Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempeng Mempengaruhi aruhi Agustus 2015
•
wa
• Likuiditas perekonomian terakselerasi didukung pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan. Posisi uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh 13,3% (yoy), setelah tumbuh 12,5% (yoy) pada bulan sebelumnya. Meningkatnya pertumbuhan M2 tersebut terutama dipengaruhi oleh akselerasi penyaluran kredit perbankan yang tumbuh lebih tinggi (10,8% yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (9,6% yoy), setelah mengalami perlambatan sejak September 2013. Akselerasi pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada pertumbuhan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). • Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari seluruh komponen M2. Komponen M1 (uang kartal dan giro rupiah) mengalami kenaikan pertumbuhan dari 12,3% (yoy) pada Juli 2015 menjadi 14,6% (yoy) pada Agustus 2015. Hal ini sejalan dengan perkiraan membaiknya konsumsi sebagaimana terindikasi dari indeks keyakinan konsumen yang meningkat pada Agustus 2015. Selain itu, komponen Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan dalam rupiah dan valas serta simpanan giro valuta asing) dan Surat Berharga Selain Saham pada Agustus 2015 masing-masing tumbuh sebesar 12,7% (yoy) dan 94,7% (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,4% (yoy) dan 69,0% (yoy). • Suku bunga kredit relatif stabil di tengah turunnya suku bunga simpanan. Pada Agustus 2015, suku bunga kredit tercatat sebesar 12,92% sama dengan Juli 2015. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan pada Agustus 2015 masing-masing tercatat sebesar 7,65%, 8,06%, 8,64%, dan 8,58%, atau turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 7,77%, 8,13%, 8,71%, dan 8,75%. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Uang Beredar, Dana dan Kredit
Tabel 1. Uang Beredar (dalam triliun Rp) 2015
Jul Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) o/w: Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Uang Kuasi Surat Berharga Selain Saham
4,373.2 1,031.9 431.5 3,325.9 15.4
% (yoy)
Agt* 4,403.0 1,026.4 423.2 3,361.1 15.6
Jul'15 Agt'15* 12.5 12.3 (4.7) 12.4 69.0
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Juli 2015
1
13.3 14.6 6.0 12.7 94.7
KOMPONEN UANG BEREDAR L ikuiditas perekonomian M2 ( Uang Beredar 1 dalam arti luas) tumbuh meningkat luas) dibandingkan dengan bulan sebelumnya. sebelumnya Posisi M2 pada akhir Agustus 2015 tercatat sebesar Rp4.403,0 triliun, atau tumbuh 13,3% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2015 yang sebesar 12,5% (yoy). Peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari seluruh komponen M2, yaitu M1, Uang Kuasi, dan Surat Berharga Selain Saham. Komponen M1 (uang kartal dan giro rupiah) tercatat sebesar Rp1.026,4 triliun, mengalami kenaikan pertumbuhan menjadi 14,6% (yoy) dari 12,3% (yoy) pada Juli 2015. Hal ini sejalan dengan perkiraan membaiknya konsumsi sebagaimana terindikasi dari indeks keyakinan konsumen yang meningkat pada Agustus 2015. Peningkatan M1 tersebut bersumber dari uang kartal yang tumbuh 6,0% (yoy) pada Agustus 2015, setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 4,7% (yoy). Posisi
Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
1
Tabel 2. Penghimpunan Dana (dalam triliun Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
2015 Jul Agt* 3,477.6 3,482.0 636.5 639.6 1,158.5 1,148.8 1,682.6 1,693.6 710.9 734.3 323.8 337.8 102.7 107.2 284.3 289.3 4,188.4 4,216.3 960.4 977.4 1,261.1 1,256.0 1,966.9 1,982.9
% (yoy) Jul'15 Agt'15* 10.3 12.3 25.8 18.6 3.0 3.0 14.8 12.6 21.7 25.0 34.3 38.4 13.5 18.7 12.5 14.3 13.8 12.6 28.5 24.8 3.8 4.2 14.4 12.9
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Jul 2015
Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) 2015 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya o/w: Kredit4 Lainnya bersih
% yoy
Jul
Agt*
4,373.2
4,403.0
Jul'15 Agt'15* 12.5
13.3
1,177.6 3,195.6 407.3 689.4 282.2 4,155.1
1,178.6 3,224.4 420.7 715.3 294.6 4,212.6
12.0 12.7 38.7 15.9 (6.3) 10.9
10.8 14.2 37.3 20.0 1.7 12.1
3,869.3 48.4
3,914.3 39.5
9.6 6.1
10.8 10.8
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Juli 2015
Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan ( dalam triliun Rp) Keterangan Kredit Modal Kerja (KMK) o/w Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel dan Restoran Kredit Investasi (KI) o/w Industri Pengolahan Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
2015 Jul Agt* 1,826.5 1,851.1 495.7 501.9 668.2 682.3 946.4 960.1 200.3 207.0 143.5 145.8
% yoy Jul Agt* 8.4 10.2 14.0 16.2 6.8 10.1 11.9 12.9 17.3 20.5 16.1 16.9
Uang Kuasi2 tercatat sebesar Rp3.361,1 triliun, atau tumbuh 12,7% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan Juli 2015 (12,4% yoy). Peningkatan pertumbuhan Uang Kuasi terutama dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka dalam valas. Pertumbuhan surat berharga selain saham juga mengalami peningkatan dari 69,0% (yoy) pada Juli 2015 menjadi 94,7% (yoy) pada Agustus 2015. Sementara itu, penghimpunan simpanan masyarakat di bank (DPK)3 pada Agustus 2015 tercatat tumbuh sebesar 12,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan periode Juli 2015 (13,8% yoy). Perlambatan tersebut bersumber dari Giro dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah (Tabel 2). FAKTORFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh akselerasi akselerasi 4 pertumbuhan kredit perbankan. perbankan. Posisi kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Agustus 2015 tercatat sebesar Rp3.914,3 triliun, atau tumbuh 10,8% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (9,6% yoy) (Tabel 3). Akselerasi pertumbuhan kredit setelah mengalami perlambatan sejak September 2013, memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi kedepan. Akselerasi pertumbuhan kredit tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) yang meningkat. Pada Agustus 2015, KMK tercatat sebesar Rp1.851,1 triliun, atau tumbuh 10,2% (yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya (8,4% yoy). Peningkatan pertumbuhan KMK antara lain terjadi pada sektor Industri Pengolahan dan PHR (Perdagangan, Hotel, dan Restoran) yang masing-masing tumbuh dari 14,0%
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Juli 2015 2
Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. Sementara, dalam menganalisis perkembangan DPK termasuk juga simpanan yang diblokir dan merupakan simpanan milik pihak ketiga (tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan Bukan penduduk), baik dalam Rupiah dan Valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka. 4 Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk 3
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
2
(yoy) dan 6,8% (yoy) pada Juli 2015 menjadi 16,2% (yoy) dan 10,1% (yoy) pada Agustus 2015.
Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum (dalam triliun Rp) 2015 Skala Usaha Mikro Kecil Menengah Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Total UMKM
yoy (%) Agt'15 Jul'15
Jul
Agt
155.7 201.6 351.0
156.2 203.3 350.6
16.8 3.5 8.6
17.2 4.1 9.5
518.4 189.9 708.3
520.8 189.3 710.1
9.8 6.1 8.8
10.5 6.7 9.5
Grafik 2. Per Pertumbuhan tumbuhan Kredit PHR, Properti, dan Industri Pengolahan 40.0
%
PHR
Properti
Industri Pengolahan
30.0 20.0 10.0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt*
0.0 2014
2015
Tabel 6. Kredit Properti (dalam triliun Rp) Jul Kredit Properti KPR dan KPA Konstruksi Real estate
2015 Agt*
591.6 329.0 165.3 97.3
597.9 331.2 166.6 100.1
% (yoy) Agt* Jul 13.6 7.6 24.3 18.6
13.5 8.0 21.4 20.9
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Juli 2015
Grafik 3 3.. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit BI Rate
1 Bulan
%
12.90 12.40 11.90 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
% 10.0 9.0 8.0 7.0 6.0 5.0
2014
2015
11.40
Sementara itu, KI pada Agustus 2015 tercatat sebesar Rp960,1 triliun, tumbuh 12,9% (yoy), meningkat dibandingkan Juli 2015 (11,9% yoy). Peningkatan KI tersebut antara lain terjadi pada sektor Industri Pengolahan dan Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan yang masingmasing tumbuh 20,5% (yoy) dan 16,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan Juli 2015 (17,3% dan 16,1% yoy) (Tabel 4). Akselerasi pertumbuhan kredit juga terjadi pada kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bank Umum menyalurkan kredit UMKM pada Agustus 2015 sebesar Rp710,1 triliun, atau tumbuh 9,5% (yoy) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 8,8% (yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit UMKM terjadi pada seluruh skala usaha (Mikro, Kecil, dan Menengah), yang masing-masing tumbuh 17,2% (yoy), 4,1% (yoy), dan 9,5% (yoy) pada Agustus 2015, lebih tinggi dibandingkan Juli 2015 yang tumbuh sebesar 16,8% (yoy), 3,5% (yoy), dan 8,6% (yoy) (Tabel 5). Di sisi lain, pertumbuhan penyaluran kredit pada sektor properti menunjukkan perlambatan. Pada Agustus 2015, kredit pada sektor properti tercatat sebesar Rp597,9 triliun, atau tumbuh 13,5% sedikit lebih rendah dibandingkan Juli 2015 (13,6% yoy). Perlambatan kredit sektor properti bersumber dari kredit konstruksi yang tumbuh 21,4% (yoy) pada Agustus 2015, lebih rendah dibandingkan Juli 2015 (24,3% yoy). Di sisi lain, pada Agustus 2015 kredit real estate dan KPR dan KPA tercatat tumbuh masing-masing sebesar 20,9% (yoy) dan 8,0% (yoy), meningkat dibandingkan Juli 2015 (18,6% dan 7,6% yoy) (Tabel 6). SUKU BUNGA SIMPANAN DAN KREDIT 5
Suku bunga kredit relatif stabil di tengah turunnya suku bunga simpanan. Pada Agustus 2015, suku bunga kredit tercatat sebesar 12,92% sama dengan Juli 2015. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan pada 5
Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR.
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
3
Agustus 2015 masing-masing tercatat sebesar 7,65%, 8,06%, 8,64%, dan 8,58%, atau turun dibandingkan bulan sebelumnya, yang masing – masing tercatat sebesar 7,77%, 8,13%, 8,71%, dan 8,75% (Grafik 3). SEPTEMBER 2015 DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
4
Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan FaktorFaktor-faktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) 2014
Uraian
Agt
Sep
2015
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt*
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham
3,886.5 895.8 399.3 496.6 2,982.7 1,629.4 1,396.8 232.6 1,132.3 1,044.4 87.8 221.0 8.0
4,010.1 949.2 395.2 553.9 3,044.8 1,665.8 1,418.0 247.8 1,143.1 1,055.5 87.6 235.9 16.1
4,024.5 940.3 396.1 544.2 3,066.4 1,680.6 1,444.5 236.2 1,138.9 1,053.9 85.0 246.9 17.7
4,076.7 955.5 405.7 549.8 3,099.4 1,694.6 1,456.5 238.0 1,158.9 1,070.3 88.6 245.9 21.8
4,173.3 942.2 419.3 523.0 3,209.5 1,729.9 1,475.4 254.5 1,234.6 1,144.3 90.3 245.0 21.6
4,174.8 918.1 391.3 526.8 3,233.9 1,788.6 1,523.8 264.8 1,184.8 1,093.3 91.5 260.4 22.9
4,218.1 927.8 387.9 540.0 3,278.9 1,846.8 1,570.2 276.6 1,182.0 1,090.3 91.6 250.2 11.3
4,246.4 957.6 382.0 575.6 3,275.5 1,849.3 1,572.2 277.1 1,171.0 1,077.7 93.3 255.2 13.3
4,275.7 959.4 395.7 563.7 3,302.2 1,862.4 1,589.2 273.2 1,176.8 1,082.1 94.7 263.0 14.1
4,288.4 980.9 406.5 574.4 3,293.1 1,858.2 1,578.2 280.0 1,169.0 1,077.0 92.0 265.9 14.3
4,358.8 1,039.5 409.7 629.8 3,305.6 1,829.2 1,558.9 270.3 1,190.4 1,094.2 96.2 286.0 13.6
4,373.2 1,031.9 431.5 600.4 3,325.9 1,827.8 1,567.9 259.9 1,219.5 1,123.1 96.5 278.6 15.4
4,403.0 1,026.4 423.2 603.2 3,361.1 1,847.4 1,582.9 264.5 1,221.6 1,116.4 105.2 292.1 15.6
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya
3,886.5
4,010.1
4,024.5
4,076.7
4,173.3
4,174.8
4,218.1
4,246.4
4,275.7
4,288.4
4,358.8
4,373.2
4,403.0
1,063.3 2,823.2 306.3 596.0 289.7 3,757.1
1,114.2 2,895.9 345.8 619.3 273.5 3,823.5
1,096.3 2,928.2 380.0 606.1 226.1 3,845.0
1,102.3 2,974.3 394.5 609.1 214.6 3,913.5
1,105.8 3,067.5 416.6 615.8 199.2 3,961.6
1,194.2 2,980.6 363.5 620.2 256.8 3,936.2
1,207.6 3,010.5 382.6 646.7 264.0 3,958.6
1,189.2 3,057.2 426.4 664.9 238.5 3,981.4
1,160.8 3,114.9 417.4 672.8 255.3 4,026.4
1,189.0 3,099.4 365.1 668.6 303.5 4,079.7
1,190.3 3,168.5 408.2 677.6 269.3 4,157.4
1,177.6 3,195.6 407.3 689.4 282.2 4,155.1
1,178.6 3,224.4 420.7 715.3 294.6 4,212.6
239 181 58 6 6 0 220 202 18 3,292.7 3,144.6 148.2 (959.6) 35.6
240 183 57 6 6 0 228 206 22 3,349.7 3,200.7 149.0 (988.5) 42.6
241 181 60 6 6 0 210 190 20 3,387.5 3,215.9 171.6 (991.5) 26.0
250 185 65 6 6 0 214 195 20 3,442.8 3,246.0 196.8 (1,006.4) 10.0
253 189 64 7 7 0 214 194 19 3,488.7 3,318.9 169.8 (1,027.3) 49.7
248 184 65 7 7 0 227 206 21 3,454.7 3,272.6 182.1 (1,060.1) 43.8
257 188 70 6 6 0 223 197 26 3,471.9 3,309.1 162.8 (1,075.0) 44.4
257 183 74 6 6 0 209 181 28 3,509.1 3,345.4 163.7 (1,076.7) 32.3
261 183 77 6 6 0 219 191 29 3,540.6 3,368.6 172.0 (1,058.1) 39.6
259 183 76 6 6 0 230 202 28 3,585.0 3,404.1 181.0 (1,071.8) 47.1
261 187 74 6 6 0 239 211 28 3,651.3 3,463.0 188.3 (1,082.9) 25.8
263 190 73 6 6 0 241 214 27 3,644.7 3,460.7 184.1 (1,095.1) 48.4
263 188 75 6 6 0 234 206 27 3,709.9 3,514.6 195.4 (1,137.8) 39.5
Tagihan k/Lembaga Keuangan Lainnya: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Pemerintah Daerah: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan BUMN: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Saham dan Modal Lainnya Lainnya bersih
Keterangan: Sejak data Januari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker’s Acceptances) dan Tagihan Repo. *Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data Juli 2015
Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
Agt 3,157.7 539.4 1,114.8 1,503.6 587.5 244.0 90.3 253.1 3,745.2 783.4 1,205.1 1,756.7
Sep 3,260.6 601.1 1,127.2 1,532.3 615.9 256.2 90.9 268.8 3,876.5 857.3 1,218.1 1,801.1
2014 Okt 3,277.3 590.3 1,125.6 1,561.4 613.3 269.1 88.1 256.1 3,890.6 859.4 1,213.7 1,817.5
2015 Nov 3,312.4 601.3 1,138.0 1,573.0 621.5 271.7 91.9 257.9 3,933.9 873.0 1,229.9 1,830.9
Des 3,376.0 576.9 1,204.1 1,595.0 637.9 268.8 94.2 274.9 4,013.8 845.7 1,298.3 1,869.8
Jan 3,346.4 561.6 1,142.6 1,642.2 663.9 283.3 94.8 285.7 4,010.2 844.9 1,237.4 1,927.9
Feb 3,398.7 576.6 1,135.3 1,686.9 669.1 275.8 95.2 298.1 4,067.8 852.3 1,230.5 1,985.0
Mar 3,424.2 614.6 1,119.3 1,690.3 681.8 286.4 96.9 298.4 4,106.0 901.1 1,216.2 1,988.7
Apr 3,431.5 602.6 1,119.6 1,709.3 694.5 301.4 98.2 294.9 4,126.0 904.0 1,217.8 2,004.2
Mei 3,426.6 612.7 1,114.4 1,699.6 709.4 306.9 98.7 303.9 4,136.0 919.5 1,213.0 2,003.5
Jun 3,492.9 670.6 1,130.5 1,691.8 731.0 331.2 102.0 297.8 4,224.0 1,001.9 1,232.5 1,989.6
Jul 3,477.6 636.5 1,158.5 1,682.6 710.9 323.8 102.7 284.3 4,188.4 960.4 1,261.1 1,966.9
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
5
Agt* 3,482.0 639.6 1,148.8 1,693.6 734.3 337.8 107.2 289.3 4,216.3 977.4 1,256.0 1,982.9
Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan
2014 Agt
Sep
2015 Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt*
2,988.8 3,029.0 3,037.6 3,068.9 3,126.4 543.0 566.1 555.1 562.3 581.5
3,078.3 589.4
3,105.8 593.8
3,133.5 581.2
3,161.0 586.3
3,195.9 598.2
3,259.2 606.2
3,256.8 612.5
3,286.6 627.6
850.3 864.3 861.5 873.7 894.6 124.7 125.2 126.0 130.2 132.2 40.1 42.4 41.6 40.5 46.6 171.8 175.9 175.3 178.8 180.8 68.1 69.0 66.2 68.0 70.3 38.2 38.7 41.9 43.3 44.9 154.2 156.2 155.3 157.4 163.5 101.9 103.5 102.2 101.0 99.3 93.4 94.9 95.6 94.4 94.2 58.1 58.6 57.3 59.9 62.8 1,679.4 1,716.9 1,707.2 1,722.5 1,765.3 83.8 84.8 84.9 85.5 89.7 85.7 88.8 81.6 85.9 92.9 431.9 448.6 451.7 454.5 474.2 20.0 18.6 9.9 10.2 10.3 101.1 105.9 108.2 107.4 103.6 619.4 625.5 629.8 637.5 640.5 67.8 69.2 65.7 65.1 66.3 203.4 207.4 207.7 208.3 211.1 66.3 68.2 67.6 68.2 76.7 1,002.1 1,013.9 1,024.0 1,035.0 1,048.0 3,531.8 3,595.1 3,592.6 3,631.2 3,707.9
900.5 133.0 47.0 186.6 70.1 45.7 163.1 98.8 93.8 62.4 1,719.8 88.0 93.3 464.4 13.6 97.0 628.1 63.6 204.2 67.4 1,047.5 3,667.7
905.8 133.1 48.2 188.8 71.7 45.8 164.6 97.5 94.7 61.6 1,740.4 86.3 86.4 477.0 16.8 99.1 636.6 65.0 207.7 65.6 1,053.3 3,699.6
915.9 134.3 46.8 191.3 71.5 46.8 168.8 98.0 95.6 62.7 1,737.0 87.3 77.7 476.3 13.4 103.8 642.7 66.9 205.1 63.7 1,061.9 3,714.8
915.2 135.5 47.1 189.4 71.9 47.1 170.6 95.6 95.5 62.7 1,762.3 88.3 83.4 479.3 11.0 107.7 651.1 73.7 203.6 64.1 1,069.8 3,747.3
932.1 137.9 49.6 193.8 74.4 47.6 172.2 98.8 95.1 62.6 1,785.9 89.3 84.1 484.4 13.6 110.1 662.0 73.5 204.3 64.6 1,076.0 3,794.0
936.7 141.1 48.6 197.3 72.8 49.5 174.5 94.7 95.0 63.3 1,836.5 90.6 89.0 499.3 14.9 115.3 679.1 73.4 208.5 66.3 1,092.2 3,865.4
946.4 143.5 49.4 200.3 74.0 50.7 173.8 94.3 95.7 64.8 1,826.5 91.5 86.1 495.7 18.4 116.6 668.2 75.3 208.5 66.2 1,096.4 3,869.3
960.1 145.8 49.9 207.0 77.1 49.9 173.5 94.6 97.6 64.7 1,851.1 94.9 86.2 501.9 13.0 118.6 682.3 75.4 209.7 69.3 1,103.1 3,914.3
Jenis Valuta Rupiah Valas Jenis Penggunaan KI Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KMK Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KK Total
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
6