e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR DRIBBLING SEPAK BOLA
Kadek Angga Pandita, I Ketut Budaya Astra, Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar teknik dasar dribbling (menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepak bola pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni dengan menggunakan rancangan penelitian the pretest post-test control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 yang terdistribusi ke dalam dua belas kelas. Pengundian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan teknik simple random sampling. Dari hasil pengundian, diperoleh kelas VII B1 sebagai kelompok eksperimen dan VII B2 sebagai kelompok kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes essay, observasi dan unjuk kerja. Analisis data menggunakan Uji-t dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Pada kelompok eksperimen rata-rata posttest = 83.350, kelas kontrol = 78.413, rata-rata nilai kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol (83,350>78,413), hasil analisis uji t dari posttest adalah 2,389 dengan nilai t tabel adalah 2,000 maka thitung>ttabel (2,389>2,000) dan taraf signifikasinya adalah 0,020 dengan p<0,05 (0,020<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara model pembelajaran GI terhadap hasil belajar teknik dasar dribbling sepak bola pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Disarankan kepada guru penjasorkes agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe GI karena terbukti berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Kata-kata kunci: kooperatif, GI, hasil belajar, sepakbola Abstract This study aims to determine the effect of cooperative learning model of Group Investigation (GI) on the learning outcomes of basic dribbling techniques (using inner legs and outer legs) of soccer in grade VII students of SMP Negeri 6 Singaraja in academic year 2016/2017. This research is a pure experimental research using the pretest post-test control group design design. The population of the study were the seventh grade students of SMP Negeri 6 Singaraja in the academic year 2016/2017 which were distributed into twelve classes. The drawing of experimental group and control group was done by simple random sampling technique. From the draw result, obtained class VII B1 as experiment group and VII B2 as control group. Learning result data is collected through essay test, observation and performance. Analyze data using T-test with the help of SPSS 16.0 for Windows. In the experimental group average posttest = 83.350, control class = 78.413, the average experiment group value is greater than control group (83,350> 78,413), the result of t test analysis from posttest is 2,389 with t table value is 2,000 then tcount> ttable (2,389> 2,000) and the significance level was 0.020 with p <0.05 (0.020 <0.05). Thus it can be concluded that there is a significant influence between the GI learning model on the learning outcomes of basic techniques dribbling soccer in the seventh grade students of SMP Negeri 6 Singaraja academic year 2016/2017. It is suggested to the teacher of penjasorkes to apply cooperative learning model of GI type because it proved to have a very significant effect on the improvement of student learning outcomes. Keywords: cooperative, GI, learning outcomes, football.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan penting bagi manusia dalam meningkatan kualitas sumber daya manusia, dimana sumber daya manusia yang berkualitas. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran yang dilaksanakannya. Proses pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjasorkes). Keberhasilan dari suatu proses pembelajaran khususnya mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ditentukan oleh banyak factor yaitu, guru, model pembelajaran, sarana dan prasarana, dan situasi lingkungan sekitar yang dapat berpengaruh dalam proses pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran sangat tergantung pada kondisi dan situasi siswa itu sendiri. Selain itu pendidik diharapkan pembenahanpembanahan jika ada permasalahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dari permasalahan tersebut harus dicarikan jalan keluarnya agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Salah satu penanggulangan permasalahan dalam pendidikan dengan melakukan penelitianpenelitian guna mencari alternatif pemecahan masalah.. Berdasarkan hasil peneliti mengenai proses pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar menggiring bola (dribbling) masih perlu ditingkatkan karena masih banyak siswa yang belum bisa memenuhi ketuntasan minimal yang telah ditetapkan di sekolah. Permasalahan siswa muncul dikarenakan guru yang menggunakan model pembelajaran yang masih konvensional yang tidak membuat siswa aktif tidak menggunakan model pembelajaran inovatif yang mengakibatkan siswa tidak serius mengikuti pembelajaran, ini ditandai dengan sikap kurang antusiasnya siswa dalam menerima pelajaran
penjasorkes khususnya pada materi teknik dasar dribbling sepak bola. Permasalahannya yaitu terdapat pada hasil belajar siswa pada saat melakukan pelaksanaan teknik dasar dribbling sepak bola.dari hasil data nilai teknik dasar dribbling sepak bola Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran teknik dasar dribbling sepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar, guru penjasorkes diharapkan mampu menguasai dan menerapkan berbagai macam model pembelajaran atau teknik penyampaian materi yang tepat dan menarik yang nantinya dapat mendorong minat belajar, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan merasa cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Model pembelajaran inovatif yang dapat ditawarkan adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan menjadi beberapa tipe,diantaranya adalah Model pembelajaran kooperatif tipe GI. (Nurhadi dkk, 2004: 65). Model pembelajaran kooperatif tipe GI merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi atau informasi pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau internet. model pembelajaran kooperatif GI membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai dengan 6 orang dengan karakteristik yang heterogen. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai sub topik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan laporan di depan kelas secara keseluruhan. Sedangkan yang selama ini diterpkan oleh para guru yaitu model konvensional, dimana model konvensional Guru sebagai pusat informasi dan siswa sebagai penerima informasi.Situasi kelas
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) sebagian besar masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, serta pengguanaan metode ceramah sebagai pilihan utama strategi belajar mengajar. Namun berbalik dengan pernyataan (Sunarto, 2009) menyatakan, “pengajaran tradisional yang berpusat pada guru adalah perilaku pengajaran yang paling umum yang diterapkan di sekolah-sekolah seluruh dunia”. Pengajaran model ini dipandang efektif . Dari penyataan yang ada penerapan model pembelajaran tipe GI diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada di SMP N 6 Singaraja sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai tujuan yang hendak tercapai.
experimental). Dengan rancangan penelitian yaitu “rencana tentang bagaimana cara mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data untuk memberi arti terhadap data tersebut secara efektif dan efisien” (Kanca, 2010: 55). Yang menjadi subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas VII B1 berjumlah 30 orang dan kelas VII B2 yang berjumlah 30 orang, sehingga jumlah subjek sebanyak 60 orang. Kedua kelas tersebut dengan pengambilan lotrean untuk menentukan kelas yang mendapat perlakuan dan yang menjadi kontrol. Data yang diperoleh dari hasil penilaian asesmen teknik dasar dribbling sepak bola dengan memberikan postest setelah perlakuan. Analisis data dilakukan dengan data diuji normalitas dan homogenitasnya selanjutnya diuji menggunakan Uji-t.
METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan dalam adalah eksperimen sesungguhnya (true HASIL dan PEMBAHASAN
Tabel 01 Descriptive Statistics Pretest
N
Min
Max
Mean
SD
kelas ekperimen
30
61.6
85.0
73.357
7.8748
kelas kontrol
30
61.6
85.0
73.470
8.1655
Gambar 01. Histogram Data Pretest Kelas Eksperimen
Gambar 02. Histogram Data Pretest Kelas Kontrol
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) pretest, standar deviasi kelas eksperimen = 7.8748 sedangkan standar deviasi kelompok kontrol = 8.1655. Rata-rata dari kelompok eksperimen = 73.3579 sedangkan rata-rata dari kelompok kontrol = 73.470. Nilai maksimum kedua kelas adalah 85, sedangkan nilai minimum dari kedua kelas adalah 61,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional
Gambar 03. Frekuensi Variabel Pretest Berdasarkan tabel 01, histogram, dan frekuensi variabel di atas data hasil
Tabel 02 Descriptive Statistics Posttest N
Min
Max
Mean
SD
kelas ekperimen
30
71.6
95.0
83.350
8.1241
kelas kontrol
30
66.6
90.0
78.413
7.8805
Gambar 04 Histogram Data Posttest Kelas Eksperimen
Gambar 05 Histogram Data Posttest Kelompok Kontrol
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) posttest, standar deviasi kelas eksperimen = 8.1241 sedangkan standar deviasi kelas kontrol = 7.8805. Rata-rata dari kelas eksperimen = 83.350 sedangkan rata-rata dari kelas kontrol = 78.413. Nilai maksimum kelas eksperimen = 95 sedangkan nilai maksimun kelas kontrol = 90. Nilai minimum kelas eksperimen = 76,6 sedangkan nilai minimum kelas kontrol = 66,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Gambar 06 Frekuensi Variabel Posttest
Berdasarkan tabel 02, histogram, dan frekuensi variabel di atas data hasil Tabel 03 Hasil Data Pretest Pretest Pengujian
Sig.
Uji Normalitas Uji Homogenitas
0.061 (ekperimen) dan 0.082 (Kontrol) 0.849
Uji-t
0.957
Uji normalitas sebaran data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov pada signifikansi 0,05. Uji normalitas pada pretest didapatkan hasil untuk nilai signifikansinya kelompok eksperimen = 0.061 dan nilai signifikansinya kelompok kontrol adalah 0.082. Untuk semua variabel signifikansi pada uji KolmogorovSmirnov lebih besar dari 0,05 Dengan demikian maka semua sebaran data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data menggunakan uji Levene’s ditunjukkan bahwa untuk pretest teknik dasar dribbling sepak bola pada kelas eksperimen dan kontrol dengan taraf signifikansi 0.849 maka p lebih besar .
dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa variansi pada setiap kelompok adalah sama (homogen). Berdasarkan hasil pengujian uji-t pada pretest dengan menggunakan uji Independent Samples Test pada signifikansi 0.05 diperoleh nilai signifikansinya = 0.957 maka p> 0.05. Adapun keputusan yang diambil adalah terima Ho dan tolak Ha. hasil ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan nilai pretest teknik dasar dribbling sepak bola antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Tabel 02 Hasil Data Posttes Posttest Pengujian Uji Normalitas
Sig. 0.092 (ekperimen) dan 0.057 (kontrol)
Uji Homogenitas Uji-t
0.906 0.020
Uji normalitas sebaran data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov pada signifikansi 0,05. Uji normalitas pada posttest didapatkan hasil untuk nilai signifikansinya kelompok eksperimen = 0.092 dan nilai signifikansinya kelompok kontrol adalah 0.057. Untuk semua variabel signifikansi pada uji KolmogorovSmirnov lebih besar dari 0,05. Dengan demikian maka semua sebaran data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data menggunakan uji Levene’s ditunjukkan bahwa untuk posttest teknik dasar dribbling sepak bola pada kelas eksperimen dan kontrol dengan taraf signifikansi 0,906 maka p lebih besar dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa variansi pada setiap kelompok adalah sama (homogen). Sedangkan pengujian uji hipotesis pada posttest dengan menggunakan uji Independent Samples Test pada signifikansi 0.05 diperoleh nilai signifikansinya = 0.020. Adapun keputusan yang diambil adalah tolak Ho dan terima Ha. hasil ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar dribbling sepak bola antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Sehubungan dengan hasil penelitian sebelumnya Trianto (2007) yang menyatakan GI dirancang untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam
menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh A.A.Ayu Nevi Yuli Yunita (2014) menemukan model pembelajaran kooperatif tipe GI berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sdn 21 Dauh Puri, I Pt Ariadi tahun (2014) menemukan model pembelajaran kooperatif tipe GI berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Ipa Kelas IV.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar dribbling sepak bola (menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional dimana rata-rata skor hasil belajar siswa di kelompok eksperimen lebih besar dari skor rata-rata siswa di kelompok kontrol pada siswa kelas VII B1 dan B2 SMP N 6 Singaraja. Berdasarkan simpulan diatas, disampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut. (1) guru Penjasorkes, model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas. (2)Penelitian ini dilaksanakan pada pokok bahasan teknik dasar dribbling sepak bola di kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja, sehingga untuk memperoleh bukti-bukti yang lebih umum dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI diharapkan peneliti lain untuk
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) mencoba pada pokok bahasan lain untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam pembelajaran Penjasorkes secara lebih mendalam. DAFTAR PUSTAKA Kanca,
I Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha
A.A.Ayu Nevi Yuli Yunita. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 21 dauh puri. Tersedia pada http://www.ejurnal.com/2015/06/pe ngaruh-model-pembelajarankooperatif_79.html Diakses pada tanggal 14 Desember 2015. I Pt Ariadi tahun. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) Terhadap Hasil Belajar Ipa Kelas Iv. Tersedia pada http://www.ejurnal.com/2015/06/studikomparasi-hasil-belajar-ipa.html surakarta/.Diakses pada tanggal 15 Oktoberr 2015 Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.