e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET Luh Geni Selia Febri, I Gusti Lanang Agung Parwata, Kadek Yogi Parta Lesmana Jurusan Penjaskesrek FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola basket melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani, berjumlah 27 orang dengan rincian 15 orang putra dan 12 orang putri. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa rata-rata aktivitas belajar teknik dasar passing bola basket secara klasikal pada siklus I sebesar 8,3 (aktif) dan pada siklus II sebesar 9,4 (sangat aktif). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,1. Sedangkan persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 63% dan pada siklus II sebesar 100%. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 37%. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola basket meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani tahun pelajaran 2015/2016. Disarankan kepada guru penjasorkes dapat mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola basket pada siswa. Kata Kunci: Kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, bola basket Abstract This study aimed at improving the activities and the learning outcomes of basketball passing through the implementation of cooperative learning model NHT on students grade VII D SMP Negeri 3 Kintamani academic year 2015/2016. This study is classroom action research which was done in two cycles. The subjects of the study were students grade VII D SMP Negeri 3 Kintamani, totaling 27 people consisting of 15 males and 12 females. The data were analyzed using descriptive statistical analysis. Based on the result of data analysis, it was found that the average of learning activities on the basic technique of basketball passing classically on cycle I was 8,3 (active) and on cycle II was 9,4 (very active). From cycle I to cycle II, it encountered improvement by 1,1. Meanwhile, the percentage of the completeness of the learning outcomes on cycle I was 63% and on the cycle II was 100%. From cycle I to cycle II, it encountered improvement by 37%. Based on the result of data analysis and discussion, it was concluded that the activities and learning outcomes of basketball passing increased through the implementation of cooperative learning model NHT on students grade VII D SMP Negeri 3 Kintamani academic year 2015/2016. Penjasorkes teachers are recommended to be able to implement cooperative learning model NHT because it can improve the activities and learning outcomes of basketball passing on students. Key words: Cooperative NHT, activities, learning outcomes , basketball
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi guru dengan siswa dalam rangka pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru pada saat siswa berinteraksi dengan informasi dan lingkungan untuk mencapai tujuan. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, guru harus mampu mengorganisir semua komponen (siswa, guru, sumber, media, dan lingkungan belajar) sedemikian rupa sehingga antara komponen yang satu dengan lainnya dapat berinteraksi secara harmonis. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran maka semua komponen-komponen tersebut harus berkualitas. Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. ”Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar seperti jasmani (kesehatan, cacat tubuh), psikologis (perhatian, minat, motivasi, dan kesiapan). Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu seperti keluarga, sekolah dan masyarakat” (Slameto, 2003: 54). Peran guru sangat penting dalam keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran penjasorkes yang ingin dicapai. Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk kelancaran kegiatan pembelajaran di lapangan. Bukan hanya pemahaman materi semata, tetapi seorang guru penjasorkes harus mampu membuat suasana belajar yang menyenangkan, menarik, kondusif, efektif dan efesien. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila ada perubahanperubahan yang nampak pada siswa, baik yang menyangkut perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Oleh karena itu guru diharap mampu memilih model yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang di pelajari serta tujuan dari pembelajaran. Sehingga pada diri siswa tidak terjadi kejenuhan, rasa bosan pada diri siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Permasalahan yang masih sering terjadi dan ditemui dalam pembelajaran penjasorkes yaitu proses pembelajaran yang masih bersifat konvensional/
tradisional. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang masih dilakukan secara klasikal atau kelompok besar, dimana proses pembelajaran ini dilakukan tanpa memperhatikan karakteristik siswa. Peranan guru juga masih dominan dalam proses pembelajaran yaitu guru memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur dan menentukan proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan aktivitas siswa kurang aktif, sehingga berakibat pada hasil belajar siswa yang belum memenuhi ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada hari Rabu 25 September 2015 di SMP Negeri 3 Kintamani Kelas VII D yang berjumlah 27 orang siswa. Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan materi teknik dasar passing bola basket (chest pass dan bounce pass) diperoleh hasil sebagai berikut, 5 orang siswa (18,5%) mendapat nilai dengan kategori aktif, 15 orang siswa (55,6%) mendapat nilai dengan kategori cukup aktif, dan 7 orang siswa (25,9%) mendapat nilai dengan kategori kurang aktif. Rata-rata klasikal aktivitas belajar teknik dasar passing chest pass dan bounce pass sebesar 5,6 yang tergolong cukup aktif. Hasil belajar teknik dasar passing bola basket (chest pass dan bounce pass) dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang berlaku di kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani khususnya pada mata pelajaran penjasorkes materi teknik dasar passing bola basket yaitu 71. Berdasarkan observasi awal, diperoleh sebagai berikut yaitu 4 orang siswa (14,8%) mendapat nilai dengan kategori baik, 17 orang siswa (62,9%) mendapat nilai dengan kategori cukup, dan 6 orang siswa (22,3%) mendapat nilai dengan kategori kurang. Dengan demikian hanya 4 orang siswa (14,8%) yang memenuhi KKM, dan 23 orang siswa (85,2%) yang tidak memenuhu KKM. Berdasarkan hasil refleksi di kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani, permasalahan yang diidentifikasi sebagai faktor penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa antara lain: (1) kurang jelasnya penjelasan dan contoh yang diberikan oleh guru, (2) cara mengajar guru
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) yang kurang menarik sehingga ativitas belajar siswa rendah, (3) kurangnya kesempatan siswa dalam mencoba materi baru yang diajarkan oleh guru, (4) interaksi diantara siswa kurang, siswa yang memiliki kemampuan kurang, mereka tidak mau bertanya dan berlatih pada siswa yang lebih mampu sehingga kelas tampak pasif, dan (5) interaksi berlangsung satu arah dari guru ke siswa dan mengganggap guru satusatunya sumber belajar. (6) kelompok belajar belum heterogen dimana guru mengelompokkan siswa berdasarkan letak barisan siswa. Melihat dari berbagai permasalahan di atas serta dari faktor-faktor penyebabnya maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran passing bola basket di kelas VII D ini adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang peneliti tawarkan untuk memperbaiki aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model Pembelajaran tipe NHT adalah “jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengeruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur tradisional” (Trianto, 2007: 62). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki beberapa keunggulan. Adapun keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu (1) pendekatan ini menyebabkan siswa terlibat penuh dalam proses pembelajaran, (2) dapat menambah rasa tanggung jawab perseorangan siswa dalam kelompok, (3) memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban yang paling tepat, (4) mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama, dan (5) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. “Adapun tahapan dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu (1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, (2) menyajikan informasi, (3) mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar, (4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) evaluasi, dan (6) memberikan penghargaan” (Trianto 2007: 48). Ketertarikan peneliti menerapkan
model pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT ini karena (1) model pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT adalah model pembelajaran yang sederhana sehingga model pembelajaran kooperatif ini cocok diterapkan pada siswa SMP Negeri 3 Kintamani sesuai dengan permasalahan yang telah dikaji, (2) pada model pembelajaran ini siswa lebih banyak mempunyai kesempatan diskusi kelompok, masing-masing siswa memberikan partisipasinya secara maksimal dan setiap siswa mempunyai tanggung jawab perseorangan untuk menguasai materi dengan sebaik-baiknya, dan (3) model pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT mengajak siswa untuk belajar aktif dan berani mengeluarkan pendapat dalam diskusi kelompok. (4) Apabila ada suatu konsep yang belum dimengerti dan dipahaminya, siswa dapat saling isi mengisi dengan siswa lain, saling bertukar pikiran sehingga diharapkan konsep yang dimiliki siswa benar-benar dapat dipahami dengan baik. (5) Suasana belajar akan lebih kondusif, yang akhirnya berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajarnya. Bertitik tolak dari masalah di atas, penelitian tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola basket pada siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani Tahun pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kintamani tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dimana peneliti bertindak sebagai guru. PTK adalah sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional (Kanca, 2010: 108). Jumlah subyek penelitian 27 orang. (15 putra dan 12 putri). Dimana penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, dalam tiap
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Prosedur penelitian ini terdiri dari tahapan penelitian, yaitu tahap rencana tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi/evaluasi, tahap refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Maret 2016 dan 16 Maret 2016 pada siklus I, sedangkan pada siklus ke II dilaksanakan pada 30 Maret 2016 dan 6 April 2016. Penelitian dilaksanakan pada pukul 07.3008.50 WITA. Teknik penggumpulan observasi data belajar yaitu dengan observer 2 orang guru penjasorkes SMP Negeri 3 Kintamani menggunakan lembar obsevasi aktivitas belajar, sedangkan untuk hasil belajar
menggunakan 2 evaluator dalam penilaianya menggunakan assesment hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada hasil observasi awal aktivitas passing (chest pass dan bounce pass) bola basket masih tergolong cukup aktif. Sedangkan untuk hasil belajar passing passing (chest pass dan bounce pass) bola basket masih tergolong belum tuntas, ini disebabkan karena masih banyak siswa yang nilainya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 71.
Tabel 01 Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Passing Bola Basket Siklus 1 No
Kriteria Aktivitas
1
X 9 7 X < 9 5 X < 7 3 X < 5 X <3
2 3 4 5
Total
Jumlah Siswa (orang) 8
Persentase (%)
Kategori
29,6
Sangat Aktif
14
51,9
Aktif
5
18,5
Cukup Aktif
0 0 27
0 0 100
Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif
Berdasarkan Tabel 01 hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 8,3 berada rentang 7 X < 9 atau berada dalam kategori aktif. Siswa yang aktif 22 orang (81,5%) sedangkan siswa yang tidak aktif 5 orang (18,5%). Adapun rinciannya sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat aktif 8 orang (29,6%), siswa dengan kategori aktif 14 orang (51,9%), siswa dengan kategori cukup aktif 5 orang (18,5%), kategori kurang aktif tidak ada (0%) dan kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%)
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) Tabel 02. Hasil Analisis Data Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bola Basket pada Siklus I No
Rentang nilai
Persentase (%)
Kategori
Keterangan
81 – 100
Banyak Siswa (Orang) 1
1
3,7
Sangat Baik
2
71 – 80
16
59,2
Baik
17 Orang (62,9%)Tuntas
3
61 – 70
10
37,1
Cukup Baik
4
51 – 60
0
0
Kurang Baik
0
0
Sangat kurang Baik
27
100
5
0 – 50 Total
10 Orang (37,1%) Tidak Tuntas
27 Orang (100%)
Berdasarkan Tabel 02 penelitian hasil belajar siswa secara klasikal materi passing (chest pass dan bounce pass) bola basket pada siklus I bahwa persentase ketuntasan belajar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket secara klasikal sebesar 63%. Adapun rinciannya sebagai berikut: siswa yang mendapat kategori sangat baik 1 orang (3,7%), siswa yang mendapat
kategori baik sebanyak 16 orang (59,2%), siswa yang mendapat kategori cukup baik 10 orang (37,1%), siswa yang mendapat kategori kurang aktif tidak ada (0%) dan siswa yang mendapat kategori sangat tidak aktif tidak ada (0%). Siswa yang tuntas 17 orang (62,9%) dan siswa yang tidak tuntas 10 orang (37,1%).
Tabel 03. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Passing Bola Basket pada Siklus II
No 1 2 3 4 5
Kriteria Aktivitas
X 9 7 X < 9 5 X <7 3 X <5 X <3 Total
Berdasarkan Tabel 03 hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus II diperoleh aktifitas belajar siswa secara klasikal sebesar 9,4 berada pada rentang 9 atau berada pada kategori sangat aktif. Adapun data aktifitas belajar siswa secara individu yaitu sebagai berikut, siswa yang mendapat kategori sangat aktif yaitu 20 orang (74,1%), siswa yang mendapat
Jumlah Siswa (Orang) 20
Persentase (%)
Katagori
74,1
Sangat Aktif
7
25,9
Aktif
0
0
Cukup Aktif
0
0
0
0
Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif
27
100
kategori aktif yaitu 7 orang (25,9%), siswa yang mendapat kategori cukup aktif tidak ada (0%), siswa yang mendapat kategori kurang aktif tidak ada (0%) dan siswa yang mendapat kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%).
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) Tabel 04. Hasil Analisis Data Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bola Basket pada Siklus II No
Rentang nilai
Banyak Siswa (Orang)
Persentase (%)
Kategori
Keterangan
1 2 3
81 – 100 71 – 80
66,7 33,3 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik
27 Orang (100%) Tuntas
61 – 70
18 9 0
4
51 – 60
0
0
Kurang Baik
0
0
Sangat kurang Baik
27
100
5
0 – 50 Total
Berdasarkan Tabel 04 penelitian hasil belajar siswa secara klasikal materi passing (chest pass dan bounce pass) bola basket pada siklus II bahwa ketuntasan belajar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket i secara klasikal sebesar 100%. Adapun rinciannya sebagai berikut: siswa
0 Orang (0%) Tidak Tuntas
yang mendapat kategori sangat baik 18 orang siswa (66,7%), siswa yang mendapat kategori baik 9 orang ( 33,3%), dan siswa yang mendapat kategori cukup baik tidak ada, kategori kurang tidak ada dan kategori sangat kurang aktif tidak ada (0). Siswa yang tuntas 27 orang (100%)
Tabel 05. Hasil Analisis Data Peningkatan Aktivitas Belajar per-Siklus Materi Passing Bola Baket pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani.
No
Tahapan
Rata-rata Aktivitas Belajar
1.
Siklus I
8,3
Peningkatan Aktivitas Belajar Kategori
Aktif
Siklus I ke Siklus II
1,1 2.
Siklus II
9,4
Berdasarkan Tabel 05 persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I 8,3. Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum aktif maka diberikan tindakan pada siklus II menjadi 9,4. Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat terjadi peningkatan persentase aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 1,1.
Sangat Aktif
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) Tabel 06. Hasil Analisis Data Peningkatan Hasil Belajar per-Siklus Materi Passing Bola Baket pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani.
No
Tahapan
1.
Siklus I
2.
Siklus II
Persentase Hasil Belajar (%)
63 (17 orang) 100 (27 orang)
Peningkatan Hasil Belajar Ketuntasan Siswa
Siklus I ke Siklus II
Siswa Tuntas
Siswa Tuntas
Berdasarkan Tabel 06 untuk hasil belajar pada siklus I sebanyak 17 orang yang tuntas namun pada siklus II terjadi peningkatan sehingga siswa yang tuntas sebanyak 27 orang. Pada siklus II ini peneliti memberikan tindakan-tindakan NHT dengan melihat kelemahan-kelemahan pada siklus I PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I diperoleh data aktivitas belajar siswa secara klasikal yaitu sebesar 8,3 berada pada kategori aktif. Sedangkan persentase tingkat ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 63% berada pada kategori cukup baik dan dinyatakan masih belum memenuhi standar ketuntasan minimal 71% yang berlaku di SMP Negeri 3 Kintamani. Dari hasil penelitian pada siklus II diperoleh data aktivitas belajar siswa secara klasikal yaitu sebesar 9,4 berada pada kategori sangat aktif dan dapat dinyatakan bahwa aktivitas belajar teknik dasar passing bola basket dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,1 yaitu dari 8,3 menjadi 9,4 . Sedangkan persentase tingkat ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II sebesar 88,9% berada pada kategori sangat baik dan dapat dinyatakan bahwa hasil belajar teknik dasar passing bola basket dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 37% yaitu dari 63% menjadi 100%. Berdasarkan uraian diatas ini berarti tingkat ketuntasan hasil belajar passing bola basket pada siklus II sudah memenuhi
37% (10 Orang)
standar ketuntasan secara klasikal yaitu sebesar 71% sesuai dengan KKM SMP Negeri 3 Kintamani. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada siklus II tersebut dikarenakan: (1) penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pembelajaran berkelompok sudah dipahami, (2) dari aspek aktivitas belajar siswa, saat peneliti memperagakan gerakan tidak lagi hanya menonton tetapi aktif bertanya terhadap penjelasan peneliti disetiap tahap gerakan yang diperagakan oleh peneliti, (3) peneliti melakuka perbaikan berdasarkan kendala-kendala yang dialami pada siklus I, (4) Siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Interaksi dengan teman satu kelompok maupun dengan kelompok lain menjadi semakin baik, (5) Semakin meningkatnya kerjasama antar siswa, baik dalam kelompoknya maupun dengan kelompok lain. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT, hal ini juga dikuatkan oleh hasil dari peneliti-peneliti sebelumnya, diantaranya: : (1) Kusuma, (2014, Vol 2) menyatakan bahwa “ aktivitas dan hasil belajar passing bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa X IPA3 SMA Negeri 8 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014, (2) Gunantara, (2013 :115) menyatakan bahwa “aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) tipe NHT pada siswa kelas XI IA 1 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun pelajaran 2012/2013”, (3) Wardana, (2013 :8) menyatakan bahwa “aktivitas dan hasil belajar lompat jauh meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII C SMP Negri 2 Selat tahun pelajaran 2012/2013”, (4) Juliantini, (2013 :9) menyatakan bahwa “aktivitas dan hasil belajar tolak peluru meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Abang tahun pelajaran 2013/2014”, (5) Budiyasa, (2013 :9) menyatakan bahwa “aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Kubu tahun pelajaran 2012/2013”, (6) Negara, (2014, Vol 1) menyatakan bahwa “aktivitas dan hasil belajar berguling senam lantai meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 sawan tahun pelajaran 2013/2014”, (7) Baker, D.P (2013 :31) menyimpulkan penggunaan NHT lebih efektif daripada individual learning dan siswa siswi lebih senang dan terlibat aktif dalam pembelajaran yang menggunakan NHT dibandingkan individual learning (E-journal internasional). (8) Bawa, (2012:116) menyatakan bahwa “aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepak bola meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2011/2012”, (9) Wijaya, (2011 :105) menyatakan bahwa “aktivitas dan hasil belajar teknik lanjutan servis bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Banjar tahun pelajaran 2010/2011”, (10) Aryananda (2011:104) “aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepak bola meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2014/2015”.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisisi data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas belajar pada siklus I sebesar 8,3 dan siklus II sebesar 9,4. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,1. 2. Hasil belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket meningkat meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Kintamani tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat
dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I 63% dan siklus II sebesar 100%. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 37%. Berdasarkan simpulan diatas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi guru penjasorkes untuk mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran penjasorkes sebagai alternative untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket. 2. Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penjasorkes khususnya pada materi teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. 3. Diharapkan kepada siswa-siswa yang dijadikan subjek penelitian selanjutnya lebih memperhatikan dan memahami pembelajran yang diberikan, agar dapat menambah wawasan, pengetahuan dalam pembelajaran. 4. Bagi calon peneliti yang berminat untuk meneliti lebih lanjut dengan menggnakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor lain
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) yang mungkin mempengaruhi proses dan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. 2009. Belajar dan Ahmadi, Nuril. 2007. Permainan Bolabasket. Solo: Era Intermedia. Aryananda. 2011. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Sepak Bola Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Penjaskesrek, Undiksha Singaraja. Baker,
D.P. 2013. ”The Effects Of Implementing The Cooperative Learning Structure, Numbered Heads Together, In Chemistry Classes At A Rural, Low Performing high School”. (hlm 135). Tersedia Pada: etd.lsu.edu/docs/available/etd07012013-224034/ Diakses pada tanggal 15 Januari 2015.
Bawa, I Made Lanang. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas X1 Sma Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Penjaskesrek, Undiksha Singaraja. Budi darmawan, Gede Eka. 2011. Buku Ajar TP. Kepelatihan Bola Basket. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Gunantara, I Komang Aria. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket Pada Siswa Kelas XI IA 1 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Penjaskesrek, Undiksha Singaraja Juliantini, N.P. 2013. ”Implementasi Pembelajaran Kooperatif NHT Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar Tolak Peluru”. Volume 1, Nomor 4 (hlm.1-9). Tersedia Pada: ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJ P/article/view/1666/1454. Diakses pada tanggal 14 Januari 2015. Kanca, I Nyoman. 2010. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publishe Wardana, I.K. 2013. “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif NHT meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Lompat jauh”. Volume 1, Nomor 3 (hlm 1-8). Tersedia Pada: ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ JJP/article/view/1294/1155 Diakses pada tanggal 15 Januari 2015. Wijaya, Made Puspa Arta. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Teknik Lanjutan Servis Bola Voli Pada Siswa Kelas Xi Ipa 1 Sma Negeri 2 Banjar Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Penjaskesrek, Undiksha Singaraja.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)