Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
1
Artikel Review
METODE PEMBUATAN NANOPARTIKEL UNTUK TERAPI KANKER Astri Sherly Inggriani, Patihul Husni Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung, Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 Telp./Fax. (022) 779 6200 Email :
[email protected]
Abstrak Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian di dunia. Saat ini telah dikembangkan sebuah metode nanomedicine yang dapat menargetkan obat ke sel tumor secara spesifik yaitu terapi nanopartikel. Nanopartikel adalah partikel koloid yang dapat berbentuk amorf atau kristal yang memiliki ukuran lebih kecil dari 1 mikron. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui metode-metode yang dapat digunakan dalam pembuatan nanopartikel. Metode yang dapat digunakan untuk membuat nanopartikel adalah nanopresipitasi, ekstraksi, evaporasi, nanoemulsi, homogenisasi, desolvasi dan emulsifikasi. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa obat yang diformulasikan nanopartikel memiliki efektivitas yang lebih baik dari pada obat tanpa formulasi nanopartikel. Kata kunci : nanopartikel, kanker, formulasi, karakterisasi
Abstract Cancer is one of the leading causes of death in the world. Currently it has developed a nanomedicine method that can targetting the drug specifically to tumor cells called nanoparticle therapy. Nanoparticles are colloidal particles that can be amorphous or crystalline which have a size smaller than 1 micron. The purpose of this article review is to determine methods that can be used in the production of nanoparticles. The method that can be used to make nanoparticles are nanoprecipitation, extraction, evaporation, nanoemulsion, homogenization, emulsification and desolvation. Based on the studies show that the drug Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
2
which formulated by nanoparticle has a better effectiveness than the drug without the nanoparticle formulation. Keywords : nanoparticle, cancer, formulation, characterization
yang jauh dari asalnya. Kanker terjadi
Pendahuluan
penyakit
Kanker merupakan salah satu
sebagai akibat mutasi atau perubahan
mematikan[1]
abnormal dalam gen yang bertanggung
GLOBOCAN,
jawab untuk mengatur pertumbuhan sel[5].
yang
Berdasarkan
sangat data
International Agency for Research on
Penanganan
penyakit
kanker
Cancer (IARC), diketahui bahwa pada
bermacam-macam mulai dari pembedahan,
tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru
radioterapi, kemoterapi dan terapi hormon.
kanker dan 8.201.575 kematian akibat
Hal itu bertujuan untuk memperpanjang
kanker di seluruh dunia[2] Prevalensi
waktu hidup pasien beberapa tahun dan
penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi
meningkatkan
yaitu mencapai 135.000 kasus pertahun.
Pengobatan dapat diberikan secara tunggal
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai
atau dikombinasikan, seperti pembedahan
negara dengan kasus penyakit kanker
dan
terbanyak di wilayah ASEAN setelah
beberapa permasalahan dalam penggunaan
Vietnam[3]. Data tersebut hampir sama
kemoterapi
dengan data dari Depkes RI pada tahun
metabolisme obat yang terlalu cepat,
2007 yang menyebutkan bahwa prevalensi
distribusi obat yang tidak sesuai, dan
penyakit kanker di Indonesia mencapai 100
adanya efek pada jaringan yang normal[7].
ribu setiap tahunnya[4].
Untuk mengatasi permasalahan tersebut
Kanker adalah pertumbuhan sel
kualitas
kemoterapi[6].
dikembangkan
hidup
Namun,
konvensional,
sebuah
pasien.
terdapat
seperti
metode
yang terjadi secara terus menerus dan tidak
nanomedicine yang dapat menargetkan
terkendali yang dapat merusak jaringan
obat ke sel tumor secara spesifik[7].
sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
National
3
Cancer
Institute
Metode review yang digunakan yaitu studi
mendefinisikan nanopartikel sebagai segala
pustaka dengan mengumpulkan beberapa
bentuk yang berukuran kurang dari 1
jurnal melalui sarana internet dari web
mikrometer[8].
terpercaya
Nanopartikel
merupakan
seperti
elsevier.
partikel koloid yang memiliki ukuran
pustaka
diameter 1-10 nm, dan diformulasikan
nanoparticle formulation for cancer. Dari
dengan
polimer
33 jurnal yang didapat, dipilih 10 jurnal
obat
yang memiliki tema formulasi nanopartikel
nanopartikel
untuk kanker. Kemudian dilakukan analisis
berguna untuk meningkatkan efektivitas,
dari 10 jurnal yang didapat. Pencarian
efisiensi obat yang diaplikasikan, dan
fakta dan bahan referensi yang mendukung
meningkatkan
data diperoleh juga melalui sarana internet.
menggunakan
biodegradable[9]. dengan
Penghantaran
menggunakan
keamanan
obat
dengan
mencegah obat untuk bereaksi pada tempat
menggunakan
penghantaran
obat
nanopartikel
pada
beberapa
nanopartikel
terapi
sukses
kanker. yang
PLGA-ORM Nanopartikel NP- HDACls
Shikonin-Act-SLN
[14]
[12]
[10]
metode,
ukuran,
serta
dapat
nanopartikel yang disajikan dalam tabel 1 yaitu
poly(lactic-
co-glycolic
acid)
, PCL-PLA-
nanoparticle (NP) formulation (PLGA-
, DTX-NPs [13],
ORM NP), poly(lactide-co-glycolide)-d-a-
, BSA-ANZ dan
(SAT)
pembanding,
aktivitas nanopartikel. Terdapat 10 jenis
Nab-ABZ [15], LPI-NPs [16], LCNP [17], SHsiRNA/ssPEI
dibandingkan berdasarkan platform, obat
Ada
digunakan dalam pengobatan kanker yaitu
[11],
kunci
Seluruh jurnal yang telah didapat,
digunakan
TPGS
kata
Hasil
yang tidak diharapkan. Teknologi
menggunakan
Pencarian
[18]
,
PLGA-
tocopheryl succinate
polyethylene
glycol
(PLGA-TPGS),
1000 Histone
deacetylase inhibitors Nanoparticle (NP-
Fenretinide [19].
HDACIs), docetaxel nanoparticles (DTX-
Metode
NPs),
Shikonin-Act-
Solid
Lipid
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
4
Nanoparticles (Shikonin-Act-SLNs), BSA-
Fenretinide. Setiap nanopartikel memiliki
ANZ
metode pembuatan, ukuran partikel, dan
dan
Nab-ABZ,
Lipid-coated
iodinated CDDP nanoparticles (LPI NPs),
aktivitas yang berbeda.
Liquid crystal nanoparticles (LCNPs), thiol-modified siRNA (SH-siRNA) yang dihantarkan polyethylenimine
oleh
bioreducible
(ssPEI),
PLGA-
Tabel 1. Perbandingan formulasi nanopartikel untuk terapi kanker No
Nanopartikel
Platform
Obat
Metode
Ukuran
Pengujian
Poly (lactic-coglycolic acid) (PLGA) 3-caprolactone, lactide and D-atocopheryl polyethylene glycol 1000 succinate (TPGS) PLGA-lecithinPEG
Ormeloxif ene
Teknik nanopresipitasi
~100 nm
Kanker pankreas tikus
Docetaxel
Ekstraksi/ evaporasi
200 nm
Sel kanker ovarium (HeLa).
Vorinosta t& quisinosta t
Teknik nanopresipitasi
vorinostat 72.6 nm &quisinost at 125.6 nm 170–227 nm
Kanker prostat dan kolorektal
1.
PLGA-ORM10
2.
PCL-PLATPGS11
3.
NP-HDACIs12
4.
DTX-NPs13
Chitosan
Docetaxel
Nanoemulsi air dalam minyak
5.
Shikonin-ActSLN14 BSA-ANZ dan Nab-ABZ15
SLN
shikoninAct Albendaz ole
Homogenisasi panas Desolvasi
70–120 nm
7.
LPI-NPs16
Ciplastin
Mikroemulsi
16-128 nm
Sel melanoma tikus (A375M)
8.
LCNP17
cis[Pt(NH3)2(H2O)2 ](NO3)2 Lipid mixture
Docetaxel
80-90 nm
9.
SH-siRNA/ ssPEI (SAT)18
Thiolated
150-200 nm
Kanker prostat tikus Sel kanker kolon tikus
10.
PLGAFenretinide19
thiolated BPEI (BPEI-SH) and disulfidecrosslinkedBPEI (ssPEI) PLGA/PEG
Tidak disebutkan Tidak disebutkan
Emulsifikasi/ evaporasi
165-600 nm
Kanker payudara
6.
-
Fenretinid e
BSA-ABZ 10 nm Nab-ABZ 200 nm
Sel kanker payudara (MDA-MB231) Sel epitel paruparu (A549) Sel kanker ovarium (SKOV3, OVCAR3)
Pembahasan Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
5
Nanopartikel adalah partikel koloid
digunakan karena mengalami degradasi
yang berbentuk amorf atau kristal yang
hidrolitik
memiliki ukuran lebih kecil dari 1 mikron
bermacam-macam faktor seperti komposisi
dan berpotensi menjadi skala atom[20].
kimia,
Teknologi nanopartikel telah menjadi tren
hidrofobisitas, morfologi, ukuran molekul
baru
sistem
dan distribusi molekul[24]. Selain itu PGLA
memiliki
memiliki karakter khusus, bersifat inert
beberapa kelebihan, seperti nanopartikel
terhadap bahan aktif namun kompatibel
mampu menembus ruang-ruang antar sel
jika dilakukan kombinasi, serta memiliki
yang hanya dapat ditembus oleh ukuran
kemampuan
partikel koloidal, memiliki stabilitas tinggi,
Penelitian
kapasitas tinggi, terlindung dari degradasi,
PLGA-PEG berperan dalam membentuk
pelepasan terkontrol, tolerabilitas yang
sistem
sangat baik dan memungkinkan rute
pelepasan obat yang terkontrol dengan
administrasi parenteral, oral, subkutan,
lambat yaitu 7 hari secara in vitro dan 11
optalmik dan rektal, aman dan memenuhi
hari secara in vivo dengan biodegradasi
persyaratan dosis[20,21,22, 23].
gradual[26].
dalam
penghantaran
Dalam
pengembangan obat,
karena
pembuatan
yang
dimodulasi
porositas,
hidrofilisitas,
membentuk telah
jaringan[25].
menunjukan
penghantaran
dengan
obat
bahwa
dengan
Penggunaan polimer dalam
nanopartikel
pembuatan nanopartikel dapat ditentukan
terdapat beberapa sistem yang dapat
dengan melihat jenis ikatan yang paling
digunakan, yaitu polimer nanopartikel,
optimal
polimer
dan
molekul obat, kelebihan polimer spesifik
1,
rata-rata
dalam proses biofarmasetik, dan dengan
nanopartikel
diformulasikan
dengan
menggunakan
sistem
seperti
konjugat,
nanokristal.
Pada
liposom, tabel
polimer
antara
gugus
fungsi
dengan
optimasi beberapa alternatif polimer[21]. Nanopartikel dapat diformulasikan
PLGA. PGLA merupakan salah satu
dengan
beberapa
metode
yakni
polimer biodegradable yang paling sering
nanopresipitasi, ekstraksi atau evaporasi, Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
6
nanoemulsi, homogenisasi, desolvasi dan
untuk
emulsifikasi.
Pembuatan
nanopartikel
menunjukan radiosensitisasi yang ampuh
PLGA-ORM,
NP-NDACIs
digunakan
secara in vitro dan lebih efektif dibanding
metode nanopresipitasi. Pada metode ini
HDACls, HDACls diuji kembali secara in
terjadi
vivo menggunakan model xenograf pada
perpindahan
pelarut
yang
nanopartikel
NP-HDACIs
melibatkan pengendapan dari polimer dari
tikus
pelarut organik dan difusi pelarut organik
Penelitian menunjukan bahwa HDACls
dalam medium berair dengan ada atau
NPs meningkatkan respon sel tumor
tidaknya surfaktan. Polimer, obat dan
terhadap radiasi melalui perpanjangan g-
surfaktan lipofilik dilarutkan dalam air
H2AX foci[12].
semipolar seperti aseton atau etanol.
kanker
kolorektal
PCL-PLA-TPGS
dan
prostat.
dan
PLGA-
dengan
metode
Larutan tersebut kemudian dituangkan ke
Fenretinide
dalam larutan yang mengandung stabilizer
ekstraksi atau evaporasi. Ekstraksi atau
dengan
Nanopartikel
evaporasi melibatkan dua langkah yaitu
terbentuk seketika oleh difusi pelarut yang
emulsifikasi dari larutan polimer ke dalam
magnetic
cepat[27].
stirer.
Nanopartikel
PGLA-ORM
dibuat
fase air dan penguapan pelarut polimer.
dibandingkan aktivitasnya dengan obat
Nanopartikel
Ormeloxifene
ultrasentrifugasi dan dicuci dengan air
(ORM),
keduanya
dihasilkan
dengan
berpontensi menghambat proliferasi sel
suling
kanker pankreas, namun PGLA-ORM
stabilizer
NPs memiliki penghantaran lebih cepat
diliofilisasi untuk penyimpanan DTX-NPs
dan efisien daripada ORM. Selain itu
dengan nanoemulsi air dalam minyak yaitu
PGLA-ORM
aktivitas
dengan dicampurkannya surfaktan, fase
penghambatan sel kanker yang lebih
minyak, fase air dan cosurfaktan[13,26].
baik
Aktivitas
NPs
dibanding
memiliki
ORM[10].
Sedangkan
untuk
menghilangkan
atau
obat
bebas
PCL-PLA-TPGS
residu
kemudian
NPs
dibandingkan dengan Taxotere® salah satu Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
7
merk obat yang biasa digunakan dalam
sekitar 20% untuk Shikonin-Act-SLN dan
terapi
30% untuk Shikonin-Act[14].
kanker.
Penelitian
menunjukan
bahwa pada waktu inkubasi 24 jam nilai
BSA-ANZ dan Nab-ABZ dengan
IC50 (µg/ml) sel HeLa yang diberi PCL-
metode desolvasi, yaitu ABZ dilarutkan
PLA-TPGS NPs yaitu 687.0, kemudian
dengan pelarut yang sesuai, kemudian
setelah 48 jam nilai IC50 menurun menjadi
dicampur albumin dan dipanaskan. Metode
19.3 dan pada 72 jam menjadi 4.6. berbeda
ini tidak diperlukan sentrifugasi untuk
dengan nilai IC50 Taxotere® pada waktu
membentuk sedimentasi[15]. Sebanyak 93%
inkubasi 24 jam nilai IC50 127.7 dan pada
obat ABZ yang dapat dilepaskan dari
48 jam 47.9 serta 71 jam 28.1. Penurunan
BSA-ABZ 10 nm, dan 83% dari Nab-ABZ
nilai IC50 pada PCL-PLA-TPGS NPs lebih
200 nm. Secara in vitro BSA-ABZ efektif
ini
membunuh sel kanker ovarium dengan
menunjukan bahwa PCL-PLA-TPGS NPs
toksisitas yang lebih rendah. Sedangkan uji
memiliki
in
tinggi
dibanding
aktivitas
taxotere®.
yang
Hal
lebih
tinggi
vivo
menunjukan
BSA-ABZ
membunuh sel HeLa dibanding obat
mengurangi pertumbuhan sel tumor secara
Taxotere® [2].
signifikan (p<0.02) dengan dosis terendah
Shikonin-Act-SLN
dengan
homogenisasi panas. Metode ini dilakukan
10 µg/ml yang dibandingkan dengan obat tanpa formulasi nanopartikel[15]. Sedangkan
pemanasan pada suhu tinggi, kemudian
pembuatan
LPI-NPs
dihomogenisasi dengan alat sentrifugasi[14].
menggunakan metode mikroemulsi dengan
Shikonin-Act-SLN
cara
diujikan
pada
sel
mencampurkan
prekursor
dan
kanker A549 yang menunjukan bahwa
senyawa leaving group yang baik, dimana
bentuk nanopartikel dari shikonin secara
keduanya merupakan senyawa yang larut
signifikan menghambat pertumbuhan sel
dalam air.
kanker setelah 48 jam, pada konsentrasi
NPs tidak dapat dilakukan dengan metode
30µM dapat pertumbuhan sel kanker
double emulsi atau nanopresipitasi karena
Pembuatan CDDP-I menjadi
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
8
CDDP merupakan molekul anorganik
[16]
.
teknologi
nanopartikel
secara
umum.
LPI NPs memiliki loading efficiency
Diameter partikel rata-rata dan distribusi
sebesar 82 wt%. Studi in vivo menunjukan
ukuran akan mempengaruhi stabilitas fisik
bahwa LPI NPs yang
dan
dibandingkan
distribusi
nanopartikel.
elektron
Teknik
dengan CDDP memiliki aktivitas anti
mikroskop
tumor yang lebih baik pada dua model
memastikan bentuk keseluruhan partikel
xenograf melanoma berbeda.
LPI NPs
polimer, yang mana dapat menentukan
menunjukan efek EPR yang kuat dan
toksisitasnya[27]. Semakin kecil ukuran
diakumulasikan 9.5% ID/g pada tumor
partikel
A375M tanpa menginduksi toksisitas [16].
permukaannya, sehingga pelepasan obat
maka
berguna
semakin
untuk
besar
luas
Ada beberapa macam parameter
akan semakin cepat. Namun kelemahannya
yang digunakan untuk mengkarakterisasi
yaitu partikel yang lebih kecil cenderung
sistem nanopartikel seperti ukuran partikel,
membentuk agregat selama penyimpanan
analisis dimensi, dan zeta potensial[24].
dan transportasi nanopartikel[27].
Karakterisasi nanopartikel dapat digunakan
Pengujian aktivitas anti kanker
beberapa jenis alat seperti JEOL-1210
dapat dilakukan secara in vitro maupun in
TEM
[10],
[11],
vivo dengan menggunakan berbagai jenis
Zetasizer Nano Z
sel kanker seperti sel kanker ovarium
[12],
(HeLa) atau (SKOV3, OVCAR3), sel
Dynamic Light Scattering
JEOL JSM-6700F
[11],
dynamic light scattering detector
Zetasizer Nano ZS [13][18], Malven Zetasizer
kanker
prostat, Sel
kanker
payudara
[15,16,17],
(MDA-MB-231), Sel
epitel
paru-paru
TEM
[15].
Pada Tabel 1 dihasilkan
ukuran partikel dengan range 10-600 nm.
(A549),
Sel melanoma tikus (A375M),
Batasan ukuran partikel yang efektif
kanker
digunakan dalam penghantaran obat masih
payudara[10,15,17,12,13,14,16,18,19].
belum pasti karena nanopartikel pada
efektivitas
sistem penghantaran obat berbeda dengan
membandingkan obat yang diformulasikan
kolon,
dilakukan
dan
kanker Pengujian
dengan
cara
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
9
nanopartikel dengan obat tanpa formulasi
sistemik pada administrasi kronis, anti-
nanopartikel.
Berdasarkan
penelitian
poliferasi yang lebih baik, pelepasan obat
menunjukan
bahwa
yang
lebih cepat, efikasi terapi lebih tinggi, dan
diformulasikan
obat
nanopartikel
memiliki
penetrasi lebih baik.
indeks terapi yang lebih baik dengan tidak
Ucapan Terima Kasih
adanya
pada
Penulis mengucapkan banyak terima kasih
administrasi kronis, anti-poliferasi yang
kepada Bapak Patihul Husni, M.Si., Apt
lebih baik, pelepasan obat lebih cepat,
selaku
efikasi terapi lebih tinggi, dan penetrasi
kepada Bapak Rizky Abdullah, PhD., Apt
lebih baik[10,16,11,12,17]. Namun terdapat
sebagai dosen pengampu mata kuliah
penelitian
Metode dan Desain Penelitian.
partikel
toksisitas
menyatakan yang
lebih
sistemik
bahwa kecil
ukuran
dosen
pembimbing,
dan
juga
memiliki
penghantaran obat yang lebih baik dengan
Konflik Kepentingan
toksisitas yang lebih tinggi [15].
Seluruh penulis menyatakan tidak terdapat
Simpulan
potensi
Nanopartikel adalah partikel koloid yang
penelitian, kepenulisan (authorship), dan
dapat berbentuk amorf atau kristal yang
atau publikasi artikel ini.
memiliki ukuran lebih kecil dari 1 mikron.
Daftar Pustaka
Nanopartikel dapat diformulasikan dengan
[1] Kemenkes RI. Data dan Informasi
beberapa metode seperti nanopresipitasi,
Kesehatan Situasi Penyakit Kanker.
ekstraksi
Jakarta: : Buletin Jendela Data dan
atau
evaporasi,
nanoemulsi,
homogenisasi, desolvasi dan emulsifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa
obat
yang
konflik
kepentingan
dengan
Informsi Kesehatan; 2014. 1-5 p. [2] International Agency for Research on
diformulasikan
Cancer (IARC). Estimated cancer
nanopartikel memiliki indeks terapi yang
incidence, mortality, and prevalence
lebih baik dengan tidak adanya toksisitas Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
10
worldwide in 2012. GLOBOCAN;
tube to the clinic. J Drug Deliv
2012.
2011;1-10.
[3] WHO. WHO Reference 2007 for Child & Adolescent. Geneva : WHO; 2007. [4]
Depkes
RI.
Keputusan
Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 812/Menkes/SK/ VII/2007 Tentang
[9] Sahoo, S., K., Labhasetwar, V. Nanotech
Approaches
to
Drug
Delivery and Imaging, Drug Discov, 2003;8:1112–1120. [10] Khan S, Chauhan N, Yallapu MM,
Kebijakan Perawatan Paliatif; 2007.
Ebeling MC, Balakrishna S, Ellis RT,
[5] Depkes RI. Pencegahan Kanker Leher
et al. Nanoparticle formulation of
Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta:
ormeloxifene for pancreatic cancer.
Direktorat
Biomaterials.
Pengendalian
Penyakit
Tidak Menular Direktorat Jenderal PPP Departemen Kesehatan RI; 2009. [6] WHO. Cancer Control Knowledge into
Elsevier
Ltd;
2015;53:731–43. [11] Ma Y, Zheng Y, Liu K, Tian G, Tian Y, Xu L, et al. Nanoparticles of
Action Treatment Knowledge into
poly(Lactide-Co-Glycolide)-d-a-
Action
Tocopheryl polyethylene glycol 1000
Diagnosis
and
Treatment.
Geneva : WHO Guid Eff Program;
succinate
2008.
cancer treatment. Nanoscale Res Lett.
[7] Keen J. 2008. Commentary: a step
random
copolymer
for
Elsevier Ltd; 2010;5(7):1161–9.
towards a new targeted nanotherapy
[12] Wang EC, Min Y, Palm RC,
for pancreatic cancer. Cancer Biol
Fiordalisi JJ, Wagner KT, Hyder N, et
Ther 2008;7(10):1591-2.
al.
[8] Shanker M, Jin J, Branch CD,
Nanoparticle
histone
formulations
deacetylase
inhibitors
of for
Miyamoto S, Grimm EA, Roth JA,
effective chemoradiotherapy in solid
Ramesh R. 2011. Tumor suppressor
tumors. Biomaterials. Elsevier Ltd;
gene-based nanotherapy : from test
2015;51:208–15. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
11
[13] Jain A, Thakur K, Kush P, Jain UK. Docetaxel
loaded
[17] Cervin C, Tinzl M, Johnsson M,
chitosan
Abrahamsson PA, Tiberg F, Dizeyi N.
Formulation,
Properties and effects of a novel liquid
cytotoxicity
crystal nanoparticle formulation of
studies. Int J Biol Macromol. Elsevier
docetaxel in a prostate cancer mouse
B.V.; 2014;69:546–53.
model. Eur J Pharm Sci. Elsevier
nanoparticles: characterization
and
[14] Eskandani M, Nazemiyeh H. Selfreporter lipid
shikonin-Act-loaded nanoparticle:
B.V.; 2010;41(2):369–75.
solid
[18] Muthiah M, Che HL, Kalash S, Jo J,
Formulation,
Choi SY, Kim WJ, et al. Formulation
physicochemical characterization and
of
geno/cytotoxicity evaluation. Eur J
proliferative
Pharm
thiolated Akt1 siRNA and disulfide-
Sci.
Elsevier
B.V.;
2014;59(1):49–57.
MH,
responsive
nanoparticles
antifrom
crosslinked PEI for efficient anti-
[15] Noorani L, Stenzel M, Liang R, Pourgholami
glutathione
Morris
DL.
Albumin nanoparticles increase the
cancer gene therapy. Colloids Surfaces B
Biointerfaces.
Elsevier
B.V.;
2015;126:322–7.
anticancer efficacy of albendazole in
[19] Graves R a., Ledet G a., Glotser EY,
ovarian cancer xenograft model. J
Mitchner DM, Bostanian L a., Mandal
Nanobiotechnology. 2015;13(1):25.
TK. Formulation and evaluation of
[16] Guo S, Wang Y, Miao L, Xu Z, Lin
biodegradable nanoparticles for the
CHM, Huang L. Turning a water and
oral delivery of fenretinide. Eur J
oil insoluble cisplatin derivative into a
Pharm
nanoparticle formulation for cancer
2015;76(April):1–9.
therapy. Biomaterials. Elsevier Ltd; 2014;35(26):7647–53.
Sci.
Elsevier
B.V.;
[20] Buzea C, Pacheco II, Robbie K. Nanomaterials
and
nanoparticles:
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
12
sources and toxicity. Biointerphases.
(ColoPulse technology) for targeted
2007;2(4):MR17–R71.
delivery in the lower intestinal tract:
[21] Martien R, Adhyatmika, Irianto IDK,
Influence of the core composition on
Farida V, Dian PS. Perkembangan
release characteristics. Pharmaceutical
Teknologi
Sebagai
Development
Majalah
;2012:17(1): 40-47.
Nanopartikel
Sistem Penghantaran Obat.
Farmaseutik. 2012;8(1):133–44.
and
Technology,
[26] Vij N., Min T., Marasigan R., Belcher
[22] Bawarski WE, Chidlowsky E, Bharali
C. N., Mazur S., Ding H., et al.
DJ, Mousa SA. Nanomedicine: NBM
Development of PEGylated PLGA
2008;4:273.
nanoparticle
[23] Merisko-Liversidge EM, Liversidge GG. Drug Nanoparticles: Formulating Poorly
Water-Soluble
Compounds.
Toxicol Pathol. 2008;36(1):43–8.
Formulation
controlled
and
sustained drug delivery in cystic fibrosis, J. Nanobiotech.; 2010:8: 22. [27] Sovan Lal Pal, Utpal Jana, P. K. Manna, G. P. Mohanta, R. Manavalan.
[24] Pathak Y, Thassu D. Drug Delivery Nanoparticles
for
and
Nanoparticle: preparation
An and
overview
of
Characterization.
Characterization. Vol. 191, Drugs and
Journal of Applied Pharmaceutical
the Pharmaceutical Sciences [First
Science 01 (06); 2011: 228-234.
Edition]. 2009. 126-143 p.
[28] Bennet D, Kim S. Application of
[25] Schellenkens R. C. A., Baltink J. H., Woesthuis
E.
M.,
Stellaard
F.,
Nanotechnology in Drug Delivery. Chapter 8 : Polymer Nanoparticles for
Kosterink J. G. W., Woerdenbag H. J.,
Smart
Drug
dan Frijlink H. W., Film coated tablets
2014:257-310.
Delivery;
intech;
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157