KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Buku Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010
ini telah selesai
disusun. Buku ini terdiri dari 2 bagian, yang pertama adalah Kegiatan BAKAL Pilot Project Pengembangan Alsintan, dan yang kedua Kegiatan BUMA dan BAKAL Diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan. Melalui buku pedoman ini diharapkan
agar dapat digunakan sebagai dasar kebijakan dan dapat
dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan program bantuan alsintan ini . Disamping itu, diharapkan hasil dari kegiatan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL kedepan juga dapat dijadikan acuan bagi perencana kebijakan Pemerintah Pusat, maupun Dinas Pertanian Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota). Terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada pihak terkait yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam proses penyusunan buku pedoman pelaksanaan ini. Jakarta,
Januari 2010
DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN ,
IR. SUTARTO ALIMOESO, MM NIP. 19490625.197603.1.001
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
…………………………………………………….
i
DAFTAR ISI ...........................................................................................
ii
DAFTAR LAMPIRAN
.....................................................................
iii
................................................................................
iv
.....................................................................
v
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
PEDOMAN PELAKSANAAN PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 ..................................... I. PENDAHULUAN ..................................................................... A. Latar Belakang
......................................................................
B. Tujuan dan Sasaran II.
1 2 2
...........................................................
4
BANTUAN ALSINTAN UNTUK PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN PADA UPJA ...........................
5
A. UPJA Penerima Bantuan ...........................................................
5
B. Mekanisme Pemberian Bantuan Pilot Project
................
8
..........................
8
...........................................................
10
1. Jenis Bantuan dan Sumber Pembiayaan 2. Penentuan Alokasi
3. Mekanisme Pelaksanaan Pemberian Bantuan 4. Proses Pembelian Alsintan
................
11
.................................................
15
III.
KETENTUAN PEMANFAATAN ALSINTAN
...........................
17
IV.
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
................
18
V.
INDIKATOR KEBERHASILAN
................................................
21
VI.
PENUTUP
.................................................................................
23
LAMPIRAN
ii
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN BUMA DAN BAKAL DILUAR PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 I.
...........................................................
PENDAHULUAN
..........................................................................
78
A. Latar Belakang
..........................................................................
78
B. Tujuan dan Sasaran II.
77
...............................................................
79
BUMA DAN BAKAL DILUAR PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 .................................................................
81
A. UPJA PENERIMA BANTUAN
81
.....................................................
B. MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN
................................
82
...............................
82
................................................................
85
1. Jenis Bantuan dan Sumber Pembiayaan 2. Penentuan Alokasi
3. Mekanisme Pelaksanaan Pemberian Bantuan 4. Proses Pembelian Alsintan
.....................
86
.....................................................
90
III.
KETENTUAN PEMANFAATAN ALSINTAN
................................
95
IV.
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
.....................
96
V.
INDIKATOR KEBERHASILAN
.....................................................
99
VI.
PENUTUP
......................................................................................
100
LAMPIRAN
iii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman PEDOMAN PELAKSANAAN PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan ......................................
24
Lampiran 2. Alokasi Bantuan Alsintan untuk Pilot Project Pengembangan Alsintan ...................................... Lampiran 3. Contoh Perjanjian Antara Dinas Pertanian Kabupaten Dengan UPJA Penerima Bantuan Alsintan Untuk Pilot Project Pengembangan Alsintan ............................................................ Lampiran 4. Contoh Form Catatan Penggunaan Alsintan ...... Lampiran 5. Contoh Analisa Ekonomi Penggunaan Alsintan ............................................................
53
Lampiran 6. Contoh Form Pelaporan
54
.......................................
48
51 52
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN BUMA DAN BAKAL DILUAR PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan ...................................... Lampiran 2. Alokasi Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan Tahun 2010 ........................................................ Lampiran 3. Contoh Perjanjian Antara Dinas Pertanian Kabupaten Dengan UPJA Penerima Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan ...................................... Lampiran 4. Realisasi Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan ........................................................... Lampiran 5. Contoh Analisa Ekonomi Penggunaan Alsintan ............................................................ Lampiran 6. Contoh Form Pelaporan .......................................
101
111
118
119 120 121
iv
DAFTAR TABEL PEDOMAN PELAKSANAAN PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 Tabel 1. Bantuan Alsintan untuk Pilot Project Pengembangan Alsintan Paket A .................................................................. Tabel 2.Bantuan Alsintan untuk Pilot Project Pengembangan Alsintan Paket B ..................................................................
9 10
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN BUMA DAN BAKAL DILUAR PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 Tabel 1. BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan Paket A .................................................................. Tabel 2.BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan Paket B ..................................................................
84 84
v
DAFTAR GAMBAR PEDOMAN PELAKSANAAN PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 Gambar 1. Diagram UPJA Penerima Bantuan Alsintan untuk Pilot Project Pengembangan Alsintan ..................... Gambar 2. Contoh Lahan Percontohan .......................................... Gambar 3. Mekanisme Bantuan Alsintan untuk Pilot Project Pengembangan Alsintan .................................................... Gambar 4. Diagram Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pilot Project Pengembangan Alsintan Tahun 2010 .........................................................................
7 7 15
20
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN BUMA DAN BAKAL DILUAR PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 Gambar 1. Diagram UPJA Penerima BUMA dan BAKAL Diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan
.....................
82
Gambar 2. Mekanisme Kegiatan BUMA dan BAKAL Diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan ................................
90
Gambar 3. Mekanisme Pembelian Traktor Roda 2 Menggunakan Bantuan Uang Muka (BUMA) T.A. 2010 ............................... Gambar 4. Diagram Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan BUMA dan BAKAL Diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan Tahun 2010 .....................................
94
98
vi
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN BAKAL PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2010
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam
upaya
pengamanan
produksi
tanaman
pangan
guna
memantapkan kecukupan bahan pangan serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, beberapa hal seperti alih fungsi dan degradasi lahan dan air menjadi masalah sekaligus tantangan yang harus dihadapi. Hal ini menyebabkan ketersediaan sumber daya lahan dan air mengalami penurunan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kecenderungan peningkatan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian terus berlanjut. Kondisi ini diperburuk bahwa pengalihan fungsi lahan tersebut justru terjadi pada lahan-lahan yang subur, sementara dalam upaya perluasan areal baru, kesuburan tanahnya relatif rendah dan memerlukan investasi yang cukup besar untuk mendapatkan tingkat kesuburan yang signifikan. Kondisi ketersediaan lahan yang semakin terbatas tersebut diikuti merosotnya kualitas kesuburan lahan dan air sebagai akibat degradasi kualitas lingkungan. Hal lain adalah adanya gangguan bencana alam (kekeringan, banjir) akibat gangguan iklim, merosotnya kondisi tata guna tanah dan perairan, serta gangguan hama dan penyakit. Untuk mengatasi kendala tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan/inovasi teknologi alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan tetap memperhatikan persyaratan: (1) secara teknis dapat dilaksanakan oleh petani; (2) ekonomis/ menguntungkan (3) sesuai dengan kondisi sosial masyarakat tani serta (4) ramah lingkungan. Dalam penerapan teknologi alsintan pada suatu usaha tani ditemukan kondisi areal pertanian yang berbeda-beda baik topografi maupun sifat fisik tanahnya, iklim yang beragam, kondisi infrastruktur yang tidak mendukung, kelembagaan yang masih terbatas serta latar belakang pendidikan dan kondisi sosial – ekonomi petani pengguna alsintan tersebut yang umumnya masih terbatas (sebagian besar petani masih menggunakan cara konvensional dalam pengolahan tanah), menjadi salah satu hal yang harus menjadi pertimbangan dalam penerapan teknologi alsintan tersebut. 2
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Dukungan alsintan dalam proses produksi tanaman pangan yang dimulai dari kegiatan pengolahan tanah, perbenihan, pembibitan, pengairan, penyiangan, sampai pemanenan saat ini diperlukan dikarenakan makin terbatasnya tenaga kerja pertanian di pedesaan dan untuk meningkatkan kemampuan penanganan pra dan pasca panen baik secara kuantitas maupun kualitas. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pemerintah berupaya menggulirkan program Proyek Percontohan (Pilot Project) Pengembangan Alsintan yang diberikan kepada lembaga Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang memenuhi kriteria sebagai UPJA penerima pada 30 Kabupaten di 30 Provinsi di Indonesia. Strategi pengembangan alsintan melalui program ini selain diharapkan dapat meningkatkan pendapatan UPJA juga dalam rangka proses inovasi teknologi mekanisasi pertanian khususnya alat dan mesin pertanian (alsintan) penanam bibit padi (transplanter) dan penyiang (power weeder). Dengan demikian dalam pelaksanaannya, bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan bagi UPJA, harus mampu memberikan peningkatan pendapatan yang lebih baik bagi UPJA penerima bantuan dibandingkan dengan kondisi sebelum menerima bantuan. Disamping itu, UPJA penerima bantuan diharapkan juga mampu mengadopsi teknologi transplanter dan power weeder dalam rangka proses alih teknologi di tingkat UPJA. Oleh karena itu, segala ketentuan berkaitan dengan penyiapan lahan untuk keperluan inovasi tersebut juga harus dapat dipenuhi oleh UPJA bersangkutan. Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan, merupakan acuan bagi petugas di lapangan dalam menjalankan kebijakan yang telah dibuat oleh Pusat (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan) terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan, pelaksanaan pemanfaatan alsintan tersebut serta pelaporannya. Pedoman ini perlu ditindak lanjuti oleh daerah melalui pembuatan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang mengatur secara lebih rinci pelaksanaan pilot project oleh UPJA penerima bantuan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
3
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
B. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan a) Memberikan petunjuk dan arahan bagi petugas di Kabupaten/Kota berkaitan dengan Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan bagi UPJA. b) Meciptakan suatu model percontohan pengelolaan alsintan melalui UPJA. c)
Meningkatkan pendapatan UPJA melalui penambahan jumlah dan jenis kepemilikan alsintan.
d)
Meningkatkan kemampuan pengelolaan dan kompetensi SDM pengelola UPJA untuk peningkatan kinerjanya.
e)
Membuat suatu model percontohan inovasi teknologi alsintan yang dapat menunjang upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi.
2.
Sasaran
a) Terwujudnya buku pedoman yang berisi petunjuk dan arahan bagi petugas di Kabupaten/Kota berkaitan dengan Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan bagi UPJA. b) Terwujudnya suatu model percontohan pengelolaan alsintan pada UPJA. c)
Meningkatnya pendapatan UPJA melalui penambahan jumlah dan jenis kepemilikan alsintan.
d)
Meningkatnya kemampuan pengelolaan dan kompentasi SDM pengelola UPJA untuk peningkatan kinerjanya.
e)
Terwujudnya suatu lahan untuk model percontohan inovasi teknologi alsintan yang dapat menunjang upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi.
4
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
II.
BANTUAN ALSINTAN UNTUK PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN PADA UPJA A. UPJA Penerima Bantuan Bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan yang dilaksanakan pada tahun 2010 merupakan upaya Pemerintah dalam membantu UPJA agar UPJA tersebut dapat memperoleh peningkatan pendapatan yang signifikan sehingga dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan UPJA maupun untuk membeli alsintan baru lainnya. Penentuan UPJA penerima bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan mengacu pada hal-hal sebagai berikut : 1.
UPJA penerima diusulkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten dan diketahui oleh Dinas Pertanian Provinsi.
2.
UPJA penerima merupakan UPJA profesional, berpengalaman sekurangnya 2 tahun dan dikelola oleh SDM yang kompeten. Kriteria UPJA profesional diatur dalam Permentan no. 25/Permentan/PL.130/5/2008.
3.
UPJA mempunyai struktur organisasi jelas, dilengkapi AD/ART, dan berbadan usaha serta mempunyai kegiatan yang produktif.
4.
UPJA penerima bantuan adalah UPJA yang merupakan bagian/unit kegiatan usaha dari Kelompok Tani (Poktan)/ Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), maupun UPJA lainnya, yaitu UPJA yang bukan merupakan bagian dari unit usaha Poktan/Gapoktan yang independent yang bermitra dengan kelompok tani/gabungan kelompok tani (lihat Gambar 1).
5.
Wilayah
kerja UPJA penerima bantuan sekurang-kurangnya
seluas 50 Ha, yaitu merupakan gabungan wilayah kerja dari Poktan/Gapoktan yang dilayani UPJA tersebut. 6.
UPJA penerima bersedia menyediakan lahan untuk model percontohan inovasi teknologi alsintan yang akan dikembangkan di lahan tersebut dan mempunyai SDM yang mampu menerima teknologi yang akan dikembangkan di lahan percontohan tersebut. Lahan percontohan yang dimaksud minimum berukuran 0,3 Ha per petak dan sekurang-kurangnya ada 2 petak,
5
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
dilengkapi dengan saluran irigasi, saluran drainase dan jalan untuk alsintan Gambar 2.
(farm road)
sebagaimana dijelaskan pada
7.
Jika lahan percontohan tersebut belum tersedia, dapat mulai dibentuk sesuai dengan kriteria rancangan lahan sebagaimana disajikan pada Gambar 2. Persiapan pembentukan lahan harus sudah selesai dilakukan selambat-lambatnya pada bulan April tahun 2010.
8.
UPJA penerima bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan dapat menggunakan bantuan alsintan yang diterimanya selain untuk mengerjakan model lahan percontohan, juga untuk kegiatan usaha pelayanan jasa alsintan.
9.
UPJA penerima memiliki tabungan kelompok yang merupakan tabungan hasil usaha selama minimum 1 tahun terakhir.
10. UPJA wajib membuat laporan perkembangan pemanfaatan alsintan yang diterimanya, termasuk manfaatnya bagi perkembangan UPJA sendiri.
6
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Gambar 1. Diagram UPJA Penerima Bantuan Alsintan untuk Pilot Project Pengembangan Alsintan
KELOMPOK TANI
GAPOKTAN
KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI
UPJA UNIT KEGIATAN
UK
UK
UNIT KEGIATAN
UPJA WIL WIL WIL KERJA KERJA KERJA
WIL WIL WIL KERJA KERJA KERJA
UPJA PENERIMA
UPJA (INDEPENDENT)
WIL WIL WIL KERJA KERJA KERJA
Gambar 2. Contoh Lahan Percontohan
7
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
B. Mekanisme Pemberian Bantuan Pilot Project 1.
Jenis Bantuan dan Sumber Pembiayaan
Pemberian bantuan alsintan untuk pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan ini berupa Paket A (Tabel 1) atau Paket B (Tabel 2). Masing-masing paket tersebut dengan nilai sebesar Rp. 330.700.000,00 (tiga ratus tiga puluh juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk paket A dan Rp 273.700.000,00 (dua ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk paket B. Bantuan yang diberikan merupakan bantuan sosial (BANSOS) yang dilaksanakan melalui pola Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang diberikan kepada UPJA dengan sumber pembiayaan berasal dari DIPA APBN 2010, Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Departemen Pertanian yang dialokasikan pada DIPA Tugas Pembantuan (TP) Tahun 2010 di Kabupaten penerima bantuan (dana bantuan masuk ke dalam rekening UPJA). Karena pembelian alsintan dilakukan langsung oleh UPJA penerima bantuan dengan pengawalan oleh petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten dan Dinas Pertanian Provinsi, agar alsintan yang dibeli sesuai dengan standar nasional (SNI) atau memiliki Laporan Hasil Uji (Test Report) yang berlaku, yang dikeluarkan oleh lembaga uji mutu alsintan yang terakreditasi/ditunjuk oleh Pemerintah, maka pada Lampiran 1 disajikan spesifikasi dari alsintan bantuan tersebut yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pembelian.
8
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Tabel 1. Bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan Paket A
No
Jenis Alsintan
Jumlah Alsintan (Unit/paket)
Nilai Satuan (Rp.)
Nilai Bantuan
1
Traktor Roda 4
1
136.000.000 136.000.000
2
Pompa Air
1
20.000.000
20.000.000
3
Alsin tanam bibit padi (Transplanter)
1
75.000.000
75.000.000
4
Alsin Pemanen Padi Tipe Sandang (Paddy Mower)
1
4.750.000
4.750.000
5
Alsin Perontok Padi Tipe Throw In Bermotor (Power Thresher)
1
20.000.000
20.000.000
6
Alsin Perontok Padi Hold On Bermotor/Pedal Thresher Bermotor
1
6.000.000
6.000.000
7
Alsin Pembuat Pupuk Organik (APPO)
1
25.000.000
25.000.000
8
Alsin Penyiang Bermotor (Power Weeder)
1
12.000.000
12.000.000
9
Gudang Penyimpanan Alsintan
1
16.575.000
16.575.000
10
Peralatan Bengkel Alsintan
1
11.875.000
11.875.000
11
Mesin Perawatan Kebersihan Alsintan
1
3.500.000
3.500.000
Total : 330.700.000
9
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Tabel 2. Bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan Paket B
No
Jenis Alsintan
Jumlah Alsintan (Unit)
Nilai Satuan (Rp.)
Nilai Bantuan
1
Traktor Roda 2
3
27.500.000
82.500.000
2
Pompa Air
1
20.000.000
20.000.000
3
Alsin tanam bibit padi (Transplanter)
1
75.000.000
75.000.000
4
Alsin Pemanen Padi Tipe Sandang (Paddy Mower)
1
4.750.000
4.750.000
5
Alsin Perontok Padi Tipe Throw In Bermotor (Power Thresher)
1
20.000.000
20.000.000
6
Alsin Perontok Padi Hold On Bermotor/Pedal Thresher Bermotor
1
6.000.000
6.000.000
7
Alsin Pembuat Pupuk Organik (APPO)
1
25.000.000
25.000.000
8
Alsin Penyiang Bermotor (Power Weeder)
1
12.000.000
12.000.000
9
Gudang Penyimpanan Alsintan
1
16.575.000
16.575.000
10
Peralatan Bengkel Alsintan
1
11.875.000
11.875.000
Total : 273.700.000
2.
Penentuan Alokasi
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi kabupaten penerima bantuan adalah sebagai berikut : a) Memberi prioritas pada daerah sentra produksi tanaman pangan, khususnya padi di lahan sawah irigasi atau daerah pelaksanaan Sekolah Lapangan Pertanian Tanaman Terpadu (SLPTT). b) Mempertimbangkan proposal yang dibuat oleh Daerah, terkait dengan upaya pengembangan alsintan.
10
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
c) Mempertimbangkan
faktor
agroekologi
lokasi
penerima
bantuan disesuaikan dengan jenis alsintan yang akan dikembangkan dalam Pilot Project. d) Memperhatikan kesiapan infrastruktur lokasi penerima bantuan dengan memperhatikan kesesuaiannya bagi kegiatan pengembangan dan pemanfaatan alsintan. Sedangkan lokasi bantuan alsintan untuk pelaksanaan bantuan alsintan pada pilot project pengembangan alsintan adalah pada 30 kabupaten di 30 provinsi di Indonesia yang disajikan pada Lampiran 2. 3.
Mekanisme Pelaksanaan Pemberian Bantuan
Mekanisme pelaksanaan pemberian bantuan alsintan untuk pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan adalah sebagai berikut : a) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memberikan informasi program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menentukan calon UPJA penerima Bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan. b) Dinas Pertanian Kabupaten melakukan identifikasi dan verifikasi beberapa calon UPJA penerima bantuan alsintan untuk Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan. Identifikasi ini dapat juga dilakukan melalui analisa proposal yang diajukan oleh UPJA bersangkutan serta diverifikasi secara obyektif melalui survey langsung ke lokasi UPJA. c)
Identifikasi dan verifikasi UPJA penerima bantuan dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagaimana dijelaskan pada Bab II A.
d) Melalui hasil identifikasi dan verifikasi tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten melakukan penilaian secara obyektif pada beberapa UPJA calon penerima bantuan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Dinas Pertanian Kabupaten kemudian menentukan 1 (satu) UPJA untuk ditetapkan oleh Kepala 11
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Dinas Pertanian Kabupaten sebagai calon penerima bantuan yang akan diusulkan ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan cq Direktorat Sarana Produksi melalui Dinas Pertanian Provinsi (diketahui Kepala Dinas provinsi). e) Penetapan calon penerima bantuan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten tersebut dibuat dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Dinas Kabupaten, dilakukan selambatlambatnya minggu pertama bulan Maret 2010. f)
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dalam hal ini Direktorat Sarana Produksi menerima usulan UPJA penerima bantuan dari Dinas Pertanian Provinsi dan melakukan rekapitulasi terhadap usulan tersebut secara nasional. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, menyampaikan hasil rekapitulasi UPJA penerima bantuan tersebut kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten.
g) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten dalam menyampaikan ketentuan-ketentuan dalam pedoman pelaksanaan tersebut, kepada UPJA yang bersangkutan. h) Proses Pencairan anggaran harus mendapat persetujuan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten, atau pejabat yang mewakili apabila Kepala Dinas Kabupaten berhalangan dalam waktu lama. i)
Sebelum pencairan anggaran, UPJA penerima membuat Surat Pernyataan terkait dengan pelaksanaan pemanfaatan alsintan yang berasal dari program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan. Dalam Surat Pertanyaan tersebut menyebutkan ketersediaan UPJA penerima untuk mengikuti semua ketentuan yang ditetapkan dalam program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan sebagaimana dijelaskan pada Pedoman ini.
j)
Apabila dikemudian hari diketahui adanya ketidak sesuaian dalam pelaksanaan perjanjian tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten dengan diketahui oleh Dinas Pertanian Provinsi 12
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
dan disetujui oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dalam hal ini Direktorat Sarana Produksi, mengalihkan bantuan tersebut ke UPJA lainnya
berhak (UPJA
pengganti) yang mau dan mampu melaksanakan ketentuan sesuai dengan yang dimaksud dalam Pedoman. Segala biaya terkait proses pemindahan alsintan maupun pembuatan tempat penyimpanan alsintan ditanggung oleh UPJA pengganti. k)
Contoh Surat Pernyataan (butir i) adalah sebagaimana pada Lampiran 3. Selanjutnya salinan/copy naskah Surat Pernyataan tersebut disampaikan kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan cq. Direktur Sarana Produksi, dan kepada Dinas Pertanian Provinsi dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah naskah Surat Perjanjian tersebut ditandatangani.
l)
Dalam Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan, Dinas Pertanian Provinsi bersama-sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten agar mengawal proses pencairan anggaran maupun proses pembelian alsintan, serta melakukan pembinaan secara teknis operasional, manajerial maupun kerjasama dengan produsen dalam hal penyediaan suku cadang dengan tetap berkoordinasi dengan Pusat (Direktorat Sarana Produksi).
m)
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten bertanggungjawab terhadap pemanfaatan dana dan alsintan yang diadakan dari program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan Tahun 2010.
n)
Apabila terjadi penyalahgunaan bantuan pada program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan, maka Pemerintah Daerah (Kabupaten) berhak memberikan sanksi kepada UPJA bersangkutan.
o)
Sanksi pelanggaran tersebut diatur oleh Dinas Pertanian Kabupaten dan sudah disosialisasikan pada UPJA penerima sebelum membuat perjanjian sebagaimana pada butir i).
13
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
p) Sosialisasi terkait Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan ini secara nasional direncanakan akan dilakukan pada Bulan Maret di Kabupaten Bogor dan diikuti oleh peserta wakil dari 30 Provinsi penerima bantuan. Apabila dikehendaki dan atas inisiatif dan biaya sendiri, UPJA penerima bantuan juga dapat mengikuti kegiatan tersebut, dengan menginformasikan hal tersebut kepada panitia penyelenggara. Melalui pengawalan, pembinaan dan monitoring yang dilakukan oleh Direktorat Sarana Produksi maupun oleh Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten, diharapkan terjadi penumbuhan dan pengembangan alsintan dari sisi (1) Alsintan, terjadinya peningkatan kesadaran akan pentingnya kebutuhan alsintan, peningkatan operasional pemanfaatan alsintan dan peningkatan optimasi penggunaan alsintan, (2) Kelembagaan UPJA, yaitu terjadinya peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan, peningkatan manajerial teknis dan keuangan serta peningkatan kemampuan finansial, serta (3) Sistem Usaha Tani, terjadinya penambahan luas tanam dan panen, peningkatan Indeks Pertanaman, solusi mengatasi kelangkaan SDM pertanian serta mengejar waktu tanam, panen dan pasca panen. Gambar 3 berikut menjelaskan mekanisme pemberian bantuan alsintan untuk pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan.
14
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Gambar 3. Mekanisme Bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan PEMERINTAH / DEPTAN
DINAS PERTANIANPROPINSI
DINAS KABUPATEN/KOTA
IDENTIFIKASI, VERIFIKASI DAN PENETAPAN UPJA PENERIMA
Keterangan : = alur usulan = alur penetapan
4.
Proses Pembelian Alsintan
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh UPJA penerima bantuan setelah anggaran APBN masuk kedalam rekening UPJA adalah sebagai berikut : a. Segera dilakukan pembelian alsintan yang dilakukan sendiri oleh UPJA penerima bantuan dengan pengawalan oleh petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten dan Dinas Pertanian Provinsi yang ditunjuk, yang membidangi dan memahami alsintan. b. Alsintan yang dibeli harus sesuai jenis, jumlah dan spesifikasinya sebagaimana telah ditentukan dalam pedoman ini. Selain itu, alsintan yang dibeli juga sudah memiliki Laporan Hasil Uji (Test Report) dari lembaga uji mutu alsintan yang terakreditasi/ditunjuk oleh Pemerintah. c. Pembelian alsintan mengacu pada spesifikasi teknis yang dijelaskan pada Pedoman ini (Lampiran 1). Pembelian alsintan dengan jenis, jumlah dan spesifikasi yang
15
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
menyimpang dari yang telah ditentukan dianggap sebagai tindakan pelanggaran yang dapat dikenai sanksi. d. Alsintan yang dibeli oleh UPJA penerima bantuan adalah termasuk implement dan peralatan kelengkapannya. e. Alsintan yang dibeli harus dalam kondisi baru, baik, terakit sempurna, sudah di running test (diuji coba dengan dihidupkan mesinnya) dan dilengkapi dengan petunjuk operasional/manual penggunaan dan perawatan alsintan bersangkutan. f. Dalam kuitansi pembelian harus mencantumkan tanggal dan tempat pembelian, nama alsintan, model/tipe dan harganya, merk motor penggerak dan dayanya, serta ditandatangani oleh penjual dan dicap oleh toko tempat pembelian alsintan tersebut. g. Foto Copy kuitansi tersebut beserta rincian spesifikasi teknis alsintan yang dibeli selanjutnya dikirimkan kepada :
Direktorat Sarana Produksi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan UP. Subdit Alsintan Jl. Ragunan no. 15, Pasar Minggu Jakarta Selatan 12520 Telp./Fax. 7804658 Pengiriman kuitansi dan spesifikasi tersebut dilakukan selambat-lambatnya 1 minggu setelah tanggal pembelian. h. Apabila terdapat sisa anggaran dalam pembelian alsintan dalam program pilot project ini, dapat digunakan untuk pembelian implement atau peralatan lain yang dibutuhkan sebagai pendukung. Spesifikasi dari implement atau peralatan lain tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya. i.
Sisa anggaran dalam pembelian alsintan yang tidak dimanfaatkan untuk keperluan sebagaimana butir h di atas, dikembalikan kepada Negara.
16
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
III. KETENTUAN PEMANFAATAN ALSINTAN Dalam Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan, pemanfaatan alsintan mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut : 1.
Pemanfaatan alsintan memperhatikan kondisi agroekologi, topografi dan sifat fisik lahan serta kondisi sosial ekonomi wilayah.
2.
Pemanfaatan alsintan dalam program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan ini dapat dibedakan menjadi 2 hal pokok : a. Pemanfaatan alsintan untuk model percontohan pada lahan dengan luasan minimum 0,3 Ha yang dilengkapi dengan saluran irigasi, saluran drainase dan farm road (Gambar 2). b. Pemanfaatan alsintan untuk kegiatan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan. Pemanfaatan dua hal pokok di atas dapat dilakukan secara bersamaan (simultan) dalam satu musim.
3.
Alsintan yang berasal dari program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan diproritaskan untuk kegiatan usaha tani pada lahan model percontohan. Pemanfaatan untuk kegiatan UPJA (disewakan) diupayakan agar tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan pada lahan model percontohan di lahan yang telah ditentukan, setidaknya dalam kurun waktu 1 kali musim pertanaman hingga panen.
4.
Setiap penggunaan alsintan program bantuan ini harus dicatat mengikuti format sebagaimana pada Lampiran 4.
5.
Dinas Pertanian Kabupaten dibantu Dinas Pertanian Provinsi, bertanggungjawab mengawal dan membina penggunaan/ pemanfaatan alsintan yang diadakan dari program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan Tahun 2010, sesuai dengan arahan dan petunjuk dalam pedoman ini, dengan berkoordinasi dengan Pusat (Direktorat Sarana Produksi, Ditjen. Tanaman Pangan).
17
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan yang terkait kegiatan Pilot Project Pengembangan Alsintan serta mendapatkan masukan langsung dari UPJA penerima terhadap kondisi yang terjadi di lapangan baik manfaat maupun permasalahan yang timbul terkait dengan pemanfaatan alsintan dari program Pilot Project tersebut. Masukan yang diperoleh digunakan untuk acuan dalam penentuan kebijakan selanjutnya. Monitoring, evaluasi dan pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang dari Dinas Pertanian Provinsi yang merupakan rekapitulasi dari Dinas Pertanian Kabupaten. Diagram monitoring, evaluasi dan pelaporan pilot project pengembangan alsintan tahun 2010 disajikan pada gambar 4. Beberapa hal yang perlu dimonitor dan dievaluasi adalah : a. Kondisi fisik alsintan yang berasal dari program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan. b. Kegiatan operasional seluruh alsintan yang digunakan oleh UPJA penerima. c. Perkembangan kondisi kelembagaan UPJA sebelum dan sesudah menerima bantuan. d. Perkembangan kebutuhan alsintan bagi UPJA untuk masa mendatang. Pelaporan dari kegiatan monitoring dan evaluasi berupa : a. Perkembangan
alsintan
dan
pemanfaatannya
oleh
UPJA
penerima. b. Optimalisasi pemanfaatan alsintan yang ditunjukkan dengan jumlah jam kerja alsintan (jam operasional alsintan). c. Keuntungan ekonomis penggunaan alsintan yang ditunjukkan dengan analisa ekonomi penggunaan alsintan (Lampiran 5). d. Perkembangan kondisi kas UPJA dari pemanfaatan jasa sewa alsintan. 18
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
e. Permasalahan-permasalahan baik teknis, managerial maupun yang berkaitan dengan kondisi sosial budaya setempat. f. Masukan dari UPJA yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun kebijakan di masa mendatang. Pelaporan wajib dilakukan oleh masing-masing UPJA penerima bantuan yaitu setelah pemanfaatan alsintan diakhir musim panen setiap musim, dengan mengikuti format pelaporan sebagaimana pada Lampiran 6. Pelaporan ini merupakan masukan penting bagi perencanaan pengembangan alat dan mesin pertanian pada masa mendatang, sehingga keterlambatan maupun kelalaian dalam pembuatan laporan tersebut akan menjadi pertimbangan utama bagi kebijakan pemberian bantuan selanjutnya. UPJA penerima bantuan alsintan menyampaikan laporan kepada Dinas Pertanian Kabupaten. Laporan dari UPJA tersebut selanjutnya disampaikan kepada Pusat secara berjenjang melalui Dinas Pertanian Kabupaten dan Dinas Pertanian Provinsi.
19
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Gambar 4. Diagram Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Kegiatan Pilot Project Pengembangan Alsintan Tahun 2010 DITJEN TP/ DIT. SAPRODI
Monitoring dan Evaluasi : a. kondisi fisik peralatan bantuan alsintan b. kegiatan operasional bantuan alsintan c. kondisi kelembagaan UPJA penerima d. sistem/pola kerja/bisnis yang dilakukan oleh UPJA penerima bantuan. e. permasalahan dan kemajuan yang terjadi
DINAS PROVINSI
DINAS KABUPATEN/KOTA
UPJA
Keterangan : = alur monitoring = alur Pelaporan
20
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
V. INDIKATOR KEBERHASILAN Indikator keberhasilan meliputi 2 kegiatan yang dilakukan dalam program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan, yaitu : 1. Kegiatan pada model Lahan Proyek Percontohan,
dicirikan
antara lain : 1) Meningkatnya kesadaran terhadap pemanfaatan penggunaan alsintan dalam kegiatan usaha tani dari kegiatan prapanen, panen dan pasca panen. 2) Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan operasional penggunaan alsintan, mulai dari alsintan pengolahan tanah sampai dengan alsin perontokan padi. 3) Meningkatnya optimasi pengelolaan alsintan untuk proses produksi, panen dan pasca panen. 4) Meningkatnya pemahaman terhadap pentingnya penataan lahan yang sesuai dengan kebutuhan untuk operasional alsintan. 5) Meningkatnya produktivitas lahan yang mengarah pada kenaikan hasil produksi. 6) Meningkatnya efisiensi biaya operasional untuk produksi per satuan luas lahan. 7) Meningkatkan kualitas/mutu hasil produksi.
2. Kegiatan pemanfaatan alsintan untuk Usaha Jasa Pelayanan Alsintan (UPJA), dicirikan antara lain : 1) Meningkatnya
kemampuan
SDM
dalam
pengelolaan
(manajerial) organisasi UPJA. 2) Meningkatnya hasil usaha yang didapat dari pemanfaatan penggunaan alsintan dalam kegiatan usaha tani dari kegiatan prapanen, panen dan pasca panen.
21
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
3) Berkembangnya jumlah tabungan UPJA pada setiap tahunnya. 4) Bertambahnya luasnya wilayah kerja UPJA yang menggunakan alsintan. 5) Meningkatnya kebutuhan UPJA terhadap jenis maupun jumlah alsintan untuk kegiatan usaha tani di wilayahnya.
22
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
VI. PENUTUP Penyediaan alsintan pada program bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan
merupakan salah satu wujud
kepedulian Pemerintah Pusat untuk mengembangkan alat dan mesin pertanian
di
seluruh
wilayah
Indonesia
dan
untuk
menumbuhkembangkan UPJA-UPJA yang diharapkan pada masa mendatang dapat lebih mandiri di daerah. bantuan
alsintan
untuk
pilot
project
Pada Tahun 2010,
pengembangan
alsintan
dialokasikan pada 30 Provinsi di 30 Kabupaten dengan paket alsintan pra, panen dan pasca panen ditujukan untuk digunakan pada lahan percontohan dan untuk dijadikan sebagai peningkatan dukungan dalam usaha jasa pelayanan alsintan (persewaan alsintan) bagi UPJA penerima bantuan. Oleh karena itu, agar sasaran yang dikehendaki dapat dicapai,
diperlukan peran aktif
Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten) dalam merealisasikan program ini.
Pemanfaatan alat dan mesin pertanian secara benar dan terencana oleh SDM yang profesional diharapkan akan memberikan dampak terhadap peningkatan produksi khususnya tanaman pangan dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat tani menuju ke arah yang lebih baik. Bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan merupakan upaya pendayagunaan pemanfaatan alsintan oleh masyarakat yaitu melalui peningkatan kualitas pemanfaatannya maupun pengenalan teknologi alsintan yang prospektif bagi masyarakat dimasa mendatang. Melalui perbaikan mutu dan efisiensi dalam kegiatan pemanfaatan alsintan, diharapkan produksi tanaman pangan di Indonesia pada umumnya dapat ditingkatkan serta dapat mendukung tercapainya pertanian industrial yang tangguh agar memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia dikemudian hari.
23
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan Traktor Roda 2 NO. 1
2
SPESIFIKASI MOTOR PENGGERAK
PARAMETER TEKNIS
PERSYARATAN
a. Tipe
: 4 langkah (4 tak)
b. Bahan bakar
: Solar
c. Daya maksimum
: 8 HP - 9 HP
d. Bobot mesin maksimum e. Sistem pendinginan
: 98 kg : Radiator
a.Tinggi traktor - dengan roda karet - dengan roda besi
: 840 - 1.450 mm : 840 - 1.450 mm
UNIT TRAKTOR : 2.1 DIMENSI
b. Bobot operasi traktor - dengan roda besi (maks)
: 350 kg
c. Tinggi penggandeng
2.2 UNJUK KERJA
- dengan roda karet
: 170 - 450 mm
- dengan roda besi
: 300 - 600 mm
a. Kapasitas lapang efektif minimum
: 0,059 Ha/Jam
b. Efisiensi lapang minimum
:
70%
c. Kecepatan kerja optimum
:
2,5 - 3 km/jam
24
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Traktor Roda 2 NO.
SPESIFIKASI 2.2
2.3
UNJUK KERJA
PARAMETER TEKNIS
PERSYARATAN
a. Kedalaman pembajakan
:
130 - 170 mm
b. Slip roda maksimum
:
25%
c. Pemakaian Bahan Bakar maksimum
: 2,0 liter/jam
d. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik
:
e. Efisiensi penerusan daya (minimum)
: 80%
150 - 325 g/kW.jam
PELAYANAN a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum
2.4. TRANSMISI
: 90 dB
b. Gaya pengoperasian kopling kemudi maksimum
: 180 N
a. Sistem transmisi
: Kombinasi gigi dan rantai (chain-gear) : V-belt dan tension pulley atau disk clutch : Kopling kemudi (Dog clutch) : besi tuang (cor)/ casting atau press plate
b. Sistem kopling utama c. Sistem pembelokan d. Rumah (Box) transmisi
25
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Traktor Roda 2 NO. 3
4
SPESIFIKASI
PARAMETER TEKNIS
PERLENGKAPAN a. Roda besi dan roda TRAKTOR karet standar b. Bajak singkal/luku
KELENGKAPAN DOKUMEN
PERSYARATAN : Masing-masing 1 pasang : 1 unit
c. Garu
: 1 unit
d. Gelebeg
: 1 unit
e. Gerobak traktor/trailer
: 1 unit
f. Tool Kit
: 1 set
g. Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan
: 1 set
Brosur atau leaflet traktor roda dua singkal
1 set
26
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Traktor Roda 4 NO. SPESIFIKASI 1 MOTOR PENGGERAK
2
UNIT TRAKTOR : 2.1 DIMENSI
PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN a. Tipe : 4 langkah (4 tak) direct injection b. Bahan bakar : Solar c. Daya maksimum : 14 - 15 HP d. Rata-rata rpm : 2.250 – 3.000 rpm e. Maksimum torsi : 5 -100 Nm f. Sistem : Radiator/pendingin air pendinginan g. Jumlah silinder : 1 buah h. Sistem pembersih : Kering/basah, udara dengan/tanpa precleaner pendingin air a. Tinggi traktor - dengan roda karet
: Maksimum 1.350 mm
b. Bobot operasi traktor c. Tinggi penggandeng - dengan roda karet - dengan roda besi
2.2
KOPLING (CLUTCH)
: 250 - 300 mm : 250 - 300 mm
d. Panjang traktor
: 1.550 – 2.550 mm
e. Tinggi bagian terendah
: 180 – 280 mm
f. Jarak poros roda depan - belakang
: 850 – 1.745 mm
a. Tipe kopling
: Plat tipe kering
b. Jumlah piringan (disc)
: Single
27
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Traktor Roda 4 NO.
SPESIFIKASI 2.3 TRANSMISI
PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN Tipe : Synchromesh
2.4
a. Rem parkir
2.5
2.6
2.7
SISTEM REM
SUMBER DAYA PUTAR - PTO SISTEM HIDROLIS
b. Differential lock
: Menggunakan tangan : Mekanikal
a. Sistem operasi
: Mekanikal
b. Kecepatan putar
: Maksimum 660 rpm
a. Tekanan oli hidrolis
: 80 – 150 bar
b. Kecepatan maksimum aliran oli
: 7 - 10 liter/menit
SISTEM a. Kategori 3 titik PENGGANDENG gandeng b. Kapasitas angkat c. Stabilizer
: Kategori 1 : 350 – 500 kg : Rantai
2.8
SISTEM KEMUDI a. Tipe (STEER)
: Mekanik
2.9
POROS DEPAN TRAKTOR (4 WD)
a. Tipe
: bevel gear/cross joint
b. Maksimum sudut putar c. Differential lock
: 40 – 50 º : elektrohidolis
2.10 TANGKI BAHAN a. Kapasitas BAKAR
: 10 – 30 liter
2.11 RODA DEPAN
a. Ukuran
: 4.00-15
2.12 RODA BELAKANG
a. Ukuran
: 9.00-16
28
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Traktor Roda 4 NO.
SPESIFIKASI 2.13 UNJUK KERJA
PARAMETER TEKNIS a. Kapasitas lapang efektif minimum - singkal/piringan - rotari b. Efisiensi lapang minimum c. Kecepatan kerja optimum - singkal/piringan - rotari d. Kedalaman pembajakan - singkal/piringan - rotari e. Slip roda maksimum f. Pemakaian Bahan Bakar maksimum g. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik maksimum
2.14 PELAYANAN
PERSYARATAN : : 0,11 Ha/Jam : 0,350 Ha/Jam : 50% ( lahan sawah), 60 % (lahan kering) : : : :
2,5 – 4,5 km/jam 2,5 – 4,0 km/jam
: : :
110 – 150 mm 110 – 150 mm 50% (lahan sawah), 25 % (lahan kering) : 3 liter/jam :
400 g/kW.jam
a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum
: 90 dB
b. Getaran
: sedang
29
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Traktor Roda 4 NO. SPESIFIKASI 3 PERLENGKAPAN TRAKTOR
PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN a. Roda besi dan roda : Masing-masing 1 karet standar pasang depan dan belakang b. Bajak rotari (Rotary : 1 unit tiller) c. Tool Kit : 1 set d. Buku Petunjuk : 1 set Pengoperasian dan Perawatan
4
Brosur atau leaflet traktor roda 4
KELENGKAPAN DOKUMEN
30
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Pompa Air Irigasi 4” NO. SPESIFIKASI 1 MOTOR PENGGERAK
2
3
KONSTRUKSI DAN UNJUK KERJA
MATERIAL POMPA
PARAMETER TEKNIS a. Tipe :
PERSYARATAN 4 langkah (4 tak)
b. Bahan bakar
:
Solar
c. Daya maksimum
:
8 HP - 9 HP
d. Bobot mesin maksimum e. Sistem pendinginan
:
98 kg
:
Hopper
a. Model b. Diameter Lubang hisap c. Kapasitas/ Debit Maksimum Pompa d. Efisiensi Pompa e. Tinggi Total Pemompaan f. Tinggi Hisap g. Bobot Pompa Tanpa Motor a. Rumah Pompa b. Poros Pompa c. Kipas/Impeller
Self priming – Sentrifugal 4 inch (± 100 mm) ≥ 0,9 m3/menit ≥ 55 % ≥ 8 meter ≥ 4 meter ≤ 60 kg Besi Tuang (Cor) Baja Karbon Besi Tuang (Cor)
31
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Pompa Air Irigasi 4” NO. SPESIFIKASI 4 PERLENGKAPAN POMPA
PARAMETER TEKNIS a. Selang hisap plastik spiral b. Selang buang plastik vinyl c. Saringan hisap bahan metal/plastik d. Discharge elbow e. Suction house neeple (sock hisap) f. Klem selang hisap dan buang g. Landasan/dudukan penghubung motor penggerak dan pompa bahan dari besi kanal h. Tool kit i. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan j. Brosur
PERSYARATAN 6 mtr 10 mtr 1 unit 1 unit 1 unit 1 set 1 unit
1 set 1 set 1 set
32
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Penanam Padi (Transplanter) PARAMETER TEKNIS Jumlah alur tanam Tinggi mesin: Dengan roda besi Bobot operasi mesin Motor penggerak a. Jenis motor b. Daya kontinyu/ putaran motor c. Volume silinder d. Sistem pendingin e. Kapasitas tangki bahan bakar g. Berat kosong h. Sistim penyalaan
SATUAN Baris/row
PERSYARATAN 4
mm
900 – 1200
kg
125 -150
-
motor bensin, 4 langkah 1,5 – 3,5 / 1500 – 4000 170 – 400 udara (air cooled) 2,5 – 4,0
kW/rpm ml l kg -
100 – 180 Rekoil
Transmisi a. Sistim pengaturan roda b. Gigi maju dan mundur
-
Sistim deviasi hidrolis otomatis 2 maju; 1 mundur
Kopling utama
-
puli dan sabuk tensi
Kopling belok
-
Kopling otomatis/manual, dengan/tanpa kopling kemudi, dengan/tanpa gigi cakar
mm
600 – 750
Diameter roda besi dengan pelapis karet
33
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Penyiang Bermotor (Power Weeder) NO. SPESIFIKASI 1 MOTOR PENGGERAK
2
PARAMETER TEKNIS a. Tipe
PERSYARATAN : 2 langkah (2 tak)
b. Bahan bakar c. Daya maksimum
: Bensin : 2 HP
UNIT POWER WEEDER : 2.1 DIMENSI, BAHAN KONSTRUKSI DAN TRANSMISI a. Dimensi : - panjang : 1.000 – 1.100 mm - lebar : 500 – 700 mm - tinggi : 900 – 1.000 mm - berat maksimal : 30 kg b. Bahan konstruksi : - kerangka utama - transmisi 2.2 UNJUK KERJA
3
4
a. Kapasitas kerja minimum
Lebar kerja 2.3 PELAYANAN a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum PERLENGKAPAN a. Tool Kit b. Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan Brosur atau leaflet KELENGKAPAN power weeder DOKUMEN
: besi pipa minimum diameter ¾ inchi : Gear : 9 -10 jam/Ha
: 2 baris/row : 90 dB : 1 set : 1 set 1 set
34
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Pembuat Pupuk Organik (APPO) NO. SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS 1 MOTOR a. Tipe PENGGERAK b. Bahan bakar c. Daya maksimum d. Bobot mesin maksimum e. Sistem pendinginan 2
: : :
PERSYARATAN 4 langkah (4 tak) direct injection solar 8 – 9 HP 98 kg
:
Radiator
:
UNIT MESIN PENGHANCUR : 2.1 DIMENSI, BAHAN KONSTRUKSI DAN TRANSMISI a. Dimensi : - panjang total : 1.200 – 1.500 mm - lebar total : 750 – 850 mm - tinggi total : 1.250 – 1.500 mm - bobot tanpa motor : Maximum 152 kg penggerak - bobot operasional : Maximum 250 kg - tinggi bagian : Maksimum 1.500 mm pengumpan - jumlah pisau minimum : 18 buah - tebal pisau minimum : 6 mm - kekerasan pisau : 45 HRC atau 500 HV minimum - lebar pisau : 45 mm minimum - diameter silinder : Minimum 75 mm dudukan pisau - diameter silinder : Minimum 400 mm dudukan pisau dan pisau b. Bahan konstruksi : - kerangka utama
:
besi siku minimum 50x50x5 mm atau besi kanal minimal 100x50x5 mm
35
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Alsintan Pembuat Pupuk Organik (APPO) NO. SPESIFIKASI
2.2 UNJUK KERJA
PARAMETER TEKNIS
PERSYARATAN
- dinding kerangka utama
:
Plat baja minimum t = 1,2 mm
- penutup silinder pisau (cover)
:
Plat baja minimum t = 2 mm
- penutup transmisi
:
Plat baja minimum t = 1,2 mm
- bagian pelemparan hasil ke out let (kipas)
:
Plat baja minimum t = 3 mm
- bagian pemasukan bahan
:
Plat baja minimum t = 2 mm
- bagian pengeluaran hasil (out let)
:
c. Transmisi
:
Plat baja minimum t = 2 mm Pulley dan Vbelt
a. Kapasitas keluaran minimum
:
600 kg/jam
b. Konsumsi bahan bakar maksimum
:
c. Panjang cacahan maksimum
: 50 mm
d. Tingkat keseragaman panjang cacahan minimum
:
2.3 PELAYANAN a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum
:
0,75 liter/jam
80 %
90 dB
36
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Alsintan Pembuat Pupuk Organik (APPO) NO. SPESIFIKASI
3
PERLENGKAPAN MESIN PENGHANCUR
PARAMETER TEKNIS b. keamanan kerja - plat penutup bagian : transmisi a. Roda karet : standar b. Tool Kit
4
KELENGKAPAN DOKUMEN
PERSYARATAN
:
c. Buku Petunjuk : Pengoperasian dan Perawatan Brosur atau leaflet APPO
ada 1 set (4 buah ukuran 8 inchi) 1 set 1 set
1 set
37
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Spesifikasi Teknis Alsintan (lanjutan)
Alsin Pemanen Padi Tipe Sandang (Paddy Mower) NO. SPESIFIKASI 1 MOTOR PENGGERAK
PARAMETER TEKNIS a. Tipe b. Bahan bakar c. Daya maksimum
2
PERSYARATAN : langkah (2 tak) direct injection : bensin : 2 HP
UNIT MESIN PEMANEN : 2.1 DIMENSI, BAHAN KONSTRUKSI DAN TRANSMISI a. Dimensi : - panjang total : Maksimum 1.900 mm - lebar total : Maksimum 520 mm - tinggi total : Maksimum 520 mm - diameter pisau : 255 mm (10”) pemanen - bobot operasional : Maximum 10 kg - jumlah pisau : 1 buah - tebal pisau minimum : 1,2 mm b. Bahan konstruksi : - kerangka utama
: Pipa aluminium diameter minimum 19 mm - dinding plat pengarah : Plat aluminium batang padi minimum t = 1 mm - kerangka pengarah Besi baja diameter minimum = 6 mm - penutup pisau : Besi plat aluminium (cover) diameter minimum = 0,8 mm
2.2 UNJUK KERJA
c. Transmisi
: gear
a. Kapasitas pemotongan minimum b. Kehilangan hasil
: 23 jam/ha (0,04 ha/jam) : Maksimal 1 %
38
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Spesifikasi Teknis Alsintan (lanjutan)
Alsin Pemanen Padi Tipe Sandang (Paddy Mower) NO. SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS 2.3 PELAYANAN a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum b. Keamanan kerja - pelindung operasional kerja 3
4
PERSYARATAN : 90 dB
:
ada
PERLENGKAPAN a. Tool Kit MESIN PEMANEN b. Suku Cadang (Spare Part) : - Pisau Potong Piringan - Busi - Kabel Transmisi c. Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan
1 set
KELENGKAPAN DOKUMEN
1 set
Brosur atau leaflet mesin pemanen tipe sandang (paddy mower)
10 set 10 buah 1 set 1 set
39
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Perontok Multiguna (Power Thresher) Tipe Throw In untuk Padi, Jagung dan Kedelai NO. SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN 1 MOTOR a. Tipe : 4 langkah (4 tak) PENGGERAK direct injection b. Bahan bakar : Solar c. Daya maksimum : 5 - 7 HP d. Bobot mesin : 90 kg maksimum e. Sistem pendinginan : Radiator/Hopper 2 UNIT THRESHER : 2.1 DIMENSI, BAHAN KONSTRUKSI DAN TRANSMISI a. Dimensi : - panjang silinder : 550 - 985 mm perontok - diameter silinder : 275 - 310 mm perontok - bobot tanpa motor : Maximum 125 kg penggerak - bobot operasional : Maximum 250 kg - tinggi meja : 840 – 1.140 mm pengumpan b. Bahan konstruksi : - kerangka utama : besi siku minimum 35x35x2 mm - dinding kerangka : Plat baja utama minimum t = 1,2 mm - penutup silinder : Plat baja perontok (cover) minimum t = 1,5 mm - dinding silinder : Plat baja perontok Minimum t = 5 mm - meja pengumpan : Plat baja minimum t = 1,5 mm - as silinder : Besi as baja perontok minimum Ǿ = 25,4 mm - gigi perontok : Besi baja minimum Ǿ = 6 mm berbentuk V terbalik atau I
40
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Perontok Multiguna (Power Thresher) Tipe Throw In untuk Padi, Jagung dan Kedelai NO. SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS PERSYARATAN - dudukan gigi perontok : Plat baja Minimum t = 5 mm - penutup transmisi : Plat baja Minimum t = 1,2 mm - saringan gabah : Besi baja minimum Ǿ = 6 mm dan Plat baja Minimum t = 5 mm 2.2 UNJUK a. Kapasitas input : KERJA minimum - Potong panjang 750 kg/jam - Potong pendek 1.300 kg/jam b. Kapasitas : 650 kg/jam perontokan/pemipilan minimum - Padi potong panjang 540 kg/jam - Padi potong pendek 1.512 kg/jam - Jagung 1.500 kg/jam - Kedelai 1.000 kg/jam c. Tingkat kebersihan : 90 % minimum d. Efisiensi perontokan : 95 % (padi & jagung), minimum 80 % (kedelai) e. Persentase : 5 % (padi) kehilangan hasil 2 % (jagung) maksimum 20 % (kedelai) f. Efisiensi daya : 90 % perontokan minimum 2.3 PELAYANAN a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum b. keamanan kerja - plat penutup bagian transmisi
: 90 dB
:
ada
41
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Perontok Padi (Power Thresher) Tipe Throw In NO. SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS 3 PERLENGKAPAN a. Roda karet standar THRESHER b. Batang pipa pendorong c. Tool Kit d. Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan 4
KELENGKAPAN DOKUMEN
Brosur atau leaflet perontok padi (power thresher)
: : : :
PERSYARATAN 1 pasang (kanan dan kiri) 1 pasang (kanan dan kiri) 1 set 1 set
1 set
42
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Perontok Padi Tipe Pedal Bermotor (Tipe Hold On) NO. SPESIFIKASI 1 MOTOR PENGGERAK
2
PARAMETER TEKNIS a. Tipe
PERSYARATAN : 2 langkah (2 tak)
b. Bahan bakar c. Daya maksimum d. Sistem pendinginan
: Bensin : 3,5 HP : Radiator
UNIT THRESHER : 2.1 DIMENSI, BAHAN KONSTRUKSI DAN TRANSMISI a. Dimensi : - panjang silinder : 500 – 600 mm perontok - diameter silinder : 300 - 350 mm perontok - bobot operasional : Maximum 100 kg b. Bahan konstruksi : - kerangka utama - meja pengumpan
- as silinder perontok - gigi perontok
: besi siku minimum 40x40x3 mm : Kayu tebal 20 mm atau Plat baja minimum t = 1,5 mm atau dari kayu t = 20 mm : Besi as baja minimum Ǿ = 18 mm : Besi baja minimum Ǿ = 2,5 mm berbentuk V terbalik
43
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Perontok Padi Tipe Pedal Bermotor (Tipe Hold On) NO. SPESIFIKASI
PARAMETER TEKNIS - pedal - transmisi pedal
2.2 UNJUK KERJA
a. Kapasitas perontokan : minimum - dengan pedal : Minimum 200 kg/jam - dengan motor : Minimum 350 kg/jam b. Tingkat kebersihan minimum - dengan pedal - dengan motor
3
4
2.3 PELAYANAN a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum b. keamanan kerja - plat penutup bagian transmisi PERLENGKAPAN a. Tool Kit THRESHER b. Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan KELENGKAPAN DOKUMEN
PERSYARATAN : Dari papan dengan tebal 20 mm : Gear/sproket/rantai
Brosur atau leaflet perontok padi (pedal thresher bermotor) tipe hold on
: : 90 % : 90 %
: 90 dB
:
ada
: 1 set : 1 set
1 set
44
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Gudang Penyimpanan Alsintan SKETSA GAMBAR TEMPAT/GUDANG PENYIMPANAN ALSINTAN
RANGKA ATAP : KAYU ATAP : SENG/ASBES
TANPA DINDING
3
4
LANTAI DISEMEN
4 12
4
4
8
RANGKA TIANG DARI BESI TIPE H
BATU PONDASI 4
SKETSA DENAH TEMPAT/GUDANG PENYIMPANAN DAN PENCUCIAN ALSINTAN
3
8 t = 5 CM
4
3
12
TEMPAT PENCUCIAN ALSINTAN (LANTAI SEMEN)
TEMPAT PENYIMPANAN ALSINTAN
Spesifikasi Gudang Penyimpanan Alsintan Uraian Ukuran bangunan (tanpa dinding) Lantai Tiang penyangga (minimum 10 buah)
Bahan semen besi tipe H, lebar minimum 10 cm
Tinggi tiang penyangga bangunan Pondasi tiang penyangga bangunan Atap Rangka atap Dilengkapi dengan penerangan/listrik Tempat untuk mencuci alsin (dengan pipa air)
Spesifikasi minimum (panjang 12 m x lebar 8 m) tebal minimum 5 cm minimum 10 buah minimum 3 m
Batu Pondasi / Batu kali dan semen asbes/seng kayu (6 cm x 4 cm) minimum 1300 Watt, 220 Volt/50 Hz lantai semen, tebal minimum 5 cm
minimum (panjang 3 m x lebar 4 m)
45
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Mesin untuk Perawatan Kebersihan Alsintan URAIAN WATER STEAMER : - Panjang bagian semprotan - Daya - Perlengkapan
SPESIFIKASI : 70-120 cm : motor bensin 5,5 HP/motor listrik 900W : 1 set + slang
COMPRESSOR : - Daya - Tekanan - Perlengkapan
: 1 HP : 8 bar : 1 set + slang
PENDUKUNG - Shampo - Semir ban - Caneboo
: 1 botol : 5 lt : 1 bh
46
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan)
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN BENGKEL ALSINTAN (ALTERNATIF PERALATAN : MESIN LAS LISTRIK PORTABEL, MESIN GIRINDA POTONG, MESIN GIRINDA MEJA, MESIN BOR-TAP) NO.
SPESIFIKASI
1 MESIN LAS LISTRIK PORTABLE
PARAMETER TEKNIS a. Tipe b. Daya Supply c. Rate Input Current d. Welding Current e. Berat
2 MESIN GIRINDA POTONG a. Tipe b. Daya Supply c. Input Daya d. Putaran tanpa beban e. Ukuran diameter girinda potong f. Kapasitas potong (90º) g. Ukuran diameter as h. Berat
3 MESIN GIRINDA MEJA
a. Tipe b. Daya Supply
4 MESIN BOR-TAP
a. Tipe b. Daya Supply
KETERANGAN : PORTABLE : Single Phase/220 V/50 Hz atau 3 Phase/380-400 V/50-60 Hz : 30 A : 95 A, 125 A, 155 A, 185 A, 215 A dan 250 A : Maksimum 75 kg : PORTABLE : Single Phase/220 V/50 Hz atau 3 Phase/380-400 V/50-60 Hz : maksimum 2.000 Watt : minimum 3.500 rpm : 355 mm (14") : maksimum 120 mm : 25,4 mm (1") : Maksimum 20 kg
: MEJA (BENCH) : Single Phase/220 V/50 Hz atau 3 Phase/380-400 V/50-60 Hz c. Input Daya : maksimum 550 Watt d. Putaran tanpa beban : minimum 2.850 rpm e. Ukuran maksimum diameter girinda : 205 x 19 mm f. Berat : Maksimum 25 kg
c. Input Daya d. Kapasitas bor/tap maksimum e. Berat
: MEJA (BENCH) : Single Phase/220 V/50 Hz atau 3 Phase/380-400 V/50-60 Hz : maksimum 370 Watt : M 12 mm : maksimum 75 Watt
47
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 2. Alokasi Bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan 2010 No
Provinsi/Kabupaten
∑ UPJA Penerima
TR - 4 (unit)
TR - 2 (unit)
PA 4" (unit)
Transplanter (unit)
Paddy Mower (unit)
Power Thresher (unit)
Pedal Thresher Bermotor (unit)
Power Weeder (unit)
APPO (unit)
Mesin Perawatan (unit)
Bengkel (unit)
Gudang (unit)
1
Nanggroe Aceh Darussalam Aceh Pidie
1 1
1 1
-
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
2
Sumatera Utara Simalungun
1 1
1 1
-
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
3
Sumatera Barat Tanah Datar
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
4
Riau Rokan Hulu
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
5
Jambi Sarolangun
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
6
Sumatera Selatan Banyuasin
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
7
Bengkulu Bengkulu Utara
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
8
Lampung Lampung Tengah
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
9
Bangka Belitung Belitung
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
10
Banten Pandeglang
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
1 1
1 1
1 1
48
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 2. Alokasi Bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan 2010 (Lanjutan)
No
Provinsi/Kabupaten
∑ UPJA Penerima
TR - 4 (unit)
TR - 2 (unit)
PA 4" (unit)
Transplanter (unit)
Paddy Mower (unit)
Power Thresher (unit)
Pedal Thresher Bermotor (unit)
Power Weeder (unit)
APPO (unit)
Mesin Perawatan (unit)
Bengkel (unit)
Gudang (unit)
11
Jawa Barat Ciamis
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
12
Jawa Tengah Cilacap
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
13
D.I. Yogyakarta Bantul
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
14
Jawa Timur Tuban
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
15
Kalimantan Barat Kubu Raya
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
16
Kalimantan Tengah Kapuas
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
17
Kalimantan Selatan Hulu Sungai Selatan
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
18
Kalimantan Timur Kutai Kertanegara
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
19
Sulawesi Utara Minahasa Utara
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
20
Sulawesi Tengah Sigi
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
-
3 3 1 1
-
1 1 -
3 3
1 1
1 1
-
1 1
1 1 -
1 1
1 1
1 1 1 1
49
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 2. Alokasi Bantuan alsintan untuk pilot project pengembangan alsintan 2010 (Lanjutan) No
Provinsi/Kabupaten
∑ UPJA Penerima
TR - 4 (unit)
1 1
21
Sulawesi Selatan Soppeng
1 1
22
Sulawesi Tenggara Kolaka
1 1
-
23
Gorontalo Gorontalo
1 1
24
Sulawesi Barat Polewali Mandar
25
TR - 2 (unit)
PA 4" (unit)
Transplanter (unit)
Paddy Mower (unit)
Power Thresher (unit)
Pedal Thresher Bermotor (unit)
Power Weeder (unit)
APPO (unit)
Mesin Perawatan (unit)
Bengkel (unit)
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
Bali Buleleng
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
26
Nusa Tenggara Barat Lombok Tengah
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
27
Nusa Tenggara Timur Kupang
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
28
Maluku Seram Bgian Barat
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
29
Maluku Utara Halmahera Timur
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
30
Papua Merauke
1 1
-
3 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
JUMLAH
30
7
69
30
30
30
30
30
30
30
30
1 1
Gudang (unit)
7
1 1
30
50
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 3. Contoh Surat Pernyataan Antara Dinas Pertanian Kabupaten dengan UPJA Penerima Bantuan Alsintan Untuk Pilot Project Pengembangan Alsintan
SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Nama UPJA
:
Alamat
:
Bersama ini, kami sebagai UPJA penerima Bantuan Alsintan untuk Pilot Project Pengembangan Alsintan Tahun 2010, menyatakan bersedia memenuhi
semua
ketentuan
yang
tercantum
dalam
Pedoman
Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan Tahun 2010, dan akan menjalankan semua ketentuan tersebut dengan baik. Apabila dikemudian hari terbukti kami tidak menjalankan ketentuan tersebut sebagaimana mestinya, kami bersedia menjalani semua sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
......................,........................2010 Manajer UPJA...............................
Mengetahui, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Materai Rp. 6000,dan Cap UPJA (Nama Jelas)
Nama Jelas NIP.
51
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 4. Contoh Form Catatan Penggunaan Alsintan ALSINTAN TRAKTOR RODA 2 KABUPATEN/KOTA : NAMA UPJA NAMA MANAJER ALAMAT/NO. TELEPON PERIODE PELAPORAN
: :
: :
JADUAL PENGGUNAAN TRAKTOR RODA 2 : NO
TANGGAL PENGGUNAAN 1 …………..2010
LOKASI PENGGUNAAN DESA : KECAMATAN :
DATA HASIL PENGGUNAAN 1 NAMA PEMILIK LAHAN :…………….. LUAS YANG DIKERJAKAN : ………………. Ha SPESIFIKASI TRAKTOR YANG DIGUNAKAN : - MERK/DAYA : ………../……. Hp - IMPLEMENT YANG DIGUNAKAN : Bajak Singkal/Garu/Gelebeg/….. JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN : …………. Orang JUMLAH BAHAN BAKAR PER Ha :…………….liter WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGOLAH : WAKTU KERJA PER HARI : Jam
Jam
2 NAMA PEMILIK LAHAN :…………….. LUAS YANG DIKERJAKAN : ………………. Ha SPESIFIKASI TRAKTOR YANG DIGUNAKAN : - MERK/DAYA : ………../……. Hp - IMPLEMENT YANG DIGUNAKAN : Bajak Singkal/Garu/Gelebeg/….. JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN : …………. Orang JUMLAH BAHAN BAKAR PER Ha :…………….liter WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGOLAH : WAKTU KERJA PER HARI : Jam
Jam
3 dan seterusnya….. 2 …………..2010
DESA : KECAMATAN :
1 NAMA PEMILIK LAHAN :…………….. LUAS YANG DIKERJAKAN : ………………. Ha SPESIFIKASI TRAKTOR YANG DIGUNAKAN : - MERK/DAYA : ………../……. Hp - IMPLEMENT YANG DIGUNAKAN : Bajak Singkal/Garu/Gelebeg/….. JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN : …………. Orang JUMLAH BAHAN BAKAR PER Ha :…………….liter WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGOLAH : WAKTU KERJA PER HARI : Jam
Jam
2 NAMA PEMILIK LAHAN :…………….. LUAS YANG DIKERJAKAN : ………………. Ha SPESIFIKASI TRAKTOR YANG DIGUNAKAN : - MERK/DAYA : ………../……. Hp - IMPLEMENT YANG DIGUNAKAN : Bajak Singkal/Garu/Gelebeg/….. JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN : …………. Orang JUMLAH BAHAN BAKAR PER Ha :…………….liter WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGOLAH : WAKTU KERJA PER HARI : Jam 3 dan seterusnya….. 3 dan seterusnya….
TEMPAT DAN TANGGAL PECATATAN TANDA TANGAN NAMA JELAS MANAJER UPJA
52
Jam
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
Lampiran 5. Contoh Analisa Ekonomi Penggunaan Alsintan Analisa Ekonomi Penggunaan Traktor Roda 2
URAIAN
NO
NILAI SATUAN
JUMLAH KETERSEDIAAN TRAKTOR UNTUK MENGOLAH LAHAN : 1 ASUMSI HARGA TRAKTOR RODA 2 DI TINGKAT PETANI JUMLAH TRAKTOR YANG DIMILIKI WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTK MENGOLAH PER HA KAPASITAS KERJA TRAKTOR PER MUSIM a. PENDAPATAN DARI PENYEWAAN TRAKTOR/TRAKTOR/Ha PENDAPATAN PER MUSIM (4 TRAKTOR) : 4 X 15 X 650.000 = PENDAPATAN PER TAHUN (4 TRAKTOR) : 2 x 39.000.000 = b.
4 unit Rp.
Rp. Rp. Rp.
BIAYA OPERASIONAL PER TRAKTOR : - Solar (± 2 liter per jam x Rp. 6.000,-) per Ha : 2 x 18 x 6.000 = - Lain-lain (pelumas, perawatan, dll) per Ha
78,000,000
216,000 50,000 266,000
- Total Biaya per Ha : 216.000 + 50.000 =
BIAYA OPERASIONAL 4 UNIT TRAKTOR : - Total Biaya per Musim : 4 x 15 x 266.000 =
20,000,000 4 Unit 18 Jam 15 Ha 650,000 39,000,000
Rp. Rp.
15,960,000
Rp. Rp. Rp. Rp.
600,000 2,000,000 2,600,000 10,400,000
- PENGELUARAN ATK PER TAHUN TOTAL PENGELUARAN LAINNYA PER TAHUN 2 TOTAL PEMASUKAN UPJA PER TAHUN : 78 jt - 31,92 jt - 10,6 jt =
Rp.
200,000 10,600,000 35,480,000
3 UPAH OPERATOR DAN KARYAWAN (10 ORG) (30 % SEWA TRAKTOR PER TAHUN)
Rp.
23,400,000
4 SISA HASIL USAHA UPJA PER TAHUN :
Rp.
12,080,000
- Total Biaya per Tahun : 2 x 15.960.000 =
c.
31,920,000
PENGELUARAN LAINNYA - PENYUSUTAN PER UNIT ALSIN PER TAHUN :
- SIMPANAN UNTUK PEMBELIAN TRAKTOR PER TAHUN TOTAL PENGELUARAN PENYUSUTAN & SIMPANAN PER TAHUN PENGELUARAN 4 UNIT : 2.600.000 x 4 =
53
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN NAMA UPJA : KABUPATEN/KOTA : NAMA MANAJER PERIODE PELAPORAN ALAMAT UPJA
: :
:
………………….. S/D …………………….
I. PEMANFAATAN ALSINTAN DI MODEL LAHAN PERCONTOHAN NAMA TANGGAL PELAKSANAAN ALSINTAN KEGIATAN NO YANG YANG MULAI SELESAI DIGUNAKAN DIKERJAKAN LUAS AREAL LAHAN PERCONTOHAN : 1
PENGOLAHAN TANAH
TRAKTOR RODA 2/SINGKAL
M
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN
UKURAN YANG DIKERJAKAN
HARI I
……….. M
URAIAN
NILAI
CATATAN
2
2
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : URAIAN IDEM HARI I
HARI II DST
2
……….. M
54
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan)
NO
2
NAMA KEGIATAN YANG DIKERJAKAN
PENGOLAHAN TANAH
ALSINTAN YANG DIGUNAKAN
TRAKTOR RODA 4
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN
UKURAN YANG DIKERJAKAN
HARI I
……….. M
2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : URAIAN IDEM HARI I
HARI II DST
2
……….. M
55
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan)
NO
3
NAMA ALSINTAN KEGIATAN YANG YANG DIGUNAKAN DIKERJAKAN IRIGASI/ PENGAIRAN
POMPA AIR 4"
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN
UKURAN YANG DIKERJAKAN
HARI I
……….. M
2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGAIRAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : URAIAN IDEM HARI I
HARI II DST
……….. M
2
56
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan)
NO
4
NAMA ALSINTAN KEGIATAN YANG YANG DIGUNAKAN DIKERJAKAN PENGOLAHAN TANAH
TRAKTOR RODA 2/ ROTARY
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN
UKURAN YANG DIKERJAKAN
HARI I
……….. M
2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : URAIAN IDEM HARI I
HARI II DST
……….. M
2
57
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan)
NO
5
NAMA ALSINTAN KEGIATAN YANG YANG DIGUNAKAN DIKERJAKAN PENYEMAIAN BIBIT PADI
MANUAL
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN
UKURAN YANG DIKERJAKAN
HARI I
……….. DAPOK
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENYEMAIAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : URAIAN IDEM HARI I
HARI II DST
……….. DAPOK
58
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan)
NO
6
NAMA ALSINTAN KEGIATAN YANG YANG DIGUNAKAN DIKERJAKAN PENANAMAN BIBIT PADI
TRANSPLAN TER
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN
UKURAN YANG DIKERJAKAN
HARI I
……….. M
2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENANAMAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : URAIAN IDEM HARI I
HARI II DST
……….. M
2
59
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan)
NO
7
NAMA KEGIATAN YANG DIKERJAKAN PEMBUATAN BAHAN PUPUK ORGANIK (JERAMI)
ALSINTAN YANG DIGUNAKAN
APPO
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN
UKURAN YANG DIKERJAKAN
HARI I
……….. KG JERAMI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 BAHAN HASIL CACAHAN (KG) :
2 WAKTU PENCACAHAN (JAM) : 3 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 4 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 5 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) :
HARI II
……….. KG JERAMI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN IDEM HARI I
60
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan)
NO
8
NAMA ALSINTAN KEGIATAN YANG YANG DIGUNAKAN DIKERJAKAN PENYIANGAN TANAMAN PADI
POWER WEEDER
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN HARI I
UKURAN YANG DIKERJAKAN 2
……….. M
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : URAIAN IDEM HARI I
HARI II
2
……….. M
61
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan)
NO
9
NAMA ALSINTAN KEGIATAN YANG YANG DIGUNAKAN DIKERJAKAN PEMANENAN
PADDY MOWER
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN
UKURAN YANG DIKERJAKAN
HARI I
……….. M2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) :
2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : URAIAN IDEM HARI I HARI II
……….. M2
62
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan) NAMA ALSINTAN KEGIATAN YANG NO YANG DIGUNAKAN DIKERJAKAN PADDY PERONTOKAN THRESHER 10 PADI TIPE PEDAL BERMOTOR
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN
UKURAN YANG DIKERJAKAN
HARI I
……….. KG BAHAN PADI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 GABAH HASIL PERONTOKKAN (KG) :
2 WAKTU PERONTOKAN (JAM) : 3 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 4 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 5 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) :
HARI II
……….. KG BAHAN PADI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN IDEM HARI I
63
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (Lanjutan)
NO
NAMA KEGIATAN YANG DIKERJAKAN
ALSINTAN YANG DIGUNAKAN
11
PERONTOKAN PADI
PADDY POWER THRESHER
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL PELAKSANAAN PENGERJAAN PADA LAHAN PERCONTOHAN URUTAN PELAKSANAAN HARI I
UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. KG BAHAN PADI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 GABAH HASIL PERONTOKKAN (KG) : 2 WAKTU PERONTOKAN (JAM) : 3 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 4 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 5 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) :
HARI II
……….. KG BAHAN PADI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN IDEM HARI I
TEMPAT DAN TANGGAL PELAPORAN TANDA TANGAN NAMA JELAS MANAJER UPJA
64
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) II. PEMANFAATAN ALSINTAN UNTUK KEGIATAN USAHA JASA PELAYANAN ALSINTAN NAMA KEGIATAN ALSINTAN NO YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN PENGOLAHAN 1 TANAH
TRAKTOR RODA 2/SINGKAL
TANGGAL PELAYANAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. M
2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
65
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NO
NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN
PENGOLAHAN 2 TANAH
TRAKTOR RODA 4
TANGGAL PELAYANAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. M
2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
66
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NAMA KEGIATAN ALSINTAN NO YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN IRIGASI/ 3 PENGAIRAN
POMPA AIR 4"
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN 2
……….. M
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGAIRAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
67
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NO
5
NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN PENYEMAIAN BIBIT PADI
MANUAL
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. DAPOK
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENYEMAIAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI PEKERJAAN PENYEMAIAN (Rp.)
68
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NO
6
NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN PENANAMAN BIBIT PADI
TRANSPLANT ER
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. M
2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENANAMAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
69
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NO
7
NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN PEMBUATAN BAHAN PUPUK ORGANIK (JERAMI)
APPO
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. KG JERAMI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 BAHAN HASIL CACAHAN (KG) :
2 WAKTU PENCACAHAN (JAM) : 3 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 4 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 5 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 6 PENDAPATAN DARI PENJUALAN PUPUK ORGANIK SELAMA 1 MUSIM (Rp.)
70
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NO
8
NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN PENYIANGAN TANAMAN PADI
POWER WEEDER
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. M
2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
71
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NAMA KEGIATAN ALSINTAN NO YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN
9 PEMANENAN
PADDY MOWER
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. M2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) :
2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
72
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NAMA KEGIATAN ALSINTAN NO YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN PERONTOKAN 10 PADI
PADDY THRESHER TIPE PEDAL BERMOTOR
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. KG BAHAN PADI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 GABAH HASIL PERONTOKKAN (KG) :
2 WAKTU PERONTOKAN (JAM) : 3 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 4 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 5 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 6 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
73
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NO
NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN
11
PERONTOKAN PADI
PADDY POWER THRESHER
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. KG BAHAN PADI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 GABAH HASIL PERONTOKKAN (KG) : 2 WAKTU PERONTOKAN (JAM) : 3 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 4 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 5 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 6 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
74
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG NO YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN 12 PERBENGKELAN
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
URAIAN PEKERJAAN
CATATAN
MESIN LAS LISTRIK PORTABEL MESIN GIRINDA POTONG MESIN GIRINDA MEJA MESIN BOR-TAP
75
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA DAN BAKAL Tahun 2010
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NO
NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
PERMASALAHAN
UPAYA PEMECAHAN MASALAH
MASUKAN
1 pengolahan tanah, dst... …dst
TEMPAT DAN TANGGAL PELAPORAN TANDA TANGAN NAMA JELAS MANAJER UPJA
76
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN BUMA DAN BAKAL DILUAR PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2010
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
I.
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Penerapan teknologi mekanisasi pertanian khususnya alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam mewujudkan pertanian industrial bersumberdaya lokal yang tangguh sudah merupakan keharusan untuk
mengatasi
adanya
keterbatasan
sumber
daya
dan
kemampuan kapasitas kerja manusia dalam beberapa tahapan proses produksi pertanian tanaman pangan maupun dalam proses pasca panennya. Namun demikian, penerapan alsintan tersebut tetap didasarkan pada kondisi spesifik lokasi dan kemampuan petani
dalam
menerapkan
teknologi
alsintan
yang
akan
dikembangkan di wilayahnya. Aplikasi alat dan mesin pertanian diharapkan akan memberikan dukungan dalam rangka pencapaian sasaran produksi, kualitas hasil produksi,
efektivitas
dan
efisiensi
kerja.
Dukungan
alsintan
diperlukan dalam proses produksi tanaman pangan dimulai dari kegiatan pengolahan tanah, perbenihan, pembibitan, pengairan, pemupukan, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman sampai pemanenan, maupun dalam kegiatan pasca panen. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan alsintan tersebut, Pemerintah pada tahun 2010 telah menetapkan kebijakan untuk memfasilitasi alsintan yang dibutuhkan oleh petani, yaitu melalui pemberian bantuan alsintan dengan pola BUMA dan BAKAL dalam rangka Alsintan
untuk penguatan pada lembaga Usaha Pelayanan Jasa (UPJA).
Kebijakan
tersebut
dilaksanakan
dengan
pertimbangan bahwa pemberian bantuan langsung kepada petani dinilai kurang efektif. Hal ini mengingat
luas kepemilikan petani
terhadap lahan adalah terbatas (± 0,5 ha/MT), disamping itu, tingkat pendidikan dan keterampilan petani yang rendah serta kemampuan permodalan
usahatani
yang
lemah
menjadi
pertimbangan 78
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
pemberian bantuan akan diberikan kepada UPJA khususnya UPJA yang merupakan bagian dari unit kegiatan usaha Kelompok Tani/ Gabungan Kelompok Tani. Dengan demikian, hasil usaha akan tetap dapat
dinikmati
oleh
petani
sebagai bagian
dari
kelompok
tani/gabungan kelompok tani. UPJA merupakan suatu lembaga ekonomi pedesaan yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa dalam penggunaan alsintan. Tujuan kegiatan UPJA adalah mendapatkan keuntungan usaha, baik yang diperoleh melalui kegiatan didalam maupun di luar kelompok tani/gapoktan. Oleh karena itu, optimalisasi pengelolaan alsintan yang
dimiliki
oleh
UPJA
menentukan
produktivitas
UPJA.
Pengelolaan dan pendayagunaan alsintan yang profesional akan memberikan hasil yang optimal. Untuk mencapai kondisi tersebut, selain diperlukan kepemilikan dalam jenis dan jumlah yang memadai, diperlukan jiwa bisnis yang tangguh yang didukung oleh dukungan aspek teknis maupun manajerial yang senantiasa memperhatikan kondisi sosial-ekonomi dan lingkungan di wilayah kerjanya. B.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari kegiatan ini adalah : a)
Memberikan
petunjuk
dan
arahan
bagi
petugas
di
Kabupaten/Kota berkaitan dengan kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan UPJA tahun 2010. b)
Meningkatkan kemampuan kepemilikan alsintan bagi UPJA dengan klasifikasi Pemula dan Berkembang, agar terjadi penguatan kelembagaan menjadi UPJA yang lebih mandiri.
c)
Memberikan stimulan bagi UPJA agar dapat meningkatkan pelayanannya kepada kelompok tani/gapoktan di wilayahnya dengan lebih optimal.
79
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai antara lain : a)
Terwujudnya buku pedoman berupa petunjuk dan arahan bagi petugas di 200 Kabupaten/Kota berkaitan dengan kegiatan BUMA dan BAKAL 2010.
b)
Terlaksananya kegiatan pemberian bantuan alsintan untuk meningkatkan kepemilikan alsintan oleh UPJA agar terjadi penguatan kelembagaan menjadi UPJA yang lebih mandiri.
c)
Terbentuknya UPJA yang dapat meningkatkan pelayanannya terhadap kelompok tani/gapoktan di wilayahnya dengan lebih optimal.
80
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
II.
BUMA DAN BAKAL DILUAR PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010 A. UPJA PENERIMA BANTUAN Penentuan UPJA penerima BUMA dan BAKAL untuk kegiatan diluar pilot project pengembangan alsintan mengacu pada hal-hal sebagai berikut : 1. UPJA penerima diusulkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten dan diketahui oleh Provinsi. 2. UPJA penerima merupakan UPJA pemula/berkembang, sebagaimana diatur dalam Permentan no. 25/Permentan/PL.130/5/2008. 3. UPJA mempunyai struktur organisasi jelas, berkegiatan aktif serta mempunyai kegiatan yang produktif. 4. UPJA penerima bantuan adalah UPJA yang merupakan bagian/unit kegiatan usaha dari Kelompok Tani (Poktan)/ Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagaimana dijelaskan pada Gambar 1. 5. Wilayah kerja UPJA penerima bantuan merupakan gabungan wilayah kerja dari Poktan/Gapoktan yang dilayani UPJA tersebut. 6. UPJA penerima memiliki tabungan kelompok yang merupakan tabungan hasil usaha selama minimum 1 tahun terakhir. 7. UPJA wajib membuat laporan perkembangan pemanfaatan alsintan
yang
diterimanya,
termasuk
manfaatnya
bagi
perkembangan UPJA sendiri.
81
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Gambar 1.
Diagram UPJA Penerima BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan
KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI
GAPOKTAN
UNIT KEGIATAN
UNIT UK KEGIATAN
UK
UK UK
UPJA
UPJA PENERIMA
UPJA
UPJA (INDEPENDENT)
B. MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN 1.
Jenis Bantuan dan Sumber Pembiayaan
Pada tahun 2010, Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selain melaksanakan program Pilot Project Pengembangan Alsintan, masih tetap melanjutkan program Bantuan Uang Muka Alsintan (BUMA) dan Bantuan Kepemilikan Alsintan (BAKAL) diluar program Pilot Project yang merupakan satu paket pemberian bantuan alsintan untuk tujuan penguatan UPJA. BUMA merupakan bantuan sosial yang diberikan langsung kepada UPJA Poktan/Gapoktan melalui rekening UPJA, yang digunakan untuk membayar uang muka pembelian traktor roda 2 (TR-2) yang pelaksanaannya difasilitasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan diketahui oleh Dinas Pertanian Provinsi. BUMA
ini
diberikan
dalam
bentuk
uang
sebesar
82
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) yang digunakan sebagai uang muka untuk membeli TR-2 sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Dalam hal ini, menurut jumlah Traktor Roda 2 yang diterima, dibedakan UPJA yang menerima BUMA untuk pembelian 1 unit Traktor Roda 2, dan UPJA yang menerima BUMA untuk pembelian 2 unit Traktor Roda 2. Sedangkan pada Bantuan Kepemilikan Alsintan (BAKAL) akan diberikan paket bantuan berupa : alsin pemanen padi tipe sandang (paddy mower), pompa air berdiameter 3 inchi, pedal thresher bermotor dan peralatan bengkel. Spesifikasi alsintan BUMA maupun BAKAL adalah sebagaimana tertera pada Lampiran 1. BUMA dan BAKAL Tahun 2010 ini merupakan bantuan sosial (BANSOS) yang dilaksanakan melalui pola Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang diberikan kepada UPJA Poktan/ Gapoktan dengan sumber pembiayaan berasal dari DIPA APBN 2010, Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Departemen Pertanian yang dialokasikan pada DIPA
Tugas
Pembantuan (TP) Tahun 2010 di Kabupaten/Kota penerima bantuan (dana bantuan masuk ke dalam rekening UPJA Poktan/Gapoktan). Bantuan tersebut diberikan kepada UPJA dengan klasifikasi UPJA penerima adalah UPJA pemula atau berkembang. Kriteria UPJA pemula maupun berkembang adalah sebagaimana dijelaskan dalam Permentan No.25/2008. Rincian bantuan
BUMA (1 unit Traktor Roda 2 atau 2 unit
Traktor Roda 2) serta BAKAL tersebut disajikan pada Tabel 1.
83
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Tabel 1. BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan Paket A NO
NAMA ALSINTAN
JENIS BANTUAN
JUMLAH
NILAI
(UNIT/
BANTUAN
PAKET)
(Rp.)
1
Traktor Roda 2
BUMA
2
24.000.000
2
Pompa Air Irigasi
BAKAL
1
10.000.000
3
Paddy Mower
BAKAL
1
4.750.000
4
Pedal Thresher
BAKAL
1
6.000.000
BAKAL
1
11.875.000
TOTAL :
56.625.000
Bermotor 5
Peralatan Bengkel
Tabel 2. BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan Paket B NO
NAMA ALSINTAN
JENIS BANTUAN
JUMLAH
NILAI
(UNIT/
BANTUAN
PAKET)
(Rp.)
1
Traktor Roda 2
BUMA
1
12.000.000
2
Pompa Air Irigasi
BAKAL
1
10.000.000
3
Paddy Mower
BAKAL
1
4.750.000
4
Pedal Thresher
BAKAL
1
6.000.000
BAKAL
1
11.875.000
TOTAL :
44.625.000
Bermotor 5
Peralatan Bengkel
84
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Sebanyak 283 UPJA akan menerima dana masing – masing sebesar Rp. 56.625.000 (lima puluh enam juta enam ratus dua puluh lima ribu rupiah), dan sebanyak 37 UPJA akan menerima dana masing – masing sebesar Rp. 44.625.000 (empat puluh empat juta enam ratus dua puluh lima ribu rupiah. 2. Penentuan Alokasi Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi kabupaten penerima bantuan adalah sebagai berikut : a) Memberi prioritas pada UPJA yang tidak menerima program Pilot Project Bantuan Alsintan terutama pada daerah pelaksanaan Sekolah Lapang Pertanian Tanaman Terpadu (SLPTT). b) Mempertimbangkan proposal yang dibuat oleh Daerah, terkait dengan upaya pengembangan alsintan. c) Mempertimbangkan faktor agroekologi lokasi penerima bantuan disesuaikan dengan jenis alsintan yang akan dikembangkan. d) Memperhatikan bantuan
kesiapan
dengan
infrastruktur
memperhatikan
lokasi
penerima
kesesuaiannya
bagi
kegiatan pengembangan dan pemanfaatan alsintan. Secara keseluruhan, jumlah bantuan TR-2 sebanyak 600 unit, alsin pemanen padi tipe sandang/paddy mower sebanyak 320 unit, pompa air diameter 3 inch sebanyak 320 unit, pedal thresher bermotor sebanyak 320 unit dan peralatan bengkel sebanyak 320 paket, akan diterima oleh 320 UPJA penerima di 29 Provinsi, 200 Kabupaten/Kota. Secara rinci alokasi BUMA dan BAKAL disajikan seperti pada lampiran 2.
85
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Melalui bantuan – bantuan yang diberikan ini, diharapkan UPJA dapat mendukung peningkatan produktivitas secara optimal bagi kegiatan usaha tani di wilayah kerja UPJA penerina bantuan. 3. Mekanisme Pelaksanaan Pemberian Bantuan Mekanisme pelaksanaan pemberian BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan adalah sebagai berikut : a) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memberikan informasi Kegiatan
BUMA
dan
BAKAL
diluar
Pilot
Project
Pengembangan Alsintan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menentukan calon UPJA penerima bantuan alsintan untuk penguatan UPJA. b) Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melakukan identifikasi dan verifikasi beberapa calon UPJA penerima BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan. Identifikasi ini dapat juga dilakukan melalui analisa proposal yang diajukan oleh UPJA bersangkutan serta diverifikasi secara obyektif melalui survey langsung ke lokasi UPJA. c) Identifikasi dan verifikasi dilakukan berdasarkan pada persyaratan UPJA penerima
bantuan
sebagaimana
dijelaskan pada Bab II A. d) Melalui hasil identifikasi dan verifikasi tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melakukan penilaian secara obyektif pada beberapa UPJA calon penerima bantuan sesuai dengan
yang dipersyaratkan.
Dinas
Pertanian
Kabupaten/Kota dibantu Dinas Pertanian Provinsi kemudian menentukan UPJA untuk ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota sebagai calon penerima bantuan yang akan diusulkan ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Dinas Pertanian Provinsi.
86
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
e) Penetapan calon penerima bantuan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten tersebut dibuat dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Dinas Kabupaten, dilakukan selambatlambatnya minggu pertama bulan Maret 2010. f) Dinas Pertanian Provinsi
menerima usulan UPJA calon
penerima bantuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota
dan
melakukan
rekapitulasi
usulan tersebut yang kemudian ditetapkan sebagai calon penerima bantuan tingkat Provinsi. g) Penetapan
calon
penerima
bantuan
tingkat
provinsi
dilakukan oleh Kepala Dinas Provinsi, dan dibuat dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Dinas Provinsi, untuk kemudian disampaikan kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. h) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dalam hal ini Direktorat
Sarana
Produksi
menerima
penerima bantuan dari Dinas Pertanian
usulan
UPJA
Provinsi dan
melakukan rekapitulasi terhadap usulan tersebut secara nasional.
Selanjutnya,
Direktorat
Jenderal
Tanaman
Pangan, menyampaikan hasil rekapitulasi UPJA penerima bantuan tersebut kepada Dinas Pertanian Provinsi. Yang selanjutnya Kepala Dinas Provinsi menyampaikan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota penerima. i) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berkoordinasi dengan Dinas
Pertanian
Kabupaten/Kota
Provinsi dalam
dan
Dinas
Pertanian
menyampaikan
ketentuan-
ketentuan yang dimuat dalam pedoman pelaksanaan tersebut kepada UPJA yang bersangkutan. j) Proses Pencairan anggaran harus mendapat persetujuan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, atau pejabat yang
87
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
mewakili
apabila
Kepala
Dinas
Kabupaten/Kota
berhalangan dalam waktu lama. k) Sebelum pencairan anggaran,
UPJA penerima
harus
membuat Surat Pernyataan terkait dengan pelaksanaan pemanfaatan alsintan yang berasal dari kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan. Dalam Surat Pernyataan tersebut dijelaskan ketersediaan UPJA penerima untuk mengikuti semua ketentuan yang ditetapkan dalam Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan sebagaimana dijelaskan pada Pedoman ini. l) Apabila dikemudian hari diketahui adanya ketidak sesuaian dalam pelaksanaan perjanjian tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dengan diketahui oleh Dinas Pertanian Provinsi dan disetujui oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dalam hal ini Direktorat Sarana Produksi, berhak mengalihkan bantuan tersebut ke UPJA lainnya
(UPJA
pengganti) yang mau dan mampu melaksanakan ketentuan sesuai dengan yang dimaksud dalam Pedoman.
Segala
biaya terkait proses pemindahan alsintan ditanggung oleh UPJA pengganti. m) Contoh Surat Pernyataan (butir i) adalah sebagaimana pada Lampiran 3. Selanjutnya salinan/copy naskah perjanjian tersebut disampaikan kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan cq. Direktur Sarana Produksi, dan kepada Dinas Pertanian Provinsi dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah naskah perjanjian tersebut ditandatangani. n) Dalam pelaksanaan Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan, Dinas Pertanian Provinsi bersama-sama dengan
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
agar mengawal proses pencairan anggaran maupun proses
88
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
pembelian alsintan, serta melakukan pembinaan secara teknis operasional, manajerial maupun kerjasama dengan produsen dalam hal penyediaan suku cadang dengan tetap berkoordinasi dengan Pusat (Direktorat Sarana Produksi). o) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota bertanggungjawab terhadap pemanfaatan dana dan alsintan yang diadakan dari Kegiatan
BUMA
dan
BAKAL
diluar
Pilot
Project
Pengembangan Alsintan Tahun 2010. p) Apabila terjadi penyalahgunaan bantuan pada program bantuan alsintan untuk penguatan UPJA, maka Pemerintah Daerah
(Kabupaten/Kota)
berhak
memberikan
sanksi
kepada UPJA bersangkutan. q) Sanksi pelanggaran tersebut diatur oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Melalui pengawalan, pembinaan dan monitoring yang dilakukan oleh Direktorat Sarana Produksi maupun oleh Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten, diharapkan terjadi penumbuhan dan pengembangan alsintan dari sisi (1) Alsintan, terjadinya peningkatan
kebutuhan
alsintan,
peningkatan
operasional
pemanfaatan alsintan dan peningkatan optimasi penggunaan alsintan, (2) Kelembagaan UPJA, yaitu terjadinya peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan, peningkatan manajerial teknis dan keuangan serta peningkatan kemampuan finansial, serta (3) Sistem Usaha Tani, terjadinya penambahan luas tanam dan panen, peningkatan Indeks Pertanaman, solusi mengatasi kelangkaan SDM pertanian serta mengejar waktu tanam, panen dan pasca panen. Gambar 2 berikut menjelaskan mekanisme pemberian bantuan alsintan untuk pelaksanaan Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan.
89
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Gambar 2. Mekanisme Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan PEMERINTAH / DEPTAN
DINAS PERTANIAN PROPINSI
DINAS KABUPATEN/KOTA
IDENTIFIKASI, VERIFIKASI DAN PENETAPAN UPJA PENERIMA
Keterangan : = alur usulan = alur penetapan
4.
Proses Pembelian Alsintan
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh UPJA penerima bantuan setelah anggaran APBN telah masuk kedalam rekening UPJA adalah sebagai berikut : a.
Pembelian alsintan dilakukan sendiri oleh UPJA penerima bantuan di lokasi dengan didampingi oleh petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota yang ditunjuk yang membidangi dan memahami alsintan.
b.
Alsintan yang dibeli harus sesuai jenis, jumlah dan spesifikasinyanya
sebagaimana
telah
ditentukan
dalam
pedoman ini. Selain itu, alsintan yang dibeli juga sudah memiliki Test Report dari lembaga uji yang berwewenang. c.
Pembelian alsintan selalu mengacu pada spesifikasi teknis yang dijelaskan pada Pedoman ini (Lampiran 1). Pembelian
90
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
alsintan dengan spesifikasi yang menyimpang dari yang telah ditentukan dianggap sebagai tindakan pelanggaran yang dapat dikenai sanksi d.
Alsintan yang dibeli oleh UPJA penerima bantuan adalah termasuk implement/peralatan kelengkapannya.
e.
Alsintan yang dibeli harus dalam kondisi baru, baik, terakit sempurna, sudah di running test (diuji coba dengan dihidupkan mesinnya) dan dilengkapi dengan petunjuk operasional/manual penggunaan dan perawatan
alsintan
bersangkutan. f.
Dalam kuitansi pembelian harus mencantumkan tanggal dan tempat pembelian, nama alsintan, model/tipe dan harganya, merk motor penggerak dan dayanya, serta ditandatangani oleh penjual dan dicap oleh toko tempat pembelian alsintan tersebut.
g.
Foto Copy kuitansi tersebut beserta rincian spesifikasi teknis alsintan yang dibeli selanjutnya dikirimkan kepada :
Direktorat Sarana Produksi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan UP. Subdit Alsintan Jl. Ragunan no. 15, Pasar Minggu Jakarta Selatan 12520 Telp. 021-7806090, fax. 7804658, 78832318 Pengiriman kuitansi dan spesifikasi tersebut dilakukan selambat-lambatnya 1 minggu setelah tanggal pembelian. h.
Dalam hal BUMA, pembayaran uang muka adalah sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) untuk pembelian 1 (satu) unit traktor roda 2 dengan spesifikasi yang sudah ditentukan dalam pedoman ini. Untuk mengatasi sisa pembayaran dapat diupayakan dari sumber pendanaan
91
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
lainnya dengan mempertimbangkan salah satu alternatif berikut ini : 1) Penjaminan Pemerintah Daerah Bupati/Walikota
atas
nama
Pemerintah
Daerah
memberikan rekomendasi kepada Bank agar dapat memberikan pelayanan dalam bentuk kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) Penjaminan Lembaga Keuangan Daerah Lembaga-lembaga keuangan di daerah memberikan penjaminan pada Bank sehingga dapat menyediakan kredit pembelian alsintan. Ketentuan pengembalian pinjaman diatur sesuai ketetapan yang disepakati antara UPJA dan Lembaga Keuangan Daerah. 3) Kemitraan dengan Produsen Kemitraan dengan produsen dapat dilakukan oleh UPJA. Ketentuan pembelian alsintan tersebut diatur sesuai ketetapan yang disepakati antara UPJA dengan produsen. 4) Fasilitasi Tambahan Uang Muka Oleh Pemerintah Daerah Melalui APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota. Agar beban nilai angsuran UPJA menjadi lebih ringan, sebagai akibat bunga pinjaman bersifat komersial (15 –
18 % per tahun) diharapkan Pemerintah
Daerah dapat memfasilitasi tambahan uang muka kepemilikan alsintan dengan sumber dana APBD Provinsi. Bentuk fasilitasi ini diatur oleh Dinas setempat.
92
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
5) Swadaya UPJA. Sisa pembayaran alsintan traktor roda 2 dapat dipenuhi secara swadaya oleh UPJA penerima bantuan secara tunai maupun angsuran dengan persyaratan agunan berupa surat berharga yang dimiliki. Pada Gambar 3 berikut disajikan diagram mekanisme pembelian traktor roda 2 dengan memanfaatkan program BUMA. Untuk mendukung keberhasilan kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan ini diharapkan adanya
partisipasi
Pemerintah
Daerah
(Provinsi/
Kabupaten/Kota) berupa pembinaan dan bimbingan secara manajemen maupun teknis dengan tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. i.
Apabila terdapat sisa anggaran dalam pembelian alsintan dalam kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan
Alsintan
ini,
dapat
digunakan
untuk
pembelian implement atau peralatan lain yang dibutuhkan sebagai pendukung.
Spesifikasi dari implement atau
peralatan lain tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya. j.
Sisa
anggaran
dalam
pembelian
alsintan
yang
tidak
dimanfaatkan untuk keperluan sebagaimana butir h di atas, dikembalikan kepada Negara.
93
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Gambar 3. Mekanisme Pembelian Traktor Roda 2 Menggunakan Bantuan Uang Muka (BUMA) T.A. 2010
94
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
III. KETENTUAN PEMANFAATAN ALSINTAN Dalam pelaksanaan program bantuan alsintan untuk penguatan UPJA, pemanfaatan alsintan mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut : 1.
Pemanfaatan alsintan memperhatikan kondisi agroekologi, topografi dan sifat fisik lahan serta kondisi sosial ekonomi wilayah.
2.
Setiap penggunaan alsintan program bantuan ini harus sesuai dengan kemampuan teknisnya, dan dimanfaatkan seoptimal mungkin.
3.
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota bertanggungjawab mengawal dan membina penggunaan/pemanfaatan alsintan yang diadakan dari
Kegiatan
BUMA
dan
BAKAL
diluar
Pilot
Project
Pengembangan Alsintan Tahun 2010, sesuai dengan arahan dan petunjuk dalam pedoman ini, dengan berkoordinasi dengan Pusat (Ditjen. Tanaman Pangan).
95
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan yang timbul terkait kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan serta mendapatkan masukan langsung dari UPJA penerima terhadap kondisi yang terjadi di lapangan baik manfaat maupun permasalahan yang timbul terkait dengan pemanfaatan alsintan dari program tersebut. Masukan yang diperoleh digunakan untuk acuan dalam penentuan kebijakan selanjutnya. Monitoring, evaluasi dan pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang dari Dinas Pertanian Provinsi yang merupakan rekapitulasi dari Dinas Pertanian Kabupaten. Diagram monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan tahun 2010 disajikan pada gambar 4. Beberapa hal yang perlu dimonitor dan dievaluasi adalah : a. Kondisi fisik alsintan yang berasal dari kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan. b. Kegiatan operasional seluruh alsintan yang digunakan oleh UPJA penerima. c. Perkembangan kondisi kelembagaan UPJA sebelum dan sesudah menerima bantuan. d. Perkembangan kebutuhan alsintan bagi UPJA untuk masa mendatang. Pelaporan dari kegiatan monitoring dan evaluasi berupa : a. Pelaporan realisasi kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan sebagaimana format pada lampiran 4. b. Perkembangan
alsintan
dan
pemanfaatannya
oleh
UPJA
penerima. c. Optimalisasi pemanfaatan alsintan yang ditunjukkan dengan jumlah jam kerja alsintan (jam operasional alsintan).
96
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
d. Keuntungan ekonomis penggunaan alsintan yang ditunjukkan dengan analisa ekonomi penggunaan alsintan (Lampiran 5). e. Perkembangan kondisi kas UPJA dari pemanfaatan jasa sewa alsintan. f. Permasalahan-permasalahan baik teknis, managerial maupun yang berkaitan dengan kondisi sosial budaya setempat. g. Masukan dari UPJA yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun kebijakan di masa mendatang. Pelaporan wajib dilakukan oleh setiap UPJA penerima bantuan setiap akhir musim panen setiap tahunnya, dengan mengikuti format pelaporan sebagaimana pada Lampiran 6. Pelaporan ini merupakan masukan penting bagi perencanaan pengembangan alat dan mesin pertanian pada masa mendatang, sehingga keterlambatan maupun kelalaian dalam pembuatan laporan tersebut akan menjadi pertimbangan utama bagi kebijakan pemberian bantuan selanjutnya. UPJA penerima bantuan alsintan menyampaikan laporan kepada Dinas Pertanian Kabupaten. Laporan dari UPJA selanjutnya disampaikan kepada Pusat secara berjenjang melalui Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Dinas Provinsi.
97
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Gambar 4. Diagram Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan Tahun 2010 DITJEN TP/ DIT. SAPRODI
Monitoring dan Evaluasi : a. kondisi fisik peralatan bantuan alsintan b. kegiatan operasional bantuan alsintan c. kondisi kelembagaan UPJA penerima d. sistem/pola kerja/bisnis yang dilakukan oleh UPJA penerima bantuan. e. permasalahan dan kemajuan yang terjadi
DINAS PROVINSI
DINAS KABUPATEN/KOTA
UPJA
Keterangan : = alur monitoring = alur Pelaporan
98
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
V. INDIKATOR KEBERHASILAN Indikator keberhasilan meliputi hal-hal sebagai berikut, yaitu : 1) Meningkatnya kemampuan SDM dalam pengelolaan (manajerial) 2)
3) 4) 5)
organisasi UPJA. Meningkatnya hasil usaha yang didapat dari pemanfaatan penggunaan alsintan dalam kegiatan usaha tani dari kegiatan prapanen, panen dan pasca panen. Berkembangnya jumlah tabungan UPJA pada setiap tahunnya. Bertambahnya luasnya wilayah kerja UPJA yang menggunakan alsintan. Meningkatnya kebutuhan UPJA terhadap jenis maupun jumlah alsintan untuk kegiatan usaha tani di wilayahnya.
99
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
VI. PENUTUP Bantuan alsintan pada kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan merupakan
salah
satu
wujud kepedulian
Pemerintah Pusat untuk mengembangkan alat dan mesin pertanian di seluruh wilayah Indonesia dan untuk menumbuhkembangkan UPJA-UPJA yang diharapkan pada masa mendatang dapat lebih mandiri di daerah. Pada Tahun Anggaran 2010, bantuan alsintan untuk penguatan UPJA dialokasikan
pada
320
UPJA
penerima
di
29
Provinsi,
200
Kabupaten/Kota.ditujukan untuk peningkatan dukungan dalam usaha jasa pelayanan alsintan (persewaan alsintan) bagi UPJA penerima bantuan. Oleh karena itu, agar sasaran yang dikehendaki dapat dicapai, diperlukan peran
aktif
Pemerintah
Daerah
(Provinsi/Kabupaten)
dalam
merealisasikan program ini. Pemanfaatan alat dan mesin pertanian secara benar dan terencana oleh SDM yang profesional diharapkan akan memberikan dampak terhadap peningkatan produksi khususnya tanaman pangan dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat tani menuju ke arah yang lebih baik. Pilot project bantuan alsintan merupakan upaya pendayagunaan pemanfaatan alsintan oleh masyarakat yaitu melalui peningkatan kualitas pemanfaatannya maupun pengenalan teknologi alsintan yang prospektif bagi masyarakat dimasa mendatang. Melalui perbaikan mutu dan efisiensi dalam kegiatan pemanfaatan alsintan, diharapkan produksi tanaman pangan di Indonesia pada umumnya dapat ditingkatkan serta dapat mendukung tercapainya pertanian industrial yang tangguh agar memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia dikemudian hari.
100
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan Traktor Roda 2 NO. 1
2
SPESIFIKASI MOTOR PENGGERAK
UNIT TRAKTOR : 2.1 DIMENSI
PARAMETER TEKNIS
PERSYARATAN
a. Tipe
: 4 langkah (4 tak)
b. Bahan bakar
: Solar
c. Daya maksimum
: 8 HP - 9 HP
d. Bobot mesin maksimum e. Sistem pendinginan
: 98 kg : Radiator
a.Tinggi traktor - dengan roda karet
: 840 - 1.450 mm
- dengan roda besi
: 840 - 1.450 mm
b. Bobot operasi traktor - dengan roda besi (maks)
: 350 kg
c. Tinggi penggandeng
2.2 UNJUK KERJA
- dengan roda karet
: 170 - 450 mm
- dengan roda besi
: 300 - 600 mm
a. Kapasitas lapang efektif minimum
: 0,059 Ha/Jam
b. Efisiensi lapang minimum
:
70%
c. Kecepatan kerja optimum
:
2,5 - 3 km/jam
101
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Traktor Roda 2 NO.
SPESIFIKASI 2.2
UNJUK KERJA
PARAMETER TEKNIS d. Kedalaman pembajakan
PERSYARATAN :
e. Slip roda maksimum :
2.3
130 - 170 mm
25%
f. Pemakaian Bahan Bakar maksimum
: 2,0 liter/jam
g. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik
:
h. Efisiensi penerusan daya (minimum)
: 80%
150 - 325 g/kW.jam
PELAYANAN a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum
2.4. TRANSMISI
: 90 dB
b. Gaya pengoperasian kopling kemudi maksimum
: 180 N
a. Sistem transmisi
: Kombinasi gigi dan rantai (chain-gear) : V-belt dan tension pulley atau disk clutch : Kopling kemudi (Dog clutch) : besi tuang (cor)/ Casting atau press plate
b. Sistem kopling utama c. Sistem pembelokan d. Rumah (Box) transmisi
102
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Traktor Roda 2 NO. 3
4
SPESIFIKASI
PARAMETER TEKNIS
PERLENGKAPAN a. Roda besi dan roda TRAKTOR karet standar b. Bajak singkal/luku
KELENGKAPAN DOKUMEN
PERSYARATAN : Masing-masing 1 pasang : 1 unit
c. Garu
: 1 unit
d. Gelebeg
: 1 unit
e. Tool Kit
: 1 set
f. Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan
: 1 set
Brosur atau leaflet traktor roda dua singkal
1 set
103
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Pompa Air NO. SPESIFIKASI 1 MOTOR PENGGERAK
2
3
KONSTRUKSI DAN UNJUK KERJA
MATERIAL POMPA
PARAMETER TEKNIS a. Tipe :
PERSYARATAN 4 langkah (4 tak)
b. Bahan bakar
:
Bensin
c. Daya maksimum
:
6 HP - 7 HP
d. Sistem pendinginan
:
Radiator
a. Model b. Diameter Lubang hisap c. Kapasitas/ Debit Maksimum Pompa d. Efisiensi Pompa e. Tinggi Total Pemompaan f. Tinggi Hisap g. Bobot Pompa Tanpa Motor
Self priming – Sentrifugal 3 inch (± 76 mm)
a. Rumah Pompa b. Poros Pompa c. Kipas/Impeller
Besi Tuang (Cor) Baja Karbon Besi Tuang Kelabu (Cast Iron)
≥ 0,6 m3/menit ≥ 52 % ≥ 8 meter ≥ 4 meter ≤ 40 kg
104
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Pompa Air Irigasi 3” NO. SPESIFIKASI 4 PERLENGKAPAN POMPA
PARAMETER TEKNIS a. Selang hisap plastik spiral b. Selang buang plastik vinyl c. Saringan hisap bahan metal/plastik d. Discharge elbow e. Suction house neeple (sock hisap) f. Klem selang hisap dan buang g. Landasan/dudukan penghubung motor penggerak dan pompa bahan dari besi kanal h. Tool kit i. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan k. Brosur
PERSYARATAN 6 mtr 10 mtr 1 unit 1 unit 1 unit 1 set 1 unit
1 set 1 set 1 set
105
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 1. Spesifikasi Teknis Alsintan (lanjutan)
Alsin Pemanen Padi Tipe Sandang (Paddy Mower) NO. SPESIFIKASI 1 MOTOR PENGGERAK
PARAMETER TEKNIS a. Tipe b. Bahan bakar c. Daya maksimum
2
PERSYARATAN : langkah (2 tak) direct injection : bensin : 2 HP
UNIT MESIN PEMANEN : 2.1 DIMENSI, BAHAN KONSTRUKSI DAN TRANSMISI a. Dimensi : - panjang total : Maksimum 1.900 mm - lebar total : Maksimum 520 mm - tinggi total : Maksimum 520 mm - diameter pisau : 255 mm (10”) pemanen - bobot operasional : Maximum 10 kg - jumlah pisau : 1 buah - tebal pisau minimum : 1,2 mm b. Bahan konstruksi : - kerangka utama - dinding plat pengarah batang padi - kerangka pengarah - penutup pisau (cover)
2.2 UNJUK KERJA
: Pipa aluminium diameter minimum 19 mm : Plat aluminium minimum t = 1 mm Besi baja diameter minimum = 6 mm : Besi plat aluminium diameter minimum = 0,8 mm
c. Transmisi
: gear
a. Kapasitas pemotongan minimum b. Kehilangan hasil
: 23 jam/ha (0,04 ha/jam) : Maksimal 1 %
106
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 1. Spesifikasi Teknis Alsintan (lanjutan)
Alsin Pemanen Padi Tipe Sandang (Paddy Mower) NO. SPESIFIKASI PARAMETER TEKNIS 2.3 PELAYANAN a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum b. keamanan kerja - pelindung operasional kerja 3
4
PERLENGKAPAN a. Tool Kit MESIN PEMANEN b. Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan KELENGKAPAN DOKUMEN
Brosur atau leaflet mesin pemanen tipe sandang (paddy mower)
PERSYARATAN : 90 dB :
ada
: 1 set 1 set
1 set
107
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Perontok Padi Tipe Pedal Bermotor (Tipe Hold On) NO. SPESIFIKASI 1 MOTOR PENGGERAK
2
PARAMETER TEKNIS a. Tipe
:
PERSYARATAN 2 langkah (2 tak)
b. Bahan bakar c. Daya maksimum d. Sistem pendinginan
: : :
Bensin 3,5 HP Radiator
UNIT THRESHER : 2.1 DIMENSI, BAHAN KONSTRUKSI DAN TRANSMISI a. Dimensi : - panjang silinder : 500 – 600 mm perontok - diameter silinder : 300 - 350 mm perontok - bobot operasional : Maximum 150 kg - tinggi meja : 800 – 1.000 mm pengumpan
2.2 UNJUK KERJA
b. Bahan konstruksi : - kerangka utama
:
- dinding kerangka utama
:
- penutup silinder perontok (cover) - meja pengumpan
:
- as silinder perontok
:
- gigi perontok
:
- pedal - transmisi pedal
: :
a. Kapasitas perontokan minimum - dengan pedal - dengan motor
:
:
: :
besi siku minimum 40x40x3 mm Plat baja minimum t = 1,2 mm Plat baja minimum t = 1,5 mm Plat baja minimum t = 1,5 mm atau dari kayu t = 20 mm Besi as baja minimum Ǿ = 18 mm Besi baja minimum Ǿ = 2,5 mm berbentuk V terbalik Dari papan Gear/sproket/rantai
Minimum 200 kg/jam Minimum 350 kg/jam
108
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan) Alsintan Perontok Padi Tipe Pedal Bermotor (Tipe Hold On) NO. SPESIFIKASI
3
4
PARAMETER TEKNIS b. Tingkat kebersihan minimum - dengan pedal - dengan motor
c. Persentase kehilangan hasil maksimum - dengan pedal - dengan motor d. Persentase peningkatan gabah retak maksimum - dengan pedal - dengan motor e. Putaran silinder perontok dengan beban kerja - dengan pedal - dengan motor 2.3 PELAYANAN a. Kenyamanan kerja - kebisingan maksimum b. keamanan kerja - plat penutup bagian transmisi PERLENGKAPAN a. Tool Kit THRESHER b. Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan KELENGKAPAN DOKUMEN
PERSYARATAN : : :
90 % 90 %
: : : :
10 % 12 %
: : :
1% 2% 600 – 800 rpm
: :
Min. 250 rpm Min 300 rpm
:
90 dB
:
ada
:
1 set
:
1 set
Brosur atau leaflet perontok padi (pedal thresher bermotor) tipe hold on
109
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 1. Tabel Spesifikasi Alsintan (lanjutan)
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN BENGKEL ALSINTAN (ALTERNATIF PERALATAN : MESIN LAS LISTRIK PORTABEL, MESIN GIRINDA POTONG, MESIN GIRINDA MEJA, MESIN BOR-TAP) NO.
SPESIFIKASI
1 MESIN LAS LISTRIK PORTABLE
PARAMETER TEKNIS a. Tipe b. Daya Supply c. Rate Input Current d. Welding Current e. Berat
2 MESIN GIRINDA POTONG a. Tipe b. Daya Supply c. Input Daya d. Putaran tanpa beban e. Ukuran diameter girinda potong f. Kapasitas potong (90º) g. Ukuran diameter as h. Berat
3 MESIN GIRINDA MEJA
a. Tipe b. Daya Supply
4 MESIN BOR-TAP
a. Tipe b. Daya Supply
KETERANGAN : PORTABLE : Single Phase/220 V/50 Hz atau 3 Phase/380-400 V/50-60 Hz : 30 A : 95 A, 125 A, 155 A, 185 A, 215 A dan 250 A : Maksimum 75 kg : PORTABLE : Single Phase/220 V/50 Hz atau 3 Phase/380-400 V/50-60 Hz : maksimum 2.000 Watt : minimum 3.500 rpm : 355 mm (14") : maksimum 120 mm : 25,4 mm (1") : Maksimum 20 kg
: MEJA (BENCH) : Single Phase/220 V/50 Hz atau 3 Phase/380-400 V/50-60 Hz c. Input Daya : maksimum 550 Watt d. Putaran tanpa beban : minimum 2.850 rpm e. Ukuran maksimum diameter girinda : 205 x 19 mm f. Berat : Maksimum 25 kg
c. Input Daya d. Kapasitas bor/tap maksimum e. Berat
: MEJA (BENCH) : Single Phase/220 V/50 Hz atau 3 Phase/380-400 V/50-60 Hz : maksimum 370 Watt : M 12 mm : maksimum 75 Watt
110
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 2. ALOKASI KEGIATAN BUMA DAN BAKAL DILUAR PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN TAHUN 2010
No
Provinsi/Kab/Kota
∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ UPJA ∑ Bantuan ∑ Bantuan ALAT Alsin panen Pompa Air THRESHER Penerima TR2 (Unit) BENGKEL (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
1 Nanggroe Aceh Darussalam
7
7
7
7
7
7
1
1 Aceh Jaya
1
1
1
1
1
1
2
2 Kab. Bireuen
1
1
1
1
1
1
3
3 Kab. Aceh Utara
1
1
1
1
1
1
4
4 Kab. Aceh Tamiang
1
1
1
1
1
1
5
5 Kab. Nagan Raya
1
1
1
1
1
1
6
6 Kab. Gayo Lues
1
1
1
1
1
1
7
7 Kab. Bener Meriah
1
1
1
1
1
1
15
16
15
15
15
15
2 Sumatera Utara 1
8 Kab. Langkat
1
1
1
1
1
1
2
9 Kab. Dairi
1
1
1
1
1
1
3 10 Kab. Tapanuli Selatan
1
1
1
1
1
1
4 11 Kab. Tapanuli Tengah
1
1
1
1
1
1
5 12 Kab. Toba Samosir
1
1
1
1
1
1
6 13 Kab. Labuhan Batu
1
1
1
1
1
1
7 14 Kab. Deli Serdang
1
1
1
1
1
1
8 15 Kab. Serdang Bedagai
1
2
1
1
1
1
9 16 Kab. Nias Selatan
1
1
1
1
1
1
10 17 Kab. Pak-pak Barat
1
1
1
1
1
1
11 18 Kab. Samosir
1
1
1
1
1
1
12 19 Kab. Padang Lawas
1
1
1
1
1
1
13 20 Kab. Padang L Utara
1
1
1
1
1
1
14 21 Kab. Asahan
1
1
1
1
1
1
15 22 Kab. Tapanuli Utara
1
1
1
1
1
1
3 SUMBAR
7
14
7
7
7
7
1 23 Kab. Dharmas Raya
1
2
1
1
1
1
2 24 Kab. Lima Puluh Koto
1
2
1
1
1
1
3 25 Kab. Agam
1
2
1
1
1
1
4 26 Kab. Padang Pariaman
1
2
1
1
1
1
5 27 Kab. Pesisir Selatan
1
2
1
1
1
1
6 28 Kab. Solok
1
2
1
1
1
1
7 29 Kab. Pasaman
1
2
1
1
1
1
111
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
No
Provinsi/Kab/Kota
∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ UPJA ∑ Bantuan ∑ Bantuan ALAT Alsin panen Pompa Air THRESHER Penerima TR2 (Unit) BENGKEL (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
4 RIAU 1 30 Kab. Rokan Hilir 2 31 Kab. Kuantan Sengingi 3 32 Kab. Pelalawan 4 33 Kab. Bengkalis 5 34 Kab. Indragi Hilir 6 35 Kab. Indragi Hulu 7 36 Kab.Kampar 8 37 Kab. Siak
8 1 1 1 1 1 1 1 1
16 2 2 2 2 2 2 2 2
8 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1
5 JAMBI 1 38 Kab. Kerinci 2 39 Kab. Batanghari 3 40 Kab. Tebo 4 41 Kab. Tanjung Jabung Barat
5 1 1 1 2
10 2 2 2 4
5 1 1 1 2
5 1 1 1 2
5 1 1 1 2
5 1 1 1 2
6 SUMSEL 1 42 Kab. Lahat 2 43 Kab. Musi Banyuasin 3 44 Kab. Musi Rawas 4 45 Kab. Muara Enim 5 46 Kab. OKI 6 47 Kab. OKU 7 48 Kab. OKU Timur 8 49 Kab. OKU Selatan 9 50 Kab. Ogan Ilir 10 51 Kab. Empat lawang
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 BENGKULU 1 52 Kab. Rejang Lebong 2 53 Kab. Muko-Muko
2 1 1
4 2 2
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
8 LAMPUNG 1 54 Kab. Lampung Barat 2 55 Kab. Lampung Selatan 3 56 Kab. Lampung Utara 4 57 Kab. Lampung Timur 5 58 Kab. Tanggamus 6 59 Kab. Tulang Bawang 7 60 Kab. Way Kanan
7 1 1 1 1 1 1 1
14 2 2 2 2 2 2 2
7 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1
112
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
No
Provinsi/Kab/Kota
9 BANGKA BELITUNG 1 61 Kab. Bangka 2 62 Kab. Bangka Selatan
∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ UPJA ∑ Bantuan ∑ Bantuan ALAT Alsin panen Pompa Air THRESHER Penerima TR2 (Unit) BENGKEL (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) 2 1 1
4 2 2
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
10 BANTEN 1 63 Kab. Serang
2 2
4 4
2 2
2 2
2 2
2 2
11 JABAR 1 64 Kab. Bandung 2 65 Kab. Bekasi 3 66 Kab. Bogor 4 67 Kab. Cianjur 5 68 Kab. Cirebon 6 69 Kab. GArut 7 70 Kab. Indramayu 8 71 Kab. Karawang 9 72 Kab. Kuningan 10 73 Kab. Majalengka 11 74 Kab. Purwakarta 12 75 Kab. Subang 13 76 Kab. Sukabumi 14 77 Kab. Sumedang 15 78 Kab. Tasikmalaya 16 79 Kota Banjar
45 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
90 4 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4
45 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
45 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
45 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
45 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
12 JATENG 1 80 Kab. Tegal 2 81 Kab. Semarang 3 82 Kab. Banjarnegara 4 83 Kab. Banyumas 5 84 Kab. Blora 6 85 Kab. Boyolali 7 86 Kab. Brebes 8 87 Kab. Demak 9 88 Kab. Grobogan 10 89 Kab. Karanganyar 11 90 Kab. Kebumen 12 91 Kab. Klaten
67 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
134 6 2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
67 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
67 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
67 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
67 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
113
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
No
13 92 14 93 15 94 16 95 17 96 18 97 19 98 20 99 21 100 22 101 24 102
Provinsi/Kab/Kota
∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ UPJA ∑ Bantuan ∑ Bantuan ALAT Alsin panen Pompa Air THRESHER Penerima TR2 (Unit) BENGKEL (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
Kab. Kudus Kab. Magelang Kab. Pati Kab. Purbalingga Kab. Purworejo Kab. Rembang Kab. Sragen Kab. Sukoharjo Kab. Wonogiri Kab. Wonosobo Kab. Temanggung
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 DIY 1 103 Kab. Sleman 2 104 Kab. Kulon Progo 3 105 Kab. Gunung Kidul
6 2 2 2
12 4 4 4
6 2 2 2
6 2 2 2
6 2 2 2
6 2 2 2
14 JATIM 1 106 Kab. Blitar 2 107 Kab. Jombang 3 108 Kab. Bojonegoro 4 109 Kab. Bondowoso 5 110 Kab. Jember 6 111 Kab. Pamekasan 7 112 Kab. Kediri 8 113 Kab. Lamongan 9 114 Kab. Bangkalan 10 115 Kab. Lumajang 11 116 Kab. Madiun 12 117 Kab. Magetan 13 118 Kab. Malang 14 119 Kab. Mojokerto 15 120 Kab. Nganjuk 16 121 Kab. Ngawi 17 122 Kab. Pacitan 18 123 Kab. Pasuruan 19 124 Kab. Ponorogo 20 125 Kab. Probolinggo
65 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
130 6 6 4 4 6 4 6 6 4 4 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6
65 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
65 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
65 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
65 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
114
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
No
21 126 22 127 23 128 24 129 25 130 26 131
Provinsi/Kab/Kota
∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ UPJA ∑ Bantuan ∑ Bantuan ALAT Alsin panen Pompa Air THRESHER Penerima TR2 (Unit) BENGKEL (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) 2 3 2 1 1 2
4 6 4 2 2 4
2 3 2 1 1 2
2 3 2 1 1 2
2 3 2 1 1 2
2 3 2 1 1 2
15 KALBAR 1 132 Kab. Landak 2 133 Kab. Pontianak 3 134 Kab. Sambas 4 135 Kab. Ketapang
4 1 1 1 1
8 2 2 2 2
4 1 1 1 1
4 1 1 1 1
4 1 1 1 1
4 1 1 1 1
16 KALTENG 1 136 Kab. Pulang Pisau 2 137 Kab. Kotawaringin Timur 3 138 Kab. Katingan
3 1 1 1
6 2 2 2
3 1 1 1
3 1 1 1
3 1 1 1
3 1 1 1
17 KALSEL 1 139 Kab. Tapin 2 140 Kab. Barito Kuala 3 141 Kab. Kota Baru 4 142 Kab. Tanah Laut
4 1 1 1 1
8 2 2 2 2
4 1 1 1 1
4 1 1 1 1
4 1 1 1 1
4 1 1 1 1
18 KALTIM 1 143 Kab. Berau 2 144 Kab. Bulungan 3 145 Kab. Kutai Timur 4 146 Kab. Nunukan 5 147 Kab. Pasir 6 148 Kab. Penajem Paser Utara
6 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1
19 SULUT 1 149 Kab. Minahasa Selatan 2 150 Kab. Bolaang Mongondow 3 151 Kab. Bongmong Utara 4 152 Kab. Minahasa Tenggr 5 153 kab. Minahasa
5 1 1 1 1 1
10 2 2 2 2 2
5 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1
Kab. Sidoarjo Kab. Situbondo Kab. Trenggalek Kab. Sampang Kab. Sumenep Kab. Tulungagung
115
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
No
Provinsi/Kab/Kota
20 SULTENG 1 154 Kab. Banggai 2 155 Kab. Poso 3 156 Kab. Toli-Toli 4 157 Kab. Tojo Una-Una 5 158 Kab.Morowali 6 159 Kab. Donggala 7 160 Kab. Buol 8 161 Kab. Parigi Moutong
∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ UPJA ∑ Bantuan ∑ Bantuan ALAT Alsin panen Pompa Air THRESHER Penerima TR2 (Unit) BENGKEL (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) 10 1 1 1 1 1 1 2 2
10 1 1 1 1 1 1 2 2
10 1 1 1 1 1 1 2 2
10 1 1 1 1 1 1 2 2
10 1 1 1 1 1 1 2 2
10 1 1 1 1 1 1 2 2
21 SULSEL 1 162 Kab. Gowa
1 1
2 2
1 1
1 1
1 1
1 1
22 SULTRA 1 163 Kab. Konawe 2 164 Kab. Kolaka Utara 3 165 Kab. Konawe Utara 4 166 Kab. Buton 5 167 Kab. Bombana 6 168 Kab. Konawe Selatan
6 1 1 1 1 1 1
12 2 2 2 2 2 2
6 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1
23 GORONTALO 1 169 Kab. Boalemo 2 170 Kab. Bone Bolango 3 171 Kab. Gorontalo Utara 4 172 Kab. Pahuwato
5 2 1 1 1
10 4 2 2 2
5 2 1 1 1
5 2 1 1 1
5 2 1 1 1
5 2 1 1 1
24 SULBAR 1 173 Kab. Mamuju 2 174 Kab. Mamuju Utara 3 175 Kab. Mamasa 4 176 Kab. Majene
4 1 1 1 1
8 2 2 2 2
4 1 1 1 1
4 1 1 1 1
4 1 1 1 1
4 1 1 1 1
25 BALI 1 177 Kab. Gianyar 2 178 Kab. Tabanan 3 179 Kab. Badung 4 180 Kab. Bangli 5 181 Kab. Jembrana
5 1 1 1 1 1
10 2 2 2 2 2
5 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1
116
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
No
Provinsi/Kab/Kota
∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ Bantuan ∑ UPJA ∑ Bantuan ∑ Bantuan ALAT Alsin panen Pompa Air THRESHER Penerima TR2 (Unit) BENGKEL (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
26 NTB 1 182 Kab. Bima 2 183 Kab. Dompu 3 184 Kab. Lombok Barat 4 185 Kota Bima 5 186 Kab. Lombok Timur 6 187 Kab. Sumbawa 7 188 Kab. Sumbawa Barat
7 1 1 1 1 1 1 1
14 2 2 2 2 2 2 2
7 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1
27 NTT 1 189 Kab. Belu 2 190 Kab. Manggarai 3 191 Kab. Ngada 4 192 Kab. Sumba Barat 5 193 Kab. Sumba Timur 6 194 Kab. Nagekeo 7 195 Kab. Rote-Ndao 9 196 Kab. Timur Tengah Selatan 10 197 Kab. Timur Tengah Utara
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 MALUKU 1 198 Kab. Maluku Tengah 2 199 Kab. Pulau Buru
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
29 PAPUA BARAT 1 200 Kab. Manokwari
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
JUMLAH
320
600
320
320
320
320
117
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 3. Contoh Surat Pernyataan UPJA Penerima Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Nama UPJA
:
Alamat
:
Bersama ini, kami sebagai UPJA penerima Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan Tahun 2010, menyatakan bersedia memenuhi semua ketentuan yang tercantum dalam Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan
BUMA
dan
BAKAL
diluar
Pilot
Project
Pengembangan Alsintan Tahun 2010, dan akan menjalankan semua ketentuan tersebut dengan baik. Apabila dikemudian hari terbukti kami tidak menjalankan ketentuan tersebut sebagaimana mestinya, kami bersedia menjalani semua sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ......................,........................2010 Manajer UPJA...............................
Mengetahui, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Materai Rp. 6000,dan Cap UPJA (Nama Jelas)
Nama Jelas NIP.
118
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 4. Realisasi Kegiatan BUMA dan BAKAL diluar Pilot Project Pengembangan Alsintan
UPJA PENERIMA BANTUAN BUMA APBN TA 2010 PROVINSI KABUPATEN/KOTA
: :
Alamat
Nama No
Kelompok UPJA
Ketua
Desa
Kecamatan
Rekening Penerima Bantuan Bank
Nomor Rekening
Nama Pemilik
Volume (unit)
Nilai Bantuan (Rp)
Volume (unit)
Nilai Bantuan (Rp)
1 2 3 dst
Realisasi Harga Merk Unit (Rp)
Sumber Dana Swadaya
dll
UPJA PENERIMA BANTUAN KEPEMILIKAN ALSINTAN TAHUN 2010 PROVINSI KABUPATEN/KOTA
: :
Alamat
Nama No 1 2 3 dst
Kelompok UPJA
Ketua
Desa
Kecamatan
Rekening Penerima Bantuan Bank
Nomor Rekening
Nama Pemilik
119
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Lampiran 5. Contoh Analisa Ekonomi Penggunaan Alsintan Analisa Ekonomi Penggunaan Traktor Roda 2
URAIAN
NO
NILAI SATUAN
JUMLAH KETERSEDIAAN TRAKTOR UNTUK MENGOLAH LAHAN : 1 ASUMSI HARGA TRAKTOR RODA 2 DI TINGKAT PETANI JUMLAH TRAKTOR YANG DIMILIKI WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTK MENGOLAH PER HA KAPASITAS KERJA TRAKTOR PER MUSIM a. PENDAPATAN DARI PENYEWAAN TRAKTOR/TRAKTOR/Ha PENDAPATAN PER MUSIM (4 TRAKTOR) : 4 X 15 X 650.000 = PENDAPATAN PER TAHUN (4 TRAKTOR) : 2 x 39.000.000 = b.
4 unit Rp.
Rp. Rp. Rp.
BIAYA OPERASIONAL PER TRAKTOR : - Solar (± 2 liter per jam x Rp. 6.000,-) per Ha : 2 x 18 x 6.000 = - Lain-lain (pelumas, perawatan, dll) per Ha
78,000,000
216,000 50,000 266,000
- Total Biaya per Ha : 216.000 + 50.000 =
BIAYA OPERASIONAL 4 UNIT TRAKTOR : - Total Biaya per Musim : 4 x 15 x 266.000 =
20,000,000 4 Unit 18 Jam 15 Ha 650,000 39,000,000
Rp. Rp.
15,960,000
Rp. Rp. Rp. Rp.
600,000 2,000,000 2,600,000 10,400,000
- PENGELUARAN ATK PER TAHUN TOTAL PENGELUARAN LAINNYA PER TAHUN 2 TOTAL PEMASUKAN UPJA PER TAHUN : 78 jt - 31,92 jt - 10,6 jt =
Rp.
200,000 10,600,000 35,480,000
3 UPAH OPERATOR DAN KARYAWAN (10 ORG) (30 % SEWA TRAKTOR PER TAHUN)
Rp.
23,400,000
4 SISA HASIL USAHA UPJA PER TAHUN :
Rp.
12,080,000
- Total Biaya per Tahun : 2 x 15.960.000 =
c.
31,920,000
PENGELUARAN LAINNYA - PENYUSUTAN PER UNIT ALSIN PER TAHUN :
- SIMPANAN UNTUK PEMBELIAN TRAKTOR PER TAHUN TOTAL PENGELUARAN PENYUSUTAN & SIMPANAN PER TAHUN PENGELUARAN 4 UNIT : 2.600.000 x 4 =
120
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN PEMANFAATAN ALSINTAN UNTUK KEGIATAN USAHA JASA PELAYANAN ALSINTAN NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG NO YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN PENGOLAHAN 1 TANAH
TRAKTOR RODA 2/SINGKAL
TANGGAL PELAYANAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN 2
……….. M
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
121
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NAMA KEGIATAN ALSINTAN NO YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN 2
IRIGASI/ PENGAIRAN
POMPA AIR 3"
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN 2
……….. M
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGAIRAN (JAM) : 2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
122
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG NO DIKERJAKAN DIGUNAKAN
3 PEMANENAN
PADDY MOWER
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. M2
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 WAKTU PENGERJAAN (JAM) :
2 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 3 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 4 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 5 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
123
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NO
4
NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN PERONTOKAN PADI
PADDY THRESHER TIPE PEDAL BERMOTOR
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
HASIL USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN UKURAN YANG DIKERJAKAN ……….. KG BAHAN PADI DARI LAHAN PERCONTOHAN
URAIAN
NILAI
CATATAN
1 GABAH HASIL PERONTOKKAN (KG) :
2 WAKTU PERONTOKAN (JAM) : 3 JUMLAH OPERATOR YANG MENGERJAKAN (ORANG) : 4 UPAH OPERATOR (Rp./ORANG) 5 BIAYA OPERASI : a. BAHAN BAKAR (Rp.) : b. PELUMAS (Rp.) : c. LAIN-LAIN (Rp.) : 6 PENDAPATAN DARI SEWA ALSINTAN (Rp.)
124
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG NO DIKERJAKAN DIGUNAKAN 5 PERBENGKELAN
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
URAIAN PEKERJAAN
CATATAN
MESIN LAS LISTRIK PORTABEL MESIN GIRINDA POTONG MESIN GIRINDA MEJA MESIN BOR-TAP
125
Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
LAMPIRAN 6. CONTOH FORM PELAPORAN (lanjutan) NO
NAMA KEGIATAN ALSINTAN YANG YANG DIKERJAKAN DIGUNAKAN
TANGGAL PELAKSANAAN MULAI
SELESAI
PERMASALAHAN
UPAYA PEMECAHAN MASALAH
MASUKAN
1 pengolahan tanah, dst... …dst
TEMPAT DAN TANGGAL PELAPORAN TANDA TANGAN NAMA JELAS MANAJER UPJA
126
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN NOMOR : 02/HK.310/C/1/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PILOT PROJECT PENGEMBANGAN ALSINTAN BANTUAN UANG MUKA ALSINTAN (BUMA) DAN BANTUAN KEPEMILIKAN ALSINTAN (BAKAL) TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Menimbang
: a. bahwa alat dan atau mesin pertanian merupakan salah satu prasarana yang sangat penting dan strategis dalam mendukung keberhasilan peningkatan produksi tanaman pangan dan ketahanan pangan; b. bahwa agar alat dan mesin yang diberikan melalui BUMA dan BAKAL untuk UPJA dapat dikelola secara optimal, maka harus memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal; c. bahwa atas dasar hal-hal tersebut, agar pelaksanaan bantuan alat dan mesin pertanian untuk Pilot Project maupun diluar Pilot Project, dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, dan dapat berdaya guna dan berhasil guna, maka dipandang perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3899); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 10. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2010 (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5075); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4020); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2001 tentang Alat dan Mesin Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4157); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 14. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, juncto Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;
15. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia; 16. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara 4212) Juncto Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4418); 17. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4330) jis Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 77), Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 36), Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2006, Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006, Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2006, dan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007; 18. Keputusan Presiden Nomor 84/P/Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009 – 2014; 19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PM.2/2009 tentang Standar Biaya Umum Tahun 2010; 20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/ 2009 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara; 21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.02/ 2009 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran 2010; 22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/ OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Permentan/OT.140/2/2007; 23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/ OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12 Permentan/OT.140/2/ 2007; 24. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 720.1/Kpts/ OT.140/12/2006 tentang Pedoman Administrasi Keuangan Departemen Pertanian; 25. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/ OT.140/12/2006 tentang Pedoman Pengawasan, Pengadaan, Peredaran dan Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian;
26.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 05/Permentan/ OT.140/1/2007 tentang Syarat dan Tata Cara Pengujian dan Pemberian Sertifikat Alat dan Mesin Budidaya Tanaman;
27.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 58/Permentan/ OT.140/8/2007 tentang Pelaksanaan Standardisasi Nasional di Bidang Pertanian;
28.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25/Permentan/ PL.130/5/2008 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA);
29.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/ T.140/8/2008 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Produk Alat dan Mesin Pertanian;
30.
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 720.1/Kpts/ OT.140/12/2006 tentang Pedoman Administrasi Keuangan Departemen Pertanian;
31.
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1629/Kpts/ KU.510/11/2008 tentang Pelimpahan Wewenang Menteri Pertanian kepada Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian untuk Penetapan Pejabat Pengelola Anggaran dilingkungan Departemen Pertanian;
32.
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 47/Kpts/ KU.410/1/2010 tanggal 7 Januari 2010 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji Tagihan/Penandatanganan Surat Perintah Membayar (SPM), Bendahara Pengeluaran, dan Bendahara Penerima Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2010;
Memperhatikan : Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2010 Nomor : 0020/018-03.1/-/2010 tanggal 31 Desember 2009. MEMUTUSKAN: Menetapkan
:
KESATU
: Pedoman pelaksanaan Pilot Project Pengembangan Alsintan BUMA dan BAKAL Tahun 2010 seperti tercantum pada Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan ini.
KEDUA
: Pedoman pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU merupakan acuan pelaksanaan kegiatan pengembangan alat dan mesin pertanian dalam mendukung keberhasilan peningkatan produksi tanaman pangan.
KETIGA
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : Januari 2010 DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
SUTARTO ALIMOESO NIP. 19490625 197603 1 001 Salinan Keputusan ini disampaikan Yth : 1. Menteri Pertanian RI; 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian; 4. Gubernur di Provinsi Penerima Bantuan; 5. Bupati/Walikota di Kabupaten / Kota Penerima Bantuan; 6. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta V; 7. Kepala Dinas Pertanian Provinsi yang membidangi Tanaman Pangan di lokasi Penerima Bantuan; 8. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota yang membidangi Tanaman Pangan di lokasi Penerima Bantuan.