kegiatan ini dilaksanakan pada daerah endemis BLB, Tungro dan WBC di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat pada bulan Juli - Desember 2013. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut: Pengumpulan informasi kejadian serangan OPT, persiapan alat Spektrometer, pengambilan sampel, dan perekaman sampel pustaka spektral. Berdasarkan hasil pengamatan maka didapatkan hasil pustaka spektral daun padi sehat dan daun padi bergejala BLB, Tungro dan WBC sebanyak 40 pustaka. Pustaka spektral daun padi tersebut dikategorikan ke dalam 4 stadia yaitu Stadia 1 ( umur < 40 hst), Stadia 2 ( umur 40-60 hst), Stadia 3 ( umur 6090 hst) dan Stadia 4 ( umur 90 hst – panen). Pengukuran pustaka spektral dilakukan pada berbagai varietas tanaman padi. Varietas tanaman padi yang terinventarisasi pustaka spektralnya adalah 12 varietas yaitu Ciherang, IR64, Mekongga, Situ bagendit, Cisadane, Hibrida, Ketan, Towuti, IR42, Pandan wangi, Lokal, dan Muncul. 4. PENGEMBANGAN MODEL PERAMALAN PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN JAGUNG Wahyudin, Wayan Murdita, Dwitya Rizqillah G, Lia Lisnawati, Yayan Kurniadi
Penggerek batang (Ostrinia furnacalis Guenee) merupakan salah satu hama utama pada tanaman jagung sehingga keberadaannya perlu diwaspadai. Kehilangan hasil akibat penggerek batang jagung mencapai 20-80%. Besarnya kehilangan hasil dipengaruhi oleh padat populasi larva penggerek batang jagung serta umur tanaman saat terserang. Penggerek batang jagung menyerang pada semua bagian tanaman jagung, gejala serangan penggerek batang jagung berupa lubang gorokan pada daun, batang, bunga jantan, dan atau pangkal tongkol.
153
Kegiatan ini bertujuan mendapatkan model peramalan serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim dan antar musim.Sasaran yang ingin dicapai yaitu tersedianya model peramalan serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim dan antar musim. Kegiatan ini dilaksanakan di dua desa yaitu Desa Cimangkok dan Sukalarang, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2013. Metode yang digunakan adalah penentuan lokasi sebanyak 20 blok hamparan dengan ukuran 250 – 500 m2. Dalam 1 hamparan ditentukan 10 guludan, tiap guludan 10 rumpun, diambil secara sistematik.Pengamatan lapang dilakukan terhadap gejala serangan penggerek batang jagung pada fase vegetatif dan generatif.Tingkat serangan penggerek batang jagung dihitung dengan metode serangan mutlak. Hasil analisa pola perkembangan serangan menunjukkan bahwa : 1. Serangan penggerek batang jagung terjadi pada umur 21-28 HST. 2. Serangan penggerek batang jagung tertinggi terjadi pada umur 56 HST (fase pembungaan). 3. Model serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim, Log Y70 = 0.6342 Log (X49+2) + 0.1376 ; R2= 0.61, N= 20, Sig= 0.0000, CL= 0.06, dimana Y70 adalah serangan penggerek batang jagung pada umur 70 HST (%) dan X49 adalah serangan penggerek batang jagung pada umur 49 HST (%). 4. Model serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim, Log Y21 = 1,0128 * Log (X7+1)2 –1,2471* Log (X7+1) + 1,0598 ; R2= 0,63, N= 15, Sig= 0.002, CL= 0.04, dimana Y21 adalah serangan penggerek batang jagung pada umur 21 HST (%) dan X7 adalah populasi tangkapan ngengat penggerek batang jagung pada umur 7 HST (ekor/trap). 5. Model seranganpenggerek batang jagung spesifik lokasi antar musim, LogYmh = 0.8615 Log (Xmk+10) + 0.1678 (R2= 0.68, N= 18, Sig= 0.0000, CL= 0.07), danLog Ymk = 1.0641 Log (Xmh+10) - 0.0899 (R2= 0.75, N= 22, Sig= 0.0000, CL= 0.07), dimana Y adalah prakiraan serangan kumulatif luas tambah serangan (ha), X adalah kejadian serangan kumulatif luas tambah serangan (ha), mh adalah musim hujan, dan mk adalah musim kemarau. 5. PENGEMBANGAN MODEL PERAMALAN OPT UTAMA PERUSAK DAUN PADA TANAMAN KEDELAI Suwarman, Sri Murtiati, Ita Sumirta, Nanar A. Cahyana Kedelai merupakan tanaman yang strategis di dunia petanian.Salah satu faktor pembatas dalam berproduksi tanaman pangan khususnya kedelai adalah Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Untuk dapat mengendalikan serangan hama perusak daun pada pertanaman kedelai dengan baik harus disusun suatu perencanaan dengan menggunakan strategi dan teknik sesuai dengan karakteristik OPT. Dalam penyusunan perencanaan diperlukan informasi dalam bentuk prakiraan/ramalan yang akurat agar resiko yang akan terjadi akibat serangan perusak daun dapat ditekan. 154
Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari pola umum perkembangan populasi OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai dan mengembangkan model peramalan OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai. Sasaran dari kegiatan iniadalah diketahuinya pola umum perkembangan populasi OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai dan didapatkannya model peramalan OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Cianjur pada bulan Juni – Desember 2013. Metode dari kegiatan ini yaitupengamatan tetap dilakukan dengan mengamati pertanaman kedelai yang ditentukan secara purposif di 3 (empat) kecamatan masing-masing kecamatan sebanyak 3 (tiga) desa dan masingmasing desa diambil 5 (lima) hamparan/kebun contoh. Setiap kebun contoh diamati 3 (tiga) titik secara diagonal, setiap titik dipilih 10 (sepuluh) rumpun contoh yang ditentukan secara acak sistematik. Dari hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil pengamatan lapang, larva ulat grayak selama satu musim tanaman kedelai mengalami dua generasi, generasi pertama terjadi pada umur tanaman 34 HST dan generasi ke dua pada umur tanaman 69 HST, dengan perbedaan puncak populasi selama 35 hari. 2. Populasi larva ulat penggulung daun kedelai selama satu musim tanam kedelai mengalami dua generasi, generasi pertama terjadi pada umur tanaman 27 HST dan generasi ke dua terjadi pada umur tanaman 55 HST, dengan perbedaan puncak populasi 28 hari. 3. Pendugaan intensitas serangan ulat grayak fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase generatif (5 - 11 Mst): Y = 5,106(X) + 3,526 (R2; 70) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase generatif (5 - 11 Mst) 4. Pendugaan populasi ulat grayak pada fase generatif (5 - 11 Mst), berdasarkan populasi pada fase vegetatif (1 - 4 Mst); Y = 2,2115(X) + 0,1377 (R2; 67) Y = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4 Mst) 5. Pendugaan intensitas serangan ulat grayak pada fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 s/d 4 Mst); Y = 11,51(X) + 1,308 (R2; 61) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4 Mst) 6. Pendugaan intensitas serangan ulat penggulung daun pada fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi pada fase generatif (5 - 11 Mst): Log (Y+1) = 1,254(X+1) + 0,103 (R2; 0,61) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 mst) X = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada fase generative (5 11 Mst)
155
7. Pendugaan populasi ulat penggulung daun pada fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 - 4 Mst): Log (Y+1) = 1,2708 Log (X+1) + 0,0168 (R2;0,76) Y = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4 Mst) 8. Pendugaan intensitas serangan ulat penggulung daun pada fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 - 4 Mst); Log (Y+1) = 1,715 Log (X+1) + 0,124 (R2;0,64) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4 Mst) 9. Pendugaan populasi belalang daun pada fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase genetarif fase generatif (5 - 11 Mst): Y = 1,603(X) + 1,172 (R2; 0,61) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi belalang daun ekor/m2 pada fase generatif (5 - 11 Mst) 10. Pendugaan populasi belalang daun fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 s/d 4 Mst): Y = 1,717(X) + 1,428 (R2; 0,68) Y = Populasi belalang daun ekor/m2 pada fase generatif (5 -11 Mst) X = Populasi belalang daun ekor/m2 pada fase vegetatif (1 - 4 Mst) 11. Pendugaan kehilangan hasil akibat serangan belalang daun, ulat penggulung daun dan ulat grayak pada fase generatif (11 mst): Log Y= 0,3383 + 0,8395 Log X1 + 0,0058 Log X2 + 0,1466 Log X3 (R2; 0,72) Y = Kehilangan hasil akibat serangan hama perusak daun kedelai (%) per tanaman X1 = Intensitas serangan ulat grayak fase generatif (11 mst) (%) X2 = Intensitas serangan belalang daun fase generatif (11 mst) (%) X3 = Intensitas serangan ulat penggulung daun fase generatif (11 mst) (%) 6. PENGEMBANGAN BATANG PADI
SIMULASI
MODEL
PERAMALAN
PENGGEREK
Busyairi Latiful Ashar, Achmad Imroni, Maryono, Yoyo Kusprayogie, Atep Budiman Salah satu hama penting dalam produksi padi adalah penggerek batang padi (PBP). Serangan PBP yang tinggi dapat mengakibatkan penurunanproduksi padi hingga puso. Intensitas serangan dapat diramalkan berdasarkan bioekologi penggerek batang padi untuk mengurangi resiko serangan hama tersebut. Kemajuan teknologi komputer menghasilkan suatu cara pendekatan yang disebut kecerdasan buatan (Artificial Inteligence Techniques). Salah satu pengembangan kecerdasan buatan diantaranya adalah simulasi model (model simulation). Simulasi model dapat dikembangkan untuk membuat simulasi peramalan PBP.
156
Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat program simulasi model peramalan penggerek batang padi.Sasaran dari kegiatan ini adalah diperoleh program simulasi model peramalan penggerek batang padi. Metode pelaksanaan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap.Tahap pertama melakukan pengumpulan data lapang.Pengamatan dilakukan di Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon.Setiap kabupaten diamati 3 (tiga) hamparan, setiap hamparan diamati 3 (petak ulangan) dan setiap petak diamati 10 (sepuluh) rumpun contoh.Lokasi pengamatan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) isolasi jarak yaitu isolasi jarak pendek (<5 km), jarak menengah (5-10 km), dan jarak jauh (>10 km).Hasil pengamatan lapang digunakan untuk memvalidasi dan mengevaluasi data hasil simulasi. Tahap kedua yaitu pembuatan progam yang dibagi dalam 6 kegiatan: 1. Menyusun database dengan query waktu pengamatan 2. Menyusun modul program; modul PBP, modul intensitas serangan, modul pengendalian dan musuh alami, dan modul kehilangan hasil 3. Merancang user interfacemenggunakan software Corel Draw X3 4. Merancang sistem menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 5. Pengepakan program (packaging) dalam bentuk portable agar dapat dioperasikan di komputer lain) Program simulasi yang dikembangkan berupa softwareaplikasi portable berbasis Windows yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi) versi 1.1 berdimensi 600x450 pixel. Spesifkasi minimal yang diperlukan yaitu: processor Pentium III 600 Mhz, kapasitas RAM 128 MB dengan sistem operasi Windows XP. Proses simulasi memerlukan input paramater yaitu tanggal pengamatan, umur tanaman, waktu awal penerbangan (HST), kepadatan ngengat (ekor/m2), Fase perkembangan (telur, instar 1-5, pupa dan imago), jumlah kelompok telur (KT/ m2), tingkat parasitasi kelompok telur (%), intensitas serangan (%) dan estimasi keefektifan pengendalian. Apabila semua inputan parameter tersebut telah diisi, selanjutnya dilakukan simulasi dengan cara meng-klik tombol simulasi. Hasil simulasi meliputiperamalan intensitas serangan, peramalanwaktu penerbangan, waktu efektif untuk pengendalian dan estimasi kehilangan hasil. Program simulasi yang dihasilkan adalahaplikasi portable yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi) versi 1.1. Dari hasil validasi, hasil simulasi memiliki tingkat kesalahan berdasarkan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) sebesar 34,6%. Hasil analisis jarak menunjukkan, isolasi jarak dekat (<5 km) tidak ada perbedaan fase perkembangan antar hamparan.Isolasi jarak menengah (5-10 km) terdapat perbedaan satu hingga tiga fase perkembangan, sedangkan isolasi jarak jauh (>10 km) tidak mampu menggambarkan fase perkembangan antar hamparan karena terdapat overlapping generasi dan perbedaan umur pertanaman.Hasil analisis intensitas serangan berdasarkan keberadaan sumber cahaya menunjukkan bahwa, tidak ada hubungan yang signifikan antara lokasi yang dekat sumber cahaya dengan lokasi yang jauh dari sumber cahaya.
157
7. OPERASIONAL PENGENDALIAN TIKUS SAWAH SKALA LUAS Yadi Kusmayadi, Ketut Suarsana, Umi Kulsum, Sawadi Hingga saat ini hama tikus masih merupakan salah satu organisme pengganggu penting di indonesia. Berdasarkan Informasi Perkembangan Serangan OPT Padi tahun 2010, 2009 dan rerata 5 tahun, 2004-2008, serangan tikus tahun 2010 mencapai areal seluas 198.618 ha (puso 5.124 ha). Masih luasnya serangan hama tikus disebabkan upaya pengendalian yang dilakukan belum maksimal dan tidak berkesinambungan. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman dalam penerapan teknologi pengendalian yang sudah tersedia.Dalam upaya pengendalian tikus, sosial ekonomi merupakan hal yang sangat penting. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada TA 2013 BBPOPT Jatisari telah melaksanakan kegiatan Operasional Pengendalian Hama Tikus Skala Luas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan model mengendalian tikus sawah di pertanaman padi, sasarannya adalah terlaksananya kegiatan Operasional Pengendalian Tikus Sawah Skala Luas di pertanaman padi, dan diperolehnya Model Pengendalian Hama Tikus Sawah. Kegiatan dilaksanakan pada lahan dengan waktu tanam tidak serempak di Kabupaten Klaten, Kecamatan Karang Anom, Desa Ngabeyan, Kelompok Tani Prasojo, pada areal seluas 32,2 ha. Kegagalan panen akibat serangan Tikus disebabkan oleh waktu tanam tidak serempak, sanitasi kurang baik, topografi bergelombang, banyak lahan belum diolah, sehingga dijadikan tempat persembunyian/sarang tikus, dan dikelilingi oleh sungai.Pada umumnya petani dalam melakukan upaya pengendalian dilakukan secara sendiri-sendiri, teknologi seadanya, prasarana dan sarana pengendalian sangat sederhana, kaidah pengendalian 5 Tepat belum dilaksanakan, fungsi sarana penggerak belum maksimal.Dengan demikian hasil pengendalian kurang berdampak secara positif terhadap peningkatan produksi. Metode Pelaksanaan kegiatan dilapangan meliputi : Pemetaan Hamparan, perencanaan kegiatan di lapangan, penerapan teknologi pengendalian secara konprehensif. Penerapan teknologi pengendalian disesuaikan dengan keadaan lapang hasil pemetaan hamparan dan perencanaan, antara lain : Gropyokan dilakukan secara massal. Sanitasi lingkungan, kebersihan sawah dan lingkungan sekitar sawah penting untuk diperhatikan, agar tikus tidak bersarang.Pemerangkapandi pertanaman menggunakan metode Trap Barrier System (TBS) atau sistem tanaman perangkap, Linier Trap Barrier System (LTBS), atau perangkap bubu linier.Pengasapan beracun/fumigasi, pengumpanan beracun menggunakan rodentisida antikoagulan. Untuk mengetahui keberhasilan penerapan teknologi yang telah dilaksanakan maka dilakukan evaluasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kerusakan tanaman akibat serangan Tikus tertinggi pada umur tanaman 8 sampai dengan 12 mst. Hasil tangkapan TBS dan LTBS, 425 ekor, hasil gropyokan 630 ekor, fumigasi/emposan 73 ekor dan tikus mati akibat pengumpaan beracun mencapai 1134 ekor. Total tikus tertangkap/mati 2262 ekor. Kerusakan akhir di pertanaman menunjukkan, di lokasi pengendalian hanya 2,62 % pada tanaman berumur 11-12 mst, lokasi kontrol I, 5,22 - 70,77 %, lokasi kontrol II, 14,95 - 48,17 %. Kerusakan tanaman di lokasi pengendalian lebih rendah dibandingkan lokasi kontrol 1 dan 2. Rata-rata hasil panen/produksi di lokasi pengendalian mencapai 6.027 ton/ha, kontrol I, 158
3.792,52 ton/ha, lokasi kontrol II, 0,770 ton/ha. Dengan demikian hasil panen/produksi di lokasi operasional pengendalian paling tinggi dibandingkan lokasi lainnya. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa upaya pengendalian tikus pada waktu tanam tidak serempak akan berhasil dengan menerapkan strategi pengendalian sebagai berikut : 1. Koordinasi dengan instansi terkait yaituDinas Pertanian Provinsi, UPT-BPTPH, LPHP, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Koordinator POPT-PHP, Penyuluh dan petani., 2. Pemetaan hamparan., 3.Pertemuan perencanaan., 4.Penerapan Paket Teknologi Pengendalian di lapangan (Gropyokan, Sanitasi/kebersihan lingkungan, LTBS, TBS, Pengemposan, Pengumpanan beracun). Dari kegiatan tersebut diperoleh Model, yaitu: a). Gropyokan dilaksanakan pada awal tanam (pengolahan tanah), b). Sanitasi lingkungan dilaksanakan dari mulai awal tanam sampai dengan panen. c). Metode LTBS dilaksanakan pada daerah yang merupakan jalur lalu-lintas tikus. d). Metode TBS dilaksanakan pada pertanaman berumur 8 mst dan atau pada daerah dengan intensitas serangan tinggi. e). Pengemposan (empos gali) dilaksanakan sepanjang ada pertanaman. f). Pengumpanan beracun dilaksanakan hingga stadia tanaman bunting, menggunakan rodentisida antikoagulan.Keberhasilan pengendalian tidak ada maknanya apabila tidak disertai dengan sosialisasi.Upaya tersebut telah dilakukan oleh petani, kelompok tani, petugas, Dinas Pertanian, LPHP melalui kegiatan pertemuan, kunjungan ke lokasi kegiatan dan gelar teknologi.Pengendalian adalah kewajiban petani, teknologi pengendalian telah tersedia, untuk keberhasilan upaya pengendalian diperlukan strategi yang tepat dan mudah dilaksanakan oleh petani.Kiat keberhasilan pengendalianadalah, KOMPAK, BERSAMA-SAMA, AREAL LUAS, SKALA DAN WAKTU. Orang Bijak mengatakan “KITA BERTINDAK MENGATASI MASALAH TANPA BERFIKIR MENGAPA MASALAH ITU TERJADI” 8. EFEKTIVITAS BAKTERI Corynebacterium sp DAN EKSTRAK DAUN SIRIH UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK PELEPAH (Sarocladium oryzae Sawada) DI TINGKAT LAPANGAN Cahyadi Irwan, Ani Widarti, Suci Niscahya Bhakti, Dulhalim
Penyakit busuk pelepah pada tanaman padi(Sarocladium oryzaeSawada) merupakan salah satu penyakit yang berpotensi besar menurunkan produksi beras. Gejala serangan dan tingkat penyebaran penyakit busuk pelepah diperkirakan berpotensi meningkat dalam beberapa tahun ke depan sehingga diperlukan teknologi pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan. Pada Tahun 2012, Balai Besar Peramalan OPT telah melakukan kajian semi laboratorium pengendalian penyakit busuk pelepah menggunakan Corynebacterium sp dan ekstrak daun sirih sebagai kajian pendahuluan. Sampai saat ini belum ada kajian atau penelitian tingkat lapang yang membuktikan bahwa corynebacterium dan daun sirih efektif digunakan untuk menekan penyakit busuk pelepah.Kajian ini dilakukan sebagai studi awal dalam pengendalian busuk pelepah tingkat lapang mengacu pada hasil kajian Tahun 2012. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui informasi perkembangan epidemiologi penyakit busuk pelepah di tingkat lapang dan mengetahui waktu aplikasi Corynebacteriumsp dan ekstrak daun sirih yang efektif untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah tingkat lapang pada beberapa 159
kategori umur tanaman padi.Sasarannya adalah diketahuinya 1 (satu) informasi epidemiologi penyakit busuk pelepah di tingkat lapang dan diketahuinya 1 (satu)waktu aplikasi Corynebacteriumsp dan ekstrak daun sirih yang efektif untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah di tingkat lapang pada beberapa kategori umur tanaman padi. Kajian dilaksanakan di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat pada Bulan April – September 2013.Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Banyaknya perlakuan adalah 6 (enam) perlakuan dan 1 (satu) kontrol. Adapun perlakuannya adalah perlakuan Corynebacterium C1 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, 8 dan 10 mst); Perlakuan Corynebacterium C2 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, dan 8 mst); Perlakuan Corynebacterium C3 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,dan 6 mst ); Perlakuan Daun sirih S1 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, 8 dan 10 mst); Perlakuan Daun sirih S2(perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, dan 8 mst); dan Perlakuan Daun sirih S3 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,dan 6 mst). Hasil kajian menunjukkan bahwa Penyakit busuk pelepah mulai muncul umur tanaman 8 mst (pada kontrol). Perlakuan C1 dan S1 lebih efektif untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah di tingkat lapang dengan anjuran perlakuan perendaman benih, dan waktu aplikasi pesemaian serta pertanaman pada umur 2, 4, 6, 8, dan 10 mst. Dari hasil berat 1000 butir, agens hayati Corynebacteriumsp dan pestisida nabati ekstrak daun sirih memberikan hasil yang lebih tinggi sebesar 27,25 gr tetapi tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol ﴾24,46 gr). 9. PENGAMATAN DAN PEMETAAN PATOTIPE PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (Xanthomonas oryzae) PADA TANAMAN PADI Anik Kurniati, Rosalia Maryana, Nur Ikhsan Hidayat, Ade Suhendar A.
Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada padi yang disebabkan olehXanthomonas oryzaepv. oryzae merupakan salah satu penyakit yang sangat penting di negara-negara penghasil padi termasuk Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Di Indonesia kehilangan hasil yang disebabkan oleh penyakit tersebut dapat mencapai 70-80%. Salah satu penyebab meningkatnya serangan penyakit HDB adalah karena penanaman satu jenis varietas padi yang terus menerus tanpa adanya pergiliran varietas dan tanpa adanya pergiliran tanam dengan jenis tanaman lain. Penanaman varietas tahan yang terus menerus akan mendorong dan mempercepat timbulnya patotipe baru sebagai akibat tekanan seleksi yang sangat kuat untuk mematahkan ketahanan varietas. Setiap patotipe terdapat golongan varietas padi yang peka terhadap patotipe tersebut. Dengan diketahuinya patotipe di daerah tersebut, maka dapat diketahui varietas apa saja yang peka terhadap penyakit HDB. Maka dari itu dilaksanakan kegiatan pengamatan patotipe di daerah Subang.
160
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi patotipe penyakit hawar daun bakteri dan mengevaluasi reaksi varietas padi di Kabupaten Subang. Sasaran yang ingin dicapai yaitu mendapatkan peta sebaran patotipe penyakit hawar daun bakteri di Kabupaten Subang. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah kaca BBPOPT selama kurun waktu 8 (delapan) bulan dari mulai Bulan April sampai dengan Desember 2013 dengan daerah pengambilan sampel di Kabupaten Subang. Kajian ini dilakukan dengan metode sampling untuk pengambilan sampel dan inokulasi pathogen ke tanaman indikator. Sampel-sampel daun yang bergejala diisolasi untuk mendapatkan isolate murni dari Xanthomonas oryzae. Isolat yang diperoleh kemudian dilakukan iji hipersensitivitas untuk mengetahui apakah isolate tersebut pathogen atau bukan. Isolat yang merupakan isolate murni Xanthomonas oryzae kemudian dilakukanuji terhadap lima varietas indikator. Dari hasil pengambilan sampel dan isolasi pathogen Xanthomonas oryzae telah berhasil di inokulasi sebanyak 62 isolat dari 24 kecamatan ke lima tanaman indikator.Data hasil identifikasi patotipe dari 62 isolat adalah 17,7 % patotipe IV, 14,5 % patotipe VIII, 9,7 % patotipe XI , 8,1 % patotipe VI, 6,5 % patotipe III, 6,5 % patotipe X, 6,5 % sebagai patotipe VII, 3,2 % patotipe IX, 3,2 % patotipe XII, 3,2 % patotipe II, 3,2 % patotipe V dan 16,1 % tidak bisa diklasifikasikan patotipe.Dominasi patotipe di Kabupaten Subang yaitu patotipe IV, VIII dan XI. Berdasarkan data distribusi patotipe di Kabupaten Subang dapat diketahui bahwa dengan lokasi dan varietas yang sama dapat menghasilkan patotipe yang berbeda, ini membuktikan tingkat virulensi dari pathogen mempengaruhi kemunculan gejala. 10. PENGARUH APLIKASI AGENS HAYATI DAN PESTISIDA NABATI TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA UTAMA PERUSAK DAUN PADA TANAMAN KEDELAI Dadan Haryana, Berry Budhiarsa , Dedi Darmadi, Shinta Stephanie DL. Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang sering mendapat gangguan hama serangga, mulai dari tanaman muda sampai dengan tanaman menjelang panen. Serangan hama serangga pada daun mengakibatkan proses fotosintesis menjadi terganggu dan akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas beberapa agens hayati dan pestisida nabati dalam menekan perkembangan hama utama perusak daun pada tanaman kedelai. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya efektivitas 3 (tiga) jenis pestisida nabati dan 2 (dua) jenis agens hayati terhadap perkembangan hama utama perusak daun pada tanaman kedelai. Metode yang digunakan pada Kegiatan ini adalah metode uji lapangan dengan 6 (enam) perlakuan, yang masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4(empat) kali. Perlakuan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut : A. Aplikasi rebusan daun mimba 75 gr/ltr + 2 gr detergen B. Aplikasi rebusan daun mindi75 gr/ltr + 2 gr detergen 161
C. Aplikasi rebusan umbi gadung 50 gr/ltr + 2 gr detergen D. Aplikasi Metharizium dosis 100 gr/ltr E. Aplikasi Beauveria dosis 100gr/ltr F. Kontrol tanpa aplikasi Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali.Hasil pengamatan kegiatan pengendalian hama utama perusak daun pada tanaman kedelai dengan menggunakan agens hayati dan pestisida nabati dianalisa dengan menggunakan analisis beda nyata DMRT pada tingkat kepercayaan 95%. Dari data hasil pengamatan selama satu musim yang telah dianalisis maka dapat disimpulkan : 1. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati sampai dengan 5 (lima) hari setelah aplikasi perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara masing-masing perlakuan terhadap perkembangan jumlah daun per-rumpun tanaman kedelai. 2. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara masing-masing perlakuan terhadap perkembangan kepadatan populasi hama Belalang (Locustasp.)danKumbang Daun (Phaedonia inclusa Stal.)per-rumpun, namun menunjukkan perbedaan yang nyata bila dibandingkan perlakuan Kontrol. 3. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati sampai dengan 9 (sembilan) hari setelah aplikasi masing-masing perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan perlakuan Kontrol terhadap perkembangan Intensitas serangan hama Kumbang Daun (Phaedonia inclusa Stal.) dan masing-masing perlakuan Agens Hayati relatif tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dibanding perlakuan aplikasi Pestisida Nabati. 4. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati sampai dengan 5(lima) hari setelah aplikasi masing-masing perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan perlakuan Kontrol terhadap perkembangan Intensitas serangan Belalang (Locustasp.), dan pada saat 9(sembilan) hari setelah aplikasi perlakuan Agens Hayati lebih baik dan menunjukkan perbedaan yang nyata dibanding perlakuan Pestisida Nabati. 11. EFIKASI DAN EVALUASI TINGKAT PARASITASI Trichogramma sp TERHADAP PENGGEREK BATANG PADI Sudarti, Turyadi, Siyam Padi (Oryza sativa L) merupakan komoditi pangan yang mendapat prioritas utama dalam pembangunan sebab merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian penduduk Indonesia. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perubahan menu dari non beras menjadi beras, maka kebutuhan akan beras di Negara kita juga terus meningkat. Dalam upaya peningkatan produksi beras sering ditemui beberapa hambatan.Salah satu hambatan yang selalu mengancam produksi beras adalah serangan penggerek batang padi.Hama penggerek batang padi khususnya penggerek 162
batang padi kuning (Scirpophaga incertulas) merupakan salah satu hama utama pada pertanaman padi di Indonesia. Salah satu alternatif pengendalian hama penggerek batang padi secara hayati yaitu dengan menggunakan parasitoid. Kegiatan ini bertujuan mengetahui tingkat parasitasi Trichogramma sp hasil perbanyakan di laboratorium dan jarak yang efektif pelepasan Trichogramma sp. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya tingkat parasitasi Trichogramma sp hasil perbanyakan di laboratorium, tingkat parasitasi Trichogramma sp terhadap kelompok telur PBP yang ada di lapangan secara alami, jarak efektif pelepasan Trichogramma sp. Pengambilan sampel untuk evaluasi tingkat parasitasi lapang dilakukan di 3 wilayah golongan air, masing-masing wilayah air dambil sebanyak 2 hamparan dan masing-masing hamparan diambil 25 sampel kelompok telur yang kemudian dipelihara di laboratorium sampai menetas. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah larva, dan parasitoid yang keluar dari kelompok telur. Perlakuan uji jarak dilakukan di kebun percobaan BBPOPT dengan jarak uji 2, 4,6,8 , 10 dan 12 m dari stasiun pelepasan. Telur perangkap di pasang di 4 penjuru mata angin.Telur perangkap diambil 3 hari setelah aplikasi, kemudian dipelihara di laboratorium sampai Trichogramma hasil perangkap menetas, kemudian dihitung jumlah Trichogramma yang tertangkap telur perangkap. Uji efikasi dilakukan di kebun percobaan dan di Patokbeusi.Pengambilan kelompok telur dilakukan pada sebelum dan 3 hari setelah aplikasi Trichogramma.Masing-masing diambil 50 sampel.Data yang diperoleh dari uji jarak dianalisis dengan analisis faktor SPSS 16.0 Data hasil uji efikasi dianalisis dengan t test. Hasil pengamatan menunjukkan rata-rata populasi tertinggi pada jarak 2 m dari stasiun pelepasan parasitoid, efektif pada jarak 4 m dari stasiun pelepasan. Tingkat parasitasi Trichogramma sp. lapang tergolong rendah baik di persemaian, vegetatif maupun generatif berkisar antara 0,33 – 6,45%. Tingkat parasitasi tertinggi di Kecamatan Blanakan pada fase vegetatif yaitu 7,10%. Hasil identifikasi spesies Trichogramma yang ditemukan pada lokasi kajian dominan adalah Trichogramma japonicum, kecuali di Pabuaran adalah Trichogramma chilotrae. Hasil uji efikasi Trichogramma sp. menunjukkan perbedaan nyata sebelum dan sesudah pelepasan Trichogramma sp. Ratarata sebelum pelepasan adalah 1,06% dan sesudah pelepasan adalah 6,36%. 12. PENGARUH UMUR TANAMAN, LAMANYA MASA AKUISISI, DAN INOKULASI Aphis glycinesMATSUMURA TERHADAP KEMUNCULAN GEJALA MOZAIK VIRUS PADA TANAMAN KEDELAI Anton Yustiano, Retno Ayu P., Tri Murniningtyas PL. Salah satu OPT utama pada kedelai adalah SMV (Soybean Mozaik Virus). Penularan virus melalui vektor yaitu Aphis glycines Matsumura. Gejala tanaman kedelai yang terinfeksi virus SMV yaitu berupa vein clearing yang kemudian berkembang menjadi warna kuning pada daun, tanaman kerdil, Terdapat bercak pada benih, dan ukuran benih lebih kecil dibandingkan benih 163
yang sehat (Susilowati, 2009). Informasi mengenai bioekologi dan epidemiologi SMV dan Aphis glycines Matsumura masih terbatas.Untuk mengantisipasi gangguan penyakit SMV secara dini dipandang perlu untuk mengoptimalkan kegiatan Pengembangan Pengendalian Penyakit SMV. Tujuan dari kajian ini adalah mengembangkan teknologi pengendalian SMV (Soybean Mozaic Virus) pada tanaman kedelai. Sasaran dari kajian ini adalah : (1) Terlaksananya 1 (satu) jenis pengembangan teknologi pengendalian SMV pada tanaman kedelai. (2) Diketahuinya 1 (satu) jenis pengendalian yang efektif untuk mengendalikan SMV pada tanaman kedelai. Kegiatan dilaksanakan di rumah kaca BBPOPT selama kurun waktu 4 (empat) bulan dari mulai Bulan Agustus sampai dengan Nopember 2013.Kajian ini terdiri dari 3 percobaan yaitu; (1) Pengaruh Umur Tanaman terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada tanaman Kedelai.(2) Pengaruh Lama Waktu Akuisisi terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada tanaman Kedelai.(3) Pengaruh Lama Waktu Inokulasi terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada tanaman Kedelai.Percobaan mengunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 kali ulangan tiap perlakuannya. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pada perlakuan umur tanaman 10 dan 20 hstmemunculkan gejala mozaik virus terbanyak.Strain virus yang paling infeksius adalah dari Jombang. Perlakuan lama waktu akuisisi45 dan 60 menit memunculkan gejala mozaik virus terbanyak.Strain virus yang paling infeksius adalah dari Jombang. Perlakuan lama waktu inokulasi45 dan 60 menit memunculkan gejala mozaik virus terbanyak. Strain virus yang paling infeksius adalah dari Jombang.
164