HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN KERJA DENGAN STRES KERJA KARYAWAN DI CV. SUMBER REJEKI KOTA KOTAMOBAGU Zulkarnain*, Rahayu H. Akili*, Paul A. T. Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia diantaranya dengan memperhatikan lingkungan kerja. Tempat kerja yang kondusif sangat berperan penting dalam aspek peningkatan kinerja dan produktifitas kerja. Lingkungan kerja yang tidak kondusif akan menyebabkan dampak pada psikologi pekerja sehingga membuat para pekerja menjadi depresi dan apabila terjadi secara terus menerus akan menyebabkan stres bagi pekerja itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan kondisi lingkungan kerja terhadap stres kerja karyawan di CV. Sumber Rejeki Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional, melalui rancangan cross sectional atau potong lintang dan dilaksanakan pada bulan septemberoktober 2016 di CV. Sumber Rejeki Kotamobagu. Jumlah sampel pada penelitian adalah 56 karyawan di CV Sumber Rejeki Kota Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan kuisioner diolah pada spss menggunakan uji Chisquare. Dari hasil penelitian terdapat 27 responden (48,2%) lingkungan kerja kurang dan terdapat 29 responden (51,8%) lingkungan kerja baik. Terdapat sebanyak 19 responden (33,9%) memiliki stress kerja tinggi dan sebanyak 37 responden (66,1%) memiliki stress kerja rendah. Didapatkan hasil dengan nilai probabilitas 0,928 yang berarti p value > ( = 0,05), hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara kondisi lingkungan kerja dengan stres kerja pada karyawan CV. Sumber Rejeki. Tidak terdapat hubungan antara kondisi lingkungan kerja dengan stres kerja pada karyawan di CV. Sumber Rejeki Kotamobagu. Perlu adanya program konsultasi terhadap karyawan untuk mencegah stres di tempat kerja sehingga karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Kata kunci: Lingkungan kerja, Stres kerja ABSTRACT In an effort to improve the quality of human resources Such as concern the environment work, Workplace conducive very important for the improvement of performance and productivity work. A work environment where not conducive will cause the effects on psychology workers so as to make workers into a depression and if there is continuously will cause stress for workers itself. The purpose of this research is to know what is the relationship the condition of working environment with job stress employees in cv. sumber rejeki, kotamobagu city. This research using the kind of research observational, through the cross sectional or cut latitude and implemented in the 2016 september-oktober in cv. sumber rejeki kotamobagu. The sample of the research is 56 employees in CV. Sumber Rejeki, Kotamobagu city. This research using kuisioner processed in spss use chisquare test. From the research there are 27 respondents (48,2 %) work environment less and there are 29 respondents (51,8 %) good working environment. so there are 19 respondents (33,9 %) have high stress work and 37 respondents ( 66,1 % ) have work low stress . Obtained the results in the value of the probability 0,928 which means p value > ( = 0,05) , this means that there was no correlation between the condition of working environment with job stress on CV. Sumber Rejeki employees. The conclusions of this research is there was no correlation between environmental conditions working with job stress on employees CV. Sumber Rejeki Kotamobagu. Suggestions for this research is needed consultation program against the employee to prevent stress at work and employees to increase work productivity. Keywords: Work Environment, Job Stress.
1
PENDAHULUAN
mencelakkan
Manajemen sumber daya manusia yang
performasi dan kinerja. Faktor lingkungan
baik dan terorganisir sangat berpengaruh
kerja terbagi dua yaitu lingkungan kerja
penting
dan
fisik dan non fisik, lingkungan kerja fisik
pencapaian kualitas SDM yang baik dan
merupakan dimana faktor bahaya fisika
memuaskan, serta diperoleh tenaga kerja
yang ada akan menyebabkan gangguan
yang puas akan pekerjannya, berjalannya
atau kerusakan pada bagian-bagian tubuh
suatu organisasi yang baik itu tergantung
tertentu
pada SDM yang baik pula. Dalam upaya
pendengaran, dehidrasi, kerusakan otot,
meningkatkan mutu sumber daya manusia
kerusakan
pada
ada
gangguan
musculoskeletal.
terhadap
perkembangan
karena
misalnya
menurunnya
dapat
mata,
merusak
kanker,
dan
banyak
macam
faktor
untuk
meningkatkan
SDM
itu
sendiri
lingkungan kerja non fisik merupakan
memperhatikan
dimana adanya faktor bahaya lingkungan
lingkungan kerja, tempat kerja yang
kerja yang mempengaruhi tenaga kerja
kondusif sangat berperan penting dalam
secara psikologis yang menyebabkan rasa
aspek
tidak
diantaranya
dengan
peningkatan
produktifitas
kerja.
kinerja
dan
Tempat
kerja
aman
dan
melaksanakan
rasa
Sedangkan
takut
pekerjaan.
dalam
Misalnya
merupakan tiap ruangan atau lapangan,
terjadinya konflik antara pekerja yang
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dapat menimbulkan stres terhadap pekerja
dimana tenaga kerja bekerja, atau sering
sehingga menurunnya produktivtas kerja.
dimasuki kerja untuk sesuatu usaha dan
(Tarwaka, 2014).
dimana terdapat sumber atau sumber-
Stres
adalah
ketegangan
atau
sumber bahaya. faktor lingkungan kerja
tekanan emosional yang dialami sesorang
yang dapat berpengaruh terhadap sakit
yang sedang menghadapi tuntutan yang
penderita yaitu faktor fisis, kimiawi,
sangat besar atau kesempatan melakukan
biologis dan psikososial. faktor cara kerja
sebuah kegiatan penting, yang dalam
yang dapat berpengaruh terhadap sakit
pemenuhannya
penderita ialah peralatan kerja, proses
hambatan dan ketidakpastian yang dapat
produksi, ergonomic, waktu paparan nyata
mempengaruhi emosi, pikiran, dan kondisi
yaitu per hari dan per minggu dan alat
fisik seseorang (Badeni, 2014).
pelindung diri. (UU No 1 Tahun 1970 dan
CV Sumber Rejeki di mulai pada tahun
Kep MEN No 333 Tahun 1989).
1994, CV Sumber Rejeki berasal dari
Kondisi lingkungan kerja biasanya
terdapat
hambatan-
bisnis penyediaan makanan dan minuman
bila tidak sesuai dengan standar dapat
kecil
menyebabkan efek yang merugikan dan
makanan
2
dan
merambah dan
minuman
kepengadaan di
agensi
pemerintah Kotamobagu. CV Sumber
digunakan ialah total populasi karyawan di
Rejeki juga telah memperluas usaha bukan
CV.
hanya pada pengadaan makanan dan
Penelitian ini menggunakan kuisioner
minuman dan kini telah bekerja pada
yang sudah diuji validitas. Analisis data
pengadaan
serta
dalam penelitian ini yaitu analisis univariat
Bolaang
yang bertujuan untuk menggambarkan
barang
pembangunan
dan
di
jasa,
daerah
Sumber
Rejeki
Kotamobagu.
Mongondow, akan tetapi prioritas utama
karakteristik
CV Sumber Rejeki masih pada pengadaan
penelitian. Kemudian analisis bivariat
makanan
yang
dan
minuman.
kondisi
responden
bertujuan
dan
untuk
variabel
mengetahui
lingkungan kerja di CV. Sumber Rejeki
Hubungan Antara Kondisi Lingkungan
sangat berpengaruh terhadap produktivitas
Kerja Dengan Stres Kerja Karyawan Di
kerja karyawan yang ada disana seperti
CV. Sumber Rejeki Kota Kotamobagu
bersebelahan dengan tempat pengolahan
menggunakan uji chi-square dengan α=
kayu (mebel) dan tepat berada di sebelah
0,05.
jalan utama di kotamobagu serta tuntutan akan pengadaan makananan dan minuman
HASIL PENELITIAN
dari agensi pemerintah yang sangat banyak
Dari
sehingga
berdasarkan
menuntut
karyawan
harus
hasil
penelitian
yang
karakteristik
didapat, responden
bekerja lebih giat agar dapat memenuhi
menurut umur ialah sebanyak 37 orang
permintaan dari konsumen yang ada.
(66,1%) memiliki umur 20-30 tahun, 10 orang (17,9%) memiliki umur 31-40 tahun, 6 orang (10,7%) memiliki umur 41-
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
menggunakan
dilakukan jenis
51 tahun dan 3 orang (5,4%) memiliki
dengan
umur 51-60 tahun.
penelitian
Berdasarkan
observasional analitik dengan rancangan
dari
karakteristik
cross sectional atau potong lintang.. Untuk
responden menurut jenis kelamin terdapat
mengetahui Hubungan Antara Kondisi
32 orang atau presentase sebesar 57%
Lingkungan Kerja Dengan Stres Kerja.
berjenis kelamin laki-laki dan 24 orang
Penelitian ini akan dilakukan di CV.
atau presentase sebesar 42,9% berjenis
Sumber
kelamin perempuan.
Rejeki
dilaksanakan
pada
sampai
bulan
Kotamobagu bulan
dan
Dilihat dari tingkat pendidikan
September 2016.
akhir, diketahui bahwa paling banyak
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
responden yaitu lulusan pendidikan SMA
karyawan CV. Sumber Rejeki Dengan
dengan
total populasi 56 orang. Dan sampel yang
selanjutnya lulusan S1 dengan jumlah 22
pada
Desember
3
jumlah
25
orang
(44,6%),
orang
(39,3%)
selanjutnya
lulusan
Tabel 2. Hasil
tingkat
stres
kerja
Diploma dengan jumlah 7 orang (12,5%)
karyawan di CV. Sumber Rejeki
dan yang paling sedikit lulusan S2 dengan
Kotamobagu.
jumlah 2 orang (3,6%).
Klasifikasi Stres
Berdasarkan
karakteristik
Kerja
N
%
responden menurut masa kerja, dapat
Stres Kerja tinggi
19
33,9
dilihat bahwa responden yang bekerja 1-10
Stres Kerja rendah
37
66,1
tahun sebanyak 38 orang (67,9%), yang
Total
56
100
bekerja selama 11-20 tahun sebanyak 10 orang (17,9%) dan yang bekerja selama
Dapat diketahui bahwa sebanyak
>20 tahun sebanyak 8 orang (14,3%). Berdasarkan
tingkat
19 orang (33,9%) memiliki stres kerja
Kondisi
tinggi dan sebanyak 37 orang (66,1%)
lingkungan kerja, hasil lingkungan kerja
memiliki stres kerja rendah.
dapat dilihat dari Tabel 1.
Dari hasil pengujian menggunakan uji chi-square didapatkan bahwa tidak ada
Tabel
1.
Hasil
Pengukuran
kondisi
hubungan antara kondisi lingkungan kerja
lingkungan kerja di CV. Sumber Rejeki
dengan stres kerja karyawan di CV.
Kotamobagu.
Sumber Rejeki Kotamobagu (p=0,043).
Klasifikasi Lingkungan Kerja Lingkungan Kerja Kurang Lingkungan Kerja Baik Total
N
%
27
48,2
Berikut ini dijelaskan melalui Tabel 3.
Tabel 3. Hubungan
Antara
Kondisi
Lingkungan kerja Dengan Stres 29
Kerja Karyawan Di CV. Sumber
51,8
Rejeki 56
100
Stres Kerja Tinggi
Dapat dilihat ternyata terdapat 27 orang (48,2%) yang berpendapat bahwa
N Lingkungan Kurang 9
lingkungan kerja kurang dan terdapat 29
Kerja
orang (51,8%) yang berpendapat bahwa lingkungan kerja baik.
%
Total
Rendah N
%
N
Baik
10 17,9 19 33,9 29 51,8 0,928
Total
19 33,9 37 66,1 56 100
bahwa responden dengan lingkungan kerja
dapat dilihat pada Tabel 2.
kurang dan mengalami stres kerja tinggi sebanyak 9 orang (16,1%) dan responden 4
%
16,1 18 32,1 27 48,2
Berdasarkan dari table 3 dapat diketahui
Berdasarkan tingkat stres kerja
p Value
yang mengalami lingkungan kerja kurang
antara lingkungan kerja terhadap stres
dan stres kerja rendah sebanyak 18 orang
kerja karyawan di PT. Asuransi Bintang
(32,1%). Responden dengan lingkungan
TBK Cabang Bandung. Berbeda dengan
kerja baik dan mengalami stres kerja
penelitian yang dilakukan oleh Isnaini
tinggi sebanyak 10 orang (17,9%) dan
(2015) tentang pengaruh lingkungan kerja
responden dengan lingkungan kerja baik
dan stres kerja terhadap kinerja karyawan
dan
rendah
di PT. Putra Nugraha Sentosa Mojosongo
sebanyak 19 orang (33,9%). Hasil yang
dengan hasil lingkungan kerja dan stres
didapat nilai p value = 0,928 atau p value
kerja
<
( = 0,05). Hal ini berarti H1 ditolak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan di
dan H0 diterima atau tidak terdapat
PT. Putra Nugraha Sentosa Mojosongo.
hubungan antara kondisi lingkungan kerja
dan hasil penelitian lainya dari Sulistyono
dengan stres kerja karyawan di CV.
(2009) tentang Pengaruh Lingkungan kerja
Sumber Rejeki Kotamobagu.
Terhadap Stres Kerja Karyawan (pada PG
mengalami
stres
kerja
juga
secara
bersama-sama
Djombang Baru) membuktikan bahwa PEMBAHASAN
tingkat
perubahan
lingkungan
kerja
A. Gambaran Lingkungan Kerja
berpengaruh terhadap stres kerja baik
Berdasarkan hasil penelitian yang diolah
secara parsial maupun secara simultan.
melalui spss dengan menggunakan uji chisquare, didapatkan kondisi lingkungan
B. Gambaran Stres Kerja
kerja di CV. Sumber Rejeki dan kemudian
Adapun hasil penelitian dapat dilihat
dikategorikan dalam 2 indikator
bahwa
yaitu
sebanyak
19
orang
(33,9%)
lingkungan kerja baik dan lingkungan
memiliki stress kerja tinggi dan sebanyak
kerja
37 orang (66,1%) memiliki stress kerja
kurang.
Dilihat
dari
indikator
lingkungan kerja baik terdapat
29
rendah. Berbeda dengan penelitian yang
berpendapat
dilakukan oleh Salmon (2014), didapatkan
lingkungan kerja baik dan sebanyak 27
hasil sebanyak 23 orang (52%) mengalami
responden
stres kerja tinggi dan 21 orang (48%)
responden
(51,8%)
(48,2%)
berpendapat
lingkungan kurang. Hal ini juga ditemukan
mengalami
dalam
karyawan yang bekerja di bagian office
penelitian
sebelumnya
yang
dilakukan oleh sugito (2014) tentang
stres
kerja
rendah
PT. Tirta Investama Airmadidi.
pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja karyawan di PT. Asuransi Bintang TBK Cabang Bandung dengan hasil terdapat pengaruh negatif dan signifikan
5
pada
Kondisi
1. Terdapat 27 responden (48,2%) yang
Lingkungan Kerja Dengan Stres
berpendapat bahwa lingkungan kerja
Kerja Karyawan Di CV. Sumber
kurang dan terdapat 29 responden
Rejeki Kotamobagu
(51,8%) yang berpendapat bahwa
C. Hubungan
Antara
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
lingkungan kerja baik.
kepada karyawan yang bekerja di CV.
2. Sebanyak 19 orang (33,9%) memiliki
Sumber Rejeki, ditemukan bahwa tidak
stress kerja tinggi dan sebanyak 37
terdapat adanya hubungan antara kondisi
orang (66,1%) memiliki stress kerja
lingkungan kerja dengan stres kerja. Hasil
rendah.
ini sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil
spss
menggunakan
3. Tidak
chi-square
terdapat
hubungan
antara
Kondisi Lingkungan kerja dengan
dimana nilai probabilitas yang didapat
Stres
yaitu 0,928 yang berarti p value >
Sumber Rejeki Kotamobagu.
( =
kerja
pada
karyawan
CV.
0,05), hal ini berarti bahwa H1 di tolak dan H0 di terima atau tidak terdapat
SARAN
hubungan antara kondisi lingkungan kerja
1. Perlu
adanya
program
konsultasi
dengan stres kerja pada seluruh karyawan
terhadap karyawan untuk mencegah
di CV. Sumber Rejeki. Berbeda dengan
stres
penelitian yang dilakukan oleh Inayati
karyawan
(2012) dengan judul Hubungan Antara
produktivitas kerja
di
tempat
kerja
dapat
sehingga
meningkatkan
2. Meningkatkan mutu sumber daya
Lingkungan Kerja Fisik Dengan Stres Kerja Karyawan Bagian Sizing PT. Tiga
manusia
Manunggal Synthetic Industries (Timatex)
karyawan
Salatiga, dengan menggunakan rumus
mengendalikan stres di lingkungan
korelasi
Person
kerja.
didapatkan koefisien korelasi rxy = -0,177
3. Perlu
Product
Moment
untuk
adanya
mencapai
kinerja
yang
mampu
penerapan
terhadap
dengan p=0,035 < 0,05, yang berarti ada
sistem manajemen keselamatan dan
hubungan
kesehatan kerja (SMK3) di industri
yang
signifikan
antara
lingkungan kerja fisik dengan stress kerja
agar
lebih
karyawan.
karyawan.
memerhatikan
para
4. Lebih memperhatikan lagi terhadap KESIMPULAN
lingkungan kerja agar mendapatkan
Berdasarkan dari hasil penelitian di CV.
output
Sumber
maksimal.
Rejeki
Kotamobagu,
maka
diambil kesimpulan sebagai berikut:
6
dan
produk
yang
lebih
Salmon, M. 2014. Hubungan Antara Stres
DAFTAR PUSTAKA Anonim,
2011.
Himpunan
Peraturan
Kerja Dengan Produktivitas Kerja
Perundang-Undangan Keselamatan
Pada
Dan
Keselatan
Investama
2014.
Kepemimpinan
Perilaku
Organisasi.
T.
Hubungan
Tiga
Skripsi:
Ratulangi
dkk,
2014.
Metodologi
Kesehatan
Dan
Kedokteran. Bursa Ilmu Sugito. D. P, 2014. Pengaruh Lingkungan
Stres Kerja Karyawan Bagian PT.
Sam
Penelitian
Antara
Lingkungan Kerja Fisik Dengan
Sizing
Tirta
Manado
Alfabeta,
Siswanto.
2012.
Airmadidi.
Universitas
Dan
Bandung. Inayati,
PT.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Kerja. Katindo Megah Utama. Badeni,
Karyawan
Kerja
Manunggal
Terhadap
Karyawan
Salatiga.
Skripsi;
Bintang, Tbk Cabang Bandung.
Keguruan
Ilmu
Skripsi;
Pendidikan
PT.
Kerja
Synthetic Industries (TIMATEX) Fakultas
Di
Stres
Fakultas
Asuransi
Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana
Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Salatiga.
Pendidikan Indonesia. Sulistyono.
Isnaini. K, 2015. Pengaruh Lingkungan
N,
2009.
Pengaruh
Kerja Dan Stres kerja Terhadap
Lingkungan Kerja Terhadap Stres
Karyawan PT. Putra Nugraha
Kerja
Sentosa
Djombang
Mojosongo.
Naskah
Karyawan Baru).
Publikasi; Fakultas Ekonomi Dan
Fakultas
Bisnis
Negeri Malang.
Universitas
Tarwaka,
Muhammadiyah Surakarta. Melindasari.
I,
2015.
Lingkungan Kerja
Kerja
Terhadap PT.
Internasional
Finance
Undang-Undang
Federal
Wijaya
S,
2012.
Universitas
Keselamatan
Dan
K3
Di
Tempat
Republik
Indonesia
Nomor 1 Tahun 1970 Tentang
(FIF)
Keselamatan Kerja.
Putra
Surabaya. Notoatmodjo.
Skripsi;
Kerja. Harapan Press, Surakarta.
Gresik. Skripsi; Fakultas Ekonomi Universitas
2014.
Implementasi
Stres Kinerja
Karyawan
Ekonomi
PG
Kesehatan Kerja, Manajemen Dan
Pengaruh Dan
(Pada
Metodologi
Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta, Jakarta.
7
8