HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh MIKA HUSYADA NIM. 11110018
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGER (STAIN) SALATIGA 2015 32
KEMENTERIAN AGAMA 33
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id email :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Mika Husyada
NIM
: 11110018
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: HUBUNGAN
KEPRIBADIAN
DENGAN
PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014. telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 5 Januari 2015 Pembimbing
Dra. Sri Suparwi, M.A NIP. 19690506 199303 2 004
34
SKRIPSI HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014.
DI SUSUN OLEH : MIKA HUSYADA NIM. 11110018 Telah dipertahankan di Depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 20 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana SI kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Suwardi, M.Pd
_______________
Sekretaris Penguji
: Dra. Sri Suparwi, M.A
_______________
Penguji I
: Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag
_______________
Penguji II
: Wahidin, S.pd.I., M.Pd.
_______________
Salatiga, 6 Maret 2015 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005
35
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id email :
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Mika Husyada
NIM
: 11110018
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 5 Januari 2015 Yang menyatakan,
Mika Husyada
36
MOTTO
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, ( Q.S Ali Imran [3] :190 )
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Ayahanda tercinta Syafi’i (Alm) dan Ibunda tercinta Siti Komariyati kalian adalah malaikatku di dunia, terimakasih atas perjuangannya dengan cucuran keringat, kalimah do‟a dan kasih sayangnya. Kakakku tercinta Zaqie Nur Ubaya dan Ryna Laely Fauzie yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menimba ilmu selama dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini. Teman spesialku Catur Ayu Pratiwi yang selalu memberi motivasi serta bantuan kepada penulis saat penulis membutuhkan. Teman-teman senasib seperjuangan terlebih untuk sahabatku Firdaus, Ela, Eri, Rika, Ufa, Iroh, serta teman-teman PAI-A 2010.
37
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabatsahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014”
ini disusun untuk
melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam pada Jurusan Tarbiyah di STAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan. Di samping itu ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya dari hati sanubari yang paling dalam kepada Yth: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku ketua jurusan tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Bapak Rasimin, S. Pd.I., M.Pd. selaku Ketua Progdi PAI STAIN Salatiga. yang telah merestui penulisan skripsi.
38
4. Dra. Sri Suparwi, M.Si selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada saya. 6. Keluarga besar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga bantuan sepenuhnya untuk mendapatkan data yang diperlukan. 7. Ayahanda Syafi‟i (alm), Ibunda tercinta Siti Komariyati, kakak tercinta Zaqie Nur Ubaya dan Ryna Laely Fauzie yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita. 8. Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Akhirnya ucap semoga amal baik saudara diberikan yang berlipat ganda serta mendapat Ridho-Nya, hanya kepada Allah jualah kita berserah diri, sambil kulantunkan do‟a semoga skripsi ini ada manfa‟atnya bagi semua orang. Amien Ya Rabbal‟alamin Salatiga, 5 Januari 2015 Peneliti
Mika Husyada NIM: 11110018
39
ABSTRAK Husyada, Mika. 2014. Hubungan Kepribadian Dengan Perilaku Sosial Mahasisa Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga Angkatan 2010 Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Sri Suparwi, M.Si. Kata Kunci: Kepribadian Mahasiswa, Perilaku Sosial Tujuan penelitian ini adalah 1. untuk mengetahui kepribadian mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan 2010 tahun 2014. 2. Untuk mengetahui perilaku sosial mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan 2010 tahun 2014. 3. Untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan perilaku sosial mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan 2010 tahun 2014. Pendekatan penelitian dan rancangan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di STAIN Salatiga pada tanggal 14 Oktober 2014 sampai selesai. Populasi penelitian sebanyak 180 orang, yang diambil sebagai sampling sebanyak 18 orang. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik stratifield random sampling. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis statistik, dengan menggunakan rumus product moment. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepribadian dengan perilaku sosial mahasiswa pendidikan agama islam angkatan 2010 tahun 2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh ada hubungan positif antara kepribadian dengan perilaku sosial mahasiswa STAIN Salatiga angkatan 2010 tahun 2014 dibuktikan dengan hasil product moment 0,528. Hal ini signifikan pada dengan taraf signifikan 1% = 0,468.
40
DAFTAR ISI SAMPUL .............................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................. v MOTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................... vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................ ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 D. Hipotesis Penelitian............................................................................. 6 E. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 7 F. Definisi Operasional............................................................................ 7 G. Metode Penelitian................................................................................ 11 H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................. 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 18 A. Kepribadian ........................................................................................ 18 1. Definisi Kepribadian .................................................................... 18 2. Tujuan Pendidikan Kepribadian .................................................... 21 3. Aspek-aspek Kepribadian ............................................................. 22 4. Jenis-jenis Kepribadian ................................................................. 24 B. Perilaku Sosial..................................................................................... 25 1. Pengertian Perilaku Sosial............................................................. 25 2. Jenis-jenis Perilaku Sosial ............................................................. 26
41
3. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial ...................................................... 27 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial ...................... 29 C. Hubungan Kepribadian dengan Perilaku Sosial .................................. 30 BAB III HASIL PENELITIAN ............................................................................ 32 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 32 1. Letak Geografis STAIN Salatiga ................................................. 32 2. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga ............................................. 32 3. Visi dan Misi STAIN Salatiga ..................................................... 38 4. Program Pendidikan ...................................................................... 38 5. Organisasi STAIN Salatiga .......................................................... 46 6. Daftar Responden ......................................................................... 49 B. Penyajian Data ................................................................................... 53 BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 57 A. Analisis Pertama ................................................................................. 57 B. Analisis Kedua ................................................................................... 63 C. Pembahasan ......................................................................................... 65 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 67 A. Kesimpulan......................................................................................... 67 B. Saran-saran ......................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
42
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Daftar BMN Bangunan .................................................................... 37 TABEL 3.2 Daftar Dosen PAI STAIN Salatiga .................................................. 43 TABEL 3.3 Daftar Mahasiswa PAI Reguler Stain Salatiga Angkatan 2010 ........ 49 TABEL 3.4 Data Jumlah Nilai Kepribaddian Mahasiswa STAIN Salatiga ......... 54 TABEL 3.5 Data Jumlah Nilai Perilaku Sosial Mahasiswa STAIN Salatiga ...... 56 TABEL 4.1 Data Jumlah Nilai Kepribadian Total................................................ 58 TABEL 4.2 Interval Kepribadian Mahasiswa STAIN Salatiga ............................ 60 TABEL 4.3 Data Jumlah Nilai Perilaku Sosial Total .......................................... 61 TABEL 4.4 Interval Perilaku Sosial Mahasiswa STAIN Salatiga ........................ 63 TABEL 4.5 Koefisiensi Hubungnan Kepribadian dengan Perilaku Sosial .......... 64
43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Angket Kepribadian
Lampiran 2
Angket Perilaku Sosial
Lampiran 3
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4
Denah Lokasi Kampus STAIN Salatiga
Lampiran 5
Surat Pembimbing
Lampiran 6
Lembar Konsultasi
Lampiran 7
Nilai SKK
Lampiran 8
Daftar Riwayat Hidup
44
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Era modern membuat mahasiswa tidak semakin baik dalam berperilaku. Tidak sedikit diantara mereka yang memiliki kepribadian yang kurang baik. Bahkan bisa dikatakan jauh dari yang diharapkan. Padahal mahasiswa merupakan suatu tumpuan bangsa untuk kelak dimasa depan. Mahasiswa merupakan penerus bangsa. Suatu bangsa apabila mahasiswanya memiliki jiwa kepribadian yang baik maka bangsa itu kelak akan baik juga, dan begitupun sebaliknya apabila suatu bangsa dipenuhi oleh mahasiswa yang memiliki jiwa kepribadian yang kurang dari yang diharapkan maka untuk kedepannya suatu bangsa itu justru akan kesulitan pula. Kepribadian mahasiswa timbul tidaklah dengan sendirinya, suatu kepribadian itu akan timbul dengan suatu pendidikan dari dasar (kecil) dan menjadikan suatu kebiasaan. Kepribadian adalah kumpulan pembawaan biologis berupa dorongan, kecenderungan, selera dan instink yang dicampuri dengan sifat dan kecenderungan yang didapat melalui pengalaman yang terdapat pada diri seseorang. (Sarwono, 1996:79). Jadi kepribadian yang baik itu akan timbul apabila proses pendidikan dari dasar yang baik.
45
Kepribadian menurut Allport, adalah susunan yang dinamis pada individu di dalam sistem psychophysical yang menentukan keunikan penyesuaiannya kepada lingkungannya. (Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustments to his environment).(Pasaribu, 1984:118). Allport pun membagi trait kepribadian menjadi lima bagian inti yang sering dikenal dengan istilah big five personality. a. Ekstroversi versus introversi menggambarkan apakah seseorang itu super atau pemalu. b. Neurotisisme (negative secara emosional) versus stabilitas emosi menggambarkan tingkat kecemasan seseorang, ketidak mampuannya mengontrol dorongan, dan kecenderungannya merasakan emosi negative seperti kemarahan, rasa bersalah, kebencian dan penolakan. c. Agreeableness versus Antagonisme memberikan gambaran apakah seseorang santai atau mudah merasa terganggu, kooperatif atau pembangkang, merasa aman atau curiga dan cemburu. d. Keteraturan (conscientiousness) versus Impulsivitas menggambarkan apakah seseorang bertanggung jawab atau tidak dapat diandalkan, pantang menyerah atau mudah menyerah, tegas atau tidak dapat menentukan pendapat, rapi atau ceroboh, disiplin atau impulsive. e. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness) versus penolakan pada pengalaman baru menggambarkan apakah seseorang dipenuhi rasa ingin tahu, imajinatif, selalu mempertanyakan segala hal, dan kreatif,
46
atau selalu mengikuti orang lain, tidak imajinatif, mudah ditebak, dan tidak nyaman dengan sesuatu yang baru. Jadi menurut pendapat Allport tersebut kepribadian seseorang dengan orang lain itu tidak mungkin ada yang secara tepat sama, pasti ada perbedaan, begitu perilakunya pun juga turut berbeda-beda. Terutama perilaku seseorang ketika dia berada di lingkungan sosial, dari perilaku yang berbeda-beda lalu diterapkan dilingkungan sosial yang berbeda pula. Tidak sedikit diantar mereka yang justru terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Kepribadian yang merupakan bawaan sejak lahir akan menimbulkan perilaku yang berbeda saat ia mengadakan interaksi dengan lingkungan sosial. Ada seseorang yang memiliki keperibadian yang baik, namun ketika di lingkungan sosial dia merasa minder sehingga kepribadian yang di didik dari kecil ketika sampai di lingkungan sosial seolah kepribadian itu hilang dengan sendirinya. Tetapi ada juga seseorang yang memiliki kepribadian baik namun ketika terjun di lingkungan sosial dia akan memiliki suatu perilaku sosial yang baik juga. Menurut terjemahan Maufur, dalam buku karya B.F Skinner, Perilaku sosial dapat didefinisikan sebagai perilaku dari dua orang atau lebih yang saling terkait atau bersama dalam kaitan dengan sebuah lingkungan bersama. (Maufur, 2013:459) Jadi dapat diartikan perilaku sosial itu sebagai suatu sikap atau perbuatan kepribadian seseorang ketika ia berada di lingkungan masyarakat.
47
Perilaku sosial tersusun dari dua kata yaitu, perilaku dan sosial. Perilaku atau tingkah laku menurut Walgito, (1997:10) adalah tingkah laku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme yang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang mengenai individu atau organisme itu. Sosial berarti segala sesuatu mengenai masyarakat atau kemasyarakatan (Poerdarminta, 2006:141). Menurut Woodworth dan Schlosberg, dalam buku karya Walgito perilaku sosial itu dipengaruhi oleh stimulus, respons dan organisme, sehingga dapat diformulasikan: S-O-R. Dengan pengertian S = stimulus, O = organisme, R = respons. Ini berarti bahwa respons itu bergantung atau merupakan fungsi dari stimulus dan organisme yang bersangkutan. Apa yang ada dalam diri organisme yang barperan memberikan respons adalah apa yang telah ada atau apa yang telah dipelajari oleh organisme yang bersangkutan. Karena itu formulasi yang semula berbentuk R = f (S,O) disempurnakan atau diubah menjadi R = f (S,A) dengan catatan R = respons, f = fungsi, S = stimulus, dan A = anteseden (Walgito, 1994:16). Manusia diciptakan di dunia ini tidak untuk hidup sendiri, melainkan harus saling menggantungkan antara individu satu dengan individu yang lain. Sebagai makhluk sosial, orang sering berkumpul dalam kelompok-kelompok keluarga, sosial, pendidikan bahkan seseorang dikampus pastinya akan bergerombol untuk berkumpul. Perilaku sosial tersebutlah yang membedakan diantara mereka.
48
Dari kepribadian seseorang yang berbeda-beda dan perilaku sosial yang berbeda pula, maka peneliti berkeinginan untuk mengetahaui apakah ada hubungan diantara kedua hal tersebut. Berdasarkan fenomena tersebutlah peneliti berkeinginan untuk menemukan jawaban dengan judul “HUBUNGAN
KEPRIBADIAN
DENGAN
PERILAKU
SOSIAL
MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014”.
B. Rumusan Masalah Dari penjelasan dan penjabaran tersebut, maka dapat diungkapkan pokok masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014? 2. Bagaimana perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014? 3. Adakah hubungan antara kepribadian dengan
perilaku sosial
mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014?
C. Tujuan Penulisan Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian sebagai berikut:
49
1. Untuk mengetahui kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014. 2. Untuk mengetahui perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014. 3. Untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014.
D. Hipotesis Penelitian Secara etimologi, hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti sesuatu yang masih kurang, dan tesis yang berarti sebuah kesimpulan pendapat. Hipotesis, dengan demikian adalah sebuah kesimpulan yang belum final karena masih harus diuji kebenarannya. Dari uraian ini, dijelaskan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang tengah diteliti (Suprayogo dan Tobroni, 2003:146). Tidak jauh berbeda dengan pengertian sebelumnya, menurut pemahaman peneliti hipotesis adalah dugaan sementara yang berisi jawaban dari rumusan masalah yang kebenarannya masih harus diuji melalui pembuktian dan pengumpulan data-data di lapangan. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan di dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif dan signifikan antara kepribadian dengan
50
perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014.
E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu: 1. Kegunaan Teoritis Untuk mengetahui wawasan tentang hubungan antara kepribadian dengan perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam serta untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa lain sebagai acuan untuk penelitian berikutnya. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengalaman dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang pentingnya kepribadian dan perilaku sosial. b. Bagi STAIN Salatiga Sebagai bahan masukan dalam pembelajaran pada mahasiswa di STAIN Salatiga.
F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran yang berhubungan dengan judul tersebut, maka penulis perlu menjelaskan sebagai berikut:
51
1. Kepribadian Menurut Gordon W. Allport dalam buku Pasaribu, Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system, that determines his unique adjustment to his environment. (Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis dalam individu yang menentukan keunikan penyesuaian diri terhadap lingkungan). (Pasaribu, 1984:95) Allport membagi kepribadian menjadi lima bagian inti yang sering dikenal dengan istilah Big Five Personality: a. Ekstroversi versus introversi menggambarkan apakah seseorang itu super atau pemalu. Faktor ini mencakup trait seperti banyak bicara atau pendiam, suka bersosialisasi atau penyendiri, suka berpetualang atau waspada, ingin tampil di depan umum atau cenderung di belakang layar. b. Neurotisisme (negative secara emosional) versus stabilitas emosi menggambarkan tingkat kecemasan seseorang, ketidak mampuannya
mengontrol
dorongan,
dan
kecenderungannya
merasakan emosi negative seperti kemarahan, rasa bersalah, kebencian dan penolakan. Individu yang neurotic sering merasa khawatir, sering mengeluh, dan pembangkang, bahkan saat mereka tidak memiliki masalah dalam hidup mereka. Mereka selalu melihat sisi pahit dari kehidupan dan tidak dapat merasakan sisi kehidupan yang menyenangkan.
52
c. Agreeableness versus Antagonisme memberikan gambaran apakah seseorang santai atau mudah merasa terganggu, kooperatif atau pembangkang, merasa aman atau curiga dan cemburu. Faktor ini merefleksikan kecenderungan kita untuk memiliki hubungan yang baik atau hubungan yang penuh ketegangan dengan rekanrekan kita. d. Keteraturan
(conscientiousness)
versus
Impulsivitas
menggambarkan apakah seseorang bertanggung jawab atau tidak dapat diandalkan, pantang menyerah atau mudah menyerah, tegas atau tidak dapat menentukan pendapat, rapi atau ceroboh, disiplin atau impulsive. e. Keterbukaan
terhadap
pengalaman
(openness)
versus
penolakan pada pengalaman baru menggambarkan apakah seseorang
dipenuhi
rasa
ingin
tahu,
imajinatif,
selalu
mempertanyakan segala hal, dan kreatif, atau selalu mengikuti orang lain, tidak imajinatif, mudah ditebak, dan tidak nyaman dengan sesuatu yang baru. 2.
Perilaku Sosial Perilaku sosial tersusun dari dua kata yaitu, perilaku dan sosial. Perilaku atau tingkah laku menurut Walgito, (1997:10) adalah tingkah laku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme yang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang mengenai individu atau organisme itu. Sosial
53
berarti segala sesuatu mengenai masyarakat atau kemasyarakatan (Poerdarminta, 2006:1141). Sedangkan sosial
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu
berkenaan dengan khalayak, berkenaan dengan masyarakat, berkenaan dengan umum, suka menolong dan memperhatikan orang lain. Penulis mengartikan sosial sebagai sifat dari perbuatan manusia dalam kehidupan dengan orang lain. Menurut Woodworth dan Schlosberg dalam buku Walgito, perilaku sosial itu dipengaruhi oleh stimulus, respons dan organisme, sehingga dapat diformulasikan: S-O-R. Dengan pengertian S = stimulus, O = organisme, R = respons. Ini berarti bahwa respons itu bergantung atau merupakan fungsi dari stimulus dan organisme yang bersangkutan. Apa yang ada dalam diri organisme yang barperan memberikan respons adalah apa yang telah ada atau apa yang telah dipelajari oleh organisme yang bersangkutan. Karena itu formulasi yang semula berbentuk R = f (S,O) disempurnakan atau diubah menjadi R = f (S,A) dengan catatan R = respons, f = fungsi, S = stimulus, dan A = anteseden (Walgito, 1994:16). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial yang dimaksud oleh penulis adalah berkenaan dengan sifat atau wujud dari sikap
yang muncul
pada
lingkungannya.
54
individu
saat
ia
berada
didalam
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian a. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dipilihnya pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini adalah dengan alasan untuk menguji keterkaitan antar variable, yaitu antara variable kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam dengan variable perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014. b. Rancangan Penelitian Field Resech ini menggunakan penelitian kuantitatif. Karena peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan secara positif dan signifikan antara variable kepribadian mahasiswa pendidikan agama islam (variable X) dengan perilaku sosial mahasiswa pendidikan agama islam (variable Y) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 tahun 2014. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Jurusan Tarbiyah, Progdi Pendidikan Agama Islam angkatan 2010. Adapun pelaksanaan penelitian mulai pada bulan 14 Oktober 2014 sampai dengan selesai.
55
3. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61). Dari pengertian yang ada dapat peneliti sebutkan bahwa populasi adalah seluruh individu dalam wilayah penelitian, yang nantinya akan dikenai hasil penelitian yaitu mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 program studi Pendidikan Agama Islam. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009: 62). Berdasarkan pengertian tersebut peneliti mengatakan sampel sebagai sejumlah individu yang jumlahnya bisa sama atau kurang dari jumlah populasi, yang merupakan wakil dari keseluruhan subyek penelitian. Pengambilan sampelnya sebagaimana berdasarkan pada pendapat (Arikunto, 1982 : 120) yang memberikan batasan-batasan sebagai berikut: “Untuk sekedar patokan maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih” maka peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi.
56
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik stratifield random sampling yaitu pengambilan sampel dari mahasiswa angkatan 2010 kelas A sampai dengan kelas E dengan cara diacak. Adapun
jumlah mahasiswa Pendidikan Agama Islam angkatan
2010 sebagai berikut: Jumlah mahasiswa
: 200
Non aktif
: 14
Mahasiswa keluar
:5
Pindah
:1
Jumlah populasi
: 200 - 20 = 180
Jumlah Sampel
: 10% x 180 = 18
Untuk mempermudah didalam pengolahan data maka jumlah sampel 18. 4. Metode Pengumpulan Data Untuk keperluan pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut: a) Metode Angket (Kuesioner) Angket adalah “suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden” (Hadi, 1992: 158). Ahli lain menyebut angket atau kuesioner sebagai metode pengumpulan
data
dengan
cara
memberikan
seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199).
57
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua macam angket yang berisi 50 butir soal, yaitu angket tentang kepribadian mahasiswa serta perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010. Angket-angket tersebut akan diberikan kepada mahasiswa dan merupakan angket tertutup, karena peneliti telah menyediakan pilihan jawaban yang terbagi menjadi 4 options, yaitu SS, (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju) sebagaimana skala Likert, jawaban diberi bobot dengan kuantitatif penyekoran untuk masing-masing pilihan jawaban tersebut adalah 4, 3, 2, 1 untuk lima pilihan pernyataan. b) Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda (Arikunto, 1998: 158-159). Metode ini peneliti gunakan untuk mencari data tentang mahasiswa Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010, meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel-variabel dalam penelitian ini. 5. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa angket yang berisi soal-soal untuk menjaring data tentang kepribadian serta
58
perilaku sosial mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga program studi Pendidikan Agama Islam angkatan 2010. 6. Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut sehingga mengandung arti atau dapat diambil suatu kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang dilakukan. Dalam menganalisis data pokok dalam penelitian ini, peneliti mempergunakan teknik statistik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: 1. Analisis Prosentase Analisis prosentase digunakan untuk mengukur variasi kepribadian dan variasi perilaku sosial mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010, rumus prosentase yang di gunakan adalah:
P
Keterangan:
F 100% N
P = Prosentase skor F = Frekuensi N = Jumlah responden (Hadi, 1992: 399)
2. Analisis Uji Hipotesis Analisis uji hipotesis adalah analisis data yang berfungsi untuk mengetahui
hubungan
kepribadian
59
dengan
perilaku
sosial
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2010 yaitu dengan menggunakan korelasi product moment. Adapun rumusnya sebagai berikut:
rxy
(X )(Y ) N 2 (X ) (Y ) 2 2 2 X Y N N XY
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi antara X dan Y
∑X
= Jumlah skor total variabel X
∑Y
= Jumlah skor total variabel Y
X2
= Kuadrat X
Y2
= Kuadrat Y
n
= jumlah sampel yang diteliti (Sugiyono, 2009: 228)
H. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data skripsi ini, maka akan peneliti paparkan sistematika skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian: BAB I
: Pendahuluan, pembahasannya meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis
penelitian,
kegunaan
penelitian,
metode penelitian, analisis data, sistematika penulisan skripsi.
60
BAB II
: Dalam bab ini berisikan kajian pustaka yang meliputi: A. Kepribadian: 1. Definisi Kepribadian, 2. Tujuan Pendidikan Kepribadian, 3. Aspek-aspek Kepribadian, 4 Jenis-jenis Kepriadian, B. Perilaku Sosial: 1. Pengertian Perilaku sosial, 2. Jenis-jenis Perilaku Sosial, 3. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial, 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial, C. Hubungan Kepribadian dan Perilaku Sosial.
BAB III
: Hasil penelitian, meliputi gambaran umum lokasi dan subjek penelitian, penyajian data.
BAB IV
: Analisis data, meliputi; analisis data pertama, analisis data kedua, dan pengujian hipotesis.
BA B V
: Penutup, yang mencakup kesimpulan dan saran.
61
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kepribadian 1. Definisi Kepribadian Kepribadian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal ada kata pri-ba-di yang berarti manusia sebagai perseorangan (diri manusia atau diri sendiri) sedangkan ke-pri-ba-di-an adalah sifat hakiki yang tercermin
pada
sikap
seseorang
atau
suatu
bangsa
yang
membedakannya dari orang atau bangsa lain. Sedangkan secara terminologi kepribadian didefinisikan sebagai berikut, Menurut Morton Prince dalam bukunya Sarwono, Kepribadian adalah
kumpulan
pembawaan
biologis
berupa
dorongan,
kecenderungan, selera, dan instink yang dicampuri dengan sifat dan kecenderungan yang didapat melalui pengalaman yang terdapat pada diri seseorang. (Sarwono, 1996:79) Menurut Sigmund Freud dalam teori psikoanalisa, kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur atau sistem, yakni Id, ego dan superego. Meskipun ketiga sistem tersebut memiliki fungsi, kelengkapan, prinsip-prinsip operasi, dinamisme, dan mekanismenya masing-masing, ketiga sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta membentuk suatu totalitas. (Koswara, 1991:32)
62
Sedangkan menurut Gordon W. Allport dalam buku Pasaribu, Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system, that determines his unique adjustment to his environment. (Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis dalam individu yang menentukan keunikan penyesuaian diri terhadap lingkungan). (Pasaribu, 1984:95) Dari pengertian kepribadian diatas, menurut Allport dibagi menjadi tiga inti penting: 1) Pengertian Dynamic organization menekankan bahwa kepribadian adalah berkembang dan berusaha secara tetap, meskipun pada saat yang sama terdapat susunan atau sistem yang digabungkan bersama-sama dan berhubungan dengan bermacam komponen kepribadian. 2) Psychophysical berarti bahwa kepribadian meliputi mental dan neural (susunan syaraf). Tugas atau fungsi dari kedua hal (mental dan neural) termasuk ke dalam kesatuan pribadi (persoalan unity). 3) Determine memperjelas bahwa kepribadian mempunyai kecenderungan untuk memegang peranan yang aktif di dalam tingkah laku individu. (Pasaribu, 1984:118) Namun
dari
sekian
banyak
pendapat
definisi
tentang
kepribadian dengan mempertimbangkan definisi-definisi di atas, Gordon W. Allport mengajukan sebuah definisi, yang saya anggap
63
paling tepat dan paling lengkap untuk digunakan sehubungan dengan tujuan penelitian ini. Allport membagi kepribadian menjadi lima inti, yang kelima bentuk kepribadian tersebut sering di kenal dengan sebutan Big Five Personality. (Wade, 2007:205) a. Ekstroversi
versus
introversi
menggambarkan
apakah
seseorang itu super atau pemalu. Faktor ini mencakup trait seperti banyak bicara atau pendiam, suka bersosialisasi atau penyendiri, suka berpetualang atau waspada, ingin tampil di depan umum atau cenderung di belakang layar. b. Neurotisisme (negative secara emosional) versus stabilitas emosi menggambarkan tingkat kecemasan seseorang, ketidak mampuan
mengontrol
dorongan,
dan
kecenderungan
merasakan emosi negative seperti kemarahan, rasa bersalah, kebencian dan penolakan. Individu yang neurotic sering merasa khawatir, sering mengeluh, dan pembangkang, bahkan saat mereka tidak memiliki masalah dalam hidup mereka. Mereka selalu melihat sisi pahit dari kehidupan dan tidak dapat merasakan sisi kehidupan yang menyenangkan. c. Agreeableness versus Antagonisme memberikan gambaran apakah seseorang santai atau mudah merasa terganggu, kooperatif atau pembangkang, merasa aman atau curiga dan cemburu. Factor ini merefleksikan kecenderungan kita untuk
64
memiliki hubungan yang baik atau hubungan yang penuh ketegangan dengan rekan-rekan kita. d. Keteraturan
(conscientiousness)
versus
Impulsivitas
menggambarkan apakah seseorang bertanggung jawab atau tidak dapat diandalkan, pantang menyerah atau mudah menyerah, tegas atau tidak dapat menentukan pendapat, rapi atau ceroboh, disiplin atau impulsive. e. Keterbukaan
terhadap
pengalaman
(openness)
versus
penolakan pada pengalaman baru menggambarkan apakah seseorang dipenuhi
rasa
ingin tahu, imajinatif, selalu
mempertanyakan segala hal, dan kreatif, atau selalu mengikuti orang lain, tidak imajinatif, mudah ditebak, dan tidak nyaman dengan sesuatu yang baru.
2. Tujuan Pendidikan Kepribadian Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dijelaskan bahwa tujuan pendidikan kepribadian mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap tuhan yang maha esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan dan beraneka ragam kepribadian,
perilaku
yang
mendukung
kerakyatan
yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan
65
dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan kepribadian bertujuan untuk menghasilkan peserta didik dengan sikap dan perilaku, (1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) Berperi-kemanusiaan yang adil dan beradap, (3) Mendukung persatuan bangsa, (4) Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu maupun golongan, (5) Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial
dalam
masyarakat. Melalui
pendidikan
kepribadian, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945. (Budiyono, 2007:11)
3. Aspek-aspek Kepribadian Terdapat tiga aspek kepribadian, yaitu: (Budiyono, 2007:52) a. Materi Kepribadian Materi atau bahan, yang merupakan salah satu aspek dari kepribadian berisikan semua kemampuan (daya) pembawaan beserta talent-talentnya (keistimewaan-keistimewaannya).Materi
66
ini merupakan modal pertama yang disediakan oleh kodrat untuk dipergunakan dan dikembangkan oleh manusia. b. Struktur Kepribadian Uraian mengenai struktur bermula dari pengertian tentang istilah struktur.Istilah struktur adalah sebagai pelengkap dari istilah materi.Bila meteri dipandang sebagai isi, bahan (der stoff), maka struktur dipandang sebagai sifat-sifat bentuknya atau sifat-sifat formalnya (formele eigenschappen). c. Kualitas Kepribadian (Sistem Dorongan-dorongan) Antara kemauan dan perasaan terjadi perlawanan atau kebalikan yang sedalam-dalamnya. Perlawanan (antagonisme) yang menjadi dasar
dari
sistem
dorongan-dorongan.
Dalam
kemauan
menonjolkan aktivitas, bangunannya Sang “aku” mempertahan-kan diri
sekuat tenaga; sedang dalam perasaan tersembunyilah hal
melupakan diri, meniadakan diri, meleburkan diri. Jadi, di dalam kepribadian terdapat dua prinsip pokok: watak dapat dilihat dari pertentangan antara kedua prinsip itu. Apabila ditinjau secara teoritis murni, ada dua bentuk kepribadian, yaitu: Kepribadian yang dikuasai oleh roh (der Geist), dan kepribadian yang dikuasai oleh jiwa (die Seele). (Budiyono, 2007:53)
67
4. Jenis-jenis kepribadian Jenis kepribadian yang mendasarkan penggolongannya pada tingkah laku atau karakteristik psikologis (Sarwono, 1996:84) a. Jenis Introvert Terutama dalam keadaan emosional atau konflik orang dengan kepribadian ini cenderung untuk menarik diri dan menyendiri. Orang jenis ini biasanya apabila ia sedang mengalami suatu masalah, ia lebih suka memecahkan masalahnya sendiri di suatu tempat yang tenang dan sepi. Sekiranya ia dapat melontarkan emosi atau konflik yang sedang dialami. b. Jenis Ekstrovert Orang dengan jenis kepribadian ini kalau merasa tertekan akan menggabungkan diri di antara orang banyak, sehingga individualitasnya berkurang. Jadi orang berjenis ini apabila mendapati sebuah konflik akan cenderung untuk menggantungkan orang lain. Ia merasa apabila permasalahannya di selesaikan sendiri tidak akan bias sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk memecahkannya. Berbeda dengan jenis introvert, orang yang berjenis ini memiliki jiwa sosial yang tinggi, orangnya pun ramah namun apabila memilih suatu pekerjaan lebih suka yang melibatkan orang banyak, seperti pedagang, pekerja sosial, dan lain sebagainya.
68
c. Jenis Ambivert Orang jenis ini merupakan gabungan antara jenis introvert dan ekstravert. Ciri kepribadiannya merupakan campuran dari kedua jenis diatas. Jadi
orang
berjenis
ini
ketika
mendapati
suatu
permasalahan ia akan cenderung menyendiri namun ia memiliki jiwa sosial yang tinggi ataupun sebaliknya, ketika mendapati suatu konflik maka akan memecahkan permasalahannya tersebut dengan cara menggantungkan orang lain untuk dimintai pertimbangan namun apabila memasuki dunia pekerjaan ia akan memilih untuk pekerjaan yang menyendiri dan tidak suka dengan hiruk pikuk orang banyak.
B. Perilaku Sosial 1. Pengertian Perilaku Sosial Perilaku sosial berasal dari dua kata yaitu perilaku dan sosial. Kata perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata peri-la-ku yang memiliki makna tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Sedang kata sosial berasal dari kata so-sial
yang
memiliki
arti
berkenaan
memperhatikan kepentingan umum.
69
dengan
masyarakat,
suka
Menurut B.F.Skinner, Perilaku Sosial dapat didefinisikan sebagai perilaku dari dua orang atau lebih yang saling terkait atau bersama dalam kaitan dengan sebuah lingkungan bersama. (Maufur, 2013:459) Sedangkan menurut Woodworth dan Schlosberg dalam buku Walgito, perilaku sosial itu dipengaruhi oleh stimulus, respons dan organisme, sehingga dapat diformulasikan: S-O-R. Dengan pengertian S = stimulus, O = organisme, R = respons. Ini berarti bahwa respons itu bergantung atau merupakan fungsi dari stimulus dan organisme yang bersangkutan. Apa yang ada dalam diri organisme yang barperan memberikan respons adalah apa yang telah ada atau apa yang telah dipelajari oleh organisme yang bersangkutan. Karena itu formulasi yang semula berbentuk R = f (S,O) disempurnakan atau diubah menjadi R = f (S,A) dengan catatan R = respons, f = fungsi, S = stimulus, dan A = anteseden (Walgito, 1994:16).
2. Jenis-jenis Perilaku Sosial Skinner membedakan perilaku menjadi dua macam (Walgito, 1990:17) a. Perilaku yang alami (innate behavior) Yaitu perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan yaitu yang berupa
refleks-refleks
dan insting-insting.
Perilaku
refleks
merupakan perilaku yang terjadi sebagai reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme yang bersangkutan.
70
Reaksi ini terjadi dengan sendirinya, secara otomatis, tidak dipengaruhi oleh pusat susunan syaraf atau otak. b. Perilaku operan (operant bahvior) Menurut Branca dalam buku Walgito, Perilaku operan atau perilaku non-refleksif yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar. Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh reseptor, kemudian diteruskan oleh otak sebagai pusat susunan syaraf, sebagai pusat kesadaran, kemudian baru terjadi respons melalui afektor. Proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran ini yang disebut proses psikologi. (Walgito, 1990:17)
3. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial Ada beberapa bentuk perilaku sosial yang sering kita lihat antara lain: a. Meniru atau imitasi adalah melaksanakan sesuatu menurut apa yang diperbuat orang lain (Poerwadarminta, 2006:1283). Perilaku meniru ini seseorang mencontoh orang lain yang menjadi idolanya ataupun panutannya, mulai dari sikap, tingkah laku, cara berbicara, cara berpakaian sampai dengan cara pandangnya. b. Persaingan
adalah
perihal
bersaing,
konkurensi,
usaha
memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangan, produksi, dan lain-lain (Depdiknas, 2007:978). Sedangkan menurut Yusuf (2000:125), persaingan yaitu keinginan
71
untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Perilaku sosial ini terdapat keinginan untuk saling mengalahkan dan mengungguli antara satu dengan yang lain. c. Kerjasama adalah perbuatan bantu membantu atau yang dilakukan bersama-sama (Poerwadarminta, 2006:578). Sedangkan menurut Ahmadi (1991:237), kerjasama mengandung pengertian juga kesediaan membantu. Dan menurut Yusuf (2000:125), kerjasama yaitu sikap mau bekerja sama dengan kelompok. Merupakan bentuk perilaku sosial seseorang yang didalamnya terdapat keinginan untuk saling membantu satu dengan yang lain untuk melakukan suatu pekerjaan guna mencapai tujuan bersama. d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain (Ahmadi, 1990:63). Menurut Soemantri (2006:45), simpati diartikan sebagai kemungkinan untuk terpengaruh oleh keadaan emosional orang lain dan hal ini dimungkinkan dengan adanya kemampuan seseorang untuk membayangkan dirinya pada posisi orang lain. Sedangkan menurut Yusuf (2000:1250), simpati yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain, mau mendekati atau bekerjasama dengannya. Cara menunjukkan rasa simpati itu dengan tolong menolong melindungi dan lain-lain. e. Empati adalah suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain andaikata dia dalam situasi orang lain tersebut
72
(Ahmadi, 1983:70). Bentuk perilaku sosial ini berkenaan dengan perasaan seseorang diman orang tersebut merasa turut merasakan terhadap penderitaan orang lain dan bersikap seolah-olah berada di posisi orang lain.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Manusia dalam berperilaku dan berbuat sesuatu diakibatkan oleh adanya beberapa faktor atau sebab, perkembangan individu itu akan ditentukan baik oleh faktor pembawaan (dasar) atau faktor edogen maupun oleh faktor keadaan atau lingkungan maupun faktor eksogen (Walgito, 1997:46). Faktor edogen adalah faktor yang dibawa oleh luar diri individu, merupakan pengalaman-pengalaman, alam sekitar, pendidikan dan sebagainya. Sedangkan faktor eksogen atau diri luar meliputi keluarga, masyarakat dan sebagaimana akan berpengaruh juga pada kehidupan seseorang. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri (Ahmadi, 1990:171). Faktor-faktor tersebut berupa insting, motif dari dalam dirinya, sikap serta nafsu. Ketika faktor dalam diri baik maka akan menimbulkan perilaku yang baik pula, sebaliknya
73
kertika faktor dalam diri buruk maka akan menimbulkan perilaku yang buruk pula. Faktor intern yang bermacam-macam berada dalam diri seseorang akan menimbulkan bentuk perilaku sosial yang bermacam-macam. b. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang atau individu (Ahmadi, 1990:171). Faktor ini berupa pengaruh lingkungan sekitar dimana individu tersebut hidup berupa kondisi masyarakat, perubahan iklim dan cuaca, serta faktor ekonomi individu. Kondisi masyarakat yang baik dan stabil berdampak baik pada perilaku seseorang, begitu juga kondisi masyarakat yang tidak kondusif akan menimbulkan perilaku yang buruk sebagai perwujudan dari perasaan dan emosional. Adapun perubahan iklim dan cuaca juga mempengaruhi perilaku seseorang sebagai wujud penyesuaian diri terhadap cuaca yang sedang berlangsung. Sedangkan keadaan ekonomi yang kurang dan sulit akan menjadi seseorang berbuat nekat tanpa memperdulikan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya meski melanggar norma dan aturan yang berlaku.
C. Hubungan Kepribadian dengan Perilaku Sosial Setiap manusia memiliki perilaku yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Perilaku ini tentu ada hubungannya dengan kepribadian individu tersebut. Kepribadian inilah yang menjadi dasar terwujudnya
74
perilaku. Oleh karena itu apabila kepribadian seseorang itu baik, maka perilaku seseorang itu juga akan baik, dan begitu juga sebaliknya apabila kepribadian seseorang itu tidak terdidik dari awal dengan baik maka perilaku seseorang itu juga tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa sikap perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang itu bermula dari pendidikan kepribadian seseorang dari masa kecil. Karena kepribadian sangat berpengaruh terhadap perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang. Namun perilaku sosial seseorang bisa berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan dan masyarakatnya. Karena perilaku seseorang mudah terbentuk dan berubah sesuai dengan lingkungannya sedang kepribadian terbentuk dari kebiasaan seseorang yan/g sudah melekat dari masa kecil sampai dewasa.
75
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis STAIN Salatiga Sekolah Tinggi Agama Islam merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Salatiga. Perguruan ini terbagi menjadi dua lokasi kampus. Meskipun demikian, masing-masing tempat memiliki letak yang stategis. Mudah untuk dijangkau oleh siapapun. Kemudahan ini memberikan pointer sendiri sehingga memberikan nilai tambahan bagi STAIN Salatiga. Lokasi kampus 1 STAIN Salatiga berada di jalan Tentara Pelajar Nomer 02 Salatiga. Sebelah barat SMK Kristen Salatiga. Selatan Jalan Tentara Pelajar. Sebelah Timur Polres Salatiga dan Lapangan Pancasila yang merupakan alun-alun Kota Salatiga atau tepat berada di sekitar masjid Agung Darul Amal. Sedangkan di sebelah utara Jalan Kridanggo dan Pemukiman warga Kalicacing. 2. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga a. Pendirian Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini bermula dari cita-cita masyarakat islam salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikan Fakultas Ilmu Pendidikan
76
(FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan Pesantren Luhur, yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga, yang berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang dari setahun, lembaga ini berubah nama semula FIK IKIP menjadi fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuk panitia pendirian yang diketuai oleh ulama kharismatis K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai dekannya. Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga
diserahkan
kepada
IAIN
Walisongo
Semarang.
Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan PerguruanTinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 31 November 1969. Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan
77
menjadi cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 30 tahun 1970 tanggal 16 April 1970. b. Bergabung dengan IAIN Walisongo Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi cabang IAIN Walisongo sebagai Fakultas Tarbiyah, namun kondisinya tidak berubah dalam waktu singkat untuk bisa sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Sarana dan prasarana yang belum memadai, terutama belum tersedianya gedung milik sendiri. 2) Jumlah tenaga professional edukatif maupun administrasi yang masih kurang. 3) Animo mahasiswa yang masih sedikit. 4) Masyarakat Jawa Tengah banyak yang belum tahu bahwa di Salatiga ada sebuah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga dapat dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai perguruan tinggi negeri, terutama dari segi sarana dan prasarana yang dimilikinya. Oleh karena itu pernah berkembang isu bahwa lembaga ini akan ditutup.
78
Mengingat kendala pengembangan lembaga ini, maka para pengelola fakultas mencurahkan perhatian dan usahanya untuk menjawab berbagai tantangan yang ada. Jalan satu-satunya yang mesti ditempuh adalah membeli areal tanah kampus, mengingat untuk mengharapkan wakaf dari masyarakat dan meminta kepada pemerintah daerah belum memungkinkan. Dalam perkembangan selanjutnya, ada seorang warga Muhammadiyah Salatiga (H. Asrori Arif) yang menaruh perhatian
terhadap
keberadaan
Fakultas
Tarbiyah
IAIN
Walisongo Salatiga. Beliau menawarkan tanah pekarangannya seluas 0,75 ha, yang berlokasi di Jl. Caranggito (sekarang Jl. Tentara Pelajar) lengkap dengan bangunannya yang letaknya cukup strategis untuk menyelenggarakan pendidikan. Dalam rangka menangkap tawaran tanah dan rencana pengembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga, maka bapak Drs. Achmadi mengajukan surat permohonan kepada Menteri Agama RI (bapak H. Alamsyah Ratu Prawiranegara). Surat tersebut bernomor 031/A-a/FT-WS/I/1979, tanggal 24 Januari 1979. Bapak Drs. Achmadi memohon dukungan pula kepada bapak Muhammad Natsir (Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) untuk pengembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga tersebut. Bapak Moh. Natsir memberikan respon positif
79
dengan cara mengkomunikasikan rencana bapak Drs. Achmadi kepada Menteri Agama. Dukungan bapak Moh. Natsir pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sangat terasa bila dibaca dalam surat-suratnya kepada bapak Drs. Achmadi. Misalnya dalam surat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Indonesia Nomor 274/B/DDII/79 perihal balasan surat tertanggal 29 Rab. Awwal 1399 H/ 26 Februari 1979 dan surat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Nomor 349/B/DDI/79 perihal Rencana Pembelian tanah 20 Ra. Tsani 1399 H/ 19 Maret 1979. Atas perhatian Menteri Agama RI, maka Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga dapat membeli tanah yang ditawarkan oleh bapak (H. Ansori Arif). Gedung pun dibangun dengan menggunakan dana DIP Pusat (tahun anggaran 1980/ 1981 dan 1981/1982). Di antara dasar pengembangannya adalah Surat Dirgen Bimbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828 tertanggal 10 Agustus 1982. Tercatat mulai tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga hijrah dari kampus lama kekampus baru milik sendiri, tepatnya di jalan Caranggito 2 (sekarang berubah menjadi Tentara Pelajar 2). Kampus baru dinilai sebagai jawaban tepat yang bersifat fisik atas tantangan rencana rasionalisasi yang digelindingkan oleh pemerintah pada waktu itu.
80
c. Alih Status dengan STAIN Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi dibawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau professional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institute maupun universitas negeri lainnya. Peralihan status ini tentunya memberikan dampak yang sangat besar bagi STAIN baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Tabel 3.1 DAFTAR BMN BANGUNAN KEMENTERIAN AGAMA KANTOR STAIN SALATIGA NO URAIAN BARANG TAHUN PEROLEHAN 1 Gedung Kuliah A 1985 2 Gedung Aula 1991 3 Gedung B 1993 4 Gedung PKM 1 1995 5 Gedung PKM 2 1996 6 Gedung D 1999 7 Gedung Sekretariat 2002 8 Gedung Kuliah C 2003 9 Gedung Dosen dan LAB 2003 10 Garasi Mobil 1995 11 Gedung Perpustakaan 2004
81
3. Visi dan Misi STAIN Salatiga Visi lembaga STAIN Salatiga adalah: “Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”. Dengan Visi tersebut, maka misi yang diemban lembaga dapat diuraikan sebagai berikut: a. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan. b. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. c. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui kinerja intelektual dan eksternal. d. Mengembangkan college based management dengan melibatkan stake holder dan masyarakat. e. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa. 4. Program Pendidikan a. Jurusan Tarbiyah Jurusan
Tarbiyah
berfungsi
untuk
menyelenggaraan
pendidikan akademik dan profesional. Tujuannya adalah untuk membentuk Sarjana Pendidikan Islam, yang memiliki keahlian dalam pendidikan dan pengajaran Islam dengan keahlian khusus dalam bidang studi pendidikan agama Islam, bahasa Arab, bahasa
82
Inggris, dan guru Madrasah Ibtidaiyah serta kewenangan menjadi guru atau mengajar dalam bidang studinya. Adapun gelar sarjana yang diterimanya untuk alumni Strata Satu adalah S. Pd. I atau sesuai peraturan yang berlaku. Jurusan Tarbiyah memiliki lima program studi yaitu: 1) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga memiliki sejarah yang panjang, bahkan dapat dikatakan sebagai cikal-bakal STAIN Salatiga. Program Studi PAI, telah berdiri sejak tahun 1970 dan merupakan satu-satunya jurusan/program studi yang ada pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga, yang merupakan bagian/cabang dari IAIN Walisongo Semarang. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970. Dua puluh tujuh tahun kemudian, melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997, tanggal 21 Maret Tahun 1997, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Peralihan status ini kemudian memberi peluang bagi STAIN Salatiga untuk mengembangkan jurusan/program studi selain PAI.
83
Sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan pendidikan tinggi, bahwa setiap program studi harus mendapat akreditasi dari Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT), maka pada tahun 2000 Program Studi Pendidikan Agama Islam telah mendapatkan akreditasi dengan nilai B, sesuai dengan Surat Keputusan
BAN-PT.
Nomor:
03156/Ak-1-III-
014/SU5PBI/VII/2000, yang berlaku sampai dengan tanggal 7 Juli 2005. Sejak pengajuan akreditasi tahun 2000 hingga saat ini, telah banyak pembenahan dan peningkatan yang dilakukan dalam penyelenggaraan program studi PAI di STAIN Salatiga. Peningkatan dilakukan terutama terhadap kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, baik dosen, karyawan, pustakawan, serta laboran. Dalam bidang sarana dan prasarana, juga dilakukan pembenahan
terhadap
ruang
perkuliahan,
perkantoran,
perpustakaan, laboratorium micro teaching, serta sarana pembinaan kemahasiswaan. Bidang kurikulum dan pelaksanaan perkuliahan juga dilakukan pengembangan demi menjamin terwujudnya kompetensi lulusan sesuai dengan perkembangan keilmuan maupun praksis pendidikan di sekolah/madrasah. Hal ini ditunjang dengan penambahan bahan pustaka, serta meningkatkan kegiatan mahasiswa baik intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
84
Pada tahun 2009, Program studi PAI STAIN Salatiga mengajukan
akreditasi
ulang
kepada
BAN-PT,
guna
mendapatkan pengakuan sebagaimana ketentuan yang berlaku, maka pada tahun 2010 Program Studi Pendidikan Agama Islam telah mendapatkan akreditasi dengan nilai B, sesuai dengan Surat
Keputusan
BAN-PT.
Nomor:
023/BAN-PT/Ak-1-
XIII/S1/X/2010, yang berlaku 5 tahun sejak tanggal 29 oktober 2010 sampai dengan 29 oktober 2015. Berkaitan dengan pejabat di lingkungan prodi PAI khususnya Kepala Program Studi PAI tidak terlepasa dari perjalanan sejaran perkembangannya. Tahun 1997 merupakan awal mula berdirinya STAIN Salatiga setelah terpisah dari IAIN Walisongo Semarang. Pada awal periode 2000 sampai dengan tahun 2004 ketua program studi pendidikan agama islam dijabat oleh Drs. Miftahuddin, M.Ag yang sekarang menjabat sebagai pembantu ketua II, Awal tahun 2006 Kaprogdi selanjutnya dijabat oleh Beliau Bpk Fatchurrahman, M.Pd sampai dengan Juni 2010. Dan awal Juli 2010 sampai dengan sekarang (2014), Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam dijabat oleh Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, yang juga merupakan alumni dari fakultas tarbiyah IAIN Walisongo yang sekarang menjadi STAIN Salatiga menggantikan pejabat
85
sebelumnya. Namun untuk periode 2014-2019 Kaprodi dijabat oleh Bapak Rasimin, S.PdI, M.Pd. i.
Visi Program Studi PAI Menjadi agen pencetak guru Pendidikan Agama Islam pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang menjunjung tinggi
nilai-nilai
profesionalitas,
intelektualitas
dan
spiritualitas. ii.
Misi Program Studi PAI (a) Menyelenggarakan
proses
pembelajaran
yang
berkualitas. (b) Mengembangkan budaya akademik dan budaya kerja yang islami. (c) Menjalin kerjasama dengan pihak terkait. (d) Menyelenggarakan system administrasi akademik yang tertib. (e) Memberikan landasan moral penembangan
ilmu
yang kuat dalam
kependidikan
islam
sehingga
tercipta integrasi iptek dan imtaq. (f) Melakukan
kajian
kependidikan
dalam
kependidikan Islam.
86
kritis
terhadap
fenomena
pengembangan
teori-teori
iii.
Tujuan (a) Menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kedalaman
professional
spiritual
yang
mengembangkan
dapat
dan
atau
dan
akademik
/
menerapkan
serta
menciptakan
ilmu
Pengetahuan Agama Islam. (b) Mengembangkan pengetahuan
dan
agama
menyebarluaskan
islam
serta
ilmu
mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya khasanah kebudayaan nasional. (c) Menghasilkan sarjana muslim yang mampu menjadi guru agama islam yang professional, intelektual dan spiritual pada jenjang pendidikan menengah Tabel 3.2 Daftar Dosen PAI STAIN Salatiga NO. 1 2 3. 4. 5. 6. 7.
NAMA / NIP Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag. NIP. 19541002 198403 1 001 Dr. H.M. Zulfa, M.Ag NIP. 19520430 1977031 001 Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag. NIP. 19660215 199103 1 001 Drs. Abdul Syukur, M.Si. NIP. 19670307 199403 1 002 Dra. Djami‟atul Islamiyah,,M.Ag NIP. 19570812 198802 2 001 Drs. Miftahuddin, M.Ag. NIP. 19700922 199403 1 002 Drs. Bahroni, M.Pd. NIP. 19640818 199403 1 004
PANGKAT/GOL. Pembina Utama Madya (IV/d)
MKK
Lekrtor Kepala Pembina (IV/a)
Studi Ke Islaman Ilmu Pendidikan Islam
Pembina (IV/b)
Civic Education
Pembina (IV/a) Pembina (IV/a)
Ilmu Jiwa Agama Ilmu Pendidikan Islam
Pembina (IV/a)
Bahasa Indonesia
87
Tafsir
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. NIP. 19680812 199403 2 003 Maslikhah, M.Si. NIP. 19700529 200003 2 001 Muna Erawati, M.Si. NIP. 19751218 199903 2 002 M. Gufron, M.Ag. NIP. 19720814 200312 1 001 Mufiq, S.Ag., M.Phil. NIP. 19690617 199603 1 004 Achmad Maimun, M.Ag. NIP. 19700510 199803 1 003 Siti Rukhayati, M.Ag. NIP. 19770403 200312 2 003 Yahya, S.Ag. NIP. 19700915 200112 1 001
Penata Tk. I (III/d)
Ilmu Pendidikan Islam
Penata Tk. I (III/d)
Ilmu Sosial Dasar
Penata Tk. I (III/d)
Psikologi
Penata Tk. I (III/d)
Penata (III/c) Penata Muda Tk. I (III/b)
Theologi Islam Ilmu Pendidikan Islam Metodologi Studi Islam Ilmu Pendidikan Islam
Penata (III/c)
Fiqh
Penata (III/c)
2) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 3) Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) 4) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 5) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Raudhatul Atfal (PGRA) 6) Program Ekstensi (Transfer) b. Jurusan Syari‟ah Jurusan
Syari‟ah
berfungsi
untuk
menyelenggarakan
pendidikan akademik dan profesional, yang bertujuan untuk membentuk Sarjana Hukum Islam, yang memiliki keahlian dalam bidang hukum Islam maupun hukum positif dengan keahlian khusus dalam bidang ahwal al-syakhshiyyah (peradilan agama) dan Muamalah (ekonomi islam). Gelar kesarjanaan yang diperolehnya adalah S. HI.
88
Program D III dengan konsentrasi Perbankan Islam menyelenggarakan pendidikan profesional bertujuan membentuk ahli madya yang memiliki keahlian dalam bidang manajemen dan akuntansi keuangan baik di lembaga keuangan maupun perbankan. Gelar yang diperolehnya adalah A. Md. Jurusan Syari‟ah memiliki enam program studi yaitu: 1) Program Studi S-1, Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah (Peradilan Agama) 2) Program Studi S-1 Perbankan Syari‟ah 3) Program Studi S-1 Sejarah Kebudayaan Islam 4) Program Studi S-1 Hukum Ekonomi Syari‟ah 5) Program Studi S-1 Komunikasi dan Penyiaran Islam 6) Program Studi S-1 Al-Qur‟an dan Ilmu Tafsir c. Program Khusus Kelas Internasional (KKI) Mulai
tahun
akademik
2010/2011
STAIN
Salatiga
mengembangkan program Khusus Kelas Internasional. Program ini menampung mahasiswa dari berbagai program studi jenjang strata 1, baik pada Jurusan Tarbiyah maupun Jurusan Syari‟ah melalui seleksi yang ketat, untuk dipersiapkan memasuki dunia kerja internasional sesuai dengan spesialisasinya. Kurikulum Program KKI mengacu pada kurikulum masing-masing program studi. Demikian pula gelar kesarjanaannya, akan diberikan sesuai dengan asal program studi masing-masing mahasiswa. Penambahan
89
kurikulum dan sistem pembelajaran pada program ini diatur dalam pedoman tersendiri. d. Program Pascasarjana 1) Program Pascasarjana STAIN Salatiga dibuka berdasarkan Surat Keputsan Dirjen Pendidikan Islam No. Dj. 1/818/2010 tanggal 22 November 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Program Strata Dua Pendidikan Agama Islam pada STAIN Salatiga. 2) Penyelenggaraan Program Pascasarjana diatur dalam pedoman tersendiri. 5. Organisasi STAIN Salatiga Organisasi STAIN Salatiga terdiri dari: a. Unsur Pimpinan, yaitu: Ketua, Pembantu Ketua, dan Kabag Administrasi. b. Senat STAIN Salatiga. c. Unsur Pelaksana Akademik, yaitu: Jurusan dan Program Studi, Pusat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, Unit
Pelayanan Bahasa, Unit Pengembangan Sumber Belajar, Unit Pengembangan Mutu Akademik, Pusat Ilmiah dan Penerbitan, Pusat
Sistem
Informasi
Manajemen, Pusat
Praktikum, dan Kelompok Dosen.
90
Pengembangan
d. Unsur Pelaksanaan Administratif, yaitu: Bagian Administrasi, Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum. e. Unsur Penunjang, yaitu: Unit Pelaksanaan Teknis Perpustakaan, Komputer, dan Laboratorium. f. Unsur Badan Non-Struktural, yaitu: Yayasan Kerjasama Alumni, Orang Tua, dan Mahasiswa (YAKAOMI), Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Mahasiswa (DEMA), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
91
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA KETUA
SENAT
WAKET 1
PROG. PAS SARJANA
JURUSAN (TARBIYAH-SYARIAH)
PRODI
PRODI
POM
WAKET 3
PUSAT P2M.P3M
SEKJUR
PRODI
WAKET 2
BAGIAN AUAK
SUBAG
SUBAG
SUBAG
AKADEMIK,KMHS & KERJASAMA
ADMINISTRASI UMUM
PERENC. KEU & AKUNTANSI
PRODI
Bagan 1 Struktur Organisasi STAIN Salatiga UPB UNIT TIPD UNIT PERPUST
DOSEN
LABORATORIUM
48
6. Daftar Responden Objek dalam penelitian ini adalah 25% daru keseluruhan mahasiswa PAI angkatan 2010, adapun data populasinya sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Mahasiswa Prodi PAI Reguler STAIN Salatiga No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama M. ARIFIN SITI AISAH ROUDLOTUL JANNAH IKA FITRI HANDAYANI NENDEN ESA KHOERUNNISA M AFIF KURNIA ROHMAN DWI CAHYO NOVIANINGSIH MAHARANI DYAH NUGRAHANTI RIKA SEFIYANTI DEVI LAILATUL MUNIROH AWALINA MAFTUKHAH M FIRDAUS FATCHUR ROZI DWI VITA MANDIRI GUNARTI SUGENG WIBOWO MIKA HUSYADA FAJAR KHUSNUL MUFIDAH SUSI RAHAYU UFA NASHIROH AZZI ENDANG WAHYUNINGSIH ZUHANUL HASANAH WILDAN ANDY SAPUTRA SIKHATUN NAFIS VIKA INDRAWATI ATIN HANDAYANI BASYIROH PUJI IMAM NAWAWI IGA PUJI SUSANTI ANISA KOMSIYAH RINI PRIARNI MUSLIKHATUN UMAMI OKTARIANA DINI WINARSIH RIZKI ZUL ROCHMAH ARIEF YULIANTO ERI SYAHRIAR YANUAR IS HARTANTO
NIM
Tahun Masuk
Jenjang
JK
Status
11110001 11110002 11110003 11110004 11110006 11110007 11110008 11110009 11110010 11110011 11110013 11110014 11110015 11110016 11110017 11110018 11110020 11110021 11110022 11110023 11110024 11110025 11110026 11110027 11110028 11110029 11110030 11110031 11110032 11110033 11110034 11110035 11110036 11110037 11110038 11110039
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
L P P P P L P P P P P L P P L L L P P P P L P P P P L P P P P P P L P L
AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF
49
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
SIGIT PURWANTO NUR WULAN MASLACHAH MUHAMMAD TAUFIQUR RIYADI AMALIA HIDAYATUS SIBYANI MUHAMMAD HELMI NIKMATUL KHOERIYAH DIAN ADI PERMANA RENI WIDIASTUTI ISWATI BUDI PRASETYA ENDAH RAHMAWATI ALFAN UMRI SAIFUL KHAQ AKHMAD KAFI HESTI AMBARWATI M. MUSTHOLIQ ALWI MUKTI HARDINA NURTOATI LARAS ROSWIDYANINGSIH ERNITASARI MUHAMMAD GUNAWAN ANNISA INDAH NURINA DESI CAHYA WULANDARI MURYANTI WULAN SARI YUYUN NURHIDAYATI LINNA INDRASARI NURUL INAYAH AJNA DINA FITRIYAH NUR FAIZAH HURIN AIN ADDINA HIDAYA QURROTA AYUN ULFAH NURYANI PUJI WASTUTI AHMAD RIJALUL UMAMI NURUL HASANAH LULUK NURROHMAH A. MAHFUDH ROSYIDI MOCHAMMAD MANGSUR MUHAMMAD MAHMUDI M. ISNAN FAHRUDIN MUHAMMAD FADHIL STRI ANA FARHANA ISTI NUR LATHIFA M. ARIEF MUFTI HABIBI UMI KHAMIDAH DARYANTO KHUSNUL ARIEFAH BUDIARTI M. HANAN ALFANANI KHOTIM AHSAN
11110040 11110041 11110042 11110043 11110044 11110045 11110046 11110047 11110048 11110049 11110050 11110051 11110052 11110053 11110055 11110056 11110057 11110058 11110059 11110060 11110061 11110062 11110063 11110064 11110065 11110066 11110067 11110068 11110069 11110070 11110071 11110072 11110073 11110074 11110075 11110076 11110077 11110078 11110079 11110080 11110082 11110083 11110084 11110086 11110087 11110088 11110089 11110091
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
L P L P L P L P P L P L L P L P P P L P P P P P P P P P P P P P L P P L L L L L P P L P L P L L
AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF
50
85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132
MOKHAMAD AGUS WACHID MUHAMMAD BAQI MUSTAGHFIRI ANISA ALFI NURJANAH MAR'ATUS SHOLIHAH TRI NIKMAH UTAMIMAH SITI AMINAH M.KHOERUL LUTFI AHMAD SHODERI YUSUP ARIFIN NUR SAID ANIF GINANJAR NUGROHO MUHAMMAD AGUS KURNIAWAN NOVI TAZKIYATUN N ADAM BAAHARUDDIN SYAH WALIDATUL IKROMAH ISTIKHANA FAUZIYAH KHOIRUZ ZAD NURKHAYATI MUHAMMAD YUSUF SRI WURYANI LUTFI ISTIGHFARINDA FADHULIL JANNAH DLIYA UDIN WIFQI NUR FARIDA LUTFIA FEBRI ISTANTI SITI FATIMAH TRI UTAMI YUSUF FAIZAL FARIHUL FADLI NUHRI YULIANA ARUM PRIYANI MUHAMMAD HAFIDZ SITI MUTTAQINAH MUH. IMAM FAUZI NURUL KHOLIFAH AHMAD SYIFA'UDIN YENI PURNAMASARI FATKHUL MANAN JAZULI MUHAMMAD FADHOLI ARIS SOFYAN INTI YULIANA NURKAENI DINA KHUSNIAH HENNI PURWANINGRUM PRIYO PRASETIYO RENI ANTIKA SARI ISNAINI ERNAWATI FISCHA AMILA
11110092 11110093 11110094 11110095 11110096 11110097 11110098 11110099 11110100 11110102 11110103 11110104 11110105 11110106 11110107 11110108 11110109 11110110 11110111 11110112 11110113 11110114 11110115 11110116 11110117 11110118 11110119 11110120 11110121 11110122 11110123 11110124 11110125 11110126 11110127 11110128 11110129 11110130 11110131 11110132 11110133 11110134 11110135 11110136 11110137 11110138 11110139 11110140
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
L L P P P P L L L L L L P L P P L P L P P P L P P P P L L L P L P L P L P L L L P P P P L P P P
AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF
51
133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180
ARIN AZIZAH HASAN MAFTUH LILIS RITNOWATI VITA KHOLIFATUL ULFA S. DEDY ROMANSYAH CHIKMATUN FATMAWATI FADLILATUL MUKAROMAH MARKAMAH ISNA FIKRIYAH SITI AMANATUS SYARIFAH SITI ROHATUN ULFA ALMALIAH MUHAMMAD ALIF KHAKIM NUR'AINI SOLIKHAH SYAMSUL MA`ARIF AHMAD KHOTIBUL UMAM MUHAMMAD DA'I SHOLIH NURUL AROFAH HANIK ASIH IZZATI SITI MUSLIMAH TIWIK MELINASARI SAPTO ARI YOYOK AULIA ULFA DEWI UMI CHOIROTUNISAK MAZIIDATUN NI'MAH RORO RISALATUL MUAKHIROH SITI MUNASIROH ATIK TA'LINA NAILIL ASNA PARYONO MUHAMMAD YUDHI ARDIYANSAH ROHMAN HAKIM KHOIRI AZIZI SULISTIYANI RIZCA NELLY FAUZIYAH AS'AD ABDULLAH INDAH ZIYADATUL AMALIYAH ERMA NAHDLIYATUL FUTIHAH WAHIDATUR ROHMAH SALIS UMUDIYAH SITI LAZIMATUN NASIFAH SITI FITRIYAH MUCHAROR TAMAM SYARIF AHMAD FIKRI SABIQ AAN AFRIYAWAN MUHAMMAD ARIS FAISOL SAPARUDIN
11110142 11110143 11110144 11110145 11110147 11110148 11110149 11110150 11110151 11110152 11110153 11110154 11110155 11110156 11110157 11110158 11110159 11110161 11110162 11110164 11110165 11110166 11110167 11110168 11110169 11110170 11110171 11110172 11110173 11110175 11110176 11110177 11110180 11110181 11110182 11110185 11110186 11110187 11110188 11110189 11110191 11110192 11110193 11110195 11110196 11110197 12110002 12110003
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
P L P P L P P P P P P P L P L L L P P P P L P P P P P P P L L L L P P L P P P P P P L L L L L L
AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF AKTIF
52
B. Penyajian Data 1. Data tentang kematangan kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akadenik 2014/2015 Untuk
mengetahui
keadaan
tentang
kematangan
kepribadian
mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akadenik 2014/2015, maka penulis menggunakan angket yang diberikan kepada mahasiswa yang dijadikan responden dengan 25 pertanyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 4 buah, yaitu : a. Jawaban SS mempunyai skor 4 b. Jawaban S mempunyai skor 4 c. Jawaban TS mempunyai skor 2 d. Jawaban STS mempunyai skor 1 Jawaban dari hasil angket tentang kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
53
54
2. Data tentang perilaku sosial pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015. Untuk mengetahui keadaan perilaku sosial pada mahasiswa mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015, maka penulis menggunakan angket yang diberikan kepada mahasiswa yang dijadikan responden dengan 25 pertanyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 4 buah, yaitu : a. Jawaban SS mempunyai skor 4 b. Jawaban S mempunyai skor 3 c. Jawaban TS mempunyai skor 2 d. Jawaban STS mempunyai skor 1 Jawaban dari hasil angket tentang perilaku sosial pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun akademik 2014/2015 dapat dilihat di tabel berikut ini:
55
BAB IV ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya penulis menganalisis data tersebut. Hal ini dimaksud untuk memperoleh jawaban-jawaban dari pokok permasalahan sebagaimana yang termuat pada bab sebelumnya. Untuk memudahkan dalam menganalisis data maka ada tahap-tahap dalam menganalisis data agar berjalan dengan benar sesuai dengan data yang telah diteliti.
Adapun tahap-tahap sebagai berikut: A. Analisi Pertama 1. Analisis kepribadian mahasiswa STAIN Salatiga telah diperoleh dari hasil angket yang telah disebarkan. Angket tersebut berisi 25 item pertanyaan dengan alternatif jawaban sebagai berikut: a. Alternatif jawaban SS dengan nilai 4 b. Alternatif jawaban S dengan nilai 3 c. Alternatif jawaban TS dengan nilai 2 d. Alternatif jawaban STS dengan nilai 1 Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka, maka akan deperoleh hasil sebagai berikut:
56
57
Setelah penskoran terhadap jawaban angket tentang kepribadian mahasiswa
STAIN
salatiga
langkah
yang
ditempuh
adalah:
mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah. Dari angket tersebut terdiri dari 25 pertanyaan dengan skor yang bergerak dari 1 sampai 4. Maka perhitungan pada skor minimal adalah 1 x 25 = 25 dan pada skor maksimal sebesar 4 x 25 = 100. Sehingga besarnya skor adalah 100 – 25 = 75. Data tabel diatas yang didapat mahasiswa menjawab pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 83 dan tertendah 69. (
)
Li
: Lebar interval
Ba
: Batas atas
Bb
: Batas bawah
Ji
: Jumlah interval
Sehingga: (
)
(
)
= 25,3 = 25 Kemudian setelah diinterval dengan rumus diatas, dapat dilihat dalam tabel dibawah, sebagai berikut:
58
Tabel 4.2 Interval kepribadian mahasiswa STAIN Salatiga Interval Skor
Kategori
Jumlah Subjek
Persentase
X < 50
Rendah
0
0%
50 ≤ X < 75
Sedang
7
38,9%
75 ≤ X
Tinggi
11
61,1%
18
100%
Jumlah
2. Analisis perilaku sosial mahasiswa STAIN Salatiga telah diperoleh dari hasil angket yang telah disebarkan. Angket tersebut berisi 25 item pertanyaan dengan alternatif jawaban sebagai berikut: e. Alternatif jawaban SS dengan nilai 4 f. Alternatif jawaban S dengan nilai 3 g. Alternatif jawaban TS dengan nilai 2 h. Alternatif jawaban STS dengan nilai 1 Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka, maka akan deperoleh hasil sebagai berikut:
59
60
Setelah penskoran terhadap jawaban angket tentang perilaku sosial mahasiswa
STAIN
salatiga
langkah
yang
ditempuh
adalah:
mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah. Dari angket tersebut terdiri dari 25 pertanyaan dengan skor yang bergerak dari 1 sampai 4. Maka perhitungan pada skor minimal adalah 1 x 25 = 25 dan pada skor maksimal sebesar 4 x 25 = 100. Sehingga besarnya skor adalah 100 – 25 = 75. Data tabel diatas yang didapat mahasiswa menjawab pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 85 dan tertendah 67 (
)
Li
: Lebar interval
Ba
: Batas atas
Bb
: Batas bawah
Ji
: Jumlah interval
Sehingga: (
)
(
)
= 25,333 = 25 Kemudian setelah diinterval dengan rumus diatas, dapat dilihat dalam tabel dibawah, sebagai berikut:
61
Tabel 4.4 Interval Perilaku Sosial mahasiswa STAIN Salatiga Interval
Kategori
Jumlah Anak
Persentase
X < 50
Rendah
0
0%
50 ≤ X < 75
Sedang
15
83,3%
75 ≤ X
Tinggi
3
16,7%
18
100%
Jumlah
B. Analisi Kedua 1. Mencari nilai hubungan antara kepribadian dan perilaku sosial pada mahasiswa STAIN Salatiga angkatan 2010. Setelah diperoleh data tentang kepribadian dan perilaku sosial pada mahasiswa di STAIN Salatiga maka selanjutnya akan dianalisis dengan produck moment. Akan tetapi sebelum masuk rumus tersebut, terlebih dahulu tabel konfigurasi hubungan. Dalam analisis lanjutan ini analisis tersebut disajikan dalam bentuk tabel konfigurasi hubungan, dimana kepribadian sebagai variabel X, dan perilaku sosial sebagai variabel Y. Maka dibawah ini tersedia tabel sebagai berikut:
62
Tabel 4.5 Koefisien hubungan kepribadian dengan perilaku sosial pada mahasiswa STAIN Salatiga angkatan 2010 Nomor Responden
X
Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
75 77 75 74 83 70 72 79 80 75
71 85 70 73 73 71 67 78 74 70
5625 5929 5625 5476 6889 4900 5184 6241 6400 5625
5041 7225 4900 5329 5329 5041 4489 6084 5476 4900
5325 6545 5250 5402 6059 4970 4824 6162 5920 5250
75
69
5625
4761
5175
12
76
75
5776
5625
5700
13
75
72
5625
5184
5400
14
74
68
5476
4624
5032
15
76
73
5776
5329
5548
16
69
68
4761
4624
4692
17
72
70
5184
4900
5040
18
75
71
5625
5041
5325
1348
1297
101158
93761
97264
Jumlah
Dari tabel di atas diketahui : ∑
= 1348
∑
= 1297
63
∑
= 101158
∑
= 93761
∑
= 97264
N
= 18
Data-data yang telah diketahui dimasukkan dalam rumus product moment :
(∑ )(∑ )
∑ √{∑
(∑ )
(∑ )
} {∑ (
(
√{
)
√{
) (
}{
)
}
}{
√*
√*
)(
}
+*
+*
}
+
+
√
64
Berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu 0,528, maka korelasinya adalah kategori sangat tinggi. Untuk menguji apakah harga
= 0,528
tersebut signifikan atau tidak, di konsultasikan dengan tabel product moment (r tabel). Pada harga tabel r-kritik pada taraf signifikasi 5% = 0,468. Karena harga
sebesar 0,528 lebih besar dari r tabel, maka di
nyatakan signifikan, dan dapat disimpulkan bahwa korelasi antara X dan Y, yaitu antara Kepribadian Mahasiswa dengan Perilaku Sosial Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga dinyatakan signifikan.
65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diwujudkan dalam bentuk skripsi, berjudul: “Hubungan Kepribadian dengan Perilaku Sosial Mahasiswa Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga angkatan 2010 Tahun 2014”, Maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepribadian mahasiswa Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga angkatan 2010 Tahun 2014 adalah tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu sebesar 61,1% dari 18 responden atau 11 responden memiliki kepribadian yang tinggi sedang sisanya 7 responden atau sebesar 38,9% memiliki kepribadian yang sedang. 2. Perilaku Sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga angkatan 2010 Tahun 2014 adalah sedang. Hal tersebut di buktikan dari 18 responden, 83,3% memiliki perilaku sosial yang cukup. Sedangkan sisanya yaitu berjumlah 16,7% atau 3 responden memiliki perilaku sosial tinggi. 3. Hubungan antara kepribadian dan perilaku sosial mahasiswa Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga angkatan 2010 Tahun 2014 diperoleh hasil adanya hubungan korelasi positif antara kepribadian
66
dengan perilaku sosial mahasiswa STAIN Salatiga angkatan 2010 tahun 2014 dibuktikan dengan hasil signifikan pada
product moment 0,528. Hal ini
dengan taraf signifikan 5% = 0,468.
B. Saran Berdasarkan
hasil
analisis
data
penelitian,
maka
peneliti
menyarankan hal-hal berikut: 1. Saran bagi STAIN Salatiga Hasil penelitian menjelaskan bahwa perlu pembinaan bagi para mahasiswa, agar menambah wawasan dan pengetahuan sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi serta moral dan perilaku untuk generasi penerus bangsa. Hal tersebut bisa menjadi masukan bagi pihak yang bersangkutan di dalam upaya peningkatan perilaku sosial mahasiswa. 2. Saran bagi mahasiswa Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa 83,3 persen mahasiswa berperilaku sosial sedang, dan 16,7 persen mahasiswa berperilaku sosial tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa untuk menyadari kekuranganya agar bisa lebih berkembang lagi. Guna meningkatkan kepribadian serta perilaku sosialnya, karena hasil penelitian menemukan bahwa mahasiswa yang memiliki kepribadian tinggi pada mahasiswa yang memiliki perilaku sosial yang kurang.
67
3. Saran bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian pada mahasiswa STAIN Salatiga tentang kepribadian dan perilaku sosial ini tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan dan untuk peneliti lain yang berminat mengembangkan penelitian ini agar mengambil fokus penelitian ini karena bisa mengembangkan kepribadian serta perilaku sosial khususnya pada mahasiswa STAIN Salatiga.
68
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, Kabul. 2007. Nilai-Nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa Indonesia. Bandung: Alfabeta Fudyartanto, Ki. 2003. Psikologi Kepribadian Timur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hadi, Sutrisno. 1992. Metode Reseach Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset Hall, Calvin S & Gardner Lindzey. 2006. Teori-teori Sifat & Behavioristik. Yogyakarta: Kanisius Koswara, E. 1991.Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco Maufur. 2013. Ilmu Pengetahuandan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Pasaribu, I.L dan B. Simandjuntak. 1984.Teori Kepribadian. Bandung: Tarsito Poerwadarminta. 2004, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Sarwono, Sarlito Wirawan. 1996. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang. Schellenberg, James A. 1997. Tokoh-Tokoh Psikologi Sosial. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suharsimi, Arikunto. 1998, Manajemen Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara
69
Wade, Carole & Carol Tavris. 2007. Psikologi Edisi ke-9 jilid 2. Jakarta: Erlangga Walgito, Bimo. 1994. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset
70
LAMPIRA N
CURRIKULUM VITAE
71
Nama lengkap
: Mika Husyada
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat Lahir
: Kab. Semarang
Agama
: Islam
Nama Ayah
: Syafi‟i BA. Wafat, 29 Oktober 2004
Nama Ibu
: Siti Komariyati
Nama Kakak
: Zaqie Nur Ubaya Ryna Laely Fauzie
Alamat
: Dsn Krajan Sari Rt 02 Rw 06 Desa Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang Prov. Jawa Tengah, Warga Negara Indonesia 50664
Jenjang Pendidikan
:
1. RA Masitoh Desa Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang 2. Sekolah Dasar Negeri Kebumen 03 3. Sekolah Menengah Pertama Negeri Ambarawa 02 4. Sekolah Menegah Atas Negeri Ambarawa 01 5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga (STAIN) Fakultas Tarbiyah Salatiga Jurusan Pendidikan Agama Islam
Salatiga, 5 Januari 2015 Penulis
Mika Husyada NIM: 11110018
ANGKET HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL
72
Identitas Responden Nama
:
NIM
:
Petunjuk Pengisian Angket 1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada kolom jawaban yang sesuai: SS= Sangat Setuju, S=Setuju, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju 2. Diharapkan dalam pengisian angket ini sesuai dengan pernyataan dan keadaan yang sebanarnya karena kerahasiaan akan terjaga. 3. Isilah dengan jujur, karena apapun jawabannya tidak akan berpengaruh pada penilaian. 4. Periksalah kembali jawaban sebelum dikembalikan dan saya mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasinya.
Kepribadian No
Butir Soal
1.
Orang lain memberikan dorongan lebih banyak pada saya
2.
Saya merasa tidak aman di lingkungan saya sekarang.
3.
Sering kuatir yang sebenarnya saya tidak perlu saya kuatirkan.
Jawaban SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
4.
Saya tipe orang yang mudah bergaul.
SS
S
TS
STS
5.
Saya rasa pekerjaan terlalu banyak tuntutan
SS
S
TS
STS
6.
Saya kuatir tentang masa depan.
SS
S
TS
STS
7.
Saya telah menyusun strategi dan program agar
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
dapat mencapai target belajar. 8.
Banyak orang tidak menyukai saya
73
9.
Saya kurang bersemangat dan inisiatif
SS
S
TS
STS
10. Saya takut menertawakan diri saya sendiri.
SS
S
TS
STS
11. Saya takut berbicara dengan orang asing.
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
dibandingakan dengan orang lain.
12. Saya selalu membuat catatan perkuliahan yang disampaikan oleh dosen. 13. Saya mengerjakan tugas yang banyak sekaligus. 14. Saya ingin belajar bagaimana cara berbicara yang baik dengan orang lain. 15. Saya ingin mempunyai kepercayaan pada diri sendiri yang lebih besar. 16. Saya lebih suka dipuji. 17. Saya kurang percaya diri ketika berbicara di depan umum. 18. Saya memiliki target belajar di rumah sekitar 10 menit dalam sehari semalam. 19. Saya akan mempersiapkan diri belajar jauhjauh hari sebelum ulangan. 20. Saya tidak senang bila saya masuk ruangan di mana sudah ada beberapa orang. 21. Saya merasa bahwa orang lain mendapatkan segalanya lebih mudah dari yang saya lakukan. 22. Senang kalau melihat kawan tidak masuk. 23. Dalam diskusi saya hanya berbicara jika saya yakin menang 24. Hanya orang yang bekerja keras yang menerima gaji yang besar. 25. Pada saat perkuliahan dimulai, saya sering bermain HP.
74
Perilaku Sosial No
Butir Soal
1.
Saya lebih suka berperilaku sopan serta santun dengan orang lain apabila berlainan pendapat.
2.
Saya lebih mendahulukan status sosial dalam menerima pendapat dengan orang lain
3.
Saya sangat memiliki kepedulian terhadap orang lain
4.
Saya mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
5.
Saya bertanggung jawab terhadap tindakan yang telah dilakukan.
6.
Mengucapkan selam ketika bertamu ke orang lain
7.
Ketika ada teman yang sedang mengalami kesusahan, cepat-cepat membantunya.
8.
Jika mendapatkan tugas, cepat-cepat untuk menyelesaikannya.
9.
Menyelesaikan masalah dengan berkelahi walaupun dengan teman sendiri.
10. Ketika diberi tugas, saya tergolong orang yang bertanggung jawab. 11. Saya mengucapkan terimakasih ketika mendapatkan hadiah dari orang lain. 12. Saya lebih mementingkan untuk berorganisasi, daripada berkuliah. 13. Saya selalu bersikap baik dengan semua orang. 14. Saya mengerjakan sendiri tugas-tugas dari dosen.
Jawaban SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
75
15. Saya menghargai kemampuan orang lain. 16. Saya dan teman-teman saling menutupi kelemahan masing-masing. 17. Saya sering meminta bantuan teman ketika mengerjakan tugas. 18. Saya sering berkata dengan baik ketika berbicara dengan teman. 19. Saya suka memotong pembicaraan teman 20. Saya bersikap kasar kepada teman jika ide tidak diterima 21. Saya meninggalkan teman ketika mereka melakukan kesalahan. 22. Saya suka menceritakan kejelekan orang lain. 23. Ketika dosen sedang menjelaskan, saya selalu memperhatikan. 24. Saya bersaing dengan teman untuk menjadi pusat perhatian lawan jenis. 25. Saya ingin menunjukkan prestasi belajar yang lebih baik dari orang lain.
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
76
SURAT KETERANGAN KEGIATAN Nama : Mika Husyada NIM : 11110018 Jurusan: Tarbiyah NO
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Dosen PA : Dra. Siti Asdiqoh, M. Si
KEGIATAN PIAGAM PENGHARGAAN
1.
“OPAK STAIN SALATIGA 2010” SERTIFIKAT USER
2.
EDUCATION OLEH PERPUSTAKAAN STAIN SALATIGA
3.
4.
SERTIFIKAT “POTRET
WAKTU PELAKSANAAN 25 - 27 AGUSTUS 2010
POIN
PESERTA
3
PESERTA
3
PESERTA
6
PESERTA
3
PESERTA
6
PESERTA
3
PESERTA
3
20 - 25 SEPTEMBER 2010 6 NOVEMBER
SEKOLAH ALTERNATIF”
2010
PIAGAM PENGHARGAAN
12 – 14
“PEREKRUTAN ANGGOTA
NOVEMBER
BARU (MAPABA) PMII 2010”
KET.
2010
WORKSHOP KOPMA FATAWA 2010 “NATIONAL 5.
WORKSHOP OF ENTREPRENEURSHIP AND
19 DESEMBER 2010
BASIC COOPERATION 2010” PIAGAM “PILWAKOT YANG 6.
ADIL UNTUK MASA DEPAN SALATIGA YANG LEBIH
27 JANUARI 2011
BAIK” PIAGAM PENGHARGAAN 7.
“BEDAH NOVEL „BUMI CINTA‟”
30 JANUARI 2011
77
PUBLIC HEARING “OPTIMALISASI 8.
DEMOKRASI KAMPUS
09 MARET 2011
PESERTA
3
03 MEI 2011
PESERTA
3
20 JUNI 2011
PESERTA
6
22 JUNI 2011
PESERTA
2
22 JUNI 2011
PESERTA
6
22 - 27 JULI 2011
PESERTA
3
PESERTA
2
SEBAGAI UPAYA INTEGRITY ORIENTED” CERTIFICATE “REVEAL A 9.
BOOK RATUSAN BANGSA MERUSAK SATU BUMI” SERTIFIKAT “REALISASI PENDIDIKAN KARAKTER
10.
BANGSA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL”
SERTIFIKAT PRAKTIKUM 11.
BACA TULIS AL-QUR‟AN (BTA)
PIAGAM PENGHARGAAN “PILAR-PILAR 12.
PENANGGULANGAN KORUPSI DI INDONESIA PERSPEKTIF AGAMA, BUDAYA, DAN NEGARA” SERTIFIKAT PRAKTIKUM
13.
KEPRAMUKAAN
14.
SERTIFIKAT PRAKTIKUM ETIKA PROFESI KEGURUAN
10 FEBRUARI 2012
78
15.
SERTIFIKAT PRAKTIKUM
14 - 15
KOMPUTER MULTIMEDIA
FEBRUARI 2012
PESERTA
2
03 MEI 2012
PESERTA
4
15 MEI 2012
PESERTA
6
20 MEI 2012
PESERTA
6
29 MEI 2012
PESERTA
6
09 JUNI 2012
PESERTA
3
SEMINAR REGIONAL 16.
“PERAN MAHASISWA DALAM MENGAWAL BLSM (BLT) TEPAT SASARAN” SERTIFIKAT “BERPOLITIK UNTUK KESEJAHTERAAN
17.
INDONESIA, REORIENTASI GERAKAN MAHASISWA PASCA REFORMASI” SEMINAR NASIONAL KRISTOLOGI & TABLIGH AKBAR “MEMBANGUN
18.
PEMAHAMAN AGAMA MENUJU KHOIRUL UMMAH”
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN “PENDIDIKAN 19.
MULTIKULTURAL SEBAGAI PILAR KARAKTER BANGSA” SERTIFIKAT “PELATIHAN
20.
MENGATASI KECEMASAN TAMPIL DI DEPAN UMUM”
79
21.
PRAKTIKUM FIQH “PERAWATAN JENAZAH”
17 SEPTEMBER
PESERTA
2
PESERTA
6
13 MARET 2013
PESERTA
6
02 APRIL 2013
PESERTA
3
27 MEI 2013
PESERTA
3
27 MEI 2013
PESERTA
6
PESERTA
3
2012
SERTIFIKAT “UPAYA MEMBANGUN 22.
PEREKONOMIAN DAN STABILITAS KEUANGAN
15 DESEMBER 2012
NASIONAL” SEMINAR NASIONAL “HIV / 23.
AIDS BUKAN KUTUKAN DARI TUHAN”
PUBLIC HEARING 24.
“OPTIMALISASI KINERJA LEMBAGA MELALUI KRITIK DAN SARAN MAHASISWA SERTIFIKAT
25.
“MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEUR GENERASI MUDA” SEMINAR NASIONAL “NORMA HUKUM SERTA
26.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGENDALIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI” PIAGAM PENGHARGAAN
27.
MTQ SABANA APRESIASI UNTUK MENCETAK INSAN
23 OKTOBER 2013
80
QUR‟AN SERTIFIKAT “DIASPORA POLITIK 28.
INDONESIA DI TAHUN 2014,
1 APRIL 2014
PESERTA
3
MEMILIH UNTUK SALATIGA HATI BERIMAN” JUMLAH
111 Salatiga,13 September 2014 Wakil Ketua III
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Moh. Khusen, M.Ag, M.A NIP. 19741212 199903 1 003
81
Denah Lokasi Kampus STAIN Salatiga
82
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini : NAMA
: Mika Husyada
NIM
: 11110018
JURUSAN
: Tarbiyah
PROGDI
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri dan tidak berkeberatan untuk dipublikasikan oleh pihak perpustakaan STAIN Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun. Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika dikemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua konsekuensinya.
Salatiga, 6 Maret 2015 Hormat saya
( Mika Husyda )
83
84