“ ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3 : 30)
EDISI Januari 2017
Saudara saudari seiman yang terkasih, Dalam menyambut pesta Natal, gereja Katolik melakukan persiapan-persiapan yang disebut sebagai masa Adven. Salah satu misi dari Warta KKI adalah pembelajaran umat. Chaplain KKI, pastor Boni menulis sebuah artikel yang menjelaskan makna dari Adven dan Natal. Selama ini banyak orang yang berpendapat Adven sebagai masa penantian; tetapi dalam artikelnya pastor Boni ingin kita fokus juga atas maksud kedatangan Tuhan kepada kita yang ingin mendampingi kita, Emmanuel. Artikel lengkapnya, redaksi letakan sebagai lampiran dibawah. KKI sangat beruntung, dalam masa Adven ini mendapat kunjungan dari romo Thomas Hidya Tjaya SJ. Romo Thomas berkarya sebagai dosen di STF Driyarkara dan menulis sebuah buku, “Peziarahan Hati”. Dalam kunjungannya di Melbourne, romo Thomas membimbing dan memberikan retret 3-4 Desember, di Croydon. Beliau mengajarkan bagaimana caranya kita menjalin hubungan dengan Tuhan melalui hati. Laporan mata mengenai retret ini disampaikan oleh sdr Istas Hidayat beserta fotonya, dilampirkan dibagian bawah Warta KKI.
MISA KKI Minggu, 5 Februari 2016 St Martin de Porres 25 Bellin Street Laverton VIC Pukul: 11.15 Minggu, 12 Februari 2016 St. Joseph Church 95 Stokes Street Port Melbourne VIC Pukul: 11.00 Minggu, 19 Februari 2016 St Francis’ Church 326 Lonsdale St Melbourne VIC Pukul: 14:30
Seperti biasanya, Sdr Franciscus Suryana menyumbang secara rutin sebuah artikel, “Bersiap-siap”. Disamping mengingatkan, sdr Franciscus mengajak kita untuk mempersiapkan diri masing-masing untuk menyambut kedatangan Jesus, Tuhan kita. Persiapan yang dimaksud sdr Frans tentu saja persiapan rohani. Pada kesempatan ini, redaksi beserta seluruh tim-nya ingin mengucapkan kepada seluruh umat,
Minggu, 26 Februari 2016 St. Paschal 98-100 Albion Rd Box Hill VIC Pukul: 11.00 MISA MUDIKA Sabtu pertama
SELAMAT NATAL 2016 DAN TAHUN BARU 2017 – Semoga damai Tuhan selalu beserta kita.
Monastry Hall St. Francis Church 326 Lonsdale Street
Selamat membaca dan menikmati Warta KKI edisi di bulan ini.
Melbourne VIC Pukul: 12.00 PDKKI Setiap Sabtu St. Augustine’s City Church 631 Bourke Street Melbourne VIC Pukul: 18.00
1
“EMMANUEL, MARRANATA, DATANGLAH TUHAN” (Makna Adven & Natal yang sesungguhnya) Oleh: Pastor Boni Buahendri SVD PENGANTAR Kata “Adven” berasal dari kata Bahasa Latin - “ADVENTUS” yang artinya: KEDATANGAN. Dalam konteks kita orang Kristen/Katolik, Adven berarti masa kedatangan Yesus yang mau menyelamatkan umat manusia. Karena itu Kristus yang datang menjadi focus, bukan hanya kita yang menantikan kedatanganNya. ADVEN ADALAH KEDATANGAN, BUKAN PENANTIAN Kerinduan Allah yang ingin menyelamatkan umat manusia tersebut, tertulis indah dalam Kitab Perjanjian Lama, diramalkan dan diwartakan berabad-abad oleh para nabi, terutama nabi Yesaya. Sampai tiba waktunya, dalam kitab Yesaya 35: 6 dikisahkan, Tuhan sendiri akan datang untuk menyelamatkan kamu: “Ia sendiri akan datang untuk menyelamatkan kamu. Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikan, telinga orang-orang tuli akan dibuka, orang lumpu akan melompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak sorai. Orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke kota Sion dengan bersorak-sorai”. Lebih lanjut Yesaya sang nabi juga meramalkan kedatang Yesus sang Emmanuel. “Dengarlah hai keluarga Daud. …Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu sebuah pratanda, sesungguhnya seorang darah/perempuan mudah akan mengandung dan akan melahikan seorang anak laki-laki dan ia akan menamai Dia, Emmanuel (Yes 7: 13 -14). Itulah Adven dan Natal sesungguhnya. Sebuah masa/kurun waktu dimana Israel, umat Kristiani dan kita semua diminta untuk merenungkan dan menyadari kerinduan sang Yahwe yang ingin menyelamatkan Israel. Sebuah cinta tulus sang Bapa yang rela meninggalkan ke-AllahannNya dan menjadi manusia lemah seperti kita, karena Dia sungguh mencintai kita umatnnya. Dengan kata lain, Adven adalah sebuah masa dimana kita merasa dicintai oleh Tuhan. Ketika Allah datang dan sungguh mencintai kita, sebagai akibatnya kita diminta untuk mempersiapkan diri dengan semangat penantian yang penuh pengharapan dan sukacita. Tuhan datang menyelamatkan umatnya. Tokoh-tokoh suci seperti Yesaya, Yohanes Pembaptis, Elisabeth, Zakharia, terutama Maria dan Yosef dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi kita untuk bukan hanya menantikan tetapi yang paling utama adalah merasakan kedatangan Yesus. Kisah, perasaan dan pengalaman rohani Elisabeth yang mendapat kunjungan dan kedatangan Maria di sebuah dusun kecil daerah Yehuda menggambarkan betapa istimewa dan pentingya kehadiran/kedatangan itu bagi orang yang membutuhkannya. Ketika menerima kedatangan Maria, Elisabeth berseru: “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku, sebab sesungguhnya sebelum salammu sampai ke telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan (Luk 1: 42 -44). Kedatangan Maria sungguh merupakan hadiah istimewa bagi Elisabeth. Seiring dengan berjalannya waktu, arti Adven/Natal sudah bergeser, sangat jauh dan malah bukan lagi fokus pada kedatangan tetapi kepada penantian, yakni menantikan kedatangan Santa Klaus dengan hadiah yang berhamburan, menantikan liburan Natal, tahun baru dan lain-lain. Semoga semangat Adven yang benar dan sesungguhnya yakni kedatangan sang Juru selamat, menjiwai semangat pelayanan kita di masa Adven 2016,tahun ini. KEGIATAN ADVEN KKI MELBOURNE 2016 Kita semua umat KKI Melbourne diajak untuk seperti Yesus, pergi dan mendatangi orang orang yang menderita dan berkekurangan, orang orang sakit dan kesepian. Mungkin ada teman dekat kita tetangga, orang tua, para senior seperti Elisabet dan Zakhariah, penghuni panti jompo yang terkadang merindukan kunjungan kita. Mereka semua bukan lagi merindukan sebuah hadiah istimewa tetapi hanya sebuah adven, sebuah kedatangan, sebuah kehadiran, sebuah kunjugan, semenit waktu dan perhatian kita.
2
Dalam masa Adven tahun 2016 ini, kita semua diajak untuk mengikuti sejumlah kegiatan persiapan kedatangan sang Juru Selamat: 1. Pembukaan & Minggu Pertama Masa Adven: Misa Minggu ke 4 Box Hill: 25 November 2016, pkl 11am. 2. Early Christmas Celebration & gifts for the Children: Misa Minggu pertama KKI, Laverton, pkl. 11.30am. 3. Ibadat Tobat Masa Adven: Misa Jumat Pertama: 2 Desember 2016, pkl. 7pm – (Dalam bentuk Adorasi, langsung setelah perayaan misa). Tiga puluh menit setelah misa Jumat pertama dan setelah misa KKI lainnya dalam masa Adven, juga dibuka kesempatan untuk sakramen pengakuan dosa, pribadi.) 4. Rekoleksi Persiapan Natal: Misa KKI Minggu ke 2 Port Mebourne: 11 Desember 2016, pkl. 1.00pm– 4.00pm, setelah misa dengan tema: menyambut kedatangan Tuhan dengan benar, oleh romo ThomasH. Tjaya SJ 5. Misa Malam Natal KKI Melbourne 2016: di St. Pascal Box Hill, Sabtu 24 Desember 2016, pkl 6.00pm. Semua kegiatan KKI diatas bukan hanya dilihat sebagai persiapan kita menyambut Natal tetapi terutama tandan kehadiran dan KEDATANGAN Tuhan dalam kehidupan keluarga dan diri kita masing-masing. Selamat menantikan kedatangan sang Juru Selamat. SELAMAT MEMASUKI MASA ADVEN, 2016.
OLEH-OLEH RETRET 312 Oleh : Istas Hidayat & Tim Retret KKI Hai KKI yang mulia (Bdk. Luk1:1; Kis1:1), orang Indonesia tulen yang bijaksana selalu pulang dengan membawa oleholeh. Budaya itu perlu kita lestarikan. Maka dari itu, terimalah tulisan ini sebagai oleh-oleh dari Retret 3-4 Desember di Croydon. Sungguh beruntung kami yang mengikuti Retret bersama Romo Thomas Tjaya SJ itu. Mengapa beruntung? Karena kami mendapat pencerahan. Pencerahan? Sulit di sini untuk menggambarkannya dengan kata-kata, tapi Romo Thomas berhasil menunjukkan kepada kami bahwa hubungan dengan Tuhan hanya bisa dicapai dengan hati, bukan dengan otak. Masih banyak di antara kita yang masih menggunakan “kacamata” otak (pikiran) dan bukannya hati untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Hati di sini bukan berarti “liver” atau “hepar” dalam tubuh kita. Orang yang “sakit hati” belum tentu menderita penyakit liver, bukan? Jadi, bagaimana caranya menjalin hubungan dengan Tuhan melalui hati? Romo Thomas mengajarkan praktek berdoa yang betul, eh yang benar: Duduk tegak, kaki menyentuh tanah ; Pejamkan mata; lalu Senyum, senyum, senyumlah lebar-lebar; lalu tempelkan satu tangan ke dada (supaya ingat bahwa hati yang harus dipakai, bukan otak); lalu menikmati kehadiran kasih sayang Tuhan. Setelah berlama-lama menerima dan menikmati kasih sayang Tuhan, tutuplah doa Anda pelan-pelan, eh perlahan-lahan, dengan kata “Amin”. Itupun tidak perlu terburu-buru seperti orang yang selesai menjalankan kewajiban atau tugas yang membosankan. Sekali lagi, nikmatilah kasih sayang Tuhan yang telah berkenan masuk ke hati kita. Dalam menutup doa, kita diingatkan untuk tetap santai dan perlahan-lahan membuka mata kembali. KKI yang mulia, jadi janganlah heran kalau dalam waktu dekat ini Anda melihat orang duduk tegak dan santai, sambil memejamkan mata dan tersenyum-senyum sendiri, seraya menempelkan tangan di dada. Dia sedang menikmati kasih sayang Tuhan melalui hati. Dan, boleh dipastikan, dia mantan peserta Retret 312.
3
Lalu kenapa tidak berdoa seperti lazimnya orang berdoa, yakni menunduk, memejamkan mata, dan mengucapkan katakata indah sampai bertele-tele? Dijelaskan dalam retret itu: kepala harus tegak tetapi santai supaya jangan mengantuk dan jatuh tertidur. Mata harus dipejamkan supaya tidak ngelantur ke mana-mana atau terganggu oleh berbagai peristiwa di sekitar kita. Lalu, kenapa musti senyum-senyum? Nah, soal senyum-senyum ini ada pula alasannya. Senyum mencerminkan hati seseorang. Orang yang pasrah, gembira, atau tentram dalam hatinya akan tercermin dari senyumnya. Lihat saja, ada yang senyum gembira, senyum pahit, senyum palsu dan senyum yang menyambut hangat orang lain. Nah, kiat ini dibalik. Kita gunakan senyum untuk membuka hati kita. Senyumlah, dan senyumlah lebar-lebar, agar terbuka pula hatimu dengan lebar. Di situlah kuncinya. Selama dua hari retret itu, segenap peserta berulangkali dilatih untuk mempraktekkan cara “membuka hati” tadi. Semuanya patuh melaksanakannya. Beberapa peserta sempat berkomentar, begitu memejamkan mata dan bersantaisantai, ia jatuh tertidur. Dijawab, makanya harus sibuk tersenyum. Jumlah otot wajah yang dipakai untuk tersenyum tidak sebanyak otot yang dipakai untuk merengut. Wallahualam. Sekali lagi, para peserta retret boleh merasa beruntung, karena memperoleh sesuatu yang baru. Padahal sejatinya bentuk doa ini sudah lama dijalankan oleh para petapa dan umat dari berbagai aliran agama dalam berkomunikasi dengan Tuhan melalui hati. Kita hanya dapat berterima kasih kepada Romo Thomas Hidya Tjaya SJ PhD, dosen Filsafat STF Driyarkara Jakarta, yang telah bermurah hati untuk berbagi pengalaman dan pengamatan – dan tali suaranya – selama 2 hari retret marathon di Croydon. Bagaimana bagi yang luput kesempatan mengikuti retret ini? Tidak diketahui apakah Romo Thomas akan kembali ke Melbourne. Makanya, sekali lagi, para peserta Retret 312 boleh dibilang beruntung. Tetapi, orang tetap dapat mendalami pengajarannya lewat bukunya “Peziarahan Hati”, yang bisa diperoleh (kalau masih tersisa) melalui Tim Retret KKI . Atau, kalau mau bertemu Romo hebat yang sangat rendah hati ini datanglah ke Misa KKI minggu ke-2 di Port Melbourne pada tgl 11 Desember 2016. Sampai di sini oleh-oleh kami. Semoga diterima dengan hati terbuka. (Terlampir dibawah, foto kenang-kenangan peserta retret dengan romo Thomas)
4
Bersiap-siap
Oleh: Franciscus Suryana Sebelum melangkahkan kaki untuk menempuh suatu perjalanan, pada umumnya kita melakukan persiapan. Kalau mau pulang kampung ke Indonesia, kita mesti beli tiket pesawat dan ada kalanya belanja oleh-oleh untuk sanak saudara. Kalau mau ikut lomba lari marathon, kita perlu berlatih secara rutin dan biasanya sekaligus mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi untuk mendukung fisik selama berlatih. Demikian halnya dengan perjalanan menuju hari Natal yang dimulai dalam masa Adven. Sebagaimana dengan perjalanan fisik, kita juga perlu bersiap-siap dalam menyongsong kelahiran sang Isa Almasih. Apanya sih yang perlu dipersiapkan? Baju baru? Mobil baru? Renovasi rumah? Yang dimaksud di sini adalah persiapan rohani yaitu mempersiapkan hati kita. Bagaimana caranya? Bermacam-macam caranya, mulai dari mengikuti pendalaman iman di lingkungan sampai dengan rekoleksi/retret dan secara pribadi, alangkah baiknya kalau kita mulai membaca Kitab Suci sebagai renungan harian. Saya percaya langkah bersiap akan membuka hati kita untuk menjadi semakin lapang dalam menerima kelahiran Yesus. Lebih lanjut, bersiap-siap akan membuat kita semakin memahami makna kedatangan Almasih dalam kehidupan pribadi dan keluarga. Nah tunggu apa lagi. Mari kita mulai mengambil langkah dalam menyiapkan hati kita menyambut Natal. Selamat Hari Natal 2016. Semoga damai Natal membaharui hidup kita dan membawa berkah bagi seluruh umat manusia
Warta KKI diterbitkan oleh pengurus Keluarga Katolik Indonesia setiap akhir bulan. Sumbangan tulisan, naskah, dan berita seputar kegiatan KKI anda, bisa di kirim lewat email ke Bpk Rufin Kedang di
[email protected] Deadline penerimaan tulisan/naskah tanggal 15 setiap bulannya.
5