i
Hal Daftar Isi …………………………………………………… I INFORMASI UMUM POPNAS ………………………… 1 A. Struktur Organisasi…………………………………….. 1 B. Nomor yang dipertandingkan………………………….
4
C. Peserta…………………………………………………… 5 D. Jadwal Penyelenggaraan………………………………… 6 PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE………………………………… 8 A. Peraturan Pertandingan ……..………………………… 8 1. Peserta …………………………………………………… 8 2. Peraturan Pertandingan .…………………………………… 8 3. Peraturan Pertandingan KATA………………………….8 4. Peraturan Pertandingan KUMITE………………………… 11 5. Diskualifikasi …………………………………………… 16 6. Protes …………………………………………………….. 17 7. Medali …………………………………………………… 17 8. Perlengkapan Pesera ………………………………………… 17
1
INFORMASI UMUM POPNAS XIII TAHUN 2015
A. STRUCTURE WKF, AKF, SEAKF DAN PB. FORKI 1. SRTRUCTURE WKF President General Secretary Referee Commission
: Antonio Espinos Ortueta : Toshihisa Nagura : - Roland Lowinger - Javier Escalante
( ( ( (
Spain ) Japan ) Germany ) Swedia )
: : : : :
( Chinese Taipei ) ( China )
2. STRUCTURE AKF President General Secretary Council Members 2.1. Central Asia 2.2. East Asia
Kuang Huei Chang Xu Hui Wang
Abdulayev Sarsyinbay - Shigeo Kurihara - Kuong Im Che 2.3. South Asia : K. R. Thiagarajan 2.4. South East Asia : - Datuk Noor Nordin - VU Son Ha 2.5. West Asia : - Seyed Panahi - Daeej Raisi
( ( ( ( ( ( ( (
Kazakhstan ) Japan ) Macau ) India ) Malaysia ) Vietnam ) Iran ) UEA )
3. STRUCTURE SEAKF President General Secretary
: Hendardji Soepandji : Vincent Chan
( Indonesia ) ( Malaysia )
4. STRUCTURE PB. FORKI 4.1. Dewan Pembina : 1. 2. 3. 4. 5.
Jend. TNI Purn. Widjojo Sujono Jend. TNI Purn. DR. Wismoyo Arismunandar Jend. TNI Purn. Wiranto, SH, SIP Jend. TNI Purn. Luhut B. Pandjaitan, MPA. Mayjen TNI Purn. Drs. H. Hendardji Soepandji, SH.
4.2. Dewan Penasehat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
DR. H. Oesman Sapta DR. H. Rahmat Shah Jan Darmadi Sofyan Basyir G. A. Pesik Monang Jack Napitupulu H. Herman Muchtar Sujalma Trisna
2 2
4.3. Pengurus Besar :
2
Ketua Umum Staf Khusus Ketua Umum
: Jenderal TNI Gatot Nurmantyo : 1. Eddy Guswar, SH, MH. 2. Christoforus Richard 3. Mayor Inf. Kukuh Suharwiyono, BS, MITM 4. dr. Taufan Budi S, SPbs
Sekretaris Jenderal
: Mayjen TNI Purn Lumban Sianipar, SIP, MSc. : Machrup Elrick, SH, MBA.
Wakil Sekretaris Jenderal Sekretaris Humas Perlengkapan
: Maxi W. Pauran, SH. : 1. Fauzi Saidi 2. Sahrial A. Taman : Kapten CPM Sudirman
Bendahara Umum Wakil Bendahara Umum
: Djonnie Rahmat : Sahril Osyen
BIDANG – BIDANG 1. Bidang Org, Daerah & Perguruan : Ketua : Ellong Tjandra, SE. Wakil Ketua : Ir. Ruddy Gunarto Anggota : 1. Edison Manurung 2. Hartono 3. Fordinal, MSi. 4. Ardi Rudanto Komisi Hukum & Advokasi
2. Bidang Pembinaan Prestasi Ketua Wakil Ketua Anggota
Komisi Pertandingan Ketua Anggota
: 1. 2. 3. 4. 5.
Kol. CPM Benny Sihotang Ladau Tetlageni, SH, MH. Frans H. Matondang H. Maman Anurrahman, SH, MSi. Dr. David Situmorang, SE, MM.
: : Zulkarnaen Purba : Ardy R. Ganggas, SE, Mfor : 1. DR. Frans Nurseto 2. Erwin, SE. 3. Omita Olga Ompi : : Ikhlas Bahar : 1. Drs. Yoyo Satrio Purnomo 2. Bambang Sadiman 3. Aliansyar
3
Komisi Latihan Ketua Anggota
Komisi Pembibitan dan Pembinaan Atlet Pratama Ketua Anggota
Komisi Perwasitan Ketua Anggota
3. Bidang Penelitian dan Pengembangan Ketua Wakil Ketua Anggota
: : Ir. Mursalim Bado’o : 1. Willem Mantiri 2. Delphinus Rumahorbo, ST. 3. Meyti Kaseger 4. Hasan Basri 5. Zakarias Sogorom 6. Abdulah Kadir 7. Anneke Enoch : : Syamsuddin : 1. Philip King 2. Sadar T, SH. 3. dr. Nukman Lahamang 4. Ronald S. : : Drs. Tri Bekti Santoso, MM : 1. Endah Jubaedah, S.Sos 2. Henny Suryo Samudro 3. Marsudi 4. Suhardiman Syamsu, S.Sos, MSi. 5. Ir. Sukron Tholib : : Drs. Bosar Napitupulu, MSi. : Ir. Andrian Tejakusuma : DR. Nurosi, MSi.
Komisi Pendidikan & Penataran : Ketua : Ir. M. Hasbi Azis, MSi. Anggota : Syahnan Falipi, MSi. 4. Bidang Promosi & Pendanaan Ketua Wakil Ketua Anggota
: : Djoko Nugroho S. : Ir. Efendi Sianipar : 1. Moh. Ridwan 2. Drs. H. Deni Kurnia
5. Bidang Luar Negeri Ketua Wakil Ketua
: : Iwan Setiawan : Kolonel Laut DR. Ivan Julivan
6. Badan Pengawas Keuangan Ketua Anggota
: : Brigjen TNI Purn Drs. Abdul Salam : 1. T. Syamsul Bahri 2. Ir. Hotman Hutapea
4 Musyawarah Lembaga Perguruan (M L P) Ketua Sekretaris Anggota
: Tono Soe’oed, SH. : Hendro Gunawan : 1. Albert L. Tobing 2. Chairul A Taman 3. Abdul Latief 4. Subagyo 5. Mahdi Shahab 6. Imam Buchori 7. Rudy Partawijaya
Dewan Wasit Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota
: : : :
Donald PL Kolopita, S.Sn Drs. H. Haifendri Putih Robert D. Wendur, SH. 1. Drs. Ki Yani Mahdi 2. Prof. Dr. Musakkir, SH, MH. 3. Ir. Sarjan Tri Putra 4. Hans Manase Opur, SH.
B. NOMOR YANG DIPERTANDINGKAN Jumlah Kuota Atlet untuk setiap Provinsi terdiri dari 10 Atlet Putra dan 9 Atlet Putri dengan jumlah nomor pertandingan sebanyak 17 nomor pertandingan sbb : 1. KUMITE 1.1. Putra 1.1.1. Beregu Putra hanya untuk usia Junior ( 3 Pemain inti cadangan 1 Pemain,minimal 2 pemain bisa bertanding ) 1.1.2. Perorangan – 50 Kg, 1.1.3. Perorangan – 55 Kg 1.1.4. Perorangan – 61 Kg 1.1.5. Perorangan – 68 Kg 1.1.6. Perorangan – 76 Kg 1.1.7. Perorangan + 76 Kg 1.2. Putri 1.2.1. Beregu Putri hanya untuk usia Junior ( 3 Pemain inti cadangan 1 Pemain,minimal , 2 pemain bisa bertanding ) 1.2.2. Perorangan – 42 Kg 1.2.3. Perorangan – 48 Kg 1.2.4. Perorangan – 53 Kg 1.2.5. Perorangan – 59 Kg 1.2.6. Perorangan + 59 Kg
5 2. KATA 2.1. Putra 2.1.1. Beregu Putra ( 3 Pemain ) 2.1.2. Perorangan 2.2. Putri 2.2.1. Beregu Putri 2.2.2. Perorangan
( 3 Pemain )
C. PESERTA C.1.
Persyaratan Umum Atlet karate peserta POPNAS XIII / 2015 adalah : 1. Warga Negara Indonesia (WNI) 2. Pada saat Pelaksanaan POPNAS masih berstatus Pelajar Aktif. 3. Kelahiran 1 Januaari 1997 dan sesudahnya. 4. Atlet yang menempuh pendidikan di luar negeri, status kedaerahannyas mengikuti domisili orang tua atlet yang bersangkutan. 5. Atlet yang telah mengikuti POPDA atau POPWIL mewakili daerah yang diwakili tidak diperkenankan mewakili daerah lain. 6. Perpindahan sekolah atlet minimal 6 bulan sebelum pelaksanaan POPWIL/POPNAS dilaksanakan. 7. Setiap nomor pertandingan minimal diikuti 4 provinsi peserta, jika pada akhir entry by number ternyata ada yang kurang maka diputuskan pada saat pertemuan penanggung jawab teknis cabang olahraga dan ketua kontingen. 8. Atlet yang berhasil mendapatkan ranking 1 – 3 bersama berhak mendapatkan medali dan piagam sebagai juara, sedangkan yang lainnya akan mendapatkan piagam sebagai peserta. 9. Peserta POPNAS harus didaftarkan oleh BAPOPSI Provinsi asal dengan ditanda tangani oleh Ketua/Sekretaris Umum BAPOPSI Provinsi disertai dengan cap stempel organisasi. 10. Penentuan peringkat peserta pada klasemen akhir berdasarkan jumlah perolehan medali ( Olimpic System). 11. Surat kesehatan asli dari dokter ( ada alamat & cap dokter dikop surat keterangan tersebut).
6
C.2.
Persyaratan Khusus 1. Atlet karate peserta POPNAS XIII / 2015 harus membawa NIS/N (Nomor Induk Siswa/Nasional) (10 Digit). 2. Atlet karate peserta POPNAS XIII / 2015 harus membawa STTB dan Rapor terakhir yang ASLI dan melampirkan fotocopinya dan dilegalisir oleh Kepala Sekolah. 3. Atlet karate peserta POPNAS XIII / 2015 harus membawa Akte Kelahiran/Surat Kenal Lahir yang ASLI dan melampirkan fotocopinya. 4. Atlet karate peserta POPNAS XIII / 2015 harus membawa surat keterangan dari Kepala Sekolah yang bersangkutan. 5. Bagi atlet yang berlatih dan atau menempuh pendidikan di luar daerah asal, harus memiliki surat keterangan dari Pengprov FORKI asal atlet yang bersangkutan. 6. Khusus untuk Siswa SMP/SMAN Ragunan yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga (APBN), harus dan cukup dengan membawa membawa surat keputusan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga. 7. Khusus bagi warga belajar(siswa pendidikan non formal) harus ada surat keterangan dari Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB), Pusat atau Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPPNFI/PPPNFI), Pusat Evaluasi Hasil Belajar(EHB) dan persyaratan lainnya yang dipersyaratkan. 8. Melampirkan SK Kontingen. 9. Membawa pas foto berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar.6
D. JADWAL PENYELENGGARAAN 1. Pendaftaran 1.1. Tahap 1 (Keikutsertaan) 1.2. Tahap 2 (Entry By Number) 1.3. Tahap 3 (Entry By Name) Tempat
: : : :
2. Kedatangan Peserta Tempat
: Tanggal 11 September 2015 : Hotel yang ditentukan oleh Panpel
3. Technical Meeting Waktu Tempat
: Tanggal 12 September 2015 : Jam 14.00 s/d selesai : Grand Permata Hotel, Jl. Lemah Neundeut no 7. Kota Bandung
4. Penimbangan Badan Tempat
: Tanggal 13 s/d 14 September 2015 : Tempat Pertandingan
5. Jadwal Pertandingan Tempat
: Tanggal 14 s/d 17 September 2015. : GOR DISJAS AD Cimahi.
Tanggal 1 Mei 2015 s/d 30 Mei 2015. Tanggal 19 Juni 2015 s/d 15 Juli 2015 Tanggal 1 s/d 31 Agustus 2015 Disorda Prov. Jabar, Jl. Dr. Radjiman No. 6A Bandung
7
JADWAL PERTANDINGAN POPNAS XIII TAHUN 2015 CABOR KARATE No.
1
2
3
4
Hari/ Tanggal
Senin, 14 Sept 2015
Selasa, 15 Sept 2015
Rabu, 16 Sept 2015
Kamis, 17 Sept 2015
Waktu
Acara
Keterangan
09.00 10.00 10.00 12.00
-
PEMBUKAAN
-
Kata Perorangan Putra
12.00 12.30 12.30 13.30 13.30 15.00 15.00 16.00 16.00 16.30
-
Upacara (UPP) Istirahat
-
Upacara (UPP)
09.00 10.00 10.00 11.30 11.30 12.00 12.00 13.30 13.30 16.00 16.00 16.30
-
Kata Beregu Kata Beregu Putri Putra Kumite – 53 Kumite – 68 Putra Putri Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) Istirahat
KATA
Kumite – 61 Kumite – 48 Putri Putra Upacara Penghormatan Pemenang (UPP)
KUMITE
09.00 11.00 11.00 11.30 12.00 14.00 14.00 16.00 16.00 16.30
-
Kumite – 55 Kumite – 50 Kg Putra Putra Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) Istirahat
KUMITE
Kumite – 42 Pi Kumite – 42 Pi (Pool A) (Pool B) Upacara Penghormatan Pemenang (UPP)
KUMITE
09.00 12.00 12.00 12.30 12.30 13.00
-
Kumite Beregu Kumite Putra Putri Upacara Penghormatan (UPP) PENUTUPAN
KUMITE
-
-
-
-
Kata Peroranganm Putri Penghormatan Pemenang
Kumite 76 Putra Kumite - 59 Putri
Kumite + 76 Putra
KATA
KUMITE
Kumite + 59 Putra
Penghormatan
Pemenang
Beregu Pemenang
KUMITE
8
PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE POPNAS XIII TAHUN 2015 – JAWA BARAT A. PERATURAN PERTANDINGAN Federation/WKF ).
(
Mengikuti
Regulasi
World
Karate
PERATURAM KHUSUS 1. Peserta Peserta adalah Atlet Cabang Olahraga Karate yang telah lolos proses pemeriksaan keabsahan dari Tim keabsahan POPNAS XIII Tahun 2015 di Bandung. Berdasarkan Peraturan Umum POPNAS pada Buku Panduan POPNAS XIII Tahun 2015. 2. Peraturan Pertandingan 2.1. Peraturan Pertandingan baik KATA maupun KUMITE, menggunakan klasifikasi Junior dari Peraturan Pertandingan World Karate Federation (WKF) yang berlaku. 2.2. Kumite Beregu Putra dan Putri terdiri dari 4 atlet ( 3 pemain dan 1 cadangan). Tim yang akan ikut serta pada Kumite Beregu adalah Tim yang memiliki atlet terdaftar minimal 2 atlet Putra/Putri dan maksimal 4 atlet Putras/Putri. 2.3. Undian Kumite Beregu akan dilaksanakan setelah semua Kelas Kumite Perorangan selesai. Tim yang akan ikut serta pada Kumite Beregu wajib melaporkan kepada Panitia Pertandingan melalui Tim Manager atau yang mewakili dengan mengisi Berita Acara. Tim yang tidak melapor dianggap mengundurkan diri. 2.4. System Pertandingan menggunakan System Referchage (Babak kesempatan kembali) dengan juara III bersama. 3. Peraturan Pertandingan KATA 3.1. Area Pertandingan a) Area Pertandingan harus datar dan bebas dari bahaya. b) Area pertandingan harus mempunyai ukuran efisien sehingga tidak mengganggu penampilan KATA. 3.2. Pakaian Resmi. a) Kontestan dan Juri harus mengenakan seragam resmi seperti ditentukan dalam pasal 2 peraturanm KUMITE. b) Setiap orang yang tidak mematuhi peraturan ini akan dikesampingkan/tidak diikutsertakan. 3.3. Pengaturan Pertandingan KATA a) Pertandingan KATA terdiri dari pertandingan perorangan dan beregu. Pertandingan beregu terdiri dari pertandingan antar Tim yang terdiri
9
dari tiga orang. Setiap Tim terdiri dari Putra dan Putri. Pertandingan Perorangan KATA terdiri dari pertandingan perorangan secara terpisah dalam bagian putra dan putri. b) Dalam pertandingan KATA system eliminasi dengan referchage (kesempatan kembali) akan diterapkan. c) Semua jenis KATA yang berasal dari karate tradisional boleh ditampilkan namum penampilan KATA yang menggunakan senjata(KOBUDO) tidak diijinkan. d) Variasi diperbolehkan sepanjang diperbolehkan oleh aliran yang bersangkutan. e) Administrasi pertandingan harus diberitahu tentang pilihan KATA yang akan dimainkan ditiap Babak. f) Kontestan harus menampilkan KATA yang berbeda dalam setiap babak. Sekali KATA sudah dimainkan maka tidak boleh ditampilkan ulang. g) Pada babak perebutan medali pertandingan KATA Beregu, 2 Tim finalis akan menampilkan KATA pilihan mereka dengan cara yang biasa kemudian mereka akan menampilkan 1 demonstrasi dari arti KATA (BUNKAI). Total waktu yang diijinkan untuk kombinasi KATA dan Demonstrasi BUNKAI adalah 6 menit. Pencatat waktu akan memulai perhitungannya pada saat anggota Tim melakukan penghormatan sebelum memasuki Tatami dan akan menghentikan penghitungan waktu pada saat penghormatan akhir setelah penampilan BUNKAI selesai. Tim yang tidak menampilkan penghormatan pada saat penampilan diselesaikan atau melebihi periode waktu 6 menit akan didiskualifikasi. Penggunaan peralatan senjata tradisional dan perlengkapan lainnya tidak diijinkan. 3.4. Panel Juri. a) Panel yang terdiri dari 5 Juri untuk setiap babak akan ditugaskan oleh Manager Tatami. b) Sebagai tambahan pencatat waktu, pencatat score dan pembuat pengumuman akan ditunjuk. 3.5. Kriteria Penilaian Dalam menilai peragaan kontestan atau beregu juri akan mengevaluasi peragaan berdasarkan bobot yang sama pada setiap kriteria.Bunkai harus diberikan sama pentingnya dalam mengevaluasi Kata itu sendiri.Semua dari tiga kriteria utama yang harus dinilai sama pentingnya dalam mengevaluasi peragaan. Penampilan KATA 1. Kesesuaian: dengan bentuk asli dan Standar yang berlaku dari aliran . 2. Penampilan teknik : a. Kuda-kuda b. Teknik c. Transisi gerakan d. Timing/singkronisasi e. Pernafasan yang benar
Penampilan Bunkai 1. Mengunakan gerakan yang sesuai seperti yang dilakukan pada peragaan Kata. 2. Penampilan teknik: a. Kuda-kuda b. Teknik c. Transisi gerakan d. Timing e. Kontrol
10 f. g.
Fokus (Kime) Tingkat Kesulitan
3. Kinerja atletik: a.Kekuatan b.Kecepatan c.Keseimbangan d.Irama
f. Fokus (Kime) g. Tingkat kesulitan dari teknik yang ditampilkan 3. Kinerja atletik: a. Kekuatan b. Kecepatan c. Keseimbangan d. Irama
a) Didiskualifikasi. 1. Membawakan Kata yang salah atau mengumumkan Kata yang salah 2. Tidak melakukan hormat pada saat memulai dan pada saat selesai peragaan Kata 3. Jedah atau berhenti selama beberapa detik 4. Mengganggu fungsi juri (seperti juri harus berpindah untuk alasan keselamatan atau melakukan kontak fisik dengan seorang juri) 5. Sabuk jatuh selama peragaan Kata 6. Melebihi batas waktu total 6 menit untuk Kata dan Bunkai 7. Tidak mengikuti instruksi dari Juri Kepala atau kelakuan tidak senonoh b) Pelanggaran Pelanggaran berikut ini jika terjadi secara jelas harus dipertimbangkan dalam penilaian sesuai dengan kriteria diatas : 1. Sedikit kehilangan keseimbangan. 2. Melakukan gerakan secara tidak benar atau tidak (penghormatan dianggap sebagai bagian dari gerakan KATA), seperti kegagalan untuk melakukan tangkisan secara penuhatau melakukan pukulan yang tidak mengarah ke sasaran yang benar. 3. Ketidak-sinkronisasian gerakan, seperti melakukan teknik sebelum transisi/pergerakan tubuh selesai, atau dalam kasus beregu gagal untuk melakukan gerakan secara serempak. 4. Penggunaan isyarat terdengar (oleh orang lain, termasuk Timnya) atau gerakan tambahan seperti menghentakan kaki, menampar dada, lengan, atau karate-gi secara otomatis akan dikurangi 1/3 dari total nilai yang dimiliki. 5. Membuang buang waktu, termasuk berjalan terlalu lama membungkuk secara berlebihan atau jeda terlalu panjang sebelum memulai memainkan KATA. 6. Menyebabkan cedera oleh kurangnya pengendalian gerakan/teknik selama BUNKAI. 3.6. Pelaksanaan Pertandingan a) Saat dimulai pertandingan setiap putaran peserta yang satu mengenakan sabuk merah (AKA) sedangkan peserta lainnya menggunakan sabuk biru (AO) dan berbaris pada sisi luar arena pertandingan menghadap ke Juri Kepala ( Chief Judge ). b) Setelah memberi hormat kepada Juri Kepala lalu kepada sesama kontestan. Peserta bersabuk biru (AO) mundur keluar arena dan
11
peserta bersabuk merah (AKA) masuk kedalam Tatami.Setelah memberi hormat di dalam Tatami kemudianmengumumkan nama KATA sesuai dengan yang telah didaftarkan,(AKA) memainkan KATA. c) Setelah menyelesaikan tampilan KATA, pesea bersabuk merah (AKA) mundur ke pinggir arena menunggu penampilan peserta bersabuk biru (AO) , selanjutnya kedua peserta KATA akan kembali ke sisi arena pertandingan menunggu keputusan dari panel Juri KATA. d) Jika KATA yang ditampilkan tidak sesuai dengan peraturan atau terdapat beberapa penyimpangan, Juri Kepala ( Chief Judge ) dapat memanggil para Juri untuk menginformasikan dan memberikan keputusan. e) Jika salah satu peserta didiskualifikasi, Juri Kepala ( Chief Judge ) akan membuat isyarat bendera sebagaimana isyarat TORIMASEN pada pertandingan KUMITE dan mengakat bendera untuk kemenangan lawan. 4. Peraturan Pertandingan KUMITE. 4.1. Area Pertandingan KUMITE. a) b) c) d)
e)
f)
g) h)
i)
Area pertandingan harus rata dan tidak berbahaya Area pertandingan harus berupa area persegi berdasarkan standar WKF/FORKI, dengan sisi-sisi sepanjang delapan meter(diukur dari luar) dan tambahan dua meter pada semua sisi sebagai area aman. Dua matras dibalik dengan sisi merah di atas berjarak 1 meter dari titik tengah Tatami untuk membentuk batas antara kedua kontestan ( AKA dan AO ). Wasit akan berdiri diantara kedua kontestan yang berhadapan dengan jarak dua meter dari titik tengah sebagai tempat ia berdiri. Keempat juri akan duduk disetiap sudut daerah aman area pertandingan.Wasit dapat bergerak bebas mengelilingi area pertandingan termasuk area aman tempat duduk para juri.Setiap juri dilengkapi sebuah bendera merah dan biru Pengawas pertandingan (Match Supervisor) akan duduk di luar area pertandingan pada area aman,disebelah kiri atau kanan di belakang dari wasit.Dia akan dilengkapi dengan sebuah bendera merah dan sebuah peluit. Supervisi skor duduk dimeja administrasi antara pencatat skor dan pencatat waktu. Para pelatih akan duduk diluar area aman,dimana sudut pandang mereka disisi yang berhadapan dengan meja administrasi pertandingan. Apabila area pertandingan dibuat bertingkat/panggung,maka pelatih akan ditempatkan diluar area panggung tersebut. Garis batas harus dibuat berjarak satu meter dari tempat beristirahat dalam area pertandingan dengan warna berbeda dari keseluruhan area pertandingan.
12
4.2. Pakaian Resmi a) b) c) d) e) f)
g)
Peserta harus mengenakan pakaian karate berwarna putih, tidak bercorak atau tanpa garis atau bordiran pribadi kecuali merek pabrik yang diakui WKF. Salah satu peserta harus mengenakan sabuk berwarna merah dan peserta lainnya mengenakan sabuk berwarna biru. Baju karate peserta ketika sudah diikat dengan sabuk minimal harus menutupi pinggul dan maksimal ¾ panjang paha. Peserta wanita wajib menggunakan pelindung dada kemudian memakai pelindung badan dan boleh menggunakan kaos putih polos lengan pendek di dalam baju karate. Kontestan wanita dapat mengunakan Hijab berwarna hitam karena alasan keagamaan yang standar WKF (tenggorokan tidak boleh tertutup) dan dilarang mengunakan kaos lengan panjang (manset) Tim Manager / Official yang mendampingi peserta wajib mengenakan seragam resmi tim bertuliskan nama kontingen/daerahnya dibelakang dan menggunakan sepatu serta mengenakan ID Card yang berlaku.Pada pertandingan perebutan medali jika mengunakan panggung,pelatih pria memakai jas dan dasi warna gelap,Pelatih wanita bisa kombinasi celana/rok dan jas.Sepati gelap/rapih tidak bertali. Dewan Wasit dapat menindak peserta / Tim Manager / Official yang melanggar tentang pakaian resmi.
Atlet/Kontestan 1) Kontestan harus menggunakan karate-gi berwarna putih yang tidak bercorak atau tanpa garis. Hanya lambang provinsi yang boleh dipakai, lambang ini dipasang pada dada kiri karate-gi dan ukuran lambang tidak boleh melebihi ukuran keseluruhan yang berkisar 12 cm x 8 cm. Hanya lebel produk asli/orisinil yang dapat terlihat pada karate-gi, lebel ini harus berada pada lokasi yang biasa yaitu ujung kanan bawah karate-gi dan posisi pinggul pada celana sebagai tambahan, nomor identifikasi yang dikeluarkan oleh Panitia Pelaksana dapat dikenakan pada bagian punggung. Satu kontestan harus mengenakan sebuah sabuk berwarna merah dan sabuk lainnya berwarna biru, sabuk merah dan biru harus berukuran lebarnya 5 cm dengan panjang 15 cm terurai dari simpul ikat. Sabuk harus berwarna biru dan merah dengan tanpa hiasan/bordiran, tulisan apapun selain lebel pabrik. 2) Karate-gi bagian atas, ketika diikat diseputar pinggang dengan sabuk, harus memiliki panjang minimum yang menutupi/meliputi pinggul tidak melebihi dari ¾ panjang paha untuk wanita, kaos putih polos boleh dikenakan didalam karate-gi. 3) Panjang maksimum lengan Karategi tidak boleh melebihi/melewati lekukan pergelangan tangan dan tidak boleh lebih pendek dari pada ½ lengan (siku), lengan karategi diperkenankan untuk digulung. 4) Celana harus cukup panjang untuk menutupi sekurang – kurangnya 2/3 dari tulang kering dan tidak boleh mencapai dibawah tulang mata kaki dan tidak boleh digulung.
13
5) Kontestan harus menjaga rambutnya agar tetap rapi dan dipangkas sampai batas yang tidak mengganggu penglihatan dan sasaran. Hatchimaki (ikat kepala) tidak diijinkan, kalau wasit menganggap terlalu panjang atau tidak rapi wasit dapat mengeluarkan kontestan dari lapangan/area pertandingan. Jenis asesories rambut berikut tidak diijinkan seperti jepitan rambut dari logam, pita, manik manik dan hiasan lain adalah dilarang, pita karet khusus untuk penahan poni diijinkan. Kontestan wanita dibolehkan mengenakan sebuah scarf penutup kepala (jilbab) berwarna hitam polos yang menutupi rambutnya namun tidak boleh menutupi bagian depan lehernya. Pelatih Pelatih diwajibkan pada setiap saat, dan selama masa turnamen pakaian sport (traianing suit) resmi dari kontingennya dan menunjukkan ID Card resmi. 4.3. Pengaturan Pertandingan KUMITE a) Satu turnamen karate dapat terdiri dari pertandingan KUMITE atau pertandingan KATA. Pertandingan kumite selanjutnya dibagi menjadi pertandingan Tim/Beregu dan pertandingan Individu/Perorangan, pertandingan perorangan selanjutnya dapat dibagi kedalam divisi-divisi umur dan berat badan, divisi berat badan pada akhirnya dibagi kedalam beberapa kelas, putaran juga menggambarkan pertandingan KUMITE Perorangan antara pasangan lawan dari anggota Tim. b) Tidak ada kontestan yang dapat diganti dalam pertandingan perorangan. c) Kontestan Perorangan atau Beregu yang tidak hadir ketika dipanggil akan didiskualifikasi (Kiken) dari Kategori ini dalam pertandingan beregu yang bukan memperebutkan medali nilai 8 – 0 akan diberikan bagi Tim lawan. d) Dalam pertandingan beregu setiap anggota Tim harus telah terdaftar, Tim Putra dan Putri terdiri dari 4 orang dengan 3 orang bertanding dalam setiap putaran. e) Semua kontestan adalah semua anggota dari Tim yang telah didaftarkan, tidak ada anggota cadangan tidak terdaftar (tidak ada pendatang baru). f) Sebelum pertandingan satu wakil dari Tim akan harus sudah menyerahkan ke meja petugas formulir resmi yang menggambarkan nama-nama dan urutan pemain dari anggota Tim Peserta diambil dari Tim yang jumlah anggotanya 4 orang, dan uruitan bertaraung mereka bisa dirubah untuk setiap putaran, sehingga menghasilkan urutan bertarung baru yang sudah dilaporkan, tapi sekali dilaporkan tidak boleh dirubah lagi sampai putaran itu selesai. g) Satu tim akan didiskualifikasi jika ada anggota atau pelatihnya merubah komposisi Tim atau urutan pemain tanpa pemberitahuan tertulis sebelum pertandingan. h) Dalam pertandingan beregu, jika ada anggota Tim yang memperoleh hukuman Hansoku atau Sikaku maka nilai yang sudah diperolehnya akan dijadika 0 , sementara nilai lawan otomatis betambah angka 8.
14
4.4. Lama waktu pertandingan a)
Durasi pertandingan Kumite pada POPNAS XIII / 2015 adalah 2 (dua) menit putra dan 2 (dua) menit putri. b) Penghitungan waktu pertandingan dimulai ketika wasit memberi tanda untuk memulai ( HAJIME ) dan berhenti ketika wasit mengatakan YAME atau waktu selesai/habis. 4.5. Sistem Penilaian a)
b) c) d) e)
f) g) h) i) j)
Suatu teknik mendapatkan nilai, apabila teknik yang dilancarkan memenuhi 6 kesatuan kriteria sebagai berikut : 1) Bentuk yang benar 2) Sikap sportif 3) Ditampilkan dengan semangat yang tinggi. 4) Memiliki kesadaran penuh akan serangan balik lawan (Zanshin) 5) Waktu yang tepat saat melancarkan serangan. 6) Jarak yang benar. Wasit akan memberi nilai poin, peringatan atau hukuman jika minimal ada dukungan dua bendera juri yang sama. Wasit akan memberi nilai poin pada Aka dan Ao jika keduanya mendapat dukungan dua bendera yang sama. Jika terjadi seorang juri memberi nilai Yuko dan juri lain memberi nilai Waza-ari pada kontestan yang sama, maka nilai terendah yang diambil. Jika dalam satu serangan beruntun yang tidak terputus seorang kontestan misalnya berhasil mendapat poin pukulan Yuko dan juga mendapat poin tendangan Waza-ari atau Ippon, maka nilai poin tertinggi yang diambil/dipilih. Jika terjadi perbedaan diantara para juri, maka mayoritas bendera yang sama yang akan diambil/dipilih. Wasit hanya boleh menentukan untuk 2 hal ; kontak vs mubobi dan kontak vs poin Wasit boleh menyatakan Yame tapi harus menunggu dua bendera juri yang sama jika ingin memberi poin, peringatan atau hukuman. Juri hanya boleh memberi poin dan Jogai. Tetapi jika wasit minta dukungan dan apabila juri setuju,maka juri bisa memberi dukungan kepada wasit. Jika waktu habis dan kedudukan poin seri, tidak ada perpanjangan dan wasit langsung meminta Hantei.
4.6. Tingkatan Penilaian a)
IPPON ( 3 angka ), diberikan apabila peserta melakukan teknik : 1) Tendangan (Geri) ke arah kepala (Jodan). 2) Bantingan,lawan jatuh sendiri, menyapu kaki lawan sehingga badan lawan rata di matras dilanjutkan dengan teknik yang menghasilkan angka. b) WAZA-ARI ( 2 angka ), diberikan apabila peserta melakukan teknik : 1) Tendangan ke arah badan ( Chudan ). c) YUKO ( 1 angka ), diberikan apabila peserta melakukan : 1) Pukulan ke arah badan (Chudan) maupun ke arah kepala ( Jodan ).
15
2) Pukulan menggunakan punggung tangan yang dilakukan dengan teknik yang benar ( Strike/Uchi ) ke 7 area sasaran nilai. 4.6.1. Perilaku yang dilarang Terdapat dua kategori yang dikelompokan sebagai perilaku yang dilarang, yaitu ; kategori 1 (C1) dan kategori 2 (C2), baik pelanggaran C1 ataupun C2 (tidak ada transfer nilai kepada lawan) dengan rincian sebagai berikut : a) Pelanggaran Kategori 1 (C1), apabila peserta : 1) Melakukan teknik serangan sehingga menghasilkan kontak yang kuat/keras. 2) Melakukan serangan ke arah lengan atau kaki, tenggorokan, persendian atau pangkal paha. 3) Melakukan serangan ke arah wajah dengan teknik serangan tangan terbuka. 4) Melakukan teknik membanting yang berbahaya dan dapat mencederai lawan. b) Pelanggaran Kategori 2 (C2), apabila peserta : 1) Berpura-pura atau melebih – lebihkan cedera yang dialami (walaupun baru pertama kali, minimal peringatannya Hansoku Chui). 2) Keluar area pertandingan (Jogai). 3) Membahayakan diri sendiri dengan tidak memperhatikan keselamatan diri dari serangan lawan (mubobi). 4) Menghindar dari pertarungan yang mengakibatkan lawan kehilangan kesempatan untuk memperoleh nilai. 5) Pasif, tidak bertarung selama waktu tertentu (pada waktu tersisisa kurang 10 detik terakhir,pasifiti tidak boleh dilakukan). 6) Merangkul, bergumul, mendorong atau menangkap lawan secara berlebihan tanpa mencoba melakukan teknik serangan. 7) Meraih lawan dengan kedua tangan,kecuali setelah menangkap serangan tendangan kaki lawan. 8) Meraih lengan lawan tapi tidak segera melakukan teknik serangan yang bernilai. 9) Melakukan teknik alamiah yang pada dasarnya tidak dapat dikontrol 10) Berulang kali melakukan serangan dengan kekala,lutut dan siku 11) Berbicara kasar atau memanasi/menggoda lawan, tidak mematuhi perintah wasit, melakukan tindakan yang tidak pantas ke arah panel wasit, serta tindakan lain yang melanggaretika. Pelanggaran Kategori 1 (C1) dan Kategori 2 (C2) tidak berakumulasi silang.
16
4.7. Kriteria untuk keputusan Hasil dari suatu pertandingan ditentukan oleh salah satu kontestan yang unggul 8 angka atau mendapat nilai lebih besar saat pertandingan berakhir atau mendapat keputusan Hantai atau Hanso-ku, Sika-ku atau Kiken dijatuhkan pada salah satu Kontestan. a) Ketika pada sebuah pertandingan pada pertandingan perorangan berakhir tidak boleh diumumkan seri, hanya pada pertandingan beregu dimana sebuah babak berakhir dengan nilai sama atau tanpa nilai, wasit akan mengumumkan seri (Hikiwake). b) Pada pertandingan perorangan jika setelah waktu berakhir tidak ada nilai yang diperoleh oleh kedua Kontestan ataupun terjadi nilai seri, keputusan akan dilaksanakan dengan voting/pemungutan suara oleh 1 wasit dan 4 juri (Hantei), masing-masing harus memilih salah satu kontestan dan keputusan diambil berdasarkan hal – hal sbb : 1. Sikap, semangat bertarung dan kekuatan yang ditunjukkan oleh kontestan. 2. Superioritas / kelebihan dari teknik dan takltik yang diperlihatkan 3. Kontestan mana yang mempunyai inisiatif menyerang yang lebih dominan c) Tim pemenang adalah yang memperoleh angka kemenangan (victori point). Jika kedua tIm memiliki kemenangan yang sama , maka Tim yang memiliki jumlah Tim terbanyak (seluruh nilai dalam partai pertandingan) akan dinyatakan sebagai pemenang, dan perbedaan maksimum dari total point adalah 8. d) Jika kedua Tim memiliki jumlah kemenangan dan nilai yang sama, maka dilanjutkan dengan 1 partai tambahan dengan anggota tim yang mana saja (baik yang sudah bertanding atau dari cadangan) dan apabila seri juga, dilakukan prosedur Hantei seperti pada pertandingan perorangan ( butir b diatas ). e) Pada pertandingan beregu bila 1 Tim sudah memenangkan 2 partai maka pertandingan berakhir. 5. DISKUALIFIKASI Peserta pertandingan cabang olahraga karate POPNAS XIII Tahun 2015 akan di diskualifikasi, apabila : 1. Untuk nomor pertandingan KUMITE, berat badan tidak sesuai dengan kelas yang diikuti. 2. Datang tidak tepat waktu pada saat pertandingan disertai tanpa alasan yang jelas yang tidak dapat diberikan toleransi. 3. Melanggar peraturan sesuai dengan peraturan perwasitan yang berlaku. 4. Melanggar peraturan dan tata tertib Panitia Besar POPNAS XIII Tahun 2015 maupun peraturan umum dan tata tertib dari Panitia Pelaksana Karate POPNAS XIII Tahun 2015.
17
6. PROTES 1. Protes hanya dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan FORKI yang mengadopsi peraturan Badan Karate Dunia World Karate Federation (WKF) yang ditujukan kepada Juri Banding. 2. Apabila dalam suatu pertandingan, atlet/official salah satu kontingen melakukan perbuatan atau perilaku tidak sopan, memancing suasana yang dapat menimbulkan kerawanan bagi penonton dan / atau yang lainnya sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran, ketertiban, dan keamanan pertandingan, baik dilakukan secara sendiri atau terorganisir dikenakan hukuman sebagaimana diatur oleh PP. BAPOPSI Pusat. 7. MEDALI Seluruh juara pertama sampai dengan juara tiga bersama mendapat medali sebagai berikut : 1. Juara Pertama mendapatkan medali EMAS 2. Juara Kedua mendapatkan medali PERAK 3. Juara Ketiga(Bersama) mendapatkan medali PERUNGGU 8. PERLENGKAPAN PESERTA Setiap peserta pertandingan wajib menyediakan dan menggunakan : 1. Mouth Guard / Gum Shield ( Pelindung gigi ). 2. Hand Protector ( Pelindung kepalan tangan ) 3. Sabuk merah dan biru 4. Body Protector ( Pelindung dada ) 5. Face Masker ( Pelindung Kepala ) 6. Shin Protector ( Pelindung kaki ) 7. Chest Protector ( Pelindung dada untuk atlet putri )
PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL (POPNAS) XIII 2015 – JAWA BARAT CABOR KARATE Ketua Panitia Pelaksana
Technical Delegate
Ir. H. BAGOES ELLAN
SYAMSUDDIN, SE.