IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Investigasi Sistem Pada tahapan ini dilakukan perumusan masalah, perencanaan dan juga studi kelayakan. Perumusan masalah yang terjadi di lapangan adalah sistem peringatan dini yang ada saat ini berdasarkan tinggi muka air pada pintu air Bendung Katulampa tanpa adanya pendugaan kapan kira-kira banjir akan terjadi. Informasi ini digunakan oleh pengguna untuk menghindari dampak negatif banjir. Akibat yang ditimbulkan adalah kurang siapnya pengguna dalam menghindari dampak negatif tersebut, sehingga diperlukan adanya pendugaan waktu banjir berdasarkan pendekatan jaringan syaraf tiruan. Data tinggi muka air, dan perubahan tinggi muka air sebelumnya diolah dengan menggunakan pendekatan jaringan syaraf tiruan, yang kemudian diinformasikan kepada para pengguna. Alasan pemilihan jaringan syaraf tiruan karena mudah difahami dan didasari pada pola pikir jaringan syaraf manusia. Data tinggi muka air dan perubahan tinggi muka air sebelumnya dipilih karena kedua hal tersebut memiliki pengaruh besar dalam penentuan tinggi muka air selanjutnya. Studi kelayakan dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya suatu sistem untuk dikembangkan dari segi teknis, operasional dan ekonomi. Studi kelayakan yang dilakukan antara lain studi kelayakan teknis, operasional dan ekonomi : 1. Studi Kelayakan Teknis Sistem ini layak secara teknis karena perangkat lunak maupun keras tersedia sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Perangkat keras yang digunakan yaitu seperangkat komputer, seperangkat telepon selular, sensor pengukur tinggi muka air. 2. Studi Kelayakan Operasional Sistem ini layak secara operasional, karena kemudahan dalam penginstalan
dan
pengoperasiannya.
Operator
tidak
memerlukan
pengetahuan yang khusus karena sistem ini akan didesain untuk memudahkan operator dalam pengoperasiannya.
25
3. Studi Kelayakan Ekonomi Studi kelayakan ekonomi bertujuan untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan dan keuntungan dari sistem yang akan dikembangkan guna menyediakan informasi ekonomis yang akan membantu organisasi dalam pengambilan keputusan proses pengembangan sistem dilanjutkan atau tidak. Sistem yang dikembangkan diaplikasikan pada bendung Katulampa yang telah memiliki sensor pengukur ketinggian air, serta telepon selular. Biaya yang dibutuhkan dalam pengembangannya adalah seperangkat komputer dan konektor sensor ke komputer. Komputer yang dibutuhkan tidak harus memiliki kualitas tinggi, sehingga tidak terlalu mahal. Biaya operasional dari sistem meliputi biaya pemeliharaan sistem dan biaya SMS untuk pengiriman informasi. Keuntungan dari sistem
yaitu mampu memberikan informasi
peringatan banjir lebih dini, sehingga diharapkan dampak negatif banjir dapat lebih diminimalkan.
B. Analisis Sistem Pada tahap kedua dari metode SDLC dilakukan analisis sistem yang meliputi identifikasi kebutuhan dan identifikasi fungsional. 1. Identifikasi Kebutuhan Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna adalah data tinggi muka air serta waktu dugaan terjadinya banjir. Kedua hal tersebut digunakan sebagai patokan bagi pengguna untuk meminimalkan dampak negatif banjir. 2. Identifikasi Fungsional Penyedia informasi adalah dinas teknis terkait. Sebagai salah satu instansi pemerintah, dinas teknis terkait dapat menyampaikan informasi kepada publik berkaitan informasi peringatan dini banjir yang berada dalam wilayah dinas teknis terkait tersebut. Pengguna sistem adalah instansi pemerintah terkait di sekitar lokasi banjir serta masyarakat umum yang memiliki perhatian dalam masalah ini.
26
Instansi pemerintah disini antara lain perangkat desa sekitar wilayah banjir serta dinas Pemanfaatan Sumber Daya Air (PSDA) yang kemudian akan menginformasikan ke warga sekitarnya. Semua informasi yang dihasilkan diharapkan dapat didapatkan secara mudah, cepat dan tepat waktu.
C. Desain Sistem Tahapan desain sistem merupakan prosedur untuk mengkonversi spesifikasi logis kedalam sebuah desain yang dapat diimplementasikan pada sistem komputer organisasi sehingga dapat mencapai tujuan yang dimaksud. 1. Deskripsi Sistem Sistem Informasi Peringatan Dini Banjir adalah suatu media penyampaian informasi mengenai tinggi muka air Bendung Katulampa dan waktu dugaan banjir. Aplikasi sistem terdiri dari SMS gateway, database server dan script PHP dimana didalamnya terdapat informasi yang dapat diakses melalui SMS. Sistem dapat diakses oleh pengguna untuk mencari informasi tinggi muka air dan waktu dugaan bajir yang tepat, cepat, mudah dan dapat diperoleh dimana saja. Pengguna dapat mengakses informasi dengan mengirim SMS dengan format tertentu. SMS yang diterima akan menjalankan query basis data untuk mencari informasi yang diperlukan dan mengirim informasi tersebut ke pengguna. 2. Desain Aplikasi Desain aplikasi dibagi menjadi dua desain, yaitu desain internal dan desain eksternal. Desain internal menjelaskan mengenai input, proses dan output dari tiap bagian aplikasi, sedangkan desain eksternal menjelaskan rancangan tampilan dari aplikasi beserta fungsinya. a. Desain Internal Desain internal menjelaskan mengenai input, basis data, proses dan output pada setiap bagian aplikasi. 1) Desain input Desain input meliputi : input registrasi, input pengambilan data serta permintaan data.
27
Input
registrasi
ditujukan
kepada
pihak-pihak
yang
memerlukan informasi peringatan dini banjir secara otomatis seperti instansi pemerintah dan perangkat desa di sekitar wilayah banjir. Registrasi dilakukan bertujuan memasukkan nomor telepon pihak-pihak tersebut. Satu nomor telepon hanya berlaku untuk satu orang pendaftar. Registrasi dapat dilakukan oleh admin secara langsung melalui komputer, atau pihak pengguna mendaftarkan diri melalui SMS dengan format : REG [spasi] [nama pengguna]. Ketika hasil dugaan menunjukkan akan terjadi banjir, maka sistem secara otomatis akan mengirim pesan ke nomor-nomor tersebut.
Gambar 11. Contoh format SMS untuk registrasi. Input pengambilan data dilakukan dengan menggunakan sensor pengukur tinggi muka air yang dihubungkan melalui konektor langsung ke komputer. Input permintaan data berupa SMS permintaan data dari para pengguna secara umum untuk mengetahui data tinggi muka air pada waktu tertentu. SMS dikirimkan dengan format : TMA [spasi] [yyyy-mm-dd] [spasi][hh:mm].
28
Gambar 12. Contoh format SMS untuk permintaan data. 2) Basis Data SMS
gateway
yang
digunakan
harus
menggunakan
PHPMyAdmin sebagai tempat menyimpan basis data. Maka dalam pembangunan desain basis data, sistem informasi ini dibuat menggunakan PHPMyAdmin 2.9.2 yang ter-install pada Xampp 5.0.33-instaler. Pada dasarnya PHPMyAdmin adalah bahasa pemrograman MySQL yang berbasis web, artinya pembuatan basis data dengan menggunakan tampilan seperti halnya pada tampilan halaman web. Desain basis data yang digunakan dalam perancangan sistem menggunakan model data relasional dengan struktur bahasa untuk basis data disebut Structured Query Language (SQL). Sistem informasi ini menggunakan satu buah basis data yang terdiri dari 11 tabel yang terdiri dari 9 tabel bawaan SMS gateway dan 2 tabel tambahan sebagai pembatas sistem. Untuk membangun sistem ini, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP menggunakan aplikasi Macromedia Dreamweaver 8. Dari kesebelas tabel tersebut, tidak seluruhnya digunakan dalam aplikasi. Demikian pula field dalam tabel, tidak semua field digunakan dalam aplikasi. Tabel dan field yang tidak digunakan tersebut merupakan tabel
29
bawaan dari SMS gateway. Tabel yang tidak digunakan dalam aplikasi tersebut tidak dapat dihapus karena tabel tersebut diharuskan ada oleh SMS gateway. Tabel yang digunakan dalam aplikasi ini adalah tabel penghubung basis data dengan telepon selular yang terkoneksi ke komputer (tabel daemon), tabel basis data tinggi muka air (tabel tma), tabel basis data pesan masuk (tabel inbox), tabel basis data pengguna sistem otomatis (tabel level), tabel basis data pesan keluar (tabel outbox) dan tabel basis data pesan terkirim (tabel sentitems).
Gambar 13. Tabel basis data pesan masuk (tabel inbox). Tabel basis data pesan masuk (tabel inbox) terdiri dari 13 field. Field yang digunakan dalam aplikasi adalah field informasi waktu penerimaan SMS oleh aplikasi (field UpdateInDB), field nomor telepon pengirim SMS (field SenderNumber), field isi SMS yang diterima aplikasi (field TextDecoded) dan field informasi terbalas atau tidaknya SMS yang masuk (field Processed).
30
Gambar 14. Tabel basis data pesan keluar (tabel outbox). Tabel basis data pesan keluar (tabel outbox) terdiri dari 15 field. Field yang digunakan dalam aplikasi adalah field informasi waktu masuknya SMS balasan ke tabel outbox (field UpdateInDB), field nomor telepon tujuan SMS balasan (field DestinationNumber) dan field isi SMS balasan (field TextDecoded).
Gambar 15. Tabel basis data pesan terkirim (tabel sentitems).
31
Tabel basis data pesan terkirim (tabel sentitems) terdiri dari 15 field. Field yang digunakan dalam aplikasi adalah field informasi waktu terkirimnya SMS balasan dari aplikasi (field UpdateInDB), field nomor telepon tujuan SMS balasan (field DestinationNumber) dan field isi SMS balasan (field TextDecoded). Tabel basis data tinggi muka air (tabel tma) terdiri dari 3 field yaitu : field informasi waktu pengukuran (feld Waktu), field data tinggi muka air (field Tma) dan field data tinggi muka air dugaan 1 jam berikutnya (field Tma_Duga).
Gambar 16. Tabel basis data tinggi muka air (tabel tma). Tabel basis data pengguna sistem otomatis (tabel level) terdiri dari 2 field yaitu : field informasi nama pengguna yang terdaftar (field Username) dan field nomor telepon selular pengguna (field No_HP).
Gambar 17. Tabel basis data pengguna sistem otomatis (tabel level).
32
Gambar 18. Skema database relational diagram. Gambar 18 menunjukkan skema database relational diagram atau diagram hubungan antar tabel dalam database. Ada 5 hubungan yang terjadi, hubungan pertama antara tabel pesan masuk (tabel inbox) dan tabel basis data pengguna sistem otomatis (tabel level) berupa registrasi. Banyaknya nomor pengguna registrasi yang sama pada tabel inbox, tapi hanya satu nomor yang akan dimasukkan kedalam tabel level. Hal itu juga berarti, bahwa 1 data nomor pengguna, mungkin terdapat banyak pesan registrasi pada tabel inbox. Hubungan yang kedua terjadi antara tabel pesan masuk (tabel inbox) dan tabel pesan keluar (tabel outbox). Hubungan tersebut berupa respond SMS atau balasan SMS. Setiap 1 record (SMS) yang masuk ke tabel inbox, maka secara otomatis, 1 record (SMS balasan) akan masuk ke tabel outbox. Hubungan yang ketiga terjadi antara tabel basis data pengguna sistem otomatis (tabel level) dengan tabel pesan keluar (tabel outbox). Hubungan tersebut berupa pengiriman data instansi pemerintah yang telah terdaftar di dalam tabel level ke tabel outbox. Setiap 1 record data pada tabel level, mungkin digunakan 33
beberapa kali dalam tabel outbox. Hubungan ini terjadi pada proses pengiriman SMS otomatis peringatan dini banjir. Hubungan keempat terjadi antara tabel tinggi muka air (tabel tma) dengan tabel pesan keluar (tabel outbox). Hubungan tersebut berupa pengiriman data tinggi muka air dari tabel tma ke tabel outbox. 1 record data tma mungkin akan digunakan banyak record dalam tabel outbox. Hubungan terakhir terjadi antara tabel pesan keluar (tabel outbox) dengan tabel pesan terkirim (tabel sentitems). Hubungan tersebut berupa pengiriman SMS. 1 record data pada tabel akan terkirim dan masuk ke dalam tepat 1 record pada tabel sentitems. Penyimpanan basis data dilakukan secara manual oleh administrator dengan menekan tombol ”Buat log” pada tampilan menu administrator. Penghapusan basis data data juga dilakukan secara manual dengan menekan tombol ”Hapus Semua” pada tampilan menu administrator. 3) Desain Proses Desain proses merupakan tahapan pembuatan program yaitu dengan pendekatan jaringan syaraf tiruan. Pada tahap ini dilakukan proses pelatihan data serta pengujian validasi data. Pada proses pelatihan data, dilakukan pembelajaran pola data tinggi muka air tahun-tahun sebelumnya, dalam hal ini data tinggi muka air tiap jam di bulan Januari pada tahun 2008. Data pelatihan dapat dilihat pada Lampiran 1. Data masukan jaringan syaraf tiruan terdiri dari 2 masukan yaitu data tinggi muka air pada waktu pengukuran (TMA) dan perubahan tinggi muka air 1 jam sebelumnya. Layar tersembunyi yang digunakan berjumlah 1 lapis berupa 9 neuron, dan hasil keluaran berupa 1 unit output yang menunjukkan data tinggi muka air dugaan 1 jam selanjutnya. Data masukan dan keluaran dinormalisasi terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan 9. Data tinggi muka air maksimum yang digunakan adalah 4 meter
34
dan tinggi muka air minimum yang digunakan adalah 0 m. Selang waktu pengukuran dan pendugaan yang digunakan pada pelatihan jaringan syaraf tiruan adalah 1 jam. Hidden Layer Bias Input
Bias Output
Input
TMA
Output TMA Duga
Beda TMA
Keterangan : TMA : Tinggi muka air hasil pengukuran Beda TMA : Selisih tinggi muka air hasil pengukuran dengan hasil pengukuran 1 jam sebelumnya Bias Input : Nilai konstanta yang ditambahkan pada setiap neuron pada hidden layer Bias Output : Nilai konstanta yang ditambahkan pada neuron output TMA Duga : Tinggi muka air dugaan 1 jam kedepan Gambar 19. Jaringan syaraf tiruan pendugaan tinggi muka air. Dari hasil pelatihan, didapatkan beberapa kemungkinan nilai bias input, bobot input, bias output dan bobot output dengan variasi ketelitian. Hampir semua kemungkinan besaran komponen tersebut memiliki keakuratan pelatihan diatas 99%, maka disinilah fungsi adanya proses validasi. Validasi jaringan syaraf tiruan dilakukan dengan menggunakan data tinggi muka air pada tahun 2008 selain data bulan Januari. Data yang digunakan diambil secara acak, sehingga diharapkan mewakili berbagai jenis pola data. Hasil validasi data menunjukkan nilai keakuratan jaringan syaraf tiruan yang digunakan terhadap pola data pengujian. Nilai keakuratan dihitung dengan menggunakan persamaan 8.
35
Data pengujian dikelompokkan menjadi 4 kelompok, tiap kelompok berisi 40 data pengujian. Pengelompokan dilakukan berdasarkan signifikasi kenaikan maupun penurunan data tinggi muka air. Data pengujian dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil keakuratan validasi data pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tinggi Muka Air (m)
Grafik Validasi Jaringan Syaraf Tiruan 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6
TMA Duga TMA Aktual
0.4 0.2 0 1
4
7
10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 Jam ke-
Gambar 20. Grafik validasi jaringan syaraf tiruan kelompok data pengujian 1.
Grafik Validasi Jaringan Syaraf Tiruan 1.8
Tinggi Muka Air (m)
1.6 1.4 1.2 1
TMA Duga TMA Aktual
0.8 0.6 0.4 0.2 0 1
4
7
10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 Jam ke-
Gambar 21. Grafik validasi jaringan syaraf tiruan kelompok data pengujian 2.
36
Grafik Validasi Jaringan Syaraf Tiruan 2
Tinggi Muka Air (m)
1.8 1.6 1.4 1.2 1
TMA Duga TMA Aktual
0.8 0.6 0.4 0.2 0 1
4
7
10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 Jam ke-
Gambar 22. Grafik validasi jaringan syaraf tiruan kelompok data pengujian 3.
Grafik Validasi Jaringan Syaraf Tiruan
Tinggi Muka Air (m)
2.5 2 1.5 TMA Duga TMA Aktual
1 0.5 0 1
4
7
10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 Jam ke-
Gambar 23. Grafik validasi jaringan syaraf tiruan kelompok data pengujian 4. Gambar 20, 21, 22, 23 menunjukkan grafik validasi jaringan syaraf tiruan pada setiap kelompok data pengujian. Setiap data pengujian memiliki selang waktu pengukuran dan pendugaan 1 jam, dan tidak ada keterikatan antara satu data dengan data lainnya.
37
Tabel 1. Hasil Keakuratan Validasi Data Pengujian. Kelompok Data
% Keakuratan
1
91.79
2
84.46
3
88.47
4
90.62
Rata-rata
88.84
Tabel 2. Nilai Komponen Jaringan Syaraf Tiruan. Neuron
Bobot
Bobot
Bobot
Bias
Bias
TMA
Beda TMA
Output
Input
Output
1
-28.2949
64.6930
-2.4439
14.4071
2
49.4739
39.0866
1.2442
-22.4913
3
-53.3338
26.4550
0.8964
21.1383
4
-31.2351
-62.9351
0.8299
14.1688
5
43.9173
-46.9883
0.6253
-13.2899
6
-29.7160
-64.0090
0.9177
10.3476
7
-1.3622
-74.8105
-1.3593
2.3163
8
-32.2359
62.1819
1.0094
-1.0591
9
21.1446
69.7031
1.3821
-3.5487
-1.2739
Output jaringan syaraf yang telah dibangun berupa tinggi muka air dugaan selanjutnya, kemudian diklasifikasikan berdasarkan statusnya yaitu: normal, waspada, siaga 4, siaga 3, siaga 2, siaga 1. Waktu duga dihitung dengan menggunakan metode interpolasi. Proses pengolahan data tinggi muka air dilakukan dengan aplikasi berbasis bahasa C. Sistem pengiriman otomatis hanya bekerja pada pada 3 kondisi. Kondisi pertama, ketika tinggi muka air sebelumnya berstatus normal atau dibawah status siaga 2 dan tinggi muka air saat pengukuran menunjukkan kenaikan status menjadi siaga 2 atau diduga akan mencapai status siaga 2.
38
Kondisi kedua, ketika tinggi muka air sebelumnya berstatus dibawah status siaga 1 dan tinggi muka air saat pengukuran menunjukkan kenaikan status menjadi status siaga 1 atau diduga akan mencapai status siaga 1. Kondisi ketiga, ketika tinggi muka air sebelumnya berada pada status siaga 2 atau siaga 1, dan tinggi muka air saat pengukuran berstatus normal atau diduga akan mencapai status normal. Proses yang terjadi dalam
sistem terdiri dari proses
pengambilan data, pengolahan data, penyampaian informasi dan registrasi pengguna. 4) Desain Output Desain output bertujuan menampilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Desain output terdiri dari 4 jenis. Jenis output pertama adalah SMS balasan permintaan informasi tinggi muka air pada waktu tertentu. SMS dikirim dengan Format : TMA pada waktu [yyyy-mm-dd] [hh:mm:00] : [tinggi muka air] m. Adapun jika tinggi muka air pada waktu tertentu yang ditanyakan tidak ada dalam database, maka SMS dikirim dengan format : Data Tidak Ditemukan.
Gambar 24. Contoh Balasan SMS Permintaan Informasi.
39
Jenis output kedua adalah SMS balasan registrasi yang dilakukan oleh pihak instansi pemerintah. Apabila nomor telepon yang didaftarkan belum terdaftar atas nama siapapun, maka SMS balasan dikirim dengan format : Terima Kasih. No anda berhasil terdaftar atas nama = [Nama]. Namun jika pengirim tidak menyebutkan nama untuk registrasi, maka SMS balasan dikirim dengan format : Data kurang lengkap, sebutkan nama anda dengan format : REG [SPASI] [NAMA]. Jika nomor yang dikirim telah terdafta atas nema seseorang, maka SMS balasan dikirim dengan format : Maaf, no ini telah terdaftar atas nama = [NAMA].
Gambar 25. Contoh balasan SMS registrasi. Jenis output ketiga adalah SMS balasan karena kesalahan format SMS secara umum. Maka SMS balasan dikirim dengan format : Format sms salah, ketik : REG [SPASI] [NAMA] untuk daftar atau TMA [YYYY]-[MM]-[DD] [HH]:[MM] untuk mendapatkan Data Tinggi Muka Air.
40
Gambar 26. Contoh balasan SMS kesalahan format SMS. Jenis output keempat adalah SMS otomatis yang dikirimkan karena status tinggi muka air tertentu. Jika tinggi muka air pengukuran mencapai status tertentu, maka SMS akan dikirim dengan format : Ketinggian air saat ini [TMA] m, dan saat ini berada pada kondisi[status]. Namun jika tinggi muka air pengukuran belum mencapai kondisi tersebut tetapi diduga akan mencapai kondisi tersebut, maka SMS dikirim dengan format : Ketinggian air saat ini [TMA] m dan akan mencapai [status]([TMA status]) dalam waktu [waktu duga].
Gambar 27. Contoh SMS otomatis.
41
b. Desain Eksternal Desain Eksternal menjelaskan rancangan tampilan dari aplikasi beserta fungsinya yang merupakan tampilan untuk administrator. Tampilan tersebut didesain berbasis webpage karena basis data yang digunakan berbasis SQL dan perangkat lunak yang digunakan bersifat gratis. 1. Desain Tampilan Program Utama Halaman pertama yang muncul ketika aplikasi ini dibuka adalah halaman “Home”. Pada hal ini disajikan informasi tentang sistem Sistem Informasi Peringatan Dini Banjir yang dibuat berdasarkan aplikasi autorespond SMS.
Gambar 28. Potongan gambar tampilan menu utama. 2. Desain Tampilan Menu Sistem Informasi penanggulangan Dini Banjir terdiri dari beberapa menu, yaitu : menu “Home”, menu “Data TMA”, menu “Kotak masuk”, menu “Kotak keluar”, menu “Pesan terkirim, menu “User”, menu “Tentang aplikasi”, menu “Hubungi”, menu “Start” dan menu “Autorespond on”. Pada menu “Data TMA”, dapat dilihat data tinggi muka air pengukuran, serta tinggi muka air dugaan selanjutnya berdasarkan waktu pengukuran. Data tinggi muka air akan terus bertambah,
42
apabila aplikasi pengambilan data dijalankan. Jika data tersebut ingin disimpan, maka disediakan tombol “Buat log”, maka data tersebut akan disimpan dengan format Microsoft Excel Worksheet. Untuk melihat grafik data dari waktu ke waktu, maka disediakan tombol “grafik”, maka akan muncul jendela kecil yang berisi gambar grafik data tinggi muka air dari waktu ke waktu. Data juga dapat dihapus seluruhnya dengan mengklik tombol “Hapus Semua”, maka secara otomatis semua data tinggi muka air yangterdapat dalam database terhapus.
Gambar 29. Potongan gambar tampilan menu “Data TMA”. Pada menu “Kotak masuk”, data yang ditampilkan berupa nomor data, nomor pengirim SMS, isi SMS, waktu SMS tersebut masuk ke database dan status balasan SMS. Semua pesan masuk akan ditampilkan disini, baik pesan registrasi, maupun permintaan informasi. Seperti pada menu sebelumnya, terdapat tombol ”Buat log” untuk menyimpan data dan tombol “Hapus Semua” untuk menghapus semua data, selain hal itu disediakan juga tombol “hapus” untuk menghapus pesan-pesan tertentu yang telah diberi tanda yang terdapat dalam kotak masuk.
43
Gambar 30. Potongan gambar tampilan menu “Kotak masuk”. Pada menu “Kotak keluar”, data yang ditampilkan berupa nomor data, nomor tujuan SMS, isi SMS, waktu SMS tersebut masuk ke database. Semua SMS yang akan dikirm akan ditampilkan di menu ini, dan apabila SMS telah dikirimkan, maka secara otomatis data tersebut akan hilang. Pada menu ini terdapat tombol “Buat log” untuk menyimpan data, tombol “Hapus Semua” untuk menghapus seluruh data dan tombol “hapus” untuk menghapus data-data tertentu.
Gambar 31. Potongan gambar tampilan menu “Kotak keluar”.
44
Pada menu “Pesan terkirim”, data yang ditampilkan berupa nomor data, nomor tujuan SMS, isi SMS, waktu SMS tersebut dikirimkan. Semua SMS yang telah dikirim akan ditampilkan di menu ini. Pada menu ini terdapat tombol “Buat log” untuk menyimpan data, tombol “Hapus Semua” untuk menghapus seluruh data dan tombol “hapus” untuk menghapus data-data tertentu.
Gambar 32. Potongan gambar tampilan menu “Pesan Terkirim”. Pada menu “User”, data yang ditampilkan berupa nama instansi yang telah terdaftar dan nomor telepon yang didaftarkan. Pada menu ini terdapat tombol “Buat log” untuk menyimpan data, tombol “Hapus Semua” untuk menghapus seluruh data dan tombol “hapus” untuk menghapus data-data tertentu, pada menu ini juga ditambahkan tombol tambahan yaitu tombol “Tambah” untuk menambahkan secara manual data pengguna atau instansi yang dilakukan oleh admin dalam hal ini dinas teknis terkait.
45
Gambar 33. Potongan gambar tampilan menu “User”.
Menu “Tentang aplikasi” berisi penjelasan mengenai aplikasi, dan menu “Hubungi” merupakan alamat yang dapat digunakan untuk menghubungi pembuat aplikasi. Kedua menu ini merupakan informasi tambahan.
Gambar 34. Potongan gambar tampilan menu “Tentang aplikasi”.
46
Gambar 35. Potongan gambar tampilan menu “Hubungi”. Menu
“Start”
berfungsi
untuk
menjalankan
aplikasi
pengambilan data tinggi muka air yang telah diolah terlebih dahulu. Data tersebut diambil dari file “jalan.txt” data tersebut kemudian disimpan kedalam database, apabila pengambilan data sedang berjalan, maka label menu akan berubah menjadi “Stop”, begitu juga sebaliknya, pengambilan data dilakukan tiap menit dengan cara mereload halaman tersebut. Menu “Autorespond on” berfungsi untuk menjalankan aplikasi autorespond SMS, apabila autorespond telah berjalan, maka label menu akan berubah menjadi “Autorespond off”, begitu juga sebaliknya, pengecekan status SMS dilakukan setiap 5 detik dengan cara mereload halaman tersebut. 3. Desain Model Model simulasi terdiri dari model bendungan serta perangkat sensor pembaca. Model bendungan terbuat dari pipa PVC berdiameter 4 inchi, sepanjang 1.5 meter. Pada pipa tersebut dibuat lubang pemasukan, kran pengeluaran dan penunjuk ketinggian air. Pengaturan masukan air dan keluaran bertujuan untuk mengatur tinggi muka air yang ada didalam model bendungan. Kran pengeluaran dibuat supaya menyerupai pintu muka air yang dapat diatur besar kecilnya air yang keluar dari bendungan. Penunjuk ketinggian air terbuat dari pipa transparan berukuran ¾ inchi
47
yang berfungsi untuk menunjukkan tinggi muka air dalam model bendungan. Pipa tersebut juga digunakan untuk mengkalibrasi hasil pembacaan sensor. Perangkat sensor berfungsi untuk membaca ketinggian air pada pipa yang kemudian ditransmisikan ke komputer untuk diolah oleh sistem yang dibangun. Perangkat sensor terdiri dari pengubah ketinggian air menjadi data analog tegangan listrik, pengubah data analog tegangan listrik menjadi data digital serta pentransmisi data digital ke komputer. Perangkat ADC yang digunakan adalah modul I2C ADDA dengan tegangan masukan berkisar antara 0 – 2.5 volt, sedangkan data digital keluaran berkisar antara 0 – 255. Integrated circuit (IC) yang digunakan adalah PCF8951. Data digital keluaran ADC kemudian dikalibrasi terhadap tinggi muka air yang ditunjukkan pada pipa transparan penunjuk ketinggian muka air. Setelah proses kalibrasi dilakukan, didapat persamaan sebagai berikut:
y 3 TMA .............................................................................. (10) y
= Data digital keluaran ADC
TMA = Tinggi muka air hasil pengukuran pada model (cm). Persamaan tersebut menunjukkan bahwa 1 cm pada model, akan menghasilkan keluaran sebesar 3 pada ADC, sehingga step ADC didapat sebesar 0.33 cm. Pada pembacaan sensor masih terdapat error, error tersebut sebesar 1.17 % pada rentang pengukuran 0 – 70 cm. Mikrokontroller berfungsi untuk mengontrol pembacaan data pada modul I2C ADDA. Selain itu, mikrokontroller berfungsi untuk mentransmisikan data digital yang dihasilkan ke komputer melalui jalur parallel port. Mikrokontroller yang digunakan berbasis IC AT89S52. Mikrokontroller
tersebut diprogram dengan
menggunakan
bahasa
pemrograman C. Source code program dapat dilihat pada Lampiran 3.
D. Implementasi Sistem Pada pengaplikasian sistem, diperlukan koneksi antara telepon selular dengan komputer. Koneksi antara komputer dengan telepon selular
48
dihubungkan dengan kabel data USB yang sesuai dengan port usb pada komputer dan port pada telepon selular. Dengan menginstal driver telepon selular, maka telepon selular dapat bertindak sebagai modem GSM. Telepon selular yang bertindak sebagai modem GSM ini akan dibaca oleh SMS gateway yang dapat membaca kotak masuk pada telepon dan mengirimkan balasan sesuai dengan script PHP yang telah ditentukan. SMS gateway yang digunakan adalah Gammu_win32 yang dapat di-download dari URL http://dl.cihar.com/gammu/releases/windows/. Telepon selular yang didukung Gammu SMS gateway terlampir pada Lampiran 4. Langkah-langkah koneksi telepon selular ke komputer adalah sebagai berikut: a. Folder SI diletakkan pada direktori C:\Program Files\xampp\htdocs. b. Pada folder SI terdapat folder instalasi kontrol yang merupakan komponen tambahan control, yang terdiri dari file test.c, test.exe, sms.sql, running.bat, instalasi.bat dan folder Gammu. c. Letakkan folder Gammu pada direktori C. d. Pada satu komputer bisa terdapat lebih dari 1 buah USB port, maka perlu penyesuaian pada beberapa file dalam folder Gammu. File gammurc dibuka menggunakan Notepad.exe lalu di ubah pada baris port dan connection. Port yang digunakan pada penelitian ini adalah com 3 dan connection menggunakan at19200. Untuk melihat port yang digunakan pada telepon selular dapat dilakukan dengan klik kanan My Computer pada explorer lalu pilih Properties. Pada tab Hardware, klik device manager lalu klik ganda modem dan pilih modem telepon selular. Selanjutnya pada tab modem akan terlihat pada port berapa modem telepon selular terkoneksi dengan komputer. Untuk connection maka dapat dilihat pada Lampiran 3. Perubahan terlihat pada huruf yang ditebalkan seperti dibawah ini. port = com3: #model = 6110 connection = at19200
49
e. Selanjutnya pada file smsdrc dibuka menggunakan Notepad.exe dan diubah seperti huruf yang ditebalkan: [gammu] port = com3: connection = at19200
# ------------- SETTINGS FOR --smsd MYSQL --------------service = mysql user = root password = pc = localhost database = sms
f. Jalankan file instalasi.bat, kemudian file running.bat yang terdapat pada direktori C:\Program Files\xampp\htdocs\SI\instalasi control. g. Pada web browser, ketik alamat URL http://localhost/phpmyadmin. Lalu buat database dengan nama sms. Import file sms.sql yang terdapat pada direktori C:\Program Files\xampp\htdocs\SI\instalasi control, lalu klik tombol Go. Setelah koneksi antara telepon selular dengan komputer berjalan baik, maka Sistem Informasi Penanggulangan Dini Banjir dapat dijalankan. Tahapan pengoperasiannya adalah: hubungkan semua perangkat sensor pembaca dengan komputer dan model bendungan, jalankan file test.exe pada direktori C:\Program Files\xampp\htdocs\SI\instalasi control, kemudian buka web browser dengan alamat URL http://localhost/SI. Klik menu “Start” untuk mulai mengambil data dan klik menu “Autorespond on” untuk mengaktifkan server SMS perintah balasan. Sistem diuji pada sebuah model simulasi yang dibuat menyerupai keadaan aslinya. Sebelum proses pengujian dilakukan, pertama kali dilakukan konversi data digital yang dikirimkan sensor ke komputer menjadi data tinggi muka air yang disesuaikan pada kondisi nyata Bendung Katulampa. Dari proses konversi tersebut, didapat persamaan :
50
TMA
x4 55 ...................................................................................... (11) 3
TMA = Tinggi muka air penyesuaian (cm) x
= Data digital hasil pembacaan sensor
Data yang telah dikonversi kemudian diolah dengan jaringan syaraf tiruan yang telah dilatih, sehingga didapatkan hasil pengujian seperti terlampir pada Lampiran 5. Pada data hasil pengujian, terlihat bahwa tinggi muka air yang diduga, tidak terlalu sesuai dengan hasil pengukuran selanjutnya. Hal ini diduga karena kurang cocoknya karakteristik data hasil pengukuran dengan data pada waktu pelatihan serta adanya kemungkinan error pada konversi data yang terbaca pada sensor. Kekurangcocokan tersebut, diperkirakan karena naik turun tinggi muka air pada kondisi nyata agak berbeda dengan simulasi pengujian, seperti adanya penurunan tinggi muka air mendadak, begitu juga sebaliknya. Secara umum meskipun terjadi perbedaan hasil pendugaan dengan hasil pengukuran, hasil pendugaan masih mengikuti pola hasil pengukuran. Jika tinggi muka air dalam kondisi menurun, maka hasil pendugaan pun akan menurun, begitu juga sebaliknya. Hal ini terlihat pada gambar 36. Persentase keakuratan validasi simulasi model pengujian sebesar 79.76 %. Meski belum terlalu bagus, hasil ini menunjukkan bahwa pendugaan dapat dikatakan cukup akurat. Grafik Tinggi Muka Air (TMA) 3.5 3
TMA (m)
2.5 2
TMA aktual TMA duga
1.5 1 0.5 0 1
6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 menit ke-
Gambar 36. Grafik tinggi muka air (TMA). 51
Pengiriman informasi peringatan dini berhasil dilakukan yaitu ketika kondisi tinggi muka air menuju titik siaga 2, siaga 1, ataupun ketika kondisi tinggi muka air turun menuju titik normal. Informasi peringatan dilakukan ketika tinggi muka air dugaan mencapai kondisi tersebut, ataupun ketika tinggi muka air aktual mencapainya. Pengiriman informasi hanya dilakukan sekali pada setiap kondisi tersebut. Misalnya, pada pengukuran tinggi muka air ke-2, tinggi muka air hasil pendugaan bernilai 2.48 m, sehingga kondisi peringatan tercapai dan sistem akan mengirimkan informasi bahwa tinggi muka air diduga akan mencapai kondisi siaga 2. Ternyata pada pengukuran selanjutnya data yang didapat bernilai 2.23 m dan pendugaan selanjutnya bernilai 2.69 m, begitu juga dengan pengukuran selanjuntya, data yang didapat bernilai 2.38 dan pendugaan selanjutnya bernilai 2.65 m. Ketiga data tersebut menunjukkan bahwa kondisi peringatan terpenuhi, akan tetapi pengiriman informasi peringatan dini hanya dilakukan pada pengukuran yang pertama. Hal ini dilakukan bertujuan supaya penerima informasi tidak diberondong oleh pesan peringatan yang sama dalam waktu yang berdekatan. Pengiriman pesan peringatan memiliki jeda waktu dari hasil pengukuran. Hal ini disebabkan karena untuk dapat mengirim pesan, maka pertama kali pesan peringatan dimasukkan ke dalam tabel kotak keluar (tabel outbox) pada database, baru kemudian satu persatu secara otomatis pesan tersebut akan dipindahkan ke tabel pesan terkirim (tabel sentitems) sehingga menimbulkan jeda waktu pada setiap pengiriman. Jeda waktu pengiriman perpesan selama 1 atau 2 detik. Jika jumlah penerima, dalam hal ini pengguna yang telah terdaftar sebelumnya berjumlah sepuluh orang, maka penerima terakhir baru akan menerima pesan peringatan setelah 10 atau 20 detik setelah waktu pengukuran. Pada simulasi pengujian, selang pengukuran dan pendugaan adalah 1 jam yang diwakili 1 menit pada model.
52
E. Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem meliputi perawatan sistem yang telah dibuat serta pengembangan sistem. Perawatan yang dilakukan meliputi perawatan fisik perangkat sensor, telepon seluler serta perawatan komputer, baik perangkat keras, maupun perangkat lunak. Pengembangan sistem dilakukan untuk menambah nilai sistem yang telah dibuat. Aktifitas yang perlu dilakukan meliputi: 1. Membuat laporan rutin mengenai data hasil pengukuran. 2. Penambahan dan penghapusan basis data. 3. Penambahan fitur-fitur baru. 4. Memperindah tampilan. 5. Pengiriman informasi menggunakan perangkat nirkabel, seperti Bluetooth, infra merah dan perangkat nirkabel lainnya agar perangkat komputer dapat diletakkan di tempat terpisah dari sensor, sehingga keamanan lebih terjaga.
53