HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI ANTENATAL CARE DAN KETERATURAN KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BILALANG KOTA KOTAMOBAGU Taufik Mamonto*, Anita Basuki*, Maureen I. Punuh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Anemia defisiensi zat besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil yang mengalami anemia dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, bayi berat lahir rendah, anemia pada bayi yang dilahirkan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan frekuensi antenatal care dan keteraturan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bilalang pada bulan Mei sampai dengan November 2014.Sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 30 ibu hamil. Analisis bivariat menggunakan uji fisher-exact dengan α = 0.05. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi anemia pada ibu hamil yaitu sebesar 83,3%. Hasil analisis uji fisher’s exact pada α = 0,05 menunjukan tidak terdapat terdapat hubungan antara frekuensi antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,556) dan terdapat hubungan antara keteraturan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,019). Dari penelitian ini dapat disimpulkan yaitu tidak terdapat hubungan antara frekuensi antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan terdapat hubungan yang bermakna antara Keteraturan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu. Perlu dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai pentingnya mengonsumsi tablet Fe agar dapat mencegah terjadinya anemia serta mencegah risiko-risiko yang terjadi akibat anemia. Kata kunci :Anemia, Antenatal Care, Konsumsi Tablet Fe
ABSTRACT Anemia is one of disturbance that often happened to pregnant women. Pregnant women with anemia can cause death of the fetus, abortus, deformity for the baby, low birth weight, and the baby will contract with anemia. The aim of this research is to examined relationship between antenatal care frequency and Fe tablet consumption with anemia incident in pregnant women at Bilalang Public Health Service Center Kotamobagu City. Observational analitic method with cross sectional approachment was used on this research. This research was held at Bilalang Public Health Service Center on May-November 2014. Sample of this research were 30 pregnant women. Bivariat analysis using experiment fisher-exact with α = 0.05. Result of this research shown that the proportion of anemia in pregnant women is 83,3%. Result of experiment fisher-exact with α = 0.05 shown that there is no relationship between antenatal care frequency with anemia incident in pregnant women (p=0,556) and there is a relationship between Fe tablet consumption with anemia incident in pregnant women (p=0,019). From this research shown that there is no relationship between antenatal care frequency with anemia incident in pregnant women and there is a relationship between Fe tablet consumption with anemia incident in pregnant women at Bilalang Public Health Service Center Kotamobagu City. Adding more information about the importance to consume Fe tablet while pregnant to avoid anemia and other risks factors. Key words: Anemia, Antenatal care frequency, Fe tablet consumption
1
26% dan Fe3 sebesar 15% (Anonim, 2014).
PENDAHULUAN Anemia
karena
defisiensi
zat
besi
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
penurunan
terjadi
merupakan kelainan gizi yang paling sering
kecenderungan
ditemukan di dunia. Sebanyak 4-5 milyar
kunjungan pada kehamilan trimester II dan
penduduk dunia, mengalami defisiensi zat
III yang tentunya akan berdampak pada
besi; 2 milyar penduduk, atau lebih dari
pantauan
30% populasi penduduk dunia mengalami
mendapatkan tablet Fe. Penelitian ini untuk
anemia, terutama karena defisiensi zat besi.
mengetahui hubungan antara frekuensi
Sembilan dari 10 penderita anemia karena
antenatal care dan keteraturan konsumsi
defisiensi zat besi tinggal di negara
tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu
berkembang, rata-rata satu dari dua orang
hamil
ibu hamil dan empat dari sepuluh anak
Kotamobagu.
kehamilan
di
ibu
Puskesmas
jumlah
serta
Bilalang
akses
Kota
prasekolah menderita anemia (Gibney dkk, 2009). Kondisi kesehatan ibu hamil adalah
METODE PENELITIAN
hal yang amat penting karena memengaruhi
Jenis
kondisi bayi yang akan dilahirkan. Ibu
observasional analitik dengan pendekatan
hamil
cross-sectional study.
yang mengalami anemia
dapat
penelitian
ini
adalah
penelitian
mengakibatkan kematian janin di dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kandungan, abortus, cacat bawaan, bayi
ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
berat lahir rendah, anemia pada bayi yang
kehamilan di Puskesmas Bilalang Kota
dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas
Kotamobagu. Sampel dalam penelitian ini
dan mortalitas ibu dan kematian perinatal
adalah seluruh ibu hamil trimester II dan III
secara
yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak
bermakna
(Sulistyoningsih,
lebih
2011).
tinggi
30 orang.
Puskesmas
Pengambilan data kadar hemoglobin
Bilalang merupakan salah satu dari lima Puskesmas yang ada di wilayah Kota
diperoleh
Kotamobagu. Puskesmas Bilalang sendiri
cyanmethemoglobin. Frekuensi antenatal
mempunyai
care dan keteraturan konsumsi tablet Fe
tiga
wilayah
kerja
yaitu
dengan
Bilalang 1, Bilalang 2 dan Genggulang.
diperoleh
Jumlah ibu hamil
menggunakan kuesioner.
yang ada di wilayah
melalui
analisisdata
kerja Puskesmas Bilalang yaitu sebanyak
wawancara
dilakukan
metode
dengan
dengan
50 jiwa dengan cakupan kunjungan pertama
menggunakan uji fisher-exact pada tingkat
pada trimester pertama (K1) sebesar 26%
kemaknaan 95% (α 0,05) dengan bantuan
dan kunjungan keempat pada trimester
komputer program SPSS.
ketiga (K4) 15%, serta cakupan Fe1 sebesar
1
Pekerjaan suami sebagian besar adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 30
wiraswasta/pedagang sebesar 43,3%, PNS
responden
melakukan kunjungan
dan honorer masing – masing sebesar
antenatal care di Puskesmas Bilalang
10,0%, sopir 6,7%, petani 26,7% dan
Kota
penelitian
pegawai swasta sebesar 3,3%. Berdasarkan
berlangsung. Adapun karakteristik sampel
tingkat pendapatan sebagian besar memiliki
dalam penelitian ini yaitu umur, umur
tingkat pendapatan < Rp. 1.500.000 sebesar
kehamilan, suku, pekerjaan ayah dan ibu,
76,7% dan tingkat pendapatan > Rp.
tingkat pendidikan ayah dan ibu dan tingkat
1.500.000 sebesar 23,3%.
yang
Kotamobagu
selama
pendapatan per bulan. kelompok umur terbanyak yaitu kelompok umur < 35 tahun
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan
sebesar 93,3%, dan untuk kelompok umur ≥
kejadian anemia
35 tahun sebesar 6,7%. Umur kehamilan
Anemia Ibu Hamil Anemia Tidak Anemia
n
%
25 5
83,3 16,7
Jumlah
30
100,0
terbanyak pada trimester III (7-9 bulan) sebesar 66,7% dan umur kehamilan pada trimester II (4-6 bulan) sebesar 33,3%. Berdasarkan suku responden terbanyak
Berdasarkan data pada table 1. terlihat
adalah Bolmong sebesar 93,3%, suku
bahwa
Minahasa dan Gorontalo masing-masing
sebagian
responden
tergolong
anemia sebanyak 25 responden dengan
sebesar 3,3%.
persentase
83,3%
sedangkan
untuk
responden yang tidak anemia sebanyak 5
Untuk pendidikan ibu sebagian besar
responden dengan persentase 16,7%.
dengan tingkat pendidikan SMA yaitu sebesar 50,0%, pendidikan SD sebesar 13,3%, pendidikan SMP sebesar 23,3% dan
Tabel 2. Hubungan frekuensi antenatal
untuk pendidikan sarjana 13,3%. Untuk
care dengan kejadian anemia pada ibu
pendidikan
suami
sebagian
hamil di Puskesmas Bilalang
pendidikan
SMA
sebesar
besar
Antenatal Care
Kejadian Anemia Tidak Anemia Anemia n (%) n (%)
Kurang Cukup
4 (100) 20 (80)
46,7%,
pendidikan SD sebesar 10,0%, pendidikan SMP sebesar 33,3% dan untuk pendidikan sarjana sebesar
10,0%. Pekerjaan ibu
0 (0,0) 5 (20)
Total (%)
P
5(100) 0,556 25(100)
sebagian besar ibu rumah tangga sebesar 80,0%, PNS 6,7%, Pegawai swasta dan
Berdasarkan data pada tabel 2. responden
honorer masing – masing sebesar 3,3% dan
dengan frekuensi antenatal care kurang
petani sebesar 6,7%.
terdapat
5
responden
(100%)
yang
tergolong anemia dan responden dengan 2
antenatal
care
cukup
20
anemia berjumlah 4 responden (44.4%).
responden (80%) yang tergolong anemia
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan
walaupun sudah dalam kategori baik dalam
fisher’s exact test pada tingkat kemaknaan
melakukan pelayanan antenatal. Untuk
95% diperoleh taraf signifikansi atau nilai p
antenatal
sebesar
care
berjumlah
cukup
dengan
kadar
0,019
yakni
dibandingkan
berjumlah 5 responden (20%). Dari hasil
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
analisis
menggunakan
antara konsumsi tablet Fe dengan kejadian
fisher’s exact test pada tingkat kemaknaan
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kota
95% diperoleh taraf signifikansi atau
Kotamobagu.
nilai
p
sebesar
dengan
0,556
yakni
=
0,05.
kecil
hemoglobin yang normal atau tidak anemia
statistic
α
lebih Hal
ini
lebih
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
PEMBAHASAN Hubungan antara frekuensi Antenatal Care dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Dari hasil analisis statistik dengan fisher’s
Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu.
exact
besar dibandingkan α = 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa
tidak
terdapat
hubungan antara frekuensi antenatal care
test
pada
tingkat
kemaknaan
95% diperoleh taraf signifikansi atau Tabel 3. Hubungan keteraturan konsumsi
nilai p sebesar 0,556
tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu
dibandingkan α = 0,05. Hasil tersebut
hamil di Puskesmas Bilalang
menunjukkan
Kejadian Anemia
terdapat
hubungan
bermakna antara kunjungan antenatal care
Anemia
Tidak Anemia
n (%)
n (%)
Tidak Teratur
20 (95,2)
1 (4,8)
21 (100)
Teratur
5 (55,6)
4 (44,4)
9 (100)
Konsumsi Tablet Fe
tidak
yakni lebih besar
Total (%)
P
dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mengko,
0,019
dkk (2013) di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru
tentang hubungan
Berdasarkan data pada tabel 3. terlihat
antara asupan energi, antenatal care dan
bahwa responden dengan konsumsi tablet
ketaatan konsumsi Fe dengan kejadian
Fe tidak teraturterdapat 20 responden
anemia pada ibu hamil di Puskesmas
(95.2%) yang anemia dan konsumsi tablet
Ranotana Weru
Fe yang tidak teraturterdapat 1 responden
Kota Manado yang
menunjukkan bahwa tidak
yang tidak anemia (4.8%). Responden
terdapat
hubungan bermakna antara frekuensi
dengan konsumsi tablet Fe yang teratur
antenatal care dengan kejadian anemia
berjumlah 5 responden (55.6%) yang
pada ibu hamil. Hasil yang sama juga
anemia dan konsumsi tablet Fe teraturtidak
3
didapatkan oleh Tristiyanti yang dalam
Fe dengan
peneletiannya menunjukan bahwa tidak
Hasil yang sama juga didapatkan oleh
terdapat
hubungan yang nyata antara
Sari (2012) dalam penelitiannya yang
pemeriksaan kehamilan dengan kadar Hb.
berjudul Hubungan Antara Keteraturan
Hasil yang sama juga didapatkan oleh
Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian
Pongsibidang (2013) menunjukan bahwa
Anemia Pada Ibu hamil Di BPS Titik
faktor
Ariati
yang
berhubungan
dengan
kadar hemoglobin pada ibu.
Surabaya.
Penelitian
tersebut
keteraturan kunjungan antenatal oleh ibu
menyatakan bahwa ketidakteraturan dalam
hamil di wilayah kerja Puskesmas Kapala
mengonsumsi tablet Fe dapat menyebabkan
Pitu Kabupaten Toraja Utara adalah ibu
tingginya kejadian anemia. Berbeda dengan
hamil yang memiliki pengetahuan cukup,
penelitian yang dilakukan oleh Tristiyanti
sikap positif dan memiliki ketersediaan
(2006) dalam penelitiannya yang berjudul
transportasi melakukan kunjungan antenatal
faktor-faktor yang mempengaruhi status
lebih teratur dibandingkan dengan ibu yang
anemia pada ibu hamil di Kecamatan
memiliki pengetahuan kurang.
Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dimana
penelitian
ini
menyimpulkan
Hubungan antara Keteraturan Konsumsi
bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata
Tablet Fe dengan Kejadian Anemia Pada
antara
Ibu Hamil
Kadar Hb.
konsumsi
tablet
Fe
dengan
Dari hasil uji statistik dengan fisher’s exact test pada tingkat kemaknaan 95% diperoleh
PENUTUP
taraf signifikansi atau nilai p sebesar 0,019
Kesimpulan
yakni lebih kecil dibandingkan α = 0,05.
1. Proporsi anemia pada ibu hamil di
Hasil
tersebut
menunjukkan
terdapat
Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
hubungan bermakna antara keteraturan
yaitu sebesar 83,3%.
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia
2. Tidak
terdapat
hubungan
pada ibu hamil. Hal ini sejalan dengan
frekuensi
penelitian yang telah dilaksanakan oleh
kejadian anemia pada ibu hamil di
Anggraini, dkk (2013) pada ibu hamil di
Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu.
wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang
3. Terdapat hubungan antara keteraturan
Kecamatan
Medan
Sunggal
antenatal
care
antara dengan
tentang
konsumsi tablet Fe dengan kejadian
hubungan pola konsumsi pangan dengan
anemia pada ibu hamil di Puskesmas
kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester
Bilalang Kota Kotamobagu.
ketiga yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi suplemen tablet
4
Pangan dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester Ketiga di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2013. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Jurnal: Vol 2, No. 6 Tahun 2013. Gibney, M., Margetts, B., Kearney, J., Arab, L. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG
Saran 1. Untuk seluruh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Bilalang kiranya dapat
meningkatkan
penyuluhan
kepada ibu hamil tentang anemia secara khusus
serta
dampak
yang
dapat
ditimbulkan serta cara pencegehannya. 2. Perlu dilakukan penyuluhan kepada ibu
hamil
mengenai
Mengko M, Alexander B, Momongan N. 2013. Hubungan Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care dan Ketaatan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Jurnal: Media Kesehatan, Vol. 1 no. 7, Agustus 2013
pentingnya
mengonsumsi tablet Fe agar dapat mencegah
terjadinya
anemia
serta
mencegah risiko-risiko yang terjadi akibat anemia dan perlu dilakukan pemeriksaan kadar Hb secara rutin kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas agar anemia pada ibu hamil dapat diketahui sejak dini. 3. Diperlukan
peran
keluarga
Pongsibidang, G, S, Abdulah Z, Ansariadi. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Kunjungan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Kapala Pitu Kabupaten Toraja Utara. Universita Hasanudin Sari, 2012. Hubungan antara keteraturan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPS titik ariati Surabaya. Sekolah tinggi kesehatan Yarsis, Karya Tulis Ilmiah Kebidanan 2012: No. 07-08-2012. Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu Tristiyanti, W. 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Anemia Pada Ibu Hamil di Kecamatan Clampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor (Skripsi).
untuk
mengingatkan serta kesadaran dari ibu hamil
untuk
memeriksakan
tetap
rutin
kehamilan
untuk kepada
tenaga kesehatan agar bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan dapat dicegah. 4. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil yaitu, dan penyakit infeksi dan rendahnya asupan karbohidrat, lemak dan protein pada ibu-ibu hamil di Bilalang Kota Kotamobagu.
DAFTAR PUSTAKA Anggraini M, Aritonang E.Y dan Lubis Z. 2013. Hubungan Pola Konsumsi
5