HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG BARU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Irene Tampinongkol*, Vanda. D.Doda*, Wulan. P. J. Kaunang* *Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan dan bahkan tidak diduga yang terjadi dalam suatu proses kerja industry. Menurut data International Labour Organization tahun 2013 ada 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Tercatat oleh BPJS Ketenagakerjaan, hingga akhir 2015 telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak 105.182 kasus di Indonesia. Sementara itu, untuk kasus kecelakaan berat yang meng akibatkan kematian tercatat sebanyak 2.375 kasus dari total jumlah kecelakaan kerja. Salah satu pencegahan kecelakaan di tempat kerja adalah penggunaan alat pelindung diri (APD) . Pengambilan data awal melalui observasi dan wawancara pada pekerja proyek bahwa para pekerja jarang menggunakan APD saat bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Hubungan Antara Penggunaan APD dengan Kejadian Kecelakaan Kerja pada Pekerja Proyek Pembangunan Gedung Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu 70 responden yang telah memenuhi syarat penelitian. Alat ukur menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan tingkat signifikan α = 0,05. Terdapat 65,7% pekerja yang tidak menggunakan APD dan 54,3% pekerja tidak pernah mengalami kecelakaan kerja. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja proyek konstruksi pembangunan gedung baru Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi jln. Kampus Unsrat, Bahu . Diharapkan para pekerja lebih memperhatikan penggunaan APD untuk kepentingan keselamatan dan kesehatan kerja, dan diharapkan pengelolah proyek dapat menyediakan APD secara lengkap dan mengharuskan pekerja untuk selalu memakai APD pada saat bekerja. Kata kunci: penggunaan APD, kecelakaan kerja ABSTRACT Work-in accident is an unwanted and unexpected occurrence in industrial working process. According to the data from the International Labo ur Organization in 2013 there are 1.2 million workers died because of accident or illness in the workplace. Recorded by BPJS Ketenagakerjaan to the late 2015 there were 105,182 cases about work -in accident occurred in indonesia. Meanwhile, for heave cases that involved death recorded 2,375 cases from the total record of work-in accident. One of the preventive way to the work-in accident is by wearing the personal protective equipment (PPE). The initial data retrieval is through observation and interviews to the project workers that they are rarely using the personal protective equipment while working. The objective of this research is to analyze the Correlation Between the Use of (PPE) and Work -in Accident for the Project Workers of New Building Construction in The Medical Faculty, Sam Ratulangi University, Manado. This research uses an analytical survey with cross sectiona l approach. This research also uses the total sampling from 70 respondents which eligible for the research. The measuring instrument is questionnaire. The data analysis uses the Chi-square test with significance level of α = 0.05. There are 65.7% of the workers who do not wear the PPE and 54.3% of the workers never experienced the work -in accident. There is no correlation between the use of personal protective equipment (PPE) and the occurrence of work -in accident of the project workers of new building construction in the Medical Faculty, Sam Ratulangi University jln. Kampus Unsrat, Bahu. Hopefully the workers would be more aware of the usage of the PPE for the importance of occupational safety and health, and the project management also would provide the PPE fully and oblige the workers to always wear the PPE at work. Key words: use of PPE, work -in accident
1
PENDAHULUAN
yang tidak aman, sikap kerja yang
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian
teledor
yang tidak diinginkan dan bahkan tidak
pelindung diri.
diduga yang terjadi dalam suatu proses
2015).
kerja industri ataupun yang berkaitan
serta
Jumlah
tidak
memakai
alat
(Alhamda & Sriani,
Pekerja
pada
proyek
dengannya yang dapat menimbulkan
pembangunan gedung baru Fakultas
kerugian seperti harta benda, properti,
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
waktu, maupun korban jiwa. (Tarwaka,
adalah 70 orang. Hasil observasi awal
2012)
yang Menurut
data
dilakukan
oleh
peneliti
International
menunjukkan bahwa sebagian pekerja
Labour Organization tahun 2013 ada 1,2
menggunakan APD pada saat bekerja
juta
akibat
walaupun belum lengkap, sedangkan
kecelakaan dan sakit di tempat kerja.
pekerja yang lain tidak menggunakan
Tercatat oleh BPJS Ketenagakerjaan,
satupun APD pada saat mereka bekerja.
hingga
terjadi
Salah satu penanggung jawab proyek
sebanyak 105.182
dalam wawancara awal yang dilakukan
kasus di Indonesia. Sementara itu, untuk
menyatakan bahwa Alat pelindung diri
kasus
telah disediakan oleh pihak pengelolah
pekerja
akhir
meninggal
2015
kecelakaan kerja
telah
kecelakaan
mengakibatkan
berat
kematian
yang tercatat
namun
para
pekerja
yang enggan
sebanyak 2.375 kasus dari total jumlah
memakainya dan juga kecelakaan kerja
kecelakaan
jarang
kerja.
(BPJS
Ketenagakerjaan, 2015) Usaha
terjadi
pembangunan.
dalam
meningkatkan
berdasarkan
selama Oleh
uraian
karena tersebut
maka
peneliti
satunya
“Hubungan Antara Penggunaan Alat
peralatan
perlindungan
meneliti
untuk
Pelindung Diri (APD) dengan Kejadian
pegawai yang bekerja pada lingkungan
Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Proyek
yang
Konstruksi Pembangunan Gedung Baru
menggunakan
diri
untuk
itu,
keselamatan dan kesehatan kerja, salah adalah dengan memberikan
tertarik
waktu
peralatan
yang
berbahaya. (Mangkunegara, 2013)
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado”.
Faktor penyebab kecelakaan kerja salah satunya adalah sumber bahaya yang berupa keadaan bahaya/kondisi
METODE PENELITIAN
bahaya, misalnya
perbuatan bahaya
Penelitian ini menggunakan desain cross
yaitu metode kerja yang salah, pekerjaan
sectional study (studi potong lintang).
yang membahayakan, lingkungan kerja
Penelitian
2
dilakukan
di
proyek
pembangunan gedung baru Fakultas
diterima
sehingga
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
bahwa
tidak ada
Jln. Kampus Unsrat, Bahu pada bulan
variabel independent dengan variable
Agustus-Oktober
dependent.
2016.
Sampel
dapat
dinyatakan
hubungan antara
penelitian menggunakan metode total sampling dengan jumlah 70 responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode pengumpulan data dilakukan
Karakteristik responden
dengan cara wawancara. Instrumen
Karakteristik
responden
dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner
penelitian
terdiri
umur,
yang telah melalui uji validitas dan
pendidikan terakhir, dan tempat asal.
reliabilitas.
Karakteristik
Analisis
data
menggunakan
ini
tersebut
dari dapat
dilihat
dalam tabel-tabel berikut ini:
analisis univariat dan analisis bivariat yaitu dengan menggunakan uji chi
Tabel
square dengan nilai α=0,05. Hipotesis
pelindung
diri
dengan kejadian kecelakaan kerja pada
pekerja
proyek
konstruksi
pembangunan gedung baru Fakultas Kedokteran
Universitas
Sam
Ratulangi Manado. b. Ha:
Terdapat
penggunaan
hubungan
alat
antara
pelindung
diri
dengan kejadian kecelakaan kerja pada
pekerja
proyek
konstruksi
pembangunan gedung baru Fakultas Kedokteran
Universitas
karakteristik
Karakteristik n responden Umur 20-30 Tahun 41 31- 40 Tahun 16 41-50 Tahun 8 > 50 Tahun 5 Pendidikan Terakhir TK 3 SD 12 SMP 27 SMA 28 Tempat Asal Manado 33 Minahasa 2 Gorontalo 2 Jawa Barat 8 Jawa Timur 19 Jawa Tengah 6 Sumber: data primer 2016
a. Ho: Tidak terdapat hubungan antara alat
Distribusi responden.
penelitian ini adalah sebagai berikut: penggunaan
1
Sam
Ratulangi Manado. Jika p<0,05 maka Ho ditolak
(%)
58,6 22,9 11,4 7,1 4,3 17,1 38,6 40,0 47,1 2,9 2,9 11,4 27,1 8,6
bahwa
Tabel 1 menunjukkan bahwa responden
variabel
dengan golongan umur 20-30 tahun
independent dengan variable dependent.
adalah yang paling dominan dengan
sehingga
dapat
terdapat
hubungan
Sebaliknya
jika
dinyatakan antara
p≥0,05
maka
jumlah
Ho
3
58,6%
pekerja.
Dalam
penelitiaan ini umur tidak berhubungan
atau pengetahuan adalah salah satu
dengan
penyebab kecelakaan kerja. (Sucipto,
kejadian
kecelakaan
kerja.
Sedangkan penelitian dalam test refleks
2014).
memberikan kesimpulan bahwa umur
Tempat asal dari para pekerja
mempunyai pengaruh penting dalam
menurut hasil penelitian yang paling
menimbulkan kecelakaan akibat kerja
banyak
(Sucipto,
golongan
persentase 47,1% pekerja, dari Jawa
umur muda mempunyai kecenderungan
Timur dengan jumlah 27,1% pekerja,
untuk mendapatkan kecelakaan lebih
dari Jawa Barat yaitu 11,4% pekerja,
rendah
dari Jawa Tengah 8,6% pekerja, dan
tua,
2014).
Ternyata
dibandingkan golongan usia
karena
kecepatan
golongan reaksinya
usia lebih
karena
perbedaan
di
Manado
dengan
muda
yang tinggal di Minahasa dan Gorontalo
tinggi.
adalah
(Sucipto, 2014). Hasil penelitian ini berbeda
yaitu
yang
paling sedikit dengan
persentase 2,9% pekerja.
metode
pengukuran.
Gambaran Penggunaan APD dan
Pendidikan terakhir dari pekerja
Kejadian Kecelakaan Kerja
proyek konstruksi pembangunan gedung
Tabel
baru Fakultas Kedokteran Universitas
berdasarkan
penggunaan APD dan
Sam Ratulangi Manado yang terbanyak
kejadian
kecelakaan kerja
adalah pendidikan SMA dengan 40,0%
Distribusi Penggunaan APD
pekerja.
Dalam
pendidikan
tidak
penelitian
ini,
2
Distribusi
Kategori
memiliki hubungan
responden
n
%
46
65,7
Tidak
dengan penggunaan APD, sedangkan
menggunakan APD
berdasarkan penelitian yang dilakukan
Menggunakan
oleh Putri Kartika D. S, dan Yustinus
APD
24
34,3
Denny A. W (2014) tentang Analisis
Total
70
100
Faktor
Yang
Kepatuhan
Berhubungan Dengan
Distribusi
Menggunakan
Alat
Kerja
menyatakan
bahwa
Pelindung
Diri
pendidikan
memiliki hubungan yang
Kejadian
Kecelakaan
Kategori
n
%
Pernah
32
45,7
signifikan dengan kepatuhan tenaga
Tidak pernah
38
54,3
kerja dalam menggunakan APD di unit
Total
70
100
produksi alumunium sulfat PT. Liku
Sumber: data primer 2016
Telaga. Faktor manusia yang salah
Tabel 2 menunjukkan bahwa pekerja
satunya berupa kurangnya pendidikan
proyek konstruksi pembangunan gedung
4
baru Fakultas Kedokteran Universitas
sebanyak 54,3% pekerja. Sedangkan
Sam Ratulangi Manado yang tidak
yang pernah mengalami kecelakaan
menggunakan APD jumlahnya paling
kerja
banyak
Faktor kemampuan pekerja seperti masa
dengan
persentase
65,7%
persentasenya
45,7% pekerja.
pekerja, sedangkan yang menggunakan
kerja
APD hanya terdapat 34,3% pekerja.
dan pengalaman bekerja, kesalahan-
Tidak menggunakan APD merupakan
kesalahan
salah satu contoh dari tindakan tidak
yang disebabkan oleh pekerja adalah
aman (unsafe action) yang termasuk
beberapa
dalam
terhadap kecelakaan kerja. (Sucipto,
salah satu faktor
penyebab
faktor
yang
berpengaruh
langsung kecelakaan kerja. Faktor lain
2014).
adalah faktor kondisi tidak aman (unsafe
pernah mengalami kecelakaan kerja
condition). (Buntarto, 2015)
karena
Distribusi responden berdasarkan
Banyak pekerja
faktor
masa
yang tidak
kerja
dan
pengalaman kerja yang baik dari para
kejadian kecelakaan kerja dalam tabel 2
pekerja,
sehingga
mereka
jarang
menunjukkan bahwa pekerja yang tidak
melakukan kesalahan-kesalahan yang
pernah mengalami kecelakaan kerja
mengakibatkan
kecelakaan
kerja.
Hubungan antara penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja. Tabel 3 Hubungan antara penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja Kejadian Kecelakaan Kerja Penggunaan APD
Pernah
Total
Tidak pernah
p value
n
%
n
%
n
%
Tidak menggunakan
24
34,3
22
31,4
46
65,7
Menggunakan
8
11,4
16
22,9
24
34,3
32
45,7
38
54,3
70
100
Total
0,133
Sumber: data primer 2016 Tabel 3 menunjukkan bahwa responden
APD
yang tidak menggunakan APD dan tidak
kecelakaan
pernah mengalami kecelakaan kerja
pekerja. Hasil uji Chi Square yang
berjumlah cukup banyak yaitu 31,5%
didapatkan yaitu nilai p = 0,133 dengan
pekerja. Pekerja yang menggunakan
α = 0,05. Jadi nilai p > α dan dapat
APD
disimpulkan
dan tidak pernah mengalami
tetapi
pernah
kerja
bahwa
terdapat
tidak
11,4%
terdapat
kecelakaan kerja yaitu 22,9% pekerja.
hubungan
Selanjutnya pekerja yang menggunakan
pelindung diri (APD) dengan kejadian
5
antara
mengalami
penggunaan
alat
kecelakaan kerja pada pekerja proyek
Pt. Adhi Karya Tbk Proyek Rumah
pembangunan gedung baru Fakultas
Sakit
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
menyatakan
Manado.
kepatuhan penggunaan APD (safety
Penelitian penelitian
ini
sejalan
yang
dengan
dilakukan
Telogorejo bahwa
Semarang, ada
yang
hubungan
helmet & safety shoes) dengan kejadian
oleh
kecelakaan kerja.
Hikmawan M, Naiem, dan Rahim
Tidak terdapat hubungan antara
(2013) tentang Faktor yang berhubungan
penggunaan
dengan kejadian kecelakaan kerja pada
kecelakaan kerja dalam penelitian ini
pekerja bengkel pengecatan mobil di
dikarenakan ada unsafe action (tindakan
kota Makassar, yang menyatakan bahwa
tidak aman) seperti kebiasaan para
tidak ada hubungan antara umur, masa
pekerja yang tidak menggunakan APD
kerja, unit kerja, dan penggunaan alat
karena
pelindung
menggunakan
dan
faktor
kecelakaan kerja pada pekerja bengkel
ketidaknyamanan
mereka
dalam
pengecatan mobil di Kota Makassar.
menggunakan APD, tetapi pengalaman
diri
Penelitian
terhadap
kejadian
faktor
dengan
kejadian
sudah terbiasa tidak
dengan
dan keterampilan mereka dalam bekerja
oleh
cukup baik sehingga potensi terjadi
Handayani & Suryani (2008) tentang
kecelakaan kerja tidak terlalu besar.
Hubungan
Kemungkinan kecelakaan disebabkan
penelitian
ini berbeda
APD
yang
dilakukan
antara
penggunaan
alat
pelindung diri, umur, dan masa kerja
oleh
dengan kecelakaan kerja pada pekerja
pengetahuan,
bagian rustic di PT Borneo Melintang
kelelahan dan kejenuhan, penurunan
Buana
yang
konsentrasi, kurang motivasi kerja, dan
menyatakan bahwa ada hubungan antara
sikap masa bodoh. Faktor lain yang
penggunaan APD dan umur dengan
mungkin berpengaruh adalah faktor
kecelakaan kerja. Penelitian ini berbeda
lingkungan kerja antara lain kondisi
dengan penelitian sebelumnya karena
lingkungan pekerjaan yang tidak aman,
perbedaan
mesin, peralatan, bahan, proses kerja
Eksport
Yogyakarta,
sampel,
dan
metode
penelitian.
faktor
lain
misalnya
faktor
ketidakmampuan,
dan sifat pekerjaan yang tidak sesuai.
Penelitian ini juga berbeda dengan
(Tarwaka, 2014). Faktor-faktor yang
penelitian yang dilakukan oleh Barisqi
disebutkan diatas tidak diteliti di skripsi
(2015)
ini karena keterbatasan waktu.
tentang
hubungan
antara
kepatuhan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja
6
memperhatikan ketersediaan APD,
KESIMPULAN 1. Pekerja
proyek
konstruksi
akan lebih baik jika APD yang
pembangunan gedung baru Fakultas
disediakan lengkap sesuai resiko
Kedokteran
Sam
bahaya yang dapat terjadi dan cukup
tidak
jumlahnya untuk semua pekerja.
Ratulangi
Universitas sebagian
besar
memakai APD dengan persentase
3. Bagi peneliti
65,7%.
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
2. Pekerja
yang
tidak
pernah
agar dapat melanjutkan penelitian
mengalami kecelakaan kerja lebih
mengenai
banyak
54,3%
penggunaan APD dengan kejadian
dibandingkan dengan pekerja yang
kecelakaan kerja, terlebih di bagian
pernah mengalami kecelakaan kerja
konstruksi.
jumlahnya
yaitu
3. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan
alat
pelindung
hubungan
4. Bagi Pemerintah
diri
Diharapkan
pemerintah
(APD) dengan kejadian kecelakaan
khusus
kerja
proyek
mengembangkan
gedung
pengawasan,
pada
konstruksi baru
pekerja
pembangunan Fakultas
antara
Kedokteran
sektor
terlebih
kesehatan lagi
dan
dapat
promosi,
implementasi
tentang K3 terlebih khusus pada
Universitas Sam Ratulangi Manado
pekerja
dengan p value=0,133.
bangunan.
di
bagian
konstruksi
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi pekerja proyek
Alhamda, S., & Sriani, Y. 2015. Buku
Diharapkan para pekerja dapat lebih
Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
memperhatikan
Yogyakarta: Deepublish. Diakses
kesehatan
dan
keselamatan kerja masing-masing,
tanggal 19 Juli 2016
dengan menggunakan APD karena itu
merupakan
salah
Barizqi, I. N. 2015. Hubungan Antara
satu
Kepatuhan Penggunaan Apd
pengendalian resiko dan pencegahan
Dengan Kejadian Kecelakaan
kecelakaan kerja.
Kerja
Pada Pekerja Bangunan
Pt. Adhi Karya 2. Bagi
pimpinan
dan
pengelolah
Rumah Sakit
proyek Diharapkan pengelolah
Tbk
Proyek
Telogorejo
Semarang (Doctoral dissertation, para
pimpinan
proyek
dan
Universitas Negeri Semarang).
lebih
(Online)
7
http://lib.unnes.
ac.id/23336/1/6411411192.pdf.
Produktivitas.
Diakses tanggal 11 September
International
2016
(Online)
Kecelakaan
Labour
Diakses
Kerja
Sumber
BPJSKetenagakerjaan.(http://ww
Perusahaan.
w.bpjsketenagakerjaan.go.id/berit
Remaja Rosdakarya.
a/2943/Angka-Kasus-Kecelakaan(Online)
Daya
Analisis
Manusia
Bandung:
PT.
Faktor
Yang
Berhubungan Dengan Kepatuhan
Buntarto, D. 2015. Panduan Praktis dan
4
Putri, K. D., & Yustinus, D. A. 2014.
Diakses tanggal 8 September 2016
Keselamatan
tanggal
Mangkunegara, D. A. 2013. Manajemen
Menurun.
Kerja-Menurun.html).
Office.
September 2016
BPJS Ketenagakerjaan. 2015. Angka Kasus
Jakarta:
Menggunakan
Alat
Pelindung
Kesehatan
Diri. The Indonesian Journal of
Kerja Untuk Industri. Yogyakarta:
Occupational Safety , Health and
Pustaka Baru Press.
Environment, Vol. 1, No. 1 JanApril
Handayani, E. E., Wibowo, T. A., & Suryani, Antara
D.
2008.
24-36.
(Online)
Diakses tanggal 23 September
Hubungan
Penggunaan
2014:
2016
Alat
Pelindung Diri, Umur dan Masa
Sucipto, C. D. 2014. Keselamatan dan
Kerja dengan Kecelakaan Kerja
Kesehatan Kerja. Yogyakarta:
Pada Pekerja Bagian Rustic di PT
Gosyen Publishing.
Borneo Melintang Buana Eksport
Tarwaka, P. M. 2014. Keselamatan dan
Yogyakarta. Jurnal Kesmas UAD.
Kesehatan Kerja - Manajemen
Vol. 4 No. 3. (Online) Diakses
dan Implementasi K3 di tempat
tanggal 11 September 2016
kerja. Surakarta: Harapan Press.
Hikmawan, M., Naiem, F. M., & Rahim, M.
R.
2013.
Faktor
yang
Berhubungan Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bengkel Pengecatan Mobil di Kota Makassar. (Online) Diakses tanggal 11 September 2016 ILO. 2013. Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
Sarana
Untuk
8