Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No. 2086-9681
LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI ERA GLOBALISASI Oleh : Mastarina Barus*) *) Dosen Universitas Negeri Medan
Abstract In order to realize a prosperous family, the family in its role as the smallest institution in the community are required to perform the duties and functions properly. Departing from family responsibilities that it may be we need to look and reorganize the role of each member of the family to work together to carry out the duties and functions of the family very well, so the family can be a good vehicle for the establishment of quality generation. Expected quality generation is the generation that is not only healthy, intelligent and skilled, but also the personality and the generation of responsible and devoted to God Almighty .During this time, families are interpreted as the smallest unit of society is the family consisting of husband and wife or husband and wife and son or father and daughter or mother and son, always in the spotlight when the first of many problems going on in the family. It is not out of the position of the family as the first and foremost for children, so it is considered as the most responsible for the problems. Communication media can influence the social institutions, since communication media can create information-the information itself and provide informational materials that can shape perceptions of the other group. Thus, in an institution may use the communications media to get the interaction to its members. With the medium of communication in the family, of course, communication between family members becomes easier. Growing communication medium in schools to make the students better get better convenience to assist in learning and communicating through technology has advanced. Thus, the public increasingly obsolete due to no growth and knowledge of communications media in schools or other social institutions. Keywords: family environment, media communication, globalization
I. Pendahuluan Dalam kehidupan masyarakat modern, media komunikasi memiliki peran penting dalam mempererat hubungan anggota masyarakat satu dan yang lain. Termasuk hubungan orang tua dan anak. Bahkan melalui media komunikasi, jarak yang jauh antara anak dan orang tua, masih mampu terjalin dengan baik. Media Komunikasi yang banyak digunakan dalam komunikasi sebuah keluarga saat ini adalah telepon dan saluran komunikasi gratis di dunia maya seperti facebook dan beragam faslitas komunikasi yang ada. Bahkan dengan tingkat gerak teknologi yang semakin canggih, melalui webcam, dua orang satu
58
keluarga yang berjauhan sekalipun, bisa berkomunikasi dengan melihat wajahnya secara langsung. Dengan memanfaatkan teknologi, tidak ada alasan dalam keluarga untuk tidak berusaha mempererat hubungan emosional antara satu dan yang lain. Terutama hubungan orang tua dan anak. Sebab dengan melakukan komunikasi yang rutin dalam sebuah keluarga, orang tua mampu memberikan support terhadap anaknya dalam meraih cita-citanya. Seringkali, orang tua akibat kesibukan yang mereka kerjakan, kurang meluangkan waktu menggunakan media komunikasi seluler untuk menyapa anaknya. Apakah menanyakan keadaan sekolah ataupun aktifitas lain yang
Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No. 2086-9681
sedang dikerjakan seorang anak. Dalam hal ini, janganlah karena alasan kesibukan kerja, orang tua membiarkan anaknya menjadi terlambat dalam menggapai cita-citanya, atau bahkan terkatung-katung dalam ketidakpastian. II. Metodelogi Saat ini, media komunikasi, baik itu berupa media elektronik maupun cetak, semakin memiliki peran penting dalam menggantikan posisi orang tua dalam usahanya mempengaruhi perkembangan anak, terutama tentang gaya hidup. Mungkin bila pengaruh yang diberikan media positif bagi anak, tentu hal itu tidak menjadi persoalan. Namun bagaimana bila pengaruh buruk yang menimpa. Apakah orang tua harus berdiam diri melihat fenomena semacam ini. Anak yang memiliki potensi menjadi manusia sukses, mulai dibiarkan pikiran dan pengetahuannya dengan program media massa yang lebih mengarahkan audiensnya menjadi konsumen sejati. Dengan demikian, adalah menjadi tugas sebagai orang tua, selalu memberikan penyadaran pada seorang anak dengan memanfaatkan media elektronik seperti handphone bagi terhindarnya anak dari pengaruh negatif sebuah media massa. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia, untuk melahirkan manusia yang manusiawi, media pendidikan yang digunakan adalah media kultural. Mendengarkan cerita dari generasi tua menjadi pola yang berulang. Media komunikasi menjadi alat yang paling populer. Dengan modal berkumpul bersama, tatalaku dalam menyelesaikan masalah hidup di kemudian, diwariskan. Namun sekarang tidak demikian. Esensi dari yang dituturkan tidak lagi bertatap muka antara satu dengan yang lain, telah disajikan dalam sebuah alat yang namanya media maya, yakni dengan dibantu alat diantaranya mulai dari radio, televisi, telephone, hingga internet. Berbagai sumber dapat diakses tanpa melakukan tradisi kumpul bersama, yang akhirnya dengan media maya, dunia seakan dalam genggaman pengguna media maya. Media kumpul/Pitutur yang dahulu dalam bentuk tatap muka suara, sekarang telah diubah dalam bentuk teks, audio, video, hingga gabungan dari tiga itu, namun disisi lain,
tradisi saling berkunjung antar keluarga jarang terlihat dewasa ini. Disinilah awal terjadinya ketegangan antara kekuatan pengetahuan lokal dengan pengetahuan global. Pengetahuan lokal semakin ditinggalkan oleh para pengikutnya, hal ini dikarenakan para pelaku pengetahuan lokal tidak disiapkan sebelumnya dalam menyongsong media maya. Tradisi tutur terbukti belum mampu dihidupkan kembali dalam manifestasi rupa masa kini. Pemenangnya kemudian adalah pengetahuan global yang secara kebetulan telah disiapkan dalam menyongsong media yang terbarukan ini. Generasi tua tidak lagi mendapatkan ruang pada diri generasi berikutnya. Tampak terjadi keterisolasian antara generasi tua dan generasi muda. Pengetahuan lokal yang dimiliki generasi pendahulunya, semakin tidak berkembang. Hingga kemudian pengetahuan lokal menanti kematian ditelan zaman. Keluarga sebagai wahana pertama dan utama bagi tumbuhnya generasi yang berkualitas dituntut untuk menyiapkan diri seiring dengan terus berkembangnya teknologi informasi dan industri yang dapat membawa dampak baik positif maupun negatif bagi anak. Dampak positif dari perkembangan teknologi informasi dan industri tidak saja akan membawa anak-anak kita semakin cerdas dan trampil, tetapi juga berwawasan dan berpengetahuan luas. Melalui jaringan internet misalnya, anak dapat mengakses pengetahuan sebanyak mungkin dengan cukup hanya duduk di depan komputer/laptop. Termasuk mengakses informasi tentang berbagai peristiwa terkini di berbagai belahan dunia, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Secara fisik, antara generasi muda dan generasi tua tidak ada jurang pemisah. Namun pengetahuan dan keyakinan akan sesuatu hal, sungguh terdapat jurang pemisah. Generasi muda telah asyik dengan berkenalan hal-hal baru yang sifatnya menantang. Keingintahuan generasi muda akan sesuatu hal telah tercukupkan dengan tradisi pengetahuan yang menjauhi habitat sosial asal. Kegoyahan pun tidak terelakkan pada sesuatu yang perlu dipegang teguh sebagai pewaris tahta sosial. Generasi muda semakin tidak mengenali makna dari tradisi yang dimiliki keluarga yang diturun-wariskan.
59
Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No. 2086-9681
Keuarga tidak lagi menjadi lembaga terpenting dalam mengenalkan pandangan hidup kelompok dan masyarakatnya. Fungsi keluarga telah tergantikan peranannya oleh media informasi global. Keluarga hanya sebatas hubungan darah dan tanggung jawab pemenuhan kebutuhan ekonomi saja. Urusan moral, etika, hingga agama, tidak menjadi dipentingkan pada tiap-tiap anggota penghuni keluarga. Media informasi seakan tampil menjadi sosok orang tua bagi anak-anaknnya yang sekarang sedang aksis mengakses informasi di sana. Globalisasi membuat pertumbuhan media komunikasi di Indonesia semakin hari semakin bertumbuh pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari apa yang dipegang sepanjang hari oleh beberapa orang di sekitar kita. Media komunikasi menjadi sebuah benda primer bagi banyak kalangan orang. Media komunikasi yang saat ini berkembang pun membawa cukup banyak pengaruh untuk kita sebagai pengguna. Media komunikasi dapat membuat suatu hubungan dari pengguna yang satu dengan pengguna yang lain. Maksudnya, media komunikasi tersebut membentuk komunitas-komunitas yang tidak terbatas. Karena penggunanya yang semakin banyak, pintar, dan juga kreatif. Semua masalah kehidupan secara informatif dapat dijawab dalam media informasi global. Inilah keunggulan dari media hari ini. Semua label informasi ada dalam alat tersebut. Informasi yang penting dan tidak penting, informasi positif dan negatif, hingga informasi untuk merusak hingga membangun, ada dalam media global. Selain itu juga, keunikan dari media ini dapat dikendalikan oleh penggunanya, yang penting ketentuan dan sarat dipenuhi oleh pengguna. Diversitas informasi menjadi hal penting dalam masa depan hidup generasi muda masa kini. Namun informasi global ini miskin memiliki muatan etika, moral, hingga keyakinan. Muatan tersebut yang biasanya didapatkan dari interaksi antara generasi tua dan muda, telah dilompati. Sehingga para pengguna itu sangat miskin akan muatan kehidupan yang hakiki. III. Hasil dan Pembahasan 3.1. Ketegangan akan keyakinan
60
Bagaimana mengobati luka pada tubuh, informasi global menjadi media yang sangat tepat fungsinya sebelum dilakukan langkah medis berikutnya. Pengguna dapat memilih model tindakan medis apa saja ada, tergantung selera dan kekayaan yang dimilikinya. Namun menjadi masalah kemudian adalah informasiinformasi keyakinan yang sifatnya dogmatis yang jauh dari dialogis, menjadi masalah besar dikemudian hari. Konsep tentang kesucian dan keyakinan yang fundamental, misalnya tentang agama, biasanya didapat dari pengetahuan keluarga dan pengalaman religi pada dinamika sosial. Namun hal yang dipandang suci itu akan menjadi penyulut jika media memberi kabar kesucian lainnya, hingga berujung pada tindakan anarkis antar sesama. Kasus munculnya pemikiran baru baik dalam bentuk tulisan, gambar, film, hingga produk-produk kepurbakalaan yang sifatnya kontroversial, tentu akan mengusik kemapanan dari tatanan keyakinan akan sesuatu yang telah mapan. Ketegangan antara temuan baru dan keyakinan yang mapan, tentu akan mengundang reaksi global. Reaksi yang muncul pada pengguna ( korban) dari media global kerapkali adalah tindakan yang reaksioner. Bahkan tindakan yang tidak logis dengan merusak hal-hal yang harusnya tidak dirusak, menjadi keputusan yang digemari. Tentu peristiwa yang demikian menjadi penting untuk di diskusikan. Apa sebabnya hingga terjadi demikian, mendesak untuk dtemukan jawaban. Produk-produk media global yang berdampak pada ketegangan antara pengguna dan pemilik keyakinan, ke depan tidak dapat dielakkan. Kemajuan ilmu pengetahuan menjadi pembuka tabir akan informasi baik yang berhubungan dengan hak-hak teknis hingga keyakinan. Yang menjadi masalah besar adalah ketika suatu keyakinan akan kesucian telah ditentang oleh temuan-temuan secara ilmiah. Pondasi keyakinan akan kesucian suatu agama yang diajarkan dengan dogma, jelas sangat berbeda dengan metode media global yang menekankan pada logika. Jika muatan akan keyakinan dan kesucian suatu agama dikemudian hari bertolakbelakang dengan temuan ilmiah yang disebarluaskan oleh media informasi global, maka yang terjadi adalah reaksi para pengguna media global yang
Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No. 2086-9681
reaksioner, yang berorientasi menyelamatkan ajaran-ajaran dogmatis dengan dalih kesucian. Perilaku yang muncul dipermukaan adalah reaksi anti kemanusiaan bagi mereka yang mencetuskan isi materi yang bertolakbelakang pada ajaran-ajaran yang bersifat dogmatikal. Respon pengguna media informasi global akan hal-hal yang berhubungan dengan ketegangan antara keyakinan dan temuan ilmiah yang melawan isi dogma kesucian, menjadi masalah bagi semua pemangku lembaga agama yang ada. Masalahnya adalah bagaimana menyiapkan para pengguna media itu tidak terprovokasi untuk menciptakan perilaku yang anarkhis akibat dari informasi media global, namun juga mampu mengambil hal yang positif dari media informasi global untuk digunakan dalam membangun kehidupan sosial yang diidam-idamkan. Untuk itu perlu adanya rekayasa pendidikan media di era global. 3.2. Siapa yang diuntungkan Media informasi global merupakan tanda dari perubahan masyarakat yang progresif. Tumbuh dan berkembangnya media informasi, tentu tidak lepas dari wacana kepentingan ekonomi. Transaksi nilai tukar inilah yang perlu dipikirkan, mengingat setiap lembaga ekonomi dalam rupa apa saja, selalu mengedepankan profit, bukan pengorbanan. Siapa yang diuntungkan dalam bisnis informasi global adalah mereka yang memiliki kepentingan. Media informasi global sendiri juga tidak cukup yang hanya dipandang sebagai sarana penjual jasa informasi saja. Dalam industri informasi, media informasi juga dapat menyisipkan kepentingan-kepentingan politik dan budaya yang sungguh menjadi mesin pencetak kemakmuran yang menjanjikan. Siapa pemiliknya dan siapa saja yang menjadi relasinya, cukup mantap untuk dijadikan simpulan awal apakah pemilik media informasi global itu berniat membangun sosial atau pilihan dalam membangun pundi-pundi kekayaan individual. 3.3 Rekayasa Pendidikan Media Berangkat dari kosongnya sentuhan moral, etika, dan keyakinan pada media informasi global, sekaligus kekhawatiran
terjadi ketegangan yang diwujudkan dalam tindakan anarkis, perlu kemudian dilakukan rekayasa pendidikan media. Rekayasa pendidikan media merupakan suatu desain atau model yang digunakan untuk mewujudkan manfaat positif, sekaligus melemahkan ketegangan yang berujung pada tindakan anarkis kolektifisial. Rekayasa pendidikan media merupakan suatu model alternatif untuk menghadirkan fungsi keluarga pada diri media informasi global. Menurut saya terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan sehubungan dengan pendidikan media untuk generasi masa kini, yaitu; mengunggah tradisi lisan, membumikan tradisi media, dialog untuk masalah, etika pengguna media, akses mana yang penting, ujung tombak media, dan media untuk kebenaran. Selain itu, media komunikasi juga dapat mempengaruhi aspek kesehatan dan lingkungan. Karena, mereka yang menghabiskan waktu di depan media komunikasi mereka cenderung akan melupakan segalanya. Jangankan pekerjaan rumah, makan pun terlupa, sehingga akan mempengaruhi kesehatan bagi mereka yang candu. Media komunikasi, membuat komunitas-komunitas yang sangat bervariasi. Contoh warnet game. Disana berkumpul banyak orang yang berbeda-beda latar belakang. Dan tentunya gaya hidup para gamers di warnet cenderung tidak sehat. Selain melupakan waktu makan, mereka juga cenderung doyan merokok yang sebenarnya itu semakin merusak kesehatan mereka. 3.4 Mengunggah Tradisi Lisan Kekosongan akan muatan etika, moral, hingga keyakinan spiritual yang ada pada media merupakan sepinya tradisi tutur yang dilanggengkan dengan proses bertatap muka antara generasi tua dan generasi berikutnya. Yang terjadi kemudian adalah lahirnya generasi yang kosong akan muatan-muatan etika, moral, dan keyakinan spiritual. Untuk itu, era global yang ditandai dengan bangkitnya media informasi digital ini, perlu digunakan sebagai media dalam mengunggah tradisi lisan.
61
Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No. 2086-9681
Mengunggah tradisi lisan merupakan kegiatan memasukkan isi ke dalam media informasi global. Pitutur dapat dirubah rupanya dengan bentuk teks, audio, video, hingga perpaduan dari ketiganya, namun isinya tetap sama seperti aslinya. Dengan melakukan pengunggahan isi dari pitutur yang isinya tentang moral, etika, dan keyakinan akan spiritual, maka antara generasi tua dengan generasi mudah tetap terjadi tatap rasa. Hanya saja, ruang bertemunya rasa itu dibungkus dalam ruang yang lebih efektif dan efesien. Tentu saja tindakan dalam mengunggah tradisi lisan ke dalam media informasi global ini banyak tantangan yang akan ditemui. Kendala teknis dan nonteknis menjadi dominan ditemui. Model penggarapan yang partisipatif mungkin akan menjadi jawabannya. Mereka yang terlibat diantaranya terdapat ahli tutur, ahli moral, ahli etika, ahli keyakinan spiritual, dan tentu saja ahli media informasi global, untuk duduk bersama untuk menghasilkan suatu karya media yang apik, estetis, dan eksotik. 3.5. Membumikan Tradisi Media Membaca, menulis, dan mensosialisasikan, merupakan inti dari tradisi media. Generasi mudah dapat melakukannya dengan melakukan kegiatan yang sifatnya ilmiah. Kegiatan penelitian akan menjadi pilihan karena di dalam tulisan terdapat aktivitas membaca, menulis, dan mensosialisasikan. Tradisi media ini menjadi penting dihadirkan karena dalam generasi sekarang adalah generasi yang mengalami lompatan paksa dari generasi tutur menjadi generasi penonton. Ada hal penting yang tidak dimiliki oleh generasi saat ini, yaitu membumikan tradisi media. 3.6 Dialog untuk masalah Informasi akan menjadi berguna jika berinteraksi dengan mereka yang butuh akan informasi itu. Kuantitas dan kualitas informasi juga akan mempengaruhi dinamika sosial global yang ada. Tentu saja proses penggunaan informasi global ini tidak selalu berdinamika searah saja. Adakalanya pemberitaan itu bernuansa miring, adakalanya sepi, adakalanya ramai, dan macam-macam nuansanya. Kondisi yang demikian tentu saja akan menyulut
62
masalah. Sehingga ketika ada masalah yang demikian, dialog merupakan solusi yang menarik untuk dihadirkan. Karena selain ada sumber informasi, dialog merupakan proses mewariskan moral, etika, dan keyakinan spiritual yang telah sepi. 3.7. Etika Pengguna Media Etika pengguna media merupakan tatacara yang disepakati bersama dalam mengakses media informasi global. Tata cara kolektif ini biasanya berisikan tentang hal-hal yang dianggap pantas menurut umum, bukan hal-hal yang dianggap pantas menurut pribadi pengguna masing-masing media. Esensi dari etika pengguna media berangkat dari banyaknya informasi yang ada di media informasi global yang bersifat etis dan tidak etis. Muatan yang sifatnya merusak nilai-nilai universal yang dianggap suci dan mengancam keselamatan manusia, mahluk hidup lainnya, hingga alam, biasanya menjadi batasan bagi informasi yang dianggap tidak etis. Informasi yang demikian kemudian diharapkan tidak diproduksi, tidak disebarkan, dan tidak diakses, apalagi hingga diterapkan dalam kehidupan global. Adapun informasi yang etis yaitu informasi yang diharapkan kehadirannya untuk diproduksi, disebarkan, diakses, hingga diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat global. Etika pengguna media ini menjadi tanggungjawab sosial, tanggung jawab bersama, sehingga generasi pengguna media dikemudian menjadi generasi yang etis, estetis, hingga eksotis yang penuh manfaatnya dalam kehidupan bersama. Akses mana yang penting merupakan kegiatan memanfaatkan media informasi yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan masingmasing pengguna media. Informasi yang ada di dalam media informasi global tidak semuanya cukup dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang tidak perlu, ketika didapatkan pengguna, maka pengguna informasi ini belum bisa memikul tanggung jawab dalam memanfaatkan isi dari media tersebut. Sehingga informasi ini akan mengganggu perilaku yang harusnya tidak ditampilkan dalam kesehariannya. Ukuran mana informasi yang penting dan yang tidak penting memang sulit. Hal ini dikarenakan sifat pengguna yang ingin tahu
Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No. 2086-9681
sesuatu yang tidak diketahui pengguna media lainnya. Misalnya, pengguna yang sedang sakit perut, tentu sangat tepat jika mencari informasi tentang bagaimana cara dan obat dalam menyembuhkan sakit perut. Kita tidak bisa membayangkan, ketika sakit perut meradang, informasi yang didapatkan adalah obat sakit kepala. Tentu saja informasi ini menjadi tidak penting dan tidak menyelesaikan masalah yang sedang mendera pengguna media. 3.8. Media Komunikasi Untuk Kebenaran Media informasi yang dibutuhkan kehadirannya dimasa depan adalah media informasi yang mampu mengabarkan kebenaran. Media informasi yang hanya mengabarkan kebohongan akan ditinggalkan pengikut sosial. Kabar kebenaran menjadi kebutuhan jangka panjang, karena kebenaranlah yang akan mengantarkan masyarakat global dalam situasi dan kondisi akan kemakmuran dan keselamatan. Peran dari media untuk kebenaran yaitu memberi kabar akan koreksi suatu kesalahan masa lalu dan mengabarkan temuan akan kebenaran masa kini, dan mencari kebenaran untuk masa depan. Suatu contoh media yang mengabarkan bahwa eksplorasi alam yang tidak ramah lingkungan maka akan mengancam kemakmuran dan keselamatan di kemudian. Tentu informasi yang demikian menjadi koreksi akan eksplorasi sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan, dan menjadi kabar bahwa dikemudian akan terjadi bencana jika perilaku manusia dengan alam ini tidak ramah lingkungan. Media informasi dan masyarakat tidak lagi dapat dipisahkan. Selagi masyarakat belum mampu menciptakan dan melahirkan prediksi kejadian di masa yang akan datang, maka media informasi tetap menjadi kebutuhan yang tidak dapat tergantikan. Kelangkaan akan sumber daya yang semakin terbatas, juga menjadi pemicu dekatnya media informasi dengan masyarakat. Karena dengan informasi yang cepat dan tepat, masyarakat global berlomba menggapai kemakmuran yang berkepanjangan. Dengan bangkitnya teknologi media yang lintas batas, semua alat untuk komunikasi masa depan, akan silih ganti diciptakan. Teknologi media komunikasi dan informasi berlomba
dalam menawarkan jasa dan impian masa depan manusia global. Teknologi yang dipandang cocok, akan banyak memiliki pengikut kemudian. Namun teknologi tidaklah semata-mata yang dapat melanggengkan media dan masa depan masyarakat global. Yang menjadi ujung tombak dari media adalah seberapa lengkap nilai-nilai universal yang dimuat dalam media yang bersangkutan. Semakin lengkap nilainilai universal yang ditawarkan oleh media, maka semakin panjang umur media yang bersangkutan. Seakan media telah menjadi petunjuk hidup dalam kehidupan. Nilai-nilai universal yang menjadi ujung tombak media dan kelanggengan masyarakat global diantaranya; nilai akan religi, kejujuran, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, dan nilai akan tanggung-jawab sosial. 3.9. Keselamatan Keluarga di Era Globalisasi Keluarga bisa dikatakan sebagai wadah vital di mana seorang individu melakukan proses pembelajaran terutama pada bidang pemanfaatan teknologi selain tentunya melalui pendidikan formal. Ketegangan sosial yang berakhir pada tindakan anarkis secara kolektif, merupakan kekhawatiran penulis dalam memandang media informasi global. Kemapanan akan hal-hal yang dianggap suci dan keyakinan yang diambang batas manusiawi, mau tidak mau, setiap saat harus berhadap-hadapan dengan temuan-temuan yang sifatnya ilmiah. Harapan penulis, tulisan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan keluarga sebagai identitas masyarakat global, dalam mewujudkan keselamatan dari ancaman tindakan anarkis manusia yang disulut oleh informasi media. Strategi yang dapat diterapkan dalam proses peningkatan kemampuan teknologi dalam lingkungan keluarga antara lain; a. Kesempatan Penggunaan Teknologi Keluarga, terutama orang tua, harus membuka kesempatan bagi para anak untuk mengenal berbagai media teknologi termasuk media komunikasi sehingga anak tersebut memiliki ketertarikan untuk mempelajari lebih mendalam atau sekadar
63
Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No. 2086-9681
memanfaatkannya bagi keperluan seharihari. b. Sinergi Untuk Mempelajari Teknologi Keluarga harus membentuk sebuah komitmen untuk secara bersama-sama mengembangkan kemampuan setiap anggota keluarga dalam memanfaatkan teknologi yang tersedia. Orang tua dapat berperan sebagai instruktur jika memiliki kapabilitas mencukupi bagi para anaknya dan sebaliknya, jika sang anak mempunyai kemampuan yang lebih mumpuni dalam penguasaan teknologi yang didapat dari proses pendidikan, maka dapat menjalankan peran sebagai pembimbing keluarga saat menjalani proses tersebut. c. Kemampuan Finansial Yang Memadai Semakin berkualitas sebuah teknologi, maka secara otomatis biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya juga akan semakin tinggi. Untuk mengakali hal ini, keluarga dapat membuat semacam rancangan anggaran yang disusun secara berkala da am periode waktu tertentu, sehingga investasi pada produk-produk teknologi terbaru yang bermanfaat bagi keluarga itu sendiri dapat direalisasikan secara lebih efektif. d. Penggunaan Teknologi dalam Kegiatan Sehari-hari Hal yang paling utama yang bisa didapatkan dari sebuah tekonologi adalah aspek utilitas atau kegunaannya. Bukan hanya untuk memuaskan naluri shopaholic atau sebagai objek deskripsi status sosial, teknologi haruslah mampu difungsikan pada ranah praktis yang berkorelasi dengan tingkat produktifitas sebuah keluarga. Sekumpulan keluarga di sebuah area akan membentuk sebuah komunitas masyarakat dan hal ini menyebabkan ruang lingkup semakin meluas termasuk di bidang teknologi. Strategi yang digunakan dalam sebuah kelompok masyarakat dalam proses peningkatan penggunaan teknologi antara lain; a. Tersedianya Fasilitas dan Aspek Pendukung Teknologi Tanpa adanya penyedia layanan, mustahil sebuah teknologi dikenal apalagi digunakan dalam sebuah kelompok masyarakat, sehingga pihak-pihak yang menyediakan konten-konten, baik itu yang bersifat software maupun hardware, sangatlah
64
penting peranannya. Dengan tersedianya penyedia layanan di setiap daerah maka semakin mudahlah impresi akan manfaat teknologi terjadi dalam masyarakat. Sebaliknya, jika jumlah penyedia layanan langka pada satu daerah, maka bisa dipastikan, masyarakat di daerah tersebut akan awam terhadap perkembangan teknologi. b. Terdapat Individu atau Kelompok yang Mau Mendedikasikan Diri Untuk Teknologi Teknologi erat kaitannya dengan inovasi dan prakarsa atau inisiatif sehingga dari hal itu tercipta berbagai produk-produk unggul di setiap waktunya. Untuk itu diperlukan individu atau kelompok yang menspesialisasikan bakat dan komitmen untuk mencari, menemukan, menciptakan, mengembangkan dan mengajarkan teknologi yang ada kepada masyarakat luas c. Terdapat Program Jangka Panjang dan Pendek yang Tersusun Secara Jelas Penggunaan teknologi haruslah memberikan dampak nyata bagi masyarakat umum, sehingga bukan hanya menjadi ajang mencari keuntungan sebagian pihak saja. Agar harapan ini mampu terpenuhi, maka harus digalakkan proses pengenalan yang gencar kepada para masyarakat tentang dampak positif munculnya teknologi di tengah-tengah mereka, sehingga secara langsung dapat berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas masyarakat di masa yang akan datang. d. Bersifat Aktif Terhadap Teknologi Teknologi perlu dimanfaatkan secara aktif agar setiap komponen inovatif yang melekat di dalamnya dapat secara total difungsikan. Jika masyarakat hanya bersifat pasif, apatis dan tidak kritis terhadap sebuah perkembangan teknologi, hasil positif yang diharapkan hanyalah imajinasi belaka. IV. Kesimpulan Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa perkembangan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Dan masyarakat yang modern kini menjadikan informasi sebagai “kebutuhan pokok” itulah
Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No. 2086-9681
mengapa manusia menggunakan segala cara untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Sumber-sumber informasi atau hiburan dapat di peroleh dari mana saja. Baik itu lingkungan yang terdekat dengan kita seperti keluarga dan teman, bisa pula melalui mediamedia lainnya seperti media saat ini. Dengan media aktivitas keluarga dapat diikuti walaupun berjauhan. Media komunikasi adalah sarana, dampak baik atau buruk tergantung dari kemampuan seseorang mengatur dirinya. Perkembangan media Komunikasi pada saat sekarang ini berkembang pesat. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Pada saat ini media komunikasi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena tanpa media komunikasi kita akan lebih sulit dalam melakukan aktifitas di dalam dunia kerja maupun untuk aktifitas yang lain. Sehingga setiap orang sangat membutuhkan media komunikasi. Perkembangan teknologi pada saat sekarang initelah membuka wajah baru dalam peran masyarakat untuk lebih mengetahui dan dapat menggunakan serta merasakan manfaatnya dan dapat memperoleh informasi dunia secara langsung baik itu melalui pemberitaan media elektronik maupun media cetak. Dengan perkembangan media komunikasi saat ini sehingga masyarakat dapat menjadi kritis dan tanggap terhadap sesuatu yang berkembang. Setiap orang mampu mempunyai askes. Kemajuan teknologi yang telah kita rasakan di era sekarang ini telah diakui dan dapat di rasakan secara langsung yang dapat memberikan banyak kemudahan serta kenyamanan bagi umat manusia. Namun, dengan perkembangan teknologi media komunikasi saat ini manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa media komunikasi dapat mendatangkan kerusakan dan kesengsaraan bagi setiap penggunanya jika manusia itu sendiri tidak dapat mengendalikan dirinya dalam hal untuk pemanfaatan dari media komunikasi tersebut.
Daftar Pustaka Admin (2011). Pengertian Hardware Komputer. From http://belajar-komputermu.com/pengertian-hardware-perangkatkeras-komputer/, 10 November 2011 AECT. 1994. Instructional Technology: Definition and Domains of Field.Washington DC.
The The
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Penelitian Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Faizal (2009). Cara Menulis Daftar Pustaka. From http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02 /cara-menulis-daftar-pustaka/, 2 Maret 2009 Irfa Zainul Ikhsan (2011). Pengertian Modem. From http://16irfazikhsan.blogspot.com/2008/12/penger tian-modem.html, 10 November 2011 Merrill, Paul.1995. Computers in Education. Boston: Allyn and Bacon Nasution. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Prawiradilaga, D. S. dan Siregar. E . 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta Risky Ananda (2011). Jenis Antar Muka Pada Harddisk. From http://myblogiky.blogspot.com/2011/05/j enis-antarmuka-pada-hard-disk.html, 12 Maret 2011 Sidik
(2008). Pengertian Hardware dan software. From http://say2revolution.wordpress.com/200 8/03/19/pengertian-hardware-dansoftware/, 19 Maret 2008
65