Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 1 (2017) 87-99 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
MENARIKNYA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS SISWA SDN 1 GAJAH PONOROGO Prapto, Pieter Sahertian, Agus Priyono Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pascasarjana Universitas Kanjuruhan Malang Abstrak Pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan nasional, merupakan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui pendidikan non formal dan formal. Sekolah -sekolah mempunyai tugas berat dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan cara mencari model pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membuat siswa-siswa mejadi bosan dengan materi yang disajikan. Jika siswa-siswa merasa senang dalam menerima materi akan dengan sendirinya mereka akan semakin termotivasi dalam belajar. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut: (1) untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Picture and Picture mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa SDN 1 Gajah Ponorogo, (2) untuk mengetahui apakah motivasi belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap h asil belajar mata pelajaran IPS siswa SDN 1 Gajah Ponorogo, (3) untuk mengetahui apakah bersama -sama penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dan motivasi belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa S DN 1 Gajah Ponorogo. Populasi penelitian ini adalah siswa SDN 1 Gajah Ponorogo dengan mengambil sampel siswa kelas V sejumlah 30 siswa dan melihat subyek penelitian dengan jumlah dengan jumlah relatif cukup (30 siswa), maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, dengan demikian besarnya sampel ditetapkan 30 orang siswa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Penggunaan model pembelajaran Picture adn Picture mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil bel ajar mata pelajaran IPS siswa SDN 1 Gajah Ponorogo, (2) Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa SDN Gajah Ponorogo, (3) Secara bersama-sama penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dan mo tivasi belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa SDN 1 Gajah Ponorogo. Kata Kunci: Model Pembelajaran Picture and Picture, Motivasi Belajar dan Hasil Belajar ABSTRACT Exploring science and technology development in national development was an effort to improve human resources quality and Indonesia’s society. Human resources quality development could be done formally and informally. Formal education was done through education process at school had hard duty to improve student’s education. One of the ways to improve education quality was finding interesting learning model and made student not get bored with the material given. If student felt glad in receiving the material thus student would be more motivated to study. This research was conducted with objectives as follow: (1) to know whether there was significant effect of implementation Picture and Picture learning model toward students learning achievment on social subject lesson in SDN 1 Gajah Ponorogo, (2) to know whether there was significant effect of learning motivation collectievly toward students learning achievment on social subject lesson in SDN 1 Gajah Ponorogo, (3) to know whether there was significant effect of implementation Picture and Picture learning model and learning motivation collectievly toward students learning achievment on social subject lesson in SDN 1 Gajah Ponorogo. Population of this research students of SDN 1 Gajah Ponorogo. And sampel in this
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
research was taken by saturated sampel method, thus the sampel of this research was the student of fifth year with amount 30 students. The results of this research were: (1) Implementation of Pictyre and Picture learning model had significant effect toward students learning achievment on social subject lesson in SDN 1 Gajah Ponorogo, (2) Learning motivation had significant effect toward students learning achievment on social subject lesson in SDN 1 Gajah Ponorogo, (3) Implementation of Picture and Picture learning model and learning motivation had significant effect collectievly toward students learning achievment on social subject lesson in SDN 1 Gajah Ponorogo. Key Word : Picture and Picture Learning Model, Learning Motivation, and Learning Achievment .
PENDAHULUAN Mata
seutuhnya berdasarkan Pancasila yang pelajaran
IPS
mampu
membangun
dirinya
sendiri
merupakan salah satu matapelajaran
serta ikut bertanggung jawab terhadap
yang
pembangunan bangsa, (2) memberikan
diajarkan
pendidikan
pada
jenjang
formal
bekal
kemampuan
Depdiknas (2006) menyatakan bahwa
bagi
siswa
“Pembelajaran
pendidikan yang tingkat yang lebih
IPS
(sekolah).
bertujuan
agar
untuk
melanjutkan
tinggi,
pengetahuan
dasar
kemampuan
dalam
masyarakat dan mengembnagkan didri
yang
berguna
kehidupannya membahas
ketrampilan
bagi
sehari-hari.
hubungan
dengan
dirinya IPS
antar
juga
manusia
lingkungannya,
sesuai
(3)
diperlukan
peserta didik mampu mengembngkan dan
dan
yang
memberikan
dasar
untuk
dengan
kemampuan
hidup
bakat,
dan
bekal di
minat,
lingkungannya
yaiti
(Depdiknas, 2006). Berdasarkan pada
lingkungan masyarakat dimana anak
beberapa pandangan di atas, dapat
didik tumbuh dan berkembang sebagai
diformulasikan bahwa pada dasrnya
bagian
dan
tujuan dari pembelajaran IPS pada
berbagai
jenjang sekilah dasar, adalah untuk
dari
dihadapkan
masyarakat, pada
permasalahan yang ada dan terjadi di
mendidik
lingkungan sekitarnya.
kemempuan dasar kepada siswa untuk
Tujuan penyelenggaraan
institusional
mengembangkan
memberikan
diri
sesuai
bekal
bakat,
di
minat kemampuan dan lingkungannya,
sekolah dasar menurut kurikulum 2006
serta sebagai bekal bagi siswa untuk
(KTSP) adalah: (1) mendidik siswa
melanjutkan
agar
tinggi.
menjadi
pendidikan
dan
manusia
Indonesia
pendidikan
yang
lebih
88
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
Berdasarkan tujuan dari IPS
pengertian
dan
pada jenjang sekolah
dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan
belaka,
dasar sebagiman didiskripsikan di atas,
pada
perlu
memiliki
dibutuhkan
suatu
pembelajaran
yang
menjembatani tersebut.
pola/model mampu
tercapainya
Sehingga
tujian
kemempuan
dan
melainkan
uapaya
menjadikan
seprangkat
sikap,
nilai,
terletak
dan
siswa
pengetahuan,
ketrampilan
agar
mereka mampu menjadikan apa yang telah
dipelajarinya
sebagai
bekal
ketrampilan guru dalam memilih dan
dalam memahami dan ikut serta dalam
menggunakan
berbagai
model
melakoni
pembelajaran
senantiasa
terus
lingkungannya,
ditingkatkan, agar pembelajaran IPS di
bagi
sekolah
pendidikan
dasar
benar-benar
mengkondisikan kemampuan
upaya
dan
mampu
pembekalan
ketrampilan
dasar
negara
yang
pengkondisian merupakan
iklim aspek
tercapainya inilah
baik.
tujuan
yang
mendasar
unsur
pemahaman,
jenjang
yang
lebih
pembelajaran IPS di sekolah dasar. Rancangan pembelajaran guru,
sesuai
dengan
kondisi
dan
perkembangan
potensi
siswa
pendidikan.
Hal
pembelajaran
yang
dilaksanakan
permasalahan
menekankan dan
nilai
Untuk
melanjutkan
bagi
ketrampilan-ketrampilan siswa.
untuk
belajar
pembelajaran
pendidikan
ke
bekal
hendaknya diarahkan dan difokuskan
yang
itu
agar
benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa
(Kagan,
2004; Hasan,
2007). Dengan demikian pembelajarn
Pola pembelajaran IPS di SD lebih
dirinya
sebagai
Karena
dihadapi oleh guru khususnya IPS.
hendaknya
serta
penting
menjadi
pada
masyarakat
tinggi. Disinilah sebenarnya misi dari
bagi siswa untuk menjadi manusia dan warga
kehidupan
pada
pembekalan moral,
dan
sosial
pada
penekanan
Pendidikan IPS semestinya diarahkan pada upaya pengembangan iklim yang kondusif
bagi siswa
untuk
belajar
sekaligus melatih pengetahuan, sikap, nilai
dan
pembelajaran
ketrampilannya
selama
(Waterworth,
2007;
pembelajarannya bukan sebatas pada
Welton and Mallan, 1996) di samping
upaya mencekoki atau menjejali siswa
memungkinkan
siswa
untuk
terlibat
89
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
secara langsung dalam proses belajar
untuk
mengajar. Dalam kedudukan sebagai
persoalan
pengembang
paling
dan
pelaksana
proses
menjembatani di atas.
menonjol
persoalan-
Persoalan
adalah
yang
rendahnya
belajar
mengajar
guru
diharapkan
nilai mata pelajaran IPS siswa yaitu
mampu
memilih
dan
merancang
rata-rata nilai siswa 7,40 masih di
program pembelajaran sebaik mungkin
bawah KKM 7,50. Salah satu alternatif
bagi
yang
pengembangan
potensi
diri
siswanya (Meyer, 2008; Hasan, 2006). Pengembangan
dan
diduga
mampu
menjembati
persoalan pembelajaran IPS di sekolah kami
adalah
dengan
melakukan
perancangan program pembelajarn ini
inovasi pada model pengorganisasian
harus sesuai dengan tujuan dan esensi
materi, model pembelajaran, buku ajar,
dari
mata
diajarkan
pelajaran pada
merupakan
mata
yang
akan
dan perangkat penilaian IPS. Salah
siswanya.
IPS
satu inovasi yang kami lakukan adalah
pelajaran
yang
dengan
menerapkan
model
mempunyai fungsi dan peran yang
pembelajaran picture and picture dan
sangat
pemberian
strategis
dalam
usaha
pembentukan warga negara yang baik dan
handal
sesuai
dengan
motivasi
siswa
dalam
proses pembelajaran IPS.
tujuan
Model
Pembelajaran
Picture
pembengunan nasional. Dan hali ini
and Picture adalah salah satu model
juga
permasalahan yang
pembelajaran
dialami pada pembelajaran IPS pada
Pembelajaran
SDN 1 Gajah Ponorogo.
gambar
merupakan
Berdasararkan analisa empirik
kooperatif. ini
yang
diurutkan
menggunakan
dipasangkan
menjadi
Model
urutan
atau logis.
terhadap kondisi pembelajaran IPS di
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif,
SDN 1 Gajah Ponorogo dan kajian
Inovatif,
Kreatif,
terhadap tujuan,esensi, dan peran kritis
Model
Pembelajaran
yang diemban oleh IPS, nampaknya
Picture mengandalkan gambar sebagai
persoalan pembelajaran IPS disekolah
media
kami
Gambar-gambar
memerlukan
pemecahan
yang
suatu sangat
alternatif mendesak
utama
dalam
dalam
dan menyenagkan.
proses ini proses
Picture
and
pembelajaran. menjadi
faktor
pembelajaran.
90
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
Sehingga
sebelum
proses
Zaenal
(2014:
18)
model
pembelajaran guru sudah menyiapkan
pembelajaran koopertif Picture and
gambar-gambar yang akan digunakan
Picture
baik dalam bentuk kartu atau dalam
yang ditekankan pada gambar yang
bentuk cerita dalam ukuran besar.
diurutkan menjadi urutan yang logis,
Menurut Johson and (dalam
Trianto.
2009:281)
adalah model pembelajaran
Johson
melambangkan
prinsip
yang saling ash, silih asih, dan silih
dasar dalam pembelajaran kooperatif
interaksi antar siswa
asuh.
Picture and Picture adalah sebagai
Pembelajaran
berikut: (a) setiap anggota kelompok
Picture
(siswa) bertanggungjawab atas segala
langkah-langkah sebagai berikut: (a)
sesuatu
guru menyampaikan kompetensi yang
yang
kelompoknya, kelompok
dikerjakan (b)
setiap
dalam anggota
(siswa) harus mengetahui
bahwa
semua
anggota
mempunyai tujuan
yang
kelompok sama,
(c)
ingin
and
kooperatif
Picture
dicapai,
menggunakan
(b) guru menyajikan
materi sebagai pengantar, menunjuk
atau
gambar-gambar
(c) guru
memperlihatkan kegiatan
berkaitan
etiap anggota kelompok (siswa) harus
dengan materi, (d) guru menunjuk atau
membagi
memanggil
yang
tugas
dan
sama
kelompoknya, kelompok
tanggungjawab
diantara
siswa
secara
bergantian
anggota
memasang atau mengurutkan gambar-
(d)
setiap
anggota
gambar menjadi urutan yang logis, (e)
(siswa)
akan
dikenai
guru
menanyakan
alasan
dasar
evaluasi, (e) setiap anggota kelompok
pemikiran urutan gambar tersebut, (f)
(siswa)
dari
berbagi
membutuhkan belajar
kepemimpinan ketrampilan
bersama
belajarnya,
dan
(f)
kelompok
(siswa)
dan untuk
ulasan
memulai
menanamkan
selama
proses
setiap
anggota
dicapai,
akan
diminta
rangkuman.
mempertanggungjawabkan
gambar
tersebut
guru
konsep
atau
materi sesuai kompetensi yang ingin dan
(g)
kesimpulan
atau
secara
individual materi yang ditangani dalam
METODE PENELITIAN
kooperatif.
91
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
Metode
penelitian
dilaksanakan
yang
termasuk
penelitian
dalam
proses
pengumpulan
asosiatif
Semester
hubungan
variabel
data.
Sedangkan jadwal waktu pelaksanaan
metode survey tingkat eksplanation dengan
pengumpulan
data II
adalah
Tahun
pada
Pelajaran
kausal, dan jenis data kuantitatif, yang
2015/2016.
akan dianalisis dengan regresi ganda.
melibatkan
Sedangkan populasi penelitian adalah
pelaksana
siswa SDN 1 Gajah Ponorogo.
dijelaskan cara pemilihannya. Alasan
Teknik sampling dipakai dalam penelitian
ini
sampling
siswa
memilih
Karena orang
lain
pengumpulan
kelas
V
sebagai
data
SDN
2
perlu
Gajah
yaitu
mengambil
Ponorogo karena pada kelas tersebut
kelas
V
sudah melaksanakan pembelajaran IPS
yang
berjumlah 30 siswa, karena di kelas ini
dengan
telah diterapkan model pembelajaran
pembelajaran
Picture
Peneliti
and
penelitian
Picture
mulai
tahun
menggunakan
model
Picture and
memberitahu
Picture.
kepada
guru
pelajaran 2015/2016. Melihat subyek
kelas
penelitian dengan jumlah relatif cukup,
penelitian
maka sampel yang digunakan dalam
penggunaan
model
pembelajaran
penelitian ini adalah teknik sampling
Picture and
Picture
dan motivasi
jenuh,
belajar siswa terhadap hasil belajarnya.
dengan
demikian
besarnya
sampel ditetapkan 30 siswa. Guna
memperoleh
diharapkan
yaitu
pengaruh
penggunaan
V bahwa akan mengadakan terkait
Adapun instrumen penelitiannya data
data
yang tentang model
adalah dengan menggunakan angket untuk
memperoleh
dokumentasi.
Metode
motivasi
dipergunakan
untuk
digunakan
metode
data
tentang
motivasi siswa dan dengan metode
pembelajaran Picture and Picture dan belajar
pengaruh
dokumentasi mengumpulkan
angket, sedangkan untuk memperoleh
data tentang prestasi akademis siswa
data tentang prestasi belajar siswa
kelas V yaitu nilai tes hasil belajar
digunakan metode dokumentasi.
mata
Untuk peneliti
mengumpulkan
melibatkan
guru
kelas
data V
pelajaran
Ilmu
Pengetahuan
Sosial di SD Negeri 1 Gajah Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016.
92
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
Teknik
pengumpulan
data
bebas
dari
multikolinear,
tersebut dilaksanakan dengan langkah-
heteroskedastisitas,
langkah
dan linear, dapat dilakukan dengan
sebagai
berikut:
(1)
mengadakan uji coba terhadap 30
ANOVA
responden di luar responden penelitian
program SPSS.
untuk
mengetahui
reliabilitas
distribusi
atau
normal
diskriminan
melalui
validitas
dan
Pada kegiatan awal, guru kelas
dan
(2)
memberikan apresiasi kepada siswa
instrumen
mengumpulkan data terhadap 30 orang
tentang
responden penelitian yaitu siswa kelas
yang disampaikan.
V SDN 1 Gajah Ponorogo.
penyampaian guru tentang materi dan
Analisis
Siswa menyimak
tujuan pembelajarn oleh guru kleas
dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (1)
menggunakan metode ceramah yang
secara
parsial
dengan
selama
melihat
sumbangan
masing-
pembelajaran mata pelajaran IPS. Pada
masing variabel bebas (persepsi siswa
kondisi awal ini guru kelas belum
tentang
model
menggunakan
motivasi
belajar)
dengan
penelitian
materi pelajaran
ini
tergantung
dalam
pentingnya
dilakukan efektif
pembelajaran terhadap
(prestasi persamaan
belajar regresi
dan
variabel siswa) sebagai
ini
digunakan
model
dalam
pembelajaran
picture and picture akan tetapi masih menggunakan Penggunaan
metode metode
ceramah.
ceramah
pada
berikut: Ý = a + b1 x1 + b2 x2 dan (2)
mata pelajaran IPS diperoleh nilai rata-
analisis
secara
rata
digunakan
linear
bersama-sama berganda
dengan
hasil
memuaskan
belajar
siswa
kurang
serta
motivasi
siswa
pengaruh
dalam mengikuti pelajaran IPS masih
keseluruhan variabel bebas terhadap
rendah. Melihat hal tersebut peneliti
variabel
melihat
sebagai Kepala Sekolah menyarankan
dominan
kepada guru kelas untuk menggunakan
tujuan
pengaruh
untuk
mengetahui
tergantung, variabel
dengan yang
dilihat dari r2 terbesar dan p terkecil
model
pembelajaran
dengan bantuan komputer SPSS Versi
picture dalam pembelajaran IPS pada
10.0. Penggunaan model regresi linear
semester
ganda mempergunakan asumsi klasik
2015/2016, dan akhirnya guru kelas
dua
picture
tahun
and
pelajaran
93
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
menggunakan tersebut
model
untuk
pembelajaran
pembelajaran
IPS.
kan memulai pembelajaran dan siswa dibentuk
dalam beberapa kelompok
Kedudukan peneliti dalam hal ini tidak
yang
sebagai
pelaku
gambar-gambar yang berkaitan dengan
pengamat
dan
tetapi
sebagai
mengumpulkan data-
data untuk diteliti dan di analisis. Pada
bagian
awal
diberi
materi
tugas
pelajar
memasangkan
IPS
secara
benar,
kemudian memberikan penjelasan dan peneliti
mempresentasikan di depan kelas dan
mengumpulkan data dari siswa pada
kelompok
semester satu tentang motivasi siswa
pada akhir pelajaran siswa bersama
dan hasil belajar siswa mata pelajaran
guru
IPS
sama.
di SDN
1
Gajah Ponorogo
khususnya kelas V. Data diperoleh dengan
menggunakan
angket
dan
lain
menanggapinya.
menyimpulkan
Dan
secara bersama
Penerapan
pembelajaran
Picture and picture pada siswa kelas V
melihat nilai hasil belajar siswa pada
SDN
semester
mengindikasikan bahwa model belajar
satu
2015/2016.
Tahun
pelajaran
Selanjutnya
peneliti
1
Gajah
picture and
Ponorogo
picture
sangat efektif
meningkatkan
pembelajaran.
mengamati kegiatan pembelajaran IPS
untuk
pada semester dua tahun pelajaran
Sebelum
2015/2016 yang sudah menggunakan
pembelajaran
model
pembelajaran IPS hanya menggunakan
pembelajaran
picture
and
picture.
menggunakan picture
and
model picture
metode ceramah, tanya jawab dan Pada bagian pendahuluan guru
pemberian
tugas.
kelas V mengkondisikan kelas dengan
pada
memberikan
mendengarkan
apersepsi
pembelajaran,
saat
Sedangkan
siswa
pembelajaran
hanya
dan
tulisan
menyalin
menyiapkan alat peraga berupa gambar
yang diberikan oleh guru di papan
dan
tulis, maka aktivitas siswa tidak dapat
menyampaikan
pembelajaran.
Hal
ini
tujuan dilakukan
berkembang.
Selain itu siswa juga
supaya siswa siap menerima pelajaran
kurang tertarik dengan pembelajaran
dengan baik. Kegiatan yang berupa
IPS
pemberian penyampaian tujuan setiap
mendengarkan,
karena
siswa tanya
jawan
hanya dan
94
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
mengerjakan tugas saja dalam proses
yang diberikan guru karena berkaitan
pembelajaran.
Motivasi siswa dalam
dengan permainan mereka sehari-hari
mempelajari
IPS
rendah.
yakni main gambar-gambar, e) adanya
digunakannya
saling berkompetensi antar kelompok
picture
dalam menyususn gambar yang telag
Sebaliknya model
juga
dengan
pembelajaran
and
picture dalam proses pembelajaran IPS
dipersiapkan
mulai berubah.
suasan kelas menjadi hidup, f) siswa
dengan
Dalam pembelajaran
menggunakan
oleg
guru
sehinnga
model
lebih kuat mengingat konsep-konsep
pembelajaran picture and picture guru
atau atau bacaan yang ada pada
sebagai
pembeimbing
gambar,
siswalah
yang
dalam
lebih
pembelajaran.
siswa aktif
berpikir
Pembelajaran
menjadi
lebih
menarik
motivasi
belajar
IPS
meningkat.
sehingga
siswa
Pembelajaran
menggunakan picture
model
and
dan
juga dengan
pembelajaran
picture
akan
g)
menarik
bagi
dikarenakan menggunakan h)
siswa
pembelajaran dalam gambar-gambar,
guru
lebih
kemampuan
mengetahui
masingmasing
siswa,
melatih berpikir logis dan sistematis”. Melalui
pembelajaran
menggunakan
model
picture
tidak
and
mempengaruhi secara langsung kepada
picture
siswa diantaranya; a) melatih siswa
mengasah
tidak hanya sekedar menghafal suatu
dalam mengurutkan gambar menjadi
materi
urutan yang logis.
pembelajaran
secara
dengan
kemampuan
langsung berpikirnya
tetapi
juga
mengungkapkan
ide
Motivasi adalah minat belajar
pendapatnya, b) siswa cepat tanggap
adalah suatu rasa lebih suka atau rasa
atas materi yang disampaikan karena
keterkaitan
diiringi
belajar, tanpa ada yang menyuruh dan
mengetahui,
dengan
gambar-gambar,
c)
memudahkan siswa untuk memahami
dapat
yang
partisipasi
dimaksud
menyampaikan siswa
lebih
oleh materi
guru
ketika
pelajaran,
konsentrasi
d) serta
mengasyikan bagi mereka atas tugas
pada
suatu
dimanifestasikan
aktivitas
melalui
dalam
suatu
aktivitas
Disamping
itu
perlu
belajar.
diperhatikan bahwa minat adalah suatu
95
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
landasan
yang
paling
meyakinkan
pelajaran IPS selama satu semester
demi keberhasilan suatu proses belajar,
yaitu semester dua tahun pelajaran
sebab jika seorang
siswa memiliki
2015/2016 siswa kelas V SDN 1 Gajah
rasa ingin belajar, maka ia akan cepat
Ponorogo dan angket motivasi yang
dapat
diberikan kepada siswa maka data
mengerti
Sebalikya
dan
belajar
mengingatnya.
akan
merupakan
tersebut diolah dalam aplikasi SP.SS.
suatu siksaan dan tidak akan memberi
Penggunaan
manfat jika tidak disertai sifat terbuka
ceramah
bagi
Guru
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar
kesediaan
siswa sebesar 60% atau ada 18 anak
berarti telah
yang sudah tuntas belajar dari 30
penting
siswa.
yang
bahan-bahan berhasil
belajar
pelajaran.
membina
siswa-siswanya
melakukan
hal
yang
dapat dilakukan demi belajar
yang
kepentingan
siswa-siswanya, sebab minat
metode pada
Hasil
pembelajaran
pembelajarn
IPS
tersebut
menunjukkan
bahwa secara klasikal
siswa belum
tuntas
siswa
belajar
karena
yang
bukanlah sesuatu yang ada begitu saja,
memperoleh nilai lebih dari atau sama
melainkan
dengan 62 sebesar 60% lebih kecil dari
sesuatu
yang
dapat
dipelajari (Singer, 1987: 78).
prosentase
Penggunaan
model
langsung
juga mempengaruhi
yang
dikehendaki yaitu sebesar 85%.
pembalajaran picture and picture ini secara
ketuntasan
Pada pelajaran
semester
2015/2016
tahun
guru
kelas
motivasi belajar siswa dalam mata
menggunakan
pelajaran
picture and picture untuk pembelajaran
IPS
pembelajaran
karena
menjadi
proses
menarik
dan
mata
pelajaran
menyenangkan.
bengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran
Setelah
data-data
terkumpul
model
dua
inimeminta
IPS.
pembelajaran
Pembelajaran
menggunakan picture peserta
model
and
picture
didik
untuk
yaitu data tentang hasil belajar siswa
semangat,senang
setelah
dengan
Secara perlahan-lahan keaktifan siswa
pembelajaran
dalam mengikuti pelajaran mengalami
pembelajaran
menggunakan model
picture
model and
picture
mata
terhadap
pelajaran.
peningkatan. Proses belajar mengajar
96
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
pun menjadi menarik dan ini dapat
perhatian secara mental, menimbulkan
meningkatkan motivasi belajar siswa
pertanyaan-prtanyaan
terhadap mata pelajaran IPS. Peserta
merangsang
didik menjadi semakin mampu dalam
Strategi
arti peserta didik semakin aktif dalam
pemusatan
maenyampaikan
suatu kelompok yang kohesif (saling
pertanyaan
atau
pendapat serta menjawab pertanyaan disetiap
mengikuti
minat
perhatian
benar-benar
pembelajaran
guru
sehingga
nilai
picture
selama
data
proses
yang
membuat
adalah
suatu
yang
model
menggunakan
gambar-gambar.
hasil belajarnyapun meningkat. Dari
dan
pada
Model pembelajaran picture and
oleh
berdiskusi.
ini mempunyai efek
pembelajaran. Oleh karena itu siswa
diberikan
untuk
berhubungan).
proses
memahami materi yang
yang
Dalam operasionalnya gambardiperoleh
menjadi urutan
yang
semester satu dan semester dua tahun
global
dilihat
pelajaran 2015/2016 bahwa motivasi
penelitian
siswa dalam belajar IPS ada perbedaan
pembelajaran picture and picture dapat
mencolok hal ini dapat diindikasikan
meningkatkan motivasi belajar siswa
dari keaktifan siswa dalam mengikuti
dari 5 sampai 7 siswa yang bertanya
pelajaran IPS. Kalau pada semester
dan menjawab pada semester satu
satu
meningkat
siswa
pembelajaran
yang
bertanya
pada
gambar dipasangkan satu sama lain
dan
dapat bahwa
logis. dari
penerapan
menjadi
15
Secara hasil model
sampai 20
menjawab hanya 5 sampai 7 anak pada
siswa yang bertanya. Dilihat dari hasil
semester dua siswa yang bertanya dan
belajar yang dicapai siswa
menjawab mencapai 15 sampai 20
semester satu yaitu nilai rata-ratanya
siswa.
63
meningkat
menjadi
nilai
pada
rata-
Model
pembelajaran
picture
picture
merupakan
strategi
Prestasi belajar mata pelajaran
pembelajaran menyususn gambar yang
IPS siswa kelas V SDN 1 Gajah
mana
Ponorogo 57,6% dipengaruhi secara
and
peserta
strategi ini dapat didik
untuk
membentu
memfokuskan
ratanya 80.
positif
oleh
penggunaan
model
97
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
pembelajaran Picture and Picture dan motivasi
belajar,
sedangkan
yang
42,6% dipengaruhi oleh hal-hal diluar variabel tersebut. KESIMPULAN Penggunaan pembelajaran
model
Picture
and
Picture
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 1 Gajah Ponorogo.Motivasi belajar mempunyai pengaruh
yang
signifikan
terhadap
hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 1 Gajah Ponorogo. Secara
bersama-sama
penggunaan
model
pembelajaran
Picture and
Picture
dan motivasi
belajar
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 1 Gajah Ponorogo.Prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 1 Gajah Ponorogo 57,6% dipengaruhi secara positif oleh penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dan motivasi
belajar,
sedangkan
yang
42,6% dipengaruhi oleh hal-hal diluar variabel tersebut. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. dan Widodo, S. (1990) Psikologi Belajar.Rineka Cipta, Jakarta. Akbar, Sa’dun & Sriwiyana, Hadi. (2011) Pengembangan Kurikulum danPembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Cipta Media, Malang. Ali, Mohamad. (1982). PenelitianKependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa, Bandung. Arikunto, Suharsimi. (1989). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta. Cooper, Donald R & Empry, C. William. (1999). Metode Penelitian. Jilid 1 Edisi Kelima. Alih Bahasa: Ellen G. Sitompul & Imam Nurmawan. Erlangga, Jakarta. Degeng, I N. S. (1989) Desain Pembelajaran Teori Terapan. PPs IKIP Malang. Malang. Depdikbud. (1994) Kurikulum SD Tahun 1994. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Depdiknas. (2000). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Dick and Carey (1990) Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta. Kencana Pranada Group. Dimyati, M. 1996. Keilmuan Pendidikan. Malang:PPs IKIP Malang. Gagne, Robert M. (1977). The Condition Of Learning. Second Editing, Holt, Renehart and Winston, New York.
98
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 87-99
Gafur,
Abdul. (1982). Desain Instruksional. Tiga Serangkai, Solo. Gerlach, Vernon S. (1971). Teaching And Media: A System Approach. Prentice Hall. Englewood Cliffs, N.J. Hadisusanto, Dirto. (1984). Metode Ceramah. PPLPTK, Jakarta Hamalik, Oemar. (1991). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Sinar Baru, Bandung. Hewson. (1984). Genius Learning Strategi. Grafindo Media Pratama. Bandung. Poerwanto, M. Ngalim. (1988). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Karya: Bandung. Rakajoni T. (1993). Cara Belajar Siswa Aktif Wawasan Kependidikan dan Pembaharuan Pendidikan Guru, Pidato Pengukuhan Guru Besar IKIP Malang. Riyanto, Yatim. (2001). Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya. Rosetiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit: Aneka Cipta. Jakarta. Sanjaya, W. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Santoso, Singgih. (2000). SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT Elex Komputindo. Jakarta. ------------------------. (2001). Buku LatihanSPSS Statistik Parametrik. PT Elex Komputindo. Jakarta.
Sardiman, AM. (2000). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Slameto, Wesley. (1984). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit: Rineka Cipta. Jakarta. Subino. (1978). Konstruksi dan Analisis Tes, Suatu Pengantar Kepada Teori Tes dan Pengukuran. Depdikbud. Ditjen Dikti PPLPTK. Jakarta. Sugiono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. CV Alpabeta, Bandung. ------------, (2000) Statistik Untuk Penelitian. CV Alpabeta. Bandung. Umiarso & Gojali, Imam. (2010) Manajemen Mutu Sekolah di Era OtonomiPendidikan. IRCiSoD. Jogjakarta. Uno, HB dan Mohamad, M. (2013). Belajar Dengan Pendekatan Paikem. Bumi Aksara. Jakarta.
99