ISSN 1978-869X MAJALAH / JURNAL
GENERASI KAMPUS VOLUME 4, NOMOR 2, SEPTEMBER 2011
DITERBITKAN OLEH : PEMBANTU REKTOR BIDANG KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, TAHUN 2011
MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS
ISSN 1978-869X
(CAMPUS GENERATION) VOLUME 4, NOMOR 2, SEPTEMBER 2011 APRIL 2011
Terbit Dua kali setahun pada bulan April dan September. Berisi ringkasan hasil penelitian, gagasan kopseptual, kajian teori, aplikasi teori yang dimuat dalam Majalah/jurnal Generasi Kampus . Pelindung
:
Rektor Unimed (Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.)
Pengarah
:
*Pembantu Rektor 1 Unimed (Prof. Slamat Triono, M.Sc, Ph.D.). *Pembantu Rektor 2 Unimed (Drs. Chairul Azmi, M.Pd). *Pembantu Rektor IV Unimed (Prof. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd)
Penanggung jawab :
Pembantu Rektor III Unimed (Dr. Biner ambarita, M.Pd.)
Ketua Penyunting
:
Hariadi, S.Pd., M.Kes.
Sekretaris Penyunting
:
Tappil Rambe, S.Pd, M.Si
Penyunting Pelaksana : *Dr. Biner Ambarita, M.Pd *Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd *Pardomuan N.J.M. Sinambela, M.Pd *Drs. Wanapri Pangaribuan, M.T. *Lamhot Sihombing, S.Pd, M.Pd. *Miswaruddin Daulay, S.Pd.*Drs. Paningkat Siburian, M.Pd *Drs. Swardi Rajaguguk. *Drs. Indra Meipita, M.Sc. *Ir. Haikal Rahman, M.Sc. *Syamsul Gutom S.Mas, M.Kes. * PD 3 FIP (Drs. Nasrun M.S), *PD 3 FBS (Dr. Daulat Saragi, M. Hum), *PD 3 FT (Drs. Manintin Banjarnahor, M.Pd), *PD 3 FPMIPA (Drs. Asrin Lubis, M.Pd), *PD 3 FIS (Drs. Liber Siagian, M.Si) *PD 3 FIK (Prof. Dr. Agung Sunarno M.Pd), dan *PD 3 FE (Drs. Bangun Napitupulu, M.Si) Penyunting Ahli : Prof. Selamat Triono, M.Sc, PhD (Universitas Negeri Medan) Prof. Dr. Hamka (Universitas Negeri Padang) Dr. Herminarta Sofyan (Universitas Negeri Yogyakarta) Prof. Yusuf Sudo Hadi (Institut Pertanian Bogor) Eddy Nur Ilyas, S.H, M.Hum (Universitas Syah Kuala Darussalam B. Aceh) Ir. H.RB. Ainurrasyid, NIS (Universitas Brawijaya) Syarif A. Barmawi, S.H, M.Si (Universitas Pajajaran Bandung) Prof. Dr. H.R. Boenyamin (Universitas Jendral Sudirman) Kontributor : *Samrah, S.Pd. *Nurhaida, SH, M.Kn. *Surbita, SH. *Dra. Hayati Tamba. *Dra. Susiarni. *Nusawati BA. *Drs. Idrus. *Dra.Nismawarni Harahap. * Pelaksana Tata Usaha
:
Bani Ismail; Dewita Rita
Alamat Tata Usaha : Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan, Lantai 3. Jln. Williem Iskandar, Pasar V, Medan Estate. Kotak Pos 1589, Medan 20221. Telp : (061) 6613276, 6613365, 6618754. Fax : (061) 6613319. e-mail :
[email protected]
Penyunting
menerima
sumbangan
tulisan
yang
belum
pernalh
diterbitkan media
dalam cetak
lain.
Naskah diketik dengan spasi 1,5 pada kertas A4
dengan
jumlah
halaman 10-15. (lebih jelas
baca
petunjuk
bagi
penulis
pada
sampul
dalam
belakang).
Naskah
yang masuk di evaluasi oleh
penyunting
ahli.
Penyunting
dapat
melakukan
perubahan
pada
tulisan
yang
SURAT DARI REDAKSI
Berbagai fenomena dan masalah yang terkait dengan dunia pendidikan menuntut perenungan yang mendalam tentang pengelolaan dunia pendidikan, baik dari tingkat kelas pembelajaran hingga tingkat nasional. Pengelolaan yang baik diharapkan mendukung tercapainya pendidikan yang efektif dan efisien. Edisi kali ini membahas aplikasi sederhana dari sifat-sifat jumlahan modulo 7 dalam menentukan hari, hakikat karakter, peran internet dalam komunikasi pemasaran, pengambilan keputusan dalam manajemen berbasis sekolah, penerapan metode pembelajaran seni dan budaya berbasis multimedia, strategi pengembangan modal intelektual dalam meningkatkan kepemimpinan, hasil penelitian penalaran dan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika siswa, hasil penelitian penerapan metode berstruktur untuk meningkatkan kemapuan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika, konvergensi dan stabilitas solusi persamaan laplace pada batas dirichlet, dan terakhir analisis perilaku individu dalam organisasi efektif. Berbagai ide, konsep dari sudut pandang yang berbeda mewarnai suguhan edisi ini. Semoga ulasan pada edisi kali ini dapat menggugah hati para pembaca yang budiman dan memberi sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan kita. Salam…!
Medan, September 2011 Penanggungjawab Pembantu Rektor III UNIMED,
Dr. Biner Ambarita, M.Pd. NIP. 19570515 198403 1 004
ISSN 1978-869X MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS (CAMPUS GENERATION) V VOLUME 1, NOMOR 1, APRIL 2008 IL 2008
VOLUME 4, NOMOR 2, SEPTEMBER 2011 Daftar Isi Pardomuan N.J.M. Sinambela Wanapri Pangaribuan Sarah Rouli Tambunan Paningkat Siburian Lamhot Basani Sihombing Sukarman Purba Jonny H. Panggabean
Yasifati Hia Winni Andika Sari Gultom
Lasker P. Sinaga Benyamin Situmorang
Aplikasi Sifat-Sifat Grup Jumlahan Modulo 7 dalam Menentukan Hari Hakikat Karakter dalam Perspektif Pendidikan Karakter Peran Internet dalam Komunikasi Pemasaran Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Berbasis Sekolah pada Era Globalisasi penerapan metode pembelajaran seni dan budaya berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar siswa Strategi Pengembangan Modal Intelektual Dalam Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Kontribusi Penalaran dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Statik Kelas XI Semester 1 MAN 2 Medan Penerapan Metode Latihan Berstruktur Dengan Menggunakan LKS untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Siswa di Kelas X SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Ajaran 2010/2011 Konvergensi dan Stabilitas Solusi Persamaan Laplace pada Batas Dirichlet Analisis Perilaku Individu dalam Organisasi Efektif
1-7 8-15 16-29 30-38 39-54 55-65
66-75
76-97
98-107 108-124
1 APLIKASI SIFAT-SIFAT GRUP JUMLAHAN MODULO 7 DALAM MENENTUKAN HARI Pardomuan N. J. M. Sinambela Abstrak Untuk suatu keperluan tertentu, seseorang mungkin ingin mengetahui hari dari suatu tanggal tertentu. Keingintahuan ini dapat saja terjawab jika ia memiliki kalender untuk tanggal itu. Akan tetapi, jika ia tidak memiliki kalender tersebut, dan tanggal yang ingin diketahui harinya itu mempunyai rentang waktu yang sangat jauh dari tanggal sekarang, tentu tidak mudah untuk diketahui. Misalnya, seseorang mungkin tidak mengetahui hari apa tepatnya ia lahir, karena kelalaian orangtua yang hanya mencatat tanggal kelahirannya saja. Dalam tulisan ini, akan dipaparkan bagaimana menyelesaikan permasalahan menentukan hari dengan memanfaatkan sifat-sifat grup jumlahan modulo 7. Kata Kunci : Grup jumlahan modulo 7 PENDAHULUAN Himpunan residu modulo 7, yaitu
komutatif:
ketertutupan,
mempunyai
Z7 = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}, terhadap operasi
elemen
jumlahan, +, membentuk grup komutatif.
elemennya mempunyai invers, dan sifat
Grup ini dinamakan grup jumlahan
komutatif, dapat diperlihatkan dengan
modulo 7. Terpenuhinya sifat-sifat grup
tebel Cayley berikut.
+ 0 1 2 3 4 5 6
0 0 1 2 3 4 5 6
1 1 2 3 4 5 6 0
2 2 3 4 5 6 0 1
Sifat asosiatif, yang tidak dapat
3 3 4 5 6 0 1 2
identitas
4 4 5 6 0 1 2 3
yang
5 5 6 0 1 2 3 4
unik,
setiap
6 6 0 1 2 3 4 5
oleh 1 Z7. Dengan menggunakan sifat
ditunjukkan dengan tabel Cayley di atas,
jumlahan
modulo
dapat diturunkan dari sifat asosiatif
mengenai
permasalahan
bilangan bulat. Lebih jauh, grup ini
hari.
7
akan
dibahas
menentukan
merupakan grup siklik yang dibangkitkan Pardomuan N.J.M. Sinambela adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
2
PEMBAHASAN Menentukan Hari Berikut
akan
ditunjukkan
dapat dinyatakan sebagai
beberapa contoh penggunaan sifat-sifat
1 + 2 3, padahal 3 mewakili Rabu.
grup
Dengan demikian, 100 hari setelah hari
jumlahan
modulo
7
untuk
menentukan hari. Untuk keperluan itu,
Senin adalah hari Rabu.
kita tentukan 0 mewakili hari Minggu, 1
Contoh 2. Jika sekarang Rabu, 9
mewakili hari Senin, 2 mewakili hari
Juni 2004, hari apakah tanggal 2 Mei
Selasa, …, 5 mewakili hari Jumat, dan 6
2004 yang lalu? Jawab: Bulan Mei
mewakili hari Sabtu.
mempunyai bilangan tanggal 1 sampai
Contoh 1. Jika sekarang hari
dengan 31, sehingga dari 2 Mei sampai 9
Senin, hari apa 100 hari kemudian?
Juni 2004, terdapat selisih 31 – 2 + 9 =
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita
38 hari. Dengan demikian, penyelesaian
awali dengan menunjukkan bahwa 100
masalah
kongruen dengan salah satu anggota Z7.
penyelesaian masalah menentukan hari
di
atas
ekuivalen
dengan
100 1100 198 + 12 (17)14 + 2 014 +
apa 38 hari sebelum Rabu (3). Kata
2 0 + 2 2 Z7.
‘sebelum’ mengindikasikan penggunaan
Jadi, 100 hari setelah hari Senin sama
invers, yaitu 38-1 (138)-1 (135 + 13)-1
dengan 2 hari setelah hari Senin.
([17]5 + 3)-1 (05 + 3)-1 3-1 4. Jadi, 2
Diketahui,
Mei 2004 adalah hari Minggu (0 3 +
Senin
diwakili
oleh
1,
sehingga 100 hari setelah hari Senin
4).
Menentukan Hari dari Tanggal Tertentu grup
harinya, atau jika tanggal yang ingin
jumlahan modulo 7 untuk menentukan
diketahui harinya itu mempunyai selisih-
hari seperti yang diperlihatkan pada
hari yang sulit untuk diketahui. Sebagai
Contoh 1 dan 2, dapat menjadi sulit
contoh, meskipun kita mengetahui bahwa
diterapkan jika kita ingin mengetahui
9 Juni 2004 adalah hari Rabu, tetapi akan
hari dari suatu tanggal tertentu. Kesulitan
sulit bagi kita untuk mengetahui hari apa
akan ditemui jika kita tidak punya acuan
tanggal 12 Mei 1998. Untuk mengatasi
tanggal tertentu lain yang diketahui
kesulitan ini, berikut diberikan sebuah
Pemanfaatan
sifat-sifat
Pardomuan N.J.M. Sinambela adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
3 formula yang memanfaatkan sifat-sifat
ditambah
grup jumlahan modulo 7 yang disajikan
penambahan hari ini seolah-olah terjadi
dalam bentuk kekongruenan modulo 7.
pada
satu
akhir
hari, Y
tahun);
sehingga menyatakan
Misalkan N menyatakan bilangan
bilangan dua angka terakhir pada tahun;
M
C menyatakan bilangan yang ‘dibentuk’
tanggal
dalam
suatu
bulan;
menyatakan bilangan bulan yang dimulai
dari
dari Maret, yaitu 1 = Maret, 2 = April,
puluhan (misal, untuk 1945, maka C = 19
…, 10 = Desember, 11 = Januari, dan 12
dan Y = 45); dan d menyatakan bilangan
= Pebruari (Pemilihan Maret sebagai
hari: 0 untuk Minggu, 1 untuk Senin, …,
awal perhitungan tahun menjadi penting,
6 untuk Sabtu; maka
semua
angka
sebelum
angka
sebab pada tahun kabisat, bulan Pebruari Y C M d N [2,6 M 0,2] Y 2C ( L 1) (mod 7) 4 4 11
(*)
dengan [x] = n untuk n ≤ x < n + 1, n
perhitungan
Z; L = 1 untuk tahun kabisat dan L = 0
berdasarkan Kalender Masehi.
yang
digunakan
Sebelum kita melihat penggunaan
untuk tahun yang bukan kabisat. Formula (1) hanya berlaku untuk tanggal setelah tahun 1582. Hal ini
formula (1), berikut kita paparkan bukti kebenaran formula tersebut.
dikarenakan sistem kalender yang kita pakai sekarang, yaitu
tahun
Bukti: Kita asumsikan bahwa
sistem kalender
tahun 0 ada, yaitu tahun yang diawali
Gregorian, mulai digunakan pada tahun
pada 1 tahun sebelum tahun Masehi
itu.
dimulai. Misalkan pada tanggal N bulan Tahun kabisat adalah tahun
M tahun 0, bilangan hari, d, memenuhi
yang bilangan tahunnya terbagi (habis
kekongruenan modulo 7
dibagi) oleh 4, tetapi yang bilangan
d N + SM (mod 7)
tahunnya terbagi 100, bukan tahun
dengan
oleh
konstanta
yang
bergantung pada bilangan bulan, M. Jika kita mengamati kalender dari tahun ke
2400 adalah tahun kabisat, tetapi 1900,
tahun (bukan tahun kabisat),maka kita
1901, 2100, dan 2101 bukan tahun
akan mengetahui bahwa setiap tahun,
Perlu
terbagi
suatu
Sebagai contoh, 1984, 2000, 2004, dan
kabisat.
kecuali
SM
400.
kabisat,
ditegaskan
bahwa,
pada tanggal dan bulan yang sama, ada Pardomuan N.J.M. Sinambela adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
4 pergeseran satu hari (365 1(mod 7)).
bahwa, meskipun bilangan tahunnya
Jadi, pada tahun T, terdapat pergeseran
habis dibagi 4, tetapi jika bilangan
sebanyak T hari, sehingga untuk tahun T,
tahunnya habis dibagi 100, maka tahun
ruas kanan formula (1) harus ditambah T.
tersebut bukan tahun kabisat, keculai jika
Akan tetapi, setiap 4 tahun kita menemui
habis dibagi 400. Jadi, ruas kanan
tahun
ada
formula (1) harus dikurangi dengan
penambahan pergeseran 1 hari lagi setiap
[T/100] (ditambahkan dengan invers
4 tahun (366 2(mod 7)), sehingga ruas
[T/100])
kanan formula (1) harus ditambah lagi
[T/400]. Dengan demikian, untuk tanggal
sebanyak tahun kabisat yang kurang dari
N, bulan M, tahun T, formula (1) menjadi
kabisat,
yang
berarti
dan
ditambahkan
dengan
atau sama dengan T, yaitu [T/4]. Ingat T T T d N SM T (mod 7). 4 100 400
(2)
Memperhatikan kesepakatan kita tentang
C = 0, 1, 2, …, dan Y = 0, 1, 2, …, 99,
variabel C dan Y, maka T dapat
sehingga formula (2) menjadi
dinyatakan sebagai T = 100C + Y, dengan 100C Y 100C Y 100C Y d N S M 100C Y 100 400 (mod 7) 4
Y Y C Y (mod 7). d N S M 100C Y 25C C 4 100 4 400
Diketahui bahwa C Z, sehingga Y Y Y C d N S M 100C Y 25C C (mod 7). 4 100 4 400 C Y = 0, untuk setiap Y. Bagian pecahan paling besar 0,75, Perhatikan bahwa 4 100
sedangkan
Y Y C C paling besar 0,2475, sehingga . Dengan demikian 400 4 400 4
diperoleh Y C d N S M 124C Y (mod 7) 4 4
Ingat bahwa, 124 1124 1119 + 15 (17)17 + 5 5 2-1 -2, sehingga Pardomuan N.J.M. Sinambela adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
5 Y C d N S M 2C Y (mod 7). 4 4
(3)
Untuk menentukan nilai SM, kita
M = 1, C = 20, Y = 4. Jika kita
memerlukan suatu tanggal yang kita
substitusikan nilai-nilai ini ke formula
ketahui harinya. Misalkan kita ambil
(3), maka diperoleh
Senin, 1 Maret 2004. Jadi, d = 1, N = 1, 4 20 1 1 S1 2(20) 4 (mod 7) 4 4
1 1 S1 40 4 1 5 (mod 7)
1 S1 29 (mod 7)
1 S1 1 (mod 7),
akibatnya diperoleh S1 2 (mod 7). memperhatikan
bukan Januari 2005. Diketahui, dari 1
kalender, pada tanggal (N) dan tahun (C
Januari sampai dengan 1 Desember pada
dan Y) yang sama, dari bulan Maret (1)
tahun yang bukan kabisat adalah 334
ke bulan April (2), hari bergeser tiga hari
hari, sehingga diperoleh 334 5(mod 7).
(Maret: 31 hari; 31 3(mod 7)),
Dengan demikian, dari Desember ke
sehingga S2 = 2 + 3 = 5. Selanjutnya, dari
Januari pada tanggal dan tahun yang
April (2) ke Mei (3), bergeser 2 hari
sama, pergeseran terjadi sebanyak 5-1 = 2
(April: 30 hari; 30 2(mod 7)), sehingga
hari, sehingga S11 = S10 + 2 = 25 + 2 =
S3 = 5 + 2 = 7. Dengan cara yang sama,
27. Pada tahun kabisat, dari 1 Januari ke
S4, S5, S6, dan seterusnya, kecuali untuk
1 Desember mempunyai rentang 335
S11, dapat diperoleh seperti pada tabel.
hari, sehingga diperoleh 335 6(mod 7).
Jika
kita
Untuk S11, yang dimaksud dengan
Dengan demikian, dari Desember ke
ke
Januari pada tanggal dan tahun yang
Januari, harus pada tahun yang sama. Hal
sama (tahun kabisat), pergeseran terjadi
ini dikarenakan kita telah menetapkan
sebanyak 6-1 = 1 hari, sehingga S11 = S10
Maret sebagai bulan pertama. Misalnya,
+ 1 = 25 + 1 = 26. Hasil ini selengkapnya
dari Desember 2004 ke Januari 2004,
diperlihatkan pada tabel berikut.
pergeseran
hari
dari
Desember
Pardomuan N.J.M. Sinambela adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(+) (L = 0) +3 +2 +3 +2 +3 +3 +2 +3 +2
(+) (L = 1) +3 +2 +3 +2 +3 +3 +2 +3 +2
SM (L = 0) 2 5 7 10 12 15 18 20 23 25
SM (L = 1) 2 5 7 10 12 15 18 20 23 25
11
+2
+1
27
26
28
12
+3
+3
30
29
31
M
[2,6M – 0,2]
A
B
2 5 7 10 12 15 18 20 23 25
0 = [1/11] 0 = [2/11] 0 = [3/11] 0 = [4/11] 0 = [5/11] 0 = [6/11] 0 = [7/11] 0 = [8/11] 0 = [9/11] 0= [10/11] 1= [11/11] 1= [12/11]
0 = 2[1/11] 0 = 2[2/11] 0 = 2[3/11] 0 = 2[4/11] 0 = 2[5/11] 0 = 2[6/11] 0 = 2[7/11] 0 = 2[8/11] 0 = 2[9/11] 0 = 2[10/11] 2 = 2[11/11] 2 = 2[12/11]
Tabel ini memperlihatkan bahwa, untuk L = 0 (bukan tahun kabisat), SM [2,6M – 0,2] + a-1 [2,6M – 0,2] – [M/11] [2,6M – 0,2] – (1 + L)[M/11]. Untuk L = 1 (tahun kabisat), SM [2,6M – 0,2] + b-1 [2,6M – 0,2] – 2[M/11] [2,6M – 0,2] – (1 + L)[M/11]. Dengan demikian, SM [2,6M – 0,2] – (1 + L)[M/11]. Jika kita substitusikan hasil ini ke formula ■
(3) diperoleh hasil seperti formula (*). DENGAN
Kartini lahir pada 21 April 1982,
SWEET SEVENTEEN. Tanggal 21
sehingga N = 21, M = 2, C = 19, Y = 82,
April 1999, Kartini ‘genap’ berumur 17
dan L = 0 (1982 bukan tahun kabisat).
tahun. Hari apa Kartini lahir? Jawab:
Dengan demikian,
Contoh
3.
ADA
APA
Dari permasalahan ini diketahui bahwa Y C M d N [2,6 M 0,2] Y 2C ( L 1) (mod 7) 4 4 11
82 19 2 d 21 [2,6(2) 0,2] 82 2(19) (0 1) (mod 7) 4 4 11
d 21 5 82 20 4 2(19) (0 1)0 (mod 7)
d 0 5 5 6 4 2( 5) (0 1)0 (mod 7 )
d 10 (mod 7)
d 3 (mod 7) Pardomuan N.J.M. Sinambela adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
7 Jadi, Kartini lahir pada hari Rabu, 21 April 1982.
□
Dapat diperiksa bahwa, 21 April 1999
yang sama. Hal inilah yang mungkin
juga hari Rabu. Hasil ini menarik, sebab
menyebabkan
ternyata setiap 17 tahun dalam abad yang
diistimewakan (Sweet Seventeen). Hal
sama (bukan tahun kabisat), tanggal dan
serupa juga terjadi setiap 28 tahun.
ulang
tahun
ke
17
bulan yang sama akan jatuh pada hari PENUTUP Dengan memanfaatkan sifat-sifat grup jumlahan modulo 7 dapat diselesaikan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan menentukan hari. Setiap 17 tahun pada abad yang sama ditemukan bahwa ternyata tanggal dan bulan yang dama akan jatuh pada hari yang sama, hal ini tidak berlaku untuk tahun kabisat. DAFTAR PUSTAKA Herstein, I. N. (2000). Topics in Algebra, 2nd Edition. Singapore: John Wiley & Sons (Asia) Pte. Ltd. Niven, I dan H. S. Zuckerman, (1980). An Introduction to the Theory of Numbers, 4th Edition. New York: John Wiley & Sons.
Pardomuan N.J.M. Sinambela adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
8 HAKIKAT KARAKTER DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER Wanapri Pangaribuan Abstrak Betapa pentingnya pendidikan dan pembangunan karakter pada masa saat ini, karena pendidikan dan pembangunan tanpa karakter sesungguhnya tidaklah banyak berarti . Karakter dianggap sangat urgen bahkan segala sesuatunya harus berbasiskan karakter yang baik sesuai dengan hakikat manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha sempurna dan Maha Mulia. Karakter dalam perpektif pendidikan adalah bahwa inti proses pendidikan merupakan proses pembangunan karakter, sehingga harus terintegrasi dalam seluruh proses pendidikan itu. Kata Kunci: Pembangunan Karakter, Perpektif Pendidikan PENDAHULUAN Defenisi Karakter Menurut Lukman, dkk (1995),
yang berlaku pada masyarakat. Lukman
karakter adalah sifat-sifat kejiwaan,
(1995) mengatakan bahwa moral adalah
tabiat, watak, ahlak atau budi pekerti
baik
yang membedakan seseorang dengan
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban.
yang lain. Tabiat adalah kebiasaan-
Dalam masyarakat berlaku kewajiban
kebiasaan sikap dan perilaku dalam
untuk mengikuti adat istiadat, etika yang
kehidupan sehari-hari seseorang ataupun
berlaku dimasyarakat. Dengan demikian
kelompok.
karakter adalah pemikiran secara kritis
Hornby
(1974)
buruk
yang
diterima
umum
mengatakan
untuk memilih dan melakukan hal yang
bahwa Character is moral qualities that
baik dalam masyarakat sesuai dengan
make one person different from others.
norma, hukum, dan nilai-nilai yang
Dengan
adalah
sesuai pada masyarakat. Pemikiran kritis
kualitas moral seseorang atau kelompok
menurut Sprod (2001) adalah berpikir
yang membedakannya dengan orang
dengan, (1) menggunakan pertimbangan
atau kelompok lain. Moral atau budi
untuk memutuskan, (2) bersandar pada
pekerti adalah tindakan atau perilaku
kriteria, (3) mengadakan koreksi diri,
yang dikaitkan dengan norma dan aturan
dan (4) peka terhadap konteks.
demikian
karakter
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan; Staf Ahli Pembantu Rektor III Universitas Negeri Medan
9 PEMBAHASAN Hakikat Karakter Menurut Hill (2002), “Character determines someone’s private thoughts and someone’s actions done. Good character is the inward motivation to do what is right, according to the highest standard of behaviour, in every situation”. Kupperman (1991) menyatakan bahwa “X's character is X's normal pattern of thought and action, especially in relation to matters affecting the happiness of others and of X, most especially in relation to moral choice”. Berdasarkan kedua pendapat di
bersahabat dan bersahaja adalah milik
atas
diukur.
maka,
karakter
adalah
pola
seseorang yang berkarakter baik di mana pun berada. Karakter yang dipandang sebagai pola berpikir, bersikap, dan bertindak bagi
pemiliknya
dapat
dilihat
dan
dikenali berdasarkan atribut-atributnya. Atribut tersebut merupakan indikator yang dapat lebih dirinci sehingga dapat
pemikiran, sikap, dan tindakan pribadi
Susan Brown dalam McElmeel
yang mempengaruhi kesenangan hati
(2002)
untuk melakukan yang baik sebagai
menyangkut
pilihan moral. Karakter yang baik adalah
(cheerfulness),
motivasi
dengan
(Cintizenship), kebersihan (cleanliness),
standard kehidupan yang tinggi, yang
Kasih sayang (compassion), kerjasama
baik dalam segala situasi. Karakter yang
(cooperation),
baik
kesopanan,
intrinsik
akan
tetap
sesuai
memunculkan
menyatakan
bahwa
atribut:
karakter keriangan
kewarganegaraan
keberanian (courtesy),
(courage), kreativitas
pemikiran, sikap dan tindakan yang baik
(Creativity),
ketergantungan
dalam situasi yang baik maupun situasi
(dependability), ketekunan (diligence),
yang buruk sekali pun. Situasi atau
keadilan
keadaan tidak begitu berpengaruh dalam
(generosity), menolong (helpfulness),
mengubah pola pikir, sikap dan tindakan
sukacita
bagi orang yang memiliki karakter yang
(kindness),
baik. Dalam kata lain, lingkungan
kesabaran
eksternal diri seseorang bukanlah hal
(perseverance),
yuang harus dituruti dan dipanuti untuk
(punctuality), rasa hormat (respect),
bertindak. Pemikiran positip, sikap yang
penghargaan terhadap lingkungan hidup
(fairness),
kemurahan
hati
(joyfulness),
kebaikan
kesetiaan
(loyalty),
(patience),
ketekunan
ketepatan
waktu
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan; Staf Ahli Pembantu Rektor III Universitas Negeri Medan
10 (respect for the environment), tanggung jawab ( responsibility), kebanggaan sekolah (school pride), kendali diri (self control), toleransi
sportivitas
(sportsmanship),
(tolerance),
kejujuran
(
honesty). Mc Elmeel (2002) mengatakan bahwa karakter menyangkut atribut, “caring, confidence, courage, curiosity, flexibility,
friendship,
goal
setting,
humility, humor, initiative, integrity, patience, perseverance, positive attitude, problem solving, self discipline, team work”.
Seorang yang
haruslah
bersahabat,
berkarakter
memiliki
rasa
humor, memiliki sikap positip, memiliki kemampuan
memecahkan
masalah,
percaya diri, dan berorientasi pada pengaturan tujuan. Lebih lanjut M C Elmeel (2002) atribut-atribut
memberikan defenisi yang
karakter
yang
diutarakannya sebagai berikut: “Caring: The act of being concerned about or interested in another person or situation. To appreciate, like, or be fond of. Feeling or acting with compassion, concern, empathy. Confidence: A faith or belief in oneself and one’s own abilities to succeed; to be certain that one will act in a right, proper, or effective manner. Positive self-esteem, self-assurance. Courage: A firmness of mind and will in the face of danger or
extreme difficulty; the ability to stand up to challenges and to support unpopular causes. Resolve, tenacity, bravery, strength. Curiosity: A desire to learn, investigate, or know; an interest leading to exploration or inquiry. Inquisitiveness. Flexibility: The capacity to adapt or adjust to new, different, or changing situations and their requirements. Adaptability. Friendship: A state of being attached to another by affection, loyalty, respect, or esteem; holding in high regard, being fond of. Amicability, companionship.Goalsetting: The ability to determine what is wanted or needed and work toward it; identifying desired outcomes or objectives and designing a strategy or plan of action to achieve them. Humility: Respect for others and their position or condition; not exerting one’s authority in an inappropriate or insensitive manner. Modesty, unpretentiousness. Humor: The quality that allows one to appreciate the comic or amusing aspects of a situation or event. Cheerfulness, wit. Initiative: The ability to take action independently, without outside influence or control; a willing-ness to make the first move or take the first step; doing something without beingprompted by anyone else; a sense of enterprise. Ambition, gumption, drive. Integrity: Adherence to a set of principles or a code of values, especially moral; being just, impartial, fair, and honest; straightforwardness of conduct; a refusal to act immorally— that is, to lie, cheat, steal, or deceive in any way. Honesty, loyalty, morality. Patience: The capacity to endure and to wait for one’s goals to be achieved; to conduct oneself without undue haste or impulse. Calmness, tolerance. Perseverance: The ability to keep
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan; Staf Ahli Pembantu Rektor III Universitas Negeri Medan
11 working toward a goal, enterprise, or undertaking in spite of difficulty, opposition, or discouragement; the capacity to carry on, especially under adverse circumstances. Persistence, endurance.Positive Attitude: A state of mind or way of thinking that views the most desirable aspects of a situation and anticipates the best possible outcomes. Optimism, hopefulness. Problem Solving: The process of identifying critical elements of a situation, identifying sources of difficulty, using creative ideas to formulate new answers, and plan steps to achieve the best possible outcome. Ingenuity, creativity. Self-Discipline: The ability to control, manage, or correct oneself for the sake of improvement; the ability to forfeit lesser objectives or short-term gratification for more worthwhile causes or long-term goals. Self-control, selfrestraint. Teamwork: The ability to
work with others to reach a common goal; acting together to achieve a shared vision. Cooperation, collaboration”. Dimerman (2009) mengatakan bahwa karakter terdiri dari sepuluh atribut yaitu: hormat (respect), kemauan untuk mendengarkan ( responsibility) , kejujuran (honesty), merasakan perasaan orang lain (empathy), keadilan (fairness), berinisiatif ( initiative), keberanian (courage), ketekunan (perseverance), optimism (optimism), dan integritas ( integrity), sifat mementingkan kepentingan orang lain (altruism), kerendahan hati (humility), kemurahan hati (generosity), iba (compassion), toleransi ( tolerance), bijaksana (prudence), and fleksibilitas (flexibility).
Terbentuknya Karakter Bernard
Show
mengatakan
original seseorang. Lebih lanjut Zuchdi
dalam The Harvest of Education,”Show
(2011)
a though reap an action, show an action
adalah sebuah cara berpikir, bersikap
reap a habit, show a habit reap a
dan bertindak yang menjadi cirri khas
character, show a character reap a
seseorang yang menjadi kebiasaan yang
dignity”. Dengan demikian, karakter
ditampilkan di masyarakat. Lebih lanjut
seseorang akan terbentuk dari kebiasaan-
Kupperman (1991) mengatakan bahwa
kebiasaan yang dilakukannya. Kebiasaan
karakter dapat terlihat dalam komunikasi
yang
pada
sehari-hari seseorang dengan orang lain,
pemikiran. Hal tersebut sejalan dengan
dan orang lain berkomunikasi dengan
pernyataan Kuppermen (1991) bahwa
dirinya. Dengan kata lain, karakter
karakter meliputi kebiasaan-kebiasaan
terlihat dalam pergaulannya dengan
dan tendensi pemikiran dan tindakan
orang lain, dengan siapa dia bergaul.
dilakukan
mengakar
mengatakan
bahwa
karakter
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan; Staf Ahli Pembantu Rektor III Universitas Negeri Medan
12 Sering sekali pernyataan dalam
berbuah.
Tumbuhan
itu
sendiri
seni dan budaya terkait dengan karakter
diidentikkan dengan karakter, kompos
tokoh atau aktor sesuai dengan perannya
itu
dalam
kepribadian.
skenario.
Misalnya,
“aktor
tersebut sangatlah berkarakter dalam
sendiri
persepsi
berarti,
seseorang.
sifat, dan
dengan
Karakter juga disebabkan oleh
perannya sebagai pahlawan”. Hal ini bahwa cirri-ciri,
diidentikkan
dan
sikap
yang
Sikap
dan
dimiliki kebiasaan
tindakan yang dilakonkan aktor dalam
seseorang dalam merespon stimulus
skenario
menyatu
dirinya
yang diterima dari orang lain ataupun
sehingga
tidak
kejanggalan-
benda lain. Munculnya sikap seseorang
kejanggalan berlakon. Dalam hal ini
adalah berdasarkan pengetahuan dan
karakter melekat pada diri seseorang,
penilaiannya terhadap sesuatu, sehingga
dan kenjadi bagian dari diri itu sendiri.
diperlihatkan secara positip atau negatip.
dalam ada
Karakter sering juga dikaitkan
Dengan demikian, sikap dihasilkan dari
dengan kepribadian (personality), dalam
olahan pikiran secara deduktif ataupun
mana keduanya tercipta dari perjalanan
induktif ataupun juga secara korelasional
panjang dari kebiasaan pikiran dan
atas
tindakan. Karakter itu sendiri mengakar
Munculnya sikap adalah berdasarkan
pada kepribadian. Dengan kata lain,
analisis
bahwa kepribadian adalah wadah dan
terhadap
media bagi karakter untuk bertumbuh
dihasilkan
dan
karakter
orang lain ataupun terhadap objek lain.
bertumbuh dan berkembang dengan
Pemikiran secara analitis, sintesis, dan
baik, maka kepribadian itu sendiri harus
evaluatif terhadap objek lain disebut
lah
juga persepsi.
berkembang.
baik
Agar
memiliki
unsur-unsur
berbagai dan
informasi sintesa
informasi dari
dan
serta dan
data.
evaluasi
data
komunikasi
yang dengan
pembangun karakter. Ibarat kompos atau
Fish (2010) mengatakan bahwa
media tempat akar sebuah tanaman yang
persepsi terhadap sesuatu secara unik
bertumbuh, haruslah kompos tersebut
didasarkan pada tiga prinsip, yaitu:
memiliki unsur hara untuk tanaman
prinsip faktor umum (the common factor
sehingga bertambah besar, berbunga dan
principle),
prinsip
phenomena
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan; Staf Ahli Pembantu Rektor III Universitas Negeri Medan
(the
13 phenomenal
principle),
representative
(the
dan
prinsip
representational
terhadap
keberadaan
(masa
depan)
sesuatu di dalam dunia.
principle). Berdasarkan prinsip faktor
Dengan
demikian
persepsi
umum dapat terjadi tiga hal yaitu,
seseorang terhadap objek tergantung
sebuah objek dilihat sesuai dengan objek
pada prinsip yang dipergunakannya
sesungguhnya (hal ini adalah persepsi
untuk
yang benar), sebuah objek dilihat tetapi
dengan objek tersebut. Persepsi adalah
kelihatannya adalah tidak benar (ilusi),
bagian
sebuah
tetapi
pemikiran-pemikiran yang mendasari
ada
karakter. Jika prinsip yang mendasari
(halusinasi). Prinsip phenomena adalah
persepsi seseorang cenderung secara
kondisional
intensif
dipergunakan,
tercipta
kebiasaan
objek
sesungguhnya
dilihat objek yang
pernyataan
akan
itu
tidak
menggunakan
“jika…maka).
Prinsip
representatif adalah pengalaman visual
melihat dari
dan
berkomunikasi
karakter
dalam
arti
maka
akan
persepsi
yang
mendasari karakter.
yang artinya perhatian yang intensif Enam Pilar Pendidikan Karakter Josephson Institute mengajukan enam pilar karakter (The Six Pillars of Character)
hal
yaitu
yang
dapat
dipercaya (trustworthy), penuh hormat (respectful),
warga
mau
memiliki
keberanian
untuk
melakukan yang benar, membangun reputasi yang baik, loyal kepada keluarga, teman, dan Negara. 2. Orang
yang
hormat
harus
responsible), keadilan (fairness), perduli
memperlakukan orang lain dengan
atau acuh (caring). Negara (citizen),
hormat, mengikuti Golden Rule,
Lebih
toleran dan menerima perbedaan,
lanjut
Josephson
Institute
menampilkan indikator dari enam pilar
karakter
tersebut,
sebagai
menerapkan
sopan
santun,
menggunakan bahasa yang baik
berikut:
dalam
berkomunikasi,
1. Orang yang dapat dipercaya adalah
memperhatikan perasaan orang lain,
orang yang jujur, tidak mencuri,
tidak melakukan ancaman, memukul
tidak menipu, dapat diandalkan,
atau
menyakiti
orang
lain,
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan; Staf Ahli Pembantu Rektor III Universitas Negeri Medan
14 melakukan
kemufakatan
damai
lain, tidak menyalahkan orang lain,
terhadap orang lain yang melakukan
tidak sembarangan, memperlakukan
kemarahan, penghinaan, dan yang
semua orang secara adil.
sering menentang kemufakatan.
5. Orang yang perduli adalah penuh
3. Orang yang mau mendengarkan
kasih
dan
adalah melakukan rencana ke depan,
kepedulian,
tekun dan selalu mencoba, selalu
syukur,
melakukan yang terbaik, mengontrol
membantu
diri, berdisiplin, berpikir sebelum
membutuhkan.
bertindak dan mempertimbangkan
6. Orang
memperlihatkan mengungkap
memaafkan
orang
orang
yang
menyadari
rasa lain, yang dirinya
konsekuensi, bertanggung jawab atas
sebagai warga Negara adalah mau
kata-kata, tindakan dan sikap, dan
bekerja sama, bertempat tinggal jelas
menetapkan contoh yang baik bagi
dan formal, terlibat dalam urusan
orang lain.
yang membuat masyarakat agar lebih
4. Orang yang adil adalah bermain
baik, menjadi tetangga yang baik,
sesuai dengan aturan, berbagi dan
mentaati
bergiliran,
menghormati pemerintah (otoritas),
berpikiran
mendengarkan
orang
terbuka, lain,
tidak
hukum
dan
aturan,
melindungi lingkungan,
mengambil keuntungan dari orang PENUTUP Karakter dalam perpektif pendidikan pada
dasarnya
meliputi
ranah
pengetahuan, ranah sikap dan ranah psikomotorik. Karakter dalam ranah pengetahuan sering juga disebut sebagai intellectual
character,
dalam
the goal is intelligent behavior in the world, which dispositions can best motivate thinking that is reasonably flexible, reflective, and productive in achieving its ends or goals with regard tomaking decisions, solving problems, or developing understanding “.
mana
menurut Blythe (1998) mengatakan, “ If one’s intellectual character is shaped by the thinking dispositions one possesses, which dispositions are most important to cultivate and nurture? If
Intellectual
character
harus
terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, sehingga dalam perumusan rencana proses
pembelajaran
harus
selalu
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan; Staf Ahli Pembantu Rektor III Universitas Negeri Medan
15 mempertimbangkannya. Demikian juga
terintegrasi
karakter
pegawai,
dalam
ranah
sikap
dan
dalam
manajemen
sebagai
dilakukan.
in
action,
harus
guru,
subjek didik, dan proses
psikomotorik atau yang sering disebut character
perilaku
persekolahan
yang
DAFTAR PUSTAKA Ali Lukman, dkk. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka Depdikbud. Dimerman Sara. (2009). Chracter is The Key. How to Unlock the best In Our Children and Our Selves. Camada: John Wiley & Sons Canada, Ltd Fish William. (2010). Philosophy of Perception. A Contemporary Introduction. New York: Routledge Hill, T.A., (2005). Character First! Kimray Inc., http://www.charactercities.org/ downloads/ publications/Whatischaracter.pdf . diunduh tanggal 11 Agustus 2011. Hornby A S. (1974). Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: Oxford University Press. Josephson Institute. Thes Six Pillars of Character. http://charactercounts.org/sixpill ars.html. diunduh tanggal 11 Agustus 2011 Kupperman Joel J. (1991). Character. Newyork, Oxford: Oxford University Press. McElmeel Sharron L. (2002). Character Education. A book Guide for Theacher, Librarians, and
Parents. Colorado: Libraries Unlimited, Theacher Ideas Press. Sprod, Tim. (2001). Philosophical Discussion in Moral Education. London: Roudledge Zuchdi Darmiyati. (2011). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktek. Yogyakarta: UNY Press.
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan; Staf Ahli Pembantu Rektor III Universitas Negeri Medan
16 PERAN INTERNET DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN Sarah Rouli Tambunan Abstrak Penggunaan internet dalam aktivitas komunikasi pemasaran cukup meningkat khususnya di Indonesia. Pemasar mengggunakan internet untuk memperomosikan produk mereka. Aktivitas pemasaran tidak lagi terbatas pada promosi tetapi lebih kepada dialog. Dialog penting untuk membangun komunikasi antara pemasar dan konsumen. Dialog juga penting untuk mengkontrol aliran informasi yang bergerak cepat di dunia maya. Berbagai macam media sosial dapat memfasilitasi proses dialog antara pemasar dan konsumen. Facebook dan twitter menjadi pilihan utama pemasar Indonesia untuk membangun komunikasi dengan konsumen. Padahal media sosial lain di luar facebook dan twitter juga memiliki efek yang besar dalam pemasaran apabila para pemasar kreatif dalam menggabungkan penggunan berbagai media social dalam aktivitas komunikasi pemasaran. Key Words : Komunikasi pemasaran, internet, media social. PENDAHULUAN Dalam Marketing
bukunya Sins
Ten
Deadly
(Sepuluh
Dosa
Pemasaran), Kotler (2005) menyatakan
misalnya
melalui
kotak
saran,surat,
layanan telepon bebas pulsa, faks atau juga email.
salah satu cara untuk tetap eksis di dunia
Kehadiran teknologi internet bagi
pemasaran, perusahaan harus berfokus
masyarakat Indonesia, tentunya bukan
pada
“barang” baru.
konsumen,
dan
segala
usaha
Indonesia
merupakan
produksi digerakkan oleh konsumen.
negara yang pertumbuhan pengguna
Artinya,
internetnya terus meningkat dari tahun ke
sebagai
menempatkan yang
pertama,
konsumen karena
jika
tahun. Pengguna internet di Indonesia
konsumen tidak puas, perusahaan bisa
tumbuh lebih 1.000 persen dalam 10
saja mengalami pailit. Untuk menjaga
tahun terakhir. Jika tahun 2008 total
kepuasan para konsumen, para pemasar
pengguna internet mencapai 25 juta
pun harus lebih mendekatkan diri kepada
orang, tahun 2010 diperkirakan sudah
konsumen, memasang “telinga” yang
mencapai 45 juta orang (kompas.com).
lebar untuk mendengar segala kebutuhan
Internet
membawa
perubahan
dan keluhan pelanggan. Pemasar harus
pola perilaku konsumen dalam hal
menciptakan saluran-saluran yang dapat
pengambilan keputusan pembelian. Peran
mempermudah para konsumen untuk
reference
berkomunikasi
mempengaruhi
dengan
perusahaan
group
cukup
konsumen.
besar Sebelum
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
17 memutuskan
pembelian
konsumen
antara 15-19 tahun, sedangkan urutan
mencari informasi mengenai produk
kedua berusia 20-24 tahun (kompas.com)
melalui
juga
. Rentang umur ini adalah mereka yang
berdiskusi dengan teman-teman di dunia
masuk kategori remaja, duduk di bangku
maya mengenai kualitas dari produk
SMP hingga
yang dicari. Jika ditelaah, siapakah
mereka menyenangi hal-hal baru apalagi
pengguna terbesar internet di Indonesia
yang berbau teknologi terbaru seperti
saat ini?. Hasil penelitian Yahoo dan
internet. Pertanyaan lebih lanjut, situs
Taylor Nelson Sofres (TNS) Indonesia
atau web apa sajakah yang sering diakses
menunjukkan
oleh kelompok umur di atas? .
search
engine,
pengakses
atau
terbesar
di
kuliah dan
umumnya
Indonesia adalah mereka yang berusia Tabel 1. Situs internet yang sering dikunjungi mahasiswa Facebook
56,6%
Google
43,4%
Yahoo
12,4%
Twitter
9,8%
Youtube
8,6%
Kaskus
7,3%
Detik.com
4,7%
Indowebster 2,7% Sumber: Majalah Marketing bulan September 2010. atas,
akan di share oleh pengguna jejaring
diketahui bahwa situs-situs media sosial
sosial dan nantinya akan dikomentari
merupakan situs yang paling banyak
oleh teman-teman yang tergabung dalam
diakses seperti facebook, twitter, dan
jejaring yang sama. Secara
juga
sosial
mungkin bisa digambarkan bahwa para
memungkinkan para penggunanya untuk
pengguna internet adalah orang-orang
saling
yang senang ngobrol dan saling berbagi
Berdasarkan
kaskus. berinteraksi
data
Media dan
di
bertukar
Internet
juga
sederhana
informasi di dalam satu jejaring. Apa
informasi.
dipandang
yang sedang dirasakan,atu dilakukan
sebagai “Yang Maha Tahu” karena
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
18 adanya situs google yang memudahkan
kegiatan
para
mencari
cenderung dengan beriklan di media
yang
cetak seperti koran dan majalah atau
penggunanya
informasi
dalam
maupun
data-data
diperlukan.
komunikasi
pemasaran
media elektronik seperti televisi dan
Fenomena
tentunya
radio. Saat ini, internet bisa menjadi
mempengaruhi dunia pemasaran saat ini.
alternatif baru tidak hanya sebagai media
Menilik jumlah pengguna internet yang
untuk beriklan tetapi juga sebagai media
semakin
untuk membangun komunikasi yang
lama
tentunya
di
atas
semakin
bertambah,
para pemasar harus mulai
lebih
intens
dengan
konsumennya
memikirkan untuk melebarkan sayap
dengan
komunikasi pemasarannya. Jika dahulu
berbagai media sosial yang ada.
memaksimalkan
penggunaan
PEMBAHASAN Pengunaan Internet dalam Komunikasi Pemasaran Komunikasi adalah
dua
hal
dan yang
pemasaran tidak
dipisahkan. Berbagai kegiatan pemasaran seperti kegiatan promosi dapat berjalan dengan
menerapkan
tehnik-tehnik
komunikasi.
Keterhubungan
komunikasi
dan
pemasaran
antara ini
melahirkan kajian baru yang disebut dengan komunikasi pemasaran. Yeshin dalam
Kitchen
&
Defenisi
dapat
Pelsmacker
mendefenisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut (2004 : 20) : “Marketing communications as the process by wich the marketer develops and presents an appropriate set of communications stimuli to a defined target audience with the intention of eliciting a desired set of responses”.
tersebut
menjelaskan
bahwa komunikasi dalam pemasaran digunakan
sebagai
stimuli
untuk
mendorong respon audience. Tehnik – tehnik
komunikasi
digunakan
untuk
mempersuasif konsumen agar bersikap positif akan kegiatan pemasaran yang diterapkan dalam
penggunaan bauran
promosi
(promotional
mix).
promosi
terdiri
iklan
atas
Bauran ,
sales
promotion, public relations dan personal selling.
Ditengah
perkembangan
teknologi internet, maka internet sebagai media interaktif juga dimasukkan sebagai “senjata” untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
19 Gambar 1. Promotional Mix
Direct Marketing
Advertising
Interactive/ Internet Marketing
Sales Promotion
Publicity/ Public Relation
Personal Selling
Sumber : Belch&Belch (2009 : 18) Walaupun internet dimasukkan sebagai
salah
melancarkan
satu
untuk
membuka
pemasaran.
Walaupun
“senjata”
komunikasi
Sesungguhnya
internet
mendukung
aktivitas
tiba-tiba
muncul
ketika
seseorang
website-website mampu
tertentu.
mengundang
mampu
perhatian dari pengguna internet, namun
komunikasi
terkadang iklan ini dianggap menggangu.
juga
pemasaran lainnya seperti penggunaan internet untuk iklan, sales promotion,
Internet juga menjadi salah satu
personal selling, public relations dan
medium
juga direct marketing.
promotion. Belch & Belch (2009 : 59)
Pemasangan iklan di internet menjadi alternatif baru bagi para pemasar selain memasang iklan di media cetak, dan elektronik seperti televisi dan radio. Adapun iklan yang cukup sering muncul di web adalah iklan banner yang bisa muncul dalam bentuk flash (bergerak) atau juga berupa gambar biasa. Biasanya gambar flash lebih mudah untuk menarik perhatian
dari
pengunjung
website.
Selain iklan banner, iklan pop-ups juga merupakan bentuk iklan yang dapat dilihat
ketika
seserorang mengakses
untuk
menyebarkan
sales
mendefenisikan sales promotion sebagai berikut : “a direct inducement that offers an extra value or incentive for the product to the sales force, distributors, or the ultimate customer with the primary objective of creating an immediate sale” Lebih lanjut, Sales promotions bisa hadir dalam beberapa bentuk seperti pemberian sampel, kupon, premiums, pengadaan kontes, refunds/rebate, bonus packs, potongan harga, program (loyalty programs) dan juga event marketing.
internet. Pop-ups merupakan iklan yang Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
20 Gambar 2 Sales promotion dalam bentuk potongan harga (price off) dari Centro
Sumber : www.centro.co.id Peran internet sebagai sumber
tahunan (annual report). Hal tersebut
informasi menuntut perusahaan atau
dilakukan untuk lebih meningkatkan
organisasi untuk merancang website
image atau citra dari perusahaan. Kehadiran internet juga semakin
perusahaan atau organisasi, kebanyakan perusahaan
merancang
websitenya
mempermudah
kegiatan
direct
dengan memberikan proporsi yang besar
marketing. Direct marketing merupakan
untuk
kegiatan mengirimkan direct mail atau
mengkomunikasikan
berbagai
kegiatan public relations yang dilakukan
surat
oleh
sejarah
ditujukan pada target konsumen tertentu.
yang
Dahulu, direct mail dikirimkan melalui
dilakukan perusahaan apakah itu dalam
surat, kini email berperan besar dalam
bentuk CSR atau juga pencapaian,
pengiriman direct mail ini sehingga
prestasi yang diraih perusahaan serta
pesan bisa sampai lebih cepat dan murah.
perusahaan
perusahaan,
tidak
seperti
kegiatan-kegiatan
ketinggalan
dengan
pesan
yang
khusus
laporan-laporan
Perubahan Perilaku Konsumen Disadari atau tidak, kehadiran teknologi
internet
mengubah
berbaur, maka pemasar dan konsumen
perilaku konsumen. Kartajaya dalam
semakin dekat, tidak ada jarak, dan
Marketing
komunikasi pun harus terbangun dengan
menyatakan bahwa kehadiran internet
harmonis. Oleh sebab itu, kegiatan
membuat pasar menjadi datar. Artinya,
pemasaran tidak lagi terbatas hanya pada
tidak
kegiatan promosi tetapi conversation
bukunya
ada
New
telah
berbaur dengan customer-nya . Dengan
Wave
perbedaan
status
antara
marketer dan customer. Marketer dan
(percakapan).
Conversation
customer sama rata. Marketer sudah
memungkinkan terjadinya komunikasi
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
21 timbal balik, segala informasi yang
mengenai pengalaman, pendapat dan ide
disebarkan
bahkan
oleh
pemasar
dapat
juga
menggalang
dukungan
diklarifikasi,dikomentari oleh konsumen
seperti yang terjadi pada kasus Prita dan
apabila ada hal-hal yang diragukan
RS.Omni International.
kebenarannya(2008:3, 240).
buruk yang dirasakan oleh seorang
Pengalaman
pendapat
konsumen ketika menggunakan produk
Ramasway
atau jasa akan menjadi informasi baru
dalam Harvard Business Review on
bagi konsumen lainnya ketika di share di
Customer
berbagai media sosial. Informasi ini akan
Senada Kartajaya,
(2001
:
dengan
Prahalad
dan
Relationship 3,9
konsumen
)
di
Management
menyatakan era
2000-an
bahwa
membentuk sebuah persepsi akan produk
adalah
maupun perusahaan. Pentingnya
konsumen yang aktif, untuk itu kegiatan
mendapatkan
komunikasi pemasaran yang dilancarkan
informasi yang up to date, mendorong
haruslah berupa dialog untuk mengetahui
para pengguna internet untuk hidup
ekspektasi dari konsumen. Dialog yang
dalam
dibangun
equal,
harus
tidak
ada
komunitas
pemasar
maupun
mengakses
terbentuk
karena
Hal
ini
baik
komunitas yang khusus dibentuk oleh
monopoli dan keuntungan sepihak dalam informasi.
(community) komunitas adanya
yang
kesamaan
konsumen
diantara anggotanya. Ambil contoh,pria
sekarang bukan konsumen yang pasif
yang tertarik dengan dunia otomotif dan
lagi,
siap
ingin mencari tahu segala informasi
mengkritisi segala aktivitas pemasaran
terbaru yang berhubungan dengan dunia
yang
otomotif
menggambarkan tetapi
bahwa
konsumen
dilakukan
Bagaimana konsumen
yang
maka
orang
tersebut
bisa
oleh
pemasar.
perbedaan
perilaku
bergabung
sesudah
Wanita yang tertarik dengan dunia
sebelum
dan
didalam bisa
forum
otomotif.
memasuki tahun 2000-an bisa dilihat
kecantikan
bergabung
dan
pada tabel dibawah ini :
berdiskusi dengan wanita lainnya di
Internet juga seakan menyediakan
forum kecantikan. Tidak mengherankan,
“arena” bagi para konsumen untuk saling
jika keputusan membeli dewasa ini,
berdialog
Melalui
banyak dipengaruhi oleh pendapat atau
penggunaan media sosial, siapapun bisa
opini dari pengguna internet lainnya
satu
sama
lain.
memproduksi informasi, dan berdiskusi Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
22 yang tergabung dalam suatu komunitas
tersebut sebagian besar dilandasi akan
yang bertindak sebagai reference group.
rasa sukarela tanpa menuntut imbalan.
digarisbawahi,
Fenomena ini menunjukkan bahwa tidak
bahwa terkadang keinginan untuk saling
seperti argumen para ekonom Neoklasik
berbagi
yang
Yang
penting
informasi
dilakukan
secara
menyatakan
bahwa
aktivitas
sukarela. Banyak solusi gratis yang bisa
ekonomi seseorang dimotivasi oleh hal
didapat hanya dengan meng-klik google,
yang
membaca blog atau ikut berdiskusi di
bertujuan memberi keuntungan bagi diri
dalam sebuah
sendiri semata (Widodo,2011 : 25)
forum. Semua aktivitas
bersifat
rasional,
yang
lebih
Media Sosial Sebagai Saluran Membangun Komunikasi Internet membawa keuntungan
saluran
untuk
berkomunikasi
.
bagi para pemasar dan juga konsumen.
Berdasarkan hasil survey sebuah majalah
Dari sisi pemasar, internet mampu
marketing
menjaga
konsumen,
Indonesia, 92,9 % sudah menggunakan
konsumen
media sosial untuk mendukung aktivitas
kepedulian
pemasaran. Social media adalah sebuah
konsumen dan memperbaiki pelayanan
media online dimana para penggunanya
konsumen.
bisa
loyalitas
mengantisipasi mendatang,
kebutuhan menanggapi
Sedangkan
dari
sudut
terhadap
dengan
mudah
perusahaan
di
berpartisipasi,
konsumen, perusahaan secara konsisten
berbagi, dan menciptakan isi meliputi
dapat memberikan yang terbaik , dengan
blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan
menjaga
dunia virtual.
kebutuhan
masing-masing
konsumen, menyediakan informasi dan
Saat ini, terdapat tujuh dasar jenis
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
media sosial. Pembagian media sosial
komunikasi (Yenny, 2000 : 35).
berdasarkan
Keuntungan di atas bisa didapat
fungsi
tersebut
dijelaskan di bawah ini, antara lain
asalkan pemasar bisa mengidentifikasi
meliputi (Mayfield, 2008 : 6) :
saluran-saluran
mana
yang
sering
akan
Social networks
digunakan oleh
konsumennya untuk
Jejaring social memudahkan orang-
saling
informasi.
orang dalam membangun halaman
berbagi
Internet
mendorong lahirnya media sosial
dan
komunitas online yang dapat dijadikan
web
pribadi
dan
dapat
berkomunikasi dengan teman lama
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
23 maupun menemukan teman baru. Berbagi
pengetahuan
Content communities
dan
Komunitas yang mengorganisir dan
menjalin komunikasi. Jejaring sosial
berbagi mengenai konten tertentu
terbesar adalah MySpace, Facebook
seperti foto (Flickr) , Video (
dan Bebo.
YouTube).
Blogs Blog
ilmu,
merupakan
jurnal
online,
Microblogging Microblogging
kombinasi dari blog dengan pesan
informasi
singkat dan jejaring sosial. Twitter
tertulis
yang
muncul
dengan diterima terlebih dahulu.
adalah pemimpin dalam hal ini
Wikis
dengan jumlah lebih dari 1 juta memungkinkan
para
pengguna.
penggunanya untuk menambah atau meng-edit
alat
dengan cara posting cerita atau
Wiki
adalah
informasi.
bisa
social dalam pemasaran menurut Laura
menjadi database. Wiki yang paling
Lake dalam Understanding the Role of
terkenal adalah Wikipedia, sebuah
Social
ensiklopedia online yang memiliki
Menggunakan
lebih dari dua juta artikel berbahasa
memberikan identitas pada produk atau
Inggris.
layanan yang ditawarkan ; (2) Menjalin
Podcasts
hubungan antara konsumen dan produk
File berbentuk audio dan video yang
melalui media sosial (yang mungkin
bisa dinikmati dengan mendaftar
tidak tahu tentang produk atau layanan
terlebih dahulu misalnya Apple.
yang dikomunikaskan); (3)Media Sosial
Forums
membuat
Sebuah arena diskusi secara online
konsumen. Jika kita ingin orang-orang
yang membahas mengenai topik-
mengikuti kita, kita tidak hanya berbicara
topik tertentu dan menarik. Forum
mengenai produk terbaru, tetapi juga
hadir sebelum muncul istilah “media
berbagi kepribadian dengan mereka; (4)
sosial” dan menjadi elemen yang
Media sosial dapat digunakan untuk
popular
berkomunikasi dan memberikan interaksi
dan
komunitas online.
Wiki
Berikut beberapa peranan media
berkuasa
dalam
Media
in
Marketing,
media
sosial
produk
"nyata"
(1) untuk
untuk
yang selama ini dicari target audience.
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
24 Melihat peranan media sosial
peringkat ke- 2 di dunia, yang mencapai
dengan
jumlah 3,2 juta orang sehingga ini
konsumen, para pemasar di Indonesia
menjadi lahan yang potensial untuk
pun
melancarkan
dalam
menjalin mulai
komunikasi
berpindah
melakukan
kampanye secara online. Media sosial
aktivitas
pemasaran.
Berdasarkan hasil survey sebuah
yang paling banyak digunakan para
majalah marketing,
pemasar saat ini adalah jejaring sosial
menggunakan facebook sebagai media
seperti Facebook dan juga Twitter. Wajar
pemasaran
saja, karena jumlah pengguna facebook
sedangkan twitter berada di urutan kedua
dan twitter di Indonesia menempati
sebesar 64,1% (Sudarmadi, 2010 : 28).
melalui
92,3 % pemasar media
sosial,
Tabel 2. Jenis Media yang digunakan Pemasar Jaringan social (facebook, MySpace, Bebo,Hi5, Orkut) 92,3% Twitter
64,1%
Video(You Tube)
48,7%
Blog (Blogspot, Wordpress)
41,0%
Slide presentasi (Slideshare)
30,8%
Instant Messaging (Yahoo!Messenger)
25,6%
Forum (PHPbb,vBulletin,Phorum,Kaskus)
20,5%
Portal Citizen, Journalism (Digg, Newsvine)
15,4%
Link (del.icio.us, Ma.gnolia)
7,7%
Wiki (Wikipedia, Wikia)
7,7%
Gambar (Flickr)
5,1%
Jaringan social spesifik (Linkedln,Boompa)
5,1%
Lainnya
17,9%
Sumber : SwaSembada ( Desember,2010 : 30) Media sosial terdiri atas banyak
aktivitas pemasaran di Indonesia. Selain
jenis, namun jika melihat data jenis-jenis
facebook dan twitter, rata-rata pemasar
media yang digunakan pemasar di atas
yang menggunakan media sosial lainnya
terdapat
seperti video, blog, forum dan lainnya
ketidakseimbangan
proporsi
dalam penggunaan media sosial untuk tidak mencapai 50%. Memang Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
25 penggunaan
media
sosial
harus
bahwa komunikasi berbasis web bisa
disesuaikan dengan karakteristik dari
menjangkau
konsumen itu sendiri, tetapi kemampuan
langsung.
pemasar dalam memanfaatkan media
media
sosial
twitter
podast/video, forum, dan situs yang kaya
tentunya bisa membawa keuntungan
konten akan menjadi kekuatan bagi para
tersendiri bagi perusahaan.
pemasar
diluar
facebook
dan
Scoot, penulis buku The New Rules of Marketing and PR percaya
calon
pembeli
Penggabungan online
untuk
secara
penggunaan
antara
lain
blog,
menjangkau
para
konsumen dan berkomunikasi dengan mereka.
Blog Banyak
orang
senang
mengungkapkan
ide
pikiran
dan pengalaman melalui blog.
aktif sejak tahun 2003. Tidak hanya itu,
Blog terkadang dianggap seperti online
Indonesia juga tercatat sebagai negara
diary.
yang memiliki traffic tertinggi di antara
Rettberg
(2008
:
19)
mendefenisikan Blog sebagai berikut : “
negara-negara
pengakses
Blog is frequently updated web site
Wordpress.com. (Kompas.com).
consisting of dated entries arranged in
Scott (2009 : 72) mempunyai tiga
reverse chronological order so the most
alasan mengapa para pemasar harus
recent post appears first”. Pengguna
terjun dan berpartispasi di dunia para
blog
tidak
blogger ini yaitu (1) untuk dengan
sesignifikan pengguna facebook dan
mudah memonitor apa yang dikatakan
twitter, jadi wajar jika pemasar jarang
jutaan orang tentang Anda (perusahaan
yang memanfaatkan media ini sebagai
atau organisasi), pasar yang dimasuki
salah satu media untuk mendukung
dan
kegiatan
berpartisipasi
di
Indonesia
memang
pemasarannya.
Walaupun
produk-produknya dalam
;
(2)
untuk
percakapan-
demikian, blog tetap mempunyai peluang
percakapan tersebut dengan memberikan
sebagai salah satu media komunikasi
komentar pada blog orang lain; (3) untuk
pemasaran
di
Indonesia,
karena
memulai dan membentuk percakapan-
Indonesia
masuk
dalam
peringkat
percakapan tersebut dengan menciptakan
delapan besar sebagai negara pengakses
dan menulis blog perusahaan (organisasi)
Wordpress.com, salah satu blog yang
sendiri.
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
26 Sebagaimana saat ini konsumen senang untuk bergabung dalam suatu
buruk akan lebih cepat tersebar. Bad news is a good news !.
komunitas, menulis untuk menceritakan berbagai
pengalaman
yang
Scott menyarankan para pemasar untuk
menyenangkan maupun yang buruk. Bisa
aktif terjun dalam blog, membuat blog
jadi,
perusahaan
pengalaman
baik
Mengantisipasi hal tersebut, maka
yang
diceritakan
untuk
mengkontrol
mengenai kepuasan orang tersebut akan
pemberitaan-pemberitaan
penggunaan produk tertentu, pelayanan
merugikan perusahaan. Bahkan, Scott
yang luar biasa yang diterima atau juga
juga
kekecewaan
setelah
mengizinkan para karyawannya untuk
produk
pelayanan
dan
memuaskan.
menggunakan
Begitu
yang
satu
menyarankan
agar
yang perusahaan
tidak
membuat blog tersendiri dan ikut aktif
konsumen
memberikan komentar di blog. Pendapat
bercerita maka cerita tersebut akan
Scott
menyebar dengan cepat layaknya virus.
pendapat Kotler yang
Jika berita tersebut positif, mungkin tidak
bahwa urusan yang berkenaan dengan
akan masalah. Apabila
yang tersebar
konsumen bukan hanya tugas dari bagian
berita negatif apalagi bisa menjatuhkan
pemasaran semata, namun tugas dari
citra produk bahkan perusahaan tentunya
seluruh karyawan di setiap divisi untuk
akan
menjaga komunikasi dengan konsumen.
menjadi
malapetaka
bagi
tersebut
seakan
menguatkan menyatakan
perusahaan tersebut. Biasanya berita Video (YouTube) Siapa yang bisa melupakan aksi
mengulas berita tentang mereka. Dalam
lipsync Shinta dan Jojo dengan lagu
masyarakat, mereka pun menjadi bahan
Keong Racunnya ? atau aksi goyang
pembicaraan yang menarik mulai dari
India ala Briptu Norman ?. Hanya
kalangan atas sampai bawah, bahkan
dengan modal rekaman video melalui
kedatangan mereka di beberapa daerag di
laptop bahkan handphone dan di upload
Indonesia disambut layaknya selebritis
di
terkenal.
dunia
menjadi
maya,
mendadak
selebritis
baru
mereka
Indonesia.
Jika
Shinta
&
Jojo,
Briptu
Selama berbulan-bulan, media massa
Norman
cetak maupun elektronik tidak berhenti
maka mereka sukses memasarkan dirinya
diibaratkan
sebuah
produk,
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
27 dengan cara yang unik. Tidak perlu
impiannya untuk menjadi artis. Ririn
bersusah-susah payah seperti artis lain
mulai terkenal di kalangan blogger
mengikuti
setelah meng-upload kurang lebih tujuh
casting,
audisi,
atau
perlombaan bergengsi, nama mereka
video
dengan cepat melejit dan tawaran untuk
perjuangannya untuk menjadi artis dalam
tampil di berbagai acara pun mengalir.
waktu
Menurut Mack dalam Scott (2008
yang 20
berisi
actingnya
hari.
Tidak
dan hanya
memanfaatkan blog,video, Rindu juga
: 327), video adalah perpanjangan dari
menggunakan
budaya blogging. Jika tidak mempunyai
Banyak orang di dunia maya yang
kisah menarik untuk diceritakan, maka
penasaran dengan perjuangan Rindu,
pemasar bisa membuat cerita melalui
apakah dia berhasil menjadi bintang
video, apabila dilakukan dengan baik,
sesuai dengan harapannya tersebut? Pada
video bisa menjadi sangat meyakinkan.
tanggal 7 Maret 2010, sebuah iklan obat
Di Indonesia, beberapa pemasar mulai
dengan merek Dumin muncul di televisi,
memanfaatkan video dengan membuat
dan Rindu ikut berperan dalam iklan
video dan menciptakan tokoh fiktif.
tersebut. Mungkin saja ini akal-akalan
Hasilnya cukup memuaskan.
dari
Biro
iklan
Publicis
pernah
pihak
facebook
pemasar
dan
twitter.
yang
ingin
menciptakan buzz (rasa penasaran yang
membuat karakter Ririn Dumin yang
nantinya
kemudian disingakat Rindu untuk obat
perbincangan orang banyak). Fenomena
sakit
ini
kepala
merek
Dumin
yang
akan
menjadi
menggambarkan
bahan
bagaimana
Rindu
penggabungan beberapa media sosial
menciptakan blog yang menceritakan
bisa mendatangkan efek yang besar
pengalaman
dalam pemasaran.
diproduksi oleh PT Actavis. hidupnya
dan
juga
Forum Forum merupakan sebuah arena
akan suatu hal. Sekarang ini, banyak
yang khusus diciptakan untuk berdiskusi
perusahaan yang membuat forum sendiri
mengenai topik-topik tertentu. Forum
bagi
para
konsumennya.
Dengan
online
demikian, para pemasar akan lebih
community. Anggota forum berkumpul
gampang untuk mengontrol pendapat dan
didasari akan ketertarikan yang sama
kebutuhan dari konsumen yang memang
jelas
mampu
membentuk
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
28 langsung menjadi sasarannya. Selain itu,
suara dalam forum akan berdampak
online community ini juga mempermudah
buruk pada perusahaan. Layaknya blog,
pemasar untuk melakukan consumer
forum juga mempunyai peran besar
insight dan sebagai responden untuk
dalam menyebarkan informasi dengan
melakukan survey atau polling. Namun,
cepat. Untuk itu, Scott menyatakan
ada juga forum yang memang dibuat oleh
pentingya pemasar untuk terlibat dalam
sekelompok
berbagai
orang
yang
memiliki
forum
untuk
mengkontrol
ketertarikan yang sama, misalnya saja
informasi yang mengalir yang mungkin
forum kaskus.
berkaitan dengan produk atau perusahaan
Scott menyatakan bahwa banyak
khususnya dalam forum-forum yang
para pemasar yang membubarkan forum
bukan
online karena merasa hanya membuang-
sendiri.
diciptakan
oleh
perusahaan
buang waktu. Tentunya mengabaikan KESIMPULAN Kehadiran pasar
menjadi
konsumen
internet datar.
berbaur
membuat
Pemasar menjadi
dan satu,
program komunikasi yang diharapkan dapat mendongkrak penjualan. Untuk itu, seorang
pemasar
saat
ini
harus
sehingga aktivitas pemasaran tidak lagi
mempunyai skill dan pengetahuan dalam
sebatas
teknologi khususnya penggunaan media
pada
promosi
melainkan
conversation atau dialog. Melalui dialog
sosial.
yang intens dengan konsumennya maka
Facebook dan twitter merupakan
pemasar dapat menciptakan produk yang
media sosial yang penggunanya sangat
dapat
banyak di Indonesia, sehingga tidak
memenuhi
kebutuhan
dan
preferensi dari konsumennya.
heran
jika
jumlah
pemasar
yang
Beragamnya media sosial yang
menggunakan media sosial ini untuk
di
dunia
melancarkan aktivitas pemasaran pun
Para
cukup besar. Namun, hanya terjun ke
piawai
dalam dunia facebook dan twitter saja
menggunakan berbagai media sosial ini
tidak cukup, pemasar saat ini harus
untuk
mampu memadukan berbagai media
ada
internet
membuat
pemasaran
semakin
interaktif.
pemasar
dituntut
untuk
bisa
konsumennya
berinteraksi demi
dengan
menyukseskan
sosial
dalam
mendukung
aktivitas
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
29 pemasarannya. Ini penting untuk tetap
atau
perusahaan.
Ketepatan
dalam
menjaga komunikasi dengan konsumen,
memilih media social, dan keahlian
mengetahui berbagai pendapat konsumen
dalam menggabungkan media social
mengenai produk atau perusahaan, dan
dalam strategi komunikasi pemasaran
mengkontrol berbagai informasi yang
tentunya akan berdampak besar dalam
mungkin bisa merugikan citra produk
kegiatan pemasaran saat ini.
DAFTAR PUSTAKA Belch, G.E. and Michael A. Belch. (2001). Harvard Business Review on Customer Relationship Management. USA : Harvard Business School Press --------(2009). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective, (8th ed). New York : McGraw.Hill Kartajaya, Hermawan. (2008). New Wave Marketing: The World s Still Round The Market is Already Flat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Kitchen, Philip J & Pelsmacker, Patrick D. (2004). Integrated Marketing Communications : A Primer. USA : Routledge. Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2006). Marketing Management, (12th ed). New Jersey : Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip. (2002). Ten Deadly Marketing Sins : Sepuluh Dosa Pemasaran Mematikan, Sinyal dan Solusi (Emil Salim, S.E., penerjemah). Jakarta: Erlangga. Marketing, Judul, Edisi 09/X/September 2010. Mayfield, Antony. (2008). What is Social Media ?. e-book :icrossing Peter, Paul J & Olson, Jerry C. (2005). Consumer Behavior and Marketing Strategy (7thed). Boston : McGraw-Hill.
Rettberg, Jill Walker. (2008). Blogging. USA : Polity Press Scott, David Meerman. (2009). The New Rules of Marketing & PR: Jurus Jitu Menggunakan Blog, Podcasting, Pemasaran Online untuk Menjangkau Pembeli Secara Langsung (Anastia Putri Ridiasa, penerjemah). Jakarta : Publishing One. Sudarmadi, Problematika Menghadang Pemasar Muda, Swa Sembada No.27/XXVI/20 Desember 20105 Januari 2011. Widodo, Eko, Masyarakat Surplus Informasi, Swa Sembada No.08/XXVII/14-27April 2011. Yuliana, Oviliani Yenty. (2000), Mei. Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis. Jurnal Akuntansi & Keuangan Universitas Kristen Petra. Surabaya. Vol 2,36-52 http://tekno.kompas.com/read/2010/09/2 0/15412739/Pengguna.Internet.di. Indonesia.Capai.45.Juta-12). http://edukasi.kompas.com/read/2009/03/ 20/2028042/Pengguna.Internet.In donesia.Didominasi.Remaja http://nasional.kompas.com/read/2009/01 /17/1418056/indonesia.peringkat. ke-8.pengakses.wordpress Lake, Laura. (2003). Understanding the Role of Social Media in Marketing.(http://marketing.about .com/od/strategytutorials/a/social mediamktg.htm)
Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si adalah dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
30
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA ERA GLOBALISASI Paningkat Siburian Abstrak Manajemen Berbasis Sekolah adalah suatu model pengelolaan sekolah yang memberdayakan semua pihak pemangku kepentingan dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Manajemen Berbasis Sekolah memberikan wewenang pengambilan keputusan bagi sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi progam pendidikannya dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan dengan sekolah guna memenuhi kebutuhan sesuai dengan kondisi dan tuntutan lingkungan masyarakatnya. Pengambilan keputusan partisipatif adalah suatu cara untuk mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan demokratik, di mana kepala sekolah, guru, siswa, karyawan, orang tua siswa, dan tokoh masyarakat didorong untuk terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan yang dibutuhkan bagi pencapaian tujuan sekolah. Pengambilan keputusan partisipatif adalah model pengambilan keputusan yang harus dilakukan dalam Manajemen Berbasis Sekolah, karena merupakan inti dan faktor penentu bagi keberhasilan program pendidikan, dan dilakukan dengan melibatkan stakeholders yang terwadahi dalam Dewan Pendidik dan Komite Sekolah. Kata kunci: Manajemen, keputusan, dan partisipatif. PENDAHULUAN Sejalan
dengan
pelaksanaan
dan
pemberdayaan
peserta
didik
otonomi daerah dilakukan reorientasi
sepanjang
penyelenggaraan
keteladanan, membangun kemauan; (4)
pendidikan
melalui
penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (School
Based
Management)
pada
hayat;
mengembangkan didik;
(5)
peserta
mengembangkan
budaya
membaca,
dasar,
memberdayakan
pendidikan
menengah.
memberikan
kreativitas
pendidikan anak usia dini, pendidikan dan
(3)
menulis,
berhitung,
seluruh
dan
komponen
Adapun tujuan otonomi daerah di bidang
masyarakat;
pendidikan `adalah: (1) meningkatkan
keadilan; (7) meningkatkan kesejahteraan
pelayanan pendidikan yang lebih dekat,
pendidik dan tenaga kependidikan; (8)
cepat, mudah , dan murah sesuai
akuntabilitas publik; (9) transparansi;
kebutuhan masyarakat; (2) pembudayaan
(10) memperkuat integritas; dan (11)
(6)
pemerataan
dan
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
31 meningkatkan globalisasi
daya
saing
(Husaini
di
Usman,
era 2008:
Sekolah
yang
kemandirian, partispasi,
572). Penerapan Manajemen Berbasis
ditunjukkan
keterbukaan, dan
perencanaan,
dengan
kemitraan,
akuntabilitas program,
dalam
penyusunan
Sekolah (MBS) merupakan bagian dari
kurikulum tingkat satuan pendidikan,
pelaksanaan otonomi daerah di bidang
kegiatan pembelajaran, pendayagunaan
pendidikan
tenaga kependidikan, penilaian kemajuan
yang
diharapkan
dapat
meningkatkan mutu pendidikan. Hal
belajar,
tersebut dilakukan sesuai dengan UU
prasarana, dan pengawasan. Manajemen
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Berbasis
Pendidikan Nasional yang menetapkan
merupakan sistem manajemen di mana
manajemen berbasis sekolah (School
sekolah merupakan unit pengambilan
Based Management) sebagai prinsip
keputusan
utama yang harus dipegang teguh dalam
penyelenggaraan
pengelolaan semua satuan pendidikan.
mandiri,
Faktor
manajemen
menjadi
penentu dalam usaha pendidikan, karena
pengelolaan Sekolah
sarana pada
dasarnya
penting
keputusannya
tentang
pendidikan
sehingga tepat
dan
secara
diharapkan
setiap
dalam
rangka
meningkatkan mutu lulusan.
menurut Juran bahwa 85 % masalah
Akan
tetapi
dapat
diketahui
mutu disebabkan oleh manajemennya.
bahwa penerapan Manajemen Berbasis
Sehubungan
Sekolah
dengan itu,
dalam
PP
pada
beberapa
lembaga
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
pendidikan belum memberikan hasil
Nasional Pendidikan ditetapkan standar
yang maksimal, yang mana salah satu
pengelolaan pendidikan adalah standar
faktor penyebabnya adalah kebingungan
nasional
berkaitan
dan keraguan pemangku kepentingan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
dalam pengambilan keputusan (M. Ihsan
pengawasan kegiatan pendidikan pada
Dachofany dan Evi Yuzana, 2009: 6).
tingkat satuan pendidikan, kabupaten
Oleh
/kota,
agar
meningkatkan mutu perlu dilakukan
efektivitas
kajian tentang pengambilan keputusan
pendidikan.
dalam Manajemen Berbasis Sekolah
pendidikan
pada era globalisasi.
tercapai
pendidikan
provinsi,
yang
atau
efisiensi
nasional dan
penyelenggaraan Pengelolaan
satuan
karena
itu,
dalam
rangka
menerapkan Manajemen Berbasis Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
32 PEMBAHASAN Hakikat Manajemen Berbasis Sekolah Pada
hakikatnya,
manajemen
Manajemen Berbasis Sekolah bertujuan
pendidikan adalah proses perencanaan,
untuk memberdayakan sumber daya
pengorganisasian,
dan
sekolah, terutama sumber daya manusia
pengendalian sumber daya pendidikan
(kepala sekolah, guru, karyawan, siswa,
untuk mencapai tujuan pendidikan secara
orang
efektif dan efisien. Manajemen Berbasis
sekitarnya)
Sekolah adalah suatu model pengelolaan
kewenangan,
sekolah yang memberdayakan semua
memecahkan persoalan yang dihadapi
pihak
pemangku kepentingan dalam
oleh sekolah dalam rangka meningkatkan
proses perencanaan, pengorganisasian,
mutu pendidikan. Karakteristik dasar
pengarahan, dan pengendalian sumber
Manajemen Berbasis Sekolah adalah
daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pemberian otonomi yang luas kepada
pendidikan secara efektif dan efisien.
sekolah,
Manajemen Berbasis Sekolah sebagai
orangtua peserta didik yang tinggi,
terjemahan
Based
kepemimpinan sekolah yang profesional,
Management adalah suatu pendekatan
dan tim kerja yang profesional (E.
yang bertujuan untuk merancang kembali
Mulyasa,
pengelolaan sekolah dengan memberikan
Manajemen Berbasis Sekolah dinyatakan
kekuasaan kepada kepala sekolah dan
memiliki karakteristik yang sama dengan
meningkatkan
sekolah
pengarahan,
dari
School
partisipasi
masyarakat
tua
siswa,
dan
masyarakat
melalui dan
fleksibilitas
partispasi
2009:
yang
pemberian
masyarakat
36).
efektif,
untuk
dan
Selanjutnya,
yaitu:
(1)
dalam upaya peningkatan kinerja sekolah
manajemen
(Nanang Fatah dan H.Mohammad Ali,
kepemimpinan sekolah yang kuat dalam
2007: 1.5). Manajemen Berbasis Sekolah
arti profesi; (2) proses belajar mengajar
merupakan suatu model pengelolaan
yang bermutu; (3) sumber daya manusia
sekolah yang ditandai dengan adanya
yang
otonomi luas di tingkat sekolah, dan
administrasi sekolah yang didukung oleh
partisipasi yang tinggi dari masyarakat
anggaran yang mengacu pada pencapaian
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
visi dan misi (Syaifui Sagala, 2006: 136).
evaluasi
program
berkualitas
organisasi
baik;
dan
dan
pendidikan.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
(4)
33 Dalam pelaksanaan Manajemen
pembuatan
keputusan
program
Berbasis Sekolah (MBS), kepala sekolah
pendidikan dan kurikulum; dan (8)
merupakan
ketahanan (Husaini Usman, 2008: 574).
orang
kunci
yang
bertanggung jawab untuk megelola dan
Penerapan Manajemen Berbasis
memberdayakan sumber daya manusia
Sekolah pada suatu lembaga pendidikan
dan sumber daya instrumental untuk
ditunjukkan
keberhasilan pencapaian visi, misi, dan
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
tujuan sekolah. Sehubungan dengan itu,
akuntabilitas
ada
program, penyusunan kurikulum tingkat
beberapa
diperhatikan
prinsip
yang
dalam
perlu
melaksanakan
satuan
dengan
kemandirian,
dalam
perencanaan
pendidikan,
kegiatan
Manajemen Berbasis Sekolah, yaitu: (1)
pembelajaran yang efektif, pengelolaan
komitmen
semua
sarana dan prasarana, pendayagunaan
pelanggan sekolah untuk ber-MBS; (2)
tenaga kependidikan, penilaian kemajuan
kesiapan warga sekolah secara fisik dan
hasil belajar, dan pengawasan.
yang
kuat
dari
mental untuk ber-MBS; (3) kelembagaan bagi
pendidikan
keterlibatan
yang
semua
efektif;
diketahui bahwa Manajemen Berbasis
dalam
Sekolah
adalah
mendidik anak; (5) keputusan sekolah
sekolah
yang memberdayakan semua
yang dibuat oleh pihak yang benar-benar
pihak
mengerti
(6)
proses perencanaan, pengorganisasian,
pengambilan
pengarahan, dan pengendalian sumber
tentang
kemandirian keputusan
pihak
(4)
Berdasarkan uraian di atas dapat
pendidikan;
dalam pengalokasian
dana;
(7)
kesadaran guru untuk membantu dalam
sistem
pengelolaan
pemangku kepentingan dalam
daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Hakikat Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah
pilihan diantara dua alternatif atau lebih
penentuan sebuah pilihan dari beberapa
(Stephen
pilihan yang dapat digunakan untuk
Pengambilam keputusan didefinisikan
menyelesaikan masalah atau mencapai
secara
suatu tujuan. Sehubungan dengan itu
alternatif (Fred Luthans, 2006: 406).
dijelaskan bahwa pengambilan keputusan
Selain
merupakan suatu kegiatan menentukan
didefinisiksn sebagai rangkaian kegiatan
P.Robbins, universal itu,
2002:
sebagai
pengambilan
89-90). pemilihan keputusan
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
34 yang berhubungan dengan pemecahan
yang
masalah (Kreitner dan Knicki, 1989:
keputusan; (2) aktivitas desain untuk
487). Definisi di atas menjelaskan bahwa
penemuan, pengembangan, dan analisis
pengambilan
masalah; dan (3) aktivitas memilih untuk
keputusan
serangkaian
kegiatan
merupakan yang
dipilih
sebagai penyelesaian suatu masalah. Secara
rinci
pengambilan
dikemukakan keputusan
pengambilan
menentukan pilihan terbaik dari pilihan yang tersedia (Fred Luthans, 2006: 406).
bahwa
merupakan
memerlukan
Ada
beberapa
asumsi
model
pengambilan keputusan rasional, yaitu:
penentuan serangkaian kegiatan untuk
(1)
mencapai hasil yang diinginkan (T. Hani
diketahui; (3) preferensi yang jelas; (4)
Handoko, 2003: 130).
preferensi yang konstan; (5) tidak ada
kejelasan
masalah;
(2)
pilihan
Ada tiga model pengambilan
kendala waktu dan biaya; dan (6) hasil
keputusan, yaitu: (1) model pengambilan
maksimal (Stephen P. Robbins, 2002:
keputusan
91-92). Hal tersebut berarti bahwa model
rasional;
(2)
model
pengambilan keputusan optimasi, dan (3)
pengambilan
model
sebaiknya digunakan jika pengambil
pengambilan
pemuasan.
Model
keputusan pengambilan
keputusan
keputusan
memiliki
rasional
informasi
yang
keputusan rasional membuat pilihan yang
lengkap
konsisten dan memaksimalkan proses
keputusan, dapat mengidentifikasi semua
dan
model
kriteria yang relevan , dapat meranking
pengambilan keputusan rasional adalah
kriteria dan alternatif berdasarkan tingkat
sebagai
mendefinisikan
pentingnya, kriteria suatu keputusan
masalah; (2) mengidentifikasi kriteria
tertentu adalah konstan dan bobot yang
keputusan; (3) menimbang kriteria; (4)
diberikaan
menghasilkan
(5)
waktu, tidak ada kendala waktu dan
mengevaluasi alternatif-alternatif; dan (6)
biaya, dan dapat memilih alternatif yang
memilih alternatif terbaik (Robbins dan
memberikan hasil yang terbaik. Jadi,
Judge, 2009: 182). Herbert A. Simon
model pengambilan keputusan yang akan
dalam Fred Luthans mengemukakan tiga
digunakan tergantung pada sifat masalah,
tahap utama dalam proses pengambilan
tersedianya
waktu
keputusan, yaitu: (1) aktivitas inteligensi
pengetahuan,
dan
hasil.
Langkah-langkah
berikut:
(1)
alternatif;
berkenaan
dengan
situasi
padanya stabil sepanjang
dan
keterampilan
biaya, dari
untuk penelusuran kondisi lingkungan pengambil keputusan. Sesuai dengan Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
35 hakikat Manajemen Berbasis Sekolah
Berdasarkan uraian di atas dapat
sebagai sistem pengelolaan sekolah yang
diketahui bahwa pengambilan keputusan
ditandai dengan adanya otonomi luas di
adalah
tingkat sekolah, partisipasi masyarakat
sebuah pilihan dari beberapa pilihan
yang tinggi dalam kerangka kebijakan
yang
pendidikan
nasional,
menyelesaikan masalah atau mencapai
pengambilan
keputusanya
melibatkan
semua
sehingga dituntut
pihak
suatu dapat
kegiatan
menentukan
digunakam
untuk
suatu tujuan.
pemangku
kepentingan. Hubungan Pengambilan Keputusan dengan Manajemen Berbasis Sekolah Pengambilan keputusan adalah salah
satu
faktor
dalam
keputusan melalui penciptaan lingkungan
Berbasis
yang terbuka dan demokratik, di mana
Sekolah. Manajemen Berbasis Sekolah
kepala sekolah, guru, siswa, karyawan,
memberikan
orang tua siswa, dan tokoh masyarakat
implementasi
keputusan
penentu
adalah suatu cara untuk mengambil
Manajemen
wewenang pengambilan bagi
dalam
didorong untuk terlibat secara langsung
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
dalam proses pengambilan keputusan
progam
dengan
yang dibutuhkan bagi pencapaian tujuan
yang
sekolah. Hal ini dilandasi oleh keyakinan
berkepentingan dengan sekolah guna
bahwa jika seseorang dilibatkan (turut
memenuhi
bepartisipasi)
pendidikannya
melibatkan
kondisi
sekolah
semua
pihak
kebutuhan sesuai dengan dan
masyarakatnya.
tuntutan
lingkungan
Dalam
pelaksanaan
dalam
pengambilan
keputusan, maka yang bersangkutan akan merasa
ikut
memiliki
keputusan
Manajemen
Berbasis
Sekolah,
tersebut, sehingga yang bersangkutan
pengambilan
keputusan
dilakukan
akan bertanggungjawab dan berdedikasi
dengan melibatkan semua pemangku
sepenuhnya
kepentingan secara partisipatif untuk
keputusan guna mencapai tujuan sekolah.
bermusyawarah,
Meskipun demikian,
sehingga
keputusan
dalam
pelaksanaan pelibatan warga
yang diambil akan diterima oleh semua
sekolah dalam pengambilan keputusan
pihak (Moherman dan Wohistetter, 1994:
harus
279). Pengambilan keputusan partisipatif
yurisdiksi,
mempertimbangkan dan
relevansinya
keahlian, dengan
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
36 tujuan pengambilan keputusan sekolah.
terhadap
Sehubungan dengan itu dijelaskan bahwa
kepentingan sekolah dapat meningkat;
pengambilan
dan (3) kinerja sekolah meningkat.
keputusan
partisipatif
semua
pihak
pemangku
dilakukan kepala sekolah sebagai strategi
Sehubungan
untuk meningkatkan efektivitas kendali
keputusan partisipatif, ada empat faktor
(Chapman, 1990: 254). Kepala sekolah
yang
adalah orang kunci dalam pengambilan
melibatkan pihak kelompok kepentingan,
keputusan yang akan memberhasilkan
yaitu: relevansi, kompetensi, yurisdiksi,
implementasi
dan kompatibilitas tujuan. Secara khusus
Manajemen
Berbasis
dengan
perlu
pengambilan
diperhatikan
dalam
dapat dikemukakan bahwa pengambilan
Sekolah. Dalam menerapkan pengambilan
keputusan
bidang
akademik
dapat
tiga
dilakukan melalui rapat Dewan pendidik
pertanyaan yang harus dijawab oleh
yang dipimpin oleh kepala sekolah,
kepala sekolah sebelumnya, yaitu: (1)
sedangkan
apakah
jika
bidang non akademik dilakukan melalui
melibatkan
rapat komite sekolah yang dihadiri oleh
keputusan
partisipatif,
cocok
pengambilan
dan
ada
produktif
keputusan
yang
pengambilan melibatkan
mana
dari
keputusan
yang
keputusan
(2)
kepala sekolah. Pengambilan keputusan
proses
dalam rapat dewan pendidik dan komite
perlu
sekolah dilaksanakan atas dasar prinsip
kelompok-kelompok kepentingan? bagian
pengambilan
kelompok-kelompok
musyawarah
dan
yang
peningkatan
mutu
kepentingan? dan (3) cara yang mana
berorientasi
yang paling efektif untuk melibatkan
satuan pendidikan. Jadi, pada intinya
kelompok kepentingan
pengambilan
pengambilan implementasi
dalam proses
keputusan Manajemen
?
Melalui Berbasis
Manajemen
pada
mufakat
keputusan Berbasis
dalam
Sekolah
harus
dilakukan dengan melibatkan pihak-
Sekolah diharapkan hal berikut : (1)
pihak
fleksibilitas
(stakeholders) yang terwadahi dalam
pengambilan
keputusan
sekolah akan tumbuh dan berkembang dengan subur, sehingga dapat dibuat
pemangku
kepentingan
Dewan Pendidik dan Komite Sekolah. Berdasarkan uraian di atas dapat
keputusan yang tepat dalam memenuhi
disimpulkan
kebutuhan
keputusan dalam Manajemen Berbasis
sekolah;
(2)
bahwa
pengambilan
Sekolah merupakan faktor penentu bagi akuntabilitas/pertanggunggugatan Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
37 keberhasilan program pendidikan, dan
(stakeholders) yang terwadahi dalam
dilakukan
dengan melibatkan pihak-
Dewan Pendidik dan Komite Sekolah.
pihak
pemangku
kepentingan
PENUTUP Manajemen
Berbasis
Sekolah
Pengambilan keputusan di bidang
adalah suatu model pengelolaan sekolah
pendidikan merupakan suatu kegiatan
yang
menentukan
memberdayakan
semua
pihak
pemangku kepentingan dalam
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
sebuah
pilihan
dari
beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan
masalah
pengarahan, dan pengendalian sumber
pendidikan
atau
daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Sesuai
pendidikan secara efektif dan efisien.
Manajemen Berbasis Sekolah sebagai
Manajemen Berbasis Sekolah sebagai
sistem pengelolaan sekolah yang ditandai
wujud
pendidikan
dengan adanya otonomi luas di tingkat
bertujuan untuk mengadakan perubahan
sekolah, partisipasi masyarakat yang
dari kondisi yang kurang baik menuju
tinggi
kondisi
dengan
pendidikan nasional, maka pengambilan
memberikan wewenang kepada sekolah
keputusanya dituntut melibatkan semua
untuk memberdayakan dirinya, sehingga
pihak
mampu
Pengambilan
dari
reformasi
yang
lebih
secara
baik
mandiri
menggali,
dalam
mencapai
tujuan
dengan
hakikat
kerangka
pemangku
kebijakan
kepentingan.
keputusan
dalam
mengalokasikan, menentukan prioritas,
pelaksanaan
memanfaatkan,
dan
Sekolah dilakukan dengan melibatkan
setiap
semua pemangku kepentingan secara
mengendalikan,
mempertanggungjawabkan kegiatannya berkepentingan.
kepada
pihak
Manajemen
yang Berbasis
Sekolah memberikan otonomi yang luas bagi
sekolah
dalam
mengambil
partisipatif
Manajemen
untuk
Berbasis
bermusyawarah,
sehingga keputusan yang diambil akan diterima oleh semua pihak. Jadi,
pengambilan
keputusan
keputusan untuk melakukan perbaikan
partisipatif
dan
Manajemen Berbasis Sekolah, karena
peningkatan
berkelanjutan.
kualitas
secara
harus
dilakukan
dalam
merupakan inti dan faktor penentu bagi keberhasilan program pendidikan, dan
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
38 dilakukan
dengan melibatkan pihak-
(stakeholders) yang terwadahi dalam
pihak
pemangku
Dewan Pendidik dan Komite Sekolah.
kepentingan
DAFTAR PUSTAKA Chapman, Judith. (1990). School Decision Making and Management. London: The Farrmer Press. Husaini Usman. (2008). Manajemen Teori Praktik & Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Kreitner, Robert dan Angelo Knicki. (1989). Organizational Behavior. Boston: Richard D. Irwin, Inc. Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI. Moherman, Susan Albers dan Wohistetter. (1994). School Based Management Organizing for High Performance. San Fransisco: Jossey-Bass. Mulyasa, E. (2009). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. M. Ihsan Dachofany dan Evi Yuzana. (2009). Manajemen Berbasis
Sekolah.Makalah, (Online), (http://makalahkumakalahmu.wor dpress.com/2009/05/15/manajem en-berbasis-sekolah-mbs/, diakses 12 September 2011). Nanang Fattah dan H. Mohammad Ali. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka. Robbins, Stephen P. (2002). Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga. Robbins , Stephen P dan Timothy A. Judge. (2009). Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education. Sagala. Syaiful. (2006). Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat.Strategi Memenangkan Persaingan Mutu.Jakarta: Nimas Multima. T. Hani Handoko. (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
39 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SENI DAN BUDAYA BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Lamhot Basani Sihombing Abstrak Dalam penggunaan multimedia pembelajaran, guru dapat memberi berbagai informasi mengenai materi pelajaran, didalam pembelajaran seni budaya hal ini sangat membantu dalam penyampaian contoh berbagai bentuk kesenian seperti lagu dan karya seni lainnya. Dan tak dapat dipungkiri bahwa hampir semua siswa akan selalu suka dengan musik, dan ini menjadi sebuah keuntungan dalam proses belajar dan mengajar, karena didalam multimedia guru dapat menggunakan lagu sebagai contoh dalam pelajaran. Seperti hasil penelitian Mayanti dalam skripsi (2009;52) mengatakan, ”penggunaan media lagu terbukti memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran.” Karena multimedia dapat menghadirkan berbagai macam contoh yang dapat memberi motivasi belajar siswa, seperti belajar sekaligus mendengarkan lagu yang mereka sukai maupun yang mungkin juga tidak mereka sukai. Namun menggunakan lagu dalam multimedia pembelajaran dapat memberi motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa akan lebih baik. Kata Kunci : multimedia PENDAHULUAN Pembelajaran
pada dasarnya
benar dapat mengubah kondisi anak dari
merupakan upaya untuk mengarahkan
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
anak didik ke dalam proses belajar
tidak paham menjadi paham, serta dari
sehingga
memperoleh
yang berperilaku kurang baik menjadi
tujuan belajar sesuai dengan apa yang
baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama
diharapkan.
ini
mereka
dapat
Pembelajaran
hendaknya
kurang
mendapat
perhatian
di
memperhatikan kondisi individu anak
kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari
karena merekalah yang akan belajar.
perhatian sebagian guru/pendidik yang
Anak didik merupakan individu yang
cenderung memperhatikan kelas secara
berbeda satu sama lain serta memiliki
keseluruhan,
keunikan masing-masing yang tidak
kelompok
sama dengan orang lain. Oleh karena itu,
individual kurang mendapat perhatian.
pembelajaran hendaknya memperhatikan
Gejala lain terlihat pada kenyataan
perbedaan-perbedaan
anak
banyaknya guru yang menggunakan
tersebut. Sehingga pembelajaran benar-
metode pengajaran yang cenderung sama
individual
tidak
anak
perorangan
sehingga
atau
perbedaan
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
40 setiap
kali
pertemuan
di
kelas
berlangsung.
Pengembangan kurikulum seni budaya bangsa
Pembelajaran
diawali
dengan
kurang
penjelasan filosofi budaya dan diikuti
individual
dengan pembelajaran apresiatif terhadap
anak dan didasarkan pada keinginan guru
produk seni budaya daerah. Satuan
akan sulit untuk dapat mengantarkan
pembelajaran yang tidak menjelaskan
anak didik ke arah pencapaian tujuan
filosofi akhirnya hanya menjadi materi
pembelajaran.
pelajaran hafalan yang sangat rentan
memperhatikan
yang
pada
yang
hendaknya
perbedaan
Kondisi seperti inilah umumnya
terjadi
pada
dengan kealpaan. Pembelajaran filosofi
pembelajaran konvensional. Konsekuensi
budaya ini diperlukan karena seni budaya
dari pendekatan pembelajaran seperti ini
daerah
adalah terjadinya kesenjangan yang nyata
simbol-simbol, tetapi tidak menunjukkan
antara anak yang cerdas dan anak yang
bentuk asli dari seni dan budaya tersebut
kurang cerdas dalam pencapaian tujuan
sehingga apresiasi siswa terhadap seni
pembelajaran.
Kondisi
budaya bangsa kurang dipahami oleh
mengakibatkan
tidak
seperti
ini
diperolehnya
tuntas
terabaikan.
membuktikan
terjadinya
Hal
ini
kegagalan
dalam proses pembelajaran di sekolah. Mengenal
dan
kali
dikemas
dalam
siswa.
ketuntasan dalam belajar sehingga sistem belajar
sering
Pesatnya pengetahuan
kemajuan dan
teknologi
ilmu serta
perkembangan sosial-budaya merupakan faktor
yang
mempengaruhi
proses
mengapresiasi
pembelajaran siswa dan kesempatan
kultur budaya bangsa melalui produk
belajar siswa semakin terbuka dari
budayanya
merupakan
berbagai sumber dan media seperti surat
efektif
untuk
metode
yang
mempertahankan
kabar,
radio,
televisi,
film,
dan
karakteristik dan jati diri bangsa serta
sebagainya. Pemanfaatan teknologi yang
merupakan bentuk pemeliharaan filosofi
terus berkembang dalam proses belajar-
kehidupan
mengajar
pemeliharaan
bangsa. seni
Selain budaya
itu,
akan
memungkinkan
guru
bangsa
untuk menyajikan materi ajar yang
bermanfaat sebagai penelusuran sejarah
menarik dan disukai oleh semua siswa
melalui fakta empiris yang membentuk
sehingga sistem belajar tuntas dan siswa
bangsa ini dapat bertahan hidup dan
dapat mengerti dan memahami materi
mengembangkan kehidupan. ajar yang diberikan oleh guru dengan Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
41 harapan hasil belajar yang baik dapat
media pembelajaran menjadi salah satu
tercapai.
faktornya.
Guru
hendaknya
mampu
Guru
tidak
dapat
membantu setiap anak secara efektif dan
menghadirkan
dapat
suatu materi menyebabkan hasil belajar
mempergunakan
berbagai
kesempatan belajar dan berbagai sumber
langsung
Ketidakmampuan
pembelajaran
dari
siswa menjadi kurang memuaskan.
dan media pembelajaran. Proses
contoh
sekolah
pada
memberikan fasilitas media pembelajaran
dasarnya berjalan dengan baik sesuai
seni dan budaya seperti alat musik
dengan
yang
tradisional menjadikan proses belajar dan
dirancang oleh guru. Namun dalam
mengajar menjadi membosankan dan
proses pembelajaran yang terjadi masih
monoton. Pemahaman siswa akan materi
banyak siswa yang kurang memahami
belajar seni dan budaya yang diberikan
dan mengetahui tentang materi yang
guru
diajarkan, bukan karena proses belajar
ketuntasan belajar yang harus dicapai
yang kurang baik namun keterbatasan
pada akhirnya tidak tercapai.
rencana
pembelajaran
tidak
memuaskan
sehingga
PEMBAHASAN Pengertian Metode Pembelajaran Belajar adalah proses perubahan
mengimplementasikan
rencana
yang
perilaku secara aktif, proses mereaksi
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
terhadap semua situasi yang ada di
praktis
sekitar individu, proses yang diarahkan
pembelajaran.”
pada suatu tujuan, proses berbuat melalui
upaya ilmiah, maka metode menyangkut
berbagai pengalaman, proses melihat,
masalah
mengamati, dan memahami sesuatu yang
memahami objek yang menjadi sasaran
dipelajari.
ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
Untuk
mempermudah
proses
untuk
cara
memiliki
arti
mencapai
tujuan
Sehubungan
dengan
kerja
untuk
sebagai
alat
dapat
untuk
belajar dibutuhkan metode yang tepat
mencapai tujuan. Pengetahuan tentang
sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.
metode-metode
Hal ini sesuai dengan pendapat Kokom
perlukan
(2010:3), “metode adalah cara atau jalan
berhasil atau tidaknya siswa belajar
yang
sangat
digunakan
untuk
mengajar
sangat
di
oleh para pendidik sebab bergantung
pada
tepat
atau
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
42 yang
mendapat penyesuaian yang baik dalam
digunakan oleh guru sehingga terjadi
situasi belajar sesuai dengan kemampuan
sebuah proses interaksi peserta didik
yang
dengan pendidik dan sumber belajar pada
perkembangan yang optimal. Hal ini
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
sejalan
merupakan
(Sardiman, 2005:20) yang memberikan
tidaknya
metode
mengajar
bantuan
yang
diberikan
dimilikinya dengan
dan
mendapat
pendapat
Cronbach
proses
definisi tentang belajar “Learning is
pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
shown by a change in behavior as a
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
result of experience”. “Belajar adalah
pembentukan sikap dan kepercayaan
memperlihatkan
pada peserta didik. Dengan kata lain,
perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.
pendidik
agar
pembelajaran
dapat
adalah
terjadi
proses
untuk
perubahan
Sedangkan
dalam
dalam UU
No.
membantu peserta didik agar dapat
20/2003,
belajar dengan baik.
menyatakan Pembelajaran adalah proses
Proses belajar mengajar yang
Bab
dan
secara
lingkungan
sehingga
terjadi
Pasal
Ayat
20
interaksi peserta didik dengan pendidik
dilaksanakan oleh guru haruslah ditata sistematis
I
sumber
belajar belajar.
pada
suatu
Undang-undang
interaksi yang efektif dikelas sejalan
dalam hal ini menekankan dalam proses
dengan pendapat Kokom (2010 : 3)
belajar
Instruction atau pembelajaran adalah
interaksi yang baik pula antara pendidik
suatu sistem atau proses membelajarkan
(guru)
siswa yang bertujuan untuk membantu
menciptakan suasana belajar dua arah
proses belajar siswa, yang direncanakan,
yang interaktif, dan benar-benar memberi
dilaksanakan
secara
pengalaman belajar yang baik bagi siswa
sistematis agar siswa dapat mencapai
yang dapat meningkatkan hasil belajar
tujuan-tujan pembelajaran secara efektif
siswa.
dan
pengetahuan siswa, pola belajar yang
efisien.
dan
dievaluasi
Proses
belajar
berisi
yang
baik
dengan
Selain
haruslah siswa
terjadi sehingga
meningkatkan
ilmu
serangkaian peristiwa yang dirancang
interaktif
juga
dan disusun sedemikian rupa untuk
siswa
dalam
mempengaruhi
mendukung
pengetahuan dan pendapatnya tentang
terjadinya proses belajar siswa yang
suatu wacana yang sedang dibahas dalam
dan
memupuk
mentalitas
mengungkapkan
bersifat internal sehingga setiap siswa proses belajar dan mengajar dikelas. Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
43 Seperti
pendapat
Harold
(Sardiman,
dan mengajar (oleh guru). Kegiatan
memberikan
batasan,
belajar mengajar adalah satu kesatuan
“Learning is to observe, to read, to
dari dua kegiatan yang searah dalam
initiate, to try something themselves, to
proses pelaksanaannya dimana
listen, to follow direction”. Belajar
sebagai
adalah mengamati, membaca, berinisiasi,
kepada siswa sebagai orang yang belajar
mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan,
dan sebaliknya bila ada hal-hal baru yang
mengikuti petunjuk/arahan.
siswa dapat dalam proses belajarnya
2005:20)
Dalam
pemilihan
metode
pengajar
memberi
guru
pelajaran
yang belum diketahui oleh guru. Dalam
pembelajaran ada beberapa hal yang
hal
harus
dengan
mengatakan, “Learning is a change in
(2008:57),
performance as a result of practice.”
diperhatikan
pendapat
sejalan
Hamalik
ini Geoch
2005:20)
“pembelajaran adalah suatu kombinasi
Belajar
yang
penampilan sebagai hasil praktek.
tersusun
meliputi
unsur-unsur
adalah
(Sardiman
perubahan
dalam
manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
prosedur yang saling mempengaruhi
metode pembelajaran adalah usaha sadar
untuk
tujuan
dari guru untuk membuat siswa belajar,
pembelajaran”. Manusia terlibat dalam
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru
pada diri siswa yang belajar, bahwa
dan tenaga lainnya. Material meliputi
perubahan
buku-buku, papan tulis, dan kapur.
kemampuan baru yang berlaku dalam
Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari
waktu yang relatif lama dan karena
ruang kelas, perlengkapan audio visual,
adanya usaha. Metode pembelajaran
komputer. Prosedur meliputi jadwal dan
dapat juga diartikan sebagai cara yang
metode penyampaian informasi, praktek,
digunakan untuk mengimplementasikan
belajar ujian. Pengajaran mempunyai arti
rencana yang sudah disusun dalam
cara mengajar atau mengajarkan, dengan
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
demikian
mencapai tujuan pembelajaran.
mencapai
pengajaran diartikan sama
dengan
pemerolehan
dengan perbuatan belajar (oleh siswa)
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
44 Pengertian Seni dan Budaya Kata "seni" adalah sebuah kata yang
semua
orang
di
pastikan
keindahan dan perasaan keindahan itu dapat
terpuaskan
apabila
dapat
mengenalnya, walaupun dengan kadar
menangkap harmoni atau suatu kesatuan
pemahaman yang berbeda. Kata seni
dari bentuk yang disajikan. Seni identik
berarti
dengan penggunaan keterampilan dan
keterampilan
yang
diperoleh
melalui pengalaman, pengamatan atau
imajinasi
proses belajar. Setiap orang dapat saja
menghasilkan
berbicara seni menurut sudut pandangnya
Segala bentuk karya seni merupakan
masing
dipersalahkan
hasil dari kreatifitas yang dituangkan
ataupun diganti dengan sudut pandang
dalam sebuah benda yang terlihat indah.
lain,
ada
Suatu kesatuan secara struktural dari
kesepakatan tanpa rundingan dimana
elemen-elemen estetis, kualitas-kualitas
kata seni sering sekali dikaitkan dengan
teknis
kata
mempunyai arti tersendiri dan tidak
tanpa tetapi
indah
dapat sepertinya
sehingga
sudah
seperti
sudah
secara
dan
membutuhkan
Memahami
kesenian
unsur-unsur
menemukan
sesuatu
berarti
gagasan
yang
simbolis, pengesahan
untuk
yang oleh
pernyataan
dirinya. Dalam hal ini seni itu adalah
dalam budaya manusia.
memperdulikan
selalu
estetis.
luar
dirinya
seni
benda-benda
lagi
berlaku untuk menentukan unsur nilai Manusia dalam perkembangan
dalam
ekpresi
menjadi kebiasaan bahwa seni itu indah. itu
kreatif
sendiri
tanpa
apakah
orang
harus lain
menganggap itu indah atau tidak karena
menghubungkan
pada dasarnya setiap benda bisa jadi
kehidupannya degnan seni, kesenian
indah dan bisa juga tidak, dan seni itu
inimemberi rasa keindahan yang dapat
sendiri tidak harus indah.
dinikmati oleh manusia itu sendiri. Menurut
Read
2007;7)
simbol dari berbagai hal, misalnya
menyatakan, ”seni merupakan usaha
simbol keagamaan, keselarasan budaya
manusia untuk menciptakan bentuk-
dan bahkan untuk dunia pendidikan seni
bentuk yang menyenangkan.” Bentuk
dapat dijadikan simbol. Seperti pendapat
yang menyenangkan dalam arti bentuk
Langer
yang
menyatakan, ”seni merupakan simbol
dapat
(Dharsono,
Seni seringkali dijadikan sebagai
membingkai
perasaan
(Dharsono,
2007;7)
yang
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
45 dari perasaan.” Seni merupakan kreasi
generasi. Budaya terbentuk dari banyak
bentuk simbolis perasaan manusia yang
unsur yang rumit, termasuk sistem agama
tertuang dalam sebuah benda ataupun
dan
kata-kata yang miliki nilai keindahan.
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
Bentuk-bentuk simbolis yang mengalami
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
transformasi
merupakan bagian tak terpisahkan dari
yang
universalisasi bukan
dari
merupakan
politik,
adat
istiadat,
bahasa,
pengalaman,
dan
diri manusia sehingga banyak orang
terjemahan
dari
cenderung menganggapnya diwariskan
merupakan
pengalaman-pengalaman tertentu dalam
secara
karya
berusaha berkomunikasi dengan orang-
seninya
melainkan
formasi
genetis.
orang
dari pikirannya semata.
menyesuiakan perbedaan-perbedaannya,
berkesenian
dalam
berbeda
seseorang
pengalaman emosionalnya yang bukan Kehidupan
yang
Ketika
membuktikan
budaya
bahwa
budaya
dan itu
membawa
dipelajari. Budaya membentuk suatu pola
pencipta
hidup menyeluruh bersifat kompleks,
sebuah budaya masyarakat yang menjaga
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
nilai etik dan budi pekerti masyarakat.
turut menentukan perilaku komunikatif,
Hal ini sesuai dengan pendapat Setiady
unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
(2010:27), ”budaya atau kebudayaan
dan meliputi banyak kegiatan sosial
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
manusia.
kehidupan masyarakat
masyarakat pada
kedalam
buddhayah, yang merupakan bentuk
Budaya
yang
ada
dalam
jamak dari buddhi (budi atau akal)
masyarakat merupakan warisan nenek
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
moyang yang di wariskan sacara turun-
dengan budi dan akal manusia.” Budaya
temurun, budaya ini dijadikan sebagai
merupakan sebuah aturan kehidupan
aturan
tradisional yang telah diwariskan secara
pengatur
turun-temurun
mengambil
oleh
nenek
moyang
bermasyarat. Budaya tata
manusia. Setiap suku bangsa memiliki
sosialisasi
budayanya sendiri. Budaya adalah suatu
menciptakan
cara
moyang
hidup
yang
berkembang
dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
kehidupan peran sebuah
melihat
masyarakat
penting
kehidupan
sebagai
dan budaya,
kondisi
dalam untuk nenek
kehidupan
masyarakat melalui perasaannya sesuai
orang dan diwariskan dari generasi ke dengan pendapat Herimanto (2010;29) Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
46 yang menyatakan bahwa ”budaya adalah
didapat
hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.”
masyarakat.” Kehidupan manusia yang
Kebudayaan sangat erat hubungannya
sedang dijalani saat ini merupakan hasil
dengan
dari sebuah kebudayaan yang terus
masyarakat,
bahwa
segala
seseorang
sebagai
anggota
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
berkembang
ditentukan
yang
meningkatnya kecerdasan manusia, ini
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri..
menunjukkan bahwa sebuah budaya akan
Memandang kebudayaan sebagai sesuatu
selalu ada dalam sisi hidup manusia.
oleh
kebudayaan
yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang
lain.
sejalan
dengan
Dari berbagai definisi tersebut,
Kebudayaan
dapat diperoleh pengertian mengenai
merupakan identitas dari persekutuan
kebudayaan adalah sesuatu yang akan
hidup manusia, kebudayaan mengandung
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
meliputi sistem ide atau gagasan yang
sosial,
ilmu
keseluruhan
pengetahuan
serta
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
struktur-struktur
sosial,
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
religius, tambahan lagi segala pernyataan
itu
intelektual dan artistik yang menjadi ciri
perwujudan kebudayaan adalah benda-
khas suatu masyarakat.
benda yang diciptakan oleh manusia
Sementara (Rusmin
pendapat
Tumanggor,
menyatakan
bahwa
bersifat
abstrak.
Sedangkan
Taylor
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
2010:19),
perilaku dan benda-benda yang bersifat
”kebudayaan
nyata,
misalnya
pola-pola
perilaku,
hidup,
organisasi
merupakan keseluruhan yang kompleks,
bahasa,
yang
sosial, religi, seni, yang kesemuanya
di
pengetahuan, moral,
dalamnya
terkandung
kepercayaan,
hukum,
adat
kemampuan-kemampuan
kesenian,
istiadat,
dan
lain
yang
ditujukan dalam
peralatan untuk
membantu
melangsungkan
manusia kehidupan
bermasyarakat.
Pengertian Multimedia Multimedia diambil dari kata
beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara,
multi dan media. Multi berarti banyak
video dan animasi yang menghasilkan
dan media berarti media atau perantara.
presentasi
Multimedia
Multimedia juga mempunyai komunikasi
adalah
gabungan
dari
yang
menakjubkan.
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
47 interaktif yang tinggi. Bagi pengguna
merupakan
komputer multimedia dapat diartikan
bersama-sama menampilkan informasi,
sebagai informasi komputer yang dapat
pesan atau isi pelajaran.” pemanfaatan
disajikan melalui audio atau video, teks,
komputer
grafik dan animasi.
menggabungkan
Secara mengandung
umum bebragai
menggabungkan
multimedia elemen
berbagai
yang sumber
satu
untuk
dengan
memungkinkan
pendapat
berkomunikasi.
adalah
kombinasi
dari
membuat
dan
grafik,
audio,
teks,
link
menggabungkan
navigasi,
“Multimedia
secara
gambar bergerak (video dan animasi)
teknologi yang dijadikan satu, seperti Rosch (1996) menyatakan,
kesatuan
pemakai
yang
melakukan
berinteraksi, berkreasi Dalam
dan
definisi
ini
terkandung empat komponen penting Pertama,
harus
ada
komputer dan video atau Multimedia
multimedia.
secara umum merupakan kombinasi tiga
komputer yang mengkoordinasikan apa
elemen, yaitu suara, gambar dan teks.”
yang dilihat dan didengar. Kedua, harus
Multimedia adalah kombinasi dari paling
ada link yang menghubungkan pemakai
sedikit dua media input atau output dari
dengan informasi. Ketiga, harus ada alat
data, media dapat audio (suara, musik),
navigasi
animasi, video, teks, grafik dan gambar,
menjelajah
multimedia merupakan alat yang dapat
saling terhubung. Keempat, multimedia
menciptakan presentasi yang dinamis dan
menyediakan tempat kepada pemakai
interaktif yang mengkombinasikan teks,
untuk mengumpulkan, memproses, dan
grafik, animasi, audio dan gambar video.
mengkomunikasikan informasi dengan
Multimedia sebagai sebuah alat pembelajar sebuah
merupakan
kemajuan
menggabungkan
bagian
teknologi berbagai
dari yang
macam
yang
membantu
jaringan
pemakai
informasi
yang
ide. Jika salah satu komponen tidak ada, bukan
multimedia
namanya.
dalam
arti
luas
Misalnya, jika tidak ada
komputer untuk berinteraksi, maka itu
teknologi, seperti gambar, video, suara,
namanya
media
campuran,
dan berbagai macam hal lainnya sesuai
multimedia. Kalau tidak ada alat navigasi
dengan pendapat Arsyad (2010: 171)
yang memungkinkan untuk memilih
yang menyatakan, “multimedia adalah
jalannya
suatu
berbagai macam kombinasi grafik, teks,
namanya
film,
tindakan bukan
bukan
maka
itu
multimedia.
Demikian juga kita tidak mempunyai suara, video dan animasi yang Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
48 ruang
untuk
berkreasi
dan
televisi, bukan multimedia.
menyumbangkan ide sendiri, maka nama Jenis-jenis Multimedia Pembelajaran Berdasarkan
dapat dimanfaatkan oleh siswa secara
multimedia pembelajaran ada 2 macam,
mandiri
yaitu:
Multimedia
a)
b)
kegunaannya
tanpa
bantuan
guru.
pembelajaran
mandiri
memadukan
explicit
Multimedia presentasi Pembelajaran
harus
dapat
Multimedia presentasi pembelajaran
knowledge dan tacit knowledge ,
adalah alat bantu guru dalam proses
mengandung fitur assemen untuk
pembelajaran dikelas dan tidak
latihan,ujian dan simulasi termasuk
menggantikan guru secara
tahapan
keseluruhan. Contohnya: Microsoft
Contohnya: Macromedia Authorware
Power Point.
atau Adobe Flash.
pemecahan
masalah.
Multimedia pembelajaran mandiri, adalah sofware pembelajaran yang Manfaat Multimedia Pembelajaran Secara umum manfaat yang dapat
1) Memperbesar benda yang sangat
diperoleh adalah proses pembelajaran
kecil dan tidak tampak oleh mata,
lebih menarik, lebih interaktif, jumlah
seperti kuman, bakteri, elektron.
waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas
2) Memperkecil benda yang sangat
belajar siswa dapat ditingkatkan dan
besar yang tidak mungkin dihadirkan
prises belajar mengajar dapat dilakukan
ke sekolah, seperti gajah, rumah
di mana dan kapan saja, serta sikap
Tradisional, gunung.
belajar siswa dapat ditingkatkan.
3) Menyajikan benda atau peristiwa
Manfaat di atas akan diperoleh mengingat
terdapat
keunggulan
dari
yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat,
sebuah multimedia pembelajaran, seperti
seperti sistem tubuh manusia,
yang disampaikan
bekerjanya suatu mesin, beredarnya
sebagai berikut :
Sadiman (2009:17)
planet Mars, berkembangnya bunga, dan pesta adat.
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
49 4) Menyajikan benda atau peristiwa
guru dalam penyampaian materi ajar
yang jauh, seperti bulan, bintang,
kepada siswa karena dalam materi ajar
salju.
banyak contoh pelajaran yang tak dapat
5) Menyajikan benda atau peristiwa
dihadirkan langsung oleh guru, dan
yang berbahaya, seperti letusan
membantu siswa dalam memahami dan
gunung berapi, harimau, racun.
mengetahui
6) Meningkatkan daya tarik dan
multimedia
proses
materi
yang
diajarkan oleh guru dengan adanya
perhatian siswa. Dalam
tentang
pembelajaran,
keberadaan multimedia sangat membantu
pembelajaran
diharapkan
ketuntasan belajar dan pemahaman siswa terus berkembang dan bertambah.
Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran Sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran,
pemilihan
dan
penggunaan multimedia pembelajaran harusmemperhatikan
karakteristik
sehingga penggunabisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Selain
memenuhi
karakteristik
tersebut,
komponen lain, seperti: tujuan, materi,
pembelajaran
sebaiknya
strategi dan juga evaluasi pembelajaran.
fungsi sebagai berikut:
Karakteristik multimedia pembelajaran
a) Mampu
ketiga multimedia memenuhi
memperkuat
respon
adalah:
pengguna secepatnya dan sesering
a) Memiliki lebih dari satu media yang
mungkin.
konvergen,
misalnya
b) Memperhatikan
bahwa
siswa
menggabungkan unsur audio dan
mengikuti suatu urutan yang koheren
visual.
dan terkendalikan.
b) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki
kemampuan
untuk
mengakomodasi respon pengguna. c) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi
kemudahan
dan
c) Mampu
memberikan
kesempatan
adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban,
pemilihan,
keputusan,
percobaan dan lain-lain.
kelengkapan isi sedemikian rupa Pengertian Hasil Belajar
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
50 Hasil belajar adalah perubahan
memahami pelajaran dengan efektif dan
yang dimilki oleh seseoarang setelah
efisien. Hintzman (Muhibbin Syah 2008:
mengalami proses belajar, baik berupa
90-91) dalam bukunya The Psychology
perubahan pada ilmu pengetahuan, cara
of Learning and Memory berpendapat,
berpikir, sikap maupun moral. Melalui
“Learning is change in organism due to
proses belajar yang dialami, seseorang
experience
akan mengalami perubahan-perubahan
organism’s behavior.” Artinya, belajar
dalam kehidupan sehari-harinya baik
adalah suatu perubahan yang terjadi
dilingkungan
dalam
masyarakat
maupun
diri
which
can
organism
affect
(manusia
the
dan
hewan) disebabkan oleh pengalaman
keluarga. Setiap orang memiliki kemapuan
yang dapat mempengaruhi tingkah laku
dari berabgai pengalaman hidup, hal ini
organism
juga berlaku dalam belajar karena belajar
pandangan Hitzman, perubahan yang
merupakan proses dalam mencari sebuah
ditimbulkan oleh pengalaman tersebut
pengalaman. Seperti pendapat Sudjana
baru dapat dikatakan belajar apabila
(1990:22)
mempengaruhi organisme.
yang
menyatakan,
“hasil
tersebut.
Jadi,
dalam
belajar adalah kemampuan-kemampuan
Setiap siswa yang belajar pada
yang dimiliki siswa setelah ia menerima
akhirnya akan memperoleh hasil belajar
pengalaman
Pengalaman
yang baik dan hal itu akan meningkatkan
belajar yang diterima akan memberi
penguasaan siswa terhadap pelajaran
dampak pada perubahan yang terjadi
tersebut, hal ini sesuai dengan pandangan
terhadap seseorang. Perubahan yang
Sahertian (2004:1) yang mengatakan,
terjadi haruslah yang bersifat terus-
‘setiap
hasil
menerus
gambaran
tingkat
belajarnya.”
dan
akan
dilaksanakan
belajar
merupakan
penguasaan
siswa
sepanjang kehidupan seorang yang telah
terhadap sasaran belajar pada topik
belajar
sifatnya
bahasan yang dieksperimenkan, yang
sementara yaitu perubahan yang hanya
diukur dengan berdasarkan jumlah skor
terjadi ketika proses belajar itu terjadi.
jawaban benar pada soal yang disusun
Oleh karena itu seorang guru harus
sesuai dengan sasaran belajar.” Untuk
membuat sebuah metode pembelajaran
mengetahui hasil belajar yang terjadi
yang dapat memberi hasil belajar yang
pada siswa pada setiap proses belajar
bukan
perubahan
yang terjadi akan dilaksanakan tes, baik bagi siswa, sehingga siswa dapat Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
51 sehingga terjadi
diketahui setelah
perubahan
proses
yang
terjadi dalam segala macam/keseluruhan
belajar
tingkah laku suatu organisme sebagai
dilaksanakan disinilah dapat diketahui
hasil pengalaman. Dalam
hasil belajar siswa tersebut. Melalui
peningkatan
mutu
pelaksanaan tindakan kelas, peneliti dan
pendidikan nasional, pemerintah selalu
guru akan melihat dan mengevaluasi
memantau
setiap perubahan yang terjadi terhadapa
kurikulum yang selalu dikeluarkan oleh
siswa setelah menerima pembelajaran
pemerintah, dalam hal ini menurut
dari
Sudjana,
guru,
dengan
demikian
dapat
kualitas
pendidikan
(1990:22)
dalam
dari
sistem
diketahui metode pembeljaran yang tepat
pendidikan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
pendidikan,
baik
Wittig (Muhibbin Syah 2008: 90-91)
maupun
tujuan
dalam bukunya, Psychology of Learning
menggunakan klasifikasi hasil belajar
mendefinisikan belajar sebagai “any
dari Benyamin Bloom yang secara garis
relatively
in an
besar membaginya dalam tiga ranah,
organisme’s behavioral repertoire that
yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan
occurs as a result of experience.” Belajar
ranah psikomotoris.
permanent change
nasional rumusan tujuan tujuan
kurikuler
instruksional
ialah perubahan yang relatif menetap Ranah Kognitif Ranah kognitif yang berkenaan
kognitif siswa maka akan diadakan tes,
dengan hasil belajar intelektual yang
dari hasil tes ini akan dilihat apakah
terdiri
kognitif
dari
enam
aspek,
yakni
siswa
mengalami
pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
perkembangan. Jika dalam tes ini siswa
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
dapat menjawab setidaknya 75% dari
Kedua aspek pertama disebut kognitif
pertanyaan
tingkat
diketahui bahwa siswa dapat memahami
rendah
dan
keempat
aspek
yang
ada
berikutnya termasuk kognitif tingkat
materi
tinggi. Untuk mengetahui perkembangan
disampaikan oleh guru.
pembelajaran
maka yang
dapat telah
Ranah Afektif Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
52 Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
jawaban
atau
mengemukakan pendapat tentang materi pembelajaran.
reaksi,
Dalam
proses
belajar
dan
penilaian, organisasi, dan internalisasi.
mengajar guru harus dapat meningkatkan
Dalam hal ini peneliti dan guru secara
rasa
terus menerus melihat perkembangan
kemampuannya
lingkungan belajar siswa di kelas melalui
pertanyaan dan menjawab pertanyaan
sikap belajar siswa saat melaksanakan
seputar materi pelajaran
proses belajar dan mengajar.
diajarkan, selain itu guru juga harus
Tugas
percaya
diri
siswa
untuk
tentang memberi
yang sedang
utama guru dalam meningkatkan ranah
mengajarkan
afektif siswa adalah meciptakan suasana
menghargai antara sesama siswa maupun
kelas yang aktif dimana seluruh siswa
antara siswa dan guru sehingga suasana
dapat mengikuti pelajaran secara aktif,
belajar yang terbangun menjadi nyaman
guru harus membangun mental siswa
dan kondusif. Dengan demikian proses
yang
belajar dan mengajar dikelas menjadi
mampu
berbicara
dan
tentang
sikap
saling
aktif dan menyenangkan. Ranah Psikomotoris Ranah psikomotoris berkenaan
4)
Kemampuan
dengan hasil belajar keterampilan dan
misalnya
kemampuan bertindak. Ada enam aspek
dan ketepatan.
ranah psikomotoris, yakni :
di
bidang
kekuatn,
fisik,
keharmonisan,
5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari
1) Gerakan refleks (ketrampilan pada
ketrampilan sederhana sampai pada ketrampilan kompleks
gerakan yang tidak sadar). 2) Ketrampilan pada gerakan-gerakan
6)
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti
dasar. 3) Kemampuan perseptual, termasuk di
gerakan ekspresifdan interpretatif.
visual,
Dalam pelaksanaan proses belajar
membedakan auditif, motoris, dan
dan mengajar guru tak hanya bekerja
lain-lain.
untuk memberi pelajaran dan ilmu,
dalamnya
mebedakan
namun
guru
juga
berperan
dalam
mengarahkan bakat yang dimiliki siswa. Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
53 Setiap siswa tentunya memiliki bakat
dimiliki oleh setiap siswa. Hal ini juga
yang sudah ada sejak dia lahir, hal ini
dapat
yang
metode
harus
diperhatikan
oleh
guru
menolong
guru
pembelajaran
yang
sehingga guru dapat mengarahkan siswa
sehingga
dalam
pembelajaran dengan cepat.
mengembangkan
bakat
yang
siswa
menentukan
dapat
tepat
memahami
KESIMPULAN Dari uraian yang terdapat pada kerangka
teoritis
dapat
pemahaman yang lebih baik pada suatu
diketahui
pelajaran. Multimedia pembelajaran yang
pengertian metode pembelajaran adalah
dipakai guru dalam proses belajar akan
usaha sadar dari guru untuk membuat
membantu guru dan mempermudah guru
siswa belajar. Dengan menggunakan
untuk menjelaskan tentang materi ajar
berbagai metode pembelajaran dan media
kepada
yang
multimedia
pembelajaran
berkembang
yang
guru
terus
memberikan
siswa.
Dengan
setiap
adanya
siswa
dapat
memahami tentang sebuah karya seni
pengalaman belajar yang menarik bagi
dan
siswa.
mungkin dapat dihadirkan dalam proses
Guru secara sadar
instruksi
kepada
meningkatkan
memberi
siswa
untuk
pengetahuannya
baik
budaya
belajar
masyarakat
mengajar,
membantu
guru
yang
multimedia dalam
tak juga
memberi
secara kognitif, afektif dan psikomotorik.
pemahaman dan pengalaman belajar
Sehingga terjadi perubahan sikap dalam
kepada siswa tentang pelajaran seni dan
menerima pelajaran yang disampaikan
budaya yang sebenarnya ada disekitar
oleh guru. Melalui berbagai metode yang
kehidupan
dapat
dihadirkan dalam kelas belajar.
membantu,
pelajaran
kepada
guru
memberi
siswa
demi
namun
Metode
tak
munghkin
pembelajaran
juga
peningkatan hasil belajar siswa kearah
menjadi hal yang harus diperhatikan,
yang lebih baik.
dengan menggunakan multimedia juga
Multimedia pembelajaran adalah
harus
menggunakan
metode
pangggabungan dari media audio dan
pembelajaran yang tepat, agar hasil
visual yang dapat menampung aspirasi
belajar yang ingin dicapai berhasil. Guru
dan inspirasi seseorang dalam proses
dapat menggunakan berbagai metode
belajar sehingga menimbulkan efek pada
pembelajaran yang telah ada, sehingga
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
54 proses belajar dapat dikondisikan oleh
Meningkatkan hasil belajar siswa tentu
guru secara sistematis. Proses belajar
memerlukan berbagai macam usaha,
juga
seperti kemampuan guru mengolah kelas
menjadi
lancer
apabila
menggunakan pembelajaran,
guru
metode-metode sehingga
guru
dan
pelajaran,
selain
itu
metode
dapat
pembelajaran yagn tepat juga membawa
mengarahkan pelajaran kepada hal-hal
perubahan yang baik terhadap hasil
yang lebih baik. Guru juga harus
belajar siswa. Media belajar juga menjadi
memperhatikan faktor psikologi siswa
hal yang sangat mendukung dalam
sehingga dapat melihat metode yang
proses penyampaian pelajaran kepada
tepat untuk memberi pelajaran kepada
siswa sehingga siswa semakin mudah
siswa.
memahami pelajaran yang disampaikan Hasil belajar adalah perubahan
oleh guru. Dengan demikian maka
yang terjadi terhadap siswa sebagai
harapan
akibat
dari
meningkatkan
hasil
belajar
seperti
belajar akan mingkin dapat dicapai dan
sikap,
moral,
berhasil, dan siswa sebagai pembelajar
pengetahuan, wawasan yang dapat dilihat
memiliki kemampuan untuk memahami
dengan meningkatnya hasil belajar siswa.
pelajaran.
terjadinya
poses
untuk
perubahan
DAFTAR PUSTAKA Hopkins, David. 1993. A teacher guide Ahmadi, Abu; Supryono, Widodo. 2004. to classroom research. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Philadelpia: open University Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Press HR, Widada. 2010. Multimedia Interaktif Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Untuk Guru dan Profesional. Jakarta : Rajagrafindo. 2010 Yogyakarta : Pustaka Widyatama. Bahruddin, H; N. Wahyuni, Esa. 2007. Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teori Belajar dan Pembelajaran. Teaching and learning. What it is Jakarta : Ar-Ruzz Media Group and Why it’s here to Stay. Borg & Gall. 2003. Educational California: Corwin Press. Koentjaraningrat. 2004. Manusia dan Research. New York: Allyn and Bacon. Kebudayaan di Indonesia. Jakarta Handayani, Pri. 2009. Keberadaan Musik : Djambatan Komalasari, Kokom. 2010. Elektronik di Robertmoog Computer Musik Studio Pembelajaran Kontekstual, Sendratasik Fakultas Bahasa dan Konsep dan Aplikasi. Bandung : Seni Universitas Negeri Medan. Refika Aditama. Lewin, Kurt. 1990. Action Research And Medan: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Minority Problems. Victoria : Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
55 Deakin University. Pusat Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Pusat Pembinaan Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Rajagukguk, Mayanti. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Lagu Terhadap Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Talawi. Medan: Universitas Negeri Medan Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada. Sanjaya, Wina. 2011 Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana Prenada. S. Kartika, Dharsono.2007. Kritik Seni. Bandung : Rekayasa Sains Sianturi, Erwin. 2010. Penerapan Multimedia Untuk Meningkatkan Apresiasi Musik Anak di Taman Kanak-Kanak Joy Kids Binjai. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Siahaan, Edwin J. 2010. Penggunaan Instrumen Gitar Dalam Proses Pembelajaran Seni Budaya di SMK Yayasan Perguruan Indonesia Membangun TARUNA BELAWAN T.A 2010/2011. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Situmeang, Juita R. 2008. Hubungan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Sw. Nur Azizi Tanjung Morawa. Medan: Fakultas Ekonomi UNIMED Sadiman, Arif S; Rahardjo, R; Anung dan Rahadjitno. 2009. Media Pendidikan.Jakarta : Rajawali Pers
Syah,
Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tumanggor, Rusmin ;dkk. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana Prenada.
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
56
STRATEGI PENGEMBANGAN MODAL INTELEKTUAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN Sukarman Purba Abstrak Untuk meningkatkan produktivitas suatu organisasi, tidak terlepas dari kualitas Sumber Daya manusia yang dimiliki. Untuk mendapatkan SDM yang profesioanal memiliki ilmu pengetahuan diperlukan pengembangan modal intelektual SDM tersebut. Pengembangan modal intelektual tersebut sangat diperlukan agar dalam memimpin suatu organisasi dia mampu menghasilkan produk/jasa yang dapat memenuhi tuntutan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan. Peningkatan modal intelektual merupakan kapabilitas organisasi untuk menciptakan, melakukan transfer, dan mengimplementasikan pengetahuan. Modal intelektual merupakan produk dari interaksi antara kompetensi dengan komitmen. Peningkatan kompetensi dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan lanjut. Upaya untuk meningkatkan komitmen dengan cara pengukuhan komitmen atas fungsinya agar dapat dengan penuh semangat melaksanakan pekerjaannya dengan penuh tanggungjawab sehingga ia menyadari bahwa organisasi tempatnya bekerja merupakan tempat mencari nafkah dan sekaligus wahana menentukan masa depan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Selain itu, dengan cara menyediakan fasilitas yang memadai bagi pemimpin untuk tetap mengutamakan pekerjaannya. Fasilitas dapat bersifat material seperti tunjangan tambahan, insentif dan yang bersifat immaterial berupa penghargaan, pujian terhadap prestasi yang dicapai, dan membina hubungan komunikasi yang interpersonal secara terbuka serta mendapatkan informasi-informasi yang dianggap penting dan disampaikan tepat waktu. Hasil akhirnya meningkatkan kualitas kepemimpinan seseorang untuk dapat menghasilkan suatu produk yang inovatif dan tercapainya kesejahteraan. Kata Kunci : Modal Intelektuan, Kompetensi, Komitmen, Kepemimpinan PENDAHULUAN Salah satu faktor yang paling penting
dalam
membangun
suatu
telah mengabaikan, menghindar, atau menunjukkan sikap remeh terhadap nilai
oragnisasi adalah faktor Sumber Daya
dalam
Manusia
pengelola
akuntansi yang sudah beroperasi lebih
organisasi harus menyadari bahwa SDM
dari 500 tahun lebih ’memberi muka’
(individu) atau orang memiliki keunikan,
kepada investasi pada aset-aset berwujud
kelebihan
atau
(SDM).
dan
Para
kekurangan.
Sayang
diri
fisik,
manusia.
seperti
Sistem-sistem
pabrik
dan
faktor ini sering dikesampingkan karena
peralatannya.
pegiat organisasi masih terbelenggu oleh
diperhitungkan, maka ia hanya dinilai
rezim manajemen dan akuntansi yang
tenaganya. Stoltz (1997) membedakan
Jika
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
manusia
57 tiga tipe manusia, quitter, camper dan
ini memiliki visi dan cita-cita yang jelas
climber. Tipe quitter, adalah orang yang
dalam
bila berhadapan dengan masalah memilih
dijalaninya dengan sebuah tata nilai yang
untuk melarikan diri dari masalah dan
mulia, bahwa berjalan harus sampai
tidak mau menghadapi tantangan guna
ketujuan. Orang yang tipe ini ingin selalu
menaklukkan masalah. Orang seperti ini
menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas
akan
dalam
(sense of closure) dengan berpegang
menghadapi tugas kehidupan yang berisi
teguh pada sebuah prinsip etika. Dia
tantangan. Demikian pula dia tidak
bukan tipe manusia yang ingin berhasil
efektif sebagai pekerja sebuah organisasi
tanpa usaha. Bagi dia hal yang utama
bila dia tidak kuat. Tipe camper adalah
bukanlah tercapainya puncak gunung,
tipe yang berusaha tapi tidak sepenuh
tetapi adalah keberhasilan menjalani
hati.
proses
sangat
Bila
tantangan
tidak
efektif
dia
menghadapi
sesuatu
dia
berusaha
untuk
kehidupannya.
pendakian
Kehidupan
yang
sulit
dan
menegangkan hingga mencapai puncak.
mengatasinya, tapi dia tidak berusaha
Dalam
mengatasi
segala
ditemukan ketiga tipe manusia tersebut,
kemapuan yang dimilikinya. Dia bukan
sehingga organisasi perlu melakukan
tipe orang yang akan mengerahkan
pengembangan SDM yang dimili agar
segala potensi yang dimilikinya untuk
diperoleh SDM yang professional yang
menjawab tantangan yang dihadapinya.
memiliki
Bila tantangan persoalan cukup berat dan
pengetahuan merupakan modal yang
dia sudah berusaha mengatasinya tapi
tidak kasat mata yang terkait dengan
tidak berhasil, maka dia akan melupakan
pengalaman manusia serta teknologi
keinginannya dan beralih ke tempat lain
yang digunakan.
persoalan
dengan
yang tidak memiliki tantangan seberat
suatu
ilmu
organisasi
pastilah
pengetahuan.
Perkembangan
era
Ilmu
globalisasi
itu. Sedangkan Tipe climber adalah
yang semakin meluas dan serta pesatnya
orang yang memiliki stamina yang luar
perkembangan ilmu pengetahuan dan
biasa di dalam menyelesaikan masalah .
teknologi telah mengubah kompleksitas
Dia tipe orang yang pantang menyerah
serta
sesulit apapun situasi yang dihadapinya.
mendorong
Dia adalah pekerja yang produktif bagi
intensitas persaingan antar organisasi
organisasi tempat dia bekerja. Orang tipe
seiring dengan tumbuhnya kesadaran
dinamika
lingkungan
semakin
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
yang
meningkatnya
58 baru dikalangan manajemen
tentang
mengakomodasikan inovasi anggotanya
pentingnya sumber daya pengetahuan
ke
(modal
intelektual)
kekayaan
suatu
sebagai
aset
struktur
formal.
Modal
sebagai
sumber
intelektual sangat mendukung terhadap
organisasi.
Dalam
kepemimpinan, karena bila seseorang
Pengetahuan
memiliki modal intektual yang baik,
Manajemen memperlakukan
dalam
modal
sumber daya
manusia yang terlatih, terampil, dan
Manajemen
mampu mengikuti perkembangan zaman
pengetahuan mengubah pengalaman dan
sehingga diharapkan mampu memimpin
informasi menjadi hasil. Oleh karena itu,
suatu organisasi. Dalam memimpin suatu
sorang manajer atau pimpinan harus
organisasi diharapkan dia akan mampu
dapat mengatur bagaimana memberikan
menghasilkan produk/jasa yang dapat
informasi yang tepat kepada orang yang
memenuhi tuntutan ke depan sesuai
tepat pada saat yang tepat, menyediakan
dengan kebutuhan dan perkembangan.
alat-alat yang menganalisis informasi itu
Hasil akhirnya adalah merupakan produk
dan memberikan daya tanggap terhadap
yang inovatif dan kesejahteraan.
2000:
harus
maka dia merupakan
dikelola
(Honeycutt,
yang
intelektual
3).
informasi tersebut. Modal
Kepemimpinan
intelektual
akan
merupakan
lahir
kemampuan untuk menggunakan berbagai
apabila organisasi mampu menciptakan,
bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi
melakukan
perilaku pengikut melalui sejumlah cara.
transfer,
dan
mengimplementasikan pengetahuan yang
Sesungguhnya
mereka miliki. Pada setiap organisasi
mempengaruhi
akan terjadi proses interaksi dan saling
melakukan pengorbanan pribadi demi
mempengaruhi
menerus
perusahaan sehingga para pemimpin
antara struktur formal dan struktur
mempunyai kewajiban khusus untuk
informal. Kebijakan dan prosedur formal
mempertimbangkan etika dari keputusan
disaring oleh jaringan-jaringan informal,
mereka. Thoha (2004:1) menyatakan suatu
sehingga
organisasi akan berhasil atau bahkan gagal
yang
terus
memungkinkan
anggotanya
para
pemimpin
karyawan
telah untuk
kreatif menghadapi perubahan dan hal-
sebagian
hal yang baru. Idealnya, organisasi
kepemimpinan.
formal
mendudukkan bahwa posisi pemimpin
mengakui
jaringan-jaringan
dan
mendukung
informal
dan
besar
ditentukan
oleh
Pernyataan
ini
dalam suatu organisasi pada posisi yang
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
59 terpenting,
karena pemimpinlah yang
intelektual (kemampuan, pengetahuan dan
bertanggungjawab atas kegagalan dalam
komitmen) agar kualitas kepemimpinan
pelaksanaan suatu pekerjaan. Untuk itu,
semakin meningkat.
dilakukan
upaya
peningkatan
modal
Hakikat Modal Intellektual Konsep modal intelektual kini
(1998:242-246)
merujuknya
sebagai
mulai muncul sebagai konsep penting
knowledge dan knowing capability yang
kehidupan
dimiliki oleh sebuah kolektivitas sosial
dan
pengembangan
organisasi-organisasi ekonomi
yang
dan
lebih
kehidupan
luas.
Modal
(misalnya
organisasi,
komunitas
intelektual, komunitas profesi).
Intelektual kini digunakan di tengah,
Stewart (1997:x)
menyatakan
menandingi, atau melengkapi konsep-
modal intelektual (intellectual capital),
konsep lainnya tentang modal. Konsep-
yaitu ”Intellectual capital is intellectual
konsep
material-knowledge,
tentang
modal
yang
sudah
information,
dikenal, di antaranya modal (financial),
intellectual property, experience that can
modal fisik, dan juga modal manusia.
be
Sebagai
modal
Pernyataan
ini
intelektual merujuk pada modal-modal
intelektual
adalah
non fisik atau yang tidak berwujud
tentang pengetahuan, informasi, properti
(intangible assets) atau tidak kasat mata
intelektual dan pengalaman yang dapat
(invisible). Modal Intelektual terkait
digunakan untuk menciptakan kekayaan.
dengan pengetahuan dan pengalaman
Sedangkan Sydanmaanlakka (2000:158)
manusia serta teknologi yang digunakan.
menyatakan “Intellectual capital is the
Modal
intelektual
sum of structural and human capital.
dalam
memajukan
sebuah
konsep,
memiliki
potensi
organisasi
dan
put
to
use
to
create
wealt”.
menunjukkan materi
modal
intelektual
Structural capital is deided into custumer
masyarakat. Secara ringkas Smedlund
capital
dan Poyhonen (2005:15) mewacanakan
Human
modal intelektual sebagai kapabilitas
components: the number of employees,
organisasi
the quality of employees, and the activity
melakukan
untuk
transfer,
mengimplementasikan Sedangkan,
menciptakan,
Nahapiet
dan
pengetahuan. dan
Ghoshal
and
organizational
capital
is
capital.
devided
into
of the work community”. Pernyataan ini menunjukkan
Intellectual
capital
merupakan materi intelektual yang telah
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
60 diformalisasi dan dimanfaatkan untuk
berkembang dan makin canggih di masa
memproduksi aset yang nilainya lebih
depan. Brooking and Motta (1996:16)
tinggi. Setiap organisasi menempatkan
menyatakan
materi intelektual dalam bentuk aset dan
merupakan aset yang tidak terlihat yang
sumber daya, perspektif dan kemampuan
merupakan
eksplisit
manusia, proses dan pelanggan yang
dan
tersembunyi,
data,
modal gabungan
intelektual dari
informasi, pengetahuan dan kebijakan.
memberikan
Ini
Sedangkan, Ulrich, et al (1998:16)
menunjukkan
bahwa
modal
keunggulan
faktor
intelektual adalah jumlah semua hal yang
menyatakan
diketahui dan diberikan semua orang
merupakan produk dari interaksi antara
dalam suatu organisasi yang memberikan
kompetensi
keunggulan untuk bersaing. Fitz-enz
Berdasarkan pendapat di atas dapat
Intellectual
dinyatakan modal intelektual merupakan
capital is the intangible asset that stays
potensi di masa depan yang merupakan
behind when the employee leave, human
kombinasi
capital is the intellectual assets that goes
(kecerdasan, keahlian, pengetahuan) dan
home every nighat with the employees.
potensi
Modal intelektual merupakan aset yang
organisasi. Dengan demikian, modal
tidak nyata yang terdiri dari modal
intelektual merupakan aset yang tidak
organisasi,
dan
terlihat dari suatu organisasi yang dapat
hubungan yang kompleks dari proses dan
digunakan untuk menciptakan nilai bagi
budaya ditambah modal rasional dan
organisasi. Modal intelektual tersusun
modal manusia. Tjakraatmadja (2002:10)
atas tiga komponen, yakni (1) modal
menyatakan
manusia
(2002:10)
menyatakan
:
intelektual
properti
modal
Intelektual
modal
kompetitif.
dengan
dari dari
intelektual komitmen.
modal
manusia
orang-orang
(seperti
dalam
intelektual,
merupakan modal maya dalam organisasi
keterampilan, kreativitas, cara kerja); (2)
yang
pengetahuan
modal organisasi (kekayaan intelektual,
pekerja yang dapat digunakan untuk
data-data proses-proses, budaya); dan (3)
menciptakan keunggulan bersaing dalam
modal
menjalankan
usaha
untuk
dengan dunia luar sepertu konsumen,
memilih,
menggunakan
serta
mitra, jaringan, kebijakan, dan lain-lain).
bersumber
dari
maupun
hubungan
(seluruh hubungan
mengembangkan
teknologi
suatu
Dalam gerakan sosial, modal intelektual
organisasi
cenderung
terus
dipahami sebagai nilai-nilai tersembunyi
yang
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
61 dari individu-individu, institusi-institusi,
sebuah perjalanan perahu, pada saat ini
dan masyarakat serta wilayah yang
sebuah organisasi tidak lagi berlayar di
merupakan
sungai
sumber
nyata
maupun
yang
tenang
yang
segala
potensial bagi penciptaan nilai atau
sesuatunya bisa diprediksi dengan tepat.
kesejahteraan.
Kini sungai yang dilayari adalah sebuah
Modal
intelektual
adalah
arung jeram yang ketidakpastian jalannya
merupakan perangkat yang diperlukan
perahu semakin tidak bisa diprediksi
untuk
karena begitu banyaknya rintangan yang
menemukaan
peluang
dan
mengelola ancaman dalam kehidupan.
tidak terduga.
Ini
intelektual
ditandai oleh perubahan yang super
di
cepat, SDM harus memperluas dan
menunjukkan
sangat
besar
modal
peranannya
dalam
Dalam kondisi yang
menambah nilai suatu kegiatan. Suatu
mempertajam
organisasi yang baik akan berupaya
mengembangkan
secara terus menerus mengembangkan
berinovasi. Modal intelektual terletak
SDMnya. Manusia harus memiliki sifat
pada
proaktif dan inovatif untuk mengelola
kemampuan untuk memikirkan sesuatu
perubahan
kehidupan
yang baru, maka modal intelektual tidak
teknologi,
selalu ditentukan oleh tingkat pendidikan
hukum, dan lain-lain) yang senantiasa
formal yang tinggi. Banyak orang yang
mengalami
(ekonomi,
cepat.
lingkungan sosial,
Bila
politik,
perubahan suatu
pengetahuannya
kemauan
kretifitasnya untuk
berfikir
dan untuk dan
yang
sangat
tidak memiliki pendidikan formal yang
organisasi
tidak
tinggi tetapi dia seorang pemikir yang
beradaptasi pada perubahan yang super
menghasilkan gagasan yang berkualitas.
cepat ini akan dilanda kesulitan. Ibarat Hakikat Kepemimpinan Stoner dan Freeman (1992:87) menyebutkan
bahwa
kepemimpinan
desired end). Lebih lanjut disebutkan bahwa kepemimpinan sebagai proses di
adalah seni untuk mengkoordinasi dan
mana
pimpinan
digambarkan
memberikan dorongan terhadap individu
memberikan
atau kelompok untuk mencapai tujuan
bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan
tertentu yang diinginkan (Leadership is
orang lain dalam memilih dan mencapai
the art of coordinating and motivating
tujuan yang telah ditetapkan (Leadership
individuals and group to achieve the
is the process by which an executive
perintah,
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
akan
pengarahan,
62 imaginatively
direct,
influences
or
intelektual yang baik. Jika seseorang
work
in
lahir dengan otak yang kompetitif, maka
choosing and attaining particular end).
ia akan memiliki potensi untuk menjadi
Kepemimpinan diartikan sebagai proses
pemimpin. Seorang pemimpin yang baik,
pengaruh-mempengaruhi antar pribadi
akan berupaya mempelajari keterampilan
atau antar orang dalam situasi tertentu
mereka
melalui proses komunikasi yang terarah
mengembangkan modal intelektual yang
untuk mencapai tujuan tertentu.
dimilikinya.
the
guides, of
others,
Kepemimpinan
melalui
ujian
Hersey
waktu
dan
dan
Blanchard
adalah
(1988:25) menyatakan kepemimpinan
keterampilan. Hal ini sangat penting,
dan manajerial itu tidak sama. Seseorang
untuk
bidang
dapat saja menjadi manajer yang efektif
kehidupan. Menurut teori Bass tentang
tetapi bukan pemimpin yang baik, yaitu
“kepemimpinan”, ada tiga cara para
seorang perencana yang baik dan seorang
pemimpin diciptakan, yaitu (1) mereka
administrator
mungkin dilahirkan dengan sifat yang
terorganisasi, tetapi kurang memiliki
secara alamiah membawa mereka ke
keterampilan
dalam peran kepemimpinan (Teori Sifat),
pemimpin, sebaliknya ada pemimpin
(2) mereka mungkin didorong ke posisi
yang efektif, tetapi bukan manajer yang
kepemimpinan,
atau
baik, yaitu seorang yang ahli dalam
peristiwa penting yang memunculkan
menginspirasi kegairahan dan semangat
kualitas kepemimpinan mereka yang luar
berkorban,
biasa, dan (3) Pemimpin memilih untuk
reformasi,
menjadi pemimpin dengan mempelajari
keahlian
keterampilan
kebocoran di mana-mana, dan tidak
setiap
sektor
karena
krisis
kepemimpinan
Kepemimpinan Pernyataan
dan
ini
(Teori
Transformasional).
jujur
dan
motivasional
memimpin tetapi
seorang
jalannya
kurang
memiliki
manajerial sehingga terjadi membuat
perencanaan
yang
bahwa
matang sehingga jalannya reformasi
untuk menjadi pemimpin yang baik dapat
menjadi berubah karena tidak sesuai
ditempa
dengan tujuan semula. Dengan adanya
dengan
pelatihan sebenarnya.
dan
menunjukkan
mampu
yang
menjalani
beberapa
pengalaman
Seseorang
pasti
yang
tantangan
yang
akan
perubahan
lingkungan
dihadirkan dewasa
oleh ini,
berubah menjadi seorang pemimpin yang
banyak
sangat efektif, bila ia memiliki modal
mahal para manajer yang juga ahli dalam
organisasi
berani
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
membayar
63 kepemimpinan.
Akibatnya,
siapapun
haruslah
memiliki
kompetensi
dan
yang bercita-cita menjadi manajer yang
komitmen yang dapat mendukung dalam
efektif harus berusaha mempraktekkan
pelaksanaan
dan mengembangkan keahliannya dalam
adalah kemapuan seseorang pegawai
bidang kepemimpinan.
untuk mencapai kinerja tertentu dari
Dilihat tugasnya
dari
dapat
ruang
lingkup
dikatakan
pemimpin
menjalankan
manajemen,
yaitu
bahwa kegiatan
kegiatan
yang
suatu
tugasnya.
Kompetensi
pekerjaan
yang
menjadi
tanggungjawabnya,
dimana
terpenuhi
unsur efektif dan efisien. Hal ini sesuai dinyatakan
Gilmore
dan
Carson
dan
(1996:39-57) bahwa kompetensi adalah
kemampuan sebagai pengelola untuk
kemampuan untuk menggunakan ilmu
sebagai
pengetahuan dan ketrampilan secara
membutuhkan memperoleh
kecakapan hasil
(output)
tujuan, melalui kerja dan usaha-usaha
efektif
orang lain. Menurut Mulyadi (1998:86)
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa
bahwa
kompetensi merupakan keterampilan dari
di
dalam
memimpin
suatu
dalam
mencapai
kinerja.
organisasi, pada dasarnya pemimpin
pribadi
(leader) dituntut menghasilkan kinerja
memanfaatkan
untuk menjadikan organisasinya sebagai
keterampilan serta ilmu pengetahuan
mission-focused,
yang dimilikinya dalam melaksanakan
philosophy-driven,
vision-directed, dan
value-based
institution. Untuk itu, seorang pemimpin
seseorang
pekerjaan
untuk
atau
yang
mampu
menggunakan
menjadi
tanggungjawabnya.
Modal Intelektual dalam meningatkan Kepemimpinan Seorang
pemimpin
yang
meningkatkan produktivitas organisasi.
organisasi
dituntut
Bila SDMnya memiliki modal intelektual
meningkatkan kemampuan, komitmen
yang baik, maka akan diperoleh SDN
dan kompetensi Sumber Daya Manusia
yang dapat mempengaruhi orang lain,
(SDM)
memimpin orang lain untuk mencapai
memimpin
suatu
yang
menginvestasikan
dimiliki biaya
dengan
yang
besar
tujuan organisasi, sesuai dengan yang
dengan memberikan pelatihan
guna
diharapkan.
Organisasi
seperti
ini
pengembangan
modal
intelektual
melihat potensi SDM yang dimiliki, dan
SDMnya untuk
peningkatan potensi,
melihat pengembangan kepemimpinan
pengetahuan
dan
komitmen
dalam
sebagai suatu investasi, yang kelak
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
64 bermanfaat dalam pencapaian tujuan
mampu
organisasi.
Pengembangan
modal
sebagaimana diharapkan. Harsey dan
intelektual
bertujuan
untuk
Blancard (1988:7) bahwa kecakapan
mengembangkan
dan
meningkatkan
melakukan
pokok
seorang
pekerjaannya
pemimpin
dapat
individu,
dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu:
keterampilan, inovasi dan bakat. Orang
teknis, kemanusiaan dan konsepsional.
yang
Kecakapan
kualitas
kepemimpinan mengalami
kepemimpinan, melakukannya
pengembangan akan
dengan
baik
teknis
dapat
kemampuan
ketika
proses,
merupakan
menggunakan
prosedur
metode,
dan
teknis
yang
berhubungan
dengan
alat.
mereka mendengar umpan balik atas
biasanya
kinerjanya (apakah baik, buruk atau
Kecakapan
peningkatan
kemampuan untuk bekerja di dalam
kebutuhan).
Kompetensi
kemanusiaan
professional seorang pemimpin akan
kelompok
atau
berpengaruh
kelompok.
Kecakapan
terhadaop
kualitas
adalah
mengkoordinasikan konsepsional
kepemimpinannya. Oleh karena itu, bila
adalah
hal ini terjadi maka perlu diupayakan
kebijakan organisasi secara keseluruhan.
usaha perbaikan kualitas kepemimpinan
Sedangkan komitmen merupakan suatu
dengan
modal
keadaan di mana individu telah mengikat
Menurut
Robbins
tindakannya terhadap keyakinan yang
(2002:56) bahwa seorang
pemimpin
mendukung kegiatan dan keterlibatannya
cara
intelektualnya. haruslah
meningkatkan
memiliki kemampuan untuk
sendiri
kemampuan
mengetahui
(Salancik, 1988:14). Dengan
mempengaruhi suatu kelompok ke arah
demikian,
tercapainya tujuan (leadership is the
perwujudan
ability to influence a group toward the
dalam bentuk pengikatan dengan diri
achievement of goals). Dari pernyataan
sendiri (individu) atau dengan organisasi
tersebut,
yang digambarkan oleh besarnya usaha
seorang pemimpin
dituntut
untuk menghasilkan perubahan sehingga
(tenaga,
ia harus memiliki kompetensi untuk
mencapai
mengelola
bersama.
dan
mengetahui
serta
komitmen dari
waktu tujuan
merupakan
kerelaan
dan
seseorang
pikiran)
pribadi
menguasai bidang pekerjaannya agar
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
dan
untuk visi
65 Strategi untuk meningkatkan Modal Intelektual. Pengembangan Modal intelektual
internal
dilakukan
dengan
cara
dapat dilakukan dengan meningkatkan
pengukuhan komitmen atas fungsinya
kompetensi dan komitmen. Peningkatan
sebagai pemimpin
kompetensi
penuh
dapat
dilakukan
dengan
agar dapat dengan
semangat
melaksanakan
memberikan pelatihan yang berkaitan
pekerjaannya
dengan
sebagai
tanggungjawab sehingga ia menyadari
pemimpin untuk memperoleh kecakapan
bahwa organisasi tempatnya bekerja
khusus
dengan
merupakan tempat mencari nafkah dan
pelaksanaan tugas, seperti manajemen
sekaligus wahana menentukan masa
organisasi yang mencakup pengelolaan
depan keluarga, masyarakat, bangsa dan
organisasi dalam hal merencanakan suatu
Negara. Sedangkan, upaya eksternal
program,
pelaksanaan,
evaluasi,
dapat
wawasan
kepemimpinan.
Selain itu,
tugas-tugasnya yang
berkaitan
dengan
dilakukan
dengan
penuh
cara
menyediakan fasilitas yang memadai
dapat juga dilakukan melalui jenjang
bagi
pendidikan lanjutan, baik formal maupun
mengutamakan pekerjaannya. Fasilitas
informal.
dapat bersifat material seperti tunjangan
untuk
Hal ini sangat diperlukan
untuk
tetap
masalah-masalah
tambahan, insentif dan yang bersifat
internal yang ada dalam organisasi,
immaterial berupa penghargaan, pujian
meminimalkan kemangkiran sehingga
terhadap prestasi yang dicapai, dan
memungkinkan pemimpin berjuang keras
membina hubungan komunikasi yang
untuk menghadapi tantangan dan tekanan
interpersonal
yang
pada
menyampaikan informasi-informasi yang
organisasi. Upaya untuk meningkatkan
dianggap penting dan disampaikan tepat
komitmen dapat dilakukan melalui upaya
waktu.
internal
menangkal
pemimpin
timbul
dalam
maupun
bekerja
eksternal.
secara
terbuka
serta
Upaya
DAFTAR PUSTAKA Brooking, Annie and Motta. Make Knowledge An Asset for The Whole Company, Computerworld. December, 1996. Fitz-enz, Jac. ROI of Human Capital: Measuring The Economic Value
of Employee Performance. American Management Association. 2002. Gilmore, Audrey dan David Carson. “Management Competence for Service Marketing”, The Journal of Service Marketing, Vo. 10, No.
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
66 3, 1996,, pp. 39-57. Hersey, Paul and Kenneth H. Blanchard, Management of Organizational Behaviour: Utilizing Human Resources. New Jersey: Prentice Hall, Inc., 1988. Mayo, Andrew. The Human Value of The Enterprise : Valuing People as Assets Monitoring, Measuring, Managing. London: Nicholas Brealey Publishing, 2001. Mulyadi. Total Quality Management. Yogyakarta: Aditya Media, 1998. Mulyasa. E. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung : Rosdakarya, 2003. Nahapiet, S. dan S. Ghosbal. “Social Capital, Intellectual Capital, and The Organizational Advantage“, Academy of Management Review, Vol. 23, 1998, pp. 242-266. Robbins, Stephen P.. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 2. Jakarta : PT. Prenhallindo., 2002. Salancik, G. R. Commitment and Control of Organizational Behavior and Belief : New Directions in Organizational Behavior.
Chicago: ST. Clair Press, 1988. Spencer, Lyle M and Signe M. Spencer, Competence Work : Model fo Superior Perpormance. New York, USA : John Willey & Sons, Inc., 1993. Stoner, James A.F., and R. Edward Freeman, Management. New Jersey : A Division of Simon & Schuster, Inc., 1992. Syafaruddin Alwi. Manajemen Sumber Daya Manusia : Strategi Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta : BPFE, 2001. Thoha, Miftah. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada., 2004. Tjakraatmadja, Jann Hidajat. Karakteristik Modal Kredibilitas Industri Jasa di Indonesia. Manajemen Usahawan Indonesia No. 10/Th.XXXI Oktober. Akreditasi No. 134/Dikti/Kep 2001. ISSN : 0302-9859, 2002, p. 10. Ulrich, Dave,.et al. “Intellectual Capital = Competence x Commitment”. Sloan Management Review. Vol. 39. p.15-26., 1998.
Sukarman Purba adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
67 KONTRIBUSI PENALARAN DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK STATIK KELAS XI SEMESTER 1 MAN 2 MEDAN Jonny H. Panggabean Abstract This research aims to know major reasoning contribution to the achievement learn physics, to know the contribution of creativity to the achievement learn physics, and to know major reasoning contribution and creativity students to the achievement learn physics. Population in this research is all students class XI semester I in MAN 2 Medan Academic Year 2004/2005 which amounted to 2 classes. Samples were taken from all population (2 classes) with the number of 90 student. Reasoning and creativity of student data captured through the questionnaire, studied physics student achievement data obtained from test results subject of static electricity. To know how big contribution to achievement of reasoning and creativity of students studying physics views of the value of the correlation coefficient between these variables. To see the relationship between reasoning and creativity and the learning achievement of physics used linear regression equation. Results were obtained: positive and significant influence on the academic achievement of students reasoning physics correlation coefficient of 0.825. Contribute to the achievement of reasoning physics found 68.1%. Relationship with academic achievement physics reasoning can be expressed with simple , there is a positivelinear regression equation Y = 0.47 + 0.85 X influence on student creativity and meaningful learning achievement physics with correlation coefficient of o, 790. Creative contribution to the academic achievement of students is 62.4%. Relation creativity with academic achievement of physics can be expressed with simple linear regression equation Y = 0.17 + 0.25 X2, and there was a positive influence and means of reasoning and creativity of students toward academic achievement physics with correlation coefficient of 0.869. Effect of reasoning and creativity of students toward academic achievement of physics found 75.5%. Relations reasoning and creativity premises physics learning achievement can be expressed by the Y = -4.35 + 0.25X1 + 0.25X2 Key words: contribution, reasoning, creativity, achievement, learning PENDAHULUAN Ilmu fisika merupakan salah satu
salah satunya adalah faktor internal
bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
(faktor dari dalam diri siswa) yang harus
yang memegang peranan penting, serta
dimiliki agar dapat menciptakan suasana
mempunyai
agar
andil
terhadap
siswa
terangsang
untuk
lebih
perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan
mengetahui materi, senang menanyakan
yang
dan berani dalam mengajukan pendapat,
lain.
Faktor
yang
dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa,
serta
melakukan
percobaan
Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
yang
68 menuntut
pengalaman
baru.
Untuk
mampu mengingat materi pada pokok
meningkatkan penalaran siswa terhadap
bahasan yang telah lalu. Sedangkan
materi pelajaran fisika yang sudah
siswa yang pasif akan memiliki daya
diajarkan maka siswa tersebut sering
nalar dan daya kreativitas yang rendah,
diberikan
soal-soal
karena
sederhana
yang
dalam
bentuk
sebelumnya
siswa
tersebut
menganggap
telah
pelajaran fisika itu sulit dan hanya
dibahas dari soal yang lain. Latihan
menunggu jawaban yang diberikan oleh
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
gurunya.
siswa memahami materi yang diajarkan.
Yamamoto
Untuk
berdasarkan
menjawab
latihan
sederhana
Getzels,
Jackson
(Munandar, hasil
dan
1999:18) penelitiannya
tersebut digunakan penalaran atau proses
menyatakan “ dapat disimpulkan bahwa
berfikir atau menarik suatu kesimpulan
kelompok siswa yang kreativitasnya
yang berupa pengetahuan dan kegiatan
tinggi memiliki prestasi belajar yang
berfikir logis. Selanjutnya jika siswa
lebih baik daripada kelompok siswa yang
tersebut diberikan latihan yang lebih
kreativitasnya
kompleks sering sebagian siswa merasa
uraian diatas maka penulis berkeinginan
soal tersebut tidak mampu untuk dijawab
untuk mengetahui “Kontribusi Penalaran
dan sebaliknya. Hal ini diduga terjadi
dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi
karena siswa memiliki daya penalaran
Belajar Fisika Pada Pokok Bahasan
yang berbeda-beda. Penalaran bagi setiap
Listrik Statik Kelas XI Semester 1 Man 2
siswa berbeda-beda (Marhiyanto, 1978 :
Medan Tahun Ajaran 2004/2005. Untuk
28) bila dilihat dari prestasi belajar yang
menghindari penafsiran yang berbeda-
ia peroleh dalam mempelajari materi
beda dan mencegah jangan terlalu luas
fisika. Maka dalam usaha meningkatkan
masalah
sekaligus
penalaran
siswa
tersebut
sangat
penelitian
maka
diperlukan
suatu
kreativitas
dimana
masalah
rendah”.
Berdasarkan
mempermudah
penulis
membatasi
dalam penelitian ini yaitu
siswa terlihat aktif dan ingin mendalami
pengaruh penalaran dan kreativitas siswa
bahan yang dipelajari. Siswa yang aktif
terhadap prestasi belajar fisika pada
akan memiliki daya nalar dan daya
pokok bahasan listrik statik Kelas XI
kreativitas yang baik terhadap materi
semester I MAN II Medan tahun
yang
pelajaran 2004/2005. Adapun tujuan dari
diberkan
serta
mampu
untuk
mengingat rumus-rumus fisika dan penelitian ini adalah untuk mengetahui Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
69 besarnya
kontribusi
dan
pengembangan kreativitas siswa. Serta
kreativitas siswa terhadap prestasi belajar
sebagai bahan masukan dalam usaha
fisika pada pokok bahasan listrik statik.
peningkatan penalaran dan kreativitas
Penelitian
siswa
ini
bermanfaat alternatif
penalaran
diharapkan
dapat
untuk
dapat
mencari
pendekatan
atau
cara-cara
terhadap
pencapaian
prestasi
belajar fisika.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di
dalam 20 butir soal. Skala penilaian
MAN II semester I Tahun Pelajaran
angket penalaran memakai skala Likert
2004/2005. Populasi dalam penelitian ini
dimana setiap butir pertanyaan didalam
adalah seluruh siswa kelas XI MAN II
instrumen
Medan pada semester I tahun Pelajaran
jawaban yang dianggap benar. Apabila
2004/2005. Sampel dalam penelitian ini
jawaban benar mendapat skor satu dan
sebanyak 90 orang yang terdiri dari kelas
apabila jawaban salah mendapat skor nol,
XI IPA I dan XI IPA II. Variabel bebas
skor total dari jawaban yang benar adalah
(X) pada penelitian ini yaitu penalaran
merupakan nilai kemampuan penalaran.
(X1) dan kreativitas (X2), sedangkan
Kemampuan kreativitas tercermin dalam
yang menjadi variabel terikat (Y) yaitu
5 indikator yaitu keterbukaan terhadap
prestasi belajar fisika. Dalam penelitian
pengalaman baru (kelancaran), fleksibel
ini dilakukan dengan cara : (1) tes
dalam berfikir dan mrnghargai fantasi,
kemampuan untuk mengukur pengaruh
kebebasan dalam berekspresi, pernyataan
penalaran terhadap prestasi belajar fisika;
dan penilaian, minat terhadap aktivitas
(2) angket untuk mengukur pengaruh
kreatif dan percaya terhadap gagasan
kreativitas siswa terhadap prestasi belajar
sendiri. Skala penilaian angket krativitas
fisika; (3) tes prestasi belajar/nilai tes
memakai skala Likert dimana setiap butir
hasil belajar untuk mengukur prestasi
pertanyaan disediakan 4 option (pilihan)
belajar fisika. Kemampuan penalaran
jawaban yang merupakan jawaban dari
tercermin melalui tiga indikator yaitu
responden, sedangkan skor option adalah
kemapuan
berbeda yaitu mulai skor paling tinggi
kemampuan
menarik melihat
kesimpulan, hubungan
dan
disediakan
4
alternatif
sampai terendah.
kemampuan berfikir logis. Dijabarkan Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
70 Uji Coba Instrumen Penelitian Uji coba angket penalaran dan kreativitas serta tes hasil belajar Sebelum dilakukan pengambilan
Untuk menentukan koefisien validitas
data maka insturmen penelitian terlebih
digunakan
dahulu diuji cobakan bertujuan untuk
moment (Arikunto, 1999 : 72) dengan
mengetahui
rumus :
validitas dan reliabilitas
teknik
korelasi
produk
angket dan tes hasil belajar. Validitas angket : rxy
N XY ( X )( Y )
{N X 2 ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2}
Dimana :
-
rxу = Koefisien korelasi
0,00 – 0,20 = Validitas sangat rendah
x = Skor untuk setiap item angket/tes
-
0,21 – 0,40 = Validitas rendah
y = Skor total seluruh item angket/tes
-
0,41 – 0,60 = Validitas sedang
N = Jumlah responden
-
0,61 – 0,80 = Validitas tinggi
-
0,81 – 1,00 = Validitas sangat
-
Jika rxy > rtabel, maka angket/tes tersebut valid, sedangkan
-
tinggi
Jika rxy < rtabel, maka angket/tes
Reliabilitas angket :
tersebut tidak valid
Untuk menentukan koefisien reabilitas
Untuk
mengartikan
angka
validitas,
digunakan acuan dari (Arikunto, 2003 :
digunakan
rumus
Spearman-Brown
(Arikunto, 1999 : 95) yaitu :
73) sbb :
Dimana : r11
= Reliabilitas angket/tes
-
Tolak angket reliabilitas, jika syarat diatas tidak dapat dipenuhi
r1/21/2 = Indeks korelasi antara dua
kemudian rhitung dikonsultasikan
belahan angket/tes
pada tebel harga product moment
-
Terima angket reliabilitas jika
dengan taraf signifikan α = 0,05
rhitung > rtabel
jika rhitung > rtabel, maka item dapat dikatakan reliebel.
Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
71 Untuk mengartikan angka reliabilitas
-
digunakan acuan dari (Sitompul S.E. dan Manurung S.R., 1995 : 29) :
0,91 – 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi
Untuk tes hasil belajar diuji juga daya
-
0,00 – 0,40 = Reliabilitas rendah
beda dan tingkat kesukaran tes. Untuk
-
0,41 – 0,70 = Reliabilitas sedang
menentukan tingkat kesukaran masing-
-
0,71 – 0,90 = Reliabilitas tinggi
masing
item
tes
digunkan
rumus
(Arikunto, 1999 : 208) yaitu :
Dengan : P
=
Koefisisen
tingkat
kesukaran tes B
Untuk = Jumlah responden yang
menjawab benar
Dengan : D
JS
= Jumlah responden
menentukan
daya
beda
masing=masing item tes dengan rumus (Arikunto, 1999 : 213) yaitu :
= Daya pembeda
BA = Jumlah benar pada kelompok atas BB = Jumlah benar pada kelompok bawah JA
= Jumlah siswa pada kelompok atas
JB
= Jumlah siswa pada kelompok bawah
Teknik Analisis Data Deskripsi data penilaian Menggunakan tabel distribusi frekuensi
Uji persyaratan analisis data
dan grafik histogram sehingga terlihat
Meliputi
jelas tingkat penalaran (X1), kreativitas
menggunakan uji Lilliefors.
uji
normalitas
data
(X2), dan prestasi belajar siswa (Y) Zi
Xi X S
S ( Zi )
banyaknyaZiyang Zn N
Mencari tingkat kecenderungan variabel
belajar fisika digunakan rerata skor ideal
penelitian
(M) dan Standar Deviasi (Sdi) dengan
Untuk penalaran,
mengkategorikan kreativitas,
dan
variabel
rumus :
prestasi
Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
1
Dimana : Mi
= Rerata ideal
Sdi = Standar deviasi ideal Nt = Nilai tertinggi ideal Nr = Nilai terendah ideal Pengujian hipotesis Untuk mengetahui apakah ada hubungan
diukur dari korelasi antara variabel-
variabel bebas (penalaran dan kreativitas)
varianel tersebut dengan langkah-langkah
terhadap varianel terikat (prestasi belajar)
sebagai berikut :
- Pengaruh penalaran (X1) terhadap prestasi belajar fisika (Y)
Dengan :
= Koefisien korelasi X1
= Skor penalaran
Y
= Skor prestasi belajar
n
= Jumlah responden
- Pengaruh kreativitas (X2) terhadap prestasi belajar fisika (Y)
Dengan :
= Koefisien korelasi X2
= Skor kretivitas
Y
= Skor prestasi belajar
n
= Jumlah responden
untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel-variabel tersebut digunakan uji t (Sudjana, 1992:380) yaitu :
Hipotesis : Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
73 Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif dan berarti penalaran terhadap prestasi belajar fisika H1 : Terdapat hubungan yang positif dan berarti penalaran terhadap prestasi belajar fisika. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan diuraikan
ajaran 2004/2005. Dari hasil pemberian
hasil penelitian secara terperinci yaitu
angket
mengenai
deskripsi
data
penelitian
terendah 4, skor tertinggi 17, skor rata-
kontribusi
penalaran
dan
kreativitas
rata 10,52 dengan simpanhan baku 3,55.
penalaran
diperoleh
:
skor
siswa terhadap prestasi belajar fisika
Tingkat
pada pokok bahasan listrik statik kelas
kategori cukup. Hasil dapat dilihat pada
XI semester 1 MAN 2 Medan tahun
tabel dibawah ini :
penalaran
siswa
tergolong
Tabel 1. Distribusi Data Skor Penilaian Siswa Skor Penalaran fi Persentase 4–6 14 16.5 % 7–9 22 24,4 % 10 – 12 25 27,8 % 13 – 15 21 23,3 % 16 - 18 8 8,9 % Jumlah 90 100 %
No 1 2 3 4 5
Data Kreativitas Siswa Dari
hasil
pemberian
angket
kreativitas
siswa
tergolong
kategori
kreativitas diperoleh : skor terendah 24,
cukup. Hasil dapat dilihat pada tabel
skor tertinggi 64, skor rata-rata 45,02
dibawah ini :
dengan simpangan baku 11,60. Tingkat No 1 2 3 4 5 6
Tabel 2. Distribusi Data Skor Kreativitas Siswa Skor Kreativitas Fi Persentase 24 – 30 12 14,2 % 31 -37 12 14,2 % 38 – 44 14 15,6 % 45 – 51 17 17,8 % 52 – 58 25 27,8 % 59 – 65 10 11,1 % Jumlah 90 100 %
Data Prestasi Belajar Fisika Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
74 Dari hasil pemberian tes pokok
tingkat prestasi belajar fisika siswa
bahasan listrik statik diperoleh : skor
tergolong kategori cukup. Hasil dapat
terendah 3, skor tertinggi 16, skor rata-
dilihat pada tabel berikut :
rata 9,41 dengan simpangan baku 3,66, Tabel 3. Distribusi Data Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa No Skor Prestasi Belajar fi Persentase 1 3–5 16 17,8 % 2 6–8 21 23,3 % 3 9 – 11 25 27,8 % 4 12 – 14 19 21,1 % 5 15 - 17 9 10,0 % Jumlah 90 100 % Uji Persyaratan Analisis Data Agar dapat dilakukan pengujian
normal.
Uji
normalitas uji
Lillefors.
data
hipotesis maka data penelitian harus
menggunakan
Hasil
memenuhi persyaratan yaitu berdistribusi
pengujian tertera pada tabel berikut :
Tabel 4. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Penelitian Data L hitung L tabel (α 0,05) Kesimpulan No 1 Penalaran Siswa 0,0722 0,0934 Normal 2 Kreativitas Siswa 0,0931 0,0934 Normal 3 Prestasi Belajar Fisika 0,0682 0,0934 Normal Pengujian Hipotesis Untuk melihat adanya pengaruh penalaran
dan
kreativitas
terhadap
korelasi yaitu menghitung korelasi antara masing-masing
variabel.
Ringkasan
prestasi belajar fisika, baik secara parsial
perhitungan uji hipotesis dengan korelasi
maupun secara simultan digunakan uji
product moment tertera sebagai berikut :
Tabel 5. Ringkasan Perhitungan Uji Korelasi Antara Variabel Penelitian Kesimpulan No Pengaruh Antara Koefisisen Nilai Nilai tabel Variabel korelasi hitung 1 Penalaran terhadap r = 0,825 T = T = 1,00 Ada pengaruh yang prestasi belajar fisika 13,69 positif dan berarti. 2 Kreativitas terhadap R = 0,790 T = T = 1,99 Ada pengaruh yang prestasi belajar fisika 12,09 positif dan berarti 3 Penalaran dan R = 0,869 F = F = 3,097 Ada pengaruh yang kreativitas terhadap 134,17 positif dan berarti prestasi belajar fisika PEMBAHASAN Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
1 Dari
hasil
dapat
penelitian
ini
diketahui bahwa terdapat pengaruh yang
(1)angket
kreativitas
positif dan berarti antara penalaran dan
instrumen pengumpul data kreativitas
kreativitas terhadap hasil belajar fisika
siswa yang sesungguhnya. Sebab besar
siswa. Ini berarti kemampuan siswa
kemungkinan
dalam
mempengaruhi
dengan nilai yang baik-baik saja, dengan
prestasi belajar fisikanya. Hasil ini dapat
demikian hasil angket belum sepenuhnya
diterima sebab kemampuan bernalar
mendeskripsikan
merupakan kemampuan berfikir yang
sehingga angket yang diisi siswa dapat
abstrak
dikontrol
bernalar
untuk
masalah,
penelitian
turut
menganalisis
mencari
siswa
adalah
yang
dijadikan
mengisi
angket
kreativitas
kebenarannya;
:
(2)
siswa, adanya
atas
responden yang kurang serius dalam
pemecahannya. Kemampuan bernalar ini
mengisi angket, mengerjakan tes hasil
sangat diperlukan dalam mempelajari
belajar
fisika
mungkin terjadi sewaktu pengambilan
yang
kemampuan
lebih
solusi
suatu
diantaranya
membutuhkan
memahami
daripada
kemampuan menghafal.
merupakan
kelemahan
yang
data berlangsung. Untuk itu bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melibatkan para
Terdapat hubungan yang erat
guru sewaktu berlangsung pengambilan
antara kreativitas siswa dan hasil belajar
data. Hal ini untuk menjaga agar siswa
fisika siswa sebab kreativitas mendorong
benar-benar serius dalam mengisi angket
siswa untuk melahirkan sesuatu yang
maupun mengerjakan tes yang diberikan.
baru, baik berupa gagasan maupun karya.
Bila kelemahan-kelemahan ini dapat
Sesuai hasil penelitian ini maka semua
diatasi, maka diharapkan akan diperoleh
hipotesis yang diajukan dapat diterima.
informasi yang lebih akurat tentang
Meskipun demikian hasil ini bukanlah
pengaruh penalaran dan kreativitas siswa
mencerminkan
terhadap prestasi belajar yang diperoleh
kesimpulan
yang
sempurna, karena peneliti menyadari
siswa.
sepenuhnya kelemahan-kelemahan dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
76 Kesimpulan dari hasil penelitian
koefisien korelasi sebesar 0, 869. Jadi
ini adalah: (1) terdapat pengaruh yang
besarnya sumbangan atau kontribusi
positif
penalaran dan kreativitas siswa terhadap
dan berarti penalaran siswa
terhadap prestasi belajar fisika dengan
prestasi belajar fisika adalah 75,5 %.
koefisien korelasi sebesar 0,825. Jadi
Berdasarkan temuan penelitian
besarnya sumbangan atau kontribusi
ini dapat disarankan bagi peneliti lanjut
penalaran terhadap prestasi belajar fisika
yang ingin meneliti topik yang sama
adalah 68,1%; (2) terdapat pengaruh
sebaiknya selain menggunakan angket
yang positif dan berarti kreativitas siswa
juga
terhadap prestasi belajar fisika dengan
langsung
koefisien korelasi sebesar 0,790. Jadi
siswa agar diperoleh data kreativitas
besarnya sumbangan atau kontribusi
siswa yang lebih akurat. Kemudian
kreativitas terhadap prestasi belajar fisika
sewaktu pengambilan data berlangsung
adalah 62,4%; (3) terdapat pengaruh
sebaiknya dilibatkan para guru untuk
yang positif dan berarti kreativitas siswa
mengawasi siswa dalam mengisi angket
terhadap prestasi belajar fisika dengan
dan mengerjakan tes yang diberikan.
melakukan
observasi
memperhatikan
secara
kreativitas
DAFTAR PUSTAKA Purwanto, M.N. (1988). Psikologi Akbar, R. (2001). Kreativitas. Jakarta : Grasindo Pendidikan. Bandung : Remaja Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian. Karya Salam, B. (1996). Jakarta : Bumi Aksara Logika Materil. --------------(1999). Jakarta : Rineka Cipta Dasar-Dasar Slameto. (2003). Belajar dan FaktorEvaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Faktor Yang Mempengaruhinya. Djamarah, S.B. (1994). Prestasi Belajar Jakarta : Bumi Aksara Sudjana. (1984). Metode Statistik. Dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional Bandung : Tarsito Iskandar, Y. (1991). Tes Kemampuan Umum. Jakarta : Yayasan Dharma Graha Jujun, S.S. (1991). Filsafat Ilmu. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Marhiyanto, B. (1987). Cara Berfikir Yang Baik. Surabaya : CV. Bintang Pelajar Munandar, U. (1999). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta Jonny H. Panggabean adalah Dosen Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
77
PENERAPAN METODE LATIHAN BERSTRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS X SMA SWASTA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN AJARAN 2010/2011 Yasifati Hia and Winni Andika Sari Gultom Abstract The problems that often arise in the process of learning mathematics in school is inactivity students in following the teaching and learning activities, whereas the activity of students in teaching and learning activities is one factor supporting the success to be able to achieve predetermined learning objectives. As a result, students are less interested in taking a math lesson, students think learning math is not a requirement, but only as the demands of the curriculum, so that was not getting the meaning of the math lessons learned as a result have an impact on the results obtained by students. From this fact we need a business that can help resolve the problems mentioned above. This research was conducted on 39 students of class X-2 SMA Private School Dharma Pancasila Medan in Year 2010/2011 by applying a structured training methods and use LKS on the subject of quadratic equations. Initial condition before treatment is given the average student activity is 32.82%. After a given treatment in the first cycle, applying the method of structured exercises using worksheets obtained average student activity at the first meeting at 44.49% and 54.62% for second meeting. In the second cycle after fixing the weaknesses of the first cycle obtained by the average student activity at the first meeting at 71.41% and the second meeting at 80.77%. And then there is increased activity of student learning. Key words: learning, structured exercises, Quadratic Equations. PENDAHULUAN Matematika merupakan sarana
kemakmuran suatu negeri. Di Indonesia,
berfikir yang jelas dan logis, sarana
pada kenyataannya matematika tidak
untuk memecahkan masalah sehari-hari,
serta merta mudah dipahami dan ikuti
sarana mengenal pola hubungan dan
para pengguna matematika tersebut. Hal
generalisasi pengalaman, sarana untuk
ini senada dengan hasil penelitian Trends
mengembangkan kreativitas, serta sarana
in International Mathematics and Science
untuk meningkatkan kesadaran terhadap
Study (TIMMS) yang dilakukan oleh
perkembangan
Beberapa
Frederick K. S. Leung, menunjukkan
pendapat mengatakan matematika dapat
peringkat Indonesia berada di deretan 34
digunakan
dari 38 negara. Peringkat Indonesia
budaya. untuk
membantu
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
78 berada
di
Singapura.
bawah Pada
Malaysia
dan
jumlah
jam
hal,
pengajaran matematika di Indonesia jauh
1) Selalu
digunakan
2) Semua bidang studi memerlukan keterampilan
Singapura. Indonesia rata–rata mendapat
sesuai.
tahun, sementara di Malaysia hanya mendapat 120 jam dan Singapura 112 jam. Hasil penelitian ini dipublikasikan di Jakarta pada 21 Desember 2006.
matematika
yang
3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat, jelas dan singkat. 4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara. 5) Meningkatkan kemampuan berfikir
Prestasi matematika siswa Indonesia
logis,
hanya menembus skor rata-rata 411.
keruangan.
Sementara itu, Malaysia mencapai 508
segi
kehidupan.
lebih banyak dibandingkan Malaysia dan 169 jam pelajaran matematika dalam satu
dalam
ketelitian,
6) Memberikan
dan
kesadaran
kepuasan
terhadap
dan Singapura 605 (400 = rendah, 475 =
usaha memecahkan masalah yang
menengah, 550 = tinggi, dan 625 =
menantang.
tindak lanjut)”. Fakta di atas memperjelas bahwa pendidikan matematika di Indonesia masih
mengecewakan.
Untuk
itu,
diperlukan peningkatan prestasi belajar matematika siswa di sekolah. Tentu saja untuk meningkatkan prestasi tersebut harus didukung oleh proses belajar mengajar matematika siswa di sekolah. Ada beberapa alasan tentang perlunya belajar
dan
menguasai
matematika
seperti yang dikemukakan oleh Cokrof (Abdurrahman,
2003:253)
bahwa
matematika perlu diajarkan kepada siswa karena :
Dalam serangkaian proses belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang penting. Hal itu berarti berhasil atau tidaknya tujuan pencapaian pengajaran di sekolah banyak tergantung pada situasi kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Diharapkan
dengan
proses
belajar
mengajar matematika siswa yang baik dapat
meningkatkan
matematika permasalahan
siswa yang
prestasi
belajar
tersebut.Namun, sering
muncul
sampai saat ini adalah ketidakaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar matematika di sekolah. Siswa sekedar mengikuti pelajaran matematika
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
79 yang diajarkan guru di dalam kelas, yaitu
mesti melalui berbagai macam aktivitas,
dengan hanya mendengarkan penjelasan
baik
materi dan mengerjakan soal
yang
Aktivitas fisik ialah peserta didik giat-
diberikan oleh guru tanpa adanya respon,
aktif dengan anggota badan, membuat
kritik dan pertanyaan dari siswa kepada
sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak
guru sebagai umpan balik dalam kegiatan
hanya duduk dan mendengarkan, melihat
belajar
dan
atau hanya pasif. Peserta didik yang
kegiatan
memiliki aktivitas psikis ( kejiwaan )
mengajar.
aktivitas
siswa
Keinginan
mengikuti
aktivitas
fisik maupun
belajar mengajar cenderung menurun dan
adalah,
kurang diperhatikan.
sebanyak-banyaknya
Kondisi
seperti
ini
membuat
jika
daya
psikis.
jiwanya
bekerja
atau
banyak
berfungsi dalam rangka pengajaran.
siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran
Dalam tulisan ini, dikaji tentang
matematika, padahal beberapa faktor
aktivitas siswa dalam proses belajar
yang mempengaruhi siswa tertarik pada
mengajar
matematika adalah minat, hasrat dan
kuadrat pada kelas X-2
cita–cita siswa itu sendiri, kemudian
Dharma Pancasila Medan. Berdasarkan
disusul faktor–faktor berikutnya yaitu
hasil observasi awal yang dilakukan oleh
faktor
mengajar,
peneliti di kelas X-2 SMA Swasta
kelengkapan buku–buku yang dimiliki
Dharma Pancasila Medan pada tanggal
siswa, kondisi siswa, kondisi kelas, serta
23 April 2010 menunjukkan bahwa :
dorongan orang tua. Kondisi siswa
“Aktivitas
merupakan salah satu faktor pendukung
matematika di dalam kelas masih rendah.
keberhasilan
kegiatan
Pembelajaran matematika masih banyak
belajar mengajar untuk dapat mencapai
bertumpu pada aktivitas guru artinya
tujuan belajar yang telah ditetapkan.
kebanyakan dari siswa hanya sekedar
Dalam hal ini kondisi siswa yang
mengikuti pelajaran di dalam kelas, yaitu
dimaksud adalah aktivitas siswa dalam
dengan hanya mendengarkan penjelasan
kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai
materi dan mengerjakan soal
dengan pendapat Ahmad (2004:6) yang
diberikan oleh guru tanpa adanya respon,
menyatakan bahwa belajar yang berhasil
kritik, dan pertanyaan dari siswa kepada
guru
di
siswa
dalam
dalam
dengan
siswa
materi
persamaan
SMA Swasta
dalam
belajar
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
yang
80 guru sebagai umpan balik dalam kegiatan
belajar yang diperoleh siswa kelas X juga
belajar mengajar”. Jika permasalahan
masih rendah, bahkan masih banyak
tersebut masih terus berlangsung, maka
siswa kelas X yang memperoleh nilai di
akan
mengakibatkan
siswa
bawah rata–rata. Hal ini sejalan dengan
dalam
kegiatan
menjadi
hasil tes diagnostik yang diberikan
beranggapan
kepada siswa kelas X-2 SMA Swasta
terhambat. bahwa
Siswa
belajar
aktivitas belajar
akan
matematika
bukanlah
Dharma
Pancasila
untuk
melihat
kebutuhan, melainkan hanya sebagai
kesulitan dan kemampuan awal siswa
tuntutan kurikulum saja, karena siswa
dalam memecahkan masalah matematika.
merasa tidak mendapatkan makna dari
Beberapa
pelajaran matematika yang dipelajari
masalah yang diberikan kepada siswa
sehingga akan berdampak pada hasil
adalah:
belajar yang diperoleh siswa. Hal itu
1. Budi ingin membuat sebuah kotak
sesuai dengan hasil wawancara pada
dari karton dengan volume kotak
observasi awal yang dilakukan peneliti
tersebut adalah 225 cm3. Alas kotak
dengan salah satu siswa kelas kelas X-2
tersebut berukuran 15 cm dan x cm,
di SMA Dharma Pancasila Medan, yang
sedangkan tingginya (x – 2) cm.
mengemukakan bahwa : “Matematika itu
Berapakah lebar dan tinggi kotak
sulit, dan saya belajar hanya karena
yang harus dibuat oleh Budi ?
contoh
soal
pemecahan
2. Pak Badu mempunyai sebidang tanah
materi itu diajarkan di sekolah”. Seiring dengan hal tersebut, hasil
yang
berbentuk
persegi
panjang
wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan ukuran panjangnya lebih 7
dengan Ibu Ainal, guru matematika di
meter
dari
lebarnya,
sedangkan
2
kelas X SMA Swasta Dharma Pancasila
luasnya 60 m . Hitunglah ukuran
mengemukakan bahwa aktivitas siswa
panjang dan lebar tanah milik Pak
belajar
Badu tersebut !
kurang,
matematika kebanyakan
di kelas siswa
masih hanya
Berdasarkan hasil tes, terdapat 27
memperhatikan saja tanpa mau bertanya.
(67,5%)
siswa
yang
Kemampuan memecahkan masalah siswa
kemampuan
kelas X masih kurang, sehingga hasil
dengan kategori kurang baik (skor 0 –
memecahkan
memiliki masalah
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
81 54), 8 (20%) siswa yang memiliki
dalil-dalil atau teorema-teorema yang
kemampuan
dipelajari.
memecahkan
masalah
dengan kategori cukup (skor 55 – 69)
Rendahnya
kemampuan
dan 5 (12,5%) siswa yang memiliki
memecahkan masalah matematika juga
kemampuan
dipengaruhi oleh model pembelajaran
memecahkan
masalah
dengan kategori baik (skor 70 – 84).
yang
Secara
observasi awal yang dilakukan oleh
keseluruhan,
terdapat
67,5%
digunakan
oleh
guru.
Hasil
siswa kelas X-2 SMA Swasta Dharma
peneliti
Pancasila Medan memiliki kemampuan
Pancasila
pemecahan masalah yang masih kurang.
pembelajaran matematika di sekolah
Hal ini berarti kemampuan memecahkan
tersebut
masalah matematika kelas X-2 SMA
pembelajaran ceramah, tanya jawab dan
Swasta Dharma Pancasila Medan masih
pemberian
kurang baik. Kondisi ini secara langsung
pembelajaran yang digunakan masih
atau tidak akan melahirkan anggapan
banyak didominasi oleh guru, sementara
bahwa belajar matematika tidak lebih
siswa duduk secara pasif menerima
dari
kemudian
informasi pengetahuan dan keterampilan.
melupakan fakta dan konsep. Namun
Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa
adapun tujuan pembelajaran matematika
metode yang digunakan masih kurang
adalah agar siswa mampu memecahkan
bervariasi.
sekedar
mengingat
di
SMA
Swasta
menunjukkan masih
Dharma bahwa
menggunakan model
tugas,
artinya
model
masalah yang dihadapi. Polya (dalam
Berdasarkan hal tersebut, maka
Osa : 2009) mengatakan bahwa :
peneliti mencoba mengupayakan metode
“Pemecahan
yang
masalah
adalah
usaha
sesuai
dengan
tingkat
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan
perkembangan mental siswa dan dapat
guna mencapai suatu tujuan yang tidak
membuat siswa menjadi lebih aktif.
segera dapat dicapai”. Oleh karena itu
Salah satunya adalah dengan menerapkan
pemecahan masalah merupakan suatu
metode pembelajaran latihan berstruktur
tingkat aktivitas intelektual yang tinggi
dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan
dan membutuhkan suatu proses psikologi
metode
yang tidak hanya melibatkan aplikasi
membangkitkan kreativitas siswa dan
ini
diharapkan
dapat
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
82 siswa dapat belajar lebih aktif sebab
kuadrat, apalagi
mereka lebih banyak berperan dalam
cerita
pembelajaran.
persamaan
Metode
ini
akan
yang
menyelesaikan soal berhubungan
dengan
kuadrat. Dalam hal
ini,
membimbing siswa agar lebih mudah
kemampuan siswa perlu ditingkatkan
memahami pelajaran matematika karena
untuk
pembelajarannya terstruktur mulai dari
strategi
hal-hal yang sederhana sampai pada hal-
kemampuan untuk mensintesis masalah.
hal yang lebih kompleks, sehingga
Oleh karena itu, salah satu langkah yang
pemahaman siswa juga lebih mendalam.
bisa
Seperti
pembimbing
yang
Rusmansyah
dikemukakan
oleh
(www.depdiknas.go.id)
mengembangkan pemecahan
dilakukan
memilih
teknik
dan
masalah
serta
oleh
guru
sebagai
peserta
didik
adalah
metode
pembelajaran
yang
bahwa latihan berstruktur merupakan
tepat, yang mampu mengembangkan
suatu cara mengajar dengan memberikan
aktivitas dan kemampuan memecahkan
latihan–latihan berstruktur terhadap apa
masalah matematika siswa. Pembelajaran
yang telah dipelajari siswa sehingga
matematika yang kurang melibatkan
memperoleh keterampilan tertentu.
siswa secara aktif akan menyebabkan
Pembelajaran
dengan
siswa
tidak
dapat
menggunakan
menggunakan metode latihan berstruktur
kemampuan
dapat digunakan pada mata pelajaran
menyelesaikan
matematika, antara lain pada pokok
Untuk
bahasan Persamaan Kuadrat. Persamaan
menggunakan metode latihan berstruktur
kuadrat adalah salah satu pokok bahasan
memberikan suatu cara kepada siswa
yang sulit dikuasai oleh siswa, seperti
untuk menyelesaikan soal perhitungan
yang dikemukakan oleh guru matematika
persamaan kuadrat secara berstruktur.
yang mengajar di kelas X SMA Swasta
Dengan menggunakan metode latihan
Dharma
melalui
berstruktur ini siswa akan memiliki
wawancara dengan peneliti, menyatakan
keterampilan dalam memecahkan setiap
bahwa materi persamaan kuadrat kurang
permasalahan yang dihadapi melalui
dipahami oleh siswa, mereka kesulitan
latihan yang dibuat secara terstruktur
dalam mencari akar–akar persamaan
sehingga siswa terlatih untuk berpikir
Pancasila
Medan
itu
matematikanya masalah
dalam
matematika.
pembelajaran
dengan
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
83 secara sistematis, logis, teliti, dan teratur. Dalam
penelitian
ini,
akan
2. Selanjutnya akan dikaji peningkatan
dicoba
kemampuan
memecahkan
masalah
menerapkan metode latihan berstruktur
matematika siswa kelas X SMA
dengan menggunakan LKS (Lembar
Swasta Dharma Pancasila Medan
Kerja Siswa).
Tahun
Berdasarkan
paparan
latar
Ajaran
menerapkan
2010/2011
setelah
metode
latihan
belakang di atas, maka masalah yang
berstruktur dengan menggunakan LKS
akan dikaji dalam tulisan ini adalah:
.
1. Akan dikaji peningkatan aktivitas
3. Akan diteliti variasi jawaban siswa
belajar siswa kelas X SMA Swasta
saat mencari akar-akar persamaan
Dharma
kuadrat
Pancasila
Medan
Tahun
yang dominan digunakan
Ajaran 2010/2011 setelah menerapkan
siswa dan kesalahan-kesalahan siswa
metode latihan berstruktur dengan
dalam mengerjakan soal persamaan
menggunakan LKS .
kuadrat .
PEMBAHASAN Definisi Belajar dan Pembelajaran Matematika Secara umum, belajar diartikan
aspek organisme atau pribadi. Menurut
sebagai perubahan pada diri seseorang
Bruner dalam Nasution (2008 : 9) bahwa
karena pengalaman dan serangkaian
Dalam proses belajar dapat dibedakan
kegiatan. Misalnya dengan membaca,
tiga fase atau episode, yakni : informasi,
mengamati,
mendengarkan,
meniru,
transformasi, dan evaluasi”. Kegiatan
mengingat
dan
sebagainya.
belajar mengajar seperti mengorganisasi
Djamarah (2006 : 10-11) mengemukakan
pengalaman belajar, mengolah kegiatan
bahwa belajar adalah proses perubahan
belajar mengajar, menilai proses dan
perilaku berkat pengalaman dan latihan.
hasil
Artinya,
dalam cakupan tanggung jawab guru.
tujuan
lain
kegiatan
adalah
belajar,
perubahan tingkah laku, baik yang
Jadi,
menyangkut pengetahuan, keterampilan
perubahan.
hakikat
kesemuanya dari
belajar
termasuk adalah
maupun sikap, bahkan meliputi segenap Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
84 Matematika pelajaran
sebagai
mempunyai
objek
bahan
gagal dalam memahami konsep baru
kajian
tersebut. Dalam hal ini, setiap siswa tentu
abstrak yang berupa fakta, konsep,
mempunyai
operasi atau relasi prinsip. Mengetahui
berbeda dalam memandang objek yang
hakikat matematika berarti meninjau apa
abstrak, tergantung pada konsep atau
sebenarnya belajar matematika itu, baik
pengalaman belajar yang telah dimiliki
dari arti katanya maupun peranan dan
sebelumnya. Hal yang paling utama
kedudukannya diantara cabang ilmu.
dalam pembelajaran matematika adalah
Konsep–konsep
dalam
pemahaman pengetahuan tentang konsep,
matematika saling berkaitan satu sama
dilanjutkan dengan pengetahuan tentang
lainnya
yang
prosedur dan pengetahuan tentang cara
tersusun secara hierarkis, artinya jika
mengaitkan konsep dan prosedur dalam
seorang
menyelesaikan
yang
membentuk siswa
ada struktur
mengalami
kesulitan
persepsi,
masalah
ide–ide
yang
matematika.
dalam memahami sebuah konsep dan
Pemahaman siswa akan bahan pelajaran
konsep itu mendasari konsep berikutnya
yang
maka kemungkinan besar siswa juga
rendahnya hasil belajar siswa.
rendah
akan
menyebabkan
Aktivitas Belajar Siswa Proses
belajar
mengajar
merupakan inti dari proses pendidikan
terlepas dari ciri-ciri tertentu, diantaranya ditandai dengan aktivitas anak didik.
secara keseluruhan dengan guru sebagai
Mengajar pada hakikatnya adalah
pemeran utama. Siswa merupakan obyek
membimbing aktivitas siswa. Aktivitas
yang melakukan belajar, oleh karena itu
siswa sangat diperlukan dalam belajar,
siswa harus aktif dan tidak boleh pasif.
agar belajar menjadi lebih efektif dan
Dengan
bantuan
harus
mencapai hasil yang optimal. J. Piaget
mampu
mencari,
dan
dalam Ahmad ( 2004: 7) berpendapat
yang
bahwa seorang anak berpikir sepanjang
belajar
ia berbuat. Tanpa berbuat anak tak
mengajar. Menurut Edi Suardi dalam
berpikir. Agar ia berpikir sendiri (aktif)
Djamarah (2006:39-40) mengemukakan
ia harus diberi kesempatan untuk berbuat
bahwa Kegiatan belajar mengajar tidak
sendiri.
menggunakan dimilikinya
guru
siswa
menemukan,
pengetahuan dalam
kegiatan
Seorang
guru hanya
dapat
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
85 menyajikan dan menyediakan bahan
keaktifan
pelajaran,
berikut :
peserta
mengolah
dan
didiklah
yang
mencernanya
sendiri
sesuai kemauan, kemampuan, bakat, dan
siswa
dalam
hal
sebagai
1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
latar belakangnya. Jika ada siswa yang
2. Terlibat dalam pemecahan masalah.
ingin memecahkan suatu masalah siswa
3. Bertanya kepada siswa lain atau guru
tersebut harus berfikir sesuai dengan
bila tidak memahami persoalan yang
langkah–langkah
dihadapi.
tertentu,
dengan
demikian belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik adalah siswa aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya
bekerja
untuk memecahkan masalah. 5. Melaksanakan
diskusi
kelompok
sesuai petunjuk guru. 6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil – hasil yang diperoleh. 7. Melatih
diri
dalam
memecahkan
masalah yang sejenis.
sebanyak-
8. Kesempatan
banyaknya atau banyak berfungsi dalam
menerapkan
rangka pengajaran. Seluruh peranan dan
diperolehnya dalam menyelesaikan
kemauan diarahkan supaya daya itu tetap
masalah atau tugas yang dihadapinya.
aktif
jiwanya
4. Berusaha mencari berbagai informasi
untuk
pengajaran
mendapatkan
yang
optimal
hasil
sekaligus
menggunakan
atau
apa
telah
yang
Paul B. Diedrich dalam Ahmad (2004:
9)
setelah
mengadakan
mengikuti proses pengajaran (proses
penyelidikan, menyimpulkan : “Terdapat
perolehan hasil pelajaran) secara aktif
177 macam kegiatan peserta didik yang
siswa
meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas
mendengarkan,
mengamati,
menyelidiki, mengingat, menguraikan,
jiwa, antara lain sebagai berikut :
mengasosiasikan ketentuan satu dengan
1. Visual
memperhatikan:
yang lainnya, dan sebagainya. Ketika proses belajar mengajar berlangsung,
guru
dapat
activities,
melihat
membaca, gambar,
demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
86 2. Oral
activities,
merumuskan, saran,
menyatakan,
bertanya,
memberi
mengeluarkan
pendapat,
mengadakaninterview,
diskusi,
interupsi, dan sebagainya.
8. Emotional activities, menaruh minat, merasa
bosan,
gembira,
berani,
tenang, gugup, dan sebagainya”. Dalam hal ini, peneliti hanya mengobservasi aktivitas mental (Mental
3. Listening activities, mendengarkan:
activities)
karena
membatasi
uraian, percakapan, diskusi, musik,
permasalahan
pidato, dan sebagainya.
berhubungan dengan materi pelajaran
4. Writing activities, menulis: cerita, karangan,
laporan,
tes
angket,
activities,
dianggap
yang akan diajarkan. Aktivitas belajar siswa yang berupa aktivitas mental
menggambar,
siswa di sekolah dalam kegiatan belajar
membuat grafik, peta, diagram,pola,
mengajar antara lain berikut :
dan sebagainya.
1. Menanggapi
6. Motor
activities,
percobaan, model,
melakukan
2. Mengingat
membuat
konstruksi,
3. Memecahkan masalah atau soal
mereparasi,
bermain,
berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya. 7. Mental
lebih
(Mental activities ) yang dapat dilakukan
menyalin, dan sebagainya. 5. Drawing
dan
untuk
4. Menganalisa pertanyaan atau soal 5. Mengambil keputusan Aktivitas–aktivitas tersebut tidak
activities,
menanggapi,
terpisah satu sama lain. Dalam setiap
mengingat, memecahkan masalah,
aktivitas motoris terkandung aktivitas
menganalisis,mengambil keputusan,
mental disertai oleh perasaan tertentu,
dan sebagainya.
dan seterusnya. Pada setiap pelajaran terdapat berbagai aktivitas yang dapat diupayakan.
Kemampuan Memecahkan Masalah Pemecahan
masalah
adalah
lagi menjadi masalah baginya. Oleh
proses yang ditempuh oleh seseorang
karena itu, seorang guru haruslah mampu
untuk
yang
membimbing siswa untuk memecahkan
dihadapinya sampai masalah itu tidak
masalah dengan menggunakan metode
menyelesaikan
masalah
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
87 pemecahan masalah. Menurut Robert
yang
(dalam
problems). Suatu pertanyaan atau soal
http://robertmath4edu.wordpress.com)
matematika dikatakan suatu masalah jika
menyatakan bahwa pemecahan masalah
dalam
penyelesaiannya
adalah proses menerapkan pengetahuan
suatu
kreatifitas,
yang telah diperoleh sebelumnya ke
pemikiran
dalam situasi baru yang belum dikenal.
menghadapi masalah tersebut. Masalah
Hal ini disebabkan bahwa setiap siswa
matematika tersebut biasanya berbentuk
memiliki cara yang berbeda dalam hal
soal cerita, membuktikan, menciptakan
menyusun segala sesuatu yang diamati,
atau mencari suatu pola matematika. Soal
dilihat, diingat ataupun dipikirannya.
cerita
Dengan demikian, jelaslah bahwa tujuan
sebagai suatu masalah apabila dalam
pembelajaran matematika adalah untuk
penyelesaiaannya
melihat
kreativitas, pengertian, dan imajinasi.
kemampuan siswa dibidang
telah
diselesaikan
dari
dalam
Imajinasi
memecahkan masalah.
membayangkan
Salah
satu
mengembangkan dalam
kemampuan
pemecahan
melalui
upaya masalah
penyediaan
memerlukan
pengertian
setiap
dan
orang
matematika
matematika dapat dipergunakan dalam
(solved
yang
dipandang
membutuhkan
disini
berfungsi
untuk
bagaimana
langkah-
untuk
langkah
siswa
pikiran sebelum menuliskannya pada
adalah
pengalaman
kertas.
penggunaan Jadi,
metode
dalam
dalam
penelitian
ini
kemampuan pemecahan masalah yang
pemecahan masalah yang memerlukan
diharapkan
pada
siswa
adalah
strategi yang berbeda-beda dari suatu
kemampuan
menyelesaikan
soal-soal
masalah
persamaan kuadrat, terutama soal-soal
kemasalah
lainnya.
Pembelajaran pemecahan masalah tidak
persamaan kuadrat yang tidak rutin.
sama dengan pembelajaran soal-soal Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa ( LKS )
pembelajaran,
petunjuk
mengerjakan
merupakan salah satu sumber atau media
pertanyaan–pertanyaan
belajar yang berbentuk lembaran yang
pertanyaan yang harus dijawab oleh
berisikan materi secara singkat, tujuan
siswa. LKS digunakan sebagai salah satu
dan
sejumlah
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
88 media pembelajaran yang dapat dijadikan
adanya
suatu pilihan untuk mengajak siswa
menerima saja penjelasan yang diberikan
mengkonstruksi konsep. Alat bantu LKS
guru,
ini
melakukan kegiatan belajar.
mempunyai
beberapa
tujuan
diantaranya dapat mengaktifkan siswa
LKS,
siswa
melainkan Dalam
tidak
siswa
penelitian
hanya
lebih
aktif
ini,
LKS
dalam kegiatan belajar mengajar dan
merupakan media yang dapat digunakan
membantu
dalam
siswa
memperoleh
dan
mengembangkan konsep atau prinsip.
pembelajaran
dengan
menggunakan metode latihan berstruktur.
Penggunaan LKS dalam hal ini
Karena dengan adanya LKS, guru lebih
adalah sebagai alat bantu pengajaran,
mudah dalam menginstruksikan siswa
yang
memperjelas
untuk memahami materi dan soal–soal
penyajian pesan dan informasi sehingga
yang diberikan. Demikian sebaliknya,
dapat memperlancar dan memudahkan
LKS dapat dimanfaatkan siswa sebagai
proses
akan
sumber belajar. Dalam hal ini, peran guru
menggunakan LKS untuk menuntaskan
bukan digantikan oleh LKS, melainkan
materi
guru sebagai pengawas, pembimbing dan
tujuannya
belajar.
untuk
Setiap
pelajaran
siswa
dan
menuntun
penyelesaian soal–soal materi. Dengan
motivator.
Metode Latihan Berstruktur Menurut (www.depdiknas.go.id) berstruktur
Rusmansyah
berstruktur merupakan cara mengajar
metode latihan
yang diberikan oleh guru dengan jalan
merupakan
cara
melatih ketangkasan atau keterampilan
mengajar dengan memberikan latihan-
para siswa terhadap bahan pelajaran yang
latihan berstruktur terhadap apa yang
telah
telah
sehingga
metode latihan berstruktur ini, guru
tertentu.
terlebih
dipelajari
memperoleh
suatu
siswa
keterampilan
diberikan. dahulu
Dalam
menerapkan
memberikan
konsep
Pemberian latihan dilakukan setelah
kemudian
siswa
yang
memberikan contoh latihan soal yang
dengan
dimulai dari soal-soal yang mudah
pendapat Zulfarisna (2005 : 2) yang
kemudian dilanjutkan dengan soal–soal
mengemukakan bahwa metode latihan
yang sulit. Setelah memberikan konsep
memperoleh
dilatihkan.
Hal
ini
konsep sesuai
dilanjutkan
dengan
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
89 dan contoh soal maka guru menugaskan
Dalam kaitannya dengan metode
siswa untuk mengerjakan soal–soal yang
mengajar,
sejenis. Dalam hai ini guru harus aktif
(www.depdiknas.go.id) mengungkapkan
memonitor pekerjaan siswa sehingga
bahwa metode latihan berstruktur adalah
dapat diketahui dimana kelemahan yang
kombinasi dari metode latihan dan
mungkin ada pada siswa. Jika tidak ada
pemecahan
masalah.
masalah
dimaksudkan
agar
maka
dilanjutkan
dengan
Rusmansyah
Hal
siswa
ini
memiliki
memberikan konsep dan contoh soal
kecakapan mental dalam memecahkan
selanjutnya diakhiri dengan memberikan
setiap
latihan–latihan
yang
dihadapi
kepada
siswa,
melalui
sampai
siswa
berstruktur sehingga mereka terlatih
benar–benar mengerti akan konsep yang
untuk berfikir secara sistematis, logis,
diajarkan tersebut.
teliti, dan teratur.
demikian
soal
permasalahan
seterusnya
latihan
yang
dibuat
secara
Metode Pemecahan Masalah Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang
data sampai kepada menarik kesimpulan ( Djamarah, 2006 : 91). Jadi,
sangat penting karena dalam proses
dalam
pembelajaran maupun penyelesaian soal,
pemecahan
siswa
dikembangkan
dimungkinkan
memperoleh
masalah
pelaksanaan di
kelas
perlu
keterampilan
pengalaman menggunakan pengetahuan
pemecahannya.
serta keterampilan yang sudah dimiliki
masalah dapat dibandingkan oleh guru
untuk
dengan
diterapkan
pada
pemecahan
Tahap
pemecahan
memanfaatkan
penguasaan
masalah yang bersifat rutin. Metode
materi terhadap materi yang diajarkan
pemecahan masalah (problem solving)
kemudian
disesuaikan
bukan hanya sekedar metode mengajar,
kemampuan
peserta
didik
tetapi juga merupakan suatu metode
berhubungan
dengan
perkembangan
berfikir, sebab dalam problem solving
kognitif. Pada pemecahan masalah, siswa
dapat
metode–metode
harus memahami maksud dari soal yang
lainnya yang dimulai dengan mencari
diberikan guru dan memahami cara
menggunakan
dengan
penyelesaiannya. Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
yang
1 Teori Persamaan Kuadrat Bentuk umum persamaan kuadrat ditulis sebagai berikut :
3. Rumus abc. ;
Himpunan
2. Melengkapkan Kuadrat Sempurna. Dalam
.
penyelesaian
dari
dapat
nilai
persamaan
yang memenuhi
sehari-hari,
cukup sering kita menemui masalah yang
suatu persamaan kuadrat adalah nilai– dari variabel
kehidupan
digolongkan kuadrat.
sebagai
masalah
Misalnya,
suatu
persamaan kuadrat sehingga persamaan
taman bungan berbentuk segitiga siku-
tersebut
Untuk
siku. Sisi miring taman tersebut 34 cm
menyelesaikan suatu persamaan kuadrat
dan panjang salah satu kakinya lebih
bernilai
benar.
dengan
panjang 14 cm dari panjang kaki lainnya.
yang
Biasanya persoalan seperti ini, akan
memenuhi persamaan tersebut. Sampai
diminta menentukan panjang kedua kaki
sekarang ini, terdapat tiga cara untuk
taman tersebut. Adapun panjang kedua
menyelesaikan suatu persamaan kuadrat,
sisi taman tersebut adalah 16 cm dan 30
yaitu:
cm.
, menentukan
yaitu
nilai
perubah
1. Memfaktorkan. METODE PENELITIAN Metode merupakan
latihan salah
berstruktur
satu
metode
lebih
lama
terhadap
materi
yang
diajarkan dan akan lebih menguasai,
pembelajaran yang melibatkan peran
sehingga
siswa
latihan
keterampilan dalam mengerjakan soal
berstruktur ini dilakukan agar siswa
dapat lebih ditingkatkan untuk mencapai
dapat lebih aktif dan lebih mampu
hasil
meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa
secara
aktif.
hasil
Metode
belajarnya.
Hal
tersebut dikarenakan metode ini mampu
penguasaan
yang
lebih
konsep
baik
dan
sehingga
juga menjadi lebih baik.
membantu siswa untuk mengembangkan,
Berdasarkan kajian teoritis di atas
memperbanyak kesiapan dan penguasaan
maka yang menjadi hipotesis tindakan
keterampilan dalam proses kognitif atau
dalam penelitian ini adalah :
pengenalan siswa. Siswa
akan ingat
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
91 1. Jika
pembelajaran
menggunakan berstruktur
metode
action research) dengan menerapkan
latihan
metode
latihan
berstruktur
menggunakan
maka
dapat
dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
meningkatkan aktivitas siswa pada
pembelajaran di kelas. Penelitian ini
pokok bahasan persamaan kuadrat.
bertujuan untuk mengungkap kendala
dilakukan
2. Jika
pembelajaran
yang
dilakukan
dengan
dan kesulitan yang dialami siswa dalam
latihan
menyelesaikan permasalahan persamaan
dengan
menggunakan
kuadrat dan menjelaskan upaya-upaya
dilakukan
maka dapat
yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan
aktivitas dan hasil belajar matematika
menggunakan berstruktur LKS
LKS
dengan
menggunakan
LKS
dengan
dengan
metode
meningkatkan
memecahkan masalah siswa pada
pada
pokok bahasan persamaan kuadrat.
Pendekatan
Sebagai
lokasi
penelitian
ini
materi
persamaan
yang
kuadrat.
digunakan
adalah
pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
adalah SMA Swasta Dharma Pancasila
Pendekatan kualitatif
Medan yang beralamatkan di jalan Dr.
menemukan data yang berbentuk kata-
Mansyur No 71 C Medan. Penelitian ini
kata seperti hasil observasi. Sedangkan
dilaksanakan di semester ganjil di kelas
pendekatan kuantitatif berguna untuk
X Tahun Ajaran 2010/2011.
Subjek
menemukan data hasil belajar siswa yang
dalam penelitian ini adalah siswa kelas
berbentuk angka yaitu dari tes hasil
X-2 SMA Swasta Dharma Pancasila
belajar siswa.
Medan yang berjumlah 39 orang. Objek
Penelitian
berguna untuk
tindakan
kelas
ini
dari penelitian ini adalah aktivitas dan
direncanakan hanya sampai dua siklus
kemampuan
masalah
saja. Setiap siklus terdiri dari dua kali
matematika siswa dengan menerapkan
pertemuan. Siklus I membahas konsep
metode
dengan
mencari akar-akar persamaan kuadrat.
menggunakan LKS, khususnya pada
Siklus I ini meliputi kegiatan mengetahui
pokok bahasan Persamaan Kuadrat.
permasalahan proses belajar mengajar
memecahkan
latihan
Jenis
berstruktur
penelitian
ini
adalah
penelitian tindakan kelas (classroom
selama ini,
merencanakan tindakan,
melakukan observasi dan wawancara,
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
92 menganalisa data dan refleksi terhadap
merencanakan
semua langkah pada siklus I. Setelah
dengan menggunakan
dilaksanakan siklus I dan hasil perbaikan
berstruktur dengan membagi siswa dalam
yang diharapkan belum tercapai terhadap
beberapa kelompok
tingkat
di
kemampuan bervariasi. Hal ini bertujuan
tetapkan peneliti maka tindakan masih
agar dapat meningkatkan aktivitas dan
perlu dilanjutkan pada siklus II. Pada
kemampuan
siklus II diadakan perencanaan kembali
matematika siswa. Pada bagian terakhir,
dengan mengacu pada hasil refleksi pada
dapat diambil kesimpulan untuk kajian di
siklus I. Pada siklus II ini peneliti
atas.
penguasaan
yang
telah
tindakan
pembelajaran metode latihan
yang memiliki
memecahkan
masalah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan observasi dan
kurangnya
kemampuan
guru
dalam
tes awal yang berupa tes diagnostik
merancang program pengajaran yang
kepada siswa kelas X-2 SMA Swasta
mampu meningkatkan kemampuan siswa
Dharma Pancasila Medan diperoleh data
dalam
bahwa aktivitas siswa masih sangat
pemecahan masalah. Dari tes diagnostik
kurang, yaitu mencapai 32, 82 %. Hal ini
yang
terlihat dari hasil pengamatan peneliti,
kesalahan siswa dalam menjawab tes
siswa cenderung pasif dalam kegiatan
yang diberikan.
pembelajaran, metode
karena
pembelajaran
penggunaan
diberikan
diperoleh
soal-soal beberapa
Berdasarkan kesalahan-kesalahan
masih
yang dilakukan siswa pada penyelesaian
berpusat kepada guru. Dari hasil tes
soal-soal di atas, dapat diperoleh letak
diagnostik diperoleh 5 (12,82 %) siswa
kesalahan siswa dalam mengerjakan
dengan
soal-soal materi prasyarat persamaan
kemampuan
yang
menyelesaikan
memecahkan
masalah yang berkategori baik, hal ini
kuadrat, yaitu:
berarti kemampuan awal siswa secara
1. 15 siswa yang kurang memahami
keseluruhan dalam memecahkan masalah masih sangat kurang . Salah satu penyebab memecahkan
kurangnya masalah
kemampuan siswa
bentuk dari pemfaktoran 2. 17 siswa yang sulit dalam melakukan operasi hitung bentuk aljabar
adalah
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
93 3. 12 siswa yang tidak mengetahui
terdapat
peningkatan aktivitas siswa
koefisien dari suatu bentuk aljabar
sebesar 10,13 % dari pertemuan pertama.
4. 19 siswa yang kurang teliti dalam
Walaupun sudah terjadi peningkatan,
melakukan operasi perhitungan 5. 25 siswa
namun
yang kesulitan dalam
menyelesaikan soal cerita
aktivitas
siswa
ini
belum
mencapai target penelitian, yaitu rata-rata aktivitas siswa mencapai 75 %. Kurang
Dilihat dari tes diagnostik yang
aktifnya
siswa
dalam
kegiatan
diberikan, sebagian besar siswa masih
pembelajaran juga disebabkan karena
kesulitan dalam memahami soal yang
siswa masih dalam tahap penyesuaian
diberikan dengan baik. Tes diagnostik
dengan metode pembelajaran yang baru.
inilah yang digunakan peneliti sebagai
Dari hasil observasi pada pertemuan
acuan
pertama
dalam
pemberian
tindakan
dan
kedua,
telah
tampak
menyusun skenario pembelajaran dengan
terjadinya peningkatan aktivitas siswa
menerapkan metode latihan berstruktur
dari aktivitas awal yang hanya mencapai
dengan
32,82 %.
bantuan
LKS
yang
akan
melibatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam
menyelesaikan
masalah
yang
disajikan.
Hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diberikan tindakan I di kelas X-2 SMA Swasta Dharma
Dari hasil observasi aktivitas
Pancasila Medan terdapat 14 siswa yang
siswa dengan menerapkan metode latihan
memiliki nilai < 55 yang berarti tingkat
berstruktur di kelas X-2 SMA Swasta
kemampuan pemecahan masalah masih
Dharma
kurang dan 25 siswa mencapai nilai ≥ 55
Pancasila
Medan
pada
pertemuan I diperoleh bahwa aktivitas
yang
berarti
tingkat
siswa masih dalam kategori kurang baik
pemecahan masalah cukup baik dan baik.
(tidak tuntas), yaitu dengan rata-rata
Dari kedua data di atas, maka secara
44,49 % (lampiran 34). Sementara itu
keseluruhan
hasil observasi aktivitas siswa pada
kemampuan
pertemuan II diperoleh persentase rata-
persamaan kuadrat siswa kelas X-2 SMA
rata aktivitas siswa sebesar 54,62 %
Swasta Dharma Pancasila Medan sudah
(lampiran 34). Hal ini menunjukkan
cukup baik, yaitu dengan persentase
dapat
kemampuan
diketahui
pemecahan
bahwa masalah
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
94 sebesar 64,10 %. Hal ini menunjukkan
pada siklus I, dirancang metode untuk
bahwa terjadi peningkatan kemampuan
menyelesaikan masalah tersebut. Hasil
memecahkan masalah siswa
observasi
sebesar
aktivitas
siswa
dengan
33,33 % dari kemampuan awal siswa
menerapkan metode latihan berstruktur
memecahkan
sebesar
dengan menggunakan LKS di kelas X-2
30,77 %. Namun hal ini belum mencapai
SMA Swasta Dharma Pancasila Medan
target
persentase
pada pertemuan III diperoleh data bahwa
kemampuan pemecahan masalah siswa
rata-rata aktivitas siswa sebesar 71,41 %
secara keseluruhan minimal 70 %.
dengan kategori tidak tuntas dan pada
masalah
penelitian
yaitu
yaitu
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,
ada
IV
diperoleh
rata-rata
beberapa
aktivitas siswa sebesar 80,77 % dengan
indikator aktivitas belajar siswa yang
kategori tuntas (lampiran 34). Hal ini
masih tergolong minim dilakukan oleh
berarti rata-rata aktivitas siswa sudah
siswa seperti
memenuhi target penelitian yaitu rat-rata
untuk
masih
pertemuan
memberikan pendapat
memecahkan
masalah,
aktivitas siswa minimal 75 %.
memberikan tanggapan terhadap materi yang
diajarkan
guru
dan
Hasil tes kemampuan pemecahan
terhadap
masalah siswa setelah diberikan tindakan
pendapat orang lain serta aktivitas siswa
II adalah tidak terdapat siswa dengan
dalam
hasil
kemampuan
perlu
kurang baik, terdapat 8 siswa (20,51 %)
diperbaiki sehingga lebih baik lagi.
dengan kemampuan pemecahan masalah
Beberapa hal yang perlu diperbaiki
cukup baik, serta 26 siswa (66,67 %)
adalah
dengan
mempresentasikan
pekerjaannya
yang
siswa
yang
masih
aktif
masih
pemecahan masalah yang
kemampuan
baik.
Secara
didominasi oleh siswa yang pandai,
keseluruhan,
hanya
aktif
masalah persamaan kuadrat siswa adalah
menyampaikan pendapatnya di depan
87,18% dengan kategori baik. Dalam hal
kelas dan masih ada siswa yang kurang
ini terlihat bahwa terjadi peningkatan
aktif dalam mengerjakan lembar aktivitas
rata-rata
siswa yang dibagikan guru. Dengan
masalah antara siklus I dan siklus II.
memahami masalah yang ditemukan
Pada
beberapa
siswa
yang
kemampuan
kemampuan
siklus
I
pemecahan
pemecahan
persentase
rata-rata
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
95 kemampuan
masalah
Sementara itu, hasil kemampuan
persamaan kuadrat siswa adalah 56,67 %
pemecahan masalah persamaan kuadrat
dengan kategori cukup sedangkan pada
siswa pada siklus II juga mengalami
siklus II persentase rata-rata kemampuan
peningkatan yang cukup baik dari siklus
pemecahan masalah persamaan kuadrat
I. Banyak siswa dengan kemampuan
siswa adalah 73,13 % dengan kategori
memecahkan masalah cukup baik pada
baik
siklus
dan
pemecahan
banyaknya
siswa
dengan
I
adalah
25
siswa
dengan
kemampuan memecahkan masalah cukup
persentase 64,10 % dan pada siklus II
baik adalah 34 siswa (87,18 %). Hal ini
banyaknya siswa dengan kemampuan
berarti telah mencapai target penelitian
memecahkan
yaitu minimal 70%.
mencapai 34 siswa dengan persentase
Upaya-upaya
yang
telah
87,18
%.
masalah
cukup
Peningkatan
baik
kemampuan
dilakukan pada siklus II telah berhasil
memecahkan
meningkatkan aktivitas dan kemampuan
mencapai target penelitian yaitu minimal
memecahkan
70 %.
masalah
siswa.
masalah
siswa
sudah
Pembelajaran yang berfokus pada siswa
Jadi, penerapan metode latihan
membuat siswa menjadi lebih berani
berstruktur dengan menggunakan LKS
beraktivitas
dapat
dan
mengemukakan
meningkatkan
aktivitas
dan
pendapat. Aktivitas siswa pada siklus I
kemampuan siswa dalam memecahkan
terus mengalami peningkatan ke siklus
masalah matematika. Dari hasil analisis
II, pada siklus I rata-iswarata skor
data aktivitas siswa pada siklus I dan
aktivitas siswa adalah 44,49 % pada
siklus II serta berdasarkan kriteria yang
pertemuan
telah ditetapkan diperoleh kesimpulan
I
dan
54,62
%
pada
pertemuan II sementara pada siklus II,
bahwa
skor aktivitas siswa adalah 71,41 % pada
pembelajaran meningkat sebesar 26,53 %
pertemuan
pada
dari siklus I hingga ke sikulus II. Hal ini
pertemuan IV. Peningkatan aktivitas
dimungkinkan karena penerapan metode
siswa pada siklus II telah mencapai target
latihan berstruktur merupakan salah satu
penelitian yaitu sebesar 75 %.
metode pembelajaran yang melibatkan
III
dan
80,77
%
aktivitas
siswa
dalam
peran siswa secara aktif. Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
96 Berdasarkan hasil analisis data penelitian
dapat
dikatakan
bahwa
memecahkan masalahnya baik dan 8 siswa
yang
kategori
kemampuan
penerapan metode latihan berstruktur
memecahkan masalahnya cukup, dengan
dengan
tingkat
menggunakan
LKS
dapat
ketuntasan
kemampuan
meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah secara klasikal
memecahkan
sebesar 87,18 % dan nilai rata-rata siswa
Setelah
masalah
diterapkan
matematika.
metode
latihan
sebesar 73,13. Dari hasil analisis siklus I
berstruktur dengan menggunakan LKS
dan
diperoleh
kemampuan
kemampuan siswa memecahkan masalah
memecahkan masalah II di kelas X-2
sebesar 23,08 %. Hal ini dimungkinkan
yaitu dari 39 siswa, 34 siswa mencapai
karena
syarat
kemampuan
berstruktur dengan menggunakan LKS.
memecahkan masalah dan 5 siswa belum
Disamping dapat mengaktifkan siswa,
mencapai syarat ketuntasan kemampuan
LKS juga dapat mempermudah siswa
memecahkan masalah. Dari 34 siswa
dalam
memahami
materi
yang
materi
persamaan
kuadrat
sehingga
untuk
berlatih
hasil
tes
ketuntasan
mencapai
syarat
ketuntasan
siklus
II
terjadi
penerapan
peningkatan
metode
latihan
khususnya
memecahkan masalah tersebut terdiri
membantu
dari 26 siswa yang kategori kemampuan
memecahkan masalah matematika.
siswa
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
maka
dapat
diperoleh
kesimpulan sebagai berikut : 1. Aktivitas
latihan
berstruktur
dengan
menggunakan LKS, aktivitas siswa mengalami
mengalami
melakukan
persentase 44,49 % hingga 54,62%
pembelajaran dengan metode latihan
pada siklus I, peningkatan aktivitas
berstruktur. Hal ini dapat dilihat dari
siswa mencapai 11,67 % hingga
analisis data. Dari hasil observasi
21,80 %. Kemudian setelah diberikan
awal diperoleh data awal dengan
tindakan II pada siklus II, dengan
persentase
siswa
membagi siswa menjadi 10 kelompok
adalah 32,82 %. Setelah pemberian
belajar, persentase aktivitas siswa
peningkatan
siswa
tindakan dengan penerapan metode
selama
aktivitas
awal
peningkatan
dengan
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
97 mencapai 71,41 % hingga 80,77 %,
salah dalam operasi hitung sehingga
ini berarti persentase aktivitas siswa
hasil pemfaktoran salah, kemudian
mengalami
kesalahan
peningkatan
sebesar
16,79 % hingga 26,15 % dari siklus I. 2. Kemampuan memecahkan masalah
ketika
yang
menggunakan
adalah
peningkatan
mensubsitusi
penerapan
siswa abc
rumus
dalam mencari akar-akar persamaan
persamaan kuadrat juga mengalami dengan
dilakukan
siswa nilai
salah
dalam
koefisien
dan
metode latihan berstruktur dengan
konstanta, sehingga hasil perhitungan
menggunakan LKS. Pada siklus I,
salah.
persentase siswa yang kemampuan memecahkan
masalahnya
baik
sebesar 64,10 % sedangkan pada siklus II sebesar 87,18 %. 3. Variasi jawaban siswa dalam mencari akar-akar persamaan kuadrat yang dominan
digunakan
oleh
siswa
adalah memfaktorkan dan rumus abc. Kesalahan yang dilakukan siswa ketika memfaktorkan adalah siswa
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian peneliti menyarakan agar guru selalu membuat Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang bertujuan lebih melatih siswa
dalam
memecahkan
masalah.
Selain itu, perlu kiranya dilakukan penelitian
lebih
menanggulangi
lanjut
dalam
kendala-kendala
yang
dihadapi siswa.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Amustofa., (2009), Strategi Pemecahan Maslah Dalam Matematika, http://amustofa70.wordpress.com (diakses 30 Juli 2010). ---------------- (1988), Penilaian Program Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, S, (2007), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto, dkk, (2009), Penelitian
Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Asosiasi Guru Matematika Indonesia, Rendahnya Prestasi Matematika Indonesia, (http://www.pikiranrakyat.com), Diakses 10 April 2010. Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah, S dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Hamalik, Oemar, (2008), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
98 Pendekatan Sistem, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Laksmi, Tips yang Dapat Diterapkan Guru untuk Mempelajari Matematika, http://www.ganeca.blogspirit.com , Diakses 22 April 2010. Johanes,dkk, (2006), Matematika untuk SMA Kelas X, Penerbit Yudhistira, Jakarta. Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung. Mulyati, dkk, (2006), Matematika untuk SMA dan MA Kelas X, Penerbit Piranti Darma Kalokatama, Jakarta. Nasution, S., (2008), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Ossa, Sefvika.,(2009), Meningkatkan Aktivitas dan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Siswa Kelas V Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yang Berkonteks Cerita Rakyat Sumut di SDN 060825, Jurusan Matematika FMIPA Unimed, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Rambe, P., (2010), Penerapan Teknik Think Pair Square dengan Menggunakan LKS untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP
Negeri 2 Rantau Selatan Tahun Ajaran 2009/2010, Jurusan Matematika FMIPA Unimed, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Rohani, Ahmad, (2004), Pengelolaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Rusmansyah, (2001), http://www.depdiknas.go.id//jurn al/35/penerapan-metode-latihanberstruktur.html, Diakses 16 Maret 2010. Sagala, S., (2006), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sugiyono, Dr., (2009), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sukardi, H.M., (2009), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Wena, Made, (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Yohanna, (2008), Penerapan Metode Latihan Berstruktur untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di Kelas X SMA Swasta Bina Guna Pematang Tanah Jawa Tahun Ajaran 2008/2009, Jurusan Matematika FMIPA Unimed, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Yasifati Hia adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Winni Andika Sari Gultom adalah Alumni Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
99 KONVERGENSI DAN STABILITAS SOLUSI PERSAMAAN LAPLACE PADA BATAS DIRICHLET Lasker P. Sinaga Abstract Persamaan laplace adalah salah satu bentuk persamaan differensial tipe eliptik yang dapat diselesaikan dengan metode pemisahan variabel. Metode pemisahan variabel membuat persamaan laplace menjadi dua persamaan differensial linear homogen orde dua yang memenuhi batas dirichlet pada persegi (rectangular). Solusi persamaan laplace adalah sebuah barisan yang konvergen dan stabil asimtot terhadap bidang keseimbangannya. Kata kunci : Laplace, Dirichlet, Konvergensi, Stabilitas PENDAHULUAN Kestabilan
(stability)
keseimbangan diperkenalkan
oleh
dan
dimana y adalah fungsi kontinu pada
(equilibrium)
interval tertutup 0, T maka untuk 0
matematikawan
terdapat y0 yang sangat kecil sehingga
Rusia, A. M. Lyapunov. Jika solusisolusi dari sebuah persamaan berada
kurva y y(t, y0 y0 ) dimuat dalam
dekat dan selalu dekat terhadap solusi
sebuah bidang dengan lebar 2 disekitar
lainnya maka kondisi tersebut dikatakan
solusi tersebut.
stabil, sebaliknya disebut dengan tidak
Permasalahan menarik
stabil. Andaikan
dy f (t, y) dt
persamaan
dengan
kondisi
awal
y(0) y0 mempunyai solusi y y(t, y0 ) 2u ( x , y )
adalah
mengekspresikan
yang
cukup
bagaimana
cara
penganalisisan
konvergensi dan kestabilan dari solusi persamaan laplace pada batas dirichlet dengan bentuk:
2u ( x , y ) 2u ( x , y ) 0. x 2 y 2
u ( x , y ) f ( x, y )
pada 0 x a , y 0
u ( x, y ) 0
pada sisi lainnya
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
100
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan cara studi literatur dengan berbagai dukungan definisi dan teorema. PEMBAHASAN DAN HASIL Solusi Persamaan Laplace Persamaan laplace diselesaikan
memisahnya atas perkalian dua fungsi
dengan menggunakan metode pemisahan
dengan
variabel.
u ( x, y ) X ( x )Y ( y ) sehingga:
solusi
Andaikan
dari
u ( x, y )
persamaan
sebagai
laplace
variabel
bebas
berbeda
dan
2u ( x, y ) 2u ( x , y ) dan X ( x)Y " ( y ) X " ( x ) Y ( y ) x 2 y 2 Persamaan laplace akan menjadi:
2u ( x, y ) 2u ( x, y ) 0 x 2 y 2
Misalkan
X " ( x )Y ( y ) X ( x )Y " ( y ) 0
X " ( x) Y " ( y ) 0 X ( x) Y ( y )
X " ( x) Y " ( y ) , sedemikian diperoleh dua persamaan differensial X ( x) Y ( y)
homogen orde dua, X " ( x ) X ( x ) 0 dan Y " ( y ) Y ( y ) 0 . Kedua
persamaan
differensial
Kasus 1. X " ( x) X ( x) 0
dengan
biasa tersebut akan diselesaikan dengan
X ( 0) X ( a ) 0
memperhatikan problema nilai eigen
1. Pada 0 diperoleh solusi trivial
agar diperoleh solusi nontrivial serta
sehingga 0 bukan nilai eigen dari
memenuhi kondisi batas yang ditentukan.
masalah diatas.
Yang
adalah
2. Pada 0 diperoleh solusi trivial
menunjukkan semua kemungkinan nilai
sehingga 0 bukan nilai eigen dari
.
dapat
dilakukan
masalah diatas.
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
101 3. Pada 0 dengan p 2 , p 0 maka X " ( x) p 2 X ( x) 0 sehingga diperoleh
solusi
X ( x) 1 cos px 1 sin px
dengan
dan X (a) 1 sin ap 0 .
Untuk
1 0 maka ap n atau p n 2 2 a2
untuk
n a
n N .
X n ( x) 1 sin
n x a2 2
2
untuk
2.
Y " ( y ) Y ( y ) 0
dengan
Y ( 0 ) Y (b ) 0
Karena pada kasus 1 telah diperoleh nilai eigen
n 2 2 p 2 , a 2
n N
n (b y ) sinh a x sinh n b a dengan k 2 1 .. Jadi, diperoleh solusi sangat
tetapi
belum
dilakukan dengan menggunakan prinsip
n sinh (b y ) n a u ( x, y ) k sin x n a b sinh a Dengan problema dirichlet, maka:
n u ( x,0) k sin a
n n y y 2 sinh a a n n b0 b 2 sinh a a
n b cosh a sehingga 2 2 sinh n b a
banyak
memenuhi kondisi batas. Hal ini dapat
k sin
dengan Yn (b) 2 cosh
menjadi
n u ( x, y ) X n ( x)Yn ( y ) k sin a
maka
kasus 2 dapat diselesaikan menjadi Yn ( y ) 2 cosh
persamaan
superposisi.
n N . Kasus
2 sinh n (b y ) . Yn ( y ) n a sinh b a
yang
Dengan demikian, diperoleh barisan solusi
demikian
Solusi
X (0) 1 0
sehingga p 2
dengan
Misalkan
n b sinh a = x n b sinh a
n x = f (x ) a
f n ( x) k sin
2 n f n ( x) sin xdx . a0 a
n x a
maka
a
k
Dengan
demikian
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
102
n sinh (b y ) n a = u n ( x, y ) k sin x n a b sinh a
=
1 e 2n(b y ) k sin nx e ny 1 e 2nb
sinh n(b y ) k sin nx sinh nb
Konvergensi dan Stabilitas Solusi Persamaan Laplace Dengan
vn k
e
memisalkan
n y
1 e 2 n
b
k 0
,
dan
1 sin n x 1
maka
vn u( x, y) vn
atau
0 un ( x, y) vn adalah
ny Misalkan {Pn }n1 ke
.
Analisis berikutnya
menunjukkan
kekonvergenan
{Qn}n1 1 e2nb
Kekonvergenan ditunjukkan
dan
sehingga vn
Pn . Qn
vn ( x, y)
akan
dengan
menunjukkan
kekonvergenan dari {Pn}n1 dan {Qn}n1
berdasarkan definisi berikut.
barisan tersebut dengan menunjukkan kekonvergenan vn ( x, y) terlebih dahulu. Definisi 3.1 Sebuah barisan {xn}n1 konvergen ke limit x jika untuk setiap 0 terdapat
bilangan bulat N, n N sehingga xn x . ny Contoh 3.2 Jika lim Pn lim ke n
n
0
ny Dan e
maka {Pn}n1 konvergen ke 0.
n
Bukti: Pilih untuk setiap 0 terdapat n0 N sedemikian ke
ny
ny
0 ke
Karena n N , n n0 sehingga
ke
ny
=
k e ny
< .
1 y
k k ny ln atau
ln
k
Pilih K sedemikian n 0 . Ambil
n 1 sehingga
k e
y
k
ny Dengan demikian {Pn}n1 Ke
konvergen ke 0.
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
103 Contoh 3.3 Jika
2 nb Dan e
limQn lim(1 e2nb ) 1 maka
n
1 1 2nb ln atau
n
n
{Qn}n1 konvergen ke 1. Bukti: Pilih untuk setiap 0 terdapat n0 N
(1 e2nb ) 1 e2nb
e2nb
Karena n N , n n0 sehingga
1 e
1 1 ln 2b
Pilih 1 sedemikian n 0 . Ambil 2b n 1 sehingga e
sedemikian
e 2nb
2nb
1 e
2b
1
2nb Dengan demikian {Qn}n1 1 e
konvergen ke 1.
.
Teorema 3.4 Jika {Pn}n1 konvergen ke P dan {Qn}n1 konvergen ke Q, dengan Q 0 dan
P P Qn 0 untuk setiap n, maka n konvergen ke . Q Qn n 1 Bukti:
Terdapat sebuah bilangan positif N2
Pilih 0 , terdapat sebuah bilangan positif bilangan Riel M dan sebuah bilangan bulat positif N1 , sedemikian
Qn M untuk setiap n N1 . Kemudian M ' 0 P 1 Q Jadi
sehingga, untuk n N2 , Pn P ' dan sebuah bilangan bulat positif n N3 , sehingga
Qn Q ' .
N max{N1, N2 , N3} .
Misalkan
Untuk
n N,
Qn Q ' , Pn P ' dan Qn M .
Pn P PnQ Qn P PnQ PQ PQ Qn P Pn P P Qn Q = Qn Q QnQ QnQ Qn Qn Q
1
P
< ' Q Q Q n n '
1 P 1 = M Q
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
104 Dengan demikian vn
Pn konvergen ke 0. Qn
Teorema 3.5 (The Ratio Test) Misalkan bahwa vn 0 untuk n k maka a.
v
b.
v
n
n
jika lim n
vn1 1 vn
vn1 1 n vn
jika lim
Bukti:
v vn1 1 , terdapat bilangan r sehingga 0 r 1 dan n1 r untuk n yang n v vn n
a. Jika lim
semakin besar. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai Karena
r
n
maka
v
n
vn1 r n 1 n . vn r
v vn1 1 terdapat bilangan r sehingga r 1 dan n1 r untuk n yang n vn vn
b. Jika lim
semakin besar. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai Karena
r
n
maka
v
n
vn1 r n1 n . vn r
Berdasarkan tes rasio diatas, kekonvergenan dari ditunjukkan dengan lim n
= lime n
0
v k 1 e n
=e
y
dan y > 0 maka 0 e
y
1 e2n b 1 e 2( n 1) b
1 sehingga
v
n
y
2n b
vn1 ke( n1) y 1 e 2n b lim ( )( ) = n vn 1 e 2(n1) b ken y y
Untuk
e n
adalah konvergen.
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
105 Teorema 3.6 (The Comparison Test) Misalkan bahwa untuk setiap n N , 0 un vn dan jika
v
n
konvergen maka
u
juga konvergen.
n
Bukti:
v
n
konvergen,
setiap
nN ,
Misalkan sn u1 u2 ... un dan tn v1 v2 ... vn , kemudian karena
(tn )
adalah
terbatas.
tn t ,
Misalkan
untuk
sn u1 u2 ... un v1 v2 ... vn tn t sehingga sn juga terbatas. Karena
( sn )
adalah barisan yang naik (increasing, un 0 ), ( sn ) menuju titik limit pada n , dan
u
n
konvergen. Karena
0 un ( x, y) vn ( x, y) dan comparison test maka
u
n
adalah
konvergen.
u
Teorema 3.7 Misalkan maka
u
n
adalah sebuah barisan bilangan riel. Jika
n
u
n
konvergen
juga konvergen.
Bukti:
jika un 0
u an n 0
Misalkan
dan
jika un 0
0 bn un
Kemudian untuk setiap n N , an 0 ,
bn 0
un an bn .
dan
Dengan
demikian 0 an un dan 0 bn un . Jadi, jika
u
n
berdasarkan
adalah konvergen maka comparison
membuktikan bahwa
a
n
adalah konvergen, sehingga juga konvergen.
test
b
dan
Solusi dengan
jika un 0 jika un 0 u ( x, y ) u n ( x, y )
0 un ( x, y ) vn ( x, y )
terbukti konvergen dan adalah
bidang
u~( x0 , y) 0
keseimbangan.
n
Yang
menjadi pertanyaan adalah apakah solusi nol u~( x0 , y) 0 adalah stabil?
n
(a
telah
bn )
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
106 Definisi
3.8 Jika untuk setiap
0
terdapat
( )
x0 ( ) ,
sehingga
u ( x0 x0 , y) u~ ( x0 , y ) untuk setiap y 0 maka u~ ( x 0 , y ) disebut stabil. Misalkan
x0 ( )
1 e 2n(b y ) keny 1 e 2nb
dan
berdasarkan
teorema
3.4
diatas
maka
sehingga:
u ( x0 x0 , y) u~( x0 , y )
=
2 n(b y ) ny 1 e k sin n ( x x ) e 0 0 1 e 2nb
ny 1 e < ke
2n(b y )
2nb 1 e
Definisi 3.9 Penyelesaian u~ ( x 0 , y ) disebut stabil asimtot, jika stabil dan terdapat bilangan
0 0 sehingga x0 0 dan lim (u ( x0 x0 , y ) u~( x0 , y)) 0 y
k sin nx e ny
Dengan definisi tersebut, lim y Dengan
demikian,
solusi
persamaan laplace yang diperoleh adalah
1 e 2n(b y ) 1 e 2nb
0 0 .
asimtotik terhadap bidang keseimbangan seperti ilustrasi pada gambar berikut.
barisan solusi yang konvergen dan stabil
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
107
Gambar 3.10 Kurva solusi u( x, y)
2n( b y ) ny 1 e k sin n ( x x ) e 0 0 1 e 2nb
u(x,y)
u(x,y) = 0 y
Gambar 3.11 Sudut pandang dimensi dua kestabilan solusi persamaan laplace KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa solusi
Solusi tersebut stabil asimtotik terhadap bidang keseimbangan.
persamaan laplace pada batas dirichlet dapat
diperoleh
dengan
metode
Persamaan laplace adalah salah satu
bentuk
persamaan
differensial
pemisahan variabel dengan nilai eigen
elliptik. Penelitian ini dapat dilanjutkan
positif. Solusi yang diperoleh adalah
ke bentuk persamaan-persamaan elliptik
barisan solusi yang konvergen dan solusi
lainnya atau ke tipe persamaan parabolik
nol adalah bidang keseimbangannya.
ataupun hiperbolik.
DAFTAR PUSTAKA Bartle R. G., 1976, The Element of Real Analysis, Jhon Wiley & Sons Inc. Canada. Brown A. L. dan Page A., 1970, Element of Functional Analysis, Van Nostrand Reinhold Company, London. Farlow S. J., 1982, Partial Differential Equations for Scientist and Engineers, Jhon Wiley & Sons
Inc, Canada. Gaughan D. E., 1987, Introduction to Analysis, Wadsworth Inc, Belmont, California, USA. Gustafson K. E., 1987, Partial Differential Equations and Hilbert Space Methods, Jhon Wiley & Sons Inc. Canada. John F., 1978, Partial Differential Equations, Springer-Verlag New
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
108 York Inc, New York, USA. Seydel R., 1994, Practical Bifurcation and Stability Analysis, -Verlag New York Inc, New York, USA.
Tikhonov N., Vasil’eva A. B., dan Sveshnikov A. B., 1985, Differential Equations, -Verlag New York Inc, New York, USA.
Lasker P. Sinaga adalah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penngetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
109 ANALISIS PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI EFEKTIF Benyamin Situmorang Abstrak Perilaku individu dalam organisasi efektif memperlihatkan morivasi kerja yang tinggi, kompetensi kerja yang baik, kepribadian yang baik, nilai-nilai yag dimiliki, kepuasan kerja, dan komitmen kerja. Perilaku individu berpengaruh terhadap perjalanan dan perkembangan organisasi dalam mencapai visi dan misinya. Kata Kunci: Perilaku, individu, organisasi, efektif PENDAHULUAN Dalam
mengamati
perbedaan
sama
lain,
dan
perilakunya
adalah
individual, perlu memperhatikan studi
ditentukan
ilmiah
manusia.
lingkungannya yang memang berbeda.
Kepribadian merupakan konsep yang
Individu membawa ke dalam tatanan
paling mendasar yang digunakan untuk
organisasi,
seperti
kemampuan,
menjelaskan serangkaian perilaku. Pada
kepercayaan
pribadi,
pengharapan
tingkat yang paling sederhana, dapat
kebutuhan,
dikatakan bahwa kepribadian adalah cara
lalunya.
khas atau cara dimana individu berpikir
karakteristik yang dipunyai individu, dan
dan
karakteristik ini akan dibawa olehnya
tentang
bertindak
perilaku
ketika
ia
sedang
oleh
dan Ini
masing-masing
pengalaman
masa
semuanya
adalah
menyesuaikan diri dalam lingkungan.
manakala
Kepribadian terdiri dari berbagai perilaku
lingkungan baru, yakni organisasi atau
yang khas yang berbeda yang dapat
lainnya.
disusun dalam beberapa bentuk hierarki.
ia
akan memasuki
suatu
Organisasi yang juga merupakan
Jadi, perilaku manusia adalah sebagai
suatu
suatu
antara
mempunyai karakteristik pula. Adapun
lingkungannya.
karakteristik yang dipunyai organisasi
Misalnya, seorang tukang parkir yang
antaranya keteraturan yang diwujudkan
melayani
dalam
fungsi
individu
dari
dengan pemarkir
interaksi
mobil,
seorang
lingkungan
susunan
bagi
hierarki,
individu
pekerjaan-
tukang pos yang menyampaikan surat-
pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan
surat ke alamat, dan sebagainya. Mereka
tanggung
semuanya akan berperilaku berbeda satu
sistem pengendalian dan lain sebagainya.
jawab,
sistem
penggajian,
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
110 Jikalau karakteristik individu berinteraksi
perilaku
dengan karakteristik organisasi maka
Keduanya mempunyai sifat-sifat khusus
akan
individu
atau karakteristik tersendiri dan jika
dalam organisasi (Nadler et al.,1979).
kedua karakteristik ini berinteraksi maka
Ini berarti bahwa seseorang individu
akan menimbulkan perilaku individu
dengan
dalam organisasi.
terwujudlah
perilaku
lingkungannya
menentukan
keduanya
secara
langsung.
PEMBAHASAN Individu dalam Organsisasi menurut Robbins/Judge Topik bahasan Robbins pada individu
Kepribadian dan nilai; d) Persepsi dan
dalam organisasi ini meliputi:
pengambilan
a) Dasar-dasar perilaku individu; b)
Konsep-konsep motivasi;
Sikap
and Moods (emosi dan suasana hati).
dan
kepuasan
kerja;
c)
keputusan
individu;
e)
f) Emotions
Dasar-dasar perilaku individu Robbins berpendapat ada tiga variabel
kelamin,
individu,
tanggungan, dan masa kerja dalam
yakni
kemampuan,
status
kawin,
karakteristik biografis dan pembelajaran.
organisasi;
Kemampuan
merujuk ke kapasitas
objektif dan mudah didapatkan dari
individu untuk mengerjakan berbagai
catatan personalia. Pembelajaran adalah
tugas dalam pekerjaan tertentu, jadi
setiap perubahan perilaku yang relatif
secara langsung mempengaruhi tingkat
permanen yang terjadi sebagai hasil dari
kinerja dan kepuasan karyawan melalui
pengalaman.
kesesuaian
kesemuanya
banyaknya
Teori-teori
kemampuan-pekerjaan.
ini
secara
pembelajaran
yang
Kemampuan ini dibagi atas kemampuan
dapat menjelaskan pola-pola perilaku
intelektual (IQ) adalah kapasitas untuk
adalah: (1) teori pengkondisian klasik
melaksanakan kegiatan-kegiatan mental,
adalah
yang
di
dalamnya individu menanggapi sejumlah
kemampuan menjalankan tugas yang
perangsang yang tidak secara biasa
menuntut
keterampilan,
menghasilkan tanggapan semacam itu,
kekuatan, dan karakteristik-karakteristik
(2) teori pengkondisian operant adalah
Karakteristik-
tipe pengkondisian yang di dalamnya
karakteristik biografis seperti usia, jenis
perilaku suka rela yang diharapkan
serupa.
stamina,
fisik
pengkondisian
adalah
dan
kemampuan
tipe
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
111 membuahkan hadiah atau mencegah
belajar dengan mengamati apa yang
hukuman, dan (3) teori pembelajaran
terjadi pada orang lain dan dengan
sosial yang menyatakan bahwa manusia
sekedar diberitahu mengenai sesuatu,
dapat belajar melalui pengamatan dan
maupun
pengalaman
manusia
langsung.
Pada topik ini akan dibahas
karyawan
langsung,
jadi
dengan
mengalami
secara
Sikap dan kepuasan kerja
tentang
sikap
dan
menunjukkan
hubungan antara sikap dan perilaku, serta
mengenai
aspek-aspek
lingkungan kerja mereka. Penelitian-penelitian
awal
dampak kepuasan kerja terhadap kinerja
menunjukkan bahwa sikap secara kausal
karyawan..
terkait dengan perilaku, artinya sikap
Sikap
seseorang menentukan apa yang mereka
adalah pernyataan-pernyataan
evaluatif, baik yang diinginkan maupun
lakukan
yang tidak diinginkan mengenai objek,
1960-an,
orang
Sikap
Wicker (1969) menyimpulkan bahwa
seseorang
sikap tidak terkait dengan perilaku,
atau
mencerminkan
peristiwa. bagaimana
merasakan sesuatu. Ada tiga komponen sikap:
(1) kognitif
yaitu segmen
ataupun
Namun pada akhir dasawarsa penelitian
hanya
Penelitian
yang
dilakukan
sedikit berhubungan.
yang
lebih
baru
pendapat atau keyakinan dari sikap, (2)
memperlihatkan bahwa hubungan A-B
afektif
yaitu segmen emosional atau
dapat diperbaiki dengan memperhatikan
perasaan dari sikap, dan (3) perilaku
variabel-variabel pelunak seperti: arti
yaitu
penting
merujuk
ke
maksud
untuk
sikap,
spesifisitas
sikap,
berperilaku dengan cara tertentu terhadap
aksesibilitas
seseorang atau sesuatu. Seseorang dapat
tekanan sosial, dan apakah seseorang
mempunyai ribuan sikap, namun OB
mempunyai
memfokuskan perhatian pada sejumlah
mengenai sikap (Kraus, 1995).
kecil
sikap
yang
berkaitan
sikap,
apakah
pengalaman
terdapat langsung
dengan
Kepuasan Kerja adalah sikap
pekerjaan. Sikap yang berkaitan dengan
umum individu terhadap pekerjaannya.
pekerjaan ini membuka jalan evaluasi
Kepuasan kerja lebih mencerminkan
positif atau negatif yang dipegang para
sikap dari pada perilaku.
Ketertarikan
para manajer terhadap kepuasan kerja Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
112 cenderung berpusat pada dampaknya
penelitian lebih difokuskan pada level
terhadap kinerja karyawan. Para peneliti
individu bukannya pada organisasi dan
telah menangkap ketertarikan tersebut,
bahwa
sehingga
banyak
yang
produktivitas tidak mempertimbangkan
dirancang
untuk
menilai
dampak
semua interaksi dan kerumitan proses
kepuasan
kerja
terhadap
kinerja
penelitian
ukuran
level
Dampak
kerja.(2)
individu
kepuasan
atas
kerja
karyawan seperti: (1) produktivitas,(2)
terhadap keabsenan. Adalah wajar bila
keabsenan, dan (3) pengunduran diri (4)
karyawan
Dampak
terhadap
berkemungkinan lebih besar absen dari
produktivitas karyawan. Para pekerja
pekerjaannya, namun ada faktor lain
yang
yang
pekerja
kepuasan
bahagia
tidak
kerja selalu
menjadi
yang produktif. Pada level
yang
mempunyai
hubungan
tidak
dampak
tersebut.
puas
terhadap
(3)
Dampak
individu, bukti tersebut menunjukkan
kepuasan kerja terhadap pengunduran
bahwa pernyataan kebalikannya lebih
diri. Kepuasan kerja berkorelasi negatif
akurat,
dengan
yaitu
produktivitas
pengunduran
diri,
namun
berkemungkinan membuahkan kepuasan.
hubungan tersebut lebih kuat dari apa
Pada level organisasi, maka organisasi
yang
yang mempunyai lebih banyak karyawan
Namun faktor-faktor lain seperti: kondisi
yang merasa puas cenderung lebih efektif
bursa kerja, pada organisasi tertentu
dari pada organisasi yang mempunyai
merupakan
lebih
keputusan aktual untuk pengunduran diri
sedikit
karyawan
yang
puas.
Mungkin benar bahwa kepuasan tidak mempengaruhi
produktivitas,
ditemukan
untuk
rintangan
keabsenan.
penting
bagi
dari pekerjaan.
karena
Kepribadian dan Nilai Pada topik ini akan dibahas
dengan yang lain. Kepribadian yang
tentang kepribadian serta faktor-faktor
paling sering digambarkan berdasar cirri-
yang mempengaruhinya dan juga tentang
ciri yang dapat diukur yang diperlihatkan
nilai serta mengenali nilai-nilai antar
seseorang. Pada umumnya yang faktor-
kebudayaan. Kepribadian adalah jumlah
faktor yang mempengaruhi kepribadian
total cara-cara yang ditempuh individu
adalah
untuk bereaksi terhadap dan berinteraksi
lingkungan yang diperlemah oleh kondisi
faktor
keturunan,
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
faktor
113 situasi.
Adapun ciri-ciri kepribadian
antara
lain rasa
malu,
yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai
keagresifan,
mempunyai atribut isi dan intensitas.
kepatuhan, kemalasan, ambisi, kesetiaan,
Atribut isi mengatakan bahwa bentuk
dan ketakutan. Semakin konsisten ciri-
perilaku atau bentuk akhir keberadaan
ciri tersebut dan semakin sering terjadi
adalah
dalam berbagai situasi, maka semakin
menjelaskan
penting
Penelitian
ciri-ciri
tersebut
dalam
menggambarkan individu. Nilai
adalah
penting.
Atribut
intensitas
seberapa penting hal itu. Hofstede
menyimpulkan
bahwa para manajer dan karyawan keyakinan-
berbeda-beda berdasarkan lima dimensi
keyakinan dasar bahwa bentuk khusus
nilai
perilaku atau bentuk akhir keberadaan
kekuasaan, (2) individualisme versus
secara pribadi atau sosial lebih dipilih
kolektivisme, (3) kuantitas kehidupan
dibandingkan dengan bentuk perilaku
versus
atau bentuk akhir keberadaan perlawanan
penghindaran ketidak pastian, dan (5)
atau kebalikan. Nilai mengandung unsur
orientasi jangka panjang versus jangka
pertimbangan yang mengemban gagasan-
pendek.
budaya,
(1)
seperti:
kualitas
kehidupan,
jarak
(4)
gagasan seorang individu mengenai apa Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individu Pada
topik
akan
berbeda dari kenyataan objektif. Tidak
menggambarkan bagaimana keputusan-
harus selalu berbeda, namun sering
keputusan
terdapat ketidaksepakatan.
dalam
ini
organisasi
dibuat,
Mengapa
namun terlebih dahulu dibahas mengenai
persepsi itu penting dalam studi OB?
proses persepsi dan memperlihatkan
Semata-mata karena perilaku manusia
bagaimana proses-proses tersebut terkait
didasarkan
pada pengambilan keputusan individual.
mengenai apa realitas yang ada, bukan
Persepsi digunakan
adalah proses yang
individu
mengelola
dan
pada
persepsi
mereka
mengenai realitas itu sendiri. Adapun faktor-faktor
yang
mempengaruhi
menafsirkan kesan indera mereka dalam
persepsi itu adalah: (1) dari pihak pelaku
rangka
persepsi, antara lain sikap, kepribadian,
memberikan
makna
kepada
lingkungan mereka. Meski demikian apa
motif,
yang
pengalaman masa lalu dan harapan; (2)
dipersepsikan
seseorang
dapat
kepentingan
atau
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
minat,
114 dalam
objek
atau
target
yang
Bagaimana
hubungan
antara
dipersepsikan, antara lain hal baru,
persepsi dan pengambilan keputusan
gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang,
individu?
dan kedekatan; dan (3) dalam konteks
organisasi membuat keputusan, artinya
situasi dimana persepsi itu dibuat, antara
mereka
lain waktu, tempat kerja, dan keadaan
alternatif
sosial.
keputusan terjadi sebagai reaksi terhadap Proses Pengambilan Keputusan
Rasional.
Pengambil keputusan yang
Individu-individu membuat atau
pilihan lebih.
dalam
dari
dua
Pembuatan
masalah. Setiap keputusan menuntut penafsiran
atau
evaluasi
terhadap
optimal bersifat rasional, artinya secara
informasi. Data lazimnya diterima dari
konsisten
yang
berbagai sumber dan data itu perlu
memaksimalkan nilai dalam batas-batas
disaring, diproses, dan ditafsirkan. Data
tertentu. Adapun langkah-langkah dalam
manakah yang relevan dengan keputusan
model
dan mana yang tidak? Persepsi dari
membuat
pilihan
pengambilan
keputusan
mengalokasikan bobot terhadap kriteria,
pembuat
(4)
pertanyaan ini.
mengembangkan
alternatif,
(5)
keputusan
akan
menjawab
mengevaluasi alternatif, dan (6) memilih alternatif terbaik. Konsep-konsep Motivasi Dasar. Motivasi adalah proses yang ikut
harus dipertimbangkan kualitas upaya itu
dan
maupun intensitasnya. Dan motivasi
usaha
memiliki dimensi berlangsung lama,
mencapai sasaran. Tiga unsur kunci
artinya seberapa lama seseorang dapat
definisi mitivasi yaitu intensitas, arah,
mempertahankan usahanya. Teori awal
dan berlangsung lama. Intensitas terkait
tentang motivasi adalah teori hierarki
dengan
kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua
menentukan ketekunan
intensitas, individu
seberapa
berusaha.
arah, dalam
keras
Intensitas
seseorang
yang
tinggi
faktor.
Sedangkan
teori-teori
kemungkinan tidak akan menghasilkan
kontemporer tentang motivasi adalah
kinerja yang diinginkan jika upaya itu
teori ERG (Existence, Relatedness, and
yang
Growth), teori kebutuhan McClelland,
menguntungkan organisasi, karena itu
teori evaluasi kognitif, teori penetapan
tidak
disalurkan
ke
arah
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
115 sasaran, teori penguatan, teori flow dan
teori pengharapan.
motivasi intrinsic, teori kesetaraan, dan Emotions and Moods (Emosi dan Suasana Hati) Emosi adalah perasaan kuat yang
Dapatkah manajer mengendalikan emosi
diarahkan kepada seseorang atau sesuatu.
rekan kerja dan karyawan mereka?
Emosi adalah reaksi terhadap objek,
Tidak. Emosi adalah bagian alamiah dari
bukan sifat kepribadian, tetapi bersifat
sifat individu. Para manajer keliru jika
spesifik-objek. Anda menunjukkan emosi
mereka mengabaikan unsur emosional
anda, bila anda senang terhadap sesuatu,
dalam perilaku organisasi dan menilai
marah terhadap seseorang, takut terhadap
perilaku
sesuatu. Suasana hati adalah perasaan
sepenuhnya rasional. Anda tidak dapat
yang cenderung menjadi kurang kuat
memisahkan emosi dari tempat kerja,
dibandingkan dengan emosi, dan yang
karena anda tidak dapat memisahkan
tidak mempunyai stimulus kontekstual,
emosi dari orang. Para manajer yang
jadi tidak di arahkan kepada objek.
memahami peran emosi akan secara
Emosi dapat berubah menjadi suasana
signifikan
hati ketika anda kehilangan fokus pada
mereka
objek
bila
memperkirakan perilaku individu. 2).
seseorang rekan kerja mengkritik anda
Apakah emosi mempengaruhi kinerja
karena cara anda berbicara kepada
pekerjaan? Ya. Emosi dapat menghambat
seorang klien, anda mungkin menjadi
kinerja khususnya emosi-emosi negatif.
marah
konstekstual.
Misalnya,
emosi
meningkatkan untuk
seolah-olah
kemampuan
menjelaskan
dan
Artinya,
anda
Namun, emosi dapat juga meningkatkan
terhadap
objek
kinerja, mengapa? Pertama, emosi dapat
terhadapnya.
menunjukkan
individu
(rekan anda). Tetapi pada hari itu juga,
meningkatkan
mungkin mendapati diri anda tidak
dengan
bersemangat.
dapat
motivator peningkatan kerja. Kedua,
menganggap perasaan ini disebabkan
tenaga kerja emosional mengakui bahwa
oleh perasaan tertentu, anda hanya
perasaan dapat menjadi bagian dari
merasa
ini
perilaku yang dituntut oleh pekerjaan
menggambarkan suasana hati. Sekarang
tertentu. Misalnya, kemampuan untuk
yang menjadi pertanyaan adalah: 1).
mengelola emosi secara efektif dalam
tidak
Anda
normal.
tidak
Keadaan
tingkat
demikian
kemunculan,
bertindak
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
sebagai
116 kepemimpinan dan posisi penjualan bisa
posisi tersebut.
menjadi penting bagi keberhasilan dalam Individu dalam Organisasi menurut Slocum/Hellriegel Memahami
individu
dalam
tidak terlepas dari kepribadian, karena
organsisasi merupakan hal yang krusial
kepribadian
dalam meningkatkan kepribadian, tim,
profil atau kombinasi atribut psikologi
kepemimpinan, dan efektivitas organisasi
yang stabil, yang menangkap sifat dasar
(Slocum dan Hellriegel, 2009: 6). Pada
yang unik dari seseorang. Kepribadian
topik individu dalam organisasi
menggabungkan
ini,
menyajikan
keseluruhan
sekumpulan
Slocum/Hellriegel memfokuskan pada
karakteristik mental dan fisik yang
faktor internal individu, yang meliputi:
mencerminkan bagaimana cara pandang,
kemampuan, motivasi, persepsi, sikap,
pemikiran,
kepribadian dan nilai, dengan penekanan
seseorang. Memahami kepribadian orang
kompetensi.
tindakan,
dan
perasaan
Menurut
berarti mencari tahu tentang hal-hal
Slocum/Hellriegel ada tujuh kompetensi
dirinya, apakah dirinya sama dengan
kunci
orang
pada
yang
mencakup
faktor-faktor
lain
dan
apa
yang
internal tersebut, seperti: kompetensi diri,
membedakannya. Pemahaman tentang
kompetensi
kompetensi
kepribadian ini akan membantu seorang
diversitas, kompetensi etika, kompetensi
pemimpin untuk menghadapi orang lain,
lintas budaya, kompetensi tim, dan
sehingga ia dapat menentukan sikap atau
kompetensi perubahan.
respon yang tepat sesuai dengan kondisi
komunikasi,
Kompetensi
diri
mencakup
pengetahuan, keahlian dan kemampuan untuk
mengukur
kelemahan mencapai personal,
sendiri, tujuan
tertentu. Kompetensi
komunikasi
kekuatan
dan
mencakup pengetahuan, keahlian, dan
menyusun
dan
kemampuan untuk menggunakan segala
profesional
dan
cara memindahkan, pemahaman, dan
menyeimbangkan
pekerjaan
penerimaan
ide-ide,
pemikiran,
dan
dan kehidupan pribadi, serta terlibat
perasaan seperti verbal, mendengarkan,
dalam pembelajaran baru – termasuk
nonverbal,
keahlian, perilaku, dan sikap yang baru
sejenisnya yaitu untuk memindahkan dan
atau hasil modifikasi. Kompetensi diri ini
pertukaran informasi dan perasaan secara
tertulis,
elektronik,
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
dan
117 akurat. Dalam proses komunikasi, pesan
cara
yang disampaikan dapat berupa ide,
tanggapan yang relevan, jujur, dan tepat;
pemikiran
d).
atau
perasaan
yang
tertentu
sehingga
memperoleh
Menggunakan
dan
kesemuanya bersifat abstrak. Kompetensi
menginterpretasikan
komunikasi ini mencakup pengetahuan,
nonverbal, berupa ekspresi wajah, bahasa
keahlian, dan kemampuan kunci untuk
tubuh, dan kontak fisik yang sering
dapat melakukan hal-hal berikut secara
digunakan untuk mengirimkan pesan.
efektif: a). Menyampaikan informasi,
Hal
ide, dan perasaan kepada orang lain
berempati,
dengan cara tertentu sehingga mereka
memahami nilai-nilai, alasan, dan emosi
menerimanya seperti yang diharapkan.
orang lain; e). Menggunakan komunikasi
Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh
verbal dengan efektif, yaitu kemampuan
keahlian
menyajikan ide, informasi, dan emosi
dalam
menerangkan
yaitu
ini
didukung yaitu
komunikasi
oleh
keahlian
merasakan
dan
mengidentifikasi contoh yang spesifik
kepada
dan konkrit dari perilaku beserta efeknya;
maupun kelompok; f). Menggunakan
b). Memberikan umpan balik yang
komunikasi
membangun
kemampuan
yaitu
dengan
cara
yang
lain tertulis
baik
perorangan
dengan
efektif,
mengirimkan
data,
membagikan pemikiran dan perasaan
informasi, ide, dan perasaan melalui
mereka tentang orang lain. Umpan balik
laporan, surat, memo, catatan, dan pesan
mungkin saja mencakup perasaan atau
e-mail;
tanggapan pribadi terhadap idea atau
sumber daya berbasis computer/media
usulan orang lain. Respon seseorang
elektronik seperti e-mail dan internet.
menerima
umpan
berbagai
Kompetensi diversitas mencakup
bervariasi sesuai dengan bagaimana isi
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan
dari
cara
untuk memberi nilai atas keunikan
menyampaikannya; c). Mendengarkan
karakteristik individu dan kelompok
secara aktif, yaitu proses memadukan
sebagai sumber potensial bagi kekuatan
informasi dan perasaan dalam pencarian
organisasi, serta menghargai keunikan
makna dan pemahaman yang dibagikan.
setiap individu. Kompetensi diversitas ini
Kemampuan ini membutuhkan keahlian
mencakup pengetahuan, keahlian, dan
dalam
kemampuan
balik
bertanya,
itu
yaitu
juga
Menggunakan
akan
umpan
balik
g).
dan
keahlian
kunci
untuk
dapat
menanyakan informasi dan opini dengan melakukan hal-hal berikut secara efektif: Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
118 a). Membantu pengembangan lingkungan
memadukan nilai dan prinsip yang
yang memasukkan orang-orang yang
membedakan benar dan salah dalam
menunjukkan karakter yang berbeda
rangka membuat keputusan dan memilih
dengan dirinya sendiri; b). Belajar dari
perilaku. Kompetensi etika ini mencakup
orang-orang
dengan
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan
pengalaman,
perspektif,
karakter, dan
latar
kunci untuk dapat melakukan hal-hal
belakang yang berbeda; c). Merangkul
berikut
dan
kecenderungan
Mengidentifikasikan dan menguraikan
personal, seperti ketelitian dan sikap
prinsip-prinsip pengambilan keputusan
yang menunjukkan rasa hormat terhadap
dan pemilihan perilaku yang etis; b).
orang dari budaya dan ras yang berbeda,
Menilai
yang
mempertimbangkan
mengembangkan
mendukung
keragaman
dalam
secara
efektif:
perlunya
isu
a).
etis
langkah
dalam tindakan
lingkungan kerja dan tempat lain; d).
alternative;
Mengkomunikasikan dan melaksanakan
undang
secara personal komitmen untuk bekerja
bersamaan dengan aturan tingkah laku
dengan tiap individu dan anggota tim
karyawan, dalam pembuatan keputusan;
karena talenta dan kontribusi mereka,
d).
tanpa memperhatikan atribut pribadi
penghargaan terhadap orang lain dalam
mereka;
e).
kepemimpinan,
c). Menerapkan undang-
dan
peraturan
Menunjukkan
pemerintah
martabat
dan
Menetapkan
langkah
hubungan
mengadakan
diskusi,
tindakan menentang praktek diskriminasi
untuk
mengatasi
yang
kerja,
mungkin
seperti
mengambil
dikerjakan
secara
prasangka/kecenderungan yang nyata,
individual dan terkait dengan posisi
mempromosikan
pribadi.
pemasukan,
dan
mencari solusi “win-win” dari konflik
Kompetensi
lintas
budaya
yang berdasar pada isu keragaman; f).
mencakup pengetahuan, keahlian, dan
Menerapkan hukum dan perundang-
kemampuan
undangan bersamaan dengan kebijakan
merangkul persamaan dan perbedaan di
dan peraturan organisasi terkait dengan
antara berbagai bangsa dan budaya dan
keragaman yang berhubungan dengan
kemudian pendekatan kunci issu strategis
posisi seseorang.
dan organisasi dengan suatu keterbukaan
Kompetensi etika
mencakup
rasa
ingin
untuk
tahu.
mengenal
Kompetensi
dan
lintas
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan budaya ini mencakup pengetahuan, Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
119 keahlian, dan kemampuan kunci untuk
keadaan dimana pendekatan tim cocok
dapat melakukan hal-hal berikut secara
dan jika pengguanaan tim tepat, dan tipe
efektif: a). Memahami, mengapresiasi,
tim digunakan; b). Ikut serta di dalam
dan menggunakan karakteristik yang
atau memimpin proses pencapaian tujuan
membuat suatu kekhususan keunikan
perbuatan yang jelas bagi tim; c).
budaya, seperti mempengaruhi perilaku
Berpartisipasi di dalam atau memberikan
seseorang; b). Mengidentifikasikan dan
kepemimpinan
memahami
bagaimana
pekerjaan
tanggung jawab dan tugas-tugas tim
dihubungkan
dengan
seperti
secara keseluruhan, dan juga tanggung
kolektivisme,
jawab dan tugas individual anggota tim;
mempengaruhi pilihan individu-individu
d). Mendemonstrasikan suatu pengertian
dan grup dalam pembuatan keputusan;
tentang tanggung jawab bersama dan
c). Memahami dan memotivasi karyawan
tanggung jawab pribadi demi pencapaian
dengan sikap dan nilai yang berbeda; d).
tujuan tim; e). Penerapan metode dan
Berkomunikasi dengan bahasa negara
teknologi pengambilan keputusan yang
dimana individu memiliki hubungan
sesuai dengan tujuan, isu-isu, dan tugas-
kerja. Kemampuan ini adalah krusial
tugas yang dihadapi tim; f). Penyelesaian
bagi
memiliki
konflik pribadi dan tugas terkecil di atara
komunikasi lancar dengan orang dimana
anggota tim sebelum mereka kacau
bahasa
yang
sekali; g). Penilaian performans diri
mereka miliki; e). Menjalin tugas dengan
seseorang dan tim yang berhubungan
negara lain atau secara efektif bekerja
dengan tujuan, termasuk kemampuan
dengan negara lain tersebut.
mengambil
individualisme
nilai,
dan
karyawan pribumi
yang berbeda
Kompetensi
tim
dari
mencakup mendukung,
tindakan
penentuan
perbaikan
sebagaimana dibutuhkan.
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan mengembangkan,
dalam
Kompetensi
perubahan
mencakup pengetahuan, keahlian, dan
memfasilitasi, dan memimpin kelompok
kemampuan
untuk mencapai
melaksanakan adaptasi yang dibutuhkan
Kompetensi
tim
tujuan organisasi. ini
mencakup
atau
untuk
transformasi
mengenal yang
baru
dan pada
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan
masyarakat,
kunci untuk dapat melakukan hal-hal
struktur, atau teknologi dalam tanggung
tugas-tugas,
strategis,
berikut secara efektif: a). Penentuan jawab seseorang. Kompetensi perubahan Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
120 ini mencakup pengetahuan, keahlian, dan
penggunaannya pada perubahan yang
kemampuan
lebih besar; d). Mendiagnosa tekanan
kunci
untuk
dapat
melakukan hal-hal berikut secara efektif:
yang tahan
a).
khusus; e). Gunakan model sistem
Gunakan
ke
sebelumnya
enam
dalam
pengembangan, perubahan
dan
mendiagnosa,
perubahan
implementasi
mengenal
dan
proses mencapai
lain
untuk
perubahan
organisasi; f). Cari, peroleh, gabungkan,
Tetapkan model kepemimpinan dalam
dan gunakan pengetahuan baru dalam
proses perubahan yang direncanakan; c).
pencapaian perkembangan yang konstan,
Model kepemimpinan dan pendekatan
kreativitas, dan pendekatan baru ataupun
yang mungkin digunakan dalam kondisi
tujuan-tujuan.
yang
dibutuhkan;
dan
b).
krisis
yang
kompetensi
perubahan pada situasi
bervariasi
serta
Individu dalam Organisasi menurut Colquitt individu
satisfaction adalah kondisi emosi yang
dalam organisasi, Colquitt berpendapat
menyenangkan yang diperoleh seseorang
bahwa
individual
dari penilaian terhadap pekerja atau
mechanisms yang berpengaruh langsung
pengalaman pekerjaannya, dengan kata
terhadap individual outcomes seperti job
lain hal ini menunjukkan bagaimana
performance
seseorang merasa dan berfikir tentang
Sehubungan
dengan
faktor-faktor
commitment.
dan Adapun
organizational faktor-faktor
pekerjaannya.
Bagaimana
pay
individual mechanisms adalah: a). Job
satisfaction
Satisfaction, b). Stress, c). Motivation,
karyawan secara tepat dan terjamin,
d). Trust, Justice, &Ethics, dan e).
ditunjukkan dalam gambar berikut ini.
selayaknya
Learning & Decision Making. Job
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
diterima
121
Gambar . The Value-Percept Theory of Job Satisfaction b). Stress adalah respon psikologis
sedikitnya empat sistem tubuh manusia.
terhadap satu tuntutan yg melebihi
Pertama,
kapasitas seseorang.Tuntutan berlebihan
efektivitas
yang
seseorang
sehingga sulit menangkis penyakit dan
stressor.
infeksi. Kedua, stressor dapat merusak
Sedangkan strain adalah konsekuensi
sistem kardiovaskuler, menyebabkan hati
negatif yg terjadi apabila tuntutan yang
mempercepat,
ada telah melebihi kapasitas seseorang
darah,
untuk menerimanya, yang terdiri atas:
jantung koroner. Ketiga, stressor dapat
physiological
menyebabkan problem dalam sistem
menyebabkan
mengalami
stres
disebut
strains,
psychological
stressor
dan
sistem
dapat
mereduksi
immune
tubuh
meningkatkan
tekanan
mengakibatkan
penyakit
strains, dan behavioral strains.
musculoskeletal tubuh. Keempat, stressor
Physiological Strains
dapat
adalah hasil
menyebabkan
problem
stressor yang menimbulkan gangguan gastro. Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
sistem
122 Psychological Strains
adalah hasil
menentukan
apa
yang
dikerjakan
stressor, seperti depresi, gelisah, marah,
karyawan saat momen yang diberikan,
rasa bermusuhan, kurang percaya, mudah
seperti arah
marah, tidak mampu berpikir cerdas,
disalurkan. Ada sejumlah teori dan
pelupa, kurang kreatif, memori hilang,
konsep
dan rasa humor hilang.
sebahagian karyawan lebih termotivasi,
Behavioral Strains adalah yang paling
namun Colquitt hanya memfokuskan
sedikit
pada: expectancy theory, goal setting
berhubungan
(General
dengan
Adaptation
GAS
Syndrome),
yang
kemana usaha
mereka
menjelaskan
mengapa
theory, dan equity theory.
kenyataannya perilakunya tidak sehat,
d).Trust, Justice and Ethic: Trust adalah
seperti kertak gigi malam hari, perasaan
keinginan
untuk
sebagai tuan, merokok berlebihan, suka
memiliki
harapan
mengunyah, candu alkohol, dan terpaksa
dengan niat dan perilaku otoritas. Trust
makan.
berakar
c). Motivasi adalah dorongan energi yg
Kadang-kadang trust didasarkan dari
berasal dari dalam dan luar berhubungan
disposisi,
dengan usaha orang untuk melakukan
cenderung
suatu pekerjaan dan menentukan arah,
Kadang-kadang juga didasarkan pada
intensitas dan persistensi /daya tahan
kesadaran, dimana hal ini berakar dari
seseorang. Motivasi merupakan suatu
suatu taksiran rasional dari yang layak
konsiderasi kritik karena keterampilan
dipercayai. Namun kadang-kadang trust
kerja merupakan suatu fungsi dari dua
didasarkan pada suatu pengaruh, dimana
faktor: motivasi dan kemampuan. Bagian
hal ini tergantung pada perasaan yang
pertama
berlebihan terhadap taksiran rasional.
menggambarkan
bahwa
dari
mempercayai positif
berbagai
dimana
berkaitan
jenis
sifat
mempercayai
dan
faktor.
kepribadian yang
lain.
motivasi bukanlah sesuatu hal tetapi
Justice adalah persepsi keadilan terhadap
melebihi suatu tekanan yang jelas.
pengambilan keputusan yang dilakukan
Sebahagian
vigur
penekanan
merupakan
bagian internal karyawan, seperti tujuan
justice:
yang
-
Bagian
diberikan
seorang
berikutnya
karyawan.
menggambarkan
bahwa motivasi menentukan sejumlah
otoritas.
Ada
empat
dimensi
Distributive justice: menggambarkan rasa
kewajaran
keputusan.
hasil
pembuatan
Karyawan
menaksir
inti usaha kerja karyawan. Motivasi distribusi keadilan Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
dengan
123 Ethic
menanyakan dimana hasil keputusan
dimana perilaku otoritas sesuai dengan
kerja,
norma moral yang berlaku umum. Ketika
dialokasikan menggunakan norma
karyawan merasakan memiliki etika yang
yang layak.
baik, mereka percaya bahwa sesuatu
Procedural justice: menggambarkan
yang
rasa kewajaran proses pembuatan
dikerjakan. Ada empat komponen model
keputusan.
pembuatan keputusan etika, yaitu dengan
upah,
promosi,
hadiah,
dan
taksiran
Salah
satunya adalah
akan
dikerjakan,
dapat
menganjurkan
pada
merupakan sesuatu yang bertingkat dan
karyawan
mengutarakan
bahwa
pasti
suara, dengan memberi kesempatan
perilaku
etika
selama
berurutan yang dimulai dari awareness,
sejalan dengan pembuatan keputusan.
dilanjutkan pada moral judgment, dan
Interpersonal
kemudian moral intent dan ethical
pandangan -
tingkat
evaluasi,
seperti
-
menggambarkan
dan
opininya
justice:
menggambarkan
rasa
kewajaran
behavior.
perlakuan yang diterima karyawan.
-
Hal ini terjadi ketika karyawan bicara
e). Learning and Decision Making:
sembarangan,
mencela,
Learning adalah perubahan perilaku yang
mencaci, memaki, memalukan, atau
relatif permanen pada pengetahuan dan
menghina mereka di depan umum;
keterampilan
atau menunjuk mereka sebagai rasial
pengalaman. Menurut Colquitt, belajar
atau “sexist labels”.
itu penting karena mempunyai pengaruh
misalnya
Informational
justice:
menggambarkan
rasa
kewajaran
seseorang
melalui
signifikan dalam pembuatan keputusan, yang
berkenaan
dengan
proses
komunikasi yang disediakan bagi
membangkitkan dan memilih beberapa
karyawan.
alternatif dalam menyelesaikan masalah.
menunjukkan menjelaskan
Aturan
justifikasi
bahwa hasil
dan
otoritas prosedur
Semakin
banyak
pengetahuan
dan
keterampilan yang dimiliki karyawan,
pembuatan keputusan dengan cara
maka
yang layak dan komprehensif, serta
keputusan yang diambilnya. Sehubungan
komunikasi
dengan hal tersebut, maka metode belajar
transfaran.
yang
jujur
dan
semakin
akurat
dan
yang paling sesuai adalah:
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
tepat
124 Decision
making
adalah
proses
Faulty Attributions: Penelitian tentang
menghasilkan dan memilih alternatif
atribusi
untuk mengatasi suatu masalah. Apakah
orang
problem pembuatan keputusan yang
mereka membuat suatu pendapat, apakah
dapat
itu disebabkan faktor internal atau faktor
menghambat
karyawan
untuk
menunjukkan menyaksikan
bahwa suatu
perilaku,
menuangkan yang dipelajarinya menjadi
eksternal.
keputusan yang akurat?
terlambat masuk kerja serta lupa bahwa
Limited
Information:
Misalnya,
ketika
ketika
stafmu
Kebanyakan
ia adalah anggota kelompok presentasi,
karyawan merasa diri mereka sebagai
maka engkau akan membuat suatu
pembuat
pendapat
keputusan
sebenarnya rasional
rasional,
mereka
terbatas.
maksudnya pembuat
tergolong
hal
itu
terjadi,
akhirnya engkau menyimpulkan bahwa
terbatas
hal itu adalah faktor internal stafmu,
secara
sederhana
seperti malas, atau memiliki etika kerja
tidak
memiliki
keputusan
informasi
mengapa
pada
Rasional
bahwa
kemampuan
namun
atau
sumber-sumber
untuk
membuat
suatu
yang buruk. Semua faktor Individual Mechanisms di atas
secara
langsung mempengaruhi
keputusan yang optimal.
Individual
Faulty Perceptions: Sebagai pembuat
performance
keputusan,
untuk
Commitment). Namun faktor Individual
mempercayai persepsi mereka untuk
Characteristics (seperti Personality &
membuat keputusan. Persepsi adalah
Cultural Values) secara tidak langsung
proses
mempengaruhi
karyawan
memilih,
menyimpan,
dipaksa
mengorganisir,
mendapatkan
kembali
tetapi
Outcomes dan
Individual outcomes,
dengan
perantaraan
Individual Mechanisms.
memang
dapat
Personality
menolong
kita
untuk
karena merasakan
Job
Organizational
informasi tentang lingkungan. Persepsi berguna,
(seperti
(Kepribadian)
faktor adalah
struktur dan kecenderungan yang ada
lingkungan sekitar kita, namun sering
dalam
juga menjadi versi realitas yang berubah
menjelaskan
bentuk. Persepsi dapat berbahaya dalam
dimilikinya seperti pemikiran, emosi, dan
pembuatan
perilaku.
Kepribadian
reputasi
sosial
keputusan,
karena
kecenderungan kita membuat asumsi
diri
seseorang pola
yang
karakteristik
dapat yang
memunculkan
seseorang
yakni
bagaimana ia dipandang oleh temannya, atau evaluasi pada dasarnya. Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
125 keluarga, dan supervisor. Dalam hal ini
yang mengarahkan seseorang merespon
kepribadian
terhadap lingkungannya.
berbicara
mengenai
bagaimana seseorang tersebut, hal ini
Cultur Values (Nilai budaya)
kebalikan dari kemampuan, kemampuan
suatu kepercayaan bersama mengenai
berbicara apa yang dapat dilakukan
apa yang dilakukan dalam satu budaya
seseorang. Kepribadian
yang mempengaruhi ekspresi seseorang.
sebagai
juga merupakan kumpulan dari sifat2 khusus. Sifat itu adalah kecenderungan KESIMPULAN Berdasarkan
pembahasan
tergabung dalam Individual Mechanisms
mengenai Individu Dalam Organisasi
yang
menurut pendapat: 1). Robbins, 2).
terhadap
Slocum, dan 3). Colquitt di atas dapatlah
Organizational Commitment.
disimpulkan
2). Pendapat
hampir
bahwa
pada
sama,
perbedaannya
prinsipnya
walaupun hanya
secara
langsung
Job
berpengaruh
Performance
dan
Slocum juga dalam
ada
membahas individu dalam organisasi ini
dalam
hampir sama dengan kedua pendapat di
penekanannya, seperti:
atas, namun Slocum berfokus pada
1). Pendapat Robbins dan pendapat
kompetensi,
Colquitt hampir sama, namun
pembahasan
Robbins
dimana
dalam
faktor-faktor
selalu
semua internal
lebih dominan pada motivasi, sedangkan
tersebut
berkaitan
Colquitt lebih terperinci, dimana dengan
kompetensi,
mengelompokkan beberapa faktor yang
kompetensi kunci.
DAFTAR PUSTAKA Colquitt, Jason A; Lepine, Jeffery A; dan Wesson, Michael J. (2009). Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Comp., Inc. Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A, (2009). Organizational Behavior, 13th Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Slocum, John W., Jr. dan Hellriegel,
Don, (2009). Principles of Organizational Behavior, 12th Edition. Cina: South-Western Cengage Learning. Tyson, Shaum dan Tony Jackson. (2000). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI and Pearson Education Asia Pte. Ltd.
sehingga
terdapat
Benyamin Situmorang adalah dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
dengan tujuh
PETUNJUK BAGI PENULIS 1. Artikel belum pernah dimuat dalam media cetak/elektronik lain, diketik 1,5 spasi pada kertas A4 sepanjang 10 – 15 halaman, dalam betuk soft copy (MS Work) dan hasil ceak (print out) sebanyak satu eksemplar. Diserahkan paling lambat satu bulan sebelum bulan penerbitan. 2. Artikel merupakan hasil penelitian atau non penelitian ( gagasan konseptual, kajian teori, aplikasi teori) yang dimuat dalam Majalah/Jurnal Generasi Kampus. 3. Artikel ditulis dalam bentuk esai, disertai judul subbab (heading). Peringkat judul subbab dinyatakan dengan karakter huruf yang berbeda : 1) peringkat 1 (huruf besar semua rata dengan tepi kiri). 2) Peringkat 2 (huruf besar-kecil dan cetak tebal), 3) Peringkat 3 (huruf besar pada awal subbab, dicetak miring dan tebal) 4. Artikel hasil penelitian memuat : a. Judul b. Nama Penulis c. Abstrak, dalam bahasa Ingris/Indonesia (memuat tujuan, metode, dan hasil penelitian : 50 – 80 kata) d. Kata-kata kunci) e. Pendahuluan ( tanpa subjudul, memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, dan rangkuman kajian teoritik) f. Metode penelitian g. Hasil penelitian h. Pembahasan i. Kesimpulan dan saran j. Daftar pustaka 5. Artikel Non Penelitian memuat : a. Judul b. Nama Penulis c. Abstrak, dalam bahasa Ingris/Indonesia ( 50 – 80 kata) d. Kata-kata kunci) e. Pendahuluan ( tanpa subjudul, pengantar topic utama diakhiri dengan rumusan tentang hal-hal pokok yang akan dibahas). f. Sub Judul (sesuai dengan kebutuhan) g. Sub Judul (sesuai dengan kebutuhan) h. Sub Judul ( sesuai dengan kebutuhan) i. Penutup ( atau kesimpulan dan saran) j. Daftar pustaka 6. Daftar pustaka hanya mencantumkan sumber yang dirujuk dalam uraian tulisan saja, diurutkan secara alfabetis, disajikan seperti contoh beikut : Dryden G dan Dr. Vos Jeannette. (2001). Revolusi Cara Belajar. Bandung : Kaifa. Heninic, Molenda. Russel dan Smadino (1996). Intructional Media and Technology for Learning. New Jersey :Prentice Hall Inc
ISSN 1978-869X