HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, KEBIASAAN MEROKOK, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK INTERNA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG Isti Adilla Putri*, Wulan P. J. Kaunang*, Billy J. Kepel* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada setiap individu dan serupa dengan gejala penyakit lainnya. Kejadian Hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Bitung menempati peringkat pertama tahun 2015 dengan kasus terbanyak rawat jalan sebesar 2684 kasus. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di poliklinik interna RSUD Bitung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional study yang dilakukan pada bulan Mei – Juli 2016 di RSUD Bitung. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang telah memenuhi kriteria penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner yang berisi tentang identitas responden, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga. Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat yang menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Hasil uji statistik yang dilakukan diperoleh hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p=0,018), hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi (p=0,016) dan hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi (0,003). Sehingga dari hasil yang telah didapatkan diatas, maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi. Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi ABSTRACT Hypertension is the silent killer which symptoms may vary for each individual and similar to symptoms of other diseases. The incidence of hypertension in General Hospital of Bitung ranked first in 2015 with the largest case of 2684 outpatient cases. This research was conducted with the aim to determine the relationship between physical activity, smoking habit and family history of hypertension on outpatient in Interna Polyclinic Bitung General Hospital. This type of research is observational analytic with cross sectional study design which was conducted in May – July 2016 Bitung General Hospital. Amount of sample in this research counted 100 respondents had fulfilled the criteria. The research instrument that used is a questionnaire that contains the identity of respondents, physical activity, smoking habit, and family history. The data analysis in this study is univariate and bivariate analysis by using chi square test with a confidence level of 95% and α = 0,05. The results of statistical tests performed relationship between physical activity and hypertension (p = 0,018), the relationship between smoking habit and the incidence hypertension (p = 0,016) and the relationship between a family history and hypertension (0,003). It was revealed that has been obtained above, the conclusion of this research that there is a relationship between physical activity, smoking habit, family history and hypertension. Keywords: Physical Activity, Smoking Habit, Family History, Hypertension
1
PENDAHULUAN
sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat
Transisi epidemiologi adalah keadaan yang
65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi
dimulai dengan perubahan dari mortalitas
(Kemenkes RI, 2014). Surveilans Terpadu
dan morbiditas yang sebelumnya
Penyakit
disebabkan
oleh
penyakit
Puskesmas
Dinas
Sulawesi
Utara
Provinsi
penyakit menular namun sekarang sering
melaporkan
bahwa
disebabkan oleh penyakit tidak menular dan
sebanyak
penyakit
2012).
Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, 2013).
Menurut WHO, diperkirakan peningkatan
Berdasarkan pengukuran tekanan darah,
kematian akan terjadi di seluruh dunia akibat
secara merata di Sulawesi Utara, penyakit
penyakit tidak menular. Kematian akibat
hipertensi diderita oleh hampir satu di antara
penyakit tidak menular pada tahun 2030
tiga penduduk umur lebih dari 18 tahun
diprediksikan akan naik 9 juta jiwa menjadi
(31,2%). Di Kota Bitung tahun 2007, sekitar
52 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini
satu di antara lima penduduk (22,5%)
(Kemenkes RI, 2012).
menderita hipertensi (Depkes RI, 2009).
(Suiraoka,
atau
Berbasis
Kesehatan
degeneratif
infeksi
lebih
32.072
penderita kasus
hipertensi
(Profil
Dinas
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Pada tahun 2015 kasus hipertensi di
adalah peningkatan tekanan darah sistolik
seluruh puskesmas yang ada di Kota Bitung
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
berjumlah sebanyak 10316 kasus (Dinas
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
Kesehatan Kota Bitung, 2016). Pada hasil
pengukuran dengan selang waktu lima menit
observasi awal yang dilakukan di Rumah
dalam
Sakit Umum Daerah Bitung, Hipertensi
keadaan
cukup
istirahat/tenang
(Pusdatin Kemenkes RI, 2014). Secara
menempati
global, prevalensi keseluruhan peningkatan
dengan kasus terbanyak rawat jalan tahun
tekanan darah pada orang dewasa berusia ≥
2015 sebesar 2684 kasus.
18
adalah sekitar 22% pada tahun 2014
(WHO,
2014).
pertama
penyakit
Penelitian yang telah dilakukan oleh
telah
Moleh (2015) didapatkan bahwa terdapat
mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang
hubungan antara aktivitas fisik dengan
setiap tahun, 1,5 juta kematian terjadi di Asia
hipertensi.
Tenggara,
menyatakan bahwa dengan meningkatnya
yang
menderita Pengendalian
Hipertensi
peringkat
sepertiga
populasinya
hipertensi Penyakit
(Direktorat Tidak
kebiasaan merokok dapat
Menular,
et.al
(2013),
meningkatkan
risiko hipertensi. Merokok dapat dikatakan
2013).
bertanggung jawab untuk setidaknya 12%
Gambaran di tahun 2013 dengan menggunakan
Venkataraman,
unit
analisis
dari
individu
menderita
penyakit
pembuluh
darah
termasuk hipertensi (Ordinioha, 2016).
menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia
semua
Hasil dari beberapa data yang telah
penyakit
dipaparkan diatas, mendorong penulis untuk
hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia
melakukan penelitian tentang Hubungan 2
antara aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan
Karakteristik responden dalam penelitian ini
riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi
terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan
pada pasien rawat jalan di Poliklinik Interna
terakhir dan pekerjaan yang dapat dilihat
Rumah Sakit Umum Daerah Bitung.
pada tabel berikut ini. Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian
Umur
observasional
desain
n
%
40 – 50 tahun
24
24,0
penelitian cross sectional study. Penelitian ini
51 – 60 tahun
31
31,0
dilakukan di Poliklinik Interna Rumah Sakit
61 – 70 tahun
28
28,0
Umum
71 – 80 tahun
17
17,0
pelaksanaan penelitian pada bulan Mei –
Jenis Kelamin
n
%
Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini
Laki - laki
42
42,0
yaitu seluruh pasien rawat jalan yang
Perempuan
58
58,0
berkunjung di Poliklinik Interna RSUD
Pendidikan
n
%
Bitung dengan total kunjungan pada tahun
Terakhir
2015 yaitu sebanyak 10220 pasien. Jumlah
SD
32
32,0
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak
SMP
24
24,0
100 responden dengan pengambilan sampel
SMA
33
33,0
secara non probability sampling dengan
Perguruan Tinggi
11
11,0
menggunakan
Pekerjaan
n
%
10
10,0
Swasta
4
4,0
adalah kuesioner, alat tulis menulis, dan
Pelaut dan Supir
3
3,0
komputer. Pengolahan data yang dilakukan
Nelayan dan Petani
11
11,0
yaitu Penyuntingan Kuesioner (Editing),
Pensiunan
14
14,0
Pengkodean (Coding), Pemasukkan Data
Ibu Rumah Tangga
42
42,0
(data entry) atau Processing, Pembersihan
(IRT)
Data (cleaning). Analisis data pada penelitian
Wiraswasta
10
10,0
ini antara lain analisis univariat dan analisis
Tukang dan Buruh
6
6,0
analitik
Daerah
dengan
Bitung
teknik
dan
waktu
consecutive
sampling/sampling kuota.
PNS/TNI/POLRI
Instrumen penelitian yang digunakan
bivariat. Analisis statistik menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan 95%
Responden dalam penelitian ini adalah pasien
dan α = 5% (0,05).
rawat jalan di Poliklinik Interna RSUD Bitung yang berjumlah 100 responden. Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari tabel 1 menunjukkan bahwa responden
Analisis Univariat
paling banyak berada pada kelompok umur
3
51 – 60 tahun yaitu sebanyak 31 responden
responden (33,0%) dan yang paling sedikit
(31,0%) dan paling sedikit berada pada
adalah perguruan tinggi yaitu sebanyak 11
kelompok umur 40 – 50 tahun sebanyak 24
responden (11,0%). Berdasarkan pekerjaan
responden (24,0%). Responden lebih banyak
responden paling banyak adalah ibu rumah
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
tangga (IRT) yaitu sebanyak 42 responden
58 responden (58,0%) dibandingkan dengan
(42,0%) dan yang paling sedikit adalah
jenis kelamin laki – laki yaitu sebanyak 42
Pelaut dan Supir yaitu sebanyak 3 responden
responden (42,0%).
(3,0%).
Pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SMA yaitu sebanyak 33 Tabel 2. Hubungan Antara Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Hipertensi Kejadian Hipertensi Hipertensi
Tidak Hipertensi
Total
p value
OR (CI 95%)
n
%
n
%
n
%
Ringan
38
38,0
14
14,0
52
52,0
Sedang
23
23,0
25
25,0
48
48,0
Total
61
61,0
39
39,0
100
100,0
Ya
17
17,0
21
21,0
38
38,0
Tidak
44
44,0
18
18,0
62
62,0
Total
61
61,0
39
39,0
100
100,0
Aktivitas Fisik 2,950 0,018
(1,281-6,796)
0,016
3,020
Merokok
(1,300-7,011)
Riwayat Keluarga Menderita Hipertensi Ada Riwayat
37
37,0
11
11,0
48
48,0
Tidak Ada
24
24,0
28
28,0
52
52,0
61
61,0
39
39,0
100
100
0,003
3,924 (1,650-9,331)
Riwayat Total
Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan
poliklinik interna
Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat
probabilitas (p value) yang didapatkan yaitu
Jalan di Poliklinik Interna RSUD Bitung.
sebesar 0,018 yang berarti terdapat hubungan
Hasil uji statistik didapatkan bahwa terdapat
antara aktivitas fisik dengan kejadian
hubungan antara aktivitas fisik dengan
hipertensi pada pasien rawat jalan di
kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di
Poliklinik Interna RSUD Bitung. Nilai OR 4
RSUD
Bitung.
Nilai
(Odds Ratio) yang diperoleh sebesar 2,950.
Hubungan Antara Kebiasaan Merokok
Hasil yang telah terlihat dari wawancara
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien
dengan
Rawat Jalan di Poliklinik Interna RSUD
responden,
bahwa
kebanyakan
responden jarang sekali melakukan kegiatan
Bitung.
berolahraga karena sibuk bekerja juga belum
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji
mengetahui faktor – faktor risiko terjadinya
chi square
hipertensi yang salah satunya adalah kurang
value) yaitu sebesar 0,016 dan nilai OR
melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil
(Odds
dari berbagai penelitian epidemiologi terbukti
menunjukkan
bahwa ada keterkaitan antara gaya hidup
antara kebiasaan merokok dengan kejadian
kurang aktif dengan hipertensi. Oleh karena
hipertensi pada
itu, WHO, ACSM, The National Heart
poliklinik interna RSUD Bitung. Dari hasil
Foundation
sangat
observasi beserta wawancara yang dilakukan
menganjurkan untuk meningkatkan aktivitas
pada penelitian ini didapatkan bahwa hampir
fisik sebagai intervensi pertama dalam upaya
semua responden laki – laki memiliki
hipertensi
kebiasaan merokok di kehidupan sehari –
pencegahan
Joint
dan
Pressure
pengobatan
diperoleh nilai probabilitas (p
Ratio)
sebesar bahwa
3,020. terdapat
pasien rawat
Hal
ini
hubungan
jalan di
hari.
(Dalimartha, dkk., 2008).
Hasil penelitian ini juga didukung dari
Penelitian yang sama yang dilakukan oleh Muliyati (2011) mendapatkan
beberapa penelitian yang dilakukan oleh Arif
hasil
yang sama bahwa ada hubungan antara
(2013)
aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
pada pasien rawat jalan di RSUP. Dr.
kebiasaan
Wahidin Sudirohusodo Makassar (p value =
hipertensi. Kebiasaan merokok merupakan
0,018).
tersebut
salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi.
besar
Hal ini telah dibuktikan dari penelitian yang
responden memiliki intensitas aktivitas yang
telah dilakukan oleh Kartikasari (2012) pada
ringan. Hal yang sama juga terdapat pada
masyarakat
penelitian yang telah dilakukan oleh Suoth
Kabupaten Rembang.
Hasil
menunjukkan
(2014),
dari bahwa
Rondonuwu
penelitian sebagian
(2016)
dan
Talumewo
merokok
di
Desa
(2014)
dengan
yang
kejadian
Kabongan
Kidul,
Studi yang dilakukan di berbagai
bahwa
didapatkan hubungan antara aktivitas fisik
negara
dengan hipertensi. Di sisi lain, penelitian
merokok
yang dilakukan oleh Situmorang (2014)
tekanan darah sistolik. Disfungsi endotel,
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
peningkatan kekakuan arteri, dan perubahan
antara
kejadian
fungsi trombosit yang disebabkan oleh
hipertensi di Rumah Sakit Umum Sari
paparan merokok memberi kontribusi untuk
Mutiara Medan (p = 0,263).
meningkatkan tekanan darah kronis dan juga
aktivitas
fisik
dengan
menunjukkan bahwa memiliki
hubungan
pria
yang
terhadap
merupakan faktor yang erat kaitannya dengan 5
hipertensi. Hasil observasi ini sudah pasti
yaitu terdapat hubungan antara riwayat
menunjukkan hubungan yang kuat antara
keluarga dengan kejadian hipertensi. Dalam
merokok dengan hipertensi (Leone, 2015).
penelitian
Akan tetapi hal berbeda terlihat pada
Mookambika Institute of Medical Sciences,
penelitian Syahrini, dkk
dapat
(2012) diperoleh
yang
dilihat
dilakukan
bahwa
di
memiliki
Sree
riwayat
hasil bahwa tidak ada hubungan antara
keluarga hipertensi 2.62 kali lebih risiko
kebiasaan
kejadian
untuk menderita hipertensi dibandingkan
hipertensi di Puskesmas Tlogosari Kulon
dengan mereka yang tidak memiliki riwayat
Kota Semarang (OR= 1,1; CI= 0,4-3,3;
hipertensi (Devadason, 2014).
merokok
dengan
p=0,655)
Asriati
Hubungan
Antara
Riwayat
keturunan
Keluarga
melaporkan
memiliki
bahwa
faktor
peran penting dan
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien
menjadi
Rawat Jalan di Poliklinik Interna RSUD
kecenderungan
Bitung.
hipertensi. Namun jika hal ini dibiarkan
Pada hasil penelitian yang telah dilakukan di
secara alamiah tanpa intervensi apapun, maka
RSUD
bahwa
bersama lingkungannya akan menyebabkan
responden yang menderita hipertensi lebih
hipertensi hingga menimbulkan tanda dan
banyak yang memiliki riwayat keluarga
gejala (Asriati, 2014).
Bitung
ini
didapatkan
penentu orang
seberapa untuk
besar menderita
hipertensi dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga. Hasil uji statistik
KESIMPULAN
dengan
square
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
diperoleh nilai probabilitas (p value) yaitu
Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum
sebesar 0,003 dengan nilai OR (odds ratio)
Daerah Bitung dapat diambil kesimpulan
yang didapatkan sebesar 3,924. Dari hasil ini
yaitu:
berarti terdapat hubungan antara riwayat
Terdapat hubungan antara aktivitas fisik,
keluarga dengan kejadian hipertensi pada
kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga
pasien rawat jalan di poliklinik interna RSUD
dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat
Bitung.
jalan di Poliklinik Interna RSUD Bitung.
menggunakan
uji
chi
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang
telah
dilakukan
oleh
SARAN
Dedullah (2014) juga sejalan bahwa terdapat
Rumah Sakit perlu mengadakan program
hubungan antara keturunan hipertensi dengan
terapi fisik berupa senam sehat untuk pasien
kejadian Hipertensi pada masyarakat di
yang menderita hipertensi, menyediakan
Kelurahan
pamflet,
Motoboi
Kecil
Kecamatan
poster
dan
banner
tentang
Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu.
pencegahan hipertensi (contohnya banner
Selain
dan
tentang berhenti merokok) dan pentingnya
melaporkan hal yang
memeriksakan tekanan darah secara rutin.
itu,
Situmorang
(Siringoringo, 2013)
(2014)
6
Tenaga Kesehatan yang ada di rumah sakit
JURNAL-RILIE.pdf
juga perlu memberikan pengetahuan kepada
tanggal 01 Mei 2016)
keluarga pasien hipertensi tentang cara
diakses
pada
Depkes RI. 2009. Riskedas Provinsi Sulut.
pencegahan hipertensi.
Jakarta:
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan Devadason, P. 2014. Risk Factors For
DAFTAR PUSTAKA Arif, D. Rusnoto. Hasrtinah, D. 2013. Faktor
Hypertension And Its Complications –
– Faktor Yang Berhubungan Dengan
A Hospital Based Case Control Study.
Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di
International
Pusling Desa Klumpit Upt Puskesmas
Interdisciplinary and Multidisciplinary
Gribig Kabupaten Kudus. (online),
Studies (IJIMS), 2014, Vol 1, No.4,
(http://e-
160-163. (online)
journal.stikesmuhkudus.ac.id/index.ph
(http://www.ijims.com/uploads/fe1110
p/karakter/article/view/102
cbf6d112ee264c2014425.pdf
diakses
pada tanggal 22 Mei 2016) Asriati.
Wahiduddin,
Faktor
Risiko
of
diakses
pada tanggal 8 Agustus 2016)
Rismayanti. Riwayat
Journal
2014.
Direktorat
Keluarga,
Pengendalian Penyakit
Menular.
2013.
Pedoman
Tidak Teknis
Status Gizi Dan Riwayat Diabetes
Penemuan
dan
Tatalaksana
Melitus Terhadap Kejadian Hipertensi
Hipertensi.
Jakarta:
Kementerian
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kesehatan RI
Pattingalloang. (online)
Dinas Kesesehatan Kota Bitung. 2016. Data
(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/
Kasus
handle/123456789/9373/asriati_k1111
Wilayah Kota Bitung. Bitung: Dinas
0026.pdf?sequence=1
Kesehatan Kota Bitung
diakses
pada
tanggal 16 Mei 2016)
Kartikasari,
Dalimartha, S. Purnama, B. Sutarina, N.
Hipertensi
A.
2012.
di
Puskesmas
Faktor
Risiko
Hipertensi Pada Masyarakat Di Desa
Mahendra, B. Darmawan, R. 2008.
Kabongan
Care Your Self Hipertensi. Jakarta:
Rembang. (online),
Penebar Plus+
(http://eprints.undip.ac.id/37291/1/agn
Dedullah, R. 2014. Hubungan Antara Faktor
Pada
Masyarakat
Kabupaten
esia_nuarima_g2a008009_lap_kti.pdf
Risiko Hipertensi Dengan Kejadian Hipertensi
Kidul,
diakses pada tanggal 08 Agustus 2016)
Di
Kemenkes RI. 2012. Buletin Penyakit Tidak
Kelurahan Motoboi Kecil Kecamatan
Menular. Jakarta: Pusat Data dan
Kotamobagu
Informasi Kementerian Kesehatan RI
Selatan
Kota
Kotamobagu. (online)
Kemenkes RI. 2014. Infodatin hipertensi.
(http://fkm.unsrat.ac.id/wp-
Jakarta: Pusat Data dan Informasi
content/uploads/2015/05/ARTIKEL-
Kementerian Kesehatan RI 7
Leone, A. 2015. Smoking And Hypertension.
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
Journal Of Cardiology & Current
23377460 diakses pada tanggal 31 Mei
Research. Journal of Cardiology &
2016)
Current Research Volume 2 issue 2 –
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
2015. (online)
Utara.
(http://medcraveonline.com/JCCR/JCC
Terpadu Penyakit Berbasis Penyakit.
R-02-00057.pdf diakses pada tanggal
Sulawesi Utara: Dinas Kesehatan.
22 Mei 2016)
Rondonuwu,
Moleh, S. 2015. Hubungan antara Aktifitas
2013.
S.
Laporan
2016.
Surveilans
Faktor
Risiko
Hipertensi Pada Lansia Yang Rawat
Fisik, Perilaku Merokok, dan Riwayat
Jalan
Keluarga dengan kejadian Hipertensi
Kabupaten
di wilayah kerja Puskesmas Manganitu
(online)
Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal
(http://www.ejournalhealth.com/index.
Medkes. (online)
php/paradigma/article/view/25 diakses
(http://medkesfkm.unsrat.ac.id/index.p
pada tanggal 07 Agustus 2016)
hp/2016/02/10/hubungan-antara-
Di
Puskesmas
Touluaan
Minahasa
Tenggara.
Siringoringo, M. 2013. Faktor-Faktor Yang
aktivitas-fisik-perilaku-merokok-dan-
Berhubungan Dengan Hipertensi Pada
riwayat-keluarga-dengan-kejadian-
Lansia Di Desa Sigaol Simbolon
hipertensi-di-wilayah-kerja-puskesmas-
Kabupaten
manganitu-kabupaten-kepulauan-
(online),
sangihe/ diakses pada tanggal 01 Mei
(http://jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/
2016)
article/view/5179/2786 diakses pada
Mulyati, H. 2011. Hubungan Pola Konsumsi
Samosir
Tahun
2013.
tanggal 01 Mei 2016) Situmorang, P. 2014. Faktor – Faktor Yang
Natrium Dan Kalium Serta Aktifitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi
Berhubungan
Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUP
Hipertensi Pada Penderita Rawat Inap
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara
(online),
Medan Tahun 2014. (online)
(http://download.portalgaruda.org/artic
(http://www.kampusimelda.ac.id/imag
le.php?article=29783&val=2168
es/download/penelitian/JIKep1.1-feb-
diakses pada tanggal 08 Agustus 2016)
11.pdf
Ordinioha, B. 2013. The Prevalence Of
Among
Lecturers
Of
diakses
pada
Kejadian
tanggal
01
Agustus 2016)
Hypertension And Its Modifiable Risk Factors
Dengan
Suoth, M. 2014. Hubungan Gaya Hidup
A
Dengan
Kejadian
Hipertensi
Medical School In Port Harcourt,
Puskesmas
South-South Nigeria: Implications For
Kalawat Kabupaten Minahasa Utara.
Control Effort. (online), Vol:6 Issue 1.
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 8
Kolongan
Di
Kecamatan
2. Nomor 1. Februari 2014. (online), (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j kp/article/view/4055
diakses
pada
tanggal 10 Mei 2016) Syahrini, E. 2012. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi
Primer
Di
Puskesmas
Kota
Semarang.
Tlogosari
Kulon
Jurnal
Kesehatan
Masyarakat
Volume.1, Nomor.2, Tahun 2012. (online), (http://eprints.undip.ac.id/38319/ diakses pada tanggal 8 Agustus 2016) Talumewo, M. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan
Kejadian
Hipertensi Pada Pasien Di Wilayah Kerja
Puskesmas
Airmadidi
Kabupaten Minahasa Utara. (online) (http://fkm.unsrat.ac.id/wpcontent/uploads/2014/11/jurnalmerlisa-fix.pdf diakses pada tanggal 16 Mei 2016) Venkataraman, R. Kumar, S. dkk. 2013. Smoking, Alcohol, and Hypertension. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences.
(online),
Vol.5 Issue 4: 2013. (http://www.ijppsjournal.com/Vol5Issu e4/7583.pdf diakses
pada tanggal 01
Mei 2016) WHO.
2014.
Raised
Blood
Pressure.
(online), (http://www.who.int/gho/ncd/risk_fact ors/blood_pressure_text/en/
diakses
pada tanggal 01 Mei 2016)
9