Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempeng Mempengaruhi aruhi Januari 2016
• •
•
•
wa
Likuiditas perekonomian M2 (uang beredar dalam arti luas) pada Januari 2016 tumbuh 7,7% (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,9% (yoy). Berdasarkan komponennya perlambatan M2 bersumber dari pertumbuhan Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta giro valas) yang turun dari 8,4% pada Desember 2015 menjadi sebesar 6,2% (yoy) pada Januari 2016. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan M2 terutama dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Januari 2016 tercatat sebesar Rp4.009,4 triliun atau tumbuh 9,3% (yoy), melambat dari 10,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan, sementara suku bunga kredit tidak berubah. Pada Januari 2016, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,51%, 7,90%, 8,50%, 8,43%, dan 9,06%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing – masing tercatat sebesar 7,60%, 7,99%, 8,54%, 8,47%, dan 9,07%. Sementara itu, suku bunga kredit pada Januari 2016 tercatat sebesar 12,83%, relatif tetap dibandingkan bulan sebelumnya. KOMPONEN UANG BEREDAR Pertumbuhan M2 (uang beredar dalam arti luas) 1 mengalami perlambatan pada Januari 2016. 2016. Posisi M2 pada akhir Januari 2016 tercatat sebesar Rp4.497,6 triliun, atau tumbuh 7,7% (yoy), melambat dibanding Desember 2015 yang tumbuh 8,9% (yoy). Perlambatan pertumbuhan M2 tersebut terutama bersumber dari 2 melambatnya pertumbuhan uang kuasi . Namun demikian, perlambatan pertumbuhan M2 tersebut tertahan oleh akselerasi pertumbuhan M1 pada Januari 2016.
Grafik 1. Pert Pertumbuhan umbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit
Pada Januari 2016 uang kuasi tercatat sebesar Rp3.435,6 triliun, tumbuh melambat dari 8,4% Tabel 1. Uang Beredar (dalam triliun Rp) (yoy) pada Desember 2015 menjadi 6,2% (yoy) 2015 2016 % (yoy) pada Januari 2016. Perlambatan tersebut didorong Dec Jan* Dec'15 Jan'16* oleh melambatnya pertumbuhan simpanan dalam Uang Beredar Luas (M2) 4,546.7 4,497.6 7.7 valas. 8.9 Uang Beredar Sempit (M1)
1,055.3
1,046.4
12.0
14.0
o/w Uang kartal di luar Bank Umum dan BPR Uang Kuasi Surat Berharga Selain Saham
469.4 3,478.1 13.4
440.0 3,435.6 15.6
12.0 8.4 (38.1)
12.5 triliun pada Januari 2016 atau tumbuh meningkat 6.2 dari 12,0% (yoy) pada Desember 2015 menjadi (31.7)
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Desember 2015 1
2
Disisi lain, posisi M1 tercatat sebesar Rp1.046,4
14,0% (yoy) pada Januari 2016. Peningkatan tersebut sejalan dengan ekspansi operasi
Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
1
Tabel 2. Penghimpunan Dana (dalam triliun Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
2015 Des 3,632.4 634.4 1,293.5 1,704.6 702.8 302.7 118.2 282.0 4,335.3 937.1 1,411.6 1,986.6
2016 Jan* 3,599.1 646.2 1,237.1 1,715.8 688.9 294.0 115.6 279.3 4,288.0 940.2 1,352.7 1,995.1
% (yoy) Des'15 Jan'16* 7.6 7.6 10.0 15.1 7.4 8.3 6.9 4.5 10.2 3.8 12.6 3.8 25.4 22.0 2.6 (2.3) 8.0 6.9 10.8 11.3 8.7 9.3 6.2 3.5
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Desember 2015
Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) 2015
2016
Dec
Jan*
4,546.7
4,497.6
8.9
7.7
Aktiva Luar Negeri Bersih
1,176.6
1,143.2
6.4
(4.3)
Aktiva Dalam Negeri Bersih
3,370.1
3,354.4
9.9
12.5
491.3
533.0
17.9
46.7
Tagihan kepada Pemerintah Pusat
756.0
751.4
22.8
21.2
Kewajiban kepada Pemerintah Pusat
264.7
218.4
32.9
(14.9)
4,317.9
4,277.0
9.0
8.7
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
% yoy
Dec'15
Jan'16*
Uang Beredar
Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat
Tagihan kepada Sektor Lainnya o/w: Kredit4 Modal Lainnya Bersih
4,083.2
4,009.4
10.1
9.3
(1,172.5)
(1,202.8)
14.1
13.5
54.8
47.8
10.3
9.3
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Desember 2015
Tabel 4. Pinjaman k epada epad a Sektor Industri Pengolahan,, Kontruksi serta Perdagangan, Hotel, dan Pengolahan Restoran (dalam triliun Rp) 2015 Des Kredit Modal Kerja (KMK) 1,914.3 o/w Industri Pengolahan 528.7 Perdagangan, Hotel dan Restoran 706.2 Kredit Investasi (KI) 1,025.1 o/w Industri Pengolahan 220.0 Konstruksi 52.1 Keterangan
% yoy 2016 Jan* Des'15 Jan'16* 1,839.3 8.4 6.9 507.4 11.5 9.3 680.8 10.3 8.4 1,025.1 14.6 13.8 220.7 21.7 18.3 52.0 16.0 13.9
keuangan Pemerintah Pusat pada awal tahun 2016, berbeda dari pola historisnya yang biasanya mengalami kontraksi pada awal tahun. Ekspansi tersebut merupakan hasil upaya pemerintah dalam rangka percepatan realisasi belanja negara. Sementara itu, perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)3 tumbuh melambat sebesar 6,9% (yoy) pada Januari 2016. Perlambatan tersebut terutama terjadi pada DPK dalam valas. Giro dan tabungan dalam valas masing – masing tumbuh melambat dari 12,6% (yoy) dan 25,4% (yoy) pada Desember 2015 menjadi 3,8% (yoy) dan 22,0% (yoy) pada Januari 2016. Selain itu, simpanan berjangka dalam valas turun 2,3% (yoy) pada Januari 2016. Sementara itu, pada periode yang sama DPK dalam rupiah tumbuh stabil sebesar 7,6% (yoy) (Tabel 2).
FAKTORFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Perlambatan M2 terutama dipengaruhi oleh 4 melambatnya pertumbuhan kredit. kredit. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Januari 2016 tercatat sebesar Rp4.009,4 triliun atau tumbuh 9,3% (yoy), melambat dari 10,1% (yoy) pada bulan sebelumnya (Tabel 3). Perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada kredit produktif yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). KMK tercatat sebesar Rp1.839,3 triliun atau tumbuh 6,9% (yoy) lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 8,4% (yoy). Perlambatan KMK terutama terjadi pada kredit yang disalurkan pada sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) yang masing–masing tumbuh melambat dari 11,5% (yoy) dan 10,3% (yoy) menjadi 9,3% (yoy) dan
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Desember 2015 3
DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. Sementara, dalam menganalisis perkembangan DPK termasuk juga simpanan yang diblokir dan merupakan simpanan milik pihak ketiga (tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan Bukan penduduk), baik dalam Rupiah dan Valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka. 4 Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
2
Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum (dalam triliun Rp) 2015 Des Skala Usaha Mikro Kecil Menengah Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Total UMKM
2016 Jan
yoy (%) Jan'16 Des'15
164.9 215.9 359.0
164.2 210.7 344.4
17.5 6.9 9.0
16.1 7.4 9.1
537.2 202.6 739.8
518.9 200.3 719.2
9.6 11.7 10.1
9.5 11.6 10.1
Grafik 2. Pertumbuhan Per tumbuhan Kredit Perdagangan Perdagangan Hotel dan Restauran (PHR), (PHR) , Properti, dan Industri Pengolahan
Tabel 6. Kredit Properti (dalam triliun Rp) 2015 2016 % (yoy) Des Jan* Des'15 Jan'16* Kredit Properti KPR dan KPA Konstruksi Real estate
620.4 340.8 172.5 107.1
609.6 340.1 163.2 106.3
11.8 7.4 17.5 18.4
11.7 7.5 15.7 20.4
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Desember 2015
8,4% (yoy). Selain itu, KI yang disalurkan perbankan tercatat sebesar Rp1.025,1 triliun, tumbuh melambat dari 14,6% (yoy) menjadi 13,8% (yoy) pada Januari 2016. Secara sektoral, melambatnya pertumbuhan KI terutama terjadi pada sektor industri pengolahan dan kontruksi yang masing–masing tumbuh sebesar 18,3% (yoy) dan 13,9% (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yaitu sebesar 21,7% (yoy) dan 16,0% (yoy) (Tabel 4). Sementara itu, kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tumbuh dengan stabil. Kredit UMKM yang disalurkan perbankan pada Januari 2016 tercatat sebesar Rp719,2 triliun atau tumbuh stabil sebesar 10,1% (yoy). Berdasarkan skala usahanya, kredit yang disalurkan pada skala usaha mikro mengalami perlambatan sebesar 16,1% (yoy) dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, kredit pada skala usaha kecil dan menengah tumbuh meningkat dari 6,9% (yoy) dan 9,0% (yoy) menjadi 7,4% (yoy) dan 9,1% (yoy) (Tabel 5). Perlambatan pertumbuhan kredit juga terlihat pada kredit yang disalurkan pada sektor properti yang pada Januari 2016 tercatat sebesar Rp609,6 triliun, atau tumbuh melambat menjadi 11,7% (yoy) dari sebelumnya 11,8% pada Desember 2015. Hal ini didorong oleh melambatnya kredit konstruksi (Tabel 6). Perlambatan pertumbuhan kredit properti tertahan oleh meningkatnya kredit KPR dan KPA serta real estate yang masing – masing tumbuh dari 7,4% (yoy) dan 18,4% (yoy) menjadi 7,5% (yoy) dan 20,4% (yoy).
SUKU BUNGA SIMPANAN DAN KREDIT
Grafik 3. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit 5
Suku bunga5 simpanan berjangka mengalami penurunan, sementara suku bunga kredit tidak berubah. Pada Januari 2016, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,51%, 7,90%, 8,50%, 8,43%, dan 9,06%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing – masing tercatat
Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR.
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
3
sebesar 7,60%, 7,99%, 8,54%, 8,47%, dan 9,07%. Sementara itu, suku bunga kredit pada Januari 2016 tercatat sebesar 12,83%, relatif tetap dibandingkan bulan sebelumnya. FEBRUARI 2016 2016 DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
4
Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan FaktorFaktor-F aktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) 2015
Uraian
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
2016
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan*
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya
4,174.8 918.1 391.3 526.8 3,233.9 1,788.6 1,523.8 264.8 1,184.8 1,093.3 91.5 260.4 22.9 4,174.8
4,218.1 927.8 387.9 540.0 3,278.9 1,846.8 1,570.2 276.6 1,182.0 1,090.3 91.6 250.2 11.3 4,218.1
4,246.4 957.6 382.0 575.6 3,275.5 1,849.3 1,572.2 277.1 1,171.0 1,077.7 93.3 255.2 13.3 4,246.4
4,275.7 959.4 395.7 563.7 3,302.2 1,862.4 1,589.2 273.2 1,176.8 1,082.1 94.7 263.0 14.1 4,275.7
4,288.4 980.9 406.5 574.4 3,293.1 1,858.2 1,578.2 280.0 1,169.0 1,077.0 92.0 265.9 14.3 4,288.4
4,358.8 1,039.5 409.7 629.8 3,305.6 1,829.2 1,558.9 270.3 1,190.4 1,094.2 96.2 286.0 13.6 4,358.8
4,373.2 1,031.9 431.5 600.4 3,325.9 1,827.8 1,567.9 259.9 1,219.5 1,123.1 96.5 278.6 15.4 4,373.2
4,404.1 1,026.3 423.1 603.2 3,362.1 1,847.9 1,583.4 264.5 1,222.1 1,116.9 105.2 292.1 15.6 4,404.1
4,508.6 1,063.0 428.9 634.2 3,426.3 1,864.3 1,593.9 270.4 1,259.1 1,137.7 121.4 303.0 19.2 4,508.6
4,443.1 1,036.3 435.1 601.2 3,391.3 1,856.5 1,600.3 256.2 1,251.7 1,136.6 115.1 283.1 15.5 4,443.1
4,452.3 1,051.2 437.8 613.4 3,386.2 1,835.4 1,583.4 252.0 1,276.1 1,159.1 117.0 274.7 14.9 4,452.3
4,546.7 1,055.3 469.4 585.9 3,478.1 1,844.6 1,586.9 257.7 1,360.8 1,245.0 115.8 272.7 13.4 4,546.7
4,497.6 1,046.4 440.0 606.4 3,435.6 1,862.5 1,606.4 256.1 1,309.0 1,195.5 113.5 264.1 15.6 4,497.6
1,194.2 2,980.6 363.5 620.2 256.8 3,936.2
1,207.6 3,010.5 382.6 646.7 264.0 3,958.6
1,189.2 3,057.2 426.4 664.9 238.5 3,981.4
1,160.8 3,114.9 417.4 672.8 255.3 4,026.4
1,189.0 3,099.4 365.1 668.6 303.5 4,079.7
1,190.3 3,168.5 408.2 677.6 269.3 4,157.4
1,177.6 3,195.6 407.3 689.4 282.2 4,155.1
1,178.6 3,225.4 420.8 715.3 294.6 4,213.0
1,232.1 3,276.5 482.4 715.9 233.5 4,270.1
1,124.8 3,318.3 495.5 720.5 225.1 4,239.6
1,128.8 3,323.5 520.9 729.0 208.2 4,244.3
1,176.6 3,370.1 491.3 756.0 264.7 4,317.9
1,143.2 3,354.4 533.0 751.4 218.4 4,277.0
Tagihan k/Lembaga Keuangan Lainnya: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Pemerintah Daerah: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan BUMN: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Modal Lainnya bersih
248 184 65 7 7 0 227 206 21 3,454.7 3,272.6 182.1 (1,060.1) 43.8
257 188 70 6 6 0 223 197 26 3,471.9 3,309.1 162.8 (1,075.0) 44.4
257 183 74 6 6 0 209 181 28 3,509.1 3,345.4 163.7 (1,076.7) 32.3
261 183 77 6 6 0 219 191 29 3,540.6 3,368.6 172.0 (1,058.1) 39.6
259 183 76 6 6 0 230 202 28 3,585.0 3,404.1 181.0 (1,071.8) 47.1
261 187 74 6 6 0 239 211 28 3,651.3 3,463.0 188.3 (1,082.9) 25.8
263 190 73 6 6 0 241 214 27 3,644.7 3,460.7 184.1 (1,095.1) 48.4
263 188 75 6 6 0 234 206 27 3,710.3 3,515.0 195.4 (1,138.1) 40.3
268 191 76 6 6 0 236 214 22 3,759.8 3,576.7 183.1 (1,187.5) 35.0
257 180 77 6 6 0 237 208 28 3,740.3 3,560.4 179.9 (1,136.9) 22.0
246 176 70 6 6 0 238 208 29 3,754.1 3,587.6 166.5 (1,157.2) 19.7
272 201 70 7 6 0 218 187 30 3,821.9 3,681.1 140.8 (1,172.5) 54.8
274 201 74 7 7 0 220 188 32 3,775.5 3,615.1 160.4 (1,202.8) 47.8
Keterangan: Sejak data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker’s Acceptances) dan Tagihan Repo. * Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data Desember 2015
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
5
Lampiran 2. 2. Pertumbuhan Uang Beredar dan Faktor yang Mempengaruhinya (yoy;%) (yoy;% ) 2015 Uraian
Jan
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya Tagihan k/Lembaga Keuangan Lainnya: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Pemerintah Daerah: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan BUMN: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Modal Lainnya bersih
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
2016 Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan*
14.3 8.9 2.9 13.9 16.0 24.9 26.0 19.1 5.9 5.6 8.6 10.2 2.9 14.3
16.0 11.2 5.5 15.7 17.6 28.4 28.2 29.3 6.3 6.1 9.5 5.6 (16.0) 16.0
16.3 12.2 1.2 20.9 17.6 25.9 25.3 29.6 6.7 6.4 10.9 16.2 (4.1) 16.3
14.9 9.0 6.3 10.9 16.7 24.2 23.5 28.1 6.4 6.0 11.8 17.8 11.0 14.9
13.4 8.2 6.8 9.2 15.1 22.0 22.0 22.2 6.7 6.7 6.8 10.1 1.5 13.4
13.0 9.9 7.4 11.7 13.9 16.5 17.1 13.2 7.6 7.1 14.0 25.7 54.5 13.0
12.5 12.3 (4.7) 28.9 12.4 14.4 14.9 11.5 6.6 6.3 9.7 28.0 69.0 12.5
13.3 14.6 6.0 21.5 12.7 13.4 13.4 13.7 7.9 6.9 19.8 32.2 94.7 13.3
12.7 12.0 8.5 14.5 12.5 11.9 12.4 9.1 10.2 7.8 38.6 28.4 165.1 12.7
10.4 10.2 9.8 10.5 10.6 10.5 10.8 8.5 9.9 7.8 35.5 14.7 (12.5) 10.4
9.2 10.0 7.9 11.6 9.3 8.3 8.7 5.9 10.1 8.3 32.0 11.7 (31.5) 9.2
8.9 12.0 12.0 12.0 8.4 6.6 7.6 1.3 10.2 8.8 28.2 11.3 (38.1) 8.9
7.7 14.0 12.5 15.1 6.2 4.1 5.4 (3.3) 10.5 9.3 24.0 1.4 (31.7) 7.7
15.3 13.9 5.1 5.4 5.8 12.7
19.7 14.6 20.1 10.3 (1.4) 12.9
20.9 14.5 38.2 12.3 (15.9) 12.2
14.9 14.9 32.9 12.6 (9.8) 11.5
12.5 13.8 25.6 14.1 2.9 11.7
11.0 13.8 25.5 12.6 (2.5) 11.8
12.0 12.7 38.7 15.9 (6.3) 10.9
10.8 14.2 37.4 20.0 1.7 12.1
11.0 13.3 39.5 15.6 (14.6) 11.7
2.6 13.3 30.4 18.9 (0.5) 10.3
2.4 11.7 32.0 19.7 (3.0) 8.5
6.4 9.9 17.9 22.8 32.9 9.0
(4.3) 12.5 46.7 21.2 (14.9) 8.7
-
16 10 36
37 37 (21) 9 9 10 12.7 11.6 38.2 13.3 26.2
20 14 42
28 28 (21) 5 1 64 12.9 12.6 18.5 18.3 50.0
18 10 42
20 20 (21) (2) (8) 75 12.7 12.4 19.3 19.4 3.2
16 6 46
-
12 3 42
-
7 7 (21) 4 (2) 71 11.7 11.3 19.4 15.7 101.9
10 3 36
5 5 0
2 (3) 58 12.4 11.7 28.7 16.3 110.0
9 4 27
3 3 0
11 7 48 12.0 10.9 36.8 12.0 7.8
10 4 29
1 1 0
6 3 47 11.3 10.4 30.4 16.0 6.1
12 4 35
1 1 0
6 2 49 12.7 11.8 31.9 18.6 13.2
7 (1) 29
(1) (1) 0
4 4 1 12.2 11.7 22.9 20.1 (7.9)
(1) (5) 8
(2) (2) 0
8 7 10
(3) (3) 0
11 9 14 -
(2) (2) 0
1 1 0
-
-
-
-
13 10 39 10.4 10.7 4.8 14.7 (15.6)
11 7 48 9.0 10.5 (15.4) 15.0 96.9
2 (4) 58 9.6 10.9 (17.1) 14.1 10.3
(3) (9) 56 9.3 10.5 (11.9) 13.5 9.3
Keterangan: Sejak data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker’s Acceptances) dan Tagihan Repo. * Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data Desember 2015
Lampiran 3. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
Kurs Rp/USD
2015 Jan 3,346.4 561.6 1,142.6 1,642.2 663.9 283.3 94.8 285.7 4,010.2 844.9 1,237.4 1,927.9
Feb 3,398.7 576.6 1,135.3 1,686.9 669.1 275.8 95.2 298.1 4,067.8 852.3 1,230.5 1,985.0
Mar 3,424.2 614.6 1,119.3 1,690.3 681.8 286.4 96.9 298.4 4,106.0 901.1 1,216.2 1,988.7
Apr 3,431.5 602.6 1,119.6 1,709.3 694.5 301.4 98.2 294.9 4,126.0 904.0 1,217.8 2,004.2
Mei 3,426.6 612.7 1,114.4 1,699.6 709.4 306.9 98.7 303.9 4,136.0 919.5 1,213.0 2,003.5
Jun 3,492.9 670.6 1,130.5 1,691.8 731.0 331.2 102.0 297.8 4,224.0 1,001.9 1,232.5 1,989.6
Jul 3,477.6 636.5 1,158.5 1,682.6 710.9 323.8 102.7 284.3 4,188.4 960.4 1,261.1 1,966.9
Agt 3,483.1 639.6 1,149.3 1,694.2 734.3 337.8 107.2 289.3 4,217.4 977.4 1,256.5 1,983.5
Sep 3,555.1 674.9 1,173.6 1,706.7 767.8 347.8 123.1 296.8 4,322.9 1,022.7 1,296.7 2,003.5
Okt 3,522.5 641.2 1,169.5 1,711.9 717.1 319.2 117.2 280.7 4,239.6 960.4 1,286.6 1,992.6
Nov 3,545.7 657.3 1,193.8 1,694.7 702.3 306.5 118.8 277.1 4,248.0 963.7 1,312.6 1,971.8
Des 3,632.4 634.4 1,293.5 1,704.6 702.8 302.7 118.2 282.0 4,335.3 937.1 1,411.6 1,986.6
2016 Jan* 3,599.1 646.2 1,237.1 1,715.8 688.9 294.0 115.6 279.3 4,288.0 940.2 1,352.7 1,995.1
12,625.0
12,863.0
13,084.0
12,937.0
13,211.0
13,332.0
13,481.0
14,027.0
14,657.0
13,639.0
13,840.0
13,795.0
13,846.0
* Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data Desember 2015
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
6
Lampiran Lam piran 4. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Rp) Keterangan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
2015 Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
2016 Jan*
3,078.3 589.4
3,105.8 593.8
3,133.5 581.2
3,161.0 586.3
3,195.9 598.2
3,259.2 606.2
3,256.8 612.5
3,287.0 627.6
3,349.4 638.3
3,374.4 579.8
3,404.6 573.1
3,498.8 584.3
3,435.6 573.9
900.5 133.0 47.0 186.6 70.1 45.7 163.1 98.8 93.8 62.4 1,719.8 88.0 93.3 464.4 13.6 97.0 628.1 63.6 204.2 67.4 1,047.5 3,667.7
905.8 133.1 48.2 188.8 71.7 45.8 164.6 97.5 94.7 61.6 1,740.4 86.3 86.4 477.0 16.8 99.1 636.6 65.0 207.7 65.6 1,053.3 3,699.6
915.9 134.3 46.8 191.3 71.5 46.8 168.8 98.0 95.6 62.7 1,737.0 87.3 77.7 476.3 13.4 103.8 642.7 66.9 205.1 63.7 1,061.9 3,714.8
915.2 135.5 47.1 189.4 71.9 47.1 170.6 95.6 95.5 62.7 1,762.3 88.3 83.4 479.3 11.0 107.7 651.1 73.7 203.6 64.1 1,069.8 3,747.3
932.1 137.9 49.6 193.8 74.4 47.6 172.2 98.8 95.1 62.6 1,785.9 89.3 84.1 484.4 13.6 110.1 662.0 73.5 204.3 64.6 1,076.0 3,794.0
936.7 141.1 48.6 197.3 72.8 49.5 174.5 94.7 95.0 63.3 1,836.5 90.6 89.0 499.3 14.9 115.3 679.1 73.4 208.5 66.3 1,092.2 3,865.4
946.4 143.5 49.4 200.3 74.0 50.7 173.8 94.3 95.7 64.8 1,826.5 91.5 86.1 495.7 18.4 116.6 668.2 75.3 208.5 66.2 1,096.4 3,869.3
960.1 145.8 49.9 207.0 77.1 49.9 173.5 94.6 97.6 64.7 1,851.1 94.9 86.2 501.9 13.0 118.6 682.3 75.4 209.7 69.3 1,103.3 3,914.5
976.4 149.4 52.0 212.9 78.2 50.2 176.5 93.7 99.6 64.0 1,893.8 98.0 84.4 521.6 15.6 122.9 695.7 76.2 212.5 67.0 1,117.4 3,987.7
970.8 150.0 49.8 209.3 77.0 50.5 176.2 95.0 98.6 64.4 1,854.1 97.3 78.2 505.2 14.3 125.0 686.8 73.3 212.2 61.7 1,129.3 3,954.2
982.9 152.4 51.0 212.0 79.5 50.3 178.0 95.6 98.8 65.2 1,852.9 96.6 75.1 503.3 15.4 124.5 688.7 72.9 214.4 62.0 1,141.9 3,977.7
1,025.1 159.6 57.7 220.0 85.5 52.1 186.3 97.6 98.9 67.3 1,914.3 106.3 70.7 528.7 13.7 122.5 706.2 75.6 220.3 70.3 1,143.8 4,083.2
1,025.1 161.7 57.8 220.7 85.3 52.0 185.9 96.9 99.9 64.9 1,839.3 103.6 63.3 507.4 19.3 113.4 680.8 73.8 216.2 61.6 1,145.1 4,009.4
Jenis Valuta Rupiah Valas Jenis Penggunaan KI Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KMK Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KK Total
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data Desember 2015
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
7