24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Kelompok Budi Daya “Mitra Gemah Ripah” merupakan salah satu kelompok usaha kecil menengah bidang perikanan darat yaitu budi daya udang galah. Kelompok usaha tersebut didirikan pada tahun 2003. Penelitian
mengenai studi
kelayakan bisnis udang galah yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Garut dan STTP Bogor (Sekolah Tinggi Teknologi Perikanan) selama dua bulan pada tahun 2002 merupakan cikal bakal dari pendirian kelompok budi daya tersebut. Penelitian tersebut bertujuan untuk mempercepat alih teknologi budi daya udang galah kepada masyarakat serta mengadakan pengujian kelayakan teknis ekonomis usaha taninya. Setelah hasil penelitian menyatakan bahwa bisnis budi daya udang galah memiliki kelayakan bisnis yang baik, maka masyarakat yang dilibatkan dalam kegiatan penelitian tersebut berinisiatif untuk membentuk kelompok usaha budi daya udang galah sebagai kelas pemula yang disahkan langsung oleh kepala desa setempat. Kelompok budi daya “Mitra Gemah Ripah” saat ini telah berjalan 8 tahun dan banyak mengalami perkembangan sehingga pada tahun 2005 dikukuhkan sebagai kelas madya oleh bupati Garut. Perbedaan antara kelas pemula dan kelas madya adalah terletak pada nilai prestasi yang dicapai serta pihak yang mnegukuhkan. Nilai prestasi ditentukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut berdasarkan beberapa kriteria penilaian yaitu kemampuan merencanakan kegiatan dan memanfaatkan sumber daya secara optimal, kemampuan melaksanakan dan menaati perjanjian dengan pihak lain, kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan secara rasional, kemampuan meningkatkan hubungan yang melembaga antar kelompok pembudi daya serta kemampuan menerapkan teknologi dan informasi. Pada kelas pemula jumlah nilai prestasi yang harus dicapai adalah 100-250 poin dan dikukuhkan oleh kepala desa, sedangkan pada kelas madya jumlah nilai prestasi yang dicapai harus melebihi 500 poin dan dikukuhkan oleh bupati. Banyak pula penghargaan yang telah diterima oleh kelompok
25
budi daya udang galah “Mitra Gemah Ripah” baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, salah satunya berhasil meraih penghargaan sebagai kelompok usaha budi daya udang berprestasi I tingkat Provinsi Jawa Barat. Perkembangan yang dialami oleh kelompok budi daya udang galah “Mitra Gemah Ripah” ini bukan berarti tidak mengalami berbagai permasalahan. Permasalahan utama yang dihadapi oleh kelompok budi daya ini adalah proporsi kuantitas produksi antara udang tahap tokolan dan tahap pembesaran agar diperoleh laba yang maksimum. Adapun masalah lain yang dihadapi oleh kelompok usaha budi daya adalah inovasi yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas agar selalu dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. 4.2 Tujuan dan Struktur Organisasi Tujuan awal dari kelompok usaha budi daya udang galah “Mitra Gemah Ripah” ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf ekonomi para petani Desa Situ Gede Karangpawitan melalui kegiatan budi daya perikanan air tawar menimbang lahan pertanian di desa tersebut yang semakin sempit. Namun seiring dengan kegiatan usaha mereka yang semakin berkembang, tujuan kelompok usaha budi daya “Mitra Gemah Ripah” juga untuk meningkatkan keahlian dan kinerja para petani di bidang budi daya udang galah agar terus berkembang dan dapat bersaing di pasaran. Kelompok usaha budi daya “Mitra Gemah Ripah” ini dipimpin oleh seseorang yang berperan sebagai ketua kelompok. Tugas ketua kelompok ini adalah
mengoordinasikan
seluruh
personel
kelompok
dan
sebagai
penanggung jawab dari seluruh kegiatan kelompok budi daya udang galah. Selain ketua kelompok, dalam struktur organisasi ini pun terdiri atas sekretaris, bendahara dan tiga seksi yaitu seksi produksi, seksi sarana dan prasarana, serta seksi pemasaran. Seksi produksi sepenuhnya bertanggung jawab dalam kegiatan operasional budi daya dan membawahi serta mengawasi langsung para pembudi daya. Seksi sarana dan prasarana bertanggung jawab dalam hal penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang dalam kegiatan budi daya. Sedangkan seksi pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam serangkaian kegiatan pemasaran. Adapun
26
struktur organisasi kelompok usaha budi daya udang galah “Mitra Gemah Ripah” dapat digambarkan sebagai berikut : KETUA KELOMPOK
SEKRETARIS
BENDAHARA
SEKSI PEMASARAN
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
SEKSI PRODUKSI
PEMBUDI DAYA
Gambar 2. Struktur Organisasi Kelompok Budi Daya Mitra Gemah Ripah
4.3 Kegiatan Budi Daya 4.3.1 Kegiatan Persiapan Kolam Kegiatan pertama yang dilakukan dalam budi daya udang galah adalah persiapan kolam yang meliputi pengeringan dasar kolam dan pemupukan. Kegiatan persiapan kolam dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat keamanan yang baik bagi kehidupan benih udang. Kegiatan pertama dalam kegiatan persiapan kolam adalah pengeringan dasar kolam dan membasmi hewan-hewan predator. Pengeringan kolam dilakukan dengan terik matahari selama satu hingga
27
dua minggu dengan tujuan untuk menaikkan pH tanah dan sedimen. Lalu setelah sedimentasi sudah tinggi, dilakukan pengerukan kolam. Setelah itu dilakukan pencangkulan pada tanah dasar kolam agar tanah dapat teroksidasi sehingga kandungan oksigen dalam tanah akan meningkat. Sebelum dilakukan pengairan kolam, kesuburan kolam pun perlu diperhatikan dan ditingkatkan dengan kegiatan pemupukan.kegiatan pemupukan terdiri atas pemupukan awal, sebelum penebaran udang dan setelah penebaran udang. Tinggi rendahnya dosis pemupukan sangat tergantung pada kualitas kesuburan tanah. Namun, dosis pemupukan awal akan lebih besar ketimbang dosis pemupukan lanjutan. 4.3.2 Kegiatan Penebaran Benih Penebaran benih dilakukan setelah kolam diairi agar terhindar dari hewan-hewan predator. Pakan alami yang terdapat dalam dasar kolam masih kurang berkembang pada tahap awal kegiatan budi daya sehingga pertumbuhan benih di awal kegiatan budi daya sedikit terlambat. Benih yang ditebar dalam kolam berukuran 3-5 cm dan 1-1,5 cm. Udang yang berukuran 3-5 cm disebut dengan istilah tokolan ini sudah mengalami pemeliharaan di kolam pendederan selama 1-1,5 bulan. Udang yang telah dipelihara di kolam pendederan merupakan udang yang telah melewati masa uji ketahanan hidup sehingga udang ukuran tokolan ini akan lebih kuat dan tahan terhadap kehidupan yang lebih kompetitif di kolam pembesaran dibandingan dengan benih yang berukuran 1-1,5 cm. 4.3.3 Kegiatan Pemberian Pakan Pakan udang galah terdapat dua jenis yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah pakan yang tersedia di dalam kolam seperti plankton, bentos dan hewan-hewan renik lain yang dapat dikonsumsi oleh udang galah. Pakan buatan yang digunakan oleh kelompok usaha budi daya ini seluruhnya merupakan pakan yang berasal dari buatan pabrik. Pemberian pakan buatan dilkukan setiap hari dengan frekuensi dua kali dalam sehari dan besarnya pemberian pakan buatan ini tergantung dari jumlah dan ukuran fisik udang galah. Namun, pemberian pakan
tidak
dilakukan
secara
berlebihan
sehingga
untuk
28
mengantisipasinya dilakukan pengecekan jumlah udang dan rata-rata ukuran secara periodik. 4.3.4 Kegiatan Panen Panen dilakukan setelah empat hingga enam bulan setelah kegiatan penebaran benih ukuran 1-1,5 cm. Pemanenan sangat tergantung pada ukuran udang yang diinginkan oleh pasar. Biasanya konsumen menginginkan udang galah yang berukuran 30-35 ekor/kg. Pengeringan kolam pada saat kegiatan panen dilakukan sejak tengah malam atau dua pertiga malam dan udang dapat dipanen sekitar jam enam pagi. Kegiatan panen dilakukan pada pagi hari dengan tujuan untuk menjaga suhu air yang telah surut agar tidak meningkat karena terkena terik matahari. Suhu air yang tinggi akan menyebabkan banyak udang galah menjadi lemah dan mati sebelum dipasarkan. 4.4 Volume Operasional Penjualan Usaha budi daya udang galah ini terdiri atas usaha budi daya pendederan dan pembesaran. Usaha pembesaran dilakukan dengan masa pemeliharaan rata-rata empat bulan dengan produk akhir berupa udang galah siap konsumsi. Usaha pendederan memiliki masa pemeliharaan rata-rata 70 hari dengan produk akhir berupa udang petokolan. Kelompok ini memiliki 20 orang anggota. Enam belas pembudi daya berkecimpung dalam usaha pembesaran dan empat pembudi daya berkecimpung dalam usaha pendederan. Setiap anggota memiliki status kepemilikan kolam dan kapasitas usaha dan yang berbeda. Data anggota kelompok usaha budi daya “Mitra Gemah Ripah” dirinci sebagai berikut :
29
Tabel 2. Data Anggota Kelompok “Mitra Gemah Ripah” KAPASITAS NO.
NAMA
LUAS KOLAM
USAHA
(M2)
(EKOR)
JENIS BUDIDAYA
1
Husni Thoriq
602
50,000
Pendederan
2
Daud Ajiji
642
6,000
Pembesaran
3
H.U'u
1,147
12,000
Pembesaran
4
H. Agus SP.
1,300
13,000
Pembesaran
5
Harun
200
3,500
Pembesaran
6
Maman
543
50,000
Pendederan
7
Kurnaedi
333
3,000
Pembesaran
8
Masanang
336
3,500
Pembesaran
9
Uya
477
85,000
Pendederan
10
Nasir
1,086
11,000
Pembesaran
11
Iip
756
8,000
Pembesaran
12
Dede
688
6,000
Pembesaran
13
Ibin
938
11,300
Pembesaran
14
Ohin
780
12,750
Pembesaran
15
Odih
602
65,000
Pendederan
16
Cecep
678
7,000
Pembesaran
17
Deni
304
6,000
Pembesaran
18
Guruh
630
6,000
Pembesaran
19
Hendrik
624
6,500
Pembesaran
20
Agus
360
3,500
Pembesaran
13,026
369,050
TOTAL
4.4.1 Volume Penjualan Usaha budi daya udang galah ini menghasilkan tiga jenis ukuran udang galah yaitu udang ukuran kecil, udang ukuran besar dan udang fase petokolan. Udang kecil adalah udang yang memiliki daya kompetitif dan pertumbuhan yang rendah namun masih memiliki nilai jual. Udang galah ukuran kecil ini dijual kepada pembudi daya lain untuk dibesarkan kembali sehingga mencapai ukuran siap konsumsi. Udang besar merupakan udang yang sudah siap konsumsi dan
30
dipasarkan pada restoran, hotel, dan bungalow. Sedangkan ukuran petokolan merupakan benih udang yang telah dibesarkan hingga usia rata-rata 70 hari dan dipasarkan kepada pembudi daya udang galah pembesaran. Dalam usaha budi daya pembesaran, udang ukuran besar dan kecil dijual dalam satuan kilogram dengan konversi udang besar 2030 ekor per kilogram sedangkan udang kecil berjumlah 60-80 ekor per kilogram. Dalam usaha budi daya pendederan, udang galah petokolan dijual dalam satuan ekor. Adapun rincian volume penjualan kelompok budi daya “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama dan kedua : Tabel 3. Volume Penjualan Kelompok Budi Daya” Mitra Gemah Ripah” No
Ukuran Udang Galah
Kapasitas Produksi Panen I Panen II
Harga
1 Besar
1362 kg
1291 kg
Rp 50.000,00
2 Kecil
257 kg
245 kg
Rp 45.000,00
3 Petokolan
173600 ekor
175350 ekor
Rp
Volume penjualan
250,00
kelompok usaha budi daya udang galah “Mitra
Gemah Ripah” pada panen pertama dan kedua atas dasar rupiah adalah sebagai berikut : Tabel 4. Volume Penjualan Kelompok Budi Daya “Mitra Gemah Ripah” ( Rupiah ) Ukuran Udang No Galah Penjualan Panen I Panen II 1 Besar Rp 68.100.000, 00 Rp 64.550.000, 00 2 Kecil Rp 11.565.000, 00 Rp 11.025.000, 00 3 Petokolan Rp 43.400.000, 00 Rp 43.837.500, 00 Total Rp123.065.000, 00 Rp 119.412.500,00 Pada tabel volume penjualan di atas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan total volume penjualan antara panen pertama dan kedua. Hal tersebut dipicu oleh adanya penurunan volume penjualan antara panen pertama dan kedua udang galah ukuran besar maupun kecil pada usaha budi daya pembesaran karena jumlah udang petokolan yang
31
digunakan pada panen kedua lebih kecil akibat oleh penurunan petokolan yang dihasilkan oleh pemasok. Sedangkan pada usaha budi daya pendederan terjadi peningkatan volume penjualan karena tingkat kematian pada panen kedua mengalami penurunan dibandingkan dengan panen pertama. Dari seluruh penjualan yang diterima oleh kelompok usaha budi daya udang galah “Mitra Gemah Ripah” maka prosentase dari tiaptiap penjualan atas dasar rupiah pada panen pertama dan kedua tahun 2010/2011 adalah sebagai berikut : Tabel 5. Prosentase Volume Penjualan Kelompok Usaha Budi Daya “Mitra Gemah Ripah” Panen I (Pendederan dan Pembesaran) Ukuran Udang No Galah Jumlah Prosentase 1 Besar Rp 68.100.000, 00 55% 2 Kecil Rp 11.565.000, 00 10% 3 Petokolan Rp 43.400.000, 00 35% Total Penjualan Rp 123.065.000, 00 100% Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa jumlah prosentase volume penjualan terbesar adalah udang galah ukuran besar sebanyak 55%. Sedangkan jumlah prosentase volume penjualan terkecil adalah udang galah ukuran kecil yang hanya memiliki nilai prosentase sebesar 10%. Tabel 6. Persentase Volume Penjualan Kelompok Usaha Budi Daya “Mitra Gemah Ripah” Panen II (Pendederan dan Pembesaran) Ukuran Udang No Galah Jumlah Prosentase 1 Besar Rp 64.550.000, 00 54% 2 Kecil Rp 11.025.000, 00 9% 3 Petokolan Rp 43.837.500, 00 37% Total Penjualan Rp 119.412.500, 00 100% Dari hasil perhitungan pada panen kedua ini, udang galah ukuran besar masih menempati urutan tertinggi dalam nilai persentase volume penjualan sebesar 54%, namun mengalami penurunan sebesar 1%
jika dibandingkan dengan persentase volume penjualan pada
32
panen pertama. Udang galah ukuran kecil yang memiliki nilai persentase volume penjualan terendah yaitu sebesar 9% pun mengalami penurunan nilai persentase sebesar 1% dibandingkan dengan nilai persentase pada panen pertama. Kedua hal tersebut dikarenakan
jumlah
petokolan
yang
digunakan
dalam
usaha
pembesaran panen kedua lebih kecil dari panen pertama, akibat dari petokolan yang dihasilkan oleh pemasok mengalami penurunan. 4.4.2 Biaya-Biaya Usaha Budi Daya Kelompok
usaha
budi
daya
“Mitra
Gemah
Ripah”
memerlukan beberapa biaya guna menjalankan dan kelancaran usahanya. Adapun biaya - biaya yang terjadi selama kegiatan usaha budi daya pendederan dan pembesaran pada panen I dan panen II adalah sebagai berikut : Tabel 7. Biaya -Biaya yang Terjadi Pada Usaha Budi Daya Pembesaran “Mitra Gemah Ripah” Sampai Pada Panen I No Biaya Jumlah 1 Petokolan Rp 29.637.500 ,00 2 Pakan P-2S Rp 2.415.000, 00 3 Pakan P-3 Rp 11.909.425, 00 4 Pakan P-4 Rp 2.443.250, 00 5 Pakan ikan asin BS Rp 2.916.000, 00 6 Pupuk urea Rp 356.000, 00 7 Pupuk TSP Rp 237.000, 00 8 Pupuk Kandang Rp 882.000, 00 9 Kapur Rp 900.000, 00 10 Persiapan lahan Rp 1.710.000, 00 11 Peralatan Rp 254.000, 00 12 Sewa Kolam/periode Rp 650.000, 00 13 Biaya panen Rp 1.300.000, 00 Total Rp 55.610.675, 00
Pada tabel biaya di atas dapat diketahui bahwa biaya – biaya yang terjadi selama kegiatan usaha budi daya pembesaran udang galah adalah biaya petokolan, biaya pakan P-2S, biaya pakan P-3, biaya pakan P-4, biaya pakan ikan asin, biaya penggunaan pupuk urea, biaya penggunaan pupuk TSP , biaya penggunaan pupuk kandang, biaya penggunaan kapur, biaya persiapan lahan, biaya peralatan, biaya sewa
33
kolam dan biaya panen. Biaya tertinggi yang dikeluarkan pada usaha budi daya pembesaran panen pertama ini adalah biaya petokolan sebesar Rp 29.637.500,00. Sedangkan biaya terkecil yang dikeluarkan dalam kegiatan budi daya adalah biaya penggunaan pupuk TSP sebesar Rp 237.000,00. Pengeluaran biaya pupuk TSP yang rendah disebabkan oleh penggunaan pupuk tersebut yang relatif sedikit sesuai dengan tata laksana kegiatan usaha budi daya udang galah. Dalam tata laksana kegiatan budi daya udang galah perbandingan penggunaan pupuk TSP dan pupuk urea yang baik adalah sebesar 1:2. Penggunaan pupuk TSP sebagai bahan pupuk dasar untuk menggemburkan dasar kolam. Sedangkan penggunaan pupuk urea dan pupuk kandang berfungsi sebagai pelengkap zat hara yang dibutuhkan dalam proses penggemburan dasar kolam sehingga dapat merangsang pertumbuhan plankton yang berfungsi sebagai pakan alami udang galah. Tabel 8. Biaya -Biaya yang Terjadi Pada Usaha Budi Daya Pembesaran “Mitra Gemah Ripah” Sampai Pada Panen II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Biaya Petokolan Pakan P-2S Pakan P-3 Pakan P-4 Pakan ikan asin BS Pupuk urea Pupuk TSP Pupuk Kandang Kapur Persiapan lahan Peralatan Sewa Kolam/periode Biaya panen Total
Jumlah Rp 26.975.000, 00 Rp 2.587.500, 00 Rp 10.340.825, 00 Rp 2.232.625, 00 Rp 2.846.000, 00 Rp 338.000, 00 Rp 235.000, 00 Rp 819.000, 00 Rp 875.000, 00 Rp 1.620.000, 00 Rp 476.000, 00 Rp 650.000, 00 Rp 1.335.000, 00 Rp 51.329.950, 00
34
Tabel 9. Biaya-Biaya yang Terjadi Pada Usaha Budi Daya Pendederan “Mitra Gemah Ripah” Sampai Pada Panen I No Biaya Jumlah 1 Benih Udang Rp 14.880.000, 00 2 Pakan P-2 Rp 1.807.850, 00 3 Pakan P-2S Rp 836.625, 00 4 Pakan ikan asin BS Rp 360.000, 00 5 Pupuk urea Rp 146.000, 00 6 Pupuk TSP Rp 102.500, 00 7 Pupuk Kandang Rp 351.000, 00 8 Kapur Rp 350.000, 00 9 Persiapan lahan Rp 840.000, 00 10 Peralatan Rp 228.000, 00 11 Sewa Kolam/periode 12 Biaya panen Rp 550.000, 00 Total Rp 20.451.975, 00
Biaya-biaya yang terjadi selama kegiatan usaha budi daya pendederan udang galah adalah biaya pembelian benih udang (benur), biaya pakan P-2, biaya pakan P-2S, biaya pakan ikan asin, biaya penggunaan pupuk urea, biaya penggunaan pupuk TSP, biaya penggunaan pupuk kandang, biaya penggunaan kapur, biaya persiapan lahan, biaya peralatan, biaya sewa kolam dan biaya panen. Biaya tertinggi yang dikeluarkan selama kegiatan budi daya ini adalah biaya benih udang (benur) sebesar Rp 14.880.000,00. Sedangkan biaya terendah yang dikeluarkan selama kegiatan budi daya pendederan ini adalah biaya pupuk TSP sebesar Rp 102.000,00. Prosedur pemberian pupuk pada kegiatan budi daya ini sama dengan prosedur pemberian pupuk pada kegiatan budi daya pembesaran.
35
Tabel 10. Biaya-Biaya yang Terjadi Pada Usaha Budi Daya Pendederan Mitra Gemah Ripah Panen II No Biaya Jumlah 1 Benih Udang Rp 15.000.000, 00 2 Pakan P-2 Rp 1.946.250, 00 3 Pakan P-2S Rp 991.875, 00 4 Pakan ikan asin BS Rp 372.000, 00 5 Pupuk urea Rp 148.000, 00 6 Pupuk TSP Rp 97.500, 00 7 Pupuk Kandang Rp 344.000, 00 8 Kapur Rp 375.000, 00 9 Persiapan lahan Rp 840.000, 00 10 Peralatan Rp 232.000, 00 11 Sewa Kolam/periode 12 Biaya panen Rp 525.000, 00 Total Rp 20.871.625, 00
4.4.3 Perhitungan Biaya dan Laba Laba dihitung berdasarkan dua periode masa panen baik pada usaha budi daya pembesaran maupun pendederan dengan mengurangi total penghasilan dan total biayanya. Jadi, laba yang diperoleh kelompok usaha budi daya “Mitra Gemah Ripah” adalah sebagai berikut : a. Laba yang diperoleh pada usaha budi daya pembesaran : Laba Panen I
= Total Penghasilan – Total Biaya Operasional = Rp 79.665.000,00 – Rp 55.610.675,00 = Rp 24.054.325,00
Laba Panen II
= Total Penghasilan – Total Biaya Operasional = Rp 75.575.000,00 – Rp 51.329.950,00 = Rp 24. 245.050,00
Jadi total keuntungan yang diperoleh “Mitra Gemah Ripah” dari kegiatan usaha budi daya pendederan selama dua kali panen adalah Rp 48.299.375,00 b. Laba yang diperoleh pada usaha budi daya pendederan : Laba Panen I
= Total Penghasilan – Total Biaya Operasional = Rp 43.400.000,00 – Rp 20.451.975,00 = Rp 22.948.025,00
36
Laba Panen II
= Total Penghasilan – Total Biaya Operasional = Rp 43.837.500,00 – Rp 20.871.625,00 = Rp 22.965.875,00
Jadi total keuntungan yang diperoleh “Mitra Gemah Ripah” dari kegiatan usaha budi daya pendederan selama dua kali panen adalah Rp 45.913.900,00 4.4.4 Analisis Biaya Pihak kelompok usaha budi daya “Mitra Gemah Ripah” tidak melakukan analisis secara detail. Mereka hanya menjabarkan biayabiaya yang dikeluarkan selama kegiatan budi daya tanpa adanya klasifikasi biaya. Sehingga dalam perhitungan laba yang mereka lakukan adalah hanya mengurangi total biaya yang dikeluarkan dengan total penghasilannya. Penelitian ini menggunakan analisis biaya, volume dan laba. Analisis ini adalah analisis yang berkaitan dengan penentuan volume penjualan dan komposisi produk untuk mencapai laba optimal yang diinginkan. Analisis ini mengharuskan adanya pemisahan biaya berdasarkan perilakunya. Biaya-biaya yang terjadi dalam seluruh kegiatan usaha harus dibedakan sesuai perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan kegiatan usaha. Dengan menggunakan metode total cost maka biaya dapat dibedakan menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Biaya dihitung selama dua kali periode panen pada usaha budi daya pembesaran maupun pendederan. Biaya yang dihitung setiap masa panen terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang terjadi selama kegiatan budi daya udang galah ini terdiri atas biaya persiapan kolam, biaya panen , peralatan dan sewa kolam. Sedangkan biaya variabel yang terjadi selama kegiatan budi daya adalah pakan, kapur, pupuk dan benih udang. Pakan yang terhitung sebagai biaya variabel terdiri atas empat jenis pakan yang digunakan selama kegiatan budi daya pembesaran, yaitu pakan P-2S, P-3, P-4 yang diberikan seiring petumbuhan udang galah yang membutuhkan zat atau kandungan makanan yang berbeda di setiap fase perumbuhannya ,serta pakan
37
berupa ikan asin sebagai pakan tambahan. Sedangkan pada usaha budi daya pendederan pakan yang diberikan hanya pakan P-2, P-2S dan ikan asin. Pupuk yang digunakan dalam budi daya udang galah ini adalah pupuk urea, TSP , dan pupuk kandang. Biaya sewa kolam yang ditanggung setiap petani berbedabeda tergantung dari luasnya kolam yang dibutuhkan dalam kegiatan budi daya. Adapun rincian biaya sewa kolam berdasarkan kapasitas usahanya adalah sebagai berikut : Tabel 11. Biaya Sewa Kolam Yang Dikenakan Berdasarkan Luas Kolam NO
LUAS KOLAM
SATUAN
HARGA
(M2) 1 100 s/d 500
Tahun
Rp 250.000, 00
2 600 s/d 1000
Tahun
Rp 400.000, 00
Besarnya biaya sewa kolam yang dikenakan di sekitar lokasi budi daya ditentukan berdasarkan luas kolam. Tidak semua anggota pembudi daya melakukan sewa kolam karena sebagian besar pembudi daya telah memiliki lahan kolam sendiri untuk melangsungkan kegiatan budi dayanya. Anggota pembudi daya seluruhnya memiliki kemampuan dalam bidang budi daya akan mengelola kegiatan produksi secara individu sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya upah pekerja dalam kegiatan pemeliharaan. Rincian biaya operasional yang terjadi selama kegiatan budi daya setelah dilakukan pemisahan biaya dapat dijelaskan sebagai berikut:
38
Tabel 12. Biaya Operasional Usaha Budi Daya Pembesaran Panen I Setelah Pemisahan Biaya tetap dan Biaya Variabel No Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel 1 Petokolan Rp 29.637.500 ,00 2 Pakan P-2S Rp 2.415.000, 00 3 Pakan P-3 Rp 11.909.425, 00 4 Pakan P-4 Rp 2.443.250, 00 5 Pakan ikan asin BS Rp 2.916.000, 00 6 Pupuk urea Rp 356.000, 00 7 Pupuk TSP Rp 237.000, 00 8 Pupuk Kandang Rp 882.000, 00 9 Kapur Rp 900.000, 00 10 Persiapan lahan Rp 1.710.000, 00 11 Peralatan Rp 254.000, 00 12 Sewa Kolam/periode Rp 650.000, 00 13 Biaya panen Rp 1.300.000, 00 TOTAL Rp 3.914.000, 00 Rp 51.696.675,00
Biaya operasional yang terjadi dalam kegiatan budi daya pembesaran udang galah ini terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang dikeluarkan antara lain biaya persiapan lahan, biaya peralatan, biaya sewa kolam dan biaya panen. Sedangkan biaya variabel yang dikeluarkan antara lain biaya pembelian petokolan, biaya pakan P2S, biaya pakan P-3, biaya pakan P-4, biaya pakan ikan asin, biaya penggunaan pupuk urea, biaya penggunaan pupuk TSP, biaya penggunaan pupuk kandang dan biaya penggunaan kapur. Biaya
variabel
tertinggi
dalam
kegiatan
budi
daya
pembesaran udang galah ini adalah biaya petokolan sebesar Rp 29.637.500,00. Sedangkan biaya variabel terendah yaitu biaya penggunaan pupuk TSP sebesar Rp 237.000,00. Biaya tetap tertinggi yang harus dikeluarkan adalah biaya persiapan lahan yaitu sebesar Rp 1.710.000,00. Kegiatan persiapan lahan yang dilakukan meliputi pengerukan dasar kolam dengan tujuan untuk mengurangi sedimentasi tanah yang mengakibatkan kolam semakin dangkal serta kegiatan pencangkulan dasar kolam dengan tujuan agar tanah dapat teroksidasi. Biaya tetap terendah yang dikeluarkan yaitu biaya peralatan sebesar Rp 254.000,00.
39
Tabel 13. Biaya Operasional Usaha Budi Daya Pembesaran Panen II Setelah Pemisahan Biaya tetap dan Biaya Variabel No Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel 1 Petokolan Rp 26.975.000, 00 2 Pakan P-2S Rp 2.587.500, 00 3 Pakan P-3 Rp 10.340.825, 00 4 Pakan P-4 Rp 2.232.625, 00 5 Pakan ikan asin BS Rp 2.846.000, 00 6 Pupuk urea Rp 338.000, 00 7 Pupuk TSP Rp 235.000, 00 8 Pupuk Kandang Rp 819.000, 00 9 Kapur Rp 875.000, 00 10 Persiapan lahan Rp 1.620.000, 00 11 Peralatan Rp 476.000, 00 12 Sewa Kolam/periode Rp 650.000, 00 13 Biaya panen Rp 1.335.000, 00 TOTAL Rp 4.081.000, 00 Rp 47.248.950, 00
Tabel 14. Biaya Operasional Usaha Budi Daya Pendederan Panen I Setelah Pemisahan Biaya tetap dan Biaya Variabel No Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel 1 Benih Udang Rp 14.880.000, 00 2 Pakan P-2 Rp 1.807.850, 00 3 Pakan P-2S Rp 836.625, 00 4 Pakan ikan asin BS Rp 360.000, 00 5 Pupuk urea Rp 146.000, 00 6 Pupuk TSP Rp 102.500, 00 7 Pupuk Kandang Rp 351.000, 00 8 Kapur Rp 350.000, 00 9 Persiapan lahan Rp 840.000, 00 10 Peralatan Rp 228.000, 00 11 Sewa Kolam/periode 12 Biaya panen Rp 550.000, 00 TOTAL Rp 1.618.000, 00 Rp 18.833.975, 00
Biaya operasional yang terjadi selama kegiatan budi daya pendederan udang galah terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang dikeluarkan selama kegiatan budi daya ini meliputi biaya persiapan lahan, biaya peralatan dan biaya panen. Biaya sewa kolam tidak terjadi dalam kegiatan usaha budi daya pendederan ini karena seluruh pembudi daya pendederan memiliki lahan kolam sendiri untuk melangsungkan kegiatan budi dayanya. Sedangkan biaya variabel yang
40
dikeluarkan selama budi daya ini meliputi biaya pembelian benih udang (benur), biaya pakan P-2, biaya pakan P-2S, biaya pakan ikan asin, biaya penggunaan pupuk urea, biaya penggunaan pupuk TSP, biaya penggunaan pupuk kandang dan biaya penggunaan kapur. Biaya tetap tertinggi yang harus dikeluarkan selama kegiatan budi daya yaitu biaya persiapan lahan sebesar Rp 840.000,00. Biaya tetap terendah yang dikeluarkan yaitu biaya penggunaan peralatan sebesar
Rp 228.000,00. Sedangkan biaya variabel tertinggi selama
kegiatan budi daya ini yaitu biaya pembelian benih udang (benur) sebesar
Rp 14.880.000,00. Biaya variabel terendah yang
dikeluarkan adalah biaya penggunaan pupuk TSP sebesar Rp 102.500,00. Tabel 15. Biaya Operasional Usaha Budi Daya Pendederan Panen II Setelah Pemisahan Biaya tetap dan Biaya Variabel No Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel 1 Petokolan Rp 15.000.000, 00 2 Pakan P-2 Rp 1.946.250, 00 3 Pakan P-2S Rp 991.875, 00 4 Pakan ikan asin BS Rp 372.000, 00 5 Pupuk urea Rp 148.000, 00 6 Pupuk TSP Rp 97.500, 00 7 Pupuk Kandang Rp 344.000, 00 8 Kapur Rp 375.000, 00 9 Persiapan lahan Rp 840.000, 00 10 Peralatan Rp 232.000, 00 11 Sewa Kolam/periode 12 Biaya panen Rp 525.000, 00 TOTAL Rp 1.597.000, 00 Rp 19.274.625, 00
Total biaya operasional dihitung dengan menjumlah total biaya tetap dan biaya variabelnya. Maka total biaya per kilogram udang galah pada masing – masing pembudi daya dapat dihitung sebagai berikut :
41
Tabel 16.
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Total Biaya per Kilogram Tiap Pembudi Daya Pembesaran Pada Panen I Pembudi daya Udang Galah Total Total Biaya Besar Kecil (Kg) (Kg) Biaya ( Rp) Per Kg (Rp) Dede 68 14 2,631,750.00 32,094.51 Hendrik 78 15 3,141,500.00 33,779.57 Cecep 85 11 3,518,625.00 36,652.34 H.Agus SP 150 32 6,155,000.00 33,818.68 Daud Ajiji 73 14 2,780,375.00 31,958.33 Ibin 132 28 5,390,250.00 33,689.06 Deni 63 13 3,193,875.00 42,024.67 H.Uu 158 20 5,399,000.00 30,331.46 Harun 41 9 1,782,050.00 35,641.00 Nasir 136 30 5,287,250.00 31,850.90 Guruh 72 14 2,881,250.00 33,502.91 Ohin 95 17 5,127,625.00 45,782.37 Masanang 35 11 1,408,750.00 30,625.00 Kurnaedi 41 7 1,634,625.00 34,054.69 Agus 39 10 1,664,000.00 33,959.18 Iip 96 12 3,614,750.00 33,469.91 Rata-Rata 34,577.16
Dari perhitungan tersebut dapat dinyatakan bahwa besarnya rata-rata biaya per kilogram dari setiiap pembudi daya yaitu Rp 34.577,16. Adapun total biaya per kilogram tiap pembudi daya pembesaran udang galah pada panen kedua dijelaskan pada Tabel 16.
42
Tabel 17. Total Biaya per Ekor Tiap Pembudi Daya Pembesaran Pada Panen II Pembudi No daya Udang Galah Total Total Biaya Besar Kecil (Kg) (Kg) Biaya (Rp) Per Ekor (Rp) 1 Dede 69 18 2,809,000.00 32,287.36 2 Hendrik 75 17 2,995,250.00 32,557.07 3 Cecep 84 14 3,219,500.00 32,852.04 4 H.Agus SP 143 35 6,057,125.00 34,028.79 5 Daud Ajiji 81 16 2,833,375.00 29,210.05 6 Ibin 124 27 5,151,875.00 34,118.38 7 Deni 76 15 2,986,750.00 32,821.43 8 H.Uu 145 23 5,338,750.00 31,778.27 9 Harun 42 7 1,670,375.00 34,089.29 10 Nasir 70 14 2,951,150.00 35,132.74 11 Guruh 72 9 2,482,375.00 30,646.60 12 Ohin 85 12 3,948,500.00 40,706.19 13 Masanang 44 12 1,765,750.00 31,531.25 14 Kurnaedi 42 7 1,749,250.00 35,698.98 15 Agus 43 7 1,664,750.00 33,295.00 16 Iip 96 12 3,706,175.00 34,316.44 Rata-Rata 33,441.87 Sedangkan untuk panen kedua rata-rata total biaya per kg per pembudi daya pada usaha pembesaran adalah sebesar Rp 33.441,87. Pada usaha budi daya pendederan udang galah total biaya per ekor tiap pembudi daya dapat dirinci sebagai berikut : Tabel 18. Total Biaya Per Ekor Tiap Pembudi Daya Pendederan Pada Panen I Pembudi Total Biaya Total Biaya No Daya Kuantitas (Rp) Per Ekor (Rp) 1 Uya 67000 7,418,850.00 110.73 2 Maman 33400 3,892,750.00 116.55 3 Odih 39800 5,203,000.00 130.73 4 Husni Thoriq 33400 3,937,375.00 117.89 Rata-Rata 118.97 Maka rata-rata total biaya per ekor per pembudi daya pada usaha pendederan panen pertama ini adalah sebesar Rp 118,97
43
Tabel 19. Total Biaya Per Ekor Tiap Pembudi Daya Pendederan Pada Panen II Pembudi Total Biaya Total Biaya Per No Daya Kuantitas (Rp) Ekor (Rp) 1 Uya 65250 7,647,250.00 117.20 2 Maman 34500 3,975,750.00 115.24 3 Odih 40300 5,201,125.00 129.06 4 Husni Thoriq 35250 4,047,500.00 114.82 Rata-rata 119.08
Maka rata-rata total biaya per ekor per pembudi daya pada usaha pendederan panen kedua ini adalah sebesar Rp 119,08. 4.4.5 Analisis Break Even Point Pada panen pertama budi daya pembesaran “Mitra Gemah Ripah” memperoleh jumlah udang galah besar seberat 1362 kg sedangkan udang galah kecil yang diperoleh seberat 257 kg. Untuk memperoleh jumlah biaya variabel dan biaya tetap pada masing-masing jenis udang, maka perlu diketahui persentase kuantititas dari masingmasing udang galah besar maupun udang galah kecil. Adapun perhitungan proporsi dari masing-asing kuantitas adalah sebagai berikut : 1. % Udang Besar = x100%
Udang
Besar (Kg)
Udang Besar (Kg) + Udang Kecil (Kg) =
1362 kg 1362 kg + 257 kg
x100%
= 84,13% 2. % Udang Kecil = x100%
Udang
Kecil (Kg)
Udang Besar (Kg) + Udang Kecil (Kg) =
257 kg 1362 kg + 257 kg
= 15,87 %
x100%
44
Jumlah biaya tetap yang dihabiskan dalam memproduksi kedua jenis udang adalah Rp 3.914.000,00. Maka dapat ditentukan jumlah biaya tetap yang dikeluarkan oleh udang galah besar maupun udang galah kecil berdasarkan proporsi dari jumlah produksi dari masing-masing udang. Adapun rincian perhitungan biaya tetap adalah : 1. Biaya tetap udang galah besar = 84 ,13% x Rp 3.914.000,00 = Rp 3.292.691,79 2. Biaya tetap udang galah kecil = 15,87 % x Rp 3.914.000,00 = Rp 621.308,21 Besarnya biaya variabel yang dihabiskan dalam melakukan kegiatan budi daya pembesaran pada panen pertama ini adalah Rp 51.696.675,00. Maka biaya variabel yang dikeluarkan oleh udang galah besar maupun udang galah kecil adalah : 1. Biaya variabel udang galah besar
= 84,13 % x Rp 51.696.675,00 = Rp 43.490.346,73
Biaya Variabel per Unit
=
Rp 43.490.346,73 1362 kg
= Rp 31.931,24/ kg 2. Biaya variabel udang galah kecil
= 15,87 % x Rp 51.696.675,00 = Rp
Biaya Variabel per Unit
=
8.206.328,27 Rp 8.206.328,27 257 kg
= Rp 31.931,24/kg Break Even Point pada usaha budi daya pembesaran udang galah Mitra Gemah Ripah pada panen pertama berdasarkan unit impas adalah : Unit Titik Impas = (Udang Galah Besar) =
Biaya Tetap _________________________ Harga – Biaya variabel per Unit Rp 3.292.691,79 Rp 50.000,00 – Rp 31.931,24
=
182 kg
45
Adapun besarnya Break Even Point pada usaha budi daya pembesaran udang galah besar Mitra Gemah Ripah pada panen pertama berdasarkan penjualan adalah : Harga _________________________
Penjualan Titik Impas = Biaya Tetap x (Udang Galah Besar)
Harga – Biaya variabel per Unit
= Rp 3.292.691,79 x
Rp 50.000,00 Rp 50.000,00–Rp 31.931,24
= Rp 9.111.559,92 Besarnya Break Even Point yang telah ditetapkan pada usaha budi daya udang galah besar “Mitra Gemah Ripah” dapat dibuktikan dengan laporan keuangan sebagai berikut : Penjualan (Rp 50.000,00 x 182 kg)
Rp 9.100.000,00
Biaya Variabel
(Rp 5.811.485,68)
Margin Kontribusi
Rp 3.288.514,32
Biaya Tetap
(Rp 3.292.691,79)
Laba Operasi
- Rp 4.177,47
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan laba operasi bernilai negatif dan memiliki selisih kesalahan sebesar 4.177,47. Besarnya Break Even Point pada usaha budi daya pembesaran udang galah kecil “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama berdasarkan unit impas adalah : Unit Titik Impas = (Udang Galah Kecil )
Biaya Tetap _________________________ Harga – Biaya variabel per Unit
=
Rp 621.308,21 Rp 45.000,00 – Rp 31.931,24
=
48 kg
Sedangkan besarnya Break Even Point pada usaha budi daya pembesaran udang galah kecil “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama berdasarkan penjualan adalah :
46
Harga Penjualan Titik Impas = Biaya Tetap x _________________________ (Udang Galah Kecil) Harga – Biaya variabel per Unit = Rp 621.308,21
x
Rp 45.000,00 Rp 45.000,00– Rp 31.931,24
= Rp 2.139.366,66 Besarnya Break Even Point yang telah ditetapkan pada usaha budi daya pembesaran udang galah kecil “Mitra gemah Ripah” dapat dibuktikan dengan laporan keuangan sebagai berikut : Penjualan (Rp 45.000,00 x 48 kg)
Rp 2.160.000,00
Biaya Variabel
(Rp 1.532.699,52)
Margin Kontribusi
Rp 627.300,48
Biaya Tetap
(Rp 621.308,21)
Laba Operasi
Rp 5.992,27
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 5.992,27. Sedangkan pada panen kedua budi daya pembesaran “Mitra Gemah Ripah” memperoleh jumlah udang galah besar seberat 1291 kg sedangkan udang galah kecil yang diperoleh seberat 245 kg. Untuk memperoleh jumlah biaya variabel dan biaya tetap pada masing-masing jenis udang, maka perlu diketahui persentase kuantititas dari masingmasing udang galah besar maupun udang galah kecil. Adapun perhitungan proporsi dari masing-asing kuantitas adalah sebagai berikut: 1. % Udang Besar =
Udang Besar (Kg) Udang Besar (Kg) + Udang Kecil (Kg)
=
1291 kg 1291 kg + 245 kg
= 84 ,05%
x100%
x100%
47
2. % Udang Kecil =
Udang Kecil (Kg)
x100%
Udang Besar (Kg) + Udang Kecil (Kg) =
245 kg
x100%
1291 kg + 245 kg = 15,95 % Jumlah biaya tetap yang dihabiskan dalam memproduksi kedua jenis udang adalah Rp 4.081.000,00. Maka dapat ditentukan jumlah biaya tetap yang dikeluarkan oleh udang galah besar maupun udang galah kecil berdasarkan proporsi dari jumlah produksi dari masing-masing udang. Adapun rincian perhitungan biaya tetap adalah : 1. Biaya tetap udang galah besar = 84,05 % x Rp 4.081.000,00 = Rp 3.430.059,24 2. Biaya tetap udang galah kecil = 15,95 % x Rp 4.081.000,00 = Rp
650.940,76
Besarnya biaya variabel yang dihabiskan dalam melakukan kegiatan budi daya pembesaran pada panen kedua ini adalah Rp 47.248.950,00. Maka biaya variabel yang dikeluarkan oleh udang galah besar maupun udang galah kecil adalah : 1. Biaya variabel udang galah besar
= 84,05 % x Rp 47.248.950,00 = Rp 39.712.496,39
Biaya Variabel per Unit
=
Rp 39.712.496,39 1291 kg
= Rp 30.761,04 / kg 2. Biaya variabel udang galah kecil
= 15,95 % x Rp 47.248.950,00 = Rp 7.536.453,61
Biaya Variabel per Unit
=
Rp 7.536.453,61 245 kg
= Rp 30.761,04 /kg Break Even Point pada usaha budi daya pembesaran udang galah besar “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua berdasarkan unit impas adalah :
48
Unit Titik Impas = (Udang Galah Besar)
Biaya Tetap _________________________ Harga – Biaya variabel per Unit
=
Rp 3.430.059,24 Rp 50.000,00 – Rp 30.761,04
=
178 kg
Sedangkan besarnya Break Even Point pada usaha budi daya pembesaran udang galah besar “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua berdasarkan penjualan adalah : Harga Penjualan Titik Impas = Biaya Tetap x _________________________ (Udang Galah Besar) Harga – Biaya variabel per Unit = Rp 3.430.059,24 x
Rp 50.000,00
Rp50.000,00-Rp30.761,04/kg = Rp 8.914.357,22 Besarnya Break Even Point yang telah ditetapkan pada usaha budi daya pembesaran udang galah besar “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua dapat dibuktikan melalui laporan keuangan sebagai berikut :
Penjualan (Rp 50.000,00 x 178 kg)
Rp 8.900.000,00
Biaya Variabel
(Rp 5.475.465,12)
Margin Kontribusi
Rp 3.424.534,88
Biaya Tetap
(Rp 3.430.059,24 )
Laba Operasi
- Rp 5.524,36
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan laba operasi bernilai negatif dan memiliki selisih kesalahan sebesar 5.524,36. Dapat ditentukan Break Even Point pada usaha budi daya pembesaran udang galah kecil Mitra Gemah Ripah pada panen kedua berdasarkan unit impas adalah : Unit Titik Impas = (Udang Galah Kecil )
Biaya Tetap _________________________ Harga – Biaya variabel per Unit
49
=
Rp 650.940,76 Rp 45.000,00 – Rp 30.761,04
=
46 kg
Sedangkan besarnya Break Even Point pada usaha budi daya pembesaran udang galah kecil “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua berdasarkan penjualan adalah : Harga Penjualan Titik Impas = Biaya Tetap x _________________________ (Udang Galah Kecil) Harga – Biaya variabel per Unit = Rp 650.940,76 x
Rp 45.000,00 Rp45.000,00–Rp30.761,04/kg
= Rp 2.057.196,19 Besarnya Break Even Point yang telah ditetapkan pada usaha budi daya pembesaran udang galah kecil “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua dapat dibuktikan melalui laporan keuangan sebagai berikut : Penjualan (Rp 45.000,00 x 46 kg)
Rp 2.070.000,00
Biaya Variabel
(Rp 1.415.007,84)
Margin Kontribusi
Rp 654.992,16
Biaya Tetap
(Rp 650.940,76)
Laba Operasi
Rp 4.051,40
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 4.051,40. Pada usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” kuantitas yang diperoleh pada panen pertama adalah 173.600 ekor. Biaya tetap yang dikeluarkan selama budi daya adalah Rp 1.618.000,00. Sedangkan biaya variabel yang dikeluarkan selama budi daya pendederan udang galah pada panen kedua ini adalah Rp 18.833.975,00, maka biaya variabel per unit udang galah petokolan ini adalah : Biaya Variabel per Unit
= Rp 18.833.975,00 173.600 ekor = Rp 108,49 / ekor
50
Besarnya Break Event Point pada usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama berdasarkan unit impas adalah : Unit Titik Impas
=
=
Biaya Tetap _________________________ Harga – Biaya variabel per Unit Rp 1.618.000,00 Rp 250,00 – Rp 108,49 / ekor
=
11.434 ekor
Sedangkan besarnya Break Even Point usaha budi daya pendederan udang galah ”Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama berdasarkan penjualan adalah : Harga Penjualan Titik Impas = Biaya Tetap x _________________________ Harga – Biaya variabel per Unit
= Rp 1.618.000,00 x
Rp 250,00
Rp 250,00 – Rp 108,49 / ekor = Rp 2.858.455,23 Besarnya Break Even Point yang telah ditetapkan pada usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama dapat dibuktikan melalui laporan keuangan sebagai berikut : Penjualan (Rp 250,00 x 11.434 ekor)
Rp 2.858.500,00
Biaya Variabel
(Rp 1.240.474,66)
Margin Kontribusi
Rp 1.618.025,34
Biaya Tetap
(Rp 1.618.000,00)
Laba Operasi
Rp 25,34
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 25,34. Pada panen kedua usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” memperoleh kuantitas udang galah petokolan sebesar 175.350 ekor. Biaya tetap yang dikeluarkan pada panen kedua ini adalah Rp1.597.000,00. sedangkan biaya variabel yang dikeluarkan pada
51
panen kedua pendederan ini adalah Rp 19.274.625,00. Maka besarnya biaya variabel per unit adalah : Biaya Variabel per Unit
= Rp 19.274.625,00 175.350 ekor = Rp 109,92 / ekor
Besarnya Break Event Point pada usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua berdasarkan unit impas adalah : Unit Titik Impas
=
=
Biaya Tetap _________________________ Harga – Biaya variabel per Unit Rp 1.597.000,00 Rp 250,00 – Rp 109,92 / ekor
=
11.401 ekor
Sedangkan besarnya Break Even Point usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua berdasarkan penjualan adalah : Harga Penjualan Titik Impas = Biaya Tetap x _________________________ Harga – Biaya variabel per Unit = Rp 1.597.000,00 x
Rp 250,00
Rp 250,00 – Rp 109,92 / ekor = Rp 2.850.157,05 Besarnya Break Even Point yang telah ditetapkan pada usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua dapat dibuktikan melalui laporan keuangan sebagai berikut : Penjualan (Rp 250,00 x 11.401 ekor)
Rp 2.850.250,00
Biaya Variabel
(Rp 1.253.197,92)
Margin Kontribusi
Rp 1.597.052,08
Biaya Tetap
(Rp 1.597.000,00)
Laba Operasi
Rp 52,08
52
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 52,08. Adapun ringkasan mengenai hasil perhitungan titik impas berdasarkan unit dan penjualan pada usaha pembesaran dan pendederan pada panen pertama dan kedua dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 20. Jumlah Unit Impas dan Penjualan Impas Usaha Pembesaran dan Pendederan Pada Panen Pertama dan Kedua.
Udang Galah Besar Udang Galah Kecil Petokolan
Unit Impas Panen I Panen II
Penjualan Impas (Rp) Panen I Panen II
182 Kg
178 Kg
9.111.559,92 8.914.357,22
48 Kg 11.424 Ekor
46 Kg 11.401 Ekor
2.139.366,66 2.057.196,19 2.858.455,23 2.850.157,05
4.5 Perencanaan Laba Kelompok
“Mitra
Gemah
Ripah”
menghendaki
adanya
peningkatan laba, namun kelompok tersebut tidak dapat menentukan nominal dari peningkatan laba tersebut sehingga jumlah peningkatan laba dapat ditentukan dengan menggunakan asumsi. Peningkatan laba yang akan dilakukan diasumsikan sebesar 10%, 15%, dan 25% dari laba awal pada masing-masing jenis budi daya. Asumsi dengan peningkatan laba sebesar 10%, 15%, dan 25% dinilai realistis dan dapat dicapai oleh kelompok “Mitra Gemah Ripah” . Adapun rincian perhitungannya adalah sebagai berikut : a. Target Peningkatan Laba Sebesar 10% Pada Usaha Budi Daya Pembesaran Udang Galah “Mitra Gemah Ripah”. Jumlah keuntungan yang diperoleh oleh usaha budi daya pembesaran udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah
Rp 24.054.325,00. Jika laba yang diharapkan
meningkat sebesar 10% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 10% = Laba Awal + (10% x Laba Awal) =Rp24.054.325,00+(10%xRp 24.054.325,00) = Rp 26.459.757,5
53
Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pembesaran udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah : Penjualan
= (Rp 50.000,00 x 1362 kg) + (Rp 45.000,00 x 257 kg) = Rp 68.100.000,00 + Rp 11.565.000,00 = Rp 79.665.000,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pembesaran “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 79.665.000,00 – Rp 51.696.675,00 = Rp 27.968.325,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 27.968.325,00 1619 = Rp 17.275,06 per Kg Maka kuantitas udang yang harus dicapai dalam budi daya Mitra gemah Ripah agar tercapai peningkatan laba sebesar 10% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 3.914.000,00 + Rp 26.459.757,50 Rp 17.275,06 per Kg = 1758 Kg
Besarnya masing–masing kuantitas dari udang galah besar maupun udang galah kecil pada panen pertama telah ditentukan dari hasil perhitungan sebelumnya yaitu sebesar 84,13% untuk udang galah besar dan 15,87% untuk udang galah kecil. Maka besarnya masing – masing kuantitas agar tercapai peningkatan laba sebesar 10% adalah ; Kuantitas udang galah besar = 84,13% x 1758 Kg = 1479 Kg Kuantitas udang galah kecil = 15,87% x 1758 Kg = 279 Kg Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut:
54
Penjualan
Rp 86.505.000,00
(Rp 50.000,00 x 1479) + (Rp 45.000,00 x 279) Biaya Variabel
(Rp 56.135.119,92)
Margin Kontribusi
Rp 30.369.880,08
Biaya Tetap
(Rp 3.914.000,00)
Laba Operasi
Rp 26.455.880,08
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 3.877,42. Sedangkan pada panen kedua budi daya pembesaran udang galah ini memperoleh keuntungan sebesar Rp 24.245.050,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 10% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 10% = Laba Awal + (10% x Laba Awal) =Rp24.245.050,00+(10%xRp 24.245.050,00) = Rp 26.669.555,00 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pembesaran udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua adalah : Penjualan
= (Rp 50.000,00 x 1291 kg) + (Rp 45.000,00 x 245 kg) = Rp 64.550.000,00 + Rp 11.025.000,00 = Rp 75.575.000,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pembesaran “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 75.575.000,00– Rp 47.248.950,00 = Rp 28.326.050,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 28.326.050,00 1536 = Rp 18.441,44 per Kg Maka kuantitas udang yang harus dicapai dalam budi daya “Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 10% adalah :
55
Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 4.081.000,00 + Rp 26.669.555,50 Rp 18.441,44 per Kg = 1668 Kg
Besarnya masing–masing kuantitas dari udang galah besar maupun udang galah kecil pada panen kedua telah ditentukan dari hasil perhitungan sebelumnya yaitu sebesar 84,05% untuk udang galah besar dan 15,95% untuk udang galah kecil. Maka besarnya masing-masing kuantitas agar tercapai peningkatan laba sebesar 10% adalah ; Kuantitas udang galah besar = 84,05% x 1668 Kg = 1402 Kg Kuantitas udang galah kecil = 15,95% x 1668 Kg = 266 Kg Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan
Rp 82.070.000,00
(Rp 50.000,00 x 1402) + (Rp 45.000,00 x 279) Biaya Variabel
(Rp 51.309.414,72)
Margin Kontribusi
Rp 30.760.585,28
Biaya Tetap
(Rp 4.081.000,00)
Laba Operasi
Rp 26.679.585,28
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 10.030,28. b. Target Peningkatan Laba Sebesar 10% Pada Usaha Budi Daya Pendederan Udang Galah ‘Mitra Gemah Ripah”. Jumlah keuntungan yang diperoleh oleh usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah Rp 22.948.025,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 10% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 10% = Laba Awal + (10% x Laba Awal) =Rp22.948.025,00+(10%xRp 22.948.025,00) = Rp 25.242.827,5
56
Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah : Penjualan
= Rp 250,00 x 173.600 ekor = Rp 43.400.000,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pendederan “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 43.400.000,00– Rp 18.883.975,00 = Rp 24.556.025,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 24.556.025,00 173.600 ekor = Rp 141,51 per ekor Maka kuantitas udang petokolan yang harus dicapai dalam budi daya “Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 10% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 1.618.000,00 + Rp 25.242.827,50 Rp 141,51 per ekor = 189.816 ekor
Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan (Rp 250,00 x 189.816 ekor)
Rp 47.454.000,00
Biaya Variabel
(Rp 20.593.137,84)
Margin Kontribusi
Rp 26.860.862,16
Biaya Tetap
(Rp 1.618.000,00)
Laba Operasi
Rp 25.242.862,16
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 34,66. Sedangkan pada panen kedua budi daya pendederan udang galah ini memperoleh keuntungan sebesar Rp 22.965.875,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 10% maka target laba yang harus didapatkan sebesar :
57
Target Laba Meningkat 10% = Laba Awal + (10% x Laba Awal) =Rp22.965.875,00+(10%xRp 22.965.875,00) = Rp 25.262.462,50 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua adalah : Penjualan
= Rp 250,00 x 175.350 ekor = Rp 43.837.500,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pendederan “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 43.837.500,00– Rp 19.274.625,00 = Rp 24.562.875,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 24.562.875,00 175.350 ekor = Rp 140,08 per ekor Maka kuantitas udang petokolan yang harus dicapai dalam budi daya “Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 10% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 1.597.000,00 + Rp 25.262.462,50 Rp 140,08 per ekor = 191.744 ekor
Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan (Rp 250,00 x 191.744 ekor)
Rp 47.936.000,00
Biaya Variabel
(Rp 21.076.500,48)
Margin Kontribusi
Rp 26.859.499,52
Biaya Tetap
(Rp 1.597.000,00)
Laba Operasi
Rp 25.262.499,52
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 37,02.
58
c. Target Peningkatan Laba Sebesar 15% Pada Usaha Budi Daya Pembesaran Udang Galah “Mitra Gemah Ripah”. Jumlah keuntungan yang diperoleh oleh usaha budi daya pembesaran udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah Rp 24.054.325,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 15% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 15% = Laba Awal + (15% x Laba Awal) =Rp24.054.325,00+(15%xRp 24.054.325,00) = Rp 27.662.473,75 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pembesaran udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah : Penjualan
= (Rp 50.000,00 x 1362 kg) + (Rp 45.000,00 x 257 kg) = Rp 68.100.000,00 + Rp 11.565.000,00 = Rp 79.665.000,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pembesaran “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 79.665.000,00 – Rp 51.696.675,00 = Rp 27.968.325,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 27.968.325,00 1619 = Rp 17.275,06 per Kg Maka kuantitas udang yang harus dicapai dalam budi daya” Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 15% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 3.914.000,00 + Rp 27.662.473,75 Rp 17.275,06 per Kg = 1828 Kg
Besarnya masing–masing kuantitas dari udang galah besar maupun udang galah kecil pada panen pertama telah ditentukan dari hasil perhitungan sebelumnya yaitu sebesar 84,13% untuk udang galah besar dan 15,87%
59
untuk udang galah kecil. Maka besarnya masing – masing kuantitas agar tercapai peningkatan laba sebesar 15% adalah ; Kuantitas udang galah besar = 84,13% x 1828 Kg = 1538 Kg Kuantitas udang galah kecil = 15,87% x 1828 Kg = 290 Kg Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan
Rp 89.950.000,00
(Rp 50.000,00 x 1538) + (Rp 45.000,00 x 290) Biaya Variabel
(Rp 58.370.306,72)
Margin Kontribusi
Rp 31.579.693,28
Biaya Tetap
(Rp 3.914.000,00)
Laba Operasi
Rp 27.665.693,28
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 3.219,53. Sedangkan pada panen kedua budi daya pembesaran udang galah ini memperoleh keuntungan sebesar Rp 24.245.050,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 15% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 15% = Laba Awal + (15% x Laba Awal) =Rp24.245.050,00+(15%xRp 24.245.050,00) = Rp 27.881.807,50 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pembesaran udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua adalah : Penjualan
= (Rp 50.000,00 x 1291 kg) + (Rp 45.000,00 x 245 kg) = Rp 64.550.000,00 + Rp 11.025.000,00 = Rp 75.575.000,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pembesaran “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua ini adalah :
60
Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 75.575.000,00– Rp 47.248.950,00 = Rp 28.326.050,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 28.326.050,00 1536 = Rp 18.441,44 per Kg Maka kuantitas udang yang harus dicapai dalam budi daya “Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 15% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 4.081.000,00 + Rp 27.881.807,50 Rp 18.441,44 per Kg = 1733 Kg
Besarnya masing–masing kuantitas dari udang galah besar maupun udang galah kecil pada panen kedua telah ditentukan dari hasil perhitungan sebelumnya yaitu sebesar 84,05% untuk udang galah besar dan 15,95% untuk udang galah kecil. Maka besarnya masing – masing kuantitas agar tercapai peningkatan laba sebesar 15% adalah ; Kuantitas udang galah besar = 84,05% x 1733 Kg = 1457 Kg Kuantitas udang galah kecil = 15,95% x 1733 Kg = 276 Kg Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan
Rp 85.270.000,00
(Rp 50.000,00 x 1457) + (Rp 45.000,00 x 276) Biaya Variabel
(Rp 53.308.882,32)
Margin Kontribusi
Rp 31.961.117,68
Biaya Tetap
(Rp 4.081.000,00)
Laba Operasi
Rp 27.880.117,68
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 1.689,82.
61
d. Target Peningkatan Laba Sebesar 15% Pada Usaha Budi Daya Pendederan Udang Galah “Mitra Gemah Ripah”. Jumlah keuntungan yang diperoleh oleh usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah Rp 22.948.025,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 15% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 15% = Laba Awal + (15% x Laba Awal) =Rp22.948.025,00+(15%xRp 22.948.025,00) = Rp 26.390.228,75 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah : Penjualan
= Rp 250,00 x 173.600 ekor = Rp 43.400.000,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pendederan “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 43.400.000,00– Rp 18.883.975,00 = Rp 24.556.025,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 24.556.025,00 173.600 ekor = Rp 141,51 per ekor Maka kuantitas udang petokolan yang harus dicapai dalam budi daya “Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 15% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 1.618.000,00 + Rp 26.390.228,75 Rp 141,51 per ekor = 197.924 ekor
Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut:
62
Penjualan (Rp 250,00 x 197.924 ekor)
Rp 49.481.000,00
Biaya Variabel
(Rp 21.472.774,76)
Margin Kontribusi
Rp 28.008.225,24
Biaya Tetap
(Rp 1.618.000,00)
Laba Operasi
Rp 26.390.225,24
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 3,51. Sedangkan pada panen kedua budi daya pendederan udang galah ini memperoleh keuntungan sebesar Rp 22.965.875,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 15% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 15% = Laba Awal + (15% x Laba Awal) =Rp22.965.875,00+(15%xRp 22.965.875,00) = Rp 26.410.765,25 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua adalah : Penjualan
= Rp 250,00 x 175.350 ekor = Rp 43.837.500,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pendederan “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 43.837.500,00– Rp 19.274.625,00 = Rp 24.562.875,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 24.562.875,00 175.350 ekor = Rp 140,08 per ekor Maka kuantitas udang petokolan yang harus dicapai dalam budi daya “Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 15% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit
63
= Rp 1.597.000,00 + Rp 26.410.756,25 Rp 140,08 per ekor = 199.941 ekor Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan (Rp 250,00 x 199.941 ekor)
Rp 49.985.250,00
Biaya Variabel
(Rp 21.977.514,72)
Margin Kontribusi
Rp 28.007.735,28
Biaya Tetap
(Rp 1.597.000,00)
Laba Operasi
Rp 26.410.735,28
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 20,97. e. Target Peningkatan Laba Sebesar 25% Pada Usaha Budi Daya Pembesaran Udang Galah “Mitra Gemah Ripah”. Jumlah keuntungan yang diperoleh oleh usaha budi daya pembesaran udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah Rp 24.054.325,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 25% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 25% = Laba Awal + (25% x Laba Awal) =Rp24.054.325,00+(25%xRp 24.054.325,00) = Rp 30.067.906,25 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pembesaran udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah : Penjualan
= (Rp 50.000,00 x 1362 kg) + (Rp 45.000,00 x 257 kg) = Rp 68.100.000,00 + Rp 11.565.000,00 = Rp 79.665.000,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pembesaran “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 79.665.000,00 – Rp 51.696.675,00 = Rp 27.968.325,00
64
Margin Kontribusi per Unit = Rp 27.968.325,00 1619 = Rp 17.275,06 per Kg Maka kuantitas udang yang harus dicapai dalam budi daya Mitra gemah Ripah agar tercapai peningkatan laba sebesar 25% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 3.914.000,00 + Rp 30.067.906,25 Rp 17.275,06 per Kg = 1967 Kg
Besarnya masing–masing kuantitas dari udang galah besar maupun udang galah kecil pada panen pertama telah ditentukan dari hasil perhitungan sebelumnya yaitu sebesar 84,13% untuk udang galah besar dan 15,87% untuk udang galah kecil. Maka besarnya masing – masing kuantitas agar tercapai peningkatan laba sebesar 25% adalah ; Kuantitas udang galah besar = 84,13% x 1967 Kg = 1655 Kg Kuantitas udang galah kecil = 15,87% x 1967 Kg = 312 Kg Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan
Rp 96.790.000,00
(Rp 50.000,00 x 1655 + (Rp 45.000,00 x 312) Biaya Variabel
(Rp 62.808.749,08)
Margin Kontribusi
Rp 33.981.250,92
Biaya Tetap
(Rp 3.914.000,00)
Laba Operasi
Rp 30.067.250,92
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 655,33. Sedangkan pada panen kedua budi daya pembesaran udang galah ini memperoleh keuntungan sebesar Rp 24.245.050,00. Jika laba yang
65
diharapkan meningkat sebesar 25% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 25% = Laba Awal + (25% x Laba Awal) =Rp24.245.050,00+(25%xRp 24.245.050,00) = Rp 30.306.312,50 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pembesaran udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua adalah : Penjualan
= (Rp 50.000,00 x 1291 kg) + (Rp 45.000,00 x 245 kg) = Rp 64.550.000,00 + Rp 11.025.000,00 = Rp 75.575.000,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pembesaran “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 75.575.000,00– Rp 47.248.950,00 = Rp 28.326.050,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 28.326.050,00 1536 = Rp 18.441,44 per Kg Maka kuantitas udang yang harus dicapai dalam budi daya “Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 15% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 4.081.000,00 + Rp 30.306.312,50 Rp 18.441,44 per Kg = 1865 Kg
Besarnya masing–masing kuantitas dari udang galah besar maupun udang galah kecil pada panen kedua telah ditentukan dari hasil perhitungan sebelumnya yaitu sebesar 84,05% untuk udang galah besar dan 15,95% untuk udang galah kecil. Maka besarnya masing – masing kuantitas agar tercapai peningkatan laba sebesar 25% adalah ; Kuantitas udang galah besar = 84,05% x 1865 Kg = 1568 Kg
66
Kuantitas udang galah kecil = 15,95% x 1865 Kg = 297 Kg Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan
Rp 91.765.000,00
(Rp 50.000,00 x 1568) + (Rp 45.000,00 x 297) Biaya Variabel
(Rp 57.369.339,60)
Margin Kontribusi
Rp 34.395.660,40
Biaya Tetap
(Rp 4.081.000,00)
Laba Operasi
Rp 30.314.660,40
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 8.347,90. f. Target Peningkatan Laba Sebesar 25% Pada Usaha Budi Daya Pendederan Udang Galah “Mitra Gemah Ripah”. Jumlah keuntungan yang diperoleh oleh usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah Rp 22.948.025,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 25% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 25% = Laba Awal + (25% x Laba Awal) =Rp22.948.025,00+(25%xRp 22.948.025,00) = Rp 28.685.031,25 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama adalah : Penjualan
= Rp 250,00 x 173.600 ekor = Rp 43.400.000,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pendederan “Mitra Gemah Ripah” pada panen pertama ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 43.400.000,00– Rp 18.883.975,00 = Rp 24.556.025,00
Margin Kontribusi per Unit = Rp 24.556.025,00 173.600 ekor = Rp 141,51 per ekor
67
Maka kuantitas udang petokolan yang harus dicapai dalam budi daya “Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 25% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 1.618.000,00 + Rp 28.685.031,25 Rp 141,51 per ekor = 214.141 ekor
Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan (Rp 250,00 x 214.141 ekor)
Rp 53.535.250,00
Biaya Variabel
(Rp 23.232.157,09)
Margin Kontribusi
Rp 30.303.092,91
Biaya Tetap
(Rp 1.618.000,00)
Laba Operasi
Rp 28.685.092,91
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 61,66. Sedangkan pada panen kedua budi daya pendederan udang galah ini memperoleh keuntungan sebesar Rp 22.965.875,00. Jika laba yang diharapkan meningkat sebesar 25% maka target laba yang harus didapatkan sebesar : Target Laba Meningkat 25% = Laba Awal + (25% x Laba Awal) = Rp22.965.875,00+(25%xRp 22.965.875,00 = Rp 28.707.343,75 Penjualan yang diperoleh oleh kelompok usaha budi daya pendederan udang galah “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua adalah : Penjualan
= Rp 250,00 x 175.350 ekor = Rp 43.837.500,00
Besarnya margin kontribusi per unit pada kegiatan budi daya pendederan “Mitra Gemah Ripah” pada panen kedua ini adalah : Margin Kontribusi
= Penjualan – Biaya variabel = Rp 43.837.500,00– Rp 19.274.625,00 = Rp 24.562.875,00
68
Margin Kontribusi per Unit = Rp 24.562.875,00 175.350 ekor = Rp 140,08 per ekor Maka kuantitas udang petokolan yang harus dicapai dalam budi daya “Mitra Gemah Ripah” agar tercapai peningkatan laba sebesar 25% adalah : Unit
= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Unit = Rp 1.597.000,00 + Rp 28.707.343,75 Rp 140,08 per ekor = 216.336 ekor
Hasil analisis tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan laporan keuangan sebagai berikut: Penjualan (Rp 250,00 x 216.336 ekor)
Rp 54.084.000,00
Biaya Variabel
(Rp 23.779.653,12)
Margin Kontribusi
Rp 30.304.346,88
Biaya Tetap
(Rp 1.597.000,00)
Laba Operasi
Rp 28.707.346,88
Adanya pembulatan desimal pada proses perhitungan menyebabkan selisih kesalahan pada laba operasi sebesar 3,13. Adapun ringkasan hasil perhitungan jumlah kuantitas usaha pembesaran dan pendederan yang harus diproduksi untuk mencapai target laba yang diharapkan dengan menggunakan analisis titik impas dalah sebagai berikut : Tabel 21. Jumlah Kuantitas Usaha Pembesaran dan Pendederan Pada Panen Pertama dan Kedua Dalam peningkatan Target Laba
Udang Galah Besar Udang Galah Kecil Petokolan
Peningkatan Laba 10% Panen I Panen II
Peningkatan Laba 15% Panen I Panen II
Peningkatan Laba 25% Panen I Panen II
1.479 Kg
1.402 Kg
1.538 Kg
1.457 Kg
1.655 Kg
1.568 Kg
279 Kg 189.816 Ekor
266 Kg 191.744 Ekor
290 Kg 197.924 Ekor
276 Kg 199.941 Ekor
312 Kg 214.141 Ekor
297 Kg 216.336 Ekor