PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Bank ICB Bumiputera Tbk. (d/h PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk ) ( selanjutnya disebut “Bank” atau “Perseroan”) didirikan secara sah di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian nomor 49 tanggal 31 Juli 1989, dibuat dihadapan Sri Rahayu, pada waktu itu Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7223-HT.01.01-Th’89 tanggal 9 Agustus 1989, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 692/Not./1989/PN.JKT.SEL tanggal 24 Agustus 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989, Tambahan No. 1917/1989. Bank mulai beroperasi secara komersial sebagai bank umum pada tanggal 12 Januari 1990 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Bumiputera Indonesia dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.22/1147/UPPS/PSbD tanggal 20 Januari 1990 tentang Pemberian Izin Usaha sebagai Bank Umum kepada PT Bank Bumiputera Indonesia . Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997, Bank secara resmi mulai beroperasi sebagai Bank Devisa dari tanggal 5 Desember 1997. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-485/MK.03/1998 tanggal 8 September 1998, Bank memperoleh status sebagai Bank Persepsi dan Bank Devisa Persepsi Kas Negara untuk menerima setoran-setoran pajak dan bukan pajak. Selanjutnya, Anggaran Dasar Bank telah diubah seluruhnya dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 40 tanggal 11 April 2001, dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih A.W., S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-00142 HT.01.04.TH.2001 tanggal 17 April 2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 340/BH.09.03/VI/2001 tanggal 30 April 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 17 Juli 2001 No. 57 Tambahan No. 4670. Perubahan tersebut termasuk perubahan status Perseroan sehingga sejak tanggal persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tersebut nama Perseroan berganti menjadi PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. Bank telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) atas Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan tanggal 27 Juni 2002 dan telah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 500.000.000 (lima ratus juta) saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham dan harga penawaran sebesar Rp120,00 (seratus dua puluh Rupiah) per saham. Pencatatan saham tersebut dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 15 Juli 2002. Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (”RUPSLB”) tanggal 15 Desember 2005 yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No.18 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat dihadapan DR. A. Partomuan Pohan, SH, LLM, Notaris di Jakarta dan pernyataan efektif dari BAPEPAM tanggal 23 November 2005 dengan Surat No.S-3278/PM/2006 serta persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.C-34313 HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 6 Januari 2006 Tambahan Berita Negara No. 214. Bank melakukan peningkatan modal modal dasar dari Rp500.000.000.000,- (lima ratus milyar Rupiah) menjadi Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah) dan modal disetor dari Rp200.000.000.000,- (dua ratus milyar Rupiah) menjadi Rp500.000.000.000,- (lima ratus milyar Rupiah) melalui Penawaran Umum Terbatas I (”PUT I”) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 3.000.000.000 6
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) (tiga milyar) saham baru dengan nilai nominal Rp100,(seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp100,- (seratus Rupiah) per saham dan penerbitan 666.666. 654 (enam ratus enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu enam ratus lima puluh empat) Waran Seri I yang menyertai saham baru tersebut yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD-nya dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham dan dengan harga pelaksanaan Rp120,- (seratus dua puluh Rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 3 Juli 2006 sampai dengan 30 Desember 2010. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) No. 11 tanggal 4 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-37427.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Juli 2008, dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan dibawah No.AHU-0054164.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 1 Juli 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.72 tanggal 5 September 2008, Tambahan No.16919, akta mana merubah keseluruhan anggaran dasar Bank dan menyesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; Anggaran dasar Bank terakhir kali diubah berdasarkan Akta Berita Acara RUPST No. 7 tanggal 17 April 2009 yang dibuat oleh Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya tertanggal 26 Mei 2009 No.AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.AHUAH.01.10-15599 tanggal 11 September 2009 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 Tambahan No.18380/2009 tanggal 14 Juli 2009, tentang perubahan tempat kedudukan Perseroan, perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1 serta perubahan tempat kedudukan Perseroan dari Jakarta Selatan menjadi bertempat kedudukan hukum di Jakarta Pusat dan perubahan nama Perseroan menjadi PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Selanjutnya berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No.11/45/KEP.GBI/2009 tanggal 11 September 2009 izin usaha atas nama PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. dialihkan menjadi izin usaha atas nama PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan usaha di bidang bank umum. Kantor pusat Bank beralamat di Menara ICB Bumiputera, Jl. Probolinggo No.18 Menteng, Jakarta Pusat 10350. Pada tanggal 30 September 2010, Bank memiliki 16 kantor cabang, 28 kantor cabang pembantu, 60 kantor kas dan 5 Payment Point yang seluruhnya berlokasi di Indonesia. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 jumlah karyawan masing-masing sebanyak 1.549 dan 1194 karyawan. Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: DEWAN KOMISARIS
2010
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Dato Mat Amir bin Jaffar Naimah binti Abdul Khalid Tai Terk Lin *) Herald Tonny Hasiholan Bako 7
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) DEWAN KOMISARIS Komisaris Independen Komisaris Independen
2010 Ria Budiweni Sumiati Pardede Bambang Setijoprodjo
DEWAN KOMISARIS Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
2009 Dato Mat Amir bin Jaffar Naimah binti Abdul Khalid Herald Tonny Hasiholan Bako Ria Budiweni Sumiati Pardede Bambang Setijoprodjo
Kecuali Tai Terk Lin, seluruh anggota Dewan Komisaris Bank periode 30 September 2010 mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berturut-turut Dato’ Mat Amir bin Jaffar sesuai No.10/181/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Desember 2008, Naminah binti Abdul Khalid sesuai No.9/27/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 29 Maret 2007, Herald Tonny Hasiholan Bako sesuai No.10/106/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 21 Juli 2008, Ria Budiweni Sumiati Pardede sesuai No.10/181/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Desember 2008 dan Bambang Setijoprodjo sesuai No.11/72/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 10 Juni 2009.
DIREKSI
2010
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Kepatuhan Direktur Direktur Direktur Direktur
Sridhar Natarajan Dian A. Soerarso Yosef A.B. Badilangoe Tay Un Soo Jap Hartono Stephanus Sungkowo Adi Wikarto Rajuendran Marrapan *)
DIREKSI
2009
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Kepatuhan Direktur Direktur Direktur Direktur
Sridhar Natarajan Dian A. Soerarso Yosef A.B. Badilangoe Tan Khen Lian Tay Un Soo Jap Hartono Stephanus Sungkowo Adi Wikarto
Kecuali Rajuendran Marrapan, seluruh anggota Direksi Bank periode 30 September 2010 telah mendapat persetujuan Bank Indonesia berturut-turut Sridhar Natarajan sesuai surat No.11/63/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Mei 2009, Dian A. Soerarso sesuai surat No.9/93/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 31 Juli 2007, Yosef A.B. Badilangoe sesuai surat No.11/62/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 18 Mei 2009, Tan Khen Lian sesuai surat No.7/100/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 29 November 2005, Jap Hartono sesuai surat No.11/63/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Mei 2009 dan Tay Un Soo serta Stephanus Sungkowo Adi Wikarto sesuai surat No.11/111/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 21 Agustus 2009.
8
telah surat surat surat surat surat
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) Susunan komite audit Bank pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
b.
KOMITE AUDIT Ketua Anggota
2010 Herald Tonny Hasiholan Bako Soenarso Soemodiwirjo Arini Imamawati
KOMITE AUDIT Ketua Anggota
2009 Herald Tonny Hasiholan Bako Peter Choo Eng Kong Soenarso Soemodiwirjo
Penawaran Umum Efek Bank Penawaran Umum Perdana Saham Pada tanggal 27 Juni 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dengan suratnya No. S1402/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 500.000.000 (lima ratus juta) saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp100,- (seratus Rupiah) dengan harga penawaran sebesar Rp120 (seratus dua puluh Rupiah) per saham. Pencatatan saham tersebut dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 15 Juli 2002. Penawaran Umum Terbatas I Saham Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tanggal 15 Desember 2005 yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 18 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat dihadapan DR. A. Partomuan Pohan, SH, LLM, Notaris di Jakarta dan pernyataan efektif dari BAPEPAM tanggal 23 November 2005 dengan Surat No. S-3278/PM/2006, Bank melakukan PUT I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 3.000.000.000 (tiga Milyar) saham baru dengan nilai nominal Rp100,(seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp100,- (seratus Rupiah) per saham dan penerbitan 666.666. 654 (enam ratus enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu enam ratus lima puluh empat) Waran Seri I yang menyertai saham baru tersebut yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD-nya dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dan dengan harga pelaksanaan Rp120,- (seratus dua puluh Rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 3 Juli 2006 sampai dengan 30 Desember 2010. Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 14 April 2003, Bank memperoleh pernyataan efektif No. S-765/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum Obligasi sebesar Rp300.000.000.000 (tiga ratus miliar Rupiah). Pada tanggal telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. Bank telah membayar saat jatuh tempo tanggal 25 April 2006.
9
dari BAPEPAM dengan suratnya I Bank Bumiputera Tahun 2003 29 April 2003 obligasi tersebut lunas seluruh pokok obligasi pada
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Bank (lanjutan) Penawaran Umum Terbatas II Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tanggal 22 Juni 2010 yang dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPSLB No.33 tanggal 22 Juni 2010, yang dibuat oleh DR. A. Partomuan Pohan, SH, LLM, Notaris di Jakarta dan pernyataan efektif dari BAPEPAM tanggal 22 Juni 2010 dengan Surat No. S5539/BL/2010, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II (”PUT II”) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD dengan penerbitan Obligasi Wajib Konversi (”OWK”) yang diberi nama Obligasi Wajib Konversi Bank ICB Bumiputera Tahun 2010, dengan jumlah pokok sebesar Rp 150.000.000.000,- (seratus lima puluh milyar Rupiah). OWK diterbitkan tanpa warkat, dengan nilai nominal per unit Rp100,- (seratus Rupiah) dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai nominal, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak 19 Juli 2010 (“Tanggal Emisi”). OWK dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 21 Juli 2010. OWK menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 8% (delapan persen) per tahun untuk semester pertama dan bunga mengambang untuk semester ke-2 (dua) sampai semester ke-10 (sepuluh) yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertipikat Bank Indonesia (”SBI”) berjangka waktu 3 (tiga) bulan ditambah premi 1% (satu persen) per tahun atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Bunga OWK dibayarkan setiap semesteran, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga OWK. Pembayaran bunga OWK pertama akan dilakukan pada tanggal 19 Januari 2011, sedangkan pembayaran bunga OWK terakhir sekaligus tanggal jatuh tempo OWK adalah tanggal 19 Juli 2015. OWK seluruhnya wajib dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan oleh Perseroan pada tanggal konversi yaitu tanggal 19 Juli 2015 (“Tanggal Konversi”) dan selanjutnya saham hasil konversi akan didistribusikan kepada pemegang saham tanggal 21 Juli 2015 (“Tanggal Distribusi Saham Hasil Konversi”). Saham hasil konversi OWK tersebut seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan. Berdasarkan persetujuan Bank Indonesia, sesuai surat No.12/98/DPB3/TPB3-3 tanggal 11 Agustus 2010, dana hasil PUT II telah diperhitungkan sebagai Modal Pelengkap Level Bawah (Lower Tier 2) terhitung tanggal 12 Agustus 2010.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan IAI pada bulan Juni 2001. Laporan Keuangan Bank juga disusun sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. VIII. G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Surat Edaran Ketua BAPEPAM – LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan, serta praktik-praktik industri perbankan yang berlaku serta pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yang relevan untuk diterapkan.
10
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut
a.
Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. b.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal 30 September 2009 pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs spot Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut :
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Yen Jepang (JPY) 1 Dolar Hong Kong (HKD) 1 Dolar Australia (AUD) 1 Euro (EUR)
c.
2010
2009
8,925.00 6,785.00 107.19 1,150.02 8,646.10 12,168.79
9,665.00 6,844.45 108.05 1,246.42 8,520.67 14,142.31
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1)
perusahaan yang secara langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
11
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Transaksi Hubungan Istimewa (lanjutan) 4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan laporan keuangan. d.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
e
Giro pada Bank Lain Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan kerugian.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi diskonto yang belum diamortisasi dan penyisihan kerugian.
g.
Efek-efek Efek-efek diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Berdasarkan PSAK tersebut, efek diklasifikasikan sesuai tujuan manajemen pada saat perolehan sebagai berikut : 1) Investasi efek yang diperdagangkan, yaitu investasi yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. 2) Investasi efek yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. 3) Investasi efek yang tersedia untuk dijual, yaitu investasi yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan maupun yang dimiliki hingga jatuh tempo, disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
12
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Efek-efek (lanjutan) Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual, bila terjadi penurunan nilai wajar yang besifat permanen, maka nilai terbawa efek tersebut harus diturunkan ke nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Dasar penentuan biaya perolehan untuk keperluan menghitung laba atau rugi yang direalisasi adalah menggunakan cara identifikasi khusus.
h.
Tagihan dan Kewajiban Derivatif Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif untuk tujuan trading. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif untuk tujuan trading diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
i.
Kredit Kredit dinyatakan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh nasabah setelah dikurangi penyisihan kerugian kredit. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lainnya yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Kredit dalam rangka program penerusan dan kredit sindikasi dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat secara prospektif dari tanggal restrukturisasi. Nilai tercatat kredit tidak berubah, kecuali jika nilai tercatat kredit melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, dalam hal ini selisih tersebut diakui sebagai kerugian dari restrukturisasi . Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
j.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credits atau nilai realisasi Letter of Credits yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian.
k.
Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi serta Penyisihan Kerugian Aktiva Non Produktif Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efekefek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit, tagihan derivatif dan tagihan akseptasi termasuk komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit pada transaksi rekening administratif. Bank membentuk penyisihan kerugian aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
13
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi serta Penyisihan Kerugian Aktiva Non Produktif (lanjutan) Penentuan kualitas aktiva produktif dan penyisihan kerugian aktiva produktif mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, yang kemudian diubah beberapa pasalnya melalui Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Berdasarkan peraturan dan keputusan Bank Indonesia diatas, aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi dengan resiko kredit diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya persentase penyisihan kerugian sebagai berikut: Kualitas
Persentase Penyisihan Kerugian
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Minimum Minimum Minimum Minimum Minimum
1% 5% 15% 50% 100%
Persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aktiva produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan “lancar”. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia, obligasi pemerintah dan aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai tidak dibentuk penyisihan kerugian.
Aktiva produktif dihapusbukukan dari penyisihan kerugian aktiva produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aktiva produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga. Penyisihan kewajiban komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada neraca. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, Bank diwajibkan melakukan penyisihan kerugian aktiva non produktif, yang meliputi antara lain agunan yang diambil alih, properti terbengkalai , rekening antar kantor dan suspense account. Kewajiban penyisihan tersebut berlaku 12 bulan sejak ditetapkannya peraturan, yang diadopsi Bank untuk aktiva non produktif sejak tanggal 20 Januari 2006. Penyisihan kerugian aktiva non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian dan kualitas masing-masing aktiva non produktif dilakukan pada akhir periode.
14
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi serta Penyisihan Kerugian Aktiva Non Produktif (lanjutan) Berdasarkan keputusan Bank Indonesia diatas, klasifikasi masing-masing aktiva non produktif dengan besarnya persentase penyisihan kerugian adalah sebagai berikut :
Klasifikasi Agunan yang daimbil alih dan properti terbengkalai
Persentase Penyisihan Kerugian
Kurang dari 1 tahun 1 – 3 tahun 3 – 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Minimum Minimum Minimum Minimum
0% 15% 50% 100%
Minimum Minimum
0% 100%
Rekening antar kantor dan Suspense account Sampai dengan 180 hari Lebih dari 180 hari
Persentase penyisihan penghapusan diatas diterapkan terhadap saldo aktiva non produktif. Khusus untuk agunan diambil alih, Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap agunan diambil alih untuk menetapkan net realizable value pada saat pengambilalihan agunan. l.
Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.Seluruh aktiva tetap Bank, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya sebagai berikut:
Jenis Aktiva Tetap
Masa Manfaat
Renovasi bangunan Kendaraan bermotor Perabotan kantor Peralatan kantor Piranti lunak kumputer Piranti keras computer
5 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
15
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Aktiva Tetap (lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Aktiva tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tetap tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
m. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian aktiva produktif. Sedangkan jika nilai realisasi bersih lebih dari saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. n. Biaya Emisi Emisi saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurangan dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. Emisi Surat Berharga yang Diterbitkan Biaya emisi surat berharga yang diterbitkan langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih surat berharga yang diterbitkan. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). o. Simpanan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan terutama meliputi giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro dan tabungan disajikan sebesar nilai kewajiban kepada penyimpanan. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal.
16
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (nonperforming). Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan nonperforming. Pendapatan bunga atas aktiva nonperforming yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif. Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasi sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non-performing yang diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok. q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. r.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
s.
Imbalan Pasca Kerja Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Iuran untuk program ini dihitung berdasarkan gaji kotor karyawan, sebesar 2% yang ditanggung oleh karyawan dan berkisar antara 5 % sampai 10% ditanggung oleh Bank. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Bagian iuran yang ditanggung oleh Bank dibebankan langsung pada operasi pada saat terjadinya.
17
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) Bank memiliki kebijakan untuk menghitung dan mengakui selisih antara imbalan yang akan diterima karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku dengan manfaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti diatas. Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU Tenaga kerja). tertanggal 25 Maret 2003, Bank melakukan penyisihan untuk taksiran kewajiban manfaa karyawan sebesar kekurangan mafaat yang diperoleh dari program dana pension iuran pasti, sebagaimana telah dijelaskan di atas, agar memenuhi manfaat minimum yang dipersyaratkan untuk dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan UU Tenaga kerja tersebut. Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan dengan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja partisipan program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
t.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
u.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha. Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan berdasarkan aktiva, kinerja dan aktivitasnya untuk suatu wilayah dengan wilayah lainnya dalam Bank. Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
18
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS 2010 Mata Uang : Rupiah Mata Uang Asing (USD) Mata Uang Asing (Lainnya) Jumlah
4.
2009
93,189 2,074 263 95,526
73,507 1,311 308 75,126
GIRO PADA BANK INDONESIA 2010 Jumlah Mata uang: Rupiah Mata uang asing (USD) Jumlah
2009 persentase
290.891 100.853 391.744
74% 26% 100%
Jumlah 261.000 324.744 585.744
persentase 45% 55% 100%
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 dan PBI No.10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Peraturan ini juga mewajibkan bank umum untuk memenuhi tambahan giro wajib minimum pada persentase tertentu sesuai dengan rasio ”Loan to Deposit” (LDR). Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Bank ketentuan Bank Indonesia
19
telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang
2010
Rupiah: Bank Negara Indonesia 1946 Bank Niaga Bank Tabungan Negara Bank Permata Stanchart Bank - Visa
2009
369 4.778 39 17 27 5.230
364 2.291 39 17 30 2.741
4.875 871 0,04 48.670 6.604
1.471 2.021 0,04 19.366 1.133
200 4.492
5.312 973
13.176
7.931
159 472
1.583 62
684 1.099 21.780
13.708 1.030 834
1.193 104.275
4.001 59.425
Jumlah Giro Pada Bank Lain Dikurangi : Penyisihan kerugian
109.505
62.166
Jumlah - Bersih
108.380
USD: Citibank, N.A Standard Chartered Bank, New York Standard Chartered Bank, Jakarta Wachovia Bank.N.A Bank BCA JPY: Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo Wachovia Bank.N.A SGD: United Overseas Bank HKD: Bank Central Asia Standard Chartered Bank, Hong Kong EUR: Amex Bank Frankfurt Wachovia Bank.N.A Deutsche Bank Frankfrurt AUD : Commonwealth Bank Sidney
(1.125)
(1.374) 60.792
b. Berdasarkan Kolektibilitas: Per 30 September 2010 dan 2009, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar. c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Mata Uang Asing
2010
2009 3,11% 1,15%
20
3,95% 2,88%
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Penempatan pada BI & Bank Lain
2010
Rupiah : Bank Indonesia Nilai Nominal Dikurangi bunga yang belum Diamortisasi Inter-bank Call money Lainnya Jumlah
2009
315,000 36,861 351,861
Dollar Amerika Serikat : Inter-bank Call money Lainnya Jumlah
16,065 16,065
Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain
367,926
Penyisihan kerugian
(457)
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
367,469
200,000 200,000
-
200,000 200,000
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 dikelompokkan kurang dari atau sampai dengan 1 bulan. Penempatan pada bank lain pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 ditempatkan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar.
21
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK a. Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi adalah sebagai berikut:
2010 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Nilai Nominal Dikurangi bunga yang belum diamortisasi Nilai bersih Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
2009
-
95,000
-
(220) 94,780 94,780
Tersedia hingga dijual Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi Lainnya Jumlah tersedia untuk dijual
269,445 25,052 294,496
148,030 97,125 245,155
Jumlah efek-efek dalam Rupiah
294,496
339,935
Mata uang asing Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel Eksport Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
42,137 42,137
43,891 43,891
-
20,659 20,659
42,137
64,550
336,633 (5,867) 330,766
404,485 (6,459) 398,026
Tersedia hingga dijual Obligasi Pemerintah Jumlah tersedia hingga dijual Jumlah efek-efek dalam mata uang asing Jumlah efek-efek Penyisihan kerugian Efek-efek - Bersih
22
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan) b.
Tingkat bunga dan jangka waktu:
Tingkat bunga Rata-Rata Pertahun 2010 Rupiah Obligasi
10.76%
11.33%
Mata Uang Asing Obligasi Wesel
7.37% 4.49%
6.87% 7.43%
Jangka Waktu Obligasi Wesel
c.
2009
185 hari 60 hari
166 hari 60 hari
Nilai wajar efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2010 Sertifikat Bank Indonesia Wesel eksport Mata uang asing
23
2009 -
94.780
42.137 42.137
43.891 138.670
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
d.
Biaya perolehan setelah amortisasi dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut: 2010
2009
Rupiah
Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s/d 12 bulan Lebih dari 12 s/d 36 bulan Lebih dari 3 tahun Mata uang asing Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s/d 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah Penyisihan kerugian Jumlah Efek Dimiliki hingga Jatuh Tempo - Bersih
e.
15,000 30,492 122,403
83,408 161,748
40,964 1,172 126,601 336,633
135,159 3,511 20,659 404,485
(5,867) 330,766
(6,459) 398,026
Efek-efek pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar dan seluruhnya diterbitkan oleh pihak ketiga
24
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
KREDIT a. Jenis Kredit
2010 Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
Rupiah Konsumsi Modal kerja Investasi Pinjaman Sindikasi Pinjaman Karyawan Jumlah kredit dalam rupiah Dollar Amerika Serikat Konsumsi Modal kerja Investasi Jumlah kredit dalam mata uang asing Jumlah kredit Penyisihan kerugian
b.
Jumlah
2009 Pihak hubungan Pihak ketiga
istimewa
Jumlah
2,600 2,844
3,268,027 1,548,437 665,085 41,500 20,754
3,270,627 1,548,437 665,085 41,500 23,598
4,119 -
2,875,079 1,061,425 468,141 56,450 22,919
2,879,198 1,061,425 468,141 56,450 22,919
5,444
5,543,802
5,549,246
4,119
4,484,014
4,488,133
-
408,253 92,528
408,253 92,528
-
277,387 92,824
277,387 92,824
5,444 (54) 5,389
500,781 6,044,584 (130,745) 5,913,839
500,781 6,050,027 (130,799) 5,919,228
4,119 (41) 4,078
370,211 4,854,225 (114,828) 4,739,397
370,211 4,858,344 (114,869) 4,743,475
Sektor Ekonomi
2010 Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Perdagangan Jasa Perindustrian Lain-lain Jumlah kredit Penyisihan kerugian Jumlah Kredit (Bersih)
5,444 5,444 (54) 5,389
514,331 1,066,777 711,165 3,752,310 6,044,584 (130,745) 5,913,839
25
Jumlah 514,331 1,066,777 711,165 3,757,754 6,050,027 (130,799) 5,919,228
istimewa 4,119 4,119 (41) 4,078
2009 Pihak hubungan Pihak ketiga 555,041 613,380 384,231 3,301,573 4,854,225 (114,828) 4,739,397
Jumlah 555,041 613,380 384,231 3,305,692 4,858,344 (114,869) 4,743,475
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
KREDIT (lanjutan) c.
Jangka Waktu 1) Berdasarkan periode perjanjian kredit :
Rupiah
2010 Dollar Amerika Serikat
Jumlah
Rupiah
2009 Dollar Amerika Serikat
Jumlah
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 12 bulan Lebih dari 1 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
1,532 4,506 222,028 2,889,374 2,431,806
70,042 185,237 153,026 92,475
1,532 74,549 407,265 3,042,400 2,524,281
56,599 74,219 837,532 2,430,318 1,089,465
31,599 967 182,315 79,725 75,605
88,198 75,186 1,019,847 2,510,043 1,165,070
Jumlah Kredit
5,549,246
500,781
6,050,027
4,488,133
370,211
4,858,344
Penyisihan kerugian Kredit - Bersih
(127,876)
(2,924)
5,421,371
497,858
(130,799) 5,919,228
(112,149) 4,375,984
(2,720) 367,491
(114,869) 4,743,475
2) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo :
Rupiah
2010 Dollar Amerika Serikat
Jumlah
Rupiah
2009 Dollar Amerika Serikat
Jumlah
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 12 bulan Lebih dari 1 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
127,673 189,610 813,741 3,008,201 1,410,021
74,032 187,512 86,992 86,793 65,453
201,705 377,122 900,733 3,094,994 1,475,473
356,287 151,520 726,891 2,279,620 973,815
92,958 37,166 105,507 104,709 29,871
449,245 188,686 832,398 2,384,329 1,003,686
Jumlah Kredit
5,549,246
500,781
6,050,027
4,488,133
370,211
4,858,344
(127,876)
(2,924)
(130,799)
(112,149)
(2,720)
(114,869)
5,421,371
497,858
5,919,228
4,375,984
367,491
4,743,475
Penyisihan kerugian Kredit - Bersih
26
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
KREDIT (lanjutan) d. Tingkat bunga rata-rata per tahun 2010
2009
Rupiah Investasi Modal kerja Konsumsi Pembiayaan bersama
15.79% 13.01% 12.92% 14.11%
14.21% 12.18% 13.09% 14.01%
Dollar Amerika Serikat Investasi Modal kerja
6.97% 6.55%
8.01% 6.27%
e.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian kredit sindikasi dengan bank-bank lain. Pada tahun 2010 dan 2009, Bank tidak berpartisipasi dalam kredit sindikasi dimana Bank bertindak sebagai lead manager.
f.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk kredit kepada karyawan kunci (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
g.
Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan diberikan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.
h.
Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas: 2010 Dollar Amerika Rupiah
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Kredit Penyisihan kerugian Kredit - Bersih
i.
Serikat
2009 Dollar Amerika Jumlah
Rupiah
Serikat
Jumlah
5,002,096
500,781
5,502,877
3,905,255
369,244
4,611,030
278,099
-
278,099
286,838
967
289,336
14,132
-
14,132
45,161
-
18,278
25,388
-
25,388
36,162
-
16,063
229,530
-
229,530
214,717
-
215,913
5,549,246
500,781
6,050,027
4,488,133
370,211
4,858,344
(127,876) 5,421,371
(2,924) 497,858
(130,799) 5,919,228
(112,149) 4,375,984
(2,720) 367,491
(114,869) 4,743,475
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
27
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
KREDIT (lanjutan) j.
Rincian kredit bermasalah (kualitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut 2010
Perdagangan Jasa Perindustrian Lain-lain Jumlah
86.184 49.951 30.011 102.905 269.051
Penyisihan kerugian
(75.442)
Bersih
k.
193.608
2009
73.497 27.138 41.929 153.476 296.040 (70.639) 225.401
Fasilitas kredit sindikasi kepada PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) sebesar Rp42.680.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2005 telah direstrukturisasi berdasarkan perjanjian restrukturisasi No. 6/Dir.01/IX/2005 tanggal 23 September 2005 antara PTPN I dengan agen pemimpin sindikasi (Bank Agen). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/45/PBI/2005 tanggal 11 November 2005 tentang “Perlakuan Khusus Terhadap Kredit Bank Umum Pascabencana Nasional di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara”, fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur pada lokasi tersebut setelah dilakukan restrukturisasi diklasifikasikan dalam kategori “Lancar” hingga bulan Januari 2008. Berdasarkan peraturan ini fasilitas kredit kepada PTPN I yang usahanya berlokasi di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam setelah dilakukan restrukturisasi diklasifikasikan dalam kategori lancar oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Pada tahun 2007, dilakukan restrukturisasi untuk kedua kalinya bagi PTPN I yang dilakukan dengan pemimpin sindikasi (Bank Agen) berdasarkan memo No. 663/MO/IAM-G/XI/07 tanggal 23 November 2007.
l.
9.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 Bank tidak melanggar ataupun melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Bank merupakan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul dari potensi perubahan nilai akibat fluktuasi kurs mata uang asing, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank.
28
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Rincian tagihan dan kewajiban derivatif pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut
Transaksi
2010 Tagihan dan kewajiban derivatif Tagihan Kewajiban
Forward Spot Lainnya Penyisihan kerugian Jumlah
17 49
2009 Tagihan dan kewajiban derivatif Tagihan Kewajiban
(8)
50 28 -
84 762 (98)
81 550 -
58
78
748
631
-
Tagihan derivatif pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 merupakan transaksi pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
a. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan Akseptasi 2010 2009 Bukan bank - pihak ketiga Rupiah Dollar Amerka Serikat Euro Yen Jepang Jumlah Penyisihan kerugian Jumlah Bersih
37,254 37,254 (683) 36,571
Kewajiban Akseptasi 2010 2009
25,008 25,008 (290) 24,718
Tagihan akseptasi pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 dikelompokan lancar.
29
37,254 37,254 37,254
25,008 25,008 25,008
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI (lanjutan) b.
c.
Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut: Tagihan Akseptasi Kewajiban Akseptasi 2010 2009 2010 2009
Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih 6 bulan
12,316 24,938 -
24,643 365 -
37,254 -
21,888 3,120 -
Jumlah Tagihan Kewajiban Akseptasi Penyisihan Kerugian Jumlah Bersih
37,254 (683) 36,571
25,008 (290) 24,718
37,254 37,254
25,008 25,008
Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Tagihan Akseptasi 2010 2009 Kurang dari atau sampai dengan dengan 1 bulan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Jumlah Tagihan Kewajiban Akseptasi Penyisihan Kerugian Jumlah Bersih
11.
3,706 18,969 14,579 37,254 (683) 36,571
Kewajiban Akseptasi 2010 2009
5,342 19,301 365 25,008 (290) 24,718
3,706 18,969 14,579 37,254 37,254
5,342 19,301 365 25,008 25,008
PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
a. Menurut mata uang:
2010
Rupiah Mata uang asing (USD) Jumlah
36,316 3,686 40,002
b. Menurut Jenis:
2010
Kredit yang diberikan Efek-efek (termasuk obligasi pemerintah) Penempatan pada Bank Lain Jumlah pendapatan bunga yang masih akan diterima
30
34,759 5,097 146 40,002
2009 32,390 2,056 34,446 2009 31,466 2,980 34,446
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
13.
AKTIVA TETAP
2010
2009
Tanah Gedung Renovasi/bangunan Peralatan Kantor Perabotan Gedung Kendaraan Bermotor Piranti Keras Komputer Piranti Lunak Komputer Aktiva tetap dalam penyelesaian Jumlah
2,403 10,821 63,463 18,495 16,699 12,416 41,575 64,405 13,585 243,862
16,243 23,409 53,981 16,774 14,838 10,260 33,988 63,001 3,735 236,229
Akumulasi penyusutan : Gedung Renovasi/Instalasi Peralatan Kantor Perabotan Gedung Kendaraan Bermotor Perangkat Keras Komputer Perangkat Lunak Komputer Jumlah
1,202 43,045 14,415 13,208 8,210 23,212 26,955 130,247
3,294 38,140 13,210 11,911 8,212 18,635 17,611 111,012
Nilai Buku
113,615
125,217
2010
2009
147,910 (43,522) 104,388
202,122 (26,667) 175,455
AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
Nilai agunan yang diambil alih Penyisihan penurunan nilai Bersih
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, yang berlaku efektif satu tahun setelahnya untuk agunan yang diambil alih, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan terhadap agunan yang diambil alih, sesuai dengan persentase penyisihan yang telah ditetapkan.
31
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. AKTIVA LAIN-LAIN BERSIH
2010
Uang muka Sewa dibayar dimuka Tagihan Restitusi Pajak Uang Jaminan Sewa Gedung Asuransi Dibayar Dimuka Tagihan Lainnya- bersih Lain-lain Jumlah
2009
15,706 20,901 7,285 4,229 9,926 65,712 16,139 139,898
17,048 47,338 1,672 4,259 2,627 10,310 772 84,026
Lain-lain juga meliputi biaya dibayar dimuka yang berhubungan dengan pemeliharaan, persediaan barang cetakan buku cek dan giro, personalia dan lainnya. 15. KEWAJIBAN SEGERA
2010 Titipan dana kliring Transfer dana dalam proses Titipan nasabah Deposito berjangka jatuh tempo Hutang pajak pemungutan Lain-lain Jumlah
2009
5,750 3,839 13,924 134 8,392 11,311 43,348
2,883 126 7,728 162 8,369 24,303 43,571
16. SIMPANAN Simpanan terdiri dari :
istimewa
Giro Tabungan Deposito Berjangka Sertifikat Deposito - Bersih Jumlah
1,748 4,116 73,966 79,830
2010 Pihak hubungan Pihak ketiga
767,641 1,176,277 4,424,296 6,368,213 32
Jumlah
769,388 1,180,393 4,498,261 6,448,043
istimewa
2,068 3,133 266,569 271,770
2009 Pihak hubungan Pihak ketiga
601,362 855,440 3,835,789 5,292,591
Jumlah
603,430 858,573 4,102,358 5,564,361
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. SIMPANAN (lanjutan)
a.
Giro terdiri atas:
2010 Pihak hubungan istimewa Rupiah Dolar Amerika Serikat Lainnya Sub-jumlah
55 1,693 1,748
346 1,722 2,068
Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat Lainnya Sub-jumlah Jumlah
493,844 243,754 30,043 767,641 769,388
395,154 199,544 6,664 601,362 603,430
2.94% 0.10%
1.69% 0.51%
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
b.
2009
Tabungan terdiri atas:
Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Tabungan
Tingkat bunga rata-rata per tahun
33
2010
2009
4,116 1,176,277 1,180,393
3,133 855,440 858,573
4.04%
3.19%
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
SIMPANAN (lanjutan) b. Deposito berjangka terdiri atas:
2010 Pihak hubungan istimewa Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya Sub Jumlah Jumlah Deposito Berjangka
2009
10.673 63.293
108.648 157.921
73.966
266.569
3.810.538 604.582 9.176 4.424.296 4.498.261
3.447.555 378.403 9.831 3.835.789 4.102.358
Klasifikasi deposito berjangka adalah sebagai berikut : 1.
Berdasarkan periode deposito berjangka: istimewa
2.
2010 Pihak hubungan Pihak ketiga
Jumlah
istimewa
2009 Pihak hubungan Pihak ketiga
Jumlah
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan > 12 Bulan
36.652 34.614 2.700
2.274.747 954.917 719.628 471.978 3.025
2.311.399 989.531 722.328 471.978 3.025
264.569 500 500 1.000
1.871.470 1.107.181 503.353 325.036 28.749
2.136.039 1.107.681 503.853 326.036 28.749
Jumlah
73.966
4.424.296
4.498.261
266.569
3.835.789
4.102.358
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
istimewa
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah
2010 Pihak hubungan Pihak ketiga
Jumlah
istimewa
2009 Pihak hubungan Pihak ketiga
Jumlah
34.855 36.411 2.700
2.639.177 1.147.237 471.482 164.455 1.945
2.674.031 1.183.648 474.182 164.455 1.945
264.569 1.000 1.000 -
2.228.030 960.916 451.926 185.092 9.826
2.492.599 961.916 451.926 186.092 9.826
73.966
4.424.296
4.498.262
266.569
3.835.790
4.102.359
2010
2009
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
7,91% 1,87%
34
9,46% 1,56%
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain seluruhnya merupakan transaksi dengan pihak ketiga, terdiri dari: 2010
Giro Deposito Berjangka Inter-bank call money Tabungan Jumlah
a.
2009
18.110 281.371 24.040 323.521
11.877 245.658 16.285 273.820
Giro
Tingkat bunga rata-rata per tahun giro sebesar 30 September 2010 dan 2009.
2.50%
dan
1.90%
masing-masing pada tanggal
2010
2009
b. Deposito berjangka 1.
2.
Berdasarkan periode deposito berjangka:
Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan > 3 bulan
780 77,525 46,631 156,435
500 73,816 38,907 132,435
Jumlah
281,371
245,658
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo 2010
2009
Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan > 3 bulan
85,850 45,085 150,436 -
79,873 35,114 130,671 -
Jumlah
281,371
245,658
35
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) c.
Tabungan 1.
Berdasarkan periode tabungan: 2010 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan > 12 Bulan Jumlah
2.
2009
18.877 5.163 24.040
11.996 167 3.168 740 214 16.285
2010
2009
Berdasarkan sisa umur s/d saat jatuh tempo :
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 12 bulan > 12 Bulan Jumlah
19.490 4.551 24.040
11.996 1.181 3.108 16.285
Tingkat bunga rata-rata per tahun Tabungan sebesar 5.24% pada tanggal 30 September 2010.
18. PINJAMAN DITERIMA Merupakan penerusan pinjaman dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut:
2010 Kredit likuiditas dari Bank Indonesia Pihak lainnya Jumlah
2009
-
11 11
14 14
Tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 5.92% dan 5.92% masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Jangka waktu pinjaman 15 tahun.
36
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut: 2010
Saldo
Rupiah Bank garansi Irrevocable letters of credit Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Mata uang asing Bank garansi Irrevocable letters of credit Standby LC Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Jumlah
2009
Estimasi kerugian Komitmen/ Kontinjensi
Saldo
Estimasi kerugian Komitmen/ Kontinjensi
69.498 21.239
246 304
76.610 7.368
292 31
295.674
6.294
361.821
4.416
19.620 56.423
-
10.006 10.888
104
67.182
-
55.163
552
529.635
6.844
521.856
5.395
Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi dikelompokkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian transaksi komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.
37
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2010
2009
Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Pinjaman diterima Inter-bank call money Jumlah Rupiah
19,021 15 19,036
14,118 16 135 871 15,140
Mata uang asing Deposito berjangka Giro Jumlah Mata Uang Asing Jumlah
598 598 19,634
475 475 15,615
21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
2010 Pendapatan Diterima dimuka Biaya yang masih harus dibayar Setoran jaminan tunai Lain-lain Jumlah
2009
3,318 49,625 19,145 2,200 74,288
2,959 44,583 7,799 11,966 67,307
22. MODAL SAHAM
Jumlah Saham
ICB Financial Group Holdings AG AJB Bumiputera 1912 SGBT Masyarakat (masing-masing kepemilikan di bawah 5%)
3,354 299 400 947
Jumlah
5,000
38
30 September 2010 Persentase Kepemilikan % 67.07 5.99 8.00 18.94 100.00
Jumlah Modal Disetor
335,354 29,934 40,000 94,716 500,004
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
MODAL SAHAM (Lanjutan)
30 September 2009 Persentase Jumlah Jumlah Saham Kepemilikan Modal Disetor % ICB Financial Group Holdings AG SGBT AJB Bumiputera 1912 Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
3,354 400 299 947
Jumlah
5,000
67.07 8.00 5.98 18.95 100.00
335,354 40,000 29,917 94,729 500,000
Pada tanggal 30 September 2010 dan tanggal 30 September 2009 tidak ada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank yang memiliki saham Bank. Berdasarkan hasil keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 15 Desember 2005 yang diituangkan dalam akta notaris DR. A. Partomuan Pohan, S.H., L.LM No.18 tanggal 15 Desember 2005 dan pernyataan efektif dari BAPEPAM tanggal 23 November 2005 dengan Surat No.S-3278/PM/2005 serta persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.C-34313 HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, Perseroan melakukan PUT I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 3.000.000.000 (tiga milyar) saham baru dengan nilai nominal Rp100,(seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp100,- (seratus Rupiah) per saham dan penerbitan 666.666. 654 (enam ratus enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu enam ratus lima puluh empat) Waran Seri I yang menyertai saham baru tersebut yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD-nya dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham dan dengan harga pelaksanaan Rp120,- (seratus dua puluh Rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 3 Juli 2006 sampai dengan 30 Desember 2010. Sehubungan dengan PUT I tersebut di atas, dana yang diterima oleh Bank dari Che Abdul Daim bin Haji Zainudin (”Tun Daim Zainuddin”), sebesar US$10.499.962 (setara dengan Rp100.000.000 ribu) pada Juli 2005, telah ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang diblokir sebagai escrow account hingga PUT I selesai dilaksanakan oleh Bank. Setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sesuai surat tanggal 1 Mei 2007 No. 9/34/GBI/DPIP/Rahasia, pada tanggal 8 Mei 2007 telah dilakukan pengalihan kepemilikan saham dan waran yaitu sejumlah 3.353.540.000 (tiga miliar tiga ratus lima puluh tiga juta lima ratus empat puluh ribu) saham dan 486.032.555 (empat ratus delapan puluh enam juta tiga puluh dua ribu lima ratus lima puluh lima) waran milik Tun Daim Zainuddin di Bank kepada ICB Financial Group Holdings AG, yang merupakan suatu badan hukum berkedudukan di Switzerland, dimana 94,40% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Tun Daim Zainuddin. Pengalihan saham dan waran tersebut dilakukan berdasarkan Perjanjian Pengalihan Saham (Transfer of Shares Agreement) tertanggal 25 September 2006 yang ditanda tangani oleh Tun Daim Zainuddin selaku penjual dan ICB Financial Group Holdings AG selaku pembeli. Pada tanggal 25 Agustus 2010 telah diterbitkan saham baru sejumlah 40.999 (empat puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham sebagai hasil penukaran (exercise) waran sejumlah 40.999 (empat puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) unit.
39
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Bank pada tahun 2002 serta Penawaran Umum Saham Terbatas I pada akhir tahun 2005, dengan perincian sebagai berikut :
Jumlah Jumlah yang diterima dari pengeluaran 500.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor
60.000 (50.000)
Bersih Biaya emisi saham pada penawaran umum
10.000 (7.138)
Tambahan modal disetor - bersih
2.862
24. PENDAPATAN BUNGA
2010
Rupiah Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Sub Jumlah Mata uang asing Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain Giro pada bank lain Sub-Jumlah Jumlah
40
2009
518.334 26.133
455.728 31.090
3.597 100 548.163
12.862 70 499.750
22.272 62 22.334 570.497
24.841 107 24.948 524.697
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN BUNGA 2010
2009
Rupiah Simpanan Surat berharga yang diterbitkan Simpanan dari bank lain Lainnya Sub-Jumlah
255,885 2,038 16,633 32,691 307,247
275,576 695 16,268 18,601 311,140
Mata uang asing Simpanan Simpanan dari bank lain Lainnya Sub-Jumlah Jumlah
9,263 9,263 316,510
12,792 12,792 323,932
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2010 Penyusutan dan amortisasi Sewa Promosi dan iklan Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan air Perlengkapan kantor Komunikasi Transportasi Teknologi informasi Lainnya Jumlah
20.556 23.960 4.229 4.841 3.454 4.348 5.896 8.797 21.680 42.664 140.425
2009 20.407 25.158 15.746 3.406 3.498 2.689 5.787 7.478 25.629 35.334 145.133
27. BEBAN TENAGA KERJA 2010 Gaji Lembur Bonus Tunjangan kesehatan Tunjangan hari raya Tunjangan transportasi Tunjangan makan siang Tunjangan hari tua Tunjangan kemahalan Tunjangan Lainnya Biaya pelatihan karyawan Astek Lainnya Jumlah
64.270 2.133 15.101 4.720 5.362 5.850 3.561 7.582 263 1.435 6.419 2.296 1.706 120.698
41
2009 51.525 1.915 7.977 4.055 5.845 5.000 2.275 4.388 254 1.686 4.890 1.891 1.582 93.282
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28.
LABA (RUGI) PER SAHAM
a.
Laba (Rugi) per Saham Dasar Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2010 Laba bersih selama Tahun berjalan
2009
20,903 20,903 Lembar/Shares
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa Laba Per Saham Dasar
b.
5,478 5,478 Lembar/Shares
5,000 5,000
5,000 5,000
4.18
1.10
Laba per Saham Dilusian Walaupun pada tahun 2010 dan 2009 Bank memiliki waran namun tidak berpotensi untuk dilaksanakan mengingat harga pasar rata-rata saham Bank dalam tahun tersebut lebih rendah dari harga pelaksanaan waran. Tanggal 25 Agustus 2010, telah diterbitkan saham baru sejumlah 40.999 saham sebagai hasil penukaran (exercise) waran sejumlah 40.999 unit. Jumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang saham untuk exercise waran menjadi saham adalah RP 4.919.880,-
29. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM a.
Berdasarkan Akta Berita Acara RUPST No.32 tanggal 22 Juni 2010 yang dibuat oleh DR. A. Partomuan Pohan, SH, LL.M, notaris di Jakarta telah disetujui oleh RUPS untuk pembentukan dana cadangan sebesar Rp1.513.031.311,- (satu milyar lima ratus tiga belas juta tiga puluh satu ribu tiga ratus sebelas Rupiah) dan pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham dari laba bersih Bank tahun 2009 sebesar Rp2.269.546.966,- (dua milyar dua ratus enam puluh sembilan juta lima ratus empat puluh enam ribu sembilan ratus enam puluh enam Rupiah). Dividen tersebut telah dibayarkan kepada para pemegang saham pada tanggal 30 Juli 2010.
b.
Berdasarkan Akta Berita Acara RUPST No.6 tanggal 16 April 2009 yang dibuat oleh DR. A. Partomuan Pohan, SH, LL.M, notaris di Jakarta telah disetujui oleh RUPS untuk pembentukan dana cadangan sebesar Rp.577.723.200,- (lima ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu dua ratus Rupiah) dan diputuskan tidak ada pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham dari laba bersih Bank tahun 2008.
42
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan PBI No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No.7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan, kepengurusan dan keuangan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa karena keterkaitan kepemilikan dan pengurus pada tanggal 30 September 2010 adalah sebagai berikut:
ICB Financial Group Holdings AG (incorporated in Switzerland)
International Commercial Bank (Gambia) Ltd. (incorporated in Gambia)
International Commercial Bank S.A (incorporated in Guinea)
International Commercial Bank (Sierra Leone) Ltd (incorporated in Sierra Leone)
International Commercial Bank Sh. A. (incorporated in Albania)
International Commercial Bank S.A (incorporated in Mozambique)
International Commercial Bank Ltd. (incorporated in Ghana)
International Commercial Bank (Djibouti) S.A (incorporated in Djibouti)
ICB Islamic Bank Ltd (incorporated ini Bangladesh)
International Commercial Bank Lao Ltd. (incorporated in Laos)
International Commercial Bank Ltd (incorporated in Malawi)
International Commercial Bank (Tanzania) Ltd. (incorporated in Tanzania)
International Commercial Bank Senegal S.A. (incorporated in Senegal)
International Commercial Bank Ltd (Zambia) (incorporated in Zambia)
ICB Global Management Sdn. Bhd. (incorporated in Malaysia)
43
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan kondisi yang sama seperti kepada pihak ketiga. Persentase simpanan dari pihak hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut:
2010
Simpanan Giro Tabungan Deposito
2009
0.23% 0.35% 8.50% 9.08%
44
0.34% 0.36% 6.50% 4.88%
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2010 Tagihan Komitmen Pembelian valuta asing tunai yang belum selesai Pembelian berjangka valuta asing Tagihan Komitmen Lainnya Jumlah Tagihan Komitmen Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Rupiah Dollar Amerika Serikat L/C irrevocable dan masih berjalan luar negeri L/C irrevocable dan masih berjalan dalam negeri Lainnya Jumlah Kewajiban Komitmen Kewajiban Komitmen - Bersih
2009
80,406 80,406
37,512 37,512
362,856 1,260
361,821 55,163
56,423
10,888
21,239 9,163 450,941 (370,535)
7,368 10,297 445,537 (408,025)
Tagihan kontinjensi Garansi yang diterima Rupiah Valas Bunga dalam penyelesaian Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Tagihan Kontinjensi
18,743
7,732
88,600 107,343
65,796 73,528
Kewajiban kontinjensi Garansi yang diberikan Rupiah Dollar Amerika Serikat Standby LC Lainnya Jumlah Kewajiban Kontinjensi Kewajiban (Tagihan) Kontinjensi - Bersih
69,498 19,620 18,743 107,861 (518)
76,610 10,006 7,807 94,423 (20,895)
45
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo aktiva dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 September 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Sampai dengan 1 bulan
Aktiva Kas
> 1 bulan s/d 3 bulan
> 3 bulan s/d 12 bulan
> 1 tahun s/d 5 tahun
5 tahun
Lain-lain
Jumlah
95,526
-
-
-
-
-
Giro pada Bank Indonesia
391,744
-
-
-
-
-
Giro pada Bank Lain Dikurangi penyisihan
109,505 -
-
-
-
-
(1,125)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi penyisihan
369,134
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Efek-efek Dikurangi penyisihan Tagihan derivatif Dikurangi penyisihan Kredit Dikurangi penyisihan
40,964 66 201,705
Tagihan akseptasi Dikurangi penyisihan
3,706 -
18,969 -
14,579 -
Pendapatan bunga yang ma sih akan diterima
39,856
-
-
Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Agunan diambil alih - bersih Aktiva lain-lain Jumlah aktiva Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Sim panan dari bank lain Efek yang dijual dengan Repo Kewajiban derivatif Kew a jiban akseptasi Hutang pajak Surat Berharga yang diterbitkan setelah dikurangi diskonto Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Pinjaman diterima Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban Jumlah Aktiva Bersih
-
6,172 377,122
10,000 900,733
63,035 3,094,994
(457)
216,461 1,475,473
(5,867) (8) (130,801)
-
-
-
-
-
-
(683) -
-
113,615 20,915 104,388 138,838 238,815
-
1,252,205
402,264
925,312
3,158,029
1,691,935
43,348 3,605,023 163,805 78 4,304 -
1,183,648 16,255 18,969 7,285
1,139,030 57,963 13,980
520,338 2,974 -
82,526 -
-
-
-
19,634
3,836,193 (2,583,988)
-
-
-
-
150,000 -
-
-
-
11 -
1,226,158 (823,895)
46
1,210,973 (285,662)
523,312 2,634,717
232,537 1,459,397
6,844 74,289 81,133 157,682
95,526 391,744 109,505 (1,125) 369,134 (457) 336,633 (5,867) 66 (8) 6,050,027 (130,801) 37,254 (683) 39,856 113,615 20,915 104,388 138,838 7,668,559
43,348 6,448,039 323,524 78 37,254 7,285 150,000 6,844 11 19,634 74,289 7,110,307 558,252
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING a. Posisi aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
2010 Aktiva Kas Giro pada BI Giro pada Bank Lain Bersih Efek-efek Bersih Kredit bersih Tagihan Akseptasi Bersih Pendapatan bunga yg masih akan diterima Aktiva lain2
232 11.300 6.837 18.288 55.871 4.174 412 1.611
43.768 42.420 -
1.936 57 -
39 1.942 315 1 (3)
HKD 549 244 -
TOTAL AKTIVA
98.725
86.188
1.993
2.293
793
Pasiva Kewajiban Segera Simpanan Kewaj akseptasi Hutang Pajak Estimasi kerug komitment & kontijensi Bunga yg masih harus dibayar Kewajiban Lain - lain Jumlah Kewajiban Jumlah Ak tiva (Kewajibnan) Bersih
b.
US D
US D
JPY
EUR
JPY
EUR
S GD
S GD
HKD
AUD 138 -
Jumlah IDR 2.337 100.853 104.275 168.738 500.781 37.254 3.686 14.357
138
932.280
225 102.333 4.174 66 2.027
15 181 101
4 1.939 (1) 1
0 2.288 2 0
0
AUD
-
0 10 (1) 130
IDR 2.062 952.540 37.254 (18) 598 19.240
108.825 (10.100)
297 85.891
1.943 51
2.289 3
0 793
139 (1)
1.011.677 (79.396)
Posisi Devisa Neto masing-masing jenis valuta adalah sebagai berikut: Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari penjumlahan atas (i) selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administrative (transaksi rekening administratif), untuk setiap mata uang yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa neto (termasuk semua kantor cabangnya) setinggitingginya 20% dari modal pada tanggal neraca.
47
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) b. Posisi Devisa Neto masing-masing jenis valuta adalah sebagai berikut: (lanjutan)
30-Sep-10 Aktiva
kewajiban
Nilai Bersih
Nilai Bersih Absolut
Neraca Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hongkong
881,121 9,238 24,257 1,193 15,558 912
971,264 32 23,641 1,205 15,536 -
(90,142) 9,207 615 (12) 22 912
90,142 9,207 615 12 22 912
Jumlah Neraca
932,280
1,011,677
(79,397)
100,911
30-Sep-10 Tagihan komitmen dan kontinjensi
kewajiban komitmen dan kontinjensi
Nilai Bersih
Nilai Bersih Absolut
Rekening Administrasi Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hongkong
199,727 1,309 8,701 4,309 -
134,292 1,309 8,701 4,309
65,435 -
65,435 -
Jumlah Rekening Administrasi
214,046
148,611
65,435
65,435 23,157
Posisi Devisa Absolut Jumlah Modal ( Catatan 39 )
733,121
Ratio Posisi Devisa Neto ( Neraca ) Ratio Posisi Devisa Neto ( Neraca dan Administratif )
10.83% 3.16%
48
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33.
AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) b. Posisi Devisa Neto masing-masing jenis valuta adalah sebagai berikut (lanjutan)
30-Sep-09 Aktiva
kewajiban
Nilai Bersih
Nilai Bersih Absolut
Neraca Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hongkong
786,239 13,353 25,290 4,001 14,921 6,808
772,091 107 33 34 16,364 -
14,148 13,246 25,257 3,967 (1,443) 6,808
14,148 13,246 25,257 3,967 1,443 6,808
Jumlah Neraca
850,612
788,629
61,983
64,869
30-Sep-09 Tagihan komitmen dan kontinjensi
kewajiban komitmen dan kontinjensi
Nilai Bersih
Nilai Bersih Absolut
Rekening Administrasi Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hongkong
146,352 8,243 10,108 2,556 3,391 8,694
191,568 20,108 34,857 6,817 1,942 12,511
(45,216) (11,865) (24,749) (4,261) 1,449 (3,817)
45,216 11,865 24,749 4,261 1,449 3,817
Jumlah Rekening Administrasi
179,344
267,803
(88,459)
91,357 26,476
Posisi Devisa Absolut Jumlah Modal ( Catatan 39 )
561,868
Ratio Posisi Devisa Neto ( Neraca ) Ratio Posisi Devisa Neto ( Neraca dan Administratif )
11.03% 4.71%
49
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. INFORMASI SEGMEN Segmen Geografis Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: DKI Jakarta
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya HASIL Hasil segmen Laba (rugi) sebelum pajak Laba (rugi) bersih
30-Sep-10 Luar DKI Jakarta
Jumlah
338.364 29.257 367.621
232.133 43.523 275.656
570.497 72.780 643.277
6.787 (50.855) (43.570)
28.034 79.043 64.473
34.821 28.188 20.903
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva lainnya
105.442 294.496 3.328.908 97.300 539.877
225.623 36.270 2.590.319 16.315 434.009
331.065 330.766 5.919.227 113.615 973.886
Jumlah Aktiva
4.366.023
3.302.536
7.668.559
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan - bersih Pinjaman diterima Kewajiban lainnya
3.641.974 123.845 11 145.504
2.806.069 199.676 193.228
6.448.043 323.521 11 338.732
Jumlah Kewajiban
3.911.334
3.198.973
7.110.307
50
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) DKI Jakarta
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan Provisi dan Komisi HASIL Hasil segmen Laba (rugi) sebelum pajak Laba (rugi) bersih
30-Sep-09 Luar DKI Jakarta
Jumlah
312,223 21,989 334,212
212,474 11,546 224,020
524,697 33,536 558,233
(20,811) (60,461) (63,085)
27,581 68,563 68,563
6,770 8,102 5,478
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva lainnya
200,000 193,168 2,712,720 91,391 375,682
204,858 2,030,755 33,824 688,705
200,000 398,026 4,743,475 125,215 1,064,387
Jumlah Aktiva
3,572,961
2,958,142
6,531,103
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan - bersih Pinjaman diterima Kewajiban lainnya
3,419,281 1,562 14 129,373
2,145,080 272,258 29,106
5,564,361 273,820 14 158,479
Jumlah Kewajiban
3,550,230
2,446,444
5,996,674
Bank tidak menyajikan informasi segmen berdasarkan usaha, karena Bank menjalankan usaha sebagai bank umum dan tidak memiliki kegiatan usaha di luar sektor perbankan. 35. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000 dan Surat Keputusan Bersama Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional No. 32/46/KEP/DIR dan 181/BPPN/0599 tertanggal 14 Mei 1999 tentang “Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi L/C, swap mata uang dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Jaminan tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 2 tahun sejak tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan tanggal 31 Januari 2000. Jangka waktu penjaminan tersebut telah dilanjutkan oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 179/KMK.017/2000 pada tanggal 26 Mei 2000 yang menyatakanProgram Penjaminan Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan Program Penjaminan tersebut untuk diketahui oleh umum.
51
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan) bahwa jangka waktu program penjaminan diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu enam bulan berikutnya secara terus menerus, kecuali apabila dalam waktu enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu Program Penjaminan Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan Program Penjaminan tersebut untuk diketahui oleh umum. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004, Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) menggantikan tugas BPPN sebagai pelaksana pemberian jaminan Pemerintah. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 september 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 eptember 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a. b. c. d.
seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006; maksimal sebesar Rp 5.000 juta, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006; maksimal sebesar Rp 1.000 juta, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007; maksimal sebesar Rp 100 juta, sejak tanggal 22 Maret 2007.
36. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar, berlaku 18 bulan sejak peraturan ini ditetapkan.
52
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan) a. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 12.56 % dan 11.59 % dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2010 Jutaan I. Komponen Modal A. Modal Inti 1.Modal Disetor 2.Cadangan Tambahan Modal 2.1 Faktor Penambah a. Agio b. Modal Sumbangan c. Cadangan Umum d. Cadangan Umum e. Laba Tahun-tahun Lalu yang dapat Diperhitungkan (100%) f. Laba Tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) g. Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan h. Dana setoran modal i. Waran yg diterbitkan (50%) j. Opsi saham yg diterbitkan dlm rangka program kompensasi berbasis saham (50%) 2.2 Faktor Pengurang a. Disagio b. Rugi Tahun-tahun Lalu yang dapat diperhitungkan (100%) c. Rugi Tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (100%) 3. Modal Inovatif 4. Faktor pengurang modal inti 5. Kepentingan Minoritas B. Modal Pelengkap 1. Level Atas (Upper Tier 2) 1.4 Mandotary convertible bond 1.8 Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap
53
2009 Jutaan
526,546 500,004 26,542 28,820 2,862 15,506 -
513,618 500,000 13,618 19,593 2,861 13,993 -
-
-
10,452
2,739
-
-
-
-
2,278
5,975
2,278
2,278
-
-
207,040
48,249
146,645 60,395 -
48,249 -
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan) a. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 12.56 % dan 11.59 % dengan rincian sebagai berikut:
30 S e pte m be r 2010 2009 Jutaan Jutaan C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap D. Modal Pelengkap T ambahan Yg Memenuhi Persyartan (T ier 3) E. Modal Pelengkap T ambahan yg Dialokasikan utk Mengantisipasikan Risiko Pasar
-
-
-
-
II. Total Modal In ti dan Modal Pe le n gk ap (A+B-C ) 733,586 III. TO TAL MO DAL INTI, MO DAL PELENGKAP, DAN MO DAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALO KAS IKAN UTK MENGANTIS IPAS I RES IKO 733,586 IV. AS ET TERTIMAB ANG MENURUT RES IKO (ATMR) UNTUK RIS IKO KREDIT 5,365,851 V. AS ET TERTIMAB ANG MENURUT RES IKO (ATMR) UNTUK RIS IKO O PERAS IO NAL 447,264 VI. AS ET TERTIMAB ANG MENURUT RES IKO (ATMR) UNTUK RIS IKO PAS AR 26,281 VII. RAS IO KEW AJIBAN PENYEDIAAN MO DAL MINIMUM UNTUK RIS IKO KREDIT DAN RIS IKO O PERAS IO NAL (II:(IV+V)) 12.62% VIII. RASIO KEW AJIB AN PENYEDIAAN MO DAL MINIMUM UNTUK RIS IKO KREDIT, RIS IKO O PERAS IO NAL DAN 12.56% RIS IKO PAS AR (II:(IV+V))
561,868
561,868 4,705,086 143,551
11.59% 11.59%
b. Rasio aktiva produktif yang bermasalah terhadap total aktiva produktif pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 8.19 % dan 5.35 %.
37. MANAJEMEN RISIKO Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatannya, selalu terdapat risiko bawaan dalam setiap kegiatan Bank, antara lain dalam bentuk risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko kredit. Untuk itu Bank telah mengimplementasikan suatu Risk Management Framework terpadu, yang merupakan sarana untuk penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik. Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan. Selain komite tersebut, terdapat beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara lebih spesifik, yaitu antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pemutus Kredit dan Management Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Management – ALMA)
54
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISIKO PASAR Bank menggunakan standar model untuk menghitung dan memantau risiko pasar yang meliputi risiko suku bunga, risiko valuta asing dan risiko surat berharga (bonds) yang konsisten sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Hasil perhitungan Risiko Pasar yang berdampak terhadap rasio CAR dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan manajemen senior secara berkala dalam rapat ALMA. Risiko tingkat bunga timbul dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan pinjaman yang diberikan, fasilitas giro dan instrumen rekening administratif. Komite Asset Liabilities Management (ALMA) yang beranggotakan Direksi, Treasury Group Head, Fincon Group Head, Funding & Fee Base Income Group Head, Risk Management Group Head bertanggungjawab untuk menetapkan, melaksanakan serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank. Tujuan utama ALMA adalah memaksimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batas-batas limit risiko kebijakan yang ditetapkan.
RISIKO LIKUIDITAS Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aktiva dan kewajiban moneter yang jatuh tempo kurang dari 1 bulan dan lebih dari 1 sampai dengan 3 bulan adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Di samping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah dan menempatkan kelebihan dana pada efek-efek yang memiliki pasar sehingga dapat dicairkan setiap saat apabila Bank membutuhkan dana. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank Bumiputera berada dalam tanggung jawab Treasury Group. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, Bank Bumiputera Primary Reserve dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia selalu dijaga memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Selain itu ditetapkan pula jumlah pagu kas cabang dengan tujuan agar cabang dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya berupa penarikan dana pihak ketiga, sekaligus menjaga kondisi kas cabang agar tidak menjadi idle. Secondary Reserve Ideal ditetapkan sebagai dana untuk berjaga-jaga dan ditetapkan berdasarkan hasil review Komite ALMA secara periodik.
RISIKO KREDIT Manajemen risiko atas kredit yang dijalankan oleh Bank antara lain dengan cara sebagai berikut: 1. Kebijakan manajemen dalam pemberian kredit didasarkan pada prinsip kehati-hatian yang meliputi: a. Menghindari pemberian kredit pada debitur dan usaha yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha
yang bersifat spekulatif atau usaha dimana Bank tidak memiliki pengalaman atau keahlian signifikan dalam menilai dan menghindari pemberian kredit pada debitur yang bermasalah, tidak terbatas pada debitur yang namanya tercantum dalam daftar Bank Indonesia. b. Menghindari konsentrasi pemberian kredit hanya di satu sektor ekonomi. c. Melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan.
55
PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Un-Audited) Per 30 September 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISIKO KREDIT
2. Untuk melaksanakan kebijakan di atas, manajemen membentuk organisasi perkreditan yang meliputi: a. Divisi Resiko Kredit kebijakan kredit yang bertugas: merumuskan perkreditan, mengawasi pelaksanaan dan kondisi portofolio kredit yang diberikan dan memberikan saran-saran perbaikan dan pemecahan masalah dalam penerapan kebijakan. b. Komite kredit kantor pusat dan cabang-cabang yang anggotanya terdiri dari Dewan Direksi dan manajemen senior yang memiliki wewenang persetujuan kredit (credit limit) berjenjang ke atas. c. Direktur Kepatuhan melakukan pengkajian terhadap usulan kredit dalam jumlah-jumlah tertentu.
56