IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum 4.1.1. Lokasi Penelitian Desa Sumber Lor merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Cirebon. Keadaan geografis Desa Sumber Lor berada di dataran rendah pada ketinggian 7 meter di atas permukaan laut, dengan termperatur harian berkisar antara 30-32 °c. Jarak lokasi penelitian dari kota Cirebon ± 40 km dan jarak lokasi penelitian dari jalan kabupaten Cirebon ± 15 km sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Pakusamben, sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa Sumber Kidul 1, sebelah barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Babakan Gebang, dan sebelah timur berbatasan langsung dengan Desa Sumber kidul 2. Luas lahan Desa Sumber Lor adalah 78 ha (hektar). Penggunaan lahan yang dominan adalah lahan pertanian sebesar 69 ha (hektar). Lahan terbangun berupa lahan pemukiman penduduk seluas 6 ha (hektar), penggunaan lahan lainnya adalah areal peternakan dimana lahan kandang kerbau seluas 0,50 ha (hektar), lahan kandang sapi seluas 0,25 ha (hektar), lahan kandang domba 0,10 ha (hektar) dan sisanya 2,15 ha (hektar) merupakan saluran air, jalan desa, dan lainnya. Desa Sumber Lor memiliki wilayah yang cukup luas dibandingkan desa lain di Kecamatan Babakan, hampir seluruh lokasi di Desa Sumber Lor merupakan lahan pertanian dan tanah yang subur, sehingga kondisi tersebut mendukung pendayagunaan lahan tanah secara optimal. Usaha peternakan yang sering kali dilakukan oleh para petani atau peternak diantaranya ternak kerbau, sapi potong,
22
domba, dan aneka macam unggas. Potensi limbah pertanian yang cukup melimpah di Desa Sumber Lor secara tidak langsung menarik antusias petani untuk memelihara ternak, walaupun peternak masih secara tradisional dalam memelihara ternaknya. 4.2. Deskripsi Bobot Badan dan Ukuran Tubuh 4.2.1. Deskripsi Bobot Badan Aktual Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penimbangan bobot badan yang dilakukan pada 25 ekor kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, pada lampiran. 2 diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada tabel. 3 Tabel. 3 Hasil Analisis Bobot Badan Aktual Nilai Rata-rata (kg) Standar deviasi (kg) Koefisien variasi (%) Maksimum (kg) Minimum (kg) N = 25
Bobot badan 437,52 62,15 14,20 506,00 319,00
Berdasarkan Tabel. 3 terlihat bahwa rata-rata dari bobot badan kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon adalah 437,52 kg, dengan standar deviasi sebesar 62,15 kg, bobot badan tertinggi sebesar 506,00 kg dan bobot badan terendah sebesar 319,00 kg, sehingga dapat disimpulkan rataan dari bobot badan aktual pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon sebesar 437,52 kg ± 62,15 kg. Koefisien variasi sebesar 14,20% termasuk pada variasi yang kecil, di lapangan apabila koefisien variasi <15% maka disebut populasi seragam Menurut Nasoetion (1992). Hal ini dapat dijadikan standar bobot badan kerbau di lokasi penelitian, rata-rata
23
bobot badan kerbau jantan dewasa di Malaysia sebesar 421,00 kg (Camoens, 1976), rata-rata bobot badan kerbau jantan dewasa di Brunei adalah 401,20 kg (Cho, 1981) dan rata-rata bobot badan kerbau jantan dewasa di Kabupaten HTS, Kalimantan Selatan sebesar 408,51 kg (Asep, 2007), sedangkan bobot badan aktual pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon sebesar 437,52 kg ± 62,15 kg. Hal tersebut menyatakan bahwa bobot badan kerbau jantan dewasa di lokasi penelitian tidak terlalu berbeda dengan hasil penelitian Camoens pada kerbau Malaysia, karena bobot badannya tidak jauh berbeda. Hal tersebut disebabkan karena daya dukung lingkungan di lokasi penelitian diduga sama dengan kondisi di tempat penelitian (Camoens, 1976). 4.2.2 Bobot Badan Dugaan Dengan Pita Rondo Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pendugaan bobot badan dengan menggunakan pita rondo yang dilakukan pada 25 ekor kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, pada lampiran. 3 diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada table. 4 Tabel. 4 Hasil Pendugaan Bobot Badan dengan Pita Rondo Nilai Bobot badan Rata-rata (kg) 627,36 Standar deviasi (kg) 50,36 Koefisien variasi (%) 8,02 Maksimum (kg) 751,00 Minimum (kg) 516,00 N=25 Berdasarkan tabel. 4 terlihat bahwa rata-rata dari bobot badan dugaan menggunakan pita rondo pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon adalah 627,36 kg,
24
dengan standar deviasi sebesar 50,36 kg, bobot badan tertinggi sebesar 751,00 kg dan bobot badan terendah sebesar 516,00 kg, sehingga dapat disimpulkan rataan dari bobot badan dugaan menggunakan pita rondo pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon sebesar 627,36 kg ± 50,36 kg. Koefisien variasi sebesar 8,02 % termasuk pada variasi yang kecil, di lapangan apabila koefisien variasi <15% maka disebut populasi seragam Menurut Nasoetion (1992). Rata-rata bobot badan dugaan menggunakan pita rondo pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon sebesar 627,36 kg ± 50,36 kg, Nilainya lebih besar dibandingkan dengan rata-rata bobot badan aktual pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon sebesar 437,52 kg ± 62,15 kg. Hal tersebut menyatakan bahwa bobot badan dugaan menggunakan pita rondo pada kerbau
jantan
dewasa
di
lokasi
penelitian
menunjukkan
adanya
penyimpangan yang sangat signifikan. 4.2.3. Deskripsi Lingkar Dada Lingkar dada diukur dengan pita meter melingkari dada sapi tepat di belakang siku (Santosa, 1995). Pemakaian ukuran tubuh memberikan bobot seekor ternak dengan tepat dan terdapat hubungan yang nyata antara bobot badan dengan ukuran-ukuran tubuh (Williamson dan Payne, 1978). Pada ternak yang sedang tumbuh apabila lingkar dada bertambah 1 persen, maka bobot badan bertambah 3 persen. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pendugaan bobot badan dengan menggunakan lingkar dada yang dilakukan pada 25 ekor kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten
25
Cirebon, pada lampiran. 4 diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada tabel. 5 Tabel. 5 Hasil Analisis Lingkar Dada Nilai Rata-rata (cm) Standar deviasi (cm) Koefisien variasi (%) Maksimum (cm) Minimum (cm) N=25
Lingkar dada 196,83 5,15 2,61 210,10 185,70
Berdasarkan tabel. 5 Rata-rata lingkar dada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon adalah 196,83 cm, dengan standar deviasi sebesar 5,15 cm, lingkar dada tertinggi sebesar 210,10 cm dan lingkar dada terendah sebesar 185,70 cm, sehingga dapat disimpulkan rataan dari lingkar dada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon adalah 196,83 cm ± 5,15 cm. Lingkar dada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon dapat dikatakan seragam hal ini dapat dilihat dari nilai koofisien variasinya yaitu 2,61%. Populasi ternak masih dianggap seragam memiliki nilai koefisien variasi dibawah 15%. Lingkar dada kerbau jantan dewasa rata-rata sebesar 183,00 cm menurut Chantalakhana (1992) dan lingkar dada kerbau Malaysia sebesar 191,77 cm (Camoens, 1976), sedangkan lingkar dada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon adalah 196,83 cm ± 5,15 cm. Hal itu menunjukkan bahwa lingkar dada kerbau jantan dewasa di lokasi penelitian tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Camoens, tetapi lebih besar bila dibandingkan penelitian Chantalakhana, hal tersebut dapat terjadi karena faktor genetik, manajemen
26
pemeliharaan dan lingkungan yang tidak sama, sehingga kerbau memiliki lingkar dada yang jauh berbeda. 4.3. Analisis Korelasi dan Regresi 4.3.1. Korelasi antara bobot badan dengan lingkar dada Korelasi adalah hubungan antara dua variabel yang saling ketergantungan. Korelasi genetik terjadi bila gen yang sama mempengaruhi ekspresi dari dua sifat atau lebih disebabkan karena adanya gen yang pleiotropik atau letak dua lokus yang terpaut satu sama lain. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai korelasi antara bobot badan dengan lingkar dada pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, pada lampiran. 6 diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada tabel. 6 Tabel. 6 Hasil Analisis Korelasi Antara Bobot Badan dengan Lingkar Dada Regression Statistics Multiple R 0,88 R Square 0,78 Standard Error 29,97 Observations 25,00 Berdasarkan tabel 6 diperoleh nilai korelasi antara bobot badan dan lingkar dada pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, sebesar 0,88. Menurut Sugiyono (2005) nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran lingkar dada, akan tepat digunakan sebagai pendugaan bobot badan pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.
27
4.3.2. Model Penduga Bobot Badan Berdasarkan Lingkar Dada Berdasarkan hasil analisis pada Lampiran 7, model penduga bobot badan berdasarkan lingkar dada pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon diperoleh model sebagai berikut : Ŷ = 10,691 X – 1666,9 Keterangan : Ŷ = Bobot Badan aktual X = Lingkar Dada dengan koefesien determinasi sebesar R² = 0,78 Bila dilihat dari koefisien determinasi model tersebut cocok digunakan untuk menduga bobot badan berdasarkan lingkar dada pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon. Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat bahwa pendugaan bobot badan
berdasarkan
persamaan
regresi
linear
sederhana
koefisien
determinasi sebesar 78% artinya bobot badan dapat diduga berdasarkan lingkar dada sebesar 78%. 4.3.3. Bobot Badan Dugaan dengan persamaan Regresi Linear Sederhana Berdasarkan hasil dari pendugaan bobot badan dengan menggunakan persamaan regresi yang dilakukan pada 25 ekor kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, pada lampiran. 5 diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada tabel. 7
28
Tabel. 7 Hasil Pendugaan Bobot Badan dengan Persamaan Regresi Linear Sederhana Nilai Bobot badan dugaan regresi Rata-rata (kg) 437,47 Standar deviasi (kg) 55,09 Koefisien variasi (%) 12,59 Maksimum (kg) 579,27 Minimum (kg) 318,41 N=25 Berdasarkan tabel. 7 terlihat bahwa rata-rata dari bobot badan dugaan menggunakan persamaan regresi pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon adalah 437,47 kg, dengan standar deviasi sebesar 55,09 kg, bobot badan tertinggi sebesar 579,27 kg dan bobot badan terendah sebesar 318,41 kg, sehingga dapat disimpulkan rataan dari bobot badan dugaan menggunakan persamaan regresi pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon sebesar 437,47 kg ± 55,09 kg. Koefisien variasi sebesar 12,59% termasuk pada variasi yang kecil, di lapangan apabila koefisien variasi < 15% maka populasi seragam (Nasoetion, 1992). Rata-rata bobot badan dugaan menggunakan persamaan regresi pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon sebesar 437,47 kg ± 55,09 kg, nilainya mendekati rata-rata bobot badan aktual pada kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon sebesar 437,52 kg ± 62,15 kg. Hal tersebut menyatakan bahwa bobot badan dugaan menggunakan persamaan regresi pada kerbau jantan dewasa di lokasi penelitian menunjukkan adanya penyimpangan tidak terlalu signifikan.
29
4.4. Hasil Analisis Penyimpangan Pendugaan Bobot Badan Dengan Menggunakan Pita Rondo dan Persamaaan Regresi. Hasil analisis penyimpangan bobot badan dugaan kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon dengan mengunakan pita rondo dan persamaan regresi dapat dilihat dari hasil analisis pada lampiran 1. Simpangan bobot badan dengan menggunakan pita rondo (ε P.Rondo) sebesar 43,39% terhadap bobot badan aktual. Simpangan bobot badan dengan menggunakan persamaan regresi (ε P.Regresi) sebesar 0,01% terhadap bobot badan aktual. Berdasarkan hasil penelitian pendugaan bobot badan kerbau jantan dewasa di Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon menggunakan persamaan regresi linear sederhana lebih mendekati bobot badan aktual, dibandingkan hasil pendugaan bobot badan kerbau jantan dewasa menggunakan pita rondo, nilai simpangannya sangat besar.