Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
1
PREPARASI DAN KARAKTERISTIK SOLID LIPID NANOPARTICLES (SLNs) Lanny Indah Permatasari, Marline Abdassah Fakultas Farmasi, Universitas padjadjaran Jalan Raya Bandung - Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363 Telp./Fax. (022)(1) 779 6200
[email protected]
ABSTRAK Solid lipid nanoparticles (SLNs) merupakan sistem partikulat koloid dengan ukuran submikron (50-1.000 nm) yang dikembangkan sebagai sistem pembawa nanopartikel. SLNs bertujuan memperbaiki bioavailabilitas, kontrol pelepasan obat, meningkatkan penyerapan obat, dan mengurangi toksisitas. Pengembangan SLNs ini sangat kompleks, harus mempertimbangkan sifat fisika dan kimia dari obat yang akan dibuat. Sifat obat meliputi kelarutan yang buruk, permeabilitas yang rendah, waktu paruh, dan berat molekul yang terlalu besar menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti untuk membuat formulasi SLNs. Dalam review artikel ini mengulas tentang metode preparasi obat menggunakan sistem SLNs serta karakteristik dari setiap formulasi yang dibuat untuk masing-masing rute pemberian obat. Beberapa obat seperti analog amsacrine (injeksi), docetaxel (oral), diflucortolone valerat (topikal), miconazole (oral), naringenin (pulmonari), primaquine (oral), dan tetrandrine (okular), telah berhasil dikembangkan dengan sistem SLNs untuk masing-masing rute pemberian obat. Kata kunci: SLNs, Metode preparasi, Rute pemberian obat ABSTRACT Solid lipid nanoparticles (SLNs) are sub-micron colloidal particulate system (50 to 1.000 nm) which are developed as a nanoparticle carrier system. SLNs aim to improve bioavailability, control drug release, increase absorption, and reduce toxicity. SLNs development is very complex, must consider physical and chemical properties of the drug to be made. The medicinal properties including poor solubility, low permeability, half-life, and high molecular weight become a challenge for researchers to formulate SLNs. In this articles we would like to review about the methods of drug preparation using SLNs system and the characteristics of each formulation made for each route of drug administration. Some medications such as amsacrine analog (injection), docetaxel (oral), diflucortolone valerat (topical), miconazole (oral), naringenin (pulmonary),primaquine (oral), and tetrandrine (ocular), have been successfully developed by the SLNs system for each route of drug administration. Keywords: SLNs, Preparation methods, Route of drug administration
PENDAHULUAN Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
2
Setiap obat memiliki kelarutan yang berbeda, ada yang
obat yang akan dibuat. Sifat obat meliputi
kelarutannya baik,
kelarutan yang buruk, permeabilitas yang
rendah atau bahkan tidak larut dalam air.
rendah, waktu paruh, dan berat molekul
Hal
mengganggu
yang terlalu besar menjadi tantangan
bioavailabilitas dalam tubuh dan dapat
tersendiri bagi peneliti untuk membuat
mengurangi efek terapi dari obat. Pada
formulasi menggunakan SLNs.7 Sistem
tahun 1990-an, mulai dikembangkan suatu
SLNs dapat melarutkan obat dengan
sistem pembawa nanopartikel, yaitu Solid
kelarutan rendah dalam air dan dapat
tersebut
dapat
SLNs
mengontrol pelepasan obat.9 Komposisi
merupakan sistem partikulat koloid dengan
SLNs yang memegang peranan penting
ukuran
submikron (50-1,000 nm) yang
dalam mengontrol laju dan pola pelepasan
terdiri
dari
obat,
lipid
(SLNs).5
nanoparticles
komponen
lipid
yang
yang
umumnya
mengandung
kompatibel, serta tetap berbentuk padat
surfaktan lipofilik atau hidrofilik sebagai
pada suhu kamar.14 SLNs memiliki sifat
stabilisator.4,6
yang unik seperti, ukuran partikel yang
berbasis lipid (labrasol atau labrifil) dapat
relatif kecil, efisiensi enkapsulasi yang
meningkatkan
tinggi, dan dapat dijadikan pembawa pada
sehingga meningkatkan EE%. Pemilihan
sistem pengiriman obat sehingga dapat
jenis lemak, surfaktan, dan bahan aktif
meningkatkan
kinerja
obat.17,24
Penggunaan
kelarutan
obat
surfaktan
lipofiik,
SLNs
dalam formulasi dapat mempengaruhi hasil
sebagai sistem partikulat koloid memiliki
yang diinginkan.1 Ukuran partikel menjadi
keuntungan dengan penggabungan dari
perhatian penting dalam pengembangan
polimer emulsi lemak dan liposom.21
sistem
Pengembangan kompleks,
SLNs
karena
ini
sangat harus
mempertimbangkan sifat fisika kimia dari
pengiriman
mempengaruhi terutama
di
SLNs,
biodistribusi rute
pemberian
yang organ, injeksi
intravena.6 Distribusi partikel juga sangat Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
penting
untuk
3
dan
metode preparasi yang digunakan untuk
stabilitas dari sistem SLNs.12 Sifat dan
membuat formulasi SLNs dari beberapa
kestabilan sistem SLNs dapat dilihat dari
obat dengan rute pemberian yang berbeda,
karakteristiknya. Karena itu ada beberapa
serta
parameter
dikembangkan dari setiap formulasi.
keadaan
mengetahui
yang sistem
dapat
sifat
menunjukkan
SLNs,
yaitu
ukuran
partikel, efisiensi enkapsulasi, potensial
melihat
Preparasi
Solid
potensi
Lipid
yang
bisa
Nanoparticles
(SLNs)
zeta, indeks perdispersi, evaluasi secara in
SLNs telah banyak menarik minat
vitro maupun in vivo. Keuntungan dari
para peneliti untuk mengatasi masalah
sistem SLNs yaitu ukuran partikelnya yang
pengiriman obat dalam beberapa rute. Ada
relatif kecil dan memiliki potensi untuk
banyak metode yang digunakan untuk
sistem pengiriman obat yang lebih spesifik,
membuat SLNs. Analog amsacrine-loaded
dapat mengurangi efek samping obat,
SLNs
permukaannya
dibuat dengan metode
dapat
dengan
mudah
dan
Miconazole-loaded
SLNSs
High Pressure
mencapai target kerja obat, pelepasan obat
Homogenazation (HPH).2,6 Metode HPH
dapat dikontrol, obat terlindung dari
umumnya dibagi menjadi dua, yaitu hot
degradasi
homogenazation
kimia
meningkatkan
di
dalam
bioavailabilitas
tubuh, dan
penyerapan obat dalam saluran pencernaan dan
limpa.26
Melihat
homogenazation.25
dan Pembuatan
cold analog
amsacrine-loaded SLNs dan miconazole-
banyaknya
loaded SLNs menggunakan metode yang
keuntungan yang didapat dari sistem
sama, namun menggunakan formulasi yang
SLNs, ini dapat dijadikan sebagai alternatif
berbeda tergantung dari tujuan terapi.
dalam pengembangan sistem pengiriman
Analog amsacrine-loaded SLNs dibuat
obat. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan
untuk
ini yakni untuk melihat karakteristik dan
sedangkan
antineoplastik
secara
miconazole-loaded
injeksi, SLNs
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
4
dibuat untuk pengobatan antifungi secara
asetat 10 mL. Fase air didispersikan ke
oral.2,6
dalam fase organik menggunakan high-
Berbeda dengan metode di atas, pada
speed homogenization pada kecepatan
pembuatan Docetaxel-loaded SNLs untuk
3.000 dan 6.000 rpm selama 3-6 menit.
antikanker oral
menggunakan metode
Emulsi yang dihasilkan, dipindahkan dari
difusi pelarut dalam sistem air. Dimana
fase air dengan mencampurkan larutan
larutan organik dicampurkan ke dalam air
polivinil alkohol 2% 10 mL, kitosan 0,2%
yang kemudian terbentuk pre-emulsi. Pre-
5 mL, dan monohidrat D-laktosa 5% 5 mL.
emulsi
yang dihasilkan kemudian di
Sulfanoyl ditambahkan sebanyak 1 tetes
sentrifugasi. Supernatan yang dihasilkan
pada emulsi air dalam minyak dalam air
dilarutkan kembali dalam air suling,
(a/m/a), lalu di homogenisasi pada 8.000
disentrifugasi, disaring menggunakan filter
rpm selama 5 menit. Emulsi a/m/a yang
syringe
dihasilkan
untuk
memperoleh
docetaxel-
loaded SNLs.4
dikeringkan
dengan
menggunakan pengering Benchtop Buchi
Sediaan oral lainnya yang dibuat
mini-semprot
(Model
B-290;
BÜCHI
dalam sistem SNLs adalah Primaquine,
Labortechnik AG, Flawil, Swiss) pada
obat malaria. Primaquine-loaded SLNs
suhu 80o-110oC, dengan tekanan atomisasi
dibuat menggunakan metode modified
bervariasi antara 5-8 bar.20
solvent
emulsification
-
evaporation
Bukan hanya sediaan oral, SLNs juga
method based on a water-in-oil-in-water
dapat di buat untuk sediaan topikal.
(w/o/w) double emulsion. Fase air dibuat
Metode yang digunakan dalam pembuatan
dengan penambahan polivinil alkohol 2%,
Diflucortolone
primaquine 100 mg diaduk menggunakan
sediaan
magnetik. Fase organik dibuat dengan
homogenization
melarutkan asam stearat 50 mg dalam etil
dimodifikasi. DFV disebarkan pada lipid
valerat-loaded
topikal atau
yaitu
SLNSs
high-shear
sonication
yang
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
5
yang telah dilelehkan, kemudian fase
RUPs 100 mg, dan lesitin soya dilarutkan
minyak tersebut disebarkan pada larutan
dalam 3 mL aseton dan 3 mL etanol
surfaktan panas mengguakan high-shear
anhidrat. Campuran disonikasi pada suhu
homogenization pada 26.000 rpm selama 5
80oC dalam water bath hingga terbentuk
menit pada suhu 70oC, untuk menjaga agar
fase organik. Fase air disiapkan dengan
suhu tetap stabil digunakan water bath.
melarutkan tween 80 25 mg (1,25 w / v%)
Diperoleh pre-emulsi minyak dalam air
dan F68 125 mg (1,25 w / v%) dalam air
yang kemudian disonikasi selama 10 menit
suling ganda (18 mL) pada suhu 80°C
menggunakan ultrasonikator digital (Model
dalam water bath. Kemudian fase organik
SH150-4L, MTI Corporation, California,
disuntikkan
USA), suhu harus tetap dijaga 10oC di atas
menggunakan
titik leleh lipid, proses ini dilakukan secara
pengadukan mekanik (1.500 rpm) agar
duplo, hasil yang didapat didinginkan pada
terbentuk emulsi. Suspensi yang diperoleh
suhu kamar. Pada formulasi DFV-loaded
diaduk pada 80oC selama 2 jam, bertujuan
SLNs
untuk
dilakukan
modifikasi,
dimana
ke
dalam
jarum
fase
suntik
menghilangkan
air
dengan
etanol
dan
surfaktan yang digunakan berbasis lipid,
mendapatkan volume sistem terkonsentrasi
seperti Labrasol dan Labrafil. Tujuan dari
(10mL).
modifikasi ini yaitu untuk meningkatkan
dipadatkan pada rendaman air es pada suhu
kelarutan obat dalam fase minyak dan
0o-2o C di bawah agitasi mekanik (1.500
meningkatkan persen efisiensi enkapsulasi
rpm) selama 1 jam, sehingga didapatkan
(EE%).1
semitransparan NGR-loaded SLNs.11
Naringenin-loaded
Emulsi
yang
dihasilkan
SLNs
untuk
Keberhasilan dalam membuat SLNs
dibuat
dengan
ditentukan dari metode dan formulasi yang
low-
digunakan. Pada pembuatan Naringenin-
temperature solidification. NRG 10 mg,
loaded SLNs, digunakan tween 80 sebagai
pengobatan metode
pulmonari emulsification
dan
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
6
surfaktan untuk mengurangi ukuran dan
bath pada suhu 70oC. Fase air dibuat
meningkatkan stabilitas, suhu optimal yang
dengan melarutkan 600 mg Myrj 52 dalam
terpilih yaitu 80oC, rasio aseton:etanol
18 mL air suling pada suhu 70oC. Larutan
anhidrat (1:1). Faktor pengadukan juga
fase organik yang dibuat disuntikkan
penting
dengan cepat ke fase air dalam pengadukan
yang
mempengaruhi
ukuran
partikel, apabila kecepatan terlalu rendah,
kontinyu
ukuran partikel yang didapatkan dalam
suspensi, yang kemudian diaduk pada 70oC
ukuran yang besar dan hal ini akan
selama
mempengaruhi sabilitas sediaan, tetapi
pengaduk
apabila kecepatan terlalu tinggi, akan
menguapkan pelarut organik. Setelah itu
mengakibatkan terbentuknya busa yang
didapatkan tetrandrine-loaded SLNs dalam
mempengaruhi efek pengemulsi surfaktan.
bentuk transparan, dan segera disimpan
Kecepatan optimum yang dipilih yaitu
pada suhu 4oC.13
1.500 rpm.11,19
Karakterisasi Solid Lipid Nanoparticles
Selain untuk sediaan injeksi, oral, topikal, pulmonari, sistem SLNs juga dapat
pada
4
500
jam
rpm.
dengan
listrik
Diperoleh
menggunakan
yang
bertujuan
(SLNs) Sediaan yang dibuat dalam ukuran
dibuat untuk rute pemberian okular, seperti
nanopartikel
Tetrandrine.
berdasarkan ukuran partikel, potensial zeta,
Tetrandine-loaded
SLNs
dapat
dikarakterisasi
dibuat menggunakan metode emulsion
efisiensi
enkapsulasi,
evaporation–solidification. Sebanyak 5 mg
polidispersitas,
tetrandrine, 110 mg fosfolipid SL-100
Loading) dan parameter lainnya.5 Ukuran
dilarutka dalam 5 mL etanol, 80 mg
partikel
gliserin behenate dilarutkan dalam 1 mL
pengembangan sistem SLNs ini, terutama
kloroform. Kedua fase organik tersebut
untuk mendapatkan ukuran yang sesuai
dicampurkan dan disimpan dalam water
untuk rute pemberian yang diinginkan.
pemuatan
sangatlah
indeks obat
penting
(Drug
dalam
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
Ukuran
partikel
7
diukur
menggunakan HPLC untuk menentukan
menggunakan foton korelasi spektroskopi
bagian yang tidak dienkapsulasi. Cangkang
atau
SLNs juga harus dihancurkan dengan
difraksi
untuk
laser.
spektroskopi
adalah
digunakan
untuk
SLNs
Foton suatu
korelasi
alat
yang
mengarakterisasi
penambahan tetrahidrofuran sebanyak 900 L
ke
dalam
100
L
SLNs,
lalu
nanopartikel.17 Pada karakterisasi ukuran
disentrifugasi pada 120.000 rpm selama 10
partikel analog amsacrine-loaded SLNs
menit pada suhu 4oC. Sebanyak 200 L
menggunakan laser neon helium dengan
supernatan
panjang gelombang 633 nm pada suhu
internal
25oC dan prosesnya diulang sebanyak tiga
menentukan beban obat keseluruhan (Fang
kali. Didapatkan hasil ukuran partikel
et al., 2016). Persen efisiensi enkapsulasi
sebesar 36,7±0,6 nm.6 Analog amsacrine-
dapat dihitung menggunakan persamaan :
loaded
SLNs
dibuat
untuk
sistem
ditambah
standar
EE (%) =
(5
dengan
50
mg/mL)
L
untuk
x 100 %
pemberian melalui rute injeksi intravena, Ket. dimana diameter rata-rata kapiler darah Wa : Jumlah total obat dalam SLNs sebesar 3,7 m sehingga ukuran partikel Ws : Jumlah obat bebas (Abdel et al., obat yang dibuat harus kurang dari 3,7 2016). m. Efisiensi enkapsulasi (EE%) analog amsacrine-loaded menggunakan
SLNs
metode
ditentukan
ultrasentrifugasi
pada 120.000 rpm (649.000 x g) selama 2 jam pada suhu 4oC (Hitachi CS150 GXL ultrasentrifus
;Jepang)
yang bertujuan
untuk mendapatkan obat dalam bentuk
Didapatkan nilai EE% dari Analog amsacrine-loaded
SLNs
sebesar
99,58±0,09%. Nilai EE% dipengaruhi oleh sifat dari obat yang digunakan serta formulasi SLNs yang dipakai. Kesesuaian antara sifat obat dan formulasi SLNs yang digunakan akan meningkatkan nilai EE%.6
bebas. Supernatan kemudian dianalisis Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
8
Selain karakteristik diatas, dalam hal biodistribusi,
analog
amsacrine-loaded
Miconazole memiliki kelarutan yang buruk dalam air, sehingga dalam sediaan biasa dapat
hati,
Untuk
pertama yang dilakukan yaitu pemilihan
mengonfirmasi hal tersebut, dilakukan
fase minyak, miconazol dilarutkan dalam
studi in vivo optical image IR-780-loaded
berbagai lipid, kemudian diukur rasio
SLNs, dimana dilakukan penyuntikan pada
jumlah miconazole terlarutnya. Dari hasil
tikus-tikus secara intravena yang kemudian
penelitian didapatkan bahwa kelarutan
diamati menggunakan sistem pencitraan in
tertinggi pada Precirol ATO5, sehingga
vivo (IVIS). Hasil dari studi in vivo
Precirol ATO5 dipilih sebagai lipid utama
membuktikan
dalam pembuatan
limpa,
dan
ginjal.
bahwa
amsacrine-loaded
benar
SLNs
analog
terlokalisasi
mengurangi
terapi.10
SLNs terakumulasi terutama di paru-paru,
antijamur.
hati, limpa, dan ginjal.6 Dengan mengubah
menggunakan
sistem
cahaya
amsacrine
ke
analog
Hal
SLNs. Miconazole-
loaded SLNs ditargetkan untuk pengobatan
dengan intensitas yang tinggi di paru-paru,
analog
efek
Dimana
hasil
metode
dinamis
pengukuran
penghamburan
menggunakan
mesin
amsacrine-loaded SLNs dapat mengubah
Zetatrac,
prilaku biodistribusi, peneliti berasumsi
sebesar
terjadinya
karena
menggunakan sentrifugasi dengan 5.000
kontribusi SLNs dalam menyerap protein
rpm selama 30 menit kemudian diukur
permukaan darah.3,6
pada panjang gelombang 274 nm yaitu
Untuk
perubahan
obat
tersebut
dengan
rute
oral,
didapatkan ukuran partikel 23 nm. Hasil pengukuran EE%
sebesar 90.2%. Selain itu berdasarkan studi
karakteristik SLNs disesuaikan dengan
pelepasan
target kerja obat. Beberapa contoh obat
miconazole-loaded
rute oral dengan target kerja berbeda, yaitu
dalam
miconazole, docetaxel, dan primaquine.
miconazole murni hanya 50%. Pelepasan
12
obat,
jam,
pelepasan SLNs
terjadi
sedangkan
obat 90% bubuk
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
9
obat pada obat miconazole-loaded SLNs
beberapa
memiliki pola biphasic, dimana dalam
SLNs memiliki ukuran partikel sebesar 215
waktu 2 jam (45% dari miconazole telah
± 27,1 nm, dengan EE% 80,7 ± 11,5 % ,
dilepas),
potensial zeta -27,7 ± 5,03 mV, dan indeks
diikuti
berkelanjutan.2
dengan
pelepasan
Berdasarkan
hasil
ini,
parameter.
Docetaxel-loaded
perdispersi 0,191 ± 0,0365.9 Secara studi in
alasan terjadinya pelepasan obat tersebut
vitro
menunjukkan
karena obat teradsorpsi pada permukaan
docetaxel-loaded
SLNs, dan selanjutnya obat dilepaskan
mekanisme difusi matriks atau penguraian
secara lambat dari matriks lipid melalui
nanopartikel di dalam usus.15 Selain itu
mekanisme pembubaran dan difusi.1,2
dilakukan
studi
pelepasan
SLNs
obat melalui
farmakokinetik
dan
Studi farmakokinetik juga dilakukan
toksisitas, hasil studi farmakokinetik pada
pada miconazole-loaded SLNs. Hasilnya
tikus menunjukkan bahwa formulasi SLNs
menunjukkan
meningkatkan
bahwa
miconazole-loaded
formulasi
SLNs
dapat
docetaxel
bioavailabilitas dengan
oral
memfasilitasi
meningkatkan penyerapan pada saluran
penyerapan di usus dan limpa. Studi
pencernaan, selain intu secara signifikan
toksisitas
dapat meningkatkan bioavailabilitas obat
pewarnaan histologis pada usus tikus,
2,5 kali dari formulasi kapsul biasa.2
hasilnya tidak ada bukti kerusakan pada
dievalusai
dengan
metode
docetaxel
dinding usus.4 Penggunaan tween 80 dapat
buruk.
meningkatkan proses penyerapan di usus
Docetaxel-loaded SLSs dibuat bertujuan
dan limfatik, serta bioavailabilitasnya yang
untuk meningkatkan penyerapan di usus
semakin baik. Sehingga docetaxel-loaded
dan
SLNs
Pada memiliki
formulasi
biasa,
bioavabilitas
limfatik
bioavabilitasnya.4
serta
yang
memperbaiki
Karakteristik
dari
docetaxel-loaded SLNs dapat dilihat dari
ini
sangat
mungkin
untuk
dikembangkan dalam penelitian untuk sistem pengiriman obat merarui rute oral.4 Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
10
dibuat
ledakan pelepasan pada awal pemberian.20
bertujuan untuk meningkatkan absorbansi
Hal ini berbeda dengan dua sediaan oral
obat
dengan
yang telah dibahas di atas yaitu miconazol
memiliki
dan docetaxel yang mengalami ledakan
bioavailabilitas yang buruk karena adanya
pelepasan obat di awal.4,6 Perbedaan
pengaruh dari metabolisme pre-sistemik
tersebut dapat terjadi karena beberapa
dan ekskresi.23 Oleh karena itu dibuatlah
faktor, seperti modifikasi matriks lipid,
primaquine dengan sistem nanopartikel.
konsentrasi
Ukuran partikel <500 nm baik diserap
produksi lainnya seperti suhu atau metode
dalam saluran pencernaan. Penggunaan
yang digunakan.16 Pada evaluasi efikasi
laktosa sebagai pengikat dapat mengurangi
menggunakan tikus, menunjukkan bahwa
ukuran
yang
primaquine-loaded SLNs lebih efektif 20%
digunakan dapat mebuat permukaan SLNs
lebih besar dibanding dengan dosis oral
menjadi lebih positif sehingga menjadi
konvensional, obat ini juga sangat efektif
aditif yang penting untuk meningkatkan
terhadap hipnozoit dari semua spesies
penyerapan di saluran pencernaan yang
malaria, hal ini menunjukkan bahwa
bermuatan
Primaquine-loaded
dengan sistem SLNs ini berpotensi sebagai
SLNs memiliki karakteristik, yaitu ukuran
obat antimalaria.20 Diflucortolone valerat-
partikel 236,4±2,9 nm, potensial zeta
loaded SLNs dibuat dengan tujuan sebagai
+23,0±2,8 mV , EE% 75,2 %, dan indeks
obat topikal. Bentuk sediaan yang dibuat
perdispersi 0,14±0,02 yang merupakan
yaitu sediaan semisolid. SLNs cocok untuk
kondisi optimumnya.
pengiriman
Primaquine-loaded
di
usus.
docetaxel,
Sama
SLNs
halnya
primaquine
partikel
dan
negatif.
kitosan
surfaktan,
obat
dan
parameter
topikal,
karena
Pada studi pelepasan obat yang
kemampuan mereka untuk mengurangi
diamati, primaquine-loaded SLNs dicapai
iritasi kulit, melindungi bahan aktif yang
hingga 72 jam, dimana tidak terjadi
dikemas
dan
memungkinkan
untuk
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
11
obat.18
oleh Ji et al.11 tentang naringenin-loaded
lipid
SLNSs untuk rute pemberian pulmonari
(labrasol atau labrifil) dapat meningkatkan
dihasilkan ukuran partikel sebesar 98±0,61
kelarutan
nm
pelepasan
terkontrol
Penggunaan
surfaktan
obat
berbasis
lipofiik,
EE%.1
meningkatkan
dari
Pada
sehingga penelitian
dengan
0,258±0,058.
indeks Indeks
pendispersi
perdispersi
ini
sebelumnya, dilaporkan bahwa dibutuhkan
merupakan suatu indikator apakah sediaan
30-50% fase lemak padat yang dibutuhkan
tersebut
untuk membuat formulasi semisolid SLNs.
penelitian
Namun
hanya
terdispersi dengan baik memiliki nilai
dibutuhkan 10-20% fase lemak padat untuk
potensial zeta >30 mV.8 Hasil pengujian
membuat
potensial zeta pada
pada
penelitian
formualasi
ini
SLNs
semisolid.
sudah
homogen.
sebelumnya,
Menurut
partikel
yang
naringenin-loaded
Pemilihan jenis lemak, surfaktan, dan
SLNs sebesar -31,4±0,98 mV, dan dapat
bahan
dikatakan sistem ini stabil.11
aktif
dalam
mempengaruhi
hasil
formulasi yang
sangat
diinginkan.
Rute pemberian lain yang dapat
Diflucortolone valerat-loaded SLNs pada
menggunakan sistem SLNs yaitu rute
penelitian ini memiliki karakteristik, yaitu
okular.
ukuran partikel
203.7±15.61nm sampai
merupakan contoh obat yang dibuat dalam
1421.00±16.32 nm, dengan nilai EE%
sistem SLNs untuk rute pemberian okular.
45.79 ± 4.40 %.1
Karekteristik dari sediaan tersebut yaitu
Seperti yang telah dibahas di atas. Rute pemberian akan
Tetrandrine-loaded
SLNs
ukuran partikel 18.77 ± 1.23 nm, potensial
mempengaruhi
zeta -8.71 ± 1.23 mV, EE% 95.6 ± 2.43 %,
ukuran partikel yang dibuat. Distribusi
dan indeks perdispersi 0,38 ± 0,12. Studi in
partikel
vitro
juga
sangat
penting
untuk
dilakukan
untuk
mengetahui
mengetahui sifat dan stabilitas dari sistem
pelepasan obat. Pelepasan obat di evaluasi
SLNs.12 Pada penelitian yang dilakukan
menggunakan metode dialysis bag diffusion Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
12
(cut-off 5 kDa, Milipore). Hasil dari
SIMPULAN
evaluasi in vitro ini dibandingkan dengan
Pada studi formulasi beberapa contoh obat
sediaan
di atas menunjukan bahwa Solid Lipid
larutan
tetrandrine,
yang
menunjukkan bahwa pelepasan obat pada
Nanoparticles (SLNs)
sediaan
tetrandrine-loaded
pada obat yang memiliki kelarutan yang
lambat
dibandingkan
SLNs lebih
dengan
larutan
buruk
dalam
air.
dapat diterapkan
SLNS
bertujuan
tetrandrine biasa, yaitu 55% dalam waktu
memperbaiki
14 jam.13 Pelepasan yang lambat ini
pelepasan obat, meningkatkan penyerapan ,
menunjukkan
dari
dan mengurangi toksisitas. Sistem ini dapat
nanopartikel ini bukan karena adanya
diterapkan dalam berbagai formulasi yang
fenomena permukaan, tetapi menunjukkan
disesuaikan dengan
bahwa obat terjerat dalam inti lipid
target obat. Modifikasi dapat dilakukan
sehingga difusi menjadi lambat.22 Selain
terutama dalam pemilihan matriks lipid,
studi in vitro, studi farmakokinetik dan
surfaktan, dan metode yang digunakan.
sitotoksisitas sel juga dilakukan. Untuk
UCAPAN TERIMA KASIH
studi
dilakukan
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
hasilnya
Ibu Marline Abdassah Bratadiredja sebagai
bawha
pelepasan
farmakokinetik
menggunakan menunjukkan
kelinci, bahwa
tetrandrine-loaded
bioavailibilitas,
kontrol
rute pemberian dan
dosen pembimbing.
SLNs secara signifikan dapat meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
bioavailabilitas dari tetrandrine. Untuk
1. Abdel-Salam, Fatma S, Seham AE,
studi
sitotoksisitas
Counting
Kit-8
menggunakan (CCK-8)
Cell
Azza
AM,
Hussein
OA.
2016.
assay,
Diflucortolone valerate loaded solid
menunjukkan tidak memiliki toksisitas
lipid nanoparticles as a semisolid
yang signifikan terhadap sel-sel pada
topical delivery system. Bulletin of
konsentrasi yang rendah.13 Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
13
Faculty of Pharmacy, Cairo University
Long C, et al. 2016. Amsacrine analog-
(54):1–7.
loaded
2. Aljaeid, Bader M, Khaled MH. 2016. Miconazole-loaded
solid
lipid
nanoparticles: formulation and evaluation of a novel formula with high bioavailability and
antifungal
activity.
International
solid
resolve
lipid
nanoparticle
insolubility
delivery:
for
injection
characterization
pharmacokinetics.
Drug
to
and Design,
Development and Therapy (10):10191028.
Journal of Nanomedicine (11):441–447.
7. Gasco RM, Nanovector Srl, Livorno V. 3. Bagul R, Mahajan V, Dhakenew A. 2007. Lipid nanoparticles: perspectives 2012. New approaches in nanoparticuand
challenges.
Advanced
Drug
late drug delivery system – a review. Int Delivery Reviews (59): 377–378. J Curr Pharm Res. (4):29–38. 8. Hao J, Fang X, Zhou Y, et al. 2011. 4. Cho, Hyun-Jing, Jin Woo P, In-Soo Y, Development and optimization of solid Dae-Duk K. 2014. Surface-modified lipid solid
lipid
nanoparticles
for
nanoparticle
formulation
for
oral ophthalmic delivery of chloramphenicol
delivery
of
docetaxel:
enhanced using a Box-Behnken design. Int J
intestinal absorption and lymphatic Nanomedicine 6(4):683–692. uptake.
International
Journal
of 9. Hu L, Tang X, Cui F. 2004. Solid lipid
Nanomedicine (9):495–504. nanoparticles (SLNs) to improve oral 5. Ekambaram P, Sathali AH, Priyanka K. bioavailability of poorly soluble drugs. 2012. Solid lipid nanoparticles: A J Pharm Pharmacol 56(12) :1527– review. Sci. Revs. Chem. Commun 1535. 2(1):80-102. 10.
Jain S, Jain S, Khare P, et al. 2010.
6. Fang, Yi-ping, Chih-Hung C, Pao-Chu Design and development of solid lipid W, Yaw-Bin H, Cherng-Chyi T, Yehnanoparticles for topical delivery of an Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
anti-fungal
agent.
14
Drug
Deliv
17(6):443–451. 11.
14.
Motwani
SK,
Chopra
S,
Talegaonkar S, Kohli K, Ahmad FJ,
Ji, Pang, Tong Y, Ying Y, Jie J, Jie
Khar
RK.
2008.
Chitosan–sodium
W, Ying Z, et al. 2016. Naringenin-
alginate
loaded
nanoparticles:
submicroscopic reservoirs for ocular
preparation, controlled delivery, cellular
delivery: Formulation, optimization and
uptake,
in vitro characterization. Eur J Pharm
solid
lipid
and
pharmacokinetics.
pulmonary Drug
Design,
Development and Therapy (10):911– 925. 12.
as
Biopharm 68(3):513-525. 15.
Muchow M, Maincent P, Muller
RH. 2008. Lipid nanoparticles with a Jia Y, Ji J, Wang F, Shi L, Yu J,
Wang
D.
characterization,
2015. and
Formulation, in
vitro/vivo
studies of aclacinomycin A-loaded solid lipid
nanoparticles.
Drug
Deliv.
14(7):1–9. 13.
nanopar-ticles
Jiawei, Li , Xiujun G, Zhidong L,
Chukwunwe IO, et al. 2013. Preparation and evaluation of charged solid lipid
solid matrix (SLNs, NLC, LDC) for oral drug delivery. Drug Dev Ind Pharm. 34(12):1394–1405. 16.
Mühlen A, Mehnert W. 1998. Drug
release and release mechanism of prednisolone
loaded
solid
nanoparticles.
Pharmazie.
lipid
(53):552–
555. 17.
Mukherjee S, Ray S, Thakur RS.
nanoparticles of tetrandrine for ocular
2009. Solid lipid nanoparticles: A
drug delivery system: pharmacokinetics,
modern formulation approach in drug
cytotoxicity and cellular uptake studies.
delivery system. Indian journal of
Drug Dev Ind Pharm, Early Online:1–
pharmaceutical sciences 71(4): 349-
8.
358.
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
18.
15
Muller RH, Mader K, Gohla SH.
2000. Solid lipid nanoparticles (SLNs) for controlled drug delivery – a review
acyclovir.
Drug
Dev
Ind
Pharm
(39):508–19. 23.
Singh KK, Vingkar SK. 2008.
of the state of the art. Eur J Pharm
Formulation. Antimalarial activity and
Biopharm (50):161–77.
biodistribution
19.
Natarajan JV, Nugraha C, Ng XW,
Venkatraman S. 2014. Sustained-release from nanocarriers: a review. J Control Release. 193(11):122–138.
of
oral
lipid
nanoemulsion of primaquine. Int J Pharm. (347):136–143. 24.
Sinha VR, Srivastava S, Goel H,
Vinay J. 2010. Solid lipid nanoparticles
Omwoyo, Wesley N, Bernhards O,
(SLN’s) – Trends and implications in
Florence O, Hulda S, Lonji K, Paula M,
drug targeting. International Journal of
et
Advances in Pharmaceutical Sciences
20.
al.
2014.
Preparation,
characterization, and optimization of primaquine-loaded
solid
lipid
(1):212-38. 25.
Swathi G, Prasanthi NL, Manikiran
nanoparticles. International Journal of
SS, Ramarao N. 2010. Solid lipid
Nanomedicine (9):3865–3874.
nanoparticles: colloidal lipid carrier
21.
Sailaja
KA,
Amareshwar
P,
Chakravarty P. 2011. Formulation of solid lipid nanoparticles and their applications. CPR 1(2): 197-203. 22.
of
solid
1-16. 26.
Yadav, Poonam, Girish S, Alok M,
Shasi A, Prem PS, Amita V. 2014. Solid
Seyfoddin A, Al-Kassas R. 2013.
Development
system for drug delivery. IJPSR 1(12):
lipid
Lipid Nanoparticles: an effective and promising
drug
delivery
system-a
nanoparticles and nanostructured lipid
review. Int. Journal of Pharmaceutical
carriers for improving ocular delivery of
Sciences and Research 5(4); 1152-1162.
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157