Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS INDONESIA Gedung Pusgiwa FMIPA UI, Kampus UI Depok, Depok 16424 website www.bemfmipaui.net
Tetap Satu Tujuan Meski Kadang Berpisah Jalan Oleh Moch. Abdul Majid (Ketua BEM FMIPA UI 2015) & Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FMIPA UI 2015 Polemik gerakan mahasiswa yang dewasa ini kerap menuai banyak pro dan kontra sekali lagi menghadapi suatu titik dimana kami harus memilih antara suatu tujuan yang sejak awal kami sepakati, efektifitas suatu gerakan dan idealisme gerakan mahasiswa. Jikalau banyak yang bertanya-tanya apakah BEM se-UI akan turun aksi pada tanggal 21 Mei 2015 besok? Jawabannya akan kami jelaskan dalam tulisan ini. Dan, kami memohon maaf sebesar-besarnya jika ada pihak-pihak yang kecewa ataupun mepertanyakan keputusan BEM FMIPA UI, serta ingin pula menuangkan alasan serta pertimbangan kami, atas ketidak ikutsertaan kami BEM FMIPA UI dalam agenda aksi tanggal 21 Mei 2015. Pertama-tama akan kami sampaikan kronologi gerakan BEM se-UI menuju aksi tanggal 21 Mei ini. Bermula dari datangnya undangan dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (WANTIMPRES RI) yang ditulis pada tanggal 14 April 2015 yang diperuntukkan kepada BEM UI yang isinya mengundang 15 organisasi kepemudaan untuk melakukan diskusi terbatas dengan tema: “Dialog Mencari Solusi Permasalahan Bangsa”. Terkait hal tersebut, pihak BEM UI kemudian menyatakan sikapnya pada tanggal 20 April 2015 untuk tidak memenuhi undangan tersebut. Alasan BEM UI tidak memenuhi undangan WANTIMPRES didasari landasan hukum UU No.19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden, Pasal 6 Ayat 11 yang menyatakan bahwa WANTIMPRES tidak memberikan transparansi penyikapan terhadap aspirasi yang disampaikan kepada WANTIMPRES, sehingga mahasiswa tidak bisa mendapat jaminan bahwa hasil dialog dan tuntutan yang disampaikan akan diteruskan dengan semestinya kepada Presiden jika hadir dalam diskusi tersebut. Selain itu, diskusi ini juga dianggap tidak efektif untuk menyampaikan tuntutan evaluasi 100 hari Jokowi dari BEM se-UI karena situasi dialog yang diperkirakan tidak akan kondusif (untuk catatan, dari masing-masing perwakilan organisasi 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden http://www.wantimpres.go.id/LinkClick.aspx?fileticket=ZDWIVkAWWCc%3D&tabid=188
1
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS INDONESIA Gedung Pusgiwa FMIPA UI, Kampus UI Depok, Depok 16424 website www.bemfmipaui.net
hanya diberikan waktu kurang lebih 10 menit untuk menyampaikan pendapatnya terkait solusi permasalahan bangsa). Menyikapi hal tersebut, BEM UI melanjutkan dengan menerbitkan press release tanggapan terhadap undangan WANTIMPRES RI. Press Release berisi penolakan undangan WANTIMPRES RI dengan alasan yang telah dipaparkan diatas dan meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengadakan dialog langsung bersama mahasiswa, dan jika permintaan tersebut tidak dipenuhi sampai tanggal 18 Mei, BEM UI akan mengadakan aksi pada tanggal 21 Mei 2015. Kemudian setelah pernyataan sikap tersebut, dilaksanakan forum CEM-Sospolnet2 pada tanggal 27 April 2015 yang membahas sikap dan press release dari BEM UI terhadap undangan dari WANTIMPRES RI. Forum ini kemudian memicu dilaksanakan forum CEM 2 hari kemudian yaitu pada tanggal 29 April 2015. Pada forum lanjutan ini, dibahas pola gerakan serta tujuan gerakan yang akan dibawa oleh BEM se-UI dalam rangka evaluasi 100 hari Jokowi dan momentum reformasi. Terdapat 3 kesepakatan utama yang dihasilkan dalam forum ini yaitu: 1. BEM se-UI tidak akan terlibat dalam aksi penggulingan Jokowi tanggal 20 Mei 2015 2. BEM se-UI akan bersikap sebagai mitra kritis pemerintah, namun bukan berarti pendukung 3. Bahwa fokus isu BEM se-UI pada bulan Mei adalah penyampaian tuntutan berdasarkan kajian evaluasi satu semester Jokowi yang akan disampaikan melalui dialog ataupun aksi, dengan prioritas dialog. Kemudian disepakati pula lini masa gerakan untuk mendesak Presiden Jokowi untuk berdialog dengan mahasiswa, hingga rencana propaganda dan aksi jika desakan tersebut tidak digubris oleh Presiden. Hasil forum ini kemudian dibahas di forum Sospolnet pada tanggal 30 April 2015 untuk dikaji serta menyiapkan rencana detail untuk kedepannya. Di 2
CEM adalah singkatan dari Chief Executive Meeting, yaitu forum ketua-ketua lembaga eksekutif mahasiswa (BEM) se-Universitas Indonesia Sospolnet adalah singkatan dari Sosial Politik Networking, yaitu forum antar departemen kajian dan aksi strategis dan bidang sosial politik BEM se-UI
2
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS INDONESIA Gedung Pusgiwa FMIPA UI, Kampus UI Depok, Depok 16424 website www.bemfmipaui.net
forum ini juga, dibahas laporan progress kajian isu 100 hari jokowi yang sudah mulai dikerjakan sejak tanggal 27 April 2015. Salah satu hasil dari forum ini adalah akan adanya prioritas untuk dilakukan restatement mengenai surat terbuka kepada presiden untuk berdialog langsung dengan mahasiswa serta mengirim surat formal kepada Mensesneg. Setelah itu, diadakan forum Sospolnet lanjutan pada tanggal 5 Mei 2015 dengan agenda pembahasan sekaligus finalisasi tuntutan yang akan dibawa oleh BEM se-UI hasil kajian yang telah dilakukan per tanggal 27 April 2015. Tuntutan ini meliputi 4 sektor utama yaitu sektor hukum, ekonomi, kesehatan dan energi. Adapun hasil final tuntutan yang disepakati terdiri dari 10 poin3, yaitu: 1. Menegakan hukum dengan seadil-adilnya dan melakukan penguatan agenda pemberantasan
korupsi
dengan
mengehentikan
kriminalisasi
institusi
pemberantasan korupsi 2. Menggunakan merit system sebagai paradigma pengisian jabatan publik dengan langkah awal mengganti Jaksa Agung yang berasal dari kalangan partai politik 3. Mencopot Budi Gunawan sebagai Wakapolri karena alasan rekam jejak dan mengganti dengan calon lain yang memiliki rekam jejak dan integritas yang baik 4. Mempercepat restrukturisasi kementrian 5. Melakukan transparansi mekanisme penetapan harga BBM dan pengalihan subsidi BBM serta menetapkan kebijakan afirmasi harga BBM jika harga minyak dunia terlalu tinggi 6. Merealisasikan peningkatan anggaran untuk sektor kesehatan 7. Melakukan restrukturisasi institusi BPJS 8. Memperjelas peraturan teknis dan pelaksanaan BPJS 9. Melakukan aksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) 10. Membatalkan perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Freeport
3
Kajian lengkap evaluasi 1 semester Jokowi dan penjabaran lengkap 10 tuntutan BEM se-UI dapat diakses di http://bit.ly/Evaluasi1SemesterJkw dan http://bit.ly/SepuluhCita
3
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS INDONESIA Gedung Pusgiwa FMIPA UI, Kampus UI Depok, Depok 16424 website www.bemfmipaui.net
Namun, beberapa rencana awal BEM se-UI terkait penyampaian surat kepada Presiden Jokowi dan Mensesneg yang seharusnya sudah mulai dilakukan, ternyata mengalami kendala dan belum dilakukan tindak lanjutnya sehingga dilaksanakan forum CEM-Sospolnet berikutnya pada tanggal 11 Mei 2015. Dalam forum tersebut kembali ditegaskan bahwa salah satu orientasi gerakan BEM se-UI adalah menyampaikan kajian dan tuntutan lewat media dialog, baru kemudian ketika keinginan untuk berdialog ini tidak diakomodir akan dilaksanakan aksi pada tanggal 21 Mei 2015. Pada forum tersebut dilakukan tindakan langsung untuk menghubungi pihak Mensesneg dan Kepresidenan untuk menyampaikan keinginan mahasiswa untuk mengajak Presiden berdialog. Sungguh diluar ekspektasi kami, bahwasanya kemudian pada tanggal 16 Mei 2015, Ketua BEM UI 2015, Andi Aulia Rahman mendapat telefon dari salah satu Staf Protokoler Kepresidenan yang menyampaikan bahwa Presiden mengajak dialog dengan mahasiswa kampus-kampus di Jakarta dan Bandung pada hari minggu, 17 Mei 2015 Pukul 12.00 WIB di Istana Bogor, yang juga turut mengundang BEM IPB, BEM ITB, BEM UNJ, BEM UIN dan BEM trisakti selain BEM UI. Namun, dikarenakan satu dan lain hal, akhirnya dialog ini kemudian diundur menjadi hari Senin, 18 Mei 2015 pukul 19.00 WIB. Setelah pertemuan tersebut selesai, tersebar lah beberapa jarkom atau broadcast dari beberapa elemen yang turut menghadiri, termasuk salah satunya adalah BEM se-UI yang diwakilkan oleh Andi Aulia Rahman. Singkat cerita, ternyata hasil dari pertemuan tersebut tidaklah memuaskan jika dilihat dari kacamata BEM se-UI yang telah menantikan tanggapan konkrit atas tuntutan yang kami bawa. Meskipun Kajian yang telah dibawa oleh Andi Aulia Rahman selaku perwakilan dari BEM se-UI berhasil ditandatangani oleh Presiden Jokowi, namun kami menilai memang tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh beliau masih amat bersifat normatif. Sehingga akhirnya, dilaksanakanlah forum CEM-Sospolnet kembali pada Selasa, 19 Mei 2015 dengan agenda pengambilan sikap terkait turun atau tidaknya BEM se-UI dalam aksi 21 Mei 2015. Disinilah dinamika yang cukup penting terjadi. Kami, BEM se-UI memang sebelumnya telah mengetahui bahwa yang berencana akan turun aksi pada tanggal 21 Mei 4
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS INDONESIA Gedung Pusgiwa FMIPA UI, Kampus UI Depok, Depok 16424 website www.bemfmipaui.net
ini bukan hanya BEM se-UI saja namun juga BEM Seluruh Indonesia4. Namun, sayangnya terdapat perbedaan yang amat prinsipil dalam pergerakan BEM se-UI dan BEM SI, yaitu persoalan kajian dan tuntutan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kajian BEM se-UI telah dibuat sejak tanggal 27 April 2015 dan telah menimbang dari berbagai macam aspek serta sektor, yang tentu kami tujukan murni sebagai bentuk kritik membangun dan evaluasi terhadap pemerintahan Jokowi yang telah berlangsung selama satu semester. Sementara itu, BEM SI hanyalah membawa 2 tuntutan, yaitu : (1) Kembalikan Subsidi BBM, dan (2) Cabut Mekanisme Pasar, yang sayangnya juga tidak dilandasi dengan kajian yang cukup komprehensif. Hal ini sungguh kami sayangkan, karena sejatinya gerakan mahasiswa seharusnya dilandaskan bukan hanya pada kebajikan moral tapi juga intelegensi agar gerakan yang dibawa juga dapat secara mudah diimplementasikan serta menggambarkan peran mahasiswa yang tidak memihak siapapun dan berlandaskan ilmu pengetahuan yang kami pelajari. Setelah terjadi beberapa silang pendapat dan Tarik-menarik kesimpulan, akhirnya dihasilkanlah 3 opsi yang harus dipilih oleh masing-masing perwakilan fakultas se-UI, yaitu : (1) Tetap turun aksi dengan BEM SI (dengan catatan 10 tuntutan BEM se-UI dapat dijadikan tuntutan bersama), (2) Turun Aksi, namun di lokasi yang berbeda dari BEM SI, dan (3) Tidak Turun Aksi. Saat itu beberapa BEM cenderung tidak memilih opsi 1 atas dasar pertimbangan bahwa masa aksi BEM SI diperkirakan akan jauh lebih banyak, sehingga amat kecil kemungkinan bahwa BEM se-UI akan dapat mengontrol jalannya aksi, dan ketidakyakinan bahwa BEM SI akan mau mengakomodir 10 tuntutan yang dibawa oleh BEM se-UI. Sedangkan opsi kedua juga tidak diprioritaskan, karena ketika ada 2 aksi di tempat yang berbeda dikawatirkan akan terjadi opini perpecahan suara mahasiswa dan tidak akan maksimal bagi kedua belah pihak untuk menyampaikan tuntutannya. Akhirnya, dihasilkanlah sebuah kesepakatan, bahwa BEM se-UI akan turun aksi bersama BEM SI, jika : (1) 10 Tuntutan dari BEM se-UI yang sudah diperkuat dengan kajian diakomodir dan dijadikan
4
BEM Seluruh Indonesia atau BEM SI adalah kumpulan dari BEM-BEM se-Indonesia lintas Provinsi, dan Pulau. Pimpinan tertinggi BEM SI adalah Koordinator Pusat (Koorpus) yang tiap tahunnya berganti kepengurusannya.
5
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS INDONESIA Gedung Pusgiwa FMIPA UI, Kampus UI Depok, Depok 16424 website www.bemfmipaui.net
tuntutan bersama, atau jika tidak bisa (2) Setidaknya BEM SI mau mengakomodir dan merubah 2 tuntutannya ataupun menyisipkan tuntutan dari BEM se-UI di sektor energi. Pada malam hari tanggal 19 Mei 2015, Andi Aulia Rahman dan beberapa rekan dari BEM FT UI selaku koordinator kajian bidang energi berdialog dengan perwakilan BEM SI di UNJ untuk menyampaikan maksud dan tujuan BEM se-UI. Namun, sayangnya pihak BEM SI mengatakan bahwa tuntutan yang dibawa oleh BEM SI sudah ‘dikunci’ dan tidak dapat diganggu gugat lagi. Hal inilah yang kemudian menyebabkan rekan-rekan BEM Fakultas seUI akhirnya memutuskan untuk tidak turun aksi sesuai dengan pernyataan yang diucapkan pada forum CEM-Sospolnet hari sebelumnya. Sebagai kesimpulan, BEM FMIPA UI 2015, menyatakan untuk tidak turut serta dalam aksi tanggal 21 Mei 2015, dengan alasan-alasan sebagai berikut: 1. Efektifitas gerakan. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa dalam pertemuan antar mahasiswa dan Presiden Jokowi (18/5), BEM se-UI melalui wakilnya yaitu Andi Aulia Rahman telah menyampaikan tuntutan beserta kajiannya dan sudah pula ditandatangani oleh Presiden Jokowi langsung. Maka kami menganggap tujuan kami untuk menyampaikan tuntutan sudah tercukupi. 2. Idealisme serta tujuan awal yang telah disepakati BEM se-UI. Sejak awal perencanaan evaluasi 1 semester Jokowi, BEM se-UI telah membuat kajian dalam jangka waktu yang cukup lama serta telah menyepakati tuntutan yang kami perjuangkan. Sangat disayangkan ketika akhirnya, jika kami memutuskan untuk ikut turun aksi, namun tuntutan kami tersebut tidak dapat tersampaikan barang satu kalimat pun karena aksi tersebut masih dalam satu panji BEM SI, maka yang akan di eskalasi baik di medan aksi maupun di media adalah 2 tuntutan dari BEM SI, dan bukan dari BEM se-UI. Namun, tidak ikut sertanya kami dalam aksi ini bukanlah akhir dari perjuangan. Tentu kami tetap memperjuangkan tuntutan serta tujuan utama kami sebagai mitra kritis pemerintah, namun jalannya saja yang sedang berbeda. Kami juga mengucapkan semangat 6
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS INDONESIA Gedung Pusgiwa FMIPA UI, Kampus UI Depok, Depok 16424 website www.bemfmipaui.net
berjuang bagi BEM UI serta BEM Fakultas yang akan turut serta dalam aksi 21 Mei bersama BEM SI. Semoga idealisme kita tidak akan pernah mati. Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!
7