HUBUNGAN ANTARA VARIABILITAS IKLIM DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE DI KOTA MANADO TAHUN 2012-2016 Elisabeth Y. Lumy*, Angela F. C. Kalesaran*, Wulan P J Kaunang* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia khususnya pada bayi dan balita. Setiap tahun ada sekitar 2 miliyar kasus di dunia yang disebabkan oleh diare menurut World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF). Data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Manado menunjukan bahwa diare masih merupakan masalah kesehatan yang tinggi. Data kasus diare tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebanyak 3147 kasus dan terendah yaitu tahun 2016 sebanyak 1994 kasus. Kejadian penyakit diare juga dipengaruhi oleh iklim. Unsur-unsur yang mendukung antara lain suhu, kelembaban, curah hujan dan hari hujan. Hasil uji korelasi regresi yang didapat yaitu suhu pada tahun 2012 r=0,692 dan –p=0,013, kelembaban tahun 2012 r=-0,676 dan –p=0,016. Sedangkan untuk kurun waktu selama 5 tahun didapat suhu r=-0,116 dan –p=0,853, kelembaban r=-0,236 dan –p=0,702, curah hujan r=-0,046 dan – p=0,436, hari hujan r=-0,025 dan –p=0,965. Terdapat hubungan yang signifikan antara diare dengan suhu serta diare dengan kelembaban pada tahun 2012, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara diare dengan curah hujan dan diare dengan hari hujan. Kata kunci: Diare, suhu, kelembaban, curah hujan, hari hujan ABSTRACT Diarrhea still being a public health problem in Indonesia especially for infants and toddler. According to World Healt Organization (WHO) and United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) there are 2 (two) billions cases in the world that caused by diarrhea. Information that obtained from City Health Office of Manado (Dinas Kesehatan Kota Manado) shows that diarrhea still being a high health problem. The Highest number or cases of diarrhea in Manado happen on 2012 with 3.417 cases and the lowest happens on 2016 with 1994 cases. Diarrhea also can be affected by climate, and there are some element that affect such as temperature, humidity, rainfall, and number of rainy days. From the regression correlation test obtained that temperature on 2012 gets r=0,692 and p=0,013, and humidity on 2012 gets r=-0,676 and p=0,016. For five years calculation temperature gets r=-0,116 and p=0,853, humidity gets r=-0,236 and p=0,702, rainfall gets r=0,046 and p=0,436, and numbers of rainy days gets r=-0,025 and p=0,965. There are significant relations about diarrhea with temperature and humidity on 2012, but there are no significant relations for diarrhea with rainfall and numbers of rainy days. Keywords: Diarrhea, temperature, humidity, rainfall, numbers of rainy days
1
PENDAHULUAN
Manado yaitu sebanyak 3147 kasus yang
Diare masih merupakan masalah kesehatan
merupakan
masyarakat di Indonesia khususnya pada bayi
dengan tahun-tahun sesudahnya yaitu tahun
dan
Health
2013 mengalami penurunan kasus diare yaitu
Organization (WHO) dan United Nations
2545 kasus, tahun 2014 diare meningkat lagi
International Children’s Emergency Fund
menjadi 2941 kasus, selanjutnya tahun 2015
(UNICEF), setiap tahunnya terjadi sekitar 2
mengalami
miliyar kasus diare di dunia, dan sekitar 1,9
menjadi 3068 kasus dan tahun 2016 mengalami
juta balita diantaranya meninggal. Sebagian
penurunan signifikan yaitu 1994 kasus diare
besar kasus diare terjadi di negara berkembang.
(Dinkes Kota Manado, 2016).
balita.
Menurut
World
kasus
terbanyak
peningkatan
lagi
dibandingkan
kasus
diare
Kematian balita karena diare, 78% terjadi di
Iklim merupakan kondisi rata-rata cuaca
Afrika dan Asia Tenggara. Diare merupakan
dalam waktu yang panjang. Iklim sangat
penyebab kematian bayi (31,4%) dan pada
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap
kematian
penyebab
bumi. Di bumi iklim ditentukan oleh beberapa
kematian nomor 4 (13,2%) pada semua umur
letak yaitu letak geografis, Iklim termasuk
dalam kelompok penyakit menular di Indonesia
statistik suhu, kelembaban, tekanan udara,
(Riskesdas, 2007). Pada tahun 2013, prevalensi
angin, curah hujan, jumlah partikel atmosfer
diare untuk seluruh kelompok umur di
dan meteorologi pengukuran unsur di dalam
Indonesia sebesar 7,0% sedangkan insiden
wilayah tertentu dalam waktu lama. Iklim
diare untuk seluruh kelompok umur di
dapat dibedakan dengan cuaca, dimana kondisi
Indonesia
dari unsur-unsur dan variasi iklim dan cuaca
balita
adalah
(25,2%)
3.5%.
serta
Masyarakat
di
Sulawesi utara rata-rata memiliki gejala klinis
dalam jangka
waktu
penyakit diare 6,6% dan pada balita dengan
dihasilkan oleh system iklim dan memiliki lima
gejala klinis yaitu 4,2%. Prevalensi diare
komponen : atmosfer, hidrosfer, kriosfer,
Riskesdas 2013 3,5% lebih kecil dari Riskesdas
permukaan
2007 9,0%. Penurunan prevalensi yang tinggi
Klimatologi, 2015).
tanah
yang
dan
singkat. Iklim
biosfer
(Analisis
ini dimungkinkan karena waktu pengambilan
Terdapat 2 efek yang diberikan oleh
sampel yang tidak sama antara 2007 dan 2013.
perubahan iklim yaitu efek langsung dan efek
Pada Riskesdas 2013 sampel diambil dalam
tidak langsung, efek
rentang waktu yang lebih singkat (Riskesdas,
kesehatan manusia adalah efek ekstrim dingin
2013).
dan ekstrim panas. Suhu tinggi yang disertai
Diare di Kota Manado masih merupakan
kelembaban
rendah
langsung terhadap
menyebabkan
tubuh
salah satu penyakit yang menonjol setiap
mudah terjadi dehidrasi. Suhu ekstrim panas
tahunnya. Pada tahun 2012 kasus diare di Kota
dan ekstrim dingin menyebabkan morbiditas 2
dan mortalitas tinggi. Efek tidak langsung yang
menjadi penyebab diare berat pada anak-anak
ada hubungannya dengan penyakit menular,
(Haines, 2002).
seperti diare yang disebabkan karena transmisi makanan
dan
Kekeringan
juga
air
yang
dapat
terkontaminasi.
menjadi
METODEPENELITIAN
masalah
Jenis
penelitian
yang
digunakan
yaitu
kesehatan karena persediaan air dan hygiene
penelitian
(Thabrany, 2007).
rancangan penelitian studi ekologi. Rancangan
Kejadian penyakit diare dipengaruhi oleh
penelitian
observasional
studi
ekologi
analitik
yang
dengan
digunakan
berbagai faktor. Salah satu faktor yang
merupakan studi ekologi menurut waktu
mempengaruhi
adalah
dengan melakukan pengamatan terhadap pola
perubahan iklim. Unsur yang mendukung
kecenderungan (trend) pada suatu kelompok
faktor tersebut adalah suhu udara, kelembaban,
dalam jangka waktu tertentu. Studi ekologi
curah hujan dan hari hujan berpengaruh
sendiri merupakan studi yang mengukur
terhadap kejadian diare. Pada daerah tropik
paparan
puncak kejadian penyakit diare adalah pada
populasi/kelompok dari pada individu. Tempat
musim penghujan. Banjir dan kemarau adalah
Penelitian
faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya
Provinsi Sulawesi Utara dengan cakupan 11
kejadian diare. Akan tetapi ada juga kejadian
kecamatan.
yang hanya bersifat sementara. Hujan lebat
dilakukan pada bulan Maret - Juni 2017. Pada
dapat
air
penelitian ini tidak dilakukan pengambilan
terkontaminasi oleh agen penyebab diare. Pada
sampel karena pengamatan dilakukan pada
saat kondisi kemarau dapat mempengaruhi
total populasi dengan unit pengamatan adalah
ketersediaan air bersih sehingga meningkatkan
Kota Manado. Instrumen dalam penelitian ini
resiko penyakit yang berhubungan dengan
ialah laptop, perangkat lunak SPSS dan data
hygiene (WHO, 2003).
sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Manado
kejadian
diare
mengakibatkan
persediaan
dan
adalah
Waktu
outcome
wilayah
terhadap
Kota
pelaksanaan
Manado
penelitian
Peningkatan suhu dapat mempercepat masa
dan BMKG Stasiun Klimatologi Minahasa
inkubasi sehingga penularannya menjadi cepat
Utara. Analisis data yang digunakan adalah
dan
analisis univariat dan bivariat.
luas.
Kelembapan
juga
mempunyai
pengaruh terhadap penularan penyakit diare, karena
semakin
tinggi
akan
untuk mendapat gambaran distribusi angka
membuat vector seperti lalat, tikus maupun
kejadian Diare serta gambaran variabilitas
kecoa
cepat
iklim (suhu, kelembaban, curah hujan, hari
(Sulistyawati (2015). Curah hujan yang tinggi
hujan) di Kota Manado tahun 2012 – 2016.
berperan pada kejadian crytosporadiasis yang
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
berkembang
kelembapan
Analisis univariat dilakukan bertujuan
biak
dengan
3
apakah ada hubungan antara variabilitas iklim
kuman
(suhu, kelembaban, curah hujan, hari hujan)
contohnya seperti kecoa, lalat dan tikus. Hal
dengan kejadian Diare di Kota Manado tahun
lainnya juga dikatakan menurut Lapan (2009)
2012-2016. Analisis statistik yang digunakan
juga
ialah
korelasi
meningkatkan dan memperluas perkembangan
bertujuan untuk menetukan derajat tingkat
dan pertumbuhan parasit menjadi infektif dan
hubungan
juga suhu yang tinggi dapat juga memberi efek
analisis
2
korelasi.
variabel
Analisis
dan
kemana
arah
hubungannya.
diare
berkembang
tingginya
lebih
temperature
suhu
cepat
akan
langsung pada pertumbuhan organisme di lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukan adanya
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
hubungan antara kelembaban dengan kejadian
hubungan
penyakit diare di Kota Manado tahun 2012
antara
suhu
dengan
kejadian
penyakit diare di Kota Manado tahun 2012
dengan nilai
dengan nilai r= 0.692 dan p= 0.013 artinya
artinya
bahwa suhu dan kejadian diare memiliki
hubungan
hubungan
kecenderungan
yang
kuat
dengan
arah
r= -0.676 dan p= 0.016 yang
kelembaban yang
diare
kuat
yang
memiliki
dengan
negatif
menunjukan
semakin
bahwa semakin tinggi maka diikuti dengan
dengan penurunan diare, nilai p nyang kurang
kenaikan diare dan nilai p yang kurang dari
dari 0.05 menunjukan adanya hubungan yang
0.05 yang menunjukan adanya hubungan yang
bermakna
bermakna antara suhu dan diare. Pada tahun
Sedangkan tahun 2012 – 2016 tidak terdapat
2012 – 2016 tidak terdapat hubungan antara
hubungan antara variabilitas iklim dengan
variabilitas iklim dengan kejadian penyakit
kejadian penyakit diare di Kota Manado
diare di Kota Manado dengan nilai r= -0.116
dengan nilai r= -0.236 dan p= 0.702 artinya
dan p= 0.853 artinya bahwa suhu dan diare
bahwa tidak ada hubungan/hubungan yang
memiliki hubungan yang lemah dengan arah
lemah antara kelembaban dan diare dengan
kecenderungan
arah kecenderungan yang negatif artinya
negatif
menyatakan
antara
kelembaban
kelembaban
akan
dan
akan
diikuti
diare.
bahwa semakin tinggi kelembaban akan diikuti
semakin
oleh penurunan diare. Menurut WHO (2003),
dengan penurunan diare, nilai p yang lebih dari
adanya perubahan suhu akan mengakibatkan
0.05 menunjukan tidak adaanya hubungan
adanya hubungan dinamika siklus terhadap
yang bermakna antara kelembaban dan diare.
spesies vector dan organisme pathogen seperti
Kelembaban dapat mempengaruhi populasi
protozoa, bakteri dan virus dan pada musim
vector. Pada musim hujan, kelembaban tinggi
penghujan suhu yang rendah dapat membuat
serta intensitas sinar matahari yang kurang 4
tinggi
kelembaban
arah
kecenderungan yang positif yang menunjukan
yang
tinggi
dan
diikuti
menyebabkan mikroorganisme yang dapat
2016 dengan nilai r= -0.025 dan p= 0.965 yang
membuat diare berkembang biak dengan baik
artinya tidak terdapat hubungan/hubungan
dan
yang lemah antara hari hujan dengan diare arah
lebih
cepat.
Hewan
yang
dapat
berkembang biak dengan cepat antara lain
kecenderungan
tikus, kecoa dan lalat (Ernyasih, 2012).
bahwa semakin tinggi hari hujan akan diikuti
Hasil
menunjukan
dengan penurunan diare, sedangkan nilai p
terdapat hubungan antara curah hujan dengan
yang lebih dari 0.05 menunjukan tidak ada
kejadian penyakit diare di Kota Manado tahun
hubungan yang bermakna antara hari hujan dan
2012-2016 dengan nilai r= -0.046 dan
p=
diare. Sama halnya dengan curah hujan hari
terdapat
hujan yang tinggi cenderung berdampak Banjir
artinya
menunjukan
negatif
tidak
0.436
penelitian
yang
bahwa
tidak
hubungan/hubungan yang lemah antara curah
dan
hujan dan diare dengan arah kecenderungan
berhubungan dengan diare. Hal tersebut dapat
yang negatif menunjukan semakin tinggi curah
membuat air yang bersih terkontaminasi
hujan akan diikuti dengan penurunan diare,
dengan bakteri yang dapat menyebabkan diare.
nilai p menunjukan lebih dari 0.05 yang artinya
Pada musim kemarau dapat berpengaruh pada
tidak ada hubungan yang bermakna antara
ketersediaan air bersih dan hygiene sehingga
curah hujan dan diare. Pada daerah tropik,
dapat meningkatkan risiko terkena penyakit
kejadian
diare.
puncak
terjadi
pada
musim
kemarau
Pola
merupakan
hujan
faktor
dapat
yang
membuat
penghujan. Banjir dan kemarau merupakan
mikroorganisme tersebar dan menyebarkan
faktor yang berhubungan dengan diare. Hal
penyakit. Hujan dapat mencemari air dengan
tersebut dapat membuat air yang bersih
memindahkan kotoran manusia dan hewan ke
terkontaminasi dengan bakteri yang dapat
air tanah (Ernyasih, 2012).
menyebabkan diare. Pada musim kemarau dapat berpengaruh pada ketersediaan air bersih
KESIMPULAN
dan hygiene sehingga dapat meningkatkan
Adanya hubungan yang signifikan antara suhu
risiko terkena penyakit diare. Pola hujan dapat
dan insiden diare di kota Manado tahun 2012
membuat
dan
dengan hasil keeratan hubungan untuk nilai r =
dapat
0,692 dan p= 0,013 yang artinya suhu dan
mencemari air dengan memindahkan kotoran
insiden diare memiliki hubungan yang kuat dan
manusia dan hewan ke air tanah (Ernyasih,
arah kecenderungan yang positif. Adanya
2012).
hubungan yang signifikan antara kelembaban
mikroorganisme
menyebarkan
penyakit.
tersebar Hujan
tidak terdapat
dan insiden diare di kota Manado tahun 2012
hubungan antara hari hujan dengan kejadian
dengan hasil keeratan hubungan untuk nilai r=-
penyakit diare di Kota Manado tahun 2012-
0,692 dan p = 0,016 yang artinya kelembaban
Hasil penelitian menunjukan
5
dan insiden diare memiliki hubungan yang kuat
Kajian Literatur. Jurnal Kesehatan
dan arah kecenderungan yang negatif. Tidak
Masyarakat
terdapat hubungan yang signifikan antara Thabrany, Hasbullah.2007. Risiko Kesehatan
curah hujan dan insiden diare di kota
Akibat
Manado tahun 2012 – 2016. Tidak terdapat
World
DBD di Kota Manado tahun 2012 -2016
0.335; r = -0.551). Tidak terdapat hubungan hari hujan dengan insiden diare di Kota Manado tahun 2012 – 2016.
DAFTAR PUSTAKA Analisis Klimatologi.2015.Artikel Perubahan Iklim.Malang:Jawa Timur Dinkes Kota Manado. 2016. Laporan Diare Bulanan. Manado:Dinkes Kota Manado Ernyasih. 2012. Hubungan Iklim (Suhu Udara, dan
Kecepatan Angin) Dengan Kasus Diare Di DKI Jakarta Tahun 2007-2011: Sebuah Kajian Literatur. Tesis. Fakultas Kesehatan
Masyarakat,
Universitas
Indonesia. Haines, A.2002.Global climate change and health.London:England
Lapan.2009.
Perubahan
Iklim
Dan
Dampaknya Terhadap Kesehatan. 18 Januari 2012 Sulistyawati. 2015. Dampak Perubahan Iklim Pada
Penyakit
Menular:
Organization
and Responses, Geneva
dengan arah kecenderungan negatif (nilai p=
Kelembapan
Health
(WHO).2003.
Climate Change and Human Health Risk
dengan tingkat keeratan hubungan yang kuat
Hujan,
Cuaca.
http://staff.ui.ac.id
hubungan hari curah hujan dengan insiden
Curah
Perubahan
Sebuah
6