Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
1
REVIEW ARTIKEL : POTENSI AKTIVITAS ANALGESIK TANAMAN OBAT INDONESIA Anugrahani Yuniar E, Ahmad Muhtadi Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung Jl. Raya Bandung – Sumedang Km 21, Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
[email protected]
Abstrak Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alamnya, salah satunya adalah tanaman obat. Tanaman obat ini telah dikenal dan banyak digunakan sejak dulu sebagai salah satu alternatif, seperti dalam menangani rasa nyeri yang terjadi. Penggunaan tanaman ini dilakukan untuk meminimalisir resiko efek samping yang ditimbulkan. Penelusuran pustaka mengenai tanaman obat yang berpotensi sebagai analgesik dilakukan dengan menggunakan situs pencari Google Scholar (www.scholar.google.co.id) dengan kata kunci nyeri, pengujian analgesik, dan uji analgesik tumbuhan. Sebagai hasilnya, ditemukan beberapa tanaman obat diantaranya Abelmoschus manihot (L.), Carica pepaya (L.), Garcinia mangostana (L.), Phaleria macrocarpa, Pometia pinnata, Vernonia hymenolepis, Artocarpus altilis, Morinda citrifolia (L.), Macaranga tanarius (L.), Cyperus rotundus (L.), Syzygium guineense, Polypodium nummulariifolium (Mett.), dan Pluchea indica (L.) Less. mampu menurunkan respon berdasarkan jumlah responnya dan Abelmoschus manihot (L.) merupakan tanaman obat yang memiliki efektivitas lebih baik sebagai analgesik. Efek analgesik ini disebabkan oleh adanya senyawa flavonoid, tanin, alkaloid, triterpenoid dan steroid. Keywords : Tanaman obat, Nyeri, Analgesik
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
2
Abstract Indonesia is a country which is rich of medicinal plants. This medicinal plants have been known and used since years ago as one of the alternative way, such as reduce the pain. Literature study about the mediinal plant that are potentially as analgesics is conducted using search engine Google Scholar (www.scholar.google.co.id) using pain, analgesic assay, and analgesic assay in plants as keywords. As result, some medicinal plants are able to reduce response based on its quantities, such as Abelmoschus manihot (L.), Carica pepaya (L.), Garcinia mangostana (L.), Phaleria macrocarpa, Pometia pinnata, Vernonia hymenolepis, Artocarpus altilis, Morinda citrifolia (L.), Macaranga tanarius, Cyperus rotundus (L.), Syzygium guineense, dan Polypodium nummulariifolium (Mett.) and Abelmoschus manihot (L.) has better effectivity as analgesic. This effect based on flavonoids, tannins, alcaloids, triterpenoids, and steroid which present in those plants. Keywords : Medicinal plants, Pain, Analgesic prostaglandin.
Pendahuluan Nyeri atau rasa sakit merupakan sensasi khusus yang ditimbulkan oleh adanya rangsangan tertentu yang mampu merusak jaringan. Rangsangan ini dapat berupa panas yang diberikan ke tubuh atau aktivitas tubuh seperti memutar bagian sendi (Stein, 2007). Rangsangan akan memicu pelepasan beberapa zat yang merupakan
mediator
leukotrien,
bradikinin,
nyeri, histamin,
seperti serta
Mediator
ini
akan
merangsang reseptor nyeri ujung syaraf bebas di kulit dan jaringan lain sehingga mampu memberikan respon berupa radang (Tjay dan Rahardja, 2007). Nyeri dapat dirasakan sebagai
nyeri tajam,
nyeri
tumpul, nyeri seperti terbakar dan rasa tidak enak yang sulit dijelaskan. Nyeri bersifat lokal, atau juga mampu menjalar ke beberapa bagian. Rasa nyeri seringkali timbul ketika terjadi pegal, cedera, radang Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
3
rematik, infeksi atau kanker. Sensasi nyeri
sedikit masyarakat yang diarahkan untuk
yang ditimbulkan dapat diatasi melalui
menggunakan pengobatan tradisional guna
pemberian senyawa obat analgesik atau
meningkatkan
yang lebih dikenal dengan obat antinyeri,
termasuk pengobatan untuk menangani
seperti tramadol, parasetamol, natrium
rasa nyeri. Berdasarkan penelitian yang
diklofenak, aspirin, dan lain-lain. Akan
dilakukan
tetapi,
ini
senyawa golongan flavonoid dan alkaloid
samping,
yang terkandung dalam ekstrak etanol
pemanfaat
beresiko
obat
menimbulkan
analgesik efek
taraf
oleh
kesehatannya,
Wemay
dkk
terlebih pada penggunaan jangka panjang.
tanaman
Adanya
indica L.) diduga bertanggung jawab
efek
(Acalypha
ini
seringkali
lain
sehingga
memberikan
efek
mendorong masyarakat untuk mencari
menghambat
biosintesis
alternaltif pengobatan tradisional yang
Selain itu efek analgesik juga ditemukan
memiliki resiko efek samping yang lebih
dalam ekstrak metanol dan infusa daun
ringan.
Macaranga tanarius L. yang mengandung
menimbukan
samping
kucing-kucingan
(2013),
masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alamnya, salah satunya adalah tanaman obat. Tanaman obat ini telah dikenal dan banyak digunakan sejak dulu
sebagai
salah
Pengobatan menggunakan
satu
secara bahan-bahan
alternatif. tradisional alami
ini
diyakini mampu memberikan hidup yang lebih
sehat.
Seiring
dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, tak
analgesik
dengan
prostaglandin.
senyawa glikosida yakni macarangioside A dan mallophenol B yang terlarut dalam air menunjukkan
aktivitas
penangkapan
radikal bebas terhadap DPPH karena adanya gugus karbonil dengan ikatan rangkap terkonjugasi dan ikatan α-β tak jenuh (Matsunami et al., 2006; Wulandari dan Hendra, 2011). Penelitian Christiana (2012) pun melaporkan bahwa pemberian dosis 3,9 g/kgBB infusa kulit kayu rapet Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
4
(Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)
diperoleh, digunakan 10 pustaka sebagai
menunjukkan aktivitas analgesik
sumber utama dalam review ini, kemudian
pada
sisanya
hewan uji (Christiana et al., 2012).
sebagai
pustaka
pendukung.
Metode Dalam menyusun
review artikel
Hasil
ini, penelusuran pustaka dilakukan secara inklusi
digunakan
beberapa
dapat diketahui dengan menginduksi nyeri
referensi yang berkaitan dengan analgesik
hewan uji menggunakan induksi panas
serta tumbuhan yang ada di Indonesia yang
bersuhu ±55oC dan injeksi senyawa iritan
berpotensi
sebagai
seperti formalin atau asam asetat. Respon
analgesik. Melalui situs Google Scholar
yang akan ditunjukkan hewan uji dapat
(www.scholar.google.co.id),
berupa jilatan, lompatan, atau kombinasi
dicari
dengan
mengambil
Aktivitas analgesik tanaman obat
memiliki
berdasarkan
aktivitas
kata
referensi kunci
nyeri,
keduanya.
Berdasarkan
pustaka
yang
pengujian analgesik, dan uji analgesik
digunakan, diperoleh data seperti pada
tumbuhan. Berdasarkan 21 pustaka yang
Tabel 1.
Tabel 1. Tabel potensi aktivitas analgesik tanaman obat Indonesia Tanaman Obat
Dosis
Penurunan
Pustaka
Respon (kali) Ekstrak etanol daun gedi
60 mg/30g BB
12,5
dkk, 2013
(Abelmoschus manihot (L.)) Ekstrak etanol daun pepaya (Carica pepaya (L.))
Pratiwi
50 mg/20g BB
6,25
Lasarus dkk, 2013
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
Ekstrak etanol kulit manggis
5
50 mg/20g BB
10,75
dkk, 2013
(Garcinia mangostana (L.)) Ekstrak daun mahkota dewa
50 mg/kgBB
3
50 mg/kgBB
5,25
100mg/kgBB
12,3
(Artocarpus altilis) Ekstrak etanol mengkudu (Morinda
0,76 g/200g
6,25
BB 400 mg/kgBB
Bakarbessy dkk, 2016
7,58
Lesiasel dkk, 2013
citrifolis (L.)) Infusa daun Macaranga tanarius (L.)
Onzago et al., 2013
hymenolepis Ekstrak etanol daun sukun
Lumintang dkk, 2015
(Pometia pinnata) Ekstrak aqueous daun Vernonia
Tone dkk, 2013
(Phaleria macrocarpa) Ekstrak kulit batang pohon matoa
Ponggele
16667,0
28
mg/kgBB
Wulandari dan Hendra, 2011
Ekstrak etanol umbi teki (Cyperus
7 mg/20g BB
5,93
dkk, 2003
rotundus (L.)) Ekstrak etanol daun Syzygium
1 g/kgBB
4,6
Ior et al., 2012
guineense Ekstrak etanol daun picisan
Puspitasari
50 mg/kgBB
5,68
Tudang dkk, 2013
(Polypodium nummulariifolium (Mett.)) Ekstrak etanol daun beluntas
300 mg/kgBB
3,43
Sibarani
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
6
(Pluchea indica (L.) Less.)
dkk, 2013
pun kombinasi keduanya, namun respon
Pembahasan Nyeri ditimbulkan dari adanya radikal bebas yang dihasilkan dari proses sintesis prostaglandin, yakni ketika asam arakidonat
dikonversi
endoperoksida kemudian
dan
pelepasan
menjadi hidroperoksida
mediator
nyeri
tersebut. Radikal bebas yang berlebihan akan
menyebabkan
kerusakan
pada
jaringan sehingga menimbulkan sensasi nyeri2. Dalam pengelitian tentang evaluasi senyawa analgesik, nyeri dapat diberikan secara induksi kimawi dan mekanik. Induksi secara kimiawi dapat dilakukan
akan berbeda pada tiap hewan uji. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti suhu hot plate yang tidak konstan antar hewan uji sehingga respon yang akan diberikan ada yang lebih cepat dan lebih lambat.
Selain
itu
faktor
proses
metabolisme zat dalam tubuh hewan uji juga
turut
metabolisme
mempengaruhi. ini
Proses
dipengaruhi
secara
langsung oleh sifat genetis, perbedaan usia, makanan
serta
lingkungan
(Coleman,
2010). Pada
penelitian,
induksi
nyeri
dengan menginjeksikan senyawa iritan
dengan menggunakan panas dilakukan
yaitu asam asetat secara intraperitoneal,
untuk melihat efektivitas senyawa dalam
sedangkan
dapat
ekstrak tanaman dalam menurunkan nyeri
diberikan dengan meletakkan hewan uji
sentral. Ketika senyawa tersebut efektif
panas bersuhu sekitar 55oC. Respon nyeri
menurunkan
yang dihasilkan hewan uji ini dapat
tersebut berpotensi sebagai analgesik yang
diamati melalui gerakan-gerakan yang
bekerja secara sentral (Lesiasel dkk, 2013).
dihasilkan seperti jilatan, lompatan atau
Sedangkan induksi dengan senyawa kimia
induksi
mekanik
nyeri,
makan
senyawa
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
7
dapat melihat efek analgesik secara perifer.
berupa injeksi dengan obat analgesik
Rata-rata akan terjadi penurunan respon
dan
nyeri pada hewan uji setelah diberi
berbagai dosis. Dosis efektif dalam
perlakuan dengan ekstrak tanaman obat
evaluasi aktivitas analgesik yakni
sehingga
sebesar 60 mg/30g BB. Pada dosis
tanpa
perlu
memperhatikan
ekstrak
tanaman obat tersebut terbukti memiliki
menunjukkan kenaikan respon nyeri.
potensi sebagai senyawa obat analgesik.
Hal ini dikarenakan penggunaan
Beberapa hasil menunjukkan tanaman obat
dosis maksimum ekstrak etanol yang
dapat memiliki profil analgesik yang lebih
masih mampu ditoleransi oleh hewan
baik
yang
uji yaitu 2000 mg/kgBB sehingga
digunakan sebagai kontrol positif. Hal ini
ketika dosis ekstrak yang diberikan
dapat
penurunan respon.
semakin tinggi, maka efek analgesik
Namun dalam beberapa hal, pemberian
akan menurun (Pratiwi dkk, 2013).
dosis berpengaruh dalam waktu respon
Efek analgesik ekstrak etanol daun
nyeri karena terdapat dosis maksimum
gedi
yang masih mampu ditoleransi oleh hewan
kandungan
uji.
triterpenoid dan flavonoid yang ada
dilihat dari
1. Ekstrak
etanol
analgesik
daun
gedi
Aktivitas analgesik suatu tanaman dapat dilihat melalui penurunan ratarata respon nyeri dari hewan uji selama,
dan
disebabkan senyawa
uji
oleh steroid,
(Todorwal et al., 2011). 2. Ekstrak etanol daun pepaya (Carica
(Abelmoschus manihot (L.))
sebelum,
diduga
hewan
gedi
yang
obat
besar,
daun
perbedaan dosis yang diberikan, beberapa
daripada
lebih
etanol
setelah
perlakuan. Perlakuan yang diberikan
pepaya (L.)) Efek analgesik ekstrak etanol daun pepaya mulai terlihat pada menit ke30
hingga
ke-90
pengujian.
Banyaknya penurunan yang terjadi Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
8
pada injeksi ekstrak ini sebanyak
Seluruh
6,25
menunjukkan
mahkota dewa dapat digunakan,
penurunan yang lebih baik dari obat
meliputi batang, daun, biji, daging
kontrol yang digunakan. Hal ini
buah dan kulit buah. Mahkota dewa
dikarenakan pemberian dosis yang
mengandung
berbeda antara ekstrak dan kontrol
golongan
(Lasarus dkk, 2013).
saponin, resin, tanin, polifenol, dll
kali.
3. Ekstrak
Respon
etanol
kulit
manggis
(Garcinia mangostana (L.)) Induksi
nyeri
dari
tanaman
senyawa-senyawa alkaloid,
flavonoid,
yang dipercaya memiliki khaisat farmakologis
sebagai
antitumor,
secara
analgesik, antiinflamasi, vasodilator
mekanik, yaitu panas. Induksi ini
dan antihepatotoksik. Untuk melihat
selanjutnya
akan
menimbulkan
aktivitasnya
kerusakan
jaringan
dan
zat-zat
hewan uji diberi rangsang nyeri
mediator nyeri akan lepas. Rasa nyeri
berupa panas dengan suhu 55oC.
kemudian diatasi dengan melakukan
Ekstrak daun mahkota dewa mampu
perlindungan berupa menjilat kaki
menurunkan respon nyeri sebesar 3
atau
kali (Tone dkk, 2013).
melompat.
diberika
bagian
Pada
dosis
50
mg/20g BB respon nyeri hewan uji
sebagai
analgesik,
5. Ekstrak kulit batang pohon matoa
berkurang hingga 10,75 kali. Kerja
(Pometia pinnata)
puncak analgesik dari ekstrak etanol
Ekstrak kulit batang pohon matoa
kulit manggis dicapai pada menit ke-
menunjukkan aktivitas analgesiknya
90 pengujian (Ponggele dkk, 2013).
pada menit ke-30 dan puncaknya
4. Ekstrak
daun
mahkota
(Phaleria macrocarpa)
dewa
pada menit ke-120 pada dosis 50 mg/kgBB.
Ekstrak
ini
mampu
memberikan profil analgesik yang Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
lebih
baik
dari
9
obat
kontrol
(Lumintang dkk, 2015). Kulit batang pohon matoa diketahui mengandung
bahan uji secara sentral (Onzago et al., 2013). 7. Ekstrak
etanol
daun
sukun
senyawa saponin dan tanin. Senyawa
(Artocarpus altilis)
ini
enzim
Respon nyeri hewan uji akan muncul
siklooksigenase-2 (COX-2) sehingga
ketika diberi induksi kimia atau
biosintesis
nyeri,
mekanik. Dengan induksi mekanik,
terhambat
berupa panas, pada suhu 45oC hewan
bekerja
menghambat
mediator
prostaglandin,
dapat
(Alioune et al., 2009). 6. Ekstrak
uji mulai merasakan panas, dan pada
aqueous
Vernonia
hymenolepis Tes
kerusakan jaringan sehingga sensasi
formalin
sebagai
suhu di atas 45oC akan terjadi
dapat
induksi
digunakan
nyeri
berubah menjadi nyeri. Nyeri akan
untuk
berkurang pada hewan uji ketika
mengevaluasi aktivitas analgesik dari
diberikan ekstrak etanol daun sukun
bahan uji. Tes ini sering digunakan
dengan dosis
dalam
Penurunan respon terlihat di awal
pengujian
aktivitas
g/200g
hingga
mg/kgBB, ekstrak aqueous Vernonia
Ekstrak daun sukun memiliki efek
hymenolepis
analgesik karena adanya senyawa
mengurangi
ke-120
BB.
antinosiseptif. Dengan dosis 100
mampu
menit
0,76
pengujian.
durasi respon nyeri sebesar 56,92
flavonoid (Bakarbessy dkk, 2016).
kali pada tahap awal (early phase)
8. Ekstrak etanol mengkudu (Morinda
dan 32,33 kali pada tahap akhir (late
citrifolis (L.))
phase). Tahap awal menggambarkan
Pemberian ekstrak etanol mengkudu
transmisi implus nosiseptif dan tahap
memberikan penurunan respon nyeri
selanjutnya menggambarkan kerja
yang cukup baik. Dengan dosis Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
efektif
sebesar
10
mg/kgBB,
Aktivitas analgesik dapat dilihat
ekstrak memberikan rata-rata selisih
melalui penurunan respon nyeri,
pennurunan
kali
dapat berupa geliat, jilatan atau
ini
lompatan. Jika respon ini menurun
jika
sekitar 50 %, maka senyawa tersebut
meringankan
dapat berpotensi sebagai analgesik.
(Lesiasel
400
sebesar dkk,
2013).
mendukung
data
mengkudu
mampu
nyeri
saat
7,58
haid,
Hal
empiris
arthritis,
dan
aterosklerosis.
mg/20g BB memiliki efektivitas
9. Infusa daun Macaranga tanarius Induksi
nyeri
memberikan
Ekstrak etanol umbi teki dosis 7
dilakukan
injeksi
asam
sebagai analgesik sebesar 73,03 %
dengan
dengan jumlah respon penurunan
asetat
nyeri 5,93 kali (Puspitasari dkk,
sebesar 25; 50; dan 50 mg/kg. Asam asetat pada pH di bawah 6 mampu
2003). 11. Ekstrak
menyebabkan membran terluka yang
guineense
menyebabkan
Ekstrak
pembentuk
asam
etanol
daun
Syzygium
etanol
daun
Syzygium
arakidonat. Kemudian pada hasil
guineense pada dosis 1 g/kgBB
pengujiannya,
mampu
menghasilkan
menurunkan
nyeri
yang
penurunan respon nyeri sebanyak 28
induksi oleh asam asetat. Adanya
kali pada dosis 16667 mg/kgBB. Hal
aktivitas ini menunjukkan ekstrak
ini menunjukkan bahwa infusa daun
bekerja
Macaranga
memiliki
analgesik periferal. Senyawa yang
proteksi terhadap nyeri (Wulandari
diduga bertanggung jawab ialah
dan Hendra, 2011).
senyawa flavonoid dan tanin (Ior et
tanarius
10. Ekstrak etanol umbi teki (Cyperus
cukup
efektif
sebagai
al., 2012).
rotundus (L.)) Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
12. Ekstrak
etanol
(Polypodium
11
daun
picisan
nummulariifolium
maksimumnya.
Namun
efek
analgesik yang diberikan belum lebih
(Mett.))
tinggi kemampuannya dibandingkan
Kelompok hewan yang diberikan
obat kontrol yang digunakan, yaitu
ekstrak daun picisan memperlihatkan
parasetamol (Sibarani dkk, 2013).
adanya penurunan jumlah rata-rata respon nyeri. Puncak efek analgesik terjadi pada menit ke-90. Pada dosis 50 mg/kgBB yang diberikan, selisih penurunan nyeri terjadi sebesar 5,68 kali. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun picisan mampu menurunkan nyeri pada hewan uji (Tudang dkk, 2013). 13. Ekstrak
etanol
daun
beluntas
ekstrak etanol daun beluntas mampu menurunkan respon nyeri. Penurunan adanya
ekstrak
flavonoid
sehingga
di
mampu
mengurangi rasa nyeri. Dosis 300 mg/kgBB
merupakan
dosis
maksimum pemberian ekstrak karena telah
mencapai
terkandung
senyawa metabolit sekunder. Metabolit sekunder seperti flavonoid dan alkaloid berperan dalam penghambatan biosintesis prostaglandin
pada
lintasan
siklooksigenase dan menurunkan stimulasi nosiseptor. Secara umum flavonoid akan mengkontrol
pelepasan
fosfolipase,
kadar
kemudian akan berefek langsung pada prostaglandin
Pemberian dosis 300 mg/kgBB dari
dalam
tanaman
lipooksigenase dan siklooksigenase yang
(Pluchea indica (L.) Less.)
disebabkan
Dalam
terapeutik
dan
memberikan
efek
sebagai analgesik. Selain itu flavonoid menurunkan kalsium intrasel dengan cara mengkontrol aktivitas N-metil-D-aspartat yang juga diikuti dengan enzim yang mensintesis nitrat oksida dan fosfolipase. Melalui
penurunan
ini,
akan
terjadi
penurunan respon nyeri (Shakeri et al., 2012). Selain itu pada tanaman yang mengandung metabolit flavonoid luteolin, Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
12
yaitu senyawa luteolin-7-glucoside dan
menurunkan
apigenin pada tanaman kucing-kucingan
Abelmoschus manihot (L.) merupakan
berperan menekan produksi prostaglandin
tanaman obat yang memiliki efektivitas
yang dihasilkan melalui penghambatan
lebih baik sebagai analgesik. Efek ini
enzim siklooksigenase-2 (Wemay dkk,
ditimbulkan
2013). (Pommart et al., 2005) juga
flavonoid, tanin, alkaloid, triterpenoid dan
melaporkan
senyawa
steroid.
ditemukan
dalam
flavonoid ekstrak
yang
n-heksan
respon
oleh
nyeri
kandungan
dan
senyawa
Ucapan Terima Kasih
tanaman Macaranga tanarius memiliki aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH dan nymphaeol B pada efek
Terima
kasih
penulis
ucapkan
kepada Bapak Prof. Dr. Ahmad Muhtadi, MS., Apt., sebagai dosen pembimbing atas
antiinflamasinya.
segala bimbingan, motivasi dan dukungan Simpulan
dalam penyelesaian artikel review ini.
Berdasarkan penelusuran pustaka
Daftar Pustaka
yang telah dilakukan, beberapa tanaman obat diantaranya Abelmoschus manihot (L.),
Carica
pepaya
(L.),
Garcinia
mangostana (L.), Phaleria macrocarpa, Pometia pinnata, Vernonia hymenolepis, Artocarpus altilis, Morinda citrifolia (L.), Macaranga tanarius, Cyperus rotundus (L.), Syzygium guineense, Polypodium nummulariifolium (Mett.) dan Pluchea indica
(L.)
Less.
diketahui
Alioune, G. F., Sy G. Y., William D., Malick G., Khady B., Emmanuel B., dan Babacar F. 2009. Analgesic and Anti-Inflammatory Aqueous
Root
Activity Extract
of
Cassia
sieberiana D. C. (Caesalpiniaceae). Afr. J. Pharm. Pharmacol. 3 (12) : 651 – 663.
mampu Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
13
Bakarbessy, W. H. A, Adeanne C. W., dan Widya
A.
Analgesik Sukun
L.
2016.
Uji
Lasarus, A., Johanis A. N., dan Jane W.
Efek
2013. Uji Efek Analgesik Ekstrak
Ekstrak
Etanol
Daun
Daun Pepaya (Carica pepaya (L.))
(Artocarpus
altilis)
pada
pada Mencit (Mus musculus). J. e –
Tikus Putih Galur Wistar (Rattus norvegicus). Pharmacon J. Ilm. Far. – Unsrat. 5 (2) : 220 – 227.
Biomed. (eBM). 1 (2) : 790 – 795. Lesiasel, R. N., Henoch A., dan Jimmy P. 2013. Uji Efek Analgesik Ekstrak
Christiana I., Endang E., dan Meilinah H.
Etanol Buah Mengkudu (Morinda
2012. The Analgetic Effect of Kayu
citrifolia L.) pada Mencit (Mus
Rapat Bark Infusion (Parameria
musculus). J. e – Biomed. (eBM). 1
laevigata (Juss.) Moldenke) on Male
(2) : 765 – 770.
Mice
Treated
with
Thermal
Induction. J. Med. Plant. 2 (1) : 69 – 76.
Lumintang, R. F., Jane W., dan Pemsy M. W. 2015. Uji Efek Analgesik Ekstrak Kulit Batang Pohon Matoa (Pometia
Coleman, M. D. 2010. Factor Affecting
pinnata)
pada
Mencit
(Mus
Drug Metabolism. Wiley-Blackwell,
musculus). J. e – Biomed. (eBM). 3
UK.
(2) : 634 – 639.
Ior, L. D., S. O. Otimenyin, dan M. Umar. 2012.
Anti-Inflammatory
Matsunami, K., Takamori I., Shizanto T.,
and
Aramoto M., Kondo K., Otsuka H.
Analgesic of The Ethanolic Extract
2006. Radical-Scavenging Activites
of The Leaf of Syzygium Guineense
of New Megastigmane Glucosides
in Rats and Mice. IOSR J. of Pharm.
from
2 (4) : 33 – 36.
Chem. Pharm. Bull. 54 (10) : 1403 –
Macaranga
tanarius
(L.).
1407. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
14
Onzago, R. O., S. G. Kiama, J. M. Mbaria, D. W. Gakuya, C. G. Githiji, dan Z. M.
Rukenya.
2013.
Analgesic
Activity of Aqueous Extract of Vernonia hymenolepis (A. Rich) A Traditional Medicine Plant Used in
Kenya for Toothache. The J. of Phytopharmacol. 2 (6) : 41-45. Pommart, S., Sutthivaiyakit P., Chimnoi N., Ruchirawat S., dan Sutthivaiyakit S. 2005. Constituents of The Leaves of Macaranga tanarius. J. Nat. Prod. 68
:
–
927
930.
Ponggele, R. M., Johanis N., dan Jane W.
Shakeri, F., Vahid R., dan Jasem E. 2012.
2013. Uji Efek Analgesik Ekstrak
Analgesic Properties of Methanolic
Kulit
(Garnicia
Extract of Matricaria recutita in Rats
mangostana L.) pada Mencit Swiss
in Both Acute and Chronic Pains.
(Muss musculus). J. e – Biomed.
Asian J. of Med. Sci. 4 (4) : 152 –
(eBM). 1(2) : 796-801.
155.
Manggis
Pratiwi, R., Jimmy P. dan Fatimawali.
Sibarani, V. R., Pemsi M. W., dan Henoch
2013. Uji Efek Analgesik Ekstrak
A. 2013. Uji Efek Analgesik Ekstrak
Etanol Daun Gedi (Abelmoschus
Daun Beluntas (Pluchea indica (L.)
manihot (L.) Medik) pada Mencit
Less.) pada Mencit (Mus musculus).
(Mus musculus). J. e – Biomed.
J. e – Biomed. (eBM). 1 (1) : 621 –
(eBM). 1 (1) : 571-580.
628.
Puspitasari, H., Shanti L., dan Tetri W.
Stein, C. 2007. Analgesia : Handbook of
2003. Aktivitas Analgetik Ekstrak
Experimental Pharmacology Volume
Umbi Teki (Cyperus rotundus L.)
177. Springer, Jerman.
pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan. Biofar. 1 (2) : 50 – 57. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
15
Tjay, T. H. dan K. Rahardja. 2007. Obat-
Tikus Putih Betina Galur Wistar
Obat Penting : Khasiat, Penggunaan
(Rattus norvegicus L). J. Ilm. Far. –
dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi 5.
UNSRAT. 2 (03) : 4 – 8.
Gramedia, Jakarta.
Wulandari, D., dan Hendra P. 2011. Efek
Todorwal, A., Jain P., Bari S., dan Surana
Analgesik Infusa Daun Macaranga
S. J. 2011. Analgesic Activity of
tanarius L. pada Mencit Betina Galur
Abelmoschus manihot Extracts. Int.
Swiss. Bionat. – J. Ilm. Hayat. 13 (2)
J. of Pharmacol. 7. 6 : 716 – 720.
: 108 – 117.
Tone, D. S., Jane W., dan Christi M. 2013. Uji Efek Analgesik Ekstrak Daun Mahkota
Dewa
macrocarpa)
pada
(Phaleria Mencit
(Mus
musculus). J.l e – Biomed. (eBM). 1 (2) : 873 – 878. Tudang, A., Jane W., dan Johanis A. N. M. 2013. Uji Efek Analgesik Ekstrak Daun
Picisan
nummulariifolium
(Polypodium Mett.)
pada
Mencit Swiss (Mus musculus). J. e – Biomed. (eBM). 1 (2) : 779 – 784. Wemay, M. A., Fatimawali, dan Frenly W. 2013. Uji Fitokimia dan Aktivitas Ekstrak Etanol Tanaman KucingKucingan (Acalypha indica L.) pada Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157