Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi • •
Desember 2016
wa
Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Desember 2016. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.003,3 triliun atau tumbuh 10,0% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 9,3% (yoy). Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh 17,3% (yoy) dan 0,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan November 2016 yang tercatat masing-masing sebesar 12,5% (yoy) dan -2,9% (yoy).
•
Peningkatan pertumbuhan M2 terutama dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus). Pada akhir tahun, operasi keuangan Pempus meningkat seperti tercermin pada penurunan simpanan Pempus di Perbankan. Kondisi ini sejalan dengan meningkatnya tagihan bersih kepada Pempus yang pada akhir Desember 2016 tercatat sebesar Rp519,3 triliun atau tumbuh 5,7% (yoy), berbeda dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami penurunan -2,3% (yoy).
•
Sementara itu, suku bunga kredit tercatat menurun dan suku bunga simpanan berjangka bergerak bervariasi. Pada Desember 2016, suku bunga kredit tercatat sebesar 12,04%, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 12,16%. Demikian halnya dengan suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 6 dan 12 bulan yang mengalami penurunan dari masing-masing sebesar 7,12% dan 7,40% pada bulan sebelumnya, menjadi masing-masing sebesar 7,11% dan 7,31%, Di sisi lain, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1 dan 24 bulan mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya, yakni dari masing-masing sebesar 6,36% dan 7,36% pada November 2016, menjadi sebesar 6,46% dan 7,38%. Adapun suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 3 bulan tidak mengalami perubahan dibanding bulan sebelumnya yakni sebesar 6,69%. KOMPONEN UANG BEREDAR % 25
PDB (RHS)
M2
Kredit
M1
%
DPK
20
5.5
Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang
5.0
Beredar
17.3 15
4.5
dalam
4.0 9.5
5
3.5
sebesar
3.0
pertumbuhan
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des* 2014
Keterangan: *Data sementara
2015
meningkat
pada
Rp5.003,3 triliun atau tumbuh sebesar 10,0%
10.0
0
luas)
Desember 2016. Posisi M2 tercatat sebesar
10
7.8
arti
2016
Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit
(yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 9,3%
(yoy) M2
(Tabel
tersebut
1).
Akselerasi
bersumber
dari
pertumbuhan komponen M1 dan surat berharga selain saham. M1 tumbuh meningkat dari 12,5% (yoy) pada November 2016 menjadi 17,3% (yoy) pada Desember 2016. Selain itu, posisi surat berharga selain saham tercatat tumbuh sebesar DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
1
0,9% (yoy), berbeda dibanding bulan sebelumnya
Tabel 1. Uang Beredar (dalam triliun Rp)
yang mengalami penurunan sebesar -2,9% (yoy).
2016 Uang Beredar Dalam Arti Luas (M2) Uang Beredar Dalam Arti Sempit (M1) Uang Kuasi Surat Berharga Selain Saham
% (yoy)
Nov
Des*
4,867.6 1,182.7 3,670.4 14.5
5,003.3 1,237.5 3,752.2 13.5
Nov'16 Des'16* 9.3 12.5 8.4 (2.9)
10.0 17.3 7.8 0.9
Keterangan: *Data sementara
Akselerasi
pertumbuhan
M2
tersebut
sedikit
tertahan oleh perlambatan pertumbuhan uang kuasi 1.
Posisi uang kuasi yang memiliki pangsa
75,0% dari total M2 atau sebesar Rp3.752,2 triliun, tumbuh melambat dari 8,4% (yoy) pada November
2016
menjadi
7,8%
(yoy)
pada
Desember 2016. Sementara itu, perkembangan
.
Dana Pihak Ketiga (DPK) 2 mengalami peningkatan dari 9,0% (yoy) pada November 2016 menjadi 9,5% (yoy). Hal ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan giro rupiah dari 15,4% (yoy) menjadi 23,1% (yoy) pada Desember 2016. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR
Keterangan: *Data sementara
Grafik 2. Pertumbuhan DPK
Ekspansi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus)
telah
mendorong
peningkatan
pertumbuhan M2 pada Desember 2016. Hal ini tercermin pada penurunan kewajiban kepada
Tabel 2. Penghimpunan Dana (dalam triliun Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka Keterangan: *Data sementara
2016 Nov 3,943.4 758.8 1,348.7 1,835.8 685.6 290.1 128.0 267.5 4,628.9 1,048.9 1,476.8 2,103.3
Des* 4,042.1 781.2 1,434.7 1,826.1 705.7 283.8 134.4 287.5 4,747.8 1,065.1 1,569.1 2,113.7
Pempus (simpanan Pempus) di Perbankan dari
% (yoy) Nov'16 Des'16* 11.2 15.4 13.0 8.3 (2.4) (5.4) 7.8 (3.5) 9.0 8.8 12.5 6.7
11.3 23.1 10.9 7.1 0.4 (6.2) 13.7 2.0 9.5 13.7 11.2 6.4
tumbuh 30,6% (yoy) pada November 2016 menjadi turun -0,5% (yoy). Menurunnya simpanan Pempus di Perbankan tersebut sejalan dengan meningkatnya tagihan bersih kepada Pempus sebesar 5,7% (yoy) atau mencapai Rp519,3 triliun, berbeda dibanding bulan sebelumnya yang turun sebesar -2,3% (yoy). Sementara itu, kredit 3 yang disalurkan oleh perbankan pada Desember 2016 tercatat sebesar
Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. Sementara, dalam menganalisis perkembangan DPK termasuk juga simpanan yang diblokir dan merupakan simpanan milik pihak ketiga (tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan Bukan penduduk), baik dalam Rupiah dan Valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka. 3 Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum yang berkedudukan di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk. 1 2
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
2
Rp4.401,9 triliun atau tumbuh 7,8% (yoy) lebih
Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam triliun Rp) 2016
rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang
% yoy
Nov
Des*
Nov'16 Des'16*
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
4,867.6
5,003.3
9.3
10.0
Aktiva Luar Negeri Bersih
1,262.9
1,298.9
11.9
10.4
Aktiva Dalam Negeri Bersih a.l: Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat
3,604.7
3,704.3
8.5
9.9
tumbuh sebesar 8,5% (yoy). Berdasarkan
jenis
penggunaan,
perlambatan
pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada kredit modal kerja (KMK) maupun kredit investasi (KI). KMK tercatat sebesar Rp2.042,1 triliun atau
508.9
519.3
(2.3)
5.7
tumbuh 6,7% (yoy), lebih rendah dibanding bulan
Tagihan kepada Pemerintah Pusat
780.8
782.7
7.1
3.6
sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,2% (yoy).
Kewajiban kepada Pemerintah Pusat
272.0
263.4
30.6
(0.5)
4,621.6
4,710.5
8.9
9.1
4,314.2
4,401.9
8.5
7.8
(1,284.4)
(1,276.2)
11.0
8.8
244.5
35.6
perlambatan dari 11,9% (yoy) pada November
Tagihan Kepada Sektor Lainnya a.l: Kredit3 Modal
Sementara itu, pertumbuhan KI juga mengalami
Lainnya bersih
67.8
77.7
Keterangan: *Data sementara
2016 menjadi 8,8% (yoy). Perlambatan KMK dan KI terutama dipicu oleh perlambatan pertumbuhan kredit yang disalurkan pada
sektor
industri
pengolahan
serta
perdagangan, hotel dan restoran (PHR). Penyaluran kredit kepada sektor industri pengolahan baik
Tabel 4. Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) (dalam triliun Rp) 2016
Keterangan
% yoy
Nov
Des*
1,986.6
2,042.1
7.2
6.7
513.7
538.1
2.1
1.8
Perdagangan, Hotel dan Restoran
736.5
747.1
6.9
5.8
Kredit Investasi (KI) a.l: Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel dan Restoran
1,100.1 228.3 202.0
1,114.9 228.3 202.6
11.9 7.7 13.5
8.8 3.8 8.8
Kredit Modal Kerja (KMK) a.l: Industri Pengolahan
Nov'16 Des'16*
Keterangan: *Data sementara
dalam bentuk KMK maupun KI masing – masing tumbuh 1,8% (yoy) dan 3,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan
November
2016
yang
tumbuh
sebesar 2,1% (yoy) dan 7,7% (yoy). Selain itu, KMK dan KI yang disalurkan pada sektor PHR juga mengalami perlambatan dari 6,9% (yoy) dan 13,5% (yoy) pada November 2016 menjadi 5,8% (yoy) dan 8,8% (yoy) (Tabel 4). Pertumbuhan kredit yang masih terbatas juga terjadi pada kredit yang disalurkan bank umum untuk sektor UMKM. Posisi kredit UMKM yang
Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum (dalam triliun Rp) 2016 Skala Usaha Mikro Kecil Menengah Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Total UMKM
disalurkan bank umum pada Desember 2016
yoy (%) Nov'16 Des'16
Nov
Des
181.8 239.8 382.5
182.9 241.5 377.7
14.7 15.4 7.7
10.9 11.8 5.2
584.6 219.4 804.1
587.3 214.8 802.1
10.2 14.9 11.4
9.3 6.0 8.4
tercatat sebesar Rp802,1 triliun atau tumbuh 8,4% (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 11,4% (yoy). Berdasarkan skala usahanya, pertumbuhan kredit untuk skala usaha mikro, kecil dan menengah tumbuh melambat dari masing-masing sebesar 14,7% (yoy), 15,4% (yoy) dan 7,7% (yoy) menjadi 10,9% (yoy), 11,8% (yoy) DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
3
Tabel 6. Kredit Properti (dalam triliun Rp) 2016 % (yoy) Nov Des* Nov'16 Des'16* Kredit Properti KPR dan KPA Konstruksi Real estate
697.1 362.8 209.4 124.9
713.4 368.3 214.3 130.8
13.4 7.5 21.3 19.4
15.0 8.1 24.2 22.2
Keterangan: *Data sementara
dan 5,2% (yoy) pada Desember 2016. Ditengah melambatnya penyaluran kredit untuk usaha besar dan kredit UMKM, pertumbuhan kredit
yang
disalurkan pada
sektor
properti
mengalami peningkatan pada Desember 2016. Posisi kredit properti tercatat sebesar Rp713,4 triliun atau tumbuh 15,0% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 13,4% (yoy).
Kenaikan
tersebut
bersumber
dari
peningkatan pertumbuhan kredit yang disalurkan melalui KPR dan KPA, kredit konstruksi serta kredit
35.0
PHR
30.0
Properti
Industri Pengolahan
real estate. KPR dan KPA tumbuh 8,1% (yoy), lebih
25.0 20.0
15.0
tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh
6.4
7,5% (yoy) sejalan dengan kebijakan pelonggaran
2.4
LTV (Loan to Value) yang berlaku sejak 29 Agustus
15.0 10.0 0.0 -5.0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des*
5.0
2014
2015
2016 (Tabel 6). Kredit konstruksi dan real estate
2016
meningkat dari 21,3% (yoy) dan 19,4% (yoy) menjadi 24,2% (yoy) dan 22,2% (yoy) pada
Grafik 3. Perkembangan Kredit Properti, Industri Pengolahan dan PHR
Desember 2016. SUKU BUNGA SIMPANAN DAN KREDIT 4
Suku bunga kredit tercatat menurun sementara pergerakan suku bunga simpanan berjangka %
BI 7-Day Repo Rate 3 Bulan Kredit (RHS)
10.0
BI Rate 6 Bulan
1 Bulan 12 Bulan
13.0 12.8
9.0
12.6
8.0
12.4
7.0
12.2 12.0
6.0
11.8
5.0
11.6 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des
4.0
%
2014
2015
11.4
2016
Grafik 4. Perkembangan BI 7-Day Repo Rate, Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit
bervariasi. kredit
Pada Desember 2016, suku bunga
tercatat
sebesar
12,04%,
turun
dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 12,16%. Demikian halnya dengan suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 6 dan 12 bulan yang mengalami penurunan dari masing-masing sebesar 7,12% dan 7,40% pada bulan sebelumnya, menjadi
masing-masing
7,31%,
Di
berjangka mengalami
sisi
sebesar
lain, suku
dengan
tenor
peningkatan
7,11%
bunga
1
dan
dan
simpanan 24
bulan
dibanding
bulan
sebelumnya, yakni dari masing-masing sebesar
4
Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR.
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
4
6,36% dan 7,36% pada November 2016, menjadi sebesar 6,46% dan 7,38%. Adapun suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 3 bulan tidak mengalami
perubahan
dibanding
bulan
sebelumnya yakni sebesar 6,69%. (Grafik 4).
JANUARI 2017 DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
5
Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) Uraian
2015
Des
2016
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des*
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham
4,548.8 1,055.4 469.5 585.9 3,480.0 1,845.6 1,587.9 257.7 1,361.7 1,245.9 115.8 272.7 13.4
4,498.4 1,046.3 439.9 606.4 3,436.5 1,863.5 1,607.4 256.1 1,308.9 1,195.4 113.5 264.1 15.6
4,522.0 1,035.6 422.1 613.4 3,473.0 1,899.1 1,657.0 242.1 1,303.0 1,189.8 113.2 271.0 13.4
4,561.9 1,064.7 420.2 644.5 3,483.7 1,919.9 1,683.3 236.6 1,302.6 1,189.6 113.1 261.2 13.4
4,581.9 1,089.2 435.3 653.9 3,479.7 1,915.7 1,687.8 227.9 1,310.0 1,198.8 111.1 254.0 13.0
4,614.1 1,118.8 440.7 678.1 3,483.4 1,920.6 1,699.0 221.7 1,318.4 1,206.1 112.4 244.4 11.9
4,737.5 1,184.3 511.3 673.0 3,539.3 1,897.8 1,681.6 216.2 1,386.2 1,273.8 112.4 255.3 13.8
4,730.4 1,144.5 474.2 670.3 3,574.0 1,947.2 1,727.4 219.9 1,378.0 1,261.4 116.6 248.8 11.9
4,746.0 1,135.5 466.5 669.0 3,596.4 1,954.7 1,726.7 228.0 1,394.0 1,276.1 117.9 247.7 14.1
4,737.6 1,126.0 469.5 656.5 3,599.2 1,939.5 1,715.6 223.9 1,396.4 1,274.4 122.0 263.3 12.3
4,778.5 1,142.8 467.3 675.5 3,622.7 1,971.4 1,742.4 228.9 1,395.3 1,272.3 123.0 256.0 13.0
4,867.6 1,182.7 476.9 705.9 3,670.4 1,983.6 1,739.8 243.8 1,424.1 1,301.3 122.8 262.8 14.5
5,003.3 1,237.5 508.0 729.5 3,752.2 1,986.1 1,725.7 260.4 1,506.7 1,379.8 126.9 259.4 13.5
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih
4,548.8 1,176.6 3,372.2
4,498.4 1,143.2 3,355.2
4,522.0 1,146.2 3,375.8
4,561.9 1,186.8 3,375.1
4,581.9 1,180.5 3,401.4
4,614.1 1,163.2 3,450.9
4,737.5 1,221.9 3,515.5
4,730.4 1,216.9 3,513.5
4,746.0 1,269.0 3,477.0
4,737.6 1,270.3 3,467.3
4,778.5 1,274.8 3,503.6
4,867.6 1,262.9 3,604.7
5,003.3 1,298.9 3,704.3
Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya
491.1 755.8 265 4,318.1
533.0 751.4 218 4,277.0
563.5 766.7 203 4,271.3
517.3 764.9 248 4,309.7
513.2 768.0 255 4,310.1
542.2 785.8 244 4,365.9
511.2 773.6 262 4,451.9
502.3 751.5 249 4,483.6
486.3 779.5 293 4,473.9
410.5 773.7 363 4,535.3
442.1 768.9 327 4,543.2
508.9 780.8 272 4,621.6
519.3 782.7 263 4,710.5
Tagihan k/Lembaga Keuangan Lainnya: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Pemerintah Daerah: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan BUMN: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Modal Lainnya bersih
272 201 70 7 6 0 218 187 30 3,822.1 3,681.3 140.8 (1,173.0) 57.3
274 201 74 7 7 0 220 188 32 3,775.5 3,615.0 160.5 (1,202.9) 48.9
280 203 77 7 7 0 206 177 29 3,778.6 3,611.7 166.9 (1,186.9) 28.5
255 178 77 7 7 0 249 218 31 3,799.2 3,626.6 172.6 (1,216.7) 43.8
252 174 79 7 7 0 244 214 30 3,806.9 3,640.1 166.9 (1,215.6) 83.6
259 183 76 7 7 0 253 222 32 3,846.3 3,690.1 156.2 (1,244.9) 81.7
267 192 75 7 7 0 276 245 31 3,901.6 3,758.1 143.5 (1,265.8) 116.9
267 189 78 7 7 0 276 247 29 3,933.8 3,721.8 212.0 (1,250.9) 62.5
270 189 81 5 5 0 271 243 28 3,927.5 3,743.1 184.3 (1,279.0) 82.2
274 193 81 1 1 0 282 255 27 3,978.1 3,796.2 181.9 (1,265.9) 83.1
275 191 84 1 1 0 291 265 26 3,976.6 3,791.3 185.3 (1,263.2) 75.8
277 193 84 1 1 0 298 270 27 4,046.3 3,851.4 194.9 (1,284.4) 67.8
290 203 87 1 1 0 305 275 29 4,115.0 3,924.3 190.7 (1,276.2) 77.7
a.l:
Keterangan: Sejak data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker’s Acceptances) dan Tagihan Repo. *Data sementara
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
6
Lampiran 2. Pertumbuhan Uang Beredar dan Faktor yang Mempengaruhinya (yoy;%) 2015 Uraian
2016
Dec
Jan
9.0 12.0 12.0 12.0 8.4 6.7 7.6 1.3 10.3 8.9 28.2 11.3 (38.1)
7.7 14.0 12.4 15.1 6.3 4.2 5.5 (3.3) 10.5 9.3 24.0 1.4 (31.7)
7.2 11.6 8.8 13.6 5.9 2.8 5.5 (12.5) 10.2 9.1 23.5 8.3 18.0
7.4 11.2 10.0 12.0 6.4 3.8 7.1 (14.6) 11.2 10.4 21.2 2.3 1.2
7.2 13.5 10.0 16.0 5.4 2.9 6.2 (16.6) 11.3 10.8 17.4 (3.4) (8.3)
7.6 14.1 8.4 18.1 5.8 3.4 7.7 (20.8) 12.8 12.0 22.1 (8.1) (17.2)
8.7 13.9 24.8 6.9 7.1 3.7 7.9 (20.0) 16.4 16.4 16.8 (10.7) 1.1
8.2 10.9 9.9 11.6 7.5 6.5 10.2 (15.4) 13.0 12.3 20.9 (10.7) (22.8)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih a.l: Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya
9.0 6.4 9.9 17.9 22.7 32.9 9.0
7.7 (4.3) 12.6 46.6 21.1 (14.9) 8.7
7.2 (5.1) 12.1 47.3 18.6 (23.1) 7.9
7.4 (0.2) 10.4 21.3 15.0 3.8 8.2
7.2 1.7 9.2 22.9 14.2 (0.2) 7.0
7.6 (2.2) 11.3 48.5 17.5 (19.8) 7.0
8.7 2.7 11.0 25.2 14.2 (2.6) 7.1
Tagihan k/Lembaga Keuangan Lainnya: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Pemerintah Daerah: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan BUMN: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Modal Lainnya bersih
7.5 6.6 10.2 (1.8) (1.8) 0.1 2.0 (3.5) 58.2 9.6 10.9 (17.1) 14.2 15.2
10.5 9.2 14.4 1.2 1.2 0.0 (2.7) (8.7) 55.9 9.3 10.5 (11.9) 13.5 11.7
8.8 8.2 10.3 5.0 5.0 (0.0) (7.6) (10.3) 13.0 8.8 9.1 2.5 10.4 (35.7)
(0.6) (2.8) 4.8 8.1 8.1 (0.0) 18.8 20.4 8.5 8.3 8.4 5.4 13.0 35.5
(3.2) (5.3) 1.8 18.8 18.9 0.0 11.2 12.3 4.0 7.5 8.1 (3.0) 14.9 111.2
0.1 (0.2) 0.9 18.7 18.7 0.0 10.2 9.8 13.0 7.3 8.4 (13.7) 16.1 73.4
2.2 2.6 1.4 18.3 18.4 0.0 15.5 16.4 9.5 6.9 8.5 (23.8) 16.9 353.5
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham
Feb
Mar
May
Apr
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Des*
7.8 10.6 10.3 10.9 7.0 5.8 9.0 (13.8) 14.1 14.3 12.0 (15.2) (9.9)
5.1 5.9 9.5 3.5 5.0 4.0 7.6 (17.2) 10.9 12.0 0.6 (13.1) (35.8)
7.5 10.3 7.4 12.3 6.8 6.2 8.9 (10.6) 11.5 11.9 6.9 (9.6) (16.1)
9.3 12.5 8.9 15.1 8.4 8.1 9.9 (3.3) 11.6 12.3 5.0 (4.3) (2.9)
10.0 17.3 8.2 24.5 7.8 7.6 8.7 1.0 10.7 10.7 9.6 (4.9) 0.9
8.2 3.3 9.9 23.3 9.0 (11.7) 7.9
7.8 7.7 7.8 15.6 9.0 (0.5) 6.2
5.1 3.1 5.8 (14.9) 8.1 55.6 6.2
7.5 13.3 5.6 (10.8) 6.7 45.2 7.2
9.3 11.9 8.5 (2.3) 7.1 30.6 8.9
10.0 10.4 9.9 5.7 3.6 (0.5) 9.1
1.5 (0.5) 6.8 18.4 18.4 0.0 14.3 15.5 4.7 7.9 7.5 15.2 14.2 29.1
2.8 0.3 9.0 (19.0) (19.1) (0.0) 16.1 17.9 2.5 5.9 6.5 (5.7) 12.4 103.7
2.4 0.9 6.2 (79.3) (79.5) (0.0) 19.1 18.8 22.4 5.8 6.1 (0.6) 6.6 137.7
7.3 6.3 9.7 (90.5) (90.8) (0.0) 22.9 27.0 (8.0) 6.3 6.5 3.0 11.1 244.9
12.4 9.5 19.8 (90.1) (90.4) 0.0 25.3 29.7 (6.1) 7.8 7.4 17.0 11.0 244.5
6.7 0.6 24.5 (91.0) (91.3) (0.2) 40.0 46.9 (2.8) 7.7 6.6 35.4 8.8 35.6
Keterangan: Sejak data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker’s Acceptances) dan Tagihan Repo. *Data sementara
Lampiran 3. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
2015 Des 3,632.4 634.4 1,293.5 1,704.6 702.8 302.7 118.2 282.0 4,335.3 937.1 1,411.6 1,986.6
2016 Jan 3,600.0 646.2 1,237.0 1,716.8 688.9 294.0 115.6 279.3 4,288.9 940.2 1,352.6 1,996.1
Feb 3,655.4 654.0 1,236.9 1,764.5 677.0 297.8 115.3 263.9 4,332.4 951.8 1,352.2 2,028.4
Mar 3,695.4 686.6 1,225.8 1,783.1 657.7 286.0 115.4 256.3 4,353.1 972.6 1,341.1 2,039.4
Apr 3,733.5 693.7 1,241.9 1,797.8 640.7 278.7 113.4 248.5 4,374.1 972.4 1,355.4 2,046.3
Mei 3,770.0 720.5 1,247.1 1,802.4 625.5 267.6 114.4 243.5 4,395.5 988.1 1,361.5 2,046.0
Jun 3,820.9 719.7 1,317.5 1,783.6 635.1 282.2 115.7 237.1 4,455.9 1,001.9 1,433.2 2,020.8
Jul 3,838.1 709.0 1,303.4 1,825.6 635.5 275.9 119.3 240.3 4,473.6 985.0 1,422.8 2,065.9
Agt 3,859.3 713.4 1,318.7 1,827.2 640.8 271.6 120.9 248.3 4,500.1 985.0 1,439.7 2,075.5
Sep 3,836.8 703.3 1,320.4 1,813.1 658.5 288.2 126.0 244.3 4,495.3 991.5 1,446.4 2,057.4
Okt 3,877.1 722.2 1,318.2 1,836.7 659.2 282.3 127.5 249.5 4,536.3 1,004.4 1,445.6 2,086.2
Nov
Des*
3,943.4 758.8 1,348.7 1,835.8 685.6 290.1 128.0 267.5 4,628.9 1,048.9 1,476.8 2,103.3
4,042.4 781.3 1,434.8 1,826.3 705.7 283.8 134.4 287.5 4,748.2 1,065.1 1,569.2 2,113.9
Keterangan: *Data sementara
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
7
Lampiran 4. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan
2015 Dec
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
2016 Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Des*
1,025.1 159.6 57.7 220.0 85.5 52.1 186.3 97.6 98.9 67.3 1,914.3 106.3 70.7 528.7 13.7 122.5 706.2 75.6 220.3 70.3 1,143.8 4,083.2
1,025.1 161.7 57.8 220.7 85.3 52.0 185.9 96.9 99.9 64.9 1,839.0 103.6 63.3 507.4 19.3 113.2 680.7 73.8 216.2 61.4 1,145.3 4,009.3
1,020.8 161.9 55.7 220.0 83.5 52.4 178.3 96.3 97.8 74.9 1,826.2 103.7 60.1 497.5 16.9 114.7 672.1 74.3 212.9 74.0 1,150.5 3,997.5
1,021.9 161.5 54.6 218.7 82.8 53.4 180.4 98.1 97.0 75.5 1,847.4 103.4 59.6 497.7 15.6 118.8 688.6 73.3 216.0 74.3 1,159.0 4,028.3
1,026.8 165.2 54.1 219.8 82.7 53.4 182.7 97.8 97.1 73.9 1,847.2 107.2 57.9 499.2 17.1 123.4 686.6 72.8 211.1 71.8 1,163.4 4,037.4
1,035.8 167.2 55.9 220.2 83.0 54.3 185.0 98.2 98.2 73.9 1,890.8 107.6 57.6 505.7 18.3 128.3 703.1 73.4 221.7 75.3 1,173.9 4,100.5
1,050.2 169.2 53.0 219.5 87.1 58.5 188.2 97.0 101.0 76.8 1,962.0 110.4 60.9 513.0 23.9 136.4 725.0 75.5 236.8 80.2 1,188.6 4,200.9
1,045.2 169.2 54.4 217.5 88.4 57.8 187.0 94.5 100.4 75.9 1,932.0 107.7 60.2 506.0 27.3 136.2 712.0 74.7 228.6 79.4 1,186.4 4,163.5
1,051.0 173.8 52.4 219.5 88.2 57.9 188.4 93.6 102.9 74.0 1,933.8 107.4 53.2 505.0 28.3 140.9 714.0 74.1 230.4 80.1 1,194.4 4,179.1
1,066.9 178.5 54.5 219.0 94.0 58.5 189.5 93.3 104.6 75.0 1,970.8 108.1 55.6 509.9 27.5 148.8 736.7 70.7 232.7 80.8 1,206.7 4,244.4
1,069.0 178.9 53.6 218.8 94.7 58.8 191.8 92.4 105.8 74.3 1,963.6 111.1 56.9 503.5 30.6 152.2 727.0 68.7 231.4 82.2 1,214.4 4,247.0
1,100.1 181.6 61.1 228.3 101.7 58.7 202.0 93.2 108.5 65.0 1,986.6 111.4 60.3 513.7 31.6 153.3 736.5 67.6 245.4 66.9 1,228.2 4,314.9
1,114.9 183.3 57.7 228.3 108.6 61.2 202.6 94.2 112.6 66.2 2,042.2 114.6 59.6 538.1 26.8 155.6 747.2 72.5 259.4 68.3 1,244.9 4,402.0
Jenis Penggunaan KI Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KMK Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KK Total
Keterangan: *Data sementara
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
8