Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2 (2016) 218-232 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN LCD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SMA NEGERI 3 KOTA PROBOLINGGO Hery Susilo Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana, Universitas Kanjuruhan Malang Abstract This research aims to know the influence of learning motivation and instructional media using LCD toward English learning achievement of tenth graders at SMA Negeri 3 Probolinggo. Sixty (60) students were randomly invoked as participants of this research from five classes. The results showed that learning motivation, instructional media, and both influenced students’ English learning achievement significantly. Keywords: learning motivation, instructional media, learning achievement
PENDAHULUAN
Menengah Pertama maupun Sekolah
Indonesia sebagai bagian dari
Menengah Atas mendapatkan alokasi
negara-negara di dunia pun tidak ingin
waktu
menjadi negara yang tertinggal dari
pelajaran
bangsa
itu
Badan Standar Nasional Pendidikan
Pemerintah Indonesia dalam Undang-
(BSNP) juga memasukkan pelajaran
Undang
2000
Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran
2000/2004
yang diujikan secara nasional (Ujian
lain.
Oleh
Nomor
tentang
20
Propenas
menganggap keberadaan
karena
Tahun
penting mata
terhadap
pelajaran
sekurang-kurangnya dalam
Nasional).
satu
Apabila
4
jam
minggunya.
nilai
pelajaran
Bahasa
Bahasa Inggris jauh dari rata-rata yang
Inggris, sehingga melalui Kementerian
dijadikan patokan maka siswa dapat
Pendidikan
dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional.
Nasional
memasukkan
pelajaran Bahasa Inggris ke dalam kurikulum
pendidikan
nasional.
Namun pembelajaran
selama Bahasa
ini
keadaan
Inggris
Bahkan karena dianggap penting maka
sekolah
paling
membosankan. Secara umum kondisi
tidak
mengenyam
para
pendidikan
siswa di
yang Sekolah
kelas
kebanyakan
di
masih
jauh
masih
dari
rasa
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
menggairahkan.
Pembelajaran Bahasa
Untuk itu diperlukan suatu media yang
Inggris juga masih miskin metode-
dapat membangkitkan partisipasi aktif
metode
siswa
pembelajaran.
dikarenakan
guru
Hal
tidak
ini
optimal
dalam
karena
proses
pembelajaran,
bila
guru
bisa
menggunakan media pembelajaran di
mengimplementasikan
kelas, bahkan tidak sedikit yang belum
pembelajaran dengan tepat dan kreatif,
mengoperasikannya.
media
Ada empat keterampilan dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMA,
akan
efektif
media
menjadi
untuk
sarana
menggugah
yang
totalitas
indrawi dalam pembelajaran.
yaitu menyimak (listening), berbicara
Melihat
betapa
(speaking), membaca (reading) dan
pelajaran
menulis (writing).
semakin besar peranan dan tanggung
Bukan hal yang
Bahasa
pentingnya
jawab
keterampilan atau kompetensi di kelas
Bahasa
Inggris.
Guru
sebagai
bahasa
pengelola
(class
manager)
dituntut
untuk
mampu
mempunyai
keterampilan
(listening), membaca
sehingga
berbicara (reading)
murid menyimak
(speaking), dan
menulis
dalam
maka
mudah bagi guru untuk mengantarkan
Inggris
guru
Inggris,
merancang
pembelajaran
merencanakan,
dan
mengelola
pembelajaran yang kondusif sehingga
(writing) yang baik, karena kenyataan
siswa
yang ada keterampilan bahasa Inggris
pembelajaran. Davis (1986: 248-249)
yang
bahkan
dimiliki
siswa
masih
belum
seperti yang diharapkan.
(enjoyable tantangan
yang learning)
bagi
timbulnya
guru,
rasa
aktif
tidak
hanya
menyenangkan
tersebut menjadi menyenangkan dan
merupakan
siswa dapat menikmatinya.
dikarenakan
Soekartawi
(1995:
mengatakan
bahwa
pembelajaran karena adanya totalitas
mempunyai
cara
dalam
melaksanakan
berpartisipasi
dalam
menuntut
mampu menciptakan suasana belajar
senang
guru
proses
sebuah
dalam
indrawi
dalam
keaktifan siswa, tetapi guru juga harus
Menciptakan pembelajaran
terlibat
untuk
aktif
pembelajaran.
pengajar.
setiap tersendiri
tugasnya
16) pengajar dalam sebagai
Hal ini dapat dimengerti
219
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
karena
setiap
pengajar
memerlukan
penafsiran
tiga hal penting, yaitu : a) bagaimana
informasi.
cara mengajar yang baik dan benar, b) alat
bantu
mengajar
apa
yang
data
dan
memadatkan
Kenyataan di lapangan masih ditemukan
kegiatan
digunakan, c) cara evaluasi apa yang
Bahasa
digunakan.
terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat
Oleh
karena
itu salah satu
Inggris
pembelajaran
di
SMA
belum
dari rendahnya kualitas pembelajaran
upaya untuk meningkatkan efektivitas
Bahasa Inggris.
kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris
ditemukan
yaitu
dalam rangka meningkatkan prestasi
menggunakan
metode ceramah atau
belajar adalah dengan menggunakan
konvensional
media pembelajaran.
siswa jenuh, bosan dan tidak tertarik
Hamalik (2001:
Adapun data yang guru
yang
hanya
mengakibatkan
56) mengemukakan bahwa, pemakaian
terhadap
media pengajaran dalam proses belajar
diakibatkan
mengajar
alat peraga dan media pembelajaran
keinginan
dapat dan
membangkitkan
minat
membangkitkan
yang
yang
hal
kurangnya
menarik
oleh
mana
penggunaan
guru
dalam
dan
pembelajaran Bahasa Inggris.
dan
penggunaan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh
diharapkan
psikologis terhadap siswa. Penggunaan
menengah atas akan tumbuh motivasi
media pengajaran pada tahap orientasi
dalam dirinya untuk belajar Bahasa
pengajaran
Inggris.
rangsangan
motivasi
baru,
pembelajaran,
kegiatan
akan
belajar
sangat
membantu
keefektifan proses pembelajaran dan
Dengan
berbagai para
Motivasi
siswa
media di sekolah
belajar
penyampaian pesan dan isi pelajaran
sangat
pada
gairah dan semangat dalam belajar,
saat
membangkitkan
itu. motivasi
Disamping minat
sehingga
siswa, media pengajaran juga dapat
motivasi
membantu
energi
siswa
dan
meningkatkan
penting
dalam
berperan
siswa tinggi yang
memberikan
yang akan
kuat
memiliki mempunyai
untuk
belajar.
pemahaman, menyajikan data dengan
Motivasi juga akan memberikan arah
menarik dan terpercaya, memudahkan
yang jelas dalam aktivitas belajar.
220
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
Berdasarkan
penjelasan
dan
mengajar,
yang
mempengaruhi
uraian diatas maka dapat dimengerti
karakteristik afektif peserta didik salah
bahwa
satunya
penggunaan
media
adalah
motivasi
belajar.
pembelajaran yang tepat dan efisien
Seringkali pengajar yang dihadapkan
akan dapat membangkitkan motivasi
pada peserta didik yang prestasinya
belajar bahasa Inggris dan diharapkan
tidak sesuai yang diharapkan pengajar
prestasinya akan baik pula.
namun kognitifnya cukup baik, maka
Berpijak kenyataan tertarik
dari
di
atas,
mengambil
kenyataanmaka
judul
peneliti
pengajar menganggap bahwa peserta didik tersebut kurang motivasi belajar.
penelitian,
Pada
pokoknya,
motivasi
”Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan
memiliki dua sifat, yakni (1) motivasi
Media
intrinsik dan (2) motivasi ekstrinsik,
Pembelajaran
Dengan
Menggunakan LCD Terhadap Prestasi
yang
Belajar
lainnya.
Siswa
Kelas
XI
Mata
saling
Menurut
Pelajaran Bahasa Inggris di SMA
Djamarah
Negeri 3 Kota Probolinggo”.
instrinsik
Pengertian
motivasi
berkaitan
(2002: dan
satu
dengan
Syaiful
Bahri
115)
ekstrinsik
motivasi mempunyai
secara
pengertian: motivasi instrinsik adalah
umum adalah merupakan seperangkat
motif-motif yang menjadi aktif atau
proses
berfungsinya
dorongan,
arahan
dan
tidak
perlu
dirangsang
pemeliharaan perilaku ke arah suatu
dari luar, karena dalam setiap diri
sasaran (Lase, 2003: 33). Sardiman
individu sudah ada dorongan untuk
(2007:
melakukan sesuatu.
75)
sebagai
mendefinisikan
serangkaian
motivasi
usaha
untuk
Motivasi
ekstrinsik
adalah
menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
motif-motif yang aktif dan berfungsi
sehingga
karena
seseorang
mau
dan ingin
adanya
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak
dorongan
dari
suka,
ekstrinsik,
adalah
maka
meniadakan
akan atau
berusaha
untuk
perangsang luar.
atau
Motivasi
motivasi
yang
mengelakkan
disebabkan oleh faktor-faktor dari luar
perasanaan tidak suka itu. Dalam dunia
situasi belajar, seperti angka kredit,
pendidikan
ijasah,
khususnya
pada
belajar
tingkatan,
hadiah,
medali,
221
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
pertentangan
dan
persaingan;
yang
harus berdasarkan tujuan instruksional
bersifat negatif ialah sarkasme, ejekan
yang
dan hukuman.
pengajaran. Tidak semua konsep atau
Media segala
pembelajaran
sesuatu
dipergunakan pikiran,
adalah
yang
untuk
dapat
merangsang
perasaaan,
perhatian
dan
telah
topik
disusun,
dalam
(b)
Materi
memerlukan
pembelajaran,
(c)
media
Metode
dan
pendekatan. Dalam kegiatan belajar mengajar gurur dapat memilih metode
kemampuan atau ketrampilan peserta
pengajaran
sehingga dapat mendorong terjadinya
sesuai dengan topik yang diajarkan.
proses
Jadi
belajar
pada
diri
peserta
dan
media
pendekatan
yang
pembelajaran
yang
pembelajaran. Batasan ini cukup luas
dipergunakan dalam kegiatan belajar
dan mendalam mencakup pengertian
mengajar harus sesuai dengan metode
sumber,
lingkungan,
pengajaran
metode
yang
manusia
dan
pendekatan
yang
untuk
digunakan, (d) Kondisi kelas. Keadaan
tujuan pembelajaran. Jadi media dalam
atau kondisi kelas juga harus menjadi
pembelajaran
perhatian
diartikan
dimanfaatkan
dan
tidak
sebagai
penting
boleh alat
sekedar
yang
kehadirannya
tidak dalam
pembelajaran.
guru
di
saat
akan
menentukan media pembelajaran yang akan
digunakan
diantaranya
adalah
ruangan, tempat duduk, banyak murid dan waktu tersedia, dan (e) Tahap berpikir siswa. Media pembelajaran
Gambar 1. Skema kedudukan media pembelajaran
harus
dapat
digunakan
menstimulasi siswa dalam belajar. Dengan
Hal-hal
yang
dipertimbangkan
perlu
dalam memilih dan
untuk
demikian
media
pembelajaran yang ditampilkan harus menarik
perhatian
siswa,
sehingga
menentukan jenis media pembelajaran
siswa senang mengutak-atik dan ingin
adalah:
menelaah konsep
(a)
pembelajaran
Tujuan.
Setiap
yang
digunakan
media oleh
guru dalam proses belajar mengajarnya
dalam media
lebih jauh pesan
pembelajaran
tersebut
(Djamarah, 2002: 143).
222
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
Wahab (2002: 613) membuat
bukti
keberhasilan
belajar
klasifikasi media pembelajaran yang
kemampuan
dapat dipilih guru, menjadi 3 kategori,
melakukan kegiatan belajarnya sesuai
yaitu: (a) media visual, yang terdiri
dengan bobot yang dicapainya.”
dari
METODE PENELITIAN
media
visual
yang
tidak
diproyeksikan, dan media visual yang
seseorang
atau
Penelitian
siswa dalam
ini
diproyeksikan, (b) media audio, dan
sebagai
(c) media audio-visual.
correlational (Maholtra, 1996: 115).
yang
descriptive
dirancang
Prestasi belajar merupakan hal
Penelitian
tidak
research)
kegiatan
dapat
belajar,
dipisahkan karena
dari
kegiatan
research
deskriptif
(descriptive
digunakan
menggambarkan
dan
untuk
faktor-faktor yang
belajar merupakan proses, sedangkan
berhubungan dengan prestasi belajar
prestasi merupakan hasil dari proses
siswa yaitu motivasi belajar dan media
belajar. Memahami pengertian prestasi
pembelajaran.
Sedangkan
penelitian
belajar secara garis besar harus bertitik
correlational
research
digunakan
tolak kepada pengertian belajar itu
untuk menjelaskan besarnya hubungan
sendiri.
variabel-variabel bebas yaitu motivasi
Untuk
mengemukakan berbeda-beda
itu
para
pendapatnya sesuai
ahli yang dengan
pandangan yang mereka anut. Namun
belajar
media
pembelajaran
dengan variabel terikat prestasi belajar siswa.
dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik
dan
Populasi dalam penelitian ini
persamaan.
adalah seluruh siswa kelas XI SMA
Sehubungan dengan prestasi belajar,
Negeri 3 Probolinggo yang berjumlah
Poerwanto
150 siswa, yang terbagi ke dalam 5
(1986: 28)
memberikan
pengertian prestasi belajar yaitu “hasil
kelas,
yang dicapai oleh seseorang dalam
terdiri dari 30
usaha
sampel
belajar
sebagaimana
yang
dimana
masing-masing siswa.
dalam
Pengambilan
penelitian
ini
dinyatakan dalam raport”. Selanjutnya
menggunakan
Winkel
mengatakan
Sampling dan untuk memilih anggota
bahwa “prestasi belajar adalah suatu
sampel dengan peneliti menggunakan
(1996:
162)
teknik
kelas
Probability
223
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
teknik
Proporsional
Random
Berdasarkan
perhitungan
Sampling. menggunakan
rumus
Solvin,
sampel
teknik
statistik
tersebut
harus
dibuktikan terlebih dahulu. Pengujian persyaratan statistik dilakukan dengan
yang ditetapkan dalam penelitian ini
menggunakan
perangkat
tes
berjumlah 60 siswa, dimana masing-
parametrik
uji normalitas,
uji
masing
sampel
homogenitas dan uji multikolinieritas.
diambil
secara
siswa acak
tiap
kelas
masing-masing
kelas sebanyak 12 siswa. Penelitian,
yaitu
Dalam menggunakan
ini
model analisis
regresi
perlu
linier berganda. Pemilihan model ini
menggunakan metode yang tepat, juga
didasarkan pada alasan bahwa dalam
perlu
penelitian ini ingin mengetahui tentang
memilih
pengumpulan
disamping
penelitian
teknik data
dan
yang
alat
relevan,
seberapa
besar
pengaruh
beberapa
karena penggunaan teknik dan alat
(dua) variabel bebas terhadap satu
pengumpul
akan
variabel tergantung. Untuk mengetahui
data
ada
data
yang
tepat
memungkinkan
diperolehnya
yang
(Margono,
obyektif
Adapun
pengumpulan
data
tidaknya
pengaruh
2
variabel
1997).
bebas atau lebih secara bersama-sama
dalam
dengan variabel terikat dipergunakan
penelitian ini menggunakan kuesioner
uji serempak (uji F).
dan dokumentasi. Tujuan penggunaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
kuesioner
Hipotesis pertama
untuk
memperoleh
data
mengenai motivasi belajar siswa dan media
pembelajaran.
dalam
penelitian
Dokumentasi
digunakan
untuk
Hipotesis penelitian
ini
pengaruh
yang
pertama adalah
dalam ”Terdapat
signifikan
motivasi
mengumpulkan data tentang prestasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar
belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3
siswa
Probolinggo.
Probolinggo”.
Sebelum analisis menguji asumsi
statistik
memilih yang
hipotesis, yang
teknik
sesuai untuk maka
melandasi
statistik
Kelas
XI
variabel
penggunaan
prestasi
Negeri 3
Dari hasil perhitungan
yang
menunjukkan
asumsi-
SMA
telah bahwa
motivasi belajar
dilakukan data
belajar siswa
pada dengan
menunjukkan
224
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
data yang normal dan homogen dan
Probolinggo”.
dari hasil pengujian regresi berganda
statistik
menunjukkan
menunjukkan
pengujian
signifikansi)
yang
ttest
telah
(uji
dilakukan
Dari hasil perhitungan
yang
telah bahwa
dilakukan data
pada
variabel media pembelajaran terhadap
menunjukkan signifikansi thitung untuk
prestasi
variabel motivasi belajar siswa adalah
data yang normal dan homogen dan
sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α =
dari hasil pengujian regresi berganda
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
menunjukkan
ditolak dan hipotesis alternatif diterima
signifikansi)
(Sigthitung = 0,001 < α = 0,05).
menunjukkan signifikansi thitung untuk
Sehingga
yang
variabel media pembelajaran adalah
adalah
terdapat
sebesar 0,048 yang lebih kecil dari α =
signifikan
motivasi
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
belajar siswa terhadap prestasi belajar
ditolak dan hipotesis alternatif diterima
siswa.
(Sigthitung = 0,048 < α = 0,05). Dengan
keputusan
dapat
diambil
pengaruh
yang
Dengan pertama
statistik
demikian
hipotesis
penelitian
ini yang
dalam
belajar
siswa
pengujian yang
demikian
menunjukkan
ttest
telah
hipotesis
(uji
dilakukan
kedua
dalam
penelitian ini yang menyatakan bahwa
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
terdapat
yang
belajar
media pembelajaran terhadap prestasi
terhadap prestasi belajar siswa adalah
belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 3
terbukti, atau dengan kata lain dapat
Probolinggo
dikatakan
dapat
signifikan
siswa
motivasi
bahwa
berpengaruh
motivasi
belajar
secara
positif
pengaruh
adalah
dikatakan
pembelajaran
yang
signifikan
terbukti,
atau
bahwa
media
berpengaruh
secara
terhadap prestasi belajar siswa.
positif terhadap prestasi belajar siswa.
Hipotesis Kedua
Hipotesis Ketiga
Hipotesis penelitian
ini
pengaruh
yang
kedua
dalam
adalah signifikan
Hipotesis
”Terdapat
penelitian
ini
media
pengaruh
yang
ketiga adalah signifikan
dalam ”Terdapat motivasi
pembelajaran terhadap prestasi belajar
belajar siswa dan media pembelajaran
siswa
secara bersama-sama terhadap prestasi
Kelas
XI
SMA
Negeri 3
225
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Dari hasil perhitungan
Probolinggo”. statistik
yang
menunjukkan
telah bahwa
dilakukan data
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi
Kelas XI SMA Negeri 3 Probolinggo
pada
Dari hasil analisis yang telah
variabel motivasi belajar siswa, media
dikemukan
pembelajaran
bahwa
dan
prestasi
belajar
Belajar Siswa
di
atas
terdapat
menunjukkan
pengaruh
yang
belajar
siswa
siswa menunjukkan data yang normal
signifikan
dan homogen,
terhadap prestasi belajar siswa, yang
pengujian
kemudian dari hasil regresi
motivasi
berganda
ditunjukkan dengan nilai probabilitas
menunjukkan koefisien korelasi yang
thitung lebih kecil dari α=0,05 (p= 0,001
positif yakni sebesar R = 0,409.
< 0,05) dimana hipotesis nihil ditolak
Sedangkan
regresi
dan hipotesis alternatif diterima. Hasil
bahwa
penelitian
relevan
signifikansi Fhitung adalah sebesar 0,005
penelitian
yang
yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini
Budi
berarti
penelitian menunjukkan: ada pengaruh
berganda
hasil
pengujian
menunjukkan
hipotesis
nihil
ditolak
dan
Utomo
dengan
temuan
dilakukan
Witono
(2008)
dimana
hipotesis alternatif diterima (SigFhitung
yang
signifikan
= 0,005 < α = 0,05). Dengan demikian
belajar
tinggi dan
hipotesis ketiga dalam penelitian ini
rendah terhadap prestasi belajar mata
yang
menyatakan
lingkup
hasil
motivasi
motivasi belajar
bahwa
terdapat
pelajaran
signifikan
motivasi
Prasmono
(2010)
belajar siswa dan media pembelajaran
penelitian
menemukan
secara bersama-sama terhadap prestasi
pengaruh yang signifikan dari motivasi
belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3
belajar
Probolinggo
listening,
pengaruh
dapat
yang
adalah
dikatakan
terbukti, bahwa
atau
terhadap dari
Kemudian
Ari
dimana
hasil
bahwa:
ada
prestasi
belajar
besarnya
rataan
dibuktikan
bahwa
siswa
yang
belajar siswa dan media pembelajaran
mempunyai
motivasi
belajar
tinggi
secara
lebih baik prestasinya daripada siswa
bersama-sama
motivasi
sejarah.
berpengaruh
secara positif terhadap prestasi belajar
yang
mempunyai
motivasi
belajar
siswa.
rendah, dan penelitian yang dilakukan
226
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
oleh Suci Dwi Novia Sari (2013) hasil
probabilitas
penelitian
ada
α=0,05 (p= 0,048 < 0,05) dimana
signifikan
hipotesis nihil ditolak dan hipotesis
menunjukkan
hubungan
positif
bahwa
yang
antara motivasi belajar dengan prestasi
kecil dari
Hasil penelitian relevan dengan Motivasi
berprestasi
siswa
lebih
alternatif diterima.
belajar.
sangat
thitung
siswa
merupakan
menentukan itu
sendiri.
faktor
prestasi Sering
untuk
temuan penelitian yang dilakukan oleh
yang
Sri Saparinsih (2011) dimana hasil
belajar
penelitian menunjukkan: 1) Terdapat
dijumpai
perbedaan
pengaruh
antara
siswa yang memiliki intelegensi yang
penggunaan media pembelajaran LCD
tinggi
dengan
tetapi
prestasi
belajar
yang
OHP
dicapainya rendah, akibat kemampuan
penguasaan
intelektual
pelajaran IPS
yang
dimilikinya
terhadap
kemampuan
kompetensi dasar
mata
pada siswa Sekolah
tidak/kurang berfungsi secara optimal.
Dasar (Gugus Mawar) di Kecamatan
Salah
Wonogiri
satu
faktor
kemampuan
pendukung agar
intelektual yang dimiliki
Kabupaten
Wonogiri,
2)
Terdapat perbedaan pengaruh antara
siswa dapat berfungsi secara optimal
siswa
yang
memiliki minat
belajar
adalah
tinggi
dan
minat
rendah
adanya
motivasi
untuk
berprestasi yang tinggi dalam dirinya.
belajar
terhadap penguasaan kompetensi dasar mata pelajaran IPS pada siswa Sekolah Dasar (Gugus Mawar) di Kecamatan
Pengaruh
Media
Terhadap
Prestasi
Pembelajaran Belajar
Mata
Wonogiri Kabupaten Wonogiri, dan 3) Terdapat
interaksi
Siswa Kelas XI SMA Negeri 3
penggunaan
media
Probolinggo
dengan
Dari hasil analisis yang telah dikemukan
di
atas
menunjukkan
minat
penguasaan
pengaruh pembelajaran
belajar
terhadap
kompetensi dasar
pelajaran IPS
mata
pada siswa Sekolah
bahwa terdapat pengaruh yang media
Dasar (Gugus Mawar) di Kecamatan
pembelajaran terhadap prestasi belajar
Wonogiri
Kabupaten
siswa, yang ditunjukkan dengan nilai
Penguasaan
kompetensi
Wonogiri. dasar
Ilmu
227
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
Pengetahuan memiliki
Sosial
minat
siswa
belajar
yang
obyek
secara
sendiri,melatih
siswa
tinggi lebih
untuk belajar menemukan suatu ide-
tinggi lebih baik dibandingkan siswa
ide baru dan relasinya dengan konsep-
yang
konsep
memiliki
minat
belajar
yang
rendah.
yang
melatih Hal tersebut dapat dimengerti
mengingat
Media
juga
telah
siswa
diketahui
dalam
dan
melakukan
pengukuran.
merupakan
Oleh karena itu, penggunaan
salah satu dari banyak faktor yang
media
mempengaruhi belajar dan berdampak
penting
pada prestasi belajar peserta didik.
pembelajaran
Sama halnya dengan motivasi belajar,
Inggris,
media pembelajaran merupakan salah
pelajaran Bahasa Inggris, ada empat
satu faktor yang tidak dapat diabaikan
keterampilan
begitu saja. Sebab media merupakan
dikuasai
siswa
alat
Inggris
yang
dalam
untuk
Bahasa
pesan
dalam
menyimak
Sebagaimana
penyampaian
khususnya
mengingat
digunakan
menyampaikan pembelajaran.
pembelajaran menjadi sarana
Bahasa
dalam
dasar
mata
yang
harus
dalam pembelajaran di
SMA,
(listening),
yaitu
berbicara
menurut
(speaking), membaca (reading) dan
Erman dan Winataputra (1992: 274)
menulis (writing), dimana selama ini
manfaat
keterampilan
atau
pembelajaran
faedah
media
bahasa
dalam
penggunaan
dimiliki siswa
media
pembelajaran
diantaranya
yang diharapkan.
adalah
membantu
memberikan
guru
penjelasan
dalam: konsep,
Inggris
masih
yang
belum seperti
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Media
Pembelajaran
Secara
merumuskan atau membentuk konsep,
Bersama-sama
memberikan penguatan konsep pada
Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 3
siswa (reinforcement), melatih siswa
Probolinggo
dalam
pemecahan
masalah,
Terhadap
Prestasi
Dari hasil analisis yang telah
mendorong siswa untuk berpikir kritis
dikemukan
dan analitik, mendorong siswa untuk
bahwa
melakukan pengamatan terhadap suatu
signifikan motivasi belajar siswa dan
di terdapat
atas
menunjukkan
pengaruh
yang
228
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
media pembelajaran secara bersama-
Faktor
motivasi
sangat
sama terhadap prestasi belajar siswa,
mempengaruhi prestasi belajar siswa,
yang ditunjukkan dengan signifikansi
hal ini dikarenakan motivasi dalam diri
Fhitung adalah sebesar 0,005 yang lebih
siswa
kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti
menentukan
hipotesis nihil ditolak dan hipotesis
meningkatkan prestasi belajar. Siswa
alternatif diterima (SigFhitung = 0,005 <
akan berusaha sekuat tenaga apabila
α = 0,05).
dia
menjadi
faktor
yang
sangat
siswa
memiliki
dalam
motivasi
yang
besar
Hasil penelitian tersebut cukup
untuk mencapai tujuan belajar. Begitu
relevan, mengingat banyak faktor yang
pula dengan faktor penggunaan media
mempengaruhi
pembelajaran,
prestasi
belajar.
penggunaan
Prestasi belajar yang dicapai siswa
pengajaran
pada prinsipnya dipengaruhi oleh dua
pengajaran
faktor
dan
keefektifan proses pembelajaran dan
eksternal. Kedua faktor ini kaitannya
penyampaian pesan dan isi pelajaran
erat dengan tinggi rendahnya prestasi
pada
yang diraih oleh seorang siswa, karena
membangkitkan
dengan
siswa, media pengajaran juga dapat
yaitu
faktor
internal
dukungan kedua faktor ini
pada
media
tahap
akan
orientasi
sangat
saat
membantu
itu.
Disamping
motivasi
minat
seorang siswa akan dapat mengikuti
membantu
proses belajar mengajar dengan baik.
pemahaman, menyajikan data dengan
Seorang siswa yang dapat mengikuti
menarik dan terpercaya, memudahkan
proses belajar mengajar dengan baik
penafsiran
dapat dipastikan prestasi belajar yang
informasi,
diraihnya
siswa dapat tercapai dengan optimal.
pun
akan
tinggi.
Faktor
internal siswa dalam hal ini adalah motivasi
belajar
siswa.
Sedangkan
adalah
belajar
pembelajaran.
meningkatkan
dan
sehingga
memadatkan
prestasi
belajar
demikian
hasil
penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh
media
data
Dengan
faktor eksternal dalam penelitian ini penggunaan
siswa
dan
terhadap
yang dan
signifikan media
prestasi
motivasi
pembelajaran belajar
telah
mendukung hasil teori yang ada.
229
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
KESIMPULAN
sama terhadap prestasi belajar siswa
Dari hasil analisis yang telah
Kelas XI SMA Negeri 3 Probolinggo.
dilakukan dalam penelitian ini dapat
Kesimpulan ini didukung dari hasil
ditarik beberapa kesimpulan sebagai
analisis
berikut:
diketahui Terdapat
signifikan
motivasi
regresi bahwa
berganda, signifikansi
yang
adalah sebesar 0,005 yang lebih kecil
belajar
siswa
dari α = 0,05 (SigFhitung = 0,005 < α = 0,05).
XI
DAFTAR PUSTAKA
Negeri
3
Probolinggo.
Kesimpulan ini didukung dari hasil analisis
regresi
diketahui
berganda,
bahwa
signifikansi
dimana thitung
untuk variabel motivasi belajar siswa menunjukkan
angka
sebesar
0,001
yang lebih kecil dari α = 0,05 (p = 0,001 < α = 0,05). Terdapat signifikan
pengaruh
media
yang
pembelajaran
terhadap prestasi belajar siswa Kelas XI
SMA
Negeri
3
Probolinggo.
Kesimpulan ini didukung dari hasil analisis
regresi
diketahui untuk
berganda,
bahwa variabel
ekstrakurikuler
signifikansi keaktifan
menunjukkan
dimana thitung kegiatan angka
sebesar 0,048 yang lebih kecil dari α = 0,05 (p = 0,048 < α = 0,05). Terdapat
Fhitung
pengaruh
terhadap prestasi belajar siswa Kelas SMA
dimana
pengaruh
yang
signifikan motivasi belajar siswa dan media pembelajaran secara bersama-
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara. Bahri Djamarah, Syaiful. (2002). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional. Danim, Sudarwan. (1995). Media Komunikasi Penddikan. Jakarta: Bumi Aksara. Gujarati. (1997). Teori Ekonometrika. Jakarta: Bina Ilmu. Hasan, Z.M. (1990). Jenis dan Rancangan Penelitian Kuantitatif. Pusat Penelitian IKIP. Malang. Hamalik, Oemar. (2001). Kurikulum dan Pembelajaran. Ed.1, cet-2. Jakarta: Bumi Aksara. -----------------. (2003). Media Pendidikan. Bandung: Tarsito. Harjanto. (1997). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Lake, Jason. (2003). Motivasi Berprestasi Kecerdasan Emosional, Percaya Diri dan Kinerja,Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Maholtra, N. K. (1996). Marketing Research: An Applied 230
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
Orientation. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Mulyati. (2005). Psikologi Belajar, Andi, Yogyakarta. Noviasari, Suci Dwi. (2013). Hubungan Motivasi Belajar Dan Media Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Purwanto, M.P., N.M.. (1987). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Purwanto, Hery. (2009). Keefektifan Penggunaan Media Liquid Crystal Display Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Geografi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri Sub Rayon 04 Kabupaten Ngawi. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Prasmono, Ari. (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Komputer Multimedia dan Digital Video Disc Terhadap Prestasi Belajar Listening Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Wonogiri. Tesis Tidak Dipublikasikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascasarjana,
Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. cet-4. Bandung: CV. Alfabet. Saparinsih, Sri. (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran OHP dan LCD Terhadap Penguasaan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa (Penelitian pada Siswa Kelas VI SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri). Tesis. Surakarta: Program Studi Tehnologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Santoso, Singgih. (1991). SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hadi, Sutrisno, Hadi. (1990). Metodologi Research. Cet.XXI.Yogyakarta: Andi ofset. Sekaran, Umar. (1992). Research Methods for Business: A SkillBuilding Approach. New York: John Willey and Sons Inc. Soekartawi (1995). Mengajar Yang Efektif. Pustaka Jaya: Jakarta. Slameto, (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya, Bina Aksara, Jakarta. W. Gulo, (2002), Strategi Belajar Mengajar, Grasindo, Jakarta. Witono Budi Utomo, S. (2008). Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Audiovisual dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata 231
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232
Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Kecamatan Kota Kudus. Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Wetherington H.C and Walt Burton, W.H. (1986). Teknik-teknik Belajar dan Mengajar (terjemahan). Bandung, Jemmars. UU RI. No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
232