BAB I PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Dengan
disusunnya
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tahun 2014 diharapkan dapat : 1. Mendorong Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. 2. Menjadi masukan dan umpan balik baik bagi instansi lain maupun pihak pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja. 3. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat. terhadap Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. I.1. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
1
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY merupakan unsur pelaksana
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
dengan
susunan
organisasi sebagai berikut : a. Kepala Dinas b. Sekretariat Sekretaris Subag.Program dan Informasi Subag.Keuangan Subag.Umum Fungsional Penyuluh c.
Bidang Industri Logam Sandang dan Aneka Kepala Bidang Industri Logam Sandang dan Aneka Seksi Industri Logam dan Elektronika Seksi Industri Sandang Seksi Industri Aneka
d. Bidang Industri Agro dan Kimia Kepala Bidang Industri Agro dan Kimia Seksi Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Seksi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Seksi Industri Kimia e.
BidangPerdagangan Dalam Negeri Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan Seksi Pengadaan dan Penyaluran Seksi Pengawasan Perdagangan
f.
Bidang Perdagangan Luar Negeri Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri Seksi Fasilitasi Ekspor Impor Seksi Pengembangan Ekspor Impor
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
2
g. Bidang Koperasi dan UKM Kepala Bidang Koperasi Seksi Koperasi Seksi UKM Seksi Perekonomian dan Pembiayaan Syariah
Susunan Organisasi
UPTD di lingkungan Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM adalah sebagai berikut ini : a.
Balai Metrologi Kepala Balai Subag.TU Seksi Teknik.Kemetrologian Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Fungsional Penera
b.
Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna Kepala Balai Subag.TU Seksi Rekayasa Produksi Seksi Penyuluhan dan Pemasaran
c.
Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual
Kepala Balai
Subag.TU
Seksi Pelayanan
Seksi Pengelolaan Kekayaan Intelektual
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
3
STRUKTUR ORGANISASI DISPERINDAGKOP DIY TAHUN 2014 KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSINONAL TERTENTU
KABID IND. LOGAM SANDANG & ANEKA
KABID IND. AGRO & KIMIA
KABID PDLN
KABID PDN
SEKRETARIS
KASUBBAG. PROGRAM & INFORMASI .
KABID KOPERASI DAN UKM
KASUBBAG KEUANGAN
KA. BPTTG
KASI INDUSTRI KIMIA
KASI KERJASAMA PERDAG LN
KASI SARANA &USAHA PERDAG
KASI KOPERASI
KASI IND.LOGAM &ELEKTRONIKA
KASI INDUSTRI HSL HTN & PERKEBUNAN
KASI FASILITASI EKSPOR & IMPOR
KASI PENGADAAN & PENYALURAN
KASI UKM
KASI REKAYASA PRODUKSI
KASI IND. SANDANG &KULIT
KASI IND. MAKANAN, MMNMAN&TMBK
KASI PENGEMBANGAN EKSPOR
KASI PNGWASAN PERDAGANGAN .
KASI PEMBIAYAAN & PEREKONOMIAN SYARIAH
KASI PNYULUHAN & PEMASARAN
4
KA. B.PELAYANAN BISNIS .
KA. B. METROLOGI
KASUBBAG TU
KASI INDUSTRI ANEKA .
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
KASUBBAG. UMUM .
KASUBBAG TU
KASUBBAG TU
KASI PENG. KEK. INTELEKTUAL
KASI TEKNIK KEMETROLOGIA N
KASI PELAYANAN
KASI PENGWASAN & PENYULUHAN
I.2 Fungsi dan Tugas Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil yang telah diubah dengan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor:
54 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil menetapkan bahwa
Dinas
Perindustrian
Perdagangan
Koperasi
dan
UKM
DIY
mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta kewenangan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah. Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud
Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan dan pengendalian program di bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; b. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; c. Pelaksanaan kerjasama Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta pengembangan ekspor daerah; d. Fasilitasi, pembinaan, perlindungan, pemasaran dan pengembangan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; e. Pemberian perijinan dan rekomendasi perijinan di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah; f.
Pelaksanaan pelayanan umum bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
g. Fasilitasi kegiatan di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten / Kota; h. Pemberdayaan sumber daya dan mitra kerja di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
5
i.
Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;
j.
Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
I.3 Keadaan Pegawai Pegawai sebagai aset dan unsur utama dalam organisasi memegang peranan yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Semua unsur sumber daya organisasi tidak akan berfungsi tanpa ditangani oleh manusia yang merupakan penggerak utama jalannya organisasi. Tanpa didukung dengan kinerja yang baik atau tinggi dari aparatur, suatu organisasi akan mengalami kesulitan dalam proses pencapaian tujuannya. Peningkatan profesionalisme pegawai dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya aparatur yang handal dan berkompeten dengan bidang tugasnya. Jumlah
pegawai
negeri
sipil
(PNS)
di
Dinas
Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM DIY pada 31 Desember 2014 sebanyak 222 orang, terdiri dari 138 orang atau 62,16% berjenis kelamin laki-laki dan 84 orang atau 37,83% merupakan pegawai perempuan.
Perempuan 84 37,83%
Laki-laki 138 62,16%
Gambar 1.1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
6
Dilihat dari jenjang pendidikan, jumlah terbesar 63,06% atau sebanyak 140 orang merupakan pegawai dengan tingkat pendidikan SLTA. Jumlah PNS dengan pendidikan D3 sebanyak 14 orang atau 6,30%, lulusan S1 sebanyak 43 orang atau 19,36%, sedangkan lulusan S2 sebanyak 15 orang atau 6,75%. Adapun untuk lulusan SLTP dan SD relatif kecil yaitu 3 orang (1,35%) untuk lulusan SLTP, dan 7 orang (3,15%) untuk lulusan SD.
JUMLAH; S2; JUMLAH; S1; 15; 6,75% 43; 19,36%
JUMLAH; D3; 14; 6,30%
JUMLAH; SD; 3; 1,35%
JUMLAH; SLTP; 7; 3,15%
JUMLAH; SLTA; 140; 63,06%
Gambar 1.2. Komposisi pegawai berdasarkan jenjang pendidikan
Jumlah pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan terdiri dari Pembina Utama Muda (IV/c) : 1 orang; Pembina Tk.I (IV/b) : 6 orang; Pembina (IV/a) : 8 orang; Penata Tk. I (III/d) : 40 orang; Penata (III/c) : 17 orang; Penata Muda Tk. I (III/b) : 90 orang; Penata Muda (III/a) : 15 orang; Pengatur Tk. I (II/d) : 3 orang; Pengatur (II/c) : 10 orang; Pengatur Muda Tk.I ( II/b) : 13 orang; Pengatur Muda (II/a) : 14 orang; Juru (I/c) : 1 orang; Juru Muda Tk.I (I/b): 1 orang; Juru Muda (I/a) : 2 orang
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
7
Gambar 1. 3. Komposisi pegawai berdasarkan pangkat dan golongan
Rincian komposisi pegawai diatas adalah sebagai berikut : SEKRETARIAT Jumlah Pegawai Sekretariat secara keseluruhan berjumlah 48 ( empat puluh delapan ) orang yang dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2
: 1 orang
2) Sarjana S1
: 13 orang
3) Diploma III (DIII)
: 4 orang
4) Diploma II (DII)
: -
5) SLTA
: 28 orang
6) SLTP
:
-
7) SD
:
2 orang
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
8
b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina Utama Muda (IV/c)
:
1 orang
2) Pembina Tk. I (IV/b)
:
1 orang
3) Pembina (IV/a)
:
-
4) Penata Tk. I (III/d)
:
4 orang
5) Penata (III/c)
:
5 orang
6) Penata Muda Tk. I (III/b)
: 16 orang
7) Penata Muda (III/a)
:
6 orang
8) Pengatur Tk. I (II/d)
:
-
9) Pengatur (II/c)
:
6 orang
10) Pengatur Muda Tk. I (II/b)
:
6 orang
11) Pengatur Muda (II/a)
:
2 orang
12) Juru (I/c)
:
1 orang
:
5 orang
c. Berdasarkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural
2) Fungsional Tertentu (Penyuluh) :
-
3) Fungsional Umum
: 40 orang
4) CPNS
:
3 orang
BIDANG KOPERASI DAN UKM Jumlah Pegawai Bidang Koperasi dan UKM secara keseluruhan berjumlah 20 (dua puluh orang). Berikut ini penjabaran pegawai Bidang Koperasi dan UKM berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta
jenis
jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S1
:
4 orang
2) Diploma III (DIII)
:
1 orang
3) SLTA
: 15 orang
b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) PembinaTk. I (IV/b)
:
1 orang
2) Penata Tk. I (III/d)
:
4 orang
3) Penata (III/c)
:
2 orang
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
9
4) Penata Muda Tk. I (III/b)
: 11 orang
5) Penata Muda (III/a)
:
1 orang
6) Pengatur Tk. I (II/d)
:
1 orang
7) Pengatur Tk. I (II/c)
:
-
1) Pejabat Struktural
:
4 orang
2) Fungsional Umum
: 16 orang
c. Berdasarkan Jenis Jabatan :
BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI Jumlah Pegawai Bidang Perdagangan Dalam Negeri secara keseluruhan berjumlah 15 ( lima belas ) orang. Berikut ini penjabaran pegawai Bidang Perdagangan Dalam Negeri berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2
:
1 orang
2) Sarjana S1
:
4 orang
3) Diploma III (DIII)
:
3 orang
4) SLTA
:
5 orang
5) SLTP
:
2 orang
b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina ( IV/a )
: 2 orang
2) Penata Tk. I (III/d)
: 2 orang
3) Penata (III/c)
: 4 orang
4) Penata Muda Tk. I (III/b)
: 4 orang
5) Pengatur (II/c)
: 1 orang
6) Pengatur Muda Tk.I (II/b)
: 1 orang
7) Pengatur Tk. I (II/d)
: -
c. Berdasarkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural
:
4 orang
2) Fungsional Umum
:
11 orang
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
10
BIDANG PERDAGANGAN LUAR NEGERI Jumlah Pegawai Bidang Perdagangan Luar Negeri secara keseluruhan berjumlah 19 (sembilan belas) orang. Berikut ini penjabaran pegawai Bidang Perdagangan Luar Negeri berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1)
Sarjana S2
:
3 orang
2)
Sarjana S1
:
4 orang
3)
Diploma III (DIII)
:
2 orang
4)
SLTA
: 10 orang
b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina Tk. I (IV/b)
:
1 orang
2) Pembina (IV/a)
:
2 orang
3) Penata Tk. I (III/d)
:
3 orang
4) Penata (III/c)
:
1 orang
5) Penata Muda Tk. I (III/b)
: 10 orang
6) Penata Muda (III/a)
:
1 orang
7) Pengatur (II/c)
:
1 orang
1) Pejabat Struktural
:
4 orang
2) Fungsional Umum
: 15 orang
c. Berdasrkan Jenis Jabatan
BIDANG INDUSTRI AGRO DAN KIMIA Jumlah Pegawai Bidang Industri Agro dan Kimia secara keseluruhan berjumlah 17 (tujuh belas) orang. Berikut ini penjabaran Pegawai Bidang Industri Agro dan Kimia berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2
:
1 orang
2) Sarjana S1
:
4 orang
3) Diploma III (DIII)
:
2 orang
4) SLTA
: 10 orang
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
11
b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina (IV/b)
:
1 orang
2) Pembina (IV/a)
:
-
3) Penata Tk. I (III/d)
:
3 orang
4) Penata (III/c)
:
2 orang
5) Penata Muda Tk. I (III/b)
:
9 orang
6) Penata Muda (III/a)
:
1 orang
7) Pengatur Muda (II/a)
:
1 orang
1) Pejabat Struktural
:
4 orang
2) Fungsional Umum
: 13 orang
c. Berdasarkan Jenis Jabatan
BIDANG INDUSTRI LOGAM SANDANG DAN ANEKA Jumlah Pegawai Bidang Industri Logam Sandang dan Aneka secara keseluruhan berjumlah 18 (delapan belas) orang. Berikut ini penjabaran Pegawai Bidang Industri Logam Sandang dan Aneka berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2
:
3 orang
2) Sarjana S1
:
1 orang
3) Diploma III (DIII)
:
-
4) SLTA
: 14 orang
b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan : 1) Pembina Tk. I (IV/b)
:
1 orang
2) Pembina Tk. I (IV/a)
:
1 orang
3) Penata Tk. I (III/d)
:
1 orang
4) Penata (III/c)
:
1 orang
5) Penata Muda Tk. I (III/b)
: 14 orang
6) Penata Muda ( III/a )
:
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
-
12
c. Berdasarkan Jenis Jabatan 1) Pejabat Struktural
:
4 orang
2) Fungsional Umum
: 14 orang
BALAI METROLOGI Jumlah Pegawai Bidang Perdagangan Luar Negeri secara keseluruhan berjumlah 42 ( empat puluh dua ) orang. Berikut ini penjabaran pegawai Bidang Perdagangan Luar Negeri berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S1
:
9 orang
2) SLTA
: 30 orang
3) SD
:
3 orang
1) Pembina (IV/a)
:
1 orang
2) Penata Tk. I (III/d)
: 18 orang
3) Penata (III/c)
:
4) Penata Muda Tk. I (III/b)
: 14 orang
5) Penata Muda (III/a)
:
3 orang
6) Pengatur Tk. I (II/d)
:
1 orang
7) Pengatur Muda (II/a)
:
1 orang
8) Pengatur Muda (I/b)
:
1 orang
9) Juru Muda (I/a)
:
1 orang
1) Pejabat Struktural
:
4 orang
2) Fungsional Tertentu (Penera)
: 16 orang
3) Fungsional Umum
: 22 orang
b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan :
2 orang
c. Berdasarkan Jenis Jabatan
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
13
BALAI
PELAYANAN
BISNIS
DAN
PENGELOLAAN
KEKAYAAN
INTELEKTUAL Jumlah Pegawai Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual secara keseluruhan berjumlah 19 ( sembilan belas ) orang. Berikut ini penjabaran Pegawai Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual berdasarkan pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan.
a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2
:
2 orang
2) Sarjana S1
:
4 orang
3) Diploma III (DIII)
:
2 orang
4) SLTA
:
9 orang
5) SLTP
:
1 orang
6) SD
:
1 orang
1) Pembina (IVb)
:
1 orang
2) Pembina (IVa)
:
1 orang
3) Penata Tk. I (III/d)
:
2 orang
4) Penata (III/c)
:
1 orang
5) Penata Muda Tk. I (III/b)
:
6 orang
6) Pengatur (II/c)
:
3 orang
7) Pengatur Muda Tk. I (II/b)
:
2 orang
8) Pengatur Muda (II/a)
:
2 orang
9) Pengatur Tk I (II/d)
:
1 orang
1) Pejabat Struktural
:
4 orang
2) Fungsional Umum
: 15 orang
b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan :
c. Berdasrkan Jenis Jabatan
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
14
BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Jumlah Pegawai Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna secara keseluruhan berjumlah 24 (dua puluh empat) orang. Berikut ini penjabaran Pegawai
Balai
Pengembangan
Teknologi
Tepat
Guna
berdasarkan
pendidikan akhir, pangkat dan golongan, serta jenis jabatan. a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan : 1) Sarjana S2
:
1 orang
2) Sarjana S1
:
3 orang
3) SLTA
:
19 orang
4) SD
:
1 orang
1) Pembina Tk.I (IV/a)
:
1 orang
2) Penata Tk. I (III/d)
:
3 orang
3) Penata Muda Tk. I (III/b)
:
6 orang
4) Penata Muda (III/a)
:
3 orang
5) Pengatur Tk. I (II/d)
:
-
6) Pengatur Muda Tk. I (II/b)
:
2 orang
7) Pengatur Muda (II/a)
:
8 orang
8) Juru Muda (I/a)
:
1 orang
1) Pejabat Struktural
:
4 orang
2) Fungsional Umum
: 20 orang
b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan :
c. Berdasarkan Jenis Jabatan
Apabila dibandingkan dengan beban kerja di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, maka jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan, pangkat dan golongan masih belum mencukupi. Sesuai Peraturan Gubernur nomor 123 tahun 2012 tentang Kualifikasi Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Struktural, seharusnya jumlah pegawai Disperindagkop DIY idealnya kurang lebih 363 orang, jumlah pegawai saat ini baru sejumlah 222 orang. Dengan demikian untuk menuju ideal jumlah pegawai masih kurang sebanyak 141 Orang.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
15
I.4 KeadaanSarana dan Prasarana Agar dapat melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta kewenangan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah, Disperindagkop harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang mendukung Disperindagkop DIY dalam melaksanakan
tugas
pokok
dan
fungsinya,
diantaranya
berupa
gedung/bangunan perkantoran, yaitu: 1.
Kantor Induk Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM yang berlokasi di Jl. Kusumanegara No. 9, Yogyakarta
2.
Kantor Perdagangan Dalam dan Luar Negeriyang berada di Jl. HOS Cokroaminoto No. 162, Yogyakarta
3.
Kantor Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan IntelektualJl. HOS Cokroaminoto No. 162, Yogyakarta
4.
Kantor Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna yang berlokasi di Jl. Am. Sangaji No. 4, Yogyakarta
5.
Kantor Metrologi yang berlokasi di Jl. Sisingamangaraja No. 21, Yogyakarta
Disperindagkop DIY dalam melaksanakan ketugasannya juga didukung dengan sarana mobilitas berupa kendaraan roda 4 sejumlah 9 unit, roda 6 sejumlah 1 unit, dan roda 2 sebanyak 36 unit. Pada pertengahan tahun 2014 telah dilaksanakan usulan penghapusan kendaran sejumlah 5 unit kendaraan roda 4 dan 5 unit kendaraan roda 2. Tetapi hingga akhir tahun 2014 belum ada SK tentang Penghapusan Kendaraan Bermotor. Selain kendaraan bermotor juga didukung oleh sarana berupa perlengkapan dan peralatan kantor. Untuk mendukung komunikasi antara Disperindagkop dengan stakeholder dan juga dalam rangka melaksanakan ketugasan terkait dengan informasi,
Disperindagkop
memiliki
website
dinas
dengan
alamat:
http://www.disperindagkop.pemda-diy.go.id. Untuk pelayanan bisnis bagi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
16
UMKM
dan
fasilitasi
pemasaran
khususnya
melalui
dunia
maya
Disperindagkop DIY memiliki website dengan alamat: http://jogjabiz.web.id dan http://jogjaplaza.com. Sarana dan prasarana yang ada dipergunakan seoptimal mungkin dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY. Namun sarana dan prasarana tersebut banyak yang kondisinya sudah tidak memadai lagi. Selain itu jumlah sarana dan prasarana yang ada jika dibandingkan dengan ketugasan dan sasaran pembinaan yang sangat banyak maka secara jumlah sarana dan prasarana tersebut belum mencukupi. Sarana mobilitas operasional (Kendaraan roda 4 dan 2) sangat terbatas dan usia kendaraan sudah tua sehingga kurang mendukung pelaksanaan tugas di lapangan. Sarana dan prasarana kerja masing-masing bidang/seksi/subag/ seperti Komputer/Mobile Computer/Laptop dirasa masih kurang, belum sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang terkini sehingga mempengaruhi kinerja aparatur menjadi kurang optimal. Untuk meningkatkan pelayanan informasi kepada masyarakat, dirasakan perlu adanya penambahan sarana dan prasarana peralatan kantor yang mengarah ke perkantoran modern berbasis Teknologi Informasi (TI). Di samping itu dirasakan keterbatasan juga terhadap bahan pustaka, meubelair dan komputer untuk pelayanan informasi di Dinas Perindagkop dan UKM DIY dan pengembangan IT Enabler pendukung DGS menuju ke ”Jogja Cyber Province”. Beberapa hambatan tersebut secara berangsur-angsur diatasi antara lain dengan pengajuan rencana kegiatan pada Tahun Anggaran 2014. Dengan
berfungsinya interkoneksi jaringan komputer dalam kerangka
pembangunan e-Government maka hambatan sebagai akibat masih terpisahnya beberapa bidang/bagian kantor dapat diminimalkan.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
17
I.5 Keuangan Pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, dan UKM, serta kewenangan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dilakukan melalui berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut didanai oleh APBD, APBN maupun Dana Keistimewaan. Selain itu Disperindagkop DIY juga merupakan SKPD yang memiliki kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
1. SUMBER DANA APBD
Pagu Anggaran Disperindagkop DIY dari sumber dana APBD tahun 2014 baik Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung sebesar Rp.27.882.862.942,- dibandingkan tahun 2014 mengalami penurunan Rp.3.415.659.475,- ( 10,91% ). Adapun realisasi anggaran tahun 2014 sebesar Rp.26.664.408.605,- dengan prosentase 95,63% lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 yaitu 93.61% . Selain APBD murni,
Disperindagkop dan UKM DIY selaku Kuasa Pengguna
Anggaran dari Dinas Kebudayaan DIY ikut mengampu Dana Keistimewaan sebesar Rp.4.780.958.000,- untuk melaksanakan satu program dengan satu kegiatan. Pada tabel 1.1 disajikan plafon anggaran dan realisasi belanja yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2014.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
18
Tabel 1.1 PLAFON ANGGARAN DAN REALISASI APBD TA 2014 Realisasi No
Uraian
Plafon (Rp) Rp
1.
Belanja tidak Langsung (gaji) Kantor Induk, BPTTG, 9.449.876.331 dan BPBPKI - Belanja Pegawai Balai Metrologi 2.526.152.042 - Belanja Pegawai Jumlah 11.976.028.373
2.
%
Belanja Langsung Kantor Induk, BPBPKI -
9.354.377.983
98,98
2.407.920.693
95,31
11.762.298.676
98,21
1.053.534.600
1.021.375.360
96,95
9.905.503.665
9.185.588.236
92,73
2.924.037.100
2.743.024.300
93,81
213.365.600
197.185.600
92,42
812.647.150
777.752.089
95,71
90.735.604
86.960.000
95,84
72.379.600
72.379.600
100,00
782.091.250
768.044.744
98,20
52.540.000 15.906.834.569
49.800.000 14.902.109.929
94,78 93,68
27.882.862.942
26.664.408.605
95,63
4.780.858.000 32.663.720.942
4.648.503.650 31.312.912.255
97,23 95,86
dan
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
BPTTG -
3.
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
Balai Metrologi - Belanja Pegawai - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Modal Jumlah Jumlah Belanja Langsung dan Tidak Langsung Dana Keistimewaan Jumlah Total
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
19
Berikut adalah grafik target dan realisasi belanja APBD 2014
16,000,000,000 14,000,000,000 12,000,000,000 10,000,000,000 8,000,000,000 6,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 0 Belanja tidak Langsung
PAGU
Belanja tidak Langsung 11,976,028,373
REALISASI
11,762,298,676
Belanja Langsung
Dana Keistimewaan
Belanja Langsung
Dana Keistimewaan
15,906,834,569
4,780,858,000
14,902,109,929
4,648,503,650
Gambar 1.4. Grafik target dan realisasi belanja APBD 2014
2. SUMBER DANA APBN
Pagu Anggaran Disperindagkop DIY dari sumber dana APBN tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp. 1.366.984.000,- ( 11,31% ) Adapun prosentase realisasi anggaran tahun 2014 mengalami peningkatan sekitar
2.85 % dibandingkan
tahun 2014. Berikut ini adalah plafon anggaran dan realisasi belanja yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2014.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
20
Tabel 1.2
PLAFON ANGGARAN DAN REALISASI APBN TA 2014
NO
KODE
NAMA SATKER
PAGU ( Rp )
TARGET KEUANGAN DESEMBER %
REALISASI KEUANGAN ( Rp)
DEVIASI REALISASI REALISASI KEUANGAN % % FISIK DESEMBER KEUANGAN %
KETERANGAN
Pertemuan monitoring perkembangan Nilai Realisasi Bersih tidak terlaksana. 1
2
040063
Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
049057
Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
4.544.085.000
100
4.321.087.600
95,09
99,00
2.541.300.000
100
2.333.711.300
91,83
100,00
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
21
Adanya penghematan 4,91 anggaran/akomodasi sehubungan dengan surat Menpan, perihal himbauan untuk pelaksanaan kegiatan tidak di hotel.
8,17
3
049019
Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri
4
049131
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah
5
049179
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro TOTAL
1.247.213.000
100
1.150.262.000
3.249.000.000
100
3.173.832.500
500.000.000
100
460.424.100
12.081.598.000 100
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
92,23
97,69
92,08
10.978.893.400
90,87
22
100,00
Karena ada efisiensi 20% untuk semua satker di daerah. Pagu semula Rp. 1.559.016.000,- menjadi Rp. 7,77 1.247.213.000,-
100,00
2,31
100,00
7,92
99,80
9,13
Berikut adalah grafik target dan realisasi belanja APBN 2014.
5,000,000,000 4,500,000,000 4,000,000,000 3,500,000,000 3,000,000,000 2,500,000,000 2,000,000,000 1,500,000,000 1,000,000,000 500,000,000 0
Pemb. Koperasi dan UMKM
PAGU
4,544,085,000
Pengemb. Perdagangan Dalam Negeri 2,541,300,000
KEUANGAN
4,321,087,600
2,333,711,300
Pnkt. Perdagangan Luar Negeri
Revitalisasi dan Penumb. Industri Agro
1,247,213,000
Revitalisasi dan Penumb. Industri Kecil Menengah 3,249,000,000
1,150,262,000
3,173,832,500
460,424,100
500,000,000
Gambar 1.5. Grafik Target dan Realisasi Keuangan APBN 2014
3. REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) Pada tabel dibawah ini dapat dilihat target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) TA 2014. Tabel 1.3 REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TA 2014 Kode Rekening 4.1.2
Realisasi Uraian
Target (Rp) Rp.
%
Pendapatan Asli Daerah
321.000.000
328.583.450
102,36
Retribusi Daerah
321.000.000
328.583.450
102,36
4.1.2.01
Retribusi Jasa Umum
181.000.000
181.962.400
100,53
4.1.2.01.04
Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang :
181.000.000
181.962.400
100,53
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
23
Kode Rekening
Realisasi Uraian
Target (Rp) Rp.
%
- Jasa Tera - Jasa Tera Ulang
36.200.000 144.800.000
29.006.800 152.955.600
80,13
4.1.2.02
Retribusi Jasa Usaha
140.000.000
146.621.050
104,73
4.1.2.02.08
Retribusi Penjualan Produk
140.000.000
146.621.050
104,73
- Penjualan Alat Tepat Guna
30.000.000
66.075.000
220,25
- Jasa Perbengkelan BPTTG
110.000.000
80.546.050
73,22
321.000.000
328.583.450
105,63
Usaha Daerah :
Jumlah Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Peningkatan kontribusi dalam Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp. 321.000.000,-.Sampai akhir tahun 2014 realisasi Pendapatan Asli Daerah Disperindagkop DIY adalah sebesar Rp. 328.583.450,- (102,36 %). Prosentase realisasi PAD tahun 2014 hampir sama dibandingkan tahun 2014. Berikut adalah grafik target dan realisasi PAD 2014.
Gambar 6 : Grafik Target dan Realisasi PAD 2014
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
24
102,36
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang digunakan
Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)
Bab
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Bab IV Penutup
I Pendahuluan
Lampiran-lampiran
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
25
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan proses secara sistimatis yang berkelanjutan
dari
pembuatan
keputusan
yang
beresiko
dengan
memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisir secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematis. Perencanaan strategis merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi dalam lingkungan yang senantiasa berubah sangat cepat seperti dewasa ini. Perencanaan strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang disusun organisasi untuk diimplementasikan seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Rencana stategis mencakup Visi dan Misi, tujuan dan sasaran, cara pencapaian tujuan yang meliputi kebijakan dan Program. Rencana Strategis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tahun 2012 – 2017 telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Nomor : 188/2244/Program Tahun 2014 Tentang Rencana Strategis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tahun 2012 – 2017
II.1.1 Visi dan Misi Visi adalah gambaran tantangan tentang keadaan masa depan yang realistik berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu oleh unit organisasi. Disamping itu visi menggambarkan pandangan jauh ke depan kemana unit kerja akan dibawa pada kondisi yang diinginkan. Visi harus jelas dan mampu menarik komitmen dan menggerakkan orang, menciptakan makna bagi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
26
kehidupan
anggota
unit
kerja/organisasi,
menciptakan
standar
keunggulan, menjembatani keadaan sekarang dengan keadaan masa depan. Dalam merumuskan visi organisasi hendaknya meliputi aspekaspek yaitu mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh unit kerja/organisasi, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis yang terdapat dalam unit kerja/ organisasi, memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan unit kerja /organisasi, serta menjamin kesinambungan kepemimpinan unit kerja/ organisasi. Keberhasilan pembangunan sektor indagkop merupakan salah satu prioritas dalam mempercepat pembangunan daerah.
Untuk
menunjang
Dinas
keberhasilan
pembangunan
tersebut
maka
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY sesuai dengan perubahan ke arah perbaikan sistem pembinaan dengan menetapkan Visi sebagai berikut ini. VISI Disperindagkop DIY Tahun 2012 – 2017 :
“Menjadi Akselator Terwujudnya Indagkop dan UKM Sebagai Penggerak Peningkatan Daya Saing Untuk Menuju Kemandirian Dan Kesejahteraan Masyarakat” Penjelasan dari Visi tersebut adalah sebagai berikut : “Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY berperan sebagai pemercepat (Akselerator) di dalam menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan daya saing daerah, disamping sebagai perumus kebijakan dilingkup Industri, Perdagangan,
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
Menengah
menuju
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.”
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
27
MISI Disperindagkop DIY Tahun 2012 – 2017 : Adapun misi yang diemban oleh Disperindagkop DIY untuk mencapai visi yang telah ditetapkan
agar tujuan unit kerja dapat
terlaksana dan berhasil dengan baik adalah sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan peran koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian masyarakat. Penjelasan : Krisis ekonomi sebagaimana terjadi pada tahun 1997 telah membuktikan bahwa Koperasi dan UMKM adalah sektor yang relatif kuat terhadap terpaan krisis tersebut dibanding sektor usaha skala besar.
Sektor
ini
telah
mampu
menjadi
katub
pengaman
perekonomian nasional. Untuk itu pengembangan Koperasi dan UMKM ini menjadi penting karena bisa menjadi stabilisator jika suatu ketika akan terjadi krisis lainnya.
2. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Penjelasan : Sektor perdagangan merupakan sektor pendukung PDRB yang cukup signifikan. Untuk itu pengembangan sektor ini harus terus didorong agar pertumbuhan PDRB yang pada akhirnya merupakan indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global. Penjelasan : Disperindagkop DIY berupaya untuk dapat mengembangkan usaha sektor indagkop dengan mengembangkan dan memfasilitasi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
28
pemasaran yang efektif dan efisien sehingga produk-produk unggulan DIY dapat dikenal dan dipasarkan ditingkat regional maupun global.
4. Meningkatkan
produktivitas
dan
daya
saing
IKM
serta
mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk. Penjelasan : Agar IKM DIY dapat tetap tumbuh dan berkembang diperlukan upaya peningkatan produktifitas dan daya saing yang kompetitif. Untuk itu diperlukan pembinaan menyeluruh mulai dari penggunaan teknologi, pemilihan maupun penyediaan bahan baku sampai dengan tahap akhir suatu pengolahan industri Dengan pernyataan misi ini, diharapkan seluruh pegawai unit kerja dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal peran unit kerja secara
baik
dan
dapat
berpartisipasi
dalam
mendorong
keberhasilannya. Dalam merumuskan misi unit kerja/ organisasi telah memperhatikan masukan dari para pihak yang berkepentingan dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Sementara itu dalam rangka memperkuat daya saing global, pembangunan sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM perlu diarahkan untuk menciptakan sistem industri, perdagangan, koperasi dan UKM yang kuat dan efisien yang terintegrasi dengan pasar global yang dapat meningkatkan daya saing produk yang berkualitas intenasional pada era global. Untuk itu cita-cita yang ingin dicapai baik dalam jangka menengah dan panjang adalah mewujudkan visi yang memberikan arahan membangun sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM yang mampu menjawab tantangan globalisasi ekonomi serta mampu LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
29
mengantisipasi perkembangan dan perubahan lingkungan yang cepat. Persaingan global merupakan prespektif baru bagi semua negara, sehingga fokus dan strategi pembangunan industri, perdagangan, koperasi dan UKM di masa depan adalah membangun daya saing yang berkelanjutan di pasar global. Untuk membangun daya saing yang berkelanjutan dilakukan optimalisasi pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki dan kemampuan untuk memanfaatkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada di luar maupun di dalam negeri. Esensi daya saing yang berkelanjutan
terletak
pada
bagaimana
menggerakkan
dan
mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya produktif dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan permintaan pasar. Penjabaran visi Disperindagkop DIY kedalam misi-misi diwarnai oleh misi kedua Pembangunan Daerah DIY yaitu: “ Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif”. II.1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan yang ingin dicapai untuk mewujudkan visi dan melaksanakan Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) DIY dalam kurun waktu tahun 2012 – 2017, dalam rangka membangun
sektor industri, perdagangan,
koperasi dan UKM yang mampu menjawab tantangan ekonomi, mengantisipasi perkembangan dan perubahan lingkungan serta persaingan global yang cepat, adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan peran koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian masyarakat 2. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri melalui peningkatan penggunaan produk distribusi,
perlindungan
konsumen
lokal, kelancaran
dan
pengamanan
perdagangan, serta pengembangan pemasaran
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
30
3. Meningkatkan
efektifitas
dan
efisiensi
pemasaran
produk
unggulan ke pasar regional dan global (ekspor) 4. Meningkatkan
produktivitas
dan
daya
saing
IKM
serta
mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk
Pada tabel 2.1 digambarkan keterkaitan antara Misi yang akan dilakasanakan Disperindagkop DIY pada kurun waktu tahun 2012 – 2017 dan Tujuan yang ingin dicapai.
Tabel 2.1 KETERKAITAN MISI DAN TUJUAN
NO
1
2
MISI
TUJUAN
Mengoptimalkan peran koperasi
Meningkatkan peran koperasi dan
dan pelaku usaha kecil menengah
pelaku usaha kecil menengah
dalam mendukung perekonomian
dalam mendukung perekonomian
masyarakat
masyarakat
Meningkatkan efektivitas, efisiensi,
Meningkatkan efektivitas, efisiensi,
pedagangan dalam negeri untuk
pedagangan dalam negeri melalui
mendukung pertumbuhan ekonomi
peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, serta pengembangan pemasaran
3
Meningkatkan efektifitas dan
Meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pemasaran produk
efisiensi pemasaran produk
unggulan ke pasar regional dan
unggulan ke pasar regional dan
global
global (ekspor)
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
31
NO
4
MISI
TUJUAN
Meningkatkan produktivitas dan
Meningkatkan produktivitas dan
daya saing IKM serta
daya saing IKM serta
mengembangkan industri kreatif
mengembangkan industri kreatif
untuk meningkatkan daya saing
untuk meningkatkan daya saing
produk
produk
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2013
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaransasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 TABEL SASARAN STRATEGIS
NO.
INDIKATOR
SASARAN
KINERJA
STRATEGIS
SATUAN
SASARAN
1
Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif
1.
Jumlah Koperasi Aktif
Unit
2
Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru
2.
Jumlah Wira Usaha Baru
Wira Usaha
3
Meningkatnya Jumlah UKM
3.
Jumlah UKM
UKM
4.
Meningkatnya jumlah SIUP
4.
Jumlah SIUP
Unit usaha
5.
Meningkatnya jumlah UTTP yang ditera dan ditera ulang
5.
Jumlah UTTP yang ditera dan Tera Ulang
Unit
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
KONDISI
TARGET
AWAL
AKHIR 2017
2.090
2.543
30
280
203.995
248.191
41.703
50.738
215.539
247.500
32
NO.
INDIKATOR
SASARAN
KINERJA
STRATEGIS
SATUAN
SASARAN
KONDISI
TARGET
AWAL
AKHIR 2017
6.
Meningkatnya nilai ekspor
6.
Nilai Ekspor (US$ Juta)
US$ Juta
191,46
221,95
7.
Meningkatnya Jumlah IKM
7.
Jumlah IKM
Unit usaha
81.523
82.292
8.
Meningkatnya jumlah industri kreatif
8.
Jumlah IKM Industri Kreatif
Unit usaha
33.882
34.157
9.
Meningkatnya nilai produksi
9.
Nilai Produksi (Rp. Ribu)
Rp. ribu
3.199.224.964
3.431.546.985
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2013
II.1.3 Strategi Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi,kebijakan, program dan kegiatan. Agar pelaksanaan program/kegiatan tepat sasaran seperti yang diinginkan, maka dibutuhkan strategi yang tepat sehingga kemungkinan penyimpangan dalam pelaksanaan serta kegagalan pencapaian tujuan yang ditetapkan dapat diminimalisir. Strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pemberdayaan
Koperasi
untuk
meningkatkan
aktifitas
perekonomian daerah 2. Pemberdayaan
UMKM
sektor
indagkop
dalam
rangka
pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja 3. Mengembangkan
enterprenurship
yang
berorientasi
pada
pengurangan angka kemiskinan
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
33
4. Penguatan Perdagangan Dalam Negeri melalui peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, stabilisasi harga, pengelolaan persaingan usaha serta pengembangan pemasaran 5. Penguatan perdagangan dalam negeri melalui perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 6. Memperkuat dan memperluas perdagangan internasional dalam upaya meningkatkan nilai ekspor DIY 7. Penguatan
dan
penumbuhan
sumber
daya
IKM
melalui
pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk 8. Penguatan
dan
penumbuhan
sumber
daya
IKM
melalui
pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri kreatif 9. Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kualitas maupun kuantitas
Pada tabel 2.3 disajikan strategi untuk masing-masing sasaran yang akan dicapai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY pada periode tahun 2012–2017.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
34
Tabel 2.3 SASARAN, INDIKATOR KINERJA SASARAN, STRATEGI, INDIKATOR KINERJA SASARAN
NO
SASARAN
1
Meningkatnya jumlah koperasi aktif
Jumlah koperasi aktif
2
Meningkatnya jumlah wira usaha baru
Jumlah wira usaha baru
Mengembangkan enterprenurship pengurangan angka kemiskinan
Meningkatnya Jumlah UKM
Jumlah UKM
Pemberdayaan UMKM sektor indagkop dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja
Meningkatnya jumlah SIUP
Jumlah SIUP
Penguatan Perdagangan Dalam Negeri melalui peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, stabilisasi harga, pengelolaan persaingan usaha serta pengembangan pemasaran
Meningkatnya jumlah UTTP yang ditera dan ditera ulang
Jumlah UTTP yang ditera dan ditera ulang
Penguatan perdagangan dalam negeri konsumen dan pengamanan perdagangan
Meningkatnya nilai ekspor
Nilai ekspor
Memperkuat dan memperluas perdagangan internasional dalam upaya meningkatkan nilai ekspor DIY
3
4
5
6
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
STRATEGI
Pemberdayaan Koperasi perekonomian daerah
35
untuk
meningkatkan
yang
berorientasi
melalui
aktifitas
pada
perlindungan
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
STRATEGI
7
Meningkatnya Jumlah IKM
Jumlah IKM
Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk
8
Meningkatnya jumlah industri kreatif
Jumlah IKM industri kreatif
Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri kreatif
9
Meningkatnya nilai produksi
Nilai produksi
Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kualitas maupun kuantitas
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
36
Tabel 2.4 TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN ARAH KEBIJAKAN Visi Misi I
: Menjadi Akselator Terwujudnya Indagkop Dan UKM Sebagai Penggerak Peningkatan Daya Saing Untuk Menuju Kemandirian Dan Kesejahteraan Masyarakat : : Mengoptimalkan peran koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian Masyarakat TUJUAN
SASARAN
1. Meningkatkan peran koperasi dan 1. Meningkatnya pelaku usaha kecil menengah koperasi aktif dalam mendukung perekonomian masyarakat 2. Meningkatnya UKM
Misi II
STRATEGI jumlah
1. Pemberdayaan Koperasi untuk meningkatkan aktifitas perekonomian daerah
Jumlah
2. Pemberdayaan UMKM sektor indagkop dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja
3. Meningkatnya jumlah wira usaha baru
3. Mengembangkan enterprenurship yang berorientasi pada pengurangan angka kemiskinan
ARAH KEBIJAKAN 1. Pemberdayaan koperasi dengan memperkuat kelembagaan dan struktur permodalan serta pengembangan usahanya. 2. Meningkatkan kemampuan eterprenurship pelaku UKM
3. Penciptaan wira usaha baru melalui pelatihan, diklat, maupun fasilitasi usaha
: Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
2. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri
1. Meningkatnya SIUP
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
jumlah
1. Penguatan Perdagangan Dalam Negeri melalui peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, stabilisasi harga, pengelolaan persaingan
37
1. Peningkatan penggunaan produk lokal, kelancaran distribusi, stabilisasi harga, perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, pengelolaan
usaha serta pemasaran 2. Meningkatnya jumlah UTTP yang ditera dan ditera ulang
pengembangan
2. Penguatan perdagangan dalam negeri melalui perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
persaingan usaha pengembangan pemasaran 2. Peningkatan konsumen dan perdagangan
serta
perlindungan pengamanan
Misi III : Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global 3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global (ekspor)
Misi IV
1. Meningkatnya ekspor
nilai 1. Memperkuat dan memperluas perdagangan internasional dalam upaya meningkatkan nilai ekspor DIY
1. Memperkuat dan memperluas perdagangan internasional dengan pengembangan kinerja perdagangan luar negeri dan fasilitasi ekspor
: Meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM serta mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk
4. Meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM serta mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing produk
1. Meningkatnya Jumlah IKM
1. Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk
1. Pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri
2. Meningkatnya jumlah industri kreatif
2. Penguatan dan penumbuhan sumber daya IKM melalui pengembangan aspek produksi,
2. Pengembangan aspek produksi, desain, dan pemasaran produk kreatif
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
38
desain, dan pemasaran industri kreatif 3. Meningkatnya produksi
nilai 3. Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kualitas maupun kuantitas
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2013
.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
produk
39
3. Pengembangan teknologi industri yang mendukung proses produksi secara kuantitas maupun kualitas
II.1.4. Kebijakan Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam rangka pembangunan jangka menengah sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM DIY periode tahun 2012– 2017, maka ditentukan arah kebijakan sebagaimana tersaji dalam tabel 2.4
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
40
Tabel 2.5 PROGRAM KEGIATAN Misi I : Mengoptimalkan peran koperasi dan usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian masyarakat. No Strategi Arah Kebijakan Program Kegiatan 1. Pemberdayaan Pemberdayaan koperasi Program Peningkatan 1. Pengembangan Kopsis dan koperasi untuk dengan memperkuat Kualitas Kelembagaan Kopma meningkatkan aktivitas kelembagaan dan Koperasi 2. Penilaian dan pemeringkatan perekonomian daerah. struktur permodalan kualitas koperasi serta pengembangan 3. Pengawasan dan Pembinaan usahanya. KSP/USP dan KJKS/UJKS Koperasi 4. Diklat pengembangan perkoperasian 5. Temu usaha kemitraan bagi Koperasi 6. Pembenahan dan pembubaran koperasi yang kinerjanya kurang baik 7. Penyusunan database koperasi 2 Pemberdayaan UMKM Meningkatnya 1. Program Penciptaan 2. Sosialisasi Kebijakan tentang sektor indagkop dalam kemampuan Iklim Usaha Kecil Usaha Kecil Menengah rangka pengentasakan eterprenurship pelaku Menengah Yang 3. Fasilitasi Pengembangan kemiskinan dan UKM. Kondusif Koperasi penciptaan lapangan 4. Fasilitasi Kemitraan Usaha Bagi kerja. UKM 5. Pendampingan Koperasi Penerima Dana Bergulir di DIY 6. Fasilitasi Dekopin 2.Program 1. Optimalisasi Akses Permodalan
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
41
Pengembangan Sistem Bag UMKM (KUR dan PKBL Pendukung Usaha Bagi BUMN) Usaha Mikro 3 Mengembangkan Penciptaan wirausaha 1. Program 1. Diklat Peningkatan Kapasitas enterprenurship yang baru melalui pelatihan, Pengembangan SDM dan Kelembagaan UMKM berorientasi pada Diklat, maupun fasilitasi Kewirausahaan dan pengurangan angka usaha. Keunggulan Kompetitif kemiskinan. UsahaKecil Menengah Misi II : Meningkatkan efektivitas, efisiensi, perdagangan dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 4 Penguatan Peningkatan 1.Program Peningkatan 1.Pelayanan Bimbingan Bisnis Perdagangan Dalam penggunaan produk Efisiensi Perdagangan 2.Pengelolaan JBSC Negeri melalui lokal, kelancaran Dalam Negeri 3.Pengembangan Promosi peningkatan distribusi, stabilisasi Perdagangan penggunaan produk harga, perlindungan 4.Fasilitasi Pembangunan Pasar lokal, kelancaran konsumen dan Tradisional distribusi, stabilisasi pengamanan 5.Promosi Perdagangan Produk harga, pengelolaan perdagangan, UKM DIY di Dalam Negeri persaingan usaha serta pengelolaan persaingan 6.Kajian Peta Distribusi Bahan Pokok pengembangan usaha serta 7.Fasilitasi Pembinaan dan pemasaran pengembangan Pengembangan UMKM pemasaran 8.Fasilitasi Peningkatan Produk Dalam Negeri 9.Fasilitasi Dekranasda 2.Program Persaingan 1.Pelayanan HKI Usaha 5 Penguatan Peningkatan 1.Program Perlindungan 1.Koordinasi Peningkatan Kinerja Perdagangan dalam perlindungan konsumen Konsumen dan Distributor ( Pengadaan, Penyalur, negeri melalui dan pengamanan Pengamanan Pemantauan Stock dan Harga ) perlindungan konsumen perdagangan Perdagangan Komoditi Pokok Penting dan dan pengamanan Strategis perdagangan 2.Pembinaan dan Pengawasan
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
42
Barang dan Jasa Yang Beredar 3.Operasi Pasar Murni Beras 4.Peningkatan Perlindungan Konsumen 5.Pemantauan Pengadaan Penyaluran, Stock dan Harga Kebutuhan Pokok 6. Penyusunan Draft Raperda Pengendalian Pengawasan Perdaran Minol di Provinsi DIY 7.Pengawsan Barang Beredar Terkait Cukai Ilegal ( Cukai ) 2. Program Perlindungan 1.Pengembangan UPT Konsumen dan Kemetrologian Daerah ( Pelayanan Pengamanan Sidang Tera Ulang ) Perdagangan 2. Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian Misi III : Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global 6 Memperkuat dan Memperkuat dan Program Peningkatan 1.Penyebar luasan informasi memperluas memperluas Kerjasama Perdagangan Kerjasama Perdagangan perdagangan perdagangan Internasional Internasional internasional dalam internasional dengan 2. Promosi Perdagangan Luar Negeri upaya meningkatkan pengembangan kinerja dan Temu Bisnis nilai ekspor DIY perdagangan luar negeri dan fasilitasi ekspor Program Peningkatan dan 1.Bimbingan Teknis Negosiasi Pengembangan Ekspor Kontrak dan Letter Of Credit 2.Pameran Dalam Negeri Berskala Ekspor 3. Penghargaan Eksportir Berprestasi ( PRIMANIYARTA )
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
43
7
Tingkat Provinsi 4. Penyusunan Profil Komoditi Ekspor 5.Pengelolaan Surat Keterangan Asal Bagi Eksportir 6. Fasilitasi KADIN DIY Penguatan dan Ppengembangan aspek 1.Program Peningkatan 1.Bimbingan Teknis IKM Pangan penumbuhan sumber produksi, desain, dan Kapasitas IPTEK Sistem Olahan daya IKM melalui pemasaran produk Produksi 2.Bimbingan Teknis Peningkatan pengembangan aspek industri Kemampuan Teknologi IKM logam produksi, desain, dan Kuningan pemasaran produk 3.Fasilitasi Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Produk IKM Logam Ferro 2. Program 1.Penerapan SNI IKM Logam Pengembangan 2.Penerapan GKM IKM Bambu dan Industri Kecil dan Kayu Menengah 3.Pengembangan Usaha Industri Kecil OVOP 4.Fasilitasi Serfifikat Produk IKM Pangan 5.Produk IKM Pangan 6.Forum Temu Usaha Antara IKM dengan Pengguna ( Buyer ) di DIY 7.Pendampingan Produksi Bersih Bagi IKM 8.Fasilitasi Pengembangan Industri ( IKM ) Pewarnaan Alam Batik 9.Fasilitasi Peningkatan Kualitas dan Desain kerajinan Serat Alam 10.Fasilitasi Pengembangan Desain
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
44
Kerajinan Perhiasan Logam dan Perak 11.Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Batu 12.Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kerajinan Bambu 13. Bimbingan Teknis Pengembangan Teknologi Produksi IKM Meubel 14.Bimbingan Teknis Peningkatan Ketrampilan IKM Kayu 15.Pengembangan Produksi IKM Kimia 16.Promosi Gelar Sepatu dan Kulit
8
9
3. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Industri Potensial Penguatan dan Pengembangan aspek Program Pembinaan dan penumbuhan produksi, desain, dan Pengembangan Industri sumberdaya IKM pemasaran produk Kreatif melalui pengembangan industri kreatif aspek produksi, desain, dan pemasaran produk industri kreatif Pengembangan Pengembangan teknologi Program Peningkatan teknologi industri yang industri yang mendukung Kemampuan Teknologi mendukung proses proses produksi secara Industri produksi secara kualitas kualitas maupun maupun kuantitas kuantitas
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
45
1. Kemitraan IKM Jamu
1.Jogja Fashion Week 2.Pengembangan Industri Kreatif 3.Pelatihan Pengelolaan UKM Berbasis IT
1.Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Tepat Guna 2.Peningkatan Kemampuan Rekayasa 3.Pengelolaan Bengkel Rekayasa
dan Poduksi 4.Pengembangan IKM Sandang dan Kulit 5.Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Kemasan Program Penataan 1.Pelatihan Ketrampilan Usaha Bagi Struktur Industri Masyarakat Lingkungan Industri Hasil Tembakau (Cukai) 2.Promosi Teknologi Tepat Guna Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2013
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
46
II.1.5. Program dan Kegiatan Program SKPD merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program per SKPD sebagaimana tercantum dalam RPJMD, selanjutnya dijabarkan SKPD kedalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD. Program pengembangan sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM di Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi:
1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif 2. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menegah
4. Program Peningkatan Effisiensi Perdagangan Dalam Negeri 5. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 6. Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor 7. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 8. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 9. Pembinaan dan Pengembangan Industri Kreatif Program pengembangan sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah ditentukan untuk periode 2012 - 2017 harus diterjemahkan ke dalam kegiatan-kegiatan agar dapat mencapai sasaran yang sudah ditentukan. Kegiatan yang dipilih untuk setiap program prioritas, diharapkan dapat menunjukkan akuntabilitas kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi Disperindagkop DIY.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
47
Tabel 2.6 RENCANA KEGIATAN TAHUNAN (RKT) 2014 No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
SEKTOR KOPERASI DAN UKM 1. 2. 3.
Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif Meningkatnya Jumlah UKM Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru
1.
Jumlah Koperasi Aktif
2.
Jumlah UKM
3.
Jumlah Wira Usaha Baru
2.261 220.641 130
Unit UKM Wira Usaha
SEKTOR PERDAGANGAN 1
Meningkatnya Jumlah SIUP
1.
Jumlah SIUP
45.106
2.
Meningkatnya Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang
2.
Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang
228.000
3.
Meningkatnya Nilai Ekspor
3.
Nilai Ekspor ( Juta )
Unit Usaha Unit
US$ 201,15
SEKTOR INDUSTRI 1.
Meningkatnya Jumlah IKM
1.
Jumlah IKM
81.751
2.
Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif
2.
Jumlah IKM Industri Kreatif
33.964
3.
Meningkatnya Nilai Produksi
3.
Nilai Produksi ( 000 )
Unit Usaha Unit Usaha
Rp.3.290.733.829
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
II.2 Penetapan Kinerja Tahun 2014 Dokumen Penetapan Kinerja (PK)
merupakan dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Rencana Strategis Disperindagkop Tahun 2012-2017, Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
48
Tahun 2015, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan anggaran atau DPA. Penetapan Kinerja pada tabel berikut merupakan Penetapan Kinerja tahun 2014 : Tabel 2.7 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 No.
Indikator Kinerja sasaran
Sasaran strategis
Target
Program/Kegiatan
Anggaran
KOPERASI I 1.
Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif
1.
Jumlah Koperasi Aktif
2.261 Unit 1.
2
Meningkatnya Jumlah UKM
2.
Jumlah UKM
220.64 1 UKM
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN KOPERASI Pengembangan Kopsis dan Kopma
2.
Pengawasan dan Pembinaan KSP/USP dan KJKS/UJKS Koperasi
3.
Diklat Pengembangan Perkoperasian
4.
Penilaian, Pemeringkatan dan Pembinaan Koperasi
II
PROGRAM PENCIPTAAN IKLIM USAHA KECIL MENENGAH YANG KONDUSIF Fasilitasi Pengembangan Koperasi
1.
195.090.250
13.991.750
25.125.000
120.986.500
34.987.000
265.053.900
149.370.400
2.
Fasilitasi Dekopin
48.386.500
3.
Optimalisasi Akses Permodalan Bagi UMKM ( KUR dan PKBL -BUMN )
24.003.000
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
49
No.
3.
Indikator Kinerja sasaran
Sasaran strategis
Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru
3.
Jumlah Wira Usaha Baru
Target
130 Wira Usaha
Program/Kegiatan
Anggaran
4.
Diklat Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan UMKM
III
PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHA KECIL MENENGAH Fasilitasi Kemitraan Usaha Bagi UKM
123.896.900
Pelatihan Kewirausahaan UMKM
65.170.100
1.
2..
43.294.000
58.726.800
PERDAGANGA N 1.
Meningkatnya Jumlah SIUP
1.
Jumlah SIUP
45.106 Unit Usaha
IV 1.
2.
PROGRAM PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI Pelayanan Bimbingan Bisnis
2.176.094.060 78.607.500
Pengelolaan JBSC 64.154.500
3.
4.
5.
6.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
Pengembangan Promosi Perdagangan
71.185.300
Fasilitasi Pembangunan Pasar Tradisional
16.207.900
Promosi Perdagangan Produk UKM DIY di Dalam Negeri Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan UMKM
1.231.167.500 163.944.300
50
No.
Indikator Kinerja sasaran
Sasaran strategis
Target
Program/Kegiatan 7.
Fasilitasi Dekranasda
8.
Pengembangan Data dan Informasi HAKI Pemetaan Potensi Bisnis Unggulan Fasilitasi Pengelolaan dan Pelayanan HAKI Optimalisasi Layanan Pasar Online Jogjaplaza
9 10 11.
2.
Meningkatnya Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang
2.
Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang
228.00 0 Unit
Anggaran 100.000.000 50.835.960 54.042.000 304.386.100 41.563.000
V
PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN
1.
Koordinasi Peningkatan Kinerja Distributor (Pengadaan, Penyaluran, Pemantauan Stock Dan Harga ) Komoditi Pokok Penting Dan Strategis
36.346.960
2.
Pembinaan dan Pengawasan Barang dan Jasa Yang Beredar
105.461.930
3.
Operasi Pasar Murni Beras
42.003.460
4.
Peningkatan Perlindungan Konsumen
60.594.400
5.
Pemantauan Pengadaan Penyaluran, Stock, dan Harga Kebutuhan Pokok
26.330.100
6.
Penyusunan Prognosa Kebutuhan Barang Penting dan Strategis
35.331.500
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
722.072.600
51
No.
3.
Indikator Kinerja sasaran
Sasaran strategis
Meningkatnya Nilai Ekspor
3.
Nilai Ekspor ( Juta )
Target
US$ 201,15
Program/Kegiatan
Anggaran
7.
Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah ( Pelayanan Sidang Tera Ulang )
316.004.250
8.
Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian
100.000.000
VI
PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN EKSPOR Pameran Dalam Negeri Berskala Ekspor
1.
2.742.382.850
771.955.150
2.
Pengelolaan Surat Keterangan Asal Bagi Eksportir
30.370.500
3.
Fasilitasi KADIN DIY
49.986.000
4.
Promosi Perdagangan Luar Negeri dan Temu Bisnis
5.
Penyebarluasan Informasi Kerjasama Perdagangan Internasional
37.560.000
6.
Sosialisasi Perdagangan Bebas Bidang Jasa
17.669.500
7.
Bimbingan Teknis Prosedur dan Dokumen Ekspor Impor
28.706.200
VII
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
1.806.135.500
INDUSTRI
1.
Meningkatnya Jumlah IKM
1.
Jumlah IKM
81.751 Unit Usaha
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
1.365.577.270
52
No.
Sasaran strategis
Indikator Kinerja sasaran
Target
Program/Kegiatan
Anggaran
1.
Temu Usaha Industri Kecil Menengah ( IKM ) Pangan DIY Dengan Pelaku Pariwisata
46.189.960
2.
Peningkatan Sertifikasi Produk IKM Pangan
92.916.000
3.
Penerapan SNI IKM Logam
99.628.000
4.
Pesona Pangan Nusantara
122.477.500
5.
Fasilitasi Pengembangan Industri ( IKM ) Pewarnaan Alam Batik
46.552.500
6.
Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Perhiasan Logam dan Perak
68.929.500
7.
Promosi Gelar Sepatu dan Kulit
117.887.000
8.
Sosialisasi SVLK Bagi IKM Kayu dan Eksportir Kayu
21.995.425
9.
Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai Tembakau ( Cukai )
78.648.560
10.
Penumbuhan WUB ILSA
175.260.000
11.
Fasilitasi Pengembangan Desain dan Diversifikasi Produk Kerajinan Anyaman Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Batu Mulia Pengembangan Produksi IKM Kimia
12.
13.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
49.051.000
50.000.000
197.820.500
53
No.
Indikator Kinerja sasaran
Sasaran strategis
Target
Program/Kegiatan 14.
Pengembangan Sentra IKM Batik
51.394.500
15.
Temu Usaha IKM Kerajinan dengan Pelaku Pariwisata
39.218.800
16.
Pengembangan IKM Kayu
77.157.325
17.
Pameran Kerajinan Kayu dan Bambu
30.450.700
PROGRAM DAN KEGIATAN DANA KEISTIMEWAAN PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Pembinaan dan Pengembangan Produk Budaya Khas Jogyakarta
2.
Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif
2.
Jumlah IKM Industri Kreatif
33.964 Unit Usaha
VIII
Meningkatnya Nilai Produksi IKM
3.
Nilai Produksi IKM ( 000 )
Rp.3,29 0.733.8 29
4.780.958.000
4.780.958.000
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF
850.043.500
1.
Jogja Fashion Week
428.763.500
2.
Pengembangan Industri Kreatif Pelatihan Pengelolaan UKM Berbasis IT PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI INDDUSTRI Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Tepat Guna
330.761.500
3. 3.
Anggaran
IX
1.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
90.518.500 1.288.769.989
305.313.504
54
No.
Sasaran strategis
Indikator Kinerja sasaran
Target
Program/Kegiatan 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
10.
Pengelolaan Bengkel Rekayasa dan Produksi Pengembangan Teknologi Pengolahan Produk Herbal Pengembangan IKM Sandang dan Kulit Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Kemasan Pengembangan dan Pelayanan CFSMI Promosi Teknologi Tepat Guna Pengembangan Teknologi Produk IKM Bambu Bimbingan Teknologi Peningkatan Kemampuan Teknologi IKM Logam Kuningan Fasilitasi Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Produk IKM Logam Ferro
Anggaran 81.034.000 75.000.000 124.504.000 178.657.200
100.007.500 200.161.500 74.662.325 60.314.960
89.115.000
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
II.3 Rencana Anggaran Pada Tahun Anggaran 2014 Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran Rp. 27.882.862.942,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 11.976.028.373,- dan Belanja Langsung Rp 15.096.834.569,-. Dengan penyerapan anggaran sebesar Rp.26.667.793.243,- ( 95,63 % ) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp 11.762.298.676,(98,22%) belanja langsung sebesar Rp.14.902.109.929,- (93,68%). Adapun jumlah Anggaran Keistimewaan (Danais) sebesar Rp.4.780.958.000 dengan jumlah realisasi anggaran sebesar Rp.4.648.503.650,- (97.23%) Pagu anggaran Anggaran Keistimewaan (Danais) tahun Rp.4.780.958.000,-
2014 sebesar
berupa Program Pengembangan IKM dengan Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Produk Budaya Khas Yogyakarta. Keluaran yang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
55
diharapkan dari kegiatan ini adalah : 1) Pengembangan IKM Gamelan; 2) Pengembangan IKM Blangkon; 3) Pengembangan IKM Keris, 4) Pengembangan IKM Wayang Kulit, 5) Pengembangan IKM Olahan Pangan KhasYogya, 6) Pengembangan IKM Mebel Ukiran Motif Yogya, 7) Gelar Produk khas Yogya, 9) Pengembangan IKM Batik, 10) Pengembangan IKM Topeng, 11) Pengembangan IKM Herbal, 12) Pameran WCC in Dongyang. Pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 sebesar Rp.12.081.598.000,- terdiri dari 5 (lima) Program, yaitu : 1)
Program
Pemberdayaan
Koperasi
dan
UMKM
dengan
pagu
Rp.4.544.085.000,2)
Program
Pengembangan
Perdagangan
Dalam
Negeri
dengan
pagu
Rp.2.541.300.000,3)
Program
Peningkatan
Perdagangan
Luar
Negeri
dengan
pagu
Rp.1.247.213.000,4)
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah dengan pagu Rp. 3.249.000.000,-
5)
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro dengan pagu
Rp.
500.000.000,(secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.2)
Rencana Anggaran Pendapatan dapat dilihat pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2014, yang ditargetkan sebesar Rp.321.000.000,-. Target PAD ini terdiri dari : 1)
Retribusi Jasa Umum sebesar Rp. 181.000.000,-
2)
Retribusi Jasa Usaha sebesar Rp.140.000.000,(secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.3)
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
56
II.3.1 Target Belanja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY
Tabel 2.8 TARGET BELANJA DISPERINDAGKOP DAN UKM DIY Uraian
Target
Prosentase
Belanja Tidak Langsung
Rp. 11.976.028.373,-
100%
Belanja Langsung
Rp. 15.906.834.569,-
100%
Belanja Kegiatan Keistimewaan
Rp. 4.780.958.000,-
100%
Jumlah
Rp. 32.663.820.942,-
100%
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis Anggaran
Belanja
Langsung
Tahun
2014
yang
dialokasikan untuk
pencapaian sasaran strategis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY adalah sebagai berikut: Tabel 2.9 ANGGARAN BELANJA LANGSUNG PER SASARAN STRATEGIS Prosen No.
Sasaran
Anggaran (Rp)
tase
Keterangan
(%) 1
Meningkatnya jumlah
195.090.250
1,34
koperasi aktif 2
Meningkatnya jumlah UKM
265.053.900
1,83
3
Meningkatnya jumlah Wira
123.896.900
0,85
Usaha Baru 4
Meningkatnya jumlah SIUP
2.176.094.060
15,00
5
Meningkatnya jumlah UTTP
722.072.600
4,98
Yang Ditera dan Ditera Ulang 6
Meningkatnya Nilai Ekspor
2.742.382.850
18,90
7
Meningkatnya Jumlah IKM
6.146.535.270
42.36
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
57
8
Meningkatnya Jumlah
850.043.500
38,81
1.288.769.989
8,88
14.509.939.319
100
Industri Kreatif 9
Meningkatnya Nilai Produksi IKM JUMLAH
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Program Kegiatan Dana Keistimewaan sebesar Rp.4.780.958.000,- masuk pada Sasaran Meningkatnya Jumlah IKM.
II.4 Instrumen Pendukung 1. SILDASI Aplikasi Sildasi (versi1.2) Disperindagkop dan UKM DIY dengan alamat http://www.disperindagkop.jogjaprov.go.id telah selesai dikembangkan dan telah siap dipergunakan sebagai sarana penyedia data-data dan informasi sektor indagkop dan UKM yang terintegrasi dengan website Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemda DIY. Data-data sektor Indagkop dan UKM Pemda DIY dapat diinformasikan secara langsung dan on line secara interaktif kepada publik. Publik bisa langsung mengakses secara personal dan interaktif untuk memperoleh data dan informasi sesuai dengan kebutuhan. Saat ini proses entry konten Sildasi langsung dilakukan oleh administrator Kabupaten dan Kota, sehingga data-data sektor Indagkop dan UKM yang masuk lebih akurat dan kredibel.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
58
Gambar 2.1. Tampilan Aplikasi SILDASI
Kegiatan
ini
dimaksudkan
untuk
menjamin
ketersediaan
dan
kontinuitasan data-data dan informasi sektor Indagkop dan UKM di Pemda DIY melalui SILDASI. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah terupdatenya datadata dan informasi sektor Indagkop dan UKM secara rutin dan meningkatnya kredibilitas data-data dan informasi yang tersedia.
2.
WEBSITE Website Disperindagkop dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
alamat
http://www.disperindagkop.jogjaprov.go.id
sebagai
sarana
untuk
memuat informasi mengenai kebijakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY, Data dan Agenda kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM, profil Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Informasi Harga Sembako, Informasi Ekspor dan Impor, informasi Kurs Mata Uang dan hal-hal informatif lainnya. Konten website lebih dinamis dengan fitur-fitur tambahan, yang dikembangkan atas dasar “need based”.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
59
Gambar 2.2. Tampilan Website Disperindagkop DIY
Kegiatan updating konten Website Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY yang rutin dan kontinyu dengan data-data dan informasi terkait sektor Indagkop di lingkungan Pemda DIY melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemda DIY menjadikan website selalu terbarui. Konten bersumber dari naskah-naskah yang dibuat oleh masingmasing Bidang/Balai di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemda DIY, dengan isi data-data/informasi terkait program dan kegiatan Bidang/Balai yang bersangkutan.
3.
JOGJAPLAZA Jogjaplaza adalah Portal web milik Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang pengelolaannya dilakukan oleh Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Kekayaan Intelektual. Portal Jogjaplaza.com berfungsi sebagai Mall Online atau Mall virtual yang anggotanya merupakan pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang berdomisili di DIY, atau kegiatan usahanya berada di DIY.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
60
Gambar 2.3. Tampilan Aplikasi Jogjaplaza.com
Untuk menjadi anggota pada jogjaplaza, cukup mendaftar melalui link http://www.jogjaplaza.com/daftar-jogjaplaza.html dan melakukan verifikasi data di pelaku usaha, dengan membawa fotokopi KTP dan fotokopi dokumen legalitas perushaan (SIUP, TDI, IUI) jika ada. verifikasi dilakukan di kantor Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual Alamat Jl Hos Cokro Aminoto no 162 Yogyakarta Telp: (0274) 515 622 Produk-produk yang di izinkan untuk dipublikasikan melalui jogjaplaza adalah produk kerjinan produk dagang dan produk jasa,diutamakan produk merupakan produk lokal DIY seperti gerabah kasongan, kain batik giriloyo, kerajinan bambu brajan, bakpia pathuk, tahu dan tempe jambidan, program komputer untuk perdagangan vanJogja. Sangat dilarang menjual produk yang melanggar hukum, seperti obat terlarang, produk bajakan atau palsu, hewan dilindungi, dan lainnya yang diatur dalam undang-undang atau produk hukum lainnya. Tahun 2014 jogjaplaza telah memiliki 466 anggota dengan jumlah kunjungan sekitar 3.609 kunjungan perhari atau 1.317.447 pengunjung pertahun, walaupun jumlah ini masih kurang besar dibanding portal terkenal namun tingkat kunjungan mengalami trend peningkatan dari 3.000 kunjungan per hari pada tahun 2014. Kehadiran jogjaplaza.com diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha IKM dan UKM DIY sehingga dapat lebih optimal dalam memanfaatkan sarana internet untuk memperluas pasar produknya. Dengan menggunakan LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
61
internet publkikasi produk akan lebih cepat dan memudahkan masyarakat pengguna internet dalam mendapatkan informasi produk serta informasi kontak pemilik
usaha.
Seiring
dengan
optimalnya
pemanfaatan
jogjaplaza,
diharapokan dapat mendukung peningkatan penjualan produk yang pada akhirnya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk serta mendukung pertumbuhan IKM dan UKM di DIY dan akhirnya meningkatkan lapangan pekerjaan dan perekonomian masyarakat. Online adalah salah satu gerbabg yang sangat strategis bagi pemasaran produk, walaupun faktor keberhasilan kembali lagi ditentukan oleh faktor manajemen internal jogjaplaza yaitu seberapa baik pengelolaan jogjaplaza, baik secara infrastruktur, model kerja dan publikasi serta layanan promosi dan yang berikutnya adalah faktor pelaku usaha seberapa baik menampilkan konten produk dengan gambar yang menarik serta informasi yang detail dan seberapa sering melakukan kegiatan update produk.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
62
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2014 Dinas
Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi
dan
UKM
DIY
telah
melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY tahun 2014 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu: Tabel 3.1 SKALA NILAI PERINGKAT KINERJA No.
Interval Nilai
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja
Realisasi Kinerja
Kode
1.
91 ≤ 100
Sangat Baik
Hijau Tua
2.
76 ≤ 90
Tinggi
Hijau Muda
3.
66 ≤ 75
Sedang
Kuning Tua
4.
51 ≤ 65
Rendah
Kuning Muda
5.
≤ 50
Sangat Rendah
Merah
Sumber: Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai
ukuran
keberhasilan
dari
tujuan
dan
sasaran
strategis
Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
63
Tabel 3.2 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
NO
SASARAN
.
STRATEGIS
1
Meningkatnya
Jumlah
Jumlah
Koperasi
Koperasi Aktif
Aktif
Meningkatnya
Jumlah
Jumlah UKM
UKM
Meningkatnya
Jumlah
Jumlah
Wirausaha
Wirausaha
Baru
2
3
KRITE
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
Unit
2.261
2.269
PERSE
RIA
NTASE
100,35 Sangat Baik
UKM
220.641
220.703
100,03 Sangat Baik
Wira
130
172
Usaha
132,31 Sangat Baik
Baru 4
5
6
7
8
9
Meningkatnya
Jumlah
Unit
Jumlah SIUP
SIUP
Meningkatnya
Jumlah
Jumlah UTTP
UTTP Yang
Yang Ditera
Ditera dan
dan Ditera
Ditera
Ulang
Ulang
Meningkatnya
Jumlah
Jumlah Nilai
Nilai
Ekspor
Ekspor
Meningkatnya
Jumlah
Jumlah IKM
IKM
Meningkatnya
Jumlah
Unit
Jumlah
Industri
Usaha
Industri Kreatif
Kreatif
Meningkatnya
Jumlah
45.106
46.315
Usaha Unit
102,68 Sangat Baik
228.000
242.064
106,17 Sangat Baik
US$ juta
201,15
233,25
115,96 Sangat Baik
Unit
81,751
86.087
Usaha
Rp (000)
105,3 Sangat Baik
33.964
36.456
107,34 Sangat Baik
3.290.73
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
3.399.909
103,32 Sangat 64
KODE
NO
SASARAN
.
STRATEGIS
KRITE
INDIKATOR KINERJA
Jumlah Nilai
Nilai
Produksi IKM
Produksi
SATUAN
TARGET
REALISASI
PERSE
RIA
NTASE
33.829
KODE
Baik
IKM Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Dari tabel di atas, terdapat 9 (sembilan) indikator yang terbagi ke dalam 9 (sembilan) sasaran strategis. Pada tahun 2014, untuk 9 (sembilan) indikator telah memenuhi target yang ditetapkan dengan nilai rata-rata indikator yang telah memenuhi target sebesar 108,16 . Penjelasan mengenai faktor pendukung 9 indikator yang telah memenuhi target adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif : Adanya koordinasi dan sinergitas antar stakholder (Pemerintah, Asosiasi, LSM, Akademisi, BUMN dll) dengan pelaku koperasi dalam pembinaan dan pengawasan Koperasi di DIY Masyarakat membutuhkan keberadaan koperasi karena mampu memenuhi kebutuhan anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya, sehingga mendorong koperasi untuk tetap aktif.
2.
Meningkatnya Jumlah UKM : Meningkatnya
pembinaan
terhadap
UKM
dari
berbagai
sektor
(Disperindagkop dan UKM, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dll) termasuk peran serta dari lembaga swasta maupun perbankan. Pelaku UKM telah teruji dalam menghadapi krisis ekonomi sehingga memacu UKM untuk terus berkembang. 3.
Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru : Adanya sosialisasi kewirausahaan tingkat provinsi dan kabupaten/kota Adanya program kegiatan gerakan kewirausahaan nasional
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
65
Adanya penciptaan iklim yang kondusif oleh pemerintah, mendorong tumbuhnya wirausaha baru sebagai salah satu solusi lapangan kerja mandiri. 4.
Meningkatnya Jumlah SIUP : Kondisi Makro Ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, dan inflasi yang stabil menunjukkan trend yang positif bagi perkembangan perekonomian daerah. Adanya kemudahan (regulasi yang jelas) dalam pengurusan SIUP Meningkatkannya kesadaran pelaku usaha didalam mengurus aspek legalitas perusahaannya
5.
Meningkatnya Jumlah UTTP yang Ditera dan Ditera Ulang : Peningkatan jumlah UTTP tahun 2014 pada kegiatan Tera Ulang. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menera ulang alat ukurnya, dan adanya dukungan pemerintah untuk melaksanakan tera dan tera ulang.
6.
Meningkatnya Jumlah Nilai Ekspor :
Adanya pembinaan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat, Pemda DIY, dan Pemda Kabupaten)
Adanya stakeholder yang berkontribusi pada pengembangan dan pembinaan eksportir (Asosiasi, Akademisi, LSM, BUMN, dll)
Adanya Iklim usaha yang kondusif
Kondisi ekonomi negara-negara tujuan ekspor membaik
Kebijakan pemerintah dibidang ekspor impor yang mendukung pengembangan UKM eksportir (Permodalan, legalitas usaha, insentif dan kemudahan usaha)
7.
Jumlah Eksportir meningkat
Meningkatnya Jumlah IKM :
Adanya pembinaan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat, Pemda DIY, dan Pemda Kabupaten) berupa fasilitasi Teknologi, Pemasaran, Modal.
Adanya stakeholder lain yg ikut berkontribusi pada pengembangan IKM DIY (Akademisi, Dekranas, BUMN, Asosiasi, LSM, dll)
Kondisi makro ekonomi yang membaik
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
66
Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan IKM, sejalan dengan Keistimewaan DIY.
8.
Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif :
Meningkatnya SDM Kreatif di DIY yang bergerak di sektor industri kreatif
Industri Kreatif memiliki karakter yang lebih kuat bertahan hidup daripada jenis industri lain
Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan industri kreatif
9.
Meningkatnya Jumlah Nilai Produksi IKM :
Meningkatnya jumlah IKM
Pengembangan teknologi pada peralatan/mesin industri mendorong meningkatnya nilai produksi
Meningkatnya sektor pariwisata yang mendorong permintaan produk industri
Capaian yang tertinggi pada indikator Jumlah Wirausaha Baru dengan Persentase 132,31%. Sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Jumlah UKM dengan Persentase 100,3% (sudah memenuhi target Renstra). III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut :
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
67
III.2.1. Sasaran I: Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah Koperasi Aktif Tabel 3.3 TABEL TARGET DAN REALISASI KINERJA JUMLAH KOPERASI AKTIF
2014 No
1
Indikator
Jumlah
Capaian 2014
2.176
Target
Realisasi
2.261
2.269
Target % Realisasi 100,35
Akhir Renstra (2017) 2.543
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%) 89,22
Koperasi Aktif Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Keberadaan koperasi di wilayah DIY cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan koperasi yang signifikan dan jenisnya beragam. Jumlah koperasi aktif pada tahun 2014 sebanyak 2.269 unit atau sekitar 100,35% dari target sebanyak 2.261 unit. Koperasi aktif telah mengalami kenaikan sebanyak 93 unit atau 4,27 % dari tahun 2013. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun 2012-2017, realisasi tahun 2014 sudah mencapai 89,22% dari target 2.543 unit. Selain terjadi peningkatan jumlah koperasi aktif, dibandingkan tahun 2014 terjadi penurunan jumlah koperasi pasif sebesar 158 unit atau 46,33%. Capaian sasaran tersebut telah meningkatkan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi di wilayah DIY. Seiring dengan tuntutan peran koperasi sebagai organisasi bisnis dan organisasi yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, maka pembinaan koperasi menjadi kebutuhan mutlak. Faktor pendukung dari peningkatan kinerja Koperasi Aktif adalah adanya koordinasi dan sinergitas antar stakholder (Pemerintah, Asosiasi, LSM, Akademisi, BUMN dll) dengan pelaku koperasi dalam pembinaan dan pengawasan Koperasi di DIY. Selain itu masyarakat membutuhkan keberadaan koperasi karena mampu memenuhi kebutuhan anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya, sehingga mendorong koperasi untuk tetap aktif. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
68
Peningkatan koperasi aktif juga didukung oleh peningkatan kelembagaan koperasi, peningkatan Kapasitas Anggota dan Pembinaan Rapat Anggota Tahunan, melaksanakan Lomba Tangkas Trampil Perkoperasian antar sekolah dan Sosialisasi Perkoperasian bagi guru pendamping Kopsis dan Kopma, serta mendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat serta meningkatkan kepercayaan anggota dan mitra usaha kepada koperasi.Selain itu peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha KSP/USP dan KJKS/UJKS Koperasi, pengembangan kemitraan usaha dengan pihak lain secara berkesinambungan dan saling menguntungkan serta dapat peningkatan manajemen pengelolaan
bisnis
ritel,
yang
telah
dilakukan
oleh
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan Koperasi dan UKM DIY. Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan diatas, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp.195.090.250,- dan telah terealisasi Rp.193.380.250,(99,12%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran I cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 99,12% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 100,35%. Sasaran I didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, meliputi Kegiatan
Penilaian,
Pemeringkatan
dan
Pembinaan
Koperasi
terealisasi
Rp.34.987.000,- (99,96%), Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan KSP/USP dan KJKS/UJKS
Koperasi
terealisasi
Rp.24.615.000,-
(97,97%),
Kegiatan
Pengembangan Kopsis dan Kopma terealisasi Rp.12.791.750,- (91,42%), Kegiatan Diklat Pengembangan Koperasi terealisasi Rp.120.986.500,- (94,62%). Permasalahan yang dihadapi adalah belum semua pengelola koperasi mendapatkan pendidikan, pelatihan, sehingga SDM pengelola koperasi belum seperti yang diharapkan. Solusi yang telah dilakukan adalah optimalisasi pembinaan di bidang kelembagaan dan manajemen usaha bagi pengelola koperasi sesuai kebutuhan koperasi.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
69
III.2.2. Sasaran II : Meningkatnya Jumlah UKM Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah UKM terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah UKM Tabel 3.4. Tabel Target dan Realisasi Kinerja Jumlah UKM
2014 No
1
Indikator
Jumlah UKM
Capaian 2014
Target
205.210
Realisasi
220.641
% Realisasi
220.703
100,03
Target
Capaian s/d
Akhir
2014
Renstra
terhadap
(2017)
2017 (%)
248.191
88,92
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Dalam rangka Demokrasi Ekonomi maka Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan terlebih Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu terus diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang semakin berkembang, berimbang dan berkeadilan. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY terus meningkatkan pemberdayaan
UMKM
pengembangan
iklim
secara menyeluruh usaha
yang
dan
kondusif,
berkesinambungan
sehingga
diharapkan
melalui mampu
meningkatkan kedudukan, peran dan potensi UMKM. Realisasi kinerja Jumlah UKM pada tahun 2014 mencapai 100,03%. Jumlah UKM telah meningkat sebesar 15.493 unit atau 7,55% dibandingkan tahun 2013. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun 2012-2017, realisasi tahun 2014 sudah mencapai 88,92% dari target 248.191 UKM. Faktor pendukung tercapainya kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah UKM karena meningkatnya pembinaan terhadap UKM dari berbagai sektor (Disperindagkop dan UKM, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dll) termasuk peran serta dari lembaga swasta maupun perbankan. Selain itu pelaku UKM telah teruji dalam
menghadapi
krisis
ekonomi
sehingga
memacu
UKM
untuk
terus
berkembang. Pemberdayaan UKM telah diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim usaha yang kondusif sehingga diharapkan mampu meningkatkan kedudukan, peran dan potensi UKM dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
70
rakyat, penciptaan lapangan kerja dan secara tidak langsung telah ikut berperan dalam pengentasan kemiskinan. Selain pembinaan fasilitasi yang diberikan Disperindagkop dan UKM DIY bagi pengembangan UKM adalah menyediakan tempat pameran bagi produk UKM.
Gambar 3.1 Pameran Tetap Produk UKM DIY di SMESCO Jakarta
Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah UKM tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp.265.053.900,- telah terealisasi Rp.229.154.400,-(86.46%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran II cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 86,46% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 100,03%. Sasaran II didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif,
meliputi
Kegiatan
Rp.125.208.000,-(83,82%),
Fasilitasi
Kegiatan
Pengembangan
Fasilitasi
Dekopin
Koperasi terealisasi
terealisasi sebesar
Rp.40.149.400,-(82,52%), Kegiatan Optimalisasi Akses Permodalan Bagi UMKM (KUR dan PKBL-BUMN) terealisasi Rp. 23.503.000,- (94.62%), dan Kegiatan Diklat Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan UMKM terealisasi Rp.40.294.000,(93,07%). LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
71
Kendala yang dihadapi UKM yaitu kurangnya permodalan karena sulit mengakses sumber-sumber pembiayaan dan terbatasnya kemampuan SDM UKM. Solusi yang telah dilakukan antara lain dengan memfasilitasi UKM dalam bentuk temu kemitraan dengan perbankan, PKBL-BUMN, dan LPDB-KUMKM. Selain itu mendapatkan sosialisasi dan fasilitasi hak atas tanah kepada UMKM untuk mendapatkan sertifikat tanah yang bisa dijadikan agunan.
III.2.3. Sasaran III : Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah Wirausaha Baru Tabel 3.5 Tabel Target dan Realisasi Kinerja Jumlah Wirausaha Baru
2014 No
1
Indikator
Capaian 2014
Jumlah
87
Target
Realisasi
130
172
Target % Realisasi 132,30
Akhir Renstra (2017) 280
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%) 61,43
Wirausaha Baru Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Dalam rangka mewujudkan perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan/lapangan kerja dan penghidupan yang layak bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan dan pengembangan dunia usaha khususnya UMKM, maka perlu upaya untuk memberdayakan masyarakat untuk dipersiapkan menjadi wirausahawan yang tangguh dan berdaya saing. Wirausaha baru diharapkan dapat berdampak bagi perkembangan perekonomian daerah yang tentunya dapat berkontribusi pada pembentukan Produk Domestik Bruto serta mampu menyerap tenaga kerja baru. Beberapa hal telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY dalam meningkatkan rintisan pemberdayaan bagi para pelaku usaha baru atau meningkatkan jumlah wirausaha baru. Faktor pendukung LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
72
kinerja
sasaran
Meningkatnya
Wirausaha
Baru
yaitu
adanya
sosialisasi
kewirausahaan tingkat provinsi dan kabupaten/kota, adanya program kegiatan gerakan kewirausahaan nasional, adanya penciptaan iklim yang kondusif oleh pemerintah, mendorong tumbuhnya wirausaha baru sebagai salah satu solusi lapangan kerja mandiri, sehingga capaian realisasi kinerja Jumlah Wirausaha Baru mencapai 172 wirausaha atau sekitar 132,30% dari target 130 wirausaha. Dibandingkan tahun 2013 Jumlah Wirausaha Baru telah mengalami peningkatan sebanyak 85 wirausaha atau sekitar 97,70%. Apabila dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun 2012-2017, realisasi tahun 2014 sudah mencapai 61,43% dari target 280 wirausaha baru. Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp.123.896.900,- telah terealisasi Rp.120.545.100,- (97,29%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran III cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 97,29% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 132,30%. Sasaran III didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, meliputi Kegiatan Fasilitasi Kemitraan Usaha Bagi UKM dengan realisasi sebesar Rp.58.726.800,- (100%). Kegiatan ini bertujuan untuk memberi ruang gerak yang luas kepada UMKM untuk mengembangkan diri dengan meningkatkan kemitraan/kerjasama antar UMKM, dengan pengusaha besar, swasta, BUMN dan berbagai sektor dan pola pengembangan sehingga mampu menghadapi persaingan dalam pasar bebas. Kegiatan
Kewirausahaan
UMKM
dengan
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.61.818.300,-(94,86%) bertujuan untuk membekali dan menambah wawasan bagi UMKM untuk memiliki semangat/jiwa kewirausahaan yang tangguh dan mampu berusaha mandiri dalam mengelola usaha dengan baik. Dukungan terhadap tercapainya target sasaran Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru tidak hanya dilaksanakan oleh Disperindagkop dan UKM DIY, tetapi juga diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
73
III.2.4. Sasaran IV : Meningkatnya Jumlah SIUP Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah SIUP terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah SIUP Tabel 3.6 Target dan Realisasi Kinerja Jumlah SIUP
2014 No
1
Indikator
Jumlah SIUP
Capaian 2014
43,818
Target
Realisasi
45.106
46.315
Target % Realisasi 102,68
Akhir Renstra (2017) 50.738
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%) 91,28
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Meningkatnya jumlah Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) di wilayah DIY menunjukkan bahwa terjadi pula peningkatan skala usaha pada UKM dan IKM, dimana adanya kesadaran pelaku usaha didalam mengurus aspek legalitas perusahaannya. Dibuktikan dengan Realisasi Kinerja Jumlah SIUP yang mencapai 46.315 unit atau sekitar 102,68% dari target 45.818 unit usaha. Telah terjadi peningkatan jumlah SIUP sebesar 2.497 unit usaha atau sebesar 5,70% dibandingkan tahun 2013. Realisasi capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan berakhirnya RPJMD tahun 2012-2017 sudah mencapai 91,28% dari target 50.738 Unit Usaha. Faktor pendukung kinerja sasaran Peningkatan Jumlah SIUP tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, inflasi yang stabil menunjukkan trend yang positif bagi perkembangan perekonomian daerah, adanya kemudahan (regulasi yang jelas) dalam pengurusan SIUP, dan meningkatkannya kesadaran pelaku usaha didalam mengurus aspek legalitas perusahaannya. Selain itu perkembangan sektor Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta yang didukung dengan tersedianya sarana perdagangan seperti pasar tradisional dan toko modern. Pada tahun 2014 jumlah pasar di DIY sebanyak 361 pasar, jumlah toko modern mencapai angka 661 toko. Peningkatan sarana perdagangan dilakukan melalui fasilitasi pembangunan pasar tradional di kabupaten/kota, termasuk dilaksanakannya pembinaan bagi para pedagang pasar.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
74
Fasilitasi dan pendampingan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY dalam upaya pencapaian target kinerja Jumlah SIUP antara lain berupa konsultasi bisnis, advokasi, pendampingan maupun layanan yang berbasis Information Communication Technology (ICT) kepada semua UMKM
untuk
membantu
memecahkan
permasalahan
dibidang
promosi,
pemasaran, desain produk, proses produksi, manajemen keuangan, modal usaha dll. Kegiatan ini merupakan media untuk menyehatkan dan mengembangkan usaha UKM. Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah SIUP Baru tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp.2.176.094.060,- telah terealisasi Rp.2.086.728.100,- (95,89%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran IV cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 95,89% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 102,68%. Sasaran IV didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, meliputi Kegiatan Pelayanan Bimbingan Bisnis terealisasi Rp. 78.447.500,(99.78%),
Pengelolaan
JBSC
terealisasi
Rp.
63.783.700,-
(99.42%),
Pengembangan Promosi Perdagangan terealisasi Rp. 70.935.300,- (95.93%), Fasilitasi Pembangunan Pasar Tradisional terealisasi Rp. 11.324.600,- (69.87%), Promosi Perdagangan Produk UKM DIY di Dalam Negeri terealisasi Rp. 1.172.321.300,- (95.22%), Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan UMKM terealisasi Rp. 161.167.600,- (98.30%), Fasilitasi Dekranasda terealisasi Rp. 91.495.500,- (91.50%), Pengembangan Data dan Informasi HAKI terealisasi Rp. 46.904.000,- (92.27%), Pemetaan Potensi Bisnis Unggulan terealisasi Rp. 295.463.600,- (95.14%), Fasilitasi Pengelolaan dan Pelayanan HAKI terealisasi Rp. 41.563.000,- (97.07%), Optimalisasi Layanan Pasar Online Jogjaplazza terealisasi Rp. 2.086.728.100,- (99.65%). Kendala yang dihadapi adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya SIUP sehingga belum semua UKM mendaftarkan ijin usahanya (SIUP). Solusi yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan pentingnya SIUP kepada pelaku UKM.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
75
III.2.5. Sasaran V : Meningkatnya Jumlah Ukuran Takaran Timbangan dan perlengkapannya (UTTP) Yang Ditera dan Ditera Ulang
Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang Tabel 3.7 TARGET DAN REALISASI KINERJA JUMLAH UTTP YANG DITERA DAN DITERA ULANG
2014 No
1
Indikator
Jumlah UTTP
Capaian 2014
204.511
Target
Realisasi
228.000
242.064
% Realisasi 106,17
Target
Capaian s/d
Akhir
2014
Renstra
terhadap
(2017)
2017 (%)
247.500
38,08
Yang Ditera dan Ditera Ulang Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Pada akhir tahun 2014 capaian kinerja Jumlah UTTP yang Ditera dan Ditera Ulang mencapai 242.064 unit atau sekitar 106,17% dari target 228.000 unit. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2013, realisasi Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang mengalami kenaikan sebesar 37.553 unit atau 18,36%. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun 20122017, realisasi tahun 2014 mencapai 38,08% dari target 247.500 unit. Jumlah UTTP merupakan data parsial (per tahun), sehingga target akhir tahun RPJMD 2012-2017 merupakan akumulasi dari target 2014 sampai dengan 2017 yaitu sebesar 1.172.712 unit, dan pada akhir tahun 2014 telah terealisasi 38,08%. Faktor pendukung dari tercapainya kinerja sasaran Peningkatan Jumlah UTTP karena adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menera ulang alat ukurnya, dan adanya dukungan pemerintah untuk melaksanakan tera dan tera ulang. Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan pencapaian target kinerja, Balai Metrologi Disperindagkop dan UKM DIY berusaha meningkatkan kinerja pelayanan berupa pembinaan, peneraan, pengelolaan standar yang meliputi kalibrasi untuk tujuan metrologi teknis Interkomparasi dan Verifikasi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
76
serta pengawasan. Pembinaan ini dimaksudkan agar produsen / perusahaan UTTP dapat memenuhi syarat – syarat administrasi dan teknis dalam pengajuan Ijin Tanda Pabrik ( ITP ) maupun perpanjangannya. Sebagaimana diketahui bahwa Pembinaan Teknis adalah pembinaan yang menyangkut sifat ukur, sifat timbang, bahan / material , dimensi dan konstruksi. Kegiatan peneraan meliputi tera, tera ulang baik dilaksanakan di Kantor maupun di luar Kantor / sidang tera ulang yang telah dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2014. Untuk kegiatan Sidang Tera Ulang dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan November 2014 yang mencakup 113 (Seratus tiga belas) lokasi pada 4 ( empat ) Kabupaten , yaitu : Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo dan Sleman dengan jumlah hari kerja 200 (Dua ratus) hari kerja Berikut ini data jumlah perusahaan UTTP dan perkembangan ITP Tabel 3.8 DATA PERUSAHAAN UTTP NO 1 2 3
KETERANGAN
JUMLAH TAHUN 2014 30 1 31
Perusahaan Timbangan Perusahaan Bejana Ukur JUMLAH
JUMLAH TAHUN 2014 30 1 31
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Tabel 3.9 DATA PERKEMBANGAN IJIN TANDA PABRIK NO 1 2 3 4
KETERANGAN ITP Baru ITP Perpanjangan ITP yang masih berlaku JUMLAH
JUMLAH TAHUN 2014 0 2 29 31
JUMLAH TAHUN 2014 0 2 29 31
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Tabel 3.10 JUMLAH UTTP TERA, TERA ULANG DAN UANG TERA NO
KETERANGAN
1 2 3
Jumlah UTTP Tera ( unit ) Jumlah UTTP Tera Ulang ( unit ) Jumlah Uang Tera ( Rp )
JUMLAH TH 2014 73.934 127.412 165.998.900
JUMLAH TH 2014 60.848 181.210 181.962.400
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
77
Capaian sasaran Meningkatnya Jumlah UTTP yang Ditera dan Ditera Ulang tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp.722.072.600,- telah terealisasi Rp.646.673.340,(89,55%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran V cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 89,55% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 106,17%. Sasaran V didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, meliputi Kegiatan Koordinasi Peningkatan Kinerja Distributor (Pengadaan, Penyaluran, Pemantauan Stock Dan Harga) Komoditi Pokok Penting Dan Strategis terealisasi Rp. 31.726.900,- (87.29%), Pembinaan dan Pengawasan Barang dan Jasa Yang Beredar terealisasi Rp.92.925.990,- (87.96%), Operasi Pasar
Murni
Beras
terealisasi
Rp.
37.519.400,-
(89.32%),
Peningkatan
Perlindungan Konsumen terealisasi Rp. 60.024.400,- (99.06%), Pemantauan Pengadaan Penyaluran, Stock dan Harga Kebutuhan Pokok terealisasi Rp. 25.094.600,- (95.31%), Penyusunan Prognosa Kebutuhan Barang Penting dan Strategis
terealisasi
Rp.
35.102.100,-
(95.79%),
Pengembangan
UPT
Kemetrologian Daerah (Pelayanan Sidang Tera Ulang) terealisasi Rp. 288.359.950,(99.52%), Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian terealisasi Rp. 75.920.000,(100%). Kendala yang dialami saat ini, masyarakat pemilik/pemakai alat UTTP (Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan) belum sepenuhnya memahami tentang hak dan kewajibannya berkait dengan peraturan kemetrologian. Solusi yang telah dilakukan adalah peningkatan pembinaan dan pengawasan kepada pengguna alat UTTP
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
78
III.2.6. Sasaran VI : Meningkatnya Nilai Ekspor Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Nilai Ekspor terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah Nilai Ekspor Tabel 3.11 TARGET DAN REALISASI KINERJA JUMLAH NILAI EKSPOR
2014 No
1
Indikator
Jumlah Nilai
Target
Capaian 2014
211,76
Target
Realisasi
201,15
% Realisasi
233,25
115,95
Akhir Renstra (2017) 221,95
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%) 42,73
Ekspor Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, Pemda DIY telah memanfatkan peluang untuk lebih memberdayakan dan mengoptimalkan peran di sektor industri, perdagangan, koperasi, dan UKM terutama di kancah global melalui jalinan kerjasama yang saling menguntungkan. Dalam peningkatan kinerja ekspor selain mampu memanfaatkan peluang pasar juga harus mampu menjaga pasokan baik jumlah dan mutu sesuai permintaan pasar. Perlunya pemantapan fundamental ekspor seperti kemampuan teknologi, pengembangan produk, produk design, strategi pemasaran, dukungan pembiayaan dan informasi, jaminan hukum dan keamanan pengiriman barang serta mampu melakukan negosiasi dan membuat kontrak dagang. Nilai ekspor DIY terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar US$ 211,76 Juta pada tahun 2013 dan US$ 233,25 Juta pada tahun 2014 atau meningkat sebesar US$ 21,49 Juta (10,14%). Capaian kinerja Nilai Ekspor sebesar 115,95% dari target US$ 201,15 Juta. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun 2012-2017, realisasi tahun 2014 mencapai 42,73% dari target US$1.041,38 juta. Nilai ekspor merupakan data parsial sehingga target akhir tahun RPJMD 2012-2017 merupakan akumulasi dari target 2014 sampai dengan 2017 yaitu sudah mencapai 42,73%.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
79
Faktor pendukung dari tercapainya kinerja sasaran yaitu adanya pembinaan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat, Pemda DIY, dan Pemda Kabupaten), adanya stakeholder yang berkontribusi pada pengembangan dan pembinaan eksportir (Asosiasi, Akademisi, LSM, BUMN, dll), adanya Iklim usaha yang kondusif, kondisi ekonomi negara-negara tujuan ekspor membaik, kebijakan pemerintah dibidang ekspor impor yang mendukung pengembangan UKM eksportir (Permodalan, legalitas usaha, insentif dan kemudahan usaha), sehingga jumlah eksportir meningkat. Ekspor DIY terdiri dari lebih dari 100 komoditi. Dari tahun ke tahun, 10 komoditas unggulan DIY hampir sama yaitu pakaian jadi, mebel kayu, sarung tangan kulit, STK Sintetis, kerajinan kulit, atsiri daun cengkeh, kerajinan kayu, kerajinan kertas, kerajinan batu dan kulit disamak, produk tekstil lainnya. Dari tahun ke tahun negara tujuan ekspor utama DIY adalah Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Italia, Korea Selatan, Belanda, Australia, Prancis, Inggris, China, Belgia, Turki, Kanada, Spanyol, India, Uni Emirat Arab, Thailand, Malaysia, Iran, dan Portugal. 400 350
300 250 200 150 100 50
0
2010
2011
2012
2013
2014
Nilai Impor (Juta US$)
5.3
75.98
9.74
155
25.48
Nilai Ekspor (Juta US$)
140.23
144.41
191.46
211.76
233.25
Gambar 3.2 Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor di Provinsi DIY (%), 2010-2014 Capaian sasaran Meningkatnya Nilai Ekspor tahun 2014 yang didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan, ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp.2.742.382.850,- telah terealisasi Rp.2.528.287.265,- (92,19%) dari pagu yang LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
80
tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran VI cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 92,19% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 115,95%. Sasaran VI didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Peningkatan Pengembangan Ekspor, meliputi Kegiatan Pameran Dalam Negeri Berskala Ekspor terealisasi Rp. 734.995.150,(95.21%), Pengelolaan Surat Keterangan Asal Bagi Eksportir terealisasi Rp. 30.370.500,- (100%), Fasilitasi KADIN DIY terealisasi Rp. 42.309.000,- (84.64%), Promosi Perdagangan Luar Negeri dan Temu Bisnis terealisasi Rp. 1.637.594.815,(90.67%),
Penyebarluasan
Informasi
Kerjasama
Perdagangan
Internasional
terealisasi Rp. 36.847.100,- (94.33%), Sosialisai Perdagangan Bebas Bidang Jasa terealisasi Rp. 17.464.500,- (98.55%), Bimbingan Teknis Prosedur dan Dokumen Ekspor Impor terealisasi Rp.28.706.200,- (96.63%). Kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan ekspor yaitu belum memadainya fasilitas infrastruktur pendukung kelancaran ekspor, antara lain : belum adanya kawasan industri, belum ada jalan tol yang menghubungkan DIY ke Semarang sebagai pelabuhan muat produk ekspor Tanjung Emas, belum memilki pelabuhan laut, dan belum adanya dry port. Solusi yang diharapkan adalah perlunya membangun fasilitas infrastruktur pendukung kinerja ekspor seperti membangun kawasan industri, meningkatkan kapasitas pelabuhan udara dan membangun dryport dekat bandara udara atau stasiun kereta api untuk mempermudah dan memperlancar ekspor.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
81
III.2.7. Sasaran VII : Meningkatnya Jumlah IKM Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah IKM terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah IKM Tabel 3.12 TARGET DAN REALISASI KINERJA JUMLAH IKM
2014 No
1
Indikator
Jumlah IKM
Capaian 2014
84,234
Target
Realisasi
81.751
86.087
Target % Realisasi 105,30
Akhir Renstra (2017) 82.292
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%) 104,61
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
DIY merupakan wilayah yang miskin sumber daya alam namun kaya sumber daya manusia khususnya di bidang seni dan budaya. Kekayaan potensi ini dapat dijadikan pendukung pembangunan perekonomian apabila dikelola dengan baik karena dapat menciptakan lapangan kerja. Salah satu pengelolaan potensi yang berbasis seni budaya dengan mengembangkan produk-produk industri yang disertai pengembangan teknik desain baru serta kemajuan teknologi informasi. Faktor pendukung dari tercapainya kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah IKM karena adanya pembinaan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat, Pemda DIY, dan Pemda Kabupaten) berupa fasilitasi Teknologi, Pemasaran, Modal, adanya stakeholder lain yg ikut berkontribusi pada pengembangan IKM DIY (Akademisi, Dekranas, BUMN, Asosiasi, LSM,
dll), kondisi makro ekonomi yang membaik,
kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan IKM, sejalan dengan Keistimewaan DIY. Melalui berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Disperindagkop dan UKM DIY mampu meningkatkan jumlah IKM secara signifikan sehingga mampu melebihi target 2014 yang telah dipetakan di Renstra Disperindagkop Tahun 2012-2017. Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah IKM tahun 2014 sebesar 86.087 unit atau 105,30% dari target 81.751 unit. Dibandingkan tahun 2013, realisasi kinerja meningkat sebesar 1.852 atau sebesar unit 2,2%. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun 2012-2017, realisasi LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
82
tahun 2014 sudah mencapai 104,61% dari target 82.292 unit, atau sudah melampaui dari target akhir. Tercapainya sasaran Meningkatnya Jumlah IKM tahun 2014 didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan yang ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp.6.146.535.270,- telah terealisasi Rp.5.876.302.955,- (95,79%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran VII cukup efisien. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan pemanfaatan 95,79% anggaran mampu merealisasikan target sasaran 105,30%. Sasaran VII didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, meliputi Kegiatan Temu Usaha Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan DIY Dengan Pelaku Pariwisata terealisasi Rp. 42.892.160,- (92.86%), Peningkatan Sertifikasi Produk IKM Pangan terealisasi Rp. 91.156.000,- (98.09%), Penerapan SNI IKM Logam terealisasi Rp 9.845.000,- (9.88%), Pesona Pangan Nusantara terealisasi Rp. 120.977.500,- (98.78%), Fasilitasi Pengembangan Industri (IKM) Pewarnaan Alam Batik terealisasi Rp.46.482.500,- (99.84%), Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Perhiasan Logam dan Perak terealisasi Rp. 67.772.500,- (98.32%), Promosi Gelar Sepatu dan Kulit terealisasi Rp. 99.319.600,- (84.25%), Sosialisasi SVLK Bagi IKM Kayu dan Eksportir terealisasi 21.879.425,- (99.47%), Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai Tembakau (Cukai) terealisasi Rp. 73.659.560,(92.08%), Penumbuhan WUB ILSA terealisasi Rp. 170.410.000,- (97.23%), Fasilitasi Pengembangan Desain dan Diversifikasi Produk Kerajinan dan Anyaman terealisasi Rp. 48.136.000,- (98.13%) Fasilitasi Pengembangan Desain Kerajinan Batu Mulia terealisasi Rp. 47.727.500,- (95.46%), Pengembangan Produksi IKM Kimia terealisasi Rp. 193.380.100,- (97.76%), Pengembangan Sentra IKM Batik terealisasi Rp. 51.324.500,- (99.84%), Temu Usaha IKM Kerajinan dengan Pelaku Pariwisata terealisasi Rp. 37.559.400,-(95.77%), Pengembangan IKM Kayu terealisasi Rp. 76.006.900,- (98.51%), Pameran Kerajinan Kayu dan Bambu terealisasi Rp. 29.270.700,- (96.12%), dan kegiatan dana keistimewaan yaitu Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Produk Budaya khas Yogyakarta terealisasi Rp. 4.648.503.650,- (97,23%).
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
83
Gambar 3.3. Kegiatan Pameran Bagi IKM
Kegiatan
Pembinaan
dan
Pengembangan
Produk
Budaya
khas
Yogyakarta terdiri dari beberapa sub kegiatan antara lain Pengembangan IKM Gamelan : 3 angkatan , @ 25 Orang, Pengembangan IKM Blangkon : 2 Angkatan @ 25 Orang, Pengembangan IKM Keris : 2 Angkatan @20 Orang, Pengembangan IKM Wayang Kulit : 2 Angkatan @ 25 Orang, Pengembangan IKM Olahan Pangan Khas Jogja (Pelat. Makanan Khas : 30 Org, Pelatihan Minuman Khas: 20 Org, Kemitraan: 50 Org), Pengembangan IKM Mebel Ukiran Motif Jogja (Mebel kayu: 3 Akt @ 15 Orang, Mebel bambu: 2 Akt @ 20 Org), Gelar Produk Khas Jogja : 72 Orang, Penyelenggaraan MURI Membatik Terpanjang : 1 Event, Pengembangan IKM Topeng kayu (Pelatihan: 20 Org, Kemitraan: 30 Org), Pengembangan IKM Herbal (Temu Kemitraan : 2 Angkatan @ 50 Orang, Pelatihan: 2 Akt @ 20 Org), Pameran pada The Golden Jubilee Celebration 2014 WCC Submit in Dongyang : 1 Pameran. Ada satu kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu Kegiatan Penerapan SNI IKM Logam dengan pagu anggaran Rp.99.628.000,-. Hal ini disebabkan SNI Wajan tidak dilaksanakan karena tidak ada Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Indonesia. SNI kualitas wajan belum bersifat wajib sehingga apabila dilakukan invest laboratorium pengujian wajan secara ekonomi tidak menguntungkan. Kegiatan ini sebenarnya merupakan upaya persiapan dalam rangka menghadapi MEA dimana produk-produk peralatan rumah tangga nantinya akan mengalami persaingan yang keras sedangkan produk yang dimiliki oleh DIY belum terstandar LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
84
sehingga berdaya saing rendah. Disamping itu IKM pembuat peralatan rumah tangga di DIY juga telah mengajukan proposal dalam upaya menstandarkan produk yang mereka buat. Dinas telah berupaya memfasilitasi namun terkendala. Pelaksana teknis sudah melakukan koordinasi dengan lab uji di B4T Kementerian, MPKIMI Kemenperind, Badan Standarisasi Nasional, PT.Sucofindo, PT.TUV Rheiland Indonesia dan Masyarakat Standarisasi Indonesia Wilayah DIY. Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku IKM adalah masih rendahnya kemampuan pelaku IKM baik segi manajemen, teknologi, inovasi produk, pemasaran dan permodalan sehingga daya saing produk masih rendah. Solusi yang telah dilakukan adalah peningkatan pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan terhadap IKM untuk meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan baik dari segi manajemen, teknologi, pemasaran dan peningkatan akses bantuan permodalan serta fasilitasi pameran dan promosi.
III.2.8. Sasaran VIII : Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Jumlah Industri Kreatif
Tabel 3.13 TARGET DAN REALISASI KINERJA JUMLAH INDUSTRI KREATIF
2014 No
1
Indikator
Jumlah
Capaian 2014
34.978
Target
Realisasi
33.964
36.456
Target % Realisasi 107,34
Akhir Renstra (2017) 34.157
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%) 106,73
Industri Kreatif Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu tujuan wisata memiliki modal dan peluang terhadap pengembangan pelaku usaha industri kreatif yang berdampak membuka peluang lapangan kerja baru. Industri kreatif perlu LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
85
dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa berdasarkan SDM yang terbarukan, menciptakan inovasi sebagai keunggulan kompetitif dan memberikan dampak sosial yang positif. Pencapaian target kinerja sasaran Jumlah Industri Kreatif tahun 2014 sebesar 36.456 unit atau sekitar 107,34% dari target 33.964 unit. Capaian ini telah mengalami peningkatan sebesar 1.475 unit atau 4,23% dari tahun 2013. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun 20122017, realisasi tahun 2014 sudah mencapai 106,73% dari target 34.157 unit, atau sudah melampaui dari target akhir Faktor pendukung tercapainya kinerja sasaran Meningkatnya Industri Kreatif adalah meningkatnya SDM Kreatif di DIY yang bergerak di sektor industri kreatif, Industri Kreatif memiliki karakter yang lebih kuat bertahan hidup daripada jenis industri lain, adanya kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan industri kreatif. Peningkatan kinerja pada sasaran ini juga didorong oleh upaya Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM yang selalu memfasilitasi perkembangan sektor industri kreatif khususnya produk fashion, kerajinan dan IT dalam bentuk pengembangan desain produk, peningkatan pemasaran dan memperluas jaringan pemasaran melalui berbagai program kegiatan. Tercapainya sasaran tahun 2014 didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan yang ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp.850.043.500,- dan telah terealisasi Rp.848.341.000,- (99.60%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran VIII cukup efisien. Hal ini dapat
dijelaskan
bahwa
dengan
pemanfaatan
99,60%
anggaran
mampu
merealisasikan target sasaran 107,34%. Sasaran VIII didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Pembinaan dan Pengembangan Industri Kreatif, meliputi
Kegiatan Jogja Fashion Week terealisasi Rp. 427.951.000,-
(99.41%), Pengembangan Industri Kreatif terealisasi Rp. 330.021.500,- (99.78%), Pelatihan Pengelolaan UKM Berbasis IT terealisasi Rp. 90.368.500,- (99.83%). Jogja Fashion Week 2014 diangkat sebagai media apresiasi dan promosi antara produsen fashion, masyarakat konsumen maupun pemerhati untuk mendorong berkembangnya home industri dan UKM fashion yang selalu peduli dan LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
86
konsisten mempertahankan kekayaan tradisi di era modern. Jogja Fashion Week 2014 mengangkat tema “Aura” menginspirasi fashion networking berskala nasional/internasional
sekaligus
mempromosikan
dan
mengangkat
industri
pariwisata. Permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku industri kreatif adalah masih
rendahnya
kesadaran
pelaku
industri
kreatif
terhadap
pentingnya
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi produk-produk kreatif IKM. Solusi yang telah dilakukan terhadap permasalahan tersebut adalah sosialisasi dan fasilitasi HKI bagi pelaku IKM
III.2.9. Sasaran IX : Meningkatnya Nilai Produksi IKM Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya Nilai Produksi IKM terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator Nilai Produksi IKM Tabel 3.14 TARGET DAN REALISASI KINERJA NILAI PRODUKSI IKM 2014 No
1
Indikator
Jumlah
Capaian 2014
3.294.485.488
Target
Target Akhir
Realisasi
3.290.733.829
3.399.909.024
%
Renstra
Realisasi
(2017)
103,31
3.431.546.985
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%) 99.07
Nilai Produksi IKM Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Pencapaian
realisasi
kinerja
Nilai
Produksi
IKM
sebesar
Rp.3.399.909.024,- atau sekitar 103,31% dibandingkan dengan target sebesar Rp.3.290.733.829-, Capaian kinerja sasaran telah mengalami peningkatan sebesar Rp. 105.423.536.000,- atau sekitar 3,20% dibandingkan realisasi kinerja tahun 2013. Dibandingkan target capaian kinerja hingga berakhirnya RPJMD DIY tahun 2012-2017,
realisasi
tahun
2014
sudah
mencapai
99.07%
dari
target
Rp.3.431.546.985.000,-. LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
87
Nilai Investasi pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.151.443,007, sementara itu pada tahun 2014 nilai investasi tercatat sebesar Rp. 1.064.180,228,-.
1,524,806 1,352,479
1,388,023
3,053,031
3,199,224
1,003,678
292,625
1,358,293
1,449,435
3,294,485
3,399,909
1,010,585
1,064,180
1,151,443
295,461
300,549
310,173
318,858
78,122
80,056
81,523
84,234
86,087
2010
2011
2012
2013
2014
2,821,218
878,063
Unit Usaha (UU)
Tenaga Kerja (Orang)
Nilai Investasi (Juta Rupiah)
Nilai Produksi (Juta Rupiah)
Nilai Bahan Baku (Juta Rupiah) Gambar 3.4 Perkembangan Indikator Kinerja Sektor Industri (%) di DIY, 2010 – 2014
Faktor pendukung tercapainya kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah Nilai Produksi IKM adalah meningkatnya jumlah IKM, pengembangan teknologi pada peralatan/mesin
industri
yang
mendorong
meningkatnya
nilai
produksi,
meningkatnya sektor pariwisata yang mendorong permintaan produk industri. Dalam rangka meningkatkan nilai produksi IKM di DIY, produk industri kecil harus ditingkatkan dari berbagai segi agar mempunyai nilai daya saing tinggi. Sentuhan teknologi tepat guna baik managemen maupun proses produksi sangat mendukung dalam peningkatan kualitas dan kuantitas produk IKM. Oleh karena itu telah dilaksanakan Lomba Cipta Desain Alat Tepat Guna untuk mendukung IKM dalam memperoleh informasi dan alternatif pilihan mesin/peralatan produksi yang tepat, efektif dan efisien. Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna Disperindagkop dan UKM DIY pada tahun 2014 telah merekayasa 12 jenis Alat Tepat Guna (ATG) baik dengan penggerak listrik, engine maupun manual yang telah dimanfaatkan oleh LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014 88
masyarakat IKM di DIY. Pemanfaatan ATG hasil rekayasa ini dipromosikan melalui berbagai pameran Promosi Teknologi Tapat Guna (TTG) baik lokal maupun nasional. Hal tersebut diatas sejalan dengan jenis layanan yang disediakan BPTTG antara lain : Pelayanan pembuatan mesin/peralatan produksi Jasa peratanan bengkel Jasa pelayanan perbaikan mesin dan peralatan produksi Jasa konsultasi teknis mesin dan peralatan produksi
Tercapainya sasaran tahun 2014 didukung melalui pelaksanaan Program Kegiatan yang ditunjang oleh pagu anggaran sebesar Rp.1.288.769.989,- dan telah terealisasi Rp.1.266.826.324,- (98,30%) dari pagu yang tersedia. Dengan kata lain bahwa penggunaan anggaran untuk mencapai sasaran IX cukup efisien. Hal ini dapat
dijelaskan
bahwa
dengan
pemanfaatan
98,30%
anggaran
mampu
merealisasikan target sasaran 103,31%. Sasaran IX didukung oleh program dan kegiatan dengan capaian anggaran sebagai berikut : Program Peningkatan Kemampuan Teknolgi Industri, meliputi Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Tepat Guna terealisasi Rp. 302.721.650,- (99.15%), Pengelolaan Bengkel Rekayasa dan Produksi terealisasi Rp. 330.021.500,- (99,15%), Pengembangan Teknologi Pengolahan Produk Herbal terealisasi Rp. 124.174.000,- (93,12%), Pengembangan IKM Sandang dan Kulit terealisasi Rp. 302.721.650,- (92,73%), Pengembangan dan Pelayanan
Teknologi
Kemasan
terealisasi
Rp.
176.759.700,-
(98,93%),
Pengembangan dan pelayanan CFSMI terealisasi Rp. 97.521.700,- (97,51%), Promosi
Teknologi
Tepat
Guna
terealisasi
Pengembangan Teknologi Produk IKM Bambu
Rp.
196.993.699,-
(98,42%),
terealisasi Rp. 71.432.325,-
(95,67%), Bimbingan Teknologi Peningkatan Kemampuan Teknologi IKM Logam Kuningan terealisasi Rp. 60.312.900,- (99,99%), Fasilitasi Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Produk IKM Logam Ferro terealisasi Rp. 89.027.000,- (99,90%). Permasalahan dari kinerja Nilai Produksi IKM adalah ketersediaan bahan baku industri yang masih belum mencukupi kebutuhan industri seperti, logam, kayu, perak, karet sintetis dll, sehingga dapat menghambat target kapasitas produksi. Solusi yang telah ditempuh dengan adanya fasilitasi temu kemitraan antara pelaku LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
89
IKM di DIY dengan mitra penyedia bahan baku industri untuk mendapatkan kemudahan dalam penyediaan bahan baku. Capaian anggaran dari masing-masing kinerja sasaran yang telah dijelaskan diatas dapat dilihat pada lampiran.
III.3 Realisasi Anggaran Kinerja keuangan Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY dengan penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2014 sebesar Rp.14.902.109.929,- atau 93,68% dari total anggaran yang dialokasikan yaitu Rp.15.906.834.569,-. ditambah dengan penyerapan dari Anggaran Belanja Keistimewaan
sebesar
Rp.4.648.503.650,-
(97,23%)
dari
pagu
anggaran
Rp.4.780.958.000,-. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama (termasuk kegiatan Dana Keistimewaan) sebesar Rp.13.796.238.774,- atau 95,08% dari target 14.509.939.319,-, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp.5.704.159.715 atau 92,33%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif (99,79%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran Meningkatnya Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang (89,55%). Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang sangat baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2014 telah mencukupi. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan padat tabel berikut:
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
90
Tabel 3.15 ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA LANGSUNG PER SASARAN TAHUN 2014
No
1 2
3 4 5
6
7
.8
9
Sasaran
Anggaran
Realisasi
% Realisasi
Meningkatnya Jumlah Koperasi Aktif Meningkatnya Jumlah UKM
195.090.250
193.380.250
265.053.900
229.154.400
Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru Meningkatnya Jumlah SIUP Meningkatnya Jumlah UTTP Yang Ditera dan Ditera Ulang MeningkatnyaJumlah Nilai Ekspor
123.896.900
120.545.100
97.29
2.176.094.060
2.086.728.100
95.89
722.072.600
646.673.340
89.55
2.742.382.850
2.528.287.265
86.45
92.19
MeningkatnyaJumlah IKM
6.146.535.270
Meningkatnya Jumlah Industri Kreatif
850.043.500
Meningkatnya Jumlah Nilai Produksi IKM
1.288.769.989
Jumlah Belanja Langsung
99.12
5.876.302.955
95,60
848.341.000 99.79
1.266.826.324
98.30
14.509.939.313 13.796.238.774
95,08
6.177.853.250
5.704.159.715
92,33
20.687.792.563 19.500.398.489
94,26
Pendukung Total Belanja Langsung
Sumber : Dinas Perindagkop & UKM DIY, 2014
Secara lebih rinci, realisasi anggaran program kegiatan per sasaran dapat dilihat pada Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2014 (Lampiran)
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
91
BAB IV PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2014, serta Penetapan Kinerja Tahun 2014 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 9 (sembilan) sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 9 (sembilan) indikator. Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY pada Tahun Anggaran 2014 merupakan tahun kedua dari Rencana Strategis Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Hasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM DIY tahun 2014 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana.
2.
Dari analisis 9 (Sembilan) sasaran, terdapat 9 (Sembilan) indikator sasaran dan dipilih 3 (tiga) indikator kinerja utama sebagai tolak ukur. Pada tahun 2014, 9 (sembilan) indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator. Sehingga nilai rata-rata capaian kinerja indikator yang telah memenuhi target sebesar 108,16%.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
92
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LAKIP dirumuskan saran-saran sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun
dokumen-dokumen
kinerja
untuk
mempercepat
terwujudnya
pemerintahan yang akuntabel; 2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Penetapan Kinerja (PK).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Disperindagkop dan UKM DIY tahun 2014 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
93
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Laporan Capaian Anggaran Pendukung Sasaran
Tindak Lanjut LHE Hasil Rekomendasi LAKIP
Pengukuran Kinerja Kegiatan TA 2014
Penghargaan yang pernah diterima
LAKIP Disperindagkop dan UKM DIY Tahun 2014
94