S!KAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SISTEM HOMESCHOOLING
OLEH
IRA KURNIAWATI
103070029000
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
142812007
S!KAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENIDIDIKAN DI SEKOLAH DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SISTEM HOMESCHOOLING Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S. Psi)
Oleh:
IRA KURNIAWATI NIM : 103070029000 Di Bawah Bimbingan
\~ Pe~imbing II
Pem i bing I
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H/2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "SIKAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SYSTEM HOMESCHOOLING "telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 November 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikogi.
Jakarta,20 Desember 2007
Sidang Munaqosah
°)/
Pembantu Dekan
Ke\U\;l Mer \Qkap Anggota
SE)kreti'lris Merangkap Anggot
Dek
Ora. Hj. Zahratun Nihayah, M. Si NIP. 150 238 773 Anggota,
~oimbingll
NIP. 150 267 280 Penguji I
Bambang Suryadi Ph.D NIP. 150 326 891
1 Pei g ji II
:MO<J!I'O
Jfidup adatah petjuangan 6uk,gn tur yang cfipandu )?lnc(a 6isa jik,a anda mau 6erusaha )?lnda 6isa jik,g anaa 6er:fikjr anda 6isa )?lnaa 6isa jik,g anaa mau 6erusaha aan 6eraoa k§paaa Tuhan yang :Maha P,sa
"}Ida cfua cara meng/Uufapi /(,esufitan.
:Mengu6a/i, /igsufitan itu atau mengu6a/i, azri senazri untul(, mengu6ahnya ".
Dengan menyebut 11ama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang'
Ya Allah ampunilah dosaku Dan dosa kedua orang tuaku Sayangilah mereka Sebagai111a11a mereka menyayangiku di waklu aku kecil
Karya kecil ini kupersembahkan : Sebagai landa .IJ'Ukurku kepada sang pencipla Allah yang Maha alas Segala-galanya Alas limpahan rahmat-Nyayang tak berbalas. Kedua orang luaku yang sangal aku sayangi unluk seliap doa dan perjuangannya yang tak pernah berujung. Nenek dan kakek /ercinla. heser/a kedua kakak - kakakku dan adikku alas segala semangatnya
Teriring tloa tlan permintaan maafsekaligus ucapan terima kasih kepatla: Ey Eka Kurniawan yang telah ikhlas memberikan saran dan bimbingan dengan penuh kesabaran, setia menemani dan memotivasi penulis unutkjangan pernah menyerah. "wangi masih menempel pada tangan yang memberikan bunga mawar"
Wulan, jeany dan vina untuk segala keceriaan yang telah kalian berikan, enam tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mengenal kalian.
ABSTRAKSI
(A) Fakultas Psikologi (B) November 2007
(C)IRA KURNIAWATI (0)103070029000 (E) SIKAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SISTEM HOMESCHOOLING. (F) xix + 89 halaman Sikap merupakan suatu keadaan internal dalam diri manusia yang berupa kecenderungan untuk berbuat, bail< positif atau negative, menerima atau menolak, serta baik atau jahat terhadap objek sikap. Banyak hal yang dapat mempengaruhi sikap, salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah pengalaman, baik pengalaman yang didapat dari pendidikan, budaya, perkataan dan perlakuan sekitar. Sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan disekolah juga berbeda-beda. Banyaknya permasalahari yang terus-menerus menerpa sistem pendidikan nasional menyebabkan banyak orang tua semakin ragu rnenyerahkan pendidikan anaknya kepada institusi sekolah. Untuk itu saat ini banyak jenis pendidikan yang dijadikan alternatif untuk memberikan pelayanan kepada siswa. Salah satu sistem pendidikan yang mulai dijadikan alternatif saat ini adalah sistem pendidikan dengan homeschooling.
Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling-pun berbeda-beda. Yang dimaksud dengan motivasi orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling adalah kekuatan dalam diri orang tua yang menggerakkan dirinya untuk dapat memberikan dorongan kepada kegiatan meyekolahkan anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran mengenai bagaimana sikap para orang tua homeshooler terhadap sistem pendidikan di sekolah dikaitkan dengan apakah motivasi orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Yang bertujuan untuk mengetahui dan melihat gambaran
bagaimanakah sikap orang tua homeschooler!f3rhadap sistem pendidikan di sekolah. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 200 orang. Dengan sampel penelitian yang berjumlah 49 orang, yang terdiri dari 20 responden laki-laki dan 29 responden perempuan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik kuota. Teknik pengamtilan data menggunakan skala model Likert. Skala yang digunakan adalah skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah. Dan quesioner yang berbentuk pernyataan untuk melihat motivasi atau hal yang mendorong orang tua dalam menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling. Setelah skala diuji validitasnya dengan korelasi Produck Moment Pearson dan diuji reliabilitasnya dengan Alpha Cronbach, maka diperoleh 58 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,9622. Semua item yang valid pada skala sikap ini digunakan sebagai alat ukurr dalam penelitian, dan untuk kernudian data dianalisis dengan menggunakan program SPSS 11,5 for \Nindows dengan teknik uji korelasi produck moment. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui skor minimum dan maksimum responden untuk skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal adalah 94 dan 192 dengan nilai rata-rata 133,2653. Responden yang memiliki skor yang dibawah nilai mean teoritis 146 dikategorikan memiliki sikap negatif terhadap sekolah konvensional. Sedangkan responden msponden yang memiliki skor di atas nilai mean teoritis 146 dikategorikan memiliki sikap positif terhadap sistem pendidikan di sekolah formal. Adapun motivasi atau hal yang mendorong mayoritas responden untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem /Jomeschooling adalah karena ketidakpuasan terhadap kualitas pendidikan di sekolah formal, hal ini diperoleh berdasarkan 37 dari 49 responden merespon item nomor 2 yang berbentuk pernyataan mengenai alasan orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling.
(G) Daftar Bacaan ; 30 (1990-2007)
KAT A PENGANT AR Puji syukur penufis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penufis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul " SIKAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH Dll
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah alas nabi muhamad Saw, yang telah menjadi suri teladan terbaik bagi umat manusia, kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini. Tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat kontribusi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :
1.
Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jak@rta, ibu DRA. Hj. Netty Hartati, M.Si, Pudek Fakultas Psikologi ib Hj Zahrotun Nihayah, M. Si, beserta civitas akademik Psikologi yang telah membantu kelancaran adrninistrasi untuk penelitian.
2.
Bapak Budi dan ibu Erlina selaku kepala yayasan komunitas homeschooling Pelangi, Bapak Danang Sasongko selaku ketua Komunitas SUN homeschooling, Mas Ari dan Mbak Rini dari SUN homeschooling dan Bapak Seto Mulyadi selaku ketua komunitas Kak Seto Homeschooling, yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melakukan penelitian di tempat yang bersangkutan. Serta para orang tua homeschooler yang berpatisipasi dalam penelitian ini terima kasih alas kesediaan bapak ibu sekalian menjadi responden dalam penelitian ini.
3.
lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M. Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Ahmad Syahid, M. Ag, selaku dosen pembimbingll, yang di tengah kesibukannya telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4.
Teruntuk papa dan mamaku tercinta, yang dengan tulus ikhlas memberikan kasih sayang dan dorongan baik moril maupun materi, serta doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan guna keberhasilan dan kebahagiaan anak-anakmu, terimakasih yang tak terhingga untuk kedua orang tuaku.
5.
Untuk kedua kakakku Dody suwerman dan Defri suwerman dan adikku Azizah wulandari, terima kasih alas nasehat dan doa yang telah kalian panjatkan untuk penulis
6.
Bapak Aswadi Munir beserta keluarga, yang telah banyak memberikan begitu banayak inspirasi kepada penulis.
7.
Untuk Ey Eka Kurniawan yang setia menjaga dan menemani penulis, menjadi pembimbing ketiga dalar:i penulisan skripsi ini, terima kasih atas segala yang telah ikhlas engkau berikan .
8.
Untuk teman-temanku Nora, Hikmah (thanks for the book). Serta teman teman yang tergabung dalam Oma club, terima kasih atas kebersamaan kalian.
9.
Untuk sahabat-sahabatku Neneng, Dian, lntan, Vita, Kiky, Wulan, Vina, Jeanny, Rida, Syamsiah, Resti terima kasih alas bantuan kalian dan semangat kalian serta gelak tawa yang telah mewarnai hari-hari penulis
10. Untuk teman -teman KKI, Miss dan Asri atas ketulusan kalian dalam berteman. 11. Terima kasih atas seluruh pihak yang belum disebutkan satu persatu semoga Allah membalas semuanya.
Jakarta, 1:3 Desember, 2007
Ira !mrniawati
DAFTAR ISi Halaman Judul Halaman Persetujuan
ii
Halaman Pengesahan
iii
Motto
iv
Dedikasi
v
Abstraksi
vi
Daftar isi
vii
Daftar tabel
vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1 -19
1.1 Latar Belakang Masalah ..... .... .. ................. ...........................
1
1.2 ldentifikasi masalah ... ........ .... .. ...... ... ..... .................. .............
8
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................
8
1.3.1. Pembatasan Masalah ................................................
8
1.3.2. Perumusan Masalah ... ........ ........................ ...............
9
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..... ........ ................ ...............
1O
1.5 Sistematika Penulisan ...... ........ ........ ........ ............ ............ ...
11
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1.
13-42
Sikap...... ...........................................................................
13
2.1.1 Pengertian Sikap.....................................................
14
2.1.2. Struktur Sikap dan komponen sikap........................
15
2.1.3. Pembentukan Sikap................................................
17
2.2.
2.3.
2.1.4. Ciri-ciri Sikap ............................................................
19
2.1.5. Fungsi Sikap ............................................................
21
Sistem Pendidikan .............................................................
22
2.2.1 Si stem Pendidikan Nasional . ........ .. .. ........ ........ .... .. .
22
Homeschooling ....... ...... ...... ........ ........ ...... .. ...... .. ...... ..... ....
24
2.3.1. Pengertian homeschooling ...... ....... ......... ... ... ......
25
2.3.2. Konsep pendidikan komunitas homeschooling .....
27
2.3.3. Komponen utama homeschooling.........................
28
2.3.4. Metode pembelajaran dan program Homeschooling......................................... . .... ..........
29
2.3.5. Landasan hokum.............................................
29
2.4. Definisi Motivasi..................................................................
31
2.4.1. Fungsi dan peranan Motivasi ...................................
37
2.4.2. Motivasi Orang Tua..................................................
38
2.4.3. Aspek-aspek dalam Motivasi ....................................
38
2.5. Kerangka Berfikir ............. ...................................................
40
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
43-55
Jen is Penelitian ... .... .... .... .. .......... .... .. ......... ...... .. ...... ...... ... .
43
3.1.1. Pendekatan dan Metqde Penelitian .. .. .... ........... ...... ..
43
3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel... ....... ...........
44
3.2.1. Definisi Konseptual variabel........ ........ ........ ...............
44
3.2.2. Oefinisi operasional variabel......................................
45
3.3 Populasi dan Sampel penelitian ...... .. ........ ........ ...... .. ........ ...
46
3.3.1 . Populasi penelitian.................. ... .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. ... .. ...
46
3.3.2. Sampel penelitian ......................................................
47
3.3.3. Teknik pengambilan sample.......................................
48
3.4. Teknik pengumpulan............................................ ...............
49
3.4.1. Metode pengumpulan data.........................................
49
3.4.2. lnstrumen penelitian ..................................................
50
3.4.2.1. Skala sikap ...................................................
50
3.4.2.2. Skoring instrument........................................
51
3.5. Teknik Uji lnstrumen .............................................................
52
3.5.1 Uji validitas ..................................................................
52
3.5.2. Uji Rebilitas................................................................
53
3.5.3. Teknik Analisa Data...................................................
54
3.6. Prosedur penelitian..............................................................
55
56-81
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian ...........................
56
4.1.1. Gambaran Umum berdasarkan Jenis Kelamin .........
56
4.1.2. Gambaran Umum berdasarkan Usia ........................
57
4.1.3. Gambaran Umum berdasarkan Latar Belal
58
4.1.4. Gambaran um um berdasarkan jenis
peke~jaan
..... .. .
59
4.2. Gambaran umum Homeschooling.......................................
60
4.2.1. Profil komunitas HS Pelangi ......................................
61
4.2.2. Profil komunitas HS Kak Seto....................................
64
4.2.3. profil komunitas HS SUN..........................................
66
4.3. Uji lnstrumen Penelitian .......................................................
69
4.3.1. Uji validitas.................................................................
69
4 .3.2. Uji Reabilitas..................................................... ... .. . .. .
70
4.4.
Uji Persyaratan ...................................................................
71
4.4.1. Uji Normalitas..... .... ........... ............. ......... .. ..... ...........
71
4.4.2. Uji Homogenitas........................................ ...............
72
4.4.3. Presentasi Data ......................................... ...............
73
4.4.3.1. Deskripsi Statistik ..............................................
73
4.4.3.2. Sikap Orang Tua berdasarkan jenis kelamin ....
73
4.4.3.3. Analisis lndikator Skala Sikap..........................
74
4.4.3.4. Gambaran Sikap responden.............................
78
4.4.3.5. Gambaran Motivasi Orang Tua.........................
79
4.5. Pembahasan has ii penelitian .............................................. . BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
82-89
5.1.
Kesimpulan ....................................................... ...............
82
5.2.
Diskusi .... ....... ........ ..... ... ..... .......... ..... ........ .. ......... ...... .......
83
5.3.
Saran............................................................................................
89
DAFTAR PUSTAKA LAMPI RAN
DAFT AR LAMPI RAN
1 . lnstrumen penelitian (Try out) 2. lnstrumen penelitian 3. Hasil data P"nelitian 4. Validitas dan Reabilitas item penelitian
5. tabulasi data skala
I
BAB 1 PENDAHULUJ~N
Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah penelitian yang berupa batasan serta perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
1.1. Latar belakang masalah Aspek pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan merupakan salah satu pondasi kecerdasan bangsa. Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan kemajuan yang semakin meningkat di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan pembangunan saat ini, menuntut setiap orang untuk semakin mengerti dan memahami bahwa pendidikan adalah sarana penting untuk memenuhi kebutuhan dan masa depannya sendiri. Sistem pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasioanal dan global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secar terencana, terarah dan berkesinambungan.
2
Namun lronisnya untuk mencapai tujuan tersebut hingga saat ini masih banyak kendala yang harus dilalui. Diantaranya adalah berbagai permasalahan yang terus-menerus menerpa sistem pendidikan nasional mulai dari kuril
Padahal yang diharapl
inilah
yang
seharusnya
dapat diubah
dan
luruskan
bahwasanya suatu sistem pendidikan tidak hanya mengharapkan suatu bangsa yang mendapat angka-angka terbaik dalam laporan belajarnya, namun dibutuhkan pembuktian realistis dari angka-angka yang tertulis itu.
3
Dalam
sistem
pendidikan,
kita
menemukan
beberapa
ha!
yang
sebenarnya merupakan faktor penghambat untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Salah satunya adalah pelaksanaan sistem tersebut.
Dapat dirasakan banyaknya perubahan dalam sistem pendidikan kita beberapa tahun terakhir ini. Perubahan yang hanya mengarah kepada pencapaian target yang lebih tinggi daripada target pendidikan sebelumnya, tanpa memperhatikan faktor-faktor lain yang seharusnya dapat dijadikan parameter untuk selalu meningkatkan pendidikan. Seperti penyelenggaraan ujian nasional atau UN untuk tingkat SD yang hampir pasti akan dimulai tahun 2008. Kebijakan ini disebut-sebut sebagai bagian dari upaya pencapaian wajib belajar sembilan tahun yang tuntas dan bermutu (www.kompas.co.id). Hal ini menandakan seorang siswa harus lebih giat dalam belajar untuk dapat melebihi standar kelulusan yang ditetapkan dan dapat melanjutkan ke tingkat pendidikan selanjutnya.
Setiap anak-anak tumbuh dan berkembang. Adalah hak, tanggung jawab dan kewajiban bagi setiap orang tua untuk memberikan yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi setiap anaknya.
4
Sekolah sebagai sarana menuntut ilmu, menjadi tempat yang sangat penting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia. Melihat makin meningkatnya kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan pembangunan saat ini, menandakan semakin meningkat pula daya saing yang harus dihadapi oleh tiap individu. Mulai pada persaingan untuk memperoleh kesempatan dan melanjutkan tahapan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi tiap tahunnya, sampai pada pengaplikasiannya di dunia kerja. Yang dimulai dari sekolah tingkat dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi.
Selain sekolah, saat ini di Indonesia telah berkemba1ng pendidikan alternatif diluar sekolah formal. Salah satu metode pendidikan yang sudah banyak diterapkan diluar negeri, dan mulai b<myak dilirik para orangtua di Indonesia adalah homeschooling. Homeschooling merupakan pendidikan berbasis rumah, yang memungkinkan anak berkembang sesuai dengan potensi diri mereka masing-masing. Teori
multiple intelligent atau kecerdasan majemuk telah rnembuka mata kita bahwa ada begitu banyak cara untuk membuat anak-anak memahami suatu materi pelajaran. Kita harus menyadari bahwa anak-anak ini mungkin bisa belajar dengan sangat baik dengan cara mereka sendiri. Pada umumnya pendidik, orang tua dan lain-lain hanya peduli pada
5
kemampuan dalam arti yang paling tradisional dan akademis membaca, menulis, mengeja, IPA, IPS dan matematika dalam bentuk buku pelajaran dan lembar latihan standar serta belajar dengan cara duduk manis di dalam kelas dan mendengarkan guru berc1;ramah. Padahal ada begitu banyak potensi dalam seorang anak yang tidak bisa dinilai hanya dengan cara-cara seperti itu. Hal-hal seperti inilah yang mendasari banyak orang tua untuk meng-homeschooling anak-anak mereka (Koran pendidikan Malang edisi 129, 2007).
Menjamurnya pendidikan alternatif belakangan ini te-rmasuk homeschooling, perlu dipandang sebagai partisipasi masyarakat dalam perluasan akses pendidikan. " sayangnya, pengakuan negara atas persekolahan di rumah baru sebatas legalitas formal melalui UU Sisdiknas yang menggolongkan nya sebagi bagian dari pendidikan formal," Ujar Karnadi , Dekan Fakultas llmu Pendidikan UNJ. (Harian Kompas, se/asa (911,2007).
Walaupun di Indonesia sistem Homeschooling baru loerkembang, namun peserta homeschooling terus bertambah. Laporan terakihr dari Asah Pena menunjukan bahwa terdapat kurang lebih 1600 peserta homeschooling yang ada di seluruh indonesia.
6
lni patut untuk dipertanyakan apakah motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling. Kendati sistem homeschooling baru mendapatkan pengakuan sebatas legalitas dan masih menjadi suatu fenomena. Seperti pendapat yang disampaikan oleh Daoed Joesoef Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam harian kompas (sabtu,9/6/2007) mengenai homeschooling. Bahwasannya bila pendidkan privat jenis ini memarak dan menjadi alternatif pendidikan sekolah formal, dalam jangka waktu panjang akan berakibat fatal bagi pertumbuhan anal< indonesia. Namun demikian masyarakat berhak memilih pelayanan yang sesuai dengan diri masing-masing. Motivasi tiap orang tuapun dapat berbedabeda untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem homescholing.
Motivasi dalam psikologi dipakai untuk menunjukan suatu keadaan dalam diri seseorang yang berasal dari akibat suatu kebutuhan, dan motivasi inilah yang mengaktifkan atau membangkitkan perilaku yang biasanya tertuju pada pemenuhan kebutuhan tadi (Davidoff, 1991 :60). Motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling pun dapat berbeda -beda.
7
Menurut National for Educatiaon Statistics (NCES) pada tahun1999, di Amerika serikat motivasi atau hal yang mendorong orang tua untuk memilih homeschooling sebagai pilihan tertinggi adalah orang tua ingin meningkatkan kualitas pendidikan agama, alasan a9ama, dan karena buruknya lingkungan belajar di sekolah. Maka dari itu perlu kita amati bersama apa yang sebenarnya terjadi dengan kualitas pendidikan yang ada di indonesia dan yang dirasakan masyarakat indonesia selama ini. Hal lni menarik untuk diteliti, apakah motivasi para orang tua yang menyekolahkan anaknya pada homeschooling tidak merasa puas akan sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah, atau alasan apakah yang menjadi prioritas orang tua homeschooler. Bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah.
Sarwono(1999:144) mendefinisikan sikap sebagai sesuatu yang dipelajari mempunyai obyek tertentu dan mengarahk.an perilaku. Sikap dapat bersifat positif dan negatife. dalam sikap positif, kecenderungan sikap tindakan adalah mendekati dan menyenangi obyek tertentu. Sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari atau tidak menyukai obyek tertentu.
Dari pemaparan di atas, penulis merasa tertarik untuk untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Apakah
8
memang sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan disekolah berhubungan dengan motivasinya untuk menyekolahkan anaknya pada homeschooling. Maka penulis mencoba mengungkap lebih dalam mengenai permasalahan ini dengan menulis karya dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul :
" SIKAP ORANG
TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SISTEM HOMESCHOOLING".
1.2. ldentifikasi masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti mengidentifikasi masalah diatas yang ada kaitannya dengan penulisan ini, diantaranya sebagai berikut a. Bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan disekolah? b. Apakah terdapat perbedaan sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah formal
c. Apakah yang menjadi motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di homeschooling?
1.3.
Pembatasan dan perumusan masalah
1.3.1. Batasan masalah
9
Sikap yang dimaksud ialah kecenderungan seseorang untuk bertindak secara tertentu. Sikap dapat bersifat positif dan negative. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati dan menyenangi obyek tertentu. Sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari atau tidak menyukai obyek tertentu. Dengan demikian tiga komponen yang ada dalam sikap yaitu kognitif, afektif dan konatif dihubungkan dengan komponen yang ada pada sistem pendidikan disekolah formal sebagai obyek sikap . Adapun sistem pendidikan di sekolah formal adalah sistem pendidikan yang mengacu pada sistem pendidikan nasional . Yan9 terdiri dari beberapa komponen yaitu, Kurikulum , pendidik clan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pendanaan pendidikan c
Motivasi menyekolahkan anak pada homeschooling adalah kekuatan yang ada dalam diri orang tua yang menggerakan dirinya untuk dapat memberikan dorongan kepada kegiatan menyekolahkan anaknya pada homeschooling.
1.3.2. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka peneliti merumuskan masalah yan!J akan diteliti sebagai berikut :
10
Bagaimanakah sikap orang tua terhadap sislem pendidikan yang diterapkan di seko/ah terkait dengan motivasi orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah dan apakah sikap tersebut yang mempen9aruhi motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling.
'1.4.2. Manfaat penelitian 1.4.2.1
Manfaat teoritis Manfaat secara teoritis yang di harapkan dari penelitian ini adalah agar peneliti dapat memberikan manfaat bagi pengembangan teoriteori psikologi khususnya yang berhubungan dengan teori sikap, motivasi dan psikologi pendidikan.
1.4.2.2 Manfaat praktis Serta secara teoritis pembanding
untuk
dapat menjadi bahan rujukan penelitian-penelitian
selanjutnya
dan dalam
11
pengembangan psikologi pendidikan. Serta informasi mengenai sejauh mana orang tua dapat menerima sistem pendidikan nasional yang diterapkan disekolah dan ama yang mendorong para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling. Selain itu
diharapkan
dapat
menjadi
penggu9ah
dalam
upaya
pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik.
1.5. Sistematika Penulisan Dalam penulisan kali ini kami menggunakan sisternatika yang sudah baku dalam penulisan skripsi. Karena penulis adalah" mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta, maka kami menggunakan petunjuk penulisan skripsi baku yang diterbitkan khusus oleh Fakultas Psikologi UIN
Ja~:arta.
BAB 1 merupakan Pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah penelitian yang berupa batasan serta perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 merupakan Kajian pustaka yang berisikan segala teori yang menunjang penelitian kali ini. Bab ini berisikan teori mengenai persepsi, motivasi, mahasiswa, serta Psikologi sec:ara umum. Bab ini dilengkapi dengan hipotesis dari penelitian ini.
12
BAB 3 merupakan Metodologi Penelitian. Bab ini rnerupakan metode yang tepat guna pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian. Termasuk didalamnya adalah pendekatan penelitian, metode yang di pakai, populasi, serta samplingnya, dan terdapat pula metoda analisa data.
BAB 4 merupakan Hasil Penelitian. Pada bab ini dijelaskan dan dijabarkan data hasil penelitian yang telah didapatkan berikut analisa data berdasarkan statistika.
BAB 5 berisikan Kesimpulan Diskusi dan Saran. Pada bab akhir ini penulis menyimpulkan seluruh data yang diperoleh dari penelitian dan mendiskusikannya dengan teori-teori dan penelitian-penelitian terkait · dengan penelitian ini dan menyampaikan saran berdasarkan atas proses dan hasil penelitian yang penulis lakukan.
13
BAB2 KAJIAN PUSTA.KA
Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori pendukung yang berkaitan dengan sikap orang tua terhadap sistem pendidikan nasional yang diterapkan di sekolah dan motivasi menyekolahkan anak pada homeschooling. Secara rincinya, bab ini akan mengulas mengenai teori sikap dan makna motivasi. Bagian ini juga membahas pengertian sistem pendidikan nasional, pengertian homeschooling, serta kerangka berfikir.
2.1. Sikap Pembahasan mengenai sikap manusia merupakan satu telaah utama dalam bidang psikologi sosial. sikap sering digunakan untuk meramalkan tingkah laku, baik tingkah laku perseorangan, tingkah laku kelompok, bahkan tingkah laku suatu bangsa atau negara. Secara terbalik dapat dikatakan bahwa tingkah laku sebagian merupakan fungsi dari sikap. Pernyataan ini harus dimengerti secara hati-hati. Kata sebagian di sini mengandung arti bahwa ada hal-hal lain selain sikap yang ikut menentukan tingkah laku seseorang. Pembahasan masalah sikap manusia dalam psikologi digunakan untuk menjelaskan kenapa
14
orang-orang dapat berperilaku berbeda dalam situasi yang sama (Azwar, 2003:15).
2.1.1. Pengertian Sikap Sejumlah ahli telah mencoba memberikan definisi sikap. Definisidefinisi tersebut berbeda satu dengan yang lain, lebih karena perbedaan tekanan yang diberikan. Sarwono(199!l;144), mendefinisikan sikap sebagai sesuatu yang dipelajari dan mempunyai obyek tertentu dan mengarahkan perilaku Sikap dapat bersifat positif dan negatife. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati dan menyenangi obyek tertentu. Sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, rnenghindari atau tidak menyukai obyek tertentu.
Adapun Chaplin (1099;44), mengartikan sikap atau attitude sebagai suatu predesposisi atau kecenderungan yang relative stabil dan berlangsung terus menerus untuk bertingkah laku atau untuk bertingkah laku atau untuk bereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi lain, objek atau lembaga, atau persoalan tertentu.
15
Selain itu Allport (dalam Sear et.al, 1994;139) menyatakan bahwa sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamika atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sikap terhadc1p objek tertentu mungkin terarahkan terhadap bendabenda, orang-orang, tetapi juga peristiwa-peristiwa1, pemandanganpemandangan, terhadap norma-norma, nilai-nilai dan lain sebagainya (Gerungan, 1996;149). Terdapat berbagai pegertian tentang sikap. Menurut Sears (1994;138) sikap terhadap objek, gagasan atau orang tertentu merupakan orientasi yang bersifat menetap dengan komponen-komponen kognitif, afektif dan perilaku.
2.1.2. Struktur sikap dan komponen-Komponen sikap Dari definisi teoritik yang dikemukakan di atas, dapt kita uraikan lebih lanjut megenai sikap. Mengikuti skema triadik struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling mendukung Azwar (2003;24) berpendapat bahwa sikap memiliki tiga komponen, yaitu kognitif, afektif, dan perilaku.
16
a. Komponen Kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Misalnya, sikap seseorang terhadap pemerintah Afrika Selatan akan meliputi pengetahuannya tentang mengenai politik Apartheid, kondisi masyarakat kulit berwarna di Afrika Selatan, kebebasan pers, anggapan bahwa kebebasan adalah hak segala bangsa dan seluruh manusia, dan lain sebagainya. Yang sangat menetukan dalam kognisi ini <;tdalah anggapan-anggapan
1~valuatif
(evaluative
belief) terhadap obyek sikap yang melibatkan penilaian kualitas baik atau buruk, diinginkan atau tidak diinginkannya suatu obyek sikap.
b. Komponen Afektif dari suatu sikap meliputi seluruh emosi atau perasaan orang yang bersangkutan terhadap obyek sikap. Dengan adanya komponen ini obyek sikap dirasakan SElbagai menyenangkan atau tidak menyenangkan; disukai atau tidak disukai. Muatan emosi inilah yang akan membEiri sikap dorongan dan kekuatan (motivating character'). Apabila 01·ang membenci penindasan dan merasa pedih melihat penindasan, maka ia akan membenci obyek penindasan.
c. Komponen Perilaku merupakan predisposisi atau kesiapan orang yang bersangkutan untuk bertindak dalam menghadapi obyek
17
sikap. Apabila orang memiliki kognisi yang positif dan perasaan yang juga positif terhadap obyek tertentu, maka ia akan cenderung "mendekati" (membantu, mendukung, dan sebagainya) obyek tersebut. Sebaliknya bila ia memiliki kognisi yang negatif dan perasaan yang negatif pula maka ia akan cenderung untuk "menjauhi", merusak, atau menentang obyek sikapnya.
2.1.3. Pembentukan sikap Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut Azwar (2003;30) adalah sebagai berikut :
a. Pengalaman Pribadi Pengalaman dengan obyek sikap akan memberikan kesempatan kepada individu untuk merniliki pengetahuan dan tanggapan serta penghayatan atas obyek tersebut. Pengetahuan dan tanggapan inilah yang kemudian menjadi salah satu unsur dalam komponen sikap seseorang. Apakah penghayatan tersebut akan membentuk sikap positif atau negatif akan tergantung pula pada berbagai faktor lainnya. b. Kebudayaan
18
Kebudayaan Masyarakat dimana seseorang hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalarn pembentukan sikap orang yang bersangkutan. Dengan nilai-nilai dan normanormanya kebudayaan telah memberikan arah bagi sikap yang sesuai terhadap berbagai masalah dalam kehidupan. c. Orang Lain yang Dianggap Penting Seseorang yang dianggap penting, yang istimewa, yang tak ingin dikecewakan, yang dibutuhkan persetujuannya, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Di antara orang yang biasanya dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, isteri atau suarni, dan lain-lain. d. Media Massa lnformasi yang disampaikan oleh media massa, terselip pula pesan-pesan sugestif yang dapat membentuk opini seseorang. Adanya inforrnasi baru mengenai suatu hal mernberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Sementara itu pesan-pesan sugestif yang menyertainya, apabila cukup kuat, maka akan memberi dasar afektif dalarn menilai hal tersebut. e. lnstitusi atau Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
19
Lembaga pendidikan dan lembaga agama mernpunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya adalah yang meletakkan dasar pengertian konsep moral dalam diri individu. Konsep-konsep moral menentukan sistem kep,ercayaan seseorang tentang segala sesuatu. lni merupakan unsur k:omponen kognitif yang sangat penting dalam sikap seseorang. f.
Emosi Kadang-kaclang suatu sikap merupakan pemyataan yang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan diri. Salah satu bentuk sikap yang didasari emosi ini adalah prasangka.
2.1.4. Ciri-ciri sikap Sikap merupakan salah satu pembentuk dan perubah perilaku seseorang seperti halnya motivasi, persepsi, kognitif dan lain sebagainya oleh karna itu untuk rnembedakan sikap dengan aspek psikologis lainnya yang merupakan pembentuk dan perilaku seseorang. Menurut Sarwono (1999;150)sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sikap bisa tertuju pacla objek atau sekumpulan kelompok
20
b. Sikap bersifat temporer, hal ini disebabkan sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar dalam diri seseorang. Hal ini terkait juga dalam segi sikap itu menjadi sebuah nilai atau tidakdalam diri seseorang khususnya dalam kehidupannya. c. Sikap mengandung faktor motivasi dan perasaan, sikap seseorang akan selalu diikuti perasaan tertentu yang dapat bersifat negatif atau positif terhadap objek itu sendiri. d. Sikap bukanlah sifat bawaan atau hereditas melainkan dibentuk dan dipelajari oleh seseorang sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyek sikap itu sendiri.
. Disamping itu, menurut Gerungan (2004;160) sikap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan individu dalam berhubungan dengan objeknya. b. Sikap dapat berubah ubah, karena sikap dapat dipelajari. c. Sikap dapat berdiri sendiri, namun senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek. d. Sikap tidak hanya dapat berkenaan dengan satu objek saja, tetapi juga berkenaan denga sederetan objek-objek yang serupa.
21
e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
2:1.5 Fungsi Sikap Sikap memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Menurut Ahmadi (2002;178) fungsi sikap dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu:
a. Sikap berfungsi sebagai alat penyesuaian diri. Dimana sikap adalah suatu yang bersifat communicabel, artinya sesuatu yang mudah menjalar, sehingga mudah pula menjadi milik bersama. b. Sikap berfungsi sebagai alat pengukur tingkah laku c. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman. d. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian.
Oleh karena fungsi-fungsi sikap yang demikian penting inilah maka sikap yang sudah berkembang dalam diri sesoranfL menjadi bagian dari dirinya dalam kehidupan sehari-hari, akan cenderung dipertahankan dan sulit sekali dirubah. Mengubah :sikap berarti mengadakan penyesuaian-penyesuaian baru terhadap obyek atau
22
suatu situasi yang dihadapi, memilih respon-respon (baru) yang tepat, memberi arti baru kepada obyek yang dihadapi. Hal ini merepotkan dan tidak mengenakkan, bahkan seringkali menimbulkan ketidakseimbangan yang cukup mengganggu diri orang yang bersangkutan.
2.2. Sistem Pendidikan disekolah Sebagai sebuah sarana yang bertujuan untuk mengantarkan anak-anak pada tujuan pendidikan, sekolah memiliki sistem pendidikan yang terstandarisai untuk memenuhi kebutuhan anak secara umum dan pengelolaanya terpusat, diantaranya adalah kurikukum yang ditetapkan seragam untuk seluruh siswa. Sistem pendidikan di sekolah mengacu dan berlandaskan atas UU mengenai sistem pendiclikan nasional No 20 tahun 2003. Dalam pelayanan pendidikan di sekolah formal peran orang tua dan keluarga relatife minimal karena anak didelegasikan kepada guru dan sekolah.
2.2.1
Sistem pendidikan nasional Seperti yang tertera dalam UU.RI Nomor: 20 Tahun 2003 (BAB I, Pasal1) yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional adalah
23
seluruh komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. · Sistem pendidikan di sekolah merupakan salah satu komponen yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun yanr; termasuk dalam komponen sistem pendidikan di sekolah diantaranya adalah : a. Kurikulum ; adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pendidikan tertentu b. Pendidik dan tenaga kependidikan ; pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instrukkstur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. c. Sarana dan prasarana pendidikan ; setiap satuan pendidikanformal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keeperluan pendidikansesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan tenaga kependidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik , kecerdasan intelektual, social, emosional dan kejiwaan peserta didik.
24
d. Pendanaan pendidikan ; pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Sistem Pendidikan di sekolah.merupakan jalur pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
2.3.
Homeschooling Dalam bahasa Indonesia, terjemahan yang biasa digunakan untuk
homeschooling adalah"sekolah rumah". istilah ini juga dipakai oleh departemen pendidikan nasional untuk menyebutkan homeschooling. Keberadaan homeschooling telah diatur dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat (1). Pernerintah tidak mengatur standar isi dan proses pelayanan informal kecuali standar penilaian apabila akan disetarakan dengan pendidikan jalur formal, (http; II www .diknas,.go.id)
2.3.1 Pengertian homeschooling Salah satu pengertian umum homeschooling menurut Sumardiono (2007) adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan
25
mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikan anaknya. Sesuai dengan pendapat Ace Suryadi (2006) homeschooling adalah proses layanan pendidikan secara sadar dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah. Homeschooling akan berkembang sejalan dengan kesadaran dan kesiapan orang tua untuk memberikan layanan pembelajaran terbaik bagi anak-anaknya. Sesuai namanya, proses homeschooling memang berpusat di rumah. Tetapi, proses homeschooling umumnya tidak hanya mengambil lokasi di rumah. Para orang tua homeschooling dapat rnenggunakan sarana apa saja dan di mana saja untuk pendidikan homHschooling anaknya.
2.3.2. Konsep pendidikan komunitas homeschooling Adapun konsep pendidikan yang dimiliki homeschooling didasarkan komitmen tiap pelaku homeschooling, karena tiap keluarga memiliki model pendekatan yang berbeda-beda dalam mendidik anaknya. Komitmen orang tua dan kornunitas pun harus sama. Setiap komunitas memiliki model pendekatan yang berbeida pula dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya. Adapun berapa model pendekatan yang biasa digunakan di komunitas homeschooling . , homeschooling tunggal dan homeschooling majemuk adalah sebagi berikut:
26
a. School at-home approach adalah model pendidikan yang serupa dengan yang diselenggarakan di sekolah. Hanya saja, tempatnya tidak di sekolah, tetapi di rumah. b. Unit studies approach adalah model pendidikan yang berbasis pada tema (unit study). Dalam pendekatan ini, siswa tidal< belajar satu mata pelajaran tertentu (matematika, bahasa, dsb), tetapi mempelajari banyak mata pelajaran sekaligus melalui sebuah tema yang dipelajari. c. The Living Books approach adalah model pendidikan melalui pengalaman dunia nyata. Metode ini dikembangkan oleh Charlotte Mason. Pendekatannya dengan mengajarkan k:ebiasaan baik (good habit), keterampilan dasar (membaca, menulis, matematika), serta mengekspose anak dengan pengalaman nyata, seperti berjalan-jalan, mengunjungi museum, berbelanja ke pasar, mencari informasi di perpustakaan, menghadiri pameran, dan sebagainya. d. The Classical approach adalah model pendidikan yang dikembangkan sejak abad pertengahan. Pendekatan ini menggunakan kurikulum yang distrukturkan berdasarkan tiga tahap perkembangan anak yang disebut Trivium. Penekanan metode ini adalah kemampuan ekspresi verbal dan tertulis. Pendekatannya berbasis teks/literatur (bukan gambar/image).
27
e. The Waldorf approach adalah model pendidikan yang menciptakan setting sekolah yang mirip keadaan rumah. f.
The Montessori approach adalah model pendidikan yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori. Pendekatan ini mendorong penyiapan lingkungan pendukung yang nyata dan alami, mengamati proses interaksi anak-anak cli lingkungan, serta terus menumbuhkan lingkungan sehingga anak-anak dapat mengembangkan potensinya, baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
g. The Eclectic approach memberikan kesempatan pada keluarga untuk mendesain sendiri program homeschooling yang sesuai, dengan memilih atau menggabungkan dari sistem yang ada.
h. Unschooling approach berangkat dari keyakinan bahwa anakanak memiliki keinginan natural untuk belajar dan jika keinginan itu difasilitasi dan dikenalkan dengan pengalaman di dunia nyata, rnaka mereka akan belajar lebih banyak daripada melalui metode lainnya. Unschooling tidak berangkat dari textbook, tetapi dari minat anak yang difasilitasi.
Semua hal ini menjadikan homeschooling sebagai jenis layanan pendidikan yang uniq karena homeschooling merupakan layanan
2'!
d. Jurnal kegiatan peserta didik, merupakan catatan harian peserta didik tentang tema-tema pelajaran yang telah dipelajari dan dikuasainya yang di desain menarik untuk peserta didik.
2.3.4. IVletode pembelajaran dan program homeschooling
Metode pembelajaran dalam homeschooling berupa tematik, konseptual serta aplikatif. Tematik artinya siswa dapat memilih tema yang diinginkannya, membuat konsepnya secara mandiri, sebab mereka diberi kebebasan untuk berkembang, dan menarapf
homeschooling di sesuaikan dengan kesepakatan antara tiap anggota komunitas dan kebutuhan peserta didik .(http://homeschooling .ciptateknologi. info/)
2.3.5. Landasan hukum Undang-Undang Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
a. Pasal 1 ayat 13: Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
30
b. Pasal 13 ayat 1: Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya c. Pasal 27 ayat (1): Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan. lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri d. Pasal 27 (2): Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2005 No 19 tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi:
a.
Pasal 90 ayat (1): Peserta didik pendidikan informal dapat memperoleh sertifikat kompetensi yang setara dengan sertifikat kompetensi dari pendidikan formal setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau oleh lembaga sertifikasi mandiri/profesi sesuai ketentuan berlaku.
31
b.
Pasal 90 ayat (2): Peserta didik pendidikan informal dapat memperoleh ijazah yang setara dengan ijazah dari pendidikan dasar dan menengah jalur pendidikan formal. ( http ; II www.diknas.go.id)
Homeschooling juga telah mendapat legalitas untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan. Dengan penyelenggaraan kelompok belajar pendidikan kesetaraan program paket A. B, dan C . ( http ; II www.diknas.go.id)
2.4.
Definisi motivasi Motivasi berasal dari kata motif. Dalam bahasa ln£1gris motif disebut juga motive atau motion, dalam kamus Oxford (1995;758) artinya gerakan atau sesuatu yang bergerak. Jadi, motivasi erat hubungannya dengan gerak atau dorongan. Sedangkan dalam bahasa latin motivasi berasal dari kata movere yang artinya menggerakkan, maksudnya adalah gerakan yang dilakukan manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Dalam bahasa psikologi, Sarwono (2001:45) ,o~'='''~'
,,.~""""'"""""'
, .. µ<•,,
32
menyebutkan bahwa motif artinya rangsanngan, dorongan atau pembangkit bagi terjadinya tingkah laku.
Najati (1997; 182), mengartikan motivasi sebagai penggerak yang membangkitkan kegiatan dalam diri mahluk hidup dan memori tingkah laku serta menggerakkannya pada suatu tujuan at:au berbagai tujuan. Motivasi dalam psikologi dipakai untuk menunjukan suatu keadaan dalam diri seseorang yang berasal dari akibat suatu kebutuhan, dan motivasi inilah yang mengaktifkan atau membangkitkan perilaku yang biasanya tertuju pad a pemenuhan kebutuhan tadi (Davidoff, 1991 ;60)
Motivasi menurut McClleland diartikan sebagai keadaan yang timbul . dari dalam individu, sebagai akibat dari adanya interaksi antara motif dan aspek situasi yang diamati dan relevan dengan motif tersebut, serta dapat mengaktifkan perilaku. David McClleland membagi tiga macam kebutuhan dalam motivasi yang di tulis dalam bukunya Human Motivation, pada tahun 1988, yaitu: a. Kebutuhan untuk berprestasi (n-ach) ia mempunyai kebutuhan yang kuat untuk selalu mendapatkan feedback atas sesuatu pekerjaan dan membutuhkan akan suatu prestasi.
33
b. Kebutuhan untuk berkuasa (n-pow), dorongan ini menghasilkan kebutuhan untuk mempengaruhi dan bersikap efektif. Kebutuhan itu sangat kuat untuk mempengaruhi dan bersifat efektif. Kebutuhan itu sangat kuat untuk memimpin damn merealisasikan ide-ide yang dimiliki . ia juga merupakan kebutuhan untuk mewujudkan status personal dan prestos. c. Keoutuhan untuk berafiliasi (n-affil) merupakan kebutuhan untuk mempunyai hubungan persahabatan yang baik dan kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dorongan untuk berafiliasi menghasilkan kebutuhan untuk disukai dan dan mendapatkan penghargaan dan popularitas. Orang-orang seperti ini biasanya mereka yang tergabung dalam sebuah tim dalam pekerjaan atau permainan (http://wwwbusiness.com/davidmcclland.htm).
Menurut McClleland motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc Donald ini, mengandung tiga elemen penting penting:
34
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubaban energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalarn sistem "neurophysiologycal" yang ada pada oganisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kekuatan fisik manusia. b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, afeksi seseorang. Dalam hal iimotivasi relevandengan persoalan - persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasimemang muncul dari dalam dini manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatak:an bahwa motivasi sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berhubungan dengan persoalan kejiwaan, perasaan
35
dan juga emosi, untuk kemudian bertindak melakukan sesuatu. Hal ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan.
Kebutuhan - kebutuhan yang mendorong tingkah laku seseorang dalam mencapai suatu tujuan inilah yang diungkapkan oleh Maslow yang disebut dengan hirarki kebutuhan. Menurutnya setiap manusia mempunyai hirarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan yang paling rendah yaitu kebutuhan untuk mempertahankan diridan kebutuhan akan rasa aman dan berlanjut kepada kebutuhan akan rasa man dan berlanjut kepada kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan untuk mengartikan sesuatu dan berakir pada kebutuhan untuk mengaktualissikan diri.
Maslow (dalam Woolfolk, 1998; 372) menggolongkan kebutuhan mulai dari kebutuhan yang paling dasar, yaitu : a. Kebutuhan fisiologi (physiological Needs) b. Kebutuhan akan perasaan aman (safety needs)
c. Kebutuhan akan cinta kasih dan kebutuhan untuk memiliki atau dimiliki (belongingness and Jove needs) d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
36
e. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengartikan sesuatu (need to know and understand)
f.
Kebutuhan estetika (aesthetic needs)
g. Kebutuhan akan kebebasan bertingkah laku tanpa hambatan-
hambatan dari luar, untuk menjadikan diri sendiri sesuai dengan citra dirinya sendiri (self actualization).
Lebih lanjut, Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan tersebut ke dalam dua bagian. Yaitu empat kebutuhan paling rendah yaitu kebutuhan fisiologi, rasa aman, rasa memiliki dan penghargaan masuk · dalam kategori kebutuhan dasar. Ketika kebutuhan pada tingkat paling rendah telah dipenuhi, dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut akan berkurang. Selanjutnya, Maslow menelompokkan tiga kebutuhan paling atas yaitu kebutuhan utuk mengetahui, kebutuhan estetika dan kebutuhan aktualisasi diri diri masuk dalam kategori" kebutuhan untuk menjadi" (being needs) Dari beberapa pengertian motivasi di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud motivasi adalah dorongan dari dalam diri untuk melakukan sesuatu aktivitas agar mencapai suatu tujuan dan dapat memuaskan kebutuhan diri yang dianggap penting dalam hidupnya.
37
2.4.1. Fungsi Dan Peranan Motivasi Menurut purwanto (2000;70) Setiap motivasi akan berhubungan erat dengan suatu tujuan atau suatu cita-cita. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, maka makin kuat pula motivasinya, jadi motivasi sangat bergyna bagi tindakan atau perbuatan seseorang. '
Motivasi memiliki beberapa fungsi sebagi berikut :
1. Motivasi akan mendorong manusia untuk bertindak dan berbuat. Memberi energi kepada seseorang untuk melaf
2.4.2. Motivasi orang tua menyekolahkan anak pada homeschooling
J8
Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya pada homeschooling adalah kekuatan yang ada dalam diri orang tua yang menggerakan dirinya untuk dapat memberikan dorongan kepada kegiatan menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling.
2.4.3. Aspek-aspek yang terdapat dalam motivasi
Ada beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan aspek-aspek yang terkandung dalam motivasi. Pada dasarnya aspek- aspek tersebut hampir sama, hanya terdapat perbedaan istilah dan penjabarannya.
Mc. Donald mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang yang ditandai oleh adanya dorongan yang afektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan(Soemanto, 1998; 189). Dari definisi tersebut Mc. Donald menyimpulkan tiga aspek yang terdapat dalam motivasi, yaitu :
a. Motivasi dimulai dengan suatu perubahan
tena!~a
di dalam diri
seseorang. Asumsinya ialah bahwa setiap perubahan motivasi mengakibatkan beberapa perubahan tenaga didalam sistem neuro fisiologis pada manusia. Didalamnya banyak dasar organis dari
39
perubahan tenaganya yang tak diketahui. Misalnya dasar organis dari keinginan untuk dihargai dan diakui, dimana hal ini tidak dapat diterangkan tetapi dapat diasumsikan. Dasar organis dari perubahan tenaga lainnya dapat diketahui, misalnya pada saat lapar haus dan lelah. b. Motivasi ditandai dengan dorongan afektif Secara subjektif, keadaan ini dapat dicirikan se>bagai emosi. Dorongan afektif ini tidak mesti kuat. Dorongan afektif yang kuat, sering nyata dalam tingkah laku, misalnya kata-kata kasar, bentakan . dilain pihak adapula dorongan afektif yang sulit dipahami, misalnya anak yang tampaknya tidal< memiliki dorongan afeksi (tenang-tenang duduk bekerja dimejanya), padahal ia memiliki dorongan berupa manifestasi perubahan psikologis yang terjadi pada dirinya.
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan. Orang yang termotivasi, membuat reaksi-reaksi yang mengarahkan dirinya kepada usaha mencapai tujuan, untuk mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh perubahan tenaga di dalam dirinya.
40
2.5.
Kerangka Berfikir
Slkap merupakan suau keadaan internal dalam diri manusia berupa kecenderungan untuk berbuat, baik positif atau negatife, menerima atau menolak, serta baik atau jahat terhaddap objek sikap. Banyak hal yang dapat mempengaruhi sikap, salah satu factor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah pengalarnan. Baik pengalaman yang didapat dari pendidikan, budaya, perkataan dan perlakuan sek1tar. Sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan disekolah juga berbeda-beda. Pendidikan adalah sarana penting untuk memenuhi kebutuhan dan masa depan para peserta didik. Namun lronisnya untuk mencapai tujuan
ters1~but
hingga saat ini
masih banyak kendala yang harus dilalui.
Diantaranya adalah berbagai permasalahan yang terus-menerus menerpa sistem pendidikan nasional mulai dari kurikulum yang berganti-ganti, pro-kontra ujian nasional dan penentuan kelulusan, sistem penerimaan siswa baru, mahalnya biaya pendidikan dan masalah-masalah lain- menyebabkan banyak orangtua semakin ragu menyerahkan pendidikan anaknya kepada insitusi siakolah
41
Sikap mengandung faktor motivasi dan perasaan, sikap seseorang akan selalu diikuti perasaan tertentu yang dapat bersifat negatif atau positif terhadap objek itu sendiri.
Pada umumnya setiap orang tua selalu mengiginkan yang terbaik untuk anaknya, sebaik mungkin untuk menjadi yang terbaik. Dalam proses menyekolahkan seorang anak motivasi sangat diperlukan. Tahapan awal yang ada dalam proses motivasi menyekolahkan ialah orang tua merasakan adanya kebutuhan, misalnya ia ingin meningkatkan atau mempertahankan prestasi analmya agar lebih baik lagi.
Motivasi orangtua menyekolahkan anaknya pada homeschooling adalah kekuatan dalam diri orang tua yang menggerakan dirinya untuk dapat memberikan dorongan kepada kegiatan menyekolahkan anaknya. Menurut Mc.clleland motivasi diartikan sebagai kedaan yang timbul dari dalam diri individu sebagai akibat dari adanya interaksi antara motif dan aspek situasi. Motivasi menyekolahkan merupakan motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari yang salah satunya dipengaruhi olell sikap.
42
Untuk itu peneliti ingin mengkaji dan melihat bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah selama ini. Dan apakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan disekolah selama ini yang menjaoli motivasinya untuk menyekolahkan anaknya dengan homeschooling. Berikut ini adalah skema dari kerangka berfikir.
II
PENGALAMAN
I
I
I
.
SIKAP TERHADAP HOMESCHOOLING
• • s IKAPORANG TUA
'
l 0 BYEK SIKAP
MOTIVASI SKUNDER MOTIVASI YANG DIPELAJARI
I
1 SI STEM PENDIDIKAN SEKOLAH
-.
MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DENGAN SI STEM
HOMESCHOOLING
BAB 3 METODOLOGI PENELITIJl\N
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai metode penelitian dan prosedur penelitian yang berisikan jenis penelitian yang mencakup pendekatan, metode dan rancangan penelitian, populasi dan tehnik pengambila sampel, serta metode dan tehnik uji instrument penelitian.
3.1. Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian Jenis pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif, pendekatan tersebut digunakan karena dalam penelitian ini peneliti lebih menekankan pada data yang dapat dihitung, untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. Asumsi dari penelitian kuantitatif adalah bahwa fakta-fakta dari obyek penelitian merniliki realitas dan variabel-variabel dapat diidentifikasikan, serta hubungannya dapat diukur. Sedangkan metode yang dipakai adalah
me~tode
deskriptif yaitu
serangkaian tehnik yang meliputi tehnik pengumpulan data, penyajian, dan peringkasan data ( Kustianto, 1994). Jadi penelitian ini
44
menggunakan pendekatan statistik deskriptif dengan jenis penelitian survei.
3.2.
Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
3.2.1. Definisi Konseptual Variabel Variabel bebas yang terdapat-dalam penelitian ini adalah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan sekolah . Sikap yang dimaksud adalah kecendrungan individu untuk bertingkah laku yang bersifat positif atau negatif,dan berhubungan dengan obyek sikap (Sarwono, 1999; 144). Obyek sikap dalam penelitian sistem pendidikan di sekolah. Dengan demikian definisi variabel untuk menyatakan sikap terhadap sistem pendidikan disekolah tersebut adalah
kecenderun!~an
perilaku yang
bersifat positif atau negatif terhadap sistem pendidikan nasional yang diterapkan di sekolah.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling. Definisi variabel untuk menyatakan apakah motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling adalah apakah hal mendorong dan menggerakkan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di
homeschooling.
45
3.2.2. Oefinisi Operasional Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan sekolah, sedangkan variabel terikatnya adalah motivasi menyekolahkan anak di homeschooling. Definisi operasional dalam variabel penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari responden dari skala sikap orang tua terhaap sistem pendidikan di sekolah dan skala motivasi menyekolahkan anak cli homeschooling .
Definisi operasional untuk menyatakan sikap dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan d_isekolah. lndikator sikap terhadap terhadap sekolah konvensional dilihat dari tiga komponen sikap menurut Az>.Nar (2003;24), yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif yang clikaitkan dengan komponen yang ad et dalam sistem pendidikan nasional menurut UU Sikdiknas No.20 (2003), diantaranya adalah ; Kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pendanaan pendidikan yang diterapkan di sekolah.
Sedangkan definisi operasional untuk
menyata~~an
motivasi dalam
penelitian ini adalah apakah yang menjadi motivasi orang tua dalam menyekolahkan anaknya di homeschooling.
46
3.3.
Pengambilan Sampel
3.3.1. Populasi Dan Sampel Populasi penelitian adalah keseluruhan anggota kejadian atau objekobjek yang telah ditetapkan dengan baik. Populasi penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki anak yang belajar di homeschooling, tergabung dalam komunitas homeschooling yang ada di tiga komunitas homeschooling yang telah di tetapkan oleh peneliti, terletak di daerah Jakarta dan tanggerang. Berdasarkan data yang peneliti peroleh melalui beberapa pelusuran melalui media internet (www. Yahoo search dan google.com) dan Sekjen Asah Pena Dhanang Sasongko mengenai komunitas homeschooling yang ada di JATABEK, didapatkan tujuh komunitas homeschooling yang aktif. Komunitas tersebut adalah: l
47
KOMUNITAS SUN JI inspeksi saluran blok B no.6 Jakarta Timur. 021 8195601 KOMUNITAS Kak Seto JI. Taman cirendeu Permai No.13 Jakarta 15419 Phone 021 7691616 KOMUNITAS Pelangi JI. Hj. Nur Rt 03 I 03 Desa Bunda Baru Pamulang tanggerang Phone : 47864243
Untuk kepentingan penelitian, peneliti menggunakan tiga komunitas homeschooling sebagai populasi penelitian yaitu komunitas Kai< Seto yang populasinya 65 orang, komunitas SUN 35 orang dan komunitas pelangi sejumlah 100 orang. Adapun alasan peneliti memilih tiga komunitas ini dikarenakan adanya beberapa alasan tertentu yaitu : a. Keterbatasan peneliti akan waktu, tenaga dan biaya b. Tujuan dari penelitian, yaitu melihat gambaran mengenai motivasi orang tua menyekolahkan anaknya yang terdiri dari tiga status sosial .Diantaranya adalah golongan menengah kebawah, menengah dan menengah ke atas. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah
:wo populasi
penelitian. 3.3.2. Sampel Penelitian Sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang didapat dari populasi (Sevilla, 1993: 160). Untul< jumlah sampel, peneliti menggunakan ukuran minimum yang ditawarkan oleh Gay bahwa
48
untuk penelitian deskriptif diambil 1O persen subji;k dari populasi . untuk populasi yang sangat kecil diperlukan minimum 20 persen (Sevilla, dkk, 1993:163 ).
Maka sampel penelitian yang diambil adalah sebanyak 49 orang tua yang menyekolahkan anaknya di homeschooling. ·15 responden dari Komunitas Kak Seto, 16 responden dari komunitas; SUN dan 18 responden dari komunitas Pelangi. Hal tersebut sesuai dengan teori Gay seperti yang dikutip Sevilla (1993;163) bahwasannya jumlah sampel dalam penelitian deskriptif minimum 10 persen dari populasi dan untuk populasi yang sangat kecil, diperlukan minimum 20 persen dari populasi penelitian.
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara nonacak atau porposive sampling, yaitu pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi di mana setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Serta teknik sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel secara kuota . (Sevilla,1993;169)
49
Teknik ini dipergunakan karena peneliti memiliki pertimbanganpertimbangan tertentu. Peneliti memilih sampel berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya, adapun karakteristik dari sampel pada penelitian ini adalah : 1. Orang tua yang menyekolahkan anaknya di homeschooling. 2. Orang tua yang tergabung dalam komunitas homeschooling 3. Orang tua yang pernah menyekolahkan anaknya di pendidikan formal.
3.4.
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode obyektif,wawancara dan metode pertanyaan, karena pendekatan yang dipakai oleh peneliti adalah pendekatan survei. Metode obyektif digunakan untuk mengukur sikap. Dalam hal ini skala yang digunakan untuk mengukur sikap adalah dengan Skala model Likert dengan metode rating yang dijumlahkan. Metode rating yang dijumlahkan merupakan metode pengskalaan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Az.war 2005;91).
50
3.4.2. lnstrumen Penelitian Adapun instrumen penelitian atau alat pengumpul data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Angket yang disajikan dalam bentuk tabel berisi pemyataanpernyataan yang sesuai dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini dan responden diminta untuk mernberikan tanda check list (v) pad a kolom atau tempat yang sesuai untuk mengetahui sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah . Sedangkan untul< melihat apal
3.4.2.1. Skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan disekolah. Skala sikap orang tua terhadap sisitem pendidikan disekolah, dipal
Skala sil
51 0
kurikulum di sekolah , (2) pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, (3) sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, (4) biaya pendidikan di sekolah.
Tabel 3.1 Blue print skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah (komoonen dan distribusi item) Komponen sikap kompone n kognitif afektif konatif Jumlah obyek sikap F F UF UF UF F Kurikulum 1*,3,49 5,7*,51* 6*,8*, 10, 12*, 2*,4,50 9*,11*, 18 53* 52* 54 Tenaga 13*,15* 14*, 16* 17*, 19* 18*,2* 21*, 22*,24*, 18 pendiiJikdi 23*59* 60* '58* ' ' sekolah ' 55* 56* 57* Saran a dan prasarana pendidikan di sekolah Bia ya pendidikan di sekolah total
25,27*, 61*
26,28*, 62
29*,31* 63
30*, 32*, 64*
33*,3!)*, 65
34*,36*, 66*
18
37*,39, 67*
38*,40, 68
41*,43 69*
42*, 44* 70*
45*,47*, 71*
46,48*, 72*
18
12
12
12
12
12
12
72
3.4.2.2. Penilaian dan skoring istrumen Skala dalam penelitian ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan
52
4 pilihan jawaban dengan tidak menggunakan jawaban tengah (netral/ragu-ragu). Dalam skala Likert yang digunakan peneliti membagi dua kategori item pernyataan, favorabel dan unfavorabel dan menentukan bobot nilai.
Tabel 3.2 Bobot skor skala Jawaban
favourable
unfavourable
SS
(Sangat setuju)
4
1
s
(Setuju)
3
2
TS
(Tidak setuju)
2
3
STS
(Sangat tidak setuju)
1
4
3.5.
Teknik Uji lnstrumen
3.5.1. Uji validitas Untuk mengetahui apakah kuesioner skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, maka cliperlukan pengukuran validitas (Az.war, 2005;105). Oleh karena itu, untuk menguji validitas dari skala yang telah dibuat, digunakan teknik product Moment dari Pearson dan dalam
perhitun~1annya
dengan menggunakan program SPSS versi 11.5.
adalah
53
3.5.2. Uji reabilitas Reabilitas ialah tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Atau sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2005;106). Untuk mencari nilai estimasi reabilitas dari instrumen yang digunakan, penulis menggunakan teknik Alpha Cronbach, yang dilakukan dengan membelah item-item menjadi dua belahan yang jumlahnya sama banyak, sehingga rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Azwar, 2003;84) :
a •1·,,
dan
s,,
s,,
= koefisien alpha = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan = Varians skor skala
Adapun klasifikasi reliabilitas adalah : > 0, 90
= sangat reliable
0,70- 0,89
=reliable
0,40 - 0,69
= cukup reliable
0,20 - 0, 39
= kurang reliable
Uji reliabilitas ini dalam perhitungannya menggunakan program SPSS Versi11,5.
54
3.5.3. Teknik Analisis Data Tehnik analisa data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang terkumpul, sehingga mendapat suatu kesimpulan dari penelitiannya. Karena metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif maka statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran pada objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yan£1 berlaku untuk umum (Sugiono,2007).
3.6.
Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah urut-urutan atau langkah-langkah yang harus dilalui dan dikerjakan dalam suatu penelitian . Dalam penelitian ini prosedur yang peneliti lakukan adalah :
3.6.1. Tahap Persiapan ·1. Merumuskan permasalahCln 2. Menentukan variabel penelitian 3. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian. 4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur.
55
3.6.2. Tahap Pengambilan Data 1. Menentukan populasi dan sampel penelitian. 2. Memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian. 3. Melaksanakan penelitian
3.6.3. Tahap Pengolahan Data 1. Melakukan skoring dari data yang diperoleh pada saat penelitian. 2. Menghitung dan tabulasi data hasil penelitian. 3. Melakukan analisis data.
3.6.4. Tahap Pembahasan atau Penulisan Laporan. Pada tahap ini penulis mengadakan pembahasan mengenai hasil yang diperoleh dengan data teoritis yang ada, kemudian melakukan penulisan laporan.
56
BAB4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1. Gambaran umum responden penelitian Di bawah ini akan diuraikan tentang gambaran umurn responden penelitian secara deskriptif disertai dengan penyajian berbentuk tabel. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang menyekolahkan anaknya di homeschooling . Adapun pengambilan responden sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 49 orang, yang nnemenuhi karakteristik sampel, yaitu orang tua yang meyekolahkan anaknya di
homeschooling, tergabung dalam komunitas homeschooling dan pernah menyekolahkan anaknya di sekolah formal.
Berdasarkan identitas responden yang didapatkan, maka gambaran umum dari subyek penelitian akan diuraikan berdasarkan jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan responden dan jenis pekerjaan :
4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis; Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitiian dapat digambarkan sebagai berikut :
57
Tabel 4.1. Kategori responden berdasarkan jenis kelamin No
Jenis Kelamin
Frekuensi
1
Laki- laki
20
40.8%
2
Perempuan
29
59.2%
49
100.0%
Jumlah
Pro,sentase %
Tabel 4.1 menunjukan bahwa sampel penelitian berclasarkan jenis kelamin diperoleh 20 orang tua (40.8%) berjenis kelamin Jaki-laki dan 29 orang tua (59,2 %) berjenis kelamin perempuan. Selisih jumlah subjek laki-laki dengan perempuan sebesar 18,4% dimana jumlah subjek perempuan lebih banyak dibandingkan dengain jumlah subjek laki-laki.
4.1.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usia, responden dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 4.2 Kategori responden berdasarkan usia No
Usia
Frekuensi
Prosentase %
1
21-30
4
8.2%
2
31-40
24
49.0%
3
41-50
15
30.6%
4
51-60
E?
12.2%
Jumlah
49
100.0%
58
berdasarkan prosentase data di atas, maka dapat diiKetahui bahwa responden dalam penelitian ini berasal dari tingkatan usia yang berbeda. Orang tua yang berusia 21-30 tahun sebanyak 4 orang (8.2%), orang tua yang berusia 31-40 tahun sebanyak 24 orang (49.0%), orang tua yang berusia 41-50 tahun sebanyak 15 orang (30.6% ), orang tua yang berusia 51-60 tahun sebanyak 6 orang (12.2%). Dalam penelitian ini responden yang terbanyak adalah responden yang berusia 31-40 tahun.
4.1.3. Gambaran Responden Berdasarkan Latar belakang pendidikan Berdasarkan latar belakang pendidikan,
responden dalam penelitian
dapat di gambarkan sebagai berikut: Tabel 4.3 Kategori responden berdasarkan Latar belakang pendidikan Frekuensi
Prosentase %
No
Pendidikan
1
8MP (sederajat)
3
6.1%
2
8MU (sederajat)
13
26.5%
3
81
29
59.2%
4
82
3
6.1%
5
83
1
2.0%
Jumlah
49
100Jl%
60
4.2. Gambaran umum Homeschooling Berikut ini peneliti menggambarkan mengenai homeschooling. Data yang diperoleh penulis berdasarkan wawancara dengan beberapa pihak penanggung jawab komunitas homeschooling, praktisi pendidikan dari Asah pena (asosiasi sekolah rumah dan pendidikan alternatif) , Guru, orang tua wali,juga beberapa website homeschooling. Penelitian dilakukan di tiga komunitas homeschooling di daerah Jakarta dan tanggerang.
· Homeschooling merupakan instansi pendidikan yang sedang berkembang di Indonesia. Dhanang Sasongko (2007), sekretaris jenderal ASAH PENA menyebutkan bahwa secara sederhana definisi homeschooling adalah bagaimana proses kegiatan belajar, di mana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun. Di Indonesia dikenal ada tiga jenis homeschooling yaitu, Pertama, homeschooling tunggal.yang biasanya terbentuk dari hanya satu keluarga. Penm;iiatnya adalah satu keluarga. Kedua homeschooling majemuk terdiri dari dua keluarga yang bergabung memberikan pembelajaran kepada anak mereka. Dan ketiga adalah homescholing komunitas. Komunitas ini terbentuk dengan kebutuhan banyak siswa dan dengan metode pembelajarannya secara tutorial dalan kelompok tertentu. homeschooling Komunitas adalah beberapa keluar!Ja memberikan
61
kepercayaannya untuk mendidik anak-anaknya ke dalam
homeschooling untuk keperluan pengajar, di dalam homeschooling terdapat tim yang disebut juga Bad an Tutorial. Mereka terdiri dari lulusan berbagai jenis profesi pendidikan. Mereka melaksanakan, misalnya, pertemuan dua kali dalam satu minggu. Ada paket A setara dengan Sekolah Dasar (SD), paket B setara Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan paket C setara Sekolah Menengah Atas (SMA). Jadi kunjungannya adalah kunjungan ke komunitas. Bila keluarga atau peserta didik kekurangan informasi akademisnya maka mereka bisa memanggil gurunya ke suatu tempat. Jadi komunitas itu menyediakan suatu tempat. Adapun format homeschooling yang ada dan telah mendapatkan legalitas dari Depdiknas adalah homeschooling dengan format komunitas.
4.2.1. Profil Komunitas Homeschooling Pelangi Homeschooling pelangi adalah sekolah bagi peserta didik yang dilakukan hampir sama dengan sekolah formal yaitu di gedung sekolah dengan seragam yang tidak ditentukan, dibawah asuhan para tim pengajar.
Berdirinya komunitas Homeschooling Pelangi
bE~rawal
dari adanya
kekecewaan pendiri komunitas terhadap instan8i pendidikan negeri
62
yang mengesampingkan golongan minoritas, baik dalam hal kesempatan mengikuti pelajaran tertentu (contohnya agama), pengembangan bakat yang hanya dibatasi dilin9kungan formal, serta tidak adanya kesempatan untuk mengembangakn diri sesuai dengan kemampuan yang berbeda beda dari tiap peserta didik. Komunitas ini terletak di JI. Kutilang C24f7 Sarua Permai, Ciputat. Yayasan Komunitas ini diKepalai oleh Bapak Budi dan lbu Erlina.
Jumlah peserta didik tiap kelas dibatasi maksimal 7 orang. Para peserta didik yang mengikuti homeschooling pelangi telah terdaftar secara resmi. Dengan demikian para peserta mendapatkan legalitas status kelulusan untuk melanjutkan kejenjang sekolah formal ataupun kenaikan tingkatan. Jenjang pendidikan yang terdapat di komunitas homeschooling adalah tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas.
Pertemuan dilakukan selama 7 hari. Untuk pertemuan rutin antara tutor atau pengajar dan siswa dilakukan selama 6 hari dan 1 hari untuk pertemuan antara orang tua dan siswa homeschooling dengan pembimbing yang dilakukan secara bergantian, berdasarkan kelompok tingkat pendidikan siswa.
6.1
Program Pendidikan yang diterapkan dalam Homeschooling Pelangi akan diterangkan melalui bagan berikut :
Skema program komunitas homeschooling Pelangi Teori psikologi dan perkembangan anak Kompetensi kurikulum nasional
M
Perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi
I Program sekolah : Dirancang untuk mempersiapkan setiap siswa untuk menguasai pelajaran. Deng an jumlah siswa yan.g dibatasi tiap kelasnya. Dengan 6 kali tatap muka
Program Homeschooling Pelangi
i I Program ekstra kurikuler
I Kegiatan belajar dirumah,pert emuan tiap 1 minggu sekali di salah satu rumah siswa homeschooli ng secara bergiliran
Pengem banag a n potensi
...
~
lsu linkungan sosial, ekono mi, masyarakatda n budaya
I
Kegiatan: evaluasi dan peningkatan prnstasi anak
64
4.2.2. Profit Komunitas Homeschooling kak Seto Homeschooling Metode kak Seto adalah sekolah bagi peserta
didil~
yang dilakul
Aktivitas pembelajaran di rumah mendapat bimbingan dan pemantauan dari team konsultan l
65
Teori psikologi dan perkembangan anak
Perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi
~
'
Program Homeschooling kak seto
Ke11iatan belajar dirumah
• • • •
• • • • •
Kegiatan tutorial
Orang tua
Kegiatan; Diskusi Pral
>
lsu linkungan sosial, ekonomi, masyarakatdan budava
Kompetensi kurikulum 2004
Peserta didik
Teori belajar
Kegiatan: • Membimbing siswa belajar melalui diskusi, praktek dan bermain • Menilai kemajuan siswa • Mencatat kemajuan siswa • Mengumpulkan hasil karya siswa
Tutorial siswa
Belajar kelompok kali/bulan Game kelompok Bim&konseling individual perbulan Olah raga bersama Uju kompetensi 1kali/3bulan
[l<egiatan ~ntermezzo
Kegiatan: • Lomba anakorang tua • Karya wisata • Perayaan pasca uji kompetensi • Pameran hasil karya peserta didik
Tutorial orang tua
Kegiatan: • Konsultasi dengan ahli perbulan • Pelatihan perbulan • Penyampaian hcisil evaluasi formatif perbulan • Diskusi rencana
66
4.2.3. Komunitas Homeschooling SUN Homeschooling SUN (sekolah untuk negeri) adalah sekolah bagi peserta didik yang dilakukan di rumah secara tutorial dibawah asuhan langsung orang tua dan pembimbing. Komunitas ini terletak di Perumahan cipinang indah, jln. Nusa raya indah, Blok M, No 07 Jakarta Timur.
Sun Homeschooling merupakan instansi Homeschooling yang berbentuk yayasan pendidikan yang dikepalai oleh Dhanang Sasongko. Beliau adalah salah seorang praktisi pendidikan
Homeschooling yang juga aktif dalam Asah Pena (sebagai sekretaris jendral), beliau mengembangkan dunia pendidikan
homeschooling untuk pendidikan yang lebih efektif.
Pendiri berpendapat bahwa kebutuhan untuk anak -anak yang memiliki kebutuhan khusus semakian terbatas clengan kegiatan formal di sekolah umum, menjenuhkan dan tidak dapat mengembangkan kemampuan anak ke batas maksimal sesuai dengan bakat dan keinginan peserta didik yang bersangkutan, sehingga mereka mendirikan komunitas homeschooling sendiri yang diberi nama Sun Homeschooling.
67
Para peserta didik di homeschooling ini telah mendapat legalitas status kelulusan untuk dapat meneruskan ke sekolah formal. lntensitas pertemuan atau tatap muka antara tutor! dengan orang tua dan peserta didik dilakukan 2 kali dalam satu minggu selama kurang lebih 4 jam . Kegiatan yang dilakukan aclalah konsultasi, evaluasi, dan pendalaman materi untuk peserta didik . Jenjang pendidikan yang ada di komunitas ini adalah tin9kat dasar, menengah pertama dan menengah atas.
Aktivitas pembelajaran di rumah peserta didik mendapat bimbingan dan pemantauan dari team pengajar dan pembimbing. Metode pembelajaran dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan yang efektif yaitu memberikan materi kepada peserta didik clengan nyaman, mudah diterima, dapat dipahami dan dilakukan dengan suasana rumah yang sangat kekeluargaan.
Dalam aktivitasnya, Sun Homeschooling memmiliki program seperti yang dijelaskan dalam bagan berikut ini.
68
Teori psikologi dan perkembangan anak
Perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi
Program SUN Homeschooling
l
Kegiatan tutorial
Kegiatan belajar dirumah
1. l<egiatan; 2.Diskusi 3. Praktek 4. Menciptakan hasil karya 5. Permainan 6. Percobaan 7.Menyimak dongeng 8.Membaca cerita 9. Pengamatan 8.Menonton film 11.Menerapkan konsep dalam aktifitas keseharian
• • • • •
)
+-
>
Pemenuhan hak anak
lsu linkungan sosial, ekonomi, masyarakatdan budaya
2006
Peserta didik
Pengembanagan potens~~-a-~at dan
~<egiatan e-learning
Orang tua
l<egiatan : • Membimbing siswa belajar melalui diskusi, praktek dan bermain • Menilai kemajuan siswa • Mencatat kemajuan sisyva • Mengumpulkan hasil karya siswa
Tutorial siswa
Belajar kelompok 1 kali/bulan Game kelompok Bim&konseling individual perbulan Olah raga bersama Uju kompetensi 1kali/3bulan
Kegiatan: • Mendapatkan sumber pelajaran • Melakukan evaluasi • Diskusi bersama
(
Tutorial orang tua
Kegi.atan: • Konsultasi dengan ahli perbulan • Pelatihan perbulan • Penyampaian hasil evaluasi formatif perbulan • Diskusi rencana perbaikan perbu la n
69
4.3. Uji lnstrumen Penelitian 4.3.1. Hasil Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji coba instrumen terhadap 72 item dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson pada skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal, maka terdapat 58 item yang valid baik taraf signifikan si 5% maupun 1%. Sedangkan 14 item lainnya tidak valid. Nomor item skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formaldapat dilihat pada table berikut.:
Tabel 4.5. Blue print skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal (komponen dan distribusi item), try ouft Komponen sikap
komponen obyek sikap
kognitif
F 1*,3*,49
afektif
konatif
UF 2*,4*, 50
F 5, 7* 51*
UF 6*,8*, 52*
F 9*, 11*, 53*
total
Tenaga pendidikdi sekolah
13*, 15*, 55*
14*, 16' 56*
17*, 19* 57*
18*,2* '58*
21*, 23* 59*
UF 10,12 *' 54 22*,2 4* 60*
Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
25,27*, 61*
26,28*, 62
29*, 31* 63
30*,32*, 64*
33*, 35* 65
34*,3 6* ' 66*
18
Bia ya pendidikan di sekolah
37*,39 67*
38*,40, 68*
41*,43 69*
42*,44* 70*
45*,47*, 71*
18
total
12
12
12
12
12
46,48 * ' ·72* 12
l
--·
18
18
72
70
Tabel 4.6. Blue print skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal (komponen dan distribusi item) pasca try t>ut.
Komponen sikap
komponen obyek sikap Kurikulum Tenaga pendidikdi sekolah
ko!]nitif F 1, 3
11, 13, 44
konatif
afektif UF
F
2,4
6,41
UF
5, 7, 42
F 8, 9,
23, 50
33, 53
total
12
24
1()
13
20,22, 49
18
30,32 5:2
13
43
.
Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah Bia ya pendidikan di sekolah
UF
15, 17, 16,18, 19,21, 46 47 48
12,14, 45
Jumlah
I I '
25,27
26,28 29,31 51
34,54
35,55
36,37 56
38,39, 57
40,58,
14
12
12
12
12
12
58
·.
4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas Berdasarkan uji reabilitas item yang valid pada skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal, mal
Menurut kaidah reliablitas Guilford dan hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2003) dalam bukunya tentang Penyusunan Skala Psikologi menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati
71
angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas dan artinya skor hasil tes tersebut semakin terpercaya atau reliabel begitupun sebaliknya. Berikut norma reliabilitas yang dijelaskan Guilford
c< Fruchter pada
table di bawah ini : Tabel 4.7 Norma Reliabilitas Koefisien
Kriteria
>0.90
Sangat reliabel
0.70 sampai 0.90
Reliabel
0.40 sampai 0. 70
Cukup reliabel
0.20 sampai 0.40
Kurang reliabel
< 0.20
Tidak reliabel
4.4. Uji Persyaratan Dalam statistika dikenal berbagai bentuk penyebaran skor yang dikaitkan dengan model kurvanya. Bentuk kurva distribusi yang ditentukan oleh suatu persamaan yang di sebut fung:si distribusi yang menentukan tinggi ordinal kurva pada setiap titik x yang berada di sepanjang garis horizontal (Azwar, 2007).
4.4.1. Uji Normalitas Berdasarkan uji normalitas pada skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan terdapat signifikansi sebesar 0,01 (pada besaran
72
kolmogorov-smirnov) pada taraf signifikansi 0,05 atau 5 %. Oleh karena nilai signifikansi (0,01 < 0,05) maka dapat diketahui bahwa skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan cli sekolah normal belum berdistribusi sei;:ara normal. Menurut kerlinger (1990), data-data dari hasil suatu pengukuran pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Pada dasarnya perhitungan normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data dalam variavel yang digunakan dalam penelitian. Data yang berdristibusi normal dapat menggunakan uji hipotesis menggunakan ststistik parametrik dan data yang tidak terdistribusi secara normal perhitungannya mengguanakan metode non pararnetrik.
4.4.2. Uji Homogenitas Menurut Santoso (1999), uji homogenitas pada prinsipnya bertujuan untuk menguji berlaku tidaknya asumsi apakah data yang diperoleh berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama. Jika varians sama, maka clapat clikatakan bahwa data yang diperoleh bersifat Homogen. Dalam pen_elitian ini, peneliti menggunakan perhitungan statistika dengan uji levene test. Berikut aclalah tabel uji l1omogenitas :
73
Tabel 4.8. Uji Homogenitas Levene Statistic Sikap terhadap Sistem Pendidikan
Based on Mean
df1
df2
Siu.
1.857
1
47
.179
Based on Median
1.051
1
47
.310
Based on Median and with adjusted.di
1.051
1
46.67 4
.311
Based on trimmed mean
1.727
1
47
.195
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh tingkat signifikansi atau niai probabilitas sebesar 0, 179 maka nilai signifikansi 0,05 < 0, 179 sehingga dapat dikatakan data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.
4.4.3. Presentasi Data 4.4.3.1. Deskripsi Statistik Dan Kategorisasi Skor Pe1nelitian Skala Sikap Deskripsi hasil perhitungan statistik dari skor responden penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tal:>el 4.9. Deskripsi statistik Sikap orang tua terhadap sistern pendidikan di sekolah formal
N
Mean
49
133.2653
Std. deviation 22.04709
Min
Max
94.00
192.00
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah sampel dalam penelitian adalah 49 orang. Selain itu dapat diketahui bahwa skor
74
minimum dan maximum responden untuk skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan disekolah formal adalah 94 dan 192 dengan nilai rata-rata 133.2653.
Tabel 4.10 Kategori Sikap Responden Kategori Sikap
-"
Jumlah responden
Prosentase %
Bersikap Positif
20
40.82%
Bersikap Negatif
29
59.18%
Jumlah
49
100.00%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang bersikap negatif sebanyak 58.18 % dan bersikap positif sebanyak 40.82%.
4.4.3.2. Analisis indikator skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal Untuk mengetahui bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal, maka peneliti
me1~gunakan
analisis
terhadap indikator dengan menggunakan prosentase berdasarkan kategori sikap positif dan negatif. Berikut adalah deskripsi prosentase tiap-tiap indikator dari aspek sikap terhadap sistem pendidikan di sekolah formal :
75
Tabel 4.11. Aspek Sikap terhadap Kurikulum Kategori
Frekuensi
%
Positif
20
41%
Neaatif
29
59%
Jumlah
49
100%
Berdasarkan table di atas, maka dapat dilihat bahwa responden lebih bersikap negatife untuk aspek kurikulum . ini terlihat dari lebih tingginya frekuensi untuk kategori sikap negatife yaitu sebanyak 29 responden dan 20 responden yang bersikap positif terhadap ".lspek kurikulum. Selisih prosentase antara kategori sikap positif dan negatife adalah 18%. Table4.12 Aspek Sikap terhadap Tenaga Pendidil{ Kateaori
Frekuensi
%
Pasitif
24
49%
Neoatif
25
51%
Jumlah
49
100%
Berdasarkan table di atas, maka dapat dilihat bahwa frekuensi responden lebih banyak yang bersikap negatife untuk aspek sikap terhadap indicator tenaga pendidik yang ada di sekolah formal . ini terlihat dari lebih tingginya frekuensi untuk
kate!~iri
sikap negatife,
yaitu sebanyak 25 responden dan 24 responden yang bersikap
76
positif terhadap aspek kurikulum. Selisih prosentase antara kategori sikap positif dan negatife adalah 2%.
Table 4.13 Aspek Sikap terhadap Sarana dan Prasarana PEmdidikan Frekuensi
%
Positif
23
47%
Neaatif
26
53%
Jumlah
49
100%
Kateaori
Berdasarkan table di atas, maka dapat dilihat bahwa frekuensi responden lebih condong pada sikap negatife terhadap indikator sarana dan prasarana yang ada di sekolah formal . ini terlihat dari lebih tingginya frekuensi untuk kategiri sikap negatife yaitu sebanyak 26 responden dan 23 responden yan9 bersikap positif terhadap aspek kurikulum. Selisih prosentase antara kategori sikap positif dan negatife adalah 6%.
Table 4.14 Aspek Sikap terhadap Biaya Pendidika:n Katei:iori
Frekuensi
%
Positif
21
43%
Ne!ialif
·2a
57%
Jumlah
49
100%
77
Berdasarkan table di atas, maka dapat dilihat bahwa frekuensi responden lebih dominan untuk kategori sikap negatif terhadap indikator biaya pendidikan yang ada di sekolah formal . ini terlihat dari lebih tingginya frekuensi untuk kategori sikap negatife yaitu sebanyak 28 responden dan 21 responden
yan!~
bersikap positif
terhadap aspek kurikulum. Selisih prosentase antara kategori sikap positif dan negatife adalah 14%.
Dari prosentase skala sikap yang digambarkan berdasarkan pengkategorian dari indikator obyek sikap. Maka dapat di simpulkan bahwa responden mempunyai sikap yang negatif terhadap sistem pendidikan yang ada di sekolah formal. Mulai dari aspek kurikulum yang diterapkan di sekolah, sarana dan prasarana, tenaga pendidik atau pengajar serta pendanaan pendidikan.
Terlihat dari prosentase kategori sikap positif yang lebih kecil dari sikap negatif. Terutama untuk aspek sikap terhadap kurikulum yang ada di sekolah, orang tua memiliki sikap negatif terhadap kurikulum yang diterapkan di sekolah. Dan memiliki kecenderungan untuk menjauhi kurikulum yang diterapkan di sekolah formal.
78
4.4.3.3. Gambaran sikap responden berdasarkan jenis kelamin Berikut akan dibahas gambaran mengenai perbedaan sikap responden berdasarkan kategori yang sesuai dirngan identitas responden yaitu jenis kelamin.
Tabel 4.15 Perbedaan Sikap responden berdasarkan jenis kelamin
Sikap terhadap Sistem Pendidikan
I
Jender laki-laki perempuan
N
21 28
'
Std. Deviation
Std. Error Mean
134.7143
25.15381
5.48901
132.1786
19.81405
3.74450
Mean
Berdasarl;an Nilai t hitung yang (terlampir) dihasilkan adalah sebesar 0.395. Sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 47 adalah sebesar 2.021. Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t table. Karena t hitung yang dihasilkan (0.395) < t tabel (2.021) maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap terhadap sistem pendidikan be!rdasarkan jenis kelamin diterima.
79
4.4.3.4. Gambaran Motivasi orang tua menyekolahkan anak nya di
Homeschooling
Untuk mengetahui gambaran mengenai motivasi atau hal apakah yang mendorong orang tua untuk lebih memilih homeschooling sebagai bentuk pelayanan pendidikan bagi anak mereka.maka peneliti akan mendeskripsikan skor yang di respon responden melalui item yang didapatkan melalui pra try out, dengan keterangan sebagai berikut :
Tabel 4.18 Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di homeschooling
NO
Motivasi atau hal yang mendorong orang tua untuk
Skor
menyekolahkan anaknya di homeschooling
1
Saya lngin meningkatkan kualitas pendidikan anak
36
2
Saya tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah
37
formal.
3
Karena saya sering berpindah-pindah atau melakukan
6
perjalanan.
4
Saya merasa keamanan dan pergaulan sekolah ticlak
20
kondusif bagi perkembangan anak.
5
Saya menginginkan hubungan keluarga yang lebih dekat dengan anak
23
80
6
Saya merasa, sekolah yang baik semakin mahal dan tidak
20
terjangkau.
7
Karena anak saya memiliki kebutuhan khusus yan£1 tidak
25
dapat dipenuhi di sekolah umum.
8
Memiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak
17
mendukung nilai-nilai keluarga yang dipegangnya.
9
Saya merasa terpanggil untuk mendidik sendiri anak-
13
I anaknya Sesuai tabel diatas nampak bahwa setiap orang tua mempunyai banyak alasan yang mendorong mereka untuk menyekolahkan anaknya hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih hal yang memotivasi mereka untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling pada setiap pernyataan di atas. Untuk skor tertinggi dapat dilihat bahwa 37 responden dari 49 responden memilih pernyataan "Saya tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah formal" sebagai apa hal yang memeotivasi mereka untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling. Kemudian terdapat pula motivasi untuk " meningkatkan kualitas pendidikan anak" sebagai alasan yang mendorong responden untuk menyekolahkan anaknya dengan skor responden sebesar 36 yang berselisih satu orang dengan pernyataan pertama pada tabel di atas.
81
Pernyataan hal yang mendorong mereka "Karena saya sering berpindah-pindah atau melakukan perjalanan" adalah pernyataan yang paling sedikit di jadikan alasan atau hal yang memotivasi mereka untuk menyekolahkan anaknya di homeischoo/ing.
4.5. Pembahasan hasil penelitian Berdasarkan perumusan masalah penelitian, dapat cliketahui bahwa hasil yang di peroleh dalam penelitian adalah : 1. Bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan disekolah
?
maka diperoleh gambaran yaitu mayoritas
sikap orang tua terhadap sisitem pendidikan di sekolah formal adalah negatif. 2. Apakah motivasi orang tua, menyekolahkan anaknya di homeschooling? Adapun motivasi 37 dari 49 responden
untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling adalah karena ketidapuasan mereka terhadap kualitas pendidikan di sekolah formal". Dari pemaparan diatas clapat disimpulkan bahwa motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di dominasi oleh ala:san karena ketidakpuasan para orang tua t_erhaclap kualitas pendidikan di sekolah formal. Untuk itu responden mempunyai sikap negatif terhadap sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah formal.
82
BABS KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwasannya sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah adalah negatif. Hal ini tergambar pada sikap negatif orang tua terhadap semua aspek atau indikator yang ada dalam sistem pendidikan di sekolah. Dalam hal ini mayoritas orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling, mempunyai sikap yang negatif yaitu sebanyak 59, 18 % atau (29) orang dan 40,82 % atau (20) orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan sistem Homeschooling, mempunyai sikap positif terhadap sistem pendidikan
di sekolah.
2. Penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi sebagian responden untuk menyekolahkan anaknya dengan alasan karena ketidakpuasan responden dengan kualitas pendidikan di sekolah formal adalah sebanyak 76% (37 responden).
83
5.2. Diskusi Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap orang tua, yang pernah menyekolahkan anaknya di sekolah formal, terhadap sistem pendidikan formal di sekolah adalah negatif. Artinya, orang tua yang menyekolahkan anaknya di homeschooling dan pemah menyekolahkan anaknya disekolah formal mempunyai sikap negatif terhadap sistem pendidikan disekolah atau mempunyai kecenderungan untuk untuk menjauhi sistem pendidikan di sekolah.
Sependapat dengan Sarwono(1999:144) bahwasannya sikap mempunyai unsur penilaian. Sikap dapat bersifat positif dan negatife. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati dan menyenangi obyek tertentu. Sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari atau tidak menyukai obyek tertentu.
Hal ini terkait dengan motivasi orang tua menyekolahkan anaknya dengan system homeschooling, bahwasannya alasan atau hal yang mendorong orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem
homeschooling adalah karena tidak puas dengan kualitas pendidikan yang ada di sekolah formal, yaitu sebanyak 76 %.
84
Kualitas yang ada di sekolah formal mempunyai keterkaitan dengan seluruh komponen yang ada di sekolah yang saling terkait satu sama lain. Baik kualitas dari kurikulum yang ada di sekolah, tenaga pengajar, sarana dan prasarana atau hhal lainnya yang termasuk dalam sistem pendidikan di sekolah formal.
Alasan atau motivasi kedua tertinggi para orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling adalah karena orang tua ingin meningkatkan kualitas pendidikan anak, yaitu sebanyak 54 %. Kualitas pendidikan yang dimaksud adalah sangat general, dan bisa diartikan dengan seluruh komponen yang berkaitan dengan kualitas pendidikan anak. Hal ini dpat dika_itkan dengan sistem pendidikan yang diberikan kepada anak belumlah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukannya, serta minat dan bakat yang belum tergali atau diketahui oleh orang tuanya. Sehingga dapat menimbulkan berkurangnya kualitas pendidikan anak menurut orang tua. Hal inilah yang menjadi salah satu motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling. Dan menjadikan sistem homeschooling sebagai alternatif pendidikan yang dapat mengatasi kekurangan kualitas pendidikan anak.
85
Homeschooling memiliki keunggulan, diantaranya materi bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondsi keluarga, lebih fleksibel dan tidak monoton, serta dapat memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah.
Motivasi atau hal tertinggi ketiga yang mendorong orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling adalah karena siswa memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat clioenuhi di sekolah umum. Kebutuhan khusus yang dimal<Sud adalah kebutuhan dalam artian cukup luas yang dimiliki siswa dan belum dapat dipenuhi di sekolah umum. Seperti kebutuhan untuk lebih fokus dalam belajar, kebutuhan untuk pengembangan bakat yang lebih mendalam. Kebutuhan untuk dapat diawasi dan didampingi orang iua secara intensif karena alasan tertentu dan lain sebagainya.
Dari ketiga motivasi tersebut yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diambil suatu diskusi yang mendalam bahwasanya motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling, mayoritas disebaban oleh adanya ketidakpuasan para irang tua
86
terhadap sistem pendidikan di sekolah yang mana hal ini berkaitan dengan sikap orang tua homeschooler yang juga negatif terhadap sistem pendidikan disekolah. Motivasi atau alasan keluarga memilih homeschooling, memiliki rentang variasi yang lebar. Namun ada beberapa dintaranya yang memiliki satu alasan kuat sekaligus yang melatarbelakangi pemilihan dengan sistem homeschooling.
Sependapat dengan penelitian sebelumnya mengenai motivasi orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling. Di Amerika Serikat terdapat hasil statistika mengenai mativasi tersebut. Menurut data yang diperoleh dari National Center for Education Statistics (NCES) pada tahun 1999, bahwasanya terdapat tiga alasan atau motivasi yang mendominasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem homeshooling adalah sebagai berikut : a. Keinginan orang tua untuk meoingkatkan kualitas pendidikan anak sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap bentukk pendidikan yang tersedia di masyarakat. b. Alasan agama. c. Karena buruknya lingkungan belajar di rumah. (http://www.sumardiono.com)
87
Hal ini hampir bersamaan dengan penelitian yang telah peneliti lakukan yaitu rnotivasi atau alasan yang paling mendominasi adalah karena ketidakpuasan orang tua dengan sistem pendidil
5.3. Saran Banyak manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini. Diantaranya fakta bahwa perkembangan zaman berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali pada dunia pendidikan .
. Namun penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu · berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka ada beberapa saran yang penulis rumuskan untuk penyempurnaan berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Ba1gi seluruh lapisan masyarakat yang berperan mencetak sumber daya manusia berkualitas, hendaknya lebih kritis dan teliti menghadapi berbagai jenis perkembangan ilmu, teknologi dan pendidikan yang ada.
88
Dengan cara menjadikan sistem pendidikan yang ada lebih berkualitas dan bermutu untuk kedepannya.
Saran selanjutnya penulis tujukan kepada orang tua, hendaknya mampu menyesuaikan
jenis
pelayanan
pendidikan
yang
sesuai
kebutuhan peserta didik, dalam hal ini anaknya, dengan
dengan lebih
terencana, penuh pertimbangan, dan pemikiran yang matang. Kepada orang tua homeschooler hendaknya memiliki komitmen yang benarbenar
kuat
dengan
peserta
didik
sebelum
mernutuskan
untuk
menyekolahkan anaknya di komunitas homeschooling.
Penulis juga mengajukan beberapa saran agar penelitian berikutnya dapat berjalan
efektif dan lebih baik lagi, saran-saran tersebut
diantaranya :
1. Mengenai ala! ukur dalam penyebaran item aga1' di sebar sebaik mungkin. Walaupun reabilitas skala yang didapatkan sangat reliabel, namun penyebaran item sangat erlu diperhatikan.
2. Pada saat penyebaran skala jangan sampai responden terlepas dari pantauan peneliti, dan segera meminta skala pada waktu yang sama pada saat pengisian, karena penundaan pengisian akan menyulitkan
89
peneliti dalam pengumpulan data serta keakuratan data, serta periksa agar tidak ada data yang terlewat.
3. Untuk efektivitas waktu, sebaiknya membuat item secara sistematis, serta saat pelaksanaan skoring data dilaksanakan segera setelah skala diterima, atau saat menunggu responden lain mengisi skala. Hal ini dapat membantu pene[iti dalam proses skoring data dibandingkan dengan melakukan skoring data dalam satu waktu, terlebih jika responden dalam jumlah besar.
DAFT AR PUST AKA
Ahmadi, abu. (2002). Psiko/ogi sosia/. (cet, II), Jakarta : PT Rineka Cipta.
Azwar,S. (2001). Realiabilitas dan Validitas.( Ed. 3). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. (Cet.2). Yo~1yakarta: Pustaka Pelajar Offiset.
Azwar, S. (2005). Metode penelitiana. (cet. VI) . Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Azwar,S. (2003). Sikap Manusia.teori dan pengukurannya (ed.2). Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Bambang Kustianto, Rudy Badrudin .(1994)." Statistika 1 (Deskriptif)". Jakarta: Gunadarma.
Chaplin, J.P. 2002. Kamus Lengkap Psiko/ogi, eel 8. Jakarta: PT. raja Grafindo Persada
Gerungan, w.a. (1996). Psikologi so;>ial(cet, II). Bandung: PT Eresko
Davidoff, Linda L. (1991). Psikologi suatu Pengantar, (ed,2. jilid ,2) Jakarta : Erlangga.
Depdikbud.(1998). Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka.
100
Najati,M.Ustman(2001 ).Al-qur'an dan ilmu jiwa. Bandung;Bandung pustaka.
Purwanto, Ngalim. (2000).Psikologi Pendidikan,{cet.keenambelas) Bandung; PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman, A.M (1994) interaksi dan motivasi be/ajar mengajar. (cet.5).jakarta: PT Raja Graffindo Persada
Sarwono, S.W. (1999). Psikologi sosial, individu dan teori-teori psikologi sosial, (cet ke-2), jakarta; Balai Pustaka
Sarwono. S.W. (1996). Teori-teori lndividu dan Psikologi Sosial.. Depok: Fakultas Psikologi UI
Sarwono. S.W. (2001 ).Pengantar Um um Psikologi. Jakarta; PT Bulan Bintang.
Sears.D.O. Freedman,J.L. dan Peplau.LA. 1994. Psikologi Sosialjilid 1. (terj) Jakarta : Erlangga.
Sevilla, C.G. Jesus.A, 0. Chave, Twilla.G.P, Bella.P.R, Gabrialle. G.U.1993. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sumardiono (2007). Homeschooling, a leap for better learning. Jakarta; PT Elexmedia Komputindo
Sugiyono.(2007). Statistika untuk penelitian.Bandung;Alfabeta.
Soemanto.Wasty (1990). Psikologi pendidikan.(cet.111).Jakarta; PT Rineka Cipta
(/:Jj
Undang-Undang.RI. No :20 TAHUN 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Jakarta; CV Mini Jaya Abadi Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)
"Pendidikan Kesejahteraan Mencerahkan Anak bangsa", Departemen Pendidikan Nasional, 2006 Woolfolk,E, Anita .1998. Educational Psychology (7 ed), USA. Allyn and Bacon Publisher (Koran Pendidikan Malang edisi 129, 2007). (Harian Kompas, 10 januari 2007) Situs; http://www.diknas.go.id, Situs Departemen Pendidikan Na8ional http://groups.yahoo.com/group/sekolahrumah, Milis diskusi Homeschooling dan pendidikan alternatif. http:// homeschooling. cipta - teknologi. info/ http://www. kompas. co. id)
/62.-. DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HlDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI .JJ. l\d·t•I !\tuktl No. 5 Circundt•u Cipul<1l Jnkurtu
-···· ----·· -·-
S~lah1n
15.tl9 Tclp. 74330(,0 Fnx. 74714714
--.~.
)llhJ!'
: Un.OJI F7/KM.UI 3/l?q.!,v/2007
·r:ip
.:I
: lz111 P1...1n:litia11
l
[)cngan horn1u.t. l\.an1i sampaikan bahwa : : lra V.urnia\vati : Jakarta 17 Februari 1984 : JI. Wijaya II, Rt 04/06 no 44 jmirahayu Pondok Gede Jakarta Timur ,\dalah ti-ilar maliasiswa Fakullas Psikoiogi UIN Syari!'Hidayatullah Jakarta
Nania Tcmpnt/Tgl Lahir
Sen1~ster
Non1or pokok ·rahun Ak:.idt:n1ik
J>rogran1
: IX (Sembilan) : l 030°70029000 : 200712008 : strata I ( S - I)
Schubungan l'.cngan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Sikap orang tua tcrhadap sistem pendidikan di sekolah yang Jikaitkan dcngan Motivasi menyekoiahkan anaknya di Homeschooli'1g" mahasiswa tersebut memeriukan izin penelitian di Kornunitas Homeschooling. Oleh karenu ilu kami 111ohon kesecli
.'..-".
~>
:
·::-.
. . ..... ~eoh '.j~ah, Dra.Zal11'otu11 NIP. 150 238 7 73
1
M.Si
·
103
-;
e
\.JS UN IMESCHOOLING Jakaiia, 08 Oktober 2007 : 13/SUN/X/07 : Pemberitahuan 11p
pada Yth, kan Fakultas Psikologi N SyarifHidayatullah Jakaiia
:salamu'alaikum Wr.Wb. ~ngan
horn1at,
:rsama surat ini pihak SUN Homeschooling rnenerangkan bahwa:
~nar
Nama
: Ira Kurniawati
NIM/ Pokok
: I 03070029000
telah melakukan penelitian di komunitas SUN Homeschooling, dalam rangka
:nyusunan tugas akhir program Strata I Fakultas Psikologi dari Universitas Islam egeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul skripsi " Sikap orang tua terhadap stem pendic!ikan di sekolah yang clikaitkan dengan motivasi menyekolahkan anaknya di lmeschooling". emikian surat pemberitahuan c!ari kami, alas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. lassalammu'alaikum Wr.Wb.
A.n. Ketua Y ayasan SUN itas SUN
-·~~
\l)'~-.s_u Arie Dha};till
)
N·/
ijitJil1QOtHiG
HOMESCHOOLING
+
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:
Na1na
: Ira Kurniawati
NIM
: I03070029000
1°akultas
: Psikologi Universitas Islam Negeri (UJN) Syarif Hidayatullah - Jakarta
tvlenyatakan bahwa nama cliatas benar tclah melakukan penelitian di 1-lomeschooling "Kak Seto" pad a bu Ian September 2007 untuk kepentingan tu gas akhir dengan judul : "Sikap Orang Tua Terhadap Sistern Pendidikan di Sekolah Dikaitkan Dengan ~;lottvusi ~.1enyek.olahk.an
r\n::ik Di Hon1eschooling "Kak Seto".
Dcmikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 8 Oktober 2007
<:C.*E:fb A:us
~~fuel in
Koordinator Tutorial Homeschooling "Kak Seto"
Yayasan Ke1rt1ka. Bh,akti
Komunitas SekolahRumah TK SD SMP SMA
~~ J' ~· --
,:::;_,':"r
iJ,
c-.:,~:.;
jangan engkau menganggap rendah lrangpun darl anak-anak kecil lni.
1,
lMPIM~!
Community Center: JI. HJ. Nur RT03 RW03 Desa Benda Baru, Pamulang, Tangerang 154H Telepon (021) 98519474 Yayasap: JI. Taman Pulo A5em Uta.ra ,60 Rawamangun, Jakarta 13220 Telepon (021) 47864243
'amulang, 29 September 2007 fomor erihai
:2911/HSP/IX/2007 : Penelitian HomeSchool
~epada
: Yth. Dekan Fakultas Psikologi UIN Di Ciputat
.ss. Wr.Wb. alam Sejahtera. ejala.1 dengan Surat Pengantar no. Un. Ol/F7/KM.Ol .3/2930/2007; kami telah menerima 1ahasiswa Fakultas Psikologi UIN: ama : Ira Kumiawati IM : 103070029000 [ahasiswa tersebut telah mengadakan penelitian bagi skripsinya di lernbaga kami Komwritas omeSchool 'Sekolah Pelangi' selama kurang lebih 12 hari dengan responden para orangtua ~serta didik SekolahRumah berjumlah kurang lebih 40 orangtua. lohon agar kami dapat memperoleh setidaknya abstrak dari hasil penelitian tersebut. iranya Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang memberkati Saudara dan Fakultas Psikologi IN, agar dapat meluluskan alumni yang sungguh-sungguh mengasihi bangsa dan negara ta. Amin.
'ass. Wr. Wb. ~mmt kami,
?Jbusan Kepada Yth. I. 2, 3,
Kepala UPT Dikmas Serpong-Tangerang Pengawas Dikmas Pamulang Ketua Yavasan Kartika Bhakti.
INSTRUMEN PENELITlAN TRYOUT
IRA KURNIA WATI
103070029000
FAKUL TAS PSll(OLOGI UIN SYARIEF HIDAYATULLllH JAKARTA
\ssalamu'alaikum Wr. Wb )aya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. ~ama
Ira Kurniawati
)em ester
VIII (akhir)
>rogram
Strata 1 (S-1)
\kan mengadakan penelitian sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang lerjudul :
"Sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah dikaitkan dengan dengan notivasi menyekolahkan anaknya di Homeschooling".
)engan adanya kesediaan Bapak,ibu, saudara/i untuk menjadi responden dalam lenelitian ini, akan sangat membantu saya dalam penelitian ini. \tas kesediaan bapak/ibu, saudara/i saya ucapkan terima kasih. Data yang saya peroleh Jari bapak/ibu, saudara/i akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk lepentingan penelitian.
Jakarta, 16 September 2007
(Peneliti)
Ira kurniawati 10307002900
(Responden)
IDENTITAS RESPONDEN
-
Nama (inisial) . Jenis Kelamin
: Laki-laki I Perempuan : ....... Tahun
. Usia . Jenis pekerjaan ( Responden) . Tingkat pendidikan (Responden): •
Bapak: o SD o SMP o Lainnya ...
o SMA
o Perguruan Tinggi
•
lbu
: o SD o SMP o SMA o Lainnya ........ .
o Perguruan Tinggi
Tingkat pendidikan anak di Homeschooling o SD o SMP o SMA . Apakah anda pernah menyekolahkan anak anda di sekolah formal (Sekolah regular) : o Pernah o Tidak pernah . Tandailah sebanyak mungkin hal yang mendorong anda atau alasan anda menyekolahkan anak di Homeschooling : o o o o o o o o o
lngin meningkatkan kualitas pendidikan anak Tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah reguler. Karena sering berpindah-pindah atau melakukan perjalanan. Saya merasa keamanan dan pergaulan sekolah tidak kondusif bagi perkembangan anak. Saya menginginkan hubungan keluarga yang lebih dekat dengan anak. Saya merasa sekolah yang baiksemakin mahal dan tidak terjangkau. Karena bagi anak-anak memiiiki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi di sekolah umum. Saya memiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak mendukung nilai-nilai keluarga yang dipegangnya. Saya merasa terpanggil untuk mendidik sendiri anak-anaknya
ETUNJUK PENGISIAN i bawah ini terdapat sejumlah penyataan yang· berkaitan dengan SIKAP TERHADAP ISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH . aca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut. 1. Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban pada tiap pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda 2. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Adapun pilihan jawabari tersebut adalah
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
:Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
3. Sebelum anda menyerahkan lembaran ini, harap diperiksa kembali, agar tidak ada penyataan yang terlewat. 4. Contoh:
10
10
PERNYATAAN
PILllf-IAN
Kurikulurn yang ada saat ini perlu dikembangkan
a. sangat setuju b. SE!lUjU c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
PERNYATAAN
PILIHAN
Kurikulum yang diterapkan saat ini sangat membantu proses belajar
a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
kurikulum yang diterapkan pemerintah masih memerlukan perbaikan
I.
kurikulum yang ada saat ini memberikan banyak kemudahan bagi peserta didik
a. sangat setuju b. sEituju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
kurikulum yang selalu berganti-ganti akan Mengganggu proses pembelajaran
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
Kurikulum yang ada saat ini membuat peserta didik clapat menikmati prases belajar dengan baik
a. sangat setuju b. setuju
c. tidak setuju
PERNYATAAN
PILIHAN
Saya sedih karena kurikulum yang ada saat ini terlalu menyulitkan
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
Kurikulum saat ini membuat saya merasa senang Karena mudah digunakan
a. b. c. d.
Saya kecewa jika pelajaran siswa harus disesuaikan dengan Kurikulum yang ditetapkan pemerintah
a. sa.ngat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
Kurikulum yang ditetapkan pemerintah saat ini akan selalu saya dukung
a. sangat setuju b. seituju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
0.
Saya tidak akan mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah saat ini karena tidak bagus
a. b. c. d.
1.
Kunkulum yang ada saat ini membuat saya lebih semangat untuk ikut serta dalam mendidik anak
a. sangat setuju b. seituju c. ticlak setuju d. sangat tidal< setuju ·
2.
Karena Kurikulum yang ditetapkan saat ini terlalu padat, membuat saya terpaksa untuk ikut berperan dalam mengajarkan anak saya
a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
3.
Keberhasilan siswa dalam belajar hanya ditentukan oleh guru yang ada di sekolah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
4.
Menurut saya guru yang ditetapkan di sekolah saat lni tidak mampu membantu siswa menjalani proses belajarnya dengan bdik
a. sangat setuju b. s•ituju c. tidak setuju d. sangat tidal< setuju
5.
Para tenaga pengajar yang ditetapkan di sekolah Sudah memenuhi persyaratan sebagai tenaga Pengajar v.ang b.aik
a. sangat setuju b. s1ituju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
0
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
sangat setuju setuju ticlak setuju sangat tidak setuju
0
PERNYATAAN
PILI HAN
3.
Guru yang ditetapkan sebagai tenaga pengajar di sekolah tidak mampu membuat murid merasa nyaman dalam belajar
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
1.
Saya senang karena guru yang ditetapkan sebagai Tenaga pendidik dapat mengajar dengan baik
a. b. c. d.
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
3.
Saya rasa guru yang ada di sekolah sangat mengecewakan karena tidak memiliki inovasi dalam mengajar
a. b. c. d.
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
~-
Saya merasa puas dengan kinerja para pengajar yang ada di sekolah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
).
Saya kecewa karena guru yang ada di sekolah tidak Mengajar dengan sungguh-sungguh
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
1.
Saya lebih memilih tenaga pendidik yang ada di sekolah Untuk mengajarkan anak saya
a. b. c. d.
2.
Saya tidak mendukung cara guru di sekolah dalam mengajarkan anak didiknya
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
3.
saya percaya bahwa pendidikan akan berkembang jika ditangani oleh tenaga pendidik yang ada di sekolah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
4.
Saya tidak akan mempercayakan pendidikan anak saya sepenuhnya kepada guru di sekolah
a. sang at setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
5.
saya mengerti betul bahwa dalam mendidik siswa diperlukan fasilitas yang lengkap
a. sangat setuju b. setuju
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
" tirl'1k '""t11i11
/!/
10
PERNYATAAN
PILIHAN
'.6.
~..tienurut saya murid t!dak akan semangat belajar apabila sekolah tidak memiiiki iaboratoriuin sendid
a. sangat setuju b. setuju c. !idak setuju d. sangat tidak setuju
!7.
Saya tahu bahwa untuk mendidik siswa dalam belajar perlu ada bangku sekolah yang tersusun
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
~8.
untuk memotivasi siswa dalam belajar , bagi saya Lapangan olah raga mutlak harus dimiliki tiap sekolah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
~9.
Saya senang dengan adanya peralatan yang lengkap di sekolah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
lO
Saya kecewa dengan gedung yang ada di sekolah karena tidak terurus
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
l1.
peralatan yang sudah lengkap di sekolah membuat Saya bangga
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
32.
Peralatan belajar yang ada di sekolah sangat mengecewakan
a. sa11gat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
33.
Ekskul yang ada di sekolah membuat murid Lebih bersemangat
34.
Saya tidak akan mempercayakan pendidikan anak saya kesekolah karena fasilitasnya tidak modern
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
35.
saya selalu mendukung semua fasilitas yang ada di sekolah saat ini
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju ,,_,,_,"
r-~-<''"=~~e>-*''=~·--"'·<=P~_,__,.
i '
NO
PERNYATAAN
PIUHAN
36.
Buku buku pelajaran di sekolah yang tidak lengkap akan mengganggu aktivitas belajar
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
37.
Saya mengerti benar bahwa pendidikan perlu biaya yang terkadang tidak rnurah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
38.
Menurut saya biaya pendidikan di sekolah saat ini terlalu Mahal
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
39.
rnenurut saya biaya untuk pendidikan sekolah saat ini Sangat terjangkau oleh sernua kalangan
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
40.
Pernerintah kurang mernperhatikan biaya pendidikan
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
41
Saya senang karena biaya pendidikan yang ditetapkan pemerintah cukup ringan
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
42.
Saya khawatir dengan dampak buruk besarnya biaya Pendidikan
a. b. "· d.
sang at setujr 1 set••j:.: tidak setuju sangat tidak setuju
43.
saya rnerasa bahwa pendidikan yan<; ~.erkualitas mernang rnernbutuhkan dana Ix c-ar
a b. c. d.
sanqat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
44.
saya rasa rnahalnya biaya pendidikan di sekolah, rnerugikan peserta didik
a. sangat setuju rn b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
45.
saya mendukung biaya pendidikan yang ditetapkan pernerintah saat ini
a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
113
PERNYATAAN
PILIHAN
saya tidak pernah peduli dengan pendanaan pendidikan Yang terus naik
a. sangat setuju b. sctuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
47.
saya percaya bahwa biaya pendidikan telah digunakan dengan semestinya
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. s.3ng~t t:dak setuju
48.
biaya pendidikan saat ini membuat saya gelisah
a. b. c. d.
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
49.
kurikulum yang ditetakan saat ini perlu dikembangkan
a. b. c. d.
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
50.
Kurikulum yang ada saat ini dapat dijalankan dengan baik
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
51.
Kurikulum yang ditetapkan saat ini sangat menyenangkan a. b. c. d.
52.
Saya sedih dengan kurikulum yang ada saat ini
53.
Saya berterima kasih kepada pemerintah yang telah menetapkan kurikulum dengan baik
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
54.
Saya kurikulum yang ditetapkan pemerintah saat ini
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
55.
Kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya sudah baik
a. sangat setuju b. setuju c, tidak setuju d. sangat tidak setuju
NO 46.
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak·setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
/If
NO
PERNYATAAN
PILIHAN
56.
menurut saya guru yang ditetapkan menjadi di sekolah tidak serius dalam mengajar
57.
Saya senang karena seluruh guru yang ada di sekolah a. sangat setuju sudah memenuhi persyaratan yang ada b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
58.
Saya kecewa dengan kualitas guru yang ada di sekolah a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
59.
saya percaya dengan semua guru yang ditetapkan Sebagai tenaga pengajar di sekolah
a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
60.
kualitas guru yang ada di sekolah membuat saya Membuat saya tidak tenang
a. sangat setuju b. sGtuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
61.
Kurikulum yang ada saat ini dapat dijalankan dengan baik
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
62.
Fasilitas yang ada di sekolah perlu di perhatikan Pemerintah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
63.
Fasilitas yang ada di sekolah dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
64.
Saya kecewa dengan fasilitas yang ada di sekolah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
65.
Saya mendukung jika sarana pendidikan di sekolah dapat a. sangat setuju di tambah b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
pcng~jar
a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sang at tidak setuju
NO 66.
PERNYATAAN
PILIHAN
Kurangnya fasilitas modern di sekolah mernbuat saya tidak percaya bahwa pendidikan akan maju
a. sangat setuju b. setuju c. tldak sctuju d. sangat tidak setuju
67.
Menurut saya biaya pendidikan di sekolah sesuai dengan kegiatan yang ada
a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
68.
Saya melihat biaya pendidikan saat ini tidak wajar
a. sangat setuju s b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
69.
Saya senang dengan ringannya biaya pendidikan saat ini a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
70.
Biaya pendidikan yang selalu naik mernbuat saya kecewa a. b. c. d.
sang.it setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
71.
saya bangga dengan biaya pendidikan yang sangat Sesuai dengan hasil yang di dapatkan
a. b. c. d.
sangat setuju s-etuju tidak setuju sangat tidak setuju
72.
saya prates dengan mahalnya biaya pendidikan yang Ditetapkan saat ini
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
UNTUK ORANG T~ HOME:SCHOOLE~
INSTRUMEN PENELITIAN
IRA KURNIA W ATI
103070029000
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIEF HIDAYATULLJ~H JAKARTA
KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Assalamu'alaikum Wr. Wb Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
N<1m2
Ira Kurniawati
Semester
VIII (akhir)
Program
Strata 1 (S-1)
Akan rnengadakan penelitian sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang be:rjudul:
"Sikap orang tua terhadap sistem pendidikan
sekolah dikaitlcan ciengan dengan
motivasi menyekolahkan anaknya di Homeschooling".
Dengan adanya kesediaan Bapak,ibu, saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini, akan oangat membantu saya dalam penelitian ini. Alas kesediaan bapak/ibu, saudara/i saya ucapkan terima kasih. Data yang saya pernleh dari bapak/ibu, saudara/i akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan d:gunakan untuk ke:pentingan penelitian.
Jakarta, 26 September 2007
(Peneliti)
Ira kurniawati
103070029000
(Responden)
,?'/'' /:'·
f'./?>P\i
\~~!
IDENTITAS RESPONDEN
------
1. Nama (inisial) : Laki-laki i Perempuan
2. Jenis Kelamin
: ....... Tahun
3. Usia
4. Jenis
peke~aan
( Responden)
5. Tingkat pendidikan (Respor.clen): •
Bapak: o SD o SMP o Lainr1ya ...
o SMA
o Perguruan Tinggi
•
lbu
: o SD o SM? o SMA o Lainnya ....... .
o Perguruan Tinggi
6. Tingl,at pendidikan anak di Homeschooling o SD oSMP oSMA 7. Apakah anda pernah menyekolahkan anak anda di sekolah formal (Sekolah regular ) : o Pernah
o Tidak pemah
8. Tandailah sebanyak mungkin hal yang mendorong anda c.tau alasan anda menyekolahkan anak di Homeschooling :
o
lnCJin meningkatkan kualitas pendidikan anak Tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah reguler. Karena sering berpindah-pindah atau rnelakukan perjalanan. Saya merasa keamanan dan pergaulan sekolah tidak kondusif bagi perkembanpan anak. Saya menginginkan hubungan keluarga yang lebih deka! dengan anak. Saya merasa sekolah yang baik semakin mahal dan tidak terjangkau. Karena anak saya memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi di "ekolah formal. Saya rnemiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak mendukung nilai-nilai keluarga yang dipegangnya. Saya merasa terpanggil urtuk mendidik sendiri anak-anaknya
o
Lainnya : ................................................................................. .
c
o o o o o o o
2
PETUNJUK PENGISIAN
Di bawah ini terdapat sejumlah penyataan yang berkaitan dengan SIKAP TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH . Baca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut. 1. Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan iawaban pada tiap pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda 2.
Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Ada pun pilihan jawaban tersebut adalah
3S
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
:Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
3. Sebelum an':la menyerahkan lembaran ini, harap diperiksa kembali, agar tidak ada penyataan yang te_rlewat. 4. Contoh:
NO
PERNYATAAN
I.
'
PIUHAN a. sang at set.uju
Xc. tidak setuju setuju
cl. sangat tidak setuju
NO
PERNYATAAN
PILIHAN
1.
Kurikulum yang diterapkan pemerintah saat ini sangat membantu proses belajar
a. b. c. cl.
2.
Kurikulum yang .::·~rapkan pemerintah masih memerlukan perbaikan
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
3.
Kuril
a. b. c. d.
4.
Kurikulum yang selalu berganti-ganti akan Mengganggu proses pembelajaran
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
5.
Saya sedih karena kurikulum yang ada di sekolah formal saat ini karena terlalu menyulitkan
a. b. c. d.
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
sangat setuju setuju · tidak setuju sangat tidak setuju
NO
PERNYATAAN
PILIHAN.
6.
Kuril
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuj u
7.
Saya i(ecewa jika pelajaran siswa harus disesuaikan dengan Kurikulum yang ditetapkan di sekolah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
8.
Kurikulum yang dite.~.•kan di sekolah formal saat ini akan selalu saya dukung
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuj u
9.
Kurikulum yang ada di sekolah formal membuat saya semangat untuk ikut serta dalam mendidik anak
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sang at tidak setuju
10.
Karena Kurikulum yang ditetapkan saat ini terlalu padat, membuat saya terpaksa untuk ikut berperan dalam mengajarkan anak saya
a. b. c. d.
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
11.
Keberhasilan siswa dalam belajar hanya ditentukan oleh guru yang ad2 di sekolah formal
a. b. c. d.
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
12.
Menurut saya guru yang ditetapkan di sekolah formal saat lni tidak mampiJ membantu siswa menjalani proses belajarnya dengan baik
a. b. c. d.
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
13.
Para tenaga pengajar yang ditetapkan di sekolah formal sudah memenuhi persyaratan sebagai tenaga pengajar yang baik
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
14.
Guru ya;1g ditetapkan sebagai tenaga pengajar di sel\Olah formal tidak mRmpu membuat murid merasa nyaman dalam belajar
a. b. c. d.
15.
Saya senang karena guru yang ditetapl
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuj
16.
Saya rasa guru yang ada di sekolah formal sangat mengecewakan karena tide.« memiliki inovasi dalam mengajar
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
NO
PERNYATAAN
PliLIHAN
17.
Saya merasa puas dengan kinerja para pengajar yong ada di sekolah formal
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangai tidak setuj u
18.
Saya kecewa karena guru yang ada di sekolah formal tidak mengojar dengan sungguh-sungguh
a. sangat setuju b. setuju c . tidak setuju d. sangat tidak setuju
19.
S.iya lebih memilih tenaga pendidik yang ada di sekolah formal untuk mengajarkan anak saya
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuj
20.
Saya tidak mendukung cara guru di sekolah formal dalam mengajarkan anak didiknya
a1. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
21
Saya percaya bahwa pendidikan akan berkembang jilca ditangani oleh '.enaga pendidik yang ada di sekolah forrrn1I
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
22.
Saya tidak akan mempercayakan pendidikan anak saya sepenuhnya kepada guru di sekolah formal
a. sangat setuju b. setuju G. tidak setuju d. sangat tidak setuju
23.
Saya tahu bahwa untuk mendidik siswa dalam belajar perlu ada bangku sekolah yang tersusun sepcrti di sekolah formal
a. b. c. d.
24.
Untuk memotivasi siswa dalam belajar, bagi saya lapangan olah raga mutlak harus dimiliki tiap sekolah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
25.
Saya senang dengan adanya peralatan yang lengkap di sekolah formal
a. b. c. d.
26
Saya •:ecewa dengan gedung yang ada di sekolah formal karena tidak terurus
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
27.
Peralatan yang sudah lengkap di sekolah formal membuat a. sangat setuju saya bangga b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
sangat setuju setuju tidak setuju sang at tidak setuju
NO
PERNYATAAN
PILIHAN
28.
Peralatan belajar yang ada di sekolah fonnal sangat mengecewakan
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak seiuju
29.
Ekskul yang ada di sekolah formal membuat murid lebih bersemangat
a. b. c. d.
30.
Saya tidak ak
a.sangat seluju b . setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
31.
Saat ini saya selalu mendukung semua fasilitas yang ada a. sang at setuju di sekolah formal b. setuju c . tidak setuju d. sangat tidak 3etuju
32.
Saya terganggu dengan tidak lengkapnya tiuku-buku yang a. sangat setuju ada di selmlah formal b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
33.
Saya mengerti benar bahwa pendidikan perlu biaya yang terkadang tidak murah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
34.
Menurut saya biaya pendidikan di sekolah formal saat ini terlalu mahal
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
35.
Saya senang karena biaya pendidikan yang ditetapkan pemerintah cukup ringan
a. sangat setuju b. setuju c:. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
::6.
Saya khawa';c dengan dampak buruk besarnya biaya a. sangat setuju pendidikan yang ... :: ~tapkan pemeruntahdi sekolah formal b. setuju c:. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
37.
Saya rasa mahalnya biaya pendidikan di sekolah formal merugikan peserta didik
a. sangat setuju m b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
38.
Saya mendukung biaya pendidikan yang ditetapkan pemerintah di sekolah formal saat ini
a. sangat setuju b. setuju G. tidak setuju d. sangat tidak setuju
sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
NO
PERNYATAAN
PILIHAN
39.
Saya percay;; :Jahwa biaya pendidikan di sekolah formal telah digunakan dengan semestinya
a. s:angat setuju b. s-etuju c. tidak setuju d. sangattidak setuju
40.
8iaya pendidikan di sekolah formal saat ini membuat membuat saya gelisah
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangattidak setuju
41.
Kurikulum yang diterapkan sek~~iiah forrnal saat ;ni sangat 3. b. menyenangkan c. d.
L.2.
Saya sedih dengan kurikulum yang ada di sekolah formal
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
43.
Saya berterima kasih kepada sekolah formal yang telah menetapkan kurikulum dengan baik
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
44.
Kemampuan guru di sekolah formal dalam menjalankan tugasnya sudah baik
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangattidak setuju
45
Menurut saya guru yang ditetapkan menjadi pengajar di sekolah formal tidak serius dalam mengajar
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sanga~ tidak setuju
46.
Saya senang karena seluruh guru yang ada di sekolah formal memenuhi persyaratan yang ada
a. b. c. d.
47.
Sciya kecewa dengan kualitas guru yang ada di sekolah formal
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
48.
Saya percaya dengan semua guru yang ditetapkan sebagai tenaga pengajar di sekolah formal
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
49.
Kualitas guru yang ada di sekolah formal membuat saya tidak tenang
2. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidal~ setuju
sang2t setuju s.etuju tidak setuju sangat tidak setu
sangat setuju sudah setuju tidak setuju sangat tidak setuju
NO
PERNYATAAN
PILIHAN
50.
Kurikulum yang ada ditetapkan di sekolah formal saat ini dapat dijalankan dengan baik
a. sang at setuju b. setuju c:. tidak setuju d. sangat tidak setuj u
51
Saya kecewa dengan fasilitas yang ada di sekolah formal a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d, sangat tidak setuju
52.
Kurangnya fasilitas modern di sekolah formal membuat saya tidak percaya bahwa pendidikan akan maju .
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
53.
Menurut saya biaya pendidikan di sekolah formal sesuai dengan kegiatan yang ada
a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
54.
Sa ya rnelihat biaya pendidikan di sekolah formal saat ini tidak wajar
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangal tidak setuju
55.
Saya senang dengan ringannya biaya pendidikan di s1,kolah formal saat ini
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
56.
Biaya pendidikan yang selalu naik membuat saya kecewa a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sang at tidak setuju
57.
saya bangga dengan biaya pendidikan di sekolah formal yang sangat sesuai dengan hasil yang di dapatkan
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
58.
Saya prates dengan mahalnya biaya pendidikan yang ada di sekolah formali
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
0
Explore Case Processing Summary
I
I
I
N
Sikap terhadap Sistem Pendidikan
Cases
-~
Valid
Percent
491
I
Percen~
ol
.0%
N
.
100.0%
'f
Missing
I
Total I I
--N
I
-Percent
100.0%
491
I
Descriptives
I Sikap terhadap Sistem Pendidikan
Statistic Mean
95o/o Confidence
Lower Bound
Interval for Mean
Upper Bound
Std. Error
133.2G53 . 126.9:326 ;
3.14958
139.5980 .
So/o Trimmed Mean
132.5329 ;
Median
124.0000 : 486.074 '
Variance Std. Deviation
22.04709 ' 94.. 00'
Minimum Maximum
19?.00 9C\.OO ' 35.0000' .559.
Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
·.297
.340 .668
I
*Tests of Normality I
Ko1moaorov-Smimov(a)
Statistic Sikap·terhadap Sistem Pendidik:an
I
.1731
di
Sia.
49
Shaeiro-Wil~~
I
.001
I I
Statistic
.95'\
I I
I
di
i
49
I
I
Sia.
.040
I
a Lithefors Significance Correction
5
*Test of Homogeneity of Variance
I
Sikap terhadap Sistem Pendidikan
I
Levene Statistic
df1
I
.179
1L:J
.310
'
.311
I
.195
1.857
1
Based on Median
1.051
1
1.051
I
Based on trimmed mean
1.727
I
Sia.
47 47 I
Based on Mean
Based on Median and with adjusted df
I
df2
1
!
47
I
Sikap terhadap Sistem Pendidikan Normal Q-0 Plot of Sikap terhadap Sistem Pendidikan
2
0
Observed Value Detref'ld€d Norma! 0--0 Plot of Sikap tertiadap Sistem Pendidikan
6
2
c,,
0
·.O
"'!" 0
0
-2
:;;"'"
z
E
_g > © 0
,, '' ' '' ' ' "'
0
' '
·A
~
'
·.6 80
100
120
140
160
180
200
Observed Value
6
T-Test Group Statistics
Sikap terhadap Sistem Pendidikan
I
Jender laki-laki
perempuan
Mean
N 21
I
28
I
I
I
I
Std. Deviation
134.71431
25.15381
I
132.1786
19.8~4os
I
J
Std. Error Mean 5.48901 3.74450
*Independent Samples Test
~.<JP
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
terhadap Sistem Pendidikan Equal variances I Equal variances I assumed not assumed I 1.857
F
Sig.
.179
t
.395
.382
47
37.009
.695
.705
2.5357
2.5357
6.42115
6.64459
df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error Difference
95o/o Confidence
Lower
-10.38198
-10.92739
Interval of the
Upper
15.45341
15.99882
Difference
Nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 0.395 Sementara nilai t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 47 adalah sebesar 2.021 Keputusan: H0 diterima jika t hitung < t label Karena t hitung yang dihasilkan (0.395) < t label (2.021) maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap terhadap sistem pendidikan berdasarkan jenis kelamin diterima.
7
Kategori Sikap per Aspek
ek Sikap terhadap Kurikulum :egori
)itif ptif nlah
Frekuensi
20 29 49
% 41% 59% 100%
ek Sikap terhadap Tenaga Pendidik tegori ;itif gatif nlah
Frekuensi
24 25 49
% 49% 51% 100%
1ek Sikap terhadap Sarana dan Prasarana Pendidikan tegori sitif gatif nlah
Frekuensi
23
26 49
% 47% 53% 100%
>ek Sikap terhadap Biaya Pendidikan tegori sitif 1gatif mlah
Frekuensi
21 28 49
% 43% 57% 100%
Reliability Skala Sikap Orang tua Terhadap Siste~m Pendidikan Try out ***-;,-** Method 1
{space saver) will be used for this
R E L I A B I L I T Y
Statistics for SCAL~
Mean 139.4000
R E L I A B I L I T Y
Item-total
V.~R00019
VAR00020 VAR00021 VAR00022 VJl.R00023 VJl.R00024 VJl.R00027 VJ\R00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VJl.R00033 VAR00034 VJ\R00035 VAR00036 VAR00037 VJl.R00038 VJ\R00041 VAR00042
Variance 609.9034
C:
A L E
Std Dev
N of Variables
24. 6962
58 SCJ'... LE
A N JI. L Y S I S
"***-YT
_:._ L P H J._)
·- L p ;..: !-.)
Statis~ics
Scale Mean if Item Deleted VAROOOOl VAR00002 VJ\H00003 VAH00004 VJ\R00006 VAR00007 VAROOOOB VAR00009 VAR00011 VJ\R00012 Vl'.ROOO 13 VAR00014 VAR00015 Vl'.R00016 VAR00017 VAR00018
S
A NA L YS I S
analys:_~
136.8333 137.5333 136. 7333 137.5333 137. 0667 137.0667 137.1667 136.7333 136.7333 137.1667 137.2000 136.9333 136.8667 136.9333 136.6000 137.0000 136.9667 137.0667 136.9333 136.8000 136.7333 136.6667 136.7333 137.2333 136.5667 137.2000 136. 9000 137.0333 136. 5333 136.9333 136.7000 137.4333 136.6000 137. 2667 137.2333 137 .4667
Scale
Variance if Item Deleted 594.5575 597.5678 592.5471 589.4989 575.7195 593. 9264 592.6264 583.0989 584.7540 584.1437 589.8897 583.4437 590.1195 582.8920 579.0759 590.1379 582.5851 590.1333 581. 9264 587.2000 586.1333 586.8506 586.9609 591.2195 592.1161 585.7517 593.1276 594.9989 593.8437 590 .2713 592.5621 593.1506 596.6621 595.0299 594.5989 593.2230
Corrected Item-
Total
.:...:..;iha :.. : Item
Correlation
=·~:..eted
. 44 96 .4869 .5259 .5255 .6957 .4168 . 4427 .6752 .7165 .6031 . 4 4 64 - 6516 .5426 .5775 . 7 387 . 5124 . 7153 .5212 .6908 .5589 .6319 .6280 . 54 35 .4436 .3653 .5444
.4274 .4105 .4696 .5382 . 4597 . 54 67 .3202 .4719 . 4050 .4810
619 618 617 617 610 620 620 611 610 614 620 612 616 615 609 617 610 617 610 615
El3 613 616 620 624 616 620 620 618 616 619 616 624 618 621 618
VAR00044 VAR00045 V1\R00047 VAR00048 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00064 VAR00066 VAR00067 VAR00068 VAR00069 VAR00070 VAR00071 VAR00072
137.3000 137. 0333 J0.7.1333 137. 4000 137.0667 137.1000 136. 9333 136.7667 136.7000 136.9333 137.0333 136.5667 136.8667 136.7667 137.1667 137.2333 136.7667 137. 2667 136.9000 137.4333 137.0000 137.3333
Reliability Coefficients N of Cases 30.0 Alpha . 9622
592.8379 598.9989 593.1540 594.8690 585.0989 580.9897 586.1333 593. 9092 586.5621 591. 0299 59?.9989 592.8747 580.6713 594.3920 592.1437 587.8402 590.5989 584. 6161 590.8517 584.4609 593.1034 587.2644
. 5645 .3497 .4831 . 4 65g .7063 .6658 . 6571 .5787 .7265 .5165 .5053 .5266 . 7233 . 4 620 .4863 .5940 . 5381 .5900 .5210 .6339 . 4 97 4 .5789
N of Items
. 9616 . 9622 . 9618 .%18 . 9611 . 9611 . 9612 . 9616 . 9611 . 9617 . 9617 . 9617 . 9609 . 9619 . 9618 . 9614 .9616 . 9614 . 9617 . 9613 . 9617 . 9615
58
Correlations Cofrelations
VAR00001
Pearson Correlation
VAR00001 1
VAR00073
.t...5T"..
Sig. (2-tailed)
.009
N VAR00073
30
Pearson Correlation
.467"
Sig. (2-tailed)
.009
N
30 1 30
30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00002
Pearson Correlation
VAR00002 1
VAR00073 .MB~
Sig. (2-tailed) VAR00073
.014
N Pearson Correlation
30 .446.
Sig. (2-tailed)
.014
N
30 1
30
30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00003
Pearson Correlation
VAR00003 1
VAR00073
.54T"
Sig. (2-tailed) VAR00073
.002
N Pearson Correlation
30
30
.547"
1
Sig. (2-tailed)
.002
N
30
30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations VAR00004 1
VAR00004
Pearson Correlation
VAR00073
N Pearson Correlation
30 .512..
Sig. (2-tailed)
.004
VAR00073 .512
Sig. (2-tailed)
N
.004
30
... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30
1 30
Correlations Correlations
VAR00005
Pearson Correlation
VAR00005 1
VAR00073 .295
Sig. (2-tailed) VAR00073
.113
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .295 .113
30 1
30
30
Correlations Correlations
VAR00006
VAR00073
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00006 1
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00073 .709*' .000 30 1
30 .709* .000
N
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00007
Pearson Correlation
VAR00073
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00007 1
VAR00073 .435. .016
30 .435*
30 1
.016 30
30
*.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00008
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00073
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00008 1 30 .465*
VAR00073 .465*' .010 30
.010 30
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
1. 30
Correlations
I VAR00009
Pearson Correlation
VAR00009 1
VAR00073 .694**
Sig. (2-tailed)
.000
N VAR00073
Pearson Correlation
30 .694*
Sig. (2-tailed)
.000
N
30 1
30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30 ---
Correlations Correlations
VAR00010
Pearson Correlation
VAR00010 1
VAR00073 .314
Sig. (2-tailed)
.091
N
VAR00073
Pearson Correlation
30 .314
Sig. (2-tailed)
.091
N
30 1
30
30
Correlations Correlations
VAR00011
Pearson Correlation
VAR00011 1
Sig. (2-tailed) N VAR00073
VAR00073 .757" .000
30
Pearson Correlation
.757*'
Sig. (2-tailed)
.000
N
30 1
30
30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00012
Pearson Correlation
VAR00012 1
VAR00073 .621·
Sig. (2-tailed) N VAR00073
.000 30
Pearson Correlation
.621*'
Sig. (2-tailed)
.000
N
30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
30 1 30
Correlations
VAR00013
Pearson Correlation
VAR00013 1
VAR00073 .468*'
Sig. (2-tailed)
.009
N VAR00073
30
Pearson Correlation
30 1
. .468*"
Sig. (2-tailed)
.009
N
30
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00014
Pearson Correlation
VAR00014 1
VAR00073 .676..
Sig. (2-tailed)
.000
N VAR00073
Pearson Correlation
30 .676*'
Sig. (2-tailed)
.000
N
30 1
30
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00015
Pearson Correlation
VAR00015 1
VAR00073 .553*
Sig. (2-tailed)
.002
N
VAR00073
Pearson Correlation
30 .553*'
Sig. (2-tailed)
.002
N
30 1
30
30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00016
Pearson Correlation
VAR00016 1
VAR00073 .607'
Sig. (2-tailed) N VAR00073
".000 30
Pearson Correlation
.607"
Sig. (2-tailed)
.000
N
30
*'. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
30 1 30
Correlations
I VAR00017
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N VAR00073
Pearson Correlation
hAR00011 1
I VAR00073 .748..
I
I
Sig. (2-tailed)
.000
30
30
7
1
11
.QC()
N
30
30
... Correlation is significant at !ti= c.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
i 1AR00018 VAR00018
Pearson Correlation
VAR00073 .550**
1
Sig. (2-tailed)
.002
N VAR00073
3')
Pearson Correlation
.xa-
Sig. (2-tailed)
002
N
30 1 30
30
••.Correlation is significant at mo J.01 level (2-tailed).
Correlations Correlatio:;s
I "RQOO'C ' M
VAR00019
Pearson Correlation
I _,
1
VAR00073 .712**
Sig. (2-tailed)
.000
N VAR00073
Pearson Correlation
3D .11r
Sig. (2-tailed)
.QC()
N
30 1 30
30
**.Correlation is significant at t~ J.01 leve! (2-tafled).
Correlations Correlations
VAR00020
Pearson Correlation
VAROOO:Xl 1
VAR00073 .557' ·.001
30
Sig. (2-tailed)
N VAR00073
Pearson Correlation
_s..,""r
30 1.
Sig. (2-tailed) N
.001 30
30
••_ Correlation is significant at !ti= 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00021
Pearson Correlation
VAR00073
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.
\/AR00021 I VAR00073 1 .697*' .000 30 30 .69r 1 .000 ?
'*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00022
VAR00073
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
VAR00022 1
VAR00073 .604-
.ODO
Sig. (2-tailed) N
30 .604' .000
30
30
30
1
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00023
VAR00073
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00023 1 30
VAR00073 .636" .000 30
.636~
1
.000 30
30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00024
VAR00073 , _,,,
,,.'
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
VAR00024 1 30 _545••
VAR00073 .646" .000 30
.000 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
1 30
Correlations
VAR00029
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00029 1
.017
N VAR00073
VAR00073 .434*
30
Pearson CorrelaUon Sig. (2-tailed) N
.434'
-
30 1
.017 30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00030
Pearson Correlation
VAR00030 1
VAR00073 586*'
Sig. (2-tailed)
.001
N VAR00073
30
Pearson Correlation
.586*
Sig. (2-tailed)
.001
N
30 1
30
30
*'. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00031
Pearson Correlation
VAR00031 1
VAR00073 .475*~
Sig. (2-tailed) VAR00073
008
N Pearson Correlation
.475*
Sig. (2-tailed)
.008
30
N
30 1
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00032
Pearson Correlation
VAR00032 1
VAR00073
Sig. (2-tailed) VAR00073
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.019 30
30
.426*
1
.019 30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
correlations
.426*
30
Correlations
VAR00033
Pearson Correlation
VAR00033 1
-
VAR00073 .511"
Sig. (2-tailed)
.004
N VAR00073
30
Pearson Correlation
.511"
Sig. (2-lailed)
004
N
30 1
30
30
". Correlation is significant al the 0.01 level (2-lailed).
Correlations Correlations
VAR00034
Pearson Correlation
VAR00034 1
VAR00073 .564*"
Sig. (2-tailed)
.001
N VAR00073
30
Pearson Correlation
.564"
Sig. (2-tailed)
.001
N
30 1
30
30
". Correlation is significant at the 0.01 leve.1 (2-tailed).
Correlations Correlations .
· VAR00035
Pearson Correlation
VAR00035 1
VAR00073 .502**
Sig. (2-tailed)
.005
N VAR00073
Pearson Correlation
30 .502·
Sig. (2-tailed)
.005
N
30 1 30
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00036
Pearson Correlation
VAR00036 1
VAR00073 .550**
Sig. (2-tailed) N VAR00073
.002 30
Pearson Correlation
.550"
Sig. (2-tailed)
.002
N
30
'*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
30 1 30
Correlations
VAR00037
Pearson Correlation
VAR00037 1
VAR00073 .402·
Sig. (2-tailed)
.028
N VAR00073
30
Pearson Correlation
.402'
Sig. (2-tailed)
.028
N
30 1
30
30
·.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00038
Pearson Correlation
VAR00038 1
VAR00073 .476..
Sig. (2-tailed)
.008
N VAR00073
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30
.476"
1
.008 30
30
... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00039
VAR00073
Pearson Correlation Sig. (2-lailed) N Pearson Correlation
VAR00039 1
VAR00073 .281 .132
Sig. (2-tailed)
30
30
.281
1
132
N
30
30
VAR00040 1
VAR00073 .115
Correlations Correlations
VAR00040
VAR00073
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlations
.547 30
30
.115
1
.547 30
30
Correlations
VAR00041
Pearson Correlation
VAR00041 1
VAR00073 .429'
Sig. (2-ta1led) VAR00073
.018
N Pearson Correlation
30
30
.429' .018
Sig. (2-tailed) N
1
30
30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00042
Pearson Correlation
VAR00042 1
VAR00073
.487**
Sig. (2-tailed) VAR00073
.006
N Pearson Correlation
30 .487"
Sig. (2-tailed)
.006
N
30 1
30
30
". Correlation is significant at the O.G1 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00043
Pearson Correlation
VAR00073
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00043 1
VAR00073 .350 .058
30
30
.350
1
.058 30
30
Correlations Correlations VAR00044
Pearson Correlation
VAR00044 1
VAR00073 .553"
Sig. (2-tailed) N VAR00073
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.002 30 .553'
1
.002 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
30
30
Correlations
VAR00045
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00045 1
.036
N VAR00073
VAR00073 .385'
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30
.385'
1
.036
N
30
30
'. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
Correlations Correlations
VAR00046
VAR00073
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00046 1
VAR00073 202 .284
30
30
.202
1
.284
N
30
30
Correlations Correlations
VAR00047
VAR00073
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-taited)
VAR00047 1
VAR00073 .486" .006
30
30 1
486' .006
N
30
30
" ..correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations VAR00048 1
VAR00048
Pearson Correlation
VAR00073
N Pearson Correlation
.483'
Sig. (2-tailed)
.007
VAR00073 .483**
Sig. (2-tailed)
N
.007 30
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
30 1 30
Correlations
VAR00049
Pearson Correlation
VAR00049 1
VAR00073 -.016
Sig. (2-tailed)
.935
N VAR00073
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
30
30
-.016
1
.935
N
30
30
VAR00050 1
VAR00073 .200
Correlations Correlations
VAROOOSO
Pearson Correlation
Sig. (2-lailecl)
.290
N VAR00073
30
30
Pearson Correlation
.200
1
Sig. (2-tailed)
.290
N
30
30
Correlations Correlations
VAR00051
Pearson Correlation
VAR00051 1
VAR00073 .718"
Sig. (2-tailed)
000
N VAR00073
30
Pearson Correlation
.718*~
Sig. (2-tailed)
.000
N
30 1
30
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00052
Pearson Correlation
VAR00052 1
VAR00073 .677**
Sig. (2-tailed)
N VAR00073
.000 30
Pearson Correlation
677'
Sig. (2-taiied)
000
N
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Corr~latlofl~
30 1 30
Correlations
VAR00053
Pearson Correlation
VAR00053 1
VAR00073 .676"
Sig. (2-tai1ed)
.000
N VAR00073
30
Pearson Correlation
.676'
Sig. (2-tailed)
.000
N
30 1
30
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00054
Pearson Correlation
VAR00054 1
VAR00073 .344
Sig. (2-tailed)
.062
N VAR00073
30
30
Pearson Correlation
.344
1
Sig. (2-tailed)
.062
N
30
30
Correlations Correlations
VAR00055
Pearson Correlation
VAR00055 1
VAR00073 .584**
Sig. (2-tailed)
.001
N VAR00073
30
30
Pearson Correlation
.584*~
Sig. (2-tailed)
.001
N
1 30
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00056
Pearson Correlation
VAR0005G 1
-VAR00073 .761"
Sig. (2-tailed) N VAR00073
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.000 30
30
.761''
1
000 30
••. Correlation is significant at the O 01 level (2-tailed).
Correlations
30
Correlations
VAR00057
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00057 1
.005
N VAR00073
VAR00073 .500**
Pearson Correlation
30 .500..
Sig. (2-tailed)
.005
N
30 1
30
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00058
Pearson Correlation
VAR00058 1
Vl'.R00073
.521*'"
Sig. (2-tailed)
.003
N VAR00073
30
Pearson Correlation
.521'
Sig. (2-tailed)
.003
N
30 1 30
30
". Correlation is significant at the O.Q1 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00059
Pearson Correlation
VAR00059 1
VAR00073 .551 ..
Sig. (2-tailed)
.002
N VAR00073
Pearson Correlation
30 .551* ...
Sig. (2-tailed)
.002
N
30 1
30
30
... Correlation is significant at the O.Q1 level (2-tailed).
Correlations Correlations VAR00060 1
VAR00060
Pearson Correlation
VAR00073
N Pearson Correlation
30 .738 ..
Sig. (2-tailed)
.000
VAR00073 .738**
Sig. (2-tailed)
N
.000
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations
30 1 30
Correlations VAR00061 VAR00061
1
Pearson Correlation
VAR00073 .461 *
Sig. (2-tailed) VAR00073
.010
N Pearson Correlation
30 .461'
Sig. (2-tailed) N
010
30 1
30
30
*. Corre!atio11 is significant at the 0.05 lev·ei (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00062
Pearson Correlation
VAR00062 1
VAR00073 .298
Sig. (2-tailed)
.110
N VAR00073
30
30
Pearson Correlation
.298
1
Sig. (2-tailed)
.110
N
30
30
VAR00063 1
VAR00073 .039 .836
30 .039
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.836
Correlations Correlations
VAR00063
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N VAR00073
I
N
1
30
30
Correlations Correlations
VAR00064
Pearson Correlation
VAR00064 1
VAR00073 .489**
Sig. (2-tailed) VAR00073
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.006 30 .489*' .006 30
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
30 1 30
Correlations
VAR00065
Pearson Correlation
VAR00065 1
I VAR00073 .165
Sig. (2-tailed)
.385
N VAR00073
30 .165
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 1
385
N
30
30
Correlations Correlations
VAR00066
Pearson Correlation
VAR00066 1
VAR00073 .577..
Sig. (2-tailed) N
VAR00073
.001
--
-
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30
30 1
.577'"~
001
N
30
30
... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00067
Pearson Correlation
VAR00067 1
VAR00073 .579*'
Sig. (2-tailed)
.001
N VAR00073
30
Pearson Correlation
579"
Sig. (2-tailed)
.001
N
30 1
30
30
"- Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations VAR00068
Pearson Correlation
VAR00068 1
VAR00073 .576*'
Sig. (2-tailed)
N VAR00073
.001 30
Pearson Correlation
.576'
Sig. (2-tailed)
.001
N
30
*'. Correlation is si[ nificant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
30 1 30
Correlations
VAR00069
Pearson Correlation
VAR00069 1
VAR00073 .566**
Sig. (2-tailed) VAR00073
.001
N Pearson Correlation
.566**
Sig. (2-tailed)
.001
30
N
30 1
30
30
••.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations VAR00070 1
VAR00070
Pearson Correlation
VAR00073
N Pearson Correlation
.614**
Sig. (2-tailed)
.000
VAR00073 .614 ..
Sig. (2-tailed)
.000 30
N
30 1
30
30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00071
Pearson Correlation
VAR00071 1
VAR00073 .540..
Sig. (2-tailed)
.002
N VAR00073
30
Pearson Correlation
.540*-~
Sig. (2-tailed)
.002
N
-
30 1 30
30
• ., Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00072
Pearson Correlation
VAR00072 1
VAR00073
Sig. (2-tailed) VAR00073
N Pearson Correlation
.568*
Sig. (2-tailed)
.001
N
.568'" .001
30
30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30 1 30
Validity Skala Sikap Orang Tua terhadap Sistem Pendidikan yang Diterapkan di Sekolah
r..
P.ELf.ABJ.L1'1'
N /\ L
r
:~
1 ;_;
!::J'"_J\LE
(l\LPH/\)
N of S'catistics for SCALE Item-tot~aJ
Hean
Varianc'~
17cJ,6000
72iJ .17CJ3
Statist i
Mean J
Variables 72
_:~-;
Scale i
Std Dev 26.9106
:! tem
::3calc \f,J r: ian(·ic::
if
Tte·rn
Deleted
DeJ,;ted
172.0333 172.7333 171.9333 172. 7333
707.6885 712.2713 705.3057 703.4437
Corrected ltemTotal Correlation
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR000v4 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037
1-72.0667
712.51]7}
172.2667 172.2667 172.3667 171. 9:033 172.1333 171. 9333 172.3667 172.4000 172 .1333 172. 0667 172 .1333 171. 8000 172.2000 172 .1667 172.2667 172.1333 172.0000 171. 9333 171. 8667 171.7000 172.3000 171. 9333 172.4333 171. 7667 172.4000 172.1000 172.2333 171. 7333 172.1333 171. 9000 172.6333 171.8000
687.2368 706.9609 705.4816 694.8920
.4438 .4302 .5252 .4891 .2662 .6897 .4129 .4403 . 6772
712.3::'.Gtl
.2904
\TX>.l?OflO~R
17? 4fih7
695.7195 696.1713 702.4552 695.0161 703.0989 694.7402 690.8552 701.9586 695.2471 702.1333 694.2575 698.4138 698.8230 699.0161 719.3897 708.7000 699.9954 703.7713 702.8057 696.9379 704.7828 708.1851 705.9264 702.5333 704.5069 706.2402 707.4069 708.3954
.7451 .6021 .4455 .6596 .5305 .5782 .7324 .5300 .6943 .5344 .6775 .5837 .6183 . 6294 .0962 .3151 .5254 .4455 .4065 .5651 .4556 .4048 .4912 .5454 .4802 .5373 .3765 .4597
Alpha i_f Item
DeleLed .9556 .9557 .9554 .9555 .9562 .9547 .9557 .9557 .9548 .9561 .9547 .9551 .9557 .9549 .9554 .9552 .9546 .9553 .9548 .9553 .9548 .9551 .9551 .9550 .9568 . 9562 .9554 .9556 .9559 .9552 .9556 .9558 .9555 .9553 .9555 .9554 .9559 .9556
/l
j . '~? '.Jfj
Vl\R00039
172.~:iJJJ
VAR000·10
172.1'000
7 _l ''.i. i372'1
. 2~82 .0850
. 9S62 .9569
VAR00041 VAR00042
172.4333 172.6667
707.5644 706.5747
.4043 . 4659
VJ\R00013
172.0667
""l
1 J • '"!BB'.:!
.3280
VAR00044 VAR00045
172.5000 172.2333
706.3966 711. 7713
.5393 .3666
.9558 .9556 '9560 .9554 .9559
VAROOO•l 6
171.!3333
'7 J '.:i. 9368
.1732
.9566
VAR00047 VAR00048
172.3333 172 '6000
706.5057 707.7655
.4678 . 4675
.9556 .9556
Vi\H000,19
l } l . --, 3 '~
1.-: :) • 1 6 .,,
v,~HOOO''O
] '/ '.,":'.) 61·_,--_,
VAR00051 VAR00052 VAR00053
172.2667 172.3000 172 .1333
Vl\HOCl0'-,,1
1·r1 . -/(i(!ii
VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061
171. 9667 171. 9000 1 72 .1333 172.2333 171.7667 172.0667 171.9667
706.9989 697.9552 705.0161 705.8402 705.4264 692.3402 708.0333
VAI-\00062 V1\R0006J
172.
'1
13.:lf=-,-/f{
. 27 iJ 3
1 /.}. "/{)(i()
/23.):)J.}
.0065
VAR00064
172.3667
.9556
171.6000
.1389
.9566
VAR00066 VAR00067 VAR00068 VAR00069 VAR00070 VAR00071 VAR00072
172.4333 171.9667 172.4667 172 .1000 172. 6333 172.2000 172. 5333
705.6195 '/18.5211 701.4954 702.3092 698.1885 702.4379 698.0333 705.1310 700.8782
.4662
VAR00065
.5594 .5608 .5554 .5472 .5965 .5189 .5458
.9553 .9553 . 9552 .9553 .9551 .9554 .9553
F\el iabi. l.i. Ly N of Cas(,;s l\lpha
~
:~166-/
1 JC.
e
-.0387
. 9572
9G(J\J
.1763 .7058 .6592 . 6578 ''J 1 90
. '.)565
697.1678 692.9759 698.2575 '(i
q.: -1 --,i-,
.9548 .9548 . 9549 .
.7498 .4804 .5036 .5328 .7229 .4412
.9561 . 9572
Coei:fici.c~1-1t:'
30. () . 9 ::~ 6}
N of I t ern.s
9~;6]
.9554 .9548 .9555 .9555 .9554 . 9546 .9556
.5705
72
Skala Sikap Orang Tua terhadap Sistem Pendidikan yang Diterapkan di Sekolah (uji coba) No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16' 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 1
3 3 2
3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 2 2 3
2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2
5 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 3 4 7 8 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 4 1 2 2 2 1 4 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 3 1 3 2 3 1 3 3 3 1 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 4 1 4 2 1 3 3 4 1 3 2 2 2 3 3 2 1 4 2 2 3 2 1 4 2 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 4 1 4 1 2 3 2 2 1 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 4 2 2 2 2 4 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 1 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 2 ,3 2 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 4 1 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 4 1 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 1 2 1 1 2 1 3 3 1 2 1 2 3 1 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 1 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 4 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 4 1 1 1 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 2 3 3 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 • 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 1 3 1 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 4 4 2 4 2 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 3 1 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3
Skala Sikap Orang Tua terhadap Sistem Pendidikan yang Diterapkan di Sekolall (uji coba) 35 36 No 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 3 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 1 3 2 1 4 1 4 2 3 4 2 2 4 1 2 2 3 2 3 2 4 2 1 4 2 3 1 3 1 3 1 4 1 4 1 1 3 1 3 1 3 4 2 1 4 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 4 1 4 1 4 1 4 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 5 4 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 6 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 7 1 2 i 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 3 2 2 1 2 2 4 3 3 1 2 3 2 8 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 9 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 10 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 11 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 1 1 2 1 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 12 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 1 3 2 13 3 3 2 1 1 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 4 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 1 2 1 2 1 2 4 2 4 2 3 3 . 1 3 3 4 1 2 1 3 1 14 1 4 1 2 4 2 3 2 3 3 1 3 1 1 2 3 2 15 4 2 2 1 2 1 3 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 4 4 2 16 1 2 1 2 1 4 1 2 3 4 3 2 2 4 2 3 . 2 3 2 3 2 3 2 1 3 4 3 1 4 1 2 2 2 3 2 3 1 17 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 1 4 2 4 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 18 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 3 2 2 1 1 19 1 1 2 3 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 20 1 2 4 2 2 2 1 2 1 4 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 21 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 22 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 23 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 24 , 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 25 3 3 3 0v 2 3 3 26 3 3 1 4 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 2 2 2 27 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 28 1 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 2 30 ~
69 70 71 72 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 3 2
1 1 3 2 1
3
2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2
3 3 3 3 2
2 3 1 2 2 1 2 3 3 3
3 4 1
3 3
3
L
2 3 3 3 1 2 3 2
2
2 2
2 2 3 3 3 3
2 4 3 2 3
2 3 2
2 1
3 3
3 2 3 1 2 2 3
1 2 3 2 1 2 2 4 2 1 3 1 2 2 1 3
2 1 2 2 3 2 3 3
2 1 2 2
Reliability Penelitian
f{ E: L I
f\ B
l
S C A L F
J\ N /\ :,
j,
(l\LPHA)
N ol 1; \•_ :'.
i :
;_ltd
lJ1~v
Vur-ia.blc'!S
?2.2306
~~cal,;-!
Mean
\',i r
i_anc:e
t em i .,; t (-;<.'i
; r It !'·m
'IAROOOOl
131.1_1:.>~\6
'-1131.08::19
VAE00002
132.02;~2
~j;·J2.79'-i()
'IAR00003 VAR00004
]31.2667 131.9lJ] 1 ~) 1 . ';, -~l :> (·
i]7rJ. 7909 ··-Jdl. 9919
if
ri."'
VAR0000'.'1
_!
,~
(;9. f1BHq
V/\kUOUOi';
v l\[~ 0 0 0 0 'j
·l :j? . _)Cl 1 (_)
1l\/:.:(l0()0[< Vi\l~U001J'l
!
'IAROOOlO Vl\R()CJ() '. 1
V.f\RODO l. Vl\f
1
i
•
(i
31j
<))7. 661(.
(>Ci c : ) J . i] .-1 .-1 l -~ l . 3 l. l l
_3 : •
,] H\.i. '.)'1 ,_-.l'.°"l ·1 / 1 • «1 J 1] >~
V/\f-<00011-) 'I •
VAH00017 Vl\F'.00018 Vl\R00019 VAR00020 VMl0002J
(i
1 :~ ]
131 .. 1000
Vl\H0002 3
.)72) ·1 I Ci • 7 G7 '/ .J'/ 3, G113.2 ,169. 1283 :]"!3.2909
VAP.00024
131. '.J:'iSl)
VJ\1\0002 ~;
130.82:2:~
·iH3.HFJfi9 -1H1J.HJl3
Vl\ROOO;'G
131.666"/
-~!C.HJH/
VP..R00027
131.
Vl-\P.00022
:1"!]
l'.i~C
. '.J'.1
• ct:'i:i·1 . 954'1
. 7 3'19
.9:)4} .9SIJO
.4891 . 3977 .6Hll ~)B64
.657) . 7~02 • 1] 710 . 7390
1J1.
,1 ! (). (Jt\2({
'·'l\ROOOD
.J~10.
C.?R:)
l['J.J(1](i
:,' .' .} '.). t1/7 ::> ·i J 1. 1-):j ;L-1
Vl\ROOUJ,:J
VMW0035
13l.r)3-:;3
\/AP.(10()':;()
13].C_i'.})
.6485 .5333 . 2725 . 223<1 ';J'/34 . 2 5'13
VAH0003l1 V/\P00031.
J31,ilf3f{CJ 131. 81] 1) .-]
. 5097 . 6653
.3702 1526 '1101 .3893 • :2 354 • 11229 . _?,306 • 4 7 Lj 5
'J~'.).
/Hf_~')
.7170
7'.:i<'l'.)
lJ],\}]_]
13(). 30()(
. 95 5·1
• 11 ·:io.1
i1~;6. 11010
VJ\R0002B
. 9552 .0551 . 054 4
.3B33 . 6357
.3336
Vl\R00029
V!-'..EOOOJ;:
. 954 tJ
. :J653
131. _33_-~3 131. :222~-: 131.2000 131.3111 131.2G67
f\.Lpha
i_f Item Deleted
.4401 . 4 606 .6257 .3910 .6121
.
l / l. -, :
;\H(JOO 1 :·
Corrected ItemTotal Corr<:>lation
•
1
~-)?
. 9:):)4 • 9'.:11] 3 .9546 . 9 ~) tj :~' . 9:)3H
. 9 ~) 5] • 9'.:i4 0 . 95!J 7 .9540 . 954 9
.9543 .9543
.95'18 . 9560 .9563 . 95:1 l . 9~156 . 9'.)513 . 9554
. 9551 . 95r:!2
.9553 . 9'.:16.J .9552 • 9.:',11:16
. 9550
VAP.00037 VAP.00038 Vi\P.00039 VAR00040 Vl\ROOO 41 VAR000•12 VAR000'13 VAR00044 Vl.\R000115
VAP.00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050
13l.G889 131. (),] 111 1 3 i .6000 131 CJ1]l)ij j J 1. 6GC7 1
131 . ~--, ~) lj (, 131 . J'.:·~) b 131 .2[~[~9 131. i s:=)6
131.35:16 131.3111 131. 0889
Vl\FU!OU'i'i
131.3111 131.24114 1 31 • '~) ] J 1 1 3 1 • ()1]1j1] 131 • >1 t1 1j 1j l J .l . ) _] 1 _; l 31 -;77 b 1_ 31 . (\ 4 ,; .; ·, i .i•i·H
v1\!<. nnn:_, ~'
! \ -; . i
Vl\f~0005] V/\ROOO~·);i
VAJ\OOOSJ VAP-000S1
VAJ(
N of Ca::;C'S Alphci
. 627 9
. 95tJ rl
2~~::;
. 4 353
/.119. 2-13 :Jfli3. :370'7
• 4 956 .1760
. 9552 .9550
·lf::O.
. 6903 . 6315
<]69.1616 117 0. 6<1311
. 7 092
. 9561 . 954}
.9543 . 954 0
·17[,_f3010
. '.JSOO
. 95'1
tj'J'.).8162 1179.0525 484.81()1
.6266 .5177
.9545 .9549 . 95~J5
[~
·171.9919 ,j 7 f) • ;j 616
.3292 .6025 .6610 .5289
1J81..l192
.3889
,J-iCi.779H
'50'.)rj
. 954 9
·'1'/7. '.)9130 1/7.0}3'/
.
. 954 7
.\76.8101
:)~)92
.5260 .5880 . :)851 • r) {,
i:)
'J
. :) H7-1
~1
oJ
lt·2ms '"'· 58
. 95L] 6
.9542 .9548 . g551i
. 95 '18
. 95,,1 G
. )54 6 . 9 ~:) :) 1 . 9'.'i'16