Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 1 (2017) 12-25 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH PENERAPAN METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA SDN PUDAK WETAN KECAMATAN PUDAK KABUPATEN PONOROGO Katiran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana, Universitas Kanjuruhan Malang Abstrak Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang, Pengaruh MetodeDiskusi dan Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VI SDN Pudak Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh metode diskusi kelas terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS siswa SDN Pudak Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo, 2) pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS siswa SDN Pudak Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo, 3) pengaruh metode diskusi kelas dan penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SDN pudak Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga dihasilkan jumlah sampel sebesar 30 responden. Tekhnik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Kata kunci: diskusi, penggunaan media, prestasi belajar.
sosial. PENDAHULUAN Dalam
(3) Memiliki komitmen dan
kesadaran
permendiknas
Nomor
dan
terhadap
kemanusiaan
nilai-nilai sosial (4)
Memiliki
22 tahun 2006 menyebutkan bahwa
kemampuan
tujuan
pelajaran
bekerjasama dan berkompetisi dalam
agar peserta
masyarakat yang majemuk, di tingkat
pembelajaran
mata
IPS di SD/MI/SDLB didik
memiliki
kemampuan
berikut: (1) Mengenal yang
berkaitan
masyarakat Memiliki
dan
sebagai
kehidupan
lingkungannya.
kemampuan
lokal, nasional, dan global.
konsep-konsep
dengan
dasar
(2) untuk
berkomunikasi,
Tujuan Permen
Diknas
merupakan harus
yang
tertuang No.
tuntutan
dicapai
oleh
dalam
22/2006,
minimal
yang
peserta
didik,
berpikir logis dan kritis, rasa ingin
sehingga peserta didik
tahu,
selesai menempuh mata pelajaran IPS
dan
inkuiri, memecahkan masalah, keterampilan
dalam
kehidupan
dapat
dikatakan
yang sudah
sudah
memiliki
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
kompetensi
sebagaimana
yang
tertuang dalam standar isi. Kemajuan pengetahuan mendorong
manusia yang sehat dan tangguh.
pesat
dan
yang positif dan memiliki sumberdaya
dalam ilmu
teknologi
telah
Guru profesional
sebagai harus
tenaga
memiliki sejumlah
perkembangan kemajuan,
kemampuan mengaplikasikan berbagai
membuka masa depan dan memberi
teori belajar dalam bidang pengajaran.
kehidupan masa yang akan datang. Hal
Kemampuan
ini
berbagai
memilih dan menerapkan metode yang
keterbukaan di kalangan masyarakat
sesuai dengan materi yang diajarkan,
sehingga
kemampuan
mengakibatkan
adanya
menimbulkan
persaingan
tesebut
antara
melibatkan
yang serius, maka hanya sumber daya
berpartisipasi aktif dan
manusia
yang
membuat
mampu
memenangkan
berkwalitas
yang
persaingan
tersebut.
suasana
menunjang
lain
siswa
kemampuan
belajar
tercapainya
yang tujuan
pendidikan.
Pembangunan pendidikan
di
bidang
merupakan
upaya
IPS merupakan suatu pelajaran yang
strategis
untuk
membangun
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
moral bangsa dan mengentaskan diri
meningkatkan
dari kemiskinan disegala bidang. IPS
kwalitas
manusia.
Untuk
tersebut
diperlikan
sumberdaya
mewujudkan tujuan peningkatan
penyempurnaan
dan
penyelenggaraan
pendidikan nasional. Secara nasional
tetapi
hanya pengetahuan product, juga
(methods). penggunaan
makro
bertujuan
organisasi
bukan
pendidikan
pendidikan
Untuk metode
pola itu
berpikir diperlukan
pembelajaran
yang variatif.
membentuk
Dalam
proses
pembelajaran
bersifat
untuk mencapai tujuan pembelajaran
otonom, sehingga mampu melakukan
guru harus menggunakan metode yang
motivasi
untuk
sesuai dengan karakteristik kompetensi
menuju suatu lembaga yang beretika,
dasar yang akan dicapai. Salah satu
selalu menggunakan nalar, mempunyai
metode pembelajaran adalah metode
kemampuan
diskusi.
dalam
yang
dimensi
pendidikan
berkomunikasi
sosial
13
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok
siswa,
berbicara
saling
mudah
menyelesaikan masalah yang
dihadapi, (2) anak dengan melakukan
bertukar informasi maupun pendapat
diskusi
tentang sebuah topik atau masalah,
mengingat materi yang telah diberikan,
dimana
(3)
setiap
anak
ingin
jawaban/penyelesaian
mencari
lebih
dengan
mudah
dalam
menggunakan
media
dari
pembelajaran yang sesuai materi anak
segala segi dan kemungkinan yang
lebih mudah dalam memahami materi
ada.
yang
(Departemen
problem
akan
Pendidikan
dan
Kebudayaan: 1994). Soetomo
disampaikan,
pembelajaran (1993:
dan
(4)
dapat
media
menciptakan
153)
suasana kelas menjadi aktif, dapat
menyebutkan bahwa “metode diskusi
membuat pelajaran menjadi menarik,
merupakan suatu metode pengajaran
pada
yang mana guru memberikan suatu
belajar.
persoalan (masalah) kepada murid, dan
pelajaran IPS merupakan salah satu
para murid diberi kesempatan secara
pelajaran yang masih kurang diminati
bersama-sama
oleh siswa.
untuk
meme-cahkan
masalah itu dengan teman-temannya”.
akhirnya
meningkatka
Mengingat
Dengan
hasil
selama
pendekatan
ini
diskusi
Dalam kelompok diskusi siswa saling
kelas siswa dihadapkan pada berbagai
tukar informasi tentang permasalahan
permasalahan
yang
dibahas.Perbedaan
sehingga
terjadi.
menyelesaikan masalah. Hal ini dapat
sedang
pendapat
sering
Semakin
banyak yang beda pendapat, maka
tersebut metode
dapat
dirumuskan
diskusi
pembelajaran
pengertian
dapat
dan
termotivasi
harus
dijawab,
untuk
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
keadaan diskusi akan semakin hidup. Berdasarkan
yang
Media
pembelajaran
merupakan bentuk jamak dari kata
bahwa
medium. Medium dapat didefinisikan
media
sebagai
berpengaruh
terjadinya
perantara
atau
pengantar
komunikasi dari pengirim
terhadap prestasi belajar siswa karena
menuju
(1) siswa dapat tukar pendapat atau
Daryanto
informasi
salah satu komponen komunikasi yaitu
sehingga
dapat
dengan
penerima 2012).
(Heinich,
dalam
Media merupakan
14
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
sebagai
pembawa
komunikator Criticos
pesan
menuju
(dalam
Berdasarkan
dari
komunikan
Daryanto,
2012).
definisi tersebut
dapat
dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan
sarana
perantara
media
harus
merangsan dan
sehingga
perhatian,
perasaan
dapat
minat,
peserta didik
pikiran dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
dalam
proses pembelajaran. Berdasarkan
pembelajaran)
Harapan seorang guru dalam menyampaikan pelajaran materi IPS
hal
tersebut,
dengan menggunakan metode diskusi
sebagai
kelas dan penggunaan berbagai media
bermanfaat
berikut: (a) memperjelas pesan agar
yang
tidak terlalu verbalitas, (b) mengatasi
meningkatkan prestasi belajar.
keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan
IPS 65 . diharapkan semua siswa
daya indra, (c) menimbulkan gairah
tuntas dalam belajar, sedangkan saat
belajar,
ini belum semua tercapai. Dari 30
berinteraksi secara langsung
antara
peserta
belajar,
(d)
didik
dan
sumber
memungkinkan
siswa
sesuai
16
sehingga
siswa
dapat
belum
KKM
memenuhi
anak
KKM sedang 14 siswa nilai cukup
belajar mandiri sesuai dengan bakat
dengan nilai rata-rata 6,4. Penggunaan
dankemampuan
media
visual,
auditori,
dan
merupakan
pendukung
kinestetiknya, (e) memberi rangsangan
pembelajaran dalam kegiatan belajar
yang
mengajar.
sama,
pengalaman,
mempersamakan dan
menimbulkan
persepsi yang sama, dan (f) proses pembelajaran komponen
mengandung komunikasi,
(komunikator), media
yaitu
bahan
pembelajaran,
pembelajaran, peserta
didik
kemampuan
siswa dalam berinteraksi,
berdiskusi
dalam kegiatan belajar mengajar.
lima guru
Mengukur
Menurut adalah atau
semua
Winkel,
Belajar
aktivitas
mental
psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dalam lingkungan, yang
(komunikan) dan tujuan pembelajaran.
menghasilkan
Jadi media pembelajaran adalah segala
dalam pengelolaan pemahaman.
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan
(bahan
Menurut dalam
(Sumardi
perubahan-perubahan
Ernest
R.
Suryabrata,
Hilgard 1984:
15
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
252)
belajar
perbuatan
merupakan
proses
belajar
dilakukan
dengan
tersebut merupakan hasil dari suatu
yang
kelas.
Semua
hasil belajar
sengaja, yang kemudian menimbulkan
interaksi tindak
perubahan, yang keadaannya berbeda
mengajar.
dari perubahan yang ditimbulkan oleh
mengajar
lainnya.
evaluasi hasil belajar, sedangkan dari Sifat
Dari di
sisi
guru,
tindak
akhiri dengan
proses
relatif
sisi siswa,
permanen, tidak akan kembali kepada
berakhirnya
keadaan semula. Tidak bisa diterapkan
proses belajar (Dimyati dan Mudjiono,
pada perubahan akibat situasi sesaat,
2009: 3).
seperti
perubahannya
belajar dan tindak
perubahan
akibat
kelelahan,
sakit, mabuk, dan sebagainya. Dari
beberapa
penggal
(Achievement) pengertian
bahwa semua
yang
atau
puncak
yang
merupakan
realisasi atau perkara dari kecakapankecakapan
mental
dan
Prestasi Belajar atau Hasil Belajar
belajar di atas maka dapat disimpulkan aktivitas
hasil belajar merupakan
di
potensial atau miliki
kapasitas
seseorang.
Berikut
psikis yang dilakukan oleh seseorang
merupakan beberapa definisi tantang
sehingga
prestasi belajar menurut beberapa ahli,
menimbulkan
tingkah
laku
yang
perubahan
berbeda
antara
sesudah belajar dan sebelum belajar. Hasil belajar merupakan tujuan akhir
dilaksanakannya
kegiatan
yaitu: Sumadi
Suryabrata,
Prestasi
Belajar adalah nilai sebagai rumusan yang
diberikan
mengenai
guru
kemajuan
bidang atau
studi
prestasi
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar
belajar selama masa tertentu. (Sumadi
dapat ditingkatkan melalui usaha sadar
Suryabrata, 1998) Siti Pratini, Prestasi
yang
Belajar
adalah
dicapai
seseorang dalam melakukan
dilakukan
mengarah
secara
kepada
sistematis
perubahan
yang
suatu
hasil
yang
positif yang kemudian disebut dengan
kegiatan belajar (Siti Pratini, 2005).
proses
Kamus
belajar.
Akhir
dari proses
Bahasa
Indonesia
yang
belajar adalah perolehan suatu hasil
dinamakan Prestasi adalah hasil yang
belajar siswa. Hasil belajar siswa di
telah
kelas terkumpul dalam himpunan hasil
dan sebagainya.
dicapai,
dilakukan,
dikerjakan
16
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
Berdasarkan ahli
tentang
Prestasi
Belajar,
disimpulkan adalah
pendapat
Pengertian maka
bahwa
hasil
para
dapat
Prestasi Belajar
yang
dicapai
atau
pertanyaan
yang
problematis
untuk
dipecahkan
bersama.
bersifat
dibahas
dan
(Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain: 2006).
atau
Soetomo
(1993:
153)
ditunjukkan oleh peserta didik sebagai
menyebutkan bahwa “metode diskusi
hasil
diperoleh
merupakan suatu metode pengajaran
melalui pengalaman dan latihan. Suatu
yang mana guru memberikan suatu
aktifitas
atau
persoalan (masalah) kepada murid, dan
Hasil
para murid diberi kesempatan secara
belajarnya
dapat
dikategorikan
yang
dikatakan
Prestasi
atau
Belajar apabila memenuhi unsur-unsur
bersama-sama
sebagai berikut: 1) Adanya perubahan
masalah itu dengan teman-temannya”.
tingkah laku, 2) perubahan terjadi dari
Dalam kelompok diskusi siswa saling
hasil latihan atau pengalaman, dan 3)
tukar informasi tentang permasalahan
Perubahan itu menyangkut beberapa
yang
aspek, yaitu aspek Kognitif, Afektif,
pendapat
dan Psikomotorik.
banyak yang beda pendapat, maka
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok
siswa,
berbicara
untuk
sedang
dibahas.
sering
saling
dapat
tentang sebuah topik atau masalah,
metode
dimana
sebagai
jawaban/penyelesaian
ingin
mencari
problem
dari
diskusi
memiliki
ciri-ciri
berikut:
(1)
sedang
Kebudayaan: 1994)
dari
ada permasalahan yang dicarikan
pemecahannya,
Metode diskusi adalah cara
terdiri
beberapa orang, bisa lebih dari tiga
ada.
dan
pengertian bahwa
orang, (2)
Pendidikan
Semakin
dirumuskan
segala segi dan kemungkinan yang (Departemen
terjadi.
Berdasarkan tersebut
anak
Perbedaan
keadaan diskusi akan semakin hidup.
bertukar informasi maupun pendapat
setiap
meme-cahkan
menjadi
dan (3)
pemimpin,
solusi ada yang
(4) ada
proses
penyajian pelajaran, di mana siswa-
tukar pendapat atau informasi, dan
siswa
(5)
dihadapkan
kepada
suatu
Menghasilkan rumusan alternatif
masalah, yang bisa berupa pernyataan
17
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
pemecahan
masalah
yang
sedang
dibahas.
dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
Tujuan metode diskusi dalam belajar-mengajar menanamkan keberanian
adalah
untuk
dan
mengembangkan
untuk
mengemukakan
Media merupakan sarana yang dapat digunakan untuk pesan
sehingga
sehingga
secara
tercapai.
melalui
pertimbangan
dapat
merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat
pendapat sendiri, Mencari kebenaran jujur
menyalurkan
pendapat yang mungkin saja berbeda
maksud
informasi
dapat
Perkembangan
antara satu dengan yang lain, Belajar
pengetahuan
menemukan
mendorong upaya-upaya pembaharuan
melalui
kesepakatan
musyawarah,
pendapat Memberikan
dalam
dan
ilmu
teknologi semakin
pemanfaatan
hasil-hasil
kehidupan kelas yang lebih mendekati
teknologi
dalam
kegiatan hidup yang sebenarnya.
mengajar.
Para guru dituntut agar
Kelebihan adalah: siswa
1)
metode
merangsang
dalam bentuk
diskusi kreativitas
ide,
gagasan-
mampu
menggunakan
tidak
tertutup
alat-alat
pemecahan
perkembangan
mengembangkan
masalah,
sikap
2)
menghargai
belajar
alat-alat yang
dapat disediakan oleh sekolah, dan
prakarsa, dan terobosan baru dalam suatu
proses
Guru
kemungkinan
tersebut dan
bahwa
sesuai
dengan
tuntutan
zaman.
sekurang-kurangnya
dapat
pendapat orang lain, 3) memperluas
menggunakan alat yang murah dan
wawasan, dan
bersahaja tetapi merupakan keharusan
terbiasa memperkuat
4) membina untuk
musyawarah dalam
untuk
memecahkan.
dalam
upaya
pengajaran
mencapai yang
tujuan
diharapkan.
Kekurangan metode diskusi adalah: 1)
guru harus memiliki pengetahuan yang
tidak dapat dipakai pada kelompok
cukup tentang media pengajaran, yang
yang besar, 2) pembicaraan terkadang
meliputi:
menyimpang,
komunikasi agar lebih mengefektifkan
sehingga
memerlukan
waktu yang panjang, dan 3) mungkin
proses
1)
media
sebagai
belajar mengajar,
alat
2) fungsi
media dalam rangka mencapai tujuan
18
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
pendidikan, metode
3)
hubungan
mengajar
pendidikan, metode
4)
dan hubungan
mengajar
pendidikan
30
antara
membantu
media
proses pembelajaran.
antara
dan
media
Nilai atau
manfaat
konsentrasi
siswa
dalam
Pertimbangan media yang akan digunakan
dalam
pembelajaran
menjadi pertimbangan utama, karena
media pendidikan dalam pengajaran 40
media
Pemilihan
dengan: 1) tujuan pengajaran, 2) bahan
dan
penggunaan
media
yang
dipilih
harus
sesuai
pendidikan, 5) berbagai jenis alat dan
pelajaran, 3) metode mengajar,
teknik media pendidikan, 6) media
yang dibutuhkan, 5) pribadi mengajar
pendidikan
mata
6) minat dan kemampuan mengajar,
pelajaran, dan 7) usaha inovasi dalam
dan 7) situasi pengajaran yang sedang
media pendidikan (Hamalik, 2006: 6).
berlangsung.
dalam
Beberapa memilih a)
media
setiap
penyebab antara
lain
orang adalah:
bermaksud mendemosntrasikannya
seperti halnya media,
pada kuliah tentang
b)
Merasa sudah akrab
dengan media tersebut, c) memberi
gambaran
atau
Ingin penjelasan
yang lebih kongkrit, dan d).
Merasa
bahwa media dapat berbuat lebih dari yang
bisa
tujuan
media
dilakukannya.
Secara penggunaan adalah
umum media
tujuan
pembelajaran
membantu
menyampaikan
4) alat
guru
pesan-pesan
dalam atau
materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik,
dan
lebih
menyenangkan
kepada siswa. METODE PENELITIAN
Adapun
Dalam suatu penelitian peran
sebagai
metode penelitian merupakan hal yang
alat bantu adalah sebagai berikut: 1)
penting dalam melakukan penelitian.
mempermudah proses pembelajaran di
Dalam
kelas,
2)
efesiensi
memilih metode yang relevan dengan
proses
pembelajaran,
menjaga
obyek yang diteliti guna memperoleh
pembelajaran
meningkatkan 3)
melakukan
relevansi antara materi pembelajaran
hasil
dengan
diharapkan.
tujuan
belajar,
dan
4)
penelitian
penelitian
ilmiah
harus
yang
19
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
Menurut Sutrisno Hadi (1975)
Menurut
Suharsimi Aririkunto
memberikan batasan tentang research,
(1998),
karena seringkali pengertian metode
subyek penelitian. Sedangkan menurut
penelitian
Ridwan
ini
disebut
metode
research,
dengan
research
juga
yang
dengan dimaksud
adalah
suatu
populasi adalah keseluruhan
(2004),
populasi
adalah
merupakan obyek atau subyek yang berada
pada
suatu
wilayah
penyelidikan yangdilaksanakan dengan
memenuhi
hati-hati,
kritis dan seksama dalam
berkaitan dengan masalah penelitian.
rangka mencari fakta-fakta atau prinsi-
Jika seseorang ingin meneliti semua
prinsip
elemen yang ada pada suatu wilayah
guna
merumuskan
dan
syarat-syarat
dan
memecahkan suatu masalah denagan
penelitian,
menggunakan cara-cara/prosedur yang
merupakan penelitian populasi.
bersifat ilmiah.
dengan
Penelitian penelitian
ini
menggunakan
kwantitatif
dengan
telah
maka
tertentu
penelitiannya Sesuai
rancangan
penelitian
yang
dirumuskan,
maka
yang
populasi penelitian
adalah
dijadikan
rancangan korelasional yaitu data yang
psra
terbentuk berupa angka yang diperolen
Kecamatan
dari
kwantitatif.
Ponorogo. Dengan jumlah siswa 173
Penelitian ini menggunakan penelitian
orang pada tahun pelajaran 2015/2016.
perhitungan
Korelasional. adalah
data
Penelitian
suatu
melibatkan
korelasi
penelitian
tindakan
yang
siswa
SDN
Pudak
Pudak
Wetan
Kabupaten
Sebagaimana umumnya dalam kawasan
satu
wilayah
administrasi
pengumpulan
sekolah, termasuk SD Negeri Pudak
data guna menentukan, apakah ada
Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten
hubungan dan tingkat hubungan antara
Ponorogo mempunyai ciri yang hampir
dua
sama,
variabel
hubungan penting,
dan karena
atau
lebih.
tingkat dengan
Adanya
variabel
ini
mengetahui
karena
kebijakan
yang
satu
lembaga
maka
diberlakukan
relatif
sama. Kondisi ini terjadi karena SD
tingkat hubungan yang ada, peneliti
Negeri
Pudak
Wetan
Kecamatan
akan dapat mengembangkannya sesuai
Pudak Kabupaten Ponorogo berada
dengan tujuan penelitian.
jauh dari Ibukota kabupaten dengan
20
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
jarak
kurang
lebih
40
kilometer.
Dengan demikian media pembelajaran yang diterapkan adalah media yang ada di lingkungan sekolah tersebut. Dengan jumlah sampel 30 siswa. Sampel adalah sebagian atau wakil daripopulasi,
seperti yang di
kemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1998), sampel adalah sebagian atau wakil
populasi
penjelasan
yang
tersebut
diteliti. sampel
Dari dap;at
diartiakan sebagian dari populasi yang dijadikan
fokus
diharapkan
dapat
penelitian,
dan
mewakili
dari
populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Metode
kuesioner.
merupakan dalam
cara
bentuk
Metode
ini
pengumpulan
data
sejumlah
pertanyaan
tertulis yang yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang penerapan metode diskusi dan penggunaan Metode artinya
media dokumentasi.
data
yang
pembelajaran. Dokumen tertulis
yang
digunakan sebagai bukti. Metode ini merupaka
cara
pengumpulan
bukti
dalam bentuk data yang sudah jadi
mengumpulkan
data prestasi belajar
siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini diuraikan hasilhasil
penelitian
sehubungan
dengan
variabel-variabel
penelitian
baik
sebagai
analisis
hasil
deskriptif
maupun
statistik
hasil
analisis
inferensial. Hasil-hasil yang diperoleh merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan yang diajukan pada bab I tentang rumusan masalah penelitian Hal-hal pokok yang disajikan pada
bagian
metode
ini adalah
diskusi,
penerapan
penggunaan
media
pembelajaran dan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VI SD Negeri
Pudak
Wetan
Kecamatan
Pudak Kabupaten Ponorogo. Unit yang dianalisis adalah siswa kelas VI Negeri
Pudak
Wetan
SD
Kecamatan
Pudak Kabupaten Ponorogo. Untuk menganalisis
data
dipergunakan
hasil
program
penelitia pengolahan
data SPSS Versi 18. Deskrpsi
hasil
penelitian,
dimaksudkan
untuk
memberikan
gambaran
umum
mengenai
penyebaran/ditribusi data, baik berupa
atau hasil laporan. Metode ini untuk
21
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
ukuran penyebaran, ukuran pemusatan,
maksimum + nilai minimum) Standar
maupun ditribusi frekuensi. Nilai-nilai
Deviasi
yang akan disajilan sertelah diolah dari
maksimum–nilai minium).
data
mentah
dengan
ideal
(SDi)
=
1/6
(nilai
menggunakan
Variabel prestasi belajar IPS
metode statistk deskriptif, yaitu nilai
merupakan variabel dependen dalam
rata-rata
simpangan
penelitian
median,
varians,
baku,
modus,
dan
distribusi
frekuensi.
Prestasi belajar
IPS
Siswa SDN Pudak Wetan Kecamatan Pudak
Berdasarkan
ini.
Kabupaten Ponorogo
diukur
banyaknya
dengan nilai mata pelajaran IPS dari
variabel dan merujuk kepada masalah
30 siswa yang berasal dari dokumen
penelitian, maka deskripsi data dspst
hasil
dikelompokkan menjadi tiga bagian,
pelajaran IPS yang tercantum di dalam
yaitu: (1) penerapan metode diskusi
leger
(2) penggunaan media pembelajaran,
kategori perolehan nilai mata pelajaran
dan (3) prestasi belajar mata pelajaran
IPS responden adalah sebagai berikut:
IPS siswa kelas VI Negeri Pudak
Tabel 1. Deskripsi Prestasi Belajar IPS Responden
Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten
belajar
siswa
semester
dalam
ganjil.
mata
Deskripsi
Jumlah Responden Frekuensi Persentase Tinggi 5 16,67% Sedang 12 40,00% Rendah 13 43,33% Jumlah 30 100,00% Sumber: Data sekunder diolah, 2016 Kategori
Ponorogo. Deskripsi adalah
variabel
melakukan
terhadap
total
variabel
prestasi
variabel
penerapan
penelitian
pengkategorian
nilai
masing-masing
belajar
IPS
metode
(Y), diskusi
Variabel
penerapan
metode
kelas
merupakan
variabel
diskusi
kelas (X1), dan penggunaan media
independen (X1) dalam penelitian ini.
pembelajaran nilai
tersebut
(X2).
Kemudian
dari
Variabel
menjadi
tiga
kelas
dibagi
penerapan
diukur
metode
dengan
diskusi
menggunakan
kategori berdasarkan Mean ideal (Mi)
angket yang disebarkan kepada 30
dan
(SDi).
responden. Deskripsi kategori persepsi
Rumus untuk mencari Mid an SDi
responden tentang penerapan metode
adalah: Mean ideal (Mi) = ½ (nilai
diskusi kelas adalah sebagai berikut:
Standar
Deviasi
ideal
22
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
Tabel 2. Deskripsi Penerapan Metode Diskusi Kelas No.
Kategori
1 2
Tinggi Sedang
Jumlah Responden Frekuensi Persentase 15 50,00% 9 30,00%
3
Rendah
6
20,00%
Tabel 3. Deskripsi Penggunaan Media Pembelajaran Jumlah Responden Frekuensi Persentase 1 Tinggi 12 40,00% 2 Sedang 12 40,00% 3 Rendah 6 20,00% Jumlah 30 100,00% Sumber: Data sekunder diolah, 2016 No.
Kategori
Jumlah 30 100,00% Sumber: Data sekunder diolah, 2016
Variabel Media
pembelajaran
adalah
diskusi
kelas
penerapan dalam
metode
penelitian
ini
segala sesuatu yang dapat digunakan
terdiri dari 10 item pernyataan yang
untuk merangsang pikiran, perasaan,
disebarkan oleh peneliti kepada 30
perhatian,
responden
dan
kemauan
siswa
penelitian
dengan
hasil
sehingga dapat mendorong terjadinya
sebagai berikut: (a) cara penyampaian
proses
materi IPS menyenangkan,
belajar
mengajar
disengaja,
bertujuan,
Media
pembelajaran
bagian yang tidak proses
belajar
yang
dan terkendali.
diskusi
belajar
(b) melalui
IPS
menjadi
merupakan
menyenangkan dan menarik, (c) guru
terpisahkan dari
mengetahui bagaimana membuat siswa
mengajar
demi
antusias
pendidikan
pada
belajar IPS menambah wawasan siswa,
umumnya dan tujuan pembelajaran di
(e) melalui diskusi menambah antusias
sekolah pada khususnya.
siswa
tercapainya
tujuan
Variabel pembelajaran
penggunaan merupakan
media variabel
terhadap
terhadap
materi IPS,
pelajaran
(d)
IPS,
(f)
melalui diskusi siswa berperan aktif dalam
pembelajaran,
(g)
melalui
independen (X2) dalam penelitian ini.
diskusi membuat siswa menjadi kritis
Variabel
penggunaan
dalam
pembelajaran
diukur
media
dengan angket
melihat
sekitarnya,
(h)
fenomena
sosial
melalui
diskusi
yang disebarkan kepada 30 responden.
membuat
Deskripsi kategori persepsi responden
terhadap materi IPS selanjutnya, (i)
tentang
Setelah diskusi siswa menyimpulkan
penggunaan
media
pembelajaran adalah sebagai berikut:
IPS
siswa menjadi ingin tahu
berhubungan
langsung
dengan
kehidupan sehari-hari, dan (j) guru 23
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
selalu memberikan nilai setelah diskusi
Kecamatan
selesai.
Ponorogo. Penggunaan
Pembelajaran
Media
(X2):
(a)
media
Pudak
Kabupaten
Ada pengaruh yang signifikan penggunaan
media
pembelajaran yang digunakan menarik
terhadap
dan interkatif, (b) media pembelajaran
pelajaran IPS siswa SDN Pudak Wetan
yang digunakan sesuai dengan materi,
Kecamatan
(c)
Ponorogo.
media
digunakan
pembelajaran menunjang
yang
pemahaman
penerapan
contoh
penggunaan
jelas,
(e)
media
Pudak
belajar
mata
Kabupaten
Ada pengaruh yang signifikan
siswa, (d) penggunaan media membuat menjadi
prestasi
pembelajaran
diskusi media
kelas
dan
pembelajaran
pembelajaran yang digunakan cukup
secara bersama-sama terhadap prestasi
memadai (f) penggunaan media oleh
belajar mata pelajaran IPS siswa SDN
guru membuat siswa lebih mengerti,
Pudak Wetan.
(g) sumber belajar bukan hanya dari
DAFTAR PUSTAKA
buku
dan
ceramah,
pembelajaran
(h)
membuat
media wawasan
menjadi luas, (i) media pembelajaran membuat lebih mudah mengamati, dan (j) siswa dapat menghubungkan antara materi dan contoh dengan kenyataan di masyarakat. KESIMPULAN Berdasarkan
analisis
dan
pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Ada pengaruh yang signifikan penerapan
metode
diskusi
kelas
terhadap
prestasi
belajar
mata
pelajaran IPS siswa SDN Pudak Wetan
Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta Jakarta Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakata: Bumi Aksara. Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamaroh, Syaful Bahri. 2002. etrategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta. Depatemen pendidikan dan kebudayaan. 1975. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
24
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 12-25
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, Tentang Standar Isi dokumen KTSP. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineksa Cipta. Soetomo. 1993. Dasar dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong. 2008. Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran. (Cet. II). Gorontalo: Nurul Jannah. Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera. (https://www.google.co.id) belajarpsicologi.com/penger
tian belajar menurut ahli. pengertian belajar: Pengertian Belajar Menurut Para Ahli. (https://www.google.co.id.), www wawasan pendidikan.com/2015/09/ pengertian prestasi belajar menurut ahli.(12 April 2016). https://sites.google.com/a/students.unn es.ac.id/pus/page-1/tujuanpenggunaan-mediapembelajaran http://www.etunas.com/web/jenismedia-dan karakteristiknya.htm
25