HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN TINDAKAN SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA DI KELURAHAN BAHU LINGKUNGAN 8 KOTA MANADO Kandri Hohe*, Jane. M. Pangemanan*, Grace D. Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu dimana terjadi perubahan fisik besar yaitu pematangan organ dan fungsi reproduksi, berkenaan dengan perubahan tersebut remaja mulai merasakan adanya dorongan seksual serta menunjukan ketertarikan terhadap lawan jenis, tujuan penelitan adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang kesehaan reproduksi dengan tindakan seksual pranikah pada mahasiswa bertempat tinggal di asrama kelurahan bahu lingkungan 8 kota Manado. Jenis penelitian adalah penelitian survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional, penelitian dilaksanakan bulan Septembar - November 2015 dengan total populasi berjumlah 120 dan sampel yang diteliti 55 mahasiswa, pengumpulan data menggunakan koesioner, analisis hubungan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05 Hasil penelitian hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan tindakan seksual pranikah menunjukan p value = 0,00. Hubungan antara sikap tentang kesehatan reproduksi dengan tindakan seksual pranikah p value = 0,99. Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan tindakan seksual pranikah, tidak terdapat hubungan antara sikap tentang kesehatan reproduksi dengan tindakan seksual pranikah. Saran diharapkan bagi pemilik asrama untuk dapat mengontrol aktivitas mahasiswa agar dapat menciptakan suasana positif bagi mahasiswa sehingga terhindar dari tindakan seksual pranikah. Kata kunci: pengetahuan, sikap, dan tindakan sesual pranikah.
ABSTRACT Teen is one of the two times the life span of individuals where there is a physical change big that organ maturation and reproductive function, relating to changes in the teen began to feel sexual drive and shows interest in the opposite sex, the purpose of the research was to determine the relationship between knowledge and attitudes about kesehaan reproduction with premarital sexual acts on students residing in dormitories sub shoulder 8 cities manado environment. This type of research is a survey research analytic using cross sectional study was conducted in Septembar November 2015 with a total population of 120 and the sample studied 55 students, collecting data using questioner, analysis of relationships using chi square test with a confidence level of 95% and a = 0.05 Results of research on the relationship between knowledge of reproductive health with premarital sexual acts showed p value = 0.00. The relationship between attitudes about reproductive health with premarital sexual acts p value = 0.99. Conclusion there is a relationship between knowledge of reproductive health with premarital sexual act, there was no correlation between attitudes about reproductive health with premarital sexual acts. Suggestions are expected for the hostel owners to be able to control the activity of the students in order to create a positive atmosphere for students to avoid premarital sexual acts. Key words: knowledge, attitudes, and actions pursuant prenuptial.
Menurut
PENDAHULUAN
Mochtar
(2011),
banyak
Perilaku seksual pranikah merupakan salah
mahasiswa yang menjadikan kos-kosan
satu akibat dari pergaulan seks bebas.
sebagai tempat melakukan seks karena ada
Dampak yang terjadi adalah kehamilan
kecenderungan pola hubungan sosial yang
yang tidak diinginkan dan belum merasa
sangat renggang antara pemilik kost dengan
siap secara fisik, mental dan sosial ekonomi
penghuni
sehingga calon ibu merasa tidak ingin dan
trangsaksional.
tidak siap untuk hamil, sulit mengharapkan
tempat
kasih sayang yang tulus dan kuat, sehingga
mengawasi.
yang
kos
bersifat
Ini
juga
bebas
hubungan menyebabkan
tanpa
ada
yang
masa depan anak bisa terlantar dan
Mahasiswa merupakan individu yang
cenderung mengakhiri kehamilanya degan
memasuki masa kuliah. Masa mahasiswa
cara aborsi (Suara, 2011).
tergolong ke dalam kelompok remaja yang
Sebuah survei yang dilakukan oleh
meliputi rentang umur 18/19 tahun sampai
Youth Risk Behavior Survey (YRBS) secara
24/25 tahun. Remja adalah laki-laki atau
Nasional Amerika Serikat pada tahun 2006
perempuan yang belum kawin dengan
mendapati bahwa 47,8% pelajar yang duduk
batasan usia meliputi 15-24 tahun. Masa
di kelas 9-12 telah melakukan hubungan
remaja merupakan periode transisi antara
seks pranikah, 35% pelajar SMA telah aktif
anak-anak dan masa dewasa yang diwarnai
secara seksual (Daili, 2009 dalam Damanik,
oleh pertumbuhan,
2012).
berbagai
Hasil penelitian tentang perilaku seksual mahasiswa yang dilakukan oleh Pusat
perubahan,
kesempatan
menghadapi
dan
risiko-risiko
muncul seringkali kesehatan
reproduksi (Azinar, 2013).
Informasi dan Pelayanan Remaja (PILAR) PKBI Jawa Tengah pada bulan Juni-Juli
METODE PENELITIAN
2006, diketahui bahwa dari 500 responden
Jenis penelitian
mahasiswa di Semarang, 31 orang (6,2%)
penelitian ini adalah penelitian survey
menyatakan
pernah
analitik dengan menggunakan pendekatan
intercourse,111
orang
melakukan (22%)
pernah
yang digunakan dalam
cross sectional. Penelitian ini dilakukan di
melakukan petting (Dirjen P2PL Kemenked
Kelurahan
Bahu
Lingkungan 8 Kota
RI, 2011).
Manado. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2015. Populasi
pada penelitian ini adalah mahasiswa yang
dan
bertempat tinggal di Asrama
aplikasi komputer.
Kelurahan
Cl=95%,
menggunakan
bantuan
Bahu Lingkungan 8 yang berjumlah 120 mahasiswa. Besar sampel pada penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini ditentukan dengan menggunakan rumus
Karakteristik Responden
Slovin
55
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik
pada
responden menunjukkan bahwa sebagian
(Noor,
responden.
2011)
Pengambilan
sebanyak sampel
penelitian ini dilakukan dengan metode
besar
simple quota sampling, dimana setiap
perempuan dengan persentase 54,4% dan
anggota
mempunyai
sisanya 45,5% berjenis kelamin laki-laki.
kesempatan yang sama untuk diseleksi
Berdasarkan umur, responden memiliki
sebagai sampel.
umur yang bervariasi dengan umur termuda
dari
populasi
responden
berjenis
kelamin
Pada penelitian,data akan dikumpulkan
18 tahun hingga umur tertua 25 tahun. Rata-
secara langsung dari jawaban responden
rata umur mahasiswa ialah 21 tahun dengan
melalui kuesioner yang ditanyakan pada
responden paling banyak berada pada
mahasiswa yang bertempat tinggal di
kelompok umur 21 tahun yaitu sebesar
Asrama Kelurahan Bahu Lingkungan 8.
36,4% dan paling sedikit berada pada
Instrumen yang digunakan pada penelitian
kelompok umur 18 tahun, 24 tahun, dan 25
ini ialah kuesioner baru yang telah diuji
tahun yaitu sebesar 1,8%.
validitas dan reliabilitasnya. Penelitian
ini
menggunakan
Semua responden dalam penelitian ini analisis
univariat yang dilakukan untuk melihat distribusi, frekuensi dan presentasi dari setiap variabel dependen dan independen yang diteliti, serta analisis bivariat yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap, dan variabel terikat ialah tindakan dengan menggunakan pengujian uji chi square, dengan tingkat kemaknaan (α=0,05)
belum memiliki penghasilan sendiri, namun masih dibiayai oleh orang tua/ wali. Berdasarkan
status
pacaran,
sebagian
responden sudah pernah berpacaran dimana paling
banyak
ialah
responden
yang
sementara pacaran yaitu sebesar 69,1% dan paling sedikit ialah responden yang belum pernah
pacaran
Berdasarkan
yaitu
pendidikan
sebesar
9,1%.
seks
awal,
sebagian besar respodnen telah menerima pendidikan tentang seks dimana paling
banyak
responden
telah
menerima
sekali untuk meningkatkan pengetahuan
pendidikan mengenai seks awal pada SMP
mahasiswa,
yaitu sebesar 60,0%, sedangkan paling
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
sedikit
menerima
pada mahasiswa mulai dari pendidikan dini
pendidikan mengenai seks awal pada SD
dari orang tua dan memberikan kegiatan
yaitu sebanyak 10,9%. Berdasarkan sumber
penyuluhan, sehingga mahasiswa akan lebih
informasi tentang kesehatan reprosuksi,
memahami dan mampu mengaplikasikan
paling
teori yang didapatkan dengan kenyataan
responden
banyak
telah
respnden
mendapatkan
informasi tentang kesehatan reproduksi
banyak
cara
yang
dapat
yang ada.
melalui media elektronik yaitu sebesar 43,6%, dan paling sedikit responden
Sikap tentang Kesehatan Reproduksi
mendapatkan informasi tentang kesehatan
Sikap
pada
penelitian
ini
reproduksi dari keluarga dan teman yaitu
menggunakan
kuesioner
dengan
sebesar 7,3%.
pertanyaan berskala likert yang berkaitan
diukur 10
dengan perbuatan. Sikap responden dalam penelitian ini dikategorikan menjadi sikap
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Hasil
penelitian
sebagian
besar
menunjukkan mahasiswa
bahwa memiliki
pengetahuan yang kurang baik mengenai kesehatan reproduksi yaitu sebesar 50,9%, dan pengetahuan baik sebesar 49,1%. Penelitian ini sejalan dengan Penelitian sebelumnya
yang
di
lakukan
oleh
Muhammad Azinar (2013). Menunjukan bahwa
sebagian
besar
pengetahuan
responden kurang baik sebanyak 315 responden. (82,9%) sedangkan yang baik yaitu 65 responden. (17,1). Pengetahuan atau Kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam tindakan seseorang. Sehingga sangat diperlukan
kurang baik dan baik, dikatakan sikap baik apabila nilai median lebih dari sama dengan 39 dan dikatakan sikap kurang baik bila nilai median kurang dari 39. Hasil penelitian menujukkan bahwa paling banyak mahasiswa memiliki sikap yang kurang baik yaitu sebesar 52,4% dan paling sedikit memiliki sikap yang baik yaitu sebesar 47,6%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh (Ns. Pawestri, dkk) dengan judul Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Remaja Tentang Seks Pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Godong, bahwa sebagian besar sikap dalam kategori negatif yaitu sebanyak 43 responden (54,4%)
kategori kurang baik. Sedangkan yang sikap
sebanyak 68 orang (66%) dan perilaku
positif sebanyak 36 responden (45,6%)
negatif (kecenderungan untuk menghindari
kategori baik.
perilaku seks Pranikah) yaitu sebanyak 35 orang (34%). Tindakan seksual pranikah responden
Tindakan Seksual Pranikah Tindakan seksual pranikah pada penelitian ini diukur menggunakan kuesioner dengan 10 pertanyaan berskala Guttman yang berkaitan
dengan
pranikah.
Hasil
menujukkan
perbuatan pada
bahwa
seksual
penelitian paling
banyak
baik yaitu sebesar 52,7% dan paling sedikit memiliki tindakan yang baik yaitu sebesar 47,3%. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Frike K. P. Mandey (2014), bahwa responden yang memiliki perilaku seksual pranikah sangat berisiko (76,3%) dan responden yang memiliki perilaku seksual kurang
berisiko
penelitian
ini
dikategorikan menjadi kurang baik dan baik. Dikatakan baik apabila nilai median lebih dari atau sama dengan 9 dan dikatakan buruk apabila nilai median kurang dari 9.
ini
mahasiswa memiliki tindakan yang kurang
pranikah
dalam
(23,8%).
Penelitian lain oleh Tetty Rina Aritonang dengan judul Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kesehatan ReproduksiI Dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Usia (15-17 Tahun) di SMK Yadika 13 Tambun, Bekasi. Menunjukan bahwa perilaku Positif (Kecenderungan untuk mendekati perilaku seks Pranikah) yaitu
Hubungan antara Pengetahuan dengan Tindakan Seksual Pranikah Hasil penelitian pada tabel 1, menunjukan bahwa
paling
mahasiswa
banyak
adalah
pengetahuan
kurang
baik
28
mahasiswa (50,9%), dan pengetahuan baik 1 (1, 8%), sedangkan tindakan seksual pranikah pada penelitian ini memperoleh hasil yang paling banyak adalah baik 26 (47,0%), dan tindakan seksual pranikah kurang baik
0 (0,0%). Berdasarkan
pengujian data menghasilkan nilai p value 0,00 atau probilitas lebih kecil dari tingkat kemaknaan 0,05. Maka dapat dikatakan Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan antara
pengetahuan
dengan
tindakan
seksual pranikah pada mahasiswa bertempat tinggal
di
Asrama
Kelurahan
Lingkungan 8. Tabel 1. Hubungan antara Pengetahuan dengan Tindakan Seksual Pranikah
Bahu
Tindakan seksual pranikah Kurang baik Baik n % n % 28 50,9 0 0,0 1 1,8 26 47,3 29 52,7 26 47,3
Pengetahuan kesehatan reprodukssi Kurang baik Baik Total Dengan
demikian
dapat
dipahami
bahwa pengetahuan yang kurang tentang
n
%
p value
28 27 55
50,9 49,1 100
0,00
Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 2 Manado. (nilai p = 0,001<0,05).
kesehatan reproduksi akan mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada mahasiswa yang
bertempat
tinggal
di
Asrama
Kelurahan Bahu Lingkungan 8, demikian juga sebaliknya semakin baik pengetahuan seseorang
maka
akan
lebih
kecil
kemungkinan untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Elcya Natalia S. Mangando. (2014). Menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
Hubungan antara Sikap dengan Tindakan Seksual Pranikah Hasil penelitian pada tabel 2, menunjukan bahwa paling banyak sikap mahasiswa adalah kurang baik 19 mahasiswa (34,5%), dan sikap baik 10 (18,2%), sedangkan tindakan seksual pranikah memperoleh hasil yang paling banyak adalah kurang baik 17 (30,9%), dan tindakan seksual pranikah baik 9 (16,4%).
remaja dengan tindakan seks pranikah pada Sikap tentang kesehatan reproduksi Kurang baik Baik Total
Tindakan seksual pranikah Kurang baik Baik n % n % 19 34,5 17 30,9 10 18,2 9 16,4 29 52,7 26 47,3
n
%
p value
36 19 55
65,5 34,5 100
0,99
Berdasarkan pengujian data menghasilkan
hubungan antara sikap dengan tindakan
nilai p value 0,99 atau probilitas lebih dari
seksual pranikah pada mahasiswa bertempat
tingkat kemaknaan 0,05, maka dapat
tinggal
dikatakan Ha ditolak, artinya tidak terdapat
Lingkungan 8. Hasil penelitian ini sejalan
di
Asrama
Kelurahan
Bahu
dengan Penelitian yang dilakukan oleh
Bahu Lingkungan 8 adalah kurang baik
Frike
sebesar 65,5%,dan 34,5%
K.
P.
Mandey
(2014).
juga
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan
baik.
antara sikap dengan perilaku seksual
3. Tindakan
seksual
sikap yang
pranikah
pada
pranikah berisiko pada mahasiswa FIS
mahasiswa bertempat tinggal Asrama
UNIMA (p = 0,644).
Kelurahan Bahu Lingkungan 8 adalah
Mahasiswa yang memiliki sikap Positif beranggapan bahwa melakukan hubungan
kurang baik sebesar 52,7%,dan 47,3% tindakan yang baik.
seksual sebelum menikah akan melanggar
4. Terdapat hubungan antara pengetahuan
norma dan agama, sehingga mahasiswa
kesehatan reproduksi dengan tindakan
yang melakukan hubungan seksual pranikah
seksual pranikah pada mahasiswa yang
cenderung menurun. Namun, mahasiswa
bertempat tinggal Asrama di Kelurahan
yang memiliki perilaku yang negatif
Bahu Lingkungan 8 Kota Manado
manganggap bahwa hubungan seksual
5. Tidak terdapat hubungan antara sikap
sebelum menikah boleh saja dilakukan
kesehatan reproduksi dengan tindakan
maka dirinya cenderung lebih tinggi untuk
seksual pranikah pada mahasiswa yang
melakukan hubungan seksual. Hal ini sesuai
bertempat tinggal Asrama di Kelurahan
dengan teori L. Green yang menyatakan
Bahu Lingkungan 8 Kota Manado
bahwa faktor predisposisi dalam hal ini sikap
berhubungan
dengan
perilaku
seseorang.
SARAN 1. Diharapkan bagi pemilik asrama untuk dapat mengontrol aktivitas mahasiswa agar terhindar dari tindakan seksual
KESIMPULAN 1. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
pranikah. 2. Diharapkan
mahasiswa bertempat tinggal di Asrama
meningkatkan
Kelurahan Bahu Lingkungan 8 adalah
pengetahuan
kurang baik sebesar 50,9%, dan 49,1%
reproduksi.
pengetahuan yang baik. 2. Sikap seksual pranikah pada mahasiswa bertempat tinggal Asrama Kelurahan
Bagi
responden wawasan
mengenai
lebih dan
kesehatan
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk
mengembangkan
penelitian
dengan memakai metode penelitian
yang
lain
dan
disarankan
untuk
menggunakan jumlah sampel yang lebih besar agar kualitas penelitian yang dihasilkan dapat lebih baik lagi.
Universitas Negeri Manado. di akses 09 januari (2016) Mangando. Elcya, (2014) Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Remaja Dengan Tindakan Seks Pranikah pada Siswa Kelas XI Di SMK
DAFTAR PUSTAKA Aritonang.
T,
(2015)
Hubungan
pengetahuan dan sikap tentang kesehatan
reproduksi
dengan
perilaku seks Pranikah pada remaja usia(15-17 Tahun) di SMK Yadika 13 Tambun, Bekasi. Jurnal Ilmiah WIDYA (3) Azinar, M. 2013. Perilaku seksual pranikah beresiko terhadap kehamilan tidak diinginkan. Jurnal kemas 8 (2): 143150 Damanik, H. 2012. Pengaruh Paparan Media Internet dan Teman Sebaya Terhadap perilaku Seks Bebas Pada Remaja SMA XYZ tahun 2012. Tesis Program Studi Magister FKM USU Medan. Dirjen P2PL, Kemkes RI. 2011. Laporan Kasus
HIV-AIDS
di
Indonesia
Tahun 2011. Jakarta Kemkes RI. Mandey. F, (2014). Factor-faktor yang berhubungan
dengan
perilaku
seksual pranikah beresiko pada mahasiswa di fakultas ilmu sosial
Negeri 2 Manado, jurnal kedokteran komunitas dan tropik. (II) Mochtar, A. 2011. Mahasiswi Bandung Melakukan
Hubungan
Seks
di
Rumah
Kost.
Bandung,
http://dunia.pelajer-islam.or.id (diakses 17 oktober 2015) Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian. Prenadamedia Group: Jakarta Suara, M. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan
Dengan
Perilaku
Seksual Remaja di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wilayah Jakarta Timur. Tesis Program Pasca Sarjana. Universitas Respati Indonesia.