jalantol BE R I TA
NO. 143
I
Juni
I
M EN J A GA S I N E R GI M EM A CU PRES TA S I
Ta h u n 2 0 1 4
Tol Ungaran-Bawen
Tantangan Hadir untuk Dijawab
Yang Gemilang di Semarang H04
Karena Keselamatan adalah Milik Semua H10
Targetnya adalah Hasil Maksimal H12
Menyediakan Jalan untuk Anda
DAFTARISI
02
daftarisi JALURUTAMA
4
SALAMREDAKSI Pada awal Juni lalu, apresiasi pihak luar kepada Jasa Marga terbukti dengan keberhasilan Jasa Marga meraih dua penghargaan. Yang menarik, kedua penghargaan tersebut menggunakan metode survei dalam menentukan pemenangnya. Ini bisa diartikan Jasa Marga terbukti memiliki citra positif di mata masyarakat Indonesia-satu hal yang membanggakan. Pada bulan ini kita juga semakin mendekatkan diri kepada pelanggan. Dua kegiatan digelar dengan melibatkan langsung masyarakat, yakni pelatihan Safety Driving dan Temu Pelanggan. Anda, para pembaca yang budiman, bisa mengikuti laporan dua kegiatan tersebut pada edisi ini. Pada akhirnya kami percaya bahwa prestasi yang berhasil kita torehkan tak pernah lepas dari peran kita semua.
143
Yang Gemilang di Semarang Setelah resmi mengoperasikan Ruas Ungaran-Bawen, PT Trans Marga Jateng terus memacu diri menghadirkan pelayanan terbaik.
20 PATROLI
10 JALURKHUSUS Karena Keselamatan adalah Milik Semua
T
22 JALURKHUSUS
ak peduli berapa pun usia kita, keselamatan di jalan raya adalah hal penting.
Mewujudkan Rest Area Termegah
24 RAGAMCABANG
3 PESANMANAJEMEN
Satu Arah
14 JALURKHUSUS
9 RESTAREA
Dua Penghargaan dalam Satu Minggu
16 JALURKHUSUS Lebih Dekat dengan Pelanggan
Memimpin Versus Mengendalikan
12 RAMBURAMBU
18 SIAPADIA
Targetnya adalah Hasil Maksimal
Memerangi Lubang demi Kenyamanan Pelanggan
Mulai dari Tangga Terbawah
26 RESTAREA
Jika Si Buah Hati Mulai Berkendara
27 APAKABAR
Aneka Info dan Peristiwa Seputar Cabang Semarang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
@PTJASAMARGA
Pembina: Direksi PTJasa Marga(Persero)Tbk• PemimpinRedaksi: DavidWijayatno•Wakil PemimpinRedaksi: Wasta Gunadi•RedakturPelaksana: Lisye Octaviana, Iman Juansyah• Editor: Anasta Rahmarwati, Yudha W. Pramuka, Prasetyaningsih, Herald Galingga W, Marlina Ririn Indriyani, Irra Susiyanti, Budi Idrial • Fotografer: Ubaidillah, Anang • Kontributor/Reporter: Edi Sukardi (Jagorawi), Yulianti (CTC), Budi Gestiono (Semarang), Iwan Abrianto (Jakarta-Cikampek), Djuarta Dinata (JakartaTangerang), Agus Tri Antyo (Surabaya-Gempol), Rayadi (Belmera), Herri Habib (Purbaleunyi), Imam Zarkasih (Palikanci), Sintia Putranti (PT Trans Marga Jateng), Pepen M. Yusuf (PT Marga Kunciran Cengkareng), Wijaya (PT JLJ), Nurnaningsih (Marga Lingkar Jakarta), Logika A. Sebayang (Marga Trans Nusantara), Sri Urini (Marga Nujyasumo Agung), Ferry Siregar (PT Marga Sarana Jabar), Nova Hendratmoko (Sarana Marga Utama), Drajad Hari Suseno (Jasamarga Bali Tol), Roedi Poerwanto (Transmarga Jatim Pasuruan) • Unit Produksi dan Distribusi: Pinta Yulianti • Diterbitkan Oleh: Departement Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, berdasarkan SK Direksi Nomor 121/KPTS/2012 • Konsultan Media: PT Duta Mutiara Citra • Dicetak oleh: CV Rhema Makmur• Izin Terbit: SK Menteri Penerangan RI Nomor 1085/SK/DITJEN/PPG/STT/1987 • Alamat Redaksi: Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550. Telp.(021) 8413630, 8413526, Fax. (021) 87793976
Redaksi menunggu tulisan Anda, baik tulisan ilmiah popular, berita kegiatan maupun naskah lain yang ada kaitannya dengan penyelenggaraan jalan tol. B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
PESANMANAJEMEN
03
Hasanudin | Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Satu Arah
Di antara sekian banyak hal yang harus kita lakukan dalam upaya mewujudkan Visi Jasa Marga 2017 dan 2022, satu hal yang tak boleh dilupakan adalah keserempakan dalam mengarahkan langkah.
SEBUAH SIMFONI boleh jadi lahir dari beragam banyak alat musik. Alat-alat musik tersebut memiliki karakter bunyi yang berbeda satu sama lainnya. Sebagian alat musik, tekun mengisi ruang-ruang bernada rendah. Sebagian lain, menggapai udara dengan nada-nada tinggi. Demikian pula halnya dengan para pemusik yang memainkan alat-alat musik tersebut. Mereka terdiri dari orang-orang yang memiliki perbedaan karakter, perbedaan gaya permainan, dan bahkan mungkin perbedaan selera dalam bermusik. Meski demikian, kita tahu, kemampuan mereka dalam mengharmonikan daya cipta mereka kerap berhasil mengundang decak kagum. Alunan ragam suara yang berhasil mereka padukan menjadi keindahan yang layak untuk dinikmati.
Seperti itulah jika ‘harmoni’ telah bekerja. Tak ada satu pihak yang merasa layak untuk tampil dominan. Semuanya harus berbaur, menyatu, dan bersamasama menghasilkan satu kesatuan keindahan. Filosofi semacam itu sudah sepatutnya juga dihayati oleh kita segenap insan Jasa Marga. Kita tahu, Jasa Marga dibangun dengan satu kepentingan bersama. Kepentingan yang bukan hanya mewakili satu orang, satu golongan, atau satu pihak semata. Tapi kepentingan bersama yang muaranya adalah kepentingan bangsa yang kita cintai ini, Indonesia. Oleh karenanya, sudah sepatutnya seluruh insan Jasa Marga meresapi tujuan kepentingan bersama ini. Kita telah menetapkan Visi 2017 dan Visi 2022. Di dalamnya tertera bertekad untuk menjadikan Jasa Marga menjadi operator dan pengembang jalan tol terkemuka, sekaligus
perusahaan terkemuka di Tanah Air. Sejumlah kemajuan telah berhasil kita pahat. Sampai saat ini, dari target rencana lima ruas yang hendak kita operasikan pada tahun 2014 kita telah berhasil mengoperasikan tiga di antaranya. Ruas Tol UngaranBawen sebagai bagian Jalan Tol Semarang-Solo, Ruas Tol Kebon Jeruk-Ulujami sebagai bagian dari Jalan Tol JORR W2 Utara, dan Ruas Kedunghalang-Kedungbadak sebagai bagian dari Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR). Dengan dimulainya pengoperasian ketiga ruas tol tersebut, bertambah pula tantangan yang harus kita hadapi. Namun kita yakin, selama kita berhasil membuktikan keserempakan kita dalam menata langkah, tidak ada tantangan yang tak bisa kita hadapi. Pada akhirnya, saya ucapkan selamat bertugas kepada rekan-rekan yang bertugas mengoperasikan ruas-ruas tol baru tersebut. Mimpi kita bersama, yakni Jasa Marga akan menjadi operator dan pengembang jalan tol terkemuka di Tanah Air, akan kita wujudkan bersama-sama. •
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
JALURUTAMA
04
Tol SemarangSolo Seksi II Ungaran-Bawen
Setelah resmi mengoperasikan Ruas Ungaran-Bawen, PT Trans Marga Jateng terus memacu diri menghadirkan pelayanan terbaik. KEINDAHAN KHAS dataran tinggi Semarang. Pesona hamparan itulah yang menjadi pemandangan di kiri-kanan sepanjang Jalan Tol Semarang-Bawen. Di kanan-kiri, lanskap pegunungan dan lembah memanjakan mata. Jembatan-jembatan dengan bentang yang panjang juga menghiasi.
Yang Gemilang di Semarang Ruas tol Ungaran-Bawen, sebagai bagian dari kelanjutan rencana pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo, resmi beroperasi pada awal April 2014. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, berkesempatan langsung meresmikan jalan tol tersebut. Saat prosesi peresmian, Djoko Kirmanto melontarkan harapan agar dengan selesainya pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Seksi II (Ungaran Bawen) ini, pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Jawa Tengah dapat terdorong. “Pemerintah sangat mengapresiasi komitmen dari PT Jasa Marga,” ucap Djoko Kirimanto.
Dok. Corcomm
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
Sekadar mengingatkan, Jalan Tol SemarangSolo adalah bagian dari rencana pemerintah dalam menghubungkan ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa dengan jalan tol, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jalan Tol Trans Jawa. Jasa Marga, sebagai penyedia dan operator jalan tol terkemuka di Tanah Air, mengambil peran dominan dalam megaproyek tersebut. Termasuk sebagai penghubung dua kota besar di Jawa Tengah, yakni Semarang dan Solo. Pada 2005, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mendapatkan Hak Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
05
Dua tahun berselang, bersama PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (PT SPJT) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Tengah, Jasa Marga mendirikan PT Trans Marga Jateng (PT TMJ), di mana Jasa Marga berperan sebagai pemegang saham mayoritas (60 persen) sementara sisanya dimiliki oleh PT SPJT. Dari rencana yang ada, Jalan Tol Semarang-Solo terbagi menjadi lima seksi. Seksi I (Semarang-Ungaran), memiliki panjang ruas 11 kilometer dan telah beroperasi sejak November 2011 silam. Seksi II (Ungaran-Bawen), yang pada awal April ini diresmikan, memiliki panjang ruas 11,95 kilometer. Baik Seksi I maupun Seksi II, keduanya masuk ke dalam Tahap 1 Jalan Tol Semarang-Solo. Sementara Tahap 2, yang saat ini tengah memasuki proses pembebasan lahan, terdiri dari tiga seksi. Seksi III (Bawen-Salatiga) akan memiliki panjang 17,29 kilometer, Seksi IV (Salatiga-Boyolali) akan memiliki panjang 24,13 kilometer,
dan terakhir Seksi V (Boyolali-Solo) akan memiliki panjang 8,41 kilometer. Bertambah panjangnya ruas jalan tol yang ada, membawa implikasi yakni bertambahnya beban tanggung jawab dan dan daftar tantangan yang harus dijawab oleh PT TMJ, selaku pengelola ruas tol tersebut. Kedua hal tersebut dapat dipenuhi dengan gemilang oleh PT TMJ.
Terus Bekerja Berita Jalan Tol berkesempatan mewawancarai Ari Nugroho, Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ. Di ruangan kerjanya, Ari menceritakan banyak pekerjaan yang terus dipacu oleh PT TMJ. “Kita masih ada aktivitas penyempurnaan,” ucap Ari. Ari menjelaskan, meski telah resmi beroperasi, ada titik-titik di mana harus dilakukan proses konstruksi dalam rangka menyempurnakan kondisi fisik Ruas Tol Ungaran-Bawen dan kenyamanan pengguna jalan.
“Misalnya penyempurnaan lereng di daerah Kandangan,” kata Ari. Sebagaimana diketahui, pada akhir April silam, terjadi longsor pada dinding tebing di Ruas Tol Ungaran-Bawen KM 36+400, Kandangan, Bawen. Beruntung, longsor tersebut tidak sampai mengganggu operasionalisasi jalan tol. “Kita memang sudah mengantisipasi, kita perkirakan memang akan longsor,” ucap Ari. Prediksi akan terjadinya longsor, menurut Ari, berangkat dari kenyataan bahwa di lokasi tersebut banyak ditemukan lapisan tanah clay-shale. “Di Seksi 2, lapisan tanah clay-shale bahkan lebih banyak dibandingkan Seksi 1,” terang Ari. Clay-shale adalah jenis tanah yang sebenarnya tidak masuk kategori layak konstruksi. Meski demikian, ada sejumlah treatment yang dapat diberikan agar lapisan tanah tersebut bisa menjadi layak. Pelandaian lereng galian, misalnya, atau pembungkusan badan jalan dengan leanconcrete sebagaimana yang dilakukan oleh PT TMJ.
Pengguntingan pita tanda diresmikannya pengoperasian Ruas Tol Ungaran-Bawen Oleh Menteri PU Djoko Kirmanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman, Direktur Utama PT TMJ Djadjat Sudrajat, dan Dirut PT SPJT Krisdiani Syamsi.
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
JALURUTAMA
06
Khusus untuk lokasi terjadinya longsor, yakni di wilayah Kandangan tersebut, sejak setahun lalu PT TMJ telah mengusulkan untuk melakukan pelandaian lereng demi mencegah longsor. “Karena lapisannya tanahnya clay-shale, idealnya tingkat kelandaian lereng itu tidak bisa dalam perbandingan 1 meter : 2 meter atau 1: 4. Setidaknya harus 1: 6. Akibatnya, di wilayah Kandangan kita memerlukan tambahan pembebasan lahan,” papar Ari.
Di sinilah letak persoalannya. Sampai Ruas Tol Ungaran-Bawen resmi beroperasi, proses pelaksanaan pembebasan lahan yang menjadi domain Panitia Pembebasan Tanah (P2T) dan Tim Pengadaan Tanah (TPT) belum juga rampung. “Itu sebabnya kita belum bisa masuk ke lokasi daerah yang belum dibayar itu dan melakukan pelandaian. Akibatnya, terjadi longsor sebagaimana yang telah kita duga,” ujar Ari. Seraya menyempurnakan proses pelandaian, yang kemudian dilakukan oleh PT TMJ adalah penguatan dinding lereng untuk antisipasi longsor agar tidak memasuki badan jalan. Proses penguatan lereng melalui metode anchor juga dilakukan terhadap lereng galian di Lemah Ireng.
Dok. BJT B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
Hal ini dilakukan agar reruntuhan tidak masuk hingga badan jalan tol. Kemudian ada pula satu lereng di Jembatan Lemah Ireng yang harus menerima dampak dari longsornya tanah yang berada di luar wilayah ruas tol. “Yang longsor tanah luar, tapi tanah kita jadi ikut tertarik. Kita akan pasang pancang baja untuk meredam pengaruh itu,” papar Ari. Selain perkara longsor, pekerjaan konstruksi lain yang masuk dalam taraf penyempurnaan masih terdapat di Jembatan Lemah Ireng. “Tapi proses pekerjaan itu sama sekali tidak mengganggu aktivitas operasional dan bahkan tidak terlihat oleh pengguna jalan karena pekerjaan tersebut dilakukan di dalam box girder. Kita melakukan perkuatan dan mempertebal semen pelindung,” terang Ari.
07
Penambahan Personel Selain dari sisi konstruksi, yang juga menjadi tantangan dari PT TMJ adalah menghadirkan pelayanan yang prima terhadap pengguna jalan. Ini tentu terkait dengan performa para petugas di lapangan. Dengan dioperasikannya Ruas UngaranBawen, maka mau tidak mau PT TMJ menambah kuantitas personel mereka. Ari menuturkan, untuk melengkapi kebutuhan Gerbang Bawen, PT TMJ menambah 40 orang petugas pengumpul tol (pultol) dan lima orang supervisor (Kepala Shift Pultol). “Semua karyawan itu nantinya akan jadi karyawan tetap PT TMJ,” ujar Ari. Gerbang Bawen, menurut rencana awal, terdiri dari lima lajur. Namun setelah dilakukan perhitungan kembali, gerbang itu kemudian berubah desainnya menjadi 10 lajur. Dari 10 lajur tersebut, 8 lajur di antaranya masih merupakan gardu reguler,
“Yang namanya tantangan teknis itu pasti ada obatnya. Kalau masalah tanah, ada ahlinya, ada profesornya, ada doktornya. Geoteknik, geologi, geodesi. Bicara masalah jembatan bentang panjang, ada ilmunya. Bisa kita pelajari.”
18
Jumlah Jembatan Bentang Panjang dengan panjang lebih dari 100 meter di Jalan Tol Semarang Solo.
sedang dua sisanya merupakan Gerbang Tol Otomatis (GTO). “Meski demikian, kesepuluh gardu tersebut telah menggunakan e-Toll Card. Ini berdampak pula pada Gerbang Tol Banyumanik. Bersamaan dengan penggunaan e-Toll Card di Gerbang Bawen, maka Gerbang Tol Banyumanik juga mulai menggunakan e-Toll Card,” jelas Ari. Ke depan, menurut Ari, jumlah GTO akan bertambah baik di Gerbang Tol Banyumanik maupun Gerbang Tol Bawen sehingga masing-masing
akan menjadi 4 lajur. Mengenai karakter lalu lintas, Ari menambahkan, dengan dibukanya UngaranBawen arus lalu lintas menjadi semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena seluruh golongan kendaraan, saat ini mulai diizinkan untuk melintasi Ruas Tol Semarang-Bawen. Sebelum Ruas Ungaran-Bawen dibuka, Ruas Semarang-Ungaran hanya boleh dilintasi oleh kendaraan Golongan I. “Mengapa, karena jalan akses di Ungaran yang merupakan jalan Kabupaten, yakni Jalan Suprapto, kapasitasnya masih terbatas. Untuk simpangan bus dan truk tidak memungkinkan,” terang Ari. Kini dengan dibukanya Ruas UngaranBawen, seluruh golongan kendaraan
Gerbang Tol Bawen
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
RAMBURAMBU
08
dibolehkan melintasi, baik dari Semarang maupun dari Bawen. “Dengan catatan, mereka dilarang untuk keluar di Ungaran. Saat ini larangan tersebut masih berupa rambu. Namun pihak pemerintah lokal menghendaki berupa portal sehingga betul-betul tidak ada kendaraan yang akan nekat. Saat ini masih kita proses,” ucap Ari. Penambahan personel juga terjadi dalam aspek layanan jalan tol. Sebelum Ruas Ungaran-Bawen beroperasi, jumlah kendaraan patroli yang beroperasi hanya ada satu buah. Kini kendaraan patroli telah ada tiga buah. Otomatis personelnya juga mengalami pertambahan. Pun halnya polisi jalan tol. Dari sebelumnya tidak ada polisi jalan tol (Patroli Jalan Raya/PJR), kini telah terdapat tiga unit PJR yang di-backup oleh 25 personel. PT TMJ juga kemudian mengadakan kantor Sentral Komunikasi (Senkom) dari yang sebelumnya tidak ada. Demikian pula dengan petugas rescue dan ambulans. Khusus untuk derek, PT TMJ bahkan menambahkan satu unit mobil derek berukuran besar sebagai konsekuensi dari bisa dilaluinya ruas tol tersebut oleh semua golongan kendaraan. “Sehingga kalau ada hambatan perjalanan dari kendaraan Golongan 2-5, derek besar bisa membantu,” ungkap Ari.
“Sampai saat ini, pembebasan lahan baru mencapai lima persen. Tapi kami targetkan hingga akhir Triwulan 4 tanah yang berhasil dibebaskan telah mencapai 75 persen.” Tantangan Hadir untuk Dijawab Ari menambahkan, proses pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol Semarang-Solo memang tidak bisa dibilang mudah. Untuk kondisi geografis, misalnya. Rupa bumi sepanjang ruas tersebut banyak didominasi oleh pegunungan dan lembah. Belum lagi kondisi tanah yang banyak ditemukan lapisan clay-shale. Jembatan bentang panjang, lereng curam, gampang ditemui di ruas tersebut. “Jembatan yang panjangnya di atas 100 meter, ada 18 lokasi. Untuk SemarangBawen, ada 8 lokasi. Bawen-Solo ada 10 lokasi. Jembatan yang panjangnya kurang dari 100 meter, jumlahnya lebih banyak lagi,” ucap Ari. Namun demikian, Ari selalu mengatakan kepada seluruh karyawan PT TMJ untuk tak gampang menyerah. “Yang namanya
tantangan teknis itu pasti ada obatnya. Kalau masalah tanah, ada ahlinya, ada profesornya, ada doktornya. Geoteknik, geologi, geodesi. Bicara masalah jembatan bentang panjang, ada ilmunya. Bisa kita pelajari,” ucap Ari. Ari bersyukur bahwa sampai sejauh ini sejumlah tantangan tersebut mampu dijawab oleh kualitas dan kekompakan para personel yang tergabung di PT TMJ. Kekompakan dan kualitas yang dimiliki itu pula yang diharapkan akan mampu memacu proses pembangunan Ruas Bawen-Solo. “Sampai saat ini, pembebasan lahan baru mencapai lima persen. Tapi kami targetkan hingga akhir Triwulan 4 tanah yang berhasil dibebaskan telah mencapai 75 persen,” ucap Ari. Ari mengaku optimistis PT TMJ akan mampu merampungkan pembangunan Tahap II (Ruas Tol Bawen-Solo) dalam waktu 15 bulan. “Hitung-hitungan konsultan perencana itu antara 18-21 bulan. Saya potong jadi 15 bulan. Tentu ini dengan catatan seluruh lahan yang kami terima itu sudah clean and clear. Kami akan mempertajam, misalnya, produksi beton kontraktor. Dari yang sehari hanya 500 meter, misalnya, harus ditingkatkan menjadi 1000 meter. Dengan cara apa? Tambah jam kerja, tambah alat, tambah personel. Nanti rasanya kita harus benar-benar ketat untuk mengontrol di situ,” tegas Ari. •
Jembatan Lemah Ireng Dok. BJT
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
RESTAREA
09
Dok. www.colourbox.com
Dok. directsalesleadershipdevelopment.com
The Welch Way, Memimpin a la CEO
Jack Welch, mantan CEO legendaris General Electric, memberikan pelajaran bahwa seorang pemimpin sejati tak melulu seorang pengendali. JEFFREY A. KRAMERS, penulis buku yang merangkum 24 pelajaran penting yang bisa dipetik dari gaya kepemimpian Jack Welch, menempatkan tema kepemimpinan di urutan pertama. Bagi Kramers, gaya kepemimpinan Welch adalah pelajaran yang secara mendasar penting. Kramers menemukan, gaya kepemimpinan Welch bukanlah gaya seorang bos yang menyerupai sosok pengontrol atau pengendali. Lebih dari itu, Welch tampil di hadapan seluruh karyawannya selayaknya sosok inspiratif. Dan menurut Kramers, seperti itulah sejatinya seorang pemimpin. Welch memimpin dengan menciptakan suatu visi dan membuat orang lain mencintai apa yang sedang mereka lakukan
Memimpin versus Mengendalikan sehingga melaksanakan apa yang telah direncanakan. Dengan demikian, kesadaran para karyawan untuk bergerak ke arah yang telah menjadi tujuan bersama, bukan lantaran karena mendapat perintah. Lebih dari itu, mereka bergerak karena menyadari pentingnya langkah-langkah yang mereka lakukan tersebut bagi perusahaan yang mereka cintai. Ini sejalan dengan konsep yang diajukan oleh John C. Maxwel, seorang pakar kepemimpinan di Amerika Serikat yang telah menulis ratusan buku tentang kepemimpinan. Maxwel katakan, “The leader is one who knows the way, shows the way, and goes the way.” Seorang pemimpin adalah orang yang tahu jalan, menunjukkan jalan, dan mengikuti jalan tersebut. Goldon Selfridge, pendiri pusat ritel kenamaan, merangkum gaya kepemimpinan model ini dan membedakannya secara langsung dengan gaya bos. Perbedaan tersebut, menurut Selfridge, dapat dilihat dari hal berikut: Seorang bos mempekerjakan bawahannya;
seorang pemimpin mengilhami mereka. Seorang bos mengandalkan kekuasaannya; seorang pemimpin mengandalkan kemauan baik. Seorang bos menimbulkan ketakutan; seorang pemimpin memancarkan kasih. Seorang bos mengatakan ‘aku’; seorang pemimpin mengatakan ‘kita’. Seorang bos menunjukkan siapa yang bersalah; seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah. Seorang bos tahu bagaimana sesuatu dikerjakan; seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya. Seorang bos menuntut rasa hormat; seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat. Dan terakhir, seorang bos berkata, ‘Pergi!’; sementara seorang pemimpin akan berkata, ‘Mari kita pergi!’. Dengan menjalankan gaya kepemimpinannya tersebut, Welch tidak hanya sukses mebawa General Electric menjadi perusahaan terkemuka di dunia, namun dia juga menjadi inspirasi bagi para pelaku manajemen. •
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
JALURKHUSUS
010
Jasa Marga Highway Safety Driving
Karena Keselamatan adalah Milik Semua
Tak peduli berapa pun usia kita, keselamatan di jalan raya Tak peduli adalah hal berapa penting.pun usia kita, keselamatan di jalan raya adalah hal penting.
Tapi nanti dulu. Selain bahwa ‘bonus demografi’ juga bisa berpotensi memunculkan “bencana” bila tidak dikelola dengan baik, untuk urusan pertumbuhan generasi muda Indonesia juga punya masalah serius: kecelakaan lalu lintas. INDONESIA DIGADANG-GADANG bakal Ya, kecelakaan lalu lintas. Di Indonesia, mengalami apa yang disebut sebagai "bonus angka kecelakaan yang melibatkan mereka demografi’" Istilah itu untuk menggambarkan yang tergolong berusia muda ternyata kondisi di mana jumlah penduduk usia terbilang tinggi. Alih-alih menurun, angka produktif lebih besar dari jumlah penduduk ini terus meninggi dari tahun ke tahun. nonproduktif. Pertumbuhan generasi muda Di Jakarta dan sekitarnya, menurut data diprediksi bakal tinggi dan siap mengisi Polda Metro Jaya, angka kecelakaan yang Indonesia dengan ragam karya. Ujung-ujung melibatkan remaja pada 2012 melonjak 160 nya, Indonesia dinilai akan sanggup berdiri persen dari tahun sebelumnya. Hal serupa kuat di tengah peta persaingan global. juga terjadi di kota-kota di Jawa Tengah.
Menurut Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, korban meninggal kecelakaan di Jawa Tengah mencapai hingga dua belas orang per hari. Sebagian besar kecelakaan tersebut melibatkan mereka yang berusia 16-20 tahun. AKBP Ipung Poernomo dari Ditlantas Polda Metro Jaya, yang juga aktif sebagai Road Safety Consultant, mengungkapkan saat ini di Jakarta setiap harinya ada tiga nyawa yang melayang sia-sia karena kecelakaan lalu lintas. “Itu data paling minimal. Bisa dibayangkan berapa nyawa yang melayang setiap bulan, setiap tahun,” ucap Ipung.
Foto bersama Direksi berfoto bersama dengan peserta.
Dok. Corcomm
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
011
Hal tersebut disampaikan Ipung dalam acara Jasa Marga Highway Safety Driving, acara pelatihan mengenai keselamatan berkendara di jalan raya yang digelar Jasa Marga, Rabu (04/06) lalu. Ipung hadir sebagai salah satu fasilitator dalam pelatihan yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, itu. Selain itu, Ipung yang juga aktif sebagai pengurus tingkat pusat Ikatan Motor Indonesia ini menguraikan kepada para peserta Jasa Marga Highway Safety Driving mengenai hal-hal yang kerap menjadi sebab kecelakaan lalu lintas dan bagaimana kiat-kiat untuk menghindarinya.
Menyasar Generasi Muda Jasa Marga Highway Safety Driving diikuti oleh sekitar seratus mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Bina Nusantara (BINUS), University of Siswa Bangsa International (USBI), Universitas Tarumanegara (UNTAR), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Surya – BSD, STEI Tazkia – Sentul, dan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta. Acara ini adalah bentuk kepedulian Jasa Marga atas keselamatan lalu lintas bagi generasi muda Indonesia. Jika masih ingat, pada Maret lalu, Jasa Marga juga telah menyambangi beberapa kampus dalam program Jasa Marga Goes to Campus yang mengampanyekan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Jasa Marga juga pernah menyasar mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Pada 2012, Jasa Marga aktif berkampanye pentingnya keselamatan di jalan dalam ajang Konferensi Anak Indonesia 2012. Setahun kemudian, Jasa Marga menyebarkan buku “Aku Tertib Berlalu lintas” kepada anakanak Sekolah Dasar dan membangun Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di sejumlah sekolah yang berlokasi di sekitar jalan tol. Para mahasiswa sudah sejak pagi hadir berombongan dari kampusnya masing-masing. Mereka tampak antusias mengikuti jalannya acara dengan aktif melontarkan berbagai pengalaman dan pertanyaan-pertanyaan. Selain Ipung, yang juga turut hadir sebagai fasilitator pelatihan adalah Eko
Suasana pemaparan materi pelatihan
Dok. Corcomm
Suasana belajar dikemas dengan interaktif
Dok. Corcomm
Reksodipuro dari DSD Road Safety Consultant. Eko seorang insinyur teknik sipil. Namun pengalamannya dalam bidang pelatihan keselamatan berlalu lintas terbilang panjang. Eko memegang sertifikat Defensive Driving Instructor dan Safe Drive Training. Eko juga aktif sebagai pengurus Ikatan Motor Indonesia di bagian Commission of Road Safety. Acara pelatihan Jasa Marga Highway Safety Driving dikemas dengan konsep interaktif learning, edutainment, practical and knowledge based approaches, generalize ability of learning, social intelligent berikut development process on road safety. Untuk itu, para peserta selain mendapatkan materi teori juga mendapatkan praktik langsung di atas Sirkuit Sentul dengan mengendarai
kendaraan dan didampingi langsung oleh pebalap nasional Rizal Sungkar. Antusiasme peserta kala didampingi pebalap Rizal Sungkar semakin terlihat. Maklum saja, sebagai pebalap, prestasi Rizal terbilang kinclong. Pebalap berusia 33 tahun ini adalah langganan juara untuk Indonesia Rally Championship. Pada tahun lalu, Rizal bahkan tercatat sebagai Ranking 1 Nasional untuk kategori Sprint Rally. Fikri dan Fira, mahasiswa dari Universitas Indonesia yang juga turut hadir sebagai peserta mengaku memetik banyak manfaat dari tersebut. “Kita menjadi tahu bagaimana mengemudi yang baik dan tidak membahayakan keselamatan diri sendiri serta orang lain,” tutur Fikri. •
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
RAMBURAMBU
012
PT Trans Marga Jateng
Mengoperasikan sekaligus membangun (mengembangkan) jalan tol, membuat PT Trans Marga Jateng terus menempa diri demi pertumbuhan optimal. DI BALIK PERESMIAN pengoperasian Ruas Ungaran-Bawen di Jalan Tol SemarangSolo, ada satu tantangan besar yang harus dihadapi oleh PT Trans Marga Jateng (PT TMJ) selaku pihak pengelola jalan tol tersebut. Salah satu yang menantang adalah pengembangan organisasi. Berbeda dengan beberapa bulan lalu, sebagai dampak dari pengoperasian Ruas Ungaran-Bawen pada April lalu ialah bertambahnya tenaga kerja.
Targetnya adalah Hasil Maksimal Ari Nugroho, Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ mengatakan, sebagai dampak dari pengoperasian Gerbang Tol Bawen saja, PT TMJ menambah 40 petugas pengumpul tol dan dan lima orang Kepala Shift. Belum lagi di aspek pelayanan jalan tol seperti petugas ambulans, patroli, atau rescue. “Namun kami senantiasa menjaga rasio ideal perbandingan panjang jalan dengan jumlah karyawan,” ucap Ari. Di Jasa Marga, umumnya, rasio perbandingan panjang jalan dan jumlah karyawan ialah 1: 9. Maksudnya, setiap satu kilometer jalan berbanding dengan sembilan karyawan. “Jika rasio ini terpenuhi, bisa dikatakan kita telah berhasil menerapkan manajemen sumber daya yang efisien,” imbuh Ari.
Peka terhadap Perkembangan Ketika pertama kali berdiri pada 2007 silam, PT TMJ, yang merupakan perusahaan patungan antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (PT SPJT) bervisi untuk menjadi pengelola jalan tol yang
Kantor PT Trans Marga Jateng
Dok. BJT
B E R I TA
Hal tersebutlah yang diaplikasikan oleh PT TMJ. Saat Ruas Ungaran-Bawen belum beroperasi, PT TMJ memiliki rasio panjang jalan-jumlah karyawan 1:9. Setelah Ruas Ungaran-Bawen beroperasi, rasio tersebut tidak mengalami perubahan. “Nantinya, saat Bawen-Solo beroperasi, kami juga merencanakan rasio tersebut tetap berada di titik 1:9. Kami sedang menyiapkan skema organisasi agar dapat menjadi lebih efisien,” tutur Ari.
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
013
Terbuka dan Kompak Hasilnya terbukti manjur. PT TMJ berhasil memahat satu per satu kemajuan sebagaimana yang telah direncakan. Sejumlah tantangan teknis seperti kondisi geografis dalam masa-masa konstruksi, berhasil diatasi dengan baik. Pola komunikasi yang lancar dan terbuka pun tercipta. Setiap minggunya, menurut Ari, terjadi forum komunikasi antara direksi dengan para manajer di bawahnya. Selanjutnya, para manajer juga melakukan hal yang serupa dengan para stafnya. “Sementara untuk pengumpul tol dan patroli, mereka setiap shift berkumpul. Supervisor atau Kepala Shift mereka akan memberikan pengarahan, sekaligus para petugas juga bisa melaporkan permasalahan yang mereka jumpai di lapangan,” tutur Ari. Ari menambahkan, pola komunikasi tersebut tidak hanya berlangsung dalam forum-forum formal. PT TMJ juga secara aktif mendorong kegiatan-kegiatan informal karyawan yang terbukti mampu semakin membuat cair suasana dan menambah soliditas.
Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng
Dok. BJT
terkemuka, profitable, dan berkembang serta berperan sebagai dinamisator pembangunan wilayah Jawa Tengah. Visi tersebut kemudian diturunkan ke dalam sejumlah misi. Di antaranya adalah dengan terus berupaya memberikan layanan jalan tol yang berkualitas, andal, dan memuaskan pelanggan. Misi lainnya, sebagaimana telah tercermin dalam paparan di atas, PT TMJ berupaya menjalankan usahanya secara efektif, efisien dan memiliki daya saing yang tinggi. “Hari ini situasinya berubah. Ruas yang kita operasikan telah bertambah. Ada kemungkinan Visi-Misi tersebut kita review dan kita sesuaikan dengan perkembangan yang ada,” ujar Ari. Hal
tersebut tidak bisa dipandang sepele. Menurut Ari, Visi-Misi ini nantinya akan menjadi sumber dari pembentukan budaya kerja yang terdapat di PT TMJ. Ari bercerita, sebagai perusahaan yang dibentuk oleh dua perusahaan yang berbeda, ada kesulitan di awal dalam upaya mencari bentuk budaya kerja yang ideal di PT TMJ. “Mereka yang berasal dari Jasa Marga, tentu akan lebih nyaman jika menggunakan cara-cara sebagaimana yang biasa mereka dapat di Jasa Marga. Begitu juga mereka yang berasal dari PT SPJT. Ini kami diskusikan, kita gabungkan, kita kawinkan. Kita samakan persepsi. Hasilnya terbit beberapa SK yang kemudian kita jadikan pegangan,” papar Ari.
Berpatokan pada Hasil
Mobil Patroli PT TMJ Dok. BJT
Suasana yang cair seperti demikian pada akhirnya membuat suasana nyaman dalam lingkungan kerja. Inilah bagian yang harus selalu dianggap penting. Sebagai pengelola sekaligus pengembang, banyak karyawan PT TMJ, terutama di bagian Teknik dan Proyek, yang pola kerjanya tak bisa memiliki pola jam kerja reguler. “Bisa jadi kita harus mendatangi forum musyawarah dengan warga yang dilakukan Sabtu malam atau Minggu malam, di suatu desa. Tidak bisa dibatasi jam kerjanya,” jelas Ari. Oleh karenanya, Ari mengatakan untuk bagian Teknik dan Proyek, PT TMJ lebih berpatokan pada hasil kerja yang berhasil diperoleh. Satu yang juga masih menjadi harapan dari PT TMJ ialah kesempatan untuk dapat turut berpartisipasi dalam lomba di tataran Jasa Marga. “Kami selalu melatih karyawan di sini untuk terus menunjukkan performa prima. Setiap tahunnya, secara internal kami juga memberikan penghargaan kepada mereka yang dianggap terbaik. Namun kami masih menyimpan cita-cita agar kami juga dapat berlomba di tataran Jasa Marga. Ini penting agar kami tahu apa kekurangan atau kelebihan kami,” ucap Ari. •
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
JALURKHUSUS
014
Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah mewakili Jasa Marga menerima penghargaan Corporate Image Award.
Dok. Corcomm
Penghargaan
Apresiasi atas kerja nyata Jasa Marga berdatangan dari pihak luar. Penyemangat untuk terus tiada henti membangun negeri. SUASANA MALAM penghargaan Corporate Image Award yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group berlangsung meriah. Mengambil tempat di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (3/6) lalu, para undangan yang berasal dari perusahaan-perusahaan B E R I TA
jalantol
Dua Penghargaan dalam Satu Minggu terkemuka di Indonesia tampak memenuhi ruang acara. Malam tersebut juga menjadi malam yang istimewa bagi Jasa Marga. Kita kembali terpilih mendapatkan penghargaan Corporate Image Award untuk kategori Toll Road Infrastructure. Jasa Marga berhasil mengungguli perusahaan lain seperti PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Bintaro Serpong Damai, PT Jakarta Lingkar Barat Satu dan PT Marga Mandalasakti. Pada tahun lalu, penghargaan serupa juga telah berhasil kita raih. Direktur Keuangan Reynaldi Hermansjah berkesempatan mewakili Jasa Marga untuk menerima penghargaan tersebut. Penghargaan kali ini tentu merupakan tanda bahwa kepercayaan publik terhadap Jasa Marga
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
sebagai operator dan pengembang jalan tol masih tinggi. Wajar saja. Corporate Image Award adalah penghargaan yang metodologi penilaiannya menggunakan metode survei. Handi Irawan, penggagas Corporate Image Award yang juga CEO Frontier Consulting Group menjelaskan, daftar peraih penghargaan ini didapatkan berdasarkan survei yang dilakukan terhadap empat kelompok responden yang berbeda, yakni para pelaku bisnis, investor, jurnalis, dan masyarakat umum. Setidaknya ada 2.735 responden yang disurvei melalui metode wawancara tatap muka atau telepon pada Maret-April lalu. Dari merekalah kemudian nama-nama pemenang ditemukan.
015
Direktur Operasi Jasa Marga Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin mewakili Jasa Marga menerima penghargaan Service Quality Award.
Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin Mewakili Jasa Marga menerima penghargaan Service Quality Award.
Dok. Corcomm
Handi Irawan sendiri mengatakan, Corporate Image Award bukanlah acara seremonial biasa. “Ada pelajaran berharga dalam penganugerahan ini,” ucap Handi Irawan.
Service Quality Award Di tempat yang sama dua malam kemudian, juga terjadi momen luar biasa bagi Jasa Marga. Sebuah penghargaan kembali kita raih. Kali ini Service Quality Award 2014 (SQA) untuk kategori Toll Road dengan predikat Golden. Jasa Marga berhasil mengungguli para pesaing lainya yang berasal dari pihak swasta. Jasa Marga diwakili oleh Direktur Operasi Hasanudin dalam menerima penghargaan tersebut. Service Quality Award sendiri merupakan penghargaan yang digagas oleh Majalah Service Excellence (Marketing Group)
dan bekerja sama dengan Centre Customer Satisfaction and Loyalty (Carre-CCSL). Sebagaimana Corporate Image Award, Service Quality Award juga menggunakan metodologi survei yakni customer perception survey yang dilakukan di empat kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan serta melibatkan lebih dari 3.000 responden. Hasil survei tersebut kemudian diolah menjadi Service Quality Index (SQI) yang merupakan benchmarking kualitas pelayanan di Indonesia. Dengan demikian, SQI dapat dikatakan sebagai persepsi pelanggan tentang kepuasan terhadap merek jasa atas pelayanan yang diberikan suatu perusahaan. Predikat prestisius Service Quality Award ini bukanlah yang pertama kali. Pada tahun lalu, Jasa Marga juga berhasil mendapatkan penghargaan serupa. Kala itu Jasa Marga berhasil meraih
indeks kepuasan pelanggan untuk perusahaan jalan tol dengan nilai Indonesian Service Satisfaction Index (ISSI) sebesar 3,8160. Sebagai informasi, faktor yang dinilai dalam menentukan angka ISSI ini terdiri dari Perceived Service Quality (PSQ), yakni gambaran mengenai kualitas layanan jasa yang dirasakan pelanggan, dan Perceived Service Value (PSV), yakni gambaran seberapa besar nilai harga yang harus dibayar untuk mendapatkan pelayanan dengan kualitas tertentu. Untuk kedua aspek tersebut, diukur faktor-faktor seperti accesibility, service process, people, dan service complaint handling. Bagaimana pun, keberhasilan kita meraih penghargaan dalam satu minggu tersebut adalah hal yang patut kita banggakan. Penghargaan tersebut tentu tak lepas dari gencarnya peningkatan pelayanan pelanggan yang telah kita lakukan selama ini. Kedua penghargaan tersebut, pada akhirnya akan menjadi pelecut semangat bagi kita semua untuk mewujudkan Visi 2017 dan Visi 2022 yang telah sama-sama kita canangkan. • B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
JALURKHUSUS
016
Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng
Para peserta dilepas untuk menuju Kawasan Wisata Waduk Jatiluhur
Dok. Corcomm
Jasa Marga Automotive Gathering
Selain mengedepankan peningkatan kualitas layanan, acara temu pelanggan digelar untuk mempererat hubungan. Temu pelanggan merupakan sarana Jasa Marga untuk bertatap muka secara langsung dengan para pelanggan pengguna jalan tol. Dengan acara ini, komunikasi dua arah antara Jasa Marga dan pelanggan pun tercipta. Jasa Marga dapat memberitahu semua informasi dan kebijakan; sementara pelanggan berkesempatan menyampaikan aspirasi, keluhan, dan kritik yang dapat dijadikan menjadi referensi bagi kita untuk meningkatkan pelayanan. B E R I TA
jalantol
Lebih Dekat dengan Pelanggan Hal seperti itulah yang terjadi pada acara temu pelanggan yang dikemas lewat acara bertajuk Jasa Marga Automotive Gathering. Acara tersebut digelar pada Minggu (15/6), di Kawasan Wisata Waduk Jatiluhur (Pelabuhan Biru). Para peserta merupakan anggota dari beberapa komunitas mobil di Tanah Air, khususnya area Jakarta. Mereka akan start berkendara di Rest Area KM 39 A, Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan finish di Jatiluhur. Mengapa mengundang anggota komunitas mobil sebagai peserta? Menurut Corporate Secretary David Wijayatno, komunitas mobil merupakan komunitas penting yang dapat dijadikan sampling untuk mewakili pengguna jalan tol.
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
“Anggota komunitas ini juga menjadi agen safety driving, sehingga Perusahaan dapat memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai cara menyetir yang aman dan nyaman di jalan, khususnya jalan tol,” ungkap David. Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin. Menurut Hasanudin, “Selain sebagai sarana melakukan sosialisasi tentang upaya peningkatan pelayanan yang sudah diberikan Jasa Marga, acara ini juga dimanfaatkan para anggota komunitas untuk memberikan masukan kepada Jasa Marga.” Pada tahun ini, Jasa Marga bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk penyelenggaraan acara. Jumlah kendaraan yang mengikuti acara ini sebanyak 201 kendaraan dengan peserta
017
634 orang yang terdiri dari 464 dewasa dan 170 anak-anak. Mereka berasal dari lima komunitas kendaraan yaitu Avanza Xenia Indonesia Club (AXIC), Ertiga Club Indonesia (ERCI), JAZZ Fit Club (JFC), Nissan Livina Club dan ATOZ Club Indonesia. Rombongan berkumpul di lokasi start di Rest Area 39 arah Cikampek. Mereka start secara bergantian sesuai dengan kelompok komunitas mereka untuk menuju Kawasan Wisata Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Agar tidak mengganggu kendaraan lain, pemberangkatan mereka dikelompokkan sesuai dengan jenis komunitasnya. Tepat pukul 08.00, acara dimulai dengan final check dan doa bersama. Setiap komunitas dilepas secara bergantian dengan selang waktu 10 menit, dimulai dari NLCI, AXIC, ERCI, ACI, hingga terakhir JFC. Setiap komunitas dikawal oleh satu petugas Patroli Jalan Raya (PJR). Selang 90 menit kemudian, rombongan pun mulai memasuki Kawasan Wisata Jatiluhur. Di sinilah, acara inti berlangsung. Agar suasana terasa makin akrab, setiap komunitas mobil berkenalan dengan cara menampilkan yel-yel andalan. Acara dilanjutkan dengan talkshow mengenai safety driving dan etiket berkendara di jalan tol, serta penjelasan produk e-Toll Card dan e-Toll Pass untuk mengatasi antrian di gerbang tol. Pada kesempatan ini, Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin dan perwakilan dari pihak Bank Mandiri bertindak selaku pembicara. Diskusi dan tanya jawab pun berlangsung seru sesudah pemaparan berlangsung. Menurut data WHO tahun 2013, tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas per 100.000 populasi di Indonesia mencapai 2.246 kecelakaan. Angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan Jepang yang hanya memiliki tingkat fatalitas di bawah 4 kecelakaan per 100.000 populasi. Kelompok umur yang mendominasi tingkat fatalitas tertinggi di Indonesia berada pada usia 22-30 tahun dengan persentase mencapai 42 persen. Hasanudin mengatakan umumnya penyebab kebiasaan mengemudi yang buruk di jalan, terutama jalan tol, adalah tidak ada pendidikan formal untuk keselamatan berlalu lintas. Budaya menaati rambu-rambu dan peraturan lalu lintas pun masih rendah, sehingga memicu angka kecelakaan secara signifikan.
Direktur Operasi Hasanudin dan karyawan Jasa Marga tergabung dalam Club Automotive Avanza Xenia Dok. Corcomm
Peserta Automotive Gathering Mendapat doorprize yang diberikan secara simbolis oleh Direktur Operasi Hasanudin Dok. Corcomm
Banyak pula pengemudi yang belum memahami perbedaan mengendarai mobil di jalan tol dan jalan arteri non-tol. Contoh sederhana mengenai kebiasaan buruk itu di antaranya berkendara di lajur kanan karena tidak ingin atau tidak mempunyai kemampuan mendahului kendaraan dengan benar, dan berkendara di bahu jalan karena tidak sabar ingin segera sampai di tujuan. “Hal-hal seperti ini harus dihindari. Pengemudi harus menampilkan etiket berkendara yang baik dan benar agar
tingkat kecelakaan di jalan raya dapat ditekan seminimal mungkin,” kata Hasanudin. Acara Temu Pelanggan diakhiri dengan makan siang sambil beramah tamah. Sebelumnya peserta dihibur dengan penam pilan dari Victoria Band dan pembagian doorprize. Sesi foto bersama pun tidak lupa dilakukan sebagai kenang-kenangan. Selain beramah-tamah dengan pengguna jalan, pada pagi harinya Jasa Marga juga berkesempatan menebar 2.000 bibit ikan nila atau sekitar 30 kg di Waduk Jatiluhur. •
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
SIAPADIA
018
Husni Agus Drajad Riambodo |Kepala Shift Layanan Jalan Tol Terbaik JMA 2014
Mulai dari Tangga Terbawah
Konsistensi dan komitmen telah membawa Husni meraih penghargaan. Kesuksesan selalu dimulai dari hal kecil, kata dia. BANYAK CERITA menarik yang biasanya muncul dari para petugas lapangan. Ritme pekerjaan keseharian yang bertugas menghadapi para pelanggan dengan ragam karakter, telah membuat pekerjaan ini menjadi menarik bagi banyak pihak. Pun halnya bagi Husni Agus Drajad Riambodo. Pria kelahiran Mojokerto 39 tahun yang lalu ini, pada Jasa Marga Award 2014 lalu berhasil meraih predikat sebagai Kepala Shift Layanan Jalan Tol Terbaik.
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
Prestasi Husni ini tidak datang begitu saja. Ia ceritakan, prestasi tersebut telah berusaha ia ukir bahkan sejak di tingkat cabang. Sepanjang 2013, Husni yang seharihari bertugas di Cabang Semarang ini berhasil meraih predikat Juara I Kepala Shift Layanan Jalan Tol Terbaik, di setiap triwulan. Materi tes setiap triwulan yang meliputi seleksi administrasi seperti penilaian kinerja, data statistik absensi, dan tes materi yang mencakup Kejasamargaan, pengetahuan bidang tugas dan ke-SDM-an, diakui Husni telah menambah kepercayaan dirinya dalam mengikuti Lomba Petugas Operasional Terbaik di tingkat pusat. Sebenarnya, keikutsertaan Husni dalam Lomba Petugas Operasional Terbaik bukanlah untuk pertama kalinya. Pada 2003, ia mengikuti lomba tersebut dan berhasil
mengantungi gelar Petugas Patroli Terbaik ke-3. Lima tahun berselang, lomba yang sama ia ikuti dan ia berhasil menjadi Petugas Patroli Terbaik ke-2. Namun untuk kategori Kepala Shit Layanan Jalan Tol, ia baru mengikutinya tahun ini. “Sebenarnya menjadi juara pertama telah menjadi target sejak setahun sebelumnya. Namun gugur dalam penilaian kinerja tingkat pusat lantaran masa kerja yang belum genap satu tahun,” tutur Husni.
Konsistensi dan Komitmen Husni mengaku tidak ada persiapan khusus yang ia lakukan dalam menghadapi Lomba Petugas Operasional Terbaik tahun ini. Yang ia lakukan hanyalah bekerja secara konsisten dan komitmen. Ia, misalnya, selalu memastikan diri bertugas sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan dan bekerja berdasarkan prosedur yang ada. “Saya terbiasa sampai di tempat bekerja paling tidak 15 menit sebelum jam kerja dimulai,” ucap Husni. Setelah itu, Husni akan melakukan persiapan bekerja mulai dari absen fingerprint, mengecek petugas yang bekerja di periode sebelumnya, memeriksa kesesuaian petugas dengan jadwal tugas yang ada dan memeriksa jam kedatangan petugas operasional lainnya. Sebelum shiftnya dimulai, ia akan memeriksa langsung persiapan para petugas
operasional, baik kesiapan fisik dan mentalnya. Ia juga akan memberikan briefing terkait situasi kondisi jalan tol dan memberikan pengarahan. Husni sendiri memandang bahwa bekerja setidaknya harus dilandasi rasa tulus dan ikhlas melayani. Terlebih bagi jajaran petugas layanan jalan tol yang sehari-hari harus menghadapi pelanggan. “Kata orang, petugas pelayanan lalu lintas itu merupakan pekerjaan untuk mencari tabungan di akhirat kelak. Hal ini dikarenakan hampir semua tipe pekerjaannya adalah membantu sesama manusia saat mengalami gangguan di jalan tol. Baik kendaraan mogok, kecelakaan, orang tersesat, sampai mengambil benda yang ada di lajur agar tidak ada kecelakan,” tutur Husni. Selain berkesempatan berbuat baik, ada keuntungan lain dengan menjadi petugas layanan lalu lintas. Menurut Husni, para petugas lalin dapat mempelajari watak dan tipe banyak orang. “Model penanganan yang bervariasi pun membuat kita bisa mengexplore kemampuan pribadi,” imbuh Husni. Husni menganggap, kemenangannya sebagai Kepala Shift Layanan Jalan Tol terbaik secara tidak langsung akan menjadi nilai tolok-ukur kinerja bagi rekanrekan kepala shift layanan jalan tol lainnya. Sekaligus hal ini juga akan menjadi pembakar semangat bagi bawahannya untuk selalu berprestasi. “Bagi saya pribadi,
PROFIL
019
No.
Nama lengkap NPP TTL Jabatan Pendidikan
: Husni Agus Drajad Riambodo : 07622 : Mojokerto, 09 Agustus 1975 : Petugas Ambulans (Paramedis) : S1 (Ekonomi –Manajemen)
Periode
Jabatan
1
10 Juli 2012 s/d sekarang
Kepala Shift Layanan Jalan Tol PT Jasa Marga Cabang Semarang
2
29 Juni 2009 s/d 9 Juli 2012
Petugas Pelayanan Informasi & Komunikasi PT Jasa Marga Cabang Semarang
3
13 Januari 1998 s/d 28 Juni 2009
Petugas Patroli PT Jasa Marga Cabang Semarang
4
10 Juni 1997 s/d 12 Januari 1998
Pengumpul Tol GT Manyaran PT Jasa Marga Cabang Semarang
5
Pengumpul Tol GT Romokalisari 10 Nopember 1994 s/d 9 Juni 1997 PT Jasa Marga Cabang Surabaya – Gempol
Husni mengatakan agar jangan meremehkan anak tangga terbawah dalam pendakian menuju kesuksesan. “Ini mempunya makna, kesuksesan atau prestasi kinerja tidak dapat diraih secara mendadak. Namun selalu melalui proses yang diawail dari hal paling kecil dan yang paling dekat dengan kita. Kita kerjakan dulu tugas yang mudah dikerjakan dan selalu menghindari mempersulit diri sendiri,” tandas Husni. •
predikat ini membanggakan saya, keluarga, dan Cabang Semarang serta menjadikan ini sebagai pengalaman yang berharga,” tutur Husni. Mengutip kata-kata bijak,
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
PATROLI
020
1
2
Ruas Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 2A resmi beroperasi pada 30 Mei lalu. Peresmian pengoperasian tersebut dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman, Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar M. Zahir Siregar, dan Walikota Bogor Bima Arya. Djoko Kirmanto mengatakan, sejalan dengan Master Plan Metropolitan Priority Area (MPA) Wilayah Jabodetabek, salah satu bagiannya adalah pembangunan jalan tol yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jaringan jalan di wilayah Jabodetabek sebagai bagian dari koridor Ekonomi Jawa dan mendorong pengembangan kawasan pendukung di wilayah Jabodetabek. Dok. Corcomm
Direktur Pengembangan Usaha Abdul Hadi mengunjungi Proyek JORR W2N Paket Ciledug-Ulujami, Senin (09/06). Saat ini progres pembangunan telah mencapai 98% dan diharapkan ruas ini akan selesai pada Juni ini. Dok. Corcomm
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
021
3
Di kantor Cabang Palikanci, Sabtu (31/05) digelar Karnaval Pentas Musik Jasa Marga. Karnaval tersebut dimeriahkan oleh kehadiran Jasa Marga Motorcycle Club yang turut hadir sekaligus merayakan hari jadi mereka yang ke-7. Perayaan HUT JMMC diselenggarakan di Wisata Prima Resort Kuningan, Jumat (30/05). Pada hari tersebut juga dikukuhkan JLJ sebagai anggota JMCC yang baru. Sebanyak 12 grup musik dari Cabang dan Anak Perusahaan turut berpartisipasi dalam acara Karnaval Pentas Musik Jasa Marga. Dok. Corcomm
4
Sawung Hermanto dan Rony Wijaya terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM) Kantor Pusat. Acara pemilihan berlangsung di Hotel Royal Bogor pada Kamis (12/06). Pasangan Sawung-Rony berhasil memperoleh nilai 214 dengan mengalahkan pasangan Bambang Utoyo-David Sibuea dengan perolehan nilai 72 dan Ubaedilah-Syahrul dengan perolehan nilai 93. Dok. Corcomm
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
RAMBURAMBU
022
Funbike, Funwalk dan Peresmian Pengembangan Rest Area KM88
Rest Area KM88 dirancang untuk menjadi tempat peristirahatan terbesar di Indonesia. LANGIT MASIH GELAP. Matahari masih belum muncul di ufuk timur. Tapi di beranda kantor Sentral Komunikasi Cabang Jakarta-Cikampek, sejumlah karyawan telah berdatangan satu per satu. Mereka datang dengan kostum olahraga, lengkap dengan sepeda unggulan, dan siap untuk menuju Rest Area KM88, Tol Cipularang, dengan menggunakan mobil rombongan. Kesibukan semacam itu bukan hanya terjadi di Cabang Jakarta-Cikampek. Ya, Sabtu pagi itu (10/05), Jasa Marga akan menggelar acara funbike dan funwalk di Rest Area KM88. Bukan sekadar berolahraga, pada hari itu juga dihelat
Mewujudkan Rest Area Termegah peresmian pengembangan Rest Area KM88 yang digadang-gadang akan menjadi rest area termegah yang dimiliki dan dikelola langsung oleh Jasa Marga. Tepat pukul 07.30, acara dimulai. Di lapangan parkir Rest Area KM88, telah berkumpul karyawan-karyawati Jasa Marga. Mereka datang dari berbagai cabang yang ada di Jasa Marga, termasuk Kantor Pusat. Ada dua cabang olahraga yang akan dilaksanakan hari itu, funbike dan funwalk. Untuk funbike dibagi ke dalam dua jalur, Hijau dan Kuning, yang memiliki tingkat tantangan berbeda. Sementara acara funwalk hanya ada satu jalur. Baik funbike dan funwalk, keduanya mengambil posisi start di Rest Area KM88 Jalur A (jalur menuju Bandung), dan titik finis di Rest Area KM88 Jalur B (jalur menuju Jakarta). Kepada para pemenang yang beruntung, disediakan puluhan hadiah
doorprize seperti payung, jam dinding, setrika listrik, kulkas, televisi LED, sepeda, dan gadget. Jajaran direksi yang hadir dalam formasi lengkap pada hari itu juga memberikan tambahan doorprize berupa uang saku sebesar Rp500 ribu untuk lima belas orang yang beruntung. “Kegiatan ini adalah kegiatan rutinnya Baporseni, ini kita selangseling dengan family gathering. Tahun lalu, kita ada family gathering di Cibubur, kali ini khusus karyawan. Mengapa kita memilih Rest Area KM88, karena ini adalah satu-satunya rest area yang terbesar di jalan tol di Indonesia. Mengapa kita tak berbangga, mengapa kita tidak menggaungkan ini,” ucap Iwan Moedyarno, Ketua Baporseni Jasa Marga.
Peserta funbike dan funwalk Melakukan start dengan dilepas jajaran direksi Dok. Corcomm B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
023
Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Jasa Marga Leona Roedhianitasari memperlihatkan maket rencana pengembangan Rest Area KM88 kepada jajaran direksi. Dok. Corcomm
Bukan Sekadar Rest Area Rest Area KM88 Jalur A dan Jalur B memang dimiliki dan dikelola langsung oleh Jasa Marga. Leona Roedhianitasari, Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Jasa Marga, dalam sambutannya mengatakan, pembangunan rest area ini akan terbagi ke dalam dua tahap dan diharapkan pada November mendatang dapat beroperasi penuh. “Semoga pelaksanaannya berjalan dengan lancar,” ungkap Leona. Sementara Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan, dirinya dan seluruh jajaran direksi lainnya telah memiliki komitmen untuk menjadikan Rest Area KM88 menjadi yang terbaik di seluruh jalan tol di Indonesia. “Oleh karenanya, kita membangun ini dengan desain dan perencanaan yang lengkap,” ucap Adityawarman. Adityawarman memberi contoh, untuk membangun masjid sebagai sarana ibadah
di Rest Area KM88, pihak Jasa Marga menunjuk Ridwan Kamil, arsitek yang saat ini menjabat sebagai Walikota Bandung. “Kita lihat referensinya, masjidmasjid yang didesain oleh Ridwan Kamil biasanya masjid-masjid yang terkenal ikonik,” tambah Adityawarman. Sementara Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi mengungkapkan, saat ini Jasa Marga memang tengah bercita-cita untuk memiliki sejumlah rest area di berbagai ruas, termasuk di anak-anak perusahaan. “Mudah-mudahan nanti kita akan membuat PT Jasa Marga Rest Area,” ucap Abdul Hadi. Skema rancang bangun Rest Area KM88 memang bisa disebut megah. Berdiri di atas lahan seluas 23 hektar, rest area ini tidak akan menjadi sekadar rest area. Di dalamnya juga akan ada pusat kuliner, pusat rekreasi, pusat penjualan industri kreatif, kafe dan resto, yang semuanya dilengkapi dengan fasilitas free wifi, ATM center, serta SPBU 24 jam.
“Jika memungkinkan, kita akan hubungkan rest area di Jalur A dan Jalur B dengan jembatan seperti di (mal) Pondok Indah,” ucap Adityawarman. Mengenai kegiatan yang dilakukan Baporseni pada hari itu, Adityawarman mengucapkan apresiasi sebesarbesarnya kepada Baporseni dan seluruh karyawan yang hadir. Adityawarman berharap, acara semacam itu tidak hanya digelar setahun sekali. Adityawarman juga berpesan, dalam rangka penyesuaian sistem integrasi human capital yang akan berlangsung Juli mendatang, agar karyawan memerhatikan seluruh peraturan baru yang ada dan sama-sama menunjukkan kinerja terbaik. “Mari kita berlomba, berkompetisi yang sehat,” ucap Adityawarman. Jasa Marga, menurut Adityawarman, akan mewujudkan manajemen yang terbuka. “Tidak berdasarkan pertemanan, kekeluargaan, family. Yang berprestasi, itu yang akan memimpin Jasa Marga,” tegas Adityawarman. •
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
RAGAMCABANG
024
Cabang JakartaCikampek, Tim Sapu Lubang
Kenyamanan pengguna jalan mendapat perhatian utama di Cabang Jakarta-Cikampek. Jalan berlubang ditutup secepat mungkin. CURAH HUJAN tinggi dan beban kendaraan berat merupakan penyebab utama timbulnya lubang di jalan tol. Salah satunya jalan tol Jakarta-Cikampek yang kerap dilintasi truk besar. Pekerjaan perbaikan jalan berlubang pun menjadi tantangan tersendiri bagi Cabang JakartaCikampek. Menurut Idharudin Moena, Deputi General Manager Maintenance Excecution Cabang Jakarta-Cikampek, selama ini perbaikan lubang dikerjakan dengan dua metode, yakni sapu lubang (salub) dan patch rock. Salub bersifat sementara. B E R I TA
jalantol
Memerangi Lubang demi Kenyamanan Pelanggan Menggunakan campuran batu, pasir, dan sedikit aspal. Sementara patch rock merupakan penambalan permanen dengan campuran material aspal dan semen. “Dari segi ketahanan dan biaya, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Salub hanya bertahan 2-3 hari dan setelah itu bisa terkelupas, sedangkan patch rock tahan hingga sebulan. Namun, biaya untuk pelaksanaan patch rock bisa mencapai 3-4 kali lipat dari biaya salub,” kata Idharudin. Pada musim hujan, perbaikan jalan hanya dapat dilakukan dengan metode salub. Total aspal yang dihabiskan untuk penambalan ini mencapai 70 ton setiap hari. “Patch rock itu sebenarnya pekerjaan khusus untuk jembatan. Ada instruksi dari Direktur Operasi, kalau patching
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
ini berjalan bagus bisa terus dipakai untuk perbaikan. Jangan sampai setiap hari patching di tempat yang sama. Namun karena kendala biaya, metode ini kami pakai hanya untuk lubang-lubang yang agak besar dan ketika curah hujan mulai berkurang. Sementara untuk lubang kecil dengan ukuran 15x15 cm hingga 20x20 cm, kami tetap menggunakan salub,” ujar Idharudin. Bekerja sama dengan kontraktor, Tim Salub Jakpek menurunkan hingga delapan tim, yakni empat tim untuk jalur Ambon (Jakarta-Cikampek) dan empat tim untuk jalur Bandung (Cikampek-Jakarta). Setiap tim terdiri atas tujuh orang. Selama 24/7, mereka terus bekerja siang dan malam untuk menutup lubang-lubang di kedua jalur tersebut. Semua ini dilakukan agar pengendara merasa aman dan nyaman ketika melintas. Jangan salah, perbaikan harus dilakukan maksimal dalam waktu 2x24 jam sejak dilaporkan.
025
Berupaya Penuhi SPM Berkaitan dengan standar pelayanan minimum (SPM), tim Cabang Jakpek berkomitmen 100 persen untuk memenuhi standar. Setiap bulan, menurut Idharudin, selalu ada pemeriksaan rutin dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Bila ditemukan lubang di sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek yang panjangnya mencapai 72 kilometer ini, BPJT memberikan waktu seminggu untuk perbaikan. Jika tidak, rapor merah pun harus diterima oleh Cabang Jakpek. “Selain jalan berlubang, kami juga menangani penerangan jalan umum (PJU), pagar pembatas, pembersihan dan perbaikan di saluran-saluran air di pinggir jalan tol untuk menjaga aliran air tetap lancar. Kami tidak berkompromi jika ada masalah, harus segera diperbaiki. Istilahnya, harus clean and clear,” kata Idharuddin. Prosedur kerja perbaikan jalan sebenarnya dilakukan pada malam hari. Namun, siang hari pun perbaikan tetap dilaksanakan bila jumlah lubang yang harus ditangani sangat banyak. Idharudin mengakui, perbaikan pada siang hari memang membuat lalu lintas tersendat. “Sebetulnya pengguna jalan maklum bila macet karena perbaikan jalan. Justru mereka marah kalau macet tapi tidak ada pekerjaan apa-apa,” kata Idharudin. Mengomentari lubang jalan sebagai penyebab kecelakaan, Idharudin kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Menurutnya, faktor pengendara berperan besar dalam terjadinya kecelakaan. Apalagi pada musim hujan, rambu-rambu dan spanduk berisi peringatan untuk berhati-hati telah dipasang di berbagai tempat strategis. “Jika pengendara berhati-hati dan melaju dengan kecepatan yang telah ditentukan, tentu dapat meminimalisasi risiko kecelakaan. Rasanya kalau lubang jalan menjadi penyebab kecelakaan, jumlah kecelakaan mungkin akan lebih tinggi. Namun, hal ini tidak terjadi karena banyak pengendara yang berhati-hati,” tutur Idharudin.
Tim Salub Melakukan penutupan jalan berlubang di Ruas Tol Jakarta-Cikampek Dok. Humas Japek
Memperbaiki lubang Seminimal mungkin mengganggu arus lalu lintas
Dok. Humas Japek
Berbagai inovasi perbaikan lubang di jalan dengan biaya serendah mungkin dan kualitas yang lebih tahan lama, belakangan mulai bermunculan dalam Temu Karya Mutu yang rutin digelar Jasa Marga setiap tahun. Meski demikian, Idharudin mengungkapkan belum ada yang dapat menggantikan metode salub.
“Memang inovasi-inovasi tersebut harus dicoba, tetapi belum ada yang pas sejauh ini. Dari lelang dengan kontraktor pun, kami meminta penjelasan mengenai pengerjaan patching. Kalau ada metode yang lebih inovatif, tentu akan kami coba,” tutupnya. • B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
RESTAREA
026
Parenting
Jika Si Buah Hati Mulai Berkendara
Piawai mengendarai kendaraan bermotor, belum tentu piawai mengendalikan emosi. Waspada jika buah hati mulai melaju di atas aspal.
Dok.www.solopos.com
MARAKNYA PEMBERITAAN tentang kasus kecelakaan kendaraan bermotor yang melibatkan remaja sudah selayaknya menjadi perhatian. Di sejumlah kota di Indonesia, angka kecelakaan yang melibatkan remaja terus menunjukkan peningkatan. Mengemudikan kendaraan bermotor memang hal tak wajar untuk remaja. Peraturan lalu lintas di Indonesia sebenarnya telah menekankan hal ini. Untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM), setiap orang harus berusia 17 tahun. Peraturan tersebut tentu tidak dibuat tanpa pertimbangan. Salah satu yang menjadi pokok perhatian adalah perkembangan psikologis remaja. Ferlita Sari, psikolog keluarga yang juga career and family coach, mengatakan masa remaja adalah masa transisi atau periode peralihan. “Banyak perubahan yang terjadi pada remaja. Perubahan terjadi baik yang sifatnya fisik, maupun hal-hal lain yang sifatnya hormonal, yang tentunya B E R I TA
jalantol
berdampak pada kondisi emosi remaja itu sendiri,” ujar Ferlita Sari. Secara fisik, remaja mungkin tampak seperti orang dewasa. “Tetapi secara emosi tetap saja mereka masih dalam masa transisi. Masih belum stabil dan terkadang belum dapat mempertimbangkan segala sesuatu secara matang,” lanjut Ferlita. Di sinilah letak persoalannya. Dalam mengemudi, selain keterampilan, dibutuhkan emosi yang stabil. “Seorang pengemudi tidak boleh mudah terpancing secara emosi, karena begitu ia terpancing secara emosi, dapat mempengaruhi cara mereka mengemudi dan pada akhirnya berpengaruh pada keselamatan dirinya dan orang lain,” papar Ferlita.
Dialog Menghadapi hal tersebut, Ferlita berpesan agar orangtua perlu menyadari persoalan serius ini. “Orangtua harus punya kesadaran mengenai perkembangan remaja baik fisik, sosial dan emosi,” ucap Ferlita.
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
Orangtua yang mengizinkan remaja di bawah umur berkendaraan tanpa SIM, sepertinya mereka "mempermudah" hidup anaknya saat ini. Tapi sebenarnya mereka sedang mempersulit kehidupan anaknya di masa yang akan datang. “Mereka sedang mengajarkan anaknya untuk tidak peduli kepada siapa pun dan kepada apa pun. Sepertinya mereka menyayangi anaknya, tapi tanpa disadari ia justru menjerumuskan anaknya sendiri,” kata Ferlita. Remaja, menurut Ferlita, sebenarnya dapat diajak berdialog jika caranya tepat dan tidak menggurui. “Libatkan mereka, ajak mereka untuk berpikir lebih jauh, untuk berempati terhadap orang lain dan menghormati hukum,” tambah Ferlita. Selain itu, kita juga bisa memberikan pendidikan kesadaran tertib berlalu lintas sejak anak-anak kita kecil. Jika membonceng mereka dengan motor, selalu pastikan anak-anak mengenakan helm. Jika di dalam mobil, pastikan mereka duduk di kursinya dan mengenakan sabuk pengaman. •
APAKABAR
027
Aneka Info dan Peristiwa Seputar Cabang Semarang
Sosialisasi Aplikasi RKAP Cabang Semarang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi aplikasi RKAP dengan menggunakan ERP oleh Divisi TIP (Herlambang dan Arini). Sosialisasi diselenggarakan pada Senin-Selasa (2-3 Juni) di Ruang Rapat Semar 1. Acara yang dibuka oleh DGM Finance Syamsudin tersebut diikuti oleh DGM, Manager, dan SO pemegang anggaran.
Petugas Operasional Terbaik TW I Pemberian penghargaan Petugas Operasional Terbaik TW I diselenggarakan di Rumah Makan Super Penyet, Jalan Setiabudi, Semarang, pada Kamis (05/06). Acara tersebut dihadiri oleh DGM, Manager, serta para petugas operasional terbaik. Secara berkala, Cabang Semarang menyelenggarakan pemilihan Petugas Operasional Terbaik yang kemudian berhak mewakili Cabang Semarang untuk berkompetisi di tingkat pusat.
Konseling Tindak Lanjut OFI KPKU 2013
Peringatan Isra Miraj
Divisi Risk and Quality Management Cabang Semarang menyelenggarakan Konseling Tindak Lanjut OFI KPKU 2013 pada Jumat (06/06) di Ruang Rapat Semar 1. Acara tersebut diikuti oleh Champion Team KPKU Cabang Semarang sebagai tindak lanjut dari hasil OFI penilaian kinerja cabang pada 2013.
Serah Terima Jabatan Bertempat di Ruang Rapat Semar 1, pada Senin (09/06) dilangsungkan prosesi Serah Terima Jabatan. Sari Purnawarman, pejabat General Manager Cabang Semarang, digantikan oleh Bagus Cahya AB. Acara ini dihadiri oleh para karyawan dan undangan.
BKI Cabang Semarang menyelenggarakan peringaan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Ruang Rapat Semar 2. Acara tersebut dihadiri oleh karyawan dan anggota IIKJM. Tampil sebagai penceramah KH Nurhadi Rosyid.
Ikatan Istri Karyawan Jasa Marga Bertempat di Ruang Rapat Semar 2, pada Senin (09/06) diselenggarakan serah terima jabatan Ketua Ikatan Istri Karyawan Jasa Marga (IIKJM) dari Ibu Dekrita Kretarti kepada Ibu Sukraningsasi Noviasari. Serah terima ini dihadiri oleh seluruh pengurus IIKJM.
B E R I TA
jalantol
| E D I S I 1 4 3 | TA H U N 2 0 1 4
Marhaban Ya Ramadhan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
"Sedekah Menabur Berkah" PT Jasa Marga (Persero) Tbk
@PTJASAMARGA