BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Penelitian Masyarakat
perkotaan
kini dimanjakan oleh kehadiran berbagai pusat
perbelanjaan. Bahkan lokasinya kadang- kadang di satu kawasan. Kondisi ini sangat menguntungkan karena masyarakat tinggal memilih gerai
mana
yang
akan
dimasukinya. Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang dan merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui ritel, suatu produk dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Industri ritel disini didefinisikan sebagai industri yang menjual produk dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, kelompok, atau pemakai akhir. Industri ritel merupakan industri yang strategis dalam kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Dalam konteks nasional, potensi pasar ritel Indonesia memiliki kontribusi paling besar terhadap pembentukan Product Domestic Bruto (PDB) seperti yang sudah di publikasi oleh Badan Pusat Statistik (2012) pada web nya www.bps.go.id. Laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menurut lapang usaha dari sektor pedagang besar dan eceran mengalami kenaikan sebesar 10,6% hampir di setiap tahun nya. Selain itu, itu dilihat dari sisi pengeluaran, PDB yang ditopang oleh pola konsumsi juga memiliki hubungan erat dengan industri ritel. Bisnis ritel secara umum adalah kegiatan usaha menjual aneka barang atau jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Dalam mata rantai perdagangan, bisnis ritel merupakan bagian terakhir dari proses distribusi suatu barang atau jasa
1
2 dan bersentuhan langsung dengan konsumen. Secara umum peritel tidak membuat barang dan tidak menjual ke pengecer lain. Akan tetapi dalam praktik bisnis ritel modern saat ini tidak tertutup kemungkinan, banyak pengecer kecil membeli barang di gerai peritel besar, mengingat perbedaan harga yang muncul pada waktu-waktu promosi tertentu yang dilakukan oleh peritel besar. Bisnis ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan ritel tradisional. Ritel yang bersifat tradisional adalah sejumlah pengecer atau pedagang eceran yang berukuran kecil dan sederhana, misalnya toko-toko kelontong, pengecer atau pedagang eceran yang berada di pinggir jalan, pedagang eceran yang berada di pasar tradisional, dan lain sebagainya. Kelompok bisnis ritel ini memiliki modal yang sedikit dengan fasilitas yang sederhana. Ritel modern adalah sejumlah pedagang eceran atau pengecer berukuran besar, misalnya dengan jumlah gerai yang cukup banyak dan memiliki fasilitas toko yang sangat lengkap dan modern atau biasa disebut “one stop shoping”. Dengan kondisi perkembangan perekonomian belakangan ini, banyak perusahaan baru bermunculan tetapi banyak pula perusahaan lain berguguran. Hal tersebut menunjukkan adanya peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pemain lama ataupun baru untuk menekuni bisnis ini. Salah satunya adalah PT.Sinar Abadi Home Center. Sinar Abadi Home Centre berdiri di atas lahan seluas 5.000 m2 dan luas area penjualan sebesar 2,500 m2 di Jalan Pahlawan No. 175, Bogor, Jawa Barat. Sinar Abadi Home Centre merupakan modern outlet yang menyediakan bahan bangunan pertama di Kota Bogor. Berdirinya Sinar Abadi bermula dari usaha kapur biasa (untuk pembangunan rumah) pada tahun 1974, tetapi karena banyaknya permintaan pasar untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain selain kapur,
3 membuat pemilik ingin membuka usaha bahan bangunan (matrial) agar dapat memenuhi permintaan pasar. Adanya penambahan variasi produk membuat Sinar Abadi harus menambah lahan usahanya. Selama 36 tahun melayani banyaknya permintaan pasar, Sinar Abadi Home Centre ingin meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan kenyamanan dan pelayanan yang lebih lagi kepada pelanggan, Untuk itu tercetuslah sebuah ide untuk merubah konsep toko dari tradisional outlet menjadi modern outlet. Tepat pada tanggal 27 Juli 2010 Sinar Abadi telah diresmikan dan berganti nama menjadi Sinar Abadi Home Centre (SAHC) yang siap bersaing dengan kompetitor nya di kota Bogor. Konsep dari SAHC adalah modern outlet yang menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggan, mulai dari bahan bangunan hingga home appliance. SAHC menggunakan warna oranye dan hijau karena kedua warna tersebut merupakan warna khas Kota Bogor, dimana Kota Bogor merupakan tempat berdirinya SAHC untuk pertama kalinya sehingga membuat SAHC menjadi salah satu brand baru yang menjadi kebanggaan Kota Bogor. Dengan berubahnya konsep toko tradisional menjadi modern retail, maka perusahaan perlu melihat lagi apakah strategi bisnis yang dijalankan selama ini perlu berubah atau tidak. Sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah strategi yang sudah dijalankan adalah strategi yang tepat atau tidak. Dengan kondisi perkembangan perekonomian saat ini yang semakin maju, banyak perusahaan baru yang bermunculan tetapi banyak pula perusahaan lain berguguran. Baik perusahaan yang bangkrut maupun yang memilih untuk mengganti usahanya ke bidang yang lain. Hal tersebut menunjukkan adanya peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pemain lama atau baru untuk menekuni bisnis ini, salah satunya adalah PT. Sinar Abadi Home Center (SAHC).
4 Namun menurut informasi dari perusahaan, PT. SAHC berhadapan langsung dengan kompetitornya yang mempunyai konsep dan segmen/ target pasar yang hampir sama yaitu perusahaan yang bergerak di bidang ritel material pembangunan rumah dan juga perlengkapan rumah tangga. Saat ini di kota Bogor munculan pesaing baru seperti Ace Hardware, Informa, Best Pong, Super Home, Home Building Center dan Mitra 10 Sebagai “pemain baru” di modern outlet, apabila pihak manajemen PT. Sinar Abadi Home Center membiarkan kondisi tersebut terus berlangsung, sangat mungkin PT. Sinar Abadi Home Center mengalami stagnansi bahkan dapat juga mengalami bangkrut dalam bisnisnya. Untuk mengahadapi persaingan, pihak perusahaan membutuhkan perencanaan strategi bisnis yang baik agar sesuai visi,misi, lingkungan internal dan lingkungan eksternal dan perusahaan dalam menetapkan strategi bisnis. Untuk menganalisis strategi bisnis yang direncanakan oleh perusahaan adalah menggunakan metode deskriptif dengan studi kasus, dengan menghasilkan gambaran analisis data PT. Sinar Abadi Home Center dengan jangka waktu tertentu, yaitu dengan menganalisis faktor eksternal dan internal perusahaan yaitu matriks EFE, dan matriks IFE; menetapkan perumusan strategi bisnis perusahaan dengan matriks IE, matriks BCG, matriks SPACE, matriks Grand Strategy, matriks SWOT; dan menetapkan perumusan strategi bisnis yang paling baik secara objektif dengan menggunakan matriks QSPM. Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang strategi bisnis dengan judul FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA PT. SINAR ABADI HOME CENTER sehingga dapat menghasilkan perumusan strategi bisnis yang tepat dijalankan oleh PT. SINAR ABADI HOME CENTER.
5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, identifikasi masalah yang ada yaitu : 1. Bagaimana kondisi faktor eksternal pada PT. Sinar Abadi Home Center? 2. Bagaimana kondisi faktor internal pada PT. Sinar Abadi Home Center ? 3. Bagaimana formulasi/perumusan strategi bisnis PT. Sinar Abadi Home Center berdasarkan kondisi faktor eksternal dan internal ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kondisi eksternal PT. Sinar Abadi Home Center. 2. Untuk mengetahui kondisi internal PT. Sinar Abadi Home Center. 3. Untuk merumuskan strategi bisnis yang dapat digunakan oleh perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang luas tentang bisnis yang bersaing. b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khusus di bidang strategi bisnis untuk mampu berpikir mengaplikasikan teori-teori strategi bisnis. 2. Bagi Perusahaan a. Untuk membantu perusahaan dalam merencanakan strategi apa yang seharusnya digunakan. b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan saran dan bahan masukkan yang berguna bagi perusahaan dalam mengambil keputusan strategi bisnis perusahaan
6 3. Bagi Pembaca Dapat menambah pengetahuan tentang matrik-matriknya yang digunakan dalam perencanaan strategi dan cara penggunaannya.