BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah / Isu Pokok Indonesia termasuk negara berkembang yang kaya akan inovasi-inovasi terhadap suatu produk atau pun jasa yang dilakukan oleh para pelaku usaha. Namun, banyak pula para pelaku usaha yang masih sulit untuk berkembang dikarenakan tidak memiliki suatu inovasi dan perencanaan dalam pemasaran walaupun memiliki ciri khas dari produk ataupun jasa miliknya, sehingga pangsa pasar produk dan jasa masih dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan besar yang memiliki modal besar. Tercatat pengguna kendaraan bermotor roda empat khususnya dikota-kota besar seperti Jakarta meningkat pesat setiap tahunnya. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta dan sekitarnya bertambah sebanyak 5.500 hingga 6.000 unit kendaraan per hari. (Nyoto Widodo, 2015;5) Kendaraan bermotor pribadi baik kendaraan beroda empat maupun sepeda motor pertumbuhannya dari tahun ke tahun sangat pesat. Kebutuhan perawatan terhadap kendaraan pribadi khususnya mobil pun ikut meningkat seiring dengan intensitas pemakaian mobil tersebut. Salah satu perawatan terhadap mobil adalah cuci mobil, dimana hampir setiap pengendara ataupun pemilik mobil merasa lebih percaya diri dan puas jika mengendarai mobil dalam keadaan bersih. Tanpa disadari, yang kerap terjadi dalam usaha pencucian mobil adalah kebutuhan air yang relatif banyak sehingga mengurangi efisiensi kebutuhan air dalam mencuci mobil. Peningkatan keperdulian terhadap lingkungan sangatlah diperlukan bagi konsumen pencuci mobil, terutama terhadap pemakaian air bersih yang berlebih. Tentunya akibat yg akan dihadapi jika penggunaan air berlebihan tersebut tidak diatasi adalah akan muncul kekeringan di beberapa daerah pada beberapa tahun kedepan. Berikut merupakan data yang telah penulis dapatkan berasal dari sumber primer maupun sekunder banyaknya penggunaan air bersih di Indonesia.
1
2
Gambar 1.1 Krisis Air di Dunia
Sumber: www.wri.org/publication/aqueduct-country-river-basin-rankings (diakses pada Juni 2015) Menurut National Geographic, hampir 70% dunia di tutupi air, sementara hanya 2,5% dari air tersebut segar, sisanya 97.5% adalah air garam dan berbasis laut. Survey Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya pada tahun 2006 menyatakan rata-rata penggunaan air bersih untuk mencuci mobil, yaitu cuci mobil dengan ember = 75 L, Cuci mobil dengan selang = 300 L, Cuci mobil/siram tanaman dengan selang 30 menit = 180 L lebih banyak dan boros di bandingkan penggunaan air bersih lainnya seperti mandi 100 L, sikat gigi 6 L, dan kebutuhan mencuci piring 90 L dan lain lain. Dari data-data di atas maka, PT. Valo Indonesia Pratama menciptakan jasa cuci mobil tanpa air pertama di Indonesia dengan visi: Mencegah krisis air bersih di Indonesia dan menjadi perusahaan CarCare dengan konsep GoGreen pertama di Indonesia. Sebagai data tambahan, Valo CarCare memiliki target marketing dengan karakteristik segmen sebagai berikut: •
Usia
•
Kelas
•
Karakter
GoGreen.
: 25-50 tahun : Middle – High End : Senang perawatan mobil, Sibuk, Perduli
3
•
Tempat Pemasaran
:
Apartment,
Mall,
Gedung
Perkantoran,
Perumahan, Area Parkir Publik, Event Otomotive. Valo Waterless CarCare juga memudahkan para pelanggan yang memiliki priority time dengan cuci mobil dengan konsep home service sehingga dapat menghemat waktu dalam mencuci mobil. PT. Valo Indonesia Pratama adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pencucian mobil tanpa air pertama di Indonesia. Perusahaan sendiri sudah berdiri sejak tahun 2012 dan telah melayani kebutuhan pelanggan sejak itu. Valo Waterless CarCare merupakan jasa cuci mobil tanpa air dengan sistem kemitraan pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan produk Beato CarCare Expert. Produk yang di jual memiliki konsep go green yang sangat menghemat penggunaan air bersih, tidak memerlukan tempat khusus, efisien waktu, membuka banyak lapangan pekerjaan dan berprofit. Produk Beato yang digunakan merupakan produk yang sangat aman pada cat kendaraan karena mengandung carnauba wax dan bahan nabati lainnya. Pengaplikasian menggunakan lap microfiber menjadikan mobil menjadi kilap namun tidak menimbulkan baret. Dilansir dari Majalah Franchise Indonesia, penulis mendapatkan bahwa bapak Elihu tidak mudah memasarkan produk tersebut karena (Valo Waterless CarCare) belum familiar di masyarakat. Akhirnya beliau membuka usaha cuci mobil tanpa air dengan produk tersebut dengan merek Valo Car Care. Beliau menyatakan bahwa saat itu beliau mencoba menjualnya secara retail, tetapi susah diterima oleh masyarakat, kemudian muncul ide untuk membuka jasa cuci mobil tanpa air. Hingga kini bapak Elihu masih mencari formula yang terbaik untuk Valo Car Care, dan untuk para franchisee beliau berharap jangan sampai buka beberapa saat kemudian tutup. beliau juga terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cuci mobil tanpa air karena kebanyakan orang belum terbiasa dengan produk ini. Menurut wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak Elihu Nugroho selaku Chief Executive Officer pada PT. Valo Indonesia Pratama menyebutkan bahwa, pihak manajemen sedang menetapkan edukasi pasar dan promosi penjualan (sales promotion) yang tepat dan efektif guna mendapatkan kepedulian terhadap merek (brand awareness) Valo CarCare, karena menurut beliau, edukasi pasar dan promosi penjualan jasa Valo CarCare merupakan faktor utama penghambat pertumbuhan
4
bisnis yang memiliki diferensiasi produk/jasa yang tinggi sehingga dapat menghalangi minat pembelian dari konsumen itu sendiri. Oleh karena itu, maka dibuatlah penelitian yang berjudul Analisa Pengaruh dari Edukasi Pasar dan Promosi Penjualan pada Brand Awareness serta Dampaknya Terhadap Minat Pembelian pada Valo Waterless CarCare. Fenomena tersebut dapat dibuktikan melalui uji pendahuluan (preliminary test), dimana peneliti melakukan quick interview dengan terhadap 50 responden yang menjadi target dari Valo Waterless CarCare yaitu orang-orang yang berumur 25-50 tahun dan tinggal/berada di sekitar Apartment Rasuna Said, Mall, Gedung Perkantoran, Perumahan, Area Parkir Apartment Rasuna Said, Jakarta Selatan. Setelah melakukan quick interview, peneliti mendapat hanya 10 responden yang mengetahui jasa Valo Waterless CarCare / pernah menggunakannya, dan 40 responden lainnya tidak mengetahui adanya jasa ini, mereka cenderung mengetahui merek jasa cuci mobil pada umumnya. Berikut merupakan hasil dari uji pendahuluan yang telah peneliti lakukan. Gambar 1.2 Survey Preliminary Test
Dari uji pendahuluan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat fenomena dimana brand awareness jasa Valo Waterless CarCare sangatlah kurang, hal tersebut dapat berasal dari edukasi pasar dan ataupun promosi penjualan yang kurang dari Valo Waterless Car Care sehingga tentu membuat produk tersebut kurang diperhatikan oleh masyarakat di daerah kota Jakarta Selatan. Selain itu berdasarkan data perusahaan, dinyatakan bahwa penjualan selama periode awal Juli hingga akhir Desember jumlah penjualan di Valo Waterless Car Care semakin menurun. Hal ini
5
tentu dipengaruhi oleh minat beli masyarakat yang semakin menurun pula. Berikut merupakan hasil dari Gambar 1.3 Data Penjualan di Valo Waterless Car Care Selama Juli-Desember 2015
Oleh karena itu, dalam menjawab tantangan yang di hadapi oleh PT. Valo Indonesia Pratama, maka diperlukan pembuatan analisa pengaruh dari edukasi pasar dan promosi penjualan pada brand awareness serta dampaknya terhadap minat pembelian pada Valo Waterless CarCare dengan menggunakan metode Path analisis. Analisa promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat pembelian sesuai dengan pernyataan menurut (Muhammad Rizwan, Qasim irshad, Kashif Ali, Muhammad Nadir, dan Muhammad Ejaz) menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa diskon harga serta sampel gratis dapat memengaruhi minat pembelian secara signifikan. Oleh karena itu dapat di artikan bahwa promosi penjualan (diskon harga serta sampel gratis) masing-masing dapat mempengaruhi minat pembelian dari konsumen. Meurut Alireza Amini, Mahdi Darani, Minoo Afshani, Zahra Amini (2012), menyatakan bahwa promosi penjualan sebagai salah satu bagian dari marketing mix mempengaruhi kesadaran merek (brand awareness). Oleh karena itu, penelitian ulang mengenai pengaruh promosi penjualan terhadap kesadaran merek pada perusahaan Valo Waterless CarCare perlu dilakukan.
6
Selain itu, penelitian oleh Christian Homburg, Martin Klarmann, dan Jens Schmitt (2010), menyatakan bahwa In B2C markets, sponsoring (Cornwell, Roy, & Steinard, 2001) have been identified as successful means of increasing brand awareness. Dimana berarti dalam pasar business to customer, sponsor telah diidentifikasi sebagai sarana sukses meningkatkan kesadaran merek. Oleh karena sponsor merupakan salah satu jenis promosi penjualan, maka dari kutipan di atas, peran sales promotion tidak kalah penting dalam membangun brand awareness. Menurut Aaker, 1991; Hoyer & Brown (1990), Brand awareness may signal presence and substance because high awareness levels imply to the buyer that the firm has been in business for a long time, that the firm's products are widely distributed, and that the products associated with the brand are purchased by many other buyers artinya, Kesadaran merek mungkin menandakan keberadaan dan substansi karena tingkat kesadaran yang tinggi menyiratkan kepada pembeli bahwa perusahaan telah dalam bisnis untuk waktu yang lama, bahwa produk perusahaan didistribusikan secara luas, dan bahwa produk yang terkait dengan merek yang dibeli oleh banyak pembeli lain. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Nazia Yaseen, Mariam Tahira, Amir Gulzar, dan Ayesha Anwar (2011) menyatakan bahwa hasil mengungkapkan terdapat dampak signifikan dari kesadaran merek, persepsi kualitas dan loyalitas terhadap minat pembelian. Dimana berarti kesadaran merek (brand awareness) mempengaruhi minat pembelian pelanggan. Selain itu, menurut Dr. Hsin Kuang Chi, Dr. Huery Ren Yeh, dan Ya Ting Yang (2009) juga menyatakan bahwa hubungan antara kesadaran merek (brand awareness), untuk minat beli berpengaruh signifikan. Edukasi pasar perlu dilakukan oleh Valo Waterless CarCare untuk memberikan pemahaman
yang
lebih
baik
akan
produk/jasa
dalam
memahami
nilai
penggunaaannya sehingga diharapkan masyarakat dapat percaya kepada produk/jasa. Edukasi pasar melalui promosi penjualan tentunya sangat diperlukan. Sesuai penelitian yang telah di lakukan oleh Adi Santosa Budiman, MM (2013:13), konsumen merasakan bahwa selama proses edukasi pasar, konsumen merasa didukung oleh informasi dan bantuan dalam pengoperasian produk yang baik. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dukungan layanan tambahan yang
7
baik dan informasi yang baik merupakan hal penting dalam mempertahankan konsumen agar tetap memakai produk. Menurut Sarah Dwi Nugrahani (2007), menyatakan bahwa edukasi pemasaran dapat membantu perusahaan untuk menciptakan
penjualan, kenaikan jumlah
konsumen, serta menciptakan brand awareness antara konsumen dengan merek produk. Selain itu, terdapat pengaruh antara keputusan pembelian produk sebelum dan sesudah proses edukasi pemasaran. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Yahya (2014), hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel edukasi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap tingkat pembelian konsumen. Dari kedua pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa memang terdapat pengaruh yang signifikan antara edukasi pasar dengan brand awareness serta keputusan pembelian konsumen. Berbagai upaya harus dilakukan agar pasar memberikan respon positif atas motivasi dan nilai tambah baru dari produk yang ditawarkan. Selain itu edukasi pasar dilakukan bukan hanya untuk mendorong penjualan tetapi juga dengan harapan agar masyarakat perduli kepada produk, serta
manfaat berkelanjutan yang di
harapkan adalah dapat meningkatkan brand positioning produk/jasa. Karena selain dari segmentation, targeting dan diferentiation, positioning juga merupakan faktor yang mendukung terbentuknya strategy marketing. Seperti yang telah di jelaskan di atas, perusahaan telah melakukan segmentasi, targeting, dan diferensiasi, oleh karena itu, manfaat berkelanjutan yang dibutuhkan perusahaan adalah meningkatkan positioning Valo Waterless CarCare. Seperti yang di sarankan Kotler & Armstrong (2012:188), konsep strategi pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Langkahlangkah di dalam strategi tersebut antara lain; membagi konsumen menjadi pangsa pasar yang berbeda (segmentasi), memilih konsumen yang benar-benar tepat dengan produk/jasa (targeting), menciptakan penawaran khas bagi target pasar tertentu (diferensiasi), menempatkan konsepsi penawaran tersebut di benak konsumen (positioning). Manfaat yang sangat diharapkan adalah meningkatkan profit dari perusahaan. Ketika fenomena kurangnya edukasi pasar dan promosi penjualan pada Valo Waterless Carcare tersebut tidak diselesaikan dan dibiarkan, maka perusahaan Valo
8
CarCare akan kesulitan dalam penjualan yang dapat berdampak sangat buruk yaitu pengurangan profit hingga kebangkrutan. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian permasalahan diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1
Apakah terdapat pengaruh antara Edukasi Pasar terhadap Brand Awareness Valo Waterless CarCare?
2
Apakah terdapat pengaruh antara Promosi Penjualan terhadap Brand Awareness Valo Waterless CarCare?
3
Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara Edukasi Pasar dan Promosi Penjualan terhadap Brand Awareness Valo Waterless CarCare?
4
Apakah terdapat pengaruh antara Edukasi Pasar terhadap Minat Pembelian pada Valo Waterless CarCare?
5
Apakah terdapat pengaruh antara Promosi Penjualan terhadap Minat Pembelian Valo Waterless CarCare?
6
Apakah terdapat pengaruh antara Brand Awareness terhadap Minat Pembelian Valo Waterless CarCare?
7
Apakah terdapat pengaruh antara Edukasi Pasar terhadap Minat Pembelian melalui Brand Awareness pada Valo Waterless CarCare?
8
Apakah terdapat pengaruh antara Promosi Penjualan terhadap Minat Pembelian melalui Brand Awareness pada Valo Waterless CarCare?
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup pada penelitian ini adalah perusahaan PT. Valo Indonesia Pratama yang sedang membutuhkan perencanaan strategi pemasaran bagi jasa cuci mobil yang telah diluncurkan yaitu Valo Waterless CarCare terutama di Jakarta Selatan, dimana letak perusahaan sendiri berada di Epicentrum Walk lt.7 unit B 717, Jalan Hr. Rasuna Said Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan. Lokasi tersebut dipilih karena beberapa pertimbangan: 1. Letak perusahaan sendiri yang berada Jakarta Selatan. 2. Pelaku usaha cuci mobil tanpa air di Jakarta Selatan yang masih belum ada. 3. Permintaan bapak Elihu Nugroho selaku CEO perusahaan Valo Waterless CarCare yang menginginkan penelitian dilaksanakan di daerah Jakarta.
9
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama 4 bulan terhitung sejak 21 September 2015 hingga 27 Januari 2016. Rencana dalam penelitian ini, peneliti menetapkan variabel bebas bersimbol X, yaitu variabel X1 sebagai Edukasi Pasar dan X2 sebagai Promosi Penjualan dan variabel perantara bersimbol Y, yaitu Brand Awareness serta variabel terikat bersimbol Z, yaitu Minat Pembelian. Penelitian akan dilakukan dengan membagikan kuesioner terhadap konsumen yang baru pertama kali menggunakan jasa Valo Waterless CarCare dari target segmen sebagai berikut: •
Usia
: 25-50 tahun
•
Kelas
: Middle – High End
•
Karakter
: Senang perawatan mobil, sibuk, perduli gogreen.
•
Tempat Pemasaran
: Apartment, mall, gedung perkantoran, perumahan,
area parkir publik, event otomotive. Metodologi yang digunakan dalam mengolah data adalah dengan metode Path Analisis guna mengetahui apakah terdapat pengaruh antar variabel yang diteliti. Selanjutnya, penelitian ini terbatas pada aspek pasar dan pemasaran. Aspek ini akan diteliti untuk menjadi rekomendasi perusahaan agar keseluruhan aspek yang telah dijelaskan dapat dinyatakan layak untuk diimplementasikan. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Edukasi Pasar terhadap Brand Awareness Valo Waterless CarCare. 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Promosi Penjualan terhadap Brand Awareness Valo Waterless CarCare. 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara simultan antara Edukasi Pasar dan Promosi Penjualan terhadap Brand Awareness Valo Waterless CarCare. 4. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Edukasi Pasar terhadap Minat Pembelian pada Valo Waterless CarCare. 5. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Promosi Penjualan terhadap Minat Pembelian Valo Waterless CarCare.
10
6. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Brand Awareness terhadap Minat Pembelian Valo Waterless CarCare. 7. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Edukasi Pasar terhadap Minat Pembelian melalui Brand Awareness pada Valo Waterless CarCare. 8. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Promosi Penjualan terhadap Minat Pembelian melalui Brand Awareness pada Valo Waterless CarCare. 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka peneliti berharap dapat bermanfaat bagi: 1. PT. Valo Indonesia Pratama: 1. Dapat membantu memberikan informasi mengenai efektifitas dari promosi penjualan dan edukasi pasar bagi perusahaan. 2. Sebagai masukan bagi perusahaan agar dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan strategi promosi yang paling efektif. 3. Sebagai pertimbangan jika dikemudian hari perusahaan akan melakukan pengembangan strategi promosi perusahaan. 2. Peneliti: 1. Penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan mengenai pemasaran jasa dan marketing strategy untuk produk baru. 2. Penulis mampu mengembangkan kemampuan dalam teori maupun dalam menganalisa kejadian dalam kehidupan pemasaran yang sebenarnya. 3. Pembaca: 1. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan para pembaca dapat mendapat tambahan pengetahuan dan mendapat masukkan-masukkan yang berguna. 2. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa mendatang dengan fokus kajian yang sama. 3. Untuk memberikan informasi mengenai strategi pemasaran dalam industri cuci mobil.
11
1.6 Metodologi Metodologi yang dilakukan dalam penulisan ini meliputi metode dalam pengumpulan data yaitu: 1. Metode studi pustaka Merupakan metode dengan berdasarkan pembelajaran dari sumber-sumber buku yang ada disini penulis memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber inspirasi dalam pembenaran teori. 2. Metode studi lapangan Penerapan pengambilan data dengan melakukan observasi secara langsung ke perusahaan. 3. Wawancara Merupakan pengambilan data dengan berbicara secara langsung maupun tidak langsung dan dilakukan dengan tatap muka ataupun melalui email dan telepon kepada pihak perusahaan. 1.7 Sistematika penulisan Untuk mempermudah proses penulisan,dan penyampaian tujuan dan tujuan skripsi,maka sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab. Berikut adalah ringkasan dari tiap-tiap bab tersebut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai masalah yang melatar belakangi penulisan ini. Pada bab ini pula membahas perumusan masalah, ruang lingkup, pembatasan masalah, tujuan yang ingin dicapai dan manfaat yang diperoleh dengan adanya sistem pamasaran yang dirancang. Selain itu, pada bab ini juga membahas pengembangan ilmu pemasaran yang digunakan serta sistematika penulisan penelitian. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang menjadi dasar dalam pembuatan skripsi ini. Meliputi teori-teori umum dan teori-teori khusus juga varibel terkait yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam skripsi ini. BAB 3 METODE PENELITIAN
12
Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian apa yang digunakan selama penelitian berlangsung. Dimulai dari teknik pengumpulan data, penentuan jumlah sampel responden, uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji korelasi dan uji analisis jalur (Path Analysis). BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan sejarah singkat mengenai PT Valo Indonesia Pratama, profil responden, hasil pengujian validitas reliabilitas, hasil pengujian normalitas, hasil transformasi data, hasil pengujian korelasi, hasil pengujian Path Analysis, dan implikasi hasil penelitian. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan hasil analisis yang telah dilakukan. Selain itu memuat saran yang dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan perusahaan lebih lanjut di masa mendatang sesuai dengan hasil penelitian. 1.8 State of the Arts Penelitian ini dilandasi oleh konsep-konsep penelitian sebelumnya yang telah dijalankan dan dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 1.1 State of the Arts No Peneliti 1.
Judul
Publikasi
Muhammad
Impact of Sales Internatio
Rizwan,
Promotional
Qasim irshad Tools (Correspondi ng
Purchase
Author), Intention.
Kashif Ali, Muhammad Nadir, Muhammad Ejaz (Vol 2)
nal on Journal of
Tipe
Hasil Penelitian Regression
results
Journal institute that price discount and free
Managem
sample
ent
25%
Sciences
variance
and
purchase intention
Business
respectively.
Research
explained and
16% inside
13
Tabel 1.1 State of the Arts No Peneliti 2.
Judul
Publikasi
Soni Neha Impact of Sales Research and
Promotion Tools Journal
Verghese
on Consumer’s Management
Manoj
Purchase
(2013)
Decision
Tipe
Hasil Penelitian
Journal
The
of
that
are
the
most
influencing variables
Region of CG,
for
consumer purchase
India
decision.
Sarah Dwi Edukasi
Binus
Thesis
Responden memiliki
Pemasaran atas University
tingkat pemahaman
Produk
edukasi yang cukup
Virgin
Coconut (VCO)
Oil “Zait
Assyifa” Kepada
4.
offer,
premium and contest
Durg and Bhilai
(2007)
sales
tools:
White
(Refrigerator) at
Nugrahani
the
promotion
Good
3.
shows
among
various
Sciences
towards
result
Para
kuat.
Diketahui
adanya
pengaruh
antara
keputusan
pembelian
produk
Pengambil
sebelum
dan
Keputusan
sesudah
edukasi
Pembelian.
pemasaran.
Christian
Brand
University of Journal
Homburg,
awareness
Martin
business
Klarmann,
markets: When Market-
successful means of
Jens
is it related to Oriented
increasing
Schmitt
firm
Management,
awareness.
(2010)
performance?
Germany
in Mannheim, Institute
for
In
B2C
sponsoring
markets, have
been identified as
brand
14
Tabel 1.1 State of the Arts No
Peneliti
Judul
5.
Nazia
Impact of Brand INTERDIS
Yaseen,
Awareness,
Mariam
Perceived Quality Y
Tahira,
and
Amir
Loyalty on Brand OF
loyalitas
Gulzar,
Profitability
minat pembelian.
and
Purchase
ORARY
Ayesha
Intention
RESEARC
6.
Hasil Penelitian
Journal
Terdapat
Customer JOURNAL
and CONTEMP
(2011)
BUSINESS
Chi,
of
Dr. Perceived Quality Internationa
Huery Ren and Yeh,
signifikan
dari merek,
persepsi kualitas dan terhadap
IN
Hsin Impact of Brand The Journal Journal Awareness,
dampak
kesadaran
H
Dr.
Tipe
CIPLINAR
Anwar
Kuang
7.
Publikasi
Customer l
Loyalty on Brand Managemen
The
result:
the
relations among the brand
awareness,
perceived
quality
and brand loyalty
Kaohsiung Profitability and t Studies
for
, Ya Ting Purchase
intention
are
significant
and
Yang.
Intention:
(2009)
Resellers’ View
Alireza
Effectiveness
Amini,
Marketing
IPLINARY
Mahdi
Strategies
and JOURNAL
Darani,
Corporate Image OF
secara
Minoo
on Brand Equity CONTEMP
mempengaruhi
Afshani,
as a Sustainable ORARY
kesadaran
Zahra
Competitive
RESEARCH
(brand
Amini.
Advantage
IN
dengan asosiasi.
(2012)
A
purchase
positive effect. of INTERDISC Journal
BUSINESS
Promosi salah
sebagai
satu
bagian
dari marketing mix positif
merek
awareness)
15
Tabel 1.1 State of the Arts No
Peneliti
Judul
8.
Umbas
Marketing Mix Internationa
Krisnanto,
is
The
Publikasi
Only l
(2013) Vol. Variable 6, no. 3.
9.
Tipe
Hasil Penelitian
Journal
This study find that
research
to Journal
of
Choose Brands Business
promotion and price have signficant impact to brand awareness
and Quality?
Studies.
Mohamed
Managing
S-D
Sobhy
Customer
Workshop
Ahmed
Participation
contextual factors that
Hassan
Through
may
Temerak
Customer
effects
of
customer
Education
education
on
Heidi Winklhofer Sally Hibbert (2009)
Logic Journal
Discuss
about
situational
and
moderate
the
customer participation. Experimental studies may manipulate the timing
of
customer
education
(pre-
encounter and during the
encounter)
to
compare
education
outcomes
(e.g.
improvement
in
knowledge/skills, customer satisfaction, customer participation) across these groups