Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2 (2016) 233-244 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH PERANAN GURU DAN EFIKASI DIRI SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR KOMPETENSI KEAHLIAN PEMASARAN SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 KOTA PROBOLINGGO Indah Fajarwati Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana, Universitas Kanjuruhan Malang Abstract This study aims to know the influence of teachers’ role and students’ self-efficacy to learning interest of marketing of tenth graders of marketing department at SMK Negeri 1 Probolinggo. The respondents of this study were seventy six (76) tenth graders of marketing department. As the result, teachers’ role and students’ self-efficacy influence significantly to marketing learning interest. Keywords: teachers’ role, self-efficacy, learning interest
PENDAHULUAN
kreatif dan inovatif di bidang Bisnis
Berdasarkan
isi
Peraturan
Manajemen
khususnya
Pemerintah ataupun Peraturan Menteri
keahlian
Pendidikan yang telah dikemukakan
melaksanakan hak dan kewajibannya
diatas
SMK
sebagai warga negara. Untuk itu SMK
bertujuan agar output yang dihasilkan
Negeri Probolinggo berupaya menjalin
nantinya akan siap memasuki dunia
kerjasama
kerja,
menguntungkan dengan DU/DI untuk
disimpulkan
dalam
bahwa
arti
mampu
untuk
Pemasaran,
kompetensi
yang
memenuhi kebutuhan lapangan kerja,
pelaksanaan
ataupun
meningkatkan
secara
mandiri
mampu
membuat peluang untuk menciptakan
kemampuan
lapangan kerja sendiri. Begitu pula
kecerdasan
dengan
didasari
tujuan
pemasaran
di
Probolinggo
kompetensi SMK
keahlian
Negeri
yang
1
meliputi:
serta
erat
Prakerin
mampu
dan
saling
siswa
guna
ketrampilan siswa,
dan
meningkatkan
siswa yang bermartabat
azas
kecakapan
hidup
di
bidang Bisnis-Pemasaran (Marketing), menghasilkan
tenaga
menengah
berakhlak
pemasaran untuk siap bersaing di era
produktif,
adaptif,
kompeten
tingkat
menghasilkan lulusan yang bertaqwa, mulia,
yang
kerja
dibidang
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
global
baik
untuk
hidup
mandiri
kompetensi
keahlian
yang
maupun melanjutkan pendidikan lebih
dipersyaratkan.
lanjut,
menjadikan
untuk mencapai prestasi belajar yang
Keahlian
Pemasaran
Kompetensi sebagai
Hal ini dikarenakan
pusat
baik tidaklah mudah bagi mereka yang
pendidikan dan pelatihan, tempat uji
tidak mau berusaha, tapi bagi peserta
kompetensi dan sertifikasi kompetensi
didik yang mau berusaha pasti akan
keahlian
ada balasan yang setimpal akan usaha
pemasaran,
menghasilkan
tamatan yang berkualitas dan mampu
yang
bersaing di pasar tenaga kerja di
berusaha
untuk
mencapai
bidang
belajar
yang
baik,
Pemasaran,
baik
nasional
sudah
dilakukan.
Dalam hal prestasi seseorang
maupun internasional dan membekali
memerlukan
peserta
keterampilan,
didalamnya, antara lain adanya minat
pengetahuan dan sikap agar kompeten
belajar, peranan guru dan efikasi diri
dalam:
(self efficacy). Minat belajar sangat
didik
dengan
memahami
prinsip-
prinsip
banyak
bisnis, menata produk, melaksanakan
penting
negosiasi,
proses
merupakan sifat yang relatif menetap
melakukan
pada diri seseorang. Minat besar sekali
melaksanakan
administrasi
transaksi,
penyerahan/
pengiriman
produk,
dalam
pengaruhnya
diri
faktor
siswa.
terhadap
Minat
kegiatan
melaksanakan penagihan pembayaran,
seseorang sebab dengan minat ia akan
mengoperasikan peralatan transaksi di
melakukan sesuatu yang diminatinya.
lokasi penjualan, menemukan peluang
Sebaliknya
baru
tidak
mungkin
pelayanan prima ( service excellent),
Siswa
yang
membuka
eceran/
yang tinggi secara tidak langsung akan
store opening) dan
timbul suatu keinginan atau kemauan
dari
pelanggan,
usaha
ritel (expansion melakukan
melaksanakan
pemasaran
barang
dan
Jasa.
perlu
ditingkatkan,
memiliki kemampuan
agar
siswa
sesuai dengan
minat
melakukan
seseorang sesuatu.
memiliki minat belajar
yang disertai perhatian dan keaktifan yang
Untuk itu prestasi belajar siswa
tanpa
disengaja
melahirkan
rasa
yang senang
akhirnya dalam
perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
234
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
Penulis memilih minat belajar
nilai yang merupakan sumber norma
mata
kedewasaan;
pada
Pemasaran
pelajaran karena
Kompetensi
di dalam mata
(2)
(pengembang)
Inovator
sistem
nilai
ilmu
pelajaran ini faktor peran guru, minat
pengetahuan; (3) Transmitor (penerus)
dan
sangatlah
sistem-sistem
pelajaran
peserta
self
efficacy
berpengaruh,
karena
di
Kompetensi Pemasaran berhadapan
dengan
siswa
situasi
akan dimana
nilai
didik;
(4)
(penterjemah) tersebut
tersebut
kepada
Transformator
sistem-sistem
nilai
melalui
penjelmaan
dalam
dan
perilakunya,
dalam
siswa harus mempunyai pengetahuan
pribadinya
bahkan kemampuan yang lebih baik
proses interaksi dengan sasaran didik;
mengenai public speaking, penataan
(5)
dan
penyajian
Pemasaran
Organisator
(penyelenggara)
produk.
Kompetensi
terciptanya proses edukatif yang dapat
merupakan
kompetensi
dipertanggungjawabkan,
keahlian yang menyiapkan siswa untuk
formal
menjadi
mengangkat
tenaga
pelaksana
yang
(kepada dan
baik
secara
pihak
yang
menugaskannya)
profesional di bidang bisnis (dunia
maupun secara moral (kepada sasaran
usaha),
didik,
mengembangkan
kewirausahaan,
serta
sikap menjadikan
Tuhan
yang
Vetter
(dalam
menciptakannya).
seseorang menjadi produktif, selektif, dan kreatif.
serta
Smith
&
Ferdyawati, 2007) menyatakan bahwa
Efektivitas dan efisiensi belajar
efikasi
diri
merupakan
sejumlah
dan pembelajaran siswa di sekolah
perkiraan
tentang
sangat bergantung kepada peran guru.
dirasakan
seseorang.
Dalam hal ini, terdapat sejumlah peran
efikasi diri adalah keyakinan seseorang
yang diemban guru. Abin Syamsuddin
bahwa ia mampu melakukan tugas
(2003:
bahwa
tertentu
dalam pengertian pendidikan secara
memiliki
keefektifan,
luas,
mampu
menilai
34)
seorang
mengemukakan
guru
yang
ideal
dengan
kemampuan
baik.
untuk
Pada
yang intinya,
Efikasi yaitu
dirinya
seyogyanya dapat berperan sebagai:
kekuatan
(1) Konservator (pemelihara) sistem
pengaruh yang diinginkan.
diri
individu memiliki
menghasilkan Tingginya
235
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
efikasi diri yang dipersepsikan akan
memotivasi diri mereka sendiri dan
memotivasi
juga perilaku mereka.
individu
secara
kognitif
untuk bertindak lebih tepat dan terarah,
Individu dengan self efficacy
terutama apabila tujuan yang hendak
yang
dicapai merupakan tujuan yang jelas.
berorientasi kesuksesan
Spears & Jordan (dalam Prakoso,
Proses
1996)
kemampuan berfikir yang ada pada
mengistilahkan
keyakinan
seseorang bahwa dirinya akan mampu melaksanakan
tingkah
bersikap
kognitif
positif,
dan
berkaitan
tujuan. dengan
diri seseorang.
yang
Konsep dasar teori efikasi diri
dibutuhkan dalam suatu tugas. Pikiran
adalah pada masalah adanya keyakinan
individu
bahwa
terhadap
laku
tinggi
efikasi
diri
pada
setiap
individu
menentukan seberapa besar usaha yang
mempunyai
akan dicurahkan dan seberapa lama
pikiran,
perasaan
individu akan tetap bertahan dalam
Efikasi
diri
menghadapi
hambatan
atau
persepsi subyektif, artinya efikasi diri
pengalaman
yang
tidak
menyenangkan.
mengontrol
dan
perilakunya.
merupakan
selalu
masalah
menggambarkan
kemampuan yang sebenarnya, tetapi
Self efficacy diturunkan dari teori kognitif sosial, proses kognitif di sini
tidak
kemampuan
berkaitan
individu.
kemampuan
Pada dasarnya ada beberapa
berfikir yang ada pada diri seseorang.
unsur dalam minat belajar, diantaranya
Self
yaitu perhatian, perasaan, dan motif
efficacy
penilaian kapabilitasnya dan
dengan
terkait dengan keyakinan yang dimiliki
dinyatakan individu
terhadap
dalam
mengorganisir
melaksanakan
mensyaratkan kinerja situasi
mengenai
self
kegiatan
pencapaian
tertentu yang
sebagai
atau
yang tingkat
menghadapi
prospektif.
Keyakinan
efficacy
menentukan
seseorang merasakan sesuatu, berfikir,
Slameto
(2010:
181)
berpendapat bahwa cara yang paling efektif pada
untuk siswa,
perhatian materi
siswa
yaitu:
siswa: yang
pengajar
menumbuhkan minat
dapat
dengan
(1)
menarik
sebelum
mengajar
akan
disampaikan,
menarik menceritakan
perhatian sedikit
236
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
tentang berita yang menarik saat itu
adalah
“penelitian
kemudidan
sampel
dari
sedikit
demi
sedikit
yang
suatu
mengambil
populasi
dan
diarahkan ke materi pelajaran yang
menggunakan kuesioner sebagai alat
sesungguhnya;
pengumpul
(2)
memberikan
data
yang
hadiah: hadiah merupakan alat yang
Menurut
dipakai untuk membunjuk seseorang
penelitian
agar melakukan sesuatu yang tadinya
penelitian asosiatif. Dimana penelitian
tidak
asosiatif
mau
dilakukan
atau
tidak
tingkat
pokok”.
ini
ekspalansinya,
termasuk
adalah
ke
dalam
penelitian
yang
dilakukan dengan baik. Hadiah bisa
mencari pengaruh antara satu variabel
berupa barang atau nilai; (3) pujian:
dengan
sudah sepatutnya siswa yang berprestai
(Sugiyono,
diberikan penghargaan
penelitian ini variabel yang dimaksud
agar
menambah
belajar.
(4)
menghukum
siswa
yang
lainnya
11).
Dalam
2006:
semagat
dalam
pujian
yang
hukuman:
tidak
Populasi yang dimaksud dalam
karena
hasil
penelitian adalah seluruh siswa kelas
Tentunya
membangun;
atau pujian
variabel
adalah peranan guru, efikasi diri dan minat belajar.
karyanya yang buruk tidak terbukti
X Pemasaran di SMK
efektif, bahkan hukuman yang terlalu
Probolinggo yang berjumlah 76 siswa
kuat
Tahun Pelajaran 2014-2015.
dan sering lebih menghambat
belajar. Hukuman yang ringan lebih
hal
baik
pemasaran,
karena
itu
termasuk
bentuk
pemilihan
siswa
Negeri 1
Dalam
kelas
dikarenakan
X
Penulis
perhatian kepada siswa.
beranggapan kelas X (kelas tinggi)
METODE PENELITIAN
memiliki
Pendekatan
yang
digunakan
dalam
lebih
kemampuan
logis
berfikir
yang
dibanding
kelas rendah
mampu
menjawab
penelitian ini adalah penelitian survey.
sehingga,
Penelitian
survei
pertanyaan-pertanyaan
dilakukan
untuk
mengambil
suatu
angket, disamping kelas X pemasaran
dari
pengamatan
yang
dipilih karena sesuai tujuan penelitian
generalisasi
pada
umumnya
tidak mendalam. Effendi (1995 : 3)
yang
mengatakan
mengetahui
bahwa penelitian survei
hendak
diteliti minat
yang
yaitu siswa
berupa
untuk dalam
237
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
mempelajari
kompetensi
keahlian
pemasaran.
mengenai peranan guru, efikasi diri
Di dalam penelitian ini teknik penentuan adalah
sampel
yang
sampling
penelitian
digunakan untuk mengumpulkan data
digunakan
Dalam penelitian ini sebelum
Sampel
menentukan teknik analisa, dilakukan
jenuh.
ini adalah
siswa dan minat belajar siswa.
seluruh
pengujian
terhadap
persyaratan
kelas X Pemasaran di SMK Negeri 1
statistik.
Dimana
pengujian
Probolinggo yang berjumlah 76 siswa
persyaratan statistik dilakukan untuk
Tahun
memenuhi
Pelajaran
siswa
2014-2015.
persyaratan
Keseluruhan siswa kelas X pemasaran
penggunaan
dipilih
karena
jumlah
asumsi
cukup
kecil,
sehingga
apabila
keseluruhan
sebagai
sampel,
skala
yang
diharapkan
siswa hasil
dipilih penelitian
diharapkan lebih representatif.
kata
teknik
yang lain
dalam
analisis
dengan
melandasinya.
Dengan
dapat
dikatakan
teknik
analisis baru dapat diterapkan apabila asumsi
yang
melandasinya
telah
dipenuhi persyaratan statistiknya.
Data yang akan dikumpulkan
Teknik
analisis ini digunakan
dapat berupa angka-angka, keterangan
untuk melihat besarnya pengaruh dua
tertulis, informasi lisan dan beragam
atau lebih variabel bebas terhadap
fakta yang berhubungan dengan fokus
suatu
penelitian yang diteliti.
persamaan regresinya adalah sebagai
Sehubungan pengertian teknik dan
wujud
mengetahui
ini
yaitu
kuesioner.
digunakan
tanggapan,
utnuk
HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis Pertama Hipotesis penelitian
ini
pertama adalah
terhadap
minat
keyakinan serta keadaan responden
keahlian
pemasaran
dalam
Negeri
1
tertulis.
Kuesioner
dalam “Terdapat
pengaruh yang signifikan peranan guru
pendapat,
bentuk
Adapun
Y = a + b1 X1 + b2 X2
alat pengumpul data
utama,
Kuesioner
akan
maka dalam penelitian
ini digunakan yang
yang
tergantung.
berikut :
pengumpulan data data
dikumpulkan,
dengan
variabel
belajar
Kota
kompetensi
siswa
SMK
Probolinggo”.
238
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
Berdasarkan
hasil
analisis
regresi
kecil
dari
taraf
signifikan
0,05
berganda, diketahui bahwa pengujian
(Sigthitung = 0,001 < α = 0,05) sehingga
ttest
kesimpulan yang diambil Ha diterima
(uji
dilakukan
signifikansi)
yang
menunjukkan
telah
signifikansi
dan Ho ditolak.
thitung untuk variabel X1 sebesar 0,000
Dengan
demikian
hipotesis
”Terdapat
pengaruh
yang lebih kecil dari α = 0,05. Karena
kedua
adalah,
probabilitas t hitung lebih kecil dari
yang
signifikan
taraf signifikan 0,05 (Sigthitung = 0,000
terhadap
minat
< α = 0,05) sehingga keputusan yang
keahlian
pemasaran
diambil Ha diterima dan Ho ditolak.
Negeri 1 Kota Probolinggo”.
Dengan hipotesis
demikian
pertama
kesimpulan
adalah
efikasi
diri
siswa
belajar
kompetensi
siswa
SMK
Hipotesis Ketiga
”Terdapat
Hipotesis
ketiga
pengaruh yang signifikan peranan guru
penelitian
terhadap
minat
pengaruh yang signifikan peranan guru
keahlian
pemasaran
belajar
kompetensi
siswa
SMK
ini
adalah
dalam “Terdapat
dan efikasi diri siswa terhadap minat
Negeri 1 Kota Probolinggo”.
belajar
Hipotesis Kedua
pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota
Hipotesis penelitian
kedua
ini
adalah
dalam
kompetensi
keahlian
Probolinggo.”
“Terdapat
Berdasarkan
Analisis
diketahui
bahwa
pengaruh yang signifikan efikasi diri
Regresi
siswa
Fhitung sebesar 49,012 dengan P =
terhadap
minat
belajar
berganda
hasil
kompetensi keahlian pemasaran siswa
0,000. Karena (probabilitas) p
SMK Negeri 1 Kota Probolinggo”.
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05)
regresi
Berdasarkan
hasil
analisis
sehingga keputusan yang diambil Ha
berganda,
diketahui
bahwa
diterima dan Ho ditolak.
pengujian ttest telah
hitung
(uji signifikansi) yang
dilakukan
menunjukkan
Dengan hipotesis
ketiga
demikian
kesimpulan
adalah,
”Terdapat
signifikansi thitung untuk variabel X2
pengaruh yang signifikan peranan guru
sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α =
dan efikasi diri siswa terhadap minat
0,05. Karena probabilitas t hitung lebih
belajar
kompetensi
keahlian
239
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota
dengan
Probolinggo”.
dikehendaki. Hal ini dikarenakan Guru
Pengaruh Peranan Guru Terhadap
merupakan kunci dalam pembelajaran,
Minat Belajar Kompetensi Keahlian
keberhasilan anak didik dalam belajar
Pemasaran Siswa SMK Negeri 1 Kota
ditentukan
Probolinggo
mengolah kegiatan belajar mengajar.
Hasil penelitian cukup relevan
kompetensi
Peran
oleh
guru
keahlian
peran
guru
sangatlah
yang
dalam
dibutuhkan
mengingat Guru sebagai salah satu
terutama untuk
menumbuhkan minat
komponen
belajar
di
pendidikan
berpengaruh
terhadap
yang
siswa
bidang
Bisnis
keberhasilan
Pemasaran (marketing) yaitu dengan
pendidikan. Dalam bidang profesi guru
mempersiapkan siswa menjadi tenaga
bertugas sebagai pendidik, pengajar,
kerja
pembimbing
Mendidik
kompeten dibidang pemasaran untuk
berarti berupaya untuk menanamkan
siap bersaing di era global baik untuk
nilai-nilai,
hidup
dan
pelatih.
meneruskan
mengembangkan
nilai-nilai kehidupan.
Mengajar mengembangkan dan
teknologi.
membantu kesulitan berarti
sebagai
berarti
mengatasi
sedangkan melatih ketrampilan
siswa.
minat
belajar
pelajaran pemasaran, untuk
hal
menumbuhkan
siswa
pada
kompetensi diperlukan
mata keahlian
peran
membantu
guru
melanjutkan
lanjut,
menjadikan
Keahlian
pusat
Pemasaran
pendidikan
dan
pelatihan, tempat uji kompetensi dan sertifikasi
kompetensi
keahlian
pemasaran serta meningkatkan prestasi siswa dalam belajar. Pengaruh
Dalam
yang
maupun
lebih
pengetahuan
dalam
mengembangkan
pendidikan Kompetensi
Membimbing
menengah
mandiri
memberikan, ilmu
siswa belajar,
dan
tingkat
Efikasi
Diri
Siswa
Terhadap Minat Belajar Kompetensi Keahlian Pemasaran Siswa SMK Negeri 1 Kota Probolinggo Dari
uji
hipotesis
yang
siswa
dilakukan, diketahui bahwa efikasi diri
dan
(self efficacy) berpengaruh langsung
kemampuan yang dimiliki agar sesuai
secara positif dan signifikan terhadap
mengembangkan
bakat
240
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
minat
belajar
kompetensi
keahlian
orang
(19,8%).
Data
tersebut
pemasaran siswa. Dari hasil tersebut
menunjukkan
bahwa
menunjukkan bahwa semakin baik self
siswa SMK
Negeri 1 Probolinggo
efficacy siswa di sekolah, maka akan
cukup baik dalam meningkatkan minat
semakin
siswa
tinggi minat siswa belajar
belajar
self
efficacy
kompetensi
keahlian
kompetensi keahlian pemasaran. Hal
pemasaran. Siswa dengan self efficacy
ini
yang
sesuai
dengan
penelitian
yang
baik
pada
mata
pelajaran
dilaksanakan oleh Bekti Susilo Apsari,
kompetensi keahlian pemasaran akan
dkk
percaya dengan kemampuan dirinya
(2014) dimana hasil penelitian
menyimpulkan
bahwa
terdapat
sendiri
dalam
menyelesaikan
tugas-
pengaruh yang signifikan efikasi diri
tugas yang diberikan oleh guru. Tidak
terhadap
hanya
prestasi
belajar
akuntansi
sekedar
asal
menyelesaikan
siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi
tugas, siswa juga bertanggung jawab
di SMK Negeri 1 Surakarta tahun
akan jawaban yang paling benar untuk
ajaran 2013/2014. Begitu pula dengan
tugas
penelitian yang dilakukan Yuli Lela,
efficacy yang baik juga akan sering
Herkulana
dan
menggungguli
teman-temannya
yang
dimana
hasil
lain
melaksanakan
tugas.
menunjukkan
Aminuyati
(2014)
penelitian
bahwa
Self
ini
Efficacy
tersebut,
dalam
Dengan
siswa
demikian,
dengan
siswa
self
dapat
berpengaruh secara signifikan terhadap
memprediksi sendiri seberapa besar
Prestasi Belajar siswa.
prestasi
Hasil menunjukkan
penelitian
akan
diperolehnya pada akhir semester. Pengaruh Peranan Guru Dan Efikasi
Negeri 1 Probolinggo memiliki efikasi
Diri Siswa Terhadap Minat Belajar
diri
Kompetensi
sebanyak
9
kategori
tidak
baik
orang (11,8%), dalam
kategori kurang baik orang
siswa
yang
SMK
dalam
bahwa
juga
belajar
(18,4%),
sebanyak 14
sedangkan
dalam
Siswa
Keahlian
SMK
Negeri
Pemasaran 1
Kota
Probolinggo Dari
kategori cukup baik sebanyak 38 orang
diketahui
(50%) dan kategori baik sebanyak 15
memberikan
hasil bahwa
penelitian peranan
kontribusi
yang
ini guru lebih
241
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
tinggi
terhadap
kompetensi
minat
belajar
keahlian
pemasaran
Dengan demikian siswa yang memiliki
minat
belajar
kompetensi
daripada efikasi diri. Maka dari itu
keahlian pemasaran yang baik akan
untuk
meningkatkan minat belajar pada mata
meningkatkan
minat
belajar
kompetensi keahlian pemasaran yang
pelajaran
lebih
Pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota
maksimal
berperan
diharapkan
guru
maksimal
untuk
lebih
membantu
siswa
mengembangkan
Kompetensi
Probolinggo.
Hal
ini
Keahlian
diwujudkan
melalui keinginan belajar, rasa tertarik,
bakat dan kemampuan yang dimiliki
dan rasa senang dalam belajar.
agar
KESIMPULAN
sesuai
keahlian
dengan
pemasaran.
kompetensi bersama
Dari hasil analisis yang telah
siswa juga dapat membangun situasi
dilakukan dalam penelitian ini dapat
yang
ditarik beberapa kesimpulan sebagai
baik
di
Guru
sekolah
untuk
mengembangkan efikasi diri siswa. Begitu
pula
dengan
berikut.
tingkat
Terdapat
pengaruh
yang
efikasi diri siswa yang baik dalam
signifikan peranan guru terhadap minat
mempelajari
belajar
pemasaran
kompetensi akan
timbul
keahlian keinginan
untuk menjadi siswa yang lebih baik
kompetensi
keahlian
pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota Probolinggo.
dan akan berdampak pada suasana
Terdapat
pengaruh
yang
proses belajar mengajar yang lebih
signifikan efikasi diri siswa terhadap
aktif,
minat
karena siswa akan bertanya,
mengajukan
pendapat,
dapat
menjawab pertanyaan guru, berdiskusi dengan
teman
lainnya
belajar
kompetensi
keahlian
pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota Probolinggo.
dalam
Terdapat
pengaruh
yang
memahami materi, mengerjakan tugas
signifikan peranan guru dan efikasi
dengan baik, dan bertanggung jawab
diri
terhadap tugas lainnya yang diberikan
kompetensi keahlian pemasaran siswa
oleh guru.
SMK Negeri 1 Kota Probolinggo.
siswa
terhadap
minat
belajar
242
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
DAFTAR PUSTAKA Abin Syamsuddin Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. PT Rosda Karya Remaja, Bandung. Atkinson, S., P. W. Wilson. (1995). Comparing mean efficiency and productivity scores from small samples: a bootstrap methodology. J. Productivity Anal. Akhmad, K. (2011). Pengaruh Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa XI IPS Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Magelang Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Penelitian Volume 1 No. 3 tahun 2012 Universitas Negeri Yogyakarta. Apsari, Bekti Susilo, dkk. (2014). Pengaruh Efikasi Diri, Pemanfaatan Gaya Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Akuntansi (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Surakarta). Jurnal Penelitian Universitas Negeri Solo Volume 3 No. 1 tahun 2014. Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara. Asri Laksmi Riani dan Hanik Farida. (2006). Pengaruh Kompetensi Utama Kecerdasan Emosional dan Afikasi Diri Terhadap Kenyamanan Supervisor Dalam Melakukan Penilaian Kerja, Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 6, No. 1
Bandura, Albert. (2009). Social Foundations of thought and action: a social cognitive theory. New Jersey: Englewood Cliffs, Prentice. Bernard, C. (1986). The Functions of The Executive. Fourth Edition.Harvest University Press. Cambridge. Danim, S. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka setia. Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Effendy, R. (1994). Dasar-Dasar Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang. Ferdyawati, Dina. (2007). Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Efektivitas Kepemimpinan Dengan Toleransi Terhadap Stres Pada Guru SD Negeri Di Donorejo Pacitan. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Gujarati. (1997). Teori Ekonometrika. Jakarta: Bina Ilmu. Gordon & Thomas. (1978). Parents Effective Training , New York: Bamtam Books. Indra Djati, S. (2003). Pelayanan Profesional, Kegiatan BelajarMengajar yang Efektif. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas. Lauster, P. (1988). The Personality Test. London: Ran Books. Tes Kepribadian. (1992). (terjemahan D.H. Gulo), Jakarta: Bumi Aksara. Lela, Yuli dkk. (2014). Pengaruh Minat, Self Confidence dan Self Efficacy Terhadap Prestasi Belajar Kompetensi 243
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244
Pemasaran Siswa SMKS. Tesis Tidak Dipublikasikan. Program Studi S2 Pendidikan Ekonomi FKIP Untan. Masyumi. (2008). Peran Guru dalam Belajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Margono. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Maholtra, N. K. (1996). Marketing Research: An Applied Orientation. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Mohyi, A. 1996. Teori Perilaku Organisasi. Surabaya: UMM Press Rajasa. Moh. Surya. (1997). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB-IKIP Bandung. Multiply Com, 2009, Affikasi Diri (Self-Efficacy) Diakses dari http://treepjkr,multiply.com, tanggal 21 Mei 2010. Owens, R.G. 1990. Organizational Behavior In Educatio. New Yersy: Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs. Prakoso, H. (1996). Cara Penyampaian Hasil Belajar Untuk Meningkatkan Self Efikasi Mahasiswa. Jurnal Psikologi. No.2, 11-22. Rohani dan Ahmadi. (1990). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Saputra Nur, A. (2012). Peran Konsep Diri dan Minat Belajar Biologi
Terhadap Penguasaan Konsep Biologi Dengan Efikasi Diri Sebagai Variabel Mediator Pada Siswa SMA. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sudjana, N. (1987). Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Banu Algesindo. Sardiman, A. M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sumanto, W. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Suryabrata, S. (1986). Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali. Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. CV. Algabeta. Bandung. Slameto. (2010). Belajar dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Usman, Moh. Uzer dan Setiawati, Lilis. (2002). Upaya Optimalisasi Kegiatan belajar mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
244