e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) PENGARUH PELATIHAN BAR TWIST TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN
Putu Wiradamungga Adesta, I Nyoman Kanca, I Ketut Budaya Astra. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, FOK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan bar twist terhadap kekuatan bantingan teknik ippon seoi nage. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen (experimental) dengan rancangan yang digunakan adalah “the nonrandomized control group pretest-posttest design”.Jumlah subjek penelitian 20 orang atlet.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk tes kekuatan adalah bantingan teknik ippon seoi nage. Data dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi () 0,05 dengan bantuan program SPSS 16,0. Berdasarkan hasil uji t-independent data selisih dari hasil pre-test dan post-test (gaint score) masing-masing kelompok didapatkan nilai thitung sebesar 4,497 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi data tersebut (0,000) lebih kecil dari α (0,05), maka terdapat peningkatan yang signifikan dari perlakuan yang diberikan. Hasil analisis data pada pelatihan bar twist untuk kekuatan terjadi peningkatan sebesar 4.10,Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelatihan bar twist berpengaruh signfikan terhadap peningkatan kekuatanbantingan teknik ippon seoi nage pada atlet neo judo club bangli tahun 2015. Saran bagi para guru pelatih judo, untuk menggunakan pelatihan bar twist sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan kekuatan bantingan teknik ippon seoi nage. . Kata-kata kunci: pelatihan bar twist,kekuatan.
Abstract This study aimed to determine the effects of exercise on the strength kickback bar twist ipponseoinage techniques. This type of research is an experiment (experimental) the design that used in this research is “the non-randomized control group pretest-posttest design”. The subjects in this project are 20 athletes. The instrument that used in this study is to test the strength of slamming ippon seoi nage techniques.Data were analyzed by independent t-test at the significance level () 0.05 with SPSS program 16.0. Based on the results of the independent t-test, the difference from the pre-test and post-test (gaint score) ,each group obtained count value of 4.497 with a significance value 0,000. The significant value of the data (0,000) is smaller than α (0:05), then there is a significant increased from the treatment given. The results of the analysis of data on the bar twist exercise of strengh increased to 4,10. From the results of data analysis and discussion can be concluded that the bar twist exercise significantly affectto increase the strength of dings ippon seoi nage techniques in athletes neo judo club Bangli 2015. Suggestions for judo trainers, to use bar twist exercise as alternative to improve the strength of kickback ippon seoi nage techniques. Key words: bar twist training, strength.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) PENDAHULUAN Olahraga olahraga
judo
merupakan
kompetitif
olahragawan
dalam
mencapai
yang
puncak prestasi” (Sukadiyanto,2005:
memberikan kesempatan bagi atlet
8). Sedangkan latihan fisik adalah
yang
”Latihan
menunjukkan
prestasi
dan
yang
bertujuan
untuk
pembinaan atlet, baik melalui latihan
meningkatkan kondisi fisik, yaitu
di klub-klub, maupun perkumpulan
faktor yang amat penting bagi setiap
lainnya
atlet” (Harsono, 2005: 41). Oleh karena itu, penting bagi atlet selalu
Tercapainya
tinggi
menjaga kondisi fisiknya agar tetap
diperoleh melalui pembinaan yang
dapat berprestasi dan meningkatkan
tepat dan benar, serta usaha keras
prestasinya
yang timbul dalam diri seorang
kejuaraan baik itu ditingkat daerah,
pejudo. Selain itu perlu ditunjang
nasional maupun sampai tingkat
oleh berbagai faktor, antara lain
internasional.
kemampuan taktik,
prestasi
menguasai
kondisi fisik
teknik,
Kejuaraan
yang
berbagai
bertujuan
prima,
untuk menggali potensi para atlet
mental yang baik, kualitas pelatih,
menjadi sarana untuk mengetahui
dan
dan
sejauh mana peningkatan prestasi
prasarana yang baik, serta disiplin
atlet. Seorang atlet membutuhkan
ilmu yang erat hubungannya dengan
waktu yang lama melalui pembinaan
olahraga, juga harus ditunjang oleh
kondisi
program latihan yang direncanakan
berkesinambungan. Pembentukkan
dengan baik, terarah, dan bermutu
atlet dimulai dari usia dini, dengan
didukung
yang
dalam
juga sarana
fisik
yang
Tujuan latihan secara umum
mengikuti kompetisi-kompetisi antar
adalah membantu para pembina,
pelajar sampai ke jenjang yang lebih
pelatih, guru olahraga agar dapat
tinggi. Pembinaan kondisi fisik yang
menerapkan
baik dapat dilihat dari prestasi club
dan
memiliki
kemampuan
konseptual
keterampilan
dalam
serta
judo
tersebut.Berdasarkan
membantu
wawancara yang dilakukan peneliti
mengungkap potensi olahragawan
dengan pelatih judo di neo judo club
mencapai
menunjukkan
puncak
prestasi.
bahwa
terjdi
Sedangkan sasaran latihan secara
penurunan prestasi baik di tingkat
umum adalah “Untuk meningkatkan
provinsi ataup nasional.
kemampuan
dan
kesiapan
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) Penurunan
prestasi
tersebutsalah satunya karena
disebabkan
kurang
pengembangan
adanya
latihan
yang
dapat menerima dengan baik bentuk latihan-latihan diberikan
oleh
adanya
baik dan terarah bagi para atlet.
pelatihan
Dalam hal ini, terdapat 10 macam
membangkitkan
komponen kondisi fisik (kebugaran
untuk berlatih.
yang
pendukung
menjadi seorang
faktor atlet,
pelatih
yang dalam
meningkatkan kekuatan. Disini perlu
berguna untuk pembinaan fisik yang
jasmani)
konvensional
modifikasi
dan
olahraga
motivasi
yang
dapat
semangat
atlet
Untuk itu perlu adanya solusi yang
dapat
kiranya
diantaranya: kekuatan otot, daya
kendala-kendala
tahan jantung-paru, daya tahan otot,
hadapi oleh para atlet, sehingga
kelentukan,
tubuh,
nantinya atlet akan dapat berlatih
kecepatan, kelincahan, kecepatan
dengan bersungguh-sungguh tanpa
reaksi,
dan
adanya perasaan tertekan dari pihak
merupakan
manapun. Salah satu alternatif untuk
komposisi
keseimbangan,
koordinasi.Kekuatan
yang
mengatasi
memecahkan
kondisi fisik yang bisa meningkatkan
memberikan latihan fisik dengan
prestasi. Menurut Yoda (2006: 24),
bentuk pelatihan yang dimodifikasi.
untuk
membangkitkan
ini
di
salah satu dari sepuluh komponen
Kekuatan adalah ” kemampuan otot
masalah
akan
ialah
Dari penelitian yang telah
tegangan
dilakukan oleh Abdullah Fadillah
tahanan”.
(2015) hasil penelitian menunjukkan
Selanjutnya menurut Rink dalam
bahwa terjadinya peningkatan yang
Yoda (2006: 26), Kekuatan adalah ”
signifikan terhadap hubungan yang
kemampuan otot untuk merubah
signifikan
kekuatan
tahanan”.
lengan dengan kemampuan teknik
Menurut Nala (1998: 6) kekuatan
bantingan harai goshi pada atlet
adalah ” kemampuan otot tubuh
Judo Cempaka Putih usia 11-16
untuk
tahun.
terhadap
sesuatu
melawan
melakukan
kontraksi
atau
tegangan maksimal dalam menerima
antara
kekuatan
Demikian
pula
otot
dengan
beban sewaktu melakukan aktivitas”.
penelitian
yang
Salah satu masalah yang di hadapi
Harmando
Mandiri
adalah upaya dalam meningkatkan
penelitian
menunjukkant
kondisi fisik yang di miliki oleh para
hubungan yang signifikan antara
atler.Atlet di Neo Judo Club kurang
kekuatan
otot
dilakukan (2016),
lengan
oleh hasil
erdapat
dengan
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) keberhasilan teknik o-goshi pada
teknik ordinal pairing yaitu Kelompok
atlet Judo Cempaka Putih.
1: kelompok perlakuan bar twist dan
Bertolak dari hal tersebut
kelompok
maka peneliti mencoba menerapkan
(pelatihan
pelatihan Bar Twist pada atlet Neo
latihan judo tanpa menggunakan
Judo
pelatihan bar twist. Setelah program
Club
Bangli
tahun
2015
dengan harapan dapat memberikan
pelatihan
kontribusi
kelompok
yang
baik
dalam
2:
kelompok
control
konvensional)
selesai,
yaitu
makakedua
diberikan
post-test
meningkatkan kekuatan bantingan
yangsama dengan test awal (pre-
teknik
test). Teknik analisis data untuk
Ippon
Seoi
Nage,
serta
meningkatkan prestasi atlet Neo
ujinormalitas
Judo Club Bangli.
menggunakan instrumentuji Lilliefors
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk
sebaran
pada tarafsignifikansi (α) 0,05. Untuk ujihomogenitas
mengetahui
data
varian
data
analisisuji
Lavene
pengaruh
menggunakan
twist
terhadap
dengan bantuan komputer program
kekuatan
bantingan
SPSS 16,0 padataraf signifikansi (α)
teknik Ippon Seoi Nage pada atlet
0,05. Sedangkanuntuk uji hipotesis
Neo Judo Club Bangli tahun 2015
diuji
pelatihan
bar
peningkatan
dengan
instrument
uji-t
independent (uji t) dengan bantuan METODE
komputer program SPSS 16,0 pada
Dalam
penelitian
ini
taraf signifikansi (α) 0,05 dan dk =
menggunakan penelitian eksperimen
N1+N2-2.
semu, dengan rancangan Penelitian
dalampenelitian ini adalah Dojo Neo
“the non-randomized control group
Judo
pretest
dilaksanakan
posttest
design”
(Kanca,
Tempat
Club
pelaksanaan
Bangli.Penelitian selama
4minggu
2010: 94). Sampel penelitian ini
dengan frekuensi latihannyaadalah 3
adalah atlet Neo Judo Club Bangli
kali
degan
seminggu.pelatihan
jumlah
20
orang
atlet,
pertemuan
dalam dilaksanakan
kemudian diberikan pre-test untuk
selama 3 kalidalam seminggu, yang
mengukur
bertujuan
kekuatan
bantingan
untukmemberikan
dengan menggunakan tes bantingan
kesempatan
selama
beradaptasiterhadap
30
detik
tiap
atlet.Berdasarkan hasil tes, sampel dibagi menjadi 2 kelompok dengan
tubuh beban
diberikan dalampelatihan ini.
yang
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian
Hasil
penelitian Data
hasil
yaitu
sebelum
diberikan
sampel
perlakuan,
penelitian
sedangkan data post-test diambil
kelincahan dan kecepatan dari data
pada akhir kegiatan penelitian yaitu
pre-test dan post-test. Data pre-test
setelah sampel penelitian diberikan
diambil
perlakuan selama 12 kali pelatihan
pada
awal
kegiatan
Tabel 4.1.Data Hasil Penelitian Kekuatan
Variabel data Jumlah Sampel
Pre-test Perlakuan Kontro l 10 10
Post-test Perlakuan Kontro l 10 10
Gain score Perlakuan Kontrol
Jumlah Data
92.0
92.0
133.00
133.00
41.00
41.00
Rata-rata
9.20
9.20
9.
15,005
0,873
0,181
Median
9.00
9.00
13.00
13.00
4.00
4.00
Nilai Tertinggi
10.00
10.00
15.00
13.00
6.00
3.00
Nilai Terendah
8.00
8.00
11.00
10.00
2.00
1.00
Standar Deviasi
0.63
0.79
1.34
0.95
1.20
0.74
Varian
0.40
0.62
1.79
0.90
1.43
0.54
Rentanga n
2.00
2.00
4.00
3.00
4.00
3.00
Pengujian
terhadap
normalitas sebaran data penelitian
Kriteria
pengambilan
dilakukan pada data beda (gain
keputusan yaitu jika nilai signifikansi
score) dari data kelincahan pada
yang diperoleh lebih besar dari pada
kelompok perlakuan pelatihan side
α ( thitung>ttabel), maka sampel berasal
hope sprint, dan kelompok kontrol
dari
yang
normal,
secara
menggunakan
uji
,manual
pada
signifikansi () 0,05.
Lilliefors taraf
populasi
yang
sedangkan
berdistribusi jika
nilai
signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari pada α ( thitung>ttabel), maka
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) sampel bukan berasal dari populasi
2004: 8).
yang berdistribusi normal (Candiasa,
Pengujian
terhadap
yang diperoleh lebih besar dari pada
normalitas sebaran data penelitian
α ( sig > α), maka sampel berasal
dilakukan pada data beda (gain
dari
score)
normal,
dari
data
kekuatanpada
populasi
yang
berdistribusi
sedangkan
jika
nilai
kelompok perlakuan pelatihan bar
signifikansi yang diperoleh lebih kecil
twist, dan kelompok kontrol yang
dari pada α (sig < α), maka sampel
menggunakan
bukan berasal dari populasi yang
uji
kolmogorov-
smirnov pada taraf signifikansi ()
berdistribusi
0,05.
2004:8).
Kriteria
pengambilan
normal
(Candiasa, .
keputusan yaitu jika nilai signifikansi
Tabel 4.2 Data Hasil Uji Homogenitas Menggunakan Instrumen Uji Lavene Dengan Bantuan Program SPSS 16,0. Sumber data Kekuatan Bantingan
Nilai uji
df 1 1
2.024
Dari hasil uji homogenitas data dilakukan terhadap data gain score
df 2
Sig
Ket
18
0.172
Homogen Homogen
Pembahasan Hasil
analisis
penelitian
uji Lavene dengan bantuan program
penelitian
komputer SPSS 16,0 pada taraf
peningkatan nilai rata-rata (mean)
signifikansi (α) 0,05.Diperoleh nilai
untuk masing-masing variabel. Dari
uji 0,150 dengan signifikansi 0,172
deskripsi data variabel kelincahan
untuk variabel kekuatan, sedangkan.
seperti terlihat dari deskripsi data
Dari
variabel kelincahan pada tabel 4.1
uji
didapatkan
nilai
variabel
hasil
kekuatan menggunakan instrumen
hasil
untuk
data
menunjukan
adanya
signifikansi hitung untuk kedua data
terlihat
tersebut lebih besar dari pada α (Sig
mengalami peningkatan, sedangkan
> 0,05), dengan demikian data yang
kelompok kontrol juga mengalami
diuji
peningkatan nilai rata-rata. Nilai pre-
berasal
dari
variansi homogen.
data
dengan
kelompok
terikat
perlakuan
test kelompok perlakuan kekuatan memiliki rata-rata 9.20 dan rata-rata
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) nilai
post-test13.30,
dengan
(repetitif)
dalam
demikian nilai rata-rata kelompok
(durasi)
yag
perlakuan
pembebanan
meningkat
Kelompok kontrol kekuatan
0.873.
untuk variabel
juga
meningkat
jangka
waktu
lama,
dengan
pelatihan
secara
yang
progresif
dan
mengalami
individu, beban kerja dan durasi
peningkatan nilai rata-rata sebesar
yang berat, memiliki pengaruh yang
4.10 dari 9.20 pada saat pre-test
positif
menjadi 13.30pada saat post-test.
kekuatan.
Bentuk
pelatihan perlakuan
dalam
Hasil
meningkatkan
analisi
untuk
data
variable
hasil
bar twist yang dilakukan adalah
penelitian
terikat
pelatihan dengan frekuensi pelatihan
penelitian
adalah sebanyak 3 kali seminggu
peningkatan nilai rata-rata (mean)
selama 4 minggu.
untuk masing-masing variable dan
menunjukan
adanya
deskripsi data variable kekuatan PelatihanBar Twist Berpengaruh
seperti terlihat dari deskripsi data
Terhadap Kelincahan
variable kekuatan pada tabel 4.1
Berdasarkan independent
hasil
untuk
uji-t
terlihat
kelompok
perlakuan
variabel
mengalami peningkatan nilai rata-
score
rata dan kelompok control juga
kelompok perlakuan dan kelompok
mengalami peningkatan nilai rata-
kontrol
rata.
kelincahan,
antara
didapatkan
gain
nilai
thitung =
Nilai
pre-test
kelompok
4.497dengan df=18, lebih besar dari
perlakuan memiliki rata-rata 9.20.
t-tabel
Dan nilai rata-rata post-test 13.30
1,72
(thitung=4.497
tabel=1,72).Dengan
>t-
dengan
demikian
demikian
nilai
rata-rata
hipotesis penelitian pelatihan bar
kelompok perlakuan meningkat 4.10.
twist yang signifikan berpengaruh
Kelompok control juga mengalami
terhadap
peningkatan nilai rata-rata sebesar
Secara penelitian
teoritik
ini
dapat
2.10 daei 9.20 pada saat pre-test
hasil
menjadi 11.30 pada saat post-test.
dijelaskan
Peningkatan pada kelompok
sebagai berikut: Kekuatan adalah “ Kemampuan
otot
perlakuan
untuk
pemberian
membangkitkan tegangan terhadap
sistematis
dilakukan dan
pelatihan
bar
oleh twist
selama 12 kali pelatihan (1 bulan)
suatu tahanan”. (Yoda, 2006: 24). Jika
diakibatkan
dengan frekuensi latihan selama 3
secara
kali dalam seminggu. Sedangkan
berulang-ulang
7
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) kurang banyaknya peningkatan pada kelompok
control
Singaraja:Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan UNDIKSHA
diakibatkan
kurangnya pelatihan fisik kepada Mandiri. Harmando. 2016. Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan Dan kelompok tersebut. Fleksibilitas Pinggang Terhadap Keberhasilan Teknik Ogoshi Pada Atlet Judo Cempaka Putih.Jakarta: Universitas Pendidikan Ganesha. SIMPULAN Nala, Ngurah. 1988. Kesegaran Jasmani. Berdasarkan hasil analisi Denpasar: Yayasan Ilmu Faal data dan pembahasan maka dalam Widhya Laksana. penelitian
ini
disimpulkan Yoda, I Ketut. 2006. Peningkatan Kondisi bahwa pelatihanbar twist Fisik. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
dapat
kakuatan
bantingan
teknik Ippon Seoi Nage pada atlet Neo Judo Club Bangli tahun 2015.
DAFTAR RUJUKAN
Candiasa, I Made. 2004. Statistik Multivariat Disertai Aplikasi dengan SPSS. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja. Fadillah.
Abdullah. 2015. Hubungan Kelentukan Otot Punggung Dan Kekuatan Otot Lengan Dengan Kemampuan Teknik Bantingan Harai Goshi Pada Atlet Judo Cempaka Putih.Jakarta:Universitas Negeri Jakarta
Furqon & Dowes, 2002.Pliometrik Untuk Meningkatkan Power. Surakarta:Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret.
Harsono, dkk.2005. Manusia Dan Olahraga. Bandung: ITB. Kanca,
I Nyoman.2006. Metodologi Penelitian Keolahragaan.
8