PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a. Pendirian dan informasi umum PT Apac Citra Centertex Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 105 tanggal 10 Pebruari 1987 dari Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-7337.HT.01.01. TH-87 tanggal 17 Nopember 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 22 September 1987, Tambahan No. 2034. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 50 tanggal 15 September 2008 dari Edi Priyono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-95575.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11 Desember 2008. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan kantor pusat Perusahaan beralamat di Graha BIP, Lt. 6, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri tekstil dan pakaian jadi. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987 dan saat ini kegiatan Perusahaan adalah pada industri pakaian jadi. Perusahaan dan anak perusahaan tergabung dalam kelompok usaha yang sama dan selanjutnya disebut “grup”. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 14 September 1989, Perusahaan mendapat ijin dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan penawaran umum atas 2.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 2 Juli 1990, Perusahaan mencatatkan saham pendiri (company listing) sebanyak 6.000.000 saham pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 15 Agustus 1990, Perusahaan memperoleh surat dari Ketua Bapepam No. S-1197/PM/1990 perihal efektifnya pernyataan pendaftaran penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham sebanyak 8.500.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 23 Agustus 1990. Pada tanggal 25 Juni 1996, Perusahaan memperoleh surat dari Ketua Bapepam No. S-1034/PM/1996 perihal pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran emisi saham dalam rangka penawaran umum terbatas II Perusahaan kepada para pemegang saham sejumlah 408.000.000 saham disertai dengan waran lekat sebanyak 76.500.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 26 Juli 1996. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan pelaksanaan sebesar Rp 1.000 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 16 Januari 1997 sampai dengan tanggal 14 Juli 2001.
-6-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, seluruh saham ditempatkan dan disetor Perusahaan atau sejumlah 1.466.666.577 saham terdiri dari 534.666.577 saham seri A dan 932.000.000 saham seri B telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. Anak Perusahaan Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, anak perusahaan yang dikonsolidasikan, termasuk persentase kepemilikan yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebagai berikut : Tahun
Anak Perusahaan/ Subsidiary
PT Apac Inti Corpora ("AIC")
Domisili/ Domicile
Jakarta
Jenis Usaha/ Natureof Business
PerajutandanPemintalan/ Weaving and Spinning
Persentase
Operasi
Pemilikan/ Percentage of Ownership 2013 dan/and 2013
Komersial/ Start of Commercial Operations
41.68%
1995
Jumlah Aset 31Maret/ Total Assets as of March 31 SebelumEliminasi/BeforeElimination 2,013 2,012 Rp Rp 1,880,074,830,943
1,909,056,007,804
PT Apac Inti Corpora (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 1 tanggal 1 Juli 1995 dari Popie Savitri Martosuharjo Pharmanto, S.H., notaris di Serang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8905.HT.01.01. TH-95 tanggal 24 Juli 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73g tanggal 12 September 1995, Tambahan No. 7571. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 20 tanggal 18 Juni 2008 dari Edi Priyono, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan UU No 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perusahaan tetap mengkonsolidasikan laporan keuangan AIC meskipun kepemilikan dibawah 50% karena pengendalian atas AIC tetap dilakukan oleh Perusahaan. d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum emegang Saham yang diadakan pada tanggal 15 Juni 2012 yang didokumentasikan dalam akta notaris No.31, Edi Priyono, SH, notaris di Jakarta, manajemen perusahaan ialah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
: : : :
Johanes Budisutrisno Kotjo Soeryadi Djoko Leksono Sugiarto Sintong Pandjaitan
Direksi Presiden Direktur
:
Benny Soetrisno
Direktur
:
Anas Bahfen Ade Prima Syarif
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam dan LK). Sintong Pandjaitan dan Soeryadi adalah Komisaris Independen Perusahaan. Komite Audit Perusahaan terdiri dari -7-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
empat (4) orang anggota, dimana Sintong Pandjaitan yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris dan Direksi. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) 5.212 karyawan untuk 31 Maret 2013 dan 7.042 karyawan untuk 31 Maret 2012. Laporan keuangan konsolidasian PT Apac Citra Centertex Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2013 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 30 April 2013. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2013 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2013 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, kecuali dampak penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
-8-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) baru dan revisi yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi tertentu Grup telah diubah seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing- masing standar dan interpretasi. 1. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, menyatakan bahwa seluruh penghargaan berbasis saham yang diberikan kepada karyawan harus dicatat sesuai dengan PSAK No. 53, “Pembayaran Berbasis Saham”. Standar revisi ini memperkenalkan metode alternatif baru untuk mengakui keuntungan aktuarial (kerugian), yaitu mengakui semua keuntungan aktuarial (kerugian) secara penuh melalui pendapatan komprehensif lainnya. Grup memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor dalam pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial. Pengungkapan tambahan terdapat pada Catatan 28. 2. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut: a. Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006). b. Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risiko- risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal kepada manajemen kunci. Grup telah menyajikan pengungkapan yang disyaratkan oleh PSAK No. 60 dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2013. Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 yang relevan tapi tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PSAK No. 10 (Revisi PSAK No. 16 (Revisi PSAK No. 30 (Revisi PSAK No. 46 (Revisi PSAK No. 50 (Revisi PSAK No. 55 (Revisi PSAK No. 56 (Revisi
2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 2011), Aset Tetap 2011), Sewa 2010), Pajak Penghasilan 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 2011), Laba Per Saham
ISAK 1. ISAK No.25, Hak atas Tanah -9-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c.
Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan seperti yang disebutkan pada Catatan 1c. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara entitas, jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali (KNP) mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: • • • • • • •
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi
- 10 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
dicatat di ekuitas.Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas. d. Penjabaran Mata Uang Asing Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan. Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi.Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi, kecuali selisih penjabaran atas aset keuangan nonmoneter tersedia untuk dijual seperti saham, yang diakui dalam komponen ekuitas. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:
Mata uang Poundsterling Inggris Euro Franc Swis Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang
31 Maret 2013 Rp
31 Maret 2012 Rp
14.714 12.423 10.191 9.719 7.816 1.252 103
14.670 12.259 10.168 9.180 7.309 1.182 112
Kelompok Usaha Grup Hasil usaha dan posisi keuangan dari kelompok usaha Grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut: a. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan; b. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan c.
seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lain. - 11 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Mata uang fungsional PT APAC Inti Corpora adalah Dolar Amerika Serikat, laporan keuangannya di translasi ke mata uang pelaporan menggunakan kurs berikut ini:
Akun laporan posisi keuangan Akun laporan laba rugi
31 Maret 2013
31 Maret 2012
9.719 9.695
9.180 9.088
Dalam proses konsolidasi, selisih kurs yang timbul dari penjabaran investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri disajikan dalam ekuitas. Jika kegiatan usaha luar negeri tersebut dilepaskan, maka selisih kurs tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari laba atau rugi penjualan. Goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang timbul dari akuisisi kegiatan usaha luar negeri diperlakukan sebagai aset dan liabilitas kegiatan usaha luar negeri dan dijabarkan menggunakan kurs penutup. e. Transaksi Pihak berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan. b. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama; (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;. (iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup; (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). - 12 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. f.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
g. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60,“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrument keuangan, kecuali untuk instrument keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi - 13 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, aset tersedia untuk dijual dan liabilitas keuangan lainlain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan. Laba/Rugi “Hari ke-1” Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masingmasing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan
- 14 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman dari pihak berelasi, uang jaminan, aset tidak lancer lainnya, dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Grup. 2) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain – “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari akun “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, kategori ini meliputi investasi Grup dalam saham PT Indotex Bangun Bersama. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Grup dalam saham sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 10 dinyatakan pada biaya perolehan, setelah dikurangi penurunan nilai, jika ada. Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian - 15 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, kategori ini meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang, dan utang kepada pihak berelasi yang dimiliki oleh Grup. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut, dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. 1) Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya - 16 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. 2) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. 3) Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan 1) Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a) Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b) Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c) Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
- 17 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. 2) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
h.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Cadangan persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
i.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi kerugian penurunan nilai. Jika bagian kepemilikan atas entitas asosiasi berkurang namun masih terdapat pengaruh signifikan, maka hanya bagian proporsional dari jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang direklasifikasi ke komponen laba rugi. Bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam komponen laba rugi, dan bagian Grup atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika penyertaan Grup atas kerugian pada perusahaan asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi. - 18 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada entitas asosiasi telah mengalami penurunan nilai. Jika hal tersebut terjadi, maka Grup menghitung jumlah kerugian penurunan nilai yang merupakan selisih antara jumlah yang dapat diperoleh kembali dari investasi pada entitas asosiasi tersebut dengan nilai tercatatnya, dan mengakui kerugian tersebut pada akun “ekuitas pada rugi bersih pendapatan entitas asosiasi” dalam komponen laba rugi. Laba yang belum direalisasi dari transaksitransaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar persentase kepemilikan pada entitas asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan, untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada entitas asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup. Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hilir dan hulu antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Keuntungan atau kerugian akibat dilusi investasi pada entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Dampak dari dilusi pada kepemilikan di anak perusahaan tanpa kehilangan pengendalian”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, selisih perubahan ekuitas anak perusahaan atau perusahaan asosiasi tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan pengakuan keuntungan atau kerugian pelepasan investasi. j.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
k.
Aset Tetap Pemilikan Langsung Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut - 19 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap atau masa dari sewa guna untuk peningkatan gedung, manapun yang lebih pendek sebagai berikut:
Bangunan dan prasarana Renovasi bangunan sewa Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan
Tahun 20 - 30 10 5 - 20 4-5 4-5
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset Dalam Konstruksi Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya. l.
Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: - 20 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a) Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada; b) Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; c) Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau d) Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b. Sewa dimana tidak terdapat pengalihan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dari aset digolongkan sebagai sewa operasi. m. Biaya Tangguhan Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengembangan produk dan perolehan perangkat lunak komputer ditangguhkan serta diamortisasi dengan metode garis lurus dalam jangka waktu tiga tahun.
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode - 21 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui lebih luas bahwa mungkin itu bermanfaat ekonomis akan mengalir ke Group dan pendapatan dapat terukur dengan terpercaya. Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangkan dengan Pajak Pertambahan Nilai, pengembalian, rabat dan diskon dan setelah eliminasi penjualan intra Grup. Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Jika aset keuangan mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai.
p. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. - 22 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Imbalan Pasca Kerja Dana Pensiun Iuran Pasti Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja iuran pasti melalui dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Jumlah iuran yang terutang diakui sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Perusahaan juga membukukan imbalan pasti-pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Grup menghitung dan mengakui jumlah yang terbesar antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku, dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal, meninggal dan cacat. manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus melalui program dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian pensiun yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian pensiun bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai manfaat tersebut menjadi vested.
q. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda. Perubahan liabilitas pajak dicatat ketika Surat Ketetapan Pajak telah diterima atau jika Grup melakukan banding, maka liabilitas pajak akan dicatat pada saat hasil banding telah diterima.
- 23 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
r.
Laba (Rugi) Per Saham Dasar Laba (rugi) per saham dasar adalah perhitungan dari pembagian laba (rugi) bersih dengan rata-rata jumlah saham tertimbang yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan yang beredar selama tahun berjalan. Jumlah rata-rata dari saham yang digunakan untuk menghitung rugi per saham dasar adalah 1.466.666.577 saham di tahun 2013 dan 2012.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Pertimbangan Pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses implementasi kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: a)
Mata Uang Fungsional Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional entitas anak luar negeri. Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
b) Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55 (Revisi 2011). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2g. c)
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif Grup mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut
- 24 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar. d) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pinjaman dan Piutang Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan untuk rekening ragu-ragu dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan untuk rekening ragu-ragu yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Uang jaminan Jumlah
2012 Rp
11.797.524.822 107.121.858.220
15.428.341.812 131.435.938.459
20.919.469.051 5.787.455.248
5.170.419.315 4.930.003.147
145.626.307.340
156.964.702.733
e) Komitmen Sewa Operasi Grup sebagai lessor Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat - 25 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi. a) Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. b)
Masa Manfaat Aset Tetap di Estimasi Masa manfaat masing-masing aset tetap Grup diestimasi sepanjang masa aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut berdasarkan penelaahan kolektif atas usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat masing-masing aset ditinjau secara berkala dan diperbarui jika diperkirakan berbeda dari estimasi sebelumnya karena batas pakai, usang baik secara teknis atau komersial, dan pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aset. Hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruhi oleh perubahan dalam jumlah dan waktu pencatatan beban yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut. Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap akan meningkatkan beban penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2k dan nilai tercatat aset tetap untuk 31 Maret 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 1.248.300.408.099 dan Rp 1.308.688.491.263.
c)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi adanya penurunan nilai. Penentuan nilai wajar aset memerlukan estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari penggunaan berkelanjutan dan pelepasan aset tersebut. Apapun perubahan signifikan pada asumsi dipergunakan pada penentuan nilai wajar mungkin berpengaruh material pada penilaian nilai yang dapat dipulihkan dan apapun rugi penurunan yang dihasilkan dapat menyebabkan dampak yang material pada hasil dari operasi. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, nilai tercatat dari aset tetap dan inventori adalah sebagai berikut: 2013
2.012
Aset Tetap (Catatan 11) Inventori (Catatan 7) Investasi pada Entitas Asosiasi (Catatan 10)
1.248.300.408.099 201.247.491.225 14.960.700.886
1.308.688.491.263 166.925.668.155 14.325.323.289
Jumlah
1.464.508.600.210
1.489.939.482.707
- 26 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d)
Imbalan Pasti Pasca-Kerja Penentuan cadangan dan imbalan pascakerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 29 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsiasumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, liabilitas imbalan kerja jangka panjang konsolidasian masing-masing sebesar Rp 24.500.950.635 dan Rp 23.382.317.000.
e)
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, saldo aset pajak tangguhan konsolidasian masing-masing sebesar Rp 82.374.952.150 dan Rp 55.652.156.554.
4. Kas dan Setara Kas
- 27 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2013 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Subjumlah Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) Subjumlah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank, AG, Jakarta Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank, AG, Jakarta Yen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain Subjumlah Jumlah Kas di bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah Deposito Jumlah Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Deposito berjangka
31 Maret 2012
138.462.346 88.531.634 226.993.980
64.841.645 126.414.292 191.255.936
2.090.575.682 2.774.472.638 79.960.837 4.755.341 126.115.619 5.075.880.117
840.733.912 1.811.630.111 49.873.609 5.105.338 169.689.176 2.877.032.146
3.903.777.664 1.608.112.932 905.549.040
11.413.837.148 118.010.736 61.123.928 463.020.415
59.280.137 -
89.183.057 22.591.851
17.930.952
17.261.861
6.494.650.725 11.570.530.842
12.185.028.998 15.062.061.144
175.024.733 11.797.524.822
5,5% - 6,5%
5. Piutang Usaha
- 28 -
175.024.733 15.428.341.812
5,25% - 6,5%
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2013 Berdasar pelanggan Pihak berelasi PT Inti Sukses Garmindo Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri Subjumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Berdasar umur (hari) Pihak berelasi 1 - 30 hari 31 - 60 hari Pihak ketiga Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91- 120 hari Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai Subjumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
31 Maret 2012
1.729.633.519 70.183.715.784 35.275.972.274 105.459.688.058 (67.463.357) 107.121.858.220
1.314.466.553 86.070.262.960 44.134.408.048 130.204.671.008 (83.199.102) 131.435.938.459
1.729.633.519
1.314.466.553
79.405.034.622 13.510.018.924 680.501.648 63.326.266 60.186.829
96.978.072.318 23.525.879.551 5.235.518.043 4.014.240.946 16.772.002
11.740.619.769 107.189.321.577 (67.463.357) 107.121.858.220
434.188.147 131.519.137.561 (83.199.102) 131.435.938.459
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Artha Graha International Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk .
6. Piutang Lain-Lain
31 Maret 2013 Pihak berelasi PT Inti Sukses Garmindo PT Apac Pavindo Lestari Pihak ketiga Klaim asuransi yang masih akan diterima PT Sarana Tirta Ungaran Karyawan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500 juta) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
31 Maret 2012
-
-
10.026.684.753 16.368.000.000 610.887.181
16.368.000.000 228.273.010
26.503.598.470 53.509.170.404 (16.221.701.354) 37.287.469.050
22.111.289.026 38.707.562.036 (16.559.041.720) 22.148.520.316
7. Persediaan - 29 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan bahan pembantu Suku cadang dan lainnya Jumlah
31 Maret 2013
31 Maret 2012
97.796.097.639 37.159.303.193 52.652.260.365 13.639.830.029 201.247.491.225
82.869.040.144 32.521.547.380 37.981.877.430 13.553.203.201 166.925.668.155
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersih dari persediaan per tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. Pada tanggal 31 Maret 2013 persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa dan pada tanggal 31 Maret 2012 kepada PT Tugu Pratama Indonesia terhadap segala risiko kebakaran, kehilangan dan kerusakan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 26.500.000 pada tahun 2013 dan tahun 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari LH Asian Trade Finance Fund Ltd dan Asia Islamic Trade Finance Ltd dan PT Bank Mandiri (Persero). 8. Uang Muka
9.
31 Maret 2013
31 Maret 2012
Bahan baku Suku cadang Bahan pembantu Uang muka investasi Lain-lain
34.454.913.768 1.356.116.717 39.157.851 20.715.598.705
17.590.202.379 3.761.862.625 1.163.243.700 7.192.800.000 49.380.666.805
Jumlah
56.565.787.041
79.088.775.509
Pajak Dibayar Dimuka 31 Maret 2013 Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - bersih Jumlah
24.122.724.263 1.385.609.198 (2.303.833.340) 23.204.500.120
31 Maret 2012
15.617.284.607 906.232.314 4.615.208.034 21.138.724.955
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) dari Kementerian keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak No. 80053/091-0049-2012, No. 80161- 063-2012 dan No. 80207/091-0188-2011, pada bulan Januari 2012, Juli 2012 dan Juli 2011 AIC memperoleh penerimaan restitusi pajak PPN dalam negeri tahun 2011 sejumlah Rp 6.773.311.074, 6.611.977.393
10. Investasi Saham
- 30 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Metode ekuitas/Equity method: PT Inti Sukses Garmindo (ISG) PT Apac Pavindo Lestari (APL) Metode biaya/Cost method: PT Indotex Bangun Bersama
Tempat kedudukan/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jakarta Jakarta
22,50 31,00
Jakarta
10,00
31 Maret / March 31 2.013 2011
7.984.122.726 6.229.603.440
Jumlah/Total
7.947.516.484 5.672.257.870
746.974.720
705.548.936
14.960.700.886
14.325.323.289
Metode Ekuitas Perubahan dari investasi saham dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013
31 Maret 2012
ISG Saldo awal Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Saldo Akhir
7.750.010.563 234.112.163 7.984.122.726
7.251.835.373 695.681.111 7.947.516.484
6.191.341.593 38.261.847 6.229.603.440
5.991.255.920 (318.998.050) 5.672.257.870
APL Saldo awal Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Saldo Akhir
Metode Biaya Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2012, investasi saham pada PT Indotex Bangun Bersama diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi ini dinyatakan pada biaya perolehan. Perubahan investasi saham dengan metode biaya adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Indotex Biaya akuisisi Penyesuaian translasi Saldo akhir
31 Maret 2012
180.000.000 566.974.720 746.974.720
11. Aset Tetap
- 31 -
180.000.000 525.548.936 705.548.936
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perubahan selama tahun 2013/ Changes during 2013
1 Januari 2013/ January 1, 2013 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam konstruksi Bangunan Mesin Jumlah
Penyesuaian Translasi/ Translation Adjustment Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
-
-
401.442.669.731 323.170.088.174 1.958.092.827.742 36.761.675.221 8.588.814.413
0
-
20.907.508.036 538.587.584 2.749.502.170.901
-
131.748.969.913 1.322.882.670.108 38.439.248.964 8.130.873.817 1.501.201.762.802
399.418.727.880 321.540.865.410 1.948.210.225.614 36.570.743.559 8.545.984.430
2.023.941.851 1.629.222.764 9.855.163.798 180.728.714 42.829.983
27.438.331 10.202.948 -
-
20.330.672.155 535.872.203 2.735.153.091.251
103.019.956 2.715.381 13.837.622.446
473.815.926 511.457.204
-
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Jumlah
127.251.455.233 1.281.393.251.934 38.120.775.607 8.050.540.459 1.454.816.023.233
645.946.638 6.491.868.610 171.741.240 40.319.457 7.349.875.947
3.851.568.042 34.997.549.564 146.732.117 40.013.901 39.035.863.623
-
Nilai Buku
1.280.337.068.018
-
31 Maret 2013/ March 31, 2013 Rp
1.248.300.408.099
Perubahan selama tahun 2012/ Changes during 2012
1 Januari 2012/ January 1, 2012 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam konstruksi Bangunan Mesin Jumlah
Penyesuaian Translasi/ Translation Adjustment Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
31 Maret2012/ Maret 31, 2012 Rp
374.553.156.565 286.394.474.302 1.823.484.103.179 32.854.152.427 8.345.565.325
4.626.152.803 3.537.293.899 22.522.080.054 405.785.765 103.077.127
33.350.674 565.690.933 -
197.442.522
-
379.179.309.368 289.931.768.202 1.846.039.533.907 33.825.629.125 8.251.199.930
19.084.500.000 305.166.854 2.545.021.118.652
235.715.039 3.769.154 31.433.873.841
599.041.607
197.442.522
-
19.320.215.039 308.936.008 2.576.856.591.578
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Jumlah
107.242.486.998 1.069.585.896.602 31.114.834.961 8.046.471.690 1.215.989.690.251
1.324.565.343 13.210.589.209 384.303.328 99.382.985 15.018.840.865
-
112.135.323.372 1.116.376.932.880 31.670.199.886 7.985.644.177 1.268.168.100.316
Nilai Buku
1.329.031.428.401
3.568.271.031 33.580.447.069 171.061.598 (160.210.498) 37.159.569.199
-
1.308.688.491.263
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp Beban pokok penjualan Beban usaha Penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah
31 Maret 2012 Rp
38.838.264.106
36.873.065.080
22.283.211 175.316.306 39.035.863.623
44.165.519 242.338.600 37.159.569.199
Pada 31 Maret 2013 dan 2012 konstruksi dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya konstruksi dari mesin denim dan bangunan.
- 32 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
AIC memiliki beberapa bidang tanah seluas 756.556 m2 yang terletak di Bawen, Semarang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2027. AIC juga memiliki beberapa bidang tanah seluas 250.764 m2 atas nama pihak ketiga dengan Sertifikat Hak Milik (SHM). Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah seluas 52.861 m2 yang merupakan bagian dari tanah seluas 250,764 m2 di Bawen telah diubah statusnya menjadi Hak Guna Bangunan dan dijadikan tambahan jaminan atas utang kepada Bank Mandiri Tbk (Persero) pada bulan Februari 2011. Pada bulan Juli 2012 Bank Mandiri telah menyetujui penyelesaian agunan pengganti seluas 100.024 m2. Pada 31 Maret 2013 dan 2012, mesin, peralatan, tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Artha Graha International Tbk , dan PT Bank Mandiri Tbk . Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 seluruh aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan masing-masing kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa dan PT Tugu Pratama Indonesia, pihak ketiga, terhadap segala risiko kebakaran, kehilangan dan kerusakan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 256.500.000 dan US$ 230.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. 12. Aset Tidak Lancar Lainnya
P T Daya Me kar Te xin do P iu ta ng la in-lain Ju m la h P enyisih an piut an g rag u-ragu B ersih
31 Ma ret 201 3
3 1 M are t 2012
2 3.5 24 .74 0.3 88
23 .52 4. 740 .3 88
2 3.5 24 .74 0.3 88
23. 52 4.7 40.38 8
(2 3.5 24 .74 0.3 88 )
(23. 52 4.7 40.38 8)
-
0
Piutang Lain-lain Piutang lain-lain merupakan piutang AIC kepada PT STU tahun 2011 sebesar Rp 16.368.000.000. yang akan dikonversi menjadi saham penyertaan Perusahaan kepada STU jika tidak ada pembayaran yang diterima pada waktu yang telah ditentukan yaitu 22 November 2012. Berdasarkan kesepakatan baru pada 30 April 2012, penerimaan piutang ini diharapkan tertagih secara tunai pada 30 April 2013. 13. Utang Usaha
- 33 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2013
31 Maret 2012
Berdasarkan Pemasok Pemasok dalam negeri Pihak berelasi Pihak ketiga Pemasok luar negeri (pihak ketiga) Jumlah
175.304.601.603 16.838.007.797 192.142.609.400
219.734.238.053 6.145.816.789 225.880.054.841
Berdasar Umur (Hari) 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91- 120 hari > 120 hari Jumlah
100.611.991.353 22.617.532.704 21.914.587.508 12.858.234.771 34.140.263.065 192.142.609.400
118.625.815.580 34.020.088.016 24.016.093.142 12.438.687.762 36.779.370.341 225.880.054.841
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 14 sampai 180 hari. 14. Utang Lain-Lain Akun ini merupakan utang lain-lain kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2013
31 Maret 2012
Bea dan cukai Nation Soul Limited PT Adira Jaya Lestari PT Lippo Pac if ic Finance PT Adira Jaya Prat ama PT Adira Trans Sentosa Lain-lain
22.092.194. 338 15.626.730. 103 14.500.000. 000 14.341.648. 000 4.307.197.554 4.500.000.000 1.628.748.139
22.092.194.338
Jumlah Dikurangi bagian jangka pendek
76.996.518. 134 76.996.518. 134
69.133.822.387 38.633.822.387
-
30.500.000.000
Bagian jangka panjang - bersih
14.500.000.000 14.341.648.000 11.500.000.000 4.500.000.000 2.199.980.049
Bea dan cukai Pada tahun 2008 dan 2007, AIC, menerima Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran pajak Dalam Rangka Impor (SPKPBM) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Dirjen BC) mengenai liabilitas AIC atas kekurangan pembayaran pajak impor sebesar Rp 48.035.716.930 dan Rp 161.787.048.057 yang pembayarannya dicicil sampai dengan Juli 2009. Jumlah tersebut dapat dipergunakan sebagai kredit pajak melalui restitusi pajak di masa datang. Pada tanggal 24 November 2009, AIC menerima surat dari Dirjen BC yang menyatakan bahwa sisa utang AIC adalah sebesar Rp 25.152.176.710. Berdasarkan surat dari Dirjen BC kepada kantor pelayanan pajak Nomor S382/WBC.09/KPP.MP.02/2010 dan S-383/WBC.09/KPP.MP.02/2010 tanggal 2 September 2010, jumlah utang perusahaan ialah sebesar Rp 22.092.194.338. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, utang pajak impor masih dalam proses pengalihan ke kantor pelayanan pajak. Utang kepada PT Lippo Pacific Finance adalah utang Grup yang semula merupakan utang sewa pembiayaan, dimana atas pembayaran cicilan tersebut, yang terdiri dari utang pokok, bunga dan denda, dilakukan penangguhan.
- 34 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah sebesar Rp 15.626.730.103 merupakan utang pemegang saham milik AIC kepada Nation Soul Limited. Utang kepada PT Adira Jaya Lestari, PT Adira Jaya Pratama dan PT Adira Trans Sentosa merupakan utang yang memiliki jangka waktu dua tahun dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 21% per tahun. Utang ini akan jatuh tempo pada 18 Desember 2013. 15. Utang Pajak 31 Maret 2013 Pajak penghasilan Pajak Penghasilan Badan Pasal 4 Ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Jumlah
31 Maret 2012
118.470.000 120.932.351 251.125.844 20.117.589 510.645.784
13.100.000 71.099.192 284.996.117 200.000 9.847.331 379.242.640
Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri (selfassessment). Berdasarkan amandemen ke tiga dari ketentuan umum perpajakan tahun 2007, batas waktu dari otoritas untuk melakukan akses atau amandemen pajak dikurangi dari 10 menjadi 5 tahun semenjak pajak menjadi utang, dan untuk tahun 2007 dan sebelumnya batas waktu akan berakhir pada akhir masa fiskal tahun 2013. 16. Biaya Masih Harus Dibayar 31 Maret 2013 Listrik Bunga Gaji, upah dan tunjangan Sewa Pengangkutan Jasa profesional Beban pensiun Lain-lain Jumlah
18.733.846.777 11.970.230.290 12.667.079.891 315.644.303 6.944.327.977 616.391.245 1.470.504.449 7.276.725.387 59.994.750.321
31 Maret 2012 11.662.936.118 10.664.163.106 11.133.553.186 12.182.100.342 8.101.455.258 533.523.249 889.988.873 2.939.039.654 58.106.759.785
17. Utang Bank Jangka Pendek
- 35 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Letters of Credit (US$ 20,337,335 dan US$ 35,447,559 pada 31 Maret 2013 dan 2012 PWE Loan (US$ 5,406,715 dan US$ 4,503,924 pada 31 Maret 2013 dan 2012 PT Bank Artha Graha International Tbk (Bank Artha Graha) Pinjaman Revolving Letters of Credit (US$ 6,076,944 dan US$ 5,396,048 pada 31 Maret 2013 dan 2012 LH Trade Asian Finance Ltd ( US$ 5,332,740 dan US$ 5,635,061 pada 31 Maret 2013 dan 2012 Asia Islamic Trade Finance Fund Ltd (US$1,377,372 per 31 Maret 2013) Jumlah
31 Maret 2013
31 Maret 2012
197.658.561.188
325.408.590.959
52.547.867.789
41.346.024.285
63.328.523.726
49.761.186.067
59.061.817.181
49.535.720.181
51.812.078.026
51.673.250.546
13.386.679.926 437.795.527.836
517.724.772.037
Bank Mandiri Letters of Credit Fasilitas ini telah direstrukturisasi beberapa kali sejak tahun 2003. Berdasarkan surat dari Bank Mandiri tanggal 17 Juli 2010, fasilitas dengan nilai sejumlah US$ 23.000.000 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 23 September 2013. Jumlah sebesar US$ 19.757.738 pada tanggal 31 Desember 2012 dan US$ 29.353.615 pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan bagian yang belum jatuh tempo dari fasilitas tersebut diatas. Porsi fasilitas yang telah lewat jatuh tempo sebesar US$ 47.000.000 telah direstrukturisasi menjadi KMK Switchable aflopend pada tahun 2009 sebagai bagian dari utang bank jangka panjang. PWE Loan Pada tanggal 12 Agustus 2010 AIC telah memperoleh fasilitas pembiayaan wesel ekspor non LC dan lokal non SKBDN (PWE) dengan limit sebesar US$ 4.500.000 Pada tanggal 17 Juli 2012 AIC menerima perpanjangan fasilitas dengan limit yang meningkat sebesar US$ 6.500.000 sampai 23 September 2013. Bank Artha Graha
Pinjaman Revolving - 1 Pada tanggal 28 April 2010 Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit RL 1 maksimum sebesar Rp 10.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan 13% dan mempunyai jangka waktu pelunasan satu tahun. Pada tanggal 8 Juni 2012 Perusahaan memperoleh perpanjangan pelunasan fasilitas kredit RL 1 satu tahun sampai dengan 28 April 2013.
- 36 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pinjaman Revolving - 2 Pada tanggal 4 September 2009 AIC memperoleh fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp 15.000.000.000. Pada tanggal 8 Juni 2012 AIC memperoleh perpanjangan fasilitas kredit. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan 13% dan mempunyai jangka waktu pelunasan 1 tahun. Fasilitas ini diperpanjang sampai dengan sampai dengan 28 April 2013. Pinjaman Revolving - 4 Pada tanggal 8 Oktober 2010 AIC memperoleh perpanjangan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan 13% dan mempunyai jangka waktu pelunasan satu tahun. Pada tanggal 8 Juni 2012 Perusahaan memperoleh perpanjangan pelunasan fasilitas kredit RL 4 satu tahun sampai dengan 28 April 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan pribadi dari seorang komisaris perusahaan dan direksi AIC, sebidang tanah di Jl Raya Bawen Km 29 Semarang, tanah dan bangunan berlokasi di Jl Raya Bogor Km 51 Bogor, unit spinning VI berlokasi di Jl Raya Semarang, dan piutang hasil ekspor senilai USD 10.000.000. Pinjaman Revolving - 5 Pada tanggal 8 Juni 2012 AIC memperoleh fasilitas kredit baru untuk usance/sight LC & SKBDN maksimum sebesar Rp 13.500.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan 13% dan mempunyai jangka waktu pelunasan 1 tahun. Letters of Credit Pada 29 April 2010 AIC memperoleh fasilitas penambahan letter of credit dan SKBDN dengan nilai sejumlah US$ 9.000.000 LH Asian Trade Finance Fund Ltd Pada 1 Juli 2010 AIC memperoleh perpanjangan fasilitas kredit yang dijaminkan dengan nilai sejumlah US$ 3.000.000 dari LH Asian Trade Finance Fund Ltd. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja AIC. Fasilitas ini memiliki jangka waktu satu tahun dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Pada 27 Agustus 2012 AIC memperoleh perjanjian peningkatan fasilitas menjadi sejumlah US$ 7.500.000. Pinjaman ini diperpanjang sampai 2013. Pinjaman ini menggunakan persediaan sebagai jaminannya.
18. Utang Bank Jangka Panjang Akun ini merupakan utang bank jangka panjang AIC dengan rincian sebagai berikut:
- 37 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Pinjaman Jatuh Tempo yang di Restrukturisasi dari Surat Hutang (Catatan 17) Fasilitas KMK Switchable Non Cash Loan (US$ 45,050,000 dan US$ 28,000,000 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 Tunggakan Bunga Yang Dijadwalkan (US$ 872,855 dan US$ 932,855 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 Kredit Investasi (US$ 25,216,365 dan US$ 27,116,365 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 Kredit Jangka Panjang Opsi Saham Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian Jangka Panjang - Bersih
31 Maret 2013
31 Maret 2012
437.840.950.000
257.040.000.000
8.483.277.745
8.563.608.900
245.077.848.616 203.675.181.477 895.077.257.839
248.928.228.038 210.251.460.814 724.783.297.752
58.791.900.000
160.814.399.238
836.285.357.839
563.968.898.515
Bank Mandiri Restrukturisasi Utang tahun 2012 Pada tanggal 17 Juli 2012, utang bank jangka panjang dari Bank Mandiri lebih lanjut direstrukturisasi (restrukturisasi 2012) dengan jadwal pembayaran baru sebagai berikut: 1. Fasilitas Kredit Investasi a. Menurunkan limit KI dari semula sebesar US$ 28.396.364 menjadi sebesar US$ 25.516.364; b. Jadwal pembayaran KI dirubah dari 2015 diperpanjang menjadi sampai dengan 2019; c. Pinjaman ini memiliki tingkat bunga efektif sebesar 6,5% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Jadwal pembayaran kembali utang bank fasilitas kredit investasi adalah sebagai berikut : Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Total
2012 -
2013 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 1.200.000
2014 115.000 115.000 115.000 115.000 115.000 115.000 115.000 115.000 115.000 115.000 115.000 115.000 1.380.000
Tahun 2015 2016 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 210.000 300.000 2.520.000 3.600.000
2017 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 4.200.000
2018 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 5.400.000
2019 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 616.365 7.216.365 25.516.365
2. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) a. Menurunkan limit KJPOS dari semula sebesar Rp 217.975.911.198 menjadi sebesar Rp 205.850.173.624; b. Jadwal pembayaran KJPOS dirubah dari 2015 diperpanjang menjadi sampai dengan 2019; - 38 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Pinjaman ini memiliki tingkat bunga efektif sebesar 4,50% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Jadwal pembayaran kembali utang bank fasilitas KJPOS adalah sebagai berikut :
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Total
2012 -
2013 725.000.000 725.000.000 725.000.000 725.000.000 725.000.000 725.000.000 725.000.000 725.000.000 725.000.000 725.000.000 725.000.000 725.000.000 8.700.000.000
2014 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 10.800.000.000
2015 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 19.200.000.000
Tahun 2016 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 24.000.000.000
2017 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 36.000.000.000
2018 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 48.000.000.000
2019 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 4.150.173.624 59.150.173.624 205.850.173.624
3. Fasilitas KMK Aflopend a. Meningkatkan limit fasilitas dari US$ 28.000.000 menjadi sebesar US$ 47.000.000; b. Jangka waktu pelunasan adalah sampai dengan akhir tahun 2018; dan c. Suku bunga sebesar 6,5% yang dibayar setiap bulan. Jadwal pembayaran kembali utang bank fasilitas KMK Aflopend adalah sebagai berikut :
Bulan jan Feb Mar Apr Mei jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Total
2012 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 750.000
2013 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 3.600.000
2014 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 4.800.000
2015 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 6.000.000
2016 750.000 750.000 750.000 750.000 750.000 750.000 750.000 750.000 750.000 750.000 750.000 750.000 9.000.000
Total
2017 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 9.600.000
2018 1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.150.000 13.250.000 47.000.000
4. Fasilitas Non Cash Loan a. Untuk menurunkan limit fasilitas menjadi sebesar USD 23.000.000; b. Limit Fasilitas NCL dapat ditingkatkan sesuai realisasi pembayaran atas KMK aflopend; dan c. Limit Fasilitas NCL akan diturunkan sebesar kenaikan limit fasilitas KMK aflopend. Bank Mandiri menyetujui untuk menjadwalkan kembali pelunasan Kewajiban Tunggakan Bunga Yang Ditangguhkan (TBYD) sebesar US$ 932.855 dengan jadwal angsuran sebagai berikut :
- 39 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Total
2012 -
2013 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 240.000
Tahun 2014 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 300.000
2015 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 40.000 40.000 42.855 392.855 932.855
5. Perubahan Agunan Bank Mandiri menyetujui penyerahan aset lain oleh PT AIC sebagai agunan pengganti dari Bangunan Spinning V dan Spinning VII yang terletak di atas SHGB No 13/Harjosari dengan aset yang diserahkan berupa 3 (tiga) SHGB atas nama PT AIC senilai Rp 9.000.000.000, yang terdiri dari SHGB nomor 3 seluas 1.340 meter di daerah Randugunting, SHGb nomor 4 seluas 32.270 meter di daerah Randugunting dan SHGB no 4 seluas 12.875 meter di daerah Samban.
Restrukturisasi Utang tahun 2003 Berdasarkan surat Bank Mandiri No. DNW.COP/COD.251/SPPL/2003 tanggal 24 Desember 2003 tambahan fasilitas dan restrukturisasi sisa utang Bank Mandiri disetujui dengan kondisi sebagai berikut: 1. Fasilitas Kredit Investasi I (KI I) KI I sebesar US$ 20.771.446 adalah tambahan fasilitas yang merupakan hak tagih BPPN kepada AIC yang telah dialihkan kepada Bank Mandiri Utang pokok dikenakan tingkat bunga sebesar 8% dan terutang dengan cicilan triwulan hingga tahun 2008. 2. Fasilitas Kredit Investasi II (KI II) KI II sebesar US$ 29.000.000 dikenakan tingkat bunga sebesar 8% dan terutang dengan cicilan triwulan hingga tahun 2010. 3. Fasilitas Kredit Investasi III (KI III) KI III sebesar US$ 3.349.469 dikenakan tingkat bunga sebesar 8% dan terutang dengan cicilan triwulan hingga tahun 2010. 4. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) Fasilitas ini merupakan fasilitas kredit investasi dengan opsi saham sebesar Rp 217.975.911.198 dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012, dimana kelebihan kas akan digunakan AIC untuk penyelesaian KJPOS. Pinjaman ini memiliki tingkat bunga tetap sebesar 4,5% per tahun yang dibayarkan setiap triwulan. Bank Mandiri berhak untuk melakukan konversi atas sebagian/seluruh jumlah liabilitas terutang atas KJPOS, termasuk pokok, bunga dan denda menjadi saham/penyertaan Bank Mandiri pada AIC apabila:
- 40 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a) AIC dinyatakan lalai dengan tidak atau terlambat melaksanakan liabilitas berdasarkan perjanjian restrukturisasi kredit dan/atau perjanjian-perjanjian lain yang merupakan satu kesatuan dengan perjanjian restrukturisasi kredit selama 3 (tiga) kali berturut-turut; atau b) AIC melakukan Initial Public Offering (IPO). Apabila Bank Mandiri melaksanakan hak opsi saham, maka: a) Para pemegang saham AIC melepaskan haknya untuk memesan/membeli terlebih dahulu atas saham-saham dalam portofolio yang akan dikeluarkan oleh AIC sehubungan dengan konversi atas sebagian atau seluruh jumlah terutang menjadi saham Bank Mandiri pada AIC. b) AIC membebaskan Bank Mandiri dari segala liabilitas yang berlaku/secara umum diberlakukan kepada pemegang saham, termasuk tetapi tidak terbatas pada liabilitas untuk: Menutup defisit cashflow AIC. Melunasi liabilitas-liabilitas AIC kepada pihak ketiga. c) Bank Mandiri tetap memperoleh hak-haknya selaku pemegang saham, termasuk hak atas dividen dan bagian keuntungan lainnya. Restrukturisasi Utang tahun 2008 dan 2009 Pada tanggal 3 Nopember 2008, utang bank jangka panjang dari Bank Mandiri lebih lanjut direstrukturisasi (restrukturisasi 2008) dengan jadwal pembayaran baru sebagai berikut: a) Sisa saldo utang pokok KI II dan KI III dibayar dengan cicilan gabungan secara tiga bulanan (Kredit Investasi); dan b) Jadwal pembayaran dari sisa fasilitas pinjaman dan KJPOS dirubah dengan jadwal pembayaran sampai 2013. Saldo utang pokok KI I sebesar US$ 1.908.263 jatuh tempo tahun 2008, dimana jumlah tersebut telah dibayar di 2009. Berdasarkan surat dari Bank Mandiri per tanggal 30 Oktober 2009 outstanding utang pokok dari fasilitas Kredit Investasi dan KJPOS dirubah dengan jadwal pembayaran cicilan sampai dengan 2015 (restrukturisasi 2009). Jadwal pembayaran kembali utang bank jangka panjang berdasarkan restrukturisasi 2008 dan 2009 sebagai berikut :
- 41 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Restrukturisasi 2008/ 2008 Restructuring Kredit Jangka Panjang Opsi Fasilitas Kredit Saham/ Investasi/ Long-Term Investment Loan with Loan Facility Share Option US$ Rp 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah/Total
2.096.365 3.200.000 9.900.000 9.000.000 4.200.000 28.396.365
Restrukturisasi 2009/ 2009 Restructuring Kredit Jangka Panjang Opsi Fasilitas Kredit Saham/ Investasi/ Long-Term Investment Loan with Loan Facility Share Option US$ Rp
2.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 80.000.000.000 75.975.911.198 217.975.911.198
400.000 880.000 6.400.000 6.540.000 6.300.000 7.876.365 28.396.365
2.000.000.000 4.000.000.000 21.600.000.000 48.400.000.000 102.000.000.000 39.361.971.420 217.361.971.420
Atas utang yang direstrukturisasi terdapat persyaratan, antara lain, untuk kondisi-kondisi berikut : a) Melakukan cash management agreement dengan Bank Mandiri. b) Perusahaan melakukan penyetoran modal kerja kepada AIC. c) Menjual tanah dan bangunan milik PT Ekadharma Garmentama di Parung-Bogor. Berdasarkan persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi utang, AIC harus membayar seluruh pinjaman pada waktu yang telah ditentukan oleh Bank Mandiri. Apabila dikemudian hari AIC dinyatakan lalai oleh bank, maka bank berhak membatalkan perjanjian dan dengan demikian seluruh liabilitas kredit kembali ke posisi sebelum ditandatanganinya perjanjian.
Berdasarkan perjanjian terakhir dengan Bank Mandiri tingkat suku bunga untuk seluruh fasilitas KI diatas ialah sebesar 4,5%. Perjanjian dengan Bank Mandiri ini dijamin dengan: a) Tanah dan bangunan atas nama AIC terdiri dari pabrik spining I, II, III, IV, V dan VII, pabrik weaving I, II, III, IV dan V termasuk gedung kantor dan prasarana lainnya (Catatan 11). b) Mesin dan peralatan milik AIC (Catatan 11). c) Piutang milik AIC (Catatan 5). d) Persediaan bahan baku, barang jadi dan barang setengah jadi milik AIC (Catatan 7). e) Polis asuransi atas agunan dengan Banker’s Clause atas nama dan untuk kepentingan Bank Mandiri. f) Jaminan Perusahaan oleh Perusahaan dan Nation Soul Limited berdasarkan akta perjanjian kredit No. 20 dan 21 oleh Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta. 19. Liabilitas Diestimasi Dengan mempertimbangkan kemungkinan restrukturisasi jika Perusahaan dinyatakan lalai/default maka Bank Mandiri dapat membatalkan perjanjian restrukturisasi (Catatan 17) dan seluruh liabilitas kembali ke posisi sebelum restrukturisasi, maka keringanan atas penghapusan utang di atas sebesar Rp 153.427.236.407 tidak dapat diakui sebagai keuntungan restrukturisasi pada laporan keuangan dengan rincian sebagai berikut:
- 42 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bunga yang ditangguhkan Utang bunga Amortisasi Jumlah
31 Maret 2013
31 Maret 2012
40.604.222.701 112.823.013.706 (5.682.412.147) 147.744.824.260
40.604.222.701 112.823.013.706 (6.137.092.965) 147.290.143.442
Bunga yang Ditangguhkan Berdasarkan surat Bank Mandiri No. DNW.COP/COD.251/SPPK/2003, saldo bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 45.115.803.001 (jumlah pada saat restrukturisasi) diberikan keringanan berupa penghapusan sebesar 90% dari jumlah utang atau sebesar Rp 40.604.222.701 apabila AIC melakukan pembayaran sebesar 10% dari jumlah utang atau sebesar Rp 4.511.580.300 yang dilunasi selambat-lambatnya tanggal 30 Nopember 2003. Pada tanggal 30 Nopember 2003, AIC telah melakukan pembayaran tersebut di atas. Utang Bunga Sebelum restrukturisasi, utang ini merupakan liabilitas Interest Rate Return (IRR) yang ditangguhkan atas KJPOS I dan II serta bunga yang ditangguhkan. Atas saldo utang bunga sebesar Rp 125.358.904.117 pada tanggal 24 Desember 2003 akan diberikan keringanan apabila AIC melakukan pembayaran sebesar 10% dari jumlah utang atau sebesar Rp 12.535.890.411 selambat-lambatnya pada tanggal 31 Maret 2004. Pada tanggal 31 Maret 2004, AIC telah melakukan pembayaran sebesar Rp 12.535.890.411.
Pada tanggal 30 Oktober 2009 Bank Mandiri menyetujui diefektifkannya koreksi/keringanan TBYD dan IRR Premium, dimana pengefektifan dapat dilakukan secara bertahap, proporsional dengan penurunan outstanding kredit AIC sampai dengan akhir tahun 2015 dengan jadual sebagai berikut : Bunga yang ditangguhkan/ Deferred Interest Rp (000.000) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Total
406 1.218 7.309 8.121 13.399 10.151 40.604
Hutang Bunga/ Interest Payable Rp (000.000) 1.128 3.385 20.308 22.565 37.231 28.206 112.823
Jumlah/ Total Rp (000.000) 1.534 4.603 27.617 30.686 50.630 38.357 153.427
Pelepasan Bank Mandiri atas hak yang dimilikinya atas liabilitas diestimasi dipengaruhi atas beberapa syarat dan kondisi seperti, antara lain, ketaatan atas jadwal pembayaran atas utang bank yang masih outstanding kepada Bank Mandiri berdasarkan perjanjian tanggal 30 Oktober 2009 restrukturisasi baru (Catatan 18). Jika Perusahaan dinyatakan lalai/default maka Bank Mandiri dapat membatalkan seluruh preferensi pembayaran yang diberikan ke AIC. Pengefektifan Keringangan Tunggakan Bunga Yang dijadualkan (TBYD) dan interest Rate of Return (IRR) Premium - 43 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan Surat No TFS.SAM/LM.008/SPPK/2012 tanggal 17 Juli 2012, Pihak Bank menyetujui untuk menjadwalkan kembali kewajiban Tunggakan Bunga Yang Ditangguhkan dengan ketentuan sebagai berikut: Pelaksanaan konversi Hutang Pemegang Saham (HPS) menjadi equity perusahaan (AIC) Dilaksanakan secara proporsional; AIC harus menyampaikan akta notarial dari Pemegang Saham terbesar AIC yang berjanji dan mengikatkan diri untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut a. Memberikan pinjaman kepada AIC sebesar US$ 6.000.000 secara bertahap sebesar US$ 1.600.000 selambat-lambatnya pada tahun 2012 dan sebesar US$ 4.400.000 pada tahun 2013 yang merupakan bagian dari corporate action; dan b. Melakukan konversi Hutang Pemegang Saham AIC sebesar US$ 15.000.000 (terdiri dari Hutang Pemegang Saham lama sebesar US$ 9.000.000 dan Hutang Pemegang Saham baru sebesar US$ 6.000.000) menjadi equity AIC. Pelaksanaannya akan dilakukan selambat-lambatnya pada akhir tahun 2013. 20. Modal Saham Susunan pemegang saham sesuai dengan registrasi Biro Administrasi Efek Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Saham seri A (nominal Rp 1.000): PT Apac Century Corporation PT Inti Perkasa Wira Sentosa PT Krida Bhumi Raya Johannes B Kotjo Masyarakat lainnya (masing-masing dibawah 5%)
Saham seri B (Nominal Rp 250): Growth Solution Ltd. Masyarakat lainnya (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham/ Number of Shares
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock Rp
275.152.494 17.339.400 14.783.500 150
18,76 1,18 1,01 0,00001
275.152.494.000 17.339.400.000 14.783.500.000 150.000
227.391.033
15,50
227.391.033.000
862.000.000
58,77
215.500.000.000
70.000.000
4,77
17.500.000.000
1.466.666.577
100
767.666.577.000
Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio hutang terhadap modal), yakni membagi hutang bersih terhadap jumlah - 44 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
modal. Modal adalah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham induk perusahaan, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, ditambah dengan utang bersih.
21. Agio Saham Rp Pengeluaran 2.500.000 saham Perusahaan pada penawaran umum tahun 1989 Pengeluaran 8.500.000 saham melalui penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham tahun 1990
25.000.000.000
62.050.000.000
Kapitalisasi agio saham ke saham tahun 1994
(51.000.000.000)
Kapitalisasi agio saham ke saham tahun 1995 Saldo per 31 Maret 2013 dan 2012
(34.000.000.000) 2.050.000.000
22. Komponen Ekuitas Lainnya 31 Maret 2013
31 Maret 2012
Dampak dari dilusi kepemilikan dianak perusahaan tanpa kehilangan pengendalian
251.717.124.908
251.717.124.908
Selisih kurs penjabaran Jumlah
140.243.969.651 391.961.094.559
139.953.961.212 391.671.086.120
Dampak dari Dilusi Kepemilikan di Anak Perusahaan Tanpa Kehilangan Pengendalian Rp Peningkatan modal ditempatkan dan disetor : 2003 2006 2008 Jumlah per 31 Maret 2013 dan 2012
184.352.010.688 57.837.257.140 9.527.857.080 251.717.124.908
Pada tahun 2003, AIC meningkatkan modal disetor dan ditempatkan yang mengakibatkan persentase kepemilikan Perusahaan atas saham AIC terdilusi dari 94,12% menjadi 51%. Pada tahun 2006, AIC meningkatkan modal disetor dan ditempatkan yang merupakan hasil dari obligasi AIC kepada NSL, yang mengakibatkan persentase kepemilikan Perusahaan atas saham AIC terdilusi dari 51% menjadi 42,69%. Pada tanggal 8 Agustus 2008 saldo utang restrukturisasi milik NSL sejumlah Rp 33.000.000.000 dikonversi menjadi saham AIC. Sehingga kepemilikan Perusahaan di AIC turun dari 42,69% menjadi 41,68%. 23. Kepentingan non-pengendali
- 45 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih dan rugi bersih AIC dengan rincian sebagai berikut: Pada awal tahun/ Beginning Balance Rp
31 Maret 2013/March 31, 2013 Perubahan pada Penyesuaian tahun berjalan/ Translasi/ Changes During Translation the Year Adjustment Rp Rp
Pada akhir tahun/ Ending Balance Rp
Nation Soul Limited Solomon Profits Limited Koperasi - koperasi
(13.474.071.976) (7.785.462.298) (1.989.219.502)
(2.386.190.968) (1.378.766.556) (352.280.856)
(74.267.082) (42.911.301) (10.964.024)
(15.934.530.026) (9.207.140.156) (2.352.464.382)
Jumlah
(23.248.753.776)
(4.117.238.381)
(128.142.407)
(27.494.134.563)
Pada awal tahun/ Beginning Balance Rp
31 Maret 2013/March 31, 2012 Perubahan pada Penyesuaian tahun berjalan/ Translasi/ Changes During Translation the Year Adjustment Rp Rp
Pada akhir tahun/ Ending Balance Rp
Nation Soul Limited Solomon Profits Limited Koperasi - koperasi
28.595.769.515 16.522.940.196 4.221.683.132
(16.860.774.142) (9.742.334.882) (2.489.208.964)
183.131.530 105.816.358 27.036.540
11.918.126.903 6.886.421.673 1.759.510.709
Jumlah
49.340.392.844
(29.092.317.987)
315.984.428
20.564.059.285
24. Penjualan Bersih Rincian dari penjualan bersih Grup menurut kelompok produk utama adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013
31 Maret 2012
Berdasar produk Yarn Denim Grey Uniform Makloon Laundry & Waste Others Jumlah
180.697.669.852 126.997.710.361 76.507.305.957 959.923.890 25.870.643.894 7.593.813.213 418.627.067.168
167.915.255.691 112.634.863.053 78.302.985.384 3.204.107.240 21.444.556.239 20.283.449.458 403.785.217.065
Berdasar Pelanggan Ekspor Lokal Potongan dan retur penjualan Jumlah
172.577.958.974 248.158.368.532 (2.109.260.338) 418.627.067.168
174.487.994.917 232.663.570.496 (3.366.348.349) 403.785.217.065
Penjualan ke Klopman International Spa, pihak ketiga, sejumlah Rp 39.946.584.420 adalah 9.54% dari total penjualan di tahun 2013, dan Rp 26.760.374.836 merupakan 6.63% dari total penjualan bersih di tahun 2012. 25. Beban Pokok Penjualan Rincian dari beban pokok penjualan Grup adalah sebagai berikut:
- 46 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2013
31 Maret 2012
Pemakaian bahan baku Upah langsung Biaya overhead produksi Jumlah biaya produksi Barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
206.952.988.638 26.017.303.088 123.172.382.490 356.142.674.215
211.352.381.481 24.668.536.564 122.746.965.627 358.767.883.672
37.166.236.733 (37.159.303.193)
32.661.364.516 (32.521.547.380)
Harga Pokok Produksi Barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
356.149.607.755
358.907.700.808
98.739.911.758 24.198.938.102 (97.796.097.639)
105.649.921.465 32.540.724.429 (82.869.040.144)
Beban Pokok Penjualan
381.292.359.976
414.229.306.558
Sampai dengan 31 Maret 2013 dan 2012 tidak terdapat pembelian dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian.
26. Beban Usaha Rincian dari beban usaha grup adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Penjualan Pengangkutan Komisi dan administrasi penjualan lokal dan ekspor Gaji dan tunjangan Administrasi bank Administrasi penjualan ekspor Iklan dan promosi Perjalanan dinas Pos dan telekomunikasi Lain-lain Jumlah
6.734.198.338
6.532.797.016
1.482.793.169 3.281.332.944 523.279 1.344.275.219 129.877.433 97.469.103 104.456.281 528.912.967
2.151.126.023 3.167.820.833 944.549.084 362.609.123 215.503.405 314.047.876 213.650.703 1.300.363.323
13.703.838.732
15.202.467.386
31 Maret 2013 Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Sewa kantor Representasi dan sumbangan Administrasi bank Jasa profesional Perjalanan dinas Telekomunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Administrasi kantor Iklan dan promosi Penyusutan Lain-lain Jumlah
31 Maret 2012
31 Maret 2012
7.796.154.309 1.255.200.224 483.995.385 1.016.819.583 425.840.056 98.661.789 121.319.417 66.119.323 50.009.579 77.723.364 2.012.749.462
8.087.894.933 2.391.126.640 2.834.090.317 1.135.285.964 471.136.437 150.187.826 171.213.558 80.724.849 70.571.381 15.147.225 138.969.025 872.279.732
13.404.592.492
16.418.627.886
- 47 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. Beban Bunga dan Keuangan 31 Maret 2013
31 Maret 2012
Beban bunga dan keuangan Beban lain-lain
21.561.673.707 2.912.065
19.452.256.015 2.017.635.852
Jumlah
21.564.585.771
21.469.891.867
28. Imbalan Pasca Kerja Program Pensiun Iuran Pasti Dana Pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Apac Inti Corpora (DPAI) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 003/DPK/AIC/PD/IX/1999 tanggal 1 September 1999. DPAI didirikan oleh Group dan AIC adalah mitra pendiri. Pendanaan DPAI terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. kontribusi pemberi kerja dan karyawan untuk masing-masing 7% dan 3% gaji bulanan karyawan. Rekonsiliasi beban pensiun yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 Saldo awal Beban pensiun tahun berjalan Iuran pensiun dibayar tahun berjalan Saldo akhir (Catatan 16)
832.510.100 1.428.066.455 (790.072.106) 1.470.504.449
31 Maret 2012 832.510.100 1.277.139.845 (1.219.661.072) 889.988.873
Imbalan Pasca Kerja Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan (tidak diaudit) yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 5.329 di tahun 2012 dan 6.021 di tahun 2011. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut. Rekonsiliasi jumlah cadangan imbalan pasti pasca kerja yang tidak didanai pada laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013
31 Maret 2012
Nilai kini cadangan imbalan pasti pasca kerja yang tidak didanai
29.629.095.000
20.565.007.000
Keuntungan aktuarial yang belum diakui
(3.966.720.384)
4.141.952.000
Biaya jasa lalu yang belum diakui
(1.161.423.981)
(1.324.642.000)
Cadangan imbalan pasti pasca kerja
24.500.950.635
23.382.317.000
Beban (manfaat) imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
- 48 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2013 Rp Biaya bunga Biaya jasa kini Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi keuntungan aktuarial yang belum diakui Keuntungan penyelesaian Keuntungan kurtailmen Jumlah
31 Maret 2012 Rp
1.298.252.000 1.266.755.000
1.540.582.000 1.350.879.000
163.218.000
163.218.000
(147.755.981) 2.580.469.019
(150.880.000) 2.903.799.000
Beban (manfaat) imbalan pasti pasca kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” pada laporan keuangan konsolidasian. Mutasi cadangan imbalan pasti pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Saldo awal Beban manfaat karyawan
31 Maret 2012
23.382.317.000
21.249.930.000
2.580.469.019
2.903.799.000
Pembayaran
(1.461.835.384)
Saldo akhir
24.500.950.635
(771.412.000) 23.382.317.000
Perhitungan imbalan pasca kerja Perusahaan dan AIC dihitung oleh aktuaris PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dalam laporannya tertanggal 27 February 2013 Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian
Tingkat cacat Tingkat diri
pengunduran
Tingkat Pensiun normal
: 5.75% untuk tahun 2012 dan 6,5% untuk tahun 2011/5.75% in 2012 and 6,5% in 2011 : 5% untuk tahun 2012 dan 2011/5% in 2012 and 2011 : Mengikuti the US 1980 Commissioners Standard Ordinary Table of Mortality untuk tahun 2010 dan 2009/Agree with the US 1980 Commissioners Standard Ordinary Table of Mortality in 2012 and 2011 : 10% dari Tabel Mortalita/10% from Mortality Table : 5% pada usia 20 tahun dan menurun secara linear sebesar 1% sampai dengan usia 45 tahun keatas/5% at age 20 and declining linearly at 1% until age 45 : 55 tahun/55 years old
29. Pajak Penghasilan Manfaat (beban) pajak tangguhan perusahaan pada 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 3.085.905.430 dan Rp 9.053.785.530. - 49 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak per laporan konsolidasian dari penghasilan dan rugi kena pajak rugi fiskal adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Rugi sebelum pajak anak perusahaan Laba(rugi) sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan aset tetap komersil dan fiskal Beban imbalan pasti pasca kerja Promosi Lain-lain (Beban pajak) Bersih Perbedaan tetap: Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Penghasilan jasa giro dan bunga deposito Lain-lain Bersih Laba (Rugi) fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun: 2012 2011 2010 Rugi Fiskal
31 Maret 2012 Rp
(9.533.187.378) (9.549.966.544) 16.779.166
-
(58.359.729.364) (58.472.070.718) 112.341.354
-
(272.373.166)
(376.685.354)
(41.000) 75.000.000 (197.414.166) (180.635.000)
(38.000) 75.000.000 (301.723.354) (189.382.000)
(1.847.894.911) (1.677.713.911) (2.028.529.911)
(1.867.095.911)
Perusahaan tidak mengakui beban pajak kini pada tahun 2013 dan 2012 karena masih mengalami rugi fiskal. Berdasarkan peraturan pajak, rugi fiskal dapat dikompensasikan terhadap pendapatan kena pajak sampai dengan lima (5) tahun sejak tanggal terjadinya. Pajak Tangguhan Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
- 50 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Januari 2012/ January 1, 2012 Aset (kewajiban) pajak tangguhan: Rugi Fiskal Penyusutan aset tetap Manfaat karyawan Perusahaan
7.717.250
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi komprehensif Konsolidasi/ Credited (Charged) to Consolidated Statement of Comprehensive Loss for the Year
Penyesuaian Translasi/ Translation Adjustment
31 Maret 2012/ March 31 , 2012
466.773.978 -
-
466.773.978 0 7.717.250
7.717.250
0
466.773.978
474.491.228
AIC
45.935.566.115
655.087.659
8.587.011.552
55.177.665.326
Aset (kewajiban) pajak tangguhan bersih
45.943.283.365
655.087.659
9.053.785.530
55.652.156.554
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi komprehensif Konsolidasi/ Credited (Charged) to Consolidated Statement of Comprehensive Loss for the Year
(2.490.229.952)
1 Januari 2013/ January 1, 2013 Aset (kewajiban) pajak tangguhan: Rugi Fiskal Penyusutan aset tetap Manfaat karyawan Perusahaan
8.668.750
Penyesuaian Translasi/ Translation Adjustment
31 Maret 2013/ March 31 , 2013
587.006.728 -
-
587.006.728 0 8.668.750
8.668.750
0
587.006.728
595.675.478
AIC
78.874.446.205
405.931.765
2.498.898.702
81.779.276.672
Aset (kewajiban) pajak tangguhan bersih
78.883.114.955
405.931.765
3.085.905.430
82.374.952.150
Rekonsiliasi antara total beban (manfaat) pajak dan jumlah yang dihitung dengan menerapkan tarif pajak efektif terhadap rugi sebelum pajak laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Rugi sebelum pajak penghasilan anak perusahaan Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan Pajak dengan tarif yang berlaku Perbedaan : Promosi Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Penghasilan jasa giro dan bunga deposito Lain-lain Jumlah - bersih
31 Maret 2012
(9.533.187.378)
(58.359.729.364)
(9.549.966.544) 16.779.166
(58.472.070.718) 112.341.354
4.194.791
28.085.339
-
-
(68.093.291)
(94.171.338)
(10.250) 18.750.000 (49.353.541)
(9.500) 18.750.000 (75.430.838)
Penyesuaian rugi fiskal Nilai aset pajak tangguhan yang tidak diakui
(550.516.728)
(418.316.478)
Jumlah beban (manfaat) pajak Perusahaan Jumlah beban (manfaat) pajak anak perusahaan Jumlah beban (manfaat) pajak
(595.675.478)
(465.661.978)
(2.490.229.952) (3.085.905.430)
(8.588.123.552) (9.053.785.530)
- 51 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. Sifat dan Transaksi Pihak berelasi Sifat Pihak berelasi a) PT Apac Century Corporation adalah salah satu pemegang saham Perusahaan. b) PT Ekadharma Garmentama mempunyai sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Grup. c) PT Inti Sukses Garmindo (ISG) dan PT Apac Pavindo Lestari (APL) adalah perusahaan asosiasi. Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan normal usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak Pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a) AIC menjual barang jadi kepada PT Inti Sukses Garmindo. b) Piutang/ utang kepada pihak berelasi sebagai berikut: 31 Maret 2013 Piutang PT Inti Sukses Garmindo PT Apac Pavindo Lestari Hutang Nation Soul Limited PT Apac Century Corporation PT Inti Sukses Garmindo PT Apac Pavindo Lestari Jumlah
31 Maret 2012
-
-
320.000.000 215.963.000 68.667.000 604.630.000
0 320.000.000 215.963.000 68.667.000 604.630.000
c) Utang kepada PT Apac Century Corporation merupakan utang yang timbul dari biaya Perusahaan yang dibayarkan terlebih dahulu oleh pihak berelasi. Utang ini tidak dikenakan beban bunga, tanpa jaminan dan jadual pengembalian yang pasti. d) Grup melakukan perjanjian sewa menyewa ruangan seluas 2.783,11 meter persegi dengan APL di Graha BIP e) PT Ekadharma Garmentama menjamin tanahnya seluas 86.185 meter persegi dengan sertifikat HGB No. 3/ Cimandala sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang Perusahaan kepada PT Bank Mandiri.
31. Informasi Peraturan Baru Peraturan Bapepam dan LK Baru Bapepam dan LK menerbitkan Peraturan No. IX.L.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-718/BL/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang “Kuasi Reorganisasi”, yang mengatur tata cara pelaksanaan kuasi reorganisasi entitas. Peraturan baru ini berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013. Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-16/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang “Tata Cara Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi” dinyatakan tidak berlaku. Penerapan Peraturan ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru - 52 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 dan 2012 Serta untuk masa tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut (Angka-angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan diterapkan untuk laporan keuangan konsolidasian efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2013 sebagai berikut: PSAK PSAK No. 38 (Revisi 2011), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali PPSAK PPSAK No. 10, Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganiasi Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan PPSAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan PPSAK tersebut belum dapat ditentukan. 32. Peralihan Fungsi Pengaturan dan Pengawasan Jasa Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- 53 -