Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempeng Mempengaruhi aruhi November 2014
•
wa
•
Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada November 2014 mengalami peningkatan. Posisi M2 pada November 2014 tercatat sebesar Rp4.076,3 T, atau tumbuh 12,7% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Oktober 2014 yang sebesar 12,5% (yoy). Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan tersebut terutama berasal dari komponen Uang Kuasi. Pertumbuhan komponen Uang Kuasi tercatat sebesar 13,9% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 13,7% (yoy). Sementara itu, perkembangan M1 relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 9,8% (yoy).
•
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, naiknya pertumbuhan M2 pada bulan November 2014 dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan pemerintah. Ekspansi keuangan Pemerintah terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas belanja Pemerintah menjelang akhir tahun. Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan masih melambat. Kredit perbankan pada November 2014 tercatat sebesar Rp3.626,2 T atau tumbuh 11,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan Oktober 2014 (12,4%;yoy). Perlambatan pertumbuhan kredit ini sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi.
•
Suku bunga Kredit perbankan masih terus meningkat, sementara suku bunga Deposito menurun. Pada November 2014, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,97%, sedikit meningkat dibandingkan Oktober 2014 yang berada di level 12,93%. Sementara itu, rata – rata suku bunga Deposito berjangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan pada November 2014 masing – masing tercatat sebesar 8,20%, 9,02%, 9,30%, dan 8,74%, turun dibandingkan Oktober 2014 yang masing – masing tercatat sebesar 8,23%, 9,25%, 9,38%, dan 8,77%.
Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit
Tabel 1. 1. Uang Beredar (dalam triliun Rp) 2014
Okt Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) o/w: Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Uang Kuasi Surat Berharga Selain Saham
Nov
4,024.2 4,076.3 940.3 955.5 396.1 405.7 3,066.1 3,099.0 17.7 21.8
% yoy
Okt
Nov
12.5 9.8 8.9 13.7 (22.8)
12.7 9.8 8.0 13.9 (11.8)
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah
KOMPONEN UANG BEREDAR Pertumbuhan Uang beredar (M2) 1 November 2014 mengalami mengala mi peningkatan dibanding Oktober 2014. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.076,3 T, tumbuh 12,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan Oktober 2014 (12,5%;yoy). Peningkatan tersebut terutama bersumber 2 dari akselerasi pertumbuhan komponen Uang Kuasi . Uang Kuasi tercatat sebesar Rp3.099,0 T atau naik 13,9% (yoy) lebih tinggi dibandingkan Oktober 2014 (13,7%;yoy). Sementara itu, komponen M2 lainnya, yaitu M1 tumbuh relatif stabil pada November 2014. Pada November 2014 penghimpunan Dana Pihak Ketiga 3 (DPK) tercatat Rp3.930,1 T, tumbuh 13,4% (yoy) sama dengan periode sebelumnya. Perkembangan penghimpunan DPK yang relatif stagnan tersebut bersumber dari peningkatan pertumbuhan Simpanan Berjangka yang terjadi bersamaan dengan penurunan pertumbuhan Giro dan Tabungan. Simpanan Berjangka di bulan November 2014 tercatat Rp1.828,5 T, atau tumbuh 21,2% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya (20,0%;yoy). Di sisi lain, Giro dan Tabungan tumbuh masing-masing sebesar 7,8% (yoy) dan 7,0% (yoy), melambat dibandingkan Oktober 2014 (9,5%;yoy
1
Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun 2 Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing 3 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. DPK dalam analisis ini dihitung menggunakan konsep moneter yaitu simpanan milik pihak ketiga, baik dalam Rp dan valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang bank yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk tabungan, giro, dan simpanan berjangka. DPK menurut konsep moneter tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan simpanan milik bukan penduduk
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
1
dan 7,3%;yoy) (Tabel 2).
Tabel 2. Penghimpunan Dana (dalam triliun Rp) 2014 Okt Nov 3,273.5 3,308.6 590.3 601.3 1,124.2 1,136.6 1,559.0 1,570.6 613.3 621.5 269.1 271.7 88.1 91.9 256.1 257.9 3,886.8 3,930.1 859.4 873.0 1,212.3 1,228.5 1,815.1 1,828.5
DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
Kurs Rp/USD
12,082.0
% (yoy) Nov Okt 14.8 15.0 11.4 12.3 7.3 6.9 22.5 23.0 6.2 5.4 5.6 (0.9) 6.7 8.8 6.8 11.7 13.4 13.4 9.5 7.8 7.3 7.0 20.0 21.2
12,196.0
Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) 2014 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya o/w: Kredit Lainnya bersih
% yoy
Okt
Nov
4,024.2
4,076.3
Okt 12.5
Nov 12.7
1,096.3 2,927.9 380.0 606.1 226.1 3,844.4
1,102.3 2,974.0 394.5 609.1 214.6 3,912.9
14.7 11.7 12.7 5.8 (4.0) 13.5
11.6 13.2 11.5 4.7 (5.9) 13.3
3,587.7 26.2
3,626.2 10.1
12.4 (27.9)
11.7 (48.2)
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah
Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan (dalam triliun Rp) 2014 Okt Nov 1,704.8 1,720.2 451.6 454.5 628.5 636.2 860.6 872.8 175.3 178.8 155.1 157.2
Keterangan Kredit Modal Kerja (KMK) o/w Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel dan Restoran Kredit Investasi (KI) o/w Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel dan Restoran
% yoy Nov Okt 12.4 11.4 13.6 11.0 13.3 15.0 14.4 13.2 26.7 24.8 11.0 10.1
Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum (dalam triliun Rp) Okt
2014 Nov
yoy (%) Nov Okt
135.7 197.5 321.4
139.1 200.6 321.0
17.2 9.2 9.8
18.7 9.9 8.6
478.9 175.6 654.5
482.6 178.2 660.8
11.4 10.1 11.1
11.3 10.2 11.0
Skala Usaha Mikro Kecil Menengah Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Total UMKM
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Laju pertumbuhan Uang Beredar dipengaruhi oleh pola belanja Pempus yang masih ekspansif. Ekspansi tersebut tercermin pada menurunnya simpanan Pempus yang tercatat sebesar Rp214,6 T, atau tumbuh negatif 5,9% (yoy), lebih rendah dibanding Oktober 2014 (4,0%;yoy). Hal ini sejalan dengan pola aktivitas belanja Pempus di akhir tahun. Sementara itu, laju pertumbuhan kredit pada November 2014 masih mengalami perlambatan. Perkembangan kredit tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik dari 5,12% pada Tw II2014 menjadi 5,01% pada Tw III-2014 (Grafik 1). Posisi penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar Rp3.626,2 T pada November 2014, atau tumbuh 11,7% (yoy) lebih rendah dibanding Oktober 2014 (12,4%;yoy) (Tabel 3). Perlambatan kredit tersebut terjadi pada kredit untuk jenis penggunaan Modal Kerja (KMK) dan Investasi (KI). Perlambatan KMK terutama terjadi pada Industri Pengolahan yang tumbuh 11,0% (yoy) pada November 2014, lebih rendah dibanding Oktober 2014 (13,6%;yoy). Sementara itu, perlambatan KI terjadi pada Industri Pengolahan serta Industri Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) yang masing – masing tumbuh dari 26,7% (yoy) dan 11,0% (yoy) pada Oktober 2014 menjadi 24,8% (yoy) dan 10,1% (yoy) pada November 2014. Secara sektoral, PHR dan industri pengolahan memiliki pangsa terbesar dari total kredit produktif yaitu masing-masing 30,6% dan 24,4%. Sementara itu, kredit yang disalurkan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sedikit mengalami perlambatan. Pada November 2014 posisi kredit UMKM tercatat sebesar Rp660,8 T, atau tumbuh 11,0% (yoy), lebih rendah dibanding Oktober 2014 (11,1%;yoy). Perlambatan terutama terjadi pada skala usaha menengah yang tumbuh 8,6% (yoy) melambat dibandingkan Oktober 2014 (9,8%;yoy). Disisi lain, penyaluran kredit pada sektor properti pada November 2014 tercatat sebesar Rp551,2 T, atau tumbuh 17,3% (yoy), lebih tinggi dibanding Oktober 2014 (16,8%;yoy). Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit Properti, yaitu KPR dan KPA, konstruksi, dan real estate. KPR dan KPA pada November 2014 tercatat sebesar Rp314,6 T, atau tumbuh 12,9%
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
2
Grafik 2. Perkembangan Kredit PHR, Properti, dan Industri Pengolahan
Tabel 6. Kredit Properti (dalam triliun Rp) 2014 Kredit Properti KPR dan KPA Konstruksi Real estate
Okt
Nov
% (yoy) Nov Okt
546.3 311.8 148.5 85.9
551.2 314.6 148.9 87.7
16.8 12.6 26.5 17.4
17.3 12.9 27.1 18.7
Grafik 3. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit %
(yoy), lebih tinggi dibanding Oktober 2014. Sementara itu, kredit Konstruksi dan Real Estate pada November 2014 masing-masing mencatat pertumbuhan 27,1% (yoy) dan 18,7% (yoy), meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya (26,5%;yoy dan 17,4%;yoy). Akselerasi pertumbuhan kredit properti ditengah melambatnya pertumbuhan kredit secara umum mengindikasikan masih meningkatnya permintaan masyarakat akan properti ditengah moderasi pertumbuhan ekonomi. Suku bunga Kredit perbankan masih terus meningkat, sementara Suku bunga4 Deposito menurun. Pada November 2014, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,97%, sedikit meningkat dibandingkan Oktober 2014 yang berada di level 12,93%. Sementara itu, rata – rata suku bunga Deposito berjangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan pada November 2014 masing – masing tercatat sebesar 8,20%, 9,02%, 9,30%, dan 8,74%, turun dibandingkan Oktober 2014 yang masing – masing tercatat sebesar 8,23%, 9,25%, 9,38%, dan 8,77% (Grafik 2).
%
10.0 9.5 9.0 8.5 8.0 7.5 7.0 6.5 6.0 5.5 5.0
BI Rate
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
Kredit (RHS)
13.00 12.80 12.60 12.40 12.20
Desember 2014 D IV IS I S T A T I S T IK M O N E T E R D A N F IS K A L DEPARTEMEN STATISTIK STATISTIK
12.00 11.80 11.60 11.40 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov 2013
4
2014
Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR.
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
3
Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan FaktorFaktor-faktor yang Mempengaruhinya ( Trilliun Rp) 2013
Uraian
2014
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham
3,616.0 870.4 375.8 494.6 2,720.9 1,379.9 1,171.4 208.4 1,082.7 999.9 82.8 258.3 24.7
3,730.2 887.1 399.6 487.5 2,820.3 1,425.1 1,188.2 236.9 1,152.8 1,068.5 84.3 242.4 22.8
3,652.1 842.7 380.1 462.6 2,787.2 1,431.9 1,209.5 222.4 1,119.0 1,034.7 84.3 236.3 22.2
3,642.8 834.5 367.7 466.9 2,786.8 1,438.7 1,224.8 213.9 1,111.3 1,027.6 83.7 236.8 21.5
3,660.3 853.5 377.4 476.1 2,784.9 1,468.3 1,254.4 213.9 1,096.9 1,012.8 84.1 219.6 21.9
3,730.1 880.5 372.3 508.1 2,828.4 1,499.7 1,286.4 213.3 1,105.4 1,020.7 84.7 223.3 21.2
3,789.1 906.7 380.5 526.3 2,859.9 1,522.7 1,293.7 229.1 1,095.7 1,009.5 86.1 241.5 22.4
3,865.8 945.7 381.6 564.1 2,903.3 1,569.8 1,331.0 238.7 1,106.0 1,021.7 84.4 227.5 16.8
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya o/w: Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Saham dan Modal Lainnya Lainnya bersih
3,616.0
3,730.2
3,652.1
3,642.8
3,660.3
3,730.1
3,789.1
987.8 2,628.2 353.8 581.7 227.9 3,454.9
1,011.4 2,718.8 406.6 577.4 170.8 3,526.5
1,035.8 2,616.4 345.7 588.4 242.6 3,491.9
1,013.5 2,629.3 318.7 586.3 267.6 3,506.0
987.7 2,672.6 308.6 592.3 283.6 3,548.9
1,015.0 2,715.1 314.1 597.3 283.2 3,610.0
3,040.8 2,898.1 142.7 (894.2) 19.5
3,098.2 2,965.5 132.7 (920.8) 34.0
3,065.5 2,933.7 131.8 (935.9) 34.5
3,075.7 2,938.2 137.4 (908.6) 33.2
3,113.0 2,975.7 137.3 (902.1) 35.0
3,169.4 3,025.3 144.1 (914.4) 23.3
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
3,895.8 918.5 452.8 465.8 2,959.6 1,597.9 1,364.8 233.1 1,144.0 1,056.1 87.9 217.6 17.7
3,895.1 895.8 399.3 496.6 2,982.4 1,629.3 1,396.7 232.6 1,132.1 1,044.3 87.8 221.0 16.9
4,009.9 949.2 395.2 553.9 3,044.5 1,665.7 1,417.9 247.8 1,142.9 1,055.3 87.6 235.9 16.1
4,024.2 940.3 396.1 544.2 3,066.1 1,680.5 1,444.3 236.2 1,138.7 1,053.8 85.0 246.9 17.7
4,076.3 955.5 405.7 549.8 3,099.0 1,694.4 1,456.3 238.0 1,158.7 1,070.1 88.6 245.9 21.8
3,865.8
3,895.8
3,895.1
4,009.9
4,024.2
4,076.3
1,061.8 2,727.3 290.8 585.8 295.0 3,650.8
1,077.1 2,788.6 325.3 601.5 276.2 3,717.2
1,056.4 2,839.4 293.7 594.7 301.0 3,747.4
1,069.0 2,826.2 306.4 596.0 289.6 3,756.6
1,114.2 2,895.6 345.8 619.3 273.5 3,822.9
1,096.3 2,927.9 380.0 606.1 226.1 3,844.4
1,102.3 2,974.0 394.5 609.1 214.6 3,912.9
3,188.6 3,048.0 140.6 (921.8) 26.0
3,259.2 3,121.6 137.6 (967.2) 27.5
3,274.1 3,132.9 141.2 (944.3) 49.2
3,292.3 3,144.1 148.2 (959.6) 39.0
3,349.1 3,200.1 149.0 (988.4) 42.8
3,387.0 3,215.4 171.6 (991.4) 26.2
3,442.2 3,245.4 196.8 (1,006.2) 10.1
Sep 3,256.8 601.1 1,125.8 1,529.9 615.9 256.2 90.9 268.8 3,872.8 857.3 1,216.7 1,798.7
Okt 3,273.5 590.3 1,124.2 1,559.0 613.3 269.1 88.1 256.1 3,886.8 859.4 1,212.3 1,815.1
Nov 3,308.6 601.3 1,136.6 1,570.6 621.5 271.7 91.9 257.9 3,930.1 873.0 1,228.5 1,828.5
Keterangan: Sejak data Januari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah
Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
Kurs Rp/USD
2013 Nov Des 2,876.2 2,970.9 535.5 536.5 1,063.3 1,135.3 1,277.3 1,299.0 589.5 607.4 274.2 260.7 84.5 86.7 230.8 259.9 3,465.7 3,578.2 809.7 797.2 1,147.8 1,222.0 1,508.1 1,558.9
Jan 2,923.3 503.6 1,098.9 1,320.8 588.4 256.0 86.5 245.9 3,511.7 759.6 1,185.4 1,566.7
Feb 2,943.5 509.4 1,098.0 1,336.1 576.9 254.9 85.8 236.2 3,520.4 764.3 1,183.8 1,572.3
Mar 2,964.4 518.0 1,080.0 1,366.4 561.0 238.9 86.2 235.9 3,525.4 756.9 1,166.1 1,602.3
Apr 3,036.8 548.2 1,088.9 1,399.6 564.4 243.9 86.9 233.6 3,601.1 792.1 1,175.8 1,633.2
Mei 3,048.8 566.3 1,078.4 1,404.0 602.9 264.3 88.3 250.3 3,651.6 830.6 1,166.7 1,654.3
2014 Jun 3,135.3 609.8 1,090.8 1,434.8 593.3 246.8 86.8 259.8 3,728.7 856.6 1,177.6 1,694.5
Jul 3,093.4 506.1 1,123.6 1,463.7 584.2 241.1 90.5 252.6 3,677.6 747.2 1,214.1 1,716.3
Agt 3,154.0 539.4 1,113.4 1,501.3 587.5 244.0 90.3 253.1 3,741.5 783.4 1,203.7 1,754.4
11,977.0 12,189.0 12,226.0 11,634.0 11,404.0 11,532.0 11,611.0 11,969.0 11,591.0 11,717.0 12,212.0 12,082.0 12,196.0
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
4
Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan
Nov
2013 Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
2014 Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
2,713.5 531.8
2,775.7 548.0
2,747.2 541.5
2,780.4 518.3
2,820.9 517.9
2,857.1 534.1
2,896.7 537.5
2,958.3 542.5
2,987.9 536.7
2,983.9 543.0
3,024.1 566.1
3,032.6 555.1
3,063.9 562.3
771.2 110.2 41.1 143.3 61.6 30.1 142.8 94.6 84.1 63.4 1,543.5 68.5 78.1 409.5 17.4 88.5 553.3 58.7 181.3 88.0 930.6 3,245.3
639.9 98.4 31.3 127.7 48.1 25.7 122.6 84.4 65.5 36.1 1,592.9 72.1 84.2 426.6 13.1 86.2 568.2 60.0 185.7 96.9 936.8 3,169.6
794.9 114.4 39.9 151.0 66.0 33.0 144.4 96.9 85.6 63.5 1,553.6 70.7 79.2 419.6 18.5 78.7 556.5 59.1 182.1 89.2 940.3 3,288.7
801.2 117.1 39.8 153.5 65.5 33.1 145.8 96.7 86.1 63.7 1,552.3 70.0 80.6 409.9 24.2 79.9 562.0 56.9 180.0 88.7 945.3 3,298.8
806.9 117.6 39.1 156.5 66.6 33.7 146.8 96.4 86.9 63.5 1,582.8 73.7 77.5 411.4 22.8 83.6 578.6 59.9 185.4 89.9 948.9 3,338.7
822.6 118.6 39.6 161.1 66.8 34.2 148.8 100.8 88.0 64.7 1,615.5 78.2 81.7 415.2 23.0 86.5 590.7 62.9 184.4 92.9 953.0 3,391.2
838.5 120.6 40.5 168.3 68.5 35.9 151.7 105.0 91.2 56.8 1,619.0 80.8 73.5 414.5 22.0 86.9 604.1 65.2 200.1 71.8 976.8 3,434.3
849.8 122.4 39.7 171.8 68.1 37.1 153.8 105.4 93.4 58.1 1,661.0 81.4 73.6 430.3 14.6 92.1 624.2 65.0 213.7 66.1 990.0 3,500.7
844.7 123.5 38.7 170.7 68.2 37.4 153.7 101.4 93.8 57.3 1,682.2 82.7 80.3 434.8 17.9 97.3 624.6 67.5 210.4 66.7 997.7 3,524.6
849.5 124.6 40.1 171.8 68.1 38.1 154.0 101.8 93.3 57.8 1,677.0 83.7 85.7 431.9 20.0 100.9 618.1 67.7 203.1 66.0 1,000.4 3,526.9
863.5 125.1 42.4 175.9 69.0 38.7 156.0 103.4 94.8 58.2 1,714.5 84.6 88.8 448.6 18.6 105.7 624.1 69.1 207.2 67.8 1,012.2 3,590.2
860.6 125.9 41.5 175.3 66.2 41.9 155.1 102.2 95.6 57.0 1,704.8 84.7 81.6 451.6 9.9 108.1 628.5 65.6 207.5 67.3 1,022.2 3,587.7
872.8 130.1 40.5 178.8 68.0 43.2 157.2 101.0 94.4 59.6 1,720.2 85.3 85.9 454.5 10.2 107.2 636.2 65.0 208.1 67.9 1,033.2 3,626.2
Jenis Valuta Rupiah Valas Jenis Penggunaan KI Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KMK Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KK Total
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
5