IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. INVESTIGASI SISTEM Agrowisata merupakan salah satu usaha bidang pertanian yang memiliki potensi menunjang pembangunan agribisnis. Peluang pengembangan usaha agrowisata di Indonesia memiliki prospek yang cukup menjanjikan, hal ini dikarenakan tingginya minat masyarakat terhadap jenis wisata agro. Beberapa usaha agrowisata yang cukup terkenal antara lain Taman Buah Mekarsari (Cileungsi, Bogor),
perkebunan apel Kusuma Agrowisata (Batu Malang),
Taman Bunga Nusantara (Cipanas, Cianjur) dan Kebun Raya Bogor (Bogor). Selain agrowisata yang sudah dikelola pada skala industri oleh pemerintah ataupun instansi, usaha agrowisata juga telah dilakukan pada skala kecil oleh petani seperti yang dilakukan oleh para petani strwberry di daerah Ciwidey Bandung dan para petani anggota Kelompok Usaha Bersama Agribisnis (KUBA) di Malang yang membudidayakan tanaman salak. Dari beberapa jenis usaha agrowisata, agrowisata untuk tanaman bunga dan buah-buahan merupakan jenis agrowisata yang lebih banyak diminati. Untuk menunjang kegiatan usaha agrowisata diperlukan beberapa faktor pendukung dimana salah satunya adalah faktor teknologi. Dalam sebuah penelitian tentang rancangan kawasan sentra pengembangan (KSP) salak yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama Agribisnis (KUBA) di Malang, salah satu sasaran yang ingin dicapai adalah pengembangan sistem teknologi informasi sebagai salah satu faktor penunjang kegiatan agribisnis. Agrowisata sebagai bagian dari agribisnis memanfaatkan tanaman sebagai objek wisata. Dalam kaitannya sebagai objek wisata, setiap individu tanaman diusahakan memiliki kwalitas yang baik agar dapat menjadi daya tarik yang menarik minat para pengunjung. Untuk mendapatkan kwalitas tanaman yang baik dilakukan proses budidaya yang intensif terhadap setiap individu tanaman. Proses budidaya yang intensif dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana melakukan recording dan monitoring tanaman.
11
Berdasarkan investigasi yang dilakukan melalui studi pustaka terhadap beberapa literatur diketahui bahwa proses budidaya beberapa tanaman (terutama tanaman tahunan) memiliki kesamaan kegiatan budidaya. Kesamaan ini menjadi dasar asumsi untuk mengeneralisasi kegiatan budidaya tanaman agrowisata yang berupa tanaman buah tahunan (data kegiatan budidaya beberapa tanaman buah menahun disajikan pada Lampiran 1). Dari hasil investigasi juga diketahui terjadi kegiatan monitoring terhadap individu tanaman. Dalam kegiatan monitoring tersebut terjadi proses pencatatan dan penyimpanan data terhadap tiap-tiap individu tanaman. Jumlah tanaman yang banyak dan beragamnya jenis data yang dicatat dari tiap individu tanaman mengakibatkan jumlah data yang dikelola menjadi besar. Sistem pencatatan dan penyimpanan data secara manual (dalam bentuk hardcopy) menjadi kurang efektif karena sistem manual tidak memungkinkan untuk saling berbagi data sehingga beberapa data yang sama harus dicatat berulangkali dan mengakibatkan redudansi data. Selain itu, besarnya jumlah data yang dicatat dan disimpan menyulitkan proses retrieving data sehingga proses pengelolaan data menjadi kurang efisien. Untuk memudahkan proses pencatatan, penyimpanan dan pengelolaan data diperlukan mekanisme manajemen data terkomputerisasi agar lebih
efektif dan efisien. Perancangan Sistem Data
Record Individu Tanaman bertujuan untuk membuat sistem basis data yang terstruktur agar data-data yang disimpan tepat guna, mencegah redudansi data dan juga memungkinkan saling berbagi data dengan aplikasi lainnya sehingga sistem menjadi lebih efektif. User interface merupakan fasilitias yang dirancang untuk memudahkan pengguna dalam proses updating dan retrieving data dibandingkan sistem recording data secara manual. Dalam proses investigasi dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui kelayakan sistem yang didasarkan pada aspek operasional dan teknis. 1. Kelayakan Operasional Secara operasional sistem yang dibangun mempertimbangkan beberapa aspek, antara lain: a. Sistem dibangun menjadi satu program komputer yang utuh dalam format .exe sehingga program dapat diinstall tanpa pengguna harus ahli
12
dalam menggunakan software Visual Basic atau software basis data yang digunakan untuk membangun sistem ini. b. User interface dirancang dengan prinsip user friendly untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan sistem. c. Sistem yang dikembangkan memberi kemudahan dalam pembaharuan data (updating) melalui user interface yang disediakan sehingga tidak dibutuhkan operator khusus yang ahli mengenai sistem basis data . Sistem yang dibangun dapat dioperasikan oleh pengguna dengan kemampuan komputer tingkat dasar. Tingkat dasar yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kemampuan mengoperasikan komputer dan berinteraksi dengan software siap pakai seperti software berformat .exe. Saat ini sumber daya manusia yang berkemampuan seperti yang dimaksud cukup tersediannya, sehingga dari aspek operasional sistem tidak akan ada kendala. 2. Kelayakan Teknis Sistem dibangun dalam format executeble file (.exe) sehinnga dapat diinstal pada unit komputer tanpa harus menginstall software pembagun sistem yaitu Microsoft Visual Basic dan Microsoft Acces. Sistem yang dibangun dapat bekerja dengan baik pada unit komputer dengan spesifikasi processor Pentium IV, RAM 128 MB dan sistem operasi Windows XP. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komputer terkini dan beragamnya varian komputer dengan berbagai harga maka spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini dapat dikategorikan spesifikasi yang minimum. Dengan demikian sistem yang dibangun memenuhi studi kelayakan teknis.
13
B. ANALISIS SISTEM Pada tahap analisis sistem, dilakukan identifikasi kebutuhan pengguna dan indentifikasi fungsional sistem. 1. Identifikasi Kebutuhan Dalam identifikasi kebutuhan, hal yang menjadi acuan adalah siapakah yang akan menggunakan sistem dan informasi yang dibutuhkan untuk membuat sistem yang berguna untuk pengguna tersebut. Sistem ini dapat digunakan oleh perorangan maupun oleh lembaga atau instansi yang berkepentingan dalam kegiatan budidaya tanaman, baik budidaya beskala berkebun oleh petani ataupun skala industri. Sistem ini memberikan fungsi pencatatan yang dapat dijadikan acuan dalam proses monitoring kegiatan budidaya tanaman. Berdasarkan studi pustaka terhadap beberapa literatur diperoleh data-data kegiatan budidaya yang umum dilakukan pada budidaya tanaman tahunan yang dijadikan acuan penentuan jenis informasi yang dibutuhkan oleh pengguna (tabel kegiatan budidaya beberapa tahunan pada Lampiran 1). Dari proses investigasi tentang kebutuhan informasi pengguna sistem, diperoleh jenis-jenis informasi yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Informasi identitas tanaman Informasi identitas tanaman meliputi data-data tanggal tanam, nama tanaman, varietas tanaman dan lokasi tanaman tersebut. b. Informasi kegiatan perawatan Informasi kegiatan perawatan yang dibutuhkan berupa data tanggal terjadinya suatu perawatan terhadap tanaman dan jenis perawatan yang dilakukan. c. Informasi kegiatan pemupukan Informasi kegiatan pemupukan mencatat data-data tanggal pemupukan, jenis-jenis pupuk yang diberikan serta dosis setiap pupuk yang diberikan. d. Informasi penyakit tanaman dan penanggulanggannya Informasi ini mencatat data-data tanggal terjadinya suatu penyakit, jenis penyakit yang terjadi dan obat-obat yang diberikan untuk menanggulangi beserta dosisnya.
14
e. Informasi kegiatan produksi Informasi yang dibutuhkan berupa data-data tanggal pemanenan (pemetikan buah) dan jumlah buah yang dihasilkan.
2. Identifikasi Fungsional Secara khusus sistem ini dirancang dan dibangun berdasarkan kebutuhan pada proses budidaya tanaman agrowisata. Namun secara umum sistem ini dapat dipergunakan dalam proses budidaya tanaman lain selama memiliki proses budidya yang sama. Dengan demikian sistem ini dapat dipergunakan secara luas oleh perusahaan, instansi, kelompok usaha tani, petani dan pihak-pihak lain yang berkaitan dalam kegiatan monitoring proses budidaya tanaman. Tujuan pengembangan sistem ini adalah untuk mencatat, menyimpan dan mengelola data-data tanaman yang dapat digunakan dalam proses monitoring tanaman. Untuk keperluan tersebut sistem ini menyediakan fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Fungsi Pemasukan Data untuk melakukan entry data kedalam sistem. b. Fungsi Edit Data untuk memodifikasi data yang tersimpan dalam sistem. c. Fungsi Hapus Data untuk menghapus data yang tersimpan dalam sistem. d. Fungsi Cetak Data untuk mencetak laporan dari data-data dalam sistem. e. Fungsi penelusuran data untuk memudahkan pencarian data yang dibutuhkan pengguna C. DESAIN SISTEM 1. Desain Basis Data Desain basis data sistem ini dibangun menggunakan Microsoft Access 2002. Basis data yang dibangun terdiri dari 12 tabel yang saling berelasi membangun satu basis data yang utuh. Berikut adalah struktur data dari tabel-tabel yang terlibat dalam basis data ini: a. Data identitas tanaman Tabel Tanaman (Tabel 1) merupakan basis data yang menyimpan data-data identitas tanaman. Data-data yang dicatat adalah data nama
15
tanaman, varietas tanaman, lokasi tanaman dan tanggal penanaman. Lokasi tanaman dilapang dinyatakan dalam bentuk koordinat XY. Primary key yang ditetapkan adalah id_tanaman. Tabel 1. Struktur Tabel Tanaman Nama Field
Tipe Data
id_tanaman
Text
Keterangan ID tabel
tanggal_tanam
Tanggal
Tanggal penanaman
nama_tanaman
Text
Nama tanaman
varietas
Text
Varietas
lokasi
Text
Lokasi tanaman
b. Data pada kegiatan pemupukan Data-data pemupukan terkait kegiatan pemupukan dirancang dalam tiga tabel, yaitu Tabel Pupuk, Tabel Pemupukan dan Tabel Pemupukan Detail. Struktur tabel-tabel tersebut berturut-turut dinyatakan pada Tabel 2, Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 2. Struktur Tabel Pupuk Nama Field
Tipe Data
Keterangan
id_pupuk
Text
ID tabel
jenis_pupuk
Text
Jenis pupuk
nama_pupuk
Text
Merek dagang pupuk
satuan
Text
Jenis satuan
Tabel Pupuk (Tabel 2) merupakan tabel basis pupuk. Basis data ini menyimpan data-data mengenai jenis pupuk, nama/merek dagang pupuk dan jenis satuan besaran yang digunakan dalam pemberian dosis pupuk. id_pupuk digunakan sebagai primary key tabel basis data pupuk.
16
Tabel 3. Struktur Tabel Pemupukan Nama Field
Tipe Data
id_pemupukan
Text
tanggal
Tanggal
id_tanaman
Text
Keterangan ID tabel Tanggal pemupukan ID tabel
Tabel 4. Struktur Tabel Pemupukan Detail Nama Field
Tipe Data
Keterangan
id_pemupukan
Text
ID tabel
id_pupuk
Text
ID tabel
jumlah
Long Integer
Dosis yang diberikan
Tabel Pemupukan (Tabel 3) merupakan tabel basis data kegiatan pemupukan. Basis data ini mencatat waktu terjadinya kegiatan pemupukan terhadap setiap individu tanaman tertentu. Primary key yang ditetapkan adalah id_pemupukan sehingga setiap kegiatan pemupukan bersifat unik untuk setiap kegiatan pemupukan walaupun tanaman yang dipupuk adalah tanaman yang sama dipupuk pada tanggal berbeda atau tanaman berbeda yang dipupuk pada tanggal yang sama. Tabel Pemupukan Detail (Tabel 4) adalah tabel basis data yang mencatat dosis pupuk yang diberikan pada setiap kegiatan pemupukan. c. Data pada kegiatan Perawatan Data kegiatan perawatan dirancang dalam tiga tabel, yaitu Tabel Perawatan (Tabel 5) , Tabel Perawatan Detail (Tabel 6) dan Tabel Jenis Perawatan (Tabel 7). Tabel 5. Struktur Tabel Perawatan Nama Field
Tipe Data
Keterangan
id_tanaman
Text
ID tabel
id_perawatan
Text
ID tabel
tanggal
Tanggal
Tanggal perawatan
17
Tabel Perawatan (Tabel 5) merupakan tabel basis data yang mencatat waktu terjadinya kegiatan perawatan. id_perawatan ditetapkan sebagai primary key tabel untuk menyatakan bahwa setiap kegiatan perawatan adalah unik untuk setiap waktu terjadinya perawatan dan individu tanaman yang mendapatkan perawatan.
Tabel 6. Struktur Tabel Perawatan Detail Nama Field
Tipe Data
Keterangan
id_perawatan
Text
ID tabel
id_jenis_perawatan
Text
ID tabel
Tabel 7. Struktur Tabel Jenis Perawatan Nama Field
Tipe Data
Keterangan
id_jenis_perawatan
Text
ID tabel
jenis_perawatan
Text
Jenis perawatan
Tabel Perawatan Detail (Tabel 6) digunakan sebagai penghubung Tabel Perawatan dengan Tabel Jenis Perawatan yang merupakan basis data jenis-jenis perawatan (Tabel 7). Id_perawatan dan id_jenis perawatan ditetapkan sebagai primary key. d. Data terkait penyakit tanaman dan penanggulanggannya Data terkait penyakit berisi data-data penyakit yang terjadi pada tanaman dan data-data obat yang digunakan untuk penanggulangannya. Data-data tersebut dirancang dalam tiga tabel, yaitu Tabel Penyakit (Tabel 8) , Tabel Obat (Tabel 9), dan Tabel Pengobatan Detail (Tabel 10). Tabel 8. Struktur Tabel Penyakit Nama Field
Tipe Data
Keterangan
id_penyakit
Text
ID tabel
nama_penyakit
Text
Nama/jenis penyakit
18
Tabel Penyakit (Tabel 8) adalah basis data jenis-jenis penyakit dengan id_penyakit digunakan sebagai primary key tabel.
Tabel 9. Struktur Tabel Obat Nama Field
Tipe Data
Keterangan
id_obat
Text
ID tabel
jenis_obat
Text
Jenis obat
nama_obat
Text
Merek dagang obat
satuan
Text
Jenis satuan
Tabel Obat (Tabel 9) merupakan tabel basis data obat. Basis data ini menyimpan data-data mengenai jenis obat, nama/merek dagang obat dan jenis satuan besaran yang digunakan dalam pemberian dosis obat. id_obat digunakan sebagai primary key tabel basis data obat. Tabel Pengobatan (Tabel 10) merupakan tabel basis data kegiatan pengobatan. Basis data ini mencatat waktu terjadinya kegiatan pengobatan terhadap setiap individu tanaman tertentu. Jenis penyakit, jenis obat dan dosis obat yang diberikan pada proses pengobatan dicatat kedalam basis data pada Tabel Pengobatan Detail (Tabel 11). Tabel 10. Struktur Tabel Pengobatan Nama Field id_pengobatan tanggal id_tanaman
Tipe Data Text Tangggal Text
Keterangan ID tabel Tanggal pengobatan ID tabel
Tabel 11. Struktur Tabel Pengobatan Detail Nama Field
Tipe Data
Keterangan
id_pengobatan
Text
ID tabel
id_penyakit
Text
ID tabel
id_obat
Text
ID tabel
dosis_obat
Long Integer
Dosis yang diberikan
19
e. Data pada kegiatan produksi Tabel Produksi (Tabel 12) merupakan basis data terkait data-data mengenai jumlah buah yang dihasilkan tanaman. Pada tabel produksi terdapat dua grade yaitu: 1) buah grade A, yaitu buah yang memenuhi standard kwalitas yang ditetapkan pengguna; dan 2) buah kategori lainnya, yaitu buah yang tidak memenuhi standard grade A. Untuk kegiatan agrowisata pada umumnya buah yang diharapkan untuk dijadikan sebagai objek wisata panen adalah buah-buah yang ada pada grade A. Tabel 12. Struktur Tabel Produksi Nama Field
Tipe Data
Keterangan
id_produksi
Text
ID tabel
id_tanaman
Text
ID tabel
tanggal
Tanggal
Tanggal pemanenan
grade_a
Long Integer
Jumlah grade A (kg)
lainnya
Long Integer
Jumlah selain grade A (kg)
Tabel-tabel basis data yang dirancang dihubungkan sedemikian rupa agar dapat menghasilkan informasi yang diiginkan. Hubungan (relationship) antar tabel secara umum seperti terlihat pada Gambar 1.
2. Desain Proses Desain proses adalah perancangan proses yang terjadi pada sistem dalam mengolah masukan dari pengguna dan basis data menjadi keluaran yang dibutuhkan oleh pengguna. Keluaran yang dihasilkan oleh sistem nantinya akan dipergunakan untuk keperluan monitoring tanaman. a. Informasi Identitas Tanaman Informasi identitas tanaman disimpan didalam basis data pada tabel Tanaman. Kegiatan recording dan monitoring identitas tanaman dilakukan melalui tabel ini berdasarkan fungsional yang disediakan oleh sistem.
20
Gambar 2. Relasi Tabel Basis Data
b. Monitoring Kegiatan Pemupukan Untuk menghasilkan informasi mengenai kegiatan pemupukan melibatkan 4 tabel basis data yakni, Tabel Tanaman, Tabel Pupuk, Tabel Pemupukan dan Tabel Pemupukan Detail. Ketiga tabel tersebut berinteraksi berdasarkan relasi seperti pada Gambar 2. Pada tabel Tanaman, id_tanaman digunakan sebagai primary key dan berelasi dengan tabel Pemupukan dengan jenis relasi one to many (1 to ∞). Pada tabel Pemupukan yang menjadi primary key adalah id_pemupukan, sehingga relasi ini menyatakan bahwa setiap tanaman dapat memiliki lebih dari satu data pemupukan karena setiap pemupukan adalah unik untuk setiap tanggal pemupukan pada tanaman yang sama. Dari tabel Pemupukan ke tabel Pemupukan Detail terhubung melalui primary key id_pemupukan dengan relasi one to many yang menyatakan setiap pemupukan pada tanggal yang sama dapat dilakukan dengan beberapa jenis pupuk sekaligus. Pada tabel Pemupukan Detail, id_pupuk dan id_pemupukan ditetapkan sebagai primary key untuk mencegah data pupuk yang sama dimasukkan berulangkali pada satu tanggal pemupukan terhadap tanaman yang sama. Tabel Pupuk merupakan basis data yang
21
menyimpan data-data pupuk dan diberikan relasi one to many dengan tabel Pemupukan Detail agar data pupuk dapat digunakan berulangkali pada berbagai kegiatan pemupukan.
Gambar 3. Relasi data untuk menghasilkan monitoring kegiatan pemupukan tanaman Dari interaksi antar tabel seperti yang terlihat pada Gambar 2 dapat diperoleh keluaran informasi tentang: identitas tanaman yang dipupuk, waktu terjadi pemupukan, jenis pupuk yang digunakan dan dosis pupuk yang diberikan. Proses untuk menghasilkan informasi tersebut dilakukan oleh sistem berdasarkan rule yang dibangun pada bahasa perograman. Informasi-informasi tersebut dapat dipergunakan untuk monitoring kegiatan peupukan tanaman. c. Monitoring Kegiatan Perawatan Informasi kegiatan perawatan berkaitan dengan 4 tabel basis data yaitu, Tabel Tanaman, Tabel Perawatan, Tabel Perawatan Detail dan Tabel Jenis Perawatan. Relasi antara ketiga tabel terlihat pada Gambar 3 .
22
Gambar 4. Relasi data untuk menghasilkan monitoring kegiatan perawatan tanaman. Tabel Jenis Perawatan merupakan basis data yang menyimpan datadata jenis perawatan dan diberi primary key id_jenis_perawatan. Data-data pada tabel Jenis Perawatan dapat digunakan oleh tabel Perawatan melalui tabel Perawatan Detail sebagai penguhubung. Tabel Perawatan Detail merupakan basis data yang menyimpan data jenis perawatan yang dilakukan pada satu waktu kegiatan perawatan, dimana id_perawatan dan id_jenis_perawatan ditetapkan sebagai primary key agar jenis perawatan yang sama apabila dilakukan pada waktu yang sama tidak dicatat sebagai dua data yang berbeda sehingga mengakibatkan redudansi data. Relasi antar tabel Perawatan Detail dengan tabel Perawatan adalah many to one untuk menyatakan dalam satu kali kegiatan perawatan dapat dilakuan beberapa jenis perawatan sekaligus. Relasi antara tabel Perawatan, Jenis Perawatan, dan Perawatan Detail menghasilkan data mengenai waktu terjadinya kegiatan perawatan dan jenis perawatan yang dilakukan yang kemudian disebut sebagai data kegiatan perawatan. Data ini kemudian dihubungkan dengan basis data tanaman pada tabel Tanaman dengan relasi many to one untuk menyatakan bahwa setiap tanaman dapat memiliki lebih dari satu data
23
kegiatan perawatan yang berbeda. Interaksi data kegiatan perawatan dengan data identitas tanaman yang terdapat tabel Tanaman menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk monitoring perawatan tanaman. Informasi yang digunakan dalam proses monitoring perawatan, yaitu: identitas tanaman yang mendapat perawatan (nama, varietas dan lokasi), waktu terjadinya perawatan dan jenis peawatan yang dilakukan. d. Monitoring Penyakit Tanaman Dan Penanggulangannya Data-data yang digunakan dalam proses monitoring penyakit tanaman disimpan dalam 5 tabel basis data yang saling berelasi seperti terlihat pada Gambar 4. Tabel Tanaman dihubungkan dengan relasi one to many dengan tabel Pengobatan karena satu tanaman dapat mengalami lebih dari satu kali kegiatan pengobatan. Tabel Penyakit yang merupakan basis data jenis penyakit dan tabel Obat sebagai basis data jenis obat dihubungkan dengan relasi one to many terhadap tabel Pengobatan Detail agar masing masing data pada tabel Penyakit dan tabel Obat dapat digunakan berulangkali oleh tabel Pengobatan Detail.
Gambar 5. Relasi data untuk menghasilkan monitoring penyakit tanaman dan penanggulangan yang dilakukan
24
Tabel Pengobatan Detail adalah basis data yang menyimpan data jenis penyakit, jenis obat dan dosis obat pada setiap kegiatan pengobatan. Pada tabel Pengobatan Detail, id_pengobatan, id_penyakit dan id_obat digunakan sebagai primary key agar setiap data pengobatan memiliki data jenis penyakit yang berbeda atau jenis obat berbeda. Dari rule yang diguanakan pada bahasa pemrograman, relasi 5 tabel diatas menghasilkan keluaran informasi yang dapat digunakan untuk monitoring penyakit tanaman dan penanggulangannya, yaitu: identitas tanaman (nama, varietas dan lokasi), tanggal terjadinya pengobatan, jenis obat yang digunakan dan dosis yang diberikan. e. Monitoring produksi Informasi mengenai kegiatan produksi diperoleh dari interaksi 2 tabel basis data (Gambar 5), yaitu Tabel Tanaman dan Tabel Produksi. Informasi yang dihasilkan adalah: waktu pemanenan, tanaman yang dipanen, lokasi tanaman dan hasil pemanenan berdasarkan kwalitasnya. id_produksi ditetapkan sebagai primary key karena setiap satu kegiatan panen dicatat sebagai satu data yang unik. Tabel Tanaman dan tabel Produksi memiliki relasi one to many karena setiap tanaman mungkin dipanen berulangkali pada waktu yang berbeda dan setiap tanaman pada satu areal mungkin dipanen tidak secara serentak pada waktu yang sama.
Gambar 6. Relasi data untuk menghasilkan monitoring produksi tanaman
25
3. DESAIN USER INTERFACE Desain user interface dilakukan dengan bahasa pemrograman komputer menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0. User interface dirancang untuk memberikan akses kepada fungsi fungsional sistem yang dirancang, yakni fungsi input data, fungsi edit data, fungsi hapus data, fungsi cetak data dan fungsi pencarian data. Halaman user interface dirancang secara user friendly sehingga mempermudah interaksi pengguna dengan sistem. Struktur pengaksesan user interface berdasarkan menu dapat dilihat pada Gambar 6.
Menu Utama Tanaman Pemupukan Pemupukan Detail pemupukan Perawatan Perawatan Detail Perawatan Pengobatan Pengobatan Detail Pengobatan Produksi Jenis Obat Jenis Penyakit Jenis Perawatan Jenis Pupuk Keluar
Gambar 7. Struktur User Interface
26
D. IMPLEMENTASI SISTEM Implemetasi sistem yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengoperasian basis data yang telah dirancang menggunakan media user interface yang dibangun menggunakan bahasa programVisual Basic Versi 6. Pengujian implementasi system dilakukan untuk menguji coba fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem sesuai dengan desain proses yang ditetapkan. Tujuan dari pengujian sistem ini adalah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sistem ini serta pengembangan yang mungkin dilakukan. Dengan dilakukan pengujian maka akan diketahui apabila terdapat kesalahan dalam pemrograman. 1. User Interface Menu Utama Halaman Menu Utama muncul saat program pertama kali dijalankan (Gambar 8). Dari halaman ini pengguna dapat memilih menu-menu yang akan membuka halaman user interface berikutnya. Selain menu yang ditampilkan dalam bentuk tombol, pilihan menu juga terdapat dalam bentuk drop down menu yang terdapat pada kiri atas halaman. Pada saat pengguna telah memilih salah satu menu, pengguna dapat mengakses pilihan lain pada menu utama dengan meng-klik drop down menu pada kiri atas halaman tanpa harus kembali ke halaman Menu Utama.
Gambar 8. Tampilan halaman Menu Utama
27
2. User InterfaceTanaman Tampilan Halaman Tanaman merupakan hasil running program (proses sistem) bila pengguna memilih menu Tanaman. Halaman Tanaman menyajikan data-data mengenai tanaman, yaitu data nama tanaman, varietas tanaman, tanggal tanam, asal bibit dan lokasi tanaman. Data lokasi tanaman disajikan berupa koordinat XY pada lokasi di lapang. Tampilan halaman tanaman seperti terlihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Tampilan halaman Menu Tanaman Proses fungsional yang terdapat pada halaman tanaman,yaitu: a. Fungsi Input Data Fungsi untuk menambah data baru pada basis data dapat dilakukan dengan menekan tombol ’Tambah’ pada halaman user interface. Pada saat memasukkan data baru pengguna harus memberikan ID Tanaman baru yang unik (belum digunakan oleh tanaman lain). Apabila ID yang digunakan telah digunakan oleh tanaman lain maka sistem akan menampilkan pesan peringatan bahwa data yang dimasukkan salah dan data tidak akan bisa disimpan. Apabila data yang dimasukkan sudah benar
28
dapat disimpan kedalam basis data dengan menekan tombol ’Simpan’ atau membatalkan perubahan data dengan menekan tombol ’Batal’. b. Fungsi Edit Data Untuk mengubah data yang sudah tersimpan dalam basis data dilakukan dengan terlebih dahulu memilih data yang ingin diubah kemudian menekan tombol ’Edit’. Untuk memilih data yang akan diubah dapat menggunakan fasilitas pencarian data atau memilih data dalam tabel yang ditayangkan oleh sistem pada saat itu dan kemudian menekan tombol ’Edit’. Setelah selesai melakukan perubahan data, data dapat disimpan kembali dengan menekan tombol ’Simpan’ atau membatalkan perubahan data dengan menekan tombol ’Batal’. c. Fungsi Penghapusan Data: Untuk menghapus data dilakukan dengan memilih data yang akan dihapus kemudian menekan tombol ’Hapus’. Untuk memilih data dapat dilakukan dengan fasilitas pencarian data atau memilih pada tabel apabila tersedia. d. Fungsi Cetak Data: Tombol ’Cetak’ pada halaman user interface akan mencetak semua data yang dipanggil dan ditampilkan pada tabel dalam bentuk laporan. Apabila perangkat komputer yang digunakan terhubung dengan Printer maka laporan dapat dicetak menjadi bentuk hardcopy. Contoh laporan seperti terlihat pada Gambar 10. e. Fungsi Pencarian Data Fungsi pencarian data untuk me-retrieve data yang diinginkan. Untuk mencari data pengguna terlebih dahulu memilih kriteria pencarian yang disediakan, yaitu pencarian berdasarkan: 1) ID tanaman, 2) Tanggal tanama, 3) Varietas tanaman, 4) Asal bibit, dan 5) Lokasi tanaman. Setelah memilih kriteria pencarian pengguna memasukkan kata kunci pencarian lalu menekan tombol ’Cari’ untuk menampilkan semua data yang bersesuaian dengan kata kunci pencarian yang dimasukkan. Tombol ’Tampilkan Semua’ berfungsi untuk kembali dari proses pencarian dan menampilkan semua data secara umum.
29
Gambar 10. Contoh laporan pengobatan detail.
3. User Interface Pemupukan Halaman Pemupukan (Gambar 11) dihasilkan oleh proses sistem apabila pengguna memilih menu pemupukan. Halaman ini menyajikan datadata yang berhubungan dengan kegiatan pemupukan. Pada halaman pemupukan terdapat dua sub menu, yaitu Pemupukan dan Detail Pemupukan (Gambar 12). Sub menu Pemupukan berkaitan dengan kegiatan pemupukan, yaitu tanggal pemupukan dan identitas tanaman (ID tanaman, varietas serta lokasinya). Pada halaman ini terdapat fungsi sistem untuk input data, edit data, pecarian data dan pencetakan data. Tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan fungsi tersebut sama dengan tombol-tombol pada halaman Tanaman begitu juga dengan prosesnya secara umum.
30
Gambar 11. Tampilan halaman Menu Pemupukan
Untuk proses penambahan data baru, data baru yang dapat ditambahkan pada halaman ini adalah data Tanggal Pemupukan dan ID Pemupukan, sedangkan data ID tanaman pengguna memilih melalui drop down menu pada kolom ID tanaman yang secara otomatis akan menampilkan data yang berkaitan untuk kolom varietas dan lokasi. ID pemupukan bersifat unik sehingga apabila ID baru yang dimasukkan telah digunakan oleh data lain sistem akan menampilkan pesan bahwa terjadi kesalahan pengisian data dan data baru tidak dapat disimpan.
31
Gambar12. Tampilan halaman Menu Detail Pemupukan
Detail Pemupukan mencakup informasi pupuk yang digunakan pada proses pemupukan, yakni nama pupuk (merk dagang), jenis pupuk serta dosis yang diberikan. Data-data baru yang dapat dimasukkan pada halaman ini adalah data jumlah (dosis) pupuk. Untuk ID Pemupukan dan ID Pupuk pengguna memilih salah satu data yang disediakan oleh drop down menu pada setiap kolom. Kolom Nama-Jenis akan secara otomatis terisi sesuai data yang yang tersimpan pada basis data berdasarkan ID Pupuk yang dipilih pada drop down menu. Fungsi untuk penambahan, penyimpanan, perbaikan, penghapusan data dilakukan dengan tombol-tombol seperti pada halaman sebelumnya dengan proses yang sama. 4. User Interface Perawatan Halaman Perawatan tediri dari dua sub menu, yaitu Perawatan (Gambar 13) dan Detail Perawatan (Gambar 14). Tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan fungsional sistem dirancang sama seperti pada halaman pemupukan, demikian juga untuk fungsi umum yaitu fungsi pemasukan,
32
perbaikan dan penghapusan data tersedia dengan rancangan yang sama. Keseragaman format ini ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan basis data.
Gambar 13. Tampilan halaman Menu Perawatan
Sub menu Perawatan berkaitan dengan data-data kegiatan perawatan, yaitu tanggal pemupukan dan ID pemupukan serta data-data identitas tanaman, yaitu ID tanaman, varietas dan lokasi tanaman. Data-data baru yang dapat ditambahkan pada halaman ini adalah Tanggal Perawatan dan ID Perawatan. ID perawatan bersifat unik sehingga data ID baru yang dimasukkan harus ID baru yang tidak sedang dipergunakan oleh data lain. Pada kolom ID Tanaman terdapat drop down menu untuk memilih data ID Tanaman dari basis data Tanaman. Setelah data-data kegiatan pemupukan disimpan dilakukan pemasukan data jenis perawatan pada halaman Detail Perawatan. Data jenis perawatan dimasukkan dengan memilih data yang tersimpan pada basis data jenis-jenis perawatan. Apabila jenis perawatan yang dilakukan belum terdata pada basis
33
data jenis-jenis perawatan maka pengguna harus memasukkan data tersebut melalui halaman Jenis Perawatan.
Gambar 14. Tampilan halaman Menu Detail Perawatan
5. User Interface Pengobatan Halaman Pengobatan terdiri dari dua sub menu, yaitu Pengobatan dan Detail Pengobatan. Pengobatan (Gambar 15.) mancakup data-data kegiatan pengobatan berupa data identitas tanaman dan tanggal terjadinya pengobatan. Detail Pengobatan (Gambar 16.) berisi data jenis penyakit yang diderita pada saat dilakukan pengobatan dan data obat (nama obat dan jenis obat) serta dosis yang diberikan. Pada halaman ini data ID Penyakit dipilih dari daftar yang sudah tersimpan pada basis data. Apabila data yang diinginkan belum tersimpan di basis data maka pengguna harus memasukkan data tersebut melalui halaman Jenis Penyakit. Hal yang sama belaku terhadap data ID Obat dimana pemasukan data obat dilakukan melalui halaman Jenis Obat.
34
Gambar 15. Tampilan halaman Menu Pengobatan
Gambar 16. Tampilan halaman Menu Detail Pengobatan
35
7. User Interface Obat Halaman Obat menampilkan basis data obat. Data ditampilkan dalam bentuk tabel berupa ID obat, jenis obat, nama obat (merk dagang), dan satuan besaran yang digunakan. Satuan besaran perlu didata karena tidak semua obat menggunakan besaran yang sama. Satuan tersebut dapat dalam bentuk mililiter atau liter untuk jenis cair, sendok untuk jenis serbuk, butir atau buah untuk jenis butiran. Tampilan halaman Obat seperti pada Gambar 16. Fungsi yang dapat dilakukan pada halaman obat, sama seperti fungsifungsi yang dirancang pada halaman sebelumnya yaitu fungsi penambahan, penyimpanan, perbaikan, penghapusan data. Pencarian data obat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas pencarian yang tersedia.
Gambar 17. Tampilan halaman Menu Jenis Obat 8. User Interface Jenis Penyakit Halaman Jenis Penyakit menampilkan basis data penyakit tanaman. Data yang ditampilkan adalah ID Penyakit dan Nama Penyakit. Pada halaman ini pengguna dapat memasukkan, mengubah dan menghapus data
36
pada data base penyakit. Tampilan halaman Jenis Penyakit terlihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Tampilan halaman Menu Jenis Penyakit 9. User Interface Jenis Perawatan Halaman Jenis Perawatan menampilkan basis data jenis perawatan. Data yang ditampilkan adalah ID Jenis Perawatan dan Nama Perawatan. Pada halaman ini pengguna dapat menambah, mengedit dan menghapus data jenis perawatan. Tampilan halaman Jenis Perawatan terlihat pada Gambar 19. Berdasarkan penelusuran terhadap data-data pada pustaka bacaan, terdapat beberapa kegiatan perawatan sejenis namun dilakukan untuk tujuan yang berbeda atau dilakukan berdasarkan fase-fase tertentu yang berbeda. Sebagai contoh adalah kegiatan pemangkasan pada tanaman belimbing. Pada tanaman belimbing terdapat 3 jenis pemangkasan yaitu, pemangkasan bentuk, pemangkasan ranting dan cabang serta pemangkasan untuk peremajaan (penjelasan masing-masing kegiatan disajikan pada Lampiran 1). Dalam pencatatan kedalam basis data ketiga pemangkasan tersebut dicatat sebagai tiga data yang berbeda sehingga masing-masing kegiatan diberi ID
37
Perawatan yang berbeda. Cara penyimpanan data seperti ini juga berlaku bagi jenis perawatan lain yang memiliki lebih dari satu kegiatan sejenis dimana penamaan dan ID yang diberikan ditentukan sendiri oleh pengguna.
Gambar 19. Tampilan halaman Menu Jenis Perawatan
10. User Interface Jenis Pupuk Halaman Obat menampilkan data base pupuk. Pada halaman ini pengguna dapat menambah, mengedit dan manghapus data pada basis data pupuk. Data ditampilkan dalam bentuk tabel berupa ID pupuk, jenis pupuk, nama pupuk (merk dagang), dan satuan jumlah pupuk. Tampilan halaman Pupuk seperti pada Gambar 19. Fungsi-fungsi tombol yang tersedia pada halaman ini sama seperti pada halaman sebelumnya untuk memberi akses fungsional sistem dengan proses yang sama secara umum.
38
Gambar 20. Tampilan halaman Menu Jenis Pupuk
11. User Interface Produksi Halaman produksi berisi data-data mengenai kegiatan pemanenan dan hasil panen. Data-data yang ditampilkan adalah identitas tanaman (nama tanaman , varietas tanaman dan lokasi tanaman), tanggal panen dan jumlah produksi. Jumlah produksi terdiri dari dua jenis, yaitu: 1) Grade A, untuk tanaman yang memenuhi standar kwalitas yang ditetapkan oleh pengguna, dan 2) Lainnya, untuk tanaman yang tidak termasuk Grade A. Tampilan halaman Produksi seperti terlihat pada Gambar 21.
39
Gambar 21. Tampilan halaman Menu produksi
Proses implementasi sistem dilakukan pada komputer PC AMD Sempron(tm) 1.67 GHz, RAM 256 MB dan sistem operasi Microsoft Windows XP Profesional SP2. Dari hasil uji coba diketahui sistem dapat berjalan sesuai dengan fungsi yang dirancang. Hierarki menu yang ditampilkan oleh sistem sesuai dengan hierarki yang dirancang (Gambar 7). Fungsional sistem pada setiap halaman user interface dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan output seperti yang diharapkan.
E. PERAWATAN SISTEM Salah satu aktivitas dari tahap perawatan sistem adalah mengevaluasi, dan memodifikasi sistem yang telah dibangun. Modifikasi atau perbaikan sistem dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan pengguna sistem. Pada sistem ini tidak disediakan fasilitas modifikasi yang dapat langsung dilakukan oleh pengguna karena sistem telah dibuat dalam format executeble file (.exe). Modofikasi sistem dapat dilakukan dengan mencopy source program. Perawatan yang dilakukan adalah berupa updating data agar data-data
40
yang digunakan sesuai dan relevan dengan kebutuhan pengguna. Fungsional yang disediakan oleh sistem, yaitu fungsi input data, edit data dan hapus data, memungkin dilakukan proses perawatan sistem untuk meng-update data agar sesuai dan relevan dengan kondisi yang ada di lapangan saat itu.
41