jalantol BER ITA
ME NJ AGA SI NE RGI ME M ACU P RE S TAS I
N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
Pahlawan Kita di Arena
Tetap yang Teratas
Cemerlang Meski Tanpa Bintang
H8
H10
H20
Hobi Mendulang
Prestasi
Edisi Khusus Porseni BUMN 2013
Menyediakan Jalan untuk Anda
DAFTARISI
02
daftarisi JALURUTAMA
4
Demi berprestasi dalam ajang kompetisi olahraga dan seni sesama BUMN, Jasa Marga mengirimkan perwakilan terbaiknya. Mengasah kedisiplinan dan sportivitas.
SALAMREDAKSI Bulan November Jasa Marga turut berpartisipasi di ajang Porseni BUMN 2013. Kita bertarung demi kebanggaan nama perusahaan. Bersyukur, di ajang bergengsi tersebut, Tim Tenis Lapangan, Tim Bulutangkis, dan Tim Boling berhasil menorehkan prestasi. Ini tentu buah dari perjuangan yang panjang. Pada edisi kali ini, kami menyajikan liputan khusus mengenai dinamika kegiatan olahraga dan berkesenian yang hidup di Jasa Marga. Kami berharap, edisi ini dapat menjadi pengobar semangat bagi kita semua untuk semakin bergairah kembali dalam berolahraga dan berkesenian. Kita tahu, dengan aktif di kedua bidang tersebut, banyak manfaat yang akan dapat kita rasakan. •
16 JALURKHUSUS
Setelah lama absen di pentas kejuaraan nasional, Tim Voli Jasa Marga kembali berlaga. Kompetisi internal juga akan semakin digalakkan.
20 JALURKHUSUS Cemerlang Meski Tanpa Bintang
3 PESANMANAJEMEN 12 JALURKHUSUS
Sportivitas
8 JALURUTAMA Pahlawan Kita di Arena
10 JALURKHUSUS Tetap yang Teratas
Melatih Konsentrasi dan Ketelitian
22 JALURKHUSUS
Citra BUMN di Tangan Para Duta
14 JALURKHUSUS
24 JALURKHUSUS
Yang Terpenting Sportivitas
Merawat Hobi, Mendulang Prestasi
18 JALURKHUSUS
26 RESTAREA
Perlu Merekrut Pemain Muda
Belajar dari Saudara Dekat
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
@PTJASAMARGA
Pembina: Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk • Pemimpin Redaksi: David Wijayatno • Wakil Pemimpin Redaksi: Wasta Gunadi • Redaktur Pelaksana: Lisye Octaviana • Editor: Anasta, Yudha, Prasetyaningsih, Herald, Lina, Ira, Budi Idrial • Fotografer: Ubaidillah, Anang • Kontributor/Reporter: Edi Sukardi (Jagorawi), Yulianti (CTC), Budi Gestiono (Semarang), Iwan Abrianto (Jakarta-Cikampek), Djuarta (Jakarta-Tangerang), Agus Tri (Surabaya-Gempol), Rayadi (Belmera), Herri Habiba (Purbaleunyi), Imam Zarkasih (Palikanci), Sintia Putranti (PTTrans Marga Jateng), Pepen M .Yusuf (PT Marga Kunciran Cengkareng), Wijaya (PT JLJ), Nurnaningsih (PT Marga Lingkar Jakarta), Logika A. Sebayang (PT MargaTrans Nusantara), Sri Urini (Marga Nujyasumo Agung), Ferry Siregar (PT Marga Sarana Jabar), Roedi Poerwanto (PT Transmarga Jatim Pasuruan), Nova Hendratmoko (PT Sarana Marga Utama), Drajad Hari Suseno (PT Jasamarga BaliTol), Sumantri (PT Marga Bumi Adhikaraya) • UnitProduksidanDistribusi: Pinta Julianti dan Dede Kusnadi • Diterbitkan Oleh: Bagian Komunikasi Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, berdasarkan SK Direksi Nomor 121/KPTS/2012 • Konsultan Media: PT Duta Mutiara Citra • Dicetak oleh: CV Pringgodani Sejati • Izin Terbit: SK Menteri Penerangan RI Nomor 1085/SK/DITJEN/PPG/STT/1987 • Alamat Redaksi: Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550. Telp.(021) 8413630, 8413526, Fax. (021) 87793976
Redaksi menunggu tulisan Anda, baik tulisan ilmiah popular, berita kegiatan maupun naskah lain yang ada kaitannya dengan penyelenggaraan jalan tol. B E R I TA J A L A N T O L | N O 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
PESANMANAJEMEN
03
Muh. Najib Fauzan, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Sportivitas Yang terpenting bukanlah sebuah kemenangan atau kekalahan. Tapi tekad untuk memberikan yang terbaik. Hiruk-pikuk teriakan dukungan kepada para karyawan yang bertanding di Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN 2013 usai sudah. Mereka yang bertanding, telah mengerahkan seluruh daya dan upayanya untuk mendapatkan yang terbaik. Ada yang memetik kemenangan, ada pula yang harus pulang dengan membawa kekalahan. Pada ajang bertanding di bidang seni dan olahraga itu, mereka yang mewakili kita pantas kita sebut sebagai pahlawan. Yang mereka lakukan, mulai dari tahap mempersiapkan diri hingga kemudian memasuki gelanggang dengan penuh keberanian, dilakukan untuk semata menegakkan kebanggaan Jasa Marga. Apa pun hasil yang telah mereka raih, sudah sepatutnya rasa penghormatan dan bangga kita haturkan untuk mereka semua. Manajemen mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.
Namun demikian, ada satu hal yang bisa kita petik dari Porseni BUMN kali ini, yakni pentingnya menjunjung tinggi sportivitas. Etos yang kerap dimiliki para atlet ini, tidak hanya melulu dipraktikkan dalam lapangan olahraga. Lebih dari itu, sportivitas seharusnya dapat kita terapkan dalam setiap lapangan kehidupan, termasuk dalam pekerjaan kita sehari-hari. Dengan sportivitas, kita akan terpacu untuk terus menghadirkan yang terbaik dalam melakukan apa pun pekerjaan kita. Kita terdorong untuk berkompetisi, membuktikan diri tanpa pernah kenal menyerah dalam menyelesaikan berbagai tanggung jawab kita. Jika dalam perjalanannya kita menemukan kelemahan-kelemahan, kita tak akan sungkan untuk mengakuinya untuk kemudian memperbaikinya. Etos sportivitas juga akan membuat kita mau
mengakui keunggulan mereka yang menjadi kompetitor kita. Bukan untuk menjadi rendah diri, melainkan untuk bercermin agar kita dapat memacu diri untuk berbuat yang jauh lebih baik dari kompetitor kita tersebut. Yang juga tak kalah penting, lewat etos sportivitas pula kita juga bisa belajar untuk menjauhi tindakan-tindakan kotor, curang, main belakang, dan tindakan tercela lainnya. Kita akan bersemangat menegakkan peraturan, kedisiplinan, tanggung jawab dan komitmen untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran. Jika etos sportivitas tersebut berhasil kita tumbuhkan, maka Jasa Marga yang bersih, yang merupakan faktor utama untuk menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia, sebagaimana visi Jasa Marga, akan terwujud. Pada akhirnya, selamat untuk kita semua yang telah berhasil membuktikan diri di ajang Porseni BUMN 2013.• B E R I TA J A L A N T O L | N O 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JALURUTAMA
04
Pekan Olahraga dan Seni BUMN 2013
Untuk Kebanggaan Perusahaan Demi berprestasi dalam ajang kompetisi olahraga dan seni sesama BUMN, Jasa Marga mengirimkan perwakilan terbaiknya. Mengasah kedisiplinan dan sportivitas.
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
Ada banyak cara untuk mengharumkan nama perusahaan. Olahraga dan seni, salah satunya. Di Indonesia, sejak 2007, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggagas kegiatan turnamen olahraga antar pejabat BUMN dan Kementerian BUMN. Kegiatan yang diberi nama BUMN Executive Soccer Tournament (BEST) tersebut kemudian berkembang menjadi turnamen olahraga yang lebih luas lagi.
Pada 2008, Forum Humas BUMN menyelenggarakan Pertandingan Olahraga BUMN (POR BUMN). Ini menjadi cikalbakal diselenggarakannya Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN. Pada 2013 ini, Porseni BUMN kembali diselenggarakan. Kali ini perhelatan tersebut digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro, 10-22 November, dengan mempertandingkan delapan cabang olahraga (sepak bola, futsal, bulutangkis, tenis lapangan, tenis meja,
05
voli, basket, dan boling) serta tiga cabang kesenian (Duta BUMN, vocal group, dan BUMN Idol). Menteri BUMN Dahlan Iskan, dalam sambutannya pada acara pembukaan Porseni BUMN 2013 lalu mengatakan, Porseni BUMN berbeda dengan turnamenturnamen olahraga lainnya. “Tujuan akhir dari Porseni BUMN ini adalah untuk kemajuan perusahaan,” kata Dahlan. Ia juga berharap agar melalui ajang ini, BUMN tidak lelah membina bibit-bibit olahragawan untuk nantinya disumbangkan kepada bangsa dan negara. Hal demikianlah yang juga menjadi motivasi Jasa Marga dalam mengikuti Porseni BUMN 2013 ini. Menurut Iwan Moedyarno, Ketua Baporseni Jasa Marga, keikutsertaan Jasa Marga dalam kegiatankegiatan di bidang olahraga dan kesenian akan memberikan banyak manfaat. Manfaat tersebut bukan hanya dirasakan bagi karyawan, tapi juga bagi Jasa Marga sebagai sebuah institusi. “Dari olahraga itu muncul sportivitas, fairness, jiwa kompetitif, dan kejernihan
berpikir,” ucap Iwan. Sejumlah karakter terpuji tersebut, bila dimiliki oleh karyawan akan memiliki dampak positif ke perusahaan. “Sikap ksatria dalam bekerja juga akan muncul. Ini yang perlu terus dibina,” lanjutnya
Ladang Prestasi Pada tahun ini, melanjutkan tradisi tahun-tahun sebelumnya, Jasa Marga mengirimkan sejumlah perwakilan untuk berpartisipasi dalam ajang Porseni BUMN 2013. Memang tidak semua cabang olahraga yang diikuti. Tahun ini, Jasa Marga hanya mengirimkan enam cabang olahraga (dari delapan yang dipertandingkan) dan satu cabang kesenian (dari tiga yang dipertandingkan).
Untuk olahraga, kita mengirimkan cabang olahraga futsal, voli, tenis lapangan, tenis meja, boling, dan bulutangkis. Sementara untuk kesenian, kita mengirimkan perwakilan Duta BUMN. Apa yang menjadi harapan kita agar ada perwakilan yang berhasil menuai prestasi di ajang Porseni BUMN 2013 terbukti sudah. Tim tenis lapangan, yang memang telah tiga tahun berturut-turut berhasil menjadi pemenang pertama di Porseni BUMN, pada tahun ini kembali membuktikan dirinya sebagai yang terbaik untuk ke empat kalinya. Padahal, pada awalnya Iwan sempat merasa pesimis cabang tenis lapangan akan berhasil mengulang kesuksesan mengingat usia para pemain tenis semakin bertambah. B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JALURUTAMA
06
“Usia pemain tenis lapangan saat ini sudah lebih dari 30 tahun,” kata Iwan seraya tersenyum. Prestasi lain juga diperlihatkan oleh Tim Bulutangkis Jasa Marga. Mereka berhasil menjadi Juara 2, setelah di partai final yang digelar pada 18 November lalu berhasil dikalahkan oleh Pelindo II. Prestasi ini terbilang menggembirakan. Pasalnya, persiapan yang dilakukan Tim Bulutangkis Jasa Marga bisa dibilang hanya dilakukan dalam waktu yang singkat. “Ketika kita dapat informasi bahwa November ini kita akan mengikuti Porseni BUMN, kita segera ambil langkah persiapan seperti mengajukan budget dan program latihan,” ucap Dadan Waradia, koordinator Tim Bulutangkis Jasa Marga. Kabar gembira juga datang dari cabang olahraga boling. Jasa Marga yang mengirimkan dua tim boling terbaiknya, berhasil menyabet gelar Juara 3 (Tim 1) pada pertandingan final yang digelar pada 18 November lalu. Prestasi ini merupakan peningkatan jika dibandingkan pada Porseni 2012 lalu di mana Tim Boling Jasa Marga hanya mampu meraih Juara 4. Menurut Iwan Moedyarno, “atlet-atlet” Jasa Marga memang tak kekurangan prestasi. Beragam prestasi silih-berganti berhasil diraih, baik dari ajang Porseni BUMN
maupun dari turnamen-turnamen lain yang diikuti oleh tim-tim Jasa Marga. Pada gilirannya prestasi-prestasi tersebut mengharumkan nama Jasa Marga. Karena itulah pihak manajemen, menurut Iwan, sangat memberikan dukungan kepada kegiatan pengembangan olahraga dan kesenian yang dilakukan karyawan Jasa Marga. Dukungan-dukungan tersebut sangat terlihat dari proses pemberian dispensasi untuk karyawan-karyawan yang turun membawa nama Jasa Marga di ajang-ajang kejuaraan resmi, namun dengan prinsip tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan. Selain itu, tak jarang pihak Direksi turut hadir memberikan dukungan penuh ketika karyawan-karyawan kita tengah bertanding. Bentuk dukungan lainnya, menurut Iwan, sebenarnya manajemen telah memiliki roadmap pengembangan olahraga secara lebih masif. Salah satunya adalah dengan dimasukkannya pembuatan sarana-prasarana olahraga dalam pembangunan Kantor Pusat. Nantinya, akan dibangun gedung serbaguna yang salah satu fungsinya adalah menjadi pusat kegiatan olahraga, baik itu futsal, voli, basket, bulutangkis, dan lainnya. “Insya Allah, nanti di pinggir-pinggirnya akan ada sekretariat tim-tim tersebut.
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
Semacam stadion utama mini,” papar Iwan. Diharapkan, dari sana proses pengembangan kegiatan olahraga semakin pesat lagi.
Persoalan Regenerasi Meski mendulang banyak prestasi, bukan berarti dinamika olahraga dan kesenian di Jasa Marga tidak menyimpan masalah. Sejumlah karyawan yang juga pegiat olahraga mengatakan, yang menjadi kekhawatiran hari ini adalah proses regenerasi yang tidak berlangsung dengan mulus. Sejumlah pemain yang sebelumnya berhasil memberikan kontribusi prestasi ke Jasa Marga perlahan memasuki usia yang tidak bisa lagi dibilang muda untuk ukuran atlet. Dalam nomor futsal, misalnya. Frred Ferdian, koordinator tim futsal mengatakan, di Jasa Marga sejumlah pemain futsal telah memasuki usia jelang 40 tahun. “Meski secara teknik tidak perlu diragukan, tapi secara fisik tentu tak bisa dibandingkan dengan mereka yang masih berusia 20-an,” ucap Ferdian. Hal yang sama juga diutarakan oleh Mujahidin, koordinator Tim Voli Jasa Marga. Menurutnya, penting untuk menemukan pemain-pemain berusia muda yang bisa meneruskan tongkat estafet prestasi ini.
07
“Di dalam olahraga, semakin bertambah usia biasanya prestasinya akan semakin menurun,” kata dia. “Oleh karenanya, perlu dipikirkan cara bagaimana agar Jasa Marga tidak kehabisan pemain-pemain muda.” Iwan sendiri mengakui hal ini. Menurutnya, sejumlah pemain yang menjadi unggulan Jasa Marga memang telah bertambah usianya, sementara pemain-pemain muda belum bermunculan. Untuk itu, saat ini tengah diupayakan agar pemain-pemain muda yang berprestasi, terutama yang saat ini masih berstatus sebagai outsourcing, apabila memungkinkan dapat diterima sebagai karyawan tetap di anak perusahaan. Namun demikian, kata Iwan, tentu hal tersebut tetap memperhatikan aspek keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan olahraga. “Yang harus diperhatikan adalah bagaimana pun Jasa Marga ini sebuah perusahaan, apalagi saat ini statusnya sudah go public. Efisiensi menjadi hal yang harus diperhatikan. Kita tidak bisa merekrut seseorang hanya karena dia berprestasi di bidang olahraga. Tetap harus ada impact yang memang telah diperhitungkan sebelumnya,” ujar Iwan. •
Prestasi Olahraga dan Kesenian yang Diraih KaryawanKaryawati Jasa Marga
Tenis Lapangan
Juara 1 Pertandingan Tenis Antar Klub dan Instansi dalam rangka HUT TMII. (2010) Juara 1 Porseni BUMN (2010, 2011, 2012, 2013) Juara 1 Haornas Kementerian Pemuda & Olahraga (2010)
Futsal
Juara II Kompetisi Antar BUMN Se-Indonesia (2009) Juara II Jamsostek Perhumas (2009) Juara III Jamsostek Futsal Challenge (2010) Juara III Toernament BNI (2010) Juara I Gatra CUP (2013)
Tenis Meja
Juara III Porseni BUMN (2010) Juara II Porseni BUMN (2011)
Bulutangkis
Juara III Bogor Open (2011) Juara III Antar BUMN (2011) Juara II Porseni BUMN (2013)
Boling
Juara III Porseni BUMN (2011, 2013) Juara IV Porseni BUMN (2012)
Karawitan dan Degung
Pengisi Acara Rutin di RRI Juara Harapan I Karawitan Se-Jabotabek Level Madya (2010) Pengisi Acara Rutin di Istana Negara dalam rangka HUT Proklamasi RI
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JALURUTAMA
08
Pekan Olahraga dan Seni BUMN 2013
Pahlawan Kita di Arena Selain ajang adu prestasi para atlet, Porseni BUMN juga merupakan arena bergengsi bagi perusahaan. Meriah dan penuh keceriaan. Itulah suasana yang tampak saat helatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN 2013 dibuka secara resmi bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2013. Tepat pukul 14.00 WIB hari itu, tarian kolosal mengawali rangkaian acara pembukaan. Lalu dilanjutkan laga sepak bola persahabatan antara pejabat BUMN melawan tim selebritas, di antaranya Rico Ceper, Darius Sinathrya, dan Judika. Meski pertandingan hanya berlangsung satu babak dan berakhir seri 2-2, aksi kedua tim ini sangat menghibur. Gelak tawa hadirin nyaris terus membahana hingga peluit panjang berbunyi. Lewat pukul 16.00 WIB, prosesi defile melintasi lapangan dimulai. Peserta defile diperkenankan menyuguhkan yel-yel singkat tepat saat berada di depan podium VIP. Tampil di urutan pertengahan, tim Jasa Marga yang menggebrak dengan lirik berikut, “Ayam jago jenggernya merah, Jasa Marga harus juara. Jasa Marga, Jasa Marga yes!” Tepuk tangan dan hentakan kaki pun kompak mengiringi yel-yel tersebut. Tidak ketinggalan, Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Hasanudin berbaur dengan peserta defile.
No. I A 1 2 3 B 1 2 3 C 1 2 3 4 5 D 1 2 3 E 1 2 3 4 5
DAFTAR JUARA PERTANDINGAN OLAH RAGA CABANG PERUSAHAAN CABANG OLAH RAGA Cabang BASKET Juara 1 Bank MANDIRI Juara 2 BANK BNI Juara 3 TELKOM Indonesia Cabang Voli Juara 1 ASABRI Juara 2 PERHUTANI Juara 3 BANK BNI Cabang FUTSAL Juara 1 PELINDO 2 Juara 2 PT POS INDONESIA Juara 3 PT ANTAM TOP SCORE SYARIEF HIDAYATULLAH – PELINDO 2 (13 GOL) BEST PLAYER SOCRATES MENLESSY – PELINDO 2 Cabang TENIS Juara 1 JASA MARGA Juara 2 PELINDO 2 Juara 3 PTPN 4 Cabang Sepak Bola Juara 1 PTPN 1 Juara 2 PERUM DAMRI Juara 3 PTPN 10 TOP SCORE HAERUDDIN (DAMRI) – 6 GOL BEST PLAYER ZULBAHRA (PTPN 1)
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
Tenis Lapangan Tetap Teratas Pada Porseni BUMN kali ini, Jasa Marga tampil di enam cabang olahraga, antara lain futsal, bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja putra/putri, voli, boling, dan satu cabang kesenian, yaitu duta BUMN. Kabar gembira datang dari cabang tenis lapangan, bulutangkis, dan boling. Tim Tenis Lapangan Jasa Marga berhasil membuktikan diri sebagai yang terbaik dan keluar sebagai Juara I. Ini adalah kemenangan keempat kalinya secara berturut-turut di ajang serupa. Sementara itu, Tim Bulutangkis Jasa Marga berhasil menjadi Juara II setelah di partai final berhasil diredam keperkasaannya oleh Tim Bulutangkis Pelindo 2. Tim Boling Jasa Marga, yang pada tahun ini menurunkan dua tim, harus puas dengan hasil yang diraih Tim 1 mereka, yakni Juara 3. Terlepas dari apa pun hasil yang telah berhasil ditorehkan, baik yang juara maupun yang tidak, kepada mereka semua, kita pantas berbangga hati. • F 1 2 3 G 1 2 3 H 1 2 3 I 1 2 3
Cabang BULUTANGKIS Juara 1 Juara 2 Juara 3 Cabang TENIS MEJA PA Juara 1 Juara 2 Juara 3 Cabang TENIS MEJA PI Juara 1 Juara 2 Juara 3 Cabang BOWLING Juara 1 Juara 2 Juara 3
II. A 1 2 3
LOMBA SENI LOMBA VOCAL GROUP Juara 1 Juara 2 Juara 3
B 1 2 3
LOMBA BUMN IDOL Juara 1 Juara 2 Juara 3
BTN PLN PT PUPUK INDONESIA
C 1 2 3
LOMBA DUTA BUMN Juara 1 Juara 2 Juara 3
PGN (Putra) Pertamina (Putri) Mandiri (Putra) Telkom (Putri) Peruri (Putra) PLN (Putri)
PELINDO 2 JASA MARGA BANK BNI PLN PELINDO 3 PERTAMINA PELINDO 3 PLN KIMIA FARMA PERTAMINA PLN JASA MARGA (Tim 1)
BTN MANDIRI BNI
RESTAREA
09
Manfaat Olahraga
Mampu Tingkatkan Produktivitas Kerja Kesibukan kerap menjadi penghalang bagi para pekerja untuk berolahraga. Padahal rutin berolahraga justru dapat meningkatkan produktivitas.
Olahraga diketahui tidak hanya berguna untuk menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga pikiran. Saat berolahraga, semua otot bergerak sehingga merangsang pertumbuhan sel, meningkatkan aliran darah, serta suplai oksigen ke otak. Olahraga juga meningkatkan produksi hormon serotonin dan dopamine yang membuat suasana hati lebih bahagia.
Tuntutan pekerjaan yang tinggi berpotensi membuat para pekerja terserang depresi. Saat depresi menyerang, kemampuan otak dalam memproses informasi menjadi lambat sehingga sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan. Mereka yang rutin berolahraga cenderung tidak mudah cemas dan terhindar dari depresi.
Olahraga memacu produksi hormon yang membuat otak tidak mudah pikun. Saat olahraga, zat aktif Brain Derived Neurotropic Factor (BDNF) merangsang pertumbuhan sel otak di hippocampus, yaitu wilayah otak yang bertanggung jawab atas memori.
Upayakan berjalan kaki setiap hari. Jika Anda berangkat bekerja menggunakan angkutan umum, berhentilah beberapa ratus meter untuk berjalan menuju kantor. Atau memilih lokasi parkir yang agak jauh dari kantor.
Aktivitas fisik secara rutin selama 30 menit setiap hari diketahui dapat menurunkan risiko gangguan ginjal dan penyakit lainnya. Karena itu ada baiknya tetap aktif atau melakukan olahraga kecil di sela jam kerja.
Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Population Health Management, Amerika Serikat menunjukkan bahwa jarang berolahraga dapat menurunkan produktivitas hingga 50 persen. Sedangkan mengonsumsi makanan tidak sehat dikaitkan dengan turunnya produktivitas hingga 66 persen. Hal ini juga merugikan perusahaan dari sisi pengeluaran untuk biaya kesehatan karyawan.
Ketika berada di ruang kerja pun kita masih bisa melakukan olahraga dengan beberapa gerakan peregangan. Misalkan berdiri sejenak lalu menggerakan tubuh ke kanan dan kiri secara bergantian. Melakukan gerakan chair squat, chair dips dan sebagainya. •
Sesekali coba tinggalkan lift dan gunakan tangga ketika turun-naik lantai. Aktivitas ini membuat otot tubuh mulai dari kaki, betis, perut dan pantat tetap bergerak.
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JALURKHUSUS
010
Tim Tenis Lapangan
Tetap yang Teratas Tim Tenis Lapangan Jasa Marga kembali mempertahankan gelar juara di Porseni BUMN 2013. Jasa Marga masih menunjukan keperkasaannya dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN 2013. Tim Tenis Lapangan Jasa Marga berhasil mempertahankan gelar juara untuk keempat kali secara berturut-turut, yaitu tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013 serta juara untuk yang kelima kalinya sejak Porseni BUMN dimulai pada 2008.
“Hasil ini membuktikan Jasa Marga masih yang terbaik dalam olahraga tenis lapangan di Tanah Air bila dibandingkan dengan instansi lainya, baik pemerintah maupun swasta,” ucap Indra Rabuanawal, Koordinator Tim Tenis Lapangan Jasa Marga. Kemenangan yang berhasil dipetik dalam Porseni BUMN 2013 in i tak pelak membawa kebanggaan tersendiri, tidak hanya bagi Tim Tenis Lapangan Jasa Marga, tapi juga seluruh karyawan dan manajemen. “Dan yang tak kalah pentingnya, prestasi yang diraih Tim Tenis Jasa Marga adalah berkat binaan dan dukungan penuh dari para pembina yaitu Bambang Sancoyo dan
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
Mohammad Sofyan,” kata Indra. Menurut Indra, sebelum berlangsungnya Porseni BUMN, untuk menentukan siapa pemain yang akan diturunkan dalam Porseni, pembina melakukan program seleksi yang diikuti oleh seluruh petenis terbaik yang ada di lingkungan Jasa Marga.
Rutin Berlatih Sarat Prestasi Komunitas Masyarakat Tenis Jasa Marga yang diketuai oleh Bambang Sancoyo menggalakkan pembinaan tenis pada tiaptiap cabang dan anak perusahaan agar rutin melakukan latihan. Hanya dengan latihan dan latihan lah, akan dihasilkan prestasi. Hal
011
Perlu Regenerasi Meski kerap tampil sebagai pemenang, ada persoalan yang sebenarnya bisa dikatakan mengkhawatirkan, yakni soal regenerasi. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian manajemen jika menginginkan nama Jasa Marga tetap harum melalui olahraga khususnya Tenis Lapangan. Bagaimana pun, kata Indra, dalam dunia olahraga faktor usia dan stamina adalah persoalan tersendiri yang harus diantisipasi. Untuk itu langkah paling tepat mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan regenerasi. Pemain-pemain muda harus terus bermunculan, baik dari Kantor Pusat, cabang, maupun anak-anak perusahaan. “Sebagai catatan saja, para karyawan yang saat ini mengikuti Porseni BUMN, yang termuda berusia 36 tahun dan yang tertua telah berusia 44 tahun. Dengan kondisi ini
sangatlah wajar jika perlu regenerasi pada tubuh Tim Tenis Jasa Marga,” ujar Indra. Meski demikian, Indra tak putus harapan agar banyak karyawan-karyawan yang masih berusia muda untuk tertarik berlatih dan memperkuat tim tenis lapangan. Menurut pemain yang bergabung di Tim Tenis Lapangan sejak 1994 ini, ada banyak manfaat dengan berlatih tenis lapangan. Tidak saja akan berbuah prestasi yang pada gilirannya akan mengharumkan nama perusahaan, “Tapi juga kondisi fisik menjadi lebih fresh. Dan dengan kondisi yang fit itu kita bisa bekerja lebih baik,” tutur Indra. Selain itu, menurut Indra, manajemen pernah merencanakan perekrutan atlet berprestasi dengan cara pengangkatan atlet menjadi karyawan atau pemberian beasiswa kepada atlet berprestasi. “Kami masih menunggu realisasinya,” pungkas Indra. •
Tim Tenis Lapangan Jasa Marga Porseni BUMN 2013
ini dapat dibuktikan dengan hasil yang telah dicapai sampai dengan saat ini. Bukan hanya di ajang Porseni BUMN, pada turnamen-turnamen lain Tim Tenis Lapangan Jasa Marga juga kerap memetik kemenangan. Pada Peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) tahun 2010, misalnya, Tim Tenis Lapangan Jasa Marga berhasil keluar sebagai Juara I. Juga dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Taman Mini Indonesia Indah pada 2011, tim ini juga tampil sebagai pemenang. Sebelum Porseni BUMN 2013, Tim Tenis Lapangan Jasa Marga juga menyabet gelar Juara I pada kompetisi yang digelar berkenaan dengan Hari Ulang Tahun Bank Sumatera Utara. Dalam kejuaraan perorangan, Ariawan Poerboadinoto, yang akrab dipanggil Toto di kalangan pertenisan nasional, pernah mencapai prestasi sebagai Juara 1 ganda putra dalam kejuaran tenis Gubernur Open 2011 dan sebagai Runner-up dalam kejuaran yang sama pada 2013. Dalam tim tenis Porseni BUMN Jasa Marga, andil Toto yang sampai dengan saat ini masih berada dalam 10 besar peringkat ganda nasional sangatlah besar.
Indra Rabuanawal
General Affair
Ariawan Poerboadinoto
General Affair
Aprimon
Cabang Jakarta-Cikampek
Handoyono
Cabang Jakarta-Cikampek
Ely Miharjo
Cabang Purbaleunyi
Julius Rengkung
Cabang Purbaleunyi
Ronni Ermawan
Cabang Semarang
Tigor Kanigoro
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Ferza Gautama
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JALURKHUSUS
012
Tim Boling Jasa Marga
Melatih Konsentrasi dan Ketelitian Peminat boling di lingkungan Jasa Marga tidak bisa dibilang sedikit. Berkomunitas, berlatih, dan kemudian berprestasi. Olahraga boling telah menjadi salah satu olahraga populer di kalangan masyarakat Indonesia. Di sejumlah kota besar, arena olahraga yang mulai merebak di Tanah Air pada 1950-an ini mudah ditemui. Maklum saja, selain sebagai ajang berolahraga, boling juga kerap dilakukan sebagai bentuk aktivitas pergaulan. Demikian pula halnya di Jasa Marga. Karyawan yang menggemari olahraga boling bisa dikatakan tidak sedikit jumlahnya. Mereka bahkan membentuk Jasa Marga Boling Club (JBC) yang menghimpun para karyawan penggemar boling. Komunitas yang terbentuk di Kantor Pusat pada tahun 2000 ini kini telah merambah ke cabang-cabang. Total, saat ini terdapat 123 orang yang menjadi anggota JBC. Mereka berasal dari cabang-cabang
Jasa Marga seperti Belmera, Palikanci, Semarang, Surabaya-Gempol, CTC, Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, serta Purbaleunyi. Hari Mauludin, bendahara JBC, mengungkapkan keistimewaan boling dibanding jenis olahraga lain. “Boling bisa dibilang olahraga sambil bermain, sambil rekreasi,” kata dia. Hari juga menilai, berolahraga boling dapat meningkatkan daya konsentrasi yang pada akhirnya akan berdampak positif pada pekerjaan sehari-hari. Di olahraga ini, yang menjadi perhatian utama adalah konsentrasi dan ketelitian. “Kalau kita bisa dua hal itu, kemungkinan kita juga bisa strike,” ucap Hari. Strike adalah istilah boling jika ada pemain yang berhasil menjatuhkan seluruh pin dalam sekali lemparan.
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JBC terhitung aktif dalam melakukan latihan bersama. Setiap seminggu sekali, anggota JBC di Jabotabek berlatih secara rutin di Ancol atau di Bogor. Biasanya mereka berlatih pada hari Rabu atau Jumat. Kebiasaan berlatih ini bukan hanya pada akhirnya mampu menghilangkan kepenatan dalam bekerja, tapi justru malah melahirkan sejumlah prestasi.
Aktif Ikut Turnamen Selain rajin berlatih, JBC juga kerap mengirimkan pemain-pemainnya ke sejumlah turnamen. Di antara pertandingan eksternal yang mereka ikuti adalah turnamen yang diselenggarakan oleh Persatuan Boling Indonesia (PBI). Di pentas nasional, sejumlah prestasi berhasil mereka raih, mulai dari Grade 1, Grade 2, maupun Grade 3.
013
Beberapa anggota komunitas juga kerap berprestasi dalam pertandingan eksternal lainnya dengan membawa nama klubnya maupun sebagai perorangan. “Kami dapat informasi ada pemain boling putri di Kantor Pusat yang menjadi Juara 1 dalam kejuaraan antarklub,” ucap Hari. Sementara di tingkat internal, JBC secara rutin menggelar kompetisi antarcabang maupun anak perusahaan. “Baru saja kita selesai menggelar kejuaraan semesteran yang diadakan setahun sekali,” imbuh Hari. Diharapkan, iklim berkompetisi semacam ini akan semakin meningkatkan motivasi bagi para penggemar boling Jasa Marga untuk dapat lebih berprestasi. Pun dalam Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN 2013 yang digelar pada 10-22 November baru-baru ini. Tim Boling Jasa Marga menurunkan 2 tim yang akan berlaga di kompetisi tersebut. Tim Boling Jasa Marga menurunkan 9 orang pemain
inti dan 2 orang pemain cadangan. Mereka dipilih berdasarkan proses seleksi dan juga berdasarkan hasil kejuaraan semester yang rutin diselenggarakan. “Mereka sudah latihan sejak sebulan sebelumnya Porseni,” tutur Hari. Di ajang Porseni, prestasi Tim Boling Jasa Marga bisa disebut lumayan. Pada Porseni BUMN 2011, mereka berhasil menyabet gelar Juara 3. Lalu pada 2012, mereka tercatat sebagai Juara 4. Pada Porseni BUMN 2013 kali ini, mereka berhasil meraih gelar Juara 3. Prestasi ini sesuai dengan apa yang telah ditargetkan. Kini, meski bisa dikatakan ramai peminat, Hari mengatakan pihaknya tetap aktif melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada karyawan-karyawan yang masih berusia muda agar mereka mau mengikuti latihan boling. Dengan demikian, diharapkan regenerasi boling di Jasa Marga tak terhenti. “Sering kita bilang kalau ada
teman-teman yang minat boling, silakan datang langsung, kita latihan bersama di Ancol,” kata Hari. Selain memang banyak manfaatnya, Hari juga mengatakan manajemen juga mendukung penuh kegiatan boling karyawan ini. “Alhamdulillah support-nya bagus. Seperti kemarin saat kejuaraan semesteran di Ancol pada bulan September, Pak Hadi (Abdul Hadi, Direktur Pengembangan Usaha, -red) berkenan membuka dan menambah hadiahnya,” ujar Hari. Hari berharap, dengan dukungan yang penuh dari manajemen, dapat membantu untuk merekrut pemain boling papan atas atau nasional agar dapat juga sebagai partner atau pelatih sehingga regenerasi akan berlangsung dengan mulus. Dengan demikian, diharapkan Jasa Marga dalam cabang olahraga boling dapat terus berkembang dan mengharumkan nama Jasa Marga. •
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JALURKHUSUS
014
Tim Bulutangkis Jasa Marga
Yang Terpenting
Sportivitas Sebagai olahraga populer di Indonesia, prestasi Jasa Marga di cabang olahraga bulutangkis diharapkan terus meningkat. Setiap kali mendengar kata bulutangkis, ingatan banyak warga Indonesia akan terpaut kepada Olimpiade 1992 yang digelar di Barcelona, Spanyol. Pada saat itu, untuk pertama kalinya Indonesia berhasil meraih medali emas. Alan Budikusuma dan Susi Susanti, lewat cabang olahraga bulutangkis berhasil mengharumkan nama bangsa. Peristiwa itu menjadi momen penting yang terus membanggakan. Lewat bulutangkis, kebanggaan terhadap Tanah Air mengharubiru masyarakat.
Pun halnya di Jasa Marga. Bulutangkis diharapkan dapat pula membawa kebanggaan ke pundak setiap insan Jasa Marga. Setidaknya demikianlah yang dikatakan oleh Dadan Waradia, koordinator cabang olahraga bulutangkis pada Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN 2013. Menurut Dadan, jika cabang bulutangkis bisa membuktikan prestasi, maka nama Jasa Marga juga akan menjadi harum. Untuk mengikuti Porseni BUMN 2013 yang digelar pada 10-22 November, Tim Bulutangkis Jasa Marga telah melakukan sejumlah persiapan, baik teknis maupun non teknis. Dadan mengatakan, sejak sebulan sebelum pertandingan digelar, pihaknya telah merancang dan melaksanakan metode latihan bersama. Untuk tahun ini, Jasa Marga mengirimkan sembilan pemain, baik untuk nomor
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
tunggal maupun ganda. Mereka dipilih berdasarkan hasil seleksi dan dengan mempertimbangkan hasil pertandingan tingkat internal yang digelar di Cirebon pada Juni lalu. “Saya selalu tekankan kepada pemain agar melakukan persiapan secara serius, mulai dari satu bulan sebelum penyelenggaraan. Ketika kita dapat informasi bahwa November ini kita akan mengikuti Porseni BUMN, kita segera ambil langkah persiapan seperti mengajukan budget dan program latihan,” ucap Dadan. Beruntung, Dadan mengakui, pihak manajemen mendukung sepenuhnya. Sebagai langkah persiapan, Dadan membentuk dua tim yang bertugas melakukan persiapan matang untuk menghadapi Porseni BUMN kali ini, tim teknis dan tim non teknis. Tim teknis akan
015
meramu dan memacu pola-pola latihan teknis bulutangkis. Dadan meminta dispensasi khusus kepada cabang-cabang yang pemain bulutangkisnya akan memperkuat Tim Bulutangkis Jasa Marga, agar diizinkan untuk mengikuti latihan bersama seminggu sekali. “Pemain-pemain kita berasal dari empat cabang, alhamdulillah pihak manajemen cabang memberikan dispensasi. Ya tentu karena ini akan membawa nama perusahaan,” ujar Dadan. Sementara itu, tim non teknis yang dibentuk, terdiri dari official, bertugas untuk menganalisa lawan-lawan yang akan dihadapi. “Ini dilakukan karena kita belajar dari tahun-tahun sebelumnya,” ucap Dadan. Perihal keikutsertaan Jasa Marga dalam cabang olahraga bulutangkis di Porseni BUMN, menurut Dadan hal tersebut dimulai sejak 2011. Dalam debutnya tersebut, Tim Bulutangkis Jasa Marga berhasil menjadi
Juara 3. Pada tahun berikutnya, Tim Bulutangkis Jasa Marga harus menelan kenyataan pahit terhenti di babak 8 besar. “Tapi kalau mau jujur, sepertinya kita bisa menjadi juara pertama. Sebenarnya dua tahun berturut-turut kita dikalahkan oleh tim yang menggunakan pemain-pemain tidak resmi,” ungkap Dadan. Tapi Dadan tak mau ambil pusing. Baginya, yang semestinya dilakukan adalah bertindak sportif karena memang demikianlah tujuan dari berolahraga. “Yang paling saya junjung di sini adalah jiwa sportivitas. Kadang kita ada di posisi unggul, tapi kita juga bisa kalah. Begitu juga dengan pekerjaan, ada kalanya bernasib baik ada kalanya tidak,” kata Dadan.
Perlu Regenerasi Sebagai koordinator Tim Bulutangkis Jasa Marga, Dadan juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh
manajemen, baik Kantor Pusat maupun cabang. Menurut Dadan, selama ini mereka menunjukkan perhatian bagi perkembangan olahraga bulutangkis. “Setiap minggu kita diberi kesempatan untuk latihan bahkan dibiayai juga. Saya rasa itu sudah sangat cukup,” ucap Dadan. Hanya saja, Dadan berharap agar manajemen mau untuk membantu proses regenerasi karyawan yang akan memperkuat Tim Bulutangkis Jasa Marga nantinya. Proses regenerasi itu bisa dilakukan lewat merekrut pemain-pemain berprestasi. “Perekrutan pegawai kalau bisa menampung pemain-pemain olahraga yang brprestasi agar bisa diturunkan ketika akan membela perusahaan jika ada event seperti ini. Stok pemain yang ada di Jasa Marga saat ini berusia di atas 30 tahun semua. Jika kita ingin berprestasi, kita harus memperbanyak pemain-pemain muda,” terang Dadan. •
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JALIURKHUSUS
016
Tim Voli Jasa Marga
Menghidupkan Kembali Tradisi Berkompetisi Setelah lama absen di pentas kejuaraan nasional, Jasa Marga mengirim tim voli untuk kembali berlaga. Kompetisi internal juga akan semakin digalakkan. Nama Jasa Marga dalam cabang olahraga bola voli telah diakui banyak pihak. Selama pelaksanaan kejuaraan nasional Liga Voli Antar Club, Tim Bola Voli Jasa Marga berada di Divisi I dan terus mengikuti putarannya, baik di Semarang, Medan, atau Lampung. Namun semua itu terhenti pada 2009 pada saat kejuaraan nasional digelar di Cirebon. Itu adalah kejuaraan nasional yang terakhir kali diikuti oleh Tim Bola Voli Jasa Marga. Kini, pada Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN 2013, yang digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, pada 10-22 November 2013, Jasa Marga kembali mengirimkan tim bola volinya. Meski harus menerima kenyataan pahit
tidak berhasil masuk ke dalam peringkat 4 besar, keikutsertaan Tim Bola Voli Jasa Marga dalam kejurnas kali ini patut diapresiasi. Ini bisa menjadi momen bangkitnya kembali tradisi berkompetisi yang dulu pernah menguat di Jasa Marga. “Kita berencana akan mengaktifkan kembali kompetisi antarcabang atau anak perusahaan di Jasa Marga. Dengan demikian, diharapkan akan muncul tim-tim voli yang kuat di Jasa Marga,” ujar Mujahidin Koordinator Tim Bola Voli Jasa Marga. Sebenarnya, menurut Mujahidin, dinamika cabang olahraga voli di Jasa Marga terbilang tinggi. Sejumlah cabang memiliki tim dan aktif berkompetisi di daerahnya masing-masing.
B erita J alan T ol | N o . 1 3 6 | T A H U N 2 0 1 3
Dalam dua tahun terakhir pun, Tim Voli Jasa Marga bukannya sama sekali tidak pernah berlatih. Selama dua tahun ke belakang, mereka aktif berlatih. Pada awalnya mereka melakukan safari latihan, yakni dari cabang ke cabang. Belakangan, latihan tersebut dipusatkan di lapangan bola voli Cibubur, sepekan sekali setiap hari Kamis sore. Meski tak bertanding di arena kejurnas, Tim Bola Voli Jasa Marga sesekali juga ikut dalam turnamen-turnamen lepas yang diadakan sejumlah instansi. Dua turnamen yang terakhir diikuti adalah turnamen Trans TV Mania dan turnamen HUT ASABRI. Dalam dua turnamen tersebut, Tim Bola Voli Jasa Marga berhasil masuk ke dalam peringkat lima besar.
017
Mujahidin menyayangkan kenyataan tidak adanya turnamen voli antarcabang selama beberapa tahun terakhir ini. Menurutnya, dengan adanya turnamen antarcabang, maka setiap cabang akan terpacu untuk membentuk tim-tim voli yang berpotensi akan memunculkan pemain-pemain andal untuk memperkuat Tim Voli Jasa Marga. Jika sudah demikian, kata Mujahidin, bukan tidak mungkin Tim Voli Jasa Marga menjadi jauh lebih berprestasi di pentas nasional dan sanggup mengharumkan nama perusahaan. Disinggung mengenai persiapan dalam menghadapi Porseni BUMN 2013 ini, Mujahidin mengatakan bahwa Tim Voli Jasa Marga melakukan latihan-latihan tambahan sejak sebulan sebelum Porseni BUMN 2013 bergulir. Selain itu, tim juga mendatangkan dua orang pemain yang berasal dari Cabang Palikanci dan Cabang Semarang. “Yang dari Semarang posisinya spiker, dan yang dari Cirebon posisinya tosser,” tutur Mujahidin. Kedua pemain tersebut datang seminggu sebelum Porseni BUMN 2013 digelar dan sempat melakukan beberapa kali latihan bersama tim.
“Namun mengenai target, kami sendiri memang tidak memasang target yang muluk mengingat keikutsertaan kali ini adalah yang pertama kali sejak 2009,” ucap Mujahidin. Tim Voli Jasa Marga juga tidak memanggil pelatih khusus dari luar sebagai langkah persiapan menghadapi Porseni BUMN 2013. Ini dikarenakan banyak di antara pegiat voli di Jasa marga yang dianggap layak untuk melatih. “Kita pakai pelatih dari lingkungan sendiri, temanteman di Jasa Marga banyak yang sempat ikut kursus pelatih,” lanjut Mujahidin.
Banyak Manfaat Mujahidin menuturkan, sebenarnya banyak manfaat yang bisa dipetik jika karyawan-karyawan Jasa Marga menaruh minat yang tinggi terhadap olahraga. Ini, menurutnya, sangat dirasakan oleh temanteman Tim Voli Jasa Marga. “Misalnya, soal silaturahmi,” kata Mujahidin. Setiap minggunya, para penggemar voli di cabang-cabang yang ada di Jabodetabek berkumpul untuk berlatih bersama di Cibubur. Dari sana terjalin komunikasi
dan silaturahmi yang baik. Belum lagi pada saat di mana kompetisi internal masih rutin dilakukan. Silaturahmi antarkaryawan terjalin di dalam dan di pinggir lapangan. Manfaat lainnya yang bisa dipetik adalah soal disiplin dan tanggung jawab. “Terbiasa berlatih olahraga, kita akan memiliki rasa tanggung jawab dan rasa disiplin yang kuat. Ini pada akhirnya juga akan berdampak pada kualitas kinerja kita,” ucap Mujahidin. Untuk itulah Mujahidin berharap agar manajemen tak menghentikan dukungan seperti yang selama ini telah diperlihatkan. “Manajemen sangat mendukung kita sekali, jika kita harus berlatih karena menghadapi event-event tertentu, manajemen tak segansegan untuk memberikan kepercayaan atau dispensasi kepada kita agar kita bisa dapat ikut pelatihan,” ujar Mujahidin. Hanya saja, Mujahidin berharap agar manajemen mau merekrut pemain-pemain voli berusia muda yang berprestasi untuk menjadi karyawan Jasa Marga atau karyawan anak perusahaan. “Ini penting, regenerasi harus dilakukan. Di dalam olahraga, semakin bertambah usia biasanya prestasinya akan semakin menurun,” pungkas Mujahidin. •
B erita J alan T ol | N o . 1 3 6 | T A H U N 2 0 1 3
JALURKHUSUS
018
Tim Futsal Jasa Marga
Perlu Merekrut Pemain Muda
Tim Futsal Jasa Marga tak berhasil menjadi empat besar dalam Porseni BUMN 2013. Bukan berarti tim ini miskin prestasi. Semangat membara tak pernah berhenti ditunjukkan oleh Tim Futsal Jasa Marga. Dengan bekal latihan bersama yang terhitung singkat, mereka berhasil melaju hingga babak perdelapan final pada ajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN 2013. Pada babak penyisihan, Tim Futsal Jasa Marga dengan garang berhasil menyisihkan tim dari Danareksa dan tim dari Waskita Karya. “Materi pemain kita lebih baik dari lawan,” ucap Frred Ferdian, koordinator Tim Futsal Jasa Marga. “Namun, usia tidak bisa dibohongi. Tim kita kalah dari segi stamina.” Pada babak pertama ketika melawan Waskita Karya, tim futsal berhasil menang dengan skor 4-1. Namun keadaan berbalik pada babak kedua, kita kalah dengan skor tipis 6-5.
Meski tak berhasil menduduki posisi puncak, Tim Futsal Jasa Marga tidak bisa dikatakan minim prestasi. Pada turnamenturnamen futsal lainnya, yang belakangan memang banyak diselenggarakan oleh beragam instansi, Tim Futsal Jasa Marga kerap unjuk gigi. Terakhir, pada turnamen Gatra Cup, yakni turnamen futsal yang diselenggarakan oleh Majalah Gatra, Tim Futsal Jasa Marga berhasil memboyong Juara 1.
Semarak Popularitas olahraga futsal di lingkungan Jasa Marga memang bisa disebut semarak. Di Kantor Pusat, cabang-cabang atau anakanak perusahaan, biasanya terdapat lebih dari satu tim futsal. Ini tentu tak lepas dari booming olahraga futsal yang belakangan terjadi di Indonesia.
B erita J alan T ol | N o . 1 3 6 | T A H U N 2 0 1 3
Situasi demikian, menurut Ferdian, bisa dibilang menguntungkan bila kita hendak mengembangkan olahraga futsal lebih serius lagi. Caranya bisa dengan menggalakkan kompetisi-kompetisi internal. Selain untuk mengasah jiwa kompetisi, hal tersebut juga bisa menjadi ajang untuk penyeleksian pemain-pemain andal yang diharapkan bisa memperkuat Tim Futsal Jasa Marga. “Di Kantor Pusat saja, terakhir kita bisa membuat kompetisi antar-unit kerja. Total di sini ada 18 unit kerja. Namun agar lebih fair, kita menggunakan sistem pengundian. Jadi dari dalam satu tim bisa terdapat pemainpemain yang berasal dari beragam unit. Fenomena seperti ini juga terjadi di cabangcabang. Di sana sering digelar pertandingan antargerbang atau antar-unit kerja,” jelas Ferdian.
019
Ferdian tidak menampik, bahwa dengan situasi yang sudah ada, semestinya Jasa Marga memiliki tim futsal yang tangguh. Namun dia katakan, iklim yang dinamis seperti itu bukannya tidak menyimpan masalah sama sekali. “Terakhir kita mengadakan kompetisi antarcabang pada Maret 2013 lalu. Dari sana, kemudian dilakukan seleksi pemain Tim Futsal Jasa Marga yang berasal dari berbagai cabang. Tapi untuk latihan rutin sebagai Tim Futsal Jasa Marga, kita terkendala dengan jarak,” kata Ferdian. Persoalan memang jadi rumit. Pemain hasil seleksi pada kompetisi tersebut, bisa saja berasal dari cabang-cabang yang jaraknya berjauhan, seperti Bandung, Medan, Surabaya, atau Cirebon. Jika demikian, sudah pasti untuk menjalani pelatihan secara intensif akan dirasa sulit. Hal ini dirasakan sebagai kendala, mengingat permainan futsal tidak bisa hanya mengandalkan keterampilan individu. “Di sana harus ada kekompakan, keharmonisan dan sinerg tim,” ujar Ferdian. Pada akhirnya, untuk mengikuti Porseni BUMN 2013 ini pihaknya hanya merekrut pemain-pemain yang berasal dari Jabodetabek agar lebih memudahkan
dalam melakukan latihan. “Kami biasanya berlatih seminggu sekali. Namun menjelang Porseni BUMN 2013 ini, kami melakukan latihan-latihan tambahan dan semakin intens lagi menjelang beberapa hari sebelum Porseni digelar,” ucap Ferdian. Untuk pelatih, selama ini tim futsal menggunakan pelatih dari luar maupun dari dalam Jasa Marga. Pelatih dari luar masih dianggap perlu, sementara dari dalam ada sejumlah pemain-pemain futsal Jasa Marga yang memang mengikuti kursus kepelatihan.
Kekuatan Muda Persoalan lainnya yang juga dirasakan Ferdian adalah regenerasi. Ini seiring dengan perubahan peraturan yang diterapkan Panitia Porseni BUMN. Jika pada tahun-tahun sebelumnya pemain yang berpartisipasi dibatasi usianya, kini panitia tidak membatasi. Persyaratannya hanyalah pemain tersebut haruslah tercatat sebagai karyawan tetap dengan masa kerja minimal satu tahun. Peraturan ini membuat banyak BUMN lain berlomba-lomba merekrut pemain muda untuk memperkuat timnya. Ferdian mengatakan, di Jasa Marga sebenarnya banyak mantan-mantan pemain
futsal berlevel nasional. Mereka berasal dari tim-tim kenamaan seperti Bandung Raya atau Jakarta Kemayoran. “Tapi kini usia mereka sudah menjelang 40-an. Meski secara teknik tidak perlu diragukan, tapi secara fisik tentu tak bisa dibandingkan dengan mereka yang masih berusia 20-an,” papar Ferdian. Padahal, hasil pemantauan Ferdian terhadap perkembangan pemain muda di Jasa Marga sebenarnya tidak mengecewakan. Di cabang-cabang bertaburan pemain-pemain muda berkualitas yang sebenarnya bisa diharapkan. “Setiap tim di cabang-cabang, biasanya selalu saja ada 1-5 pemain muda yang menonjol,” kata Ferdian. Sayangnya, biasanya para pemain muda itu masih berstatus outsourcing, bukan karyawan tetap sehingga tidak bisa diikutsertakan dalam event-event seperti Porseni BUMN 2013 ini. Inilah yang mendorong Ferdian untuk mendukung manajemen ketika para pemain muda yang berprestasi tersebut direkrut menjadi karyawan tetap. “Jika mereka berhasil berprestasi di bidang olahraga yang mereka tekuni, pada akhirnya hal tersebut toh juga akan membuat bangga perusahaan,” tutup Ferdian.•
B erita J alan T ol | N o . 1 3 6 | T A H U N 2 0 1 3
JALURKHUSUS
020
Tim Tenis Meja
Cemerlang Meski Tanpa Bintang Gelar Juara Pertama yang diraih pada turnamen di Bandung akhir September lalu, tak membuat Tim Tenis Meja Jasa Marga besar kepala dalam menghadapi Porseni BUMN. Tiga hari bertanding di Bandung pada akhir September lalu menyisakan kenangan berarti bagi Tim Tenis Meja Jasa Marga (JM). Tak hanya berhasil pulang membawa kemenangan, tapi juga kepercayaan diri dalam menghadapi lawan. Di Bandung, Tim Tenis Meja JM mengikuti kompetisi yang digelar oleh PT Len Industri (Persero). Secara rutin, BUMN yang bergerak di bidang elektronika transportasi dan pertahanan ini menggelar LEN Cup. Turnamen digelar 27-29 September lalu dan diikuti 20 tim dari berbagai BUMN seIndonesia.
Tim Tenis Meja JM mengirim 12 anggota tim ke turnamen tersebut, terdiri dari enam pemain inti, dua pemain cadangan, serta empat orang official. Tim Tenis Meja JM sukses merebut gelar Juara 1 ganda beregu putra, setelah menyisihkan PT Pos Indonesia (Persero) di partai final. Komposisi pemain diisi oleh karyawan dari berbagai cabang dan anak perusahaan. Mereka adalah Aprimon (Jakarta-Cikampek), Idham Hamid (CTC), Boy Andi Lukman (PT Marga Sarana Jabar), Risa Arif (Purbaleunyi), Deden Noerdin (Purbaleunyi), Memet Rinaldi (Purbaleunyi), dan Sofyan Hadi (Jagorawi). Sementara jajaran official diisi oleh Dadang Sudrajat (Purbaleunyi), Basuki (Kantor Pusat), dan Heri Santoso (Kantor Pusat). Bertindak sebagai pembina ialah Kepala Divisi Legal PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tolu Ismed Arief.
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
“Dari kemenangan itu, kami memperoleh uang pembinaan sebesar Rp10 juta, piala, beserta piagam. Bangga sekali bisa membawa perusahaan ke posisi puncak, apalagi begitu menerima piala,” kata Basuki, Koordinator Tenis Meja JM.
Bukan karena Pemain Top Basuki dan rekan-rekan satu tim memang pantas bangga. Pasalnya, jika menilik anggota tim BUMN lain, sebagian besar merupakan mantan pemain nasional yang telah memiliki nama di jagat tenis meja. Kemampuannya pun tak perlu diragukan lagi. “Berbeda halnya dengan tim JM yang sama sekali tidak memiliki pemain demikian. Bahkan salah seorang anggota tim kami semula ialah pemain tenis lapangan, tapi mahir pula di tenis meja,” ujar pemilik NPP
021
05313 ini.Alhasil kunci kemenangan bukan terletak pada pemain top yang sudah pasti menjadi unggulan, melainkan disiplin dalam berlatih dan menerapkan strategi di lapangan. Menurut Basuki, timnya sudah mempelajari kelemahan dan kelebihan lawan sebelum bertanding, serta rutin melakukan rapat koordinasi.“Misalnya, A adalah lawan tangguh. Kami menyesuaikan siapa anggota tim yang cocok untuk melawan Si A. Bila ternyata kami kalah, maka pertandingan lainnya mau tidak mau harus menang. Strategi dijalankan lebih ketat lagi. Jadi meski awalnya terseok-seok karena sempat kalah, pada akhirnya kami bisa menjadi juara,” tuturnya sambil tersenyum. Itulah sebabnya meski tanpa pemain bintang, tim tenis meja JM cukup diperhitungkan di atas kertas. Selain sering meraih kemenangan, mereka juga berada di posisi lima besar bila disandingkan dengan tim BUMN lainnya. Perbedaan wilayah kerja, yakni Jakarta dan Jawa Barat, tidak menyulitkan pemain dalam berlatih. Setiap cabang memiliki jadwal latihan masing-masing dan tidak hanya dilakukan menjelang turnamen, tapi juga rutin setiap minggu. Contohnya di Kantor Pusat, latihan diadakan dua kali dalam seminggu, yakni Rabu dan
Jumat. Waktunya pun diupayakan tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari sebagai karyawan JM. “Dua minggu sebelum turnamen, kami mempertajam kekompakkan lewat Training Centre (TC). Semua anggota tim berlatih di Kantor Pusat dengan arahan pelatih klub profesional yang sudah kami kontrak. TC juga bertujuan sebagai trial untuk melihat kecocokan antarpemain dalam bermain ganda,” ungkap Basuki.
Berlaga di Porseni Sebagaimana pada LEN Cup, Tim Tenis Meja JM juga turut bertanding pada Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN yang digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, 10-22 November ini. Persiapan dalam waktu yang cukup sempit, tak menghalangiTim Tenis Meja JM untuk mengharumkan nama perusahaan. Pada Porseni kali ini, Tim Tenis Meja JM menurunkan susunan pemain putra yang sama dengan susunan pemain di LEN Cup. Hanya saja, kali ini diturunkan pula para pemain putri. Tim putri diisi Adelina (Purbaleunyi), Nina (CTC), Bekti Sri Daryanti (Tangerang), Ratu Asmawati (Tangerang), Desmi Yuyerti Johan (Kantor Pusat), Arsindiani (Jagorawi), Lisda (Kantor Pusat), dan Emi Rusminah (Kantor Pusat).
Seleksi dengan cara kompetisipun dilakukan untuk menetapkan anggota tim. Ini disebabkan cukup banyak yang mendaftar ingin menjadi pemain tim. Untuk putra saja ada 27 orang, padahal tim hanya membutuhkan 8-9 orang. Meski ramai peminat, ada satu hal yang Basuki khawatirkan. Sebagian besar karyawan JM yang rutin berlatih dan menjadi pemain tim telah berumur di atas 40 tahun.“Kami sedang berupaya mengajak lebih banyak karyawan muda. Ini agar keberadaan tenis meja di JM terus lestari,” ucap Basuki. Catatan prestasi yang ditorehkan Tim Tenis Meja JM diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi para pemain muda ini. Belum lagi tindakan nyata manajemen yang dinilai penuh dukungan. Basuki menilai perusahaan begitu mengapresiasi tim tenis meja, baik lewat dukungan finansial maupun fasilitas. “Saya berharap tenis meja di JM dapat lebih maju. Apalagi sekarang kami berlatih menggunakan robot yang mampu melontarkan bola dengan berbagai arahan. Sebenarnya robot ini sudah lama ada, tapi tidak dipakai. Saya galakkan lagi penggunaannya untuk memudahkan latihan dan menarik minat karyawan dalam bermain tenis meja,” tutupnya. •
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JALURKHUSUS
022
Duta BUMN
Citra BUMN di Tangan Para Duta
Tyson Valentino Simamora dan Aurora Jillena Meliala berkesempatan mewakili Jasa Marga di ajang pemilihan Duta BUMN. Dalam helatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) BUMN 2013, boleh dibilang Duta BUMN memiliki makna berbeda bagi karyawan berusia muda. Cabang ini tak hanya sebagai tempat unjuk kebolehan demi mengharumkan nama perusahaan, tapi juga menjadi sarana menjalin komunikasi dan memperkuat jejaring antara karyawan di berbagai BUMN. Karena itulah mulai tahun 2012, Jasa Marga mengirimkan wakilnya ke ajang tersebut. Menurut Koordinator Duta BUMN Lussy Seba, keikutsertaan Jasa Marga semula
diinisiasi oleh Sekretaris Perusahaan David Wijayatno dan Kepala Divisi Human Capital Strategy and Policy Unggul Cariawan. Dari kacamata keduanya, tampak bahwa selama ini Jasa Marga memiliki karyawan-karyawan muda yang berpotensi dan berprestasi. “Kami ingin menunjukkan kualitas sumber daya manusia di Jasa Marga yang profesional dan bisa bersaing dengan BUMN unggulan lainnya. Bila diikutsertakan dalam Duta BUMN, tentu dapat menampilkan image yang bagus bagi perusahaan, sekaligus semakin mendekatkan Jasa Marga
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
dengan berbagai kalangan eksternal,” kata Lussy. Sebagai representasi perusahaan, para kandidat dinilai dalam hal inteligensia, performa, dan perilaku. Sementara menilik sisi materi, 80 persen merupakan uji pengetahuan umum, wawasan, kepribadian dan komunikasi, sedangkan sisanya menyangkut penampilan diri.
Seleksi Ketat, Persiapan Kilat Untuk menjadi kandidat Duta BUMN, para karyawan Jasa Marga harus memenuhi
023
sejumlah persyaratan dan mengikuti serangkaian tahap seleksi. Syarat itu antara lain berusia maksimal 30 tahun pada tanggal 1 Desember 2013, berpenampilan menarik dengan postur tubuh ideal, luwes, percaya diri, dan berwawasan luas. Nilai tambah pun diperoleh bila mampu berkomunikasi dalam bahasa asing. “Setelah terpilih, kandidat mengikuti pembekalan internal agar wawasannya mengenai Jasa Marga dan BUMN semakin baik. Mereka juga harus tahu cara berkomunikasi dengan kandidat dari BUMN lain yang latar belakang bisnis dan kulturnya berbeda,” tutur Lussy, yang sehari-hari bertugas di Divisi Human Capital Strategy and Policy. Tahun lalu, panitia seleksi internal Jasa Marga menominasikan masing-masing empat orang kandidat dari kategori putra dan putri. Sementara tahun ini, lima putra dan lima putri yang menjadi kandidat dipilih oleh seluruh peserta yang mengikuti seleksi internal. “Jadi, kami menilai pula popularitas kandidat di mata peserta lainnya. Setelah diwawancara satu per satu, akhirnya kami memperoleh dua nama terbaik dari masingmasing kategori, yakni Tyson Valentino Simamora (putra) dan Aurora Jillena Meliala (putri). Keduanya kami godok lebih lanjut dalam pembekalan internal,” kata Lussy. Tyson dan Aurora dinilai pantas terpilih sebagai pasangan kandidat Duta BUMN dari Jasa Marga, karena memiliki keunggulan yang tidak dimiliki peserta lain, yakni lancar menjelaskan bisnis Jasa Marga dalam
bahasa Inggris. “Padahal mereka belum diberi pembekalan sama sekali,” ucap Lussy. Pada Porseni tahun ini, cabang Duta BUMN diikuti oleh 17 perusahaan. Kandidat harus mengikuti proses karantina selama tiga hari (18-20 November) di Wisma Cipayung PT PLN (Persero), Jakarta Timur. Selanjutnya, lima pasang terbaik dipilih lewat hasil wawancara penyisihan pada 22 November dan tampil di babak final pada malam harinya. Acara itu sekaligus menjadi rangkaian penutupan Porseni BUMN 2013. Selain memberi pembekalan internal, Lussy menuturkan bahwa manajemen Jasa Marga juga turut mendukung sisi finansial. “Tahun lalu, kami tidak masuk 10 besar. Tentu tahun ini harapan kami bisa memperoleh hasil yang lebih baik dan
masuk 10 besar.” Bersyukur, Tyson pada tahun ini berhasil masuk kelima besar. Lussy berharap program pencarian duta seperti ini dapat mulai diperlombakan dalam Jasa Marga Award. Selain bagus untuk kebutuhan komunikasi perusahaan di masa mendatang, persiapan yang dilakukan ketika mengikuti ajang serupa di luar perusahaan pun dapat lebih maksimal. “BUMN lain menggembleng caloncalonnya dari jauh hari, sedangkan kami cukup ngebut saat seleksi. Meski talenta kandidat kami tidak kalah dari para pesaing, tapi mungkin bisa dipertimbangkan agar mempersiapkan semua ini tidak secara mendadak. Salah satu caranya bisa dengan membuka cabang ini di ajang Jasa Marga Award,” ungkap Lussy. • B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
JALURKHUSUS
024
Kegiatan Kesenian
Merawat Hobi, Mendulang Prestasi Tak hanya aktif berolahraga, kita juga aktif berkesenian. Wadah silaturahmi, rekreasi, sekaligus berprestasi. Marga Budaya, begitulah para pengrawit menamakannya. Mereka adalah sebagian karyawan Cabang SurabayaGempol (Surgem) yang pada tanggal 2 Februari 2011 membentuk kelompok karawitan. Kelompok ini memang tergolong “pendatang baru” bila dibandingkan dengan Marga Laras yang sudah lebih dulu eksis. Namun Marga Budaya sudah memiliki satu album rekaman. Marga Budaya menjadi salah satu contoh bentuk kegiatan berkesenian yang dilakukan oleh karyawan Jasa Marga. Selain aktif berolahraga, sejumlah karyawan berinisiatif untuk membentuk kelompok seni. Bentuknya bermacam-macam. Ada yang menggeluti kesenian tradisional seperti karawitan, ada pula yang bergaya modern seperti band. “Itu (berkesenian dan berolahraga, red) penting,” kata Iwan Moedyarno, Ketua Baporseni Jasa Marga. Menurut Iwan, kegiatan-kegiatan semacam olahraga dan kesenian bisa menjadi wadah menyalurkan hobi dan kreativitas karyawan. Hal itu bisa berdampak bagus dalam memecah
rasa jenuh dalam bekerja. Selain itu, ajang berkesenian dan berolahraga bisa juga menjadi tempat sesama karyawan bersilaturahmi. Iwan bercerita, secara berkala, karyawan kerap menggelar acara manggung bareng. Sebelumnya, para karyawan menggelar festival band, perlombaan band antarcabang. Namun kata Iwan, format perlombaan semacam itu terkadang malah membuat suasana jadi tegang. “Yang ada stres, karena para pemain band itu jadi gak enjoy, mikirnya harus menang saja,” ucap Iwan. Untuk karyawan-karyawan di Jabotabek, biasanya acara manggung bareng tersebut
B erita J alan T ol | N o . 1 3 6 | T A H U N 2 0 1 3
digelar tiga bulan sekali. Tempatnya berpindah-pindah. "Positifnya manggung bareng, misalkan kita bertemu satu masalah, kita bisa membicarakan masalah tersebut dengan lebih santai, "kata Iwan. “Intinya, kegiatan-kegiatan semacam itu diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi kinerja karyawan.”
Suvenir Semangat seperti itu pula yang juga ditunjukkan oleh Marga Budaya, kelompok karawitan asal Surgem. Menurut General Affair Manager Efendi Cabang Surgem, yang juga adalah Ketua Baporseni Surgem, meski Marga Budaya juga memililiki fungsi sebagai sarana
mengapresiasi bakat yang dimiliki oleh teman-teman Surgem. Ratif berharap apa yang menjadi hobi teman-teman ini sudah selayaknya untuk siap go public, dikenalkan kepada masyarakat bahwa Jasa Marga juga punya Karawitan.
Bukan Sekadar Menyalurkan Hobi
refreshing karyawan, namun bukan berarti Marga Budaya tidak digarap secara serius. Marga Budaya bahkan melakukan rekaman di studio legendaris yang dimiliki di Indonesia, Lokananta, Solo. “Kami memilih Lokananta karena selain memiliki nilai historis yang tinggi sebagai studio rekaman resmi pertama yang dimiliki Indonesia, juga karena mereka berpengalaman merekam mulai dari lagu perjuangan, lagu daerah, sandiwara, lagu anak-anak, hingga musik keroncong, pop, dan jazz,” tutur Efendi. Marga Budaya melakukan kegiatan rekaman sebagai salah satu program pembinaan guna mengetahui sejauh mana kemampuan mereka selama berlatih. Selain itu, menurut Efendi, di setiap kegiatan latihan ada tujuan yang ingin dicapai. “Nantinya hasil rekaman akan dimanfaatkan sebagai suvenir khas Surgem,” ujar Efendi. Marga Budaya di bawah bimbingan dalang Ki Surono Gondo Taruno merekam 4 lagu tradisional, Pambuko Jasa Marga, Lara-lara Topeng, medley MandragunaSinganeba dan medley Suara Suling-Aja Dipleroi-Perahu Layar. Deputy General Manager Human Resources and General Affair Cabang Surgem Ratif Suryodiono yang ikut mendampingi rombongan sangat
Kreativitas karyawan lainnya dalam berkesenian juga diperlihatkan oleh Congrock, band karyawan asal cabang Semarang. Menurut Kusdiyono, Kepala Gerbang Tol Manyaran yang juga Koordinator Congrock, band ini dinamakan Congrock karena memainkan perpaduan antara musik keroncong dan rock. Band yang terbentuk sejak 1987 ini, digawangi oleh lima pemain band dan dua hingga tiga penyanyi yang tidak lain adalah para istri dari karyawan Jasa Marga. “Jadi secara tidak langsung band ini tidak hanya merangkul para karyawan, tetapi juga keluarga mereka yang tertarik di bidang musik,” ucap Kusdiyono. Kusdiyono menuturkan, band ini muncul lantaran banyak karyawan yang memiliki hobi yang sama, yakni bermusik. Saat awal kemunculannya, band ini bermana Tolarang Band, akronim dari Tol Semarang Band. Setiap Jumat sore, para personel Congrock berlatih setelah selesai jam kantor. Cukup lama mereka melakukan latihan, mulai pukul 17.00 sampai 21.00. “Tapi kadang pernah juga latihan sampai pagi hari karena terlalu keasyikan,” kata Kusdiyono. Buah latihan seperti itu berujung prestasi. Dalam perjalanannya selama lebih dari dua dekade, Congrock berhasil mengoleksi sejumlah penghargaan. Mereka pernah menyabet gelar Juara 3 pada Festival Band Jasa Marga 2003 silam. Tak hanya di lingkungan internal, mereka juga pernah bekerja sama dengan TV Borobudur sebagai pengisi acara “Legenda”, yakni acara yang menampilkan tembang-tembang lawas. Kusdiyono mengatakan, sangat besar manfaat yang diperoleh seorang karyawan jika mau menggeluti hobi mereka. “Ini bisa jadi ajang refreshing yang secara otomatis dapat meningkatkan kinerja karena merasa hobinya disalurkan,” ungkap Kusdiyono. •
B erita J alan T ol | N o . 1 3 6 | T A H U N 2 0 1 3
RAGAMCABANG
026
Studi Banding
Belajar dari Saudara Dekat Bila Anda melanggar peraturan lalu lintas di jalan tol dan kemudian ditilang oleh petugas patroli jalan tol, jangan terkejut. Mereka memang diberi kewenangan untuk itu. Tapi anda boleh sedikit lega karena fenomena tersebut bukan di Indonesia, melainkan di Malaysia. Saat terjadi kecelakaan, misalnya, tim patroli jalan tol segera datang. Sama seperti di Indonesia, mereka juga siaga 24 jam untuk menyelesaikan urusan tabrakan dan pelanggaran lalu lintas lainnya. Bedanya, tim patroli jalan tol di Malaysia memang memiliki otoritas untuk menyelesaikan masalah pelanggaran lalu lintas di jalan tol, termasuk menilang. Dengan kata lain, tim patroli jalan tol di sana sekaligus bertindak sebagai Pembantu Polisi (Banpol). Operator jalan tol di negeri jiran itu juga mengizinkan sepeda motor meluncur bebas di jalan tol atau yang dalam bahasa Malaysia disebut lebuh raya. Bahkan, untuk
ruas jalan yang melewati empat gardu tol yakni Penchala, Petaling Jaya, Puchong Barat dan Puchong Selatan, pengendara sepeda motor tak dikenakan tarif sepeser pun alias gratis. Namun, sepeda motor yang masuk tol di Malaysia, tak memiliki lajur khusus sehingga angka kecelakaan sepeda motor di sana relatif lebih tinggi dibanding roda empat. Ini berbeda dengan yang ada di Indonesia di mana ada lajur khusus sepeda motor sehingga relatif lebih aman seperti di Suramadu atau Jalan Tol Bali Mandara.
Pengelolaan Lebuh Raya Panjang jalan tol atau lebuh raya di Malaysia ini sudah 1500 km dan dilaksanakan oleh 10 perusahaan operator
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
jalan tol. Ruas terpanjang mereka adalah Lebuhraya Utara-Selatan, merentang 966 km dan menghubungkan Bukit Kayu Hitam, Kedah, dengan Johor Baru, Johor. Malaysia memiliki jembatan tol terpanjang, yakni Jembatan Pulau Pinang (Penang Bridge), dengan panjang 13,5 km. Jembatan ini menghubungkan Bayan Lepas di Pulau Penang dan Seberang Prai di daratan Malaysia. Jembatan tol ini juga merupakan jembatan terpanjang keempat di Asia Tenggara. Selain itu, Malaysia juga memiliki terowongan tol terpanjang yang disebut Terowongan SMART. SMART adalah akronim dari Stormwater Management and Road Tunnel. Selain sebagai sarana lalu lintas, terowongan ini memang dirancang sebagai salah satu
027
infrastruktur pengendali banjir. Terowongan SMART memiliki panjang 4 kilometer, bermula di Jalan Tun Razak (Kuala Lumpur Middle Ring Road 1) dan berakhir di Bandar Udara Sungai Besi (Kuala Lumpur-Seremban Expressway). Sistem Penyaluran Trafik KL Barat Sdn. Bhd. atau yang dikenal Sprint merupakan anak perusahaan dari Litrak. Litrak mengoperasikan lebuh raya DarmansaPuchong (LDP) sepanjang 40 km dengan masa konsesi 34 tahun (1996- 2030). Adapun Sprint mengoperasikan 26,5 km jalan tol di Kuala Lumpur Barat dengan masa konsesi 36 tahun (1998-2034). Sebagaimana di Indonesia, arus kendaraan di jalan bebas hambatan di Malaysia dari tahun ke tahun terus meningkat. Di Kuala Lumpur dan sekitarnya saja tahun ini pengguna jalan tol mencapai 497.000 unit per hari atau naik 3,3 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu (481.000 unit per hari). Namun, jalan tol LDP mampu menampung kapasitas kendaraan yang lebih besar di koridor UtaraSelatan yakni dari Sri Damansara di Selatan ke Petaling Jaya dan Puchong. Dalam mengoperasikan LDP, Litrak mendirikan empat gerbang yakni TP1 (Penchala), TP2 (Petaling Jaya Selatan), TP3 (Puchong Barat), dan TP4 (Puchong Selatan). Tarif yang diberlakukan pada empat gardu
tersebut meliputi kendaraan kelas 1 sebesar RM1,60, kelas 2 (RM3,20), kelas 3 (RM4,80), dan kelas 4/taksi (RM0,80). Untuk sepeda motor sepenuhnya gratis. Pembayaran bisa dilakukan secara tunai maupun kartu berlangganan (tiket elektronik). Saat ini komposisi yang membayar tunai dan yang menggunakan kartu adalah 60:40.
Investasi dan Ketersediaan Lahan Chief Executive Officer Litrak Sazally Saidi menyebutkan, kenaikan tarif tol di Perusahaannya berlangsung setiap 9 tahun. Periodisasi kenaikan bisa berbeda antara operator yang satu dengan lainnya. Besar kenaikannya juga disesuaikan dengan kontrak konsesi antara investor dan pemerintah kerajaan sebagai regulator. “Tahun ini harusnya tarif tol kami naik menjadi RM2,1. Tapi karena Pemerintah masih mempertimbangkan kepentingan masyarakat, maka belum bisa dinaikkan,” jelas Sazally saat menerima kunjungan sejumlah wartawan Indonesia untuk studi banding jalan tol Malaysia-Indonesia, di Kuala Lumpur, Kamis (24/10/2013). Ini tentu berbeda dengan Indonesia, ketika kenaikan tarif tol diberlakukan tiap 2 tahun sekali. “Dengan kepastian kenaikan tarif tol setiap 9 tahun sekali, investor mendapatkan jaminan investasi,” ujar Sazally. Seluruh proyek jalan tol di Malaysia dirancang oleh pemerintah. Swasta yang tertarik mengoperasikannya, menurut
Sazally, harus menyisihkan sebagian saham kepada pemerintah. “Jadi tidak bisa swasta murni.” Faktor lain iklim investasi jalan tol di Malaysia dengan Indonesia adalah pengadaan lahan. Sama seperti di Indonesia, Malaysia juga memiliki undang-undang pembebasan lahan untuk kepentingan publik, termasuk pembangunan jalan tol. Yang membedakan adalah pemerintah di Malaysia memberikan jaminan selama 8 bulan tanah sudah selesai dan investor bisa masuk. “Apabila ada warga yang belum sepakat terhadap harga, akan diselesaikan melalui Mahkamah (Pengadilan),” jelas Sazally. Menurutnya, uang pembebasan tanah yang dititipkan ke Pengadilan sebesar 25 persen dari harga pemerintah, sedangkan yang 75 persen diserahkan ke pemilik. Sisanya akan dibayar sesuai hasil keputusan pengadilan. Senior Manager Corporate & Finance Litrak Stephen Low mengungkapkan undang-undang tersebut memberikan peluang kepada pemerintah untuk turun tangan membantu pembebasan lahan. Seandainya masalah pembebasan lahan tidak dicapai kesepakatan hingga harus berlanjut ke meja hijau, pemerintah masih memberikan bantuan terkait penyelesaian harga kepada investor. “Kebijakan ini memberikan jaminan kepada investor untuk mendapatkan pinjaman bank,” tegasnya. (Wasta Gunadi, dari berbagai Sumber)
B E R I TA J A L A N T O L | N O . 1 3 6 | TA H U N 2 0 1 3
. y a l p Just
Have fun.
Enjoy the game. "Bukan kemenangan atau kekalahan yang utama. Tapi mempersiapkan dan memberikan yang terbaik sejauh yang kita mampu."
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
@PTJASAMARGA