Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempeng Mempengaruhi aruhi April 2015
•
wa
•
Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada April 2015 mengalami perlambatan. Posisi M2 akhir April 2015 sebesar Rp4.274,9 T, atau tumbuh 14,9% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan Maret 2015 yang sebesar 16,3% (yoy). Perlambatan tersebut bersumber dari komponen M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) dan Uang Kuasi (Simpanan Berjangka dan Tabungan baik dalam rupiah maupun valas serta Simpanan Giro Valuta Asing). M1 dan Uang Kuasi masing-masing tumbuh 9,0% (yoy) dan 16,7% (yoy), melambat dari 12,2% (yoy) dan 17,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.
•
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, melambatnya pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh turunnya pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan dan kontraksi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus). Pada April 2015, kredit yang disalurkan oleh perbankan mencapai Rp3.747,3 T, atau tumbuh 10,3% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,1% (yoy). Sementara itu, operasi keuangan pemerintah juga mengalami kontraksi yang tercermin dari pertumbuhan tagihan bersih kepada Pempus sebesar 32,9% (yoy), turun dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 38,2% (yoy).
•
Suku bunga simpanan dan kredit perbankan mengalami penurunan. Pada April 2015, suku bunga deposito berjangka 1, 3 dan 6 bulan masing – masing tercatat sebesar 7,96%, 8,59% dan 8,98%, turun dibandingkan 8,31%, 8,81% dan 9,11% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata suku bunga kredit juga mulai mengalami sedikit penurunan dari 12,99% menjadi 12,98%, mengikuti tren penurunan suku bunga simpanan.
Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit
KOMPONEN UANG BEREDAR 1
Pada April 2015 Uang Beredar (M2) 1 perlambatan. perlambatan.
mengalami
Posisi M2 akhir April 2015 sebesar
Rp4.274,9 T, atau tumbuh 14,9% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan Maret 2015 yang sebesar 16,3% (yoy). Perlambatan tersebut bersumber dari komponen M1 dan Uang Kuasi.
M1 dan Uang Kuasi2
masing-masing tumbuh 9,0% (yoy) dan 16,7% (yoy), melambat dari 12,2% (yoy) dan 17,6% (yoy) pada bulan
Tabel 1. Uang Beredar (dalam triliun Rp)
2015
Mar
sebelumnya. Sejalan dengan pertumbuhan M2, simpanan masyarakat
% (yoy)
Apr Mar'15 Apr'15
Uang Beredar Luas (M2) 4,246.4 4,274.9 Uang Beredar Sempit (M1) 957.6 959.3 o/w Uang kartal di luar Bank Umum dan BPR 382.0 395.6 Uang Kuasi 3,275.5 3,301.4 Surat Berharga Selain Saham 13.3 14.1
16.3 12.2 1.2 17.6 (4.1)
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah
14.9 9.0 6.3 16.7 11.0
di bank (DPK)3 pada April 2015 juga mengalami perlambatan. Pertumbuhan DPK tercatat sebesar 14,5% (yoy),
melambat
sebelumnya.
dari
Turunnya
16,3%
(yoy)
pertumbuhan
pada DPK
bulan tersebut
terutama bersumber dari simpanan dalam Rupiah yang tumbuh melambat dari 15,4% (yoy) menjadi 12,9%. Penurunan terdalam terutama terjadi pada Giro Rupiah yang tumbuh 9,9% (yoy), melambat dari 18,6% (yoy)
1
Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun 2 Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing 3 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. Sementara, dalam menganalisis perkembangan DPK termasuk juga simpanan yang diblokir dan merupakan simpanan milik pihak ketiga (tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan Bukan penduduk), baik dalam Rupiah dan Valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka.
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
1
Tabel 2. Penghimpunan Dana (dalam triliun Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
2015 Mar 3,424.2 614.6 1,119.3 1,690.3 681.8 286.4 96.9 298.4 4,106.0 901.1 1,216.2 1,988.7
Apr 3,431.5 602.6 1,119.6 1,709.3 694.5 301.4 98.2 294.9 4,126.0 904.0 1,217.8 2,004.2
pada bulan sebelumnya. Perlambatan DPK tersebut
% (yoy) Apr Mar 12.9 15.4 18.6 9.9 3.5 2.7 23.5 21.9 21.5 23.0 19.9 23.5 12.5 13.0 26.5 26.3 16.3 14.5 19.0 14.1 4.2 3.5 23.9 22.5
masih dapat ditahan oleh meningkatnya simpanan dalam valas yang tumbuh 23,0% (yoy), naik dari 21,5% (yoy) pada bulan sebelumnya. (Tabel 2).
FAKTORFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Perlambatan
Mar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Sektor Lainnya o/w: Kredit4 Lainnya Bersih
Apr Mar'15 Apr'15
4,246.4 4,274.9
16.3
14.9
1,189.2 1,160.8 3,057.2 3,114.1 426.4 417.4 664.9 672.8 238.5 255.3 3,981.4 4,025.3
20.9 14.5 38.2 12.3 (15.9) 12.2
14.9 14.8 32.9 12.6 (9.8) 11.5
Beredar
dipengaruhi
oleh
melambatnya pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah. pemerintah. Pada April 2015, Kredit yang disalurkan oleh Bank mencapai Rp3.747,3 T, tumbuh
Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) 2015 % yoy
Uang
10,3%
(yoy),
pertumbuhan Maret Perlambatan
melambat
dibandingkan
2015 (11,1%;yoy) (Tabel 3).
pertumbuhan
kredit
tersebut
sejalan
dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik yang sebesar 4,7% (yoy) pada kuartal I-2015, lebih rendah dibanding periode sebelumnya (5,0%;yoy). Perlambatan kredit tersebut bersumber dari kredit produktif yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Penyaluran KMK, pada April 2015 sebesar Rp1.762,3 T, atau tumbuh 8,9% (yoy), lebih rendah dibanding Maret 2015 (9,6%;yoy). Secara sektoral, perlambatan pertumbuhan KMK terutama terjadi pada sektor Industri pengolahan dan sektor Perdagangan,
3,714.8 32.3
3,747.3 39.8
11.1 10.3 3.2 103.1
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah
Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan (dalam (dalam triliun Rp) 2015 % yoy Keterangan Mar Apr Mar Apr Kredit Modal Kerja (KMK) 1,737.0 1,762.3 9.6 8.9 o/w Industri Pengolahan 476.3 479.3 15.8 15.4 Perdagangan, Hotel dan Restoran 642.7 651.1 10.8 10.0 Kredit Investasi (KI) 915.9 915.2 13.4 11.2 o/w Industri Pengolahan 191.3 189.4 22.2 17.5 Perdagangan, Hotel dan Restoran 168.8 170.6 14.9 14.5
Hotel, dan Restoran. KMK yang diberikan pada sektor Industri pengolahan tumbuh 15,4% (yoy), sedikit melambat
dibanding
Maret
2015
(15,8%;yoy).
Sementara Kredit kepada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran juga mengalami perlambatan dari 10,8% (yoy) menjadi 10,0% (yoy) pada April 2015 (Tabel 4). 4
Sementara itu, kredit yang disalurkan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pada April 2015 mencapai Rp688,3 T, tumbuh 9,7% (yoy), melambat dibandingkan
Maret
2015 (10,5%;yoy) (Tabel 5).
Perlambatan terjadi pada seluruh kredit skala usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang masing – masing
4
Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasukinstrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk.
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
2
Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum (dalam triliun Rp) 2015 Mar
Apr
tumbuh 19,2% (yoy), 5,3% (yoy), dan 8,5% (yoy),
yoy (%) Mar'15 Apr'15
melambat dibandingkan Maret 2015 (20,2%, 5,9%, dan 9,5%;yoy).
Skala Usaha Mikro Kecil Menengah Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Total UMKM
147.3 197.4 339.9
148.7 198.1 341.5
20.2 5.9 9.5
19.2 5.3 8.5
499.4 185.1 684.5
501.8 186.5 688.3
11.1 8.8 10.5
10.2 8.4 9.7
Sementara itu, penyaluran kredit pada sektor properti tumbuh meningkat. Posisi penyaluran kredit properti pada April 2015 tercatat sebesar Rp566,9 T, atau
Grafik 2. Perkembangan Kredit PHR, Properti, dan Industri Pengolahan Pengolahan
tumbuh 16,9% (yoy), sedikit lebih tinggi dibanding Maret 2015 (16,7%;yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit properti terutama bersumber dari meningkatnya penyaluran Kredit kepada sektor Real estate serta KPR dan KPA yang pada April 2015 tercatat Rp91,3 T dan Rp322,6 T, atau tumbuh 14,4% (yoy) dan 12,9% (yoy), sedikit lebih tinggi dibanding Maret 2015 (14,2%;yoy dan 12,5%;yoy). Faktor
lain
yang
mempengaruhi
perlambatan
pertumbuhan M2 adalah kontraksi operasi keuangan
Tabel 6. Kredit Properti ( dalam triliun Rp) 2015 Kredit Properti KPR dan KPA Konstruksi Real estate
Mar
Apr
559.9 320.4 148.9 90.6
566.9 322.6 153.0 91.3
Pempus yang tercermin dari turunnya pertumbuhan % (yoy) Apr Mar 16.7 12.5 28.7 14.2
16.9 12.9 28.4 14.4
tagihan bersih kepada Pempus dari 38,2% (yoy) menjadi 32,9% (yoy). Kontraksi keuangan pempus tersebut sejalan dengan program
untuk
meningkatkan penerimaan negara. Disisi lain, belanja pemerintah
Grafik 3. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit
intensifikasi pajak
masih
relatif
rendah
terkait
realisasi
pembiayaan proyek yang diprakirakan mulai meningkat pada Mei 2015. Suku bunga5 simpanan dan kredit Perbankan mengalami penurunan. Pada April 2015, suku bunga deposito berjangka 1, 3 dan 6 bulan masing – masing tercatat sebesar 7,96%, 8,59% dan 8,98%, turun dibandingkan 8,31%, 8,81% dan 9,11% pada Maret 2015. Sementara itu, rata-rata suku bunga kredit mulai mengalami sedikit penurunan dari 12,99% menjadi 12,98% pada April 2015, mengikuti pertumbuhan suku bunga simpanan (Grafik 3).
Juni 2015 2015 D IV IS I S T A T I S T IK M O N E T E R D A N F IS K A L DEPARTEMEN STATISTIK
5
Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR.
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
3
Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan FaktorFaktor-faktor yang Mempengaruhinya ( Trilliun Rp) 2014
Uraian
Apr
May
Jun
Jul
2015
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Jan
Feb
Mar
Apr
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham
3,721.9 880.5 372.3 508.1 2,828.7 1,499.8 1,286.6 213.3 1,105.5 1,020.8 84.7 223.3 12.7
3,789.3 906.7 380.5 526.3 2,860.1 1,522.8 1,293.8 229.1 1,095.8 1,009.7 86.1 241.5 22.4
3,865.9 945.7 381.6 564.1 2,903.4 1,569.8 1,331.1 238.7 1,106.1 1,021.8 84.4 227.5 16.8
3,896.0 918.6 452.8 465.8 2,959.7 1,598.0 1,364.9 233.1 1,144.1 1,056.2 87.9 217.6 17.7
3,895.4 895.8 399.3 496.6 2,982.7 1,629.4 1,396.8 232.6 1,132.3 1,044.4 87.8 221.0 16.9
4,010.1 949.2 395.2 553.9 3,044.8 1,665.8 1,418.0 247.8 1,143.1 1,055.5 87.6 235.9 16.1
4,024.5 940.3 396.1 544.2 3,066.4 1,680.6 1,444.5 236.2 1,138.9 1,053.9 85.0 246.9 17.7
4,076.7 955.5 405.7 549.8 3,099.4 1,694.6 1,456.5 238.0 1,158.9 1,070.3 88.6 245.9 21.8
4,173.3 942.2 419.3 523.0 3,209.5 1,729.9 1,475.4 254.5 1,234.6 1,144.3 90.3 245.0 21.6
4,174.8 918.1 391.3 526.8 3,233.9 1,788.6 1,523.8 264.8 1,184.8 1,093.3 91.5 260.4 22.9
4,218.1 927.8 387.9 540.0 3,278.9 1,846.8 1,570.2 276.6 1,182.0 1,090.3 91.6 250.2 11.3
4,246.4 957.6 382.0 575.6 3,275.5 1,849.3 1,572.2 277.1 1,171.0 1,077.7 93.3 255.2 13.3
4,274.9 959.3 395.6 563.7 3,301.4 1,861.8 1,588.6 273.2 1,176.6 1,082.0 94.7 263.0 14.1
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya
3,721.9
3,789.3
3,865.9
3,896.0
3,895.4
4,010.1
4,024.5
4,076.7
4,173.3
4,174.8
4,218.1
4,246.4
4,274.9
1,010.2 2,711.7 314.1 597.3 283.2 3,610.3
1,061.8 2,727.5 290.8 585.8 295.0 3,651.3
1,077.1 2,788.7 325.3 601.5 276.2 3,717.7
1,056.4 2,839.6 293.7 594.7 301.0 3,747.9
1,069.0 2,826.4 306.3 596.0 289.7 3,757.1
1,114.2 2,895.9 345.8 619.3 273.5 3,823.5
1,096.3 2,928.2 380.0 606.1 226.1 3,845.0
1,102.3 2,974.3 394.5 609.1 214.6 3,913.5
1,105.8 3,067.5 416.6 615.8 199.2 3,961.6
1,194.2 2,980.6 363.5 620.2 256.8 3,936.2
1,207.6 3,010.5 382.6 646.7 264.0 3,958.6
1,189.2 3,057.2 426.4 664.9 238.5 3,981.4
1,160.8 3,114.1 417.4 672.8 255.3 4,025.3
Tagihan k/Lembaga Keuangan Lainnya: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Pemerintah Daerah: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan BUMN: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Saham dan Modal Lainnya Lainnya bersih
225 172 53 5 5 0 210 194 17 3,169.5 3,025.4 144.1 (914.4) 19.6
232 179 53 6 6 0 225 207 18 3,188.7 3,048.1 140.6 (921.8) 25.9
236 182 55 6 6 0 216 197 19 3,259.7 3,122.0 137.6 (967.2) 27.2
241 183 58 6 6 0 227 208 19 3,274.5 3,133.4 141.2 (944.3) 48.9
239 181 58 6 6 0 220 202 18 3,292.7 3,144.6 148.2 (959.6) 38.8
240 183 57 6 6 0 228 206 22 3,349.7 3,200.7 149.0 (988.5) 42.6
241 181 60 6 6 0 210 190 20 3,387.5 3,215.9 171.6 (991.5) 26.0
250 185 65 6 6 0 214 195 20 3,442.8 3,246.0 196.8 (1,006.4) 10.0
253 189 64 7 7 0 214 194 19 3,488.7 3,318.9 169.8 (1,027.3) 49.7
248 184 65 7 7 0 227 206 21 3,454.7 3,272.6 182.1 (1,060.1) 43.8
257 188 70 6 6 0 223 197 26 3,471.9 3,309.1 162.8 (1,075.0) 44.4
257 183 74 6 6 0 209 181 28 3,509.1 3,345.4 163.7 (1,076.7) 32.3
261 183 77 6 6 0 219 191 29 3,539.6 3,367.5 172.0 (1,058.1) 39.8
Keterangan: Sejak data Januari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker’s Acceptances) dan Tagihan Repo.
Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp)
DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
2014 Apr 3,040.5 548.2 1,090.3 1,402.0 564.4 243.9 86.9 233.6 3,604.8 792.1 1,177.1 1,635.5
Mei 3,052.4 566.3 1,079.8 1,406.3 602.9 264.3 88.3 250.3 3,655.3 830.6 1,168.0 1,656.6
Jun 3,138.9 609.8 1,092.1 1,437.0 593.3 246.8 86.8 259.8 3,732.3 856.6 1,178.9 1,696.8
Jul 3,097.0 506.1 1,124.9 1,466.0 584.2 241.1 90.5 252.6 3,681.2 747.2 1,215.4 1,718.6
Agt 3,157.7 539.4 1,114.8 1,503.6 587.5 244.0 90.3 253.1 3,745.2 783.4 1,205.1 1,756.7
2015 Sep 3,260.6 601.1 1,127.2 1,532.3 615.9 256.2 90.9 268.8 3,876.5 857.3 1,218.1 1,801.1
Okt 3,277.3 590.3 1,125.6 1,561.4 613.3 269.1 88.1 256.1 3,890.6 859.4 1,213.7 1,817.5
Nov 3,312.4 601.3 1,138.0 1,573.0 621.5 271.7 91.9 257.9 3,933.9 873.0 1,229.9 1,830.9
Des 3,376.0 576.9 1,204.1 1,595.0 637.9 268.8 94.2 274.9 4,013.8 845.7 1,298.3 1,869.8
Jan 3,346.4 561.6 1,142.6 1,642.2 663.9 283.3 94.8 285.7 4,010.2 844.9 1,237.4 1,927.9
Feb 3,398.7 576.6 1,135.3 1,686.9 669.1 275.8 95.2 298.1 4,067.8 852.3 1,230.5 1,985.0
Mar 3,424.2 614.6 1,119.3 1,690.3 681.8 286.4 96.9 298.4 4,106.0 901.1 1,216.2 1,988.7
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
4
Apr 3,431.5 602.6 1,119.6 1,709.3 694.5 301.4 98.2 294.9 4,126.0 904.0 1,217.8 2,004.2
Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan
2014
2015
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
2,861.8 534.1
2,901.5 537.5
2,963.1 542.5
2,992.7 536.7
2,988.8 543.0
3,029.0 566.1
3,037.6 555.1
3,068.9 562.3
3,126.4 581.5
823.3 118.7 39.6 161.1 66.8 34.3 149.0 100.8 88.1 65.0 1,617.8 78.4 81.7 415.2 23.0 86.7 592.0 63.0 184.6 93.2 954.7 3,395.9
839.3 120.7 40.5 168.3 68.5 36.0 151.9 105.1 91.2 57.1 1,621.3 81.0 73.5 414.6 22.0 87.1 605.5 65.2 200.4 72.1 978.5 3,439.1
850.6 122.5 39.7 171.8 68.1 37.1 154.0 105.5 93.5 58.4 1,663.3 81.7 73.6 430.3 14.6 92.2 625.5 65.1 213.9 66.4 991.7 3,505.6
845.5 123.6 38.7 170.7 68.2 37.4 153.9 101.5 93.8 57.6 1,684.5 82.9 80.3 434.9 17.9 97.5 625.8 67.5 210.7 67.0 999.4 3,529.5
850.3 124.7 40.1 171.8 68.1 38.2 154.2 101.9 93.4 58.1 1,679.4 83.8 85.7 431.9 20.0 101.1 619.4 67.8 203.4 66.3 1,002.1 3,531.8
864.3 125.2 42.4 175.9 69.0 38.7 156.2 103.5 94.9 58.6 1,716.9 84.8 88.8 448.6 18.6 105.9 625.5 69.2 207.4 68.2 1,013.9 3,595.1
861.5 126.0 41.6 175.3 66.2 41.9 155.3 102.2 95.6 57.3 1,707.2 84.9 81.6 451.7 9.9 108.2 629.8 65.7 207.7 67.6 1,024.0 3,592.6
873.7 130.2 40.5 178.8 68.0 43.3 157.4 101.0 94.4 59.9 1,722.5 85.5 85.9 454.5 10.2 107.4 637.5 65.1 208.3 68.2 1,035.0 3,631.2
894.6 132.2 46.6 180.8 70.3 44.9 163.5 99.3 94.2 62.8 1,765.3 89.7 92.9 474.2 10.3 103.6 640.5 66.3 211.1 76.7 1,048.0 3,707.9
Jan
Feb
Mar
Apr
3,078.3 589.4
3,105.8 593.8
3,133.5 581.2
3,161.0 586.3
900.5 133.0 47.0 186.6 70.1 45.7 163.1 98.8 93.8 62.4 1,719.8 88.0 93.3 464.4 13.6 97.0 628.1 63.6 204.2 67.4 1,047.5 3,667.7
905.8 133.1 48.2 188.8 71.7 45.8 164.6 97.5 94.7 61.6 1,740.4 86.3 86.4 477.0 16.8 99.1 636.6 65.0 207.7 65.6 1,053.3 3,699.6
915.9 134.3 46.8 191.3 71.5 46.8 168.8 98.0 95.6 62.7 1,737.0 87.3 77.7 476.3 13.4 103.8 642.7 66.9 205.1 63.7 1,061.9 3,714.8
915.2 135.5 47.1 189.4 71.9 47.1 170.6 95.6 95.5 62.7 1,762.3 88.3 83.4 479.3 11.0 107.7 651.1 73.7 203.6 64.1 1,069.8 3,747.3
Jenis Valuta Rupiah Valas Jenis Penggunaan KI Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KMK Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KK Total
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
5