Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 1 (2016) 27-43 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 KABUPATEN PAMEKASAN Siti Jukhairiyah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana, Universitas Kanjuruhan Malang Abstrak Perolehan hasil belajar siswa pada mata pelajaran secara umum dan khususnya IPS masih belum memuaskan hal ini dapat dilihat pada hasil perolehan ujian maupun semesteran dari tahun ketahun selalu mengalami penurunan. Berdasarkan kajian yang ada didalam silabus mata pelajaran IPS maka didalam banyak memuat konsep-konsep dan istilah–istilah yang baru bagi siswa sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dan pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS secara mandiri maupun bersama -sama pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan. Design penelitian adalah diskriptif kuwantitatif. Populasi dalam penelitian siswa Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan dengan jumlah sampel 37 siswa. Metode pengumpulan data adalah metode questionnaires dan documentasi. Tehnik analisis data yang digunakan regresi p artial dan berganda dengan ANOVA. Hasil penelitian menggambarkan Penggunaan metode pembelajaran kontekstual memberi hubungan yang signifikan dengan hasil belajar mata pelajaran IPS karena uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai f hitung =107,591 yang berarti lebih besar dari nilai f tabel =3,11 pada taraf signifikan 0,05. Tinggi rendahnya motivasi belajar memiliki hubungan yang berbeda terhadap perolehan hasil belajar mata pelajaran IPS karena uji hipotesis menunjukkaan bahwa hasil nilai f hitung =114,297 b erarti lebih besar dari nilai f tabel =3,11 pada taraf signifikan 0,05. Ada hubungan antara penggunaan metode pembelajaran kontekstual dan motivasi belajar terhadap hasil belajar, uji hipotesis menunjukkaan bahwa hasil nilai f hitung =75,302 berarti lebih besar dari nilai f tabel =3,11 pada taraf signifikan 0,05. Kata Kunci: Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) , Motivasi Belajar, Hasil Belajar
PENDAHULUAN Dunia peningkatan
kegiatan
pendidikan kualitas
saat
ini,
pembelajaran
pembelajaran
Pembelajaran antara
merupakan
kegiatan
di
kelas.
perpaduan
pengajaran
yang
baik dalam penguasaan materi maupun
dilakukan guru dan kegiatan belajar
metode
yang
pembelajaran
selalu
dilakukan oleh siswa.
Dalam
diupayakan. Salah satu upaya yang
kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi
dilakukan
interaksi antara siswa dengan siswa,
kualitas
guru
dalam
pembelajaran
peningkatan yaitu
dalam
penyusunan berbagai macam skenario
interaksi
antara
guru
dan
siswa,
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
maupun interaksi antara siswa dengan
belajar dan memahami satu sama lain.
sumber belajar.
Diharapkan, guru dapat menciptakan
Diharapkan interaksi
dengan
tersebut,
adanya
siswa
dapat
situasi
belajar
sedemikian
sehingga siswa dapat
rupa
bekerjasama
membangun pengetahuan secara aktif,
dalam
pembelajaran
mengembangkan wawasannya tentang
interaktif,
berlangsung
inspiratif,
menantang, peserta
serta didik
kompetensi
menyenangkan,
dapat
memotivasi
sehingga
mencapai
yang
Pembelajaran
secara
diharapkan.
menggunakan
kelompok
pembelajaran
serta
kooperatif.
pembelajaran
kooperatif,
Melalui diharapkan
guru dapat mengelola kelas dengan lebih efektif.
diskusi
Sesuai dengan perkembangan
kelompok sudah sering dilakukan oleh
ilmu pengetahuan dan tehnologi yang
guru,
telah
tetapi
pembelajaran
bagaimanakah pembelajaran
yang
yang
memenuhi
kooperatif yang
perlu
banyak
membawa
dalam semua aspek kehidupan, maka banyak
permasalahan
diketahui oleh guru? Selain itu, materi-
Untuk
dapat
materi apakah yang “sesuai” apabila
permasalahan
menggunakan
melalui
pembelajaran
peningkatan
dapat
tehnologi.
mendapatkan Menurut
di
hasil
Anita
kelas
yang
dan
optimal.
dalam Cooperative
Learning (2002), situasi dalam kelas perlu
direncanakan
sedemikian
rupa
mendapatkan
dan
kesempatan
berinteraksi satu sama lain. akan
komunitas
yang
mereka
untuk
terbentuk
memahami
Sumber
melalui
proses
pengetahuan
dan
ilmu
menguasai
dan
tehnologi
sumber
daya
manusia yang berkualitas.
untuk
memungkinkan
dan
dibutuhkan
berkualitas
suatu
ditempuh
penguasaan
pengetahuan
siswa
Dalam
muncul.
dapat
Dalam rangka
tersebut
dibangun
sehingga
interaksi ini,
ilmu
yang
memecahkan
itu
upaya
kooperatif? “Sesuai” disini dalam arti diterapkan
perubahan
hanya
pendidikan,
memegang proses
daya manusia yang
peranan
peningkatan
dapat
ditempuh
jadi pendidikan penting kualitas
dalam sumber
daya manusia. sedangkan keberhasilan suatu
pendidikan
disekolah
tidak
28
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
hanya
ditentukan
kurikulum
saja
ditentukan
oleh
oleh
tetapi
baiknya
juga
sangat
model-model
dan
Sehubungan dengan penekanan pembelajaran
yang
sering dilakukan
oleh guru di sekolah-sekolah maka
teknik pembelajaran yang digunakan
diharapkan
oleh komunitas yang ada disekolah.
model
Menurut Nana Sudjana (2005: 76)
Pembelajaran
“Model pembelajaran ialah cara yang
Teaching and Learning) Kebanyakan
dipergunakan guru dalam mengadakan
dalam
hubungan
pemahaman,
dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran”.
adalah
“Model
cara-cara
menggunakan
pembelajaran
kooperative.
CTL
(Contextual
pembelajaran
membaca
guru
cenderung
menggunakan
Sedangkan Sutikno (2009: 88) menyatakan,
dengan
pendekatan
konvensional.
Guru
menyampaikan
pembelajaran
materi pelajaran dengan verbal, artinya
menyajikan materi
guru banyak bertutur atau diistilahkan
pelajaran
yang
dilakukan
pendidik
agar
terjadi
oleh proses
dengan
“chalk
and
Materi
talk”.
pelajaran yang disampikan guru adalah
pembelajaran pada diri siswa dalam
materi
upaya
seperti data atau fakta-fakta, serta
untuk
mencapai
tujuan”.
pelajaran
Sementara itu banyak tenaga pengajar
konsep-konsep
yang hanya monoton
dihafal
menggunakan
yang
sudah
tertentu
sehingga
jadi,
yang
kurang
harus
menuntut
metode pembelajaran dengan metode
siswa untuk berpikir ulang. Selain itu,
ceramah apalagi Mata Pelajaran IPS
tujuan
sehingga siswa merasa jenuh. Pada hal
penguasaan
materi IPS sesuai dengan silabus di
sendiri.
dalamnya
pembelajaran
konsep
banyak yang
Sehubungan
memuat saling
dengan
konsep-
keterkaitan. hal
diatas
utama
materi
Artinya,
diharapkan secara
pembelajaran
adalah
pelajaran setelah
berakhir,
itu
proses siswa
dapat
memahaminya
serta
mengungkapkan
benar
kenyataan juga menunjukkan bahwa
kembali materi yang telah dijelaskan
selama ini perolehan prestasi belajar
(Sanjaya, 2008: 179).
siswa pada mata pelajaran IPS masih belum memuaskan.
Beberapa
karakteristik
pembelajaran dengan pendekatan CTL.
29
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
Diungkapkan oleh Dirjen Dikdasmen
sehingga
pemahaman
Depdiknas (2003: 10-17) bahwa ada 6
diterima
masih
komponen dasar dalam menggunakan
putus dan belum menjadi pengetahuan
pendekatan
1)
yang
2)
mata pelajaran di Sekolah Menengah
CTL,
Konstuktivisme menemukan
meliputi:
(constructivism),
(inquiry),
3)
bertanya
utuh,
konsep
cenderung
yang
terputus-
lebih-lebih pada materi
Pertama.
(questioning), 4) masyarakat belajar
Berdasarkan
pengamatan
(learning community), 5) pemodelan
peneliti pada Siswa kelas IX SMP
(modelling),
Negeri
dan
6)
penilaian
sebenarnya (authentic assessment). Sedangkan
5
Kabupaten
terdapat
Pamekasan
permasalahan-permasalahan
beberapa
sebagai berikut: 1) Ketuntasan belajar
lain:
siswa untuk mata pelajaran IPS masih
mengajarkan siswa menjadi percaya
belum memuaskan, hal tersebut dapat
pada guru, kemampuan untuk berfikir,
dilihat
mencari informasi dari sumber lain
siswa nilai dibawah KKM (70) yaitu
dan belajar dari siswa lain; mendorong
nilai
siswa
sehingga
keuntungannya
antara
untuk
secara
mengungkapkan idenya
verbal
dan
membandingkan
setiap
harian
remedi
hasil
ulangan
mereka
guru
rata-rata
selalu
untuk
harian
60,
mengadakan
meningkatkan
nilai
dengan ide temannya; dan membantu
sehingga mencapai KKM di raport
siswa belajar menghormati siswa yang
siswa.
pintar dan siswa yang lemah, juga
menganggap bahwa mata pelajaran di
menerima perbedaan ini (Yamin, dkk,
SMP adalah termasuk pelajaran yang
2008).
sulit Pada keadaan seperti inilah,
umumnya
guru
mengalami
2) Siswa kelas IX
dan
banyak
yang
masih
harus
dihafalkan. 3) Kebiasaan siswa masih
kesulitan
bersifat hafalan 4) Siswa kelas IX
dalam
menanamkan
konsep-konsep
SMP masih dalam taraf mencari cara
model
pembelajaran
karena
belajar yang tepat bagi dirinya.
kelas IX konsep
Siswa
masih sulit menemukan apalagi
menghubungkan
konsep yang satu dengan yang lain,
Disamping masalah tersebut di atas
motivasi
rendah,
hal
belajar itu
siswa
terbukti
yang dengan
30
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
semangat belajar siswa yang rendah
dengan
pula.
disebutkan
Karena
sebuah
motivasi
cara
prestasi
dalam
siswa.
merupakan meningkatkan
Motivasi
adalah
teori yang ada dan telah diatas,
diadakan
suatu
penggunaan
kooperatif tipe
yang
digunakan
dengan
“feeling”
dan
tanggapan
terhadap
munculnya
didahului adanya
permasalahan
tujuan
permasalahan
(Sardiman, 2010: 73). Pendapat bahwa
pembelajaran
STAD yang dapat mengatasi
tersebut siswa
terutama
yang
belum
mampu menghubungkan antar konsep.
lain
motivasi
tentang
untuk
dengan
perlu
penelitian
metode
perubahan energi dalam diri seseorang ditandai
maka
menyatakan
secara
etimologi
Untuk
itu
peneliti
permasalahan
mengangkat
ini dengan melakukan
berasal dari kata latin motives artinya
peneliti
sebab,
fikiran dasar,
pendekatan contextual teaching and
dorongan bagi seseorang untuk berbuat
learning (CTL) dan motivasi belajar
atau
terhadap hasil belajar Siswa kelas IX
alasan dasar,
ide
pokok
yang
selalu
berpengaruh besar terhadap
tingkah
Gitosudarmo
berjudul
”pengaruh
SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan.
laku manusia Kartono (1991: 157), sedangkan
yang
Contextual
teaching
and
(1977: 27)
learning tentu cara yang di gunakan
memaparkan motivasi adalah faktor-
oleh guru yang mengajar di depan
faktor yang ada dalam diri seseorang
kelas yang di lakukan dengan cara,
yang
siswa
menggerakkan,
prilakunya tertentu.
untuk Proses
mengarahkan
memenuhi timbulnya
tujuan motivasi
di
memeriksa
beri
kesempatan
meneliti
dan
menyelidiki
suatu masalah sehingga siswa dapat
seseorang merupakan dorongan dari
menemukan
sendiri
konsep
penyelesaiannya.
Sedangkan
kebutuhan,
dorongan tujuan
dan imbalan.
cara suatu
kata penghubungnya hubungan antara
Sehubungan permasalahan
untuk
yang
Siswa kelas IX
dengan dihadapi
oleh
SMP Negeri 5
Kabupaten Pamekasan dan dihungkan
knsep-konsep
tersebut.
Peletakan
konsep-konsep
itu berdasarkan dua
kreteria: konsep-konsep yang berada pada tingkatan
abstraksi yang sama
31
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
diletakkan
sejajar
satu
sama
lain,
METODE PENELITIAN
konsep yang lebih dibawah konsep yang lebih umum.
Penelitian penelitian
ini
menggunakan
diskriptif
korelasional.
Motivasi dalam penelitian ini
Setiap variabel bebas (independent)
merupakan suatu daya atau kekuatan
dikorelasikan dengan variabel terikat,
yang timbul dari diri siswa untuk
kemudian
memberikan kesiapan agar tujuan yang
variabel bebas di korelasikan dengan
telah di tetapkan tercapai. Sedangkan
variabel terikat (dependen).
Belajar
dalam
merupakan lakukan
penelitian
suatu siswa
perubahan-perubahan
bersama-sama
ini
Populasi dalam penelitian ini
di
adalah seluruh siswa Kelas IX SMP
memperoleh
Negeri 5 Kabupaten Pamekasan Tahun
proses untuk
secara
yang
laku
pelajaran 2014-2015 berdasarkan data
sebelumnya
yang di peroleh kelas IX berjumlah
sebagai hasil pengalaman siswa dalam
256 siswa yang terdiri dari 8 kelas
berinteraksi dengan lingkungannya.
yang 7 kelas masing-masing berisis 32
yang
lebih
baik
tingkah dari
Hasil belajar adalah suatu nilai yang
menunjukkan
hasil
yang
dan 1 kelas berisi 31.
di
Dalam
contextual teaching and learning yang
penelitian, jumlah populasi lebih dari
di
100, maka tidak semua populasi di
menurut
kemampuan
siswa
mengerjakan
masalah-masalah
berkaitan
dengan
pembelajaran. sejauh peneliti
mana
Untuk tingkat
melihat
dan
dalam yang
pendekatan
sasaran
ambil sebagai sampel atau yang ambil menggunakan
random
yang
disebut
Proporsional Random Sampling.
mengetahui hasil
sebagai
semua
siswa
optimal (tertinggi)
jadikan
ini
peroleh siswa selama belajar dengan
capai secara
di
penelitian
Menurut
Ardhana
(2005: 18)
belajar
metode pengambilan sampel yang baik
mengambil
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
berdasarkan dokumentasi berupa nilai-
1)
memperoleh
gambaran
yang
nilai yang ada pada buku raport. Dari
dipercayai dari populasi yang di teliti,
kumpulan nilai-nilai ini kemudian di
2) dapat menentukan tingkat ketepatan
ambil nilai rata-ratanya.
hasil penelitian dengan menggunakan
32
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
simpangan baku dari taksiran yang di
menggambarkan
kemampuan
peroleh, 3) sederhana, sehingga mudah
kecakapan siswa dalam belajar.
atau
di laksanakan, dan 4) memberikan
Analisa data di butuhkan untuk
keterangan sebanyak mungkin dengan
memenuhi tujuan penelitian menjawab
biaya
sampel
rumusan
dalam peneitian berjumlah 64 (25%)
hipotesis
yang
dari keseluruhan populasi.
dalam
penelitian
serendah
mungkin.
Metode pengumpulan data yang digunakan
pada
penelitian
pada
masalah
memenuhi
menguji
atau angket dan metode dokomentasi.
menguji hipotesis.
gunakan
untuk
mengungkapkan
di
rumuskan
ini,
data
persyaratan
Sebelum penelitian,
sehingga
penelitian
Analisa
penelitian ini adalah metode kuesioner
Koesioner atau Angket ini di
menguji
telah
tujuan
direncanakan.
dan
meliputi
analisa
menguji
terlebih
yang
dan
hipotesis
dahulu harus di
variabel-variabel dalam penelitian ini
ketahui bentuk dan kekuatan hubungan
antara
antara variabel bebas dan variabel
lain:
tentang
variabel
bebas
pendekatan
yaitu
contextual
terikat,
maka
dalam
perhitungan
teaching and learning dan motivasi
analisis regeresi selalu di awali dengan
belajar.
analisis
Dokumentasi di gunakan untuk mengumpulkan dengan
data
yang
variabel terikat,
berkaitan
korelasi.
korelasi
yang
korelasi porduct
Teknik
analisis
digunakan
adalah
moment
pearson.
yaitu hasil
Untuk menguji hipotesis penelitian di
belajar siswa metode dokumentasi ini
gunakan teknik analisis linier ganda
merupakan metode pengumpulan data
(Uji
dengan jalan mempelajari dokumen-
untuk
dokumen
pengaruh dari variable terikat semua
atau
catatan-catatan
tertulis.
Yaitu
nilai
tersebut
dicari
jumlahnya
dicari ditemukan
belajar
rata-ratanya. nilai
data siswa
kemudian sehingga
akhir
yang
F)
analisis mengetahui
perhitungan
regresi
digunakan
hubungan
dilakukan
dan
dengan
menggunakan software SPSS 17 for widows. Menghitung
Sumbangan
Relative (SR) dan Sumbangan Efektif
33
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
(SE)
vaiabel-ariabel
penelitian.
Sumbangan relative (SR) dari masing-
dan
dikelompokkan
dalam
kelas
interval. (Arikunto, 2002:18)
masing variabel terikat dilihat pada
Berdasarkan
instrumen
nilai B, tabel coefisien pada kolom
penelitian
ustandardizerd
program SPSS pada lampiran 4 dengan
coefisients
yang
yang
data
merupakan hasil perhitungan SPSS for
jumlah
windows release. 17.
pertanyaan dan skor maximal per item
Untuk mencari persamaan garis regresi
variabel
dua
predikator
menggunakan rumus:
item
diolah menggunakan
sebanyak
21
butir
5 dari masing-masing item. Maka skor tertinggi variabel X1 adalah 21 x 5 = 105 dan hasil perhitungan tersebut,
Y = a + b1 X1 + b2 X2
maka ditetapkan kelas interval untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
menetapkan frekuensi setiap kelas dan
Gambaran pada
bab
variabel,
hasil
penelitian,
ini mendiskripsikan
tiga
lihat tabel 4.1 yaitu, (1)
sekaligus dapat di tafsirkan criteria dari
variabel
X1.
Bila
dilakukan
konversi berdasarkan skala lima, di
Pendekatan Contextual Teaching And
peroleh data sebagai berikut ini:
Learning (CTL), (2) motivasi belajar
Tabel 1. Frekuensi Total Skor Jawaban Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)
(3) Hasil belajar Mata Pelajaran IPS Siswa
Kelas
Kabupaten
IX
SMP
Negeri 5
Pamekasan.
Untuk
mendiskripsikan data yang di peroleh melalui angket dan dokumentasi dan di lakukan pengelompokan data ke dalam distribusi
frekuensi
langkah
sebagai
menentukan dengan
dengn
jumlah
menggunakan
Interval Kelas 89 – 100 76 - 88 63 - 75 22 - 62 0 – 21 Jumlah
langkah-
berikut: kelas skala
Jumlah persentase 22/39,68% 32/50,79% 5/7,94% 1/1,59 % 0/0,00% 63/ 100%
Kategori Sangat efektif Efektif Sedang Tidak efektif Sangat tidak efektif
Berdasarkan hasil analisis yang
(1)
di tunjukkan pada tabel 1 diperoleh
interval
data bahwa X1 menunjukkan kreteria
lima
sebesar
50,79%
termasuk
kategori
antara lain: 0%-20%; 21%-40%; 41%-
efektif dan 1,59% dalam kategori tidak
60%; 61%-80%; dan 81%-100%; dan
efektif.
(2) mencari frekuensi tiap-tiap kelas
Pendekatan Contextual Teaching And
Dapat
disimpulkan
bahwa
34
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
Learning (CTL), menurut 63 Siswa
adalah
Kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten
tersebut,
Pamekasan adalah sangat efektif.
interval untuk menetapakan frekuensi
Berdasarkan data dari jumlah
100
dari
maka
masing-masing
hasil perhitungan ditetapkan
kelas
dan
kelas
sekaligus
item 17 butir, skor maksimal per item
dapat ditafsirkan kriteria dari variabel
5, maka skor tertinggi adalah 17 x 5 =
Y di peroleh data berikut ini:
85. Dari hasil perhitungan tersebut,
Tabel 3. Frekuensi Skor Total Hasil belajar
maka ditetapkan kelas interval untuk menetapkan
frekuensi
masing-masing
kelas dan sekaligus dapat ditafsirkan kreteria dari variabel X2 di peroleh data berikut ini:
Interval Kelas 81 - 100 61 - 80 41 - 60 21 - 40 0 – 20 Jumlah
Jumlah persentase 46/73,02% 17/26,98% 0/0,00% 0/0,00% 0/0,00% 63/100,00%
Tabel 2. Frekuensi Total Skor Jawaban Motivasi belajar Interval Kelas 69 - 76 60 - 68 51 - 59 18 - 50 0 - 17 Jumlah
Jumlah / persentase 7/11,11% 32/50,79% 23/36,51% 1/1,59% 0/0,00% 63/100,00%
yang
Sangat kuat Kuat Sedang Tidak kuat Sangat tidak kuat
diperoleh
data bahwa X2 menunjukkan kreteria sebesar 50,79% termasuk kategori kuat
disimpulkan
bahwa
motivasi
belajar, menurut 63 Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan adalah sangat kuat. Berdasarkan data dari jumlah 63 siswa skor maksimal perolehannya
tunjukkan data
pada
bahwa
tabel 3
vareabel Y
menunjukkan kriteria sebesar 73,02% termasuk kategori sangat tinggi dan kategori
tinggi
Dapat
disimpulkan bahwa Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan sebanyak 63 siswa mempunyai Hasil belajar Mata Pelajaran IPS yang tinggi. Proses
dan 1,59% masuk katagori tidak kuat. Dapat
di
26,98%
di tunjukkan pada tabel 2 diperoleh
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan hasil analisis
Kategori
Berdasarkan hasil analisis yang
Kategori
pengujian
hipotesis
untuk setiap hipotesis penelitian yang di lakukan, semuanya didasarkan pada upaya hubungan dengan
untuk antara variabel
menjawab variabel terikat
adanya bebas dengan
menggunakan SPSS 17 for windows
35
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
Pengujian Hipotesis 1
simpulkan
Hipotesis
(Ho)
satu
terdapat
signifikan
hubungan
antara
yang
Pendekatan
menyatakan “ tidak terdapat pengaruh
Contextual
yang
(CTL) terhadap hasil belajar Mata
signifikan
Contextual
antara
Teaching
Pendekatan
And
Learning
Teaching
And
Learning
Pelajaran IPS Siswa Kelas IX SMP
(CTL) terhadap hasil belajar Mata
Negeri 5 Kabupaten Pamekasan
Pelajaran
Pengujian Hipotesis 2
IPS
SMP
Negeri
5
Kabupaten Pamekasan”.
Hipotesis (Ho) dua berbunyi
Koefisien korelasi variabel X1
“tidak
terdapat
signifikan
dengan probabilitas (p) 0,190 > 0,05,
terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
menunjukkan
IPS Siswa Kelas IX SMP Negeri 5
Contextual
Teaching
Pendekatan And
Learning
belajar
Kabupaten Pamekasan.
(CTL) (X1) dengan Hasil belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas XI
motivasi
yang
terhadap Y (tabel 4.5) adalah -1,338
variabel
antara
pengaruh
Koefisien korelasi variabel X2
SMP
terhadap Y (tabel 4.5) adalah 2,449
Negeri 5 Kabupaten Pamekasan (Y)
dengan probabilitas (p) 0,020 < 0,05,
mempunyai
menunjukkan
tingkat
hubungan
yang
variabel
(X2)
dengan
kuat dan sangat signifikan. Berikut
Hasil belajar Mata Pelajaran IPS Siswa
adalah
Kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten
tabel hasil analisis
korelasi
vaiabel X1 X2 terhadap Y.
Pamekasan (Y) mempunyai pengaruh
Untuk menguji taraf signifikan variabel Teaching
Pendekatan
Contextual
Learning
Untuk menguji taraf signifikan
(CTL)
variabel motivasi belajar (X2) terhadap
terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
hasil belajar Mata Pelajaran IPS Siswa
IPS Siswa Kelas XI
Kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten
Kabupaten
And
kuat dan sangat signifikan.
SMP Negeri 5
Pamekasan,
di
lakukan
Pamekasan,
di lakukan dengan uji
dengan uji regresi linier. Dari tabel 4.5
regresi linier. Dari tabel 4. di peroleh
di peroleh nilai t hitung sebesar -1,338
nilai
dan probabilitas 0,190 > 0,05 . maka
probabilitas 0,020 < 0,05 . maka Ho di
Ho di tolak dan Hi di terima. dapat di
tolak dan Ha di terima. dapat di
t
hitung
sebesar
2,449
dan
36
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
simpulkan
terdapat
signifikan
antara
pengaruh motivasi
yang belajar
antara motivasi belajar dengan Hasil belajar Mata Pelajaran IPS
Siswa
terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten
IPS Siswa Kelas IX SMP Negeri 5
Pamekasan di peroleh nilai konstanta α
Kabupaten Pamekasan.
sebesar 83,674 dan koefisien standard
Dari tabel 4.6 di peroleh nilai konstanta
α
sebesar
koefisien standard α 0,038,
maka
63,518
dan
X2 sebesar -
persamaan
garis
α X1 sebesar 0,031, α X2 sebesar 0,038
maka
persamaan
garis
regresinya sebagai berikut: Ŷ = 63,515 + -0,098 X1+ 0,186 X2 artinya setiap
regresinya sebagai berikut: Ŷ = 63,518
penambahan
+ 0,186 X2 artinya setiap penambahan
Pendekatan Contextual Teaching And
satu satuan nilai motivasi belajar (X2),
Learning (CTL) (X1) dan motivasi
akan terjadi peningkatan Hasil belajar
belajar (X2), terjadi peningkatan Hasil
sebesar nilai koefisien regresi linier
belajar Mata Pelajaran IPS
variabel motivasi belajar yaitu 63,518.
Kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten
Pengujian Hipotesis 3
Pamekasan”
Hipotesis (Ho) tiga berbunyi “tidak
terdapat
signifikan
pengaruh
antara
yang
satu
satuan
sebesar
nilai
nilai
Siswa
koefisien
regresi linier masing-masing variabel bebas yaitu sebesar -0,098 dan 0,186.
penggunaan
Berdasarkan
hasil
pengujian
Pendekatan Contextual Teaching and
yang telah di uraikan. Maka terbukti
Learning (CTL) dan motivasi belajar
bahwa
terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
Teaching And Learning (CTL) dan
IPS Siswa Kelas IX SMP Negeri 5
motivasi
Kabupaten Pamekasan” di tolak.
yang signifikan terhadap hasil belajar
Dari
memiliki
pengaruh
Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IX
linier ganda (tabel 4.7) di peroleh nilai
SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan
F hitung sebesar 0,101 dan probabilias
uraian
0,000 < 0,05, maka Ho di tolak dan Hi
berikut.
di
simpulakan
Pengaruh
Pendekatan
signifikan
Teaching
and
terhadap
dapat
hubungan
uji linier
belajar
Contextual
regresi
terima.
hasil
Pendekatan
di yang
selengkapnya
adalah
sebagai
Contextual
Learning
(CTL)
37
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
Terhadap
Hasil
Belajar
Mata
Pelajaran IPS Hasil menunjukkan pengaruh
yang
demikian untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam Hasil belajar Mata
uji
hipotesis
Pelajaran IPS,
bahwa
terdapat
melaksanakan Pendekatan Contextual
antara
Teaching And Learning (CTL) dengan
signifikan
Pendekatan Contextual Teaching And
seorang guru harus
baik.
Learning (CTL) terhadap hasil belajar
Temuan
tersebut
mendukung
Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IX
teori bahwa salah satu perubahan dan
SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan.
perkembangan
Hal ini dapat di tunjukkan dengan nilai
strategi/metode
t
pembelajaran
hitung
sebesar
-1,338
dan
pendidikan atau
pendekatan
sebagaimana
pendapat
probabilitas 0,000 < 0,05 sehingga Ho
Trianto
di tolak dan Hi di terima. dengan
kaitannya
demikian untuk mencapai hasil yang
pemakaian
memuaskan dalam Hasil belajar Mata
maksudkan sebagai daya upaya guru
Pelajaran IPS,
untuk
seorang guru harus
(2007:129)
adalah
dengan
Teaching And Learning (CTL) dengan
terjadinya
proses
baik.
pengertian
ini
pengaruh
yang
dalam mengajar
strategi
menciptakan
lingkungan
menunjukkan
belajar
istilah
melaksanakan Pendekatan Contextual
Hasil
bahwa
suatu
yang
di
system
memungkinkan belajar
mengajar
mengandung
uji
hipotesis
bahwa
bahwa
terdapat
yang tepat dalam pembelajaran akan
antara
berdaya guna dan berhasil guna agar
signifikan
penggunaan
maksud
strategi/metode
Pendekatan Contextual Teaching And
tercapai tujuan
Learning (CTL) terhadap hasil belajar
dengan rencana.
Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IX
Pengaruh Motivasi belajar terhadap
SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan.
hasil belajar Mata Pelajaran IPS
Hal ini dapat di tunjukkan dengan nilai t
hitung
sebesar
-1,338
dan
pembelajaran
Hasil menunjukkan
sesuai
uji
hipotesis
bahwa
terdapat
probabilitas 0,000 < 0,05 sehingga Ho
pengaruh
yang
signifikan
antara
di tolak dan Hi di terima. dengan
motivasi belajar terhadap hasil belajar
38
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IX
dapat
SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan.
optimal, maka siswa harus memiliki
Hal ini di tunjukkan dengan nilai t
motivasi belajar yang variatif. Dengan
hitung sebesar 2,449 dan probabilitas
siswa yang tidak mempunyai motivasi
0,020 < 0,05 sehingga Ho di tolak dan
dalam
Hi di terima. dengan demikian untuk
upaya-upaya
mencapai
memotivasi utamanya sebagai tenaga-
Hasil
belajar
yang
di
mencapai hasil belajar yang
belajarnya
perlu
semua
dilakukan
pihak
untuk
harapkan maka seorang guru harus
tenaga pendidik.
senantiasa memberikan arahan pada
Pengaruh
siswa untuk selalu memiliki motivasi
Teaching And Learning (CTL) dan
dalam
Motivasi
belajarnya
malalui
dorongan
atau motivasi secara psikis yang ada
pernyataan
tersebut
hasil
Pada penelitian ini ditemukan bahwa
Pendekatan
Contextual
Teaching And Learning (CTL) dan
merupakan
motivasi belajar sescara bersam-sama
keseluruhan cara atau taktik di dalam
mempunyai pengaruh yang signifikan
diri siswa yang menimbulkan kegiatan
terhadap hasil belajar Mata Pelajaran
belajar
IPS Siswa Kelas IX SMP Negeri 5
motivasi
dan
belajar
memberi
(2010:
terhadap
75)
bahwa
Sardiman
mendukung
belajar
Contextual
belajar Mata Pelajaran IPS
dalam diri siswa ataupun di luar diri siswa.Temuan
Pendekatan
arah
pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
Kabupaten
Pamekasan.
di kehendaki oleh subyek belajar dapat
tunjukkan
dengan
tercapai.
sebesar 3,674 dan probabilitas 0,037 <
Mengingat pentingnya
demikian
peranan
motivasi belajar
F-tabel
(2,543)
signifikansinya
0,05
Hal ini di
nilai
F
hitung
dengan
tingkat
sehingga
jika
bagi siswa dalam belajar, maka guru,
Pendekatan Contextual Teaching And
orang tua siswa, keluarga dan siapapun
Learning (CTL) dilaksanakan dengan
yang terlibat dalam pendidikan siswa-
sebaik-baiknya dan tepat sasaran akan
siswanya
meningkatkan
di
membangkitkan
harapkan dan
dapat
meningkatkan
sedangkan
hasil makin
belajar tinggi
siswa, motivasi
motivasi belajar siswa. Agar siswa
39
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
belajar siswa akan meningkatkan pula
kemampuan
Hasil belajarnya.
menemukan
Diketahui sumbangan
pula
efektif
bahwa
berfikir
strategis
berbagai
pemecahan
masalah.
dan
alternative
Siswa menjadi
Pendekatan
sangat tergantung pada guru, tidak
Contextual Teaching And Learning
terbiasa melihat alternative lain yang
(CTL) dan motivasi belajar secara
mungkin dapat di pakai menyelesaikan
bersam-sama
suatu
terhadap
hasil belajar
masalah
secara
efektif
dan
Mata Pelajaran IPS adalah sebesar
efisien. Akhirnya siswa menghafalkan
63,52% maka dapat di ketahui bahwa
saja semua rumus atau konsep tanpa
Hasil belajar Mata Pelajaran IPS dapat
memahami
diprediksi dari Pendekatan Contextual
mampu
Teaching And Learning (CTL) dan
berbagai situasi aplikatif.
motivasi belajar sebesar 90,3% dari
itu
kedua
memudarkan
variabel
diketahui
bahwa
bebas
tersebut
motivasi
belajar
maknanya
menerapkannya
cara-cara
pembelajaran
lebih tinggi yaitu 3,8 % di bandingkan
belajar.
Pendekatan
tidak dalam
Disamping
tersebut
diatas
akan
dorongan
bagi
siswa
untuk selalu mencari gaya atau mode
mempunyai sumbangan efektif relative
dengan
dan
Contextual
yang
sesuai
dalam
Senada dengan itu, Sumiati dan
Teaching And Learning (CTL) dengan
Asra
sumbangan efektif sebesar 3,1%. Hal
Pendekatan Contextual Teaching And
ini
Learning
menunjukkan
pembelajaran dominan
bahwa
pengaruh
kontektual dibandingkan
lebih motivasi
belajar. Menurut Marpaung (2002: 76)
guru
(2009:
14)
(CTL) untuk
merupakan membantu
memahami
relevansi
pembelajaran
yang
yakni
dengan
pendekatan
yang
mengajar
kesempatan
kepada
dipraktekkan
dalam
pembelajaran di sekolah, siswa tidak
mengaplikasikan
mendapat mengembangkan
kesempatan
untuk
dipelajarinya
ide-ide
kreatif,
pembelajaran
di
upaya siswa materi
dipelajarinya,
melakukan
menegaskan bahwa dengan paradigma yang
mengemukakan
suatu
memberikan siswa apa
kelas. dengan
untuk yang
Selanjutnya, Pendekatan
40
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
Contextual Teaching And Learning
pembelajaran memberi pengaruh yang
(CTL) terfokus pada perkembangan
signifikan terhadap hasil belajar mata
ilmu, pemahaman, keterampilan siswa,
pelajaran IPS siswa kelas IX SMP
dan juga pemahaman siswa tentang
Negeri 5 Kabupaten Pamekasan.
hubungan
mata
dipelajarinya
pelajaran
dengan
yang
dunia
nyata.
Motivasi pengaruh
yang
belajar
memberi
signifikan
terhadap
Pembelajaran akan bermakna jika guru
hasil belajar mata pelajaran IPS siswa
lebih menekankan agar siswa mengerti
kelas IX SMP Negeri 5 Kabupaten
relevansi apa yang mereka pelajari di
Pamekasan.
sekolah nyata
dengan
situasi
kehidupan
Pendekatan Contextual Teaching
di mana isi pelajaran akan
And Learning (CTL) dan motivasi
digunakan.
belajar
Berdasarkan
temuan
pendapat-pendapat disimpulkan Contextual
dan
diatas
bahwa Teaching
dalam
bersama-sama
pembelajaran memiliki
secara pengaruh
dapat
yang signifikan terhadap hasil belajar
Pendekatan
mata pelajaran IPS siswa kelas IX
And
Learning
SMP Negeri 5 Kabupaten Pamekasan.
(CTL) dalam proses belajar mengajar yang di sertai dengan motivasi belajar yang tinggi akan dapat mendorong atau memiliki kekuatan pada diri siswa yang belajar
menimbulkan guna
kegiatan
kearah
mecapai tujuan
yang
hendak di capai. KESIMPULAN Didasarkan pada hasil penelitian yang
telah
digambarkan,
dilakukan
dan
maka
dapat
telah di
simpulkan sebagai berikut: Pendekatan Contextual Teaching And
Learning
(CTL)
dalam
DAFTAR PUSTAKA Anderson
Scarvia. (1975) Enchyclopedia Of Educational Evaluation Jossy Bass, London. Anitah, S. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Inti Media. Lie, Anita. (2002). CooperativeLearning. Jakarta: Grasindo. Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1993). Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Kurikulum 41
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual, tentang Contextual Teaching and Learning. ______. 2003. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama, tentang Pengembangan Sistem Penilaian Hasil Belajar Berbasis Kompetensi. Djamarah, Saiful. B. 2012. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya Usaha Nasional. Goldstein, Rebecca. 2004. Contextual Teaching and Learning: A Primer for Effective Instruction. [Versi Elektronik].Teachers College Record. Iss. 2; pg. 394. Johnson, david W, 2002, Education Psychology, Pretice Hall London. Kartono, Kartini, (1996), Pengantar Metofologi Riset Sosial, Mandar maju, Malang. Keler, J.M. 2007. Motivational And Intruksional Design The Oitical Perspective. Jounmal vol 2 no 4. Kotler, P. & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid I. Jakarta: Indeks. Lambertus. (1995). Hubungan Tingkat Motivasi Berprestsi dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar, Tesis, IKIP Malang. Mogot, A.M. (2000). Pengaruh Pembelajaran Kelompok Kecil dan Motivasi Berprestasi Terhadap
Perolehan Belajar, Tesis, Pasca Sarjana UM Malang. Moedjiono & Hasibun. (1999). Proses Pembelajaran. Cetakan ke-7, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Muslich, M. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Nurhadi. 2003. Pembelajaran Contectual. Nurkancana, W dan Sumarto. (1982). Evaluasi Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya. Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS.Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Purwanto Ngalim, 2002, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Purwanto Ngalim, 2007, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan, Rusyana, Adun. Enas. 2011. Cara Belajar SPSS 17.00 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung. Penerbit: Alfabeta. Radyastuti. (2000). Pedoman pelaksanaan PEMBELAJARAN Science Dengan Pendekatan STM,. Riset Unggulan Terpadu Kantor Menteri Riset dan Dewan Riset Nasional. Rachmadi, W. 2006. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Bahan Ajar Diklat di 42
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 27-43
PPPG Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika. Rambe, Abdurrauf, (1984), Teori Statistik Untuk Ilmu-Ilmu Kwantitatif, Bharatara Karya Aksara, Jakarta. Riyanto, Theo. 2010. Pembelajaran sebagai Proses Bimbingan Pribadi. Jakarta. PT. Gasindo. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung CV. Alfabeta. Santoso, Singgih, 2005, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik., Jakarta: PT Elex Komputindo. Sardiman, A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sudjana. 2005. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah: Teori dan Praktek. Bandung: Rosda Karya Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung. PT. Tarsito Bandung. Soeharto, Karti, dkk. (2003). Teknologi Pembelajaran. Surabaya: Intellectual Club, Surabaya. Slavin, R.E, (1994), Educational Psychology, Theori and
Practice, Allyn and Bacon, Toronto. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Cet.5. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sardiman, A.M. 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Slameto. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rhineka cipta Suhajono, (2000), Kumpulan Ringkasan Hasil Penelitian Tehnologi Pembelajaran (Buku Bacaaan Mata Kuliah Metodologi Penelitian UNIPA Surabaya 2000). Yamin, Martinis. 2008. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung PersadaPress. Purwanto Ngalim, 2002, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution S., 2004, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
43