Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1
1
Mitos Konsumsi Telur sebagai Penyebab Penyakit Kardiovaskuler: Article Review Pria Gutama, Mulyadi G.T. Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia Email:
[email protected] Abstrak Telur merupakan makanan yang kontroversial bagi para ahli gizi dan kesehatan, karena kandungan lemak jenuh (sekitar 3g/100g) dan kolesterol (sekitar 200-300mg/100g) yang tinggi. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menjawab mitos yang beredar di masyarakat dengan membatasi jumlah konsumsi telur dan lebih banyak mengkonsumsi sumber karbohidrat sederhana. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang lemah antara konsumsi telur dengan penyakit kardiovaskuler (pada kolesterol HDL), bahkan dalam jumlah yang sesuai, protein dari telur sangat bermanfaat dalam metabolisme, komposisi, dan fungsi HDL secara signifikan. Kata kunci: Telur, metabolisme HDL, penyakit kardiovaskuler (CVD). Abstract Eggs was a controversial food for healthcare professionals and nutritionists, because the saturated fat content (ca 3g/100g) and cholesterol (ca. 200-300mg/100g) were high. Several studies has also been done to answer the myth to avoid eggs consumption rather than the simple carbohydrate. The studies showed the a weak relationship between the eggs consumption and the cardiovascular disease developed. Nevertheless, proportional eggs protein consumption are significantly usefull in the high density lipoprotein composition, function and metabolism. Keywords: Eggs, HDL Metabolism, Cardiovascular Disease (CVD)
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
2
Pendahuluan Telur
produk
yang melakukan diet, dan diberi aktivitas
peternakan yang memberikan sumbangan
antioksidan, dapat melindungi manusia
terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi
dari berbagai proses degeneratif, termasuk
masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan
PJK.3 Ada beberapa mitos yang beredar di
gizi
masyarakat
yang
merupakan
cukup
sempurna
karena
Indonesia
mengenai
telur,
mengandung zat–zat gizi yang sangat baik
salah satunya adalah mengonsumsi telur
& mudah dicerna. Oleh karenanya telur
dapat
merupakan bahan pangan yang sangat baik
dalam
untuk anak – anak yang sedang tumbuh
menyebabkan penyakit jantung.4
dan memerlukan protein dan mineral dalam jumlah banyak dan juga dianjurkan diberikan kepada orang yang sedang sakit untuk
mempercepat
kesembuhannya.
Telur
proses mempunyai
kandungan protein tinggi dan mempunyai susunan protein yang lengkap, akan tetapi lemak yang terkandung didalamnya juga tinggi.1 Telur merupakan makanan murah dan
bergizi
tinggi,
menyediakan
18
vitamin dan mineral. Namun demikian, rata-rata, isi makronutrien telur termasuk karbohidrat rendah sekitar 12 g per 100 g protein dan lipid, yang sebagian besar
meningkatkan darah
kadar
kolesterol
sehingga
beresiko
Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi terbentuknya plak di dalam arteri koroner. Ketika plak terbentuk di arteri, kondisi ini disebut aterosklerosis. Plak mempersempit arteri dan mengurangi aliran
darah
ke
otot
jantung,
mempermudah terbentuknya bekuan dalam arteri. Gumpalan darah dapat sebagian atau seluruhnya
menutup
darah.5
aliran
Terjadinya PJK tidak bisa lepas dari proses-proses yang membuat pembuluh darah
koroner
merupakan mempunyai
menyempit.
jenis
lipid
makna
Kolesterol
yang
klinis
relatif penting
2
tunggal tak jenuh. dan pasokan makanan
sehubungan dengan aterogenesis.6
dengan beberapa nutrisi penting. Beberapa nutrisi ini, seperti seng, selenium, retinol dan tokoferol, berkurang pada seseorang
Kolesterol dalam darah diedarkan oleh lipoprotein, diantaranya ada dua jenis
3
lipoprotein utama, yaitu Low Density
inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi berupa
Lipoprotein (LDL) dan High Density
informasi
(HDL).7
Lipoprotein
umum
mengenai
telur,
Konsekuensi
kandungan dalam telur(kolesterol dan
hiperlipidemia yang paling penting adalah
nutrisi lain), kondisi subyek(umur, IMT,
peningkatan kolesterol serum, terutama
riwayat penyakit, dll), CVD, kolesterol.
peningkatan
merupakan
Kriteria ekslusi berupa tahun terbit jurnal
predisposisi terjadinya aterosklerosis serta
penelitian lebih dari 10 tahun terakhir.
PJK.8
Jumlah jurnal penelitian yang diperoleh
Sedangkan HDL bersifat protektif terhadap
sebanyak 23 jurnal, setelah proses skrining
kemungkinan pengendapan aterosklerosis.
berdasarkan
Hasil studi menunjukkan konsentrasi tinggi
sebanyak 19 jurnal.
LDL
meningkatnya
yang
risiko
terjadinya
kolesterol HDL dalam sirkulasi membantu 9
mencegah PJK.
inklusi
diperoleh
Hasil
Kadar kolesterol total
yang tinggi dan HDL yang rendah akan
Tabel 1. Rasio Berbahaya Konsumsi Telur dengan infark
meningkatkan
kriteria
rasio
dari
keduanya,
miokard
dalam
metode
regresi
Cox
multivariabel
peningkatan rasio ini telah diakui berkaitan Rasio Berbahaya (95%
dengan peningkatan risiko PJK.10
CI)
Konsumsi Kasus
Metode
Telur
Dalam
penulisan
review
Sesuai
Model
Model
umur
1*
2**
291
1.0
1.0
1.0
474
1.10
1.05
1.12
(0.95-
(0.91
(0.96
1.27)
–
–
1.22)
1.31)
ini < 1 kali
dilakukan dengan menggunakan metode per
meta analisis. Sumber data diperoleh dari minggu
jurnal
penelitian
yang
relevan
yang
diunduh secara online. Dilakukan proses skrining
dalam
menentukan
jurnal
penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria
1 kali per minggu
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
1.21
1.14
1.16
4 hiperkolesterolemia (ya / tidak), dan riwayat
per
(1.05-
(0.99
(1.00
orangtua infark miokard dini (ya / tidak).11
minggu
1.40)
–
–
1.32)
1.36)
1.24
1.12
1.18
per
(1.00-
(0.91
(0.93
minggu
1.54)
–
–
1.40)
1.49)
1.02
0.92
0.90
Telur merupakan makanan yang
per
(0.83-
(0.74–
(0.72
kontroversial bagi para ahli gizi dan
minggu
1.27
1.14)
–
kesehatan, karena kandungan lemak jenuh
1.14)
(lk. 3 g/100 g) dan kandungan kolesterol
0.88
(lk. 200-300 mg / 100 g) yang tinggi.12
2-4 kali
5-6 kali
7+ kali
P untuk
546
115
124
0.21
0.94
linear
Pembahasan 1. Kandungan dalam Telur
Akibat dua penanda krusial tersebut,
trend
selama 40 tahun terakhir, masyarakat telah Ket:
diperingati agar waspada dengan seringnya *Disesuaikan dengan usia, indeks massa tubuh (terus menerus), merokok (tidak pernah,
mengkonsumsi telur yang beresiko dengan PJK. Hal ini didasarkan pada asumsi
perokok masa lalu dan saat ini), dan riwayat
bahwa
konsumsi
makanan
dengan
hipertensi.
kolesterol tinggi terkait dengan kadar ** Disesuaikan dalam model 1 ditambah asupan vitamin, konsumsi alkohol (<1, 1-4, 56, 7 + minuman / minggu), konsumsi sayuran
kolesterol dalam darah yang tinggi dan PJK. Setelah itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet kolesterol secara
(<3, 3-4, 5-6, 7-13, 14 + porsi / minggu),
umum dan khusus
dalam telur telah
sarapan sereal (0, 1, 2-6, 7 + porsi / minggu),
memberikan efek yang lemah pada kadar aktivitas fisik (<1, 1, 2-4, 5 + / minggu), kelompok pengobatan (4 kelompok) fibrilasi atrium ( ya / tidak), diabetes mellitus,
kolesterol darah dan pada PJK.13 1.1.Sumber Kolesterol
3
Telur
merupakan
salah
satu
sumber kolesterol yang tinggi pada makanan. Studi epidemiologi telah menemukan hubungan yang lemah antara asupan makanan kolesterol dengan
resiko
penyakit.
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
5
kardiovaskular.
Terlepas
diet
karbohidrat
kolesterol, lemak jenuh dan pola diet
menaikkan
mungkin
kadar
meningkatkan kadar lipid, dan
kolesterol darah. Selain itu, perbedaan
secara bersamaan meningkatkan
individu dalam menanggapi diet kolesterol
resiko
kardiovaskular.
sangat
asupan
vitamin
juga
dari
mempengaruhi
bervariasi,
yang
dapat
mengakibatkan tekanan
Tinggi mungkin
mempengaruhi hubungan antara konsumsi
memiliki
telur dan risiko penyakit jantung koroner
yakni pada pengurangan jaringan
dan stroke. Selain itu, beberapa penelitian
adiposa visceral dan faktor resiko
telah menunjukkan bahwa konsumsi telur
kardiovaskular lainnya.17,18
dapat meningkatkan pembentukan ukuran partikel LDL dan meningkatkan
terhadap
arterosklerosis.14,15
lainnya
kolesterol,
telur
seperti
protein
berkualitas tinggi dan vitamin D. Dalam hasil proyek Diet, Obesitas, dan
Gene
peningkatan
(Diogenes)
bahwa
konsumsi
protein
bersama-sama dengan pengurangan karbohidrat sederhana (dalam batas indeks glikemik yang bermanfaat) dapat mengontrol berat badan.16 Mengganti
lemak jenuh, dan kadar lemak
meningkatkan
merupakan sumber nutrisi yang baik
Telur merupakan sumber
jenuh yang terlalu tinggi dapat
1.2.Sumber Nutrisi Selain
menguntungkan
1.3.Sumber lemak jenuh
HDL, yang mungkin
perlindungan
efek
D
darah,
protein
dengan
total
kolesterol.
Umumnya dianggap bahwa lemak jenuh dan kolesterol merupakan lipid yang ditimbun dalam arteri sehingga semua asam lemak jenuh dalam makanan harus dikurangi. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena lemak
kelebihan asupan asam tak
jenuh
jamak
(polyunsaturated fatty acid/PUFA) n—6 dari minyak nabati yang dimurnikan
yang
mempunyai
dampak sebagai pemicu kanker dan penyakit jantung. Bahkan plak
6
arteri sebagian besar mengandung
HDL PL (fospolipid), fraksi ini muncul
lemak tak jenuh khususnya lemak
dan
tak jenuh jamak dan bukan lemak
fungsi HDL .24 Dalam komponen terbesar
jenuh.19
HDL, fosfolipid mewakili ~ 45-50% dari
adalah
kunci
lipid25,
total
2. Hubungan HDL dengan telur HDL
menjanjikan
untuk
dengan
meningkatkan
kelas
fosfolipid
penanda
dominan termasuk fosfatidilkolin (PtdCho;
kardioprotektif dalam penyakit metabolik
~ 80%), sphingomyelin (CerPCho; ~ 10%),
yang
fosfatidiletanolamin
berhubungan
dengan
obesitas,
(PtdEtn;
~
3%),
termasuk Penyakit kardiovaskular (CVD)
lysophosphatidylcholine (LysoPtdCho; ~
(Mets).20
1-2%) dan phosphatidylinositol (PtdIns; ~
dan
sindrom
Mekanisme
metabolik utama
mempromosikan
dimana
kesehatan
HDL
1-2%).26,27
jantung
Telur
merupakan
lemak
jenuh
dapat
terlaksana melalui mediasi akuisisi lipid
jenuh.
dari sel busa makrofag dalam dinding
meningkatkan
arteri untuk berpartisipasi dalam reverse
sekaligus HDL, sehingga secara otomatis
cholesterol transport (RCT)21, sementara
meningkatkan
antitrombotik, anti-inflamasi, dan sifat
merupakan perpaduan kolesterol LDL dan
antioksidan
HDL. Pada partikel HDL terdapat Apo-A
dari
perlindungan
lebih
HDL
memberikan
lanjut
terhadap
aterosklerosis.22
Asam
sumber
lemak kadar
kolesterol
kolesterol
total
LDL
yang
yang merupakan apolipoprotein sebagai penyusun
utamanya.
Apo-A
memiliki
Kapasitas HDL untuk memfasilitasi
peran utama untuk mengangkut kolesterol
pengeluaran kolesterol selular berbeda
dari sel perifer untuk dimetabolisme dan
beda,
sebaliknya.
hal
ini
dipengaruhi
oleh
heterogenitas ukuran dan struktur HDL, jenis
protein
dan
komposisi
lipid.23
Kolesterol
bebas
yang
diperoleh dari jaringan perifer/ lipoprotein lain
diubah
menjadi
kolesterol
ester
Sementara berbagai komponen dan jalur
(enzim lesitin-kolesterol asil transferase,
HDL
modulasi
LCAT) kemudian ditransport ke hati dan
komposisi lipid HDL, khususnya fraksi
diekskresikan ke empedu dalam bentuk
telah
ditargetkan,
7
kolesterol maupun sebagai asam/ garam
perubahan yang bermanfaat dari asupan
empedu. Jika kadar HDL dalam darah
telur utuh termasuk peningkatan yang lebih
meningkat, maka LDL akan diangkut oleh
besar dalam partikel HDL, diameter HDL
HDL untuk dimetabolisme di hati sehingga
dan LDL dan aktivitas lesitin-kolesterol
kadar LDL dalam darah akan menurun.28
acyltransferase (LCAT), serta pengurangan
Peningkatan kadar kolesterol HDL oleh
yang lebih besar di aterogenik dan partikel
asam lemak jenuh akan menurunkan risiko
menengah
penyakit jantung. Hal ini disebabkan peran
dengan asupan pengganti telur seperti
HDL
daging dan ikan.33
dalam
membalikkan
transport
kolesterol dari membran sel ke hati
jika
dibandingkan
Simpulan
memungkinkan hati membuang kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer sehingga
VLDL
Berbagai
hasil
penelitian
yang
disajikan dalam artikel ini menunjukkan
19
melindungi organ dari aterosklerosis. Dari
semua
sumber
makanan
berfungsi memodulasi distribusi HDL-PL dan fungsi partikel, telur merupakan salah satu kandidat yang paling menjanjikan, karena kuning telur adalah salah satu dari
hubungan yang lemah antara konsumsi telur
dengan
penyakit
kardiovaskuler,
karena pada jumlah yang sesuai, protein dari
telur
sangat
bermanfaat
dalam
metabolisme, komposisi, dan fungsi HDL secara signifikan.
sumber makanan terkaya PtdCho, PtdEtn, dan CerPCho.29,30 Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mutunggi et al, 2010, telah menunjukkan bahwa konsumsi tiga telur per hari sebagai bagian dari diet dalam membatasi
karbohidrat
mampu
meningkatkan profil lipoprotein aterogenik dan meningkatkan plasma HDL-C pada laki-laki yang gemuk,
31
laki-laki dan
perempuan dengan Mets32. Pada Mets,
Ucapan Terima Kasih Penulis menyampaikan terima kasih kepada
Bapak
Tedjasaputra.,
Drs. Apt.
Moeljadi selaku
G. dosen
pembimbing atas kritik dan saran yang membangun, dan kesediaannya dalam menelaah artikel ini.
8
Coronary Heart Disease. Available
Konflik Kepentingan Seluruh penulis menyatakan tidak terdapat
potensi
dengan
konflik
penelitian,
online at
kepentingan
http://www.nhlbi.nih.gov/health/health
kepenulisan
-topics/topics/cad. [Diakses 2 Juni
(authorship), dan atau publikasi artikel ini.
2016]. 4. Mensink RP, Zock PL, Kester ADM,
Daftar Pustaka 1. Sudaryani T. Kualitas Telur. Jakarta: Penebar Swadaya; 2003. 2. Natoli S, Markovic T, Lim D, Noakes M, Kostner K. Unscrambling the research: Eggs, serum cholesterol and coronary heart disease. Nutr. Diet. 2007; 64: 105–111. Kassis N, Drake SR, Beamer SK, Matak KE, Jaczynski J. Development of Nutraceutical Egg Products with Omega-3-rich Oils. Food Sci. Technol. 2010; 43: 777-783. Widiyan R. 2013. Mitos dan Fakta Seputar Konsumsi Telur. Tersedia online di http://health.kompas.com/read/2013/08 /01/1116597/4.Mitos.dan.Fakta.Seputa r.Konsumsi.Telur [diakses 30 Mei 2016]. 3. National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI), 2012. What Is
Katan MB. Effects of dietary fatty acids and carbohydrates on the ratio of serum total to HDL cholesterol and on serum lipids and apolipoproteins: a meta-analysis of 60 controlled trials. Am J Clin Nutr. 2003; 77: 1146–55. 5. Woodward M, Barzi F, Feigin V, Gu D, Huxley R, Nakamura K. Associations between high-density lipoprotein cholesterol and both stroke and coronary heart disease in the Asia Pacific region. Eur Heart.J. 2007; 28: 2653-60. 6. Djousse Luc, Gaziano J Michael. Egg Consumption and Cardiovascular Disease and Mortality The Physicians’ Health Study. Am J Clin Nutr. 2008; 87(4): 964-969. 7. Shin, Jang Yel, Xun P, Nakamura Y, He K. Egg Consumption in relatiom to risk of cardiovascular disease and
9
diabetes. Am J Clin Nutr. 2013; 98(1):
cardiovascular disease: from present
146–159.
evidence to future
Adar Sigal E, Sinai T, Henkin Y.
perspectives. Atherosclerosis.
Nutritional recommendations for
2012;225:253-63.
cardiovascular disease prevention.
12. Cornier MA, Dabelea D, Hernandez
Nutrients. 2013; 5(9): 3646-3683.
TL, Lindstrom RC, Steig AJ, Stob NR,
8. Greene CM, Waters D, Clark RM,
Van Pelt RE, Wang H, Eckel RH. The
Contois JH, Fernandez ML. Plasma
metabolic syndrome. Endocr Rev.
LDL and HDL characteristics and
2008; 29:777–822.
carotenoid content are positively
13. Tuminah, Sulistyowati. Efek Asam
influenced by egg consumption in an
Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak
elderly population. Nutr Metab
Jenuh "TRANS" terhadap Kesehatan.
(Lond) 2006;3:6.
Media Penelitian dan Pengembangan
9. Mutungi G, Waters D, Ratliff J, Puglisi M, Clark RM, Volek JS, et al. Eggs
Kesehatan. 2009;Vol. 12. 14. Rader DJ, Alexander ET, Weibel GL,
distinctly modulate plasma carotenoid
Billheimer J, Rothblat GH. The role of
and lipoprotein subclasses in adult men
reverse cholesterol transport in animals
following a carbohydrate-restricted
and humans and relationship to
diet. J Nutr Biochem. 2010;21:261-7.
atherosclerosis. J Lipid Res. 2009;
10. Rosenblum JL, Castro VM, Moore CE, Kaplan LM. Calcium and vitamin D
50(Suppl):S189–S194. 15. Asztalos BF, Tani M, Schaefer EJ.
supplementation is associated with
Metabolic and functional relevance of
decreased abdominal visceral adipose
HDL subspecies. Curr Opin Lipidol.
tissue in overweight and obese
2011; 22:176–185.
adults. Am J Clin Nutr. 2012;95:1018. 11. Brandenburg VM, Vervloet MG, Marx N. The role of vitamin D in
16. Larsen TM, Dalskov S, van Baak M, Jebb S, Kafatos A, Pfeiffer A, et al. The Diet, Obesity and Genes (Diogenes) Dietary Study in eight
10
European countries - a comprehensive
phospholipid content and composition
design for long-term intervention. Obes
as a major factor determining
Rev. 2010;11(1): 76-91.
cholesterol efflux capacity from
17. Kontush A, Chapman MJ. Functionally
Fu5AH cells to human serum.
defective high-density lipoprotein: a
Arterioscler Thromb Vasc Biol. 1997;
new therapeutic target at the crossroads
17:2685–2691.
of dyslipidemia, inflammation, and
23. Rosenson RS, Brewer HB Jr,
atherosclerosis. Pharmacol Rev. 2006;
Chapman MJ, Fazio S, Hussain MM,
58:342–374.
Kontush A, Krauss RM, Otvos JD,
18. Brown CT. Patofisiologi Konsep Klinis
Remaley AT, Schaefer EJ. HDL
Proses- Proses Penyakit Volume 1
measures, particle heterogeneity,
Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2006: 578-
proposed nomenclature, and relation to
93.
atherosclerotic cardiovascular events.
19. Bull E, Morrell J. Simple Guides Cholesterole Edisi ke-1. Jakarta: Erlangga; 2007: 3-22. 20. Fathoni, M. Penyakit Jantung Koroner:
Clin Chem. 2011; 57:392–410. 24. Dashti M, Kulik W, Hoek F, Veerman EC, Peppelenbosch MP, Rezaee F. A phospholipidomic analysis of all
Patofisiologi, Disfungsi Endothel, dan
defined human plasma lipoproteins. Sci
Manifestasi Klinis Edisi Ke-1.
Rep. 2011; 1:139.
Surakarta: UNS Press; 2011. 21. Tchoua U, Gillard BK, Pownall HJ.
25. Zhang W, Asztalos B, Roheim PS, Wong L. Characterization of
HDL superphospholipidation enhances
phospholipids in pre-alpha HDL
key steps in reversecholesterol
selective phospholipid efflux with
transport. Atherosclerosis. 2010;
apolipoprotein A-I. J Lipid Res. 1998;
209:430–435.
39:1601–1607.
22. Fournier N, Paul JL, Atger V, Cogny
26. Rampengan,
SH.
Meningkatkan
A, Soni T, de la Llera-Moya M,
Kolesterol
HDL:
Paradigma
Rothblat G, Moatti N. HDL
dalam
pencegahan
baru
penyakit
11
kardiovaskular.
Jurnal
Biomedik
(JBM).2015; Vol 7(2): 89-98. 27.
metabolic syndrome. Food Funct. 2013; 31:213–221.
Weihrauch JL, Son Y-S. The
32. Klimov AN, Konstantinov VO,
phospholipid content of foods. J Am
Lipovetsky BM, Kuznetsov AS,
Oil Chem Soc. 1983; 60:1971–1978.
Lozovsky VT, Trufanov VF, Plavinsky
28. Cohn JS, Kamili A, Wat E, Chung
SL, Gundermann KJ, Schumacher R.
RW, Tandy S. Dietary phospholipids
“Essential” phospholipids versus
and intestinal cholesterol absorption.
nicotinic acid in the treatment of
Nutrients. 2010; 2:116–127.
patients with type IIb
29. Mutungi G, Waters D, Ratliff J, Puglisi
hyperlipoproteinemia and ischemic
M, Clark RM, Volek JS, Fernandez
heart disease. Cardiovasc Drugs Ther.
ML. Eggs distinctly modulate plasma
1995; 9:779–784.
carotenoid and lipoprotein subclasses in adult men following a carbohydraterestricted diet. J Nutr Biochem. 2010; 21:261–267. 30. Blesso CN, Andersen CJ, Barona J, Volek JS, Fernandez ML. Whole egg consumption improves lipoprotein profiles and insulin sensitivity to a greater extent than yolk-free egg substitute in individuals with metabolic syndrome. Metabolism. 2013; 62:400– 410. 31. Blesso CN, Andersen CJ, Bolling BW, Fernandez ML. Egg intake improves carotenoid status by increasing plasma HDL cholesterol in adults with
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157