Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
1
DISPERSI PADAT : TEKNOLOGI FARMASI UNTUK MENINGKATKAN KELARUTAN OBAT
Susan Susanti Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363
ABSTRAK Dispersi padat merupakan dispersi bahan aktif obat dalam matriks inert yang akan menjadi padatan. Tujuan diadakannya metode dispersi padat adalah untuk meningkatkan kelarutan obat oral. Adapun metode dari me-review artikel ini adalah dengan cara mengumpulkan beberapa artikel yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir dari databese informasi ilmiah yang didapatkan dari link pubmed, medspace, dan lain-lain yang akan dijadikan sebagai referensi review. Hasil yang diperoleh dari review dispersi padat ini yakni dapat mengetahui definisi, tujuan, klasifikasi, kelebihan dan kekurangan, karakterisasi dan evaluasi, serta obat-obatan yang dibuat dengan menggunakan berbagai teknik dispersi padat sehingga dapat disimpulkan bahwa dispersi padat merupakan teknik yang memiliki banyak keuntungan terutama bagi meningkatnya bioavabilitas dari obat oral yang daya larut airnya rendah. Kata kunci: Dispersi padat, Kelarutan, Bioavabilitas ABSTRACT Solid dispersion can be defined as an active ingredient of the drug in an inert matrix that will be solid. The purpose of preparatin of the solid dispersion method is to increase the solubility of the oral drug. As for the method of reviewing this article is by way of gathering some articles published on the last ten years from databese of scientific information obtained from link pubmed, medspace, and others that will serve as the reference review. The results obtained from this solid dispersion review including the definition, purpose, classification, advantages and disadvantages, characterization and evaluation, as well as drugs made by various techniques of solid dispersion. So it can be concluded that the solid dispersion is the technique has many advantages especially for the increased bioavability of oral drugs that poor water solubility. Keywords: Solid dispersion, Solubility, Bioavability
PENDAHULUAN
aktif obat yang memiliki kelarutan rendah
Efektivitas terapi zat aktif tergantung
dapat menyebabkan bioavaibilitas yang
pada kelarutan molekul obat. Beberapa zat
rendah.1. Pada umumnya, obat-obatan Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
2
mengalami disolusi ketika berada di dalam
medspace, pubmed, dan lain-lain dimana
saluran cerna sehingga dapat mengurangi
sebagian besar dari artikel yang penulis
ukuran partikel dari obat-obatan tersebut.
dapatkan adalah artikel-artikel dispersi
Pengurangan ukuran partikel obat sering
padat yang diterbitkan dari 10 tahun
mengarah ke agregasi dan aglomerasi
terakhir (dari tahun 2006 hingga 2016).
partikel yang menyebabkan meningkatnya kemampuan untuk disolusi. Dispersi padat
HASIL
dari obat-obatan oral yang memiliki daya
Definisi Dispersi Padat
kelarutan yang rendah dalam air telah
Pada
tahun
1971,
Chiou
dan
dibuktikan dapat meningkatkan kelarutan
Reigelman telah mendefinisikan dispersi
obat-obatan
padat sebagai dispersi satu atau lebih
dalam
tubuh
dan
dapat
meningkatkan disolusi di saluran cerna.
bahan aktif obat yang bersifat inert dalam
Teknik dispersi padat telah diketahui
suatu matriks dimana bentuknya akan
dapat meningkatkan kelarutan suato obat
menjadi padatan yang dapat diperlakukan
berdasarkan berbagai penelitian.
dengan
Review artikel ini ditujukan untuk mengetahui lebih dalam tentang metode dispersi padat hingga obat-obatan oral yang dibuat dengan metode dispersi padat.
pelarutan,
metode
peleburan,
atau metode
metode
penggabungan
peleburan pelarutan.2 Dispersi padat merupakan campuran homogen dari satu atau lebih bahan aktif di dalam matriks inert dengan tujuan untuk
METODE Review artikel dipersi padat ini diperoleh dari artikel-artikel mengenai
meningkatkan bioavalibilitas oral dari bahan obat-obatan yang sukar larut.3 Tujuan Dispersi Padat
dispersi padat yang penulis dapatkan melalui databese infomasi ilmiah pada link Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
Tujuan
dari
3
dispersi
untuk
meningkatkan kelarutan obat-obatan yang mempunyai kelarutan rendah di dalam air.4 Dispersi
padat
dapat
digunakan
dalam rute administrasi obat, termasuk oral, mukosa (vagina, anus, bukal, okular), subkutan, subdermal, dan transdermal. Klasifikasi Dispesi Solid Dispersi padat dapat digolongkan
Gambar 2. Klasifikasi Dispersi padat berdasarkan carrier yang digunakan.6
menurut susunan molekuler.
Metode Preparasi Pembuatan Dispersi Padat
Gambar 1. Diagram klasifikasi dispersi padat berdasarkan susunan molekularnya.5 Dispersi dikelompokkan
padat
juga
berdasarkan
Gambar 3. Metode Preparasi Dispersi Padat.7
dapat
Metode-metode yang umum adalah
pembawa
metode peleburan, metode pelarutan dan
yang digunakan, yaitu generasi pertama,
metode
penggabungan
peleburan
dan
generasi kedua, generasi ketiga.
pelarutan. Metode yang terbanyak untuk Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
4
preparasi dispersi padat adalah metode
obat yang sukses dibuat dengan teknik
evaporasi
dengan
dispersi padat pada sub bab “Obat-obat
untuk
yang dibuat menggunakan Dispersi Padat
metode
pelarut ini
banyak
dibuktikan digunakan
pembuatan dispersi padat pada beberapa
dan Metodenya”.
Karakteristik dan Evaluasi Dispersi Padat Struktur molekul obat yang berbeda
membedakan
susunan
molekular
dari
dalam matriks dapat ditemukan pada
dispersi padat dapat dilihat dalam tabel di
dispersi padat. Beberapa teknik telah
bawah ini.
dilakukan
untuk
menentukan
dan
Tabel 1. Evaluasi Dispersi Padat untuk Mengetahui Karakterisasi8 Spektrum obat murni dan obat yang telah Spektroskopi UV-Visibel
didispersikan di scan. Dihitung ekstinsi molar untuk setiap dekomposisi. Studi
infra
merah
dilakukan
untuk
menghilangkan interaksi antara obat dan Metode
Spektroskopi
Spektroskopi FTIR
pembawa yang digunakan dalam formulasi dispersi padat, dan hilangnya puncak menunjukkan interaksi antara dua senyawa dan degradasi obat. Intensitas difraksi sinar x dari sampel
Spektroskopi Difraksi X-Ray diukur sebagai fungsi sudut difraksi. Ini adalah alat yang efisien dalam mempelajari Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
5
sifat fisik dispersi padat. Digunakan untuk mempelajari konsentrasi senyawa kristal dalam campuran secara kuantitatif. Sangat berguna dalam mendeteksi senyawa atau bentuk kompleks spektrum yang sangat berbeda
dari
Kelemahan:
obat-obat Adanya
yang
murni.
ketidakmampuan
untuk membedakan antara bentuk amorf dari molekul dispersi, karena hilangnya puncak dalam kedua peak. Merupakan suatu teknik thermoanalisis yang mana diperlukan perbedaan jumlah panas untuk meningkatkan suhu sampel, dan sebagai acuan suhu diukur sebagai Differential
Scanning fungsi
temperatur.
DSC
juga
dapat
Calorimetry (DSC) digunakan untuk mempelajari oksidasi Metode
serta
reaksi
kimia
lain.
Hasil
yang
Thermal
diperoleh dari DSC adalah titik lebur, entalpi lebur dan derajat bagian. Pada DTA, perbedaan suhu antara sampel dan bahan acuan yang inert diukur. Differential
Thermal Perubahan
pada
sampel
yang
Analysis (DTA) menyebabkan penyerapan dan evolusi panas dapat dideteksi. Fase transisi dan Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
6
reaksi kimia dapat diikuti oleh penyerapan atau evolusi panas.
Campuran
fisika
dipanaskan
hingga
meleleh seluruhnya. Lalu, suhu campuran Cooling curve Methods dicatat. Dibuat diagram kurva waktu terhadap suhu. Sampel dibekukan lalu dikonversi dari keadaan padat menjadi cair. Kerugian: Tergantung
pada
pengamatan
secara
Thaw Melting Methods subjektif, oleh karena itu tidak dapat dikembangkan. Titik cair dan titik lebur dapat dicantumkan. Dilakukan pada suhu fisiologis dengan menggunakan peralatan disolusi jenis II USP. Profil disolusi dispersi padat atau tablet terkompresi yang Studi terbuat dari dispersi padat ditentukan oleh perbandingan antara disolusi Disolusi profil obat murni, campuran fisik dan dispersi padat juga memberikan solusi tentang tingkat disolusi. Metode Dilakukan untuk mengetahui ukuran dan morfologi dispersi padat. Mikroskopi
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
7
Kelebihan dan Kelemahan Dispersi Padat Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Dispersi Padat9 Kelebihan
Kelemahan
Untuk mengurangi ukuran partikel.
Metode persiapan mahal dan tidak praktis. Reproduktibilitas
karakteristik
secara
Untuk meningkatkan wettability. fisikokimia. Kesulitan dalam memasukkan bentuk ke dalam Untuk meningkatkan porositas obat. perumusan dosis. Untuk mengurangi struktur kristal obat Proses manufaktur skala-up. dalam bentuk amorf. Untuk
meningkatkan
dissolvability
dalam air dari obat tidak larut dalam air
Stabilitas obat dan pembawa/carriers.
pada bidang farmasi. Untuk menutupi rasa zat obat. Untuk
mempersiapkan
tablet
oral
dengan disintegrasi yang cepat. Untuk memperoleh distribusi homogen dari sejumlah kecil obat-obatan dalam bentuk padatan. Untuk menstabilkan obat-obatan yang tidak stabil. Untuk mengeluarkan senyawa cair atau gas. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
8
Untuk merumuskan dosis priming rilis yang
cepat
dalam
bentuk
dosis
berkelanjutan rilis. Untuk
merumuskan
dosis
berkelanjutan rilis atau memperpanjang rilis rejimen obat-obatan yang larut menggunakan suatu pelarut.
Obat-Obat yang dibuat menggunakan Dispersi Padat dan Metodenya Tabel 3. Beberapa Obat hasil Dispersi Padat beserta Metode Pembuatannya Obat
Metode Pembuatan
Glimepiride
Metode Kneading.10
Aceclofenac
Metode Evaporasi Pelarut.11
Itraconazole
Metode Evaporasi Pelarut.12
Furosemid
Metode Fusi.13
Glyburid
Metode Kneading.14
Ketoprofen
Metode Pelarutan.15
Paracetamol
Metode Fusi dan Metode Fisika Gilingan Serbuk.16
Terbinafin Hidroklorida
Metode Penggabungan Peleburan dan Pelarutan.17
Carvedilol
Metode Evaporasi Pelarut.18
bioavabilitas obat oral, dan merupakan
PEMBAHASAN
yang
Dispersi padat merupakan teknik
dispersi satu atau lebih bahan aktif yang
digunakan
terdapat dalam matriks inert yang berguna
guna
meningkatkan
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
9
untuk meningkatkan kelarutan obat-obatan
termasuk urea, mannitol, & PVP/VA-64.
tertentu.
Metode ini tidak efektif untuk obat-obatan
Kelarutan
rendah
ini
menyebabkan obat-obatan sulit dan lambat
yang termolabil.
diabsorpsi di dalam tubuh.
c. Metode Evaporasi Pelarut
Berikut penjabaran tentang berbagai
Pada metode ini, pelarut organik yang
metode preparasi yang digunakan dalam
memiliki obat dan pembawa dalam bentuk
teknik dispersi padat:
terlarut,
a.
Metode Kneading
Langkah-langkah
yang
Dalam metode ini, pembawa meresap
metode
sebagai
ke
dalam
air
dan
berubah
untuk
dipisahkan
adalah
Persiapan
larutan
dan
dievaporasi.
terlibat
yang
dalam
berikut:
(1)
mengandung
penyisipan. Kemudian obat ditambahkan
pembawa dan obat, (2) penghilangan
dan
pelarut yang mengakibatkan pembentukan
diremas
untuk
waktu
tertentu.
Campuran yang telah diremas kemudian
massa padat.
dikeringkan disaring jika diperlukan.19
d.
b.
Metode Fusi
Metode Spray Drying ini melakukan
Juga disebut juga dengan metode mencair
atau
Spray Drying
peleburan.
pensuspensian
dari
obat-obatan
dan
Dikarenakan
polimer ke dalam pelarut dan selanjutnya
dalam metode ini digunakan metode
dikeringkan menjadi uap di dalam aliran
penggunaan kristal sebagai bahan awal.
udara panas untuk menghilangkan pelarut.
Metode fusi atau peleburan pertama kali
Penguapan
diperkenalkan oleh Sekiguchi pada tahun
karena luas permukaan tetesan besar.
1961. Obat-obat dibuat meleleh dalam
Hasilnya adalah obat-obatan berbentuk
pembawa & massa keringnya, ini diperoleh
amorf
setelah
mengkristal
pendinginan
dan
selanjutnya
disaring. Sarana perantara yang digunakan
berlangsung
namun
sangat
kadang-kadang
selama
prosesnya
cepat
dapat masih
berlangsung. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
e.
10
Liofilisasi atau Pengeringan Beku Dalam
atau
dispersi padat. Keuntungan-keuntungannya
Pengeringan Beku, obat & pembawa
dapat dikatakan banyak, namun terdapat
dipisahkan dari pelarut dan dibekukan
pula keterbatasan/kelemahan dari teknik
kemudian disublimasi untuk mendapatkan
dispersi padat ini. Dispersi padat tidak
dispersi padat. Penyubliman dilakukan
secara luas digunakan dalam produk-
dengan tekanan di bawah 8-10 mmHg dan
produk komersial karena terdapat masalah
suhunya mencapai 75oC.
dalam komponen kristalisasi dari mulai
f.
Hot Melt Extruction
kedaaan tak berbentuk selama pengolahan
Pada metode Hot Melt Extruction,
ataupun penyimpanan.2
serat
metode
diproduksi
Liofilisasi
Terdapat beberapa keuntungan dari
oleh
cairan
ketika
Klasifikasi
dispersi
padat
dimasukkan ke dalam medan listrik. Serat-
dibedakan
serat
setelah
molekularnya dan berdasarkan pembawa
atau
yang digunakan. Pada gambar 1, dapat
menjadi
pendinginan,
lebih
keras
pengerasan
kimia
berdasarkan
dapat susunan
penguapan pelarut.
dilihat bahwa dispersi padat dikategorikan
g. Supercritical Fluid Technology
menjadi empat macam dispersi padat
Terdapat
cairan
superkritis,
yaitu
berdasarkan susunan molekularnya, yang
karbon dioksida yang mempunyai suhu
pertama adalah Simple Eutentic Mixture,
kritis dan tekanan yang kritis pula. Teknik
kemudian Solid Solutions, Glass Solutions
ini melibatkan pencampuran obat dengan
dan
carrier inert di dalam suatu pelarut untuk
Crystalline. Simpel Eutentic Mixture terdiri
membentuk partikel Nozzle dengan karbon
dari dua senyawa yang benar-benar larut
monoksida. Cairan superkritis lainnya
dalam
adalah nitrat oksida, air, metanol, etanol,
memperlihatkan miscibility yang terbatas
etana, propana, n-heksan dan amonia.8
dalam keadaan padat. Selanjutnya untuk
Amorphous
keadaan
cair
Precipitation
(mencair)
in
tetapi
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
11
Solid Solutions ini terbentuk ketika zat
Untuk sub bab “Karakterisasi dan
terlarut nonstoichiometrically dimasukkan
Evaluasi Dispersi Padat” terdapat beberapa
ke
dalam
kisi-kisi
Sedangkan
Glass
kristal
pelarut.20
Solutions
itu
metode
yang
disebutkan
dan
telah
dijelaskan dengan penjelasan secara umum
pembawanya amorf dan molekul zat
pada
terlarut
di
evaluasinya adalah Metode Spektroskopi,
pembawa amorf. Glass solutions adalah
Metode Thermal, Studi Disolusi dan
homogen, sistem satu fase. Namun, karena
Metode Mikroskopi. Keempat metode ini
viskositas glass solutions lebih tinggi dari
berbeda-beda
pada liquid solutions, maka distribusi
karakterisasi dan kristalin dari dispersi
molekul
padat.
tersebar
zat
secara
terlarut
molekuler
pada
pembawa
mungkin menjadi tidak teratur. Dan yang
Tabel
1.
dalam
Keempat
cara
metode
menentukan
SIMPULAN
terakhir adalah Amorphous Precipitation in
Dispersi padat merupakan suatu
Crystalline, ini merupakan dispersi padat
teknik yang ddefinisikan sebagai dispersi
yang memisahkan bentuk amorf dalam
satu atau lebih bahan aktif dalam matriks
kristal-kristal.
inert yang berbentuk padatan. Teknik
Pada gambar 2., untuk pembawa kristalin
(gula
urea)
padat
ini
memiliki
banyak
merupakan
keuntungan terutama bagi meningkatnya
pembawa generasi pertama; pembawa
bioavabilitas dari obat oral yang daya larut
polimerik adalah pembawa generasi kedua;
airnya rendah. Beberapa obat yang telah
serta surfaktan, polimer dan campuran
sukses dibuat dengan teknik dispersi padat
surfaktan
adalah
dan
dan
dispersi
polimer
merupakan
Glimepiride,
Aceclofenac,
pembawa generasi ketiga. Perbedaan dari
Itraconazole,
Furosemid,
Glyburid,
ketiga generasi pembawa ini adalah jenis
Ketoprofen,
Paracetamol,
Terbinafin
pembawa yang digunakannya.21
Hidroklorida dan Carvedilol. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
12
terbaik, serta tidak lupa terimakasih kepada dua rekan seperjuangan, Amita Putri Afini
UCAPAN TERIMA KASIH Review artikel ini disusun untuk
dan Yunike Karunia Putri yang telah
memenuhi salah satu tugas mata kuliah
memberikan doa dan motivasi untuk
Metode Penelitian, Semeter VI Fakultas
menyelesaikan review artikel ini.
Farmasi Universitas Padjadjaran. Dengan terselesainya review artikel ini, penulis
KONFLIK KEPENTINGAN
mengucapkan terimakasih kepada Allah
Penulis tidak mempunyai potensi
SWT yang selalu membimbing ke jalan
konflik kepentingan dengan penelitian,
yang lurus dan meridhoi terselesainya
kepenulisan
review ini. Juga terimakasih kepada Bapak
publikasi artikel ini.
(authorship),
dan
atau
Taofik Rusdiana, Ph.D., M.Si, Apt. selaku dosen
pembimbing
memberikan kesabarannya
motivasi, dalam
yang
senantiasa
dukungan
dan
membimbing.
DAFTAR PUSTAKA 1. Budiman, A; Nurlatifah, E; Amin, S. Enhancement
of
Solubility
and
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada
Dissolution Rate of Glibenclamide by
Ibu Prof. Dr. Ajeng Diantini, M.Si, Apt.
Cocrystal Approach with Solvent Drop
selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Grinding Method. International Journal
Padjadjaran.
of Current Pharmaceutical Review and
Penulis
mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Rizky Abdullah, Ph.D., Apt. selaku dosen mata kuliah
Research;2016; 7(5); 248-250 2. Chiou
WL,
Riegelman
S.
Metode Penelitian. Terimakasih penulis
Pharmaceutical application of solid
ucapkan kepada kedua orang tua tercinta
dispersion. J Pharm Sci. 1971; 60:1281-
yang selalu dan tak pernah bosan untuk
1302.
mendoakan dan memberikan motivasi Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
13
3. Serajuddin, A. T. Solid dispersion of poorly
water-soluble
drug:
early
Pranveer Singh. Solid Dispersions: An Overview To Modify Bioavailability Of
promises, subsequent problems and
Poorly
recent breakthroughs. J. Pharm. Sci.
International Journal of PharmTech
1961; 88, 1058-1066
Research. 2009; Vol.1, No.4, pp 1338-
4. Mittal
Ankit,
Yadav
Manish,
Water
Soluble
Drugs.
1349
Choudhary Dinesh. Solid Dispersion: A
8. Vidhya K.M, Saranya T.R, Sreelakshmy
Technique To Improve Solubility Of
K.R, Aswathy S Nair, Sreeja C Nair.
Poorly Water Soluble Drug. Indo
Pharmaceutical
American Journal of Pharmaceutical
Technology: A Promising Tool to
Research. 2014; 4(6): 2855-286.
Enhance Oral Bioavability. Int. Res J
5. Kalia Anupama, Poddar Mayur. Solid Dispersions: An Approach Towards Enhancing
Dissolution
Solid
Dispersion
Pharm. App Sci., 2013; 3(5):214-218 9. Mogal S. A, Gurjar P. N, Yamgar D. S
Rate.
and Kamod A.C.. Solid dispersion
International Journal of Pharmacy and
technique for improving solubility of
Pharmaceutical Sciences. 2011;3(4):9-
some poorly soluble drugs. Scholars
19.
Research
6. Verma Surender, Rawat Aruna, Kaul Mahima, Saini Sapna. Solid Dispersion:
Library
Der
Pharmacia
Lettre. 2012; 4 (5):1574 1586 10.
Wagh V. T., Jagtap V.A., Shaikh
A Strategy for Solubility Enhancement.
T.J., Nandedkar S. Y. Formulation and
International
Evaluation
Journal
of
Pharmacy
of
Glimepiride
Solid
&Technology. June-2011; 3(2):1062-
Dispersion Tablets for Their Solubility
1099.
Enhancement. J Adv Sci Res. 2012;
7. Ruchi Tiwari, Gaurav Tiwari, Birendra Srivastava2
and
Awani
K.
3(4): 36-41
Rai1 Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
14
11. Jani Rupal, Jani Kaushal, Setty C. Mallikarjuna, Patel Dipti. Preparation and Evaluation of Solid Dispersions of
of Biochemical and Pharmaceutical Research Issue. 2012; 2 (Vol. 2). 15. Nagar Gauri, Luhadiya Aditi, Agrawal
Aceclofenac. International Journal of
Shikha,
Pharmaceutical Sciences and Drug
enhancement of a poorly aqueous
Research. 2009; 1(1): 32-35.
soluble drug ketoprofen using solid
12. Manoj Goyal dan Narendra Prajapati. Preparation anda Characterization of Solid
Dispersion
Journal
of
of
Itraconazole.
Pharmaceutical
and
Dubey
P.
Sinica. 2011; 2 (4):67-73. 16. Akiladevi, D., Shanmugapandiyan, P., Jebasingh, D., Basak, Sachinandhan. Preparation
and
23-28.
Paracetamol
by
C.
Patel,
Rajesh
A.
Solubility
dispersion technique. Der Pharmacia
Scientiific Innovation. Sept-Oct 2013;
13. Rajanikant
K.
Evaluation Solid
of
Dispersion
Technique. International Journal of
Keraliya, Madhabhai M. Patel, and
Pharmacy
Natvarlal M. Patel. Formulation of
Sciences. Jan 2011; Vol. 3 Issue 1,
Furosemide Solid Dispersion with
p188
Micro
Crystalline
Cellulose
for
17. K.
Arun
&
Pharmaceutical
Prasad,
N.
Narayanan
Achieve Rapid Dissolution. J Adv
Preparation and Evaluation of solid
Pharm Technol Res. Apr-Jun 2010;
dispersion
1(2): 180–189.
hydrochloride. International Journal
14. Shilpa Gupta dan M.S. Ranawat. Effect of Hydrophilic Polymers on Solubility Antidiabetic
Enhancement Agent
of By
Oral
of
Terbinafine
of Pharmaceutical Sciences Review and Research. 2011; 3: 130-134. 18. Y.
Srinivasa
Rao,
L.
Vijaya,
Solid
TSNS.Varalakshmi, R. Chandana and
Dispersion Technique. Asian Journal
KPR Chowdary. Formulation and Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Suplemen Volume 4 Nomor 3
15
Evaluation
of
Carvedilol
Solid
Dispersions
for
Dissolution
Rate
20.
Michael D. Moore and Peter L. D.
Wildfong.
Aqueous
Solubility
Enhancement. International Journal of
Enhancement Through Engineering of
Advances in Pharmacy, Biology and
Binary
Chemistry. Oct- Dec, 2012; Vol. 1(4).
Pharmaceutical Applications. Journal of
19. Ladan Akbarpour Nikghalb, Gurinder Singh, Gaurav Singh and Kimia Fazaeli Kahkeshan. Solid Dispersion:
Solid
Pharmaceutical
Composites:
Innovation.
March
2009; Volume 4, Issue 1, pp 36-49. 21.
Nuroniah Nuri Lestari dan Diki
Methods and Polymers to increase the
Zaelani, S.Farm., Apt.. Kajian Pustaka
solubility of poorly soluble drugs.
Peningkatan
Journal of Applied Pharmaceutical
Larut Dalam Air dengan Dispersi Padat.
Science. October 2012; Vol. 2 (10),
Sekolah
pp.170-175.
2014.
Kelarutan
Tinggi
Obat
Farmasi
Sukar
Bandung.
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157