ISSN 1978-869X MAJALAH / JURNAL
GENERASI KAMPUS VOLUME 6, NOMOR 1, APRIL 2013
DITERBITKAN OLEH : PEMBANTU REKTOR BIDANG KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, TAHUN 2013
MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS
ISSN 1978-869X
(CAMPUS GENERATION) VOLUME 6, NOMOR 1, APRIL 2013 APRIL 2011
Terbit Dua kali setahun pada bulan April dan September. Berisi ringkasan hasil penelitian, gagasan kopseptual, kajian teori, aplikasi teori yang dimuat dalam Majalah/jurnal Generasi Kampus . Pelindung
:
Rektor Unimed (Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.)
Pengarah
:
*Pembantu Rektor 1 Unimed (Prof. Dr.Khairil Ansari, M.Pd). *Pembantu Rektor 2 Unimed (Drs. Chairul Azmi, M.Pd). *Pembantu Rektor IV Unimed (Prof. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd)
Penanggung jawab :
Pembantu Rektor III Unimed (Prof. Dr. Biner ambarita, M.Pd.)
Ketua Penyunting
:
Pardomuan N. J. M. Sinambela, M.Pd
Sekretaris Penyunting
:
Tappil Rambe, S.Pd, M.Si
Penyunting Pelaksana : *Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd *Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd *Drs. Wanapri Pangaribuan, M.T. *Lamhot Sihombing, S.Pd, M.Pd. *Drs. Paningkat Siburian, M.Pd *Drs. Swardi Rajaguguk. *Dr. Sukarman Purba, M.Pd. *Drs. Jongga Manullang, M.Pd. *Ir. Haikal Rahman, M.Si. *Syamsul Gutom SKM, M.Kes. * PD 3 FIP, *PD 3 FBS, *PD 3 FT, *PD 3, *PD 3 FIS *PD 3 FIK, dan *PD 3 FE Penyunting Ahli : Prof. Selamat Triono, M.Sc, PhD (Universitas Negeri Medan) Prof. Dr. Hamka (Universitas Negeri Padang) Dr. Herminarta Sofyan (Universitas Negeri Yogyakarta) Prof. Yusuf Sudo Hadi (Institut Pertanian Bogor) Eddy Nur Ilyas, S.H, M.Hum (Universitas Syah Kuala Darussalam B. Aceh) Ir. H.RB. Ainurrasyid, NIS (Universitas Brawijaya) Syarif A. Barmawi, S.H, M.Si (Universitas Pajajaran Bandung) Prof. Dr. H.R. Boenyamin (Universitas Jendral Sudirman) Kontributor
: *Samrah, S.Pd. *Anuar Manurung, S.Pd *Nurlan *Yuli
Pelaksana Tata Usaha
:
Bani Ismail; Dewita Rita
Alamat Tata Usaha : Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan, Lantai 3. Jln. Williem Iskandar, Pasar V, Medan Estate. Kotak Pos 1589, Medan 20221. Telp : (061) 6613276, 6613365, 6618754. Fax : (061) 6613319. e-mail :
[email protected]
Penyunting
menerima
sumbangan
tulisan
yang
belum
pernalh
diterbitkan media
dalam cetak
lain.
Naskah diketik dengan spasi 1,5 pada kertas A4
dengan
jumlah
halaman 10-15. (lebih jelas
baca
petunjuk
bagi
penulis
pada
sampul
dalam
belakang).
Naskah
yang masuk di evaluasi oleh
penyunting
ahli.
Penyunting
dapat
melakukan
perubahan
pada
tulisan
yang
SURAT DARI REDAKSI Terima kasih atas penyertaan dan bimbinganNya, sehingga Jurnal Generasi Kampus Volume 6 nomor 1, April tahun 2013 dapat terbit sesuai dengan harapan yang diinginkan. Jurnal Generasi Kampus merupakan sebuah media ilmiah yang menyuguhkan artikel hasil penelitian dan artikel non hasil penelitian (kajian teori) yang menjelaskan berbagai fenomena bidang pendidikan maupun bidang lainnya. Pada kesempatan yang baik inidisampaikan terima kasih kepada para penulis, ketua penyunting penyunting pelaksana, dan para penyunting ahli yang telah membantu dalam rangka penyusunan artikel pada jurnal ilmiah ini. Dalam jurnal edisi ini akan ditampilkan beberapa artikel yang berjudul : 1) sinerginitas berbasis multikulturalisme dalam perspektif manajemen organisasi global, 2) Implementasi strategi pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dalam meningkatkan hasil belajar mata kuliah rangkaian listrik 2 mahasiswa JPTE Unimed, 3) Membangun ide dan gagasan ilmiah bernilai jual, 4) Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru smp negeri di kecamatan medan kota, 5) Pendanaan pensiun dengan metode benefit prorate constant dollar (studi kasus pada PT. Wooil Indonesia), 6) Senam hamil untuk mengurangi nyeri punggung selama hamil, 7) Hubungan antara kadar haemoglobin dengan tingkat vo2max atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara, 8) Perbedaan burnout antara tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert pada perawat di ruangan critical care, 9) Perbedaan pengaruh latihan medicine ball twist toss dengan latihan medicine ball scoop toss terhadap peningkatan power otot lengan dan kemampuan hit dalam permainan hoki pada atlet putra unimed hoki club (UHC), 10) Karakteristik dan teknik bernyanyi lagu kategori negro spiritual pada kelompok paduan suara, 11) Transformasi arsitektur tradisional rumah adat batak toba di toba samosir. Kiranya Jurnal Generasi Kampus untuk edisi ini bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka pengembangan dunia pendidikan
Medan, April 2013 Penanggungjawab Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UNIMED,
Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd. NIP. 19570515 198403 1 004
i
ISSN 1978-869X MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS (CAMPUS GENERATION) V VOLUME VOLUME 6, NOMOR 1, APRIL 2013
Daftar Isi
Biner Ambarita
Paningkat Siburian dan Jongga Manullang
Wanapri Pangaribuan Sukarman Purba
Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang Syamsul Gultom Fajar Apollo Sinaga
Togi Fitri Afriani Ambarita
Irwansyah Siregar
Lamhot Basani Sihombing
Aron Samosir
Sinerginitas Berbasis Multikulturalisme Dalam Perspektif Manajemen Organisasi Global Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Rangkaian Listrik 2 Mahasiswa JPTE Unimed Membangun Ide Dan Gagasan Ilmiah Bernilai Jual Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri Di Kecamatan Medan Kota Pendanaan Pensiun dengan Metode Benefit Prorate Constant Dollar (Studi Kasus pada PT. Wooil Indonesia) Senam Hamil untuk Mengurangi Nyeri Punggung Selama Hamil Hubungan Antara Kadar Haemoglobin dengan Tingkat Vo2max Atlet Pplm Provinsi Sumatera Utara Perbedaan Burnout Antara Tipe Kepribadian Introvert dan Tipe Kepribadian Ekstrovert Pada Perawat di Ruangan Critical Care Perbedaan Pengaruh Latihan Medicine Ball Twist Toss dengan Latihan Medicine Ball Scoop Toss Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan dan Kemampuan Hit dalam Permainan Hoki Pada Atlet Putra Unimed Hoki Club (UHC) Karakteristik dan Teknik Bernyanyi Lagu Kategori Negro Spiritual pada Kelompok Paduan Suara Transformasi Arsitektur Tradisional Rumah Adat Batak Toba di Toba Samosir ii
1-12
13-27
28-38 39-56
57-78 79-88 89-99
100-114
115-128
129-143
144-162
SINERGINITAS BERBASIS MULTIKULTURALISME DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN ORGANISASI GLOBAL Biner Ambarita Abstrak Sinerginitas organisasi global yaitu sekumpulan masyarakat global yang terikat secara transendental dan bekerja sama untuk tujuan kemajuan dan kesejahteraan manusia. Pembangunan organisasi global dengan strategi aliansi global berbasis multikulturalisme menciptakan organisasi yang kokoh dan adaptif terhadap perubahan. Pancasila merupakan dasar negara dan dasar berorganisasi bagi masyarakat Indonesia mampu menjawab tantangan perkembangan masyarakat global yang memiliki keragaman kultur (multikulturalisme). Kata Kunci: Sinerginitas, Organisasi Global, Multikulturalisme, Pancasila. PENDAHULUAN Perkembangan dan globalisasi ilmu pengetahuan, sains, teknologi dan seni yang sangat pesat menuntut
bangsa,
agar
tidak
mengalami
ketertinggalan dengan bangsa lain. Dalam
era
globalisasi
dan
peran
sumber
daya
dengan
jaringan
yang
kualitas dan daya saing internasional
informasi,
harus dimiliki oleh bangsa dan negara
manusia
agar
dan
dimiliki akan sangat menentukan
diperhitungkan dalam kancah politik,
kualitas kehidupan masyarakat di
ekonomi perdagangan, pendidikan,
mana yang bersangkutan berakar dan
budaya dan dunia kerja.
bergerak, dan pada akhirnya daya
dapat
Gelombang
berperan
informasi
dari
saing dan produktivitas sumber daya
berbagai belahan dunia yang bebas
manusia tersebut yang menentukan
memasuki
keunggulan dalam masyarakat lokal,
wilayah
setiap
negara
membawa dampak positif dan negatif,
nasional,
sehingga
(Habibie, 2012:1)
memaksa
bangsa-bangsa
membangun kualitas dan daya saing yang tinggi generasi muda penerus
regional
Sistem dunia
tidak
dan
globalisasi dapat
global.
informasi
ditolak
dan
Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 1
dihindari dan semakin meningkat
berpikir, kompetensi, latar belakang
tantangan dan peluang bagi suatu
sosial ekonomi, pekerjaan, budaya,
bangsa. Arus informasi tersebut perlu
tempat
diimbangi dengan arus informasi
menimbulkan
yang
maupun vertikal (Hanum, 2012: 2).
cocok
dan
menguntungkan
tinggal,
proses pembudayaan serta ketahanan
Perbedaan
budaya itu sendiri perlu ditingkatkan.
diterima
Mencermati suasana kehidupan
sehingga konflik
sering
horizontal
harus
dipahami
dan
sebagai
bagian
dari
masyarakat lokal maupun global yang
yang serba kompetitif dalam era
saling
global saat ini, kreativitas dianggap
berketergantungan
sebagai lambang supermasi manusia
jaringan
yang paling berharga. Bahkan prestasi
dimaknai sebagai keragaman yang
dan
tidak harus ditolak atau dihilangkan
prestise
kenyataannya
seseorang diukur
pada
berdasarkan
akan
mempengaruhi
kerja
tetapi
dan
membentuk sama.
harus
Perbedaan
disikapi
dan
kualitas dan kuantitas kreativitasnya.
dimaknai (Marjani, 2009:6). Jaringan
Berarti
kerja
masalah
kreativitas
dan
sama
masyarakat
sangat
kualitas menjadi persoalan mendesak
mentukan kemajuan suatu masyarakat
dan sangat penting dalam prospek
di
kehidupan
pada
internasional, dan global (Habibie,
memiliki
2012: 1). Masyarakat yang tidak
manusia
kenyataannya
yang
semakin
koneksitas yang amat tinggi.
hidup
manusia
berinteraksi lain
mempengaruhi
dan dan
memiliki
jaringan
tersebut
akan
mengalami tekanan dan terkucil dari
saling
masyarakat lokal maupun global,
menghasilkan
kehidupan global.
sehingga
menimbulkan
ketidakmampuan dan ketertinggalan. Percepatan perubahan berbagai
Manusia berbeda dalam bahasa, nilai, umur, latar
regional,
dengan
paradigma baru yang disebut dengan
sistem
lokal,
dapat menerima perbedaan dan tidak
Manusia sebagai makhluk sosial yang
kancah
belakang
aspek dalam era
kehidupan
masyarakat
globalisasi
pendidikan, agama, gender, cara menimbulkan persaingan yang Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 2
memperkuat kekuasaan masyarakat
berada
maju dan melemahkan kekuasaan
panjang pantai nomor 2 di dunia yang
masyarakat
diikat dengan dasar dan filsafat
yang
mengikutinya. mengikuti
tidak
dapat
Ketidakmampuan
perubahan
dan
tidak
di
bangsa
17.000
(Hanum,
pulau
dengan
2012:1)
(Raka,
2012:3). Dasar dan filsafat bangsa
beruntung dalam persaingan global
Indonesia
disebabkan berbagai faktor, salah
panduan
satunya
atas
multikulturalisme masyarakat lokal
perbedaan tersebut, sehingga tidak
dan global. Pancasila menjadi sumber
dapat mensinergikan berbagai usaha
inspirasi
sinerginitas
masyarakat
yang membangun dirinya.
Indonesia
dalam
masyarakat
multikultural
di
adalah
penolakan
Bangsa Indonesia terdiri dari
“Pancasila”
sebagai
pemahaman
dasar
dunia.
Pancasila
sekitar 600 suku bangsa dengan
sebagai
perumusan
motto
identitasnya masing-masing dengan
“Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
sekitar 200 bahasa yang berbeda dan
“Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Konsep Umum Multikulturalisme Multikulturalisme; terminologi
yang
tidak hanya terjadi di Eropa tetapi
relatif
baru
muncul dan berkembang di akhir abad
juga di Kanada dan mengimbas di berbagai negara di berbagai benua.
ke-20, merupakan gagasan baru dan
Secara
etimologi
respon terhadap banyaknya budaya
multikulturalisme berasal dari kata
yang beragam terutama di Inggris
“multi” yang berarti plural, dan
Raya imbas dari kolonialisasi yang
“kultural” berarti kultur atau budaya,
terjadi
sedangkan “isme” berarti paham atau
sebelumnya
(Marjani,
2009:2). Hadirnya para imigran dari
aliran.
negara-negara mantan koloni sebagai
sederhana
sebuah
fenomena
budaya yang beragam, akan tetapi
masalah
baru
respon
yang
dan
menjadi
memerlukan
komprehensip
dalam
tidak
Multikulturalisme, berarti
hanya
paham
sekedar
secara tentang
pengakuan
terhadap budaya yang beragam, akan
penanganannya. Fenomena tersebut tetapi pengakuan yang berimplikasi Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 3
politis,
sosial,
ekonomi,
hukum,
pendidikan, dan lain-lain.
masyarakat global yang di dalamnya
Rob Reich (dalam Marjani, 2009)
menjelaskan
kajian
multikulturalisme
sebagai
multikulturalisme
deskriptif
multikuluralisme Multikulturalisme
yang lebih lanjut adalah terbentuknya
terdapat negara-negara yang bekerja sama secara sinergis berdasarkan kemufakatan dan hukum.
dan
Sutarno
normatif.
mengemukakan
deskriptif
(2012:4.12-4.16) berbagai
penyakit
yaitu
budaya masyarakat yang menyangkut
kenyataan sosial yang dikenal dalam
prasangka, stareotipe, etnosentrisme,
perspektif politik sebagai kenyataan
rasisme, deskriminasi, dan kambing
pluralistik.
hitam (Scape goating). Prasangka
Konsep
tersebut
melahirkan konsep hal yang baik bagi
adalah
masyarakat
generalisasi yang salah atau tidak
adalah
keragaman.
antipati
Multikulturalisme normatif berkaitan
luwes.
dengan
prasangka antar etnik/ras. Etnosentris
dasar-dasar
moral
antara
Stareotipe
berdasarkan
adalah
bentuk
keterkaitan seseorang dalam suatu
adalah
negara/bangsa
melakukan
menetapkan semua norma dan nilai
menjadi
budaya orang lain dengan standar
kesepakatan bersama. Hal tersebut
budayanya sendiri. Rasisme adalah
menjadi
dalam
paham yang membedakan manusia
membangun keinginan bersama dari
berdasarkan warna kulit dan bentuk
suatu kelompok, membangun suatu
wajah. Diskriminasi adalah bentuk
wadah di dalam pluralitas budaya
tindakan yang membedakan (tidak
yang ada dalam komunitas tersebut.
adil) yang disebabkan sikap dan
sesuatu
untuk
yang
kritik
telah
sosial
Implikasi kedua kajian konsep tersebut
adalah
terbentuknya
kecenderungan
untuk
keyakinan. Kambing hitam adalah penanggungan
perlakuan
masyarakat pluralisme yang saling
ketidakadilan
kepada
menerima, menghargai, dan bekerja
akibat
sama untuk mencapai kemajuan dan
ketidakadilan tersebut.
penolakan
orang
lain
perlakuan
kesejahteraan bersama. Implikasi Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 4
Multikulturalisme
melalui penerimaan dan penyadaran
berimplikasi pada pencegahan dan
akan perbedaan secara horizontal dan
pengobatan terhadap penyakit budaya
vertikal sehingga membentuk sikap
tersebut, bahkan dapat membangun
empati dan saling membantu serta
sinergi dalam komunikasi, jaringan
kerja sama untuk menghindari konflik
kerja, ekonomi, hukum, pendidikan,
dan ketidaknyamanan, justru saling
politik, dan berbagai aspek lainnya.
membantu dan bekerja sama untuk
Pengobatan dan pencegahan penyakit
mencapai kesejahteraan bersama.
sosial
dengan
multikulturalisme
Konsep Sinerginitas Kultur dalam Organisasi Menurut Slocum (2009) agar organisasi dalam
menjadi
sumber
konflik
yang
efektif
maka
individu
menurunkan efektivitas organisasi.
organisasi
harus
memiliki
Robbins
kompetensi
diri,
(2007:458)
mengatakan
kompetensi
bahwa pengertian, empati, toleransi,
komunikasi, kompetensi diversitas,
dan komunikasi merupakan kunci
kompetensi
manajemen
tim,
perubahan,
kompetensi
kompetensi
kompetensi
lintas
Kompetensi
diversitas
kompetensi implisit
lintas
multikultural.
budaya.
budaya
merupakan
etika,
dan
keragaman
berimplikasi organisasi. tersebut
pada Sejalan
agar
yang
efektivitas dengan
organisasi
hal yang
secara
memiliki keragaman (kompetensi dan
kompetensi
multikultural) efektif, maka individu
Sebaliknya
jika
dalam
organisasi
harus
memiliki
kompetensi-kompetensi tersebut tidak
pengertian, empati, toleransi, dan
dimiliki individu dalam organisasi,
komunikasi yang baik.
maka organisasi tidak akan efektif. Keragaman
kemampuan
Koppel (2012) memaparkan efek
sinerginitas
dan
upaya
dan budaya di dalam organisasi
implementasinya dalam organisasi,
dapat menjadi peluang pengembangan
yang ditampilkan pada tabel berikut.
organisasi dan sebaliknya dapat pula Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 5
Tabel Efek Sinerginitas dan Implementasinya Efek Sinerginitas Pengurangan konflik dan peningkatan kepuasan kerja Fokus pada pengguna dan akses pasar
Kesuksesan Organisasi dan akses internasional
Komponen Kepuasan pekerja, peningkatan motivasi, pengurangan pengunduran diri Fokus pada pengguna, membuka pasar baru, pengembangan target kelompok produksi spesifik Kreativitas dan inovasi, pengembangan pada pembelajaran organisasi
Hasil
Perspektif Pendekatan diskriminasi dan keadilan Akses pasar dan pendekatan hukum Pembelajaran dan pendekatan efektivitas
Ukuran Sistem kuota, tidak ada penanganan deskriminasi, penetapan jam kerja Penghargaan pekerja sesuai dengan latar belakang budaya
Adaptasi budaya organisasi dalam hal struktur, proses, dan pengertian diri.
implementasi
kepuasan pelanggan yang diikuti
perbedaan
terhadap peningkatan pesanan dan
sinerginitas
dengan
khususnya
perbedaan
budaya
omset
organisasi.
Multikulturisme
memperlihatkan peningkatan prestasi
menjamin
kerja organisasi dan keuntungan.
pengembangan organisasi sehingga
Perhatian pada pasar yang berbasis
bertaraf internasional.
multikulturalisme
keberlangsungan
dan
meningkatkan
Membangun Organisasi Global Berbasis Multikulturalisme dalam Perpektif Manajemen Organisasi sebagai mana tata cara (adat, sopan santun, dan organisasi profesional memiliki etika
sebagainya) di masyarakat beradab
yang
dalam memelihara hubungan baik
khusus
sesuai
dengan
karakteristik organisasi tersebut. Ali mendefinisikan (1995) etika sebagai
antara sesama manusia. Masyarakat
beradab
dalam
ilmu tentang apa yang baik dan apa
arti sempit dapat dimaknai sebagai
yang buruk dan tentang hak dan
satu organisasi atau secara khusus
kewajiban moral
organisasi professional. Tata cara
(akhlak).
Lebih
lanjut dikatakan bahwa etiket adalah
tersebut
jika
dirumuskan
untuk
Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 6
dipedomani
dalam
organisasi
bagi anggota organisasi pendidikan
professional disebut sebagai kode
sehingga
etik. Kode etik adalah aturan-aturan
memperlihatkan unjuk kerja yang
tertulis untuk menempatkan perilaku,
baik.
komunikasi atas hak dan kewajiban anggota organisasi. Menurut
organisasi
Parkhe
efektif
(1991)
dan
mengatakan
organisasi global adalah organisasi
Slocum,
All
yang adaptif terhadap globalisasi
(2009) agar organisasi efektif dan
yang memiliki kemufakatan aturan
sukses
dalam
yang bersifat transenden. Aturan yang
organisasi harus memiliki kompetensi
bersifat transenden tersebut dapat
etiket.
memberi
maka
at.
individu
Colquitt
et.al
(2009)
pelayanan
yang
mengatakan bahwa agar performansi
menghasilkan
kerja
yang
keuntungan bagi masyarakat global.
individu
Sejalan dengan hal itu organisasi
tinggi dan baik, maka salah satu
global harus menggunakan aliansi
mekanisme
global sebagai stategi pengembangan
(Job
merupakan
Performance) produktivitas
individu
yang
harus
ditingkatkan adalah etiket (ethics). Robbins (2009) memandang
kepuasan
organisasi. Organisasi global dibangun
etiket dalam organisasi sering sekali
berdasarkan
menjadi masalah. Jika organisasi
sehingga
menuntut
adalah dalam bidang pendidikan,
organisasi
dalam
maka pengkajian etika pendidikan
organisasi bersifat adaptif,
sebagai
(robust)
suatu
ilmu
yang
akan
multikulturalisme
yang
restrukturisasi hal
diikuti
struktur
kebijakan-kebijakan
bagaimana implementasinya secara
Kebijakan
sukses oleh anggota organisasi adalah
manajemen
sangat penting.
memiliki transendensi kultur. pendapat-
pendapat para ahli di atas perlu
global
kokoh
perumusan
melahirkan kode etik pendidikan dan
Berdasarkan
dan
global. didukung
oleh
adaptif
serta
yang
Sejalan dengan uraian di atas Kettunen,
(2010:6)
menjelaskan
mengkaji etika yang melahirkan etiket multikulturaisme dalam perpektif Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 7
manajemen
meliputi
manajemen
fungsi-fungsi
yang
bersifat
keputusan termasuk tujuan, membuat program,
menentukan
metode,
multikulturalisme yang didukung oleh
prosedur serta menetapkan jadwal
sistem informasi yang terkoneksi
pelaksanaan.
secara global. Sitem interkoneksi
(organizing) selain mengatur unsur-
secara global membangun jaringan
unsur lain, juga selalu menyangkut
manajemen
Fungsi-
unsur-unsur manusia. Pengontrolan
yang
bersifat
(controlling)
tersebut
adalah
fungsi
multikultural.
manajemen
multikulturalisme
Mengorganisasikan
diadakan
agar
pelaksanaan manajemen (manusia)
perencanaan program dan kegiatan,
selalu
dapat
pengorganisasian, pengarahan, dan
kerjanya.
pengendalian.
kegiatan
meningkatkan
Pengarahan
hasil
mencakup
mempengaruhi
Berdasarkan uraian tersebut di
organisasi
dapat
bahwa
sedemikian rupa sehingga mendukung
memiliki
tercapainya tujuan. Pengkoordinasian
fungsi atau kegunaan dalam planning,
berarti melakukan hubungan kerja
organizing, controlling, pengarahan
sama
dan pengkoordinasian. Perencanaan
mencapai tujuan yang ditetapkan.
atas
dinyatakan
manajemen
(planning)
organisasi
meliputi
agar
anggota
dengan
berprestasi
pihak
lain
untuk
serangkaian
Pancasila Sebagai dasar Pembangunan Organisasi Multikulturalisme Pancasila menjadi dasar Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Negara,
filosofi,
pandangan
dan
pegangan hidup, yang sangat perlu dihayati
dan
diamalkan
adalah
Indonesia. Ketetapan
MPR
Nomor
II/MPR/1978, dirumuskan Pedoman
sebagai berikut: (1) Ketuhanan Yang
Penghayatan
Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang adil
Pancasila yang memberi petunjuk
dan beradab; (3) Persatuan Indonesia;
nyata dan jelas wujud pengamalan
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh
Pancasila khususnya sila keempat dan
hikmat
kelima tersebut sebagai berikut:
kebijaksanaan
permusyawaratan
dalam
perwakilan;
dan
Pengamalan
(5)
Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 8
Sila keempat: Sila Kerakyatan yang
Menjaga keseimbangan antara hak
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dan kewajiban; (d) Menghormati hak-
dalam permusyawaratan/ perwakilan:
hak orang lain; (f) Suka memberi
(a)
kepentingan
pertolongan kepada orang lain; (g)
Negara dan masyarakat; (b) Tidak
Menjauhi sikap pemerasan terhadap
memaksakan kehendak kepada orang
orang lain; (h) Tidak bergaya hidup
lain; (c) Mengutamakan musyawarah
mewah;
dalam mengambil keputusan untuk
perbuatan
kepentingan
(d)
kepentingan umum; (j) Suka bekerja
Musyawarah untuk mencapai mufakat
keras; (k) Menghargai hasil karya
diliputi oleh semangat kekeluargaan;
orang
(e) Dengan itikad baik dan rasa
berusaha mewujudkan kemajuan yang
tanggung
merata dan berkeadilan sosial.
Mengutamakan
bersama;
jawab
menerima
melaksanakan
hasil
musyawarah;
(f)
dan
keputusan Musyawarah
(i)
Tidak
melakukan
yang
lain;
(l)
merugikan
Bersama-sama
Berdasarkan
butir-butir
pengamalan Pancasila tersebut dapat
dilakukan dengan akal sehat dan
diketahui
sesuai dengan hati nurani yang luhur;
keempat dan kelima sebagai dasar
(g) Keputusan yang diambil harus
berpikir,
dapat dipertanggungjawabkan secara
berorientasi
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Masyarakat Indonesia siap menjadi
menjunjung
masyarakat
tinggi
harkat
dan
bahwa
butir-butir
bersikap,
dan
sila
bertindak
multikulturalisme.
global,
bagian
dari
martabat manusia serta nilai-nilai
organisasi global yang
bersinergi
kebenaran dan keadilan.
dalam segala aspek kehidupan global.
Sila kelima: Sila Keadilan Sosial
Seiring dengan uraian di atas,
bagi seluruh Rakyat Indonesia, (a)
pada azas Internasional, Indonesia
Mengembangkan
ikut melaksanakan ketertiban dunia
perbuatan
perbuatan-
yang
yang
ketertiban antar bangsa, diminta atau
mencerminkan sikap dan suasana
tidak Indonesia harus aktif ikut serta
kekeluargaan
mengusahakan
dan
luhur
kegotong-
perdamaian
dunia
royongan; (b) Bersikap adil; (c) yang tertuang dalam amanah Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 9
Pembukaan UUD 1945 atau amanah
menerima menghargai dan bekerja
konstitusional
sama untuk mencapai kemajuan dan
yang
berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan
kesejahteraan bersama.
keadilan sosial.
Multikulturalisme
Pancasila falsafah,
adalah
ideologi,
dan
berkaitan
dasar
dengan moral dan terkait dengan
konstitusi
suatu bangsa atau negara untuk
bangsa dan negara Indonesia yang
melakukan
cocok untuk Negara Indonesia, di
menjadi kesepakatan bersama. Dalam
mana dengan dasar Negara Pancasila
multikulturalisme terjadi perbedaan
dan UUD 1945 Indonesia mampu
secara horizontal dan vertikal bagi
mencapai cita-cita nasionalnya yaitu
suatu bangsa atau negara tetapi dapat
masyarakat adil dan sejahtera serta
membangun
lestari.
komunikasi dan membangun kerja Rakyat
Indonesia
yang
sesuatu
yang
sinergi
telah
dalam
sama di bidang ekonomi, hukum,
heterogen dalam hal suku, agama, ras,
politik,
pendidikan,
dan golongan, serta letak geografis
berbagai
yang berada di antara tiga benua
membentuk
dipersatukan
dengan
ideologi
membantu dan bekerja sama untuk
Pancasila,
yang
mampu
mencapai kesejahteraan bersama serta
aspek sikap
budaya
dan
lainnya,
untuk
empati,
saling
mempersatukan heterogenitas bangsa
implikasinya
Indonesia. Hal inilah dasar berpijak
masyarakat global yang di dalamnya
bahwa
terdapat negara-negara yang secara
Pancasila
sebagai
pembangunan
dasar
organisasi
multikulturalisme yang berimplikasi
sinergis
dapat
terbentuknya
bekerja
sama
berdasarkan kemufakatan bersama.
terbentuknya masyarakat yang saling Penutup Sinergisitas multikulturalisme
dapat
berbasis
informasi yang terkoneksi secara
terbangun
global. Restrukturisasi dan aliansi
dalam masyarakat dan organisasi
organisasi
serta
kebijakan
global
global didukung oleh sistem memungkinkan membangun Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 10
organisasi yang adaptif dan memiliki
kultur,
transendensi
saling
manajemen yang dibangun di atasnya
bersinergis . Pancasila sebagai dasar
bersifat sinergis dan adaptif terhadap
negara RI dan dasar berorganisasi di
perubahan global.
Indonesia
kultur
memiliki
yang
sehingga
organisasi
dan
transendensi
Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 11
Daftar Pustaka Hanum Farida. 2012. Pentingnya Pendidikan Multikultural dalam Mewujudkan demokrasi di Indonesia. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional dan Wisuda Program Akta IV Angkatan I, STIT Alma Ata Yogyakarta. Habibie B. J. 2012. Sumberdaya Manusia Andalam Masyarakat Madani. Makalah disampaikan pada Konvensi Nasional Penddikan Indonesia VII 2012 di Yogayakarta. Kettunen Petteri. 2010. Largescale Global IT Transformation: An Insider’s Account. Disertation. Tempere: Departemen of Computer Sciences University Tempere. Koppel Petra, Dominik Sandner. 2012. Synergy by Diversity; Real life Examples of Cultural Diversity in Corporations. Bertelsmann Stiftung. Marjani Gustiana Isya. 2009. Multikulturalisme dan Pendidikan: Relevansi Pendidikan dalam
Membangun Wacana Multikulturalisme di Indonesia. The 9th Annual Conference on Islamic Studies (Acis). Parkhe Arvind. 1991. Interfirm Diversity, Organizational Learning, and Longevity in Global Strategic Alliances. Indiana: Indiana University. (www://jstor.org/discover) Raka
I Dewa Gede. 2012. Pendidikan Karakter untuk 250 Juta Orang: Gerakan Menyongsong Seratus Tahun Indonesia Merdeka. Makalah Disampaiakan pada Konvensi Nasional Penddikan Indonesia VII 2012 di Yogayakarta
Robbins Stephen P., Mary Coulter. 2007. Management. New Jersey: Pearson Prantice Hall Sutarno. 2012. Pendidikan Multikultural. Jakarta: Gramedia. Slocum, John W., Jr. dan Hellriegel, Don, 2009. Principles of Organizational Behavior, 12th Edition. Cina: South-Western Cengage Learning.
Biner Ambarita adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Medan 12
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK 2 MAHASISWA JPTE UNIMED Paningkat Siburian dan Jongga Manullang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perbedaan hasil belajar Rangkaian Listrik 2 mahamahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mahamahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester V T.P. 2012/2013 JPTE Unimed. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan taraf signifikansi = 0,05 Temuan penelitian menunjukkan: Terdapat perbedaan hasil belajar Rangkaian Listrik II antara mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT (SPNHT) dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori (SPekspositori), th sebesar 4,95 dan tt sebesar 1,99 untuk taraf signifikansi α = 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan didapat th (4,95) > tt (1,99). Kata Kunci: Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT, ekspositori, dan hasil belajar Rangkaian Listrik 2. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Jurusan Elektro
(JPTE),
Pendidikan Teknik Fakultas
Teknik
Unimed adalah Lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan untuk: (1) menghasilkan tenaga pendidik bidang teknik elektro yang profesional; (2) menghasilkan pengembangan
konsep-konsep pendidikan
teknik
elektro melalui pengkajian keilmuan
dan penelitian; (3) mengaplikasikan keahlian teknik elektro dan keahlian pendidikan teknik elektro dalam pengabdian kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
(4)
memposisikan
program studi sebagai pusat informasi yang berkaitan dengan pendidikan
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
13
teknik elektro; dan (5) menjadi
perkuliahan Rangkaian Listrik 2 agar
dinamisator
mahasiswa
dalam
pengembangan
memiliki
penguasaan
pendidikan teknik elektro dengan
yang baik terhadap materi kuliahnya.
melakukan
Pemberian
lembaga
kerjasama pendidikan
dengan
mata
kuliah
dan
Rangkaian Listrik 2, tugas di rumah
dunia usaha/industri. Untuk mencapai
menyelesaikan soal Rangkaian Listrik
tujuan tersebut, dilakukan kegiatan
2
pendidikan
pengajaran,
kegiatan tatap muka terjadwal, dan
penelitian, dan pengabdian kepada
pemberian motivasi belajar adalah
masyarakat.
sebagian
dan
lainnya
diktat
Melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran dapat berkembang potensi mahasiswa, sehingga menjadi
setiap
dari
yang
telah
perkuliahan tersebut. Namun kenyataannya, nilai rata-rata
berakhlak
mahasiswa
berilmu,
usaha
selesai
penguasaan yang baik terhadap materi
kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat,
setelah
dilakukan agar mahasiswa memiliki
manusia yang beriman dan bertakwa
mulia,
minggu
asli
yang
dalam
didapatkan mata
kuliah
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
Rangkaian Listrik 2 pada tahun
warga negara yang demokratis serta
akademik 2010/2011 dan 2011/2012
bertanggung
adalah
jawab.
Sehubungan
nilai
C.
Perolehan
nilai
dengan itu, JPTE menyelenggarakan
tersebut berhubungan erat dengan
perkuliahan Rangkaian Listrik 2 yang
strategi pembelajaran yang digunakan
bertujuan
menjadikan
oleh dosen karena berdasarkan hasil
mahasiswa menguasai mata kuliah
survey, kegiatan pembelajaran selama
dasar keahlian sebagai bekal tenaga
ini masih menggunakan kebiasaan
pendidik profesional di bidang teknik
lama yaitu di dalam penyampaian
elektro.
materi
pembelajaran
secara
bertutur
untuk
Berbagai dilakukan
dalam
upaya
telah
penyelenggaraan
dilaksanakan
(ceramah)
tanpa
menuntut keaktifan mahasiswa.
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
14
Menyikapi masalah di atas,
dikembangkan strategi pembelajaran
perlu adanya upaya yang dilakukan
yang mengakomodasikan perbedaan
oleh
menggunakan
potensi dan sekaligus memberikan
strategi pembelajaran yang membuat
seluas-luasnya untuk secara aktif
suasana pembelajaran menjadi lebih
menumbuhkan kreatifitas siswa, agar
menyenangkan
kecerdasannya
dosen
untuk
sehingga
mampu
memotivasi mahasiswa untuk belajar.
Setyaningsih
(2000:
186)
mengemukakan bahwa dosen dalam proses belajar mengajar, harus lebih memperhatikan apa yang disukai mahasiswa, apa yang tidak disukai mahasiswa,
yang
mahasiswa
belajar
membantu dan
menghambat mahasiswa
yang belajar.
Selain itu, strategi yang digunakan juga harus memaksimalkan potensi mahasiswa
dengan memperhatikan
keunikan setiap mahasiswa baik gaya belajarnya, kecerdasan dominannya, dan memperhitungkan faktor-faktor lain yang mampu menunjang proses belajar
mengajar
di
ruang
perkuliahan. Sejalan dengan yang dikemukakan
Wasliman
seperti
dikutip oleh Fajar (2004: 35) bahwa potensi setiap mahasiswa sebenarnya berbeda.
Untuk
itu,
secara
optimal dan proporsional.
Suparno seperti dikutip oleh Atmadi dan
berkembang
Strategi
pembelajaran
kooperatif merupakan strategi belajar dalam
kelompok
kecil,
memungkinkan mahasiswa membantu
yang saling
dalam memahami suatu
konsep, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman sebagai masukan serta kegiatan lain yang bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Aktivitas pembelajaran kooperatif di samping menekankan pada kesadaran mahasiswa
belajar
berpikir,
memecahkan masalah dan belajar mengaplikasikan
pengetahuan,
konsep, keterampilan kepada teman lain yang membutuhkan mahasiswa akan merasa senang menyumbangkan pengetahuannya teman/anggota
kepada lain
dalam
kelompoknya. Oleh karena itu belajar kooperatif
adalah
saling
perlu
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
15
menguntungkan
antar
mahasiswa
fakta
dan
informasi
dasar
yang
yang berkemampuan rendah, sedang
berfungsi untuk mengatur interaksi
dan mahasiswa yang berkemampuan
para
tinggi (Suherman, 2003: 262).
pembelajaran kooperatif tipe ini juga
Strategi kooperatif
pembelajaran
terdiri
dari
berbagai
macam, salah satu di antaranya adalah
mahasiswa.
Strategi
dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan tingkatan usia anak didik.
strategi pembelajaran kooperatif tipe
Dalam menerapkan strategi
Numbered Heads Together (NHT).
kooperatif tipe NHT ini mahasiswa
Menurut
ditempatkan sebagai pusat dari proses
Spencer
Kagan
seperti
dikutip oleh Ibrahim (2000: 28)
pembelajaran,
Numbered Heads Together (NHT)
menjadi obyek pendidikan melainkan
merupakan
strategi
sebagai subyek pendidikan. Selain
yang
faktor–faktor dari dosen, faktor yang
merupakan struktur sederhana dan
berasal dari dalam diri mahasiswa
terdiri
juga
suatu
pembelajaran
atas
tipe
kooperatif
empat
tahap
yang
digunakan untuk mereview fakta-
mahasiswa
berpengaruh
dalam
tidak
proses
pembelajaran.
Rumusan Masalah Berdasarkan
pendahuluan
dbelajarkan
dengan
strategi
yang telah dikemukakan sebelumnya
pembelajaran kooperatif tipe NHT
maka
masalah
dengan mahasiswa yang dibelajarkan
terdapat
dengan
sebagai
dapat
dirumuskan
berikut:
apakah
perbedaan hasil belajar Rangkaian Listrik
2
mahasiswa
strategi
pembelajaran
ekspositori?
yang
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perbedaan hasil belajar
Rangkaian Listrik 2 mahasiswa yang dibelajarkan
dengan
strategi
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
16
pembelajaran kooperatif tipe NHT
dengan
strategi
dengan mahasiswa yang dibelajarkan
ekspositori.
pembelajaran
Hakikat Hasil Belajar Rangkaian Listrik 2 Belajar adalah suatu proses usaha
yang
dilakukan
seseorang
lingkungan yang bersifat permanen sebagai akibat dari latihan-latihan.
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku
yang
keseluruhan,
secara
sebagai
hasil
sendiri
dalam
pengalamannya interaksi
baru
dengan
lingkungannya
(Slameto 2003: 2). Dalam bahasa yang lebih sederhana Fajar (2004: 10) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses
perubahan
dalam
diri
seseorang yang ditampakkan dalam bentuk
peningkatan
kuantitas
tingkah
kualitas laku
dan
seperti
peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya pikir, sikap, kebiasaan, dan lainlain.
Hasil
belajar
didefinisikan
oleh Romiszwoski (1981: 63) sebagai output (keluaran) dari suatu sistem pemrosesan input (masukan). Input dapat
berupa
berbagai
informasi
sedangkan
output
berupa
performance
(kinerja).
Kinerja
memberi
petunjuk
bahwa
proses
belajar telah terjadi. Romiszwoski mengkategorikan hasil belajar dalam dua macam yaitu keterampilan dan pengetahuan. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar (Dimyati, 2006: 3).
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan pengertian belajar
sebagai
suatu
proses
perubahan tingkah laku baik secara kualitas
maupun
dipengaruhi
dan
kuantitas
yang
diperkuat
oleh
Perubahan yang terjadi dalam proses
belajar
pengalaman dilakukan
atau dengan
adalah praktek sengaja
berkat yang dan
disadari dengan kata lain bukan karena
kebetulan.
Dalam
diri
mahasiswa terjadi perubahan seperti Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
17
penambahan pengetahuan, sikap, dan
belajar
keterampilan.
itu
merupakan perubahan tingkah laku
pada
yang dimiliki mahasiswa baik secara
mahasiswa
Di juga
samping diarahkan
tercapainya perubahan tersebut. Rangkaian
Listrik
2
harus dikuasai oleh mahasiswa JPTE Unimed yang meliputi beberapa sub dasar
Listrik
2
kualitas maupun kuantitas setelah
merupakan salah satu mata kuliah
kompetensi
Rangkaian
yaitu:
(1)
komponen pasif rangkaian listrik, (2) sumber tegangan listrik, dan (3) Hukum Dasar Listrik.
mengalami
proses
pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu dengan berbagai rentang situasi berdasarkan tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diperoleh mahasiswa melalui proses pembelajaran dapat diketahui melalui test yang disusun sesuai dengan materi mata kuliah yang diberikan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil Hakikat Strategi Pembelajaran Strategi berhubungan menyampaikan
pembelajaran dengan
cara
pesan
dalam
pembelajaran. Strategi pembelajaran
dikembangkan dari metode dan teknik yang akan membantu mahasiswa mencapai
pengalaman
belajar.
Strategi
pembelajaran harus memperhitungkan tujuan
pembelajaran
yang
telah
ditetapkan dan mempertimbangkan karakteristik
mahasiswa.
Strategi
pembelajaran adalah rencana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
pembelajarannya
(Gerlach & Ely 1980: 174).
meliputi sifat, ruang lingkup, dan rangkaian kejadian yang mengandung
tujuan
Untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran,
diperlukan
strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Dick, W
&
Carey,
mengemukakan
L
(2005:
bahwa
37)
strategi
pembelajaran merupakan komponenkomponen umum dari suatu set bahan
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
18
pembelajaran dan prosedur-prosedur yang
akan
digunakan
untuk
Dari disimpulkan
uraian bahwa
di
atas, strategi
menghasilkan hasil belajar tertentu
pembelajaran adalah perpaduan dari
pada
Prawiradilaga
urutan kegiatan, metode, media dan
(2008: 37) mendefinisikan strategi
waktu yang digunakan dalam proses
pembelajaran sebagai upaya yang
pembelajaran
dilakukan
dalam
pembelajaran yang telah ditetapkan
penyampaian
dapat dicapai secara efektif dan
mahasiswa.
oleh
menentukan
perancang
teknik
pesan, penentuan metode dan media,
sehingga
tujuan
efisien.
alur isi pelajaran serta interaksi antara dosen dan mahasiswa. Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Arends
(1997:
228)
Dengan adanya keterlibatan
mengemukakan bahwa NHT adalah
total semua mahasiswa tentunya akan
salah satu jenis strategi pembelajaran
berdampak positif terhadap motivasi
struktural, setiap anggota kelompok
belajar mahasiswa. Mahasiswa akan
diberi
untuk
berusaha memahami konsep-konsep
mata
ataupun memecahkan permasalahan
kuliah. Lebih lanjut Arends (1997:
yang disajikan oleh dosen seperti
326) mengemukakan bahwa NHT
yang diungkapkan oleh Ibrahim, dkk
adalah suatu strategi pembelajaran
(2000: 7) ) bahwa dengan belajar
yang
untuk
kooperatif akan memperbaiki prestasi
lebih
mahasiswa atau tugas-tugas akademik
banyak kepada mahasiswa dalam
penting lainnya serta akan memberi
menelaah materi yang tercakup dalam
keuntungan baik pada mahasiswa
suatu mata kuliah dan mengecek
kelompok bawah maupun kelompok
pemahaman mereka terhadap isi mata
atas
kuliah tersebut.
menyelesaikan tugas-tugas akademis.
nomor
mempelajari
(label)
suatu
materi
dikembangkan
memberikan
kesempatan
yang
bekerja
bersama
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
19
Menurut Arends (1997: 16)
mengubah
komposisi
kelompok
strategi pembelajaran kooperatif tipe
sehingga mahasiswa yang memiliki
NHT dilaksanakan dengan langkah-
nomor sama membentuk kelompok
langkah
baru.
sebagai
berikut:
(1)
mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok
dan
mahasiswa
masing-masing dalam
setiap
kelompoknya mendapatkan nomor urut, (2) dosen memberikan tugas dan masing-masing
kelompok
mengerjakan
permasalahan,
(3)
kelompok memutuskan jawaban yang dianggap
paling
benar
dan
memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini, (4) dosen menyebutkan salah satu nomor dan mahasiswa yang bernomor tersebut melaporkan hasil kerja kelompok dan (5) jika memungkinkan, dosen dapat
Berdasarkan uraian di atas dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu pendekatan yang dikembangkan
untuk
memberikan
kesempatan lebih banyak kepada mahasiswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
isi
pelajaran
tersebut.
Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki beberapa tahapan antara
lain
yaitu
mengajukan
penomoran,
pertanyaan,
berfikir
bersama dan menjawab.
Strategi Pembelajaran Ekspositori Strategi
pembelajaran
ekspositori menurut Sanjaya (2009:
menguasai materi mata kuliah secara optimal.
179) adalah strategi pembelajaran yang
menekankan
pada
proses
penyampaian materi secara verbal dari
seorang
sekelompok maksud
agar
dosen
kepada
mahasiswa
dengan
mahasiswa
dapat
Strategi ekspositori dengan
sering
kurangnya
pembelajaran, secara
pembelajaran dihubungkan latihan
menggunakan
monoton,
dalam buku
kekakuan,
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
20
penekanan
pada
berdasarkan
fakta
pembelajaran dan
hafalan,
yaitu: (1) persiapan (preparation), (2) penyajian
(presentation),
(3)
menggunakan metode ceramah, dan
menghubungkan
lain-lain.
menyimpulkan (generalization), (5)
Manson
dan
Williams
menjelaskan seperti yang dikutip oleh
mahasiswa secara umum diajukan sebagai
antitesis
strategi
pembelajaran ekspositori di mana pembelajar
menjadi
penerima
pengetahuan. Strategi pembelajaran ekpositori lebih cocok digunakan untuk mentransfer pengetahuan. Strategi
(4)
penerapan (application).
Jarolimek & Foster (1976: 95), pembelajaran yang berbasis pada
(correlation),
Strategi
pembelajaran
ekspositori akan lebih efektif jika: (1) guru akan menyampaikan bahanbahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa (overview). Oleh sebab itu materi yang disampaikan adalah materimateri dasar seperti konsep-konsep tertentu, prosedur atau rangkaian
pembelajaran
aktivitas, dan lain sebagainya, (2)
ekspositori merupakan bentuk dari
guru
pendekatan
yang
mempunyai gaya model intelektual
berorientasi kepada dosen (teacher
tertentu, (3) bahan pelajaran yang
oriented). dosen memegang peran
akan
yang sangat dominan. Fokus utama
dipresentasikan,
strategi
pelajaran hasil penelitian berupa data-
pembelajaran
ini
adalah
kemampuan
menginginkan
diajarkan
siswa
cocok
untuk
misalnya
materi
akademik (academic achievement)
data
mahasiswa.
membangkitkan keingintahuan siswa
Metode
pembelajaran
khusus,
agar
dengan kuliah merupakan bentuk
tentang
strategi pembelajaran ekspositori.
menginginkan
Sanjaya
(2008:
185)
megemukakan ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori,
topik
(4)
tertentu,
ingin
(5)
guru untuk
mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur
tertentu
untuk
kegiatan
praktik, (6) seluruh siswa memiliki
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
21
tingkat kesulitan yang sama sehingga
Berdasarkan uraian di atas
guru perlu menjelaskan untuk seluruh
dapat disimpulkan bahwa strategi
siswa, (7) guru akan mengajar pada
pembelajaran
sekelompok
yang rata-rata
strategi pembelajaran yang secara
memiliki kemampuan rendah (low
umum kegiatan belajarnya didominasi
achieving students), (8) lingkungan
dan cenderung berpusat pada guru,
tidak
untuk
siswa hanya menunggu dan menerima
menggunakan strategi yang berpusat
materi dari guru dan tidak dituntut
pada siswa, (9) guru tidak memiliki
aktif
waktu
siswa
mendukung
yang
menggunakan
cukup
untuk
pendekatan
yang
ekspositori
dalam
adalah
pembelajaran.
berpusat pada siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan
belajar Rangkaian Listrik 2 sebagai
metode eksperimen dengan rancangan
variabel
quasi
tersebut selanjutnya akan ditinjau
eksperimen.
Strategi
terikat.
penelitian
Variabel-variabel
pembelajaran kooperatif tipe NHT
dalam
dengan
dan strategi pembelajaran ekspositori
ditunjukkan dalam Tabel 1.
disain
sebagai variabel bebas dan hasil Tabel 1. Desain Eksperimen Kelas
Pre-test
Perlakuan
Post-test
Eksperimen
T1
X1
T2
Kontrol
T1
X2
T2
Keterangan Tabel 1: X1 : Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT X2 : Strategi pembelajaran ekspositori Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
22
T1 : Pre-tes T2 : Pos-tes HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Rangkaian Listrik
dibandingkan
NHT
lebih
tinggi
dengan
mahasiswa
dengan
strategi
dibandingkan yang
diajar
pembelajaran
ekspositori, dimana nilai rata-rata hasil belajar Rangkaian Listrik 2 mahasiswa
yang
diajar
dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini berindikasi bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dalam meningkatkan pemahaman
mahasiswa
tentang
Rangkaian Listrik 2 dibandingkan dengan
strategi
pembelajaran
ekspositori. Hasil ini menunjukkan bahwa untuk mengajarkan materi pelajaran Rangkaian Listrik 2 lebih baik
menggunakan
strategi
pembelajaran kooperatif tipe NHT
strategi
ekspositori.
2 mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe
dengan
Arends
(1997:
326)
mengemukakan bahwa NHT adalah suatu strategi pembelajaran dikembangkan
untuk
yang
memberikan
kesempatan lebih banyak kepada mahasiswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
isi
pelajaran
tersebut.
Dengan adanya keterlibatan total semua
mahasiswa
tentunya
akan
berdampak positif terhadap motivasi belajar mahasiswa. Mahasiswa akan berusaha memahami konsep-konsep ataupun memecahkan permasalahan yang disajikan oleh dosen seperti yang diungkapkan oleh Ibrahim, dkk (2000: 7) bahwa dengan belajar kooperatif akan memperbaiki prestasi mahasiswa atau tugas-tugas akademik penting lainnya serta akan memberi keuntungan baik pada mahasiswa kelompok bawah maupun kelompok
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
23
atas
yang
bekerja
bersama
menyelesaikan tugas-tugas akademis. Strategi
pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan strategi pembelajaran ekspositori memiliki
mahasiswa yang lebih pandai atau didasarkan kesepakatan kelompok. Tetapi semua mahasiswa mempunyai kesempatan
untuk
mewakili
kelompok, tanpa dibeda-bedakan.
perbedaan dalam hal mempengaruhi
Dalam strategi pembelajaran
proses belajar mahasiswa ditinjau dari
kooperatif
pendekatan
yang
dan
memberikan kesempatan yang seluas-
prosedur
pembelajaran
yang
luasnya kepada mahasiswa untuk
Perbedaaan yang paling
mengembangkan kualitasnya dalam
dilakukan. mendasar
digunakan
antara
tipe
NHT,
dosen
strategi
pemecahan masalah bersama teman
pembelajaran kooperatif tipe NHT
sekelompoknya, mereka dapat saling
dengan
bertukar
strategi
pembelajaran
pikiran,
saling
mengisi
ekspositori terletak pada orientasi dan
kekurangan yang ada dan saling
proses
berbagi ilmu yang mereka dapat.
pembelajarannya.
Strategi
pembelajaran kooperatif tipe NHT
Dalam
menekankan
kooperatif
adanya
kerjasama
strategi tipe
pembelajaran NHT,
semua
mahasiswa dalam kelompok. Strategi
mahasiswa dituntut aktif memberikan
pembelajaran
pemikirannya
ini
mahasiswa
lebih
menelaah
materi.
anggota
melibatkan banyak
dalam
Masing-masing
kelompok
memiliki
kesempatan
yang
sama
mewakili
kelompok
sehingga
masing-masing
mereka
bersama-sama
memperoleh penyelesaian akhir dari permasalahan yang mereka hadapi
untuk
dalam
mata
melalui
Listrik
2.
pelajaran Dengan
Rangkaian strategi
pemanggilan label anggota kelompok
pembelajaran kooperatif tipe NHT,
secara acak. Artinya wakil kelompok
mahasiswa dituntut aktif sehingga
yang menyampaikan hasil diskusi
tidak ada lagi yang mengantuk,
kelompok tidak hanya terfokus pada
merasa bosan ataupun mengganggu
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
24
temannya. Mahasiswa dilatih untuk
adalah penguasaan materi pelajaran
dapat bertanggung jawab di dalam
itu sendiri. Artinya, setelah proses
kelompoknya
pembelajaran
karena
menyampaikan akan
dipilih
mereka
kesimpulan salah
secara
akhir
seorang
diharapkan
berakhir dapat
mahasiswa
memahaminya
dari
dengan benar dengan cara dapat
mewakili
mengungkapkan kembali materi yang
masing-masing.
telah diuraikan. Strategi pembelajaran
kesempatan
ekspositori merupakan bentuk dari
acak
kelompoknya Dengan
dalam
luasnya
diberikan kepada mahasiswa untuk
pendekatan
mengembangkan
dirinya,
berorientasi kepada dosen. Strategi
maka dengan strategi pembelajaran
pembelajaran ekspositori merupakan
kooperatif tipe NHT ini akan mampu
pembelajaran
meningkatkan
kegiatannya
potensi
hasil
belajar
mahasiswa. strategi
ekpositori
adalah
dilakukan oleh dosen dengan cara menyampaikan
materi
pelajaran
secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utamanya karena itu
sering
diidentikan
dengan
ceramah, biasanya materi pelajaran yang
yang terpusat
yang
seluruh pada
dosen
(teacher centered). Mahasiswa lebih
Karakteristik pembelajaran
pembelajaran
disampaikan
adalah
materi
pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut mahasiswa untuk berpikir ulang, tujuan utama pembelajaran
banyak
pasif
diberdayakan.
dan Komunikasi
kurang yang
terjadi lebih banyak bersifat satu arah. Dalam ekspositori, diberikan
strategi
pembelajaran
mahasiswa
kurang
kesempatan
untuk
mengembangkan
potensi
dirinya
sehingga mahasiswa hanya dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan petunjuk
yang
diajarkan
dosen.
Pembelajaran yang terjadi didominasi oleh dosen sehingga dosen lebih banyak melakukan ceramah. Setelah pembelajaran selesai dosen biasanya memberikan latihan atau tugas untuk
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
25
dikerjakan
di
rumah.
Mahasiswa
berhubungan dengan mata kuliah
memperoleh sejumlah pengetahuan
Rangkaian
yang diterima dari dosen, sedang
pembelajaran
mahasiswa sendiri tidak berusaha
merupakan
untuk menyelesaikan masalah yang
belajar.
Listrik
2.
Dalam
ekspositori satu-satunya
dosen sumber
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
seperti
diuraiakan,
yang
telah
penelitian
ini
menyimpulkan bahwa : 1.
Skor
rata-rata
diajar
pembelajaran
strategi
hasil
belajar
dengan
strategi
kooperatif
tipe
NHT sebesar 15,75 dan skor rata-rata mahasiswa yang diajar
pembelajaran
ekspositori sebesar 12,03. 2.
Terdapat perbedaan hasil belajar Rangkaian
Rangkaian Listrik 2 mahasiswa yang
dengan
Listrik
2
antara
mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT (SPNHT) dibandingkan dengan
strategi
ekspositori
pembelajaran
(SPekspositori)
pada
taraf kepercayaan α = 0,5.
Saran 1. Para dosen mata kuliah Rangkaian Listrik
2.
disarankan
menggunakan
untuk strategi
belajar
Rangkaian
Listrik
2
menjadi lebih tinggi. 2. Untuk kesempurnaan penelitian
pembelajaran kooperatif tipe NHT
ini,
sebagai
disarankan
untuk
strategi
pembelajaran
memperbanyak jumlah populasi
dalam
pembelajaran
dan
alternatif Rangkaian
Listrik
2.
sampel
Strategi
menambah
pembelajaran kooperatif tipe NHT
penelitian.
penelitian, waktu
serta
pelaksanaan
telah mampu meningkatkan hasil
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
26
DAFTAR PUSTAKA Arends, Richards. I. 1997. Clasroom Intruction and Management. New York: Mc. Graw-Hill Companies. Inc
Ibrahim, Muslimin. Dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Universitas Negeri Surabaya
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Atmadi, A dan Y. Setyaningsih. 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki Millenium Ketiga. Yogyakarta: Kanisius
Romizwoski, A.J. 1981. Instructional Design System, Decision Making in Course Planning and Curriculum Design. London: Kogan
Dick, W & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instrustional. New York: Longman
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran. Kencana
Dimyati dan Mudjono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Fajar, Arnie. 2004. Portofolio dalam pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Gerlach, Vernon S & Ely, Donald P. 1980. Teaching & Media, A Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall Jarolimek, John & Foster, Clifford D. 1976. Teaching and Learning in the Elementary School. London: Macmillan
Strategi Jakarta:
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Slameto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Suherman, Erman. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Komtemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
27
MEMBANGUN IDE DAN GAGASAN ILMIAH BERNILAI JUAL WANAPRI PANGARIBUAN Wanapri Pangaribuan Abstrak Ide dan gagasan yang kreatif dan inovatif harus dikembangkan dikalangan mahasiswa, sehingga terbangun pola pikir, sikap, dan perilaku berpikir ilmiah yang kreatif dan inovatif. Pola pikir tersebut sangat diharapkan dalam membangun bangsa dan Negara. Kata Kunci: Ide, gagasan ilmiah, kreatif, inovatif PENDAHULUAN Dalam pengujian kreativitas
Moran bekerja selama berbulan-bulan
individu dari semua lapisan usia,
mengenai
nilai-nilai kreativitas selalu turun
akhirnya menyerah karena frustasi
kira-kira 90% antara usia 5 dan 7
dan melakukan perjalanan panjang
tahun, dan menjelang usia 40 tahun
yang telah lama tertunda. Suatu saat
hanya kira-kira 2% yang kreatif
sinar matahari menerobos jendela
dibanding individu usia 5 tahun,
hotel dan menerpa mukanya, dia
namun demikian kreativitas dapat
melihat
dilatih
dalam
sebuah diagram yang rinci dari
Timpe, 2002). Begitu pentingnya
sebuah mesin. Hal ini merupakan
kreativitas
menghasilkan
suatu pemecahan masalah yang telah
gagasan dalam diri seseorang penemu
lama dicari, dia meloncat dari tempat
spektakuler
tidurnya, membuat sketnya dengan
kembali
(Howard
yang
yang
gagasan-gagasan
menghasilkan yang
hal
dengan
tersebut
mata
sebelum
pikirannya
sangat
cepat di buku tulis hotel dan terbang
dibutuhkan oleh manusia. Misalnya
pulang kerumah. Kemudian selama
John J. Moran yang dulunya seorang
berbulan-bulan ia membuat prototipe
teknisi laboratorium, mendapat nasip
dari sketnya, yang pada akhirnya alat
baik dengan menemukan alat analisis
itu dapat bekerja dengan baik
darah otomatis pada tahun 1965.
Moran membuat sebuah perusahaan
dan
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 28
yang diberi nama Hycel, Inc., dan
menjelaskan
sumber
gagasan
dijual kepada seorang konglomerat
briliannya, dan selalu mereka tidak
Jerman Barat dengan harga $40 Juta.
dapat mengatakannya dengan tepat
Meskipun peristiwa penemuan Moran
proses apa yang mereka lakukan
sangat menakjubkan bagi sebagian
untuk mendapatkannya.
besar orang, termasuk Moran sendiri,
Ada apa yang dilakukan oleh
hal tersebut jauh dari sesuatu yang
para tokoh penemu ternama di dunia,
unik. Banyak orang dianggap sangat
sehingga menghasilkan gagasan yang
kreatif
sangat kreatif yang hingga saat ini
telah
pengalaman
menceritakan yang
sama
menjadi teladan bagi kita ?
mencengangkan ketika diminta untuk TOKOH PENEMU DAN GAGASAN KREATIFNYA yang dibalik semuanya itu adalah
1. Gagasan Seni (1475-1564)
kepedihan. Alangkah indahnya jika
adalah seorang pemahat, pelukis,
jehidupan ini tidak ada perang, tetapi
penyair, dan arsitek kondang, namun
hanya ada kebahagiaan. Kebahagiaan
sifatnya gampang iri dan mudah naik
itu tergambar dari senyum yang
darah,
Michelangelo
dijuluki
“si
bakat
yang
teramat
satu
karya
“Monalisa”
kesepian”.
Salah
pahatannya
yang sangat
terkenal
adalah diberi nama “Daud”.
manis,
dan
dengan
ia
melukis
senyumannya
termanis di dunia. Diakhir hidupnya ia berpesan kepada
Raphael (1483-1520) pelukis
salah seorang muridnya, :”Meizi,
dan pematung, dalam usia muda
ingatlah hidup tanpa karya akan
sudah terkenal, pahatannya banyak
terasa panjang dan lamban, baik-
dalam bentuk Patung Maria.
baiklah mengisi hidup, sesungguhnya
Leonardo Da Vinci (1452-
hidup ini singkat. Melewatkan satu
1519) yang merupakan guru dari
hari
yang
Michelangelo dan Raphael, banyak
memperoleh
melukis suasana perang yang heroic
demikian
penuh tidur juga,
isi,
akan
yang
tenang;
giat
mengisi
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 29
sepanjang hidup, akan pergi dengan
tak terikat waktu dan tempat (dia
tenang”. Ketiga tokoh Seni di atas
menjadi Budha): “Suasana hati yang
adalah bangsa Perancis. Tokoh seni
bersih adalah yang terpenting”.
terkenal Indonesia: Affandi, Rendra,
Sidharta Gautama adalah bangsa
Guntur Soekarno Putra, dll.
India.
Walt
Disney
(1901-1966)
3. Ilmu Alam dan Teknologi
bangsa Amerika dengan filim karton
Galileo Galilei adalah bangsa
humor yang disukai oleh anak-anak
Italia (1564- 1642) anak dari seorang
sedunia.
musisi
Ia
penggagas
dan
terkenal
yang
bernama
pembangun “Disney Land” yang
Vincenzio. Dalam masa kecilnya,
resmi dibuka tanggal 23 Oktober
Galileo hanya bermain membaca,
1971.
bermain musik dan melukis. Namun
2. Agama Perenungan
karena ayahnya tidak memiliki cukup
Sidharta Gautama adalah
dana,
maka
Vincenzio
sering
anak dari Raja Sudhodana dan Ratu
meminjam
Maya dari kerajaan Kosala. Raja
pengetahuan dari orang-orang kaya
sangat perkasa dan gagah berani serta
untuk dibaca oleh anaknya. Galileo
penuh dengan ambisi menaklukkan
Galilei menemukan system tata surya,
kerajaan lain. Pada tahun 623 SM, di
yang menyatakan bahwa: “Mata hari
India terdapat banyak kerajaan dan
adalah pusat dari planet-planet”.
saling berperang. Sidharta Gautama
Pernyataan Galileo Galilei menentang
adalah putera mahkota yang menjadi
pernyataan Aristoteles dan Kaum
Pangeran, selalu merasa sedih ketika
Gerejani, yang menyakatakan bahwa:
harus berperang dan banyak melukai
“Matahari
dan
Galileo Galilei juga menciptakan jam
membunuh
manusia.
Iapun
buku-buku
mengelilingi
ilmu
bumi”.
menghindarkan diri dari peperangan
bandul.
dan meninggalkan kerajaan pergi
Galileo Galilei adalah ilmuan abad
bertapa
ke-16;
dan
merenung
dan
ia
menjadim manusia yang sejati yang Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 30
Newton dengan hokum geraknya
Wright
adalah ilmuan abad ke-17;
bangsa Amerika, penemu pesawat
Albert
Einstein
dengan
bersaudara
(1867-1947)
teori
terbang, dan membuat pabrik pesawat
relativitasnya adalah ilmuan abad ke-
terbang “Wright Company) tahun
20.
1909.
Alfred Bernhard Nobel (1833-1896)
James Watt (1776-1819) bangsa
penemu
Scotlandia
dinamid,
dan
hasil
penemu
mesin
uap.
pemuannya ia mempunyai uang yang
Diakhir hidupnya, ia berkata:” Jangan
sangat banyak, dan diakhir masa
takut bekerja keras, karena itulah
hidupnya ia berpesan:”semua uang
kunci kesuksesan”.
dan hasil dari uang yang disimpannya
Alexander Graham Bell (1847-
sksn diberi kepada penemu-penemu
1923) bangsa Skotlandia penemu
sepanjang
telegraf tahun 1875, dan penemu
zaman,
yang
disebut
sebagai hadiah Nobel. Hadiah Nobel
telepon
tahun
1876.
pertama diserahkan pada tahun 1901,
sekolah tuna rungu tahun 1883.
kepada para ilmuan dan perdamaian
Christopher Columbus (1451-1505)
dunia. Alfred Bernhard Nobel adalah
bangsa Italia pemimin ekspedisi yang
bangsa Swedia.
mengharungi Samudra Atlantik dan
Marie Curie (1867-1934) bangsa
menemukan
Polandia, menemukan Teori Radio
menyatakan bahwa: Dunia ini adalah
Aktif dan menemukan Radium, dan
bulat, buka seperti piring ceper”.
ia menerima hadiah Nobel bidang
Terkenal dalam wacana dan cerita
Kimia tahun 1911.
yaitu: “telur Calombus”
Pulau
Mendirikan
Kuba,
dan
TEKNIK MENGHASILKAN GAGASAN KREATIF berjudul “Applied Imagination”, yang
1. Seni Brainstorming Alex
Osborn
menjelaskan
menyatakan
bahwa
Brainstorming
metodenya dalam sebuah buku yang
adalah suatu metode yang telah lama
diterbitkan pada tahun 1952 yang
dicari dalam memecahkan masalah
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 31
kreativitas. Metode ini sukses dalam
yang diterbitkan pada tahun 1960.
menghasilkan
iklan
Langkah pertama dalam metode ini
baru, tetapi lemah dan gagal jika
adalah memahami latar belakang
diperhadapkan
informasi, dan langkah kedua adalah
slogan-slogan
dalam memecahkan
tugas-tugas besar seperti pembuatan
pencarian
analogi
strategi-strategi financial baru dan
pencarian
teknologi-teknologi baru.
dibiarkan bebas sebebas-bebasnya.
2. Pendekatan Analogis
Akan tetapi ketika Gordon tidak
analogi
alami.
Dalam
ini,
pikiran
William J.J. Gordon, seorang
memimpin upaya pemecahan masalah
professor perekayasaan part-timer di
dengan metode yang ia kemukakan,
Harvard University dan eksekutif
maka akhirnya menjadi terlalu samar
dari sebuah perusahaan konsultasi
dan tidak menemukan penyelesaian
besar Arthur D. Little, Inc., di
masalah.
Cambridge,
kagum
menyempurnakan metodenya dengan
dengan metode Brainstorming dari
menambahkan langkah-langkah yang
Osborn, tetapi dia yakin bahwa
lebih rinci dan kesimpulan bahwa
kreativitas
lebih
setiap
tersebut.
Dia menemukan pola
kreatif selalu memiliki “paradoks”.
pemecahan masalah yang kreatif dari
Ketika diminta memasukkan keripik
tim-nya, yaitu pendekatan analogis.
kentang
Ketika tim mengemukakan gagasan
sempit, maka dapat dilakukan dengan
baru
suatu
menekannya akan tetapi paradoks-
masalah rumit, hal itu sesungguhnya
nya adalah keripik kentang akan
terungkap
hancur.
dengan
Massachusetts
untuk
dari
teori-teori
memecahkan
berdasarkan masalah
serupa
analogi
Akhirnya
pemecahan
ke
masalah
dalam
Proses
Gordon
yang
wadah
analogis
yang
harus
yang
dilakukan kembali, dengan melihat
ditemukan di alam ini atau ditempat
daunan hijau yang fleksibel dapat
lain
dalam kehidupan. Gordon
dimasukkan dalam wadah sempit
menuliskan pendekatan ini dalam
tanpa mengalami kehancuran. Maka
bukunya yang berjudul “Synectics”
gagasan
kreativitasnya
adalah
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 32
“fleksibelitas” daun yang dihasilkan
kembali
untuk
mengkajinya
dan
dari kelembaban.
meminta untuk menggunakan metode
3. Pendekatan Penekanan Sisi
yang baik untuk mencapainya, yang
(hemisper) Kiri Otak
ia sendiri khawatir akan ditolak oleh
George M. Prince kagum dengan
orang lain, yang dia sebut “get-fired
penemuan hasil psikologi otak yang
solution”.
Akan
tetapi
akhirnya
mengatakan bahwa otak manusia
sering menghasilkan gagasan kreatif
terbagi atas dua bagian (hemisper)
yang dapat dilaksanakan.
yang membentuk dua alam pikiran,
Dudley Lynch dari Dallas
yaitu hemisper kiri adalah tempat
percaya sisi otak kiri dapat ditekan
pikiran logis dan pembicaraan serta
dengan memainkan musik lembut dan
mengendalikan otot di sisi kanan
ritmis
bagian tubuh, sedangkan hemisper
secangkir kopi dimana diproyeksikan
kanan adalah tempat impian, hayalan,
serangkaian warna-warni.
dan
4. Pendekatan Brain-writing
gudangnya
gagasan
serta
sementara
memandang
mengendalikan otot di sisi kiri tubuh.
Stanley G. Gryskiewicz , seorang
Kedua hemisper ini berkomunikasi
peneliti mengemukakan pendekatan
melalui
brain-writing,
sekumpulan
saraf
yang
disebut corpus callosum.
nama penulis tidak dibuat, kemudian
mengemukakan teknik memunculkan
diedarkan kepada orang lain yang
keinginan-keinginan dengan sasaran,
mengembangkan gagasan tersebut
dimana penemu yang memberikan
dan
inspirasi akan memimpikan tentang
Akhirnya
bagaimana masalah dapat dipecahkan
penyempurnaan
jika tidak ada perintang teknik atau
berbagai pengembang dan hal inilah
keuangan.
yang perlu diuji dan dicoba.
Setelah gagasan,
kanan.
tetapi ditulis diatas selembar kertas,
Dia
sejumlah
otak
gagasan-
gagasan tidak dibahas secara terbuka
George memunculkan upaya menyukai
yaitu:
memunculkan maka
mengedarkannya ditemukan
kembali. sejumlah
gagasan
dari
dimita
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 33
5. Memusatkan Perhatian Pada Theta Otak manusia menghasilkan empat
jenis
gelombang
sesuai
dengan kondisi manusia tersebut,
Orang yang berada dalam keadaan tersebut membuat hubungan antara pikiran sadar dan bawah sadar yang menjadi inti dari kreativitas.
dihasilkan saat keadaan jaga yang
6. Metode Robert Sternberg (Rose, 2003) Robert Sternberg melakukan
relaks; (2) gelombang beta yang
penelitian bagaimana menghasilkan
dihasilkan
gagasan
yaitu: (1) gelombang alpha yang
saat
terjaga
dan
yang
kreatif,
dan
menganalisis sesuatu, berbicara, dan
mengatakan bahwa ada 3 (tiga) tahap
terlibat
yang harus ditempuh, yaitu:
secara
aktif
dalam
hal
pemecahan masalah; (3) gelombang
Tahap
delta yang dihasilkan saat tertidur
Mendefenisikan
lelap
seksama dan memisahkan data yang
tanpa
mimpi;
dan
(4)
gelombang Theta yang dihasilkan
Pengertian: masalah
dengan
relevan dan yang tidak relevan.
saat melamun, memproses informasi
Tahap
Kombinasi:
hari itu dan memperoleh kilatan-
Mengkombinasi (mengsintesa) ide-
kilatan inspirasi.
ide yang ada dalam bentuk satu
Untuk menghasilkan gagasan dan
kesatuan yang saling mendukung dan
daya cipta, otak harus menghasilkan
membentuk model baru. Langkah ini
gelombang theta. Profesor Eugene
juga
Gendlin ahli psikologi Universitas
mengkombinasikan
Chicago
dengan yang baru. Hal ini sering
seseorang
mengatakan dapat
dalam
bahwa keadaan
dilakukan
dengan ide-ide
lama
disebut cara: “Kupia Kompi P”:
gelombang theta dan berada di sana
Ku; Kumpulkan - informasi yang
dalam waktu tak terhingga dengan
banyak
teknik yang dia kembangkan yang
Pi;
disebutnya “focusing”, dalam mana
dari setiap sudut
BerPikir empat arah - lihat
mirip dengan menghipnotis diri. Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 34
A;
Alternatif
-
munculkan
banyak gagasan Kom; Kombinasi
(b) Cara Berpikir Belakang ke Depan A
ulang
-
cari
Apa yang harus menjadi
target
kombinasi terbaik gagasan-gagasan
I
ini.
yang mempengaruhi target
Pi
Pilihlah -
putuskan mana
T
Identifikasi faktor-faktor apa
Tetapkan faktor yang paling
kombinasi terbaik
dominan dan yang menjadi pilihan
P
C
Pengaruh - lakukan tindakan Tahap
Pembandingan:
Cari akar penyebab adanya
factor-faktor dominan.
Membandingkan yang lama dengan
N
Nagasikan kondisi
yang baru.
S
Solusi dan tindakan
Cara berpikir empat arah: (a)
Contoh: Bagaimana
Depan ke belakang; (b) belakang ke
membasmi nyamuk demam berdarah
depan; (c) atas ke bawah;
?
Dan (d) bawah ke atas.
Cara berpikir depan kebelakang akan bertindak
(a) Cara Berpikir Depan ke belakang D
definition, defenisikan
bagaimana
membunuh
nyamuk-nyamuk. Tetapi cara berpikir Belakang ke depan adalah bagaimana
masalah yang harus menjadi titik
seandainya nyamuk-nyamuk tersebut
awal setiap pemikiran.
tidak ada, bagaimana mungkin terjadi
A
? Maka berpikirlah dengan angan-
Alternatives, Munculkan
banyak alternative
angan “seandainya nyamuk-nyamuk
N
itu tak pernah dilahirkan”. Maka
Narrow Down, sempitkan
alternative-alternatif
solusi
C
lepaskanlah nyamuk-nyamuk yang
Choose Consequencess, pilih
yang
diambil
salah satu alternative dan ujilah
telah
akibat-akibatnya.
menyebabkan
E
lambat laun nyamuk-nyamuk akan
effects/act, akibat/tindakan
dimodifikasi
adalah:
gen-nya
mandul,
yang
sehingga
lenyap dengan sendirinya. Mulailah Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 35
dari solusi, barulah pikirkan detail
Pertanyaan:”bagaimana caranya agar
untuk melaksanakan solusi tersebut.
kita bisa mengobati penyakit lebih
(c) Cara Berpikir Bawah ke atas
baik ? , maka kita ganti menjadi
Edward
Jenner
ketika
memecahkan
ingin
permasalahan
bagaimana
kita
dapat
membantu
orang agar tetap sehat ?”.
masyarakat yang banyak kejangkitan
Bagaimana seorang guru mengajari
penyakit cacar dan mengakibatkan
siswa menjadi pintar, diubah menjadi
banyaknya korban, mendapat ilham
bagaimana seorang guru mengajari
untuk beralih dari mempertanyakan
anak agar tahu cara belajar yang baik.
“mengapa orang terjangkit cacar ?”
Dua
orang
karyawan
menjasi “kenapa sapi perah tidak
(salesman) disuruh perusahaan untuk
terjangkit cacar ?”. Ia meneliti sapi
memasarkan sepatu ke satu daerah
perah kena cacar sapi , yaitu penyakit
yang
lebih ringan, namun tidak kena cacar
menelepon manajernya dan berkata
manusia yang lebih berat. Akhirnya
:”tak seorangpun masyarakat disini
ia mangambil asumsi, jika seseorang
yang memakai sepatu dan mungkin
diberikan penyakit cacar yang ringan,
mereka tidak punya uang dan peluang
maka penyakit cacar yang berat tidak
kita sangat kecil”. Salesman kedua,
akan
mengatakan
mengenainya.
diambilnya
Solusi
Salesman
kepada
pertama
manajernya:
dengan
”Luar biasa peluang kita, karena
menyuntikkan bibit penyakit yang
belum seorangpun yang memiliki
sudah dilemahkan.
sepatu”.
Henry
Ford
adalah
yang
miskin.
menggunakan
cara
berpikir bawah ke atas ini ketika ia
(d) Cara Berpikir Atas ke Bawah
menemukan
Cara
ban
berjalan
yang
berpikir
ini
membawa benda kerja ke pekerja,
mengingatkan
bukan
tinjauan yang luas, yang banyak
sebaliknya
para
menjumpai benda kerjanya.
pekerja
betapa
adalah pentingnya
melibatkan orang lain, dan sangat penting
dalam
negosiasi.
Cara
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 36
berpikir ini adalah: “menganalisis
hubungannya. Titik temu inilah yang
secara system”, bukan secara detail
harusnya dicari.
dan melupakan hubungannya dengan
Contoh: Sebuah perusahaan animasi
sub system yang lain.
meminta
7. Metode Titik Temu
membuat film animasi. Namun hasil
Johansson ( 2007)
para
programmernya
mengatakan
yang diproduksi kurang memuaskan.
bahwa ada dua gagasan, yaitu:
Pimpinan memutuskan melatih para
gagasan terarah dan gagasan titik
programmer untuk melakukan acting,
temu. Gagasan terarah adalah bahwa
seperti layaknya para bintang film.
kita tahu secara jelas kemana kita
Setelah mereka dilatih secara serius,
akan menuju, sementara gagasan
para programmer dapat menghasilkan
titik temu adalah mengasumsikan
film animasi yang bukan saja secara
bahwa sesuatu yang seolah-olah tak
tiga dimensi member kesan nyata,
berhubungan pasti ada titik temu
tetapi hingga detail gerak dan mimic dapat tercipta.
Mengoperasikan kecerdasan untuk mengungkap Gagasan Sejumlah
gagasan
dapat
interpersonal;
dihasilkan dengan mengoperasikan 8
intra
(delapan)
(1)
kinetetik;
(2)
spasial;
kecerdasan
kecerdasan,
yaitu:
logis-matematis;
Kecerdasan musical; (3) kecerdasan
personal; (6)
(4) kecerdasan (5)
kecerdasan
kecerdasan
Visual
(7) kecerdasan
naturalis; (8) kecerdasan linguistik.
Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 37
DAFTAR PUSTAKA Ching Ie Swe.1987. Sidharta Gautama. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo. Chin Lai Jai. 1987. Galileo Galilei. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo. Hwa Lin Jue. 1987. Leonardo Da Vinci. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo. Hwa
World Animik. 1987. James Watt. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo. World Animik. 1987. Alexander Graham Bell. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo. Yue Con Ta. 1987. Christopher Columbus. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo.
Lin Jue. 1987. Wright Bersaudara. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo.
Howard Niles dalam A. Dale Timpe (alih Bahasa: Sofyan Cikmat). 1992. Kreativitas. Jakarta: PT. Alex Media Computindo. Ie Wang. 1987. Walt Disney. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo. Johansson Frans. (Alih bahasa: Haris Priyatno). 2007. Inovasi Titik Temu. Jakarta: Serambi Jau Tan Fe. 1987. Alfred Bernhard Nobel. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo. Rose Colin, Malcolm J. Nicholl. (alih Bahasa: Dedi Ahimsa). 2003. Accelerated Learning For 21’st Century. Bandung: Nuansa S0 Wan Ie. 1987. Marie Curie. Jakarta: Penerbit PT. Alex Media komputindo. Wanapri Pangaribuan adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 38
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN MEDAN KOTA Sukarman Purba Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap kinerja guru. Populasi target dalam penelitian ini adalah guru-guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota, sebanyak 324 orang guru. Jumlah sampel sebanyak 182 orang dengan menggunakan tabel Kreijcie.. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Proporsional Random Sampling. Pengumpulan data supervisi akademik kepala sekolah dilakukan dengan kuesioner, dan untuk variabel Kinerja guru dilakukan dengan menggunakan lembaran observasi yang diadopsi dari Instrumen Alat Penilaian Kinerja Guru (APKG). Metode penelitian adalah penelitian survey dengan pendekatan korelasional..Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh langsung positif dan signifikan Supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap kinerja guru. Untuk itu, diperlukan kebijakan untuk meningkatkan kinerja guru, sehingga perlu ditingkatkan pemberian Supervisi Akademik kepada guru. Kata kunci : Supervisi Akademik, Kinerja Guru Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu
wahana
mengembangkan manusia
karena
utama
untuk
sumber
daya
kemajuan
suatu
negara dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusia sebagai hasil dari
pendidikannya.
demikian,
pendidikan
Dengan merupakan
faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia, yang diharapkan
menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas
dan
mampu
menghadapi tantangan di masa depan. Guru sebagai salah satu faktor yang mempunyai peranan
penting
dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar dituntut mampu berperan
dalam
membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 39
optimal. Guru memiliki peran sebagai
Menurut
laporan
pengajar, pendidik, dan pelatih bagi
Development
siswa, dan merupakan agen perubahan
ternyata pendidikan Indonesi masih
sosial (agent of social change) yang
menunjukkan pencapaian yang belum
dapat mengubah pola pikir, sikap, dan
menggembirakan dengan nilai IPM
perilaku siswa menuju kehidupan
yaitu 0,617 masih berada di bawah
yang lebih baik. .Menurut Tilaar
rata-rata negara lain di kawasan dunia
(1992)
sebagai
yang saat ini telah mencapai angka
manusia bijaksana dan berwibawa,
0,682. Sedangkan laporan, United
sarjana yang sujana, berkedudukan
Nations
terhormat menyiapkan warga negara
(UNDP) pada tanggal 2 November
yang terpelajar, maju dan sumber
2011,
daya
peringkat 124 sedunia dari
guru
dipandang
insan
yang
terampil.
Index
Human
Tahun
Development
Indonesia
2011,
Programme
berada
pada 187
Kemampuan guru sangat menentukan
negara, dan masih dibawah Malaysia
berhasil
tidaknya
proses
belajar
dan
dituntut
mampu
menunjukkan pelaksanaan pendidikan
menerapkan metode mengajar yang
di sekolah masih belum sesuai seperti
variatif, sehingga anak didik dapat
yang diharapkan. Merosotnya kualitas
menerima pelajaran dan betah untuk
pendidikan di Indonesia disebabkan
belajar,
serta
mengubah
suasana
oleh beberapa factor, yaitu salah satu
belajar
yang
monoton
menjadi
faktor tersebut adalah faktor guru.
mengajar.
Guru
Singapura.
suasana yang penuh dinamika, kreatif,
Peran
dan
sekaligus
menyenangkan.
Dengan
guru
Temuan
sebagai
ini
perancang
pelaksana
proses
demikian, tugas guru tidak hanya
pembelajaran, dituntut tidak hanya
menanamkan
mentransfer ilmu pengetahuan dan
ilmu
pengetahuan
kepada anak didik, akan tetapi guru
teknologi,
harus siap menjalankan tiga fungsi,
menanamkan nilai-nilai yang dapat
yaitu
menumbuhkan
melatih,
mendidik.
mengajar
dan
namun
harus
sikap
mampu
juang
yang
tinggi. Dengan demikian, peran guru
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 40
dapat dikatakan sebagai ujung tombak
Berbagai upaya dapat diberikan untuk
dalam upaya peningkatan kualitas
membantu guru dalam meningkatkan
layanan dan hasil pendidikan yang
kinerjanya,
berkualitas. Untuk itu, seorang guru
diantanranya memberikan supervisi
haruslah
akademik,
memiliki
kinerja
dan
kompetensi profesional yang tinggi. Realita
yang
terjadi
pada
yaitu
salah
dimana
supervisi
satunya
secara
berfungsi
memelihara,
merawat
umum untuk dan
guru-guru di SMP Negeri Kecamatan
menstimulasi peningkatan kompetensi
Medan
dan profesionalitas guru. Pemberian
Kota
berdasarkan
pengamatan
supervisi
akademik
oleh
ditemukan masih ada 30 persen guru
sekolah
sangatlah
berarti
belum merencanakan pembelajaran
mendukung dalam pencapaian tujuan
dengan baik, hal ini ditandai para
yang
guru tidak membuat sendiri silabus
sekolah
dan Rencana Program Pembelajaran
langsung memahami dan melihat
(RPP), tidak memiliki bahan ajar
kenyataan kemampuan yang dimiliki
media yang mendukung dalam proses
oleh
pembelajaran. Selain itu, ditemukan
kelemahan guru dalam melaksanakan
dalam
dan
kegiatan pembelajaran secara kontinu
strategi pembelajaran tidak bervariasi,
dapat diikuti oleh kepala sekolah,
dalam arti tidak disesuaikan dengan
sehingga
materi dan kompetensi yang ingin
mendiagnosis
dicapai.
membuat
dimiliki oleh guru. Supervisi yang
hanya
diberikan kepala sekolah merupakan
sekedar untuk memenuhi kewajiban
salah satu tugas kepala sekolah dalam
administratif
membina
menentukan
Guru
perangkat
ketika
yang
hasil
dilakukan
metode
yang
pembelajaran
tidak
dipergunakan
melaksanakan
proses
diharapkan,
karena
merupakan
guru.
pengawasan.
orang
Kekurangan
kepala dan
kepala yang
atau
kepala sekolah dapat kelemahan
guru
melalui
Pengawasan
yang
fungsi yang
pembelajaran di kelas, sehingga akan
dilakukan oleh kepala sekolah pada
berpengaruh
intinya yaitu melakukan pembinaan,
pada
kinerja
guru.
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 41
bimbingan
untuk
memecahkan
koefisien korelasi 0,648. Penelitian,
masalah pendidikan termasuk masalah
Frida
yang dihadapi guru secara bersama
supervisi
dan bukan mencari kesalahan guru.
hubungan positif dan berarti dengan
Pemberian supervisi yang terprogram
peningkatan kompetensi guru dalam
akan
melaksanakan pembelajaran .
membantu
guru
ke
arah
perbaikan dalam mengajar, sehingga
Nenti
(2009)
menemukan
akademik
mempunyai
Berdasarkan uraian tersebut,
akan dapat meningkatkan kinerja
maka
guru.
hasil
untuk mengetahui pengaruh Supervisi
yang
Akademik Kepala Sekolah terhadap
Hal
penelitian,
ini
didukung
Samosir
(2011)
perlu
guru
dilakukan
Sekolah
penelitian
menemukan terdapat hubungan positif
kinerja
Menengah
yang signifikan Supervisi Kepala
Pertama di kecamatan Medan Kota.
sekolah dengan Kinerja guru, dengan Rumusan Masalah Sesuai dengan permasalahan yang
kepala sekolah dengan kinerja guru
dikemukakan
SMP Negeri di Kecamatan Medan
maka
dirumuskan
masalah sebagai berikut: Apakah
Kota?
terdapat pengaruh supervisi akademik DESKRISI TEORETIK 1. Kinerja Guru Menurut Gibson, et al (2006) dikatakan
bahwa
kinerja
tingkat
keberhasilan
dinyatakan baik dan sukses, jika
adalah
tujuan yang diinginkan dapat tercapai
dalam
dengan baik. Gibson, Ivancevich dan
melaksanakan tugas dan kemampuan
Donnelly
untuk mencapai tujuan yang telah
bahwa ada tiga perspektif kinerja
ditetapkan.
tersebut
yaitu: (1) kinerja individu, berupa
mengandung makna bahwa kinerja
kontribusi kerja karyawan sesuai
Batasan
(1994)
mengemukakan
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 42
status dan perannya dalam organisasi,
didik
(2) kinerja tim (kelompok), berupa
sebagai pendidik memiliki tugas dan
kontribusi
oleh
tanggung jawab yang berat. Guru
karyawan secara keseluruhan, dan (3)
harus menyadari bahwa ia harus
kinerja organisasi adalah kontribusi
mengerjakan
nyata dan kinerja individu dan tim
dengan
secara
Selanjutnya
bertanggung jawab, ikhlas dan tidak
dikatakan kinerja bentuknya berupa
asal-asalan, sehingga siswa dapat
pengukuran terhadap efisiensi dan
dengan mudah menerima apa saja
efektivitas
Purba
yang disampaikan oleh gurunya. Jika
(2008) menyatakan bahwa penekanan
ini tercapainya maka guru akan
kinerja adalah untuk mendapatkan
memiiki tingkat kinerja yang tinggi.
hasil
Hamalik (2009) menambahkan bahwa
yang
diberikan
keseluruhan.
suatu
yang
efektifitas
institusi.
berorientasi
pada
efisiensi
untuk
dan
dan
lingkungannya.
tugasnya
Guru
tersebut
sungguh-sungguh,
sesungguhnya
peranan
guru
itu
mencapai suatu tujuan. Lebih lanjut,
meliputi: (1) guru sebagai pengajar,
Purba (2009) menjelaskan kinerja
(2) guru sebagai pembimbing, (3)
adalah
guru sebagai ilmuwan, dan (4) guru
sebagai
ekspressi
potensi
berupa perilaku atau cara seseorang
sebagai
atau
memperhatikan
kelompok
orang
dalam
pribadi. kinerja
Dengan tersebut,
melaksanakan suatu kegiatan atau
peran guru sangat penting seperti
tugas sehingga menghasilkan suatu
yang dikemukan oleh Mulyasa (2005)
produk yang merupakan wujud dari
yaitu: (a) guru sebagai pendidik yang
semua
menjadi
tugas
dan
tanggungjawab
pekerjaan yang diberikan kepadanya. Mulyasa
(2005)
mengemukakan bahwa guru adalah pendidik
yang
menjadi
tokoh
panutan dan identifikasi bagi peserta
tokoh,
panutan
dan
identifikasi bagi para peserta didik, (b) guru sebagai pengajar, (c) guru sebagai pembimbing, (d) guru sebagai pelatih, (e) guru sebagai penasehat, (f) guru
sebagai
pembaharu
atau
inovator, (g) guru sebagai model dan Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 43
teladan, (h) guru sebagai pribadi yang
Natawijaya
dan
memiliki
menyatakan
kinerja
mencerminkan seorang pendidik, (i)
merupakan
perilaku
guru sebagai peneliti, (j) guru sebagai
ditunjukkan guru pada waktu dia
pendorong,
memberikan
kepribadian
(k)
pembangkit
dan
guru
(1991)
guru
adalah
nyata
pelajaran
yang
kepada
(l)
guru
siswanya.
rutin, (m)
guru
(2007) mengungkapkan pengertian
sebagai pemindah kemah, (n) guru
kinerja guru dalam proses belajar
sebagai pembawa cerita, (o) guru
mengajar adalah kesanggupan atau
sebagai informan, (p) guru sebagai
kecakapan
emansipator,
menciptakan
sebagai
pandangan,
sebagai
Moein
pekerja
(q)
guru
sebagai
Sedangkan,
para
Wibowo
guru
suasana
dalam
komunikasi
evaluator, (r) guru sebagai pengawet,
yang edukatif antara guru dan peserta
dan (s) guru sebagai kulminator.
didik yang mencakup segi kognitif,
Kinerja guru tidak terlepas dari tugas guru sebagai pengajar. Tugas
utama
tentunya
guru
di
adalah
sekolah
melaksanakan
pengajaran kepada siswa. Pengajaran tersebut
menyangkut
pengajaran,
efektif, dan psikomotorik sebagai upaya berdasarkan
dan
sesuatu
perencanaan
sampai
dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran.
perencanaan
pelaksanaan,
mempelajari
Dengan mengenai
pemahaman konsep
kinerja
evaluasi hasil pembelajaran. Suwatno
sebagaimana dikemukakan di atas,
(2008)
menyatakan
kinerja
guru
maka akan nampak jelas apa yang
aktivitas
dan
dimaksud dengan kinerja guru pada
perilaku kerjanya dalam mengelola
dasarnya merupakan kegiatan guru
pembelajaran,
dalam
berkaitan
dengan
merencanakan implementasi mengevaluasi
yang
meliputi
pembelajaran, pembelajaran,
melaksanakan
kewajibannya
sebagai
tugas
dan
seorang
dan
pengajar dan pendidik di sekolah.
pembelajaran.
Artinya, kinerja guru akan terlihat
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 44
dari perilaku kerjanya dan hasil dalam
siswa; (f) mengisi buku laporan hasil
melaksanakan tugas proses belajar
belajar siswa; dan (g) pembagian
mengajar di sekolah. Apabila guru
raport hasil belajar siswa. Disamping
mampu melaksanakan serangkaian
itu kinerja tambahan yang diberikan
proses belajar mengajar dengan baik,
kepada guru adalah (a) melaksanakan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
musyawarah guru mata pelajaran
evaluasi, dan tindak lanjut, maka guru
(MGMP), (b) memberikan bimbingan
tersebut
dan konseling kepada siswa, (c)
dikatakan
melaksanakan
mampu
pekerjaan
sesuai
dengan tugas dan kewajibannya
mengelola
laboratorium
dan
(e)
melaksanakan piket harian.
Selain kinerja guru di atas
Berdasarkan uraian tentang
guru juga diberi tugas lain dalam
kinerja yang telah disampaikan dapat
rangka membantu kepala sekolah
disimpulkan
untuk mengatur kelas yaitu sebagai
adalah unjuk kerja seorang guru untuk
wali
melakukan
kelas
yang
tugasnya;
(a)
bahwa
kinerja
pekerjaannya
guru
sesuai
mengelola kelas; (b) mempersiapkan
dengan tanggung jawabnya yaitu
administrasi kelas seperti denah dan
usaha guru untuk melaksanakan tugas
papan absen siswa, daftar pelajaran
pembelajaran sebaik-baiknya untuk
kelas, buku absensi siswa, dan daftar
mencapai tujuan yang diharapkan,
piket
dengan
indikator
perencanaan
pembelajaran; (c) membuatan statistik
program
pengajaran,
pelaksanaan
bulanan siswa; (d) mengisi daftar
kegiatan pembelajaran, dan evaluasi
kumpulan nilai; (e) catatan mutasi
hasil
kelas,
buku
kegiatan
pembelajaran.
2. Supervisi Akademik Kepala Sekolah Menurut
(2010)
menjadi guru yang lebih cakap dan
tujuan supervisi adalah menolong
lebih baik dalam menjalankan tugas-
guru
tugasnya.
dapat
dengan
Nawawi
kesadaran
berkembang
dan
sehingga tumbuh
mengemukakan
Suhardan supervisi
(2010) pada
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 45
hakekatnya
adalah
bantuan
dan
atau menyebarkan objek pengamatan
layanan, dukungan dan motivasi,
supervisor pada aspek-aspek yang
pemberian
berada di seantero sekolah. Jika
semangat
supaya
kemampuan dan ketrampilan guru
supervisi
ditampakkan
untuk
pada
waktu
melaksanakan tugasnya.
akademik
meningkatkan
pembelajaran,
Arikunto (2004) mengatakan
dimaksudkan
lembaga
maka
kualitas supervisi
dimaksudkan
untuk
sasaran supervisi ada 3 macam, yaitu
meningkatkan nama baik sekolah atau
pembelajaran
kinerja sekolah secara keseluruhan.
atau
instruksional,
pendukung kelancaran pembelajaran
Sasaran supervisi akademik
atau administrasi, dan kelembagaan.
adalah pemberdayaan guru dalam
Selanjutnya
melaksanakan
tanggungjawabnya
mengatakan, ditinjau dari objek yang
sebagai
profesional
disuvervisi
dimanifestasikan
Suhardan
dan
(2010)
biasanya
dalam
tenaga
dalam
yang kinerja
praktek sekarang ada tiga macam
membelajarkan peserta didiknya atau
supervisi
yaitu:
dengan kata lain sasaran utama
akademik
yang
(a).
Supervisi
menitikberatkan
supervisi
akademik
pengamatan supervisor pada masalah-
pemberdayaan
masalah akademik, yaitu hal-hal yang
yang
langsung berada dalam lingkungan
kemampuan. Berdasarkan uraian di
kegiatan pembelajaran pada waktu
atas,
siswa
dinyatakan sebagai suatu bantuan
sedang
dalam
proses
akuntabilitas
adalah
direfleksikan
supervisi
akademik
dapat
terhadap
Administrasi yang menitikberatkan
individu maupun kelompok dalam
pengamatan supervisior pada aspek-
upaya memperbaiki proses belajar
aspek administrasi yang berfungsi
mengajar kearah yang lebih baik,
sebagai
sehingga dicapai hasil belajar siswa
terlaksananya
dan
pelancar
pembelajaran,
(c)
baik
dalam
mempelajari sesuatu; (b) Supervisor
pendukung
guru-guru,
guru
secara
semakin lebih baik.
Supervisi Lembaga yang menebarkan Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 46
Suhardan (2010) mengatakan
menyemangati kembali guru yang
bantuan profesional digunakan oleh
sudah jenuh kepada kondisi yang
kepala
lebih baik.
sekolah
untuk
merefres
kondisi guru sehingga kembali segar.
Berdasarkan uaraian di atas,
Hal ini akan member pengaruh agar
maka pengertian supervisi akademik
guru mampu mengajar lebih baik,
kepala sekolah adalah penilaian guru
karena
bantuan,
terhadap bantuan yang diberikan oleh
kerja,
kepala sekolah kepada guru dalam
terutama memperoleh perhatian atas
proses belajar mengajar di sekolah,
masalah yang dihadapinya, sehingga
dengan
menumbuhkan kembali rasa percaya
program
diri.
pelaksanaan pembelajaran, supervisi
memperoleh
dorongan
dan
Bantuan
diberikan
motivasi
profesional
merupakan
yang usaha
indikator: pengajaran,
penyusunan supervisi
evaluasi hasil belajar.
HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis
penelitian
dirumuskan
yaitu: terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan
antara
akademik kepala sekolah dengan kinerja guru
Supervisi
METODE PENELITIAN Metode digunakan dengan
penelitian
adalah
metode
pendekatan
yang
sehingga diperoleh sebanyak 182
survei
orang. Teknik pengambilan sampel
Korelasional.
yang
digunakan
Proporsional
Populasi target pada penelitian ini
Random Sampling. Pengumpulan data
adalah
di
dilakukan dengan kuesioner, yaitu
Kecamatan Medan Kota sebnyak 324
untuk supervisi akademik kepala
orang
menentukan
sekolah. Butir-butir dalam kuesioner
jumlah sampel penelitian, ditentukan
instrumen penelitian disusun dalam
dengan menggunakan tabel Kreijcie,
bentuk pernyataan atau pertanyaan
guru
guru.
SMP
Untuk
Negeri
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 47
positif ataupun negatif. Sedangkan
Jumlah
untuk variabel Kinerja guru dilakukan
observasi menggunakan tiga orang
dengan
penilai, yaitu wakil satu kepala
menggunakan
observasi
yang
lembaran
diadopsi
dari
penilai
untuk
lembaran
sekolah, pengawas dan guru senior.
Instrumen Penilaian Kinerja Guru
. Teknik Analisis data yang
yang dikeluarkan oleh Direktorat
digunakan adalah analisis deskriptif
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
dan
dan Tenaga Kependidikan (PMPTK)
deskriptif digunakan untuk melihat
Kementerian
gambaran tentang data dari masing-
(2008)
Pendidikan
yang
telah
Nasional
dimodifikasi.
analisis
masing
inferensial.
variabel
Analisis
penelitian
yang
dengan metode rating scale yaitu
ditunjukkan melalui mean, median,
terdiri dari 4 skor penilaian yaitu skor
modus, daftar distribusi frekuensi dan
1, 2, 3, dan 4. Skor 1 diberikan bila
histogram.
hanya 1 deskriptor tampak, skor 2 bila
digunakan untuk menguji hipotesis
hanya 2 deskriptor tampak, skor 3 bila
memakai korelasional yang didahului
hanya 3 deskriptor tampak, dan skor 4
dengan
bila
linieritas.
seluruh
deskriptor
tampak.
Analisis
uji
normalitas,
inferensial
dan
uji
DESKRIPSI DATA PENELITIAN
akan
Pada Deskripsi data berikut ini
variabel
disajikan
Supervisi Akademik Kepala Sekolah
data
dari
setiap
variabel penelitian, yang meliputi data
Kinerja
Guru
(Y)
dan
(X).
Tabel. 1. Rangkuman Hasil Perhitungan Deskriptif dari Variabel Penelitian Parameter Supervisi Akademik (X) Kinerja Guru (Y) n 182 182 Mean 140.96 51.68 Median 141.00 52.00 Mode 140 54 Std. Deviation 11.979 3.709 Variance 143.507 13.754 Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 48
Range Minimum Maximum Untuk dapat
mengetahui
44 16 117 43 161 59 Berdasarkan hasil perhitungan untuk
variabel
variabel Kinerja Guru diperoleh Mi
penelitian, terlebih dahulu dilakukan
sebesar 43 dan Sdi sebesar 7,5. Jadi
perhitungan mencari Mean Ideal (Mi)
tingkat kecenderungan Kinerja guru
dan Standard Deviasi Ideal (SDi).
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
tingkat
kecenderungan
Tabel 2. Tingkat Kecenderungan Data Kinerja Guru Rentangan Frekuensi Frekuensi Kategori Absolut Relatif (%) > 55 37 20,33 Tinggi 43 – 54 145 79,67 Sedang 31 – 42 Kurang < 30 Rendah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
jumlah
responden
yang
Medan Kota berada pada kategori sedang.
memiliki Kinerja guru dalam kategori
Berdasarkan hasil perhitungan
tinggi sebanyak 37 orang (20,33%),
untuk variabel Supervisi Akademik
dan kategori sedang sebanyak 145
Kepala Sekolah diperoleh Mi sebesar
orang (79,67%). Dengan demikian,
120 dan Sdi sebesar 26,67. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Kinerja
tingkat
guru
Akademik Kepala Sekolah dapat
SMP Negeri di Kecamatan
kecenderungan
Supervisi
dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3. Tingkat Kecenderungan Data Supervisi Akademik Kepala Sekolah Rentangan Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) Kategori > 161 120 – 160 80 – 119 < 79
20 152 10 -
10,99 83,52 5,49 -
Tinggi Sedang Kurang Rendah
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 49
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
jumlah
merasakan Akademik
responden
manfaat Kepala
yang
Supervisi
Sekolah
katehori kurang sebanyak 10 orang (5,49%). Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa
pemberian
yang
Supervisi Akademik Kepala Sekolah
masuk kategori tinggi sebanyak 29
di SMP Negeri Kecamatan Medan
orang (10,99%) dan kategori sedang
Kota berada pada kategori sedang.
sebanyak 152 orang (83,52%), dan PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan
maka
terlebih
pengujian
dahulu
persyaratan
linieritas, yaitu mengetahui hubungan antara variabel dalam model harus linier.
analisis, yaitu uji normalitas, dan uji Uji Normalitas. Untuk
mengetahui
tidaknya
data
dilakukan
uji
menggunakan
penelitian, normalitas Uji
normal maka dengan
Simirnov.
Rangkuman
hasil
perhitungan terlihat pada tabel berikut ini
Kolmogorov-
Tabel 4. Rangkuman Hasil pengujian Normalitas Kolmogrov-Smirnov Variabel Dabsolute Dtabel α = 0,05 Kesimpulan Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X1) Kinerja Guru (Y) Dari tabel terlihat bahwa semua
0,061
0,101
Normal
0,053 0,101 Normal sehingga dapat dinyatakan bahwa
nilai perhitungan Dabsolute atau Dhitung
semua data dari tiap-tiap variabel
dari tiap-tiap variabel penelitian lebih
penelitian
berbistribusi
normal.
kecil dari nilai Dtabel pada α = 0,05 Uji Linieritas Rangkuman hasil perhitungan uji Linieritas dari kelompok variabel penelitian terlihat pada tabel berikut ini. Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 50
Tabel 5. Rangkuman Perhitungan Uji Linieritas Ftabel No
Model Regresi
Fhitung
dk
1.
Y = 25,37 + 0,18X
1,152
37/143
= 0,05 = 0,01 1,47
1,79
Kesimpulan Linear
Dari tabel terlihat bahwa semua
dinyatakan
bahwa
model
atau
nilai Fhitung < Ftabel, yaitu 1,152 < 1,47
persamaan
regresi
menunjukkan
pada α = 0,05 sehingga dapat
hubungan yang linier.
Pengujian Hipotesis Setelah
semua
persyaratan
Akademik Kepala Sekolah, setiap
terpenuhi maka analisis korelasi dapat
kenaikan satu skor Kinerja Guru,
dilakukan.
Hipotesis
penelitian
diikuti
menyatakan
terdapat
pengaruh
Supervisi Akademik Kepala Sekolah,
yang positip dan signifikan antara Supervisi
Akademik
peningkatan
0,18
skor
pada konstanta 25,37. Bentuk
Kepala
hubungan
antara
Sekolah terhadap Kinerja Guru.
Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Hasil analisis menunjukkan hubungan
dengan Kinerja Guru, ditunjukkan
antara variabel tersebut
dengan persamaan regresi Ŷ = 25,37
dinyatakan
dengan persamaan regresi Ŷ = 25,37
+ 0,18X yang digambarkan
+ 0,18X.
Hal ini berarti bahwa
bentuk
peningkatan variabel Kinerja Guru
gambar
model
dalam
hubungan
pada
berikut
:
akan meningkatkan variabel Supervisi
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 51
Gambar 1 Model Hubungan antara Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X) dengan Kinerja Guru (Y). Pada gambar terlihat persamaan
persamaan
regresi
memiliki
titik
regresi merupakan persamaan linear
potong dengan sumbu Y pada ordinat
dengan
ini
27,17 menunjukkan bahwa setiap
menunjukkan terdapat hubungan yang
kenaikan satu skor Kinerja Guru,
signifikan dan positif antara Supervisi
diikuti
Akademik Kepala Sekolah terhadap
Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Kinerja Guru. Pada gambar terlihat
(X) pada konstanta 25,37.
arah
ke
atas.
Hal
peningkatan
0,18
skor
Tabel 6. ANAVA Uji Signifikasi persamaan regresi Ŷ = 25,37 + 0,18X. Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1
Regression Residual
904.759
1
1584.758
180
.000a
904.759 102.764 8.804
Total 2489.516 181 a. Predictors: (Constant), Supervisi KAkademik Kepala Sekolah (X) b. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y) Dari tabel terlihat Hasil Uji Berdasarkan signifikansi koefisien arah regresi
perhitungan
sangat signifikan karena nilai Fhitung =
korelasi
102,76 lebih besar daripada Ftabel=
dibandingkan dengan nilai r
6,76 pada
= 0,01.
diperoleh
hasil
ryx
=
koefisien
0,603.
Bila tabel
untuk n = 182 pada α = 0,01 sebesar
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 52
0,146 dan pada α = 0,01 sebesar
Supervisi Akademik Kepala Sekolah
0,195. Ini menunjukkan bahwa rhitung
(X) terhadap Kinerja Guru (Y), teruji
> rtabel atau
0,603 > 0,146.
kebenarannya. Besar sumbangan dari
Untuk mengetahui keberartian dari
variabel Supervisi Akademik Kepala
koefisien korelasi maka dilakukan
Sekolah (X) terhadap variabel Kinerja
dengan uji t. Hasil uji t diperoleh nilai
Guru (Y) ditunjukkan dari besar
thitung
jika
koefisien
determinasinya.
Besar
dibandingkan kepada nilai ttabel pada
Koefisien
determinasinya
dapat
α = 0,01 diperoleh 1,65.Dengan
dihitung rYX2 = (0,603)2 x 100 % =
demikian, nilai thitung > ttabel atau 10,13
36,36 %. Hal ini berarti bahwa
> 1,65 sehingga koefisien korelasi
36,36% variasi Kinerja Guru (Y)
berarti.
dapat
sebesar
Dengan pengaruh
yang
10,13,
demikian,
terdapat
signifikan
antara
dijelaskan
oleh
variasi
Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X). Sedangkan, sisanya 63,647% ditentukan
oleh
variabel
lain.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Kecamatan
Medan
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
keeratan hubungan sebesar 0,603..
yang positif dan signifikan Supervisi
Besar sumbangan variabel Supervisi
Akademik Kepala Sekolah terhadap
Akademik Kepala Sekolah terhadap
Kinerja
Kinerja
KESIMPULAN
Guru
SMP
Negeri
di
guru
Kota
sebesar
dengan
36,36%.
SARAN Berdasarkan
kesimpulan
dan
rangka peningkatan kinerja guru
Implikasi penelitian, maka diajukan
dengan
rekomendasi:
kesejahteraan melaui peningkatan
1. Bagi Dinas pendidikan sebagai informasi menentukan
untuk kebijakan
dapat dalam
cara
memperhatikan
penghasilan, peningkatan karier dan
memberikan
rasa
adil
terhadap sesama guru.
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 53
2. Bagi Kepala Sekolah agar dapat meningkatkan Akademik
Supervisi
kepada
guru
yang
kemampuan, mengikuti bidang
dengan seminat,
studi
cara
penataran
maupun
aktif
mendukung dalam pelaksanakan
mengikuti kegiatan ikatan profesi
tugas, memberikan pengarahan
sehingga cakrawala atau wawasan
dalam
terhadap
penyusunan
RPP,
mendengar keluhan yang dialami guru,
baik
dalam
pembelajaran
proses maupun
peningkatan
kepangkatanr
sehingga
meningkatkan
dapat
kinerjanya. 3. Bagi
Guru
hendaknya
dapat
meningkatkan pengetahuan dan
materi
pembelajaran
semakin kinerjannya meningkat. 4. Peneliti lain yaitu supaya dapat menjadi
bahan
pertimbangan
untuk penelitian yang relevan dan melakukan
penelitian
yang
berkaitan dengan kinerja dengan meneliti variabel lain di luar variaber yang telah diteliti.
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 54
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi 2004. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Gibson, James L., et al. 2006. Organizations: Behavior, Structure, Processes. New York: McGraw-Hill. Gibson, James l, Jhon M. Ivancevich, and James H Donnelly, Jr. 1994 Organisasi: Perilaku, Struktur, dan proses. Terjemahan Agus Dharma. Jakarta: Erlangga. Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Mulyasa, E. 2005. Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru. Bandung: Remaja RosdaKary Natawidjaja, Rahman dan H.A. Moein. 1991. Psikologi Pendidikan. Depdikbud Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi. Nawawi, M. 2010.”Hubungan Antara Pemberian Supervisi Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru”. Medan, PPS. UNIMED
Nenti, Frida. 2009. “Hubungan Antara Pelaksanaan Supervisi Manajerial dan Supervisi Akademik Oleh Pengawas sekolah Dengan Kompetensi Guru Dalam Merencanakan Pembelajaran Di SMP Negeri Kabupaten Aceh Tamiang”. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Penilaian Kinerja Guru.Direktorat Tenaga Kependidikan (2008) Purba, Sukarman, 2008. “Pengaruh Budaya Organisasi, Modal Intelektual, dan Perilaku Inovatif terhadap Kinerja Pimpinan Jurusan di Universitas Negeri Medan”, Sinopsis Disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. __________, 2009. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi. Yogjakarta: LaksBang Pressindo. Samosir, Piter. 2011. “Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru di SMP Se Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara”. Tesis,
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 55
Medan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
pembelajaran di era otonomi daerah. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Tilaar, H.A.R, 1992, Kekuasaan dan Pendidikan, Maselary. Indonesiatera.
Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Profesional: layanan dalam meningkatkan mutu
Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Sukarman Purba adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 56
PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang
Abstrak Program dana pensiun merupakan salah satu faktor pendorong peningkatan produktivitas angkatan kerja. Program pensiun dalam hal ini berperan penting dalam memberikan kepastian tentang kesejahteraan hidup pribadi para pesertanya selama masa pensiun. Agar keinginan angkatan kerja tercapai maka dibentuklah suatu program pensiun. Pada penelitian ini akan dikonstruksi suatu program pensiun manfaat pasti dengan menggunakan metode Benefit Prorate Constant Dollar. Hasil penelitian berupa perhitungan iuran normal pertahun untuk masingmasing peserta selama aktif bekerja. Perhitungan program dana pensiun menunjukkan bahwa usia masuk kerja dan usia masuk program dana pensiun mempengaruhi manfaat dan iuran pensiun. Kata kunci: Pensiun, manfaat pasti, Benefit Prorate, Constant Dollar. PENDAHULUAN Pembangunan jangka panjang menimbulkan
dampak
pergeseran dalam masyarakat. kelompok
pola
Dalam pekerja
Sejalan
dengan
terjadinya
meningkatnya
pekerjaan
memiliki pekerjaan sebagai pegawai
konteks
ini
agraris yang
masyarakat
yang
perusahaan, timbul suatu kesadaran bahwa
hidup
mereka
ini sangat
tadinya
mendominasi
sebagian
bergantung pada perusahaan tempat
besar
masyarakat
menjadi
dimana mereka bekerja. Pada saat-
berkurang. Tumbuhnya yang telah
berciri
masyarakat
kota-kota industri
menyebabkan meningkatnya
masyarakat pekerja di bidang ini.
saat
mereka
penghasilan
masih
bukanlah
aktif, menjadi
persoalan. Namun demikian, jika suatu saat pegawai tersebut tidak dapat
lagi
bekerja
pada
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
57
perusahaan
karena
sesuatu
hal,
tenaga
mereka
misalnya karena kecelakaan kerja
tujuan
perusahaan tersebut. Antara
atau usia lanjut, maka kontinuitas
dua kehendak inilah yang seharusnya
kehidupan mereka akan terganggu.
dipadukan.
Persoalan ini apabila dilihat secara
untuk
mencapai
Berkenaan dengan hal itu,
sepintas mungkin adalah persoalan
perusahaan
yang sepele, tetapi jika dilihat dari
bahwa
skala yang lebih luas bisa menjadi
kesinambungan
persoalan
serius.
hari tua perlu mendapat perhatian
Misalnya persoalan hari tua (usia
dan penanganan yang sangat serius.
lanjut)
Dalam
yang
atau
cukup
berhenti
bekerja
nampaknya upaya
menyadari
pemeliharaan penghasilan
rangka
inilah
pada
perlunya
sewaktu-waktu secara langsung atau
pembentukan
tidak, pasti ada dibenak mereka. Hal
diharapan dapat menunjang upaya-
ini mungkin bisa berpengaruh kepada
upaya memenuhi kebutuhan ini. Dana
konsentrasi
pensiun
kerja
pegawai
dan
Dana Pensiun
sendiri
yang
diselenggarakan
bukan tidak mungkin jika akhirnya
dalam suatu program yang disebut
berpengaruh
program dana pensiun. Program dana
pada
tingkat
produktivitas pegawai. Antara pegawai bagian
perusahaan
sebenarnya integral
membutuhkan. bisa
pensiun terbagi atas program pensiun dengan
merupakan
yang Diantara
iuran pasti dan program pensiun manfaat pasti.
saling keduanya
dikombinasikan suatu
kerja
Berdasarkan permasalahan terdorong
di
ulasan atas,
untuk
dan penulis
membahas
sama yang saling mutualis. Di satu
bagaimana teknik perhitungan Dana
pihak
Pensiun manfaat pasti menggunakan
ketenangan
pegawai kerja
memerlukan dan
jaminan-
metode
benefit
prorate
constant
jaminan untuk mereka, dan dilain
dollar dan benefit prorate constant
pihak perusahaan
percent pada awal pendirian program
membutuhkan
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
58
Dana Pensiun. Obyek dari penelitian
asing di Indonesia, yaitu PT. Wooil
ini sendiri adalah data pegawai dari
Indonesia.
salah satu perusahaan manufaktur
TINJAUAN PUSTAKA 1. Dana Pensiun Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992, Dana Pensiun adalah badan hukum
yang
mengelola
menjalankan
sekarang
untuk
merealisasikan pembayaran manfaat pensiun. 2. Asumsi Aktuaria Dalam laporan
valuasi
yang
tahunan mengenai kecukupan dana
menjanjikan manfaat pensiun. Pada
aktuaris akan melaporkan mengenai
Program
Pensiun
Manfaat
Pasti
angka:
(PPMP)/
Defined
Benefit,
besar
1. Besar kewajiban aktuaria atau
manfaat
program
dan
disisihkan
pensiun
ditentukan
berdasarkan rumus tertentu yang telah ditetapkan di awal. Rumus tersebut
kewajiban masa kerja lalu, 2. Besar biaya normal atau kewajiban masa kerja akan datang,
biasanya dikaitkan dengan masa kerja
Dua
dan
Rumus
penting untuk menentukan kebijakan
sudah
dan rencana kerja Dana Pensiun yang
ditetapkan dalam Peraturan Dana
akan datang, khususnya bila terjadi
Pensiun,
sedangkan
defisit dan kenaikkan biaya normal.
pensiun
ditetapkan
besar
manfaat
penghasilan.
pensiun
tersebut
besar
iuran
berdasarkan
angka
perhitungan
Winklevoss
tersebut
(1993)
perhitungan aktuaria, kecuali iuran
memperkenalkan
peserta
aktuaria yang akan digunakan dalam
yang
ditetapkan
dalam
beberapa
asumsi
Peraturan Dana Pensiun. Dengan kata
perhitungan biaya pensiun, yaitu:
lain, pada PPMP besar iuran adalah
1. Asumsi
perkiraan kebutuhan dana yang harus
Penyusutan
Populasi
Anggota (Decrement Assumption),
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
59
2. Asumsi Kenaikan
Mengenai
Tingkat
peluang untuk suatu jenis peubah
Penghasilan
(Salary
acak
Assumption),
tertentu.
Dalam
lapangan
disiplin ilmu aktuaria, peubah acak , ( ),
3. Asumsi Tingkat Suku Bunga.
biasa
3. Fungsi-fungsi dasar aktuaria.
biasanya dinamakan future life time
Di bawah ini akan dibahas
dituliskan
sebagai
dari orang berusia . Menurut Bowers
beberapa fungsi dasar aktuaria yang
(1997), fungsi distribusi dari
digunakan
dalam
dimana
rumusan
sehubungan
pembentukan dengan
merupakan
( )=
− ,
peubah
dan
acak
( ), yang
penentuan dan pensiun.
menyatakan usia pada saat meninggal
a. Survival function.
(X berdistribusi kontinu), dinyatakan
Menurut Dick London (1997), survival function adalah suatu fungsi
dengan FT x x t qx , didefinisikan sebagai
berikut:
berkenaan dengan suatu distribusi FT x x t q x Pr T x t ; t 0.
(2.1) ( ),
yang menyatakan peluang bahwa
survival
orang yang berusia , biasanya cukup
dinyatakan dengan t px , didefinisikan
dituliskan
dengan
meninggal dalam
t
( ),
akan
function
untuk
sebagai
berikut:
tahun. Sedangkan
px Pr T x t 1 t qx ; t 0.
(2.2)
yang berarti peluang bahwa ( ) akan mencapai usia Dalam
praktek,
survival
+ .
mortality table (tabel mortalitas). Life
function biasanya dikaitkan dengan
table
yang
life table yang sering juga dinamakan
biasanya
telah
dipublikasikan
berisikan
tabulasi
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
60
menyatakan banyaknya ( ) yang
berdasarkan usia-usia individu dari fungsi-fungsi dasar
, ,
, dan
hidup mencapai usia
+ 1;
menyatakan banyaknya ( ) yang
mungkin juga berisikan fungsi-fungsi turunannya.
meninggal sebelum mencapai usia + 1. =
−
(2.3)
menyatakan peluang bahwa ( ) akan meninggal antara usia − = = menyatakan peluang bahwa ( ) akan hidup mencapai usia =1−
=
dan
+ 1,
+ 1,
(2.4)
(2.5)
Composite Survival Function adalah
penyebab, sedangkan peluang akan
fungsi yang menggambarkan peluang
tetap bekerja selama satu tahun dalam
seorang pegawai akan tetap bekerja
kasus banyak penyebab (multiple
selama masa kerja aktif, sampai
decrement) sama dengan perkalian
waktu
komplemen-komplemen
yang diperbolehkan untuk
tersebut
pensiun (Winklevoss, 1993). Peluang
untuk setiap tingkat penyebab yang
akan tetap bekerja selama satu tahun
dapat digunakan, dapat dirumuskan
dalam kasus penyebab tunggal sama
sebagai
dengan
komplemen ( )
dari
= 1− 1−
berikut:
tingkat ′( ) ′( )
. 1−
. 1−
′( ) ′( )
.
(2.6)
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
61
dimana, ( ) = tingkat kematian / mortality ( ) = tingkat kecacatan / disability ( ) = tingkat pengunduran diri / termination ( ) = tingkat pensiun dini / retirement Sehubungan dengan kedua (2.7) persamaan ini, maka peluang seorang pegawai akan tetap bekerja selama masa aktif sepanjang n tahun sama dengan perkalian peluang composite survival se Dalam
program
pensiun,
Menurut
Kellison
penurunan populasi peserta perlu
“bunga
dibedakan antara peserta yang masih
sebagai kompensasi atas penggunaan
aktif dan peserta yang sudah tidak
sejumlah uang. Konsep bunga timbul
aktif bekerja. Penurunan populasi
sebagai akibat adanya nilai waktu dari
peserta
uang (time value of money)”.
yang
masih
aktif
dapat
diakibatkan oleh beberapa faktor
(interest)
dapat
(1991), diartikan
Winklevoss
(1993)
seperti kematian, cacat, pengunduran
menyatakan bahwa dalam pendanaan
diri dari pekerjaan yang dipercepat
pensiun, fungsi bunga digunakan
dan pengunduran diri karena pensiun.
untuk
Sistim
dinamakan
pembayaran yang akan datang ke
sistim penurunan ganda (multiple
waktu sekarang. Jika tingkat bunga
decrement).
pada tahun t dinotasikan dengan x
aktif,
penurunan
ini
mendiskontokan
Bagi peserta yang sudah tidak
maka nilai sekarang dari pembayaran
penurunan
sebesar 1 yang akan jatuh tempo n
populasi
hanya
diakibatkan oleh satu faktor saja yaitu
tahun adalah
kematian. Sistem penurunan seperti
1 1 i1 1 i2 ...1 in
ini
suatu
dinamakan
sistim
penurunan
tunggal (single decrement).
i1 i2 ... in i
dan ,
jika
diperoleh
b. Fungsi bunga (interest function). Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
62
(2.8)
1
1 i
n
mengestimasi gaji dimasa mendatang.
c. Fungsi gaji (salary function). Menurut Winklevoss (1993),
Gaji kumulatif dari seorang yang
jika suatu pensiun plan mempunyai
berusia y (pertama masuk anggota
benefit yang berkaitan dengan gaji
pensiun) sampai dengan usia x-1
pegawai, maka diperlukan perumusan
dinotasikan dengan
notasi
sebagai
gaji
dan
prosedur
untuk
=∑
, dirumuskan
berikut
:
(2.9)
Jika diasumsikan bahwa besarnya
pegawai di usia x didasarkan pada
adalah % pertahun,
gaji pegawai pada usia y, digunakan
kenaikan maka
gaji
untuk =
i
mengestimasi (1 + )(
gaji
)
rumus
sebagai
berikut:
(2.10) dimana,
= gaji sekarang untuk usia x = gaji dahulu untuk usia y = tingkat bunga
d. Fungsi
manfaat
(benefit
diterima peserta berusia x tahun jika
function) Fungsi
merupakan besar manfaat yang akan
manfaat
digunakan
tetap bekerja selama satu tahun yang
untuk menentukan besar manfaat
akan datang.
pensiun yang akan diterima
disebut
oleh
peserta program pensiun ketika tiba saatnya
pensiun.
Misalnya
Besar
sebagai
manfaat
Fungsi
ini
Satuan
Manfaat (Benefit Accrual Function).
bx
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
63
x 1
Bx bt adalah
Fungsi
Manfaat
t y
Pada
penelitian
ini
formula/rumus dari manfaat pensiun
Benefit
yang digunakan adalah rata-rata karir
jumlah
manfaat
(Career Average). Formula manfaat
diberikan
kepada
rata-rata karir untuk fungsi satuan
peserta program yang telah bekerja
manfaat pensiun pada usia x tahun
mulai usia masuk kerja y tahun
adalah
Terhimpun Function), pensiun
sampai
(Accrual yaitu
yang
dengan
usia
x-1
tahun
(Winklevoss, 1993). =
(2.11)
Sedangkan formula manfaat rata-rata karir fungsi terhimpun adalah =
(2.12)
Dengan k adalah persentase yang
pembayaran yang dilakukan pada
ditetapkan,
merupakan
interval waktu yang sama. Adapun
persentase dari gaji tiap tahun masa
pembayarannya bisa dilakukan pada
kerja.
awal tahun
jadi
e. Fungsi
bx
anuitas
(annuity
function). Menurut Stephen G. Kellison (1991), anuitas adalah serangkaian
ax ,
ax atau
tergantung
akhir tahun
atas
pembayaran berlangsung, sehingga diperoleh hubungan sebagai berikut
ax 1 a x
(2.13)
Secara matematika, anuitas jiwa dapat dipandang sebagai perpaduan dari fungsi survival
lamanya
p t
m x
bunga
v
dinyatakan
t
yang
perumusannya
sebagai
:
dan fungsi
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
64
(2.14)
ax t px vt m
t 1
Apabila pembayaran dilakukan di
dengan jumlah pembayaran sebesar 1,
awal
maka rumusnya adalah
masing-masing
periode
sebanyak m kali dalam setahun m ax ax
m 1 2m
(2.15)
Nilai anuitas jiwa tidak hanya
gambaran
singkat
model
fungsi
didasarkan pada Tabel Group Annuity
tetapi
berlandaskan Meskipun
dapat
pada
juga
mortalitas.
demikian
anuitas
disajikan
didasarkan pada fungsi survival dan bunga,
nilai
akan
Mortality
jiwa
yang
(GAM)
1971.
sebagai
METODOLOGI Metode yang digunakan dalam
pegawai meliputi data gaji pokok,
penyusunan
tanggal lahir, dan tanggal mulai
laporan
ini
adalah
sebagai berikut:
kerja. Kemudian data tersebut
1.
Mengkaji literatur dalam bentuk
diolah
buku tentang teori pendanaan
metode benefit prorate constant
pensiun dan beberapa peraturan
dollar
perundangan
constant percent dengan bantuan
yang
berlaku
kemudian menganalisa metodemetode yang digunakan yang
2.
dengan
dan
menggunakan
benefit
prorate
software Microsoft Excel. 3.
Setelah pengolahan data dengan
diikuti dengan pengambilan data.
menggunakan
metode
Pengambilan data pegawai PT.
prorate
WOOIL INDONESIA sebanyak
benefit prorate constant percent,
100 (peserta/ pegawai). Data
penulis
constant
dapat
benefit
dollar
dan
menentukan
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
65
besarnya
manfaat/benefit
program
pensiun
yang
dari akan
dikeluarkan oleh peserta/pegawai pada
masing-masing
tahun
diterima seorang peserta/pegawai
kepesertaan dan besarnya iuran
pada
tambahan yang ditanggung oleh
saat
pensiun,
iuran/kewajiban
besarnya
yang
harus
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Proses Perancangan Program
perusahaan.
bagi pegawainya adalah memilih kelompok pegawai yang akan diinput
Pensiun. Dalam
suatu
dalam program pensiun. Persyaratan
program pensiun, langkah awal yang
ini biasanya dikaitkan dengan usia
harus dilakukan adalah menentukan
minimum dan usia maksimum peserta
peraturan dasar program pensiun. Ada
pada saat masuk program pensiun.
tiga
Selain itu, persyaratan juga biasanya
hal
pembentukan
pokok
diperhatikan
dalam
yang
perlu
perancangan
program pensiun, yaitu:
keabsahan peserta;
masa
kerja
Persyaratan kepesertaan yang menjadi dasar dalam valuasi aktuaria
b. Pengaturan mengenai persyaratan mendapatkan
manfaat
pensiun
program pensiun yang akan dibahas dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
c. Pengaturan manfaat
dengan
minimum.
a. Pengaturan mengenai persyaratan
untuk
dikaitkan
mengenai pensiun
besamya
yang
akan
dibayarkan.
a. Persyaratan kepesertaan pada saat program pensiun dimulai: Usia minimum peserta 18 tahun;
Keputusan pertama yang harus
Usia
maksimum
peserta
tidak
dilakukan oleh pemberi kerja dalam
ditentukan
kaitannya
rencana
b. Setelah program pensiun berjalan,
pensiun
persyaratan untuk peserta baru:
dengan
penyelenggaraan
program
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
66
Usia minimum peserta 18 tahun;
oleh faktor pengunduran diri dari
Usia maksimum peserta 40 tahun.
pekerjaan yang dipercepat, cacat dan
Persyaratan mendapatkan
manfaat
bergantung pensiun
untuk
pada
didasarkan
pensiun
pengalaman
manfaat
tahun1972-1973.
diberikan.
pada
PT.Taspen
tabel
(Persero)
Dalam
Tabel 4.1 berikut ini memuat
penelitian ini ditetapkan manfaat
tingkat penurunan (rate of decrement)
pensiun pegawai,
yang
jenis
pensiun
yang
diberikan
kepada
berdasarkan
manfaat
pensiun
tunggal,dimana:
yaitu
normal. Manfaat diberikan
kepada
pensiun normal pegawai
yang
mencapai usia 56 tahun. Besarnya
manfaat
sebelum
pensiun
pensiun,
untuk
setiap tahun masa kerja yang telah dilalui, dengan ketentuan minimum
qx' m menyatakan rate of decrement yang
disebabkan
oleh
faktor
qx' t menyatakan rate of decrement yang
75% dari gaji terakhir.
yang ini
oleh
faktor
dipercepat.
qx'
penelitian
disebabkan
pengunduran diri dari pekerjaan yang
40% dari gaji terakhir dan maksimum
Dalam
penurunan
kematian,
normal adalah 5 % dari gaji terakhir pegawai
sistim
d
menyatakan rate of decrement disebabkan
pengunduran
diri
oleh dari
faktor pekerjaan
diasumsikan bahwa sistim penurunan
karena cacat,dan
tunggal yang disebabkan oleh faktor
qx' r menyatakan rate of decrement
kematian,
yang
didasarkan
pada
tabel
disebabkan
Group Annuity Life Table (Male)
pengunduran
1971
karena
(GAM
1971),
dan
sistim
diri
oleh dari
faktor pekerjaan pensiun.
penurunan tunggal yang disebabkan
Tabel 4.1 Rate of Decrement Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
67
X 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
qx ' m 0,000471 0,000486 0,000503 0,000522 0,000544 0,000566 0,000591 0,000619 0,000650 0,000684 0,000722 0,000763 0,000809 0,000860 0,000916 0,000978 0,001046 0,001122 0,001204 0,001295 0,001397 0,001509 0,001633 0,001789 0,002000 0,002260 0,002569 0,002922 0,003318 0,003754 0,004228 0,004740 0,005285 0,005867 0,006480 0,007127 0,007806 0,008519 0,009262
qx 't 0,000300 0,000340 0,000380 0,000420 0,000460 0,000500 0,000540 0,000540 0,000540 0,000530 0,000530 0,000530 0,000509 0,000489 0,000470 0,000450 0,000430 0,000410 0,000389 0,000359 0,000340 0,000320 0,000310 0,000300 0,000280 0,000270 0,000260 0,000260 0,000269 0,000269 0,000279 0,000279 0,000305 0,000334 0,000371 0,000399 0,000426 -
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa multiple decrement didasarkan pada keempat rate of decrement di
qx ' d 0,000200 0,000400 0,000500 0,000700 0,000800 0,000800 0,000899 0,000999 0,000999 0,001099 0,001099 0,001099 0,001199 0,001199 0,001199 0,001199 0,001199 0,001299 0,001399 0,001499 0,001499 0,001299 0,001199 0,000999 0,000999 0,000999 0,000799 0,000899 0,000799 0,000798 0,000798 0,000798 0,000690 -
qx ' r 0,023426 0,031402 0,039365 0,045428 0,054773 0,067834 1,000000
atas. Peluang ( ) akan meninggal sebelum mencapai usia
+ 1 adalah:
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
68
1
(4.1)
qx( m ) s px x m s ds 0
Dalam hal ini, diasumsikan bahwa 0≤
s
qx' j adalah fungsi linier dari
≤ 1, sehingga diperoleh:
, untuk
q x' m ds ' m s px
1
q x m s p x' m s p x' t s p x' d s p x' r 0
jadi,
1 m t d r qx' 1 qx' qx' qx' 2 1 t d t r d r qx' qx' qx' qx' qx' qx' 3 1 t d r (4.2) qx' qx' qx' 4 yang sama dapat Multiple decrement qx
m
Dengan diperoleh
cara
rumus
peluang
table
yang
untuk
dihitung berdasarkan perumusan di
peserta yang keluar dari pekerjaan
atas dapat dilihat dalam tabel 4.2
yang dipercepat, cacat dan pensiun.
dibawah
ini.
Tabel 4.2 Multiple Decrement Table x
qx m
qx t
qx d
qx r
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
0,000471 0,000486 0,000503 0,000522 0,000544 0,000566 0,000591 0,000619 0,000649 0,000683 0,000721 0,000762 0,000808 0,000859 0,000915
0,000300 0,000340 0,000380 0,000420 0,000460 0,000500 0,000540 0,000540 0,000540 0,000530 0,000530 0,000530 0,000508 0,000488 0,000470
0,000200 0,000400 0,000500 0,000700 0,000800 0,000800 0,000898 0,000998 0,000998 0,001098 0,001098 0,001098 0,001198 0,001198 0,001198
-
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
69
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Tingkat
0,000977 0,001045 0,001121 0,001203 0,001294 0,001396 0,001508 0,001632 0,001788 0,001999 0,002259 0,002568 0,002920 0,003316 0,003752 0,004226 0,004737 0,005221 0,005774 0,006351 0,006964 0,007591 0,008230 0,004631
bunga
0,000450 0,000430 0,000410 0,000388 0,000358 0,000340 0,000320 0,000310 0,000300 0,000280 0,000270 0,000260 0,000260 0,000268 0,000268 0,000278 0,000278 0,000301 0,000328 0,000363 0,000389 0,000413 -
i
yang
0,001198 0,001198 0,001298 0,001398 0,001498 0,001498 0,001298 0,001198 0,000998 0,000998 0,000998 0,000798 0,000898 0,000798 0,000796 0,000796 0,000796 0,000680 -
bunga
0,023352 0,031305 0,039230 0,045257 0,054548 0,067545 0,995369
maksimum menurut
yang
digunakan dalam valuasi aktuaria
diperkenankan
untuk pendanaan program pensiun
yaitu sebesar 9% pertahun, sehingga
diasumsikan sama untuk setiap tahun,
faktor
diskonto
v
peraturan
menjadi:
yang besarnya sesuai dengan tingkat
Diasumsikan bahwa kenaikan
=
1 . 1,09 pegawai. Dalam hal ini ditetapkan
gaji pegawai hanya dipengaruhi oleh
bahwa gaji pegawai akan meningkat
peningkatan usia dan masa kerja
sebesar 10% pertahun, sehingga: =
(1,1)(
)
.
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
70
Data yang digunakan dalam
peserta pada awal valuasi adalah
pembahasan penelitian ini adalah data
sebagai berikut:
pegawai PT. Wooil Indonesia yang
Jumlah pegawai
menggambarkan
Rata-rata gaji setahun :Rp.
yang
kondisi
dikelompokkan
16.803.010,56
berdasarkan usia dan masa kerja.
Rata-rata usia
Secara garis besar, kondisi data
Rata-rata masa kerja :
18
sama
kerja
2.
sudah
pegawai
: 100 orang
: 42 tahun tahun
Perhitungan anuitas Misalkan akan dibentuk suatu
antara
pemberi
dan
program dana pensiun di PT. Wooil
karyawan (peserta). Pegawai Tetap di
Indonesia,
ini
PT. Wooil Indonesia berjumlah 100
merupakan dana pensiun pemberi
orang. Data ini terdiri dari: nomor
kerja
peserta,
dana
yang
pensiun
menyelenggarakan
tanggal
lahir,
tanggal
program pensiun manfaat pasti. Pada
diangkat, tanggal pensiun, usia saat
sistem ini tanggungjawab pemberi
diangkat ( ), usia saat ini ( ), masa
kerja adalah menyelenggarakan dan
kerja sampai dengan saat ini, masa
menyediakan dana yang cukup untuk
kerja sampai dengan pensiun, sisa
memenuhi
telah
masa kerja sampai dengan pensiun,
dijanjikan kepada pekerjanya yaitu
PhDP saat ini perbulan dan PhDP saat
memberikan manfaat pensiun pada
ini pertahun. Dalam hal ini, istilah
saat memasuki usia pensiun dengan
“saat ini” di asumsikan pada tanggal 1
yang telah dijanjikan.
Januari 2013, karena dana pensiun ini
kewajiban
yang
Dana pensiun ini adalah dana pensiun yang sistem iurannya adalah contributory
adapun
akan dimulai pada tanggal 1 Januari 2013.
contributory
Dari Tabel Group Annuity
system adalah sistem dana pensiun
Mortality (GAM) 1971 ini, kita dapat
yang iurannya ditanggung bersamaDevni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
71
menghitung
nilai
a56
menggunakan persamaan (2.14) yaitu
dengan
m t a56 1 t p56 v. t 1
Sehingga diperoleh a56 9,46524. Selanjutnya m ax ax
m 1 , 2m
dengan
menggunakan
persamaan
diperoleh a56 9,46524 m
(2.15)
yaitu
12 1 9,00691. Kewajiban 24
aktuaria (actuarial liability). Kewajiban adalah nilai tunai dari manfaat pensiun yang terhimpun saat ini yang akan dibayarkan pada saat peserta mencapai usia pensiun r tahun (Winklevoss, 1993). Kewajiban aktuaria untuk peserta berusia x yang mulai bekerja saat usia masuk y tahun didefinisikan sebagai berikut:
r
AL
x
(4.3)
B x r x Px(T )v r x ar
Rumus di atas dapat diartikan
Nilai tunai manfaat yang akan
bahwa pada saat sekarang telah
datang didefinisikan sebagai nilai
terkumpul manfaat sebesar B x yang
tunai dari total manfaat pensiun yang
akan diberikan pada saat pensiun
diproyeksikan dan dinotasikan dengan
asalkan dia tetap bekerja sampai
PVFB. Manfaat pensiun yang akan
mencapai usia pensiun r tahun yang
datang merupakan jumlah manfaat
nilai tunainya pada usia x sebesar
yang terkumpul sekarang ditambah
r
AL x .
Dengan kata lain kewajiban
aktuaria merupakan dana yang harus tersedia saat ini untuk membayar
dengan manfaat yang akan terkumpul selama masa kerja pegawai yang akan datang yang dapat dicapainya. Secara
manfaat pensiun Bx kepada peserta
teoritis, jika program mempunyai
yang berusia x.
kewajiban PVFB, maka akan tersedia
aset/kekayaan yang dapat memenuhi
cukup dana untuk melunasi semua Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
72
manfaat yang terhimpun sekarang dan
Nilai PVFB untuk peserta
yang terhimpun pada saat yang akan
berusia x tahun dan akan pensiun
datang pada peserta program yang
pada r tahun didefenisikan sebagai
masih menjadi anggota dana pensiun,
berikut.
dengan syarat semua asumsi aktuaria sesuai dengan kenyataan.
r
PVFB x Br r x p xT v r x ar
(2.73)
dengan : besar manfaat pensiun yang diterima pada saat pensiun
Br r x
T
px : probabilitas pegawai berusia x akan tetap bekerja sampai usia r tahun.
rx
: diskonto tingkat bunga dari usia x sampai usia pensiun r : nilai tunai anuitas seumur hidup yang pembayarannya mulai usia r tahun Definisi dari kewajiban aktuaria secara umum adalah sebagai berikut, v
ar
PVFB
,
Penentuan biaya kewajiban aktuaria
lamanya masa kerja pada usia x
dengan
benefit
prorate
(yaitu, x - y) dengan lamanya masa
dollar, didasarkan pada
kerja yang diperkirakan sampai usia
porsi dari nilai sekarang dari proyeksi
pensiun normal (yaitu, r – y), dan
total manfaat pensiun peserta. Dimana
dapat dituliskan dalam persamaan
porsi tersebut adalah rasio antara
berikut.
r
AL
x
r
k
metode
constant
BD r
x
AL
x
x y B r y r
3. Biaya Normal (Normal Cost)
r x
p x(T )v r x ar
(4.4)
Menurut Winklevoss (1993), biaya normal dihitung berdasarkan besaran manfaat pensiun yang sudah ditetapkan. Biaya normal didefenisikan sebagai : r
NC x bx r x p x(T ) v r x ar
untuk y x r
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
73
Dengan demikian biaya normal dapat
sama. Biaya normal yang dibayarkan
dinyatakan
sebagai
yang
dari usia masuk kerja y tahun sampai
dibutuhkan
untuk
mendapatkan
usia pensiun r tahun dirancang untuk
biaya
satuan manfaat pada tahun yang
r
memenuhi
PVFB y PVFNC y r
dengan r
r 1
PVFNC y NC t t y p(yT )vt y r
t y
Biaya normal dengan metode benefit
masa kerja pegawai. Biaya normal
prorate constant dollar merupakan
menurut
metode
constant dollar adalah
yang
menentukan
besar
versi
benefit
prorate
manfaat pensiun B r konstan selama BD
BD
r
r
NC x NC x
Br ry r
rx
pxT v r x ar
PVFB x ry
(4.5)
4. Perhitungan untuk pensiun normal peserta ke-24 Untuk
mempermudah
sehingga pada saat perhitungan
pemahaman, berikut ini disajikan
tanggal 1 Januari 2012 berusia 41
contoh
dengan
tahun dengan masa kerja 21
mengambil salah satu peserta
tahun, yang berarti 15 tahun lagi
sesuai data yang ada. Misalnya
pensiun. Pada saat data diambil
peserta ke-24 dengan NIK 2346,
yaitu tahun 2012 gaji perbulan
mulai diangkat sebagai karyawan
Peserta
PT.Wooil Indonesia sejak tahun
Rp.1,877,000
1992 saat berusia 20 tahun,
Rp.22,524,000
perhitungan
ke-24 maka
adalah gajinya pertahun.
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
74
Berdasarkan gaji pokok pada
kenaikkan sebesar 9% tiap tahun.
tahun 2012 tersebut, kita dapat
Maka gaji Peserta ke-24
saat
menghitung gaji pokok pada saat
masuk
masuk
4,018,977.36
Rp.
kerja
dengan
kerja
sebesar
pertahun.
mengasumsikan gaji mengalami Kita akan menghitung besarnya gaji Peserta ke-24 pada usia 41 tahun, dimana gaji naik 9% tahun berikutnya. Maka gaji pada usia 41 tahun adalah =
=
. 24,551,160.
(1 + ) = Rp. 22,524,000(1,09)
yaitu akumulasi gaji pokok sejak usia 20 sampai dengan usia 40 tahun,
∑
∑
, adalah sebesar Rp. 228,135,363. yaitu akumulasi gaji pokok sejak usia 20 sampai dengan usia 55 tahun, , adalah sebesar Rp. 948,979,914. yaitu manfaat selama satu tahun pada usia 41 tahun, dengan = .
maka
yaitu akumulasi manfaat sejak usia 20 sampai dengan usia 40 tahun, ∑
56
= 0,05. Rp. 24,551,160 = Rp. 1,227,558.
= 0,05
, adalah sebesar Rp. 11,406,768.
PVFB 41
yaitu kewajiban aktuaria dari suatu metode biaya dapat juga
dipandang sebagai bagian nilai sekarang dari akumulasi manfaat yang akan 56
datang
PVFB 41 B56 15 p 41 v15 a56 Rp.86, 837, 615.20.
Pada saat pensiun nanti nilai sekarang dari akumulasi manfaat yang akan datang 56
PVFB 56
adalah Rp. 449,116,438.12.
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
75
BD 56
AL 41
adalah kewajiban aktuaria sama dengan nilai sekarang dari manfaat
yang dialokasikan pada usia 41 tahun dengan menggunakan metode benefit prorate
constant
dollar.
Kewajiban
aktuarianya
adalah
sebesar
Rp.50,655,275.53. Pada saat pensiun nanti yaitu saat Peserta ke-24 mencapai usia 56 tahun besar 56
PVFB 56
BD 56
AL 56
Rp. 449,116, 438.12.
Besar iuran tahunan yang dikenakan pada peserta yang masih aktif dimana manfaatnya akan diterima pada saat pensiun. Besar iuran tahunan yang dikenakan kepada Peserta ke-24 pada saat berusia 41 dengan menggunakan metode benefit prorate constant dollar adalah BD 56
B56 56 41 a56 56 41 p 41 v 56 41 Rp.2, 412,155.98
NC 41
Tabel berikut menampilkan hasil perhitungan iuran normal pertahun untuk peserta ke-24 selama aktif bekerja dengan menggunakan metode Benefit Prorate Costant Dollar. Tabel 4.3 Iuran normal tahunan pensiun Peserta ke-24 x
BD 56
BD 56
(NC)x
x
(NC)x
20
375,011.70
39
2,017,565.15
21
409,328.60
40
2,206,040.20
22
446,901.59
41
2,412,155.98
23
488,002.58
42
2,637,387.35
24
532,916.63
43
2,884,201.32
25
582,059.93
44
3,154,903.20
26
635,816.47
45
3,451,355.90
27
694,559.27
46
3,777,379.75
28
758,823.47
47
4,135,466.54
29
829,065.26
48
4,529,476.02
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
76
BD 56
x
x
30
905,846.27
49
4,963,436.19
31
989,861.94
50
5,441,771.25
32
1,081,703.49
51
6,112,166.85
33
1,182,110.09
52
6,921,157.30
34
1,291,891.01
53
7,907,357.08
35
1,411,935.00
54
9,097,640.57
36
1,543,374.66
55
10,578,098.50
37
1,687,322.30
56
0.00
38
1,844,993.14
Dari tabel 4.3 terlihat bahwa iuran
normal
BD 56
(NC)x
pertahun
(NC)x
Dengan
menggunakan
cara
yang
perhitungan seperti perhitungan iuran
dibayarkan peserta semakin besar
normal tahunan untuk Peserta ke-24,
seiring dengan meningkatnya usia.
kita dapat menghitung iuran normal
Saat peserta berusia 56 tahun tidak
tahunan
dikenakan iuran normal karena pada
program pensiun.
untuk
seluruh
peserta
usia tersebut peserta sudah pensiun.
PENUTUP
Setelah melakukan perhitungan, maka
2.
Untuk peserta dengan usia masuk
dapat diambil kesimpulan bahwa:
kerja yang berbeda dan usia
1.
Untuk peserta program dana
masuk program dana pensiun
pensiun dengan usia masuk kerja
yang sama, semakin besar usia
sama, semakin besar usia masuk
masuk kerja seseorang maka
program
manfaat yang diterimanya akan
dana
pensiun
maka
iuran yang harus dibayarkan tiap
semakin kecil.
tahun juga semakin besar.
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
77
DAFTAR PUSTAKA Bowers, Geber, Hickman, Jones, Nesbitt. 1997. Actuarial Mathematics. The Society Of Actuaries: Illinois. Kellison, Stephen G. 1991. The Theory of Interest (2nd ed). McGraw-Hill: USA.
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun. Winklevoss, Howard E. 1993. Pensiun Mathematics with Numerical Illustrati-ons. University of Pennsylvania Press: Philadelphia.
London, Dick, FSA., 1997. Survival Models (3th ed). ACTEX Publications.
Devni Prima Sari adalah dosen jurusan Mateamtika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang. Sudianto Manullang adalah dosen jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
78
SENAM HAMIL UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG SELAMA HAMIL
Syamsul Gultom Abstrak Senam hamil adalah olah raga yang paling popular dan banyak dilakukan oleh ibu hamil. Lazimnya pelaksanaan senam hamil di Indonesia dilakukan di rumah sakit, rumah bersalin atau tempat-tempat tertentu dengan bimbingan bidan/perawat senior atau terlatih atau guru senam hamil yang terlatih. Nyeri punggung merupakan sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama nyeri di daerah tulang punggung. Pada wanita hamil biasanya timbul antara umur kehamilan 5-7 bulan, tetapi dapat juga timbul lebih awal sekitar kehamilan minggu ke-8 hingga 12. Biasanya ini terjadi karena nyeri punggung selama hamil tidak ditangani dengan baik. Senam dapat dilakukan pada usia kehamilan 17 minggu untuk mengurangi nyeri punggung selama hamil. Kata Kunci : Senam hamil, nyeri punggung, wanita hamil. PENDAHULUAN Nyeri punggung adalah gejala yang paling umum ditemukan pada
2000; Ostgoard et al, 1997 dalam Shim, Lee & Kim, 2005).
wanita hamil. Lebih dari 50 % wanita hamil mengalami nyeri punggung. Walaupun demikian banyak wanita hamil menganggap nyeri punggung merupakan hal yang normal dialami, tidak perlu dipermasalahkan dan tidak dapat
dihindarkan
sehingga
mereka
selama tidak
hamil mencari
bantuan tenaga kesehatan professional untuk menanganinya (Moon et al.,
Menurut dalam
Wu
Granath,
et
al.(2004)
Hellgren
dan
Gunnarsson (2006) nyeri punggung dikategorikan
menjadi
dua
yaitu
pregnancy-related pelvic girdle pain (PPP) dan pregnancy-related low back
pain
(PLBP).
Sementara
menurut Shim, Lee dan Kim (2005) istilah low back pain mencakup
Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
79
lumbar back pain, posterior pelvic
rumah dan bekerja. Oleh karena itu
pain dan kombinasi dari keduanya.
nyeri punggung pada wanita hamil
Menurut Perkins et al. (1998)
perlu di cegah dan ditangani.
dalam Shim, Lee dan Kim (2005)
Penelitian yang dilakukan di
nyeri punggung pada wanita hamil
Korea oleh Shim, Lee & Kim (2005)
secara
melaporkan
signifikan
memberikan
bahwa
senam
yang
dampak yang buruk terhadap kegiatan
dilakukan secara teratur 5-7 kali per
sehari-hari dan kesejahteraan selama
minggu
hamil. Penelitian sebelumnya juga
menunjukkan penurunan angka nyeri
melaporkan bahwa nyeri punggung
punggung secara significan setelah 12
mengakibatkan aktifitas sehari-hari
minggu. Senam dapat dilakukan pada
terganggu dan peningkatan jumlah
usia kehamilan 17 minggu. Terdapat
hari cuti sakit pada wanita hamil di
6 gerakan dasar senam yang di desain
Skandinavia (Noren et al., 1997
oleh Moon dan Choi (2001) dalam
dalam Shim, Lee & Kim, 2005).
Shim, Lee & Kim (2005) untuk
Mens et al, 1996 dalam Shim, Lee &
mengurangi nyeri punggung selama
Kim, 2005 melaporkan bahwa lebih
hamil. Gerakan senam tersebut yaitu
dari 80 % wanita hamil dengan back
pelvic tilting, knee pull, straight leg
pain
raising, curl up, lateral straight leg
dalam
mengalami
ketidaknyamanan
beraktifitas
sehari-hari,
pada
wanita
hamil
raising dan kegel exercise.
kesulitan dalam melakukan pekerjaan PEMBAHASAN 1. Nyeri punggung pada wanita hamil Nyeri punggung selama hamil mencerminkan
kebutuhan
punggung merupakan sindroma klinik
wanita
yang ditandai dengan gejala utama
akan perawatan untuk mengurangi
nyeri di daerah tulang punggung.
nyeri punggung dan meningkatkan
Pada wanita hamil biasanya timbul
kesejahteraan wanita hamil. Nyeri
antara umur kehamilan 5-7 bulan,
Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
80
tetapi dapat juga timbul lebih awal sekitar
kehamilan
minggu
Nyeri
belakang
panggul
ke-8
dirasakan di bawah sampai garis
hingga 12. Nyeri punggung bahkan
pinggang, dan/atau di atas tulang
bisa berlangsung sampai 6 bulan
ekor. Nyeri ini bisa terjadi di satu sisi
setelah
ini
atau kedua sisi. Nyeri ini bisa sampai
terjadi karena nyeri punggung selama
ke bokong dan di belakang paha, dan
hamil tidak ditangani dengan baik.
biasanya tidak menjalar sampai ke
Beberapa
lutut tetapi dapat juga disertai dengan
melahirkan.
Biasanya
keadaan
yang
meningkatkan nyeri punggung pada
nyeri
kehamilan adalah pekerjaan fisik
belakang
yang berlebihan, mengangkat barang,
segera pulih dengan istirahat, dan
membungkuk,
biasanya timbul rasa kaku di pagi
atau
menggendong
tulang
kemaluan.
panggul
Nyeri
tersebut
Faktor-faktor
yang
tidak
anak, serta adanya riwayat nyeri
hari.
dapat
punggung sebelum hamil.
memperberat timbulnya nyeri panggul
Ada dua tipe nyeri punggung
belakang antara lain tidur yang sering
bawah pada kehamilan, yaitu tipe
berpindah-pindah posisi (miring ke
nyeri lumbal (pinggang bawah) dan
kiri dan kanan bolak-balik), naik
nyeri panggul belakang. Nyeri lumbal
tangga, duduk dan berdiri dari tempat
selama
atas
duduk (seperti masuk dan keluar dari
pinggang di garis tengah tulang
mobil, bak mandi, tempat tidur),
belakang. Nyeri ini bisa atau tanpa
mengangkat
penjalaran ke tungkai atau kaki.
badan, membungkukkan badan ke
Biasanya nyeri ini timbul bila wanita
depan,
hamil tersebut bekerja dengan posisi
berlebihan. Pekerjaan yang berkaitan
duduk atau berdiri yang lama, atau
dengan posisi tubuh yang lama dan
melakukan
mengangkat
ekstrem seperti duduk di depan
barang secara berulang. Otot-otot di
komputer dan badan condong ke
sepanjang punggung dapat terasa
depan, berdiri dan bersandar ke meja
hamil
berlokasi
pekerjaan
di
barang,
berlari,
memutarkan
dan
berjalan
tegang. Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
81
kerja
meningkatkan
risiko
nyeri
panggul belakang.
2. Senam hamil untuk mengurangi nyeri punggung Senam adalah olah raga yang
Choi (2001) dalam Shim, Lee & Kim
dapat mengurangi nyeri punggung
(2005) yang digunakan pada program
selama
untuk mengurangi nyeri punggung
hamil.
Penelitian
yang
dilakukan di Korea oleh Shim, Lee &
atau BPRP selama hamil, yaitu:
Kim
1. Pelvic Tilting
(2005)
program
melaporkan
Reducing
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk
menunjukkan
menguatkan otot gluteus maksimus
penurunan angka nyeri punggung
dan mencegah hiperlordosis lumbal.
secara signifikan setelah 12 minggu.
Tekniknya dapat dilakukan dengan
Program BPRP terdiri dari pendidikan
menekankan punggung pada alas
kesehatan, pembagian pamflet, kaset
sambil menegangkan otot perut dan
video
kedua otot gluteus maksimus
Program
Back
Pain
bahwa
(BPRP)
berisi
demonstrasi
senam,
dan
laporan kegiatan senam dan panggilan
dipertahankan selama 5-10 hitungan.
telepon. Pendidikan kesehatan berupa
2. Lutut ke dada
penjelasan tentang anatomi dan fungsi
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk
vertebra, perubahan pelvik normal
meregangkan otot
selama hamil, dan postur tubuh yang
tegang dan spasme. Tekniknya dapat
tepat untuk mencegah nyeri punggung
dilakukan dengan menarik lutut ke
yang diberikan pada kelas antenatal.
dada bergantian semaksimal mungkin
Senam dilaksanakan dirumah masing-
tanpa menimbulkan rasa sakit dan
masing secara teratur 5-7 kali per
dipertahankan selama 5-10 detik.
minggu.
Dapat juga dilakukan dengan kedua
Panggilan
lewat
telpon
punggung yang
dilaksanakan 1-2 kali setiap minggu
lutut secara bersamaan.
untuk
3. Straight Leg Raising
memberikan
motivasi
dan
mengkaji intensitas nyeri punggung. Terdapat
6
gerakan
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk
dasar
meregangkan dan menguatkan otot
senam yang di desain oleh Moon dan
hamstring dan gluteus. Tekniknya
Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
82
dapat dilakukan dengan cara satu lutut
tegang. Tekniknya dapat dilakukan
kanan di tekuk, kaki kiri di naikkan
dengan meletakkan tangan di bawah
ke atas tanpa bantuan lengan dan
kepala dan siku menempel pada alas,
tangan.
dipertahankan
paha kanan disilangkan ke paha kiri
selama 5-10 detik dan dapat diulangi
kemudian ditarik kesamping kanan
pada lutut kiri.
dan kiri sejauh mungkin. Gerakan ini
4. Curl Up
dapat
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk
menyilangkan paha kiri di atas paha
menguatkan otot perut dan punggung
kanan.
bawah. Tekniknya dapat dilakukan
6. Kegel exercise
dengan
menaikkan
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk
kepala dan leher sehingga dagu
menguatkan otot-otot dasar panggul
menyentuh dada, diteruskan dengan
(pelvic floor muscles) atau otot
mengangkat punggung bagian ataas
pubokoksigis.
sampai kedua tangan mencapai lutut
dilakukan
(tangan
mengencangkan otot pubokoksigis
Gerakan
perlahan-lahan
diluruskan),
sedangkan
juga
otot
dilakukan
dengan
Tekniknya dengan
vagina
dapat cara
punggung bagian tengah dan bawah
dan
seperti
tetap menempel pada dasar.
menahan kencing selama 3 detik
5. Meregangkan tubuh bagian lateral
kemudian
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk
detik.
dikendurkan
waktu
selama
3
meregangkan otot lateral tubuh yang 3. Pelaksanaan senam hamil di Indonesia Senam hamil adalah olah raga
bidan/perawat senior atau terlatih
yang paling popular dan banyak
atau guru senam hamil yang terlatih.
dilakukan oleh ibu hamil. Lazimnya
Selama
pelaksanaan
di
dipersiapkan secara fisik maupun
Indonesia dilakukan di rumah sakit,
mental untuk persalinan yang cepat
rumah bersalin atau tempat-tempat
dan spontan. Gerakan – gerakan
tertentu
senam
senam
dengan
hamil
bimbingan
senam
hamil
hamil
yang
ibu
dilakukan
Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
83
bertujuan agar wanita hamil dapat
Gerakan dilakukan dengan posisi
menguasi
berbaring, kedua telapak kaki sejajar.
teknik
pernafasan,
memperkuat/mempertahankan
Pergelangan kaki diputar ke atas dan
elastisitas otot-otot dinding perut,
ke bawah selama beberapa kali.
melatih sikap tubuh selama hamil
Kemudian ditekuk dengan kencang
dan
ke arah dalam dan diangkat lagi,
melatih
relaksasi
sempurna
sehingga persalinan dapat berjalan
begitu
lancar. Oleh karena itu biasanya
Selanjutnya
senam hamil dimulai pada kehamilan
berhadapan dengan jarak 20 cm, lalu
28-30 minggu (trimester ketiga).
diputar ke arah dalam dan luar
Gerakan-gerakan
beberapa kali.
yang
dilakukan
terus
beberapa
kedua
telapak
kali. kaki
pada senam hamil di rumah sakit dan
3. Pernapasan perut
klinik bersalin yaitu :
Pernapasan perut berguna untuk
1. Duduk bersila
melenturkan
Merupakan sikap yang paling baik
Gerakan dilakukan dengan menekuk
dilakukan wanita hamil terutama
kedua kaki, meletakkan kedua tangan
pada saat kehamilan sudah mencapai
di atas perut, kemudian menarik
usia 7 bulan. Duduk bersila akan
napas melalui hidung dengan mulut
menyokong dinding perut beserta
tertutup
isinya,
melalui mulut. Dilakukan perlahan-
termasuk
janin
sehingga
dan
otot-otot
abdomen.
menghembuskannya
kedudukan janin akan lebih baik.
lahan selama 10-15 kali.
2. Senam anti-odem
4. Pernapasan iga
Odem atau bengkak biasanya terjadi
Pernapasan
pada pergelangan dan jari-jari kaki.
menyupplai oksigen ke paru-paru ibu
Hal ini terjadi karena ada tekanan
maupun janin. Gerakan dilakukan
dari
sirkulasi
dengan meletakkan kedua tangan
pembuluh darah tidak lancar. Senam
diatas iga dengan siku menekuk.
ini
perut
juga
memperlancar
sehingga
iga
berguna
untuk
berfungsi
untuk
Kemudian menarik napas melalui
sirkulasi
darah.
hidung dengan mulut tertutup dan
Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
84
menghembuskannya melalui mulut.
berpegangan
Dilakukan beberapa kali.
penopang. Pandangan ke depan,
5. Pernapasan dada
menarik
Pernapasan dada berfungsi untuk
menundukkan kepala selama 3
memperlancar sirkulasi uteroplasenta
hitungan,
kemudian
secara
dan persiapan persalinan. Gerakan
perlahan
menurunkan
badan
dilakukan dengan meletakkan kedua
(jongkok). Selanjutnya bokong
telapak tangan diatas dada dengan
diangkat
posisi jari-jari tangan kanan dan kiri
menapak pada lantai.
bertemu. Kemudian menarik dan
pada
nafas
dengan
kayu
panjang,
tumit
tetap
8. Tidur rileks.
menghembuskan napas dengan mulut
Posisi badan agak miring, salah
terbuka. Dilakukan beberapa kali.
satu telapak tangan menyangga
6. Senam anti-ambeien
kepala (fungsinya seperti bantal),
Gerakan ini untuk melenturkan otot-
tangan yang lain rileks dan salah
otot sekitar anus sehingga tidak
satu kaki ditekuk.
terjadi hemoroid. Gerakan dilakukan
9. Senam anti-sungsang
dengan
posisi
Kedua
Dilakukan di usia kehamilan
tangan diletakkan di samping kanan
lebih dari 7 bulan. Manfaatnya
dan kiri badan, kedua kaki agak
agar posisi kepala janin kembali
ditekuk. Kemudian menarik napas
di bawah. Gerakan dilakukan
panjang dan mengerutkan bokong.
seperti orang sujud dengan kedua
Selanjutnya
bokong
tangan diletakkan disamping, lalu
setinggi-tingginya selama 6 hitungan
menengok 10 menit ke kanan dan
setelah
10
itu
berbaring.
mengangkat
diturunkan
perlahan-
lahan.
ke
kiri
sambil
nungging.
7. Senam anti-kram Gerakan
menit
ini
bertujuan
Beberapa hal untuk
menghindari kram pada kaki.
yang harus
diperhatikan oleh ibu hamil selama melakukan senam :
Kedua tangan lurus ke depan dan Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
85
a. Sebaiknya senam dilakukan rutin 3 kali tiap minggu
timbul
dingin,
b. Hindari fleksi dan ekstensi pada sendi yang berlebihan
cepat dan tiba-tiba karena sendi tidak stabil
gejala
penglihatan
napas
kelelahan
sebelum
disertai
berkunang-kunang, dan
atau
tampak perdarahan
pervaginam k. Pendinginan
pemanasan
keringat
pusing
sesak
c. Hindari perubahan posisi yang
d. Lakukan
atau
dalam
senam
penting untuk mengembalikan
latihan inti selama kurang lebih 5
pernapasan,
menit
metabolisme kembali normal
e. Perhatikan perubahan posisi dari tidur ke berdiri untuk mencegah
nadi
dan
l. Diperlukan istirahat selama 10 menit setelah latihan
hipotensi ortostatik f. Sebelum senam yakinkan ibu
Panduan
khusus
yang
harus
sudah mengkonsumsi cairan yang
diperhatikan selama ibu melakukan
adekuat
senam hamil :
untuk
menghindari
dehidrasi selama latihan
a. Ukur nadi ibu setiap 10- 15 menit
g. Minum 2-3 gelas cairan akan menolong ibu
dari
dehidrasi
selama senam
kalori dan tinggi protein
supportif
serta
pakaian yang menyerap keringat j. Hentikan
senam
apabila
nadi maksimal 90 kali/menit c. Waktu latihan dalam satu periode
i. Gunakan bra yang meopang dan yang
lebih dari 140 kali/menit, jika terjadi, istirahatkan ibu sampai
h. Intake makanan harus tinggi
sepatu
b. Selama latihan nadi tidak boleh
ibu
mengalami rasa nyeri pada perut
tidak
lebih
dari
15
menit,
istirahat 2-3 menit kemudian lanjutkan d. Suhu ibu tidak boleh 38 derajat celcius atau lebih
akibat kontraksi otot-otot perut
Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
86
KESIMPULAN Nyeri punggung adalah gejala
Intervensi
yang
dapat
yang paling umum ditemukan pada
dilakukan untuk mengurangi nyeri
wanita
punggung
hamil.
Nyeri
punggung
selama
hamil
dan
adalah
selama hamil memberikan dampak
menyarankan
buruk terhadap kegiatan sehari-hari
wanita
dan kesejahteraan wanita hamil.
senam
Nyeri punggung juga menyebabkan
Pelaksanaan
wanita hamil merasa tidak nyaman
dilakukan di rumah masing-masing,
dalam bekerja.
di klinik bersalin atau di rumah sakit.
hamil hamil
mengajarkan
untuk
melakukan
secara
senam
hamil
teratur. dapat
Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
87
DAFTAR PUSTAKA Bobak, Lowdermilk, Jensen & Perry. (1995). Maternity Nursing.4th ed. Alih bahasa Maria A. Wijayarini dan Peter I. Anugerah. Jakarta : EGC Garshasbi, A. & Zadeh, S.F. (2005). The effect of exercise on the intensity of low back pain in pregnant women. International Journal of Gynecology and Obstetrics. Vol. 88, pg 271 – 275 Granath, A.B., Hellgren, M.S.E. & Gunnarsson, R.K. (2006). Water aerobics reduces sick due to low back pain during pregnancy. Journal of Obstetrics, Gynecology and Neonatal Nursing . Vol. 35, pg 465 – 471 Perkins, J., Hammer, Loubert, P.V. Identification
R.L. & (1998). and
management of pregnancyrelated low back pain. Journal of Nurse-Midwifery. Vol. 43, pg 331 – 340 Pilliteri, A. (1999). Maternal and childhealth nursing. Care of the childbearing and childrearing family. 3rd ed. Philadelphia : Lippincott Shim, M.J., Lee, Y.S., Oh, H.E. & Kim, J.S. (2007). Effects of a back-pain-reducing program during pregnancy for Korean women: A non-equivalen control-group pretest-posttest study. International Journal of Nursing Studies. Vol. 44, pg 19 – 28 Wong,
D.L., Perry, S.E. & Hockenberry, M.J. (2002). Maternal Child Nursing Care. 2nd ed. St. Louis : Mosby
Syamsul Gultom adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
88
HUBUNGAN ANTARA KADAR HAEMOGLOBIN DENGAN TINGKAT VO2MAX ATLET PPLM PROVINSI SUMATERA UTARA Fajar Apollo Sinaga Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar Haemoglobin dengan tingkat VO2max atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara. Populasi Penelitian dan sekaligus sampel penelitian adalah seluruh atlet PPLM Sumatera Utara. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Lapangan Tenis FIK UNIMED. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei analitik dan test pengukuran. Bentuk pelaksanaan penelitian adalah dengan survey menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana data yang menyangkut variabel dependen dan independen akan dikumpulkan dalam waktu bersama dan secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar hemoglobin atlet putra adalah 15,7 g/dL sedangkan rata-rata kadar Hb atler putri adalah 14,3 g/dL, sedangkan rata-rata kadar VO2Max diperoleh 51,5 ml/KgBB/menit yang berarti kadar Haemoglobin dan kadar VO2max berada dalam kondisi baik. Dari hasil analisis data diperoleh kolerasi variabel kadar hemoglobin dengan tingkat VO2 Max atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara di dapat angka probabilitas 0,005 artinya ada hubungan antara kadar hemoglobin dengan tingkat VO2 Max atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat korelasi (r)= 0,687. Kata kunci : Haemoglobin, VO2max, atlet
PENDAHULUAN Pembinaan prestasi olahraga
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
merupakan hal yang sangat penting
2005 tentang Sistem Keolahragaan
mendapatkan
karena
Nasional pasal 4 bahwa keolahragaan
prestasi dibidang olahraga merupakan
nasional bertujuan memelihara dan
sesuatu yang sangat bergengsi. Hal ini
meningkatkan
tercantum
kebugaran,
perhatian
dalam
Undang-Undang
kesehatan prestasi,
dan kualitas
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
89
manusia, menanamkan nilai moral
pada penderita anemia dengan kadar
dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin,
Haemoglobin yang menurun dan
mempererat dan membina persatuan
konsekuensinya adalah menurunnya
dan kesatuan bangsa, memperkukuh
kapasitas transport oksigen di dalam
ketahanan nasional, serta mengangkat
darah.
harkat, martabat, dan kehormatan bangsa (UU RI No 3, 2005).
Menurut Haas dan Brownlie (2001), zat besi adalah mineral dalam
Untuk mencapai prestasi yang
hemoglobin,
yaitu
protein
yang
maksimal, kemampuan fisik yang
ditemukan dalam sel-sel darah merah.
baik merupakan salah satu faktor
Zat
pendukung
satu
pembentukan sel darah merah dan
diantaranya adalah mempunyai daya
mineral ini banyak memberi berfungsi
tahan cardiovascular (aerobik) yang
pada
baik. Untuk memiliki daya tahan
seluruh
aerobik yang baik diperlukan tingkat
diperlukan pada proses metabolisme
VO2 max yang tinggi. Banyak faktor
tubuh.
yang
max
Rajaram (1992), Zat besi digunakan
seperti kemampuan jantung, paru-
secara luas sebagai salah satu mineral
paru,
tambahan
dimana
mempengaruhi
kualitas
salah
VO2
Hemoglobin,
pembuluh darah dan kemampuan otot rangka dalam mengkonsumsi oksigen. Apabila salah satu dari komponen tersebut memiliki kemampuan yang rendah, terhadap
maka tingkat
akan
berpengaruh
VO2max
(Fox,
1988). Hal yang sama juga dikatakan oleh (Zhu dan Haas, 1997) bahwa penurunan VO2 max dapat terjadi
besi
berfungsi
pengangkutan anggota
Menurut
untuk
dalam
oksigen badan
Weaver
atlet
ke yang
dan
melakukan
latihan fisik sehari-hari. Zat besi merupakan salah satu logam yang penting bagi hampir semua bentuk kehidupan termasuk manusia. Zat besi merupakan unsur yang penting bagi manusia oleh karena memegang peranan dalam banyak proses metabolisme; yaitu sebagai bagian integral dari banyak
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
90
protein dan enzim. Dalam hal ini zat
menyebabkan
besi merupakan komponen penting
berwarna merah. Selain itu zat besi
dalam
juga
pembentukan
otot
kofaktor
normal, yaitu bahwa zat besi harus
berbagai enzim penting
seperti
tersedia dalam jumlah yang memadai
sitokrom, xantin oksidase, katalase
agar proses eritropoiesis berlangsung
dan
efektif
AHFS, 2002).
pengangkutan
berperan
dan
sebagai
sehingga
hemoglobin
daging
peroksidase
oksigen oleh darah ke jaringanjaringan tubuh (terutama otak dan otot) pun berlangsung efektif (Sacher, 2004). Zat besi juga penting bagi pengaturan
pertumbuhan
dan
diferensiasi sel. Adanya defisiensi besi akan membatasi pengantaran oksigen
ke
menyebabkan
sel
tubuh
sehingga
kelelahan,
kinerja
tubuh yang buruk, dan menurunnya kekebalan tubuh. Jumlah zat besi pada orang dewasa adalah sekitar 2,5 – 5 g, yang mana dua pertiganya adalah
sebagai
hemoglobin
yang
bagian
dari
mengangkut
oksigen. Peran pengangkutan oksigen tersebut juga dilakukan oleh zat besi dalam proses pembentukan mioglobin yaitu molekul hemoglobin yang mirip hemoglobin yang terdapat di dalam sel-sel otot. Mioglobin yang berikatan dengan
oksigen
inilah
Dari
(Tripathi,
hasil
2001;
pemeriksaan
kesehatan yang pernah
dilakukan
oleh Laboratorium fisiologi Olahraga FIK UNIMED terhadap pantauan keberadaan kesehatan Atlet PPLM Sumatera Utara didapati bahwa masih ada atlet menderita anemia terutama dialami oleh atlet wanita. Hasil ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Newhouse
dan
Clement
(1988)
bahwa saat ini masalah kekurangan zat
besi
dalam
tubuh
akibat
pendarahan karena menstruasi banyak terjadi pada atlet wanita. Konsumsi zat besi yang tidak memadai berarti mengakibatkan berkurangnya oksigen yang
disampaikan
ke
jaringan-
jaringan otot. Masalah ini timbul apabila
atlet
mengkonsumsi
wanita zat
besi
tidak yang
mencukupi dalam menu makanan
yang
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
91
pada saat menstruasi, akibatnya darah
antara kadar haemoglobin dengan
yang membawa oksigen menurun dan
tingkat efek pemberian zat besi
ini dapat mempengaruhi prestasi atlet.
terhadap tingkat VO2 Max atlet PPLM
Berdasarkan latar belakang di
Provinsi Sumatera Utara.
atas maka perlu diteliti hubungan
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif
dengan
Fakultas
Ilmu
Keolahragaan
UNIMED Waktu Penelitian dilakukan
menggunakan metode survei analitik
pada bulan Mei tahun 2011
dan
Subjek penelitian adalah seluruh atlet
test
pengukuran.
Bentuk
pelaksanaan penelitian adalah dengan
PPLM
survey
dengan kriteria sampel meliputi:
menggunakan
pendekatan
Cross Sectional dimana data yang menyangkut variabel dependen dan independen akan dikumpulkan dalam waktu bersama dan secara langsung (Soekidjo Notoatmodjo, 2002 : 26). Lokasi Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan lapangan
Provinsi
Sumatera
Utara
a) Memiliki derajat kesehatan dan derajat keterlatihan b) Bersedia menjadi sampel dan mengisi
persyaratan
mengikuti
kegiatan
bersedia penelitian
berlangsung.
HASIL PENELITIAN Karakteristik Atlet PPLM Propinsi Sumatera Utara. Kegiatan
Studi
– 23 tahun (Laki-laki: 20,3 ± 1,7
Kecukupan Energi pada Atlet PPLM
tahun dan Perempuan: 20,0 ± 1,00
ini
tahun).
telah
penelitian
memeriksa
atlet
putra
sebanyak 10 orang dan putri sebanyak
Cabang
olahraga
yang
ditekuni adalah atletik.
5 orang. Usia atlet berkisar antara 18 Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
92
Kadar Haemoglobin Atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara Hasil
pengukuran
kadar
Berdasarkan norma penentuan
Hemoglobin dari 15 orang sampel
kadar hemoglobin normal untuk atlet
atlet
kadar
putra sebesar 13,5-17,5 g/dL dan atlet
hemoglobin tertinggi pada atlet putra
putri remaja putri sebesar 12,0-16,0
adalah
g/dL maka semua atlet putra maupun
PPLM
16,5
diperoleh
g/dL
dan
kadar
hemoglobin terendah adalah 14,3
putri
g/dL. Pada atlet putri diperoleh kadar
normal. Kondisi ini merupakan salah
hemoglobin tertinggi adalah 15,4
satu faktor pendukung bagi para atlet
g/dL dan terendah adalah 13,4 g/dL .
untuk memiliki daya tahan fisik yang
Rata-rata kadar hemoglobin atlet
baik pada saat
putra adalah
selama menjalani kompetisi.
15,7 g/dL sedangkan
diperoleh
kadar
Hb
yang
latihan maupun
rata-rata kadar Hb atler putri adalah 14,3 g/dL. Kadar VO2Max Atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara Hasil
pengukuran
kadar
VO2Max
VO2Max dari 15 orang sampel atlet
Sumatera
PPLM
ml/KgBB/menit. Berdasarkan norma
Provinsi
Sumatera
diperoleh kadar VO2
Max
Utara
tertinggi
atlet
PPLM
Utara
maka kadar VO2
adalah 77,9 ml/kgbb/menit sedangkan
Provinsi
VO2max
dalam kategori baik.
terendah
adalah
Sumatera
provinsi
adalah
Max
51,5
atlet PPLM
Utara
adalah
45ml/kgBB/menit. Rata-rata kadar Hubungan antar Kadar Hb dengan Kadar V02Max Atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara. Untuk mengetahui hubungan
korelasi Pearson Product Moment.
antara kadar Haemoglobin dengan
Dengan
menggunakan
tingkat V02 max atlet PPLM Provinsi
akan
Sumatra Utara maka digunakan uji
korelasi. Nilai tersebut bila di atas 0,5
diperoleh
nilai
teknik
ini
koefisien
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
93
menunjukkan korelasi yang kuat,
0,05 maka Ho diterima dan jika
sedang di bawah 0,5 menunjukkan
probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
korelasi lemah. Tanda korelasi juga
(Singgih Santoso, 2004:299). Hasil
berpengaruh pada penafsiran hasil.
perhitungan
Tanda
output
bantuan program SPSS 17.0. Hasil
yang
tersebut apabila di buat dalam bentuk
–
(negatif)
menunjukkan
pada
adanya
arah
berlawanan dan tanda + (positif)
tabel
menunjukkan arah yang sama. Untuk
berikut:
dengan
menunjukkan
menggunakan
hasil
sebagai
signifikansinya jika probabilitas >
Tabel 3.1 Uji korelasi hubungan antara kadar Hb dengan tingkat VO 2Max Atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara Variabel Uji HB VO2MAX HB Pearson Correlation 1 0,687(**) Sig. (2-tailed) 0,005 N 15 15 VO2MAX Pearson Correlation 0,687(**) 1 Sig. (2-tailed) 0,005 N 15 15
Tabel diatas menunjukkan bahwa
Provinsi Sumatera Utara. Besarnya
pada taraf signifikansi 0,05 kolerasi
koefisien korelasi antara variabel
variabel kadar hemoglobin dengan
adalah 0,687 menunjukkan bahwa
tingkat
PPLM
semakin tinggi kadar hemoglobin
di dapat
(dalam batas normal) maka semakin
angka probabilitas 0,005 artinya ada
tinggi tingkat VO2 max atlet PPLM
hubungan antara kadar hemoglobin
Provinsi Sumatera Utara.
VO2
Max
atlet
Provinsi Sumatera Utara
dengan tingkat VO2 Max atlet PPLM
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
94
PEMBAHASAN Untuk memiliki daya tahan
oksigen ke seluruh anggota badan
aerobik yang baik diperlukan tingkat
yang
VO2 max yang tinggi. Banyak faktor
metabolisme tubuh. Dari pendapat
yang
diatas maka dapat dikatakan bahwa
mempengaruhi
VO2
max
diperlukan
seperti kemampuan jantung, paru-
zat
paru,
haemoglobin
kualitas
Hemoglobin,
besi
pada
yang
proses
terdapat
pada
berfungsi
untuk
pembuluh darah dan kemampuan
mengikat oksigen di dalam darah
otot rangka dalam mengkonsumsi
sehingga dengan sendirinya akan
oksigen. Apabila salah satu dari
mempengaruhi tingkat VO2
komponen
memiliki
penelitian yang dilakukan. Dari hasil
kemampuan yang rendah, maka akan
penelitian diperoleh bahwa tingkat
berpengaruh
VO2 Max dan kadar Hb atlet PPLM
tersebut
terhadap
tingkat
provinsi
sama juga dikatakan oleh (Zhu dan
dalam
Haas, 1997) bahwa penurunan VO2
menunjukkan bahwa status gizi dan
max dapat terjadi pada penderita
pola
anemia dengan kadar Haemoglobin
dilaksanakan sudah sesuai. Dari hasil
yang menurun dan konsekuensinya
pengamatan terhadap menu atlet
adalah
menunjukkan
kapasitas
transport oksigen di dalam darah.
keadaan
latihan
mengandung
uatara
pada
VO2max (Fox, 1988). Hal yang
menurunnya
sumatera
Max
baik,
yang
hal
selama
bahwa zat
berada
besi
ini
ini
menu yang
Menurut Haas dan Brownlie
merupakan bagian dari haemoglobin.
(2001), zat besi adalah mineral
Pada penelitian ini koefisien korelasi
dalam hemoglobin, yaitu protein
antara kadar Hb dengan tingkat
yang ditemukan dalam sel-sel darah
VO2Max hanya 0,687 artinya selain
merah. Zat besi berfungsi dalam
Hb masih ada faktor lain yang dapat
pembentukan sel darah merah dan
mempengaruhi
mineral
seperti kemampuan jantung, paru-
berfungsi
ini
banyak pada
memberi
tingkat
VO2Max
pengangkutan
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
95
paru, kemampuan otot rangka dalam
vena (A-VO2diff). Selama aktivitas
mengkonsumsi oksigen.
fisik yang intens, A-V O2 akan
Pada saat melakukan aktivitas
meningkat karena oksigen darah
fisik yang intens, terjadi peningkatan
lebih banyak dilepas ke otot yang
kebutuhan oksigen oleh otot yang
sedang bekerja, sehingga oksigen
sedang bekerja. Kebutuhan oksigen
darah
ini
dan
menyebabkan pengiriman oksigen ke
pertukaran oksigen dalam paru-paru.
jaringan naik hingga tiga kali lipat
Ventilasi merupakan proses mekanik
daripada kondisi biasa. Peningkatan
untuk
A-V O2diff terjadi serentak dengan
didapat
dari
ventilasi
memasukkan
atau
vena
berkurang.
peningkatan
Proses
dengan
pertukaran udara sebagai respon
pertukaran oksigen dalam alveoli
terhadap olah raga berat (Pate et al,
paru dengan cara difusi. Oksigen
1984). Dari keterangan di atas dapat
yang terdifusi masuk dalam kapiler
menjelaskan bahwa fungsi paru juga
paru untuk selanjutnya diedarkan
dapat
melalui pembuluh darah ke seluruh
VO2max.
tubuh.
Untuk
berlanjut
dapat
memasok
output
ini
mengeluarkan udara dari dalam paru. ini
cardiac
Hal
mempengaruhi
Sementara
itu
dan
tingkat
untuk
kebutuhan oksigen yang adekuat,
menjelaskan bahwa jantung juga
dibutuhkan paru-paru yang berfungsi
dapat
dengan baik, termasuk juga kapiler
VO2max adalah sebagai berikut:
dan pembuluh pulmonalnya. Pada
Respon kardiovaskuler yang paling
seorang atlet yang terlatih dengan
utama terhadap aktivitas fisik adalah
baik, konsumsi oksigen dan ventilasi
peningkatan
paru total meningkat sekitar 20 kali
Peningkatan ini disebabkan oleh
pada saat ia melakukan latihan
peningkatan isi sekuncup jantung
dengan intensitas maksimal (Fox ,
maupun
2003). Dalam fungsi paru, dikenal
mencapai sekitar 95% dari tingkat
juga istilah perbedaan oksigen arteri-
maksimalnya.
mempengaruhi
heart
cardiac
tingkat
output.
rate yang dapat
Karena
pemakaian
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
96
oksigen oleh tubuh tidak dapat lebih
maka dapat dikatakan bahwa sistem
dari kecepatan sistem kardiovaskuler
kardiovaskuler dapat membatasi nilai
menghantarkan oksigen ke jaringan,
VO2max (Pate et al, 1984).
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
disimpulkan hal-hal
sebagai berikut: 1. Tingkat
Provinsi Sumatera Utara berada dalam kondisi yang baik. 2. Terdapat korelasi antara tingkat
VO2max
Haemoglobin
dan
atlet
kadar PPLM
VO2
Max
haemoglobin
dengan
kadar
atlet
PPLM
Provinsi Sumatera Utara. Saran Kondisi fisik atlet PPLM Provinsi Sunatera Utara bila ditinjau dari daya tahan
(VO2Max),
perlu
dipertahankan baik dengan perbaikan menu
makanan
atau
dengan
pemberian
suplemen
yang
mengandung
zat
besi
selama
mengikuti program latihan.
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
97
Daftar Pustaka Anderson, G.J., Frazer, D.M., McKie, A.T., Wilkins, S.J., dan Vulpe, C.D. (2002). The Expression and Regulation of The Iron Transport Molecules Hephaestin and IREG1 : Implications for The Control of Iron Export from The Small Intestine. Cell Biochem Biophys. 36(2-3):137-146. Andrews, C.N. (2005). Understanding Heme Transport. The New England Journal of Medicine. Boston. 353(23):2508 -2509. ASHP. (2002). AHFS Drug Information. Bethesda : American Society of Health System Pharmacists, Inc. Clement DB, Asmundson RC. Nutritional intake and hematological parameters in endurance runners. Physic Sport Med 1982:10:37- 43. Fox, E.L.,Browers, R.W., Foss, M.L. (1988). The Physiological Basis of Physical Education and Atletics, Fourth ED., New York, W.B. Saunders Company. Ganong, W.F., (1991). Fisiologi Kedokteran, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC
Garrison, R.H.,J.R., and E. Somer. The Nutrition Desk Reference (New Canaan , C.N: Keats 1985) Guyton, A.C. 1988. Texbook of Medical Physiology, Philadelphia, W.B. Sounders Company. Haas
J, Brownlie T IV. Iron deficiency anemia and reduced work capacity: a critical review of the research to determine a causal relationship. J Nutr 2001;131:676S–90S.
Hinton P, Giordano C, Brownlie T, Haas J. Iron supplementation improves endurance after training in iron-depleted, nonanemic women. J Appl Physiol 2000;88:1103–11. Ivey, M. dan Elmer, G. (1986). Nutritional Supplement, Mineral, and Vitamin Products. Handbook of Nonprescription Drugs. Edisi 8. Washington D.C.: American Pharmaceutical Association. Katharina, D. (1984). Sebulan Sekali Bagaimana Pria Menghadapinya, Jakarta, Sinar Harapan.
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
98
Newhouse II. Clement DB. Iron status in athletes. Sports Med 1988:5: 337-52. NIH/ODS (National Institute of Health/Office of Dietary Supplements). (2005). Dietary Supplement Fact Sheet : Iron. Diperoleh dari http://dietarysupplement.info.nih.gov pada 22 Maret 2007. Roseann M L, Connie M Weaver, Darlene A S, Sujaiha Rajaram, Berdine Marlin, and Christopher L M (1992). Iron status in exercising women: the effect of oral iron therapy vs increased consumption of muscle foods. Am. J. Clin. Nutr.56:1049-55. Tripathi, K.D.(2001).Essential of Medical Pharmacology. India :
Jaypee Brothers Publisher.
Medical
USPDI. (1989). Drug Information for The Health Care Professional. Edisi 9. Vol. IA. United States Pharmacopeial Convention, Inc. Weaver C. M., Rajaram S (1992) Exercise and Iron Status. American Institute of Nutrition. J Nutr 1992; 122: 782-7. Zhu, Y. I., and J. D. Haas (1997) Iron depletion without anemia and physical performance in young women. Am. J. Clin. Nutr. 66: 334–341, 1997. http://sickle.bwh.harvard.edu/iron_tr ans-port.html
Fajar Apollo Sinaga adalah dosen jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
99
PERBEDAAN BURNOUT ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT DAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT PADA PERAWAT DI RUANGAN CRITICAL CARE Togi Fitri Afriani Ambarita Abstrak Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif dengan menggunakan purposif sampling, yang meneliti mengenai perbedaan tingkat burnout pada perawat tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert. Burnout adalah suatu sindrom kelelahan kerja yang perlu diwaspadai kemunculannya pada individu yang bekerja dibidang pelayanan (human service), misalnya perawat di rumah sakit. Seorang perawat yang mengalami burnout akan menyebabkan turunnya kualitas pelayanan perawat terhadap pasien-pasien di rumah sakit, jika hal ini terjadi dapat menimbulkan kerugian bagi pasien dan rumah sakit. Sindrom ini ditandai dengan 3 gejala utama yakni kelelahan emosional, depersonalisasi dan low personal accomplishment. Perkembangan dan kemunculan burnout juga dipengaruhi oleh faktor kepribadian pekerja (perawat). Jung mengemukakan pembagian tipe kepribadian berdasarkan orientasi sikap jiwa seseorang, yakni tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert. Tipe kepribadian introvert orientasinya lebih ke dalam diri, yakni tipe orang yang kemampuan sosialisasinya lebih rendah, sebaliknya tipe kepribadian ekstrovert yang orientasinya ke luar diri, orangnya lebih ramah dan mudah bergaul. Peserta penelitian melibatkan 45 perawat dari 4 rumah sakit swasta di Medan. Karakteristik sampel penelitian adalah perawat di ruangan critical care (ruangan perawatan intensif dan gawat darurat), minimal sudah bekerja selama satu tahun di ruangan tersebut, berumur 30 tahun kebawah, tipe kepribadian introvert atau tipe kepribadian ekstrovert. Uji reliablitas untuk Skala burnout (MBI) dan skala kepribadian dilakukan pada 50 orang sampel, dengan reliabilitas masing-masing sebesar 0.89 dan 0.91. Analisa data dilakukan dengan analisa statistik t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat burnout antara tipe kepribadian introvert dan tipe kerpibadian ekstrovert, yakni tipe kepribadian introvert lebih tinggi tingkat burnout dibandingkan tipe kepribadian ekstrovert. Jika dilihat per-dimensi, tingkatan burnout berbeda secara signifikan pada dimensi low personal accomplishment, sementara pada dua dimensi lainnya tingkat burnout juga lebih tinggi pada kepribadian introvert, namun tidak berbeda secara signifikan. Kata Kunci: burnout, tipe kepribadian introvert, tipe kepribadian ekstrovert, sindrom kelelahan kerja, perawat.
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
100
PENDAHULUAN Di
indonesia,
pelayanan
rumah
Profesi
pelayanan,
seperti
sakit
perawat, pada dasarnya merupakan
dinyatakan dengan tingkat akreditas
suatu pekerjaan yang menghadapi
rumah sakit tersebut (Puageno, 2002).
tuntutan dan pelibatan emosional.
Akreditasi
Maslach
bahwa
sebuah
kualitas
merupakan rumah
pernyataan
Sutjipto
2001)
tersebut
menjelaskan bahwa pekerjaan yang
memenuhi standart minimal. Rumah
berorientasi melayani orang lain dapat
sakit
membentuk hubungan yang bersifat
yang
sakit
(dalam
sudah
terakreditasi
harapannya merupakan rumah sakit
asimetris
yang
penerima jasa pelayanan. Hubungan
sudah
mampu
memberikan
antara
pemberi
dan
layanan standart pada masyarakat
yang asimetris
yang sakit. Rumah sakit yang dapat
perawat
memberikan pelayanan yang baik
pelayanan, bantuan, dan dukungan
merupakan harapan dari setiap pasien
kepada klien atau pasien, sementara
yang sakit yang datang ke rumah sakit
itu
tersebut.
menerima
Salah
satu
indikator
dari
terlihat pada saat
memberikan
pasien
bersifat
perhatian,
pasif
pelayanan
hanya bahkan
menuntut untuk lebih diperhatikan
akreditasi adalah penilaian unjuk
atau
kerja staff rumah sakit (Aditama,
kebutuhannya. Bahkan tak jarang
1999). Perawat merupakan bagian
seorang
dari staff rumah sakit yang akan
pelayanannya yang terbaik kepada
dinilai unjuk kerjanya. Cara perawat
pasien, namun ia tidak mendapatkan
berinteraksi
memberikan
penghargaan apapun, karena pasien
pelayanan kepada pasien menentukan
menganggap memang demikianlah
kualitas
pelayanan
seharusnya. Hubungan yang tidak
kepuasan
yang
dalam
sebagai pelanggan.
medis
diperoleh
dan pasien
dilayani
sesuai
perawat
seimbang
tersebut
dengan
memberikan
dapat
menimbulkan ketegangan emosional (Sutjipto, 2001).
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
101
Kontak yang konstan dengan
konsep
burnout.
Freudenberger
pasien dapat menjadi stressor untuk
adalah seorang psikiatris yang bekerja
perawat itu sendiri. Situasi ini bahkan
dalam sebuah klinik amal untuk
dapat menyebabkan perawat menjadi
ketergantungan obat. Rata-rata staff
kebingungan
semua
yang bergabung dalam klinik amal
permintaan pasien, akibatnya dapat
tersebut kebanyakan relawan muda
menimbulkan
yang
melayani
kurang
efektifnya
identik
dengan
motivasi.
hubungan antara pasien dan perawat.
Freudenberger
Perawat
banyak anggota relawan tersebut
menjadi
marah-marah,
mengamati
menunjukkan sikap bahwa pasien
setelah
pantas menderita penyakitnya, atau
kehabisan
dia secara emosi menarik diri dari
motivasi
pasien. Fenomena perilaku perawat
dengan ditunjukkannya bermacam-
tersebut
macam sindrom emosi dan fisik.
dikenal
dengan
istilah
bekerja
selama
bahwa
energi dan
dan
1
tahun
kehilangan
komitmen,
disertai
burnout (Kalman & Waughfield,
Freudenberger
1987).
‘burnout’ untuk memberi label atas Perawat
yang
mengalami
memilih
kata
kondisi tersebut dimana kata ini
burnout akan menyebabkan kualitas
biasanya
pelayanan yang buruk sehingga para
menunjukkan
pasien menjadi tidak nyaman yang
penyalahgunaan obat (Schaufeli dan
kemudian akan menurunkan kualitas
Buunk, 1996).
pelayanan suatu rumah sakit.
digunakan efek
Penelitian
untuk
kronik
tentang
dari
burnout
Istilah burnout pertama kali
sendiri sebenarnya telah berlangsung
diutarakan dan diperkenalkan kepada
selama 25 tahun (Maslach, dkk, 2001)
masyarakat
sehingga
oleh
Herbert
menghasilkan
berbagai
Freudenberger pada tahun 1973 yang
ragam pengertian. Dalam Lexicon of
kemudian
Psikiatri & Mental Health
dikenal
sebagai
bapak
terms
penemu sindrom burnout. Tulisannya
(1994) dinyatakan bahwa sindrom
berpengaruh dalam memperkenalkan
burnout merupakan salah satu bentuk
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
102
reaksi ekstrim terhadap stres yang
lama dalam situasi yang menuntut
berkaitan dengan kerja, dimana istilah
secara emosional.
ini masih controversial, dan beberapa
oleh seseorang yang bekerja di sektor
pengarang memasukkannya sebagai
pelayanan sosial dalam waktu yang
kasus depresi klinis.
cukup lama. Menurut mereka, pada
Maslach dan Jackson (dalam Sutjipto,
2001)
meneliti
tentang
Burnout dialami
jenis pekerjaan tersebut, seseorang menghadapi
tuntutan
dari
klien,
burnout pada bidang pekerjaan yang
tingkat keberhasilan dari pekerjaan
berorientasi
rendah, dan kurangnya penghargaan
seperti
melayani
bidang
orang
kesehatan
lain
mental,
yang
adekuat
terhadap
kinerja
bidang pelayanan kesehatan, bidang
pemberi layanan. Situasi menghadapi
pelayanan sosial, bidang penegakan
tuntutan
hukum, maupun bidang pendidikan;
menggambarkan
dalam
menuntut
perkembangannya
telah
dari
penerima
layanan,
keadaan
secara
yang
emosional
memberikan sumbangan yang sangat
(emotionally demanding), sehingga
berarti dalam memahami burnout.
pada akhirnya dalam jangka panjang
Mereka menemukan bahwa burnout
tertentu seseorang akan mengalami
merupakan suatu pengertian yang
kelelahan,
multidimensional.
Maslach (dalam
memberikan sesuatu secara maksimal,
Sutjipto, 2001) mengartikan burnout
namun memperoleh apresiasi yang
sebagai
minimal.
sindrom
terdiri
atas
tiga
psikologis
yang
dimensi
yaitu
karena
ia
berusaha
Pada tahun 1998-1999, sebuah
kelelahan emosional, depersonalisasi,
penelitian
dan “low personal accomplishment”.
dilakukan oleh Aiken, dkk (2001) di
Sementara Aronson
(dalam
mendefinisikan
itu
Pines
Sutjipto, burnout
dan 2001)
sebagai
Eropah
mengenai
dan
Amerika,
burnout
terhadap
perawat di 5 negara yaitu USA, Kanada,
Inggris, Skotlandia,
dan
kelelahan secara fisik, mental, dan
Jerman. Hasil dari penelitian ini
emosional karena keterlibatan yang
adalah 30% – 40% perawat di semua
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
103
negara kecuali Jerman menunjukkan
juga
mempengaruhi
skor burnout yang tinggi.
burnout pada perawat.
munculnya
& Wagner (1992),
Disamping faktor situasional
menyatakan bahwa perawat yang
terdapat juga faktor individual yang
bekerja
Kidd
mudah
dengan terkena
pasien
kritis
mempengaruhi burnout, salah satunya
burnout,
yaitu
yaitu pengaruh kepribadian. Beberapa
perawat diruangan critical care
aspek
(misalnya intensive care unit dan
mempengaruhi
emergency room). Penelitian yang
burnout, misalnya orang tipe A, self-
dilakukan Krausz Koslowsky (dalam
esteem rendah (Schaufeli dan Buunk,
Sagie dan Krausz, 2003) menemukan
1996).
bahwa perawat di ruangan intensive
dilakukan oleh Phillippens, (2002)
care unit lebih mengalami burnout
mengenai pengaruh tipe kepribadian
dibandingkan
dari
introvert dan ekstrovert terhadap
departemen lain. Penelitian burnout
kelelahan ditempat kerja. Penelitian
lainnya dilakukan di Yunani oleh
ini
Adali dan assistennya
penelitian
(2002).
Penelitian
membandingkan diantara
perawat
perawat
Priami M
kepribadian
juga
kecenderungan
Sebuah
adalah
yang
penelitian
bagian
dari
tentang
yang
program
‘kelelahan
di
ini
tempat kerja’ oleh The Netherlands
tingkat
burnout
Organisation for Scientific Research.
yang
berbeda
Salah
satu
hasilnya
menyatakan
lingkungan kerja. Hasil penelitian
bahwa kelelahan dalam bekerja (yaitu
menunjukkan bahwa untuk kelelahan
kelelahan fisik dan mental) lebih
emosional lebih muncul signifikan
sering
pada perawat di ruangan emergency
kepribadian
room dibandingkan perawat yang
individu tipe kepribadian ekstrovert.
bekerja di intensive care unit dan
dialami
Konsep
individu introvert
tipe
tipe
daripada
kepribadian
ruangan internis. Penelitian tersebut
introvert dan ekstrovert pertama kali
menjelaskan bahwa faktor lingkungan
dikemukakan oleh Carl Gustav Jung (Naisaban, 2003). Ia mendefinisikan
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
104
tipe kepribadian introvert sebagai
seorang perawat tergantung pada
individu yang karakteristik sikap jiwa
kemampuan
berorientasi
menyenangkan
pada
perasaan
dan
personalnya hati
untuk
pasiennya.
pemikiran diri sendiri (dalam Schultz
Dengan
dan Sydney, 1993). Tipe kepribadian
perawat tipe kepribadian introvert
ini dicirikan sebagai orang yang
akan lebih mudah merasakan tekanan
tertutup, pemalu dan menarik diri.
dalam pekerjaannya yang menuntut
Sebaliknya dengan tipe kepribadian
interaksi yang konstan dengan orang
ekstrovert
lain.
digambarkan
sebagai
kepribadian
Sebaliknya
demikian
perawat
individu yang karakteristik sikap jiwa
kepribadian
berorientasi pada orang lain atau hal-
orang yang bersifat lebih terbuka dan
hal diluar dirinya. Individu tipe
memiliki kemampuan sosialisasi yang
kepribadian
dicirikan
lebih baik sehingga tuntutan tugas
sebagai orang yang ramah, suka
untuk banyak berinteraksi dengan
bersosialisasi
pasien akan dilakukan dengan lebih
ekstrovert
Perawat
dengan
tipe
kepribadian introvert kurang mampu
ekstrovert
dengan
merupakan
mudah dibandingkan dengan perawat introvert.
menjalin relasi atau komunikasi yang
Adanya
perawat
yang
hangat dengan orang lain, bahkan
memiliki kemampuan sosialisasi yang
beberapa cenderung merupakan orang
rendah,
yang sulit bergaul. Sementara itu
ketidakmampuannya untuk menjalin
menjalin interaksi dan komunikasi
hubungan
yang baik dengan pasien merupakan
dengan
ketrampilan yang diharapkan dimiliki
perawat-perawat
perawat agar mampu memberikan
Bahkan
pelayanan
komunikasinya
pasiennya. menjelaskan
keperawatan Gunarsa lebih
lanjut
terhadap
ditunjukkan
yang pasien
menyenangkan dibenarkan di
mereka
rumah pun
dengan
sakit.
terhambat teman
sejawat.
bahwa
kemampuan perawat introvert dalam memberikan
ini
oleh
(1989)
kualitas pelayanan yang diberikan
Hal
dengan
mempengaruhi
pelayanan
kepada
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
105
pasien. Mereka biasanya kurang dapat
dengan status kepegawaian perawat di
berbasa-basi
rumah
kepada
pasien
dan
sakit
pemerintah
minim komunikasi dengan pasien.
pegawai
Kondisi pribadi seperti ini (yang
pemecatannya
dialami
lebih
perawat di swasta. Sementara di
berpotensi mengarahkan timbulnya
rumah sakit swasta, komplain dari
perasaan tidak nyaman dalam bekerja.
pasien karena kurang memuaskannya
Kondisi psikologis perawat introvert
pelayanan yang diberikan perawat
akan
mengalami
menyebabkan rumah sakit swasta
perawat
lebih mengawasi kualitas pelayanan
perawat
lebih
introvert)
mudah
ketidaknyaman
daripada
dengan tipe kepribadian ekstrovert.
perawatnya.
Kondisi profesi keperawatan rumah
sakit
di
negeri
sebagai
Indonesia
membuat tidak
tingkat
sesederhana
Dengan
gambaran
kondisi tersebut tampaknya perawat di rumah sakit negeri cenderung
menunjukkan tingkat pelayanan yang
memberikan
berbeda antara rumah sakit instansi
semaksimal perawat di rumah sakit
swasta dan pemerintah. Berdasarkan
swasta
wawancara
burnout akan lebih muncul pada
dengan
para
pasien,
dikeluhkan bahwa sikap melayani
pelayanan
sehingga
peneliti
tidak
melihat
perawat di rumah sakit swasta.
para perawat di rumah sakit instansi
Berdasarkan latar belakang
pemerintah di kota Medan kurang
diatas maka peneliti menjadi tertarik
memuaskan.
untuk
menyukai
Para pelayanan
pasien
lebih
perawat
di
pada
melihat perbedaan burnout perawat
tipe
kepribadian
rumah sakit swasta daripada rumah
introvert dan ekstrovert di ruangan
sakit pemerintah. Perbedaan kualitas
critical care rumah sakit swasta.
pelayanan ini bisa saja berkaitan Metode Penelitian Subjek Subjek
penelitian
adalah
swasta di kota medan, yang bertugas
perawat yang bekerja di rumah sakit
di ruangan critical care, yakni
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
106
emergency room dan intensive care
kepribadian introvert dan 23 subjek
unit. Para perawat berusia dibawah
dengan tipe kepribadian ekstrovert.
30 tahun. Pengalaman bekerja subjek
Teknik sampling yang digunakan
di ruangan critical care
adalah purposife sampling (Hadi,
minimum
satu tahun. Jumlah subjek penelitian
2000).
45 orang yakni 22 subjek dengan tipe Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan penelitian
dilakukan
menggunakan (Suryabrata,
data
2
skala
2000),
dalam dengan
psikologi
yakni
kelelahan
emosional,
depersonalisasi, dan low personal
skala
accomplishment (Maslach, 2001).
Maslach burnout inventory dan skala
Skala tipe kepribadian introvert dan
tipe
ekstrovert
kepribadian
yakni
menguraikan 3 dimensi dari burnout
introvert
dan
dikembangkan
peneliti
ekstrovert. Skala Maslach Burnout
berdasarkan indikator-indikator tipe
Inventory (MBI) digunakan untuk
kepribadian introvert dan ekstrovert
mengukur
(dalam Dale, 2000).
burnout.
Skala
ini
Metode Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian
ini
dianalisis
secara
perbedaan
burnout
kepribadian
introvert
antara
tipe
dan
tipe
statistik dengan metode korelasi t-test
kepribadian ekstrovert pada perawat
( Sudjana, 1989),
di ruangan critical care.
dengan tingkat
kepercayaan 95 % untuk melihat Hasil dan Pembahasan Hasil Subjek penelitian paling muda
Hampir keseluruhan subjek penelitian
berumur 22 tahun dan yang paling tua
sudah bekerja di ruangan critical care
berusia 30 tahun, dimana lebih dari
dengan kisaran waktu 1 – 7 tahun
setengah subjek penelitian berusia
(91,4%),
diantara 25 – 27 tahun (52,9 %).
penelitian sudah bekerja di ruangan
dimana
50
%
subjek
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
107
critical care selama 1 – 3 tahun.
introvert
Sebagian besar perawat, yakni 81%,
ekstrovert. Dengan signifikansi p =
di gaji dengan kisaran Rp. 500.000 –
0.180, dimana p > 0.05, l.o.s 0.05,
Rp. 1.000.000.
yang berarti tidak ada perbedaan yang
Hasil analisis data yakni, rata-
dan
signifikan.
tipe
kepribadian
Untuk
dimensi
rata skor burnout pada subjek dengan
depersonalisasi
tipe kepribadian introvert sebesar
perbedaan yang signifikan. Uji beda
75.23 dengan standart deviasi 7.578,
untuk skor dimensi depersonalisasi
dimana
antara tipe kepribadian introvert dan
lebih
tinggi
dari
tipe
juga
tidak
kepribadian ekstrovert yang nilai rata-
tipe
rata skor burnout sebesar 60.70
menghasilkan p = 0.51, dimana p >
dengan standart deviasi 5.414. Setelah
0.05,
dilakukan perhitungan dengan analisis
perbedaan tidak cukup signifikan.
t-test diperoleh nilai signifikansi p =
Untuk
0.036, berarti p <0,05 untuk l.o.s 0.05
accomplishment,
yang menunjukkan adanya perbedaan
menunjukkan
yang signifikan tingkat burnout antara
signikan
antara
tipe
kepribadian
tipe kepribadian intorvert dan tipe
introvert
dan
tipe
kepribadian
kerpibadian ekstrovert, yakni burnout
ekstrovert dengan signifikansi p =
pada perawat kepribadian introvert
0.002, untuk l.o.s 0,01, p < 0,01, yang
lebih tinggi dibandingkan kepribadian
artinya hipotesis di terima, yakni
ekstrovert.
perbedaan kedua skor signifikan.
Uji beda dengan t-test juga dilakukan
untuk
burnout.
Hasilnya
l.o.s
ekstrovert
0.05,
dimensi
yang
low hasil
berarti
personal uji
perbedaan
beda yang
A. Pembahasan
dimensi-dimensi menunjukkan
kepribadian
ada
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa
terdapat
perbedaan
yang
bahwa; untuk dimensi kelelahan,
signifikan tingkat
tidak
perawat tipe kepribadian introvert
terdapat
perbedaan
yang
burnout pada
signifikan skor dimensi kelelahan
dibandingkan
perawat
tipe
emosional antara tipe kerpibadian
kepribadian ekstrovert, yakni lebih
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
108
tinggi pada perawat tipe kepribadian
Mereka merasakan seolah energi nya
introvert
habis, tidak mampu merasa pulih
dibandingkan
tipe
kepribadian ekstrovert. Jika dilihat
kembali
meski
berdasarkan
beberapa
saat.
dimensi burnout, ditemukan hanya
ditandai
dengan
dimensi yang ketiga yang berbeda
emosi-emosi negatif yakni perasaan
secara
frustasi,
skor
untuk
signifikan,
tiap-tiap
sementara
2
putus
telah
beristirahat
Kelelahan
emosi
berkembangnya
asa,
sedih,
tidak
dimensi lainnya ada perbedaan namun
berdaya, tertekan, apatis terhadap
tidak signifikan.
pekerjaan dan merasa terbelenggu
Maslach
seorang psikolog
oleh tugas-tugas dalam pekerjaan
sosial yang meneliti para pekerja
sehingga orang tersebut merasa tidak
dibidang
human
service
(dalam
mampu memberikan pelayanan secara
Schaufeli
dan
Buunk,
1996)
psikologis. Dalam penelitian ini skor
mendefenisikan burnout sbb:
kelelahan
“Burnout is a syndrom of emotional exhausation, depersonalization, and reduced personal accomplishment that can occur among individuals who do ‘people work’ of some kind”.
pada
tipe
kepribadian
introvert lebih besar dari kepribadian ekstrovert, namun perbedaannya tidak cukup signifikan. Sementara untuk
dimensi
depersonalisasi skor yang diperoleh Dalam menjelaskan sindrom burnout, ketiga dimensi ini yang diuraikan lebih lanjut oleh Maslach (1997, 2001).
utama kualitas dari burnout. Seorang yang sudah mengalami kelelahan akan merasa pekerjaannya sebagai
secara
lebih
besar
kepribadian
dibandingkan ekstrovert,
tipe namun
perbedaannya juga tidak signifikan. Kelelahan merupakan penentu
sesuatu
untuk tipe kepribadian introvert juga
yang
memberatkan
emosional
ataupun
baik fisik.
Dimensi
ini
ditandai
dengan
berkembangya sikap sinis. Seseorang yang merasakan kelelahan fisik dan emosional akibat pekerjaannya, akan kehilangan rasa antusias terhadap pekerjaan dan mulai mengembangkan
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
109
emosi-emosi negatif (sikap sinis)
pekerjaannya,
terhadap
dimana
kemahiran atau kemampuan dalam
sebelumnya perasaan seperti ini tidak
melakukan atau menyelesaikan suatu
ada
pekerjaan.
pekerjaan,
dirasakan.
Seseorang
yang
yakni
rendahnya
Maslach
bersikap sinis dengan pekerjaannya
menjelaskan
biasanya akan berperilaku menjaga
dimensi ini, sebagai reaksi dari
jarak
dimensi
terhadap
orang-orang
pekerjaannya
yang
terlibat
dan dalam
lebih
(2001)
kelelahan,
lanjut
tentang
atau
dimensi
depersonalisasi, atau interaksi kedua
pekerjaannya. Individu tersebut akan
dimensi
meminimalkan keterlibatannya dalam
depersonalisasi. Pada penelitian ini,
pekerjaan,
kehilangan
perbedaan skor untuk dimensi ketiga
idealisme akan pekerjaan tersebut.
antara tipe kepribadian introvert dan
Sinisme
untuk
tipe kepribadian ekstrovert berbeda
melindungi diri sendiri dari kelelahan
secara signifikan, yakni lebih tinggi
dan kekecewaan. Individu merasa
pada kepribadian introvert daripada
lebih aman dengan perilaku tidak
ekstrovert.
peduli. Mereka kemudian kehilangan
tingginya sindrom burnout pada tipe
kepercayaan diri akan kemampuan
kepribadian
dirinya terutama dalam melakukan
berkaitan
pekerjaan yang hal ini menimbulkan
keefektifan perawat tipe introvert
ketidakefektifan dalam bekerja. Pada
dalam
kedua
keperawatannya. Perbedaan skor pada
bahkan
merupakan
tipe
cara
kepribadian
tingkat
kelelahan
dan
Ini menunjukkan lebih
introvert, dengan
terutama rendahnya
melakukan
depersonalisasi yang dirasakan tidak
dua
dimensi
berbeda secara signifikan, meski lebih
ditemukan
besar pada perawat introvert.
secara
pertama
namun
signifikan,
tugas
memang
tidak namun
berbeda pada
Pada dimensi ketiga yakni
dimensi ketiga ini, perbedaannya
personal
accomplishment”,
signifikan. Tampaknya pada perawat
berkaitan dengan tidak efektifnya
introvert, interaksi dimensi kelelahan
seseorang
dan dimensi depersonalisasi potensial
“low
dalam
melakukan
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
110
menyebabkan
perawat
introvert
ini
yakni
individu
yang
lebih
menjadi lebih tidak efektif dari pada
dipengaruhi oleh dunia subjektifnya,
perawat ekstrovert.
yaitu dunia di dalam dirinya sendiri.
Interaksi dimensi kelelahan
Orientasinya
terutama
dan depersonalisasi sebagai pemicu
dalam;
ketidakefektifan
tindakan-tindakannya
seseorang
dalam
pikiran,
tertuju
perasaan,
serta
terutama
bekerja digambarkan yakni ketika
ditentukan
seorang perawat yang merasakan
(subjektif). Penyesuaian dengan dunia
lelah
terhadap
luar kurang baik; jiwanya tertutup,
kemudian
sukar bergaul, sukar berhubungan
fisik
dan
mental
pekerjaannya, mengembangkan
penilaian
negatif
faktor
ke
dalam
diri
dengan orang lain (Suryabrata 1998).
pada pekerjaan dan pada dirinya,
Pada
tipe
kepribadian
bahwa dirinya kurang cakap dalam
introvert,
pekerjaannya, maka dalam kondisi
permasalahan (baik masalah pribadi
seperti ini akan sulit bagi perawat
atau kerja) akan cenderung “sibuk”
bekerja
Dengan
dengan pikiran maupun perasannya
demikian perawat tersebut akan sulit
sendiri, sehingga akan sulit bagi
berinteraksi secara efektif dengan
mereka untuk keluar jika berada
orang-orang yang dilayaninya.
dalam situasi perasaan yang menekan.
secara
Jika
efektif.
dilihat
dari
Mereka
saat
perlu
menghadapi
untuk
dibantu
kecenderungan kepribadian introvert,
mengatasi kesalahan persepsi yang
yakni
mereka kembangkan
pribadi
yang
mengelola
tentang diri
permasalahan lebih ke dalam diri
sendiri ketika mereka mengalami
sendiri,
sindrom burnout (depersonalisasi).
maka
bagaimana
bisa
burnout
menjelaskan lebih
mudah
Merupakan hal yang penting untuk
berkembang pada tipe kepribadian ini.
menggugah
Sebagaimana yang digambarkan Jung
berkomunikasi lebih terbuka dengan
(Suryabrata,
orang
1998;
Schultz
dan
Sydney 1993) tentang individu tipe
lain,
membicarakan
mereka
agar
terutama
mau
untuk
permasalahan-
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
111
permasalahan
yang
sifatnya
Berdasarkan
uraian
diatas
psikologis. Hal ini dapat membantu
dijelaskan bagaimana burnout bisa
individu
berkembang dengan lebih signifikan
ini
perkembangan tentang
menghempang pemikiran
dirinya,
berkembang
negatif
yang
ketika
pada
tipe
kepribadian
introvert
bisa
dibandingkan kepribadian ekstrovert.
mereka
Ini sesuai dengan hasil yang diperoleh
mengalami burnout.
dalam penelitian ini.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan
hasil
yang
hanya
dimensi
low
personal
diperoleh dapat disimpulkan bahwa
accomplishment
perawat
kepribadian
signifikan antara tipe kepribadian
introvert lebih rentan mengalami
introvert dan ekstrovert, sementara 2
burnout
perawat
dimensi lainnya meski skor pada tipe
dengan tipe kepribadian ekstrovert.
kepribadian introvert juga lebih besar,
Dimana dari ketiga simptom burnout,
namun
dengan
tipe
dibandingkan
berbeda
tidak
secara
signifikan.
Saran 1. Untuk rumah sakit di Indonesia, agar
memperhatikan
kesejahteraan
psikologis
para
perawat. Khususnya pada perawat yang cenderung menutup diri (kepribadian disediakan sebagai
introvert), media
wadah
agar
konseling
untuk
menghindari
perawat
terjebak dalam sindrom burnout yang dapat menyebabkan perawat kurang efektif. 2. Perlunya
dilakukan
penelitian
lebih lanjut tentang munculnya gejala
burnout
pada
profesi
membicarakan
perawat di Indonesia, dan profesi
permasalahan psikologis mereka,
pelayanan lainnya, misalnya guru.
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
112
DAFTAR PUSTAKA Adali, E., & Priami, M. (2002, July – September). Burnout among nurses in intensive care unit, internal medicine wards and emergency departments in greek (hal 1 – 19). ICUs and Nursing Web Journal [online]. http://www.nursing.gr/burnou t.pdf Aditama, T. Y. (1999). Manajemen Administrasi Rumah Sakit, UI-Press Aiken, S. P., Clarke, D. M. & Sloane. (2001, Mei). Nurses' reports on hospital care in five countries [Online] Health Affairs 20(3), pp. 4353. www.ahcpr.gov/research/aug 01/ Altschul, A. & Sinclair, H. C. (1981). Psychology for Nurses. Edisi ke-5, London; Bailliére Tindall Dale, B. (2000, Mei). Your MyersBriggs Personality Inventory Results, www.ssc.cc.il.us/~bathgate/ M-B_Personality_Type.htm Gunarsa, S., & Gunarsa Y. (1989). Psikologi Perawatan, edisi ke-3, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta. Hadi,
S. (2000). Metodologi Research jilid 1, Jogjakarta: Andi Offset.
Hadi,
S. (2000). Metodologi Research jilid 2, Jogjakarta: Andi Offset.
Kalman, N. & Waughfield, C. G. (1987). Mental Helath Concept, edisi ke-2, Delmar Publishers.Inc Kerlinger, N.F. (2000). Asas-Asas Penelitian Behavioral, edisi ketiga, Yogyakarta: Gadjah Madah University Press Kidd, P. S., & Wagner, K. D. (1992). High Acuity Nursing; Preparing for Practice in Today’s Health Care Settings, Connecticut: Appleton & Lange Maslach, C., & Leiter, M. P. (1997). The Truth About Burnout, San Fransisco: Jossey-bass Maslach, C., Schaufeli W. B. & Leiter, M. P. (2001, Mei). Issue: Annual Job Burnout. www.AnnualReviews.org.[onl ine]. www.findarticles.com. Naisaban, L. (2003). Psikologi Jung, Jakarta: Grasindo Philippens, M. (2002, 11 September). Introvert persons are more likely to become tired at work. www.eurekalert.org/pupnews .php Puageno, R. A. (2002). Makna akreditasi RS bagi kepentingan publik. www.surya.co.id/02082002/h tml.
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
113
Rab, H. Tabrani, Prof. Dr. (1998). Agenda Gawat Darurat (Critical Care), jilid 1, edisi 1, Bandung: Alumni Sagie, A. & Kraus, M. (2003).What aspect of the job have most effect on nurses?. Human Resource Management Journal, Vol 13 No.1, Schaufeli, W.M. & Buunk,B.P. (1996). Professional Burnout, dalam Schabrac, M.J. & Winnubst, J.A.M.(Vol Ed), Handbook of Work and Helath Psychology John. Wiley & Sons Schulz, D. & Sydney, E. (1993). Theories of Personality edisi
ke-5, California: Brooks Publishing Company Sudjana. (1989). Metode Statistika, Bandung: Tarsito Suryabrata, S. (1998). Psikologi Kepribadian, edisi ke-8, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Suryabrata, S. (2000). Pengembangan Alat Ukur Psikologi, Yogyakarta: Andi Offset Sutjipto. (2001). Apakah anda Mengalami Burnout, dalam www.depdiknas.go.id, WHO. (1994). Lexicon of Psikiatri & Mental Health terms, edisi ke-2, Geneva.
Togi Fitri Afriani Ambarita adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen
114
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL TWIST TOSS DENGAN LATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN KEMAMPUAN HIT DALAM PERMAINAN HOKI PADA ATLET PUTRA UNIMED HOKI CLUB (UHC)
Irwansyah Siregar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan medicine ball twist toss dengan latihan medicine ball scoop toss terhadap peningkatan power otot lengan dan kemampuan pukulan hit dalam permainan hoki pada atlet putra Unimed Hoki Club Tahun 2012. Populasi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet putra Unimed Hoki Club Tahun 2012 yang berjumlah 20 orang. Dari hasil penelitian menunjukan ada enam (6) kesimpulan yaitu: Pertama : Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan medicine ball twist toss terhadap peningkatan power otot lengan pada atlet putra Unimed Hoki Club tahun 2012; Kedua : Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan medicine ball scoop toss terhadap peningkatan power otot lengan atlet putra Unimed Hoki Club tahun 2012; Ketiga : Latihan medicine ball twist toss secara signifikan lebih berpengaruh daripada latihan medicine ball scoop toss terhadap peningkatan power otot lengan pada atlet putra Unimed Hoki Club tahun 2012; Keempat : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan medicine ball twist toss terhadap kemampuan hit pada atlet putra Unimed Hoki Club tahun 2012; Kelima : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan medicine ball scoop toss terhadap kemampuan hit pada atlet putra Unimed Hoki Club tahun 2012; dan Keenam : Latihan medicine ball twist toss secara signifikan lebih besar pengaruhnya daripada latihan medicine ball scoop toss terhadap kemampuan hit pada atlet putra Unimed Hoki Club tahun 2012. Kata Kunci : Latihan medicine ball twist toss, latihan medicine ball scoop toss, peningkatan power otot lengan dan kemampuan pukulan hit dalam permainan hoki LATAR BELAKANG Berolahraga berarti melakukan
dilakukan
dengan
aktivitas fisik. Toho Cholik Mutahir
sistematis
untuk
(2007 : 2) mendefinisikan olahraga
membina
sebagai segala aktivitas fisik yang
potensi jasmani, rohani dan sosial.
dan
sengaja
dan
mendorong, mengembangkan
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
115
Sementara
itu
Sejarah
Olahraga
Memainkan bola – playing the ball,
Indonesia (1991 : 6) mengartikan
(b) Stroke – menggerakkan bola
olahraga
dengan stick, (c) Pukulan (hit), (d)
adalah
bentuk-bentuk
kegiatan jasmani yang terdapat di
Push,
dalam permainan perlombaan dan
Tembakan ke gawang- shoot at goal,
kegiatan jasmani yang intensif dalam
(h)
rangka
permainan.
memperoleh
rekreasi
kemenangan dan prestasi optimal.
(e)
Pass
flick,
back,
(f)
Scoop,
dan
(i)
(g)
Jarak
Dari beberapa teknik pukulan,
Masyarakat Indonesia pada
pukulan hit adalah salah satu teknik
umumnya lebih menyukai permainan
pukulan
olahraga permainan dalam bentuk
dilakukan, karena dengan cara ini
olahraga beregu atau kelompok, yang
pula peluang untuk menghasilkan gol
dapat membangun sebuah kerja sama
lebih besar dan jalannya bola lebih
tim
sebuah
cepat, sehingga pemain bertahan dan
permainan yang indah salah satunya
penjaga gawang akan lebih sulit
adalah olahraga hoki
menghalau dan menahan bola. Hanya
dan
menciptakan
yang
sangat
dominan
Hoki adalah suatu permainan
dalam melakukan hit ini tidak mudah
yang dimainkan antara 2 (dua) regu
dilakukan, pegangan stick, posisi
yang setiap permainannya memegang
kaki, pergelangan tangan dan faktor
sebuah tongkat bengkok yang disebut
kondisi salah satunya. Karena dalam
stick untuk mengolah bola. Primadi
permainannya
Tabrani (2002 : 79), menyatakan
merupakan faktor utama yang sangat
tujuan
digunakan.
permainan
menciptakan
hoki
gol
adalah
sebanyak-
sendiri
Glencross
(1984
lengan
:
25),
banyaknya ke gawang lawan dan
menyatakan hit merupakan salah satu
menjaga gawangnya
teknik dasar yang harus dikuasai oleh
sendiri agar
tidak kemasukan bola. Tabrani (1993
seorang
: 4) mengatakan, bahwa ada beberapa
sempurna.
istilah dalam keterampilan dalam
kelebihan yakni jalannya bola cepat
permainan
untuk menerobos pertahanan lawan,
hoki
yaitu
:
“(a)
pemain Hit
hoki
secara
juga
memiliki
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
116
melakukan shooting ke gawang untuk
buah, stick 30 buah, dan perlengkapan
menghasilkan gol. Dan ada juga
penjaga
teknik dasar dalam permainan hoki
memadai. Berdasarkan pengamatan
yaitu memindahkan bola dari tempat
penulis serta hasil diskusi dengan
ke tempat yang lain. Dari faktor
pelatih dan pembina di Unimed Hoki
teknik
dikemukakan
Club (UHC), bahwa masih terdapat
kemampuan
kekurangan pada setiap atlet dalam
yang
melakukan
yang
kemampuan power
telah hit
otot
dan
lengan
akan
gawang
hit
yang
cukup
dan
belum
dijadikan
fokus
perhatian
dalam
menunjukkan hasil yang memuaskan.
penelitian
ini.
Dimana
kedua
Terlihat jelas pada saat mengikuti
kemampuan tersebut sebagai salah
LIHOMANAS
satu faktor yang sangat diperlukan
menempati
dalam cabang olahraga hoki.
LIHOMANAS VIII UHC menempati
Di Sumatera Utara olahraga
Peringkat
VII
UHC
peringkat
4,
pada
hanya
3,
Liga
pada
Hoki
hoki sudah mulai diperkenalkan dan
Sumatera Utara Jaya (Lho Sumut Ya)
dikembangkan
UHC menempati peringkat 4.Peneliti
di
masyarakat
khususnya kepada pelajar. Universitas
menduga
Negeri
pusat
dikarenakan power otot lengan atlet
di Sumatera Utara.
putera UHC masih lemah. Untuk itu
Medan
latihan hoki Fasilitas
yang
merupakan
dimiliki
di
lemahnya
pukulan
hit
pusat
peneliti melakukan tes pendahuluan
pelatihan ini seperti lapangan rumput
agar membuktikan benar atau tidak
yang rata, gawang 4 buah, bola 50
dugaan
peneliti
tersebut.
Tabel 1
: Data Tes Kemampuan Hit Atlet Putra Unimed Hoki Club Tahun 2010 (7 Juni 2010) WAKTU TARGET JUMLAH JUMLAH NO NAMA RAW T RAW T BAGI T SCORE . DUA SCORE SCORE SCORE SCORE 1. Teguh Amrullah 33,56 58,14 37 60 118,14 59,07 2. Fahreza Rizki 30,08 65,38 33 48,1 113,48 56,74 3. M. Fitiransyah 27,92 69,87 39 66,13 136 68 4. Satmoko Hanggoro 37,41 50,14 28 32,91 83,05 41,52 5. Rudi Purnomo 40,35 44,04 36 57,06 101,1 50,55 6. Juni Hardi Utomo 43,26 37,09 31 41,97 79,96 39,98 Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
117
7. 8. 9. 10. 11. 12.
Budi Setiarto Nanda Ibnasa Rahman M. Azhari Fadly Subraza Gultom Wahyudi Hakim Gultom M. Fadlan Lubis
39,97 39,47 36,38 37,51 42,46 41,44
44,38 45,87 52,28 49,94 39,65 41,77
31 36 32 35 30 36
41,97 57,06 44,99 54,04 38,95 57,06
86,8 102,93 97,27 103,98 78,6 98,63
Tabel 2 : Data Tes Pendahuluan Power Otot Lengan Atlet Putra Unimed Hoki Club Dengan Menggunakan Tes Medicine Ball Chest Throw NO NAMA HASIL (CM) KATEGORI 1. Teguh Amrullah 361 KURANG 2. Fahreza Rizki 430 SEDANG 3. M. Fitiransyah 370 KURANG 4. Satmoko Hanggoro 390 KURANG 5. Rudi Purnomo 410 KURANG 6. Juni Hardi Utomo 364 KURANG 7. Budi Setiarto 439 SEDANG 8. Nanda Ibnasa Rahman 384 KURANG 9. M. Azhari 435 SEDANG 10. Fadly Subraza Gultom 381 KURANG 11. Wahyudi Hakim Gultom 369 KURANG 12. M. Fadlan Lubis 388 KURANG Tabel 3. Norma Kemampuan Power Otot Lengan Untuk Putra. Harsuki (2003:336) BAIK SEKALI 600 BAIK 525 599 SEDANG 426 542 KURANG 351 425 350 Dari tes pendahuluan di atas terlihat
Pengaruh
bahwa atlet Unimed Hoki
Twist Toos Dengan Latihan Medicine
Club
Latihan
Scoop
Medicine
Toss
Ball
memiliki power otot lengan dengan
Ball
kategori sedang dan kategori kurang.
Peningkatan Power Otot Lengan dan
Mencermati permasalahan di atas
Kemampuan Hit Dalam Permainan
penulis tertarik mengadakan suatu
Hoki Pada Atlet Putra Unimed Hoki
penelitian dengan judul “Perbedaan
Club
Tahun
Terhadap
2012”.
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
118
34,4 51,46 48,63 57,99 39,3 49,41
Tujuan dan Manfaat Penelitian Yang menjadi tujuan dalam
hit pada atlet putra Unimed Hoki
penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui
Club tahun 2012. apakah ada
6. Untuk mengetahui latihan manakah
pengaruh latihan medicine ball
yang
twist toss terhadap peningkatan
pengaruh antara latihan medicine
power otot lengan pada atlet putra
ball twist toss dengan latihan
Unimed Hoki Club tahun 2012.
medicine ball scoop toss terhadap
2. Untuk mengetahui
apakah ada
lebih
besar
memberikan
kemampuan hit pada atlet putra
pengaruh latihan medicine ball
Unimed Hoki Club tahun 2012.
scoop toss terhadap peningkatan
Dari
hasil
penelitian
ini
power otot lengan pada atlet putra
diharapkan akan bermanfaat untuk :
Unimed Hoki Club tahun 2012.
1.
3. Untuk mengetahui latihan manakah yang
lebih
besar
bahan
informasi
dan
masukan bagi para atlet dan usaha
memberikan
pengaruh antara latihan medicine
Sebagai
pembinaan atlet 2.
Sebagai
bahan
informasi
dan
ball twist toss dengan latihan
masukan bagi pembina dan pelatih
medicine ball scoop toss terhadap
olahraga
peningkatan power otot lengan
Unimed Hoki Club.
pada atlet putra Unimed Hoki Club
3.
tahun 2012.
Sebagai
hoki
khususnya
penambah
meningkatkan
prestasi
Hoki
pembinaannya
serta
latihan medicine ball twist toss
dalam
terhadap peningkatan kemampuan
pengembangannya.
Club tahun 2012.
wawasan
ilmiah ilmu pengetahuan, dan
4. Untuk mengetahui pengaruh dari
hit pada atlet putra Unimed Hoki
di
4.
Sebagai
bahan
masukan
bagi
penulis untuk dapat mengetahui
5. Untuk mengetahui pengaruh dari
bentuk latihan yang lebih baik
latihan medicine ball scoop toss
digunakan dalam melatih power
terhadap peningkatan kemampuan
otot
lengan
khususnya
pada
permainan hoki. Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
119
1. Hakikat Pukulan Hit Didalam peraturan PB PHSI (2005
:
8)
(memukul) mengayun
bola
mengatakan dengan
“hit
gerakan
menggunakan
dengan kawan satu tim, pukulan bebas, dan tidak melakukan goal shooting, kecuali finalty stroke.
stick
Cara melakukan hit menurut
(tongkat pemukul) ke arah bola”.
M. Simanjuntak (1978 : 8) kedua
Selanjutnya M. Simanjuntak (1978 :
tangan rapat memegang ujung stick
8) mengatakan “faktor yang penting
(handle) dengan tangan kiri di atas
harus diingat dalam soal memukul
dengan
adalah kecepatan, kekuatan footwork
dibawahnya.
serta peranan pergelangan tangan
selebar bahu dengan wajah stick
(pols) pada saat mengayun stick
menghadap ke bola. Selanjutnya stick
tersebut untuk menghasilkan pukulan
diayun ke samping. Berat badan pada
yang keras, maka tidaklah perlu stick
kaki belakang kemudian ayunan stick
tersebut
ke
ke depan. Dalam mengayun stick
harus
keseimbangan badan harus dijaga.
dilakukan dengan cepat dan tepat,
Teknik hit dilakukan mengarah garis
serta dengan waktu yang sangat
bahu dari kanan ke kiri menuju arah
singkat. Kemampuan melakukan hit
sasaran.
harus
belakang”.
tinggi
Pukulan
diayun hit
tangan Kedua
lainnya
rapat
kaki
dibuka
dapat digunakan untuk mengoper bola
Gambar 1. Melakukan Pukulan Hit (Sumber : DR. DJ. Glencross ,1984 : 43)
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
120
2. Hakikat Latihan Untuk mencapai suatu prestasi dalam olahraga, diperlukan suatu
latihan taktik, latihan fisik, dan latihan mental.
latihan yang harus dilakukan secara teratur
dan
Perlu
juga
diperhatikan
berkesinambungan.
prinsip-prinsip dalam latihan seperti
Latihan yang dilakukan secara teratur
dikemukakan oleh Bower dan Fox
dan
(1992 : 149) diantaranya : Prinsip
berkesinambungan
dapat
dituangkan dalam program latihan
beban
yang akhirnya dapat meningkatkan
principle), Prinsip peningkatan secara
kemampuan
bertahap (progresif principle), Prinsip
fisik
secara
nyata
berlebihan
sehingga dapat mencapai prestasi
pengaturan
olahraga yang diharapkan. Harsono
kekhususan.
latihan,
(over
dan
load
Prinsip
(1982 : 101) mengatakan “training
Membuat program haruslah
adalah proses yang sitematis dan
disusun secara khusus, yaitu dengan
berlatih atau bekerja, yang dilakukan
mengikuti pola keterampilan gerak
secara berulang, dengan kian hari
yang spesifik agar pengembangan
kian menambah beban latihan atau
daya ledak otot akan diikuti dengan
pekerjaannya”. Selanjutnya Harsono
pola gerakan yang sudah mengarah
(1999 : 100) mengatakan “tujuan serta
pada
sasaran latihan atau training adalah
tersebut. Untuk mendapatkan hasil
untuk
yang spesifik, program latihan harus
membantu
meningkatkan
atlet
keterampilan
untuk dan
keterampilan
disesuaikan
dengan
yang
spesifik
karakteristik
prestasi semaksimal mungkin”. Untuk
cabang olahraga dan tujuan yang akan
mencapai hal itu ada empat aspek
dicapai.
latihan yang meliputi : latihan teknik,
3. Hakikat Latihan Medicine Ball Twist Toss Latihan medicine ball twist
melatih kekuatan otot lengan dan
toss merupakan latihan plyometrics.
power
otot
lengan.
Latihan
Tujuan latihan ini adalah untuk
plyometrics medicine ball twist toss
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
121
dilakukan dengan menggunakan bola
kedua tangan di samping kanan
medicine sebagai beban.
kemudian gerakan ke samping kiri
James C.R dan R.C Farentinos (1985
:
12)
mengatakan
setinggi bahu. Lakukan 3- 6 set
cara
dengan repetisi masing-masing set
melakukan gerakan medicine ball
10- 20 kali, dengan waktu istirahat
twist toss adalah : “atlet memegang
masing-masing set selama 1 menit”.
bola medicine seberat 3 Kg dengan
Gambar 2. Bentuk Gerakan Latihan Medicine Ball Twist Toss (Sumber : James C.R dan R.C. Farentinos, 1985: 12) Latihan medicine ball twist toss
kualitas hit yang dilakukan secara
bertujuan meningkatkan daya ledak
otomatis akan maksimal. Artinya hit
otot (power) lengan. Pada permainan
yang dilakukan akan terarah dan
hoki
sangat
terukur sehingga akan membantu
berguna dalam melakukan hit, apabila
dalam melakukan goal shooting pada
power
permainan
power
otot
otot
lengan
lengan
bagus
maka
hoki.
4. Hakikat Latihan Medicine Ball Scoop Toss Medicine merupakan
satu
ball
scoop
bentuk
toss
latihan
(belakang) dan lateral samping, dan badan
anterior
(depan).
Latihan
plyometrics yang melibatkan otot-otot
medicine ball scoop toss merupakan
bahu dan lengan serta posterior
salah satu bentuk latihan yang dapat
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
122
meningkatkan power otot lengan.
kedua kaki sambil melemparkan bola
Adapun pelaksanaan latihan medicine
medicine ke atas dengan kedua
ball scoop toss menurut Radcliffe dan
tangan.
Farentinos (1985 : 90) adalah dengan
medicine kembali ditangkap dengan
cara orang coba berdiri tegak lurus,
kedua tangan. Berat medicine ball
kedua
yang digunakan adalah 3 kg.
tangan
medicine,
memegang
kemudian
mendarat
bola
lutut
Untuk lebih jelasnya latihan
orang
Medicine Ball Scoop Toss dapat
coba melompat tegak lurus dengan
dilihat pada gambar di bawah ini :
dibengkokkan.
kedua
bola
Ketika
Selanjutnya
Gambar 3. Bentuk Gerakan Medicine Ball Scoop Toss (Sumber : Radcliffe & Farentinos, 1985 : 90) Latihan medicine ball scoop
kualitas hit yang dilakukan secara
toss bertujuan meningkatkan daya
otomatis akan maksimal. Artinya hit
ledak otot (power) lengan. Pada
yang dilakukan akan terarah dan
permainan hoki power otot lengan
terukur sehingga akan membantu
sangat berguna dalam melakukan hit,
dalam melakukan goal shooting pada
apabila power otot lengan bagus maka
permainan hoki.
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
123
5. Hakikat Power Otot Lengan Dalam permainan hoki otot lengan
mengatasi tahanan dengan kontraksi
dan otot kaki memberikan peranan
yang
yang besar untuk melakukan aktivitas
menurut Bompa (1994 : 1) bahwa
gerak tanpa menghilangkan peran
“power = force x velocity artinya
serta bagian tubuh yang lainnya.
kemampuan
Untuk menguasai lapangan untuk
perpaduan antara unsur kekuatan dan
bergerak kesetiap sudut lapangan
kecepatan”.
dibutuhkan kecepatan dan kekuatan
Dari
dari otot- otot kaki yang
sangat
cepat”,
power
sedangkan
merupakan
pendapat
para
ahli
terlatih.
tersebut dapat disimpulkan bahwa
Demikian juga dengan otot lengan,
daya ledak atau power adalah suatu
bola harus bisa dipukul setiap saat
usaha
untuk bertahan maupun menyerang
menggunakan tenaga yang maksimal
lawan. Untuk dapat melakukan hal
dan
tersebut dibutuhkan kekuatan otot
Dalam permainan hoki kelompok
lengan dan juga kecepatan, gabungan
otot-otot lengan sangat perlu dilatih
dari kedua komponen fisik tersebut
untuk menjadi kuat dan cepat agar
akan menghasilkan pukulan- pukulan
bisa menghasilkan pukulan-pukulan
yang terarah, cepat dan bertenaga.
yang cepat bertenaga dan terarah.
yang
dilakukan
dilakukan
dengan
secepat-cepatnya.
Menurut Harsono (1998 : 199) “power adalah kemampuan otot untuk
PEMBAHASAN Dari
hasil
pengujian
hipotesis
power otot lengan atlet putra Unimed
pertama menunjukkan bahwa terdapat
Hoki
pengaruh yang signifikan antara hasil
semakin baik latihan Medicine Ball
pre- test dengan post- test pada
Twist
kelompok Medicine Ball Twist Toss,
memberikan
dengan th =11,94 > tt
peningkatan power otot lengan.
menunjukkan
adanya
=
2,02, hal ini
Club
Toss
tahun
2012,
dilakukan
artinya
semakin
pengaruh
pada
peningkatan
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
124
Dari hasil pengujian hipotesis
terdapat pengaruh yang signifikan
kedua menunjukkan bahwa terdapat
antara hasil pre- test dengan post- test
pengaruh yang signifikan antara hasil
pada kelompok Medicine Ball Twist
pre- test dengan post- test pada
Toss, dengan th =1,25 < tt = 2,02. Hal
kelompok Medicine Ball Scoop Toss,
ini
dengan th =11,62 > tt
2,02, hal ini
peningkatan hasil kemampuan hit
peningkatan
pada atlet putra Unimed Hoki Club
power otot lengan atlet putra Unimed
tahun 2012 dengan hanya melakukan
Hoki
latihan Medicine Ball Twist Toss.
menunjukkan
Club
=
adanya
tahun
2012,
artinya
semakin baik latihan Medicine Ball Twist
Toss
memberikan
dilakukan
adanya
Dari hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa tidak
pada
terdapat pengaruh yang signifikan
pengaruh
antara hasil pre- test dengan post- test
Dari hasil pengujian hipotesis dalam
tidak
semakin
peningkatan power otot lengan.
ketiga
menunjukkan
perhitungan
uji
t
pada kelompok Medicine Ball Scoop Toss, dengan th = -2,34 < tt = 2,02. Hal
gabungan, ditemukan bahwa latihan
ini
menunjukkan
tidak
adanya
Medicine Ball Twist Toss secara
peningkatan hasil kemampuan hit
signifikan lebih besar pengaruhnya
pada atlet putra Unimed Hoki Club
dari pada latihan Medicine Ball Scoop
tahun 2012 dengan hanya melakukan
Toss terhadap peningkatan power otot
latihan Medicine Ball Scoop Toss.
lengan pada atlet putra Unimed Hoki
Dari hasil pengujian hipotesis
Club tahun 2012, dengan th =2,57 > tt
keenam dalam perhitungan uji t
2,23, artinya kedua bentuk latihan
gabungan, ditemukan bahwa latihan
ini sama- sama memberikan pengaruh
Medicine Ball Twist Toss secara
yang signifikan terhadap peningkatan
signifikan lebih besar pengaruhnya
power otot lengan, tetapi latihan
dari pada latihan Medicine Ball Scoop
Medicine Ball Twist Toss
Toss terhadap hasil kemampuan hit,
=
lebih
direkomendasikan untuk dilakukan. Dari hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa tidak
dengan th =3,51 > tt kedua
bentuk
memberikan
=
2,23, artinya
latihan pengaruh
ini
tidak yang
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
125
signifikan
terhadap
kemampuan
hit,
peningkatan tetapi
latihan
sehingga dengan meningkatnya power otot
lengan
diharapkan
dapat
Medicine Ball Twist Toss dan latihan
meningkatkan kemampuan hit pada
Medicine
atlet putra Unimed Hoki Club tahun
Ball
Scoop
Toss
direkomendasikan
untuk
meningkatkan power
2012.
otot lengan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan
pada atlet putra Unimed Hoki
pembahasan hasil penelitian maka
Club tahun 2012.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
4. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan medicine
1. Terdapat
pengaruh
yang
ball
twist
toss
terhadap
signifikan dari latihan medicine
peningkatan kemampuan hit pada
ball
atlet putra Unimed Hoki Club
twist
toss
terhadap
peningkatan power otot lengan pada atlet putra Unimed Hoki Club tahun 2012. 2. Terdapat
pengaruh
tahun 2012. 5. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan medicine
yang
ball
scoop
toss
terhadap
signifikan latihan medicine ball
peningkatan kemampuan hit pada
scoop toss terhadap peningkatan
atlet putra Unimed Hoki Club
power otot lengan pada atlet
tahun 2012.
putra Unimed Hoki Club tahun 2012.
secara signifikan lebih besar
3. Latihan medicine ball twist toss secara
6. Latihan medicine ball twist toss
lebih
medicine ball scoop toss terhadap
latihan
peningkatan kemampuan hit pada
medicine ball scoop toss terhadap
atlet putra Unimed Hoki Club
peningkatan power otot lengan
tahun 2012.
berpengaruh
signifikan
pengaruhnya dari pada latihan
daripada
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
126
Saran 1. Untuk
para
disarankan
pelatih
untuk
hoki
menerapkan
latihan medicine ball twist toss
latihan yang terprogram agar menghasilkan teknik yang baik. 3. Bagi para ilmuwan olahraga,
dan latihan medicine ball scoop
terbuka
toss terhadap peningkatan power
meneliti tentang pengaruh dan
otot lengan.
latihan yang sama namun dengan
2. Kepada para pemain disarankan agar melatih power otot lengan dan
kemampuan
hit
kesempatan
untuk
teknik atau cabang olahraga yang berbeda.
melalui
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
127
DAFTAR PUSTAKA . Bompa (2000). Total Training For Young Champions. New York University. Canada Glenn
Cross, DJ. ED. (1984). Coaching Hockey The Australian Way, Shoulh Melbourne. Australian Hockey Association TTd
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Tombak Kusuma. Bandung
James.
Mutahir, Toho Cholik. (2007). Sport Development. PT. Indeks. Jakarta PB PHSI. (2005).Peraturan Hoki, FHI (Federation Internasional Hoki). Jakarta Sajoto,
_______. (1997). Garuda Emas, Rencana Induk Olahraga Prestasi Di Indonesia 19922007. Panduan Kepelatihan KONI. Jakarta. _______. (1991 Sejarah Olahraga Indonesia. Jakarta Harsuki. (2003). Pengukuran dan Evaluasi Pelaksanaan Program Latihan Cabang Olahraga. Rajawali Sport Hodder
dan Stoughton. (1984). Hockey coaching. London, Sydney Auckland. Toronto
C.R dan R.C. Farentirios.(1985). Explosive Power Training.Human Kintic Publisher
Mochammad. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta
Simanjuntak, Maratua. (1978). Pengantar Metode Coaching Hockey. FKIP. Medan Sudjana. (2000). Statistik. Tarsito. Bandung Tabrani, Primadi. (2002). Hockey Kreativitas dan Riset Dalam Olahraga. ITB Bandung Weint, Horst, (1979). The Science of Hockey. Pelham Books LTD. London.
Ismail, Yusoff . (1991). Hoki. Fajar Bakti SDH BHD. Kuala Lumpur
Irwansyah Siregar adalah dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
128
KARAKTERISTIK DAN TEKNIK BERNYANYI LAGU KATEGORI NEGRO SPIRITUAL PADA KELOMPOK PADUAN SUARA
Lamhot Basani Sihombing Abstrak Bernyanyi adalah kegiatan mengeluarkan nada–nada dan kata–kata yang mengandung nilai estetika, dengan ekspresi natural yang artistik. Paduan suara juga merupakan salah satu bentuk kelompok dalam bernyanyi. Paduan suara merupakan gabungan dari beberapa kombinasi suara yaitu sopran, alto, tenor, bass dan tidak menutup kemungkinan untuk pembagian suara lain. Kategori lagu pada paduan suara terdiri dari: Musica Sacra, Negro Spiritual, Folklore/Etnik, Pop/Jazz dan sebagainya. Karakteristik lagu kategori Negro Spiritual terbentuk dari sejarah lahirnya atau terbentuknya Negro Spiritual. Kata Kunci : Karakteristik Lagu, Teknik Bernyanyi, Negro Spiritual, Kelompok Paduan Suara PENDAHULUAN Bernyanyi
kegiatan
formal. Bernyanyi dapat dilakukan
mengeluarkan nada – nada dan kata –
oleh seorang penyanyi secara pribadi,
kata yang mengandung nilai estetika,
grup maupun dalam skala yang besar.
dengan ekspresi natural yang artistik.
Jika dilakukan oleh perseorangan
Fungsi dari bernyanyi antara lain ;
maka disebut Solo, dua orang disebut
sebagai hiburan, mata pencaharian,
duet, tiga orang disebut trio, lebih dari
dan
untuk
3 atau empat dapat dikategorikan
menyalurkan bakat dan kreatifitas
sebagai grup, bagi kelompok yang
dalam
memiliki anggota masimal dari 20
juga
adalah
sebagai
proses
media
pencapaian
sebuah
prestasi. Dalam hal ini perlu diketahui
orang
bahwa
sedangkan lebih dari 20 orang dapat
bernyanyi
bukan
hanya
sebagai bakat yang dibawa sejak lahir, namun bernyanyi juga bisa
disebut
chamber
choir
disebut mixed choir. Paduan
suara
atau
choir
dipelajari secara mendalam melalui
merupakan penyajian musik vokal
lembaga pendidikan formal dan non-
yang memadukan berbagai warna
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
129
suara menjadi satu kesatuan yang
dikelompokkan
utuh dan dapat menunjukkan jiwa
belakang terbentuknya paduan suara
lagu yang dibawakan. Paduan suara
tersebut.
dinyanyikan secara serentak untuk
paduan suara gereja, terbentuk dalam
membentuk suatu keharmonisan yang
ruang lingkup gereja atau aktivitas
selaras.
yang bersifat keagamaan. Masyarakat Paduan
dirubah
suara
dapat
Salah satu contoh yaitu
saat ini sudah sangat mengenal suara,
penampilan
paduan
menggunakan iringan instrumen atau
dipadukan
dengan
biasa disebut dengan a cappella.
artistik agar tampilan paduan suara
Paduan suara terdiri dari berbagai
lebih enak dilihat dan didengar.
instrumen
menggunakan
latar
paduan
iringan
dengan
juga
berdasarkan
maupun
tanpa
jenis yaitu : paduan suara campuran
dikarenakan suara
sudah
penggunaan
Perkenalan budaya baru pada
(mixed choir), paduan suara pria
bangsa
Afrika
yang
(male choir), paduan suara wanita
lahirnya nyanyian rohani baru yang
(female choir), paduan suara dewasa
dikenal dengan istilah negro spritual
(adult choir), paduan suara remaja
atau
(youth choir), dan paduan suara anak
Spiritual atau Traditional Spiritual
(children choir) serta chamber choir.
adalah jenis kategori lagu dalam
Namun seiring dengan perkembangan
paduan
zaman, pengelompokan paduan suara
Spiritual atau Traditional Spiritual
pun semakin berkembang dimana-
tercipta
mana. Terbukti paduan suara dapat
terhadap
traditional
suara.
pada
mendorong
spritual.
Lagu-lagu
Negro
Negro
saat
perbudakan
bangsa
Afrika.
PEMBAHASAN 1. Sejarah singkat karakteristik Negro Spiritual atau Traditional Spiritual Pada sekitar tahun 1619, Eropa dan
membutuhkan tenaga kasar untuk
Amerika
ini mendorong lahirnya perbudakan.
bagian
Selatan
bekerja
diperkebunan-perkebunan
dalam jumlah yang sangat besar. Hal
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
130
Budak-budak ini berasal dari Afrika
diberikan kesempatan setiap hari
Bagian Barat. Bangsa Afrika adalah
Minggu untuk beribadah.
bangsa yang sangat kaya akan budaya
Budak-budak yang berada di
dan tradisi. Bangsa ini memiliki
Amerika Utara biasanya dipekerjakan
banyak bahasa dan dialek yang
di pabrik. Dan para Budak yang
menyebar diseluruh daerah. Sebagian
berada
besar dari budak tersebut adalah salah
dipekerjakan di perkebunan. Setiap
satu penutur multi-lingual (banyak
hari budak-budak harus bekerja keras
bahasa) yang menguasai dialek-dialek
dari matahari terbit hingga matahari
Afrika setempat seperti : Wolog, Twi,
terbenam tanpa gaji dan dengan
Hausa,
Akan,
perlakuan kasar. Sehingga para budak
Kimbundu, Bambara dan beberapa
harus berhati-hati dalam melakukan
dialek lainnya.
segala hal agar tidak terkena hukuman
Yoruba,
Dogon,
di
Amerika
Selatan
Bangsa Afrika adalah bangsa
cambuk atau cap besi panas. Pada saat
yang dahulu tidak mengenal dan
bekerja dan berkomunikasi sehari-hari
memiliki agama. Mereka melakukan
para budak dilarang oleh majikan
penyembahan berhala atau ritual yang
menggunakan budaya dan bahasa
masih berkembang hingga pada saat
ataupun
ini yang disebut Voodoo. Namun
Sebaliknya
terjadinya
memberi
dengan bahasa Inggris. Sehingga para
pengaruh besar dalam kehidupan
budak melahirkan sebuah kombinasi
beragama bangsa Afrika terutama
antara dialek Afrika dengan bahasa
yang menjadi budak di Amerika. Para
Inggris yang disebut dialek Creole :
budak yang di Amerika dikenalkan
kay, massa, you just leave me, me sit
dengan agama yang dianut oleh
here, great fish jump up into de
majikannya. Mayoritas
agama di
canoe, here he be, massa, fine fish,
Amerika adalah Kristen, maka para
massa; me den very glad; den me sit
budak mengenal yang dinamakan
very still, until another great fish
dengan
jump into de canoe; but me fall
perbudakan
Kekristenan.
Para
budak
dialek-dialek mereka
Afrika.
diperkenalkan
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
131
asleep, massa, and no wake’til you
dinyanyikan
come.(sumber: Agastya Rama Listya,
semangat serta kekuatan yang besar
2007, 68)
dalam
Semua hak asasi manusia dari budak-budak
direnggut
majikannya. membaca
seolah-olah
memberi
menyelesaikan
segala
pekerjaan. Seperti itulah nyanyian ini
oleh
berkembang pada masa perbudakan.
Tidak boleh belajar
Bernyanyi juga merupakan salah satu
dan
menulis,
sehingga
cara untuk menyampaikan segala
pengetahuan mereka tentang dunia
penderitaan
yang dialami selama
luar sangat terbatas. Hal ini semakin
perbudakan.
Kaum
membuat kecil kemungkinan untuk
merindukan
berkomunikasi dengan sesama budak.
kebebasan
Oleh sebab itu, para budak memakai
didasarkan atas pengalaman hidup
musik
mereka
sebagai
alat
untuk
kulit
hitam
kebebasan. dalam
yang
Maka
konteks
berkisar
ini
tentang
berkomunikasi kepada sesama. Musik
perjuangan
yang mereka gunakan adalah musik
memperoleh kebebasan, hak yang
asli dari budaya Afrika. Musik yang
sama dengan kaum kulit putih yang
dimaksud dalam hal ini adalah dalam
kemudian
bentuk nyanyian atau suara, tanpa
terhadap nilai-nilai yang telah ada.
menggunakan instrument pengiring.
Dan para budak menyuarakan segala
(sumber
perjuangan akan kebebasan melalui
:
Henry
Louis
Gates,
Jr.,2001, hal 145)
untuk
menyampaikan
perasaan dan bersorak sorai satu sama lain.
Kadangkala
membawa
untuk
perubahan
lagu-lagu. Kebangkitan spiritual para
Pada saat bekerja para budak bernyanyi
mereka
dikenal
dengan
istilah
Negro
Spiritual.
budak
Lagu-lagu ini tercipta secara
bernyanyi untuk meringankan beban.
spontan ditengah perbudakan. Lagu
Seperti contoh : pada saat para budak
Negro
ingin
digunakan
pada
saat
beribadah,
ataupun
berkumpul
ditempat
mengangkut
para
budak lewat lagu-lagu inilah yang
sebuah
pohon
besar yang tumbang. Nyanyian yang
Spiritual
ini
biasanya
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
132
pertemuan rahasia. Agar nyanyian
Seperti yang telah dibahas
tersebut tidak didengar oleh majikan,
sebelumnya bahwa para budak sudah
maka mereka mengisi air pada satu
mengenal
wadah yang mereka yakini untuk
lagu-lagu yang mereka nyanyikan
meredam
sudah
suara
dari
nyanyian
Kekristenan.
banyak
Sehingga
dipengaruhi
oleh
tersebut. Pola ritem pada lagu-lagu ini
Alkitab. Dan lagu Negro Spiritual
dipengaruhi oleh pola ritem musik
sangat
Afrika dan ada juga yang dipengaruhi
perkembangan
oleh langkah kaki pada saat para
penggunaan lirik hingga ke musiknya.
budak
Pada tahun sebelum 1865, Negro
bekerja,
dan
ketika
kaki
mengalami
banyak
dimulai
mereka dirantai. Sementara lirik yang
Spiritual
digunakan para budak berasal dari apa
nyanyian digereja. Ada tiga jenis lagu
yang
selama
yaitu himne, mazmur dan lagu kerja.
perbudakan terjadi. Ciri khas dari
Himne dan mazmur adalah lagu yang
lagu Negro Spiritual ini adalah tepuk
dinyanyikan pada saat pelayanan
tangan
dalam ibadah yang berisi tentang Injil
mereka
dan
merupakan
alami
hentakan cara
kaki.
untuk
Ini lebih
digunakan
dari
Alkitab.
hanya
Sedangkan
lagu
untuk
kerja
menguatkan dan lebih menunjukkan
merupakan lagu untuk menyampaikan
ekspresi
kondisi keras pada saat perbudakan.
nyanyian
yang
sedang
dinyanyikan para budak. Lirik yang
Pada
digunakan pada lagu Negro Spiritual
digunakan pesan rahasia melalui syair
memiliki makna tersirat, ini dapat
lagu,
dijumpai pada beberapa lagu. Artinya
merujuk pada sungai Ohio yang
bahwa lirik pada lagu tersebut ingin
merupakan perbatasan yang dianggap
menyampaikan sebuah pesan yang
relatif aman dari kejaran majikan.
sangat rahasia mengenai pelarian dan
(sumber : Agastya Rama Listya,
pemberontakan para budak. (sumber :
2007, hal 68)
http://www.negrospirituals.com/song. htm)
saat
inilah
contoh
:
sangat
“River
banyak
Jordan”
Pada tahun antara 1865 dan 1925, terjadi beberapa perkembangan
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
133
yaitu
cara
bernyanyi
dengan
Spiritual
lebih
menggunakan vibra, menggunakan
Kemudian,
melodi melismatic, keras, penuh nada
Spiritual
tenggorokan,
terdidik dalam hal bernyanyi. Pada
eksploitasi
falsetto,
para
ditonjolkan. penyanyi
didorong
perkembangan
lebih
menggeram dan mengerang. Namun
tahun
dalam hal lirik lagu, masih tetap sama
ditunjukkan pada penggunaan lirik
dengan lirik Negro Spiritual yang
lagu-lagu Negro Spiritual. Lirik lagu-
pertama yaitu menyimpan makna
lagu tersebut sekarang lebih fokus
yang tersembunyi. Yang berkembang
untuk memuji Tuhan, memperbaiki
pesat adalah pola dalam lagu Negro
pribadi, dan hidup dalam komunitas
Spiritual pada saat ini disebut “call”
persaudaraan. Pada saat inilah lahir
and “response”. Dalam hal ini contoh
yang dinamakan “New Gospel” atau
dari “call” and “response” adalah
“Gospel Baru”. Gospel adalah lagu-
Pendeta
menyanyikan
lagu Negro Spiritual. Tetapi memiliki
satu ayat, kemudian Jemaat menjawab
sedikit perbedaan dengan lagu-lagu
dengan ayat yang lain. Lagu-lagu
Negro
Negro Spiritual pada tahun ini banyak
sudah menggunakan musik pengiring,
menggunakan sinkopisasi.
bisa berupa piano, tamborin, dan
(pemimpin)
1925
untuk
Negro
Spiritual
lainnya.
juga
Gospel
Kemudian pada tahun 1925
sebagainya. Sementara pada tahun
sampai dengan 1985, lagu Negro
1985 lahirlah beberapa komposer
Spiritual
oleh
yang membawa perkembangan yang
Renaissance, ini merupakan salah
sangat pesat pada lagu-lagu Negro
satu bukti adanya pengaruh musik
Spiritual.
Eropa dalam perkembangan lagu-lagu
tersebut adalah Moses Hogan. Moses
Negro
Hogan
dipengaruhi
Spiritual.
Renaissance
pada
satu
komposer
mengaransemen
atau
cara
menciptakan karya-karya baru lagu-
bernyanyi dan menafsirkan lagu-lagu
lagu Negro Spiritual. Ada dua jenis
Negro Spiritual. Pertama, makna
lagu-lagu Injil yang dibuatnya setelah
sejarah
tahun 1985. Jenis yang pertama
pada
tampak
Pengaruh
Salah
lagu-lagu
Negro
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
134
adalah
berisi
tentang
lagu-lagu
diaransemen
oleh
Moses
kekhawatiran, yang baik digunakan
sudah
untuk pelayanan ibadah atau acara
penghargaan
khusus di gereja-gereja. Yang kedua,
hingga pada dewasa ini. (sumber :
meliputi
http://ctl.du.edu/spirituals/Times/cont
lagu-lagu
untuk
konser.
Lagu-lagu yang diciptakan ataupun
mendapat
Hogan
pengakuan
pada
dunia
dan musik
ext.cfm)
2. Karakteristik Lagu Kategori Negro Spritual Adapun karakteristik musikal dari
4.
Karakter
komunal
sangat
Negro Spiritual secara rangkum
mewarnai karakter dari sebagian
adalah sebagai berikut : (sumber :
besar lagu Negro Spiritual.
Agastya Rama Listya,2007,Hal 69) 1.
Musik
Negro
5.
Spiritual
sangat dominan, artinya didalam
merupakan musik yang kaya
bernyanyi lagu Negro Spiritual
akan ritmik. Hal ini disebabkan
ada sebuah gaya musik dimana
karena dasarnya adalah musik
setiap
Afrika
interaksi
yang
mengembangkan
permainan alat musik perkusi. 2.
Musik Negro Spiritual terdiri dari
penyanyi yang
melakukan aktif
dengan
sesama penyanyi. 6.
Bersifat
spontan
dan
tangga nada pentatonik (hanya
improvisatoris. Pada lagu-lagu
terdiri dari 5 nada). Tetapi pada
Negro Spiritual ada kalanya Solo
perkembangannya
dapat
memungkinkan jika digunakan
pada lagu-lagu tertentu yang
tangga nada heptatonik terutama
tidak tertulis pada partitur dan
pada abad 19 (untuk musik Jazz
tanpa ada dilatih sebelumnya.
dan Blues). 3.
Gaya musik call and response
7.
Harmoni-harmoni digunakan
sangat
yang sederhana
melakukan
improvisasi
Body-moving rhythms, bahwa menginterpretasikan
artinya dalam
lagu-lagu
tetapi kokoh. Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
135
Negro
Spiritual
ritem
lagu
menempatkan teknik yang tepat
tersebut ada pada gerakan tubuh
untuk mengekspresikan dinamika
8.
Soul mengikuti irama lagu.
tersebut.
9.
Tarian,
tepuk
tangan
dan
11. Pada pelafalan teks atau diksi
hentakan kaki digunakan untuk
(dialek) , ada beberapa hal yang
mengiringi
perlu diperhatikan, misalnya :
jenis
tradisional
spritual awal atau dikenal dengan istilah ”shouts”
a. Konsonan ́th́ [Ө] seperti pada kata ́thinǵ ́ dan t́ h́ [ð] seperti
10. Tekstur dan warna suara yang
pada
kata ́theń
diucapkan
cenderung kasar dan gelap. Hal
secara berbeda tergantung
ini
menjadi
penentu
dalam
pada letaknya dalam sebuah
pembentukan
karakter
vokal
kata. ́Theń dilafalkan sebagai
Negro Spiritual. Namun perlu
[dεn], t́ he ́
menjadi
diperhatikan bahwa tekstur yang
[de], ́ b́ rother ́
menjadi
cenderung kasar dan gelap tidak
[braddə], ś mooth ́
menjadi
selamanya dipakai dalam setiap
[smu:v], t́ hiń menjadi [tIn],
lagu Negro Spiritual. Tetapi ada
́tooth ́menjadi [tu:f]
juga
beberapa
lagu
Negro
b. Konsonan ́r ́
[r]
biasanya
Spiritual yang tekstur dan warna
dihilangkan bila tidak diikuti
suaranya lebih terang. Tekstur
dengan
dan warna suara ini sangat erat
misalnya; ́story ́
kaitannya dengan penggunaan
sebagai [stəi], ĺ ord ́ menjadi
dinamika pada lagu-lagu Negro
[lΛd], w ́ ear ́
menjadi
Spiritual. Karena ada juga lagu
[wεh], ń ever ́
menjadi
Negro
[nεvəh]
Spiritual
menggunakan
tanda
yang dinamika
huruf
vokal, dilafalkan
c. Konsonan ́ng ́ [η] dan ń ́
piano, pp, dan sebagainya. Dalam
dilafalkan
hal ini tekstur yang cenderung
tergantung pada jumlah suku
kasar
katanya,
dan
gelap
harus
secara
berbeda
misalnya: ́sing
́
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
136
dilafalkan
[siη],
sebaliknya ́pant
sebaliknya ́singing ́ menjadi [siηiη].
Ś omething
dilafalkan
́
tetap
dilafalkan sebagai [pεnt] ́
e. Konsonan ́f
[sΛmfIn],
sebagai ́b
dan ń othing ́ menjadi [nΛfIn]
́
dilafalkan
́,
misalnya: ́
of ́menjadi [ob]
d. Konsonan ́t ́ dan d́ ́ pada
f. Konsonan ́v ditengah kata
akhir atau setelah tanda kutip
dilafalkan
biasanya tidak diucapkan,
misalnya: ́over
misalnya: ́ ́ain’t ́ dilafalkan
[ober], ŕ iver
[ein],
dilafalkan
[ribbər] dan ́ heaven ́ menjadi
́dilafalkan
[hεbbən
test ́
[tεs], h́ and menjadi
sebagai ́ ́
b
́,
́
menjadi menjadi
[hεn];
3. Teknik Bernyanyi Kategori Negro Spiritual Bernyanyi merupakan suatu
Agar dapat bernyanyi dengan
kegiatan membaca dan membunyikan
baik, hendaknya harus mempelajari
nada-nada atau partitur musik dengan
dasar-dasar teknik bernyanyi yang
suara manusia secara baik dan benar.
mencakup sikap badan, pernafasan,
Untuk menjaga nada serta suara maka
pembentukan suara, artikulasi, dan
bernyanyi dapat dilakukan dengan
resonansi.
bantuan musik pengiring, terutama
1. Sikap Badan
bagi peserta-peserta. Banyak cara-
Sebenarnya badan merupakan
cara serta langkah-langkah teknik
alat musik bagi seorang penyanyi,
dalam bernyanyi dimana hal tersebut
oleh sebab itu penyanyi haruslah
sangat penting dipahami dan alangkah
selalu
baiknya dapat dikuasai oleh seorang
instrumennya ini, yaitu badannya agar
pelatih.
tetap sehat dan kuat. Sikap badan
a.
yang baik untuk bernyanyi adalah
Dasar - dasar teknik dalam
bernyanyi
menjaga
dan
merawat
sebagai berikut.
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
137
Duduklah di kursi atau bangku
kurang baik bagi seorang penyanyi,
agak ke pinggir bagian depan
karena paru-paru tidak diisi penuh
dengan bobot badan bertumpu
oleh udara. Dari segi penampilan,
pada
sewaktu melakukan pernapasan akan
bagian
bawah
tulang
pinggul.
terkesan tidak bagus karena dada dan
Tarik dan regangkanlah tulang
bahu
pinggang sehingga tegak lurus
mengambil napas.
dan otot perut agak dikencangkan
terangkat
sewaktu
Pernapasan perut Pernapasan
sehingga tidak kendur.
selalu
adalah
terjadi
karena
Dada agak dibusungkan sehingga
pernapasan
tulang
rusuk
dan
gerakan perut yang menggembung.
rongga
dada
bertambah
Rongga perut menjadi besar, sehingga
terangkat, akan
yang
perut
besar.
udara
Tarik dan regangkanlah tulang
Pernapasan ini juga tidak baik untuk
tengkuk sehingga leher tegak
seorang penyanyi, karena otot perut
lurus, dan posisi kepala juga lurus
tidak akan kuat lama menahan udara
dengan pandangan lurus ke depan.
yang
telah
luar
dapat
dihirup.
masuk.
Akibatnya
penyanyi akan cepat merasa lelah.
2. Pernafasan Dalam
dari
pernafasan
terdapat
Pernafasan diafragma
kerjasama otot-otot badan, yaitu otot
Pernapasan diafragma adalah
dada, otot perut, dan sekat rongga
pernapasan yang paling ideal untuk
badan atau diafragma.
seorang penyanyi. Diafragma lebih
kuat menahan napas. Sekat rongga
Pernapasan dada adalah
badan (diafragma) terletak membatasi
pernapasan yang dilakukan dengan
rongga dada dan perut, pada waktu
mengisi udara ke dalam paru-paru
istirahat
bagian
sebagian masuk ke dalam dada.
Pernapasan
atas.
dada
Akibatnya,
dalam
melengkung
ke
atas,
pernapasan ini bahu dan dada tampak dan terangkat ke atas. Pernapasan ini Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
138
3. Pembentukan Suara Salah
satu
Indonesia, cara
untuk
dinyatakan
bahwa
artikulasi adalah bunyi bahasa yang
mendapatkan suara yang bulat itu
terjadi karena gerakan alat ucap.
adalah sebagai berikut:
5. Resonansi
adalah
ikut
mulut dan menurunkan rahang
bergetarnya sebuah benda lain akibat
bawah. Bagian belakang mulut
getaran benda yang utama. Bila
akan terbuka, dan bagian depan
dikaitkan
mulut pun terbuka pula.
manusia, maka suara yang dihasilkan
dengan
dengan
suara
juga
dengan
oleh pita suara akan diperkuat oleh
rahang
bawah.
udara yang ada di dalam rongga dan
Bagian depan mulut terbuka, akan
dinding-dinding resonansi itu sendiri
tetapi tenaga bibir atas dan bawah
berupa getaran-getaran pada tulang
berbentuk bulat.
rongga
Ucapkan
O
menurunkan
Resonansi
Ucapkan A dengan membuka
Dengan
bentuk
mulut
untuk
resonansi
termasuk
suara
tersebut. resonansi
Yang adalah
ucapan O ini, ucapkanlah A.
rongga tenggorokan, rongga mulut,
Dengan demikian bagian belakang
rongga hidung, dan rongga dada.
mulut terbuka sehingga dapat
b. Panduan dalam bernyanyi Dalam bernyanyi sebaiknya kita
mengeluarkan bunyi vokal A yang perlu
penuh dan bulat.
mengetahui
hal-hal
dalam
bernyanyi, diantaranya adalah :
4. Artikulasi Artikulasi suara adalah cara mengucapkan
kata-kata
bersuara.
Dan
artikulasi
yang
sambil
meningkatkan
Pengetahuan tentang nada atau paham dengan nada Pengetahuan
tentang
nada
artinya
merupakan indikator yang penting
meningkatkan cara pengucapan kata-
bagi peserta paduan suara yang akan
kata
mengerti.
melakukan
Pengertian serupa juga diterangkan
bernyanyi,
dalam
mengetahui
agar
mudah
Kamus
jelas
di
Besar
Bahasa
pelatihan/pembelajaran terutama wilayah
untuk nada
atau
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
139
rentang nada yang dimiliki. Dengan
nada yang berasal dari sebuah alat
mengetahui
musik yang standar.
wilayah
nada,
maka
seseorang dapat menentukan dimana nada
dasar
yang
cocok
Memahami pitch yang tepat
dalam
Pitch adalah tingkat ketinggian
membawakan sebuah lagu.
nada yang sesuai dengan patokan
Memahami tempo atau ketukan
tinggi rendah nada yang sudah baku
lagu
atau standar. Maka pitch nada yang
Dalam hal ini seorang yang
standar biasanya terdapat pada alat
akan bernyanyi apabila tidak paham
musik yang sudah memiliki nada-
dan tidak dapat mengikuti tempo serta
nada yang absolut (tone yang tak
ketukan lagu yang akan dinyanyikan
berubah-ubah).
otomatis
terjadi
dinyanyikan atau dimainkan dengan
penyanyi
intonasi yang tepat, artinya nada-nada
tidak
harmonisasi
akan
antara
si
Suatu
lagu
yang
dengan musiknya.
yang dibunyikan dengan pitch yang
tepat. Bunyi nada yang tepat akan
Pendengaran yang baik Indera
pendengaran
yaitu
menghasilkan
suara
yang
telinga sangat berpengaruh terhadap
nyaring serta enak didengar.
seseorang
5.
yang
akan
bernyanyi,
karena apabila seseorang tersebut
otomatis
lagu
yang akan
Memahami pernapasan dalam
bernyanyi Pernapasan dalam
memiliki pendengaran yang kurang bagus
jernih,
bernyanyi
berbeda dengan pernapasan untuk
dinyanyikan pun akan terdengar tidak
keperluan
bagus disebabkan penyanyi tidak
Karena pernapasan untuk keperluan
dapat
dan
bernyanyi harus dipikirkan sesuai
mengetahui nada dari suatu lagu
kebutuhan bernyanyi dengan volume
tersebut.
udara
mengikuti
tempo
Latihan pendengaran bertujuan untuk
menimbulkan
kepekaan
pendengaran penyanyi terhadap pitch
yang
pernapasan
berbicara
sehari-hari.
dihirup.
Selain
dalam
itu
bernyanyi
dilakukan dengan menghirup udara sebanyak-banyaknya
dan
secepat-
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
140
cepatnya kemudian berhenti sejenak
Baik
dalam
setelah itu dikeluarkan perlahan-lahan
maupun
dan hemat.
harus
Di dalam bernyanyi kita perlu melakukan
persiapan
tegak
badan dengan
posisi
tulang
Pada
saat
bernyanyi,
kepala
hendaknya direndahkan sedikit
Sebelum
bernyanyi
terlebih
kearah muka. Dengan demikian
dahulu kita memperhatikan posisi
urat-urat leher tidak akan menjadi
dalam bernyanyi, yaitu posisi
tegang saat bernyanyi.
yang bagus adalah dengan berdiri
tetap
posisi
berdiri
punggung.
berikut :
duduk,
memperhatikan
sebelum
bernyanyi diantaranya adalah sebagai
keadaan
Pada
saat
bernyanyi
mesti
tegak.
diperhatikan tata gerakan tubuh
Melakukan latihan-latihan yang
yang tidak berlebihan. Untuk
bertujuan
pembentukan
menyalurkan berat badan agar
suara dan melatih keluwesan pita
seimbang hendaknya kedua belah
suara.
kaki
untuk
Selain itu ada juga beberapa hal
direngganggakan
yang harus diperhatikan sewaktu kita bernyanyi yang tujuannya agar dalam
sedikit
agak satu
sama
bernyanyi
dalam
lainnya.
Lakukanlah
bernyanyi akan didapatkan suara yang
keadaan
baik dan bagus.
membuang semua beban yang
Bernyanyi dapat dilakukan sambil
tidak perlu, baik beban yang
duduk atau berdiri. Namun untuk
bersifat jasmani (lesu, lelah, lapar,
mencapai keleluasaan bergerak,
dan lain sebagainya) maupun
maka
beban yang bersifat rohani (takut,
sebaiknya
bernyanyi
dilakukan dalam keadaan berdiri.
tegang
santai
dan
lain
dengan
cara
sebagainya).
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
141
PENUTUP Berdasarkan uraian di atas yang telah penulis kemukakan mengenai
4. Musik Negro Spiritual terdiri dari tangga nada pentatonik (hanya
karakteristik dan teknik bernyanyi pada
lagu
Negro
spiritual
pada
kelompok Paduan Suara maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
terdiri dari 5 nada). Tetapi pada perkembangannya memungkinkan jika
digunakan
tangga
nada
1. Negro Spiritual atau Traditional Spiritual adalah jenis kategori
(untuk musik Jazz dan Blues).
lagu dalam paduan suara. 2.
heptatonik terutama pada abad 19
Lagu-lagu Negro Spiritual atau Traditional Spiritual tercipta pada saat perbudakan terhadap bangsa Afrika.
5. Karakteristik lagu Negro Spiritual lahir dari sejarah perkembangan musik
pada
terhadap
3. Musik Negro Spiritual merupakan musik yang kaya akan ritmik. Hal ini disebabkan karena dasarnya
saat
bangsa
perbudakan Afrika
di
Amerika. 6. Teknik
bernyanyi
pada
lagu
Negro Spiritual terdiri dari dasar teknik bernyanyi, dan panduan
adalah
musik
Afrika
yang
mengembangkan permainan alat musik perkusi.
dalam bernyanyi. Hal ini dapat diguakan pada saat melatih lagu yang
berkarakteristi
Negro
Spiritual.
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
142
DAFTAR PUSTAKA Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius Berlioz, H. 2007. The Art Of The Conductor. London : The New Temple Press. Budhidarma, Pra. 2001. Metode Vokal Profesional. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Harahap, J. 2005. Perkenalan Paduan Suara. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Http://Ctl.Du.Edu/Spirituals/Times/Co ntext.Cfm/ Jumat, 01 Februari 2013/16:54:02 Http://www.google.com/ Selasa, 06 November 2012/ 14:30:10
Christy, Van A. 1983. Expression Singing. USA : WM.C.Brown Company Publisher
Http://www.negrospirituals.song.com /Jumat, 01 Februari 2013/17:06:30
Gates, Henry Louis. 2001. The Harvard Guide to AfricanAmerican History. USA: Harvard University Press
Listya, Agastya Rama. 2007. A – Z Direksi Paduan Suara. Jakarta : Yayasan Musik Gereja (YAMUGER) di Indonesia.
Greene, Richard and Brizel, Florie. 2002. Word That Shook The World. USA:Prentis Hall Press
Lock, William. 2004. Choral Conducting. Jakarta : Rhapsody Music School
Lamhot Basani Sihombing adalah dosen jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
143
TRANSFORMASI ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH ADAT BATAK TOBA DI TOBA SAMOSIR Aron Samosir Abstrak Penelitian ini fokus pada kajian transformasi arsitektur tradisional rumah adat Batak Toba di Kabupaten Tobasa, Provinsi Sumatera Utara. Kajian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang keberadaan tranformasi arsitektur tradisional terhadap bagunan modern yang ada di lokasi penelitian dimana substansi dari arsitektur tradisional tersebut merupakan warisan leluhur etnik Batak Toba yang memiliki makna filosofis. Pendekatan yang digunakan dalam adalah pendekatan interdisiplin dengan metode penelitian kualitatif yang mendeskripsikan kondisi transfoemasi di lokasi penelitian. Beberapa teori yang digunakan dalam mendukung penelitian ini adalah teori antropologi budaya, teori ritual, teori semiotika, teori fungsional, teori post modern, teori arsitektur, dan teori transformasi. Data-data dikumpulkan melalui, studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
LATAR BELAKANG MASALAH Arsitektur
merupakan
seni
dan
Unsur
seni
dalam
arsitektur
untuk
pemuasan
pengetahuan
dalam
merancang
dimaksudkan
bangunan
yang
mencakup
kebutuhan spiritual atau emosional
fungsi,
estetika,
manusia serta merangsang daya pikir
dan
psikologis.
yang dapat menggugah imajinasi para
tradisional
merupakan
penguna dan pengamat bangunan,
salah satu bentuk warisan budaya
serta mewadahi tuntutan manusia
yang lahir dari kehidupan masyarakat
akan
tradisional
lingkungan.
pertimbangan firmitas,
utilitas
Arsitektur
itu
sendiri
yang
berlangsung secara turun temurun yang
mengalami
perkembangan
sesuai dengan dinamika kebudayaan.
keindahan
dan
estetika
Setiap etnik memiliki gaya arsitektur tersendiri dalam merancang bagunan
seperti
tercermin
dalam
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
144
rumah
adat.
Rancangan
yang
sejarah yang bisa dikenang oleh
mencakup bentuk, ukuran, fungsi dan
generasi
berikutnya
pembuatan ornamen erat kaitannya
kandungan makna historis dan sosial
dengan sistem religi yang diyakini
budaya. Hal ini merupakan suatu hal
oleh etnik tertentu. Demikian halnya
yang sangat penting sebab di era
dengan pembuatan rumah adat pada
globalisasi saat ini, seiring dengan
etnik Batak Toba memiliki gaya
laju perkembangan teknologi dan
asitektur tersendiri yang merupakan
informasi yang serba canggih, cepat
salah satu kekayaan bangsa dalam hal
dan beragam, keberadaan bangunan
seni dan rancang bangun.
Dalam
dengan arsitektur tradisional turut
kehidupan masyarakat Batak Toba,
memberikan keunikan dan otentisitas
rumah adat dianggap sesuatu yang
tersendiri
sakral karena dalam pembagian dan
karakteristik etnik tertentu.
yang
tentang
merupakan
fungsi rumah adat tersebut terdapat
Pelestarian dan pengembangan
nilai-nilai kosmologis dan filosofis
arsitektur tradisional merupakan salah
sebagai dasar pendirian bangunan.
satu
Penguatan
memperkaya
nilai
filosofis
lebih
indikator
penting
yang
khasanah
wajah
diperkuat oleh makna ragam gorga
lingkungan sebuah kawasan yang
(ornamen) yang menghiasi bagian
menunjukkan karakteristik etnik serta
depan rumah adat.
kearifan lokal dari etnik setempat.
Peninggalan karya arsitektur
Mewujudkan karya arsitektur yang
tradisional rumah adat Batak Toba
proporsional,
holistik,
merupakan
mantap pada
sekarang maupun di
salah
satu
rekaman
baik
dan
sejarah dalam bentuk nyata yang
masa yang akan datang, merupakan
memberi
salah
gambaran
kontinuitas
satu
persyaratan
utamanya
kehidupan masyarakat dari masa lalu,
adalah hubungan atau keterkaitan
kini, dan berlanjut pada masa yang
dengan masa lampau. Banyak karya
akan
arsitektur
datang.
Peninggalan
karya
arsitektur sekaligus sebagai bukti
bermutu
belajar
dari
arsitektur terdahulu, dimana arsitertur
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
145
terdahulu dapat memberikan inspirasi
mengangkat ciri khas setiap daerah
kepada
dari segi karya arsitektur.
para
arsitek
generasi
berikutnya didalam mengembangkan
Tipe khas rumah adat Batak
kreativitasnya baik dari aspek teknik
Toba
maupun artistiknya.
melengkung dan pada ujung atap
Perkembangan
karya
adalah
sebelah
bentuk
depan,
atapnya
kadang-kadang
arsitektur tradsional Batak Toba di
dilengkapi tanduk kerbau, sehingga
Kabupaten
cukup
rumah adat itu terlihat seperti kerbau.
beragam dan telah menghasilkan
Punggung kerbau adalah atap yang
banyak
melengkung,
Toba
karya
Samosir
yang
cukup
sedangkan
kaki-kaki
representatif, salah satunya adalah
kerbau diwujudkan dalam bentuk
memasukkan unsur desain arsitektur
tiang-tiang
pada
tradisional pada bangunan modern.
Mengingat
masyarakat
Kecenderungan
memakai
Batak Toba belum mengenal ukuran
kembali keunggulan strategi desain
dengan meter, mereka menggunakan
arsitektur tradisional yang kemudian
tatacara
mengukur
menjadi inspirasi desain arsitektur
(dopa),
jengkal
modern adalah suatu usaha untuk
langkah (langka), sehingga setiap
bertindak
rumah
lingkungan
untuk
lebih
baik
dalam
terhadap konteks
adat
kolong
rumah.
tradisional
dengan
depa
(jongkal),
asta,
cenderung
memiliki
ukuran yang berbeda.
penampilan wajah arsitektur rumah
Rumah tinggal adalah satu
adat Batak Toba pada gedung-gedung
institusi, bukan hanya struktur yang
perkantoran milik pemerintah atau
dibuat untuk serangkaian tujuan yang
swasta. Usaha ini mendukung untuk
sangat kompleks. Bangunan rumah
menciptakan suatu desain yang baik
adalah suatu gejala struktural, yang
di Kabupaten Toba Samosir, hal ini
bentuk
umumnya diterapkan pada rancangan
dipengaruhi oleh lingkungan kultur
bangunan kantor pemerintah, yang
yang dipunyai (Rapoport,1969:76).
merupakan salah satu usaha untuk
Dengan
dan
organisasinya
demikian
sangat
perkembangan
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
146
arsitektur
rumah
adat
tradisional
dan
sebagainya)
atau
pengalihan
Batak Toba di Kabupaten Toba
menjadi bentuk yang berbeda namun
Samosir cukup menarik untuk diteliti,
mempunyai nilai-nilai yang sama,
di mana banyak ditemukannya desain
perubahan dari satu bentuk atau
bangunan yang menerapkan arsitektur
ungkapan menjadi suatu bentuk yang
rumah tradisional (rumah adat) pada
mempunyai arti atau ungkapan yang
desain bangunan kantor pemerintah
sama mulai dari struktur permukaan,
maupun pada bangunan tugu/makam.
fungsi,
Di wilayah Kabupaten Toba Samosir
penampilan,
pada
atau
penempatan
kantor
pengakuan,
mengubah/mengganti
maupun
bentuk
penampilan
makam
mengubah kondisi, alam, fungsi.
umumnya
desain
arsitektur
bangunan
pemerintah,
swasta,
monumen,
tugu
cenderung
atau
mentransformasikan
arsitektur
tradisional
perubahan
bentuk
atau
atau
karakter
atau
dari,
mengubah
dan
atau
Transformasi
luarnya,
merupakan
terhadap
perubahan rupa dari sesuatu yang
bangunan modern yang mencakup
mencakup bentuk, sifat, fungsi, dan
bentuk dan ragam gorga (ornamen)
berbagai hal dari bentuk asli ke
yang bertujuan untuk memunculkan
bentuk yang relatif berbeda sesuai
karakter/ciri
dengan keinginan atau kepentingan
arsitektur
tradisional
rumah adat Batak Toba. Dalam tersebut
proses
terjadi
generasi tertentu. Dengan demikian transformasi
perubahan
transformasi tidak hanya merupakan
yang
saluran, tetapi lautan kreativitas yang
mencakup: fungsi, bentuk geometri
bersungguh-sungguh dan jujur pada
bangunan,
dan
elemen, yang memiliki cukup resiko,
penggunaan material (bahan), yang
ketertiban dan upaya. Terdapat suatu
dapat mempengaruhi kondisi termal
kecenderungan
bangunan. Dapat dikatakan bahwa
transformasi dapat sangat menolong
transformasi mempunyai pengertian
dalam mencapai tujuan. Transformasi
perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi
merupakan resultan kompleksitas dari
lingkungan
bahwa
saluran
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
147
upaya untuk mengubah, mengalihkan,
mencapai nilai yang sama-sama dapat
menyatukan
diterima
beberapa
hal
dalam
RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana proses transformasi
3. Bentuk dan makna gorga yang
arsitektur tradisional rumah adat
terdapat pada bangunan yang
Batak Toba terhadap bangunan-
mengalami
bangunan di Toba Samosir?
arsitektur tradisional rumah adat
2. Bagaimana bentuk transformasi arsitektur tradisional rumah adat
transformasi
Batak Toba terhadap bangunanbangunan di Toba Samosir.
Batak Toba terhadap bangunanbangunan di Toba Samosir? TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mendeskripsikan proses transformasi arsitektur tradisional rumah adat Batak Toba terhadap bangunan-bangunan
di
Toba
Samosir. 2. Untuk
bangunan-bangunan
Toba
Samosir. 3. Untuk menjelaskan bentuk dan makna gorga yang terdapat pada bangunan
mengetahui
di
yang
mengalami
bentuk
transformasi arsitektur tradisional
transformasi arsitektur tradisional
rumah adat Batak Toba terhadap
rumah adat Batak Toba terhadap
bangunan-bangunan
di
Toba
Samosir. HASIL PENELITIAN 1. Transformasi Arsitektur Tradisional Rumah Adat Batak Dari Segi Bangunan Transformasi
arsitektur
modern
yang
mencakup
pada
tradisional rumah adat Batak Toba
beberapa perkantoran pemerintah atau
terhadap bangunan modern di Balige
swasta serta serta pada bangunan
dapat dilihat pada ragam bangunan
lainnya di Toba Samosir khususnya di
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
148
Balige sebagai pusat pemerintahan,
Toba melalui transformasi arsitektur
menunjukkan berbagai keprihatinan.
dan kesenian tradisional dalam bentuk
Sebab arsitektur bangunan-bangunan
bagunan serta gorga (ornamen) yang
baru atau bangunan modern pada
terdapat
umumnya telah mengadopsi arsitektur
modern.
pada
bangunan-bangunan
modern, tanpa memperhatikan unsur
Jika diamati bangunan gedung-
arsitektur tradisional, baik dari aspek
gedung instansi pemerintahan dan
bentuk maupun penggunaan unsur
beberapa
seni
gorga
menggunakan arsitektur tradisional
digunakan
yang ada pada rumah adat Batak Toba
tradisional
(ornamen)
yang
seperti yang
untuk menghiasi bagunan modern. Transformasi
gedung
swasta,
selain
yang khas dengan bentuk dan ragam
arsitektur
gorga (ornamen atau hiasan) pada
terhadap
bangunannya, bangunan pemerintah
arsitek bangunan modern di kawasan
juga secara sengaja menggunakan
budaya tertentu dalam hal ini seni
sebagian dari arsitektur tradisional
budaya Batak Toba di kawasan
tersebut terutama pada bentuk dan
Balige,Toba
penggunaan
kesesenian
tradisional
Samosir
dengan
gorga
pada
bagian
sendirinya akan memberi nilai tambah
depan. Namun pada bagian-bagian
khususnya
tertentu
apresiasi
terhadap
didesain
berdasarkan
kesenian tradisional etnik Batak Toba
arsitektur modern seperti penataan
yang menunjukkan karakteristik dan
ruang,
kearifan lokal yang dapat memberi
Sementara pada bagian dalam tidak
spirit kepada masyarakat Balige dan
terdapat
masyarakat umum yang datang atau
hiasan lokal berupa gorga (ornamen),
berkunjung ke kawasan tersebut.
lukisan atau seni ukir atau seni patung
Dalam
yang menunjukkan ciri khas Batak
hal
ini
baik
masyarakat
dan
halaman
sentuhan
ornamen
Toba.
sendirinya
atau
merupakan bagian penting dalam
menikmati kekayaan budaya Batak
sebuah transformasi arsitektur dalam
melihat
hal
ini
atau
setempat maupun pendatang, dengan dapat
Mestinya
depan.
juga
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
149
rangka
memperindah
pemerintah. menunjukkan
bangunan
Untuk lukisan
atau
material, yang dapat mempengaruhi
lebih
kondisi
termal
bangunan
karya
berkaitan dengan pengatur suhu udara
seniman Batak Toba di bagian dalam
pada
gedung, dapat dibeli atau dipesan oleh
bangunan balerong ( bagunan pasar
pemerintah dalam upaya kepentingan
tradisional) yang dibangun dengan
tersebut. Persoalan yang mendasar
meniru gaya arsitektur rumah adat
adalah masalah niat atau kepedulian
Batak Toba, tentu telah mengalami
pemerintah setempat. Dengan adanya
transformasi
upaya transformasi seperti ini dengan
terutama dalam penggunaan ukuran
sendirinya akan dapat meningkatkan
dan bahan material. Akan tetapi dari
apresiasi seni di kalangan masyarakat
aspek artistik, secara fisik keberadaan
atau para tamu yang berkunjung ke
balerong (pasar tradisional) tersebut
dalam gedung tersebut.
akan menunjukkan ciri khas arsitektur
Dalam tersebut
proses
terjadi
transformasi
perubahan
dalam
bangunan.
Dalam
yang
dalam
konteks
banyak
hal,
tradisional Batak Toba yang memiliki daya
tarik
tersendiri
berbagai hal yang mencakup fungsi
bangunan-bangunan
atau kegunaan bangunan, bentuk
mengitarinya.
di
tengah
modern
yang
geometri bangunan, lingkungan dan
Gambar 1. Balerong (Pasar Tradisional) Bergaya Arsitektur Rumah Adat Batak Toba di Balige, Toba Samosir.
Dalam
konteks
ini
balerong
(pasar
transformasi arsitektur berorientasi
merupakan
sarana
pada fungsi objek bangunan dimana
bertransaksi
antar
tradisional) atau
tempat
penduduk
dari
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
150
berbagai daerah. Dengan demikian
(perbandingan panjang dan lebar),
dari segi luas bangunan, balerong
pola
jauh lebih besar dari ukuran luas
pattern), bentuk panggung, posisi
rumah adat. Demikian halnya dengan
bukaan
bentuk bagian dalam dimana pada
orientasi bangunan terhadap kondisi
balerong tidak memiliki sekat-sekat
lingkungan sejalan dengan fungsi dan
sebagaimana halnya pada rumah adat
penggunaanya di era modern.
dimana setiap sekat memiliki fungsi dan
makna
tertentu.
Dalam
denah
(single
(cross
zone
ventilation),
Transformasi bangunan
rumah
dan
arsitektur adat
tradisional
terhadap
arsitektur
menyikapi transformasi arsitektur ini,
Batak
etnik Batak Toba dapat menyikapinya
modern yang diimplementasikan pada
sebagai sesuatu hal yang lumrah,
bangunan
sebagai dampak dari perubahan dan
diterapkan pada berbagai perkantoran,
perkembangan zaman. Namun lebih
dan pasar tradisional di Balige. Dalam
dari
arsitektur
perspektif geometri bangunan, jelas
tradisional dapat dimunculkan sebagai
akan mengalami perubahan dimana
sebuah karakteristik lokal.
pada bangunan modern penggunaan
itu
setidaknya
Toba
layer
modern
tampak
telah
Menganalisis kondisi dari aspek
panjang dan lebar bangunan relatif
termal bangunan, dengan melihat
lebih besar dari rumah adat karena
pengaruh variabel desain dari masing-
harus
masing
bangunan yang diperuntukkan untuk
bangunan
parameter
berdasarkan
kenyamanan
disesuaikan
dengan
fungsi
sistem
pelayanan publik. Sedangkan pada
sirkulasi udara, dengan sendirinya
arsitektur tradisional (rumah adat)
akan mengalami perubahan yang
fungsi atau keperluannya hanya untuk
sangat signifikan. Berikut ini adalah
kepentingan
deskripsi transformasi yang terjadi
keluarga
dalam
kehidupan
sehari-hari
serta
pada bangunan kantor dengan bentuk
kepentingan
yang
arsitektur
pelaksanaan upacara adat.
transformasi
tradisional
meliputi:
geometri
bangunan
menyangkut
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
151
Dari aspek tranformasi geometri bagunan
yang
mencakup
pelayanan masyarakat.
Demikian
ukuran
halnya dengan penggunaan bukaan
panjang dan lebar atau ukuran luas
yang mencakup penggunaan jendela
bangunan, tentu menunjukkan ukuran
yang berkaitan dengan sirkulasi udara
yang berbeda karena secara fisik
dan pencahayaan, dengan sendirinya
bangunan
harus
modern
perkantoran
khususnya
atau
pasar,
telah
mengalami perubahan struktur dasar arsitektur
rumah
adat
dengan
disesuaikan
dengan
fungsi
bangunan. Sejalan kemajuan
dengan zaman,
dinamika transformasi
arsitektur tradisional menjadi struktur
arsitektur rumah adat Batak Toba dari
baru yang lahir dengan menerapkan
bentuk arsitektur primitif ke arsitektur
kaidah transformasi modern yang
di era modern mencakup peralihan
memiliki luas bangunan yang jauh
penggunaan
lebih besar. Dari sisi denah, telah
Transformasi tersebut berlangsung
terjadi
dengan dinamika yang relatif lambat.
transformasi
dari
yang
bahan
bangunan.
tradisional ke denah modern karena
Perubahan
harus
fungsi
tersebut mencakup penggunaan atap
gedung sebagai sarana pelayanan
rumah dari bahan ijuk ke bahan seng,
publik dimana denah yang digunakan
serta penggunaan cat yang merupakan
selain lebih luas, harus lebih praktis
hasil dari industri modern, termasuk
dalam
untuk
perubahan teknik ikat pada atap ijuk
Demikian
ke penggunaan paku pada seng. Pada
halnya dari aspek bentuk dimana
tahap ini bentuk rumah adat dan
arsitektur rumah adat Batak Toba
prinsip
yang menggunakan panggung, tidak
keyakinan terhadap makna gorga
diterapkan pada bangunan modern,
masih tetap dipertahankan sepanjang
karena dianggap tidak praktis dalam
tidak bertentangan dengan ajaran
hal
agama yang dianut.
disesuaikan
hal
dengan
penggunaannya
melayani masyarakat.
fungsi,
dimana
gedung
penggunaan
penggunaan
material
gorga
serta
perkantoran digunakan sebagai sarana Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
152
Rumah Adat Kantor Bupati Toba Samosir Gambar 2. Transformasi Arsitektur Rumah Adat Batak Toba Dalam Bangunan Kantor Pemerintahan di Balige, Toba Samosir.
Gambar di atas menunjukkan adanya
transformasi
dimana
sebagai bangunan modern saja tanpa adanya unsur tradisional.
arsiterktur yang diterapkan pada bangunan
Bupati
sisi
lain
transformasi
Toba
arsitektur rumah adat Batak Toba ada
transformasi
yang dilakukan dengan mengganti
arsitektur tradisional rumah adat
materialnya secara keseluruhan. Pada
Batak Toba yang hanya mencakup
bangunan modern keseluruhannya
bentuk bangunan dan pengunaan
menggunakan bahan semen, batu
gorga (ornamen) pada bagian depan
pasir,
bangunan. Pada bagian interior tidak
bangunan modern tanpa merubah
terdapat sentuhan seni tradisional
bentuk tradisionalnya.
Samosir
kantor
Di
merupakan
dan
besi
sebagaimana
Batak Toba, sehingga terkesan hanya
Gambar 3.
Bangunan Modern Dengan Mengadopsi Arsitektur Rumah Adat Batak Toba (Foto: Aron Samosir).
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
153
Pada bangunan modern tersebut
seni patung, dan seni kerajinan,yang
terlihat bahwa arsitektur tradisional
tidak diterapkan (digunakan) pada
masih di pertahankan. Perbedaannya
interior
terdapat pada kolong (bara) dimana
sangat penting
pada bangunan modern, kolong telah
keberadaan kesenian tradisional itu
beralih
ruangan.
dapat dimanfaatkan untuk menghiasi
posisi
interior gedung sehingga para tamu
dalam
atau pengunjung yang datang dapat
bangunan. Dalam konteks ini nilai
melihat kekayaan seni budaya yang
fungsi kolong rumah sebagai tempat
ada pada etnik Batak Toba. Dari
kandang kerbau telah dihilangkan.
aspek
Menurut pemilik rumah, kandang
teknik bangunan telah menerapkan
kerbau telah dibuat secara tersendiri
bahan dan teknik modern dengan
dengan jarak yang relatif jauh dari
menggunakan beton dan besi. Dalam
rumah dengan alasan untuk menjaga
hal ini penggunaan material kayu
kebersihan dan kesehatan dari pemilik
telah
rumah.
dibandingkan
fungsi
Demikian tangga,
menjadi
halnya telah
dengan
berada
di
Mengingat begitu banyaknya jenis gorga atau ornamen, seni pahat,
arsitektur
modern,
maka
agar potensi atau
penggunaan material dan
jauh
tradisional
berkurang dengan yang
jika
arsitektur banyak
menggunakan kayu.
2. Transformasi Arsitektur Tradisional Rumah Adat Batak Toba Dari Segi Bentuk Geometri Melihat keberadaan bangunan
tradisional yang sarat dengan unsur
modern di kota Balige, Kabupaten
kesenian
Toba
umumnya
dibandingkan denagan keseluruhan
didominasi oleh arsitektur modern
bangunan yang ada, ternyata hanya
tanpa
sedikit gedung-gedung modern yang
Samosir
adanya
pada
unsur
arsitektur
tradisional.
Jika
tradisional. Hal ini merupakan suatu
mentransformasikan
kondisi yang sangat memperihatinkan
tradidional. Gedung-gedung tersebut
terhadap
antara lain, Kantor Bupati Tobasa,
kelangsungan
arsitektur
arsitektur
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
154
Gedung
DPRD
Tobasa,
Pasar
Pada umumnya etnik Batak
Tradisional, Museum Batak Toba,
Toba yang selalu terbuka dengan
monumen, dan beberapa gedung milik
perubahan, cenderung meninggalkan
swasta. Kondisi ini pada prinsipnya
arsitektur tradisional karena dianggap
belum dapat mewakili transformasi
dari aspek fungsi tidak praktis lagi.
arsitektur
terhadap
Seperti pengunaan kolong rumah
bangunan modern yang ada terutama
sebagai kandang ternak, pintu masuk
di kawasan perkotaan.
yang tidak praktis, dan berbagai hal
tradisional
Bagunan
dengan
arsitektur
lainnya.
Kendadi
dipertahankan,
tradisional berupa rumah adat Batak
maka akan sulit untuk mencari bahan
Toba
dengan konstruksi tradisional
kayu sebagai material pembuatan
serta dihiasi dengan ragam gorga
rumah. Alasan ini dapat diterima jika
sudah semakin sedikit, itupun hanya
ditinjau
ditemukan di luar kawasan kota
lingkungan dimana kandang ternak
Balige yakni di kawasan pemukiman
tidak sesuai di kolong rumah, serta
yang disebut dengan huta yang pada
penggunaan pintu masuk yang sangat
umumnya kondisi rumah-rumah adat
tidak praktis terutama bagi orang
berarsitektur
yang sudah relatif tua.
tradisional
tersebut
sudah tua. Ironisnya, ketika sebuah
dari
Bentuk
aspek
arsitektur
kesehatan
tradisional
rumah adat telah termakan usia dan
yang digunakan pada rumah adat
tidak layak di huni lagi, maka pemilik
tradisional
rumah sudah tidak layak pakai atau
ditransformasikan
akan diganti dengan bangunan baru,
diimplementasikan
cenderung bagunan baru tersebut
bangunan modern seperti terdapat
telah menggunakan konstruksi dan
pada perkantoran, pasar dan berbagai
arsitektur modern. Kondisi ini secara
bangunan wasta modern lainnya
perlahan dengan sendirinya akan
Balige,
menghilangkan
umumnya hanya mengambil bentuk
bangunan
arsitektur tradisional.
dengan
Batak
Toba
Toba
yang atau
pada
Samosir,
bagunan-
di
pada
bangunan serta penggunaan ragam
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
155
gorga atau ornamen yang terdapat
atau mengikat dengan tali rotan atau
pada bagian luar.
tali yang terbuat dari ijuk dan tidak
Pada aspek lain
seperti penggunaan material serta
menggunakan
teknik bangunan sangat jauh berbeda.
terbuat dari bahan ijuk. Wujud dari
Pada arsitektur rumah adat tradisional
teknik
Batak Toba seluruh material atau
tradisional rumah adat Batak Toba
bahan bangunan menggunakan bahan
tersebut dapat dilihat pada gambar
kayu dimana setiap persambungan
berikut.
ikat
paku.
Atap
dalam
rumah
bangunan
kayu dilakukan dengan cara memahat
Gambar 4. Penggunaan Bahan Kayu (Setiap Persambungan Dilakukan Dengan Cara Memahat Atau Mengikat. Photo: Aron Samosir).
Kendati demikian, bangunan
Berbeda
dengan
bangunan
rumah adat Batak Toba dengan
modern yang menggunakan material
arsitektur
besi dan batu maka dengan sendirinya
dan
penerapan
teknik
membangun yang tradisional ternyata
teknik
sangat baik dan memiliki daya tahan
pembangunan
yang relatif lama. Di sisi lain tipologi
konsep modern dengan tujuan agar
arsitektur rumah adat Batak Toba
daya tahan bagunan terhadap bencana
adalah jenis rumah panggung yang
alam
berkolong.
perubahan cuaca dapat diantisipasi
Lantai rumah dibuat di
yang
seperti
baik.
digunakan tentu
gempa
dalam
berdasarkan
dan
Penerapan
akibat
atas tiang sehingga kalau hendak
dengan
teknik
masuk kerumah harus melalui tangga
bangunan dengan standar mendirikan
dengan jumlah anak tangga dibuat
bangunan merupakan pedoman yang
dalam bilangan ganjil.
harus diterapkan. Beberapa hal yang
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
156
sangat
mempengaruhi
tidak
hanya mengutamakan fungsi dan
terakomodasinya arsitektur tradisional
efesiensi dari sebuah bangunan tanpa
terhadap bangunan modern adalah :
memperhatikan
(1) adanya perubahan pola pikir dari
tradisional yang dapat menunjukkan
etnik Batak Toba bahwa asitektur
karakteristik berupa kesenian lokal.
modern dianggap jauh lebih praktis
Sejalan
unsur
dengan
arsitektur
karakteristik
jika dibandingkan dengan arsitektur
atau sifat etnik Batak Toba yang
tradisional yang menyangkut banyak
terbuka
aspek seperti, penggunaan bahan,
zaman, dengan sendirinya berdampak
dimana bahan kayu sudah sangat
pada
langka, penggunaan tangga dianggap
termasuk perubahan terhadap konsep
tidak praktis terutama bagi segmen
religi atau sistem kepercayaan yang
generasi tua dimana kondisi fisiknya
mencakup
tidak
terhadap
memungkinkan
lagi
untuk
terhadap
seluruh
perkembangan
sendi
perubahan makna
kehidupan,
keyakinan
filosofi
bentuk
keluar dan masuk rumah melalui
bangunan rumah, makna filosofi dari
tangga. (2) Faktor dominasi aspek
masing-masing gorga. Perubahan ini
ekonomi
secara perlahan terjadi seiring dengan
dan
masyarakat
teknologi
lebih
dimana
memilih
bahan
bagunan modern seperti beton. Bangunan-bangunan
masuknya
misionaris
Kristen
ke
Tanah Batak serta faktor pendidikan baru
formal
seperti pusat pertokoan, perkantoran,
makna
hotel,
lain-lain
tradisional serta makna filosofis dari
kebanyakan
ragam gorga dalam ajaran Kristen,
berupa bagunan susun yang mencakar
sebagian besar tidak sesuai atau
langit dimana unsur seni khususnya
bertentangan.
bank,
bermunculan
dan yang
seni tradisional Batak Toba tidak mendapat
perhatian
yang ditempuh. Konsepsi filosofis
dari
arsitektur
Dalam konteks arsitektur rumah
secara
adat, pada bangunan tertentu, telah
proporsional. Bagunan modern yang
terjadi transformasi sebagai dampak
ada di Toba Samosir pada umumnya
dari kemajuan zaman. Hal itu terlihat
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
157
dari teknik bangunan yang digunakan
dilakukan mengingat bahan ijuk pada
pada sebagian kecil rumah adat
saat
tradisional Batak Toba yang dibangun
ditemukan
di era modern dari segi teknik
pengerjaannya dianggap terlalu rumit
bangunan
menerapkan
dan otomatis akan menggunakan
penggunaan paku yang menggantikan
bahan kayu yang lebih banyak.
teknik ikat. Bengitu juga dengan
Demikian halnya dengan daya tahan,
penggunaan bahan bagunan terutama
bahan seng relatif akan lebih tahan
pada bagian atap dari bahan ijuk ke
dengan
bahan
dengan bahan ijuk.
telah
seng.
Perubahan
tersebut
sekarang
ini dan
cuaca
jika
sudah
sulit
jika
ada,
dibandingkan
3. Transformasi Arsitektur Tradisional Dari Segi Bentuk dan Makna Gorga Pada Bangunan Rumah Adat Batak Toba Tranformasi
arsitektur
(ornamen),
namun
masih
tradisional rumah adat Batak Toba
menggunakan
mengalami proses transisi antara
Demikian
tradisional dengan modern yang
penggunaan
disebut dengan ruma epper. Ruma
pengerjaannya.
epper lebih berorientasi pada hal
pengerjaannya, jika pada arsitektur
yang lebih praktis dimana bentuk
tradisional rumah adat Batak Toba
arsitekturnya
tidak menggunakan paku maka pada
telah
mengalami
bara
tetap
pula
(kolong).
halnya
bahan
dan Dari
teknik tenik
perubahan yang sama sekali telah
ruma
menabrak
pola
struktur
menggunakan paku dengan teknik
arsitektur
tradisional.
Jika
modern seperti penggunaan siku
dengan
arsitektur
dibandingkan
dan
epper
dengan
pengerjaannya
pada sudut bangunan.
tradisional, maka perbedaan itu akan tampak jelas terutama dari aspek bentuknya. Pada ruma epper tampak lebih simpel, praktis
dan lebih
sederhana, tidak menggunakan gorga Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
158
Rumah Adat
Ruma Epper
Gambar 5. Perbandingan Rumah Dengan Ruma Epper(Foto: Aron Samosir).
Jika rabung pada arsitektur
arsitektur tradisional. Ruma epper
tradisional menggunakan rabung 1
terdiri dari dua jenis yaitu: (1) ruma
yang melengkung bagai punggung
epper sada rassang, dan (2) ruma
kerbau, namun pada ruma epper
epper tolu rassang. Ruma epper sada
menggunakan rabung 5 atau rabung 8
rassang menggunakan kolong yang
sebagaimana lazimnya pada bangunan
lebih
modern. Bara (kolong rumah) tidak
dengan
difungsikan lagi sebagai kandang
tradisional, dengan penggunaan 3
ternak
anak tangga menuju pintu rumah.
sebagaimana
halnya
pada
pendek kolong
jika
dibandingkan
pada
arsitektur
Gambar 6. Ruma Epper Sada Rassang (Foto: Aron Samosir).
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
159
PENUTUP Dalam rangka mempertahankan konsistensi
makna
masing-masing
filosofis
gorga,
dari
hendaknya
terhadap
bangunan
modern,
hendaknya
menyadari
pentingnya
aspek sosio-kultural, pembangunan
etnik Batak Toba yang bermukim di
fisik
Kabupaten Tobasa ketika membangun
diupayakan akan lebih meningkatkan
rumah
kualitas
hendaknya
senantiasa
yang
dilakukan
lingkungan,
harus
memperkuat
mempertahankan bentuk arsitektur
citra spesifik, menumbuhkan rasa
tradisional kendati dibangun dengan
tempat dan rasa kebanggaan bagi
material atau bahan bangunan modern
segenap lapisan masyarakat. Persepsi,
yang menggunakan besi dan beton.
aspirasi,
Dengan demikian makna filosofis dari
masyarakat yang terkandung dalam
gorga
arsitektur tradisional,
tetap
dapat
dipertahankan
sebagai kekayaan seni tradisional
terlebih
Batak
dengan
Toba
yang
sarat
dengan
kearifan lokal.
harapan
dadulu,
dan
mesti diserap
sebelum
perancangan
modernnya.
dambaan
Kekhasan
mulai
arsitektur kesenian
Pihak swasta, dalam hal ini
lokal, yakni seni budaya Bayak Toba,
para investor atau developer, yang
dan tuntutan kebutuhan masyarakat,
semakin
wajib
lama
semakin
besar
dipertimbangkan
sebagai
kontribusinya dalam pembangunan,
sumber inspirasi dan salah satu
khususnya di kota besar, agar tidak
pertimbangan
semata-mata
bangunan
pemenuhan dengan
berorientasi fungsi
dan
efisiensi
implementasi
pada
modern,
setidaknya
gorga,
sehingga
perolehan
karakteristik lokal dalam hal ini seni
finansial
tradisional Batak Toba akan tampak
semata. Dalam rangka kelangsungan
pada bangunan dengan arsitektur
transformasi
modern.
keuntungan
motivasi
pada
perancangan
ekonomi
arsitektur
tradisional
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
160
Para arsitek dan perencana
harus dilihat sebagai aspek-aspek
profesional harus selalu berpegang
yang
pada kode etik profesinya. Kaidah-
berlawanan secara dikhotomis. Etnik
kaidah perencanaan dan perancangan
Batak Toba perlu dilibatkan dalam
yang
mesti
proses perancangan dan perencanaan
menangkal
serta perancangan arsitektur melalui
baik
dipertahankan
dan
benar
untuk
tekanan-tekanan
bukan
dialog yang bekesinambungan. Para
cenderung akan memencengkan karya
arsitek di bidang arsitektur perlu
yang
untuk
melakukan
kepentingan kalangan tertentu dengan
mendalam,
wawasan
falsafah dan konsep yang melandasi
jangka
luar
mendukung,
yang
dirancang
dari
saling
hanya
pendek.
Aspek
ekonomi teknologi dan sosial-budaya
penelitian khususnya
yang
lebih
mengenai
perancangan arsitektur masa silam.
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
161
DAFTAR PUSTAKA Bangun, Payung. 1985. Kebudayaan Batak Dalam Manusia dan kebudayaan Indonesia. Jakarta : Jambatan. Budiaharjo, Eko.2004. Seni Dalam Arsitektur. Jakarta : Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan. Koentjaraningrat.1988. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan. Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Langer, Susanne. 1976. Philosophy in a New Key. A Study in the Symbolism of Reason, Rite and Art. Third Edition. Harvard University Press, Harvard. Marpaung, Philipus Jarongki. Bien Pasaribu. 2009. Ruma Gorga, Sosok Pribadi Orang Batak. Penerbit Papas Sinar Sinanti : Jakarta. Nainggolan, Togar. 2012. Batak Toba, Sejarah dan Transformasi Religi. Medan : Bina Media Perintis. Panggabean, Herlan (Editor). 1998. Ornamen (Ragam Hias) Rumah
Adat Batak Toba. Departemen P &K Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Utara. Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2001. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Yogyakarta : Penerbit Jendela. Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2008. Stuktur Sosial dan Sistem Politik Batak Toba. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Simanjuntak, Payaman 2000. Pengantar Pada Adat Budaya Batak Dan Kekristenan. Jakarta : Dian Utama. Sirait, Baginda. 1980. Design Ormanent Tradisional Daerah Sumatera Utara. Medan : Waty Grafika. Sitanggang, Hilderia.1986. Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah : Jakarta. Tambunan, EH. 1982. Sekelumit Mengenai Masyarakat Batak Toba dan Kebudayaannya, Sebagai Sarana Pembangunan. Bandung : Tarsito.
Aron Samosir adalah Alumni Program Studi Antropologi Sosial, Pascasarjana Unversitas Negeri Medan
162
PETUNJUK BAGI PENULIS 1. Artikel belum pernah dimuat dalam media cetak/elektronik lain, diketik 1,5 spasi pada kertas A4 sepanjang 10 – 15 halaman, dalam betuk soft copy (MS Work) dan hasil ceak (print out) sebanyak satu eksemplar. Diserahkan paling lambat satu bulan sebelum bulan penerbitan. 2. Artikel merupakan hasil penelitian atau non penelitian ( gagasan konseptual, kajian teori, aplikasi teori) yang dimuat dalam Majalah/Jurnal Generasi Kampus. 3. Artikel ditulis dalam bentuk esai, disertai judul subbab (heading). Peringkat judul subbab dinyatakan dengan karakter huruf yang berbeda : 1) peringkat 1 (huruf besar semua rata dengan tepi kiri). 2) Peringkat 2 (huruf besar-kecil dan cetak tebal), 3) Peringkat 3 (huruf besar pada awal subbab, dicetak miring dan tebal) 4. Artikel hasil penelitian memuat : a. Judul b. Nama Penulis c. Abstrak, dalam bahasa Ingris/Indonesia (memuat tujuan, metode, dan hasil penelitian : 50 – 80 kata) d. Kata-kata kunci) e. Pendahuluan ( tanpa subjudul, memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, dan rangkuman kajian teoritik) f. Metode penelitian g. Hasil penelitian h. Pembahasan i. Kesimpulan dan saran j. Daftar pustaka 5. Artikel Non Penelitian memuat : a. Judul b. Nama Penulis c. Abstrak, dalam bahasa Ingris/Indonesia ( 50 – 80 kata) d. Kata-kata kunci) e. Pendahuluan ( tanpa subjudul, pengantar topic utama diakhiri dengan rumusan tentang hal-hal pokok yang akan dibahas). f. Sub Judul (sesuai dengan kebutuhan) g. Sub Judul (sesuai dengan kebutuhan) h. Sub Judul ( sesuai dengan kebutuhan) i. Penutup ( atau kesimpulan dan saran) j. Daftar pustaka 6. Daftar pustaka hanya mencantumkan sumber yang dirujuk dalam uraian tulisan saja, diurutkan secara alfabetis, disajikan seperti contoh beikut : Dryden G dan Dr. Vos Jeannette. (2001). Revolusi Cara Belajar. Bandung : Kaifa. Heninic, Molenda. Russel dan Smadino (1996). Intructional Media and Technology for Learning. New Jersey :Prentice Hall Inc
ISSN 1978-869X