PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Bank ICB Bumiputera Tbk (selanjutnya disebut “Bank” atau “Perseroan”) didirikan dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia, berkedudukan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian No.49 tanggal 31 Juli 1989 dibuat dihadapan Ny. Sri Rahayu, pada waktu itu notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-7223-HT.01.01-Th’89 tanggal 9 Agustus 1989, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.692/Not./1989/PN.JKT.SEL tanggal 24 Agustus 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.75 tanggal 19 September 1989, Tambahan No.1917/1989. Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990 dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.22/1147/UPPS/PSbD tanggal 20 Januari 1990. Perseroan juga telah mendapatkan ijin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sebagaimana ternyata dalam Keputusan Direksi Bank Indonesia No.30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997 tentang Penunjukan Perseroan sebagai Bank Devisa. Perseoran memperoleh status sebagai Bank Persepsi dan Bank Devisa Persepsi Kas Negara untuk menerima setoran-setoran pajak dan bukan pajak berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-485/MK.03/1998 tanggal 8 September 1998. Pada tanggal 17 April 2001 dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp500 Milyar yang terdiri dari 5 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan berganti nama menjadi PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk., sebagaimana dimuat dalam akta No. 40 tanggal 11 April 2001, dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih A.W., S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-00142 HT.01.04.TH.2001 tanggal 17 April 2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 340/BH.09.03/VI/2001 tanggal 30 April 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 17 Juli 2001 No. 57 Tambahan No. 4670. Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (”RUPSLB”) tanggal 15 Desember 2005 yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No.18 tanggal 15 Desember 2005, dibuat dihadapan DR. A. Partomuan Pohan, SH, LLM, Notaris di Jakarta dan pernyataan efektif dari Bapepam tanggal 23 November 2005 dengan Surat No.S-3278/PM/2006 serta persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.C-34313 HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 6 Januari 2006 Tambahan Berita Negara No. 214. Perseroan melakukan peningkatan modal modal dasar dari Rp500 Milyar menjadi Rp2 Triliun dan modal disetor dari Rp200 Milyar menjadi Rp500 Milyar melalui Penawaran Umum Terbatas I (”PUT I”) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 3 milyar saham baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham yang ditawarkan.
6
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) dengan harga penawaran Rp100 (seratus rupiah) persaham dan penerbitan 666.666.654 Waran Seri I yang menyertai Saham Baru tersebut yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETDnya dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham dan pelaksanaan Rp120 (seratus dua puluh rupiah) per saham. Berdasarkan persetujuan RUPS tanggal 16 April 2009, dimuat dalam Akta Notaris DR. A. Partomuan Pohan, S.H., L.LM No.7 tanggal 17 April 2009 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 26 Mei 2009, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 14 Juli 2009 Tambahan No.18380/2009, nama Perseroan berubah menjadi PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Sesuai surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No.11/45/KEP.GBI/2009 tanggal 11 September 2009, izin usaha atas nama PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk dirubah menjadi izin usaha PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Kantor pusat Bank beralamat di Menara ICB Bumiputera, Jl. Probolinggo No.18 Menteng, Jakarta Pusat 10350. Pada tanggal 30 Juni 2011, Bank memiliki 16 kantor cabang, 32 kantor cabang pembantu, 74 kantor kas dan 5 payment point yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.
b.
Penawaran Umum Efek Bank Penawaran Umum Perdana Saham Pada tanggal 27 Juni 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1402/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp100 dengan harga penawaran sebesar Rp120 per saham. Pada tanggal 15 Juli 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tanggal 15 Desember 2005 yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 18 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat oleh DR. A. Partomuan Pohan, SH, LLM, Notaris di Jakarta dan pernyataan efektif dari BAPEPAM tanggal 23 November 2005 dengan Surat No. S-3278/PM/2006 serta persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. C-34313 HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, Bank melakukan peningkatan modal modal dasar dari Rp 500.000 juta menjadi Rp 2.000.000 juta dan modal disetor dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 500.000 juta melalui PUT I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 3.000 juta Saham Baru dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus rupiah) per saham
7
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran Umum Efek Bank (lanjutan) Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) (lanjutan) yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 100,00 (seratus rupiah) per saham dan penerbitan 666.666.654 Waran Seri I yang menyertai Saham Baru tersebut yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD-nya dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus rupiah) per saham dan pelaksanaan Rp 120,00 (seratus dua puluh rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 3 Juli 2006 sampai dengan 30 Desember 2010. Pada bulan Januari 2006 Bank telah menerima seluruh setoran dari pemegang saham sehubungan dengan PUT I tersebut. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 2 Januari 2006. Pada bulan Agustus 2010, Bank telah menerbitkan 40.999 saham baru dari portepel Perseroan hasil penukaran (exercise) 40.999 Waran Seri I tahun 2005 dan bulan Desember 2010 telah menerbitkan 486.037.542 saham baru dari portepel Perseroan hasil penukaran (exercise) 486.037.542 Waran Seri I tahun 2005. Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) Pada bulan Mei 2010, Bank telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan surat No.178/BABP/DIR/V/2010 kepada BAPEPAM-LK sehubungan dengan PUT II kepada para pemegang saham Perseroan dalam rangka penerbitan HMETD dengan penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang diberi nama ”Obligasi Wajib Konversi Bank ICB Bumiputera Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp.150.000 juta. Bank memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk PUT II melalui surat keputusannya No.S-5539/BL/2010 tanggal 22 Juni 2010. PUT II telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam RUPSLB tanggal 22 Juni 2010. OWK dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 21 Juli 2010. Setiap pemegang 10 (sepuluh) saham Bank yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Bank pada tanggal 2 Juli 2010 pukul 16.00 WIB berhak atas 3 (tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) unit OWK, dengan harga penawaran sebesar Rp100 (seratus Rupiah) setiap 1 (satu) unit OWK yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan OWK. OWK ini diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai nominal, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. OWK menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 8% (delapan persen) per tahun untuk semester pertama dan bunga mengambang untuk semester ke-2 (dua) sampai semester ke-10 (sepuluh) yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertipikat Bank Indonesia (untuk selanjutnya disingkat (”SBI”) berjangka waktu 3 (tiga) bulan ditambah premi 1% (satu persen) per tahun atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Bunga OWK dibayarkan setiap semesteran, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga OWK. Pembayaran Bunga OWK pertama dilakukan pada tanggal 19 Januari 2011 sedangkan pembayaran Bunga OWK terakhir sekaligus tanggal jatuh tempo OWK adalah tanggal 19 Juli 2015. OWK 8
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran Umum Efek Bank (lanjutan) Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) (lanjutan) seluruhnya wajib dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan oleh Bank pada Tanggal Konversi yaitu tanggal 19 Juli 2015. Saham hasil konversi OWK ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek. Jika OWK yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam Daftar Pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan OWK ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus oleh Bank dan dari pihak ketiga lainnya, termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan dalam program Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh lembaga penjamin simpanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, akan tetapi dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan secara umum dijamin dengan seluruh harta kekayaan Bank, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang OWK ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia. Jumlah dana yang diperoleh dari PUT II adalah sebesar Rp150.000 juta dan telah diterima Bank pada bulan Juli 2010. Sebagian dari dana yang diperoleh yaitu sebesar Rp3.471.007 ribu digunakan sebagai biaya emisi.
c.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: DEWAN KOMISARIS Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen DEWAN KOMISARIS Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
2011 Dato’ Mat Amir bin Jaffar Tai Terk Lin Herald Tonny Hasiholan Bako Ria Budiweni Sumiati Pardede Bambang Setijoprodjo 2010 Dato’ Mat Amir bin Jaffar Naimah binti Abdul Khalid Tai Terk Lin Herald Tonny Hasiholan Bako Ria Budiweni Sumiati Pardede Bambang Setijoprodjo
9
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan) Seluruh anggota Dewan Komisaris per 30 Juni 2011 telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berturut-turut sesuai surat No.10/181/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Desember 2008, No.13/9/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 21 Januari 2011, No.10/181/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Desember 2008, No.10/181/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Desember 2008 dan No. 11/72/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 10 Juni 2009. DIREKSI Presiden Direktur Direktur Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Direktur Direktur Direktur
2011 Lee Meng Lai *) Tay Un Soo **) Bambang Setiawan *) Jap Hartono Stephanus Sungkowo Adi Wikarto Rajuendran Marrapan
DIREKSI Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Kepatuhan Direktur Direktur Direktur Direktur
2010 Sridhar Natarajan Dian A. Soerarso Yosef A.B. Badilangoe Jap Hartono Tay Un Soo Stephanus Sungkowo Adi Wikarto Rajuendran Marrapan
*) Pengangkatan akan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. **) Selama pengangkatan Lee Meng Lai sebagai Presiden Direktur Perseroan yang baru belum memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, maka sebagai Pelaksana Tugas Presiden Direktur adalah Tay Un Soo. Kecuali Lee Meng Lai dan Bambang Setiawan, seluruh anggota Direksi telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berturut-turut sesuai surat No.11/111/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 21 Agustus 2009, No.11/63/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Mei 2009, No.11/111/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 21 Agustus 2009 dan No.12/138/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 29 Oktober 2010.
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, jumlah karyawan masing-masing sebanyak 1.635 dan 1.251 karyawan.
10
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII. G.7 yang merupakan lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan. Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) versi 2008. Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 31 (revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” dan PAPI versi 2000. PSAK No. 31 tersebut telah dicabut efektif tanggal 1 Januari 2010. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, Sertifikat Bank Indonesia, penempatan pada Bank Indonesia, dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal akuisisi. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas untuk tujuan laporan arus kas, terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Perubahan tersebut terkait dengan dicabutnya PSAK No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang efektif tanggal 1 Januari 2010.
b.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
11
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2011 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Yen Jepang (JPY) 1 Dolar Hong Kong (HKD) 1 Dolar Australia (AUD) 1 Euro (EUR)
c.
8.575,50 6.979,26 106,68 1.101,90 9.202,37 12.418,18
31Desember 2010 9.010,00 7.025,89 110,75 1.159,08 9.169,48 12.017,99
Transaksi Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan pihak hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1) perusahaan yang secara langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank); 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
12
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Aset dan Kewajiban Keuangan Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga yang masih akan diterima dan aset lain-lain. Kewajiban keuangan Bank terdiri dari kewajiban segera, simpanan, simpanan dari bank lain, kewajiban derivatif, kewajiban akseptasi, pinjaman yang diterima, bunga yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain (obligasi wajib konversi, biaya yang masih harus dibayar, dan setoran jaminan). Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, efektif sejak 1 Januari 2010, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan PSAK No. 50 (Revisi 1999), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
Pengakuan dan Pengukuran Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut. Seluruh aset keuangan dan kewajiban keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah yang ditetapkan oleh manajemen sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi di awal pengakuan serta aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Kenaikan/penurunan nilai wajar aset keuangan”. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset-aset yang diperoleh Bank atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking), atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif). Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual”.
13
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai atas instrumen keuangan” dan dikeluarkan dari ekuitas. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada awal akuisisi dan fee/biaya sebagai bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi dan kerugian yang timbul dari penurunan nilai akan diakui dalam laporan laba rugi. Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikuotasikan pada pasar aktif, kecuali: - Aset dimana Bank mempunyai intensi untuk menjual segera atau dalam waktu dekat dan kredit yang diberikan dan piutang yang diukur Bank pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat awal pengakuan; - Aset dimana Bank pada awal pengakuan diakui sebagai tersedia untuk dijual; atau - Aset dimana Bank tidak mendapat pengembalian secara substansial atas investasi awal Bank, selain karena penurunan kualitas aset keuangan. Setelah pengukuran awal, kredit diberikan dan piutang diukur selanjutnya dinilai sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal serta fee dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif dan kerugian yang timbul atas penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan yang diukur dari nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat melalui laporan laba rugi sebagai “keuntungan/kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Kewajiban keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi merupakan kewajiban keuangan yang selain atau tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
14
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
Instrumen Keuangan
Klasifikasi/Classification
Aset keuangan:
Kas
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Giro pada Bank Indonesia
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual
Tagihan derivatif
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual/ Held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial assets designated at fair value through profit or loss Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Kredit yang diberikan
15
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Instrumen Keuangan
Klasifikasi/Classification
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Kewajiban keuangan:
Kewajiban segera
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Simpanan nasabah
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Simpanan dari bank lain
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Kewajiban derivatif
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial liabilities designated at fair value through profit or loss
Kewajiban akseptasi
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Pinjaman diterima
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Bunga yang masih harus dibayar
Kewajiban lain-lain
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
16
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut. Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Saling Hapus Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan di neraca jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan secara bersih jika diperbolehkan oleh standar akuntansi. Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Nilai wajar suatu aset atau kewajiban keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau kewajiban keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama. Reklasifikasi Instrumen Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrument keuangan dimiliki atau diterbitkan. Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi aset keuangan dari kategori dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi spesifik tertentu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenenkan menklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
17
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi. e.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
f.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Sejak 1 Januari 2010, giro pada bank lain dan Bank Indonesia setelah perolehan awal diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam catatan 2l. Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m.
g.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan dalam fixed term, deposito berjangka dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan. Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam catatan 2l. Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo setelah dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m.
18
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
Efek-efek Sejak tanggal 1 Januari 2010, efek-efek diklasifikasikan sebagai berikut: Efek-efek yang Diperdagangkan Efek-efek yang diperdagangkan diakui dan diukur sebesar nilai wajar di neraca pada saat pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar efek-efek dan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang direalisasikan pada saat efek-efek yang diperdagangkan dijual, diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal. Efek-efek yang Tersedia untuk Dijual Efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dan diukur sebesar nilai wajar surat berharga dengan memperhitungkan pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan langsung pada pembelian efek-efek. Setelah pengakuan awal, keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar efek-efek diakui secara langsung pada ekuitas. Efek-efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo diakui dan diukur sebesar nilai wajar dengan memperhitungkan pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan langsung pada pembelian efek-efek. Setelah pengakuan awal, efek-efek diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pengukuran efek-efek pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi masing-masing sebagai diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. 1. Diperdagangkan Efek-efek untuk tujuan diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
19
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
Efek-efek (lanjutan) 2. Tersedia untuk dijual Efek-efek tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas setelah diperhitungkan dengan amortisasi premi dan diskonto. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan pada saat realisasi. 3. Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo yang dinyatakan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto.
i.
Tagihan dan Kewajiban Derivatif Sejak 1 Januari 2010, transaksi derivatif diakui sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Tagihan dan kewajiban derivatif diklasifikasikan sebagai asset dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama non-derivatif dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. Risiko dan karakteristik ekonomi dari derivatif melekat tidak secara erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko kontrak utama. 2. Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat memenuhi definisi dari derivatif, dan 3. Instrumen hibrid (kombinasi) tidak diukur secara harga wajar dengan perubahan nilai wajar diakui di dalam laporan laba rugi (yaitu derivatif melekat di dalam aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melakui laba rugi tidak dipisahkan). Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal pelaporan neraca, diskonto arus kas, model penentu harga atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki karakteristik serupa atau model penentuan harga. Sebelum 1 Januari 2010, tagihan derivatif disajikan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian. Penyisihan kerugian dihitung dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m.
20
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Kredit Sejak 1 Januari 2010, kredit yang diberikan ke nasabah diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi yang timbul pada saat akuisisi serta biaya/fee transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan suku bunga efektif. Amortisasi tersebut diakui pada laporan laba rugi. Penyisihan kerugian atas penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam catatan 2l. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan evaluasi kolektibilitas kredit yang diberikan. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m. Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama dan penerusan kredit (channelling) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrument keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Untuk restrukturisasi kredit bermasalah dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrument keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrument keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi kredit dicatat sebagai pendapatan bunga dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan persentase tagihan bunga non-performing yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru dikalikan dengan angsuran pokok yang diterima. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Bank dalam restrukturisasi kredit bermasalah dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya.
k.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Dalam kegiatan bisnis biasa, Bank memberikan jaminan keuangan, seperti letters of credit, bank garansi, dan akseptasi. Sejak 1 Januari 2010, tagihan akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi oleh penyisihan penurunan nilai. Kewajiban akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. 21
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi (lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010, tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai yang dapat direalisasi atas L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan sebesar L/C yang diaksep setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian. Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l. Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapakan dalam Catatan 2m.
l.
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).
m. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi serta Penyisihan Kerugian Aktiva Non Produktif Sebelum 1 Januari 2010, Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas aset produktif dan aset non-produktif tersebut pada tiap akhir tahun, evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Serta mempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank (BI checking) dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit. 22
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi serta Penyisihan Kerugian Aktiva Non Produktif (lanjutan) Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit. Penggolongan kualitas untuk aset non-produktif yang berupa rekening antar kantor dan suspense accounts adalah sebagai berikut: Klasifikasi Lancar* Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase Penyisihan Kerugian 1% 5% 15% 50% 100%
*) di luar Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, obligasi Pemerintah Republik Indonesia, dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.
Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang. Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut pertimbangan Manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar. Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neraca dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. Aset non-produktif adalah aset bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts. Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut: Klasifikasi Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase Penyisihan Kerugian 0% 15% 50% 100%
23
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi serta Penyisihan Kerugian Aktiva Non Produktif (lanjutan) Penyisihan kerugian untuk rekening antar kantor dan suspense account dikelompokkan dalam 2 (dua) kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut: Klasifikasi Lancar Macet
Persentase Penyisihan Kerugian 0% 100%
Tidak ada perubahan untuk penyisihan kerugian atas asset non-produktif setelah tanggal 1 Januari 2010. n.
Aktiva Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Semua aset kecuali tanah, disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset tersebut sebagai berikut:
Jenis Aktiva Tetap
Masa Manfaat
Bangunan dan Renovasi bangunan Kendaraan bermotor Perabotan kantor Peralatan kantor Piranti lunak komputer Piranti keras komputer
5-20 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun
Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
24
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
Aktiva Tetap (lanjutan) Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif pada setiap akhir periode.
o.
Sewa Bank telah menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007). “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Jika tidak demikian, maka sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai sewa operasi, pembayaran dari sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi selama masa sewa dengan menggunakan metode garis lurus. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan efek yang signifikan ke laporan keuangan Bank.
p.
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dan dicatat berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada penyisihan kerugian kredit. Biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada usaha pada saat terjadinya. Laba atau rugi yang diperoleh atau berasal dari penjualan agunan yang diambil alih disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan (Beban) Non-Operasional - Lain-lain - Bersih” dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
q.
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurangan dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
r.
Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah (di luar bank lain) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka. Sejak tanggal 1 Januari 2010, simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah. Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian 25
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain (lanjutan) kurang atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Sejak tanggal 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Sebelum 1 Januari 2010, kewajiban terhadap bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban terhadap bank lain.
s.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Sejak 1 Januari 2010, secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset dan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau kewajiban keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Nilai tercatat aset atau kewajiban keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi. Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui dengan menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai nonperforming. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pendapatan bunga yang telah diakui atau dicatat tetapi belum diterima, dibatalkan pada saat pinjaman tersebut diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima secara tunai.
26
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan pinjaman diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok pinjaman. Kelebihan peneriman dari pokok pinjaman diakui sebagai pendapatan bunga. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian pinjaman yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan akan diakui sebagai pendapatan dan diamortisasi berdasarkan proporsi nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok pinjaman baru pada saat pembayaran pinjaman diterima.
t.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi dari aset dan kewajiban keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang perkiraan umur aset atau kewajiban keuangan. Saldo beban yang ditangguhkan dan pendapatan komisi atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan dalam penyelesaian. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan serta berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis sesuai dengan jangka waktu kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima. Jika kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan atau beban provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit yang diberikan atau pinjaman diterima atau dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka waktu kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
u.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. 27
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebtabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan kepada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah berlangsung atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan atas kewajiban perpajakan dicatat ketika ketetapan pajak diterima atau jika keberatan diajukan oleh Bank, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditentukan.
v.
Imbalan Pasca Kerja Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Iuran untuk program ini dihitung berdasarkan gaji kotor karyawan, sebesar 2% yang ditanggung oleh karyawan dan berkisar antara 5 % sampai 10% ditanggung oleh Bank. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Bagian iuran yang ditanggung oleh Bank dibebankan langsung pada operasi pada saat terjadinya.
Bank memiliki kebijakan untuk menghitung dan mengakui selisih antara imbalan yang akan diterima karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku dengan manfaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti diatas. Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU Tenaga kerja). tertanggal 25 Maret 2003, Bank melakukan penyisihan untuk taksiran kewajiban manfaat karyawan sebesar kekurangan mafaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti, sebagaimana telah dijelaskan di atas, agar memenuhi manfaat minimum yang dipersyaratkan untuk dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan UU Tenaga kerja tersebut. Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan dengan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja partisipan program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. w. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. 28
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
Instrumen keuangan majemuk Instrumen keuangan majemuk yang diterbitkan oleh Bank, terdiri dari obligasi yang wajib dikonversi ke modal saham, dan besarnya jumlah saham yang akan diterbitkan tidak akan berubah sesuai dengan perubahan nilai wajarnya. Pengakuan awal komponen kewajiban dari instrumen kewajiban majemuk menggunakan nilai wajar dari kewajiban sejenis yang tidak mempunyai opsi konversi ke ekuitas. Pengakuan awal komponen ekuitas diakui dari selisih antara nilai wajar keseluruhan dari instrumen keuangan makjemuk dengan nilai wajar komponen kewajiban. Biaya transaksi yang terkait dialokasi secara proporsional ke masing-masing komponen kewajiban dan keomponen ekuitas. Setelah pengakuan awal, komponen kewajiban dari instrumen keuangan majemuk diukur berdasarkan biaya amortisasi dengan metode suku bunga efektif. Komponen ekuitas dari instrumen keuangan majemuk tidak diukur kembali setelah pengakuan awal.
y.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha. Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan berdasarkan aktiva, kinerja dan aktivitasnya untuk suatu wilayah dengan wilayah lainnya dalam Bank. Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3. KAS 2011 Mata Uang : Rupiah Mata Uang Asing (USD) Mata Uang Asing (Lainnya) Jumlah
2010
90,083 1,355 337 91,775
73,972 1,885 104 75,961
29
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. GIRO PADA BANK INDONESIA 2011 Jumlah
Mata uang: Rupiah Mata uang (USD) Jumlah
501,922 48,023 549,945
2010
Persentase
Jumlah
91% 9% 100%
572,650 11,713 584,363
Persentase
98% 2% 100%
Pada tanggal 23 Oktober 2008, BI mengeluarkan Peraturan No. 10/25/PBI/2008 yang menggantikan Peraturan No. 10/19/PBI/2008 yang dikeluarkan pada tanggal 14 Oktober 2008 dan peraturan-peraturan lainnya yang tersebut di atas. Sebagai tambahan, peraturan tersebut menyatakan bahwa pemenuhan GWM untuk rekening Rupiah menjadi 7,5% yang terdiri dari 5% GWM utama dan 2,5% GWM sekunder dari jumlah dana pihak ketiga rupiah, sedangkan pemenuhan GWM untuk rekening mata uang asing menjadi 1% dari jumlah dana pihak ketiga dalam mata uang asing. Pemenuhan GWM utama untuk rekening Rupiah telah berlaku efektif pada tanggal 24 Oktober 2008, sedangkan pemenuhan GWM sekunder berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. Pada tanggal 4 Oktober 2010, BI mengeluarkan Peraturan No. 12/19/PBI/2010, yang menggantikan Peraturan No. 10/25/PBI/2008 yang dikeluarkan pada tanggal 23 Oktober 2008 dan peraturan-peraturan lainnya yang tersebut di atas. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM LDR. GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. Pemenuhan GWM utama dan sekunder untuk rekening Rupiah telah berlaku efektif pada tanggal 1 November 2010, sedangkan pemenuhan GWM LDR berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. Pada tanggal 9 Februari 2011, BI mengeluarkan Peraturan No. 13/10/PBI/2011, yang mengubah Peraturan No. 12/19/PBI/2010 tentang GWM dalam Rupiah dan Valuta Asing dimana ketentuan pemenuhan GWM dalam valuta asing diubah dengan menetapkan bahwa GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. Ketentuan untuk pemenuhan GWM dalam valulta asing tersebut diatur sebagai berikut: a) sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% (lima persen)dari DPK dalam valuta asing. b) sejak tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% (delapan persen) dari DPK dalam valuta asing. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
30
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK LAIN Berdasarkan Mata Uang
2011
Rupiah: Bank Negara Indonesia Bank CIMB Niaga Bank Tabungan Negara Bank Permata Stanchart Bank - Visa
2010
345 2,902 39 17 27 3,331
370 2,869 39 17 1,769 5,064
741 3,219 6,840 2,057 0.03 1,421
21,420 548 27,758 488 0.03 586
2,747 19,475
4,477 3,750
19,165
10,531
4,638 144
2,906 161
534 569 567
1,090 18,756 3,747
251
571
62,368
96,789
Jumlah Giro Pada Bank Lain Dikurangi : Penyisihan kerugian
65,699
101,853
Jumlah - Bersih
65,699
USD: Citibank, N.A Standard Chartered Bank, New York Wachovia Bank.N.A Bank BCA Stanchart Bank - Visa Deutsche Bank JPY: Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo Wachovia Bank.N.A SGD: United Overseas Bank HKD: Standard Chartered Bank,Hongkong BCA Finance Ltd. Hongkong EUR: Deutsche Bank Frankfrurt Standard Chartered Bank,Frankfrut Wachovia Bank.N.A AUD : Commonwealth Bank Sidney
-
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Mata Uang Asing
2011
101,853
2010 3.08% 0.04%
2.75% 0.06%
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dikelompokan sebagai lancar.
31
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah: Bank Indonesia Nilai nominal Dikurangi bunga yang belum diamortisasi Lainnya Jumlah Dollar Amerika Serikat: Wachovia Bank, New York Jumlah
2010
594,000
1,105,000
(670) 1,266 594,596
(2,368) 29,206 1,131,838
15,436 15,436
16,218 16,218
Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penyisihan kerugian penurunan nilai
610,031 -
1,148,056 -
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
610,031
1,148,056
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dikelompokkan pada ”kurang dari atau sampai dengan 1 bulan”. Penempatan pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2011dan 31 Desember 2010 ditempatkan pada pihak ketiga dan dikelompokkan sebagai lancar.
32
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK a. Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Tersedia hingga dijual Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi Lainnya Kenaikan ( Penurunan) nilai yang belum direalisasi Jumlah tersedia untuk dijual
166,424 10,121
Jumlah efek-efek dalam Rupiah Mata uang asing Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel Ekspor Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
2010
106,867 15,000
176,545
2,959 124,826
176,545
124,826
34,575 34,575
26,522 26,522
Tersedia hingga dijual Obligasi Pemerintah diamortisasi Jumlah tersedia hingga dijual
138,887 138,887
147,691 (15,687) 132,004
Jumlah efek-efek dalam mata uang asing
173,462
158,526
Jumlah efek-efek Penyisihan kerugian Efek-efek - Bersih
350,007 (5,164) 344,843
283,352 (4,751) 278,601
b. Tingkat bunga dan jangka waktu : 2011
2010
Rupiah Obligasi
9.92%
11.58%
Mata Uang Asing Obligasi Wesel
7.81% 4.53%
6.85% 4.27%
29 - 329 bulan 20 - 41 hari
35 - 334 bulan 20 - 158 hari
Jangka Waktu Obligasi Wesel
33
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) c. Nilai wajar efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2011 Wesel ekspor Mata uang asing
34,575 34,575
2010
26,523 26,523
d. Biaya perolehan setelah amortisasi dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut: 2011
2010
Mata uang asing Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s/d 12 bulan Jumlah
34,112 463 34,575
25,401 1,122 26,523
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(5,164)
(4,751)
Jumlah Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo - bersih
29,411
21,772
Efek-efek pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dikelompokkan sebagai lancar dan seluruhnya diterbitkan oleh pihak ketiga. 8. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Bank merupakan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul dari potensi perubahan nilai akibat fluktuasi kurs mata uang asing, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank.
34
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Rincian tagihan dan kewajiban derivatif pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Transaksi
2011 Tagihan dan kewajiban derivatif Tagihan Kewajiban
Forward Spot Penyisihan kerugian Jumlah
2010 Tagihan dan kewajiban derivatif Tagihan Kewajiban
745 334 0
104 93 -
524 333 -
346 13 -
1,079
197
857
359
Tagihan derivatif pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 merupakan transaksi pada pihak ketiga dan dikelompokkan sebagai lancar. 9. KREDIT a. Jenis Kredit 2011 Pihak hubungan Pihak ketiga
istimewa
Rupiah Konsumsi Modal kerja Investasi Pinjaman Sindikasi Pinjaman Karyawan Jumlah kredit dalam rupiah Dollar Amerika Serikat Konsumsi Modal kerja Investasi Jumlah kredit dalam mata uang asing Jumlah kredit Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit Bersih
Jumlah
istimewa
2010 Pihak hubungan Pihak ketiga
Jumlah
2,840 74 -
2,814,821 1,573,332 755,668 41,500 25,014
2,817,661 1,573,332 755,743 41,500 25,014
2,965 3,819
3,202,656 1,446,772 836,815 77,878 14,831
3,205,621 1,446,772 836,815 77,878 18,650
2,914
5,210,336
5,213,250
6,784
5,578,952
5,585,736
-
431,874 97,785
431,874 97,785
443,259 100,041
443,259 100,041
2,914
529,659 5,739,995
529,659 5,742,909
6,784
543,300 6,122,252
543,300 6,129,036
2,914
5,739,995
(114,865) 5,628,044
6,784
6,122,252
(100,740) 6,028,296
35
-
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT (Lanjutan) b. Sektor Ekonomi
2011 Perdagangan Jasa Perindustrian Lain-lain Jumlah kredit Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah kredit - bersih
2010
633,042 1,334,948 822,306 2,952,613 5,742,909
523,051 1,425,812 655,004 3,525,169 6,129,036
(114,865) 5,628,044
(100,740) 6,028,296
c. Jangka Waktu 1) Berdasarkan periode perjanjian kredit: 2011 Rupiah
2010
Valuta asing
Jumlah
Rupiah
Valuta asing
Jumlah
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 12 bulan Lebih dari 1 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
100,650 9,739 199,175 2,679,418 2,224,269
119,020 344,157 66,483
100,650 9,739 318,194 3,023,574 2,290,752
1,968 3,140 251,124 2,720,732 2,608,772
110,070 331,612 101,618
1,968 3,140 361,194 3,052,344 2,710,390
Jumlah Kredit
5,213,250
529,659
5,742,909
5,585,736
543,300
6,129,036
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit - Bersih
36
(114,865)
(100,740)
5,628,044
6,028,296
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT (Lanjutan) 2) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2011 Rupiah
2010
Valuta Asing
Jumlah
Rupiah
Valuta Asing
Jumlah
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 12 bulan Lebih dari 1 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
242,261 113,214 764,691 2,679,835 1,413,249
15,213 12,998 327,480 133,330 40,639
257,474 126,212 1,092,171 2,813,165 1,453,888
195,511 77,975 737,103 3,036,153 1,538,994
5,486 9,722 371,099 80,317 76,676
200,997 87,697 1,108,202 3,116,470 1,615,670
Jumlah Kredit
5,213,250
529,659
5,742,909
5,585,736
543,300
6,129,036
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit - Bersih
(114,865)
(100,740)
5,628,044
6,028,296
d. Tingkat bunga rata-rata per tahun 2011
2010
Rupiah Investasi Modal kerja Konsumsi Pembiayaan bersama
16,84% 18,08% 7,89% 12,25%
18,54% 20,70% 14,67% 12,69%
Dollar Amerika Serikat Investasi Modal kerja
5,68% 5,72%
8,34% 7,17%
e.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian kredit sindikasi dengan bank-bank lain. Pada tahun 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, Bank tidak berpartisipasi dalam kredit sindikasi dimana Bank bertindak sebagai lead manager.
f.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk kredit kepada karyawan kunci (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
g.
Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan diberikan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.
37
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT ( lanjutan ) h.
Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas: 2011 Rupiah
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Kredit
4,601,368 279,269 25,352 28,100 279,162 5,213,250
2010
Valuta Asing
Jumlah
521,088 1,282 7,289 529,659
Rupiah
5,122,456 280,551 25,352 35,389 279,162 5,742,909
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit - Bersih
5,043,861 275,878 14,412 25,649 225,936 5,585,736
Valuta Asing
530,155 13,145 543,300
Jumlah
5,574,016 289,023 14,412 25,649 225,936 6,129,036
(114,865)
(100,740)
5,628,044
6,028,296
i.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
j.
Rincian kredit bermasalah (kualitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut 2011 Perdagangan Jasa Perindustrian Lain-lain Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
k.
2010
98,458 91,556 46,760 103,129 339,903
86,354 94,385 42,376 42,882 265,997
(103,981) 235,922
(67,299) 198,698
Fasilitas kredit sindikasi kepada PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) sebesar Rp42.680.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2005 telah direstrukturisasi berdasarkan perjanjian restrukturisasi No. 46/Dir.01/IX/2005 tanggal 23 September 2005 antara PTPN I dengan agen pemimpin sindikasi (Bank Agen). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/45/PBI/2005 tanggal 11 November 2005 tentang “Perlakuan Khusus Terhadap Kredit Bank Umum Pascabencana Nasional di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara”, fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur pada lokasi tersebut setelah dilakukan restrukturisasi diklasifikasikan dalam kategori “Lancar” hingga bulan Januari 2008. Berdasarkan peraturan ini fasilitas kredit kepada PTPN I yang usahanya berlokasi di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam setelah dilakukan restrukturisasi diklasifikasikan dalam kategori lancar oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Pada tahun 2007, dilakukan restrukturisasi untuk kedua kalinya bagi PTPN I yang dilakukan dengan pemimpin sindikasi (Bank Agen) berdasarkan memo No. 663/MO/IAM-G/XI/07 tanggal 23 November 2007, yang berlaku sampai dengan Desember 2018. 38
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
a. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan Akseptasi 2011 2010 Bukan bank - pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah Bersih
b.
Kewajiban Akseptasi 2011 2010
28,814 28,814
345 56,626 56,971
28,814 28,814
345 56,626 56,971
28,814
56,971
28,814
56,971
Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut: Tagihan Akseptasi 2011 2010 Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Jumlah Tagihan Kewajiban Akseptasi
584 28,230 28,814
17,427 39,544 56,971
Kewajiban Akseptasi 2011 2010 584 28,230 28,814
17,427 39,544 56,971
Tagihan akseptasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dikelompokkan sebagai lancar.
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI c.
Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: Tagihan Akseptasi 2011 2010 Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Jumlah Tagihan Kewajiban Akseptasi
6,575 17,664 4,575 28,814
39
6,097 27,592 23,282 56,971
Kewajiban Akseptasi 2011 2010
6,575 17,664 4,575 28,814
6,097 27,592 23,282 56,971
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
a. Menurut mata uang:
2011
Rupiah Mata uang asing (USD) Jumlah
2010
34.905 6.092 40.997
b. Menurut Jenis:
37.162 6.158 43.320
2011
Kredit yang diberikan Efek-efek (termasuk obligasi pemerintah) Penempatan pada Bank Lain Jumlah pendapatan bunga yang masih akan diterima
2010
33.730 7.267 40.998
38.231 5.089 43.320
12. AKTIVA TETAP 2011
2010
Tanah Gedung Renovasi/bangunan Peralatan Kantor Perabotan Gedung Kendaraan Bermotor Piranti Keras Komputer Piranti Lunak Komputer Aktiva tetap dalam penyelesaian Jumlah
2.403 3.428 69.621 19.881 18.436 12.827 45.152 67.446 1.116 240.310
2.403 4.387 67.218 19.174 18.424 13.535 44.508 65.647 2.351 237.647
Akumulasi penyusutan : Gedung Renovasi/Instalasi Peralatan Kantor Perabotan Gedung Kendaraan Bermotor Perangkat Keras Komputer Perangkat Lunak Komputer Jumlah
843 48.110 15.615 14.137 7.583 28.087 35.565 149.942
722 44.737 14.836 13.598 8.268 24.821 29.825 136.807
90.368
100.840
Nilai Buku
40
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
Nilai agunan yang diambil alih Penyisihan penurunan nilai Bersih
2011
2010
124.357 (54.131) 70.227
152.382 (47.040) 105.342
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah memadai. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, yang berlaku efektif satu tahun setelahnya untuk agunan yang diambil alih, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan terhadap agunan yang diambil alih, sesuai dengan persentase penyisihan yang telah ditetapkan. 14. AKTIVA LAIN-LAIN BERSIH 2011 Uang muka Sewa dibayar dimuka Tagihan Restitusi Pajak Uang Jaminan Sewa Gedung Asuransi Dibayar Dimuka Tagihan Lainnya- bersih Jumlah
2010
15,059 22,251 4,744 21,281 96,478 159,813
23,193 24,210 9,217 5,014 80 53,656 115,370
Lain-lain juga meliputi biaya dibayar dimuka yang berhubungan dengan pemeliharaan, persediaan barang cetakan buku cek dan giro, personalia dan lainnya.
15. KEWAJIBAN SEGERA
2011 Titipan dana kliring Transfer dana dalam proses Titipan nasabah Deposito berjangka jatuh tempo Lain-lain Jumlah
2,127 3,130 10,515 65 6,720 22,557
41
2010 8,202 2,778 11,524 57 14,557 37,118
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. SIMPANAN Simpanan terdiri dari:
istimewa
Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
a.
2,889 2,901 100,819 106,609
2011 Pihak hubungan Pihak ketiga
488,687 1,218,741 4,515,934 6,223,362
Jumlah
istimewa
491,576 1,221,642 4,616,753 6,329,971
2010 Pihak hubungan Pihak ketiga
1,371 3,662 15,043 20,076
544,236 1,153,252 5,496,108 7,193,596
545,607 1,156,914 5,511,151 7,213,672
Giro terdiri atas: 2011
2010
Pihak hubungan istimewa Rupiah Dolar Amerika Serikat Lainnya Sub-jumlah
1.891 998 2.889
62 1.309 1.371
Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat Lainnya Sub-jumlah Jumlah
363.600 118.123 6.964 488.687 491.576
384.117 151.788 8.331 544.236 545.607
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
b.
Jumlah
2,52% 0,17%
2,97% 0,12%
Tabungan terdiri atas:
Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Tabungan
Tingkat bunga rata-rata per tahun
2011
2010
2,901 1,218,741 1,221,642
3,662 1,153,252 1,156,914
5.04%
42
4.70%
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. SIMPANAN (lanjutan) c. Deposito berjangka terdiri atas:
2011 Pihak hubungan istimewa Rupiah Dollar Amerika Serikat
2010
62,143 38,676
9,828 5,215
100,819
15,043
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya
4,068,150 16,317 431,467
4,973,797 512,470 9,841
Sub Jumlah Jumlah Deposito Berjangka
4,515,934 4,616,753
5,496,108 5,511,151
Sub Jumlah
1)
Klasifikasi deposito berjangka adalah sebagai berikut :
Istimewa
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan > 12 Bulan Jumlah
2)
2011 Pihak hubungan Pihak ketiga
Jumlah
Istimewa
2010 Pihak hubungan Pihak ketiga
Jumlah
69,717 31,102 -
1,923,685 1,308,560 716,831 563,857 3,001
1,993,402 1,339,661 716,831 563,857 3,001
10,440 1,901 2,702 -
2,902,254 1,143,259 904,252 543,317 3,026
2,912,694 1,145,160 906,954 543,317 3,026
100,819
4,515,934
4,616,753
15,043
5,496,108
5,511,151
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Istimewa
2011 Pihak hubungan Pihak ketiga
Jumlah
Istimewa
2010 Pihak hubungan Pihak ketiga
Jumlah
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Lebih dari 12 bulan
69,717 31,102 -
2,550,991 981,025 769,650 207,579 6,689
2,620,708 1,012,126 769,650 207,579 6,689
13,142 1,901 -
340,646 1,146,521 593,465 415,476 -
353,788 1,148,422 593,465 415,476 -
Jumlah
100,819
4,515,934
4,616,753
15,043
2,496,108
2,511,151
2011 Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
8.31% 1.81%
43
2010 8.32% 1.96%
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain seluruhnya merupakan transaksi dengan pihak ketiga, terdiri dari: 2011 Giro Deposito Berjangka Inter-bank call money Tabungan lain-lain Jumlah
2010
33.178 360.608 37.841 3.841 435.468
14.573 424.046 23.334 461.953
a. Giro Tingkat bunga rata-rata per tahun giro sebesar 3,0% dan 1,86% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.
b. Deposito berjangka 1)
Berdasarkan periode deposito berjangka: 2011
2)
2010
Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan > 3 bulan
601 72.380 80.335 207.292
10.407 75.246 67.531 270.862
Jumlah
360.608
424.046
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 2011 Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 12 bulan > 12 Bulan Jumlah
207,400 95,350 57,858 360,608
2010
254,690 62,515 106,841 424,046
Tingkat bunga rata-rata per tahun deposito sebesar 7,77% dan 8,15% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.
44
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN (Lanjutan) c. Tabungan 1)
Berdasarkan periode tabungan: 2011 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan > 12 Bulan Jumlah
2)
2010
6.450 31.391 37.841
21.543 556 1.235 23.334
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo : 2011 Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 12 bulan > 12 Bulan Jumlah
2010
14.465 19.775 3.601 37.841
22.139 587 608 23.334
Tingkat bunga rata-rata per tahun Tabungan sebesar 6,8% dan 5,51% pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.
18. PINJAMAN DITERIMA Merupakan penerusan pinjaman dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut: 2011 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Jumlah
2010 10 10
Tingkat bunga rata-rata sebesar 8,93% per tahun dan jangka waktu pinjaman 15 tahun.
45
10 10
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut: 2011
Saldo
2010
Estimasi kerugian Komitmen/ Kontinjensi
Saldo
Estimasi kerugian Komitmen/ Kontinjensi
Rupiah Bank garansi Irrevocable letters of credit Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
53,393 12,948 240,127
515 3,376
81,100 884 381,673 -
170 9 4,110 -
Mata uang asing Bank garansi Irrevocable letters of credit Standby LC Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
8,157 94,454 199,231
660 660
18,112 95,261 41,968 -
3 953 561 -
Jumlah
608,309
5,211
618,998
5,806
Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi dikelompokkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian transaksi komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.
20. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2011 Rupiah Deposito berjangka Tabungan Kewajiban Obligasi Konversi Giro Simpanan dari Bank lain Jumlah Rupiah Mata uang asing Deposito berjangka Giro Jumlah Mata Uang Asing Jumlah 46
2010
16,137 6,000 1,126
20,334 1 2,516 1 1,578
23,263
24,430
492 492 23,755
568 1 569 24,999
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2011 Pendapatan Diterima di muka Biaya Yang Masih Harus Dibayar Setoran Jaminan Tunai Obligasi wajib konversi Imbalan Pasca kerja Lain-lain Jumlah
2010
25,934 35,195 5,016 39,957 26,315 3,047
26,104 27,972 13,859 40,275 23,304 4,061
135,464
135,575
22. MODAL SAHAM
Jumlah Saham
ICB Financial Group Holdings AG AJB Bumiputera 1912 SGBT Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
3.835 299 400 952 5.486
30 Juni 2011 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Disetor
69,90 5,46 7,29 17,35 100.00
383.471 29.934 40.000 95.203 548.608
Jumlah
Jumlah Saham
ICB Financial Group Holding AG AJB Bumiputera 1912 SGBT Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
3,840 299 400 947
Jumlah
5,486
31 Desember 2010 Persentase Kepemilikan % 69.99 5.46 7.29 17.26 100.00
Jumlah Modal Disetor
383,957 29,934 40,000 94,712 548,603
Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tanggal 15 Desember 2005 yang diituangkan dalam akta notaris DR. A. Partomuan Pohan, S.H., L.LM No.18 tanggal 15 Desember 2005 dan pernyataan efektif dari BAPEPAM tanggal 23 November 2005 dengan Surat No.S-3278/PM/2005 serta persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.C-34313 HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, Perseroan melakukan PUT I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 3 milyar Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp100 (seratus Rupiah) per saham dan penerbitan 666.666.654 Waran Seri I yang menyertai Saham Baru tersebut yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD-nya dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dan harga 47
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (lanjutan) pelaksanaan Rp 120 (seratus dua puluh Rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 3 Juli 2007 sampai dengan 30 Desember 2010. Sehubungan dengan PUT I tersebut di atas, dana yang diterima oleh Bank dari Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin (”Tun Daim Zainuddin”), sebesar US$10.499.962 (setara dengan Rp100 Milyar) pada Juli 2005, telah ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang diblokir sebagai escrow account hingga PUT I selesai dilaksanakan oleh Bank. Pada bulan Januari 2006 Bank telah menerima setoran dari pemegang saham dalam rangka PUT I, termasuk deposito berjangka dari Tun Daim Zainuddin tersebut di atas, yang mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 500.000 juta. Berdasarkan surat BAPEPAM-LK No.S-12/BL/2006 tanggal 10 Mei 2006 dan surat persetujuan Bank Indonesia No.9/34/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 1 Mei 2007, maka pada tanggal 8 Mei 2007 telah dilakukan penjualan seluruh saham dan Waran Seri I milik Tun Daim Zainuddin di Bank masing-masing sejumlah 3.353.540.000 saham dan 486.032.555 Waran Seri I berdasarkan Transfer of Shares Agreement tertanggal 25 September 2006, ditandatangani oleh dan antara Tun Daim Zainuddin selaku penjual dengan ICB Financial Group Holdings AG selaku pembeli. Sesuai surat BAPEPAM-LK No.S-12/BL/2006 tanggal 10 Mei 2006 untuk pengalihan saham atas nama Tun Daim Zainuddin kepada ICB Financial Group Holdings AG dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Bahwa transaksi pengalihan saham dan waran dari Tun Daim Zainuddin sebagai pengendali Perseroan kepada ICB Financial Group Holdings AG tidak mengakibatkan perubahan pengendali di Perseroan, mengingat pada saat transaksi 99,99% kepemilikan saham ICB Financial Group Holdings AG dimiliki Tun Daim Zainuddin, sehingga transaksi tersebut tidak wajib mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No.IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. 2. Tun Daim Zainuddin dan ICB Financial Group Holdings AG agar menyampaikan laporan perubahan kepemilikan saham di Perseroan kepada BAPEPAM- LK selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak terjadinya transaksi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu. Pada bulan Agustus 2010, Bank telah menerbitkan 40.999 saham baru dari portepel Perseroan hasil penukaran (exercise) 40.999 Waran Seri I tahun 2005 dan bulan Desember 2010 telah menerbitkan 486.037.542 saham baru dari portepel Perseroan hasil penukaran (exercise) 486.037.542 Waran Seri I tahun 2005.
48
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Bank pada tahun 2002, penawaran umum saham terbatas I pada tahun 2006 dan eksekusi Waran Seri I pada akhir tahun 2010, dengan perincian sebagai berikut: a. Tambahan modal disetor terdiri dari: 2010 Agio Saham
19,722
Biaya emisi efek ekuitas
(7,673)
Bersih
12,048
b. Mutasi atas tambahan modal disetor Bank adalah sebagai berikut: 2011 Saldo awal periode Penerbitan saham melalui eksekusi waran S aldo akhir periode
2010 12,048
2,861
-
9,187
12,048
12,048
24. MODAL LAINNYA Modal lainnya merupakan komponen ekuitas dari OWK, setelah dikurangi dengan komponen kewajiban (catatan 21). 2011
2010
Komponen kewajiban pada tanggal 19 Juli 2010
103,390
Komponen kewajiban pada awal periode
106,254
Amortisasi komponen kewajiban Bersih
-
1,651
2,864
107,905
106,254
25. PENDAPATAN BUNGA 2011
2010
Rupiah Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Sub Jumlah
353,113 12,219 16,379 49 381,760
2,354 67 360,990
Mata uang asing Kredit Giro pada bank lain Sub Jumlah Jumlah
14,799 9 14,808 396,568
14,987 33 15,020 376,010
49
339,037 19,532
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. BEBAN BUNGA
2011
2010
Rupiah Simpanan Surat berharga yang diterbitkan Simpanan dari bank lain Lainnya Sub-Jumlah
191,318 6,000 17,528 26,468 241,314
169,496 11,358 20,155 201,009
Mata uang asing Simpanan Sub-Jumlah Jumlah
4,567 4,567 245,881
6,120 6,120 207,129
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2011 Penyusutan dan amortisasi Sewa Promosi dan iklan Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan air Perlengkapan kantor Komunikasi Transportasi Teknologi informasi Lainnya Jumlah
2010 15,161 15,210 2,822 7,554 3,510 3,083 3,701 5,712 7,011 33,265 97,029
13,552 16,126 2,958 4,581 1,929 2,815 19,771 9,472 1,450 26,398 99,052
28. BEBAN TENAGA KERJA 2011 Gaji Lembur Bonus Tunjangan kesehatan Tunjangan hari raya Tunjangan transportasi Tunjangan makan siang Tunjangan hari tua Tunjangan kemahalan Tunjangan Lainnya Biaya pelatihan karyawan Astek Lainnya Jumlah
2010
48,321 2,068 5,793 6,333 3,944 4,522 3,319 4,133 206 1,519 4,460 1,859 1,256 87,733
50
40,831 1,953 9,471 3,185 3,721 3,763 2,333 5,623 170 21 452 1,485 1,067 74,075
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. LABA (RUGI) PER SAHAM Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2011
Laba (rugi) bersih selama Tahun berjalan
2010
(8,799) (8,799) Lembar saham
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
Laba (rugi) per lembar saham dasar
14,041 14,041 Lembar saham
5,486 5,486
5,000 5,000
(1.60)
2.81
30. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan tanggal 23 Juni 2011 yang dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Tahunan No.33 tanggal 23 Juni 2011, yang dibuat oleh Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, notaris di Jakarta, telah disetujui pembentukan dana cadangan umum sebesar Rp.2.433.724.253,dan pembagian dividen tunai sebesar Rp.3.650.586.380,- atau Rp.0,66,- per saham yang berasal dari laba bersih Bank tahun 2010. Pembagian dividen tunai tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus 2011. Sesuai hasil keputusan RUPS Tahunan tanggal 22 Juni 2010, yang dimuat dalam Akta Berita Acara RUPS Tahunan No.32 tanggal 22 Juni 2010, yang dibuat oleh Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, notaris di Jakarta, telah disetujui pembentukan dana cadangan umum sebesar Rp.1.513.031.311,- dan pembagian dividen tunai sebesar Rp.2.269.546.966,- atau Rp.0.45,- per saham yang berasal dari laba bersih Bank tahun 2009. Pembagian dividen tunai tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2010.
51
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan, kepengurusan dan keuangan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa karena keterkaitan kepemilikan dan pengurus pada tanggal 30 Juni 2011 adakah sebagai berikut: -
ICB Financial Group Holdings AG
-
International Commercial Bank Sh. A. (incorporated in Albania)
-
ICB Islamic Bank Ltd (incorporated ini Bangladesh)
-
International Commercial Bank Lao Ltd. (incorporated in Lao)
-
ICB Global Management Sdn. Bhd. (incorporated in Malaysia)
-
International Commercial Bank Ltd. (incorporated in Ghana)
-
International Commercial Bank (Djibouti) S.A (incorporated in Djibouti)
-
International Commercial Bank (Sierra Leone) Ltd (incorporated in Sierra Leone)
-
International Commercial Bank (Gambia) Ltd. (incorporated in Gambia)
-
International Commercial Bank (Mozambique) S.A (incorporated in Mozambique)
-
International Commercial Bank S.A (incorporated in Guinea)
-
International Commercial Bank Ltd. - Malawi (incorporated in Malawi)
-
International Commercial Bank (Tanzania) Ltd. (incorporated in Tanzania)
-
International Commercial Bank Senegal S.A. (incorporated in Senegal)
-
International Commercial Bank Zambia Ltd. (incorporated in Zambia)
52
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan kondisi yang sama seperti kepada pihak ketiga. Persentase simpanan dari pihak hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut:
2011
Simpanan: Giro Tabungan Deposito
1.78% 4.39% 5.57% 11.74%
53
2010
0.09% 0.06% 3.60% 3.76%
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Tagihan Komitmen Pembelian valuta asing tunai yang belum selesai Pembelian berjangka valuta asing Tagihan Komitmen Lainnya Jumlah Tagihan Komitmen Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Rupiah Dollar Amerika Serikat L/C irrevocable dan masih berjalan luar negeri L/C irrevocable dan masih berjalan dalam negeri Penjualan berjangka valuta asing Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan Jumlah Kewajiban Komitmen Kewajiban Komitmen - Bersih
27,505 107,402 134,906
46,703 46,703
288,317 69,873
234,140 96,420
86,752
21,368
20,650 -
23,068 -
465,592 (330,686)
7,902 382,898 (336,195)
Tagihan kontinjensi Garansi yang diterima Rupiah Valas Bunga dalam penyelesaian Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya Jumlah Tagihan Kontinjensi
-
11,785
102,458 100 241,036 343,593
81,251 93,036
Kewajiban kontinjensi Garansi yang diberikan Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya Jumlah Kewajiban Kontinjensi Kewajiban (Tagihan) Kontinjensi - Bersih
53,393 8,157 278,071 339,621 3,972
60,383 6,932 11,784 79,099 13,937
54
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo aktiva dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Sampai dengan 1 bulan Rp Jutaan Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Dikurangi penyisihan kerugian giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi penyisihan kerugian penempatan pada bank lain Efek-efek Dikurangi penyisihan kerugian efek-efek Kredit Dikurangi penyisihan kerugian kredit T agihan akseptasi Dikurangi penyisihan kerugian tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima T agihan derivatif Dikurangi penyisihan kerugian kredit Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Agunan diambil alih - bersih Aktiva lain-lain Jumlah aktiva Kewajiban K ewajiban segera Simpanan Sim panan dari bank lain Efek yang dijual dengan repo Kewajiban derivatif Kew a jiban akseptasi Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Pinjaman diterima Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban Bersih
91,775 549,945 65,699
> 1 bulan s/d 3 bulan Rp Jutaan
> 3 bulan s/d 12 bulan Rp Jutaan
> 1 tahun s/d 5 tahun Rp Jutaan
5 tahun Rp Jutaan
Lain-lain Rp Jutaan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
593,508
13,369
7,710
8,402
-
-
34,112
463
5,107
88,856
221,470
257,259
112,740
1,083,098
2,806,408
1,453,888
6,575
17,664
4,575
-
-
-
-
-
-
-
40,998 1,079
-
-
-
-
-
1,640,950
144,236
1,100,489
2,903,667
1,675,357
32,007 4,333,926 270,082 197 6,575 -
1,012,126 95,350 17,664 -
977,229 62,554 4,575 -
6,689 3,052 -
589 -
57,712 4,700,499 (3,059,549)
1,125,140 (980,904)
-
-
1,044,358 56,131
55
9,741 2,893,925
589 1,674,769
(173)
(0) (5,164) (114,865) (377) -
90,368 16,743 70,226 176,371 233,129
5,211 10 105,349 110,570 122,559
Jumlah Rp Jutaan
91,775 549,945 65,699 (173) 622,989 (0) 350,007 (5,164) 5,713,393 (114,865) 28,814 (377) 40,998 1,079 90,368 16,743 70,226 176,371 7,697,828
32,007 6,329,971 431,627 197 28,814 5,211 10 57,712 105,349 6,990,898 706,931
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
2011 Aktiva Kas Giro pada BI Giro pada Bank Lain Bersih Efek-efek Bersih Kredit bersih Tagihan Akseptasi Bersih Pendapatan bunga yg masih akan diterima Aktiva lain2
USD 158 5,600 1,665 17,002 61,487 3,360 727 1,518 91,517
TOTAL AKTIVA
Pasiva
USD
2010 Jumlah IDR 1,408 9,972 113,157 117,017 497,686 82,639 4,357 736
208,310 187,052 -
134 -
48 2,746 112 341 (2)
HKD 4,339 6,280 -
AUD 27 -
Jumlah IDR 1,692 48,023 62,368 173,462 529,658 28,814 6,236 12,999
395,362
134
3,245
10,619
27
863,252
826,972
AUD 38 -
Jumlah IDR 216 612,544 28,814 (5) 493 (6,139)
Jumlah IDR 1,265 792,700 37,317 (15) 526 7,286
38 (11)
635,923 227,329
839,079 (12,107)
JPY
JPY
EUR
SGD
Kewajiban Segera Simpanan Kewaj akseptasi Hutang Pajak Estimasi kerug komitment & kontijensi Bunga yg masih harus dibayar Kewajiban Lain - lain
25 68,715 3,360 (1) 55 (740)
10 5,886 1,926
EURO 90 -
Jumlah Kewajiban Jumlah Aktiva (Kewajibnan) Bersih
71,414 20,103
7,822 387,540
90 44
SGD 1 3,035 2 -
HKD -
3,038 207
10,619
b. Posisi Devisa Neto masing-masing jenis valuta adalah sebagai berikut: Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari penjumlahan atas (i) selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administrative (transaksi rekening administratif), untuk setiap mata uang yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa neto (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 20% dari modal pada tanggal neraca.
56
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING ( lanjutan ) b. Posisi Devisa Neto masing-masing jenis valuta adalah sebagai berikut (lanjutan)
30 Juni 2011 Aktiva
kewajiban
Nilai Bersih
Nilai Bersih Absolut
Neraca Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hongkong Jumlah Neraca
784,800 42,177 1,670 251 22,652 11,702
612,417 834 1,122 348 21,201 -
172,383 41,343 548 (96) 1,451 11,702
172,383 41,343 548 96 1,451 11,702
863,252
635,922
227,331
227,331
30 Juni 2011 Tagihan komitmen dan kontinjensi
kewajiban komitmen dan kontinjensi
Nilai Bersih
Nilai Bersih Absolut
Rekening Administrasi Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hongkong
120,041 1,792 17,214 920 -
307,917 42,456 17,214 1,396 11,699
(187,876) (40,664) 920 (1,396) (11,699)
187,876 40,664 920 1,396 11,699
Jumlah Rekening Administrasi
139,967
380,682
(240,715)
240,715 13,385
Posisi Devisa Absolut
693,146
Jumlah Modal ( Catatan 37 )
32.80% 1.93%
Ratio Posisi Devisa Neto ( Neraca ) Ratio Posisi Devisa Neto ( Neraca dan Administratif )
57
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) b. Posisi Devisa Neto masing-masing jenis valuta adalah sebagai berikut (lanjutan) 30 Juni 2011 Aktiva
kewajiban
Nilai Bersih
Nilai Bersih Absolut
Neraca Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hongkong
779,290 27,844 7,467 728 17,422 4,395
797,333 20,305 3,372 858 17,210 -
(18,043) 7,538 4,095 (130) 212 4,395
18,043 7,538 4,095 130 212 4,395
Jumlah Neraca
837,146
839,078
(1,933)
1,933
30 Juni 2010 Tagihan komitmen dan kontinjensi
kewajiban komitmen dan kontinjensi
Nilai Bersih
Nilai Bersih Absolut
Rekening Administrasi Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hongkong
105,145 661 2,402 -
93,650 8,193 6,832 3,823
11,495 (7,532) (4,430) (3,823)
11,495 7,532 4,430 3,823
Jumlah Rekening Administrasi
108,208
112,498
(4,290)
4,290
Posisi Devisa Absolut
6,224
Jumlah Modal ( Catatan 39 )
578,471
Ratio Posisi Devisa Neto ( Neraca ) Ratio Posisi Devisa Neto ( Neraca dan Administratif )
0.33% 1.08%
58
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN Segmen Geografis Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: 30 Juni 2011 Luar DKI Jakarta
DKI Jakarta
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya HASIL Hasil segmen Laba (rugi) sebelum pajak Laba (rugi) bersih INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva lainnya
Jumlah
215,196 23,742 238,938
181,372 10,919 192,291
396,568 34,661 431,229
43,611 3,726 3,726
(56,512) (12,525) (12,525)
(12,902) (8,799) (8,799)
-
-
1,225,503 344,843 5,628,044 90,368
Jumlah Aktiva
1,223,511 315,432 2,783,085 299,030 66,892 4,687,950
1,992 29,411 2,844,959 (208,662) 342,178 3,009,878
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan - bersih Pinjaman diterima Kewajiban lainnya
3,551,384 5,096 10 195,276
2,778,587 430,372 30,173
6,329,971 435,468 10 225,449
Jumlah Kewajiban
3,751,766
3,239,132
6,990,898
59
7,288,758
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) DKI Jakarta
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya HASIL Hasil segmen Laba (rugi) sebelum pajak Laba (rugi) bersih
30-Jun-11 Luar DKI Jakarta
Jumlah
227,023 55,868 282,891
148,987 40,906 189,893
376,010 96,774 472,784
4,847 (56,620) (61,467)
24,706 75,508 75,508
29,553 18,888 14,041
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva lainnya
669,194 299,638 3,258,991 91,188 270,967
33,570 24,881 2,437,587 23,144 179,152
702,764 324,519 5,696,578 114,332 450,119
Jumlah Aktiva
4,589,978
2,698,334
7,288,312
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan - bersih Pinjaman diterima Kewajiban lainnya
3,489,959 85,541 70 135,504
2,693,557 286,160 45,961
6,183,516 371,701 70 181,465
Jumlah Kewajiban
3,711,074
3,025,678
6,736,752
Bank tidak menyajikan informasi segmen berdasarkan usaha, karena Bank menjalankan usaha sebagai bank umum dan tidak memiliki kegiatan usaha di luar sektor perbankan.
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000 dan Surat Keputusan Bersama Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional No. 32/46/KEP/DIR dan 181/BPPN/0599 tertanggal 14 Mei 1999 tentang “Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi L/C, swap mata uang dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Jaminan tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 2 tahun sejak tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan tanggal 31 Januari 2000.
60
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan) Jangka waktu penjaminan tersebut telah dilanjutkan oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 179/KMK.017/2000 pada tanggal 26 Mei 2000 yang menyatakanProgram Penjaminan Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan Program Penjaminan tersebut untuk diketahui oleh umum. Bahwa jangka waktu program penjaminan diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu enam bulan berikutnya secara terus menerus, kecuali apabila dalam waktu enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu. Program Penjaminan Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan Program Penjaminan tersebut untuk diketahui oleh umum. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004, Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) menggantikan tugas BPPN sebagai pelaksana pemberian jaminan Pemerintah. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 september 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah : a. 100%, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006. b. Maksimal sebesar Rp 5.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006. c. Maksimal sebesar Rp 1.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007. d. Maksimal sebesar Rp 100, sejak tanggal 22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober 2008. e. Maksimal sebesar Rp 2.000, sejak tanggal 13 Oktober 2008.
61
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 Juni 2011 (Un-Audited), 31 Desember 2010 (Audited) dan 30 Juni 2010 (Un-Audited) (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. PERHITUNGAN MODAL POSISI DEVISA NETTO Perhitungan Modal Posisi Devisa Netto Tgl 30 Juni 2011 KPMM PT. BANK ICB BUMIPUTERA, Tbk Per 30 Juni 2011 dan 2010 (UNAUDITED) ( Dalam Jutaan Rupiah ) BANK KOMPONEN MODAL
I
KOMPONEN MODAL Modal Inti A 1 Modal disetor 2 Cadangan Tambahan Modal 2.1 Faktor penambah *) a Agio b Modal sumbangan c Cadangan umum d Cadangan tujuan e Laba tahun‐tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) f Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) g Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan h Dana setoran modal i Waran yang diterbitkan (50%) j Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham (50%) 2.2 Faktor pengurang *) a Disagio b Rugi tahun‐tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) c Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (100%) d Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan Pendapatan komprehensif lain : Kerugian dari penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam kategori e f Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book g 3 Modal Inovatif *) 3.1 Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif) 3.2 Pinjaman Subordinasi (perpetual non kumulatif) 3.3 Instrumen Modal Inovatif lainnya 4 Faktor Pengurang Modal Inti *) 4.1 Goodwill 4.2 Aset tidak berwujud lainnya 4.3 Penyertaan (50%) 4.4 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) 5 Kepentingan Minoritas B
II III IV V VI VII VIII
Modal Pelengkap 1 Level Atas (Upper Tier 2) *) 1.1 Saham preferen (perpetual kumulatif) 1.2 Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif) 1.3 Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif) 1.4 Mandatory convertible bond 1.5 Modal Inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai Modal inti 1.6 Instrumen modal pelengkap level atas (upper tier 2 ) lainnya 1.7 Revaluasi aset tetap 1.8 Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR) 1.9 Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas penyertaan dlm kategori 2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti *) 2.1 Redeemable preference shares 2.2 Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan 2.3 Instrumen modal pelengkap level bawah (lower tier 2 ) lainnya 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap *) 3.1 Penyertaan (50%) 3.2 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%)
30‐Jun‐11
30‐Jun‐10
498,901 548,608 (49,707) 47,379 12,048
523,090 500,000 23,090 25,387 2,861 ‐ 15,506 ‐ ‐ 7,020 ‐ ‐ ‐ ‐ 2,297 ‐ 2,297 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
17,940 17,391
97,086
8,799
88,287
194,540 194,540
146,529
48,011
57,214 57,214 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 57,214 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
C
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposur Sekuritisasi
‐ ‐
D
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
‐
E
MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR
‐
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B ‐ C) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT **) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)] RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V
62
693,440 693,440 4,985,514 671,592 17,603 12.26% 12.22%
580,304 580,304 5,130,500 238,418 7,803 10.81% 10.79%